cr kll forensik fix
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
1/39
CASE REPORT
KECELAKAAN LALU LINTAS
Oleh:
Muhammad Patrio Gondo Sucipto
iano Ramadhan !au"an
KEPANITERAAN KLINIK SM! !ORENSIK
RUMA# SAKIT UMUM AERA# r$ #$ A%UL MOELOEK
!AKULTAS KEOKTERAN UNI&ERSITAS LAMPUNG
%ANAR LAMPUNG
ESEM%ER '()*
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
2/39
BAB I
PENDAHULUAN
Kecelakaan adalah serangkaian peristiwa dari kejadian-kejadian yang tidak terduga
sebelumnya, dan selalu mengakibatkan kerusakan pada benda, luka atau kematian.1
Kecelakaan lalu lintas dibagi atas “ A motor-vehicle traffic accident ” dan “ Non motor-
vehicle traffic accident ”.
“ A motor-vehicle traffic accident ” adalah setiap kecelakaan kendaraan bermotor di
jalan raya. “ Non motor-vehicle traffic accident ”, adalah setiap kecelakaan yang terjadi
di jalan raya, yang melibatkan pemakai jalan untuk transportasi atau untuk
mengadakan perjalanan, dengan kendaraan yang bukan kendaraan bermotor.1
Dengan demikian kecelakaan yang terjadi bukan di jalan raya (jalan umum. !eperti
kecelakaan dalam kompleks bukanlah termasuk kategori kecelakaan lalu lintas.
Demikian pula dengan kendaraan yang berjalan diatas rel tidak dimasukkan kedalam
pengertian kendaraan bermotor pada kecelakaan lalu lintas. 1
"ujuan utama dalam penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas adalah untuk pencegahan
terjadinya kecelakaan di masa mendatang. #asalah hukuman seperti dimaksud dalam
K$%& 'ab ) perihal menyebabkan masalah lain*sekunder. +alaupun yang
menjadi tujuan utama dalam penyidikan kecelakaan lalu lintas adalah untuk maksud
pencegahan, kemungkinan kasus pembunuhan harus tetap selalu dipikirkan. Dengan
demikian sebagai kosentrasