cr kll forensik fix

Upload: diano-ramadhan-fauzan

Post on 08-Jul-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    1/39

    CASE REPORT

    KECELAKAAN LALU LINTAS

    Oleh:

    Muhammad Patrio Gondo Sucipto

    iano Ramadhan !au"an

    KEPANITERAAN KLINIK SM! !ORENSIK

    RUMA# SAKIT UMUM AERA# r$ #$ A%UL MOELOEK 

    !AKULTAS KEOKTERAN UNI&ERSITAS LAMPUNG

    %ANAR LAMPUNG

    ESEM%ER '()*

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    2/39

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kecelakaan adalah serangkaian peristiwa dari kejadian-kejadian yang tidak terduga

    sebelumnya, dan selalu mengakibatkan kerusakan pada benda, luka atau kematian.1

    Kecelakaan lalu lintas dibagi atas “ A motor-vehicle traffic accident ” dan “ Non motor-

    vehicle traffic accident ”.

     “ A motor-vehicle traffic accident ” adalah setiap kecelakaan kendaraan bermotor di

     jalan raya. “ Non motor-vehicle traffic accident ”, adalah setiap kecelakaan yang terjadi

    di jalan raya, yang melibatkan pemakai jalan untuk transportasi atau untuk 

    mengadakan perjalanan, dengan kendaraan yang bukan kendaraan bermotor.1

    Dengan demikian kecelakaan yang terjadi bukan di jalan raya (jalan umum. !eperti

    kecelakaan dalam kompleks bukanlah termasuk kategori kecelakaan lalu lintas.

    Demikian pula dengan kendaraan yang berjalan diatas rel tidak dimasukkan kedalam

     pengertian kendaraan bermotor pada kecelakaan lalu lintas. 1

    "ujuan utama dalam penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas adalah untuk pencegahan

    terjadinya kecelakaan di masa mendatang. #asalah hukuman seperti dimaksud dalam

    K$%& 'ab ) perihal menyebabkan masalah lain*sekunder. +alaupun yang

    menjadi tujuan utama dalam penyidikan kecelakaan lalu lintas adalah untuk maksud

     pencegahan, kemungkinan kasus pembunuhan harus tetap selalu dipikirkan. Dengan

    demikian sebagai kosentrasinya, penyidik harus melakukan dengan sebaik-baiknya. 1,

    $ntuk dapat mencapai tujuan utama tadi, maka tindakan yang harus dilakukan dalam

    melakukan penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas adalah identiikasi korban yang

    akurat dan pemeriksaan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya meliputi bedah

    mayat, pemeriksaan mikroskopis serta pemeriksaan toksikologi.

    &embedahan mayat pada kasus kecelakaan lalu lintas berguna untuk mengetahui

    sebab kematian, mengetahui sebab kecelakaan yang dengan demikian dapat diketahui

    cara-cara pencegahannya selain itu untuk mengetahui pola dari luka yang sering

    terjadi, dengan demikian dapat diambil tindakan pencegahan yang tepat untuk 

    menghindari kecelakaan yang bersiat atal (misalnya persyaratan dari kelengkapan

    kendaraan itu sendiri.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    3/39

    Kecelakaan dapat menyebabkan cedera akibat trauma yang terjadi karena kekerasan

     benda tumpul (blunt force injury yang dapat bersiat lokal yaitu hanya mengenai

    sebagian kecil tubuh seperti akibat serangan hewan, tersantuk benda tumpul atau

    terjatuh dan dapat pula bersiat umum mengenai sebagian besar atau seluruh tubuh

    misalnya tertimbun tanah, tergilas mobil, atau jatuh dari ketinggian. da / jenis

    kekerasan benda tumpul menurut jaringan atau organ yang terkena yaitu kulit, kepala

    (tengkorak dan jaringan intrakranial, leher dan tulang belakang, dada, perut dan

    anggota gerak. dapun jenis luka pada kulit akibat kekerasan benda tumpul dapat

    dibagi menjadi 0 yaitu luka lecet (abrasion, luka memar (contussion, luka robek,

    retak atau koyak (laceration, terkelupasnya jaringan kulit dan jaringan lemak dari

    otot dibawahnya (avulsion.

    Dalam laporan kasus ini akan dibahas hasil pemeriksaan luar pada jena2ah dengan

    trauma kepala akibat kekerasan benda tumpul, berikut hal 3 hal yang ditemukan pada

    kondisi jena2ah beserta kesimpulan hasil pemeriksaan tersebut.

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    A. Alloanamnesis

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    4/39

    Korban dibawa ke $4D 5umah 'ob 'a2ar sekitar pukul 6/.66 +)' tanggal 6

    Desember 617 oleh pengguna jalan lain yang melihat kecelakaan tersebut

    terjadi. Korban mengendarai sepeda motor seorang diri dan menggunakan

     pelindung kepala (helm. &engguna jalan lainnya tersebut mengatakan korban

    ditabrak mobil dari arah depan dan pahanya tergencet bagian depan mobil.

    Korban meninggal di dalam perjalanan menuju 5!$D#. Korban kemudian

    dikirim ke 'agian 8orensik 5!$D# untuk dilakukan 9isum.

