cara mudah belajar neuroanatomi

146
CARA MUDAH BELAJAR NEUROANATOMI (Sebuah buku mewarnai dengan penjelasan yang ringkas) dr. Gregory Budiman, M.Biomed

Upload: gregory-budiman

Post on 16-Apr-2017

2.141 views

Category:

Health & Medicine


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cara mudah belajar neuroanatomi

CARA MUDAH BELAJAR NEUROANATOMI

(Sebuah buku mewarnai dengan penjelasan yang ringkas)

dr. Gregory Budiman, M.Biomed

Page 2: Cara mudah belajar neuroanatomi

KATA PENGANTAR

Neuroanatomi merupakan pelajaran yang agak sulit dipahami. Kebanyakan

mahasiswa mengalami kesulitan untuk membayangkan bangunan-bangunan dan sirkuit-

sirkuit neuroanatomi yang begitu rumit.

Ruang lingkup buku ini terbatas pada gross neuroanatomi dan jaras

neuroanatomi yang penting saja sehingga mahasiswa dapat menemukan ide pokoknya

dengan cepat. Buku ini ditulis dengan sistematika yang sederhana dan tidak rumit.

Buku ini membantu mahasiswa untuk belajar menggunakan 3 aspek :

1. Aspek visual :

Membaca teks yang sederhana dan jelas

Melihat langsung gambar dengan petunjuknya

Aspek ini memudahkan mahasiswa untuk membayangkan dan memahami jaras-

jaras anatomi.

2. Aspek Auditorik :

Mendengar dari kuliah

Diskusi kelompok

Pada bagian akhir buku ini terdapat pertanyaan untuk diskusi

3. Aspek kinestetik :

Merunut dan mewarnai jaras-jaras neuroanatomi

Dengan mewarnai dan merunut gambar dan jaras-jaras neuroanatomi maka

pemahaman materi akan lebih optimal dan mahasiswa dapat dengan mudah

menerangkan kembali apa yang telah dipelajarinya.

Page 3: Cara mudah belajar neuroanatomi

dr. Gregory Budiman, M.Biomed

Staf Pengajar Neuroanatomi FKUI

Page 4: Cara mudah belajar neuroanatomi

KATA SAMBUTAN

Fakultas Kedokteran telah mengalami perubahan paradigma pengajaran

yang tadinya teacher-centered instruction menjadi student-centered learning.

Alokasi waktu untuk perkuliahan (ceramah satu arah) menjadi sangat sedikit

sekali oleh sebab itu mahasiswa membutuhkan buku-buku panduan ringkas

yang dapat memfasilitasi mereka saat melakukan pendalaman materi secara

mandiri.

Buku “Cara Mudah Belajar Neuroanatomi” merupakan buku suplemen

yang menunjang buku-buku teks Neuroanatomi lainnya. Buku ini memudahkan

mahasiswa dalam memahami jaras-jaras yang menghubungkan bangunan-

bangunan pada sistem saraf pusat. Pemahaman mengenai jaras-jaras

neuroanatomi merupakan modal dasar untuk mendalami aspek klinis bidang

neurologi.

Buku ini merupakan hasil kreatifitas staf pengajar dalam memberikan

inovasi pada proses pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi. Jordan &

Spencer berkata,” ...student-centered learning demands that not only the

teachers are experts in their field but also – and more importanly – that they

understand how people learn”. Semoga buku ini dapat memberi pencerahan

bagi para mahasiswa fakultas kedokteran dalam memahami neuroanatomi.

Dr.dr. Ratna Sitompul, SpM(K)

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Page 5: Cara mudah belajar neuroanatomi

DAFTAR ISIKata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Komponen Saraf di Medula Spinalis

Lengkung Refleks Sederhana

Jaras-jaras Asenden pada Medula Spinalis

Jaras-jaras Desenden pada Medula Spinalis

Tractus Corticobulbaris

Susunan Saraf Otonom

Refleks Berkemih

Jaras Penghidu

Jaras Visual

Saraf-saraf Penggerak Bola Mata (Nervus III, IV, VI)

Gerak Bola Mata Konjugat

Refleks Cahaya Langsung, Refleks Cahaya Konsensual, dan refleks Akomodasi

Komponen Saraf N.V

Refleks Kornea dan Refleks Masseter

Komponen Saraf N.VII

Jaras-jaras Pendengaran

Komponen Saraf N.IX

Komponen Saraf N.X, N.XI, N.XII

Pertanyaan Untuk Diskusi

Page 6: Cara mudah belajar neuroanatomi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Komponen Saraf Di Medula Spinalis

Gambar 2 Lengkung Refleks Sederhana

Gambar 3 Jaras-jaras Asenden pada Medula Spinalis

Gambar 4 Jaras-jaras Desenden pada Medula Spinalis

Gambar 5 Tractus Corticobulbaris

Gambar 6 Diagram Distribusi Persarafan Otonom

Gambar 7 Susunan Saraf Otonom

Gambar 8 Refleks Berkemih

Gambar 9 Lapang Pandang Akibat Lesi Tertentu

Gambar 10 Jaras Penghidu

Gambar 11 Jaras Visual

Gambar 12 Komponen N.III, IV, VI

Gambar 13 Gerak Primer Bola Mata Kiri

Gambar 14 Gerakan Kombinasi (Yoke Muscle)

Gambar 15 Diagram Gerakan Kombinasi (Yoke Muscle)

Gambar 16 Gerak Bola Mata Konjugat

Gambar 17 Refleks Cahaya Langsung, Refleks Cahaya Konsensual, dan

Refleks Akomodasi

Gambar 18 Komponen Saraf N.V

Gambar 19 Refleks Kornea dan Refleks Masseter

Gambar 20 Komponen Saraf N.VII

Gambar 21 Jaras Pendengaran

Gambar 22 Komponen Saraf N.IX

Gambar 23 Komponen Saraf N.X, XI, XII

Page 7: Cara mudah belajar neuroanatomi

PEMBAGIAN SUSUNAN SARAFSistem saraf secara garis besar dibagi menjadi :

Sistem Saraf Pusat (terdiri atas otak dan medulla spinalis)

Sistem Saraf Tepi (terdiri atas saraf kranial dan saraf spinal)

Sistem saraf pusat berasal dari beberapa gelembung otak yang terbagi menjadi :

1. Telencephalon : berkembang menjadi hemisferium cerebri dan

ganglia basalia

2. Diencephalon : berkembang menjadi thalamus, epithalamus,

metathalamus, hipothalamus

3. Mesencephalon : merupakan bagian yang terdiri atas crus cerebri,

tegmentum dan tectum

4. Metencephalon : berkembang menjadi pons dan cerebellum

5. Myelencephalon : berkembang menjadi medulla oblongata

Secara garis besar bagian-bagian otak memiliki fungsi sebagai berikut:

Cortex cerebri : untuk fungsi luhur yaitu berpikir, bahasa, pemahaman,

gerakan sadar, sensasi dan persepsi

Ganglia basal : berfungsi untuk koordinasi gerakan dalam sistem

ekstrapiramidal

Thalamus: berfungsi untuk relay impuls sensorik menuju korteks

cerebri, dan juga pengaturan gerakan motorik

Hipothalamus : berfungsi untuk pengaturan suhu tubuh, rasa lapar dan

haus, irama circadian.

Hippocampus : berfungsi untuk pembelajaran dan memori

Sistem limbik : berfungsi untuk pengaturan emosi

Cerbellum : berfungsi untuk koordinasi gerakan dan keseimbangan

Mesencephalon : berfungsi untuk koordinasi penglihatan dan

pendengaran

Pons : befungsi untuk koordinasi gerakan.

Page 8: Cara mudah belajar neuroanatomi

Medulla oblongata : berfungsi sebagai pusat vegetatif , pusat napas,

denyut jantung, dan fungsi otonom lainnya

Page 9: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 10: Cara mudah belajar neuroanatomi

Cerebrum Aspectus Lateralis:

1. Pars orbitalis gyrus frontalis

inferior

2. Pars triangularis gyrus

frontalis inferiior

3. Pars oppercularis gyrus

frontalis inferior

4. Gyrus frontalis media

5. Gyrus frontalis superior

6. Gyrus precentralis

7. Sulcus centralis Rollandi

8. Gyrus postcentralis

9. Gyrus supramarginalis

10.Gyrus angularis

11.Lobus occipitalis

12.Gyrus temporalis superior

13.Sulcus temporalis superior

14.Gyrus temporalis media

15.Sulcus temporalis inferior

16.Gyrus temporalis inferior

17.Fissura lateralis Sylvii

Page 11: Cara mudah belajar neuroanatomi

Cerebrum aspectus medialis

1. Area Subcallosus

2. Uncus

3. Corpus callosum

4. Lobulus paracentralis

5. Septum pelucidum

6. Fornix

7. Precuneus

8. Fissura parietoocipitalis

9. Cuneus

10.Sulcus calcarina

11.Gyrus lingualis

12.Glandula pineale

13. Arbor vitae cerebellum

14. Hipothalamus

15. Hipofisis

16. Thalamus

Page 12: Cara mudah belajar neuroanatomi

17. Commisura posterior

18.Commisura anterior

19.Corpora quadrigemina

(colliculus superior et inferior)

20. Adhesio interthalamic

Page 13: Cara mudah belajar neuroanatomi

Cerebrum Aspectus Inferior :

1. Gyrus rectus/paraolfactoria

2. Bulbus olfactorius

3. Tractus olfactorius

4. N. Opticus

5. Chiasma opticum

6. Tuber cinerium

7. Corpora mamilare

8. Crus cerebri

9. Nucleus ruber

10. Aquaductus cerebri Sylvii

11. Uncus

12. Gyrus parahipocampalis

13. Gyrus occipitotemporalis

medial

14. Gyrus occipitotemporalis

lateral

Page 14: Cara mudah belajar neuroanatomi

Batang otak (aspectus ventralis)

1. Chiasma opticum

2. Tractus opticus

3. Tractus olfactorius

4. Substansia perforata anterior

5. Corpora mammilare

6. Substansia perforate posterior

7. Crus cerebri

8. N. III (oculomotorius)

9. N. IV (trochlearis

10. N.V (trigeminus)

11. Basis pontis

12. N.VI (abducens)

Page 15: Cara mudah belajar neuroanatomi

13. N. VII (facialis) & N.VIII

(vestibulocochlearis)

14. Pyramis

15. Oliva

16. Floculus

17. N.IX (glossopharyngeus)

18. N. X (vagus)

19. N. XI (accesorius

20. N. XII (hypoglossus)

21. Decussatio pyramidum

Page 16: Cara mudah belajar neuroanatomi

Batang otak (Aspectus dorsalis)

1. Pulvinar thalami

2. Ventrikel III

3. Capsula interna

4. Corpus pinealis

5. Corpus geniculatum laterale

6. Corpus geniculatum mediale

7. Colliculus superior

8. Colliculus inferior

9. N. IV (trochlearis)

10. Pedunculus cerebelli superior

11. Eminentia mediana

12. Pedunculus cerebelli media

13. Colliculus facialis

14. Pedunculus cerebelli inferior

15. Striae medullares

16. Trigonum n. XII

Page 17: Cara mudah belajar neuroanatomi

17. Trigonum n. X

18. Oliva

19. Tuberculum cuneatum

20. Tuberculum gracilis

Page 18: Cara mudah belajar neuroanatomi

Batang otak (aspectus medialis)

