bab ii gambaran umum
TRANSCRIPT
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Kondisi Transportasi
Kabupaten Bintan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan
Riau, Indonesia. Kabupaten ini sebelumnya merupakan Kabupaten
Kepulauan Riau namun diubah menjadi Kabupaten Bintan agar tidak timbul
kerancuan antara Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Kepulauan Riau
dalam hal administrasi dan korespondensi sehingga nama Kabupaten
Kepulauan Riau (Kepri) diganti menjadi Kabupaten Bintan. Perubahan nama
Kabupaten Kepulauan Riau menjadi Kabupaten Bintan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006, tertanggal 23 Februari 2006.
jumlah penduduk kabupaten 157.927 jiwa (2018).
Wilayah Kabupaten Bintan mempunyai ciri khas terdiri dari ribuan pulau
besar dan kecil yang tersebar di Laut Cina Selatan sehingga dijuluki “Bumi
Segantang Lada”. Kabupaten ini memiliki sejumlah peluang di bidang
pariwisata, industri, perikanan, pertambangan dan peternakan. Dibidang
pariwisata, iklim dan kondisi alam yang eksotis menjadi daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan mancanegara. Kabupaten Bintan terletak pada posisi :
0°6'17" - 1°32'52" Lintang Utara (LU), 104°12'47" - 108°2'27" Bujur Timur
(BT). Batas – batas Kabupaten Bintan sebagai berikut:
• Batas sebelah Utara : Kab. Natuna dan Kep. Anambas
• Batas sebelah Selatan : Kab. Lingga
• Batas sebelah Timur : Provinsi Kalimantan Barat
• Batas sebelah Barat : Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang
Wilayah Kabupaten Bintan yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil
pada umumnya merupakan daerah dengan dataran landai di bagian pantai.
Kabupaten Bintan memiliki topografi yang bervariatif dan bergelombang
dengan kemiringan lereng berkisar dari 0-3 % hingga diatas 40 % pada
wilayah pegunungan. Sedangkan ketinggian wilayah pada pulau-pulau yang
terdapat di Kabupaten Bintan berkisar antara 0 – 50 meter diatas permukaan
laut hingga mencapai ketinggian 400-an meter diatas permukaan laut.
Wilayah Pulau Bintan memiliki keadaan topografi bervariasi dari datar hingga
bergelombang, dengan kemiringan 0 - 40 % mencapai 98,03 %. Sedangkan
untuk kemiringan > 40 % hanya mencapai 1,97 % dan tersebar di wilayah
Gunung Bintan, Gunung Kijang dan Gunung Lengkuas. Luas daratan
Kabupaten Bintan sebesar 1.320,10 km².
Pulau Bintan merupakan daerah dengan geomorfologi perbukitan
bergelombang, dengan perbedaan ketinggian yang tidak terlalu menyolok.
Bukit tertinggi adalah Gunung Bintan Besar dengan ketinggian 372 m dan
bukit-bukit lainnya dengan ketinggian tidak lebih dari 300 m. Kecamatan
terluas adalah kecamatan Teluk Sebong dengan luas 294,24 km² dan
kecamatan terkecil adalah Bintan Utara yaitu 43,24 km². Kabupaten Bintan
saat ini terdiri dari 272 buah pulau besar dan kecil. Hanya 39 buah
diantaranya yang sudah dihuni, sedangkan sisanya walaupun belum
berpenghuni sebagian sudah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian,
khususnya usaha perkebunan.
Pada tahun 2019 jumlah penduduk Kabupaten Bintan berdasarkan data
dari Disdukcapil Bintan sebesar 155.456 jiwa. Penyebaran penduduk belum
merata pada setiap kecamatan. Dari kepadatan penduduk setiap kecamatan
terlihat bahwa penduduk terpadat 2019 berada di Kecamatan Bintan Utara,
dengan jumlah penduduk sebanyak 22.385 jiwa dan luas daratan 43,26 km²
sehingga setiap km² terdapat 517 jiwa. Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan
Bintan Timur dengan 446,53 jiwa/km².
Tabel 2.1 Penyebaran dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Bintan 2020
No Kecamatan Penduduk
(Jiwa)
Kepadatan
(jiwa/km²)
1 Teluk Bintan 11.160 88,97
2 Seri Kuala Lobam 16.976 137,46
No Kecamatan Penduduk
(Jiwa)
Kepadatan
(jiwa/km²)
3 Bintan Utara 22.385 517,45
4 Teluk Sebong 17.461 61,11
5 Bintan Timur 44.733 446,53
6 Bintan Pesisir 6.962 59,95
7 Mantang 4.230 66,50
8 Gunung Kijang 14.450 74,91
9 Toapaya 12.446 70,52
10 Tambelan 4.653 51,12
Sumber: Bintan Dalam Angka 2020
Data jumlah penduduk tahun 2019 sebanyak 159.403 jiwa dan tahun
2020 sebanyak 160.921 jiwa, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
penduduk Kabupaten Bintan tahun 2019 mengalami peningkatan 0,95% dari
tahun sebelumnya.
Hal ini tidak lepas dari kesibukan masyarakat yang aktif dalam bekerja
mengikuti perkembangan Kabupaten Bintan terutama di sektor
perekonomian yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sentra-sentra
kegiatan sehingga menarik penduduk di sekitar wilayah kota untuk mencari
lapangan kerja di Kabupaten Bintan. Berikut merupakan perkembangan
jumlah penduduk di Kabupaten Bintan 5 tahun terakhir (Tahun 2016 s.d.
2020) dapat dilihat pada Gambar 2.1:
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan 2020
Berdasarkan grafik diatas, jumlah penduduk di Kabupaten Bintan
mengalami peningkatan di setiap tahunnya, namun mengalami penurunan
pada tahun 2019. Dengan demikian, kepadatan penduduk di wilayah
Kabupaten Bintan pada tahun tersebut mengalami penurunan sehingga
berbagai kebutuhan masyarakat akan lahan pun menurun. Dengan adanya
hal tersebut minat serta kebutuhan akan fasilitas transportasi, baik sarana
maupun prasarana bagi para masyarakat yang ada di Kabupaten Bintan
turut berkurang.
Gambar 2.1 Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk
Jaringan jalan di Kabupaten Bintan merupakan model jaringan
Linier/Radial. Model jaringan perkotaan seperti ini memiliki bentuk jalan
sesuai keadaan topografi lokal yang terbentuk sepanjang ruas. Ruas-ruas
jalan yang lebih kecil kemudian dihubungkan ke jalan utama. Jaringan jalan
menurut status di Kabupaten Bintan terdiri dari Jalan Nasional, Jalan
Provinsi dan Jalan Kabupaten, sementara jalan menurut fungsinya terdiri
dari jalan Arteri, Kolektor, dan Lokal.
Kabupaten Bintan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi
Kepulauan Riau yang memiliki keseluruhan panjang jalan sebesar 1.124,50
Km, dimana terdiri dari jalan Nasional dengan panjang 147,18 Km, jalan
Provinsi 139,10 Km dan 838,22 Km jalan lokal. Karakteristik jalan di wilayah
Kabupaten Bintan di dominasi oleh jalan depan tipe 2/2 UD untuk jalan
nasional, kolektor dan lokal. Persimpangan di dominasi oleh simpang
prioritas dan beberapa yang di atur oleh APILL. Berikut klasifikasi jalan di
wilayah studi. Karakteristik jalan di wilayah Kabupaten Bintan di dominasi
oleh jalan dengan tipe 2/2 UD untuk jalan nasional, kolektor dan lokal.
Persimpangan di dominasi oleh simpang prioritas dan beberapa yang di
atur oleh APILL. Berikut klasifikasi jalan di wilayah studi.
Sumber: Tim PKL Kabupaten Bintan 2020
Gambar 2.3 Peta Jaringan Jalan Berdasarkan Fungsi Kabupaten Bintan
Sumber: Tim PKL Kabupaten Bintan 2020
Gambar 2.4 Peta Jaringan Jalan Berdasarkan Status Kabupaten Bintan
Sarana transportasi adalah salah satu elemen penting penunjang
sistem transportasi suatu kota. Sarana transportasi ini menyangkut moda
angkutan umum yang melewati wilayah Kabupaten Bintan dan dilayani oleh
angkutan umum dalam trayek dan angkutan umum tidak dalam trayek.
2.1.1 Angkutan Umum Dalam Trayek
a. Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Angkutan antar Kota dalam Provinsi merupakan Angkutan
dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi dengan
menggunakan Mobil Bus umum yang terikat dalam Trayek.
Angkutan antar Kota dalam Provinsi di Kabupaten Bintan
menggunakan bus sedang dengan kapasitas paling banyak 31
termasuk tempat duduk pengemudi. (PM 15 tahun 2019).
Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi di Wilayah Kabupaten Bintan
terdapat 2 jaringan trayek yaitu Po. Kepri Trans dengan trayek
Tanjung Pinang – Tanjung Uban dan Damri dengan trayek Tanjung
Pinang – Berakit.
Sumber: Hasil Inventarisasi Tim PKL Kabupaten Bintan 2020
Gambar 2.5 Rute Trayek: Tanjung Pinang-Toapaya Jalan
Lintas Barat-Tanjung Uban
Sumber: Hasil Inventarisasi Tim PKL Kabupaten Bintan 2020
Gambar 2.6 Rute Trayek: Tanjung Pinang-Toapaya-Kawal -Trikora-Berakit
2.1.2 Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek
a. Ojek
Angkutan Ojek berperan penting dalam mobilitas
masyarakat terutama untuk daerah – daerah yang tidak dilayani
oleh angkutan umum, Namun di Kabupaten Bintan. Kecamatan
Bintan Timur ini ojek sangat banyak ditemui. Penumpang
umumnya berjumlah satu orang. Tarif yang dikenakan kepada
penumpang didasarkan pada jarak dan kesepakatan antara
pengemudi ojek dengan penumpang.
Sumber: Hasil Inventarisasi Tim PKL Kabupaten Bintan 2020
b. Bus Sekolah
Bus Sekolah merupakan angkutan tidak dalam trayek yang
berada di kabupaten Bintan. Angkutan ini beroperasi untuk
melayani murid Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Bintan itu
sendiri, biasanya penumpang/murid yang mau menaiki bus
sekolah ini menunggu di halte terdekat dari tempat tinggal
mereka. Ciri-ciri bus sekolah yaitu dengan diberikan tanda khusus
seperti stiker pada bagian pojok atas bagian kaca depan bus.
Gambar 2.8 Visualisasi Ojek
Sumber: Hasil Inventarisasi Tim PKL Kabupaten Bintan 2020
2.2 Kondisi Wilayah Kajian
Kabupaten Bintan merupakan salah satu Kabupaten di Kepulauan Riau
yang memiliki banyak lokasi yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, baik
itu wisata alam maupun wisata buatan yang potensial untuk dikembangkan,
antara lain:
2.2.1 Gurun Pasir Telaga Biru
Gurun Pasir Telaga Biru merupakan salah satu objek wisata yang
berada di Kecamatan Tanjung Uban, hanya dengan menempuh
perjalanan selama 20 menit atau 17 kilometer saja dari Pelabuhan
Roro Tanjung Uban dan Pelabuhan Bulang Linggi. Selain jaraknya yang
dekat, di Gurun Pasir Telaga Biru juga memberikan wisata yang
menarik seperti hamparan pasir putih yang cukup luas dengan
gundukan pasir membentuk gunung pasir seperti di Timur Tengah dan
Telaga dengan air berwarna biru.
Saat ini Gurun Pasir Telaga Biru merupakan salah satu destinasi
favorit wisata warga Kabupaten Bintan bahkan luar kota dan luar
negeri karena terdapat banyak spot untuk foto.
Gambar 2.9 Visualisasi Bus Sekolah
2.2.2 Desa Wisata Ekang
Desa Wisata Ekang awalnya merupakan kawasan pedesaan
dengan mata pencaharian penduduk dari perkebunan karet namun
karena kurang optimal dan terkelola dengan baik, maka diubah
menjadi sebuah desa wisata setelah dikelola bersama-sama oleh
warga desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karang taruna dan
kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sehingga kini menjadi destinasi
wisata yang mampu membuka banyak lapangan kerja sekaligus juga
meningkatkan penghasilan warga sekitar.
Desa Wisata Ekang memiliki luas hampir 14 hektar menawarkan
konsep berbasis alam dan lingkungan yang cocok untuk wisata
keluarga. Terdapat kolam renang, kolam pemancingan ikan, sepeda
dan berkuda untuk mengelilingi area wisata, taman bermain anak
seperti perkebunan dan penginapan berupa villa bagi keluarga yang
ingin bermalam. Selain itu, Desa Ekang juga memiliki tempat
pengelolaan sampah yang sekaligus sebagai rumah produksi pupuk
organik. Produk pupuk organik tersebut dimanfaatkan untuk lahan
pertanian sekitar kawasan wisata.