    B. Pemeriksaan

     :ama id 'angsa )ndonesia

    $mur 1/ tahun ;enis Kelamin laki-laki

    &ekerjaan &elajar &endidikan!# !tatus :ikah -

    lamat !idowaluyo !idomulyo Kec. !idomulyo Kab.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    5/39

    • Aelana jins berwarna biru bermerek %ugobless dengan ukuran +>6 .

    ;umlah kantong kanan depan atas , kiri depan atas 1, kanan belakang atas

    1, kiri belakang atas 1 berisi uang kertas pecahan 1666 rupiah berjumlah 1

    lembar. Aelana robek pada bagian depan paha kiri dan paha kanan serta belakang kiri atas

    7. 'enda disamping mayat tidak ada

    /. Kaku mayat terdapat pada rahang dan leher 

    kg, 2akar disunat.

    C. )dentitas khusus tidak ditemukan

    . 5ambut berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang / cm

    lis mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang 1 cm

    'ulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lebat, panjang 1 cm.

    Kumis berwarna hitam, tercukur, panjang 7 mm.

    ;enggot tidak ada.

    16.#ata kanan #ata kiri

    "erbuka 16 mm "erbuka mm

    !elaput bening mata jernih jernih

    "eleng mata bulat, hitam, 7 mm bulat, hitam, 7 mm

    +arna tirai mata cokelat cokelat

    !elaput bola mata pucat pucat

    !elaput kelopak mata pucat pucat11. hidung biasa

      "elinga biasa

      #ulut terbuka 16 mm. 1 1 > 0 7 / B C

    C B / 7 0 > 1 1 > 0 / B C

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    6/39

    E sisa akar 

    ;umlah gigi >1 buah

    1>. Dari lubang mulut keluar tidak ada

    Dari lubang hidung keluar darah

    Dari lubang telinga kanan keluar tidak ada

    Dari lubang telinga kiri keluar tidak ada

    Dari lubang kemaluan keluar darah cairan bening

    Dari lubang mulut keluar darah tidak ada

    10.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    7/39

    16. &ada dada, tepat 4&D, 1 cm diatas pusat, terdapat luka lecet tekan ukuran

    1F6,7 cm

    11. &ada seluruh lengan bawah kanan, terdapat beberapa luka lecet geser dan

    tekan dengan ukuran terbesar F ,7 cm, terkecil berbentuk titik dengan luas

    area > F lingkar lengan bawah korban (7 cm

    1. &ada lengan atas kanan sisi belakang, B cm diatas siku, terdapat luka memar 

    >F1 cm berwarna merah kebiruan

    1>. &ada punggung, tepat 4&', cm dibawah puncak bahu, terdapat memar 0F0

    cm berwarna kecoklatan

    10. &ada punggung tangan kanan, terdapat beberapa luka lecet tekan dan memar 

    ukuran terbesar 1 F 6,/ cm, terkecil berbentuk titik dengan luas area / F 0,7

    cm

    17. &ada punggung jari telunjuk tangan kanan, terdapat luka lecet geser berbentuk 

    garis sepanjang > cm

    1/. tepat pada siku kiri, terdapat luka lecet tekan, dikelilingi memar berwarna

    kebiruan, dengan ukuran diameter >,7 cm

    1B. &ada ibu jari tangan kiri, terdapat luka lecet geser berbentuk garis sepanjang

    6,7 cm.

    1C. &ada punggung tangan kiri, terdapat luka lecet serut ukuran masing-masing

    1,7 F 6,7 cm dan 6,0 F 6,/ cm

    1. &ada perut tepat 4&D, cm diatas pusat, terdapat memar berwarna merah

    keunguan dengan ukuran C,7 F 7,7 cm

    6. &ada pinggang kiri, ,7 cm 4&D, > cm dibawah pusat, terdapat beberapa luka

    lecet serut berbentuk garis dengan ukuran terpanjang 1,7 cm dengan luas area

    > F 1,7 cm

    1. &ada perut kiri, >,7 cm 4&D, 7 cm dibawah pusat, terdapat memar berwarna

    merah kebiruan diameter 6,7 cm

    . &ada tungkai kiri atas sisi depan, 7 cm diatas lutut, terdapat beberapa luka

    lecet tekan, geser, dan memar, ukuran terbesar 0 F 7 cm, ukuran terkecil

     berbentuk titik dengan luas area B F 1 cm

    >. &ada tungkai kiri bawah sisi depan setinggi mata kaki, terdapat beberapa luka

    lecet tekan, ukuran terbesar >,7 F 6,7 cm, terkecil berupa titik dengan luas area

    C F C cm

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    8/39

    0. &ada paha kanan sisi luar, 1B cm di bawah pinggang terdapat bebrapa luka

    lecet geser, tekan, dan memar. $kuran terbesar 16,7 F 1 cm, terkecil titik 

    dengan luas area >1 F 17 cm

    7. &ada tungkai kanan bawah sisi depan, 16 cm dibawah lutut, terdapat luka luka

    terbuka berbentuk bulat dengan diameter 6,B cm , dasar luka otot, tepi tidak 

    rata, sekitar luka bersih

    /. &ada tungkai bawah kanan sisi depan, setinggi pergelangan kaki, terdapat tiga

    luka lecet bentuk garis ukuran masing-masing / cm, 1 cm, dan 6,7 cm

    B. &ada punggung kaki kanan, terdapat beberapa luka lecet tekan dengan ukuran

    terbesar ,7 cm disertai memar, ukuran terkecil bentuk titik dengan luas area

    /,7 F C cm

    C. &ada ibu jari kaki kanan bagian depan, terdapat beberapa luka lecet geser 

    ukuran terbesar 6,7 cm, ukuran terkecil titik, dengan luas area > cm

    . &ada kepala belakang sisi kiri, > cm 4&', cm diatas '"5', terdapat luka

    lecet tekan, memar dan bengkak dengan ukuran > F 0 cm

    17. &atah "ulang

    "eraba patah pada 1*> atas tulang paha kanan dan kiri

    1/. manaat tanatologi, yaitu menetapkan

    hidup atau matinya korban, memperkirakan lama kematian korban, dan

    menentukan wajar atau tidak wajarnya kematian korban. Dalam tanatologi

    dikenal beberapa istilah tentang mati, yaitu>

    Ma!i soma!is terjadi akibat terhentinya ungsi ketiga sistem penunjang

    kehidupan yaitu susunan sara pusat, sistem kardio9askular, dan sistem

     pernapasan, yang menetap (ire9ersibel. Ma!i suri ( suspended animation, apparent death adalah terhentinya ketiga

    sistem kehidupan diatas yang ditentukan dengan alat kedokteran sederhana.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    9/39

    Dengan peralatan kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga

    sistem tersebut masih berungsi. Ma!i seluler adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa

    saat setelah kematian somatis. Daya tahan hidup masing-masing organ atau

     jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ

    atau jaringan tidak bersamaan. Ma!i sere#ral adalah kerusakan kedua hemiser otak yang ire9ersibel kecuali

     batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem

     pernapasan dan kardio9askular masih berungsi dengan bantuan alat. Ma!i o!ak adalah bila telah terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial

    yang ire9ersibel, termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya

    mati otak maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat

    dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan.>

    A. an$a kema!ian !i$ak %as!i

    1. &ernapasan berhenti, dinilai selama lebih dari 16 menit (inspeksi,

     palpasi, auskultasi.

    . "erhentinya sirkulasi, dinilai selama 17 menit, nadi karotis tidak teraba.

    >. Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya, karena

    mungkin terjadi spasme agonal sehingga wajah tampak kebiruan.

    0. "onus otot menghilang dan relaksasi.

    7. &embuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah

    kematian. !egmen-segmen tersebut bergerak ke arah tepi retina dan

    kemudian menetap.

    /. &engeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 16 menit

    yang masih dapat dihilangkan dengan meneteskan air.

    B. an$a %as!i kema!ian

    1. Le#am ma&a! 'Li(or mor!is)

    !etelah kematian klinis maka eritrosit akan menempati tempat terbawah

    akibat gaya tarik bumi (gra9itasi, mengisi 9ena dan 9enula, membentuk 

     bercak warna merah ungu (livide pada bagian terbawah tubuh, kecuali

     pada bagian tubuh yang tertekan alas keras.>

    Darah tetap cair karena adanya akti9itas ibrinolisin yang berasal dari

    endotel pembuluh darah. 6

    menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi

    lengkap dan menetap setelah C-1 jam. !ebelum waktu ini, lebam mayat

    masih hilang pada penekanan dan dapat berpindah jika posisi mayat

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    10/39

    diubah. #emucatnya lebam akan lebih cepat dan sempurna apabila

     penekanan atau perubahan posisi tubuh dilakukan pada / jam pertama

    setelah mati klinis. "etapi, walaupun setelah 0 jam, darah masih tetap

    cukup cair sehingga sejumlah darah masih dapat mengalir dan

    membentuk lebam mayat di tempat terendah yang baru. Kadang-kadang

    dijumpai bercak perdarahan berwarna biru kehitaman akibat pecahnya

     pembuluh darah. #enetapnya lebam mayat disebabkan oleh

     bertimbunnya sel-sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit

     berpindah lagi. !elain itu kekakuan otot-otot dinding pembuluh darah

    ikut mempersulit perpindahan tersebut. >

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    11/39

    maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot

    menjadi kaku. >

    Kaku mayat dibuktikan dengan memeriksa persendian. Kaku mayat

    mulai tampak kira-kira jam setelah mati klinis, dimulai dari bagian luar 

    tubuh (otot-otot kecil ke arah dalam (sentripetal. "eori lama

    menyebutkan bahwa kaku mayat ini menjalar kraniokaudal. !etelah mati

    klinis 1 jam kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 1 jam

    dan kemudian menghilang dalam urutan yang sama. Kaku mayat

    umumnya tidak disertai pemendekan serabut otot, tetapi jika sebelum

    terjadi kaku mayat otot berada dalam posisi teregang, maka saat kaku

    mayat terbentuk akan terjadi pemendekan otot. 8aktor-aktor yangmempengaruhi terjadinya kaku mayat adalah>

    a. &ada orang kurus dan bayi, kaku mayat lebih cepat timbul dan cepat

     pula menghilang.

     b. !uhu tubuh dan suhu lingkungan yang meningkat mempercepat

    timbulnya kaku mayat.

    c. &ada orang dengan gi2i buruk, kaku mayat cepat terjadi.

    d. danya akti9itas isik sebelum mati mempercepat timbulnya kaku

    mayat.

    Kaku mayat dipergunakan untuk menunjukkan tanda pasti kematian dan

    memperkirakan saat kematian. "erdapat kekakuan pada mayat yang

    menyerupai kaku mayat> 

    Ca$a(eri+ s%asm (instantaneuous rigor , adalah bentuk kekakuan

    otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap. Cadaveric spasm

    sesungguhnya merupakan kaku mayat yang timbul dengan intensitas

    sangat kuat tanpa didahului oleh relaksasi primer. &enyebabnyaadalah akibat habisnya cadangan glikogen “dan "& yang bersiat

    setempat pada saat mati klinis karena kelelahan atau emosi yang

    hebat sesaat sebelum meninggal. Cadaveric spasm ini jarang

    dijumpai, tetapi sering terjadi dalam masa perang. Kepentingan

    medikolegalnya adalah menunjukkan sikap terakhir masa hidupnya.

    #isalnya, tangan yang menggenggam erat benda yang diraihnya

     pada kasus tenggelam, tangan yang menggenggam senjata pada

    kasus bunuh diri.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    12/39

    Hea! s!i,,enin" , yaitu kekakuan otot akibat koagulasi protein otot

    oleh panas. =tot-otot berwarna merah muda, kaku, tetapi rapuh

    (mudah robek. Keadaan ini dapat dijumpai pada korban mati

    terbakar. &ada heat stiffening serabut-serabut ototnya memendek sehingga menimbulkan leksi leher, siku, paha, dan lutut,

    membentuk sikap petinju ( pugilistic attitude. &erubahan sikap ini

    tidak memberikan arti tertentu bagi sikap semasa hidup,

    intra9italitas, penyebab atau cara kematian.

    Col$ s!i,,enin", yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan dingin,

    sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh, termasuk cairan sendi,

     pemadatan jaringan lemak subkutan dan otot, sehingga bila sendi

    ditekuk akan terdengar bunyi pecahnya es dalam rongga sendi.

    -. Penurunan suu !u#u 'al"or mor!is)

    &enurunan suhu tubuh terjadi karena proses pemindahan panas dari

    suatu benda ke benda yang lebih dingin, melalui cara radiasi, konduksi,

    e9aporasi, dan kon9eksi. Kecepatan penurunan suhu dipengaruhi oleh

    suhu keliling, aliran dan kelembaban udara, bentuk tubuh, posisi tubuh,

    dan pakaian. !elain itu suhu saat mati perlu diketahui untuk perhitungan

     perkiraan saat kematian. &enurunan suhu tubuh akan lebih cepat pada

    suhu keliling yang rendah, lingkungan berangin dengan kelembaban

    rendah, tubuh yang kurus, posisi terlentang, tidak berpakaian atau

     berpakaian tipis, dan pada umumnya orang tua serta anak kecil>.

    /. Pem#usukan '$e+om%osi!ion0 %u!re,a+!ion)

    &embusukan adalah proses degradasi jaringan yang terjadi akibat

    autolisis dan kerja bakteri. utolisis adalah pelunakan dan pencairan

     jaringan yang terjadi dalam keadaan steril. utolisis timbul akibat kerja

    digesti oleh en2im yang dilepaskan sel pasca mati dan hanya dapat

    dicegah dengan pembekuan jaringan. >

    !etelah seseorang meninggal, bakteri yang normal hidup dalam tubuh

    segera masuk ke jaringan. Darah merupakan media terbaik bagi bakteri

    tersebut untuk bertumbuh. !ebagian besar bakteri berasal dari usus dan

    yang terutama adalah Clostridium welchii. &ada proses pembusukan ini

    terbentuk gas-gas alkana, %! dan %A:, serta asam amino dan asam

    lemak.

     >

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    13/39

    &embusukan baru tampak kira-kira 0 jam pasca mati berupa warna

    kehijauan pada perut kanan bawah, yaitu daerah sekum yang isinya lebih

    cair dan penuh dengan bakteri serta terletak dekat dinding perut. +arna

    kehijauan ini disebabkan oleh terbentuknya sulmethemoglobin. !ecara

     bertahap warna kehijauan ini akan menyebar ke seluruh perut dan dada,

    dan bau busuk pun mulai tercium. &embuluh darah bawah kulit akan

    tampak seperti melebar dan berwarna hijau kehitaman. !elanjutnya kulit

    ari akan terkelupas atau membentuk gelembung berisi cairan kemerahan

     berbau busuk. >

    &embentukan gas di dalam tubuh, dimulai di dalam lambung dan usus,

    akan mengakibatkan tegangnya perut dan keluarnya cairan kemerahandari mulut dan hidung. 4as yang terdapat di dalam jaringan dinding

    tubuh akan mengakibatkan terabanya derik (krepitasi. 4as ini

    menyebabkan pembengkakan tubuh yang menyeluruh, tetapi ketegangan

    terbesar terdapat di daerah dengan jaringan longgar, seperti skrotum dan

     payudara. "ubuh berada dalam sikap seperti petinju ( pugilistic attittude,

    yaitu kedua lengan dan tungkai dalam sikap setengah leksi akibat

    terkumpulnya gas pembusukan di dalam rongga sendi. >

    !elanjutnya rambut menjadi mudah dicabut dan kuku mudah terlepas,

    wajah menggembung dan berwarna ungu kehijauan, kelopak mata

    membengkak, pipi tembem, bibir tebal, lidah membengkak, dan sering

    terjulur diantara gigi. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan wajah

    asli korban, sehingga tidak dapat lagi dikenali oleh keluarga. >

    /30C jam pasca mati. Kumpulan telur lalat telah dapat

    ditemukan beberapa jam pasca mati, di alis mata, sudut mata, lubang

    hidung, dan diantara bibir. "elur lalat tersebut kemudian akan menetas

    menjadi lar9a dalam waktu 0 jam. Dengan identiikasi spesies lalat dan

    mengukur panjang lar9a, maka dapat diketahui usia lar9a tersebut, yang

    dapat dipergunakan untuk memperkirakan saat mati, dengan asumsi

     bahwa lalat biasa secepatnya meletakkan telur setelah seseorang

    meninggal. >

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    14/39

    lat dalam tubuh akan mengalami pembusukan dengan kecepatan yang

     berbeda. &erubahan warna terjadi pada lambung terutama di daerah

    undus, usus menjadi ungu kecoklatan. #ukosa saluran napas menjadi

    kemerahan, endokardium dan intima pembuluh darah juga kemerahan

    akibat hemolisis darah. Diusi empedu dari kandung empedu

    mengakibatkan warna coklat kehijauan di jaringan sekitarnya. =tak 

    melunak, hati menjadi berongga seperti spons, limpa melunak dan

    mudah robek. Kemudian alat dalam akan mengerut. &rostat dan uterus

    non gra9id merupakan organ padat yang paling lama bertahan terhadap

     perubahan pembusukan. >

    &embusukan akan timbul lebih cepat bila suhu keliling optimal (/,7o

    A 3 suhu normal tubuh, kelembaban dan udara yang cukup, banyak bateri

     pembusuk, tubuh gemuk atau menderita penyakit ineksi dan sepsis.

    #edia tempat mayat terdapat juga berperan. #ayat yang terdapat di

    udara akan lebih cepat membusuk dibandingkan dengan yang terdapat

    dalam air atau dalam tanah. &erbandingan kecepatan pembusukan mayat

    yang berada dalam tanah air udara adalah C 1. 'ayi baru lahir 

    umumnya lebih lambat membusuk karena hanya memiliki sedikit bakteri

    dalam tubuhnya dan hilangnya panas tubuh yang cepat pada bayi akan

    menghambat pertumbuhan bakteri. >

    . A$i%osera 'lilin ma&a!)

    diposera adalah terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak 

    atau berminyak, berbau tengik yang terjadi di dalam jaringan lunak 

    tubuh pasca mati. Dulu disebut sebagai saponiikasi, tetapi istilah

    adiposera lebih disukai karena menunjukkan siat-siat diantara lemak 

    dan lilin. >

    diposera terutama terdiri dari asam-asam lemak tak jenuh yang

    terbentuk oleh hidrolisis lemak dan mengalami hidrogenisasi sehingga

    terbentuk asam lemak jenuh pasca mati yang tercampur dengan sisa-sisa

    otot, jaringan ikat, jaringan sara yang termumiikasi (#ant dan

    8urbank, 17B dan kristal-kristal seris dengan gambaran radial (@9ans,

    1/. diposera terapung di air, bila dipanaskan mencair dan terbakar 

    dengan nyala kuning, larut di dalam alkohol panas dan eter. >

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    15/39

    8aktor-aktor yang mempermudah terbentuknya adiposera adalah

    kelembaban dan lemak tubuh yang cukup, sedangkan yang menghambat

    adalah air yang mengalir yang membuang elektrolit. $dara yang dingin

    menghambat pembentukan, sedangkan suhu yang hangat akan

    mempercepat. )n9asi bakteri endogen ke dalam jaringan pasca mati juga

    akan mempercepat pembentukannya. >

    &embusukan akan terhambat oleh adanya adiposera, karena derajat

    keasaman dan dehidrasi jaringan bertambah.

    2. Mummi,ikasi

    #ummiikasi adalah proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan

    yang cukup cepat sehingga terjadi pengeringan jaringan yang

    selanjutnya dapat menghentikan pembusukan. ;aringan berubah menjadi

    keras dan kering, berwarna gelap, berkeriput, dan tidak membusuk 

    karena kuman tidak dapat berkembang pada lingkungan yang

    kering.#ummiikasi terjadi bila suhu hangat, kelembaban rendah, aliran

    udara yang baik, tubuh yang dehidrasi, dan waktu yang lama (1 3 10

    minggu. #ummiikasi jarang dijumpai pada cuaca yang normal. >

    *. Perkiraan saa! kema!ian

    !elain perubahan pada mayat tersebut di atas, beberapa perubahan lain dapat

    digunakan untuk memperkirakan saat mati.

    1. &erubahan pada mata. 'ila mata terbuka pada atmoser yang kering,

    sklera di kiri-kanan kornea akan berwarna kecoklatan dalam beberapa

     jam berbentuk segitiga dengan dasar di tepi kornea (traches noires

     sclerotiques. Kekeruhan kornea terjadi lapis demi lapis. Kekeruhan

    yang terjadi pada lapis terluar dapat dihilangkan dengan meneteskan air,

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    16/39

    tetapi kekeruhan yang telah mencapai lapisan lebih dalam tidak dapat

    dihilangkan dengan tetesan air. Kekeruhan yang menetap ini terjadi sejak 

    kira-kira / jam pasca mati. 'aik dalam keadaan mata tertutup maupun

    terbuka, kornea menjadi keruh kira-kira 16 3 1 jam pasca mati dan

    dalam beberapa jam saja undus tidak tampak jelas. >

    !etelah kematian tekanan bola mata menurun, memungkinkan distorsi

     pupil pada penekanan bola mata. "idak ada hubungan antara diameter 

     pupil dengan lamanya mati. &erubahan pada retina dapat menunjukkan

    saat kematian hingga 17 jam pasca mati. %ingga >6 menit pasca mati

    tampak kekeruhan makula dan mulai memucatnya diskus optikus.

    Kemudian hingga 1 jam pasca mati, makula lebih pucat dan tepinya

    tidak tajam lagi. !elama jam pertama pasca mati, retina pucat dan

    daerah sekitar diskus menjadi kuning. +arna kuning juga tampak 

    disekitar makula yang menjadi lebih gelap. &ada saat itu pola 9askular 

    koroid yang tampak sebagai bercak-bercak dengan latar belakang merah

    dengan pola segmentasi yang jelas, tetapi pada kira-kira > jam pasca

    mati menjadi kabur dan setelah 7 jam menjadi homogen dan lebih pucat.

    &ada kira-kira / jam pasca mati, batas diskus kabur dan hanya

     pembuluh-pembuluh besar yang mengalami segmentasi yang dapat

    dilihat dengan latar belakang kuning kelabu. Dalam waktu B 3 16 jam

     pasca mati akan mencapai tepi retina dan batas diskus akan sangat kabur.

    &ada 1 jam pasca mati diskus hanya dapat dikenali dengan adanya

    kon9ergensi beberapa segmen pembuluh darah yang tersisa. &ada 17 jam

     pasca mati tidak ditemukan lagi gambaran pembuluh darah retina dan

    diskus, hanya makula saja yang tampak berwarna coklat gelap. >

    . &erubahan dalam lambung. Kecepatan pengosongan lambung sangat

     ber9ariasi, sehingga tidak dapat digunakan untuk memberikan petunjuk 

     pasti waktu antara makan terakhir dan saat mati. :amun keadaan

    lambung dan isinya mungkin membantu dalam membuat keputusan.

    Ditemukannya makanan tertentu dalam isi lambung dapat digunakan

    untuk menyimpulkan bahwa korban sebelum meninggal telah makan

    makanan tersebut. >

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    17/39

    >. &erubahan rambut. Dengan mengingat bahwa kecepatan tumbuh rambut

    rata-rata 6,0 mm*hari, panjang rambut kumis dan jenggot dapat

    dipergunakan untuk memperkirakan saat kematian. Aara ini hanya dapat

    digunakan bagi pria yang mempunyai kebiasaan mencukur kumis atau

     jenggotnya dan diketahui saat terakhir ia mencukur. >

    0. &ertumbuhan kuku. !ejalan dengan hal rambut tersebut di atas,

     pertumbuhan kuku yang diperkirakan sekitar 6,1 mm per hari dapat

    digunakan untuk memperkirakan saat kematian bila dapat diketahui saat

    terakhir yang bersangkutan memotong kuku. >

    7. &erubahan dalam cairan serebrospinal. Kadar nitrogen asam amino

    kurang dari 10 mgH menunjukkan kematian belum lewat 16 jam, kadar 

    nitrogen non-protein kurang dari C6 mgH menunjukkan kematian belum

    0 jam, kadar kreatin kurang dari 7 mgH dan 16 mgH masing-masing

    menunjukkan kematian belum mencapai 16 jam dan >6 jam. >

    /. Dalam cairan 9itreus terjadi peningkatan kadar kalium yang cukup

    akurat untuk memperkirakan saat kematian antara 0 3 166 jam pasca

    mati. >

    B. Kadar semua komponen darah berubah setelah kematian, sehingga

    analisis darah pasca mati tidak memberikan gambaran konsentrasi 2at-

    2at tersebut semasa hidupnya. &erubahan tersebut diakibatkan oleh

    akti9itas en2im dan bakteri, serta gangguan permeabilitas dari sel yang

    telah mati. !elain itu gangguan ungsi tubuh selama proses kematian

    dapat menimbulkan perubahan dalam darah bahkan sebelum kematian

    itu terjadi. %ingga saat ini belum ditemukan perubahan dalam darah

    yang dapat digunakan untuk memperkirakan saat mati dengan lebih

    tepat. >

    C. 5eaksi supra9ital, yaitu reaksi jaringan tubuh sesaat pasca mati klinis

    yang masih sama seperti reaksi jaringan tubuh pada seseorang yang

    hidup. 'eberapa uji dapat dilakukan terhadap mayat yang masih segar,

    misalnya rangsang listrik masih dapat menimbulkan kontraksi otot

    mayat hingga 6 3 16 menit pasca mati dan mengakibatkan sekresi

    kelenjar keringat sampai /6 3 6 menit pasca mati, sedangkan trauma

    masih dapat menimbulkan perdarahan bawah kulit sampai 1 jam pasca

    mati. >

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    18/39

    -. Perlukaan Aki#a! Kekerasan um%ul

    'erdasarkan siat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas

    kekerasan yang bersiat mekanik, isika dan kimia. Kekerasan akibat benda

    tumpul berdasarkan siatnya termasuk kedalam kekerasan yang bersiat

    mekanik.

    a.

     b.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    19/39

    .

    Luka le+e! seru! '"ra3e) 4 "eser ',ri+!ion a#rasion).

    • Luka le+e! !ekan 'im%ression0 im%a+! a#rasion)

    .

    c.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    20/39

    Faktor yang mempengaruhi kecelakaan

    • 5ak!or manusia

    8aktor manusia merupakan aktor yang paling dominan dalam kecelakaan.

    %ampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu

    lintas. &elanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap

    arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula

     pura-pura tidak tahu>.

    • 5ak!or ken$araan

    8aktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berungsi

    sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan

     patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai penyebab lainnya.

    Keseluruhan aktor kendaraan sangat terkait dengan technologi yang digunakan,

     perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan>.

    • 5ak!or 6alan

    8aktor jalan terkait dengan kecepatan rencana jalan, geometrik jalan, pagar 

     pengaman didaerah pegunungan, ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan

    kondisi permukaan jalan. ;alan yang rusak*berlobang sangat membahayakan pemakai

     jalan terutama bagi pemakai sepeda motor >.

    • 5ak!or lin"kun"an

    %ari hujan juga mempengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman

    menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh karena

     penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan

    mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. sap dan kabut juga bisa

    mengganggu jarak pandang, terutama didaerah pegunungan>.

    rauma %a$a Ke+elakaan Lalu7Lin!as

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    21/39

    #enurut data kepolisian 5epublik )ndonesia "ahun 66>, jumlah kecelakaan di jalan

    mencapai 1>.> kejadian, dengan kematian mencapai .C/7 orang, /.10 orang

    mengalami luka berat, dan C./0 mengalami luka ringan. Dengan data itu, rata-rata

    setiap hari, terjadi 06 kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan >6 orang meninggal

    dunia>.

    Ma+am7ma+am rauma

    "rauma yang terjadi kecelakaan lalu-lintas memiliki banyak bentuk, tergantung dari

    organ apa yang dikenai. "rauma semacam ini, secara la2im, disebut sebagai trauma

     benda tumpul. da tiga trauma yang paling sering terjadi dalam peristiwa ini, yaitu

    trauma kepala, raktur (patah tulang, dan trauma dada>

    .

    "rauma kepala, terutama jenis berat, merupakan trauma yang memiliki prognosis

    (harapan hidup yang buruk. %al ini disebabkan oleh karena kepala merupakan pusat

    kehidupan seseorang. Di dalam kepala terdapat otak yang mengatur seluruh akti9itas

    manusia, mulai dari kesadaran, bernapas, bergerak, melihat, mendengar, mencium

     bau, dan banyak lagi ungsinya. ;ika otak terganggu, maka sebagian atau seluruh

    ungsi tersebut akan terganggu. 4angguan utama yang paling sering terlihat adalah

    ungsi kesadaran. )tulah sebabnya, trauma kepala sering diklasiikasikan berdasarkan

    derajat kesadaran, yaitu trauma kepala ringan, sedang, dan berat. #akin rendah

    kesadaran seseorang makin berat derajat trauma kepalanya>.

    4angguan otak bisa terjadi disertai dengan adanya penurunan kesadaran, raktur 

    tengkorak, atau bengkak pada kulit kepala. kan tetapi, tidak jarang, bisa juga terjadi

    tanpa kelainan isik yang tampak dari luar. da tidaknya kelainan otak ini harus

    dipastikan>

    .

    "rauma kedua yang paling sering terjadi dalam sebuah kecelakaan adalah raktur 

    (patah tulang. 8raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan

    tulang yang umumnya disebabkan oleh tekanan atau rudapaksa. 8raktur dibagi atas

    raktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit sehingga berhubungan

    dengan udara luar, dan raktur tertutup, yaitu jika ragmen tulang tidak berhubungan

    dengan dunia luar >.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    22/39

    !ecara umum, raktur terbuka bisa diketahui dengan melihat adanya tulang yang

    menusuk kulit dari dalam, biasanya disertai perdarahan. dapun raktur tertutup, bisa

    diketahui dengan melihat bagian yang dicurigai mengalami pembengkakan, terdapat

    kelainan bentuk berupa sudut yang bisa mengarah ke samping, depan, atau belakang.

    !elain itu, ditemukan nyeri gerak, nyeri tekan, dan perpendekan tulang>.

    Dalam kenyataan sehari-hari, raktur yang sering terjadi adalah raktur ekstremitas

    dan raktur 9ertebra. 8raktur ekstremitas mencakup raktur pada tulang lengan atas,

    lengan bawah, tangan, tungkai atas, tungkai bawah, dan kaki. Dari semua jenis

    raktur, raktur tungkai atas atau la2imnya disebut raktur emur (tulang paha

    memiliki insiden yang cukup tinggi. $mumnya raktur emur terjadi pada batang

    emur 1*> tengah>.

    dapun raktur 9ertebra, yaitu raktur pada daerah tulang belakang. 8raktur ini cukup

    riskan karena di daerah tulang belakang terdapat kumpulan sara medulla spinalis

    yang merupakan lanjutan dari otak. 4angguan pada medulla spinalis bisa

    menyebabkan kelumpuhan, baik lumpuh kaki, lumpuh tangan maupun kedua-

    duanya>.

    "rauma yang ketiga, yang sering terjadi pada kecelakaan adalah trauma dada atau

    toraks. "ercatat, seperempat kematian akibat trauma disebabkan oleh trauma toraks>.

    D. Analisis Luka

    &ada pemeriksaan mayat laki-laki berusia 1/ tahun, ditemukan luka yang

    terdiri dari

    1. &ada kepala sisi belakang kanan, / cm 4&D 7 cm atas puncak daun telinga

    terdapat luka terbuka berbentuk garis tepi tidak rata, sudut tumpul, dasar luka

     jaringan bawah kulit, ada jembatan jaringan. 'ila dirapatkan membentuk garis

     panjang 6,7 cm. "epi luka tidak rata, sudut luka tumpul, ada jembatan jaringan

    menandakan luka akibat kekerasan tumpul.

    . &ada dahi sisi kanan, 6,7 cm 4&D, cm diatas alis terdapat luka yang telah

    terjahit dengan benang berwarna hitam sebanyak B jahitan. &ada luka ini tidak 

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    23/39

    dapat diperkirakan kekerasan tumpul atau tajam karena tidak dilakukan

     pembukaan jahitan luka.

    >. &ada dahi sisi kiri, tepat 4&D, 1 cm diatas alis, teradapat luka terbuka terpi

    rata, sudut tumpul, dasar luka jaringan bawah kulit dengan ukuran panjang

    masing-masing cm dan > cm dikelilingi oleh memar dan lecet geser dengan

    ukuran 7 F > cm. "epi luka tidak rata, sudut luka tumpul, ada memar 

    menandakan luka akibat kekerasan tumpul.

    0. &ada dahi sisi kiri, ,7 cm 4&D, 6,7 cm diatas alis terdapat luka lecet geser dan

    tekan ukuran ,7 F 0 cm. ,7 cm diatas alis terdapat luka lecet geser dan

    tekan ukuran ,7 F cm.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    24/39

    1>. &ada punggung, tepat 4&', cm dibawah puncak bahu, terdapat memar 0F0

    cm berwarna kecoklatan. #emar merupakan salah satu luka akibat kekerasan

    tumpul.

    10. &ada punggung tangan kanan, terdapat beberapa luka lecet tekan dan memar 

    ukuran terbesar 1 F 6,/ cm, terkecil berbentuk titik dengan luas area / F 0,7

    cm. cm. ,7 cm.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    25/39

    >. &ada tungkai kiri bawah sisi depan setinggi mata kaki, terdapat beberapa luka

    lecet tekan, ukuran terbesar >,7 F 6,7 cm, terkecil berupa titik dengan luas area

    C F C cm. 1 F 17 cm.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    26/39

    hanya terdapat pada sendi rahang dan leher yang merupakan sendi kecil. #enurut

    teori, kaku mayat mulai terjadi jam pasca kematian, dimulai dari sendi terluar 

    dan sendi kecil kemudian kearah dalam. Kaku mayat menyeluruh setelah 1 jam

    dan menghilang 1 jam kemudian. &ada mayat juga didapatkan lebam mayat

    yang mudah hilang dengan penekanan. 6 menit pasca

    kematian.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    27/39

    DA5AR PUSAKA

    1. )dries #. &edoman )lmu Kedokteran 8orensik. Dalam Kecelakaan

    "ransportasi . ;akarta 'ina 5upa ksara. 1B.

    . 8intan ). 8orencic #edicine Deaths Due to #otor9ehicle ccidents. Disitasi

     pada tanggal B Desember 617 dari http**i9anintan.blogspot.com*.htm. I. 'udiyanto, ., +ibisana, +., !iswandi, !. )lmu kedokteran orensik. ;akarta

    'agian Kedokteran 8orensik 8akultas Kedokteran $ni9ersitas )ndonesia. 1B.

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    28/39

    LAMPIRAN

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    29/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    30/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    31/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    32/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    33/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    34/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    35/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    36/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    37/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    38/39

  • 8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix

    39/39