1. Genu corpus callosum

2. Truncus corpus callosum

3. Fornix

4. Plexus choroidalis

5. Adhesio interthalamica

6. Splenium corpus callosum

7. Commisura posterior

8. Corpus pineale

9. Corpora quadrigemina

10. Arbor vitae cerebellum

11. Foramen Magendie

12. Medulla oblongata

13. Ventrikel IV

14. Basis pontis

15. Aqua ductus cerebri Sylvii

16. Corpus mammilare

17. Hypofisis

18. Chiasma opticum

19. Commisura anterior

20. Thalamus

Page 19: Cara mudah belajar neuroanatomi

Potongan Coronal Cerebrum :

1. Corpus mammilare

2. Gyrus dentatus

3. Gyrus parahipocampalis

4. Hipocampus

5. Subiculum

6. Ventrikel III

7. Adhesio interhalamica

8. Thalamus

9. Fornix

10. Corpus callosum

11. Ventrikel lateral

12. Nucleus caudatus

13. Putamen

14. Globus pallidus

15. Claustrum

16. Cornu inferior ventrikel lateral

Page 20: Cara mudah belajar neuroanatomi

Potongan Horizontal Cerebrum :

1. Genu corpus callosum

2. Caput nucleus caudatus

3. Capsula extrema

4. Claustrum

5. Capsula externa

6. Cauda nucleus caudatus

7. Splenium corpus callosum

8. Septum pellucidum

9. Fornix

10. Putamen

11. Globus pallidus

12. Thalamus

13. Plexus choroidalis

Page 21: Cara mudah belajar neuroanatomi

Cerebellum aspectus superior

1. Fissura horizontalis

2. Fissura prima

3. Vermis

4. Lobus

5. Lobus

6. Lobus

7. Lobus

Page 22: Cara mudah belajar neuroanatomi

Cerebellum aspectus inferior:

1. Vermis

2. Pedunculus cerebelli

3. Flocculus

4. Tonsila cerebelli

Page 23: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 24: Cara mudah belajar neuroanatomi

VASKULARISASI SSPEncephalon dilayani oleh 2 pasang arteriae besar yaitu :Arteria carotis interna arteri vertebralis Kedua arteri besar ini membentuk circulus arteriosus cerebri Willisi.

Vaskularisasi Regional :1. Cortex cerebri : aa. Cerebri anteriores, mediae, dan posteriores2. Corpus striatum dan capsula interna : rr. centrales atau basales a.

cerebri media melalui substantia perforata anterior3. thalamus : cabang-cabang a. cerebri posterior4. hypothalamus : semua komponen circulus arteriosus Willisi5. Cerebellum : aa.cerebelli superiores, aa.cerebelli inferiores

anteriores dan aa.cerebelli inferiores posteriores6. Mesecncephalon :cabang-cabang a.cerebri posterior melalui

substantia perforata posterior7. Pons : cabang-cabang a. basilaris8. Medulla oblongata : aa. vertebrales dan a.basilaris

Page 25: Cara mudah belajar neuroanatomi

Aliran darah balik otakDibagi 2 kelompok :

9. venae superficiales berjalan pada permukaan cortex dan mengalirkan darahnya ke sinus duramatris (terutama sinus saggitaslis superior) dan vena basilaris dan vaena vertebrales.

10.venae profundae melayani struktur-struktur di dalam hemispherium (corpus striatum, thalamus, capsula interna, dll). Terdiri atas: vena thalamostriata di antara permukaan dorsal nucleus caudatus dan thalamus, vena cerebri interna, pada atap ventriculus III, vena cerebri magna Galeni terbentuk dari penggabungan 2 venae cerebri internae.

Vaskularisasi Medulla SpinalisDarah arterial mencapai medulla spinalis melalui 2 sumber utama:

o spinalis anterior dan posterior (merupakan cabang langsung dari a.vertebralis)

o radicularis yang merupakan cabang dari rami spinales aa.segmentales. Ramus spinalis mencapai canalis vertebralis melalui foramen intervertebrale.

Darah vena :Plexus venosus yang tak beraturan terdapat di ruang extradural dan berhubungan dengan vena-vena segmental. Seluruh drainase vea berakhir ke vena kava.

Page 26: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 27: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 28: Cara mudah belajar neuroanatomi

PELINDUNG SUSUNAN SARAF PUSATPelindung extrakranial : SCALP

1. Skin2. Connective tissue – kaya akan pembuluh darah dan saraf. 3. Aponeurosis – galea aponeurotica merupakan tendo dari otot epicranius

frontalis, epicranius occipitalis dan otot auricularis.4. Loose connective tissue – merupakan “danger zone” karena dapat

menyebabkan hematom subgaleal apabila v.emissaria pecah.5. Periosteum

Pelindung intrakranial : MENINGES Lapisan menigs terdiri atas pachymeninx (dura mater) dan

leptomeninx (arachnoidmater dan piamater) Duramater encephali terdiri dari 2 lapisan yang menempel menjadi

satu : Periosteal dura yang merupakan lapisan endocranium, kaya akan

pembuluh darah dan saraf. Meningeal dura merupakan lapisan yang lebih tipis. Kedua lapisan dura ini terpisah pada beberapa tempat dan

membentuk beberapa sinus duramatris.

Page 29: Cara mudah belajar neuroanatomi

Pada tempat-tempat tertentu meningeal dura membentuk lipatan yang menjadi sekat satu bagian otak dengan bagian lainnya. Tempat-tempat tersebut :

Falx cerebri : memisahkan hemispherium cerebri kanan dan kiri (berbentuk bulan sabit)

Tentorium cerebelli : memisahkan cerebellum dari lobi occipitales cerebri

Falx cerebelli : memisahkan hemispherium cerebelli kanan dan kiri, berbentuk segitiga

Diaphragma sellae : suatu lipatan yang membentuk bagian atap suatu ruangan yang diisi oleh hypophysis.

Celah di antara periosteal dura dan cranium merupakan ruang potensial bukan ruang aktual. Hematom epidural dapat terjadi apabila terjadi trauma yang mengakibatkan terisinya ruang epidural dengan cairan darah (akibat pecahnya a. meningea media).

Arachnoidmater merupakan lapisan tepat di bawah duramater dan berbentuk seperti jaring laba-laba. Trabeculae merupakan jaring-jaring yang menghubungkan arachnoid dengan lapisan piamater. Ruang subdural juga merupakan ruang potensial oleh karena arachnoidmater hampir menempel pada lapisan duramater. Hematom subdural dapat terjadi akibat pecahnya vena cerebri superior (bridging vein) yang melintas di antaranya. Sedangkan ruang subarachnoid merupakan ruang aktual yang berisi liquor cerebrospinalis. Perdarahan subarachnoid dapat terjadi akibat pecahnya aneurisma pembuluh-pembuluh darah besar otak. Perdarahan subarachnoid dapat diketahui dengan pengambilan sampel LCS yang hemoragis.

Piamater merupakan lapisan halus yang menempel pada otak dan medulla spinalis dan mengikuti gyri dan sulci.

Page 30: Cara mudah belajar neuroanatomi

Susunan Sinus Duramatris11.Sinus sagittalis superior, terdapat pada tepi atas falx cerebri dan

mempunyai hubungan dengan venae extracraniales melalui venae emissariae. Sinus ini bermuara ke confluens sinuum.

12.Sinus sagittalis inferior, terdapat sepanjang tepi bawah falx cerebri dan menuangkan isinya ke dalam sinus rectus

13.Sinus rectus, terletak pada garis pertemuan antara falx cerebri dan tentorium cerebelli. Sinus ini menerima darah vena dari sinus sagittalis inferior dan vena cerebri magna Galeni.

14.Confluens sinuum, terletak di dekat protuberantia occipitalis interna, merupakan pertemuan sinus sagittalis superior, sinus rectus dan kedua sinus transversus.

15.Sinus transversus, terletak sepanjang sulcus sinus transversi ossis occipitalis.

16.Sinus sigmoideus, terletak sepanjang sulcus sinus sigmoidei, merupakan lanjutan sinus transversus dan menuangkan isinya ke vena jugularis interna.

17.Sinus cavernosus, merupakan struktur bilateral di sebelah kanan dan kiri corpus sphenoidalis dan hypophysisi cerebri. Ke arah anterior berhubungan dengan venae ophthalmicae, dengan demikian terjadi hubungan antara sinus duramatris dengan venae extracraniales. Ke arah posterior sinus cavernosus mempunyai hubungan dengan sinus sigmoideus melalui sinus petrosus superior dan inferior.

Page 31: Cara mudah belajar neuroanatomi

Pelindung pada medulla spinalis dari luar ke dalam : Dinding canalis vertebralis (terdiri atas vertebrae dan ligamenta) Lapisan jaringan lemak ekstradural yang mengandung banyak anyaman

pembuluh darah vena. Duramater Arachnoidmater Ruang subarachnoid yang berisi LCS Piamater.

Sistema Ventrikel dan Cisterna

Ventriculus lateralis, terletak pada hemispheria cerebri :o Cornu anterior (pada lobus frontalis)o cornu posterior (pada lobus occipitalis)o cornu inferior (pada lobus temporalis)

Ventriculus tertius, merupakan ruang berbetuk celah di garis median pada diencephalon (di antara thalamus). Berhubungan dengan ventriculus lateralis melalui foramen interventrikularis Monroi. Ke arah caudal menuju ke aquaductus cerebri Sylvii.

Aquaductus cerebri Sylvii merupakan saluran pada mesencephalon dengan diameter kecil menghubungkan ventriculus tertius dengan ventriculus quartus

Ventriculus quartus merupakan ruangan berbentuk rhomboid yang terletak di sebelah dorsal pons dan medulla oblongata dan di sebelah ventral cerebellum. Ke arah bawah berhubungan dengan canalis centralis. LCS keluar dari ventriculus quartus menuju ruang subarachnoid melalui aperturae laterales (foramina Luschka) dan apertura mediana (Foramen Magendie).

Canalis centralis merupakan suatu saluran sempit pada separuh bagian caudal medulla oblongata (medulla oblongata tertutup) sampai ke medulla spinalis. Pada conus medullaris canalis centralis sedikit melebar lumennya yang sering disebut sebagai ventriculus terminalis. Lumen canalis centralis tidak seluruhnya terbuka karena terjadi obliterasi.

Peredaran Liquor CerebrospinalisLiquor cerebrospinalis dihasilkan oleh plexus choroideus yang terdapat dalam lapisan piamater yang menonjol ke dalam lumen ventriculi encephali, yaitu pada dinding medial ventriculi laterales, atap ventriculus tertius, serta pada velum medullare inferius ventriculi quarti.Dari ventriculi laterales liquor cerebrospinalis mengalir ke dalm ventriculus tertius melalui foramina interventricularia Monroi. Dari ventriculus tertius LCS dialirkan ke ventriculus quartus melalui qauaductus cerebri Sylvii. Dari ventriculus quartus LCS masuk ke ruang subarachnoid melalui apertura mediana dan apertuae laterales. LCS akan mengalir ke seluruh ruang subarachnoid baik didaerah encephalon maupun medulla spinalis. LCS yang menuju ke sepanjang sulci akan diserap oleh granulatio arachnoidales masuk ke dalam sinus sagitalis superior.

Page 32: Cara mudah belajar neuroanatomi

Granulatio arachnoidales merupakan tonjolan-tonjolan kecil lapisan arachnoidea ke dalam dinding sinus dura matris.

Suatu gangguan atau hambatan dalam pengaliran LCS dapat mengakibatkan keadaan patologik :

hydrocephalus internus (non communicans/obstruktif) terjadi oleh karena penyumbatan di salah satu bagian susunan ventriculi encephali.

hydrocephalus externus (communicans/non obstruktif) terjadi oleh karena hambatan aliran LCS pada ruang subarachnoid. Dapat disebabkan adanya perlekatan meninges akibat radang selaput otak.

Perluasan ruang subarachnoid (cysterna)Cisterna cerebellomedullaris (cisterna magna), ruangan yang relatif lebar di dorsal medulla oblongata dan di caudal cerebellum. Ruangan ini terdapat di sekitar apertura mediana ventriculiquarti. Pengambilan LCS juga dapat dilakukan di cisterna magna (punksi occipital).Cisterna pontis, ruangan di garis median permukaan ventral pons sekitar a. basilaris.Cisterna interpeduncularis (basalis), ruangan di daerah fossa interpeduncularis mesencephali.Cisterna lumbalis merupakan ruang subarachnoid setinggi tepi caudal corpus vertebrae Lumbalis I sampai corpus vertebrae sacralis II (pada orang dewasa). Punksi lumbal biasanya ditusukkan di antara VL. III/IV atau VL.IV/V.

Page 33: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 34: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 35: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 36: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 37: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 38: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 39: Cara mudah belajar neuroanatomi

KOMPONEN SARAF DI MEDULLA SPINALIS

Pada medulla spinalis terdapat 4 komponen saraf :

Aferen Somatik Umum (ASU) : komponen ini menghantarkan impuls

exteroceptif dan proprioceptif.

Aferen Viseral Umum (AVU) : komponen ini menghantarkan impuls yang

berasal dari organ visera seperti impuls tarikan/regangan, perubahan

tekanan, perubahan kadar O2/CO2, perubahan kimiawi, dll.

Eferen Somatik Umum (ESU) : komponen ini menghantarkan impuls

motorik ke otot rangka. Terdiri atas neuron motorik alfa dan gamma.

Eferen Viseral Umum (EVU) : komponen ini menghantarkan impuls

otonom yang terdiri atas komponen simpatis dan parasimpatis.

Page 40: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 41: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar 1:1. Neuron motorik alfa : serabutnya berakhir pada otot rangka (otot

extrafusal). Neuron ini terletak pada kornu anterior substansia

grisea medulla spinalis lamina IX dari Rexed.

2. Neuron motorik gamma : serabutnya berakhir pada otot intrafusal

dari gelondong otot (muscle spindle). Neuron ini juga terletak pada

kornu anterior substansia grisea medulla spinalis lamina IX dari

Rexed.

3. Neuron simpatis preganglion : letaknya pada kornu

intermediolateralis substansia grisea medulla spinalis lamina VII

dari Rexed.

4. “Muscle spindle” : pada kedua ujungnya (bagian kontraktil) terdapat

otot intrafusal yang dipersarafi neuron motorik gamma.

5. Otot rangka : merupakan otot ekstrafusal

6. Kelenjar (juga termasuk organ visera lainnya) dipersarafi oleh

serabut saraf otonom.

7. Badan sel saraf simpatis postganglionik : membentuk ganglion

pada truncus simpaticus.

8. Ganglion simpaticus : dibentuk oleh kumpulan badan sel saraf

simpatis postganglionik.

9. Ganglion spinalis akar dorsal : dibentuk oleh badan sel

pseudounipolar dari serabut aferen ordo I.

10.Badan sel komponen saraf AVU

11.Badan sel komponen saraf ASU

12.Corpusculum Meissner : reseptor taktil/ raba yang terdapat di kulit

13.Organ viscera (intestinum)

14.Ramus komunikans albus : axon dari saraf simpatis preganglion

yang masuk ke ganglion simpaticus. Hanya terdapat pada segmen

thoracolumbal (T1-12, L1-2) yang merupakan pusat simpatis.

15.Ramus komunikans grisceus : axon dari saraf simpatis

postganglion yang keluar dari ganglion simpaticus untuk kembali

Page 42: Cara mudah belajar neuroanatomi

bergabung dengan saraf spinalis. Terdapat pada seluruh segmen

medulla spinalis.

Petunjuk mewarnai : ASU : merah

AVU : jingga

ESU : biru

EVU : hijau

Page 43: Cara mudah belajar neuroanatomi

LENGKUNG REFLEKS SEDERHANA

Menurut jumlah sinapsnya lengkung refleks dibagi menjadi :

Refleks monosinaps : terdiri atas 2 neuron dan 1 sinaps, disebut

juga refleks myotactic / refleks regang / refleks extensor.

Contohnya : refleks patella, refleks biceps, refleks tendo Achilles,

dll.

Refleks bisinaps : terdiri atas 3 neuron (neuron sensorik-

interneuron-neuron motorik) dan 2 sinaps, disebut juga refleks

menarik diri (withdrawal reflex) / refleks superfisial / refleks flexor.

Refleks polisinaps : terdiri atas banyak neuron dan banyak sinaps.

Merupakan refleks yang kompleks dan melibatkan beberapa

segmen medulla spinalis.

Keterangan gambar 2 :A. Lengkung Refleks Bisinaps

1. Dermis

2. Reseptor nyeri (free nerve ending)

3. Serabut saraf sensoris

4. Badan sel saraf sensorik pada ganglion spinale

5. Interneuron

6. Neuron motorik alfa

7. Motor end plate pada otot rangka

B. Lengkung Refleks Monosinaps :

8. Reseptor anulospiral pada “muscle spindle” / fusus

neuromuscularis

9. Serabut saraf sensorik

10.Badan sel saraf sensorik pada ganglion spinale

11.Neuron motorik alfa

12.Motor end plate pada otot rangka

Page 44: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 45: Cara mudah belajar neuroanatomi

Komponen lengkung refleks terdiri atas :

Reseptor –> neuron sensorik –> (interneuron) –> neuron motorik –> efektor /

motor end plate pada otot rangka

Otot ekstrafusal, “Muscle spindle”, dan otot intrafusal Otot ekstrafusal adalah otot rangka yang mempunyai serabut melintang.

“Muscle spindle” /fusus neuromuscularis merupakan kapsul jaringan ikat yang

mempunyai bagian kontraktil pada kedua ujungnya dan bagian non-kontraktil

di tengahnya.

Otot intrafusal adalah otot yang terdapat pada “muscle spindle” / fusus

neuromuscularis pada bagian kontraktilnya.

C. Regangan Otot Rangka

Otot rangka yang teregang akan mengakibatkan regangan reseptor

anulospiral pada “muscle spindle”

13.Reseptor anulospiral (regangan reseptor anulospiral akan

mencetuskan impuls ke medulla spinalis)

14.Bagian non kontraktil “muscle spindle”

15.Bagian kontraktil “muscle spindle” (otot intrafusal)

16.Neuron sensorik

17.Neuron motorik alfa

18.Neuron motorik gamma

19.Motor end plate pada otot rangka.

Impuls akibat regangan reseptor anulospiral diteruskan oleh serabut sensorik

dan langsung bersinaps dengan motor neuron alfa dan motor neuron gamma.

Page 46: Cara mudah belajar neuroanatomi

D. Kontraksi Otot Rangka

20.serabut motorik alfa menuju ke otot ekstrafusal

21.Serabut motorik gamma menuju ke otot intrafusal

Otot rangka yang berkontraksi akan mengakibatkan “muscle spindle”

memendek sehingga reseptor anulospiral tidak lagi mencetuskan impuls.

Namun oleh karena adanya motor neuron gamma yang bekerja pada otot

intrafusal (bagian kontraktil muscle spindle) maka muscle spindel tetap

teregang (panjangnya dapat dipertahankan) sehingga impuls dari reseptor

anulospiral tetap ada.

Fungsi dari motor loop gamma ini adalah untuk mempertahankan kontinuitas

kontraksi otot rangka dengan cara mempertahankan regangan reseptor

anulospiral.

Petunjuk Mewarnai : Serabut sensorik : merah

Interneuron : hijau

Serabut motorik : biru

Page 47: Cara mudah belajar neuroanatomi

JARAS-JARAS ASENDEN PADA MEDULLA SPINALIS

Secara umum dibagi menjadi 3 sistem :

A. Sistem Penghantar Rasa Nyeri dan Suhu : Serabut ordo I : membentuk tractus dorsolateralis Lissauer

Serabut ordo II : membentuk tractus spinothalamicus lateralis

Serabut ordo III : membentuk tractus thalamocorticalis

B. Sistem Penghantar Rasa Raba Umum dan Tekanan : Serabut ordo I : membentuk tractus dorsolateralis Lissauer

Serabut ordo II : membentuk tractus spinothalamicus anterior

Serabut ordo III : membentuk tractus thalamocorticalis

C. Sistem Penghantar Rasa Raba Spesifik (diskriminasi 2 titik) dan Propriosepsi :

Serabut ordo I :

membentuk fasciculus cuneatus (untuk anggota badan atas)

membentuk fasciculus gracilis (untuk anggota badan bawah)

Serabut ordo II : membentuk lemniscus medialis

Serabut ordo III : membentuk tractus thalamocorticalis

Jaras-jaras lainnya: Tractus spinoreticularis / tractus spinoreticulothalamicus disebut juga

sebagai tractus paleospinothalamicus atau tractus spinothalamicus

indirek. Tractus ini berseifat multineuron dan multisinaps. Impuls nyeri

yang melalui jaras ini biasanya bersifat difus (nyeri tumpul), tidak

terlokalisasi dengan jelas dan kronis. Impuls ini pada formatio retikularis

akan mengalami fasilitasi atau inhibisi.

Tractus spinocerebellaris dorsalis dan ventralis. Tractus ini

menghantarkan impuls proprioseptif . Namun, impuls yang melalui tractus

Page 48: Cara mudah belajar neuroanatomi

ini tidak mencapai level kesadaran. Impuls tersebut akan diolah untuk

menghasilkan koordinasi gerakan halus pada alat gerak.

o Tractus spinocerebellaris dorsalis : tidak menyilang garis

median, langsung menuju cerebellum melalui pedunculus

cerebelli inferior.

o Tractus spinocerebellaris ventralis : menyilang garis median 2

kali setinggi medulla spinalis dan setinggi pons setelah melalui

pedunculus cerebelli superior.

Tractus spino-olivaris, tractus spinovestibularis, tractus spinopontinus, tractus spinotectalis. Tractus-tractus ini masih belum

diketahui dengan pasti keberadaan dan fungsinya.

Page 49: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 50: Cara mudah belajar neuroanatomi

KETERANGAN GAMBAR 3

Sistem Penghantar Rasa Raba Spesifik dan Propriosepsi :

1. Serabut sensorik ordo I dari anggota badan bawah:

Badan selnya terdapat pada ganglion spinale akar dorsal

Axonnya membentuk fasciculus gracilis.