Gambar 2.10 Gurun Pasir Telaga Biru
2.2.3 Lagoi Bay
Lagoi Bay merupakan “jantung Pulau Bintan” di Kabupaten Bintan
Provinsi Kepulauan Riau sudah tergolong sudah terkenal oleh
wisatawan mancanegara. Lagoi Bay secara administratif berlokasi di
Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Lagoi Bay merupakan
kawasan yang memiliki keunggulan tersendiri karena selain pantai pasir
putihnya yang eksotis terdapat fasilitas lainnya seperti Plaza Lagoi,
Resort, Restoran dan yang terkenal sampai ke mancanegara adalah
“Treasure Bay” kolom renang buatan yang terdapat di Lagoi Bay
tersebut merupakan kolam renang terbesar se Asia Tenggara dengan
fasilitas tambahan water sport dan resort – resort cantik dengan nuasa
berwarna putih dimana Lagoi Bay termasuk dalam Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN).
Gambar 2.11 Desa Wisata Ekang
Gambar 2.12 Lagoi Bay
2.2.4 Mangrove TRC Bintan
Objek wisata alam di Kabupaten Bintan selain pantainya yang
indah terdapat rimbunnya hutan bakau, salah satunya Mangrove TRC
Bintan yang berada di Desa Sebong Pereh Kecamatan Teluk Sebong.
Ada puluhan jenis bakau yang tumbuh di Mangrove TRC Bintan, seperti
spesies Rhizophora, Bruguiera, Xylocarpus. Ada juga tumbuhan lainnya,
seperti pandan dan palem. Semuanya menawarkan daya tarik
tersendiri, untuk menikmati Mangrove TRC Bintan pengunjung dapat
menyusuri sungai sepanjang empat kilometer menggunakan speedboat
yang akan dipandu oleh warga Desa Sebong Pereh yang
berpengalaman dan bermata pencaharian sehari – hari sebagai
nelayan. Pemandangan Aneka fauna seperti burung, monyet, biawak,
berang – berang juga dapat dirasakan oleh pengunjung.
Jika beruntung pengunjung bisa melihat Dugong yang merupakan
ikon Pulau Bintan. Dugong saat ini termasuk dalam hewan langka
namun, masih kita dapat jumpai di Perairan Bintan. Khususnya, di Desa
Sebong Pereh dan Pemerintah Kabupaten Bintan juga menjadikan
Dugong sebagai Representasi Kepariwisataan Bintan.
Gambar 2.13 Mangrove TRC Bintan
2.4.5 Panti Sakera
Kabupaten Bintan dikenal memiliki pantai – pantai yang indah,
bersih dan asri. Salah satunya Pantai Sakera yang berada di Kecamatan
Bintan Utara Kabupaten Bintan. Pantai Sakera merupakan pantai yang
menawarkan hamparan pasir putih eksotis serta air laut jernih
berwarna biru kehijauan sehingga menjadi daya tarik utama bagi pantai
ini. Fasilitas di Pantai Sakera juga cukup memadai guna memberikan
kenyamanan pengunjung seperti beberapa toilet umum, masjid,
tempat parkit yang luas, gazebo dan resort bagi pengunjung yang ingin
bermalam.
Pantai Sakera tergolong pantai yang dangkal sehingga cukup
aman untuk pengunjung berenang dan terdapat penyewaan kano
untuk berkeliling menikmati pemandangan yang disajikan Pantai
Sakera. Saat air laut surut pengunjung dapat mencari aneka biota laut,
seperti kerang, siput laut, kepiting, teripang bahkan gonggong yang
merupakan khas dari Kabupaten Bintan. Pengunjung juga dapat
membawa pulang langsung hewan laut tersebut dengan gratis dan bisa
juga memasaknya langsung di tepi pantai dengan menyewa gazebo.
Gambar 2.14 Pantai Sakera
Peta lokasi wisata diatas merupakan objek wisata dengan jumlah wisatawan yang
terus meningkat dari tahun ke tahun dan memiliki demand tertinggi dari objek wisata
– wisata lainnya yang terdapat di Kabupaten Bintan. Berdasarkan data Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan pada tahun 2019 wisatawan di objek
wisata Gurun Pasir Telaga Biru sebanyak 48.602 orang, Desa Wisata Ekang sebanyak
38.951 orang, Lagoi Bay sebanyak 231.877 orang, Mangrove Pengudang sebanyak
42.766 dan Pantai Sakera sebanyak 71.694 orang.
Tabel 2.2 Jumlah Pengunjung Wisata Kabupaten Bintan tahun 2015-2019
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan 2020