dental neuroanatomi
TRANSCRIPT
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
1/44
DENTAL - NEUROANATOMI
MAJA P.S.
NEUROLOGY DEPT
MEDICAL FACULTY
SAM RATULANGI UNIVERSITY
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
2/44
PENDAHULUAN
Hubungan natara neuroanatomi dengananatomi kepala leher
Topis anatomi makro Topis neuroanatomiOsteologi - Morfologi otak makro
- Dura dan CSS
- Anatomi otak makro
Leher Suplai darah ke otak
Wajah - Jaras Kortikobulbar
- SistemVestibulocochlear
(CN VIII)
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
3/44
Fossa Infratemporal Jalur sensorik: CN V
Korelasi klinis:
- Bells Palsy
- Tic Douloureux
CN VIIIKorelasi klinis:
- TMJ
- Nyeri Myofascial
Orbit Penglihatan(CN II), CN III, IV, VI
Sistem Saraf Otonom:
- Mata
- Glandula lacrimal
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
4/44
Larynx dan Pharynx CN IX, X, XI
Cavum nasi Penciuman (CN I)
Pterygopalatine fossa Pain pathwaysClinical Correlation:
- Dental Anesthesia
Oral Cavity Taste and CN XII
Autonomic Nervoussystem:
Salivary glands
Clinical correlation:
Cranial nerve exam
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
5/44
NEUROANATOMI GIGI
Sebelum mempelajari sistem saraf terlebih
dahulu harus menguasai Osteologi, di mana
kita mengenal morfologi otak dan batang otak
secara makro.
Otak dengan tulang tengkorak beserta
selaputnya, sinus-sinus dura dan cairan
serebrospinalis saling berhubungan.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
6/44
Jika otak dipotong, suplai darah ke otak
kita periksa dan aliran darah balik
digunakan untuk meninjau sinus-sinus.
Jika Wajah dipotong dan cabang-cabang
nervus kranialis VII ditemukan, konsep
jalur eferen diteliti dengan lebih khusus
pada jaras kortikobulbar dan inervasinya
pada nervi kranialis motorik.
Perbanduingan dengan jaras
kortikospinalis dipertegas.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
7/44
Konsep upper motor neuron (UMN) dan lower
motor neuron (LMN) lebih mudah diilustrasikan
oleh inervasi motorik nervus kranialis VII dan
korelasi klinisnya yaitu Bells palsy.
Jika fossa infratemporal dipotong, Cabang-
cabang perifer dari nervus kranialis V3 akan
tampak Bukan saja jalur eferen yang akan
terlihat tetapi juga proses sensoriknya akan
terlihat.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
8/44
Masing-masing modalitas sensorik
ditransmisikan dan diproses melalui cabang-
cabang nervus kranialis V. Perhatian khusus
pada pembicaraan mengenai nukleus
spinalisnya. Dapat dibuat perbandingan
dengansistem somatosensorik.
Namun demikian, lokalisasi lesi medula spinalis
tak penting untuk dasar pengetahuan dalam
diagnosis oral ata medikamentosis oral.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
9/44
Contoh klinis terfokus pada abnormalitas
sensorik merujuk ke kepala dan leher, yang akan
dibicarakan dalam blok N. alveolaris inferior.
Korelasi klinis neurologik pertama adalah Bells
palsy dan Tic Douloureux. Kedua masalah
neurologik dapat dijumpai dalam praktek.
Korelasi klinis lainnya pada area ini adalah
gangguan fungsi Temporo mandibular joint
(TMJ) dan nyeri myofacial dari kepala dan leher.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
10/44
Mengenai sensorik khusus dimulai dari pemeriksaan
nervi kranialis VIII. Konsep dasar pendengaran dan
keseimbangan diawali dengan memeriksa bagaimana
suara diterima, proses sepanjang jalurnya dan
akhirnya diinterpretasikan di tingkat kortikal. Namunmengenai hal ini hanya sedikit hal yang diketahui.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
11/44
Jika farings dan larings dipotong, maka dapat kita pelajarineuroanatomi dari nervi kranialis IX, X, XI. Ini jugamerupakan kesempatan kita untuk mempelajari jaraskortikobulbar dan fungsi parasimpatik dari nervuskranialis X.
Penciuman dan jaras olfaktorik dpat kita pelajari bila kitamemotong cavum nasi. Dengan pemeriksaan fossapterygopalatina kita dapat mempelajari neuroanatomi darinyeri dan proises sentralnya bersamaan dengan korelasiklinis dari anestesi gigi.
Akhirnya, jika kita mempelajari rongga mulut, jalur untukperasa dan nervi kranialis XII kita bicarakan juga. Kontrol
otonom dari saliva teramati bila kita memotong glandulasubmandibular dan sublingual.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
12/44
Akhirnya, jika kita mempelajari rongga
mulut, jalur untuk perasa dan nervi
kranialis XII kita bicarakan juga. Kontrol
otonom dari saliva teramati bila kitamemotong glandula submandibular dan
sublingual.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
13/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
14/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
15/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
16/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
17/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
18/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
19/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
20/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
21/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
22/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
23/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
24/44
NERVUS V : N. TRIGEMINUS
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
25/44
NERVUS TRIGEMINUS (N.V) :
- bertanggung jawab untuk sensasi pada wajah.
responsible for sensation in the face.
- informasi sensorik dari wajah dan tubuh
diproses oleh jalur paralel di sistem saraf pusat/ cxentral nervous system (CNS).
- awalnya merupakan saraf sensorik, tetapi juga
ternyata memiliki fungsi motorik (menggigit,
mengunyah dan menelan).
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
26/44
Fungsi sensorik N.V :
untuk taktil, proprioseptif dan aferens nosiseptif
dari wajah dan mulut.
Fungsi motorik N.V :untuk mengaktivasi otot-tot mastikasi : tensor
timpani, tensor veli palatini, myohyoid dan
digastrik anterior.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
27/44
Anatomiperifer N.V :
Distribusi dermatom dari saraf kranialis
terbesar yang 3 cabangnya berawal dari samping
pons ini : 1. N. ophtalmicus (N.V1)
2. N. maxillaris (N. V2)
3. N. mandibularis (N. V3)
N. Ophthalmicus dan N. Maxillaris adalahsensorik sejati .
N. Mandibular memiliki dua fungsi yaitu
sensorik dan motorik.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
28/44
Ketiga cabang menyatu di ganglion trigeminalis
(disebut juga ganglion semilunaris atau
ganglion gassery yang berada di cavum Meckel)
Ganglion trigeminalis ini analog dengan radiks
dorsalis di medula spinalis.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
29/44
Dari ganglion trigeminalis, sebuah akar saraf
besar tunggal memasuki batang otak pada
tingkat pons. Tepat di samping akar saraf
sensorik keluar sebuah akar saraf motorikdari
pons pada tingkat yang
Serabut motorik lewat ganglion motorik dalam
perjalanan ke otot perifer, tetapi sel bodinya
berada di inti N.V, di dalam pons.
Serabut mootorik mata didistribusikan (bersama
serabut sensorik) dalam cabang N.madibularis)
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
30/44
Area distribusi kutaneus (dermatom) dari ketiga
cabang N.V berbatas jelas dengan sedikit
overlap.
Injeksi anestesi lokal seperti lidokain
mengakibatkan hilangnya seluruh sensasi di
area wajah dan mulut. Sebagai contoh gigi pada
sisi sebelahnya dari mandibula menjadi kram
ketika disuntik di N. mandibularis.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
31/44
N. V CABANG SENSORIK SENSORY
Distribusi dermatoma N.V (1,2,3) keluar dari
tengkorak melalui tiga foramina yang berbeda:
1. N.V1 : fissura orbitalis superior
2.N
.V2: foramen rotundum3. N. V3: foramen ovale
N. V1 membawa informasi sensorik dari kulit
kepala dan dahi, kelopak mata, konjungtiva dankornea, hidung mukosa nasal, sinus frontalis dan
sebagian meningen (duramater dan pembuluh
darah meningen)
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
32/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
33/44
N.V2 membawa informasi sensorik dari bibir
bawah, gigi bawah dan gusi, dagu dan mandibula
yang disuplai oleh C2-C3, bagian luar telingan
dan meningen.
N.V3 membawa sensasi raba/posisi dan
nyeri/temperatur dari mulut.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
34/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
35/44
N.V CABANG MOTORIK
Cabang motorik terdistribusi di N. V3.
Dalam anatomi klasik N.V dikatakan memiliki
komponen eferens somatik umum (sensorik),
sama baiknya dengan komponen eferens visceralkhusus. (motorik)
Fungsinya mengontrol gerakan dari delapan otot
mastikasi.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
36/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
37/44
N. ALVEOLARIS INFERIOR
Dokter gigi menyuntikkan obat anestesi untuk
memblok transmisi sensorik dari N. alveolaris.
N. alveolaris superior biasa tidak dianestesi
langsung karena sukar dilakukan dengan
pendekatan jarum, tetapi dil;akukan anestesi
lokal dengan memasukkan jarum di bawah
mukosa mulut di sekitar gigi.
Untuk menganestesi N. alveolaris inferior (N.AI)maka disuntik obat anestesi di bagian posterior
gigi molar pasien.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
38/44
Beberapa saraf nondental biasanya dianestesi
dalam pemblokan N.AI.
N. mentalis yang mensuplai inervasi kutaneus
dari anterior bibir dan dagu, adalah cabang
distal dari N.AI. Ketika N.AI diblok, N. mentalis
turut terblok mengakibatkan kram pada bibir
dan dagu.
Saraf-saraf yang berada dekat titik di mana N.AI
memasuki mandibula sering kali teranestesi
juga. Contohnya N. lingualis dapat dianestesi
juga untuk membuat kram lidah.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
39/44
N.facialis (N.VII) berada tidak jauh dari N.AI,
tetapi kadangkala oabt anestesi dapat berdidusi
cukup jauh ke belakang. Akibatnya terjadi
kelumpuhan fasialis (paralisis atau paresis)
sesaat dan akan menghilang jika oabat
anestesinya selesai kerja. Namun jika N.VII
terpotong oleh insersi jarum suntik maka akan
terjadi kelumpuhan wajah permanen.
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
40/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
41/44
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
42/44
N.ALVEOLARIS SUPERIOR ANT
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
43/44
MAKSILAKIRI
-
8/8/2019 Dental NeuroAnatomi
44/44
TERIMA KASIH