2. Fasciculus gracilis.

3. Serabut sensorik ordo I dari anggota badan atas :

Badan selnya terdapat pada ganglion spinale akar dorsal

Axonnya membentuk fasciculus cuneatus

4. Fasciculus cuneatus.

5. Neuron ordo II (nucleus gracilis dan nucleus cuneatus) terletak setinggi

medulla oblongata, kumpulan axonnya membentuk lemniscus medialis

6. Lemniscus medialis.

7. Neuron ordo III (pada nucleus ventralis posterolateralis thalami), axonnya

terproyeksi ke cortex cerebri area somaesthetic.

Sistem Penghantar Rasa Nyeri dan Suhu

8. Serabut sensorik ordo I :

Badan selnya terdapat pada ganglion spinale akar dorsal

Axonnya membentuk tractus dorsolateralis Lissauer

9. Tractus dorsolateralis Lissauer : naik 1-3 segmen medulla spinalis, berada

tepat di posterior dari kornu posterior substansia grisea medulla spinalis.

10. Neuron ordo II :

Badan selnya terdapat pada kornu posterior substansia griscea

medulla spinalis pada sisi yang sama.

Axonnya menyebrang garis median menuju ke kolumna lateralis

substansia alba medulla spinalis kemudian naik ke atas membentuk

tractus spinothalamikus lateralis.

11. Tractus spinothalamikus lateralis

Page 51: Cara mudah belajar neuroanatomi

12. Neuron ordo III (pada nucleus ventralis posterolateralis thalami), axonnya

terproyeksi ke cortex cerebri area somaesthetic.

Sistem Penghantar Raba Umum dan Tekanan tidak digambar. Perjalanannya

sama seperti Sistem Penghantar Nyeri dan Suhu namun tractus spinothalamikus

anterior menempati posisi di kolumna ventralis substansia alba medulla spinalis.

13. Hemiseksi medulla spinalis (Brown Sequard Syndrome)

Setinggi lesi : kehilangan seluruh sensasi ipsilateral

Di bawah lesi :

Kehilangan sensasi proprioseptif dan raba spesifik ipsilateral

Kehilangan sensasi nyeri dan suhu, raba umum dan tekan pada

sisi kontralateral

Petunjuk Mewarnai : Sistem Penghantar Raba spesifik dan Propriosepsi

Serabut ordo I : hijau

Serabut ordo II : biru

Serabut ordo III : jingga

Sistem Penghantar Nyeri dan Suhu

Serabut ordo I : ungu

Serabut ordo II : merah

Serabut ordo III : coklat

Sistem Penghantar Raba Umum dan Tekanan (tidak digambar)

Page 52: Cara mudah belajar neuroanatomi

JARAS-JARAS DESENDEN PADA MEDULLA SPINALIS

Tractus corticospinalis (tractus pyramidalis)Merupakan jaras desenden yang penting dan berfungsi untuk perintah motorik

langsung di dalam keadaan sadar.

Tractus ini berasal dari axon-axon upper motor neuron yang berada pada cortex

motorik. Lintasan tractus ini :

Membentuk corona radiata

Melalui crus posteriorr capsula interna

Melalui 1/3 tengah basis pedunculi

Melalui basis pontis

Sebagian besar serabut akan menyilang membentuk decussatio

pyramidum kemudian turun ke caudal sebagai tractus corticospinalis

lateralis.

Sebagian kecil serabut yang tidak menyilang akan melanjutkan diri

sebagai tractus corticospinalis anterior melalui kolumna anterior

substansia alba medulla spinalis. Namun tractus ini juga akan

menyilang garis median sesaat sebelum berakhir pada segmen

medulla spinalis yang bersangkutan. Tractus ini terutama melayani

otot-otot batang badan.

Tractus corticospinalis akan bersinaps dengan motor neuron alfa yang

terletak pada kornu anterior substansia grisea medulla spinalis.

Tractus ReticulospinalisBerasal dari formatio retikularis batang otak menuju ke medulla spinalis. Diduga

tractus ini memiliki fungsi :

Fasilitasi atau inhibisi terhadap aktivitas motorik

Berperan dalam sistem saraf otonom

Page 53: Cara mudah belajar neuroanatomi

Tractus rubrospinalisBerasal dari nucleus ruber mesencephali. Tractus ini langsung mengalami

decussatio setelah keluar dari nucleus rubber dan ke arah kaudal menuju

medulla spinalis untuk bersinaps dengan neuron motorik alfa dan gamma.

Fungsi tractus ini adalah fasilitasi tonus otot-otot fleksor dan inhibisi otot-otot

ekstensor.

Tractus vestibulospinalisBerasal dari nucleus vestibularis dan langsung turun ke medulla spinalis tanpa

menyilang garis median. Fungsi tractus ini terutama untuk fasilitasi tonus otot-

otot ekstensor, inhibisi otot-otot fleksor,dan untuk refleks keseimbangan.

Tractus tectospinalisBerasal dari sel-sel di bagian dalam colliculus superior dan langsung mengalami

decussatio kemudian turun ke medulla spinalis sampai segmen cervical saja.

Berperan dalam pengaruh refleks kepala dan leher akibat rangsangan

penglihatan.

Tractus olivospinalisBerasal dari nucleus olivarius inferior dan langsung mengalami decussatio.

Fungsinya belum diketahui secara jelas.

Fasciculus longitudinalis medialis (FLM) Merupakan berkas saraf yang menghubungkan beberapa nuclei pada

berbagai tingkatan batang otak.

Pada tingkat medulla spinalis berkas ini berasal dari nucleus

vestibularis medialis, formatio reticularis, dan colliculus superior.

Berkas ini hanya terlihat jelas sampai tingkat segmen cervical medulla

spinalis.

Page 54: Cara mudah belajar neuroanatomi

Fasciculus Proprius (tractus intersegmentalis) Merupakan serabut-serabut pendek yang naik dan turun pada medulla

spinalis (serabut assosiasi pada medulla spinalis). Tractus ini berperan

dalam refleks-refleks intersegmental.

Page 55: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 56: Cara mudah belajar neuroanatomi

KETERANGAN GAMBAR 4:1. Upper motor neuron pada cortex cerebri

2. Decussatio pyramidum

3. Lower motor neuron pada cornu anterior substansia grisea

medulla spinalis

4. Tractus corticospinalis lateralis

Tractus corticospinalis anterior (tidak digambar) tidak

mengalami decussatio namun pada segmen medulla

spinalis yang bersangkutan akan menyilang garis median.

A. Lesi setinggi capsula interna

Axon dari upper motor neuron rusak sehingga seluruh anggota badan

mengalami kelumpuhan tipe UMN (upper motor neuron) pada sisi

kontralateral

B. Lesi setinggi medulla spinalis (Brown Sequard Syndrome)

Setinggi lesi : kelumpuhan tipe LMN (lower motor neuron) ipsilateral akibat

rusaknya lower motor neuron pada kornu anterior substansia griscea

medulla spinalis.

Di bawah lesi : kelumpuhan tipe UMN (upper motor neuron) ipsilateral

akibat rusaknya axon dari upper motor neuron.

Petunjuk Mewarnai :

UMN : merah

LMN : biru

Page 57: Cara mudah belajar neuroanatomi

TRACTUS CORTICOBULBARIS

Tractus corticobulbaris memiliki fungsi sama seperti tractus corticospinalis yaitu

aktivitas motorik oleh perintah langsung di dalam kesadaran.

Jaras ini berasal dari axon upper motor neuron di cortex cerebri dan berakhir

pada nucleus motorik di batang otak.

Sebagian besar nucleus motorik pada batang otak mendapatkan persarafan

bilateral dari kedua hemisferium cerebri. Namun beberapa nucleus hanya

mendapatkan persarafan dari sisi kontralateral saja.

Sebagai contoh :

Nukleus motorik N.VII yang mempersarafi otot-otot wajah di bawah

mata hanya mendapatkan persarafan dari sisi kontralateral saja.

Namun nucleus motorik n.VII yang mempersarafi otot-otot wajah di

atas mata mendapatkan persarafan bilateral.

Nukleus motorik N.XII untuk m. genioglossus hanya mendapatkan

persarafan dari sisi kontralateral saja. Namun otot-otot lidah lainnya

mendapat persarafan bilateral.

KETERANGAN GAMBAR 5:1. Upper motor neuron pada korteks cerebri

2. Tractus corticobulbaris / tractus kortikonuklearis

3. Nukleus motorik N.VII (lower motor neuron) untuk otot-otot wajah di atas

mata

4. Nukleus motorik N.VII (lower motor neuron) untuk otot-otot wajah di

bawah mata

5. N. VII / n. facialis.

6. Tractus corticospinalis

Page 58: Cara mudah belajar neuroanatomi

A. Lesi setinggi capsula interna (lesi supranuclearis) menyebabkan :

Lumpuhnya otot-otot wajah di bawah mata pada sisi kontralatera.

Otot wajah di atas mata mendapatkan persarafah bilateral

sehingga tidak lumpuh total. (tipe kelumpuhan : tipe UMN)

B. Lesi setinggi Nukleus Motorik N.VII sesisi (lesi nuclearis) :

Kelumpuhan seluruh otot wajah ipsilateral tipe LMN

Kelumpuhan anggota badan pada sisi kontralateral tipe UMN

Kelumpuhan ini disebut hemiplegia alternans n.VII

C. Bell’s Palsy : kelumpuhan perifer N.VII (lesi infranuclear) mengakibatkan

kelumpuhan otot wajah ipsilateral tipe LMN

Petunjuk Mewarnai :

UMN : merah

LMN : biru

Page 59: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 60: Cara mudah belajar neuroanatomi

Susunan Saraf OtonomSusunan saraf otonom adalah suatu sistem yang bekerja di luar kesadaran dan

berfungsi untuk pemeliharaan kelangsungan hidup manusia.

Perbedaan anatomis antara susunan saraf somatik (SSS) dan susunan saraf

otonom (SSO) :

SSS hanya memiliki satu somatik motor neuron yang axonnya

langsung menuju ke target organ. Axonnya diselubungi myelin

yang sangat tebal.

SSO memiliki 2 buah motor neuron yaitu motor neuron

preganglionik dan motor neuron postganglionik. Axon preganglionik

memiliki selubung myelin sedangkan axon postganglionik tidak

memiliki selubung myelin.

Susunan saraf otonom terbagi atas dua bagian yaitu persarafan simpatis dan

persarafan parasimpatis. Keduanya mempersarafi organ-organ visera namun

efeknya saling berlawanan.

Perbedaan Anatomis antara Persarafan Simpatis dan ParasimpatisKarakteristik Simpatis Parasimpatis

Asal Segmen thoracolumbal medulla spinalis

Segmen craniosacral. Nucleus N.III, N.VII,N.IX,N.X, medulla spinalis segmen S2-4

Letak ganglia Dekat dengan medulla spinalis. Ganglia paravertebralis (truncus simpaticus) dan ganglia prevertebralis

Ganglio terletak dalam target organ atau dekat dengan target organ.

Panjang axon Axon preganglionik relatif pendek, axon postganglionik relatif panjang

Axon preganglionik relatif panjan, axon postganglionik relatif pendek

Percabangan Axonnya memiliki banyak percabangan yang tersebar luas.

Axonnya memiliki sedikit percabangan.

Page 61: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 62: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 63: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan Gambar :A. Persarafan simpatis pada umumnya, terdiri atas :

Serabut saraf preganglionik, akhiran sarafnya mengeluarkan

neurotransmitter asetil kolin.

Serabut saraf postganglionik, akhiran sarafnya mengeluarkan

neurotransmitter norepineprin / noradrenalin

B. Persarafan simpatis untuk kelenjar keringat dan pembuluh darah di otot :

Serabut saraf preganglionik, akhiran sarafnya mengeluarkan

neurotransmitter asetil kolin

Serabut saraf postganglionik, akhiran sarafnya mengeluarkan

neurotransmitter asetil kolin.

C. Persarafan parasimpatis, terdiri atas :

Serabut saraf preganglionik (lebih panjang)

Serabut saraf postganglionik (lebih pendek, biasanya terdapat

pada target organ)

Kedua akhiran saraf di atas mengeluarkan neurotransmitter asetil

kolin.

* Khusus persarafan simpatis yang menuju medulla adrenal serabut

preganglioniknya langsung menuju target organ. Pada medulla adrenal

terdapat neuron postganglionik yang telah mengalami modifikasi.

1. Badan sel serabut simpatis preganglionik, terletak pada kornu

intermediolateralis substansia grisea medulla spinalis.

2. Badan sel serabut saraf simpatis postganglionik, terletak pada ganglion

simpaticus / ganglion paravertebralis yang membentuk truncus simpaticus.

3. Badan sel serabut saraf simpatis postganglionik, yang akan membentuk

plexus caroticus dan mempersarafi daerah kepala.

4. Plexus caroticus pada arteri carotis interna.

5. Serabut saraf simpatis postganglionik yang berjalan bersama nervus

spinalis untuk mempersarafi daerah kulit dan otot.

Page 64: Cara mudah belajar neuroanatomi

6. Serabut saraf simpatis preganglionik yang membentuk nervus

sphlancnicus dan berakhir pada ganglion prevertebralis (ggl. Coeliacum).

7. Badan sel serabut saraf simpatis postganglionik yang terletak pada ggl.

coeliacum.

8. Badan sel serabut saraf simpatis postganglionik yang terletak pada ggl.

mesenterica superior.

9. Badan sel serabut saraf simpatis postganglionik yang terletak pada ggl.

mesenterica inferior.

10. Serabut saraf simpatis postganglion yang langsung keluar dari ganglion

simpaticus membentuk nervus cardiacus.

11. Nucleus dorsalis n. vagi, terletak pada batang otak.

12. N. vagus yang merupakan serabut saraf parasimpatis preganglionik.

13. Serabut saraf parasimpatis postganglionik, terletak pada target organ.

14. Badan sel serabut saraf parasimpatis preganglionik segmen sacral 2-4

Petunjuk Mewarnai Serabut saraf simpatis preganglionik : biru

Serabut saraf simpatis postganglionik : merah

Serabut saraf parasimpatis preganglionik : hijau

Serabut saraf parasimpatis postganglionik : coklat

Page 65: Cara mudah belajar neuroanatomi

REFLEKS BERKEMIHRefleks berkemih dimulai dari adanya rangsangan berupa regangan dari dinding

kandung kencing. Rangsang regangan ini akan diteruskan oleh serabut sensorik

yang mempunyai badan sel di ganglion spinale akar dorsal dan axonnya menuju

ke atas membentuk fasciculus gracilis. Apabila terjadi regangan berlebihan maka

timbul rangsang nyeri yang akan diteruskan oleh tractus spinothalamikus. Baik

rangsang regang dan rangsang nyeri akan sampai pada level kesadaran yaitu di

korteks serebri melalui thalamus (nucleus ventralis posterolateralis thalami).

Kontraksi dari vesica urinaria merupakan kerja dari persarafan simpatis yang

pusatnya terdapat pada kornu intermediolateralis substansia grisea medulla

spinalis segmen sacral 2-4. Korteks serebri secara sadar memerintahkan otot

sphincter vesica externa untuk relaksasi sehingga proses berkemih dapat

berlangsung.

Page 66: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 67: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar:

1. Badan sel serabut saraf sensorik yang menghantarkan sensasi regangan

pada kandung kencing

2. Badan sel serabut saraf sensorik yang menghantarkan sensasi nyeri viseral

pada kandung kencing

3. Kumpulan axon neuron ordo I yang membentuk fasciculus gracilis.

4. Kumpulan axon ordo II yang membentuk tractus spinothalamicus.

5. Badan sel serabut saraf parasimpatis segmen sacral 2-4. Serabut saraf ini

akan merangsang kontraksi m. detrussor vesicae.

6. Badan sel serabut saraf simpatis preganglionik pada segmen lumbal.

7. Badan sel serabut saraf simpatis postganglionik pada ganglion mesenterica

inferior. Serabut saraf ini akan merangsang kontraksi m. sphincter vesicae

interna.

8. Upper motor neuron memberikan perintah secara sadar.

9. Lower motor neuron yang akan mempersarafi m. sphincter vesicae dibawah

kesadaran.

A. Lesi setinggi segmen lumbal : vesica urinaria dalam keadaan spastik

B. Lesi setinggi segmen sacral : vesica urinaria dalam keadaan flaccid.

Petunjuk Mewarnai Persarafan sensoris (1,2,3,4) : hijau

Persarafan simpatis (6,7) : merah

Persarafan parasimpatis (5) : biru

Persarafan somatik eferen (8,9): coklat

Page 68: Cara mudah belajar neuroanatomi

JARAS PENGHIDU (N. I)Impuls penghidu diterima oleh reseptor yang terdapat pada atap rongga hidung.

Sel-sel olfactorius adalah sel bipolar yang terletak pada mukosa nasi. Akson sel

tersebut menembus lamina cribrosa ossis ethmoidalis dan mencapai bulbus

olfactorius di fossa cranii anterior. Akson-akson tersebut bersinaps dengan sel

mitral dan membentuk glomerulus. Akson dari sel-sel mitral melintas ke arah

posterior membentuk traktus olfactorius. Akson dari sel-sel mitral memberi

cabang kolateral ke sel-sel granular pada bulbus olfactorius dan akson dari sel

granular bersinaps kembali dengan dendrite dari sel mitral sehingga memberi

rangkaian umpan balik positif yang dapat meningkatkan impuls.

Tractus olfactorius terbagi menjadi 3 bagian :

1. Stria olfactorius lateralis : merupakan traktus yang panjang dan besar.

Traktus ini mencapai bagian anterior dari uncus (cortex olfactoric primer)

2. Stria olfactorius medialis : traktus ini berakhir pada bagian anterior dari

lamina terminalis. Sebagian serabutnya menyilang melalui commisura

anterior menuju bulbus olfactorius kontralateral.

3. Stria olfactorius intermedius : traktus ini berakhir pada substansia

perforate anterior.

Page 69: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 70: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan Gambar :

Gambar Atas :

1. Bulbus olfactorius

2. Tractus olfactorius

3. Commisura anterior

4. Stria olfactorius lateralis

5. Stria olfactorius intermedialis

6. Stria olfactorius medialis

Gambar Bawah :

a. Reseptor pada mukosa cavum nasi

b. Sel neuron bipolar

c. Lamina cribrossa ossis ethmoidalis

d. Sel stelate

e. Sel purkinje

f. Tractus olfactorius

Page 71: Cara mudah belajar neuroanatomi

JARAS VISUAL (N.II)Impuls visual dimulai dari retina. Cahaya yang masuk akan mengaktifkan sel-sel

fotoreseptor pada retina kemudian diteruskan melalui sel-sel bipolar (yang

merupakan neuron ordo I). Sel-sel bipolar ini akan bersinaps dengan sel-sel

ganglion (neuron ordo II) yang axonnya akan keluar dari bola mata dan

membentuk nervus opticus.

Nervus opticus bagian medial akan menyilang ke arah yang berlawanan

membentuk chiasma nervi optici. Setelah melalui chiasma nervi optici jaras ini

disebut tractus opticus. Sebagian besar serabut ini akan menuju ke corpus

geniculatum laterale dari thalamus dan bersinaps dengan neuron ordo III yang

axonnya terproyeksi ke cortex cerebri membentuk radiatio optica. Sebagian dari

jaras ini menyimpang ke arah temporal membentuk loop of Meyer.

Sebagian dari serabut tractus opticus ada yang langsung menuju ke nucleus

pretectalis, coliculus superior, dan nucleus suprachiasmatis.

Lesi pada lokasi tertentu :

I. Lesi pada nervus opticus akan mengakibatkan anopsia ipsi

lateral

II. Lesi pada chiasma n. optici akan mengakibatkan hemianopsia

bitemporalis

III. Lesi pada tractus opticus akan mengakibatkan hemianopsia

homonim kontralateral

IV. Lesi pada loop of Meyer, akan mengakibatkan quadranopsia

atas sisi kontralateral.

Page 72: Cara mudah belajar neuroanatomi

Gambar :

Page 73: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 74: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :Lapang Pandang Mata kiri :

A. Kiri atas

B. Kanan atas

C. Kiri bawah

D. Kanan bawah

Lapang Pandang Mata Kanan :

E. Kiri atas

F. Kanan atas

G. Kiri bawah

H. Kanan bawah

a - h badan sel nervus opticus yang menerima rangsang cahaya dari lapang

pandang yang bersangkutan.

2. Corpus geniculatum laterale dari thalamus

3. Cuneus dari lobus occipitalis

4. Gyrus lingularis dari lobus occipitalis

Petunjuk Mewarnai Jaras untuk lapang pandang A : merah

Jaras untuk lapang pandang B : jingga

Jaras untuk lapang pandang C : kuning

Jaras untuk lapang pandang D : hijau

Jaras untuk lapang pandang E : biru

Jaras untuk lapang pandang F : ungu

Jaras untuk lapang pandang G : coklat

Jaras untuk lapang pandang H : abu-abu

Page 75: Cara mudah belajar neuroanatomi

NERVUS III, IV, VINervus III,IV,VI, merupakan saraf-saraf penggerak bola mata. Secara garis besar

gerakan bola mata dibagi dua macam :

1. Gerakan bola mata primer : gerakan bola mata oleh satu otot extrinsik

bola mata dimulai dari posisi primer (bola mata menghadap lurus ke

depan).

2. Gerakan bola mata kombinasi : gerakan bola mata oleh beberapa otot

extrinsik pada posisi tertentu (abduksi/adduksi)

Tabel gerakan bola mata primer :Otot Aksi Persarafan

Rectus lateralis Abduksi VI (abducens)

Rectus medialis Adduksi III (oculomotorius)

Rectus superior Elevasi, intorsi, adduksi III (oculomotorius)

Rectus inferior Depresi, extorsi, adduksi III (oculomotorius)

Obliqus inferior Elevasi, extorsi, abduksi III (oculomotorius)

Obliqus superior Depresi, intorsi, abduksi IV (throclearis)

Tabel Gerakan kombinasi (yoke muscle)Gerakan Bola mata kanan Bola mata kiri

Kanan - atas RL (abduksi) – RS (elevasi) RM (adduksi) – OI (elevasi)

Kanan - bawah RL (abduksi) – RI (depresi) RM (adduksi) – OS (depresi)

Kiri - atas RM (adduksi) – OI (elevasi) RL (abduksi) – RS (elevasi)

Kiri - bawah RM (adduksi) – OS (depresi) RL (abduksi) – RI (depresi)

Page 76: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :RS : m. rectus superior

RI : m. rectus inferior

RM : m. rectus medialis

RL : m. rectus lateralis

OS : m. obliquus superior

OI : m. obliquus inferior

LP : m. levator palpebra

1. Nucleus motorik N. III

2. Nucleus motorik N. IV

3. Nucleus motorik N. VI

Page 77: Cara mudah belajar neuroanatomi

4. fasciculus longitudinalis medialis (FLM)

Keterangan :

RI, RM, OI mendapat persarafan dari nucleus N.III ipsilateral

RS mendapat persarafan dari nucleus N.III kontralateral

OS mendapat persarafan dari nucleus N.IV kontralateral

RL mendapat persarafan dari nucleus VI ipsilateral

LP mendapat persarafan bilateral dari nucleus N.III

Petunjuk Mewarnai Serabut saraf dari nucleus N. III : merah

Serabut saraf dari nucleus N. IV : biru

Serabut saraf dari nucleus N.VI : hijau

Fasciculus longitudinalis medialis : coklat

Page 78: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 79: Cara mudah belajar neuroanatomi

REFLEKS KONJUGAT / Gerak bola mata konjugatPengontrolan pergerakan otot bola mata diatur oleh sistem vestibolo-okular.

Sistem ini memungkinkan mata untuk memfiksasi secara seksama suatu obyek

yang menarik perhatian tanpa menggerakkan kepala. Ketika mata mengamati

suatu lapang pandang maka kedua bola mata melakukan gerakan cepat dan

singkat untuk memfiksasi suatu obyek. Hal ini disebut sebagai gerakan sakadik.

Apabila obyek tersebut bergerak, maka kedua bola mata melakukan gerakan

mengikuti (smooth pursuit) agar obyek tetap berada di dalam focus yang tajam.

Kedua bola mata mengikuti objek dalam ruangan dengan cara mengontraksikan

dan mengendurkan otot-otot yang berbeda secara serentak. Gerakan ini disebut

tatapan konjugat (conjugate gaze).

Perintah gerakan bola mata secara sadar berasal dari lobus frontalis area

optokinetik. Sedangkan gerakan bola mata yang tak disadari dicetuskan dari

Page 80: Cara mudah belajar neuroanatomi

lobus occipitalis. Gerakan bola mata tak sadar ini biasanya mengikuti impuls

visual suatu objek yang bergerak.

Semua pergerakan bola mata juga mendapat masukan dari sistem vestibular.

Page 81: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 82: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :

1. Neuron motorik yang terletak pada lobus frontalis area optokinetik,

berfungsi untuk penglihatan konjugat secara sadar.

2. Neuron motorik yang terletak pada lobus occipitalis berfungsi untuk

penglihatan konjugat secara tak sadar.

3. Canalis semicircularis

4. Ganglion vestibulare, axonnya membentuk n. VIII

5. Nucleus vestibularis

6. Fasciculus longitudinalis medialis (FLM)

7. Interneuron

8. Neuron motorik N.VI kiri (innervasi RL bola mata kiri)

9. Neuron motorik N.III kanan ( innervasi RM bola mata kanan)

10. RL = musculus rectus lateralis

11.RM = musculus rectus medialis

Petunjuk Mewarnai Serabut saraf yang menuju nucleus vestibularis (1,2,4) : merah

Fasciculus longitudinalis medialis (6) : biru

Serabut saraf yang menuju otot bola mata (8,9) : hijau

Page 83: Cara mudah belajar neuroanatomi

REFLEKS CAHAYA LANGSUNG, REFLEKS CAHAYA KONSENSUAL, DAN REFLEKS AKOMODASIRefleks Cahaya Langsung dan Refleks Cahaya KonsensualApabila sorotan cahaya diarahkan pada salah satu mata maka kedua pupil bola

mata akan mengecil. Mengecilnya pupil sisi yang disorot cahaya disebut refleks

cahaya langsung, sedangkan mengecilnya pupil sisi yang tak disorot cahaya

disebut refleks cahaya konsensual.

Impuls aferen yang diterima retina diteruskan melalui nervus opticus, chiasma

nervi optici, dan tractus opticus. Sebagian kecil serabut dari tractus opticus

memisahkan diri menuju ke nucleus pretectalis. Dari nucleus pretectalis ini

impuls diteruskan oleh interneuron menuju nucleus parasimpatis Edinger

Westphal sisi kanan dan kiri. Dari nucleus Edinger Westphal keular axon

preganglionik yang akan bersinaps dengan neuron postganglionik di ganglion

ciliare dalam rongga mata. Serabut postganglionik ini melalui nervus ciliaris

brevis akan mempersarafi m. constrictor pupillae.

Refleks akomodasiApabila mata menatap sebuah objek yang bergerak mendekat, maka terjadi

peristiwa sebagai berikut :

Kontraksi dari m.rectus medialis kedua bola mata untuk

konvergensi kedua axis bola mata

Penebalan lensa oleh m.ciliaris untuk meningkatkan daya refraksi

Konstriksi pupil untuk membatasi cahaya yang masuk (hanya

cahaya dari objek saja yang masuk melalui ketebalan lensa di

tengah)

Impuls cahaya dari retina diteruskan melalui nervus opticus, chiasma n. optici,

tractus opticus, corpus geniculatum laterale, dan radiatio optica menuju ke cortex

visual di lobus occipitalis Cortex visual ini terhubung oleh serabut assosiasi

menuju korteks area optokinetik di lobus frontalis. Dari area optokinetik terdapat

neuron yang axonnya membentuk serabut corticofugal menuju ke nucleus

motorik N. III dan nucleus parasimpatis Edinger Westphal. Nucleus motorik n. III

akan memberi impuls untuk kontraksi m. rectus medialis kedua sisi. Sedangkan

Page 84: Cara mudah belajar neuroanatomi

dari nucleus parasimpatis Edinger Westphal akan keluar serabut preganglionik

menuju ganglion ciliare. Dari ganglion ciliare keluar serabut postganglionik

melalui n. ciliaris brevis menuju ke m.constrictor pupillae dan m.ciliaris.

Page 85: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 86: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :

1. Nervus opticus (N.II)

2. Corpus geniculatum laterale

3. Radiatio optica

4. Serabut assosiasi occipitofrontalis

5. Serabut corticofugal (dari cortex menuju batang otak)

6. Nucleus Edinger Westphal

7. Nucleus motorik N.III

8. N.III yang menuju ke RM

9. RM = musculus rectus medialis

10. N.III yang menuju ke ganglion ciliaris

11.Ganglion ciliaris

12.N. ciliaris brevis

13. m. constrictor pupillae dan m. ciliaris

14.Sebagian serabut dari tractus opticus menuju ke area pretectalis

15.Area pretectal

16. Interneuron (menghubungkan area pretectal dengan nucleus Edinger

Westphal kanan dan kiri)

Petunjuk Mewarnai Nervus, tractus opticus, dan radiatio optica : jingga

Serabut assosiasi occipitofrontalis : coklat

Serabut corticofugal : hijau

Serabut N. III yang menuju ke RM : merah

Serabut N. III yang menuju ganglion ciliaris dan n. ciliaris brevis : biru

Page 87: Cara mudah belajar neuroanatomi

KOMPONEN SARAF N.VNervus trigeminus memiliki 4 buah nucleus yaitu nucleus sensoris principalis,

nucleus spinalis, nucleus mesencephalicus, dan nucleus motoris.

Komponen sensoris N.VKomponen sensoris N.V memiliki distribusi yang sangat luas pada daerah

kepala.

Sensasi nyeri dan temperatur dihantarkan oleh serabut saraf sensorik

ordo I yang mempunyai badan sel di ganglion semilunaris Gasseri.

Axonnya akan berakhir pada nucleus spinalis N.V dan bersinaps

dengan neuron sensorik ordo II yang axonnya membentuk lemniscus

trigeminalis menuju ke nucleus ventralis posteromedialis thalami sisi

kontralateral. Pada nucleus ventralis posteromedialis thalami terdapat

neuron ordo III yang axonnya akan terproyeksi menuju cortex cerebri

area somaesthesi. Nucleus spinalis n.V terbagi atas tiga bagian : pars

oralis menerima serabut sensorik yang berasal dari n. mandibularis,

pars intermedia menerima serabut sensorik yang berasal dari n.

maxillaris, dan pars caudalis menerima serabut sensorik yang berasal

dari n. ophthalmicus.

Sensasi raba dan tekanan permukaan dihantarkan oleh serabut saraf

sensorik ordo I yang mempunyai badan sel di ganglion semilunaris

Gasseri. Axonnya akan berakhir pada nucleus sensoris principalis N.V

dan bersinaps dengan neuron ordo II yang axonnya membentuk

lemniscus trigeminalis menuju ke nucleus ventralis posteromedialis

thalami sisi kontralateral. Sebagian kecil axonnya ada juga yang

menuju ke nucleus ventralis posteromedialis thalami ipsilateral. Pada

nucleus ventralis posteromedialis thalami terdapat neuron ordo III yang

axonnya akan terproyeksi menuju cortex cerebri area somaesthesi.

Sensasi proprioseptif untuk rahang secara khusus dihantarkan oleh

serabut saraf sensorik ordo I yang mempunyai badan sel di nucleus

mesencephalicus (bukan di ganglion semilunaris Gasseri). Axonnya

langsung bersinaps dengan nucleus motoris n.V yang berfungsi untuk

Page 88: Cara mudah belajar neuroanatomi

mengendalikan kontraksi otot-otot pengunyah (rangkaian gamma

motor loop).

Komponen Motorik N.VNucleus motoris n.V mendapat impuls dari upper motor neuron di kedua sisi

cortex cerebri yang axonnya membentuk tractus corticobulbaris. Selain itu

nucleus motoris n.V juga mendapat impuls dari formatio reticularis dan dari

nucleus mesencephalicus yang membentuk lengkung refleks monosinaptik.

Komponen motorik ini mempersarafi otot-otot pengunyah, m. tensor timpani, m.

tensor veli palatini, m. mylohyoid, dan m. digastricus venter anterior.

Page 89: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 90: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :1. Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantarkan raba umum, memiliki

badan sel di ganglion semilunaris Gasseri

2. Nucleus sensoris principalis n.V

3. Serabut saraf ordo II yang secara ipsilateral menuju thalamus

4. Serabut saraf ordo II yang secara kontralateral menuju ke nucleus

ventralis posteromedialis thalami (VPM), kumpulan axon ini membentuk

lemniscus trigeminalis / tractus trigeminothalamicus.

5. Neuron ordo III pada VPM yang terproyeksi ke korteks cerebri

6. Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantarkan impuls nyeri dan

temperatur. Mempunyai badan sel di ganglion semilunaris Gasseri.

7. Nucleus tractus spinalis n.V (terbagi menjadi pars oralis, pars intermedia,

dan pars caudalis)

8. Serabut saraf ordo II yang secara kontralateral menuju ke nucleus

ventralis posteromedialis thalami (VPM).

9. Neuron ordo III pada VPM yang terproyeksi ke korteks cerebri

10.Kumpulan serabut saraf multineuronal menuju formatio reticularis dan

thalamus (tractus trigeminoreticulothalamicus).

11.Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantarkan impuls proprioseptif.

Mempunyai badan sel di nucleus mesencephalicus dan langsung

bersinaps dengan neuron motorik n.V

12.Nucleus mesencephalicus

13. Nucleus motorik N.V

14.Portio minor n. trigeminus

15.Upper motor neuron pada cortex cerebri

16.Gangglion semilunaris Gasseri

Page 91: Cara mudah belajar neuroanatomi

N.VII, N.IX, dan N.X memiliki komponen sensorik yang juga membentuk tractus

spinalis n.V dan masuk ke nucleus spinalis n.V.

Petunjuk Mewarnai Serabut sensorik ordo I : biru

Serabut sensorik ordo II : hijau

Serabut sensorik ordo III : jingga

Serabut motorik n.V : merah

Page 92: Cara mudah belajar neuroanatomi

REFLEKS KORNEA DAN REFLEKS MASSETERRefleks MasseterUntuk menguji refleks masseter / refleks rahang, hammer diketukkan pada dagu

maka rahang akan segera terkatup tiba-tiba. Pukulan hammer pada dagu akan

membuat muscle spindle dari otot masseter teregang. Regangan ini dihantarkan

oleh reseptor annulospiral melalui serabut sensorik yang memiliki badan sel

pada nucleus mesencephalicus dan langsung bersinaps dengan neuron motorik

N.V yang mempersarafi otot masseter.

Refleks KorneaUntuk menguji refleks kornea, kapas basah yang dilinting disentuhkan pada

kornea mata pasien. Refleks kornea normal adalah positif dimana kedua mata

berkedip. Perjalanan impulsnya adalah sebagai berikut : sensasi dari kornea

dihantarkan serabut saraf sensorik yang memiliki badan sel di ganglion

semilunaris Gasseri. Serabut saraf ini bersinaps dengan interneuron di nucleus

sensoris principalis N.V. Interneuron ini akan bersinaps dengan kedua sisi

neuron motorik N.VII pada nucleus motorik n.VII yang mempersarafi m.

orbicularis oculi.

Page 93: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 94: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :Refleks masseter :

1. Reseptor annulospiral dalam muscle spindle

2. Badan sel serabut sensorik ordo I pada nucleus mesencephalicus

3. Neuron motorik n.V

4. Musculus masseter

Refleks kornea :

5. Serabut sensorik ordo I yang menerima impuls dari kornea

6. Ganglion semilunaris Gasseri

7. Interneuron pada nucleus sensoris principalis n.V, menuju ke nucleus

motorik N.VII kiri dan kanan (bilateral)

8. Nucleus motorik n.VII

9. N. facialis proprius yang mempersarafi otot-otot wajah

10.M. orbicularis oculi.

Petunjuk Mewarnai Serabut sensorik : merah

Interneuron : hijau

Serabut motorik : biru

Page 95: Cara mudah belajar neuroanatomi

KOMPONEN SARAF N.VIIKomponen motorik : Eferen viseral khusus (EVK) dimana pusatnya terdapat pada nucleus

motorik N.VII. Nucleus motorik ini menerima impuls dari tractus

corticobulbaris, tractus extrapiramidalis, tractus tectospinalis, dan hubungan

refleks dari nucleus solitarius dan nucleus spinalis n. trigemini. Nucleus yang

mempersarafi otot wajah bagian bawah (di bawah mata) menerima impuls

dari serabut corticobulbaris sisi kontralateral, sedangkan nucleus yang

mempersarafi otot wajah bagian atas (di atas mata) mendapatkan persarafan

bilateral dari serabut corticobulbaris. Serabut motorik dari nucleus motorik ini

menuju bagain belakang pons dan mengitari nuclus N.VI (genu interna) dan

menuju pars petrosa os temporal. Nervus ini memberikan cabang ke

m.stapedius, otot-otot wajah dan kepala, platysma, venter posterior m.

digastricus, dan m. stylohyoideus.

Eferen viseral umum (EVU) merupakan persarafan parasimpatis yang

pusatnya terletak pada nucleus salivatorius superior. Serabutnya (disebut n.

intermedius) menuju ke kelenjar-kelenjar dan membrana mukosa palatum,

cavum nasi, sinus paranasales, kelenjar lacrimalis, dan menuju kelenjar

submandibularis dan sublingualis melalui chorda tympani, n. lingualis, dan

ganglion submandibularis.

Komponen sensorik : Aferen viseral umum (AVU) merupakan persarafan sensoris yang

menghantarkan impuls viseral dari kelenjar-kelenjar.

Aferen viseral khusus (AVK) merupakan persarafan sensoris yang

menghantarkan impuls pengecapan dari 2/3 anterior lidah.

Aferen somatik umum (ASU) merupakan persarafan sensoris yang

menghantarkan impuls sensorik dari telinga luar

Semua serabut saraf viseral sensorik ordo I memiliki badan sel di ganglion

geniculi yang membentuk genu externa. Serabut ini menuju pons melalui n.

intermedius dan bersinaps dengan nucleus tractus solitarius. Pada nucleus

tractus solitarius terdapat serabut sensorik ordo II yang berakhir di nuclei thalami.

Page 96: Cara mudah belajar neuroanatomi

Dari thalamus terdapat serabut sensorik ordo III yang terproyeksi ke cortex

cerebri area somaesthetic. Serabut saraf somatik juga memiliki badan sel pada

ganglion geniculi dan terproyeksi ke nucleus traktus spinalis n.V. Neuron ordo II

pada nucleus traktus spinalis akan terproyeksi ke nucleus VPM kontralateral.

Page 97: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 98: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :1. Nucleus motorik N. VII

2. M. stapedius

3. Otot-otot wajah

4. Nucleus salivatorius superior

5. Ganglion sphenopalatinum / pterigopalatinum

6. Mukosa cavum nasi

7. Glandula lacrimalis

8. Ganglion submandibularis

9. Glandula submandibularis dan glandula sublingualis

10.Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantarkan impuls viseral dari

kelenjar-kelenjar

11.Badan sel saraf ordo I dari serabut no. 10 yang terletak pada ganglion

geniculi

12.Serabut sensorik ordo I yang menghantarkan impuls pengecapan (viseral

khusus) dari 2/3 anterior lidah.

13.Badan sel saraf ordo I dari serabut no. 12 yang terletak pada ganglion

geniculi

14.Nucleus tractus solitarius.

Petunjuk Mewarnai Serabut motorik N.VII : merah

Serabut parasimpatis preganglionik : biru

Serabut parasimpatis postganglionik : hijau

Serabut sensorik viseral khusus : coklat

Serabut sensorik viseral umum : jingga

Page 99: Cara mudah belajar neuroanatomi

JARAS-JARAS PENDENGARANImpuls yang berasal dari organ corti diteruskan oleh serabut saraf sensorik yang

mempunyai badan sel di ganglion spiralis. Axon-axon dari ganglion spiralis

membentuk n. cochlearis menuju ke pusat pendengaran. Sebagian besar axon

akan bersinpas di nucleus cochlearis ventralis, sebagian kecil di nucleus

cochlearis dorsalis. Dari nukleus cochlearis impuls diteruskan baik ke arah

ipsilateral maupun kontra lateral. Serabut-serabut yang menyebrang ke arah

kontralateral membentuk stria acustica menuju ke nucleus olivarius superior sisi

kontra lateral. Kumpulan badan sel yang terdapat di antara stria acustica disebut

corpus trapezoideum. Dari nucleus choclearis ventralis, sebagian serabut akan

bersinaps di nucleus olivarius superior. Serabut-serabut yang menuju ke

coliculus inferior membentuk leminscus lateralis dan di antaranya terdapat nuclei

lemniscus lateralis. Dari nucleus coliculus inferior serabut saraf menuju ke

corpus geniculatum mediale dan kemudian diteruskan ke cortex cerebri dengan

serabut-serabut yang membentuk radiatio acustica.

Page 100: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 101: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :1. Ganglion spiralis

2. Nucleus cochlearis ventralis

3. Nucleus cochlearis dorsalis

4. stria acustica

5. Kumpulan badan sel yang membentuk corpus trapezoideum

6. Nucleus olivarius superior

7. Badan sel yang membentuk nucleus lemniscus lateralis

8. lemniscus lateralis

9. Nucleus coliculus inferior

10.Corpus geniculatum mediale

11.Radiatio acustica

Petunjuk Mewarnai Serabut yang menuju nucleus cochlearis : merah

Serabut yang membentuk stria acustica : jingga

Serabut yang membentuk lemniscus lateralis : hijau

Serabut dari colliculus inferior menuju corpus geniculatum mediale : biru

Radiatio acustica : ungu

Page 102: Cara mudah belajar neuroanatomi

KOMPONEN SARAF N. IXKomponen Aferen Viseral Umum (AVU)Komponen ini menghantarkan impuls dari daerah posterior lidah, tonsila, faring

bagian atas, mukosa telinga tengah, dan tuba pharyngotimpanica. Badan sel

serabut sensorik ordo I terdapat di ganglion inferior N.IX. Kemudian axonnya

bersinaps di nucleus tractus solitarius. Axon serabut sensorik ordo II menuju ke

nucleus ventralis posteromedialis thalami (VPM) kontralateral. Dari sini, axon

saraf sensori ordo III terproyeksi ke cortex cerebri.

Impuls dari sinus caroticus, yang terletak pada bifucatio carotis juga dihantarkan

melalui N.IX. Aferen serabut ini langsung bersinaps dengan nucleus dorsalis

N.X. Refleks sinus caroticus ini melibatkan n.IX dan N.X dan berfungsi untuk

mengatur tekanan darah.

Komponen Aferen Viseral Khusus (AVK)Komponen ini menghantarkan impuls rasa spesifik dari 1/3 posterior lidah. Badan

sel serabut sensorik ordo I terdapat di ganglion inferior N.IX. Kemudian axonnya

bersinaps di nucleus tractus solitarius. Axon serabut sensorik ordo II menuju ke

nucleus ventralis posteromedialis thalami (VPM) kontralateral. Dari sini, axon

saraf sensoris ordo III terproyeksi ke cortex cerebri.

Komponen Aferen Somatik Umum (ASU)Komponen ini menghantarkan impuls sensasi umum (nyeri, suhu, tekanan) di

daerah pharynx. Badan sel serabut sensorik ordo I terdapat di ganglion superior

N.IX. Kemudian axonnya bersinaps ke nucleus tractus spinalis N.V. Axon

serabut sensorik ordo II menuju ke VPM kontralateral. Dari sini, axon saraf

sensoris ordo III terproyeksi ke cortex cerebri.

Komponen Eferen Viseral Umum (EVU)Komponen ini mempunyai pusat parasimpatis di nucleus salivatorius inferior.

Nucleus ini mendapat impuls dari pusat yang lebih tinggi yaitu hypothalamus,

formatio reticularis, dan nucleus tractus solitarius. Axon dari nucleus salivatorius

inferior menuju ke ganglion oticum (eferen preganglionik) melalui r. tympanicus

n.IX, plexus timpanicus, dan n.petrosus minor. Dari ganglion oticum terdapat

eferen postganglion yang menuju kelenjar parotis.

Page 103: Cara mudah belajar neuroanatomi

Komponen Eferen Viseral Khusus (EVK)Komponen ini terdapat pada nucleus ambiguous bagian superior. Nucleus ini

mendapat impuls dari serabut corticobulbaris dari kedua sisi cortex cerebri. Dari

nucleus ini terdapat serabut motorik untuk m. stylopharyngeus.

Page 104: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 105: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :

1. Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantar impuls somatik umum.

2. Badan sel saraf sensorik ordo I yang terletak pada ganglion superior N.IX

3. Neuron ordo II pada nucleus spinalis N.V

4. Neuron ordo III pada nucleus ventralis posteromedialis thalami (VPM)

5. Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantar impuls viseral khusus

(pengecapan 1/3 posterior lidah)

6. Badan sel saraf sensorik ordo I yang terletak pada ganglion inferior N.IX

7. Neuron ordo II pada nucleus tractus solitarius

8. Neuron ordo III pada nucleus ventralis posteromedialis thalami (VPM)

9. Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantar impuls viseral umum

10.Badan sel saraf sensorik ordo I yang terletak pada ganglion inferior N.IX

11.Jaras otonom yang menuju nucleus salivatorius inferior

12.Nucleus salivatorius inferior

13.Serabut saraf yang menghantarkan impuls otonom parasimpatis

14.Upper motor neuron

15.Lower motor neuron pada nucleus ambiguus

16.Serabut saraf yang mempersarafi otot-otot pharynx / larynx

Petunjuk Mewarnai Serabut sensorik ordo I : merah

Serabut sensorik ordo II : biru

Serabut sensorik ordo III : hijau

Serabut UMN dan LMN n.IX : jingga

Serabut parasimpatis n.IX : ungu

Page 106: Cara mudah belajar neuroanatomi

KOMPONEN SARAF N.X, N.XI, N.XIIKomponen Aferen Somatik Umum (ASU)Komponen ini menghantarkan impuls sensorik umum dari sebagian telinga luar

dan meatus acusticus externus (r. auricularis), dan duramater dari fossa

posterior cerebri (r. meningealis recurrent). Serabut saraf sensorik ordo I

memiliki badan sel di ganglion nodosum superius N.X. Axonnya menuju ke

nucleus spinalis N.V. Dari nucleus spinais N.V terdapat axon yang menuju ke

VPM kontralateraldan dari VPM ke cortex cerebri.

Komponen Aferen Viseral Umum (AVU)N. X memiliki komponen ini menghantarkan sensasi viseral dari daerah tractus

respiratorius dan tractus digestivus. Serabut saraf sensorik ordo I memiliki badan

sel di ganglion inferior N.X. Axonnya menuju ke nucleus tractus solitarius. Dari

nucleus tractus solitarius terdapat axon yang menuju ke VPM kontralateraldan

dari VPM ke cortex cerebri.

Komponen Aferen Viseral Khusus (AVK)N. X memiliki komponen AVK pada yang mempersarafi area epiglotis

Komponen Eferen Viseral Umum (EVU)Komponen ini merupakan komponen parasimpatis. Serabut sarafnya berasal dari

nucleus dorsalis N.X yang mengembara sampai ke organ-organ di cavum thorax

dan cavum abdomen. Serabut ini merupakan serabut preganglionik. Sedangkan

serabut postganglioniknya sangat pendek dan kumpulan badan selnya (ganglia)

terdapat pada organ yang bersangkutan.

Komponen Eferen Viseral Khusus (EVK) Komponen ini merupakan komponen motorik yang berasal dari nucleus

ambiguous. Serabut saraf ini mempersarafi otot-otot pharynx dan palatum mole.

Sebagian serabut bergabung bersama N.XI pars cranialis untuk mempersarafi

otot-otot intrinsic larynx (n.laringeus recurrent). N.XI pars spinalis memiliki motor

neuron di cornu anterior dari medulla spinalis segmen cervical I-VI dan

mempersarafi m. trapezius dan m. sternocleidomastoideus.

Page 107: Cara mudah belajar neuroanatomi

N.XII memiliki nucleus motorik yang mempersarafi otot-otot lidah. Serabut dari

korteks lebih banyak yang menyeberang ke arah kontralateral

Page 108: Cara mudah belajar neuroanatomi
Page 109: Cara mudah belajar neuroanatomi

Keterangan gambar :1. Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantar impuls somatik umum.

2. Badan sel saraf ordo I pada ganglion superior N.X

3. Nucleus spinalis N.V

4. Serabut saraf sensorik ordo I yang menghantar impuls viseral umum

5. Badan sel saraf ordo I pada ganglion inferior N.X

6. Nucleus tractus solitarius

7. Jaras otonom yang menuju nucleus dorsalis n.X

8. Nucleus dorsalis N.X

9. Nervus yang menghantarkan impuls otonom parasimpatis

10.Serabut saraf UMN yang menuju nucleus ambiguous.

11.Lower motor neuron untuk N.X pada nucleus ambiguous

12.Serabut saraf LMN yang mempersarafi otot-otot pharynx / larynx

13.Serabut saraf UMN yang menuju nucleus ambiguous.

14.Lower motor neuron untuk N.XI pada nucleus ambiguous

15.Serabut saraf LMN yang akan bersatu dengan N.X untuk mempersarafi

otot-otot pharynx / larynx

16.Serabut saraf UMN yang menuju nucleus motorik pada cornu anterior

substansia grisea medulla spinalis

17.Lower motor neuron pada cornu anterior substansia grisea medulla

spinalis.

18.Serabut saraf LMN yang mempersarafi otot-otot leher (m.

sternocleidomastoideus dan m. trapezius)

19.Serabut saraf UMN yang menuju nucleus motorik N.XII.

20.Nucleus motorik N.XII

21.Serabut saraf LMN yang akan mempersarafi otot-otot lidah.

Petunjuk Mewarnai Serabut sensorik ordo I : merah

Serabut sensorik ordo II : biru

Serabut sensorik ordo III : hijau

Page 110: Cara mudah belajar neuroanatomi

Serabut UMN dan LMN : jingga

Serabut parasimpatis : ungu

Page 111: Cara mudah belajar neuroanatomi

STUDI KASUS Kasus 1:

Budi, 12 tahun terjatuh dari pohon mangga dan mengalami fraktur multiple dan

transeksi medulla spinalis. Dokter IGD yang merawatnya menyatakan ia

mengalami tetraplegia. Kedua tangan dan kaki lumpuh, namun masih dapat

bernapas dan berbicara normal.

Refleks tendo (refleks regang) diperiksa dengan lengkap. Juga diperiksa

sensasi di kulit sesuai dengan dermatomnya.

Apa yang dimaksud dengan dermatom? Apa makna klinis pemeriksaan

sensibilitas kulit?

Jawab :

Sebutkan beberapa pemeriksaan refleks regang dan sebutkan segmen yang

bersangkutan.

Jawab:

Page 112: Cara mudah belajar neuroanatomi

Pertanyaan pembantu :

1. Budi mengalami kelumpuhan lengan dan kaki namun masih dapat

menarik napas dengan normal. Jelaskan kemungkinan segmen medulla

spinalis yang rusak!

Jawab:

2. Bagaimana hasil pemeriksaan dari refleks biceps dan refleks patella?

Berikan penjelasan!

Jawab :

3. Jelaskan mengapa kerusakan medulla spinalis setinggi lesi

mengakibatkan kelumpuhan tipe LMN sedangkan di bawah lesi

mengakibatkan kelumpuhan tipe UMN!

Page 113: Cara mudah belajar neuroanatomi

4. Jelaskan mengapa refleks regang meningkat pada kelumpuhan tipe UMN!

Kasus 2 :

Ibu Ani, 40 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang ditangani oleh

dokter IGD. Pada pemeriksaan sensibilitas di kulit, kaki sebelah kanan sampai

perut kanan di bawah pusar mengalami anaesthesi. Sedangkan kelumpuhan

terjadi hanya pada kaki sebelah kiri. Menurut dokter, ibu Ani mengalami “Brown

Sequard Syndrome” (hemiseksi medulla spinalis).

Pertanyaan pembantu :

1. Kira-kira segmen medulla spinalis mana yang mengalami kerusakan?

2. Sebutkan jaras-jaras yang mengalami kerusakan!

3. Bagaimana hasil pemeriksaan refleks-refleks?

Page 114: Cara mudah belajar neuroanatomi

4. Bagaimana hasil pemeriksaan diskriminasi 2 titik pada kedua

kakinya?

Kasus 3 :

Seorang kakek berusia 70 tahun pernah mengalami “stroke” (cerebrovascular

accident. Sekarang ia mengalami kesulitan membaca karena tulisan yang ia

baca menjadi berbayang. Pada saat dokter menyuruh pasien melihat ke arah kiri

bawah, ternyata mata mejadi agak juling karena bola mata kanan tidak bisa

melirik ke bawah.

Pertanyaan :

1. Otot bola mata manakah yang mengalami kelumpuhan?

2. Nucleus nervi cranialis apa dan sebelah mana yang mengalami

kerusakan?

Page 115: Cara mudah belajar neuroanatomi

Beberapa bulan kemudian, kerusakan di batang otak semakin bertambah parah

sehingga kakek tersebut mengalami kelumpuhan seluruh otot wajah sebelah kiri

dan lidahnya selalu serong ke kanan apabila dijulurkan. Kakek juga mengalami

kelumpuhan alat gerak sebelah kanan.

3. Jelaskan mengapa kakek tersebut dapat mengalami kelumpuhan otot

wajah sebelah kiri dan kelumpuhan otot lidah dan alat gerak sebelah

kanan?

4. Otot-otot mana yang mengalami kelumpuhan UMN ? Otot-otot mana yang

mengalami kelumpuhan LMN?

5. Bagaimana membedakan kelumpuhan UMN dan LMN pada otot-otot

wajah?

Page 116: Cara mudah belajar neuroanatomi

DAFTAR PUSTAKA

Burt, Alvin, Textbook of Neuroanatomy, WB Saunders, London, 1997

Carpenter, Core Text of Neuroanatomy, 2nd Ed, The William & Wilkins

Company, Baltimore ,1978

Chusid, Joseph, Correlative Neuroanatomy and Functional Neurology , 17th Ed,

Lange Medical Publication California , 1979

Marieb, Elaine, Human Anatomy, 3rd Edition, Benjamin Cummings, New York,

2001

Noback, C, The Human Nervus System, Mc Graw Hill, Tokyo, 1967

Poritsky, Raphael, Neuroanatomical Pathways, WB Saunders, 1984

Ranson, S & Clark, S, The Anatomy of the Nervous System, 9th Ed, WB

Saunders Company, London, 1953

Snell, Richard, Clinical Neuroanatomy for Medical Students, , 2nd Ed, Little

Brown and Company, Boston, 1987

Williams Peter, et.al, GRAY”S Anatomy, 37th Ed, Churchill Livingstone, New

York, 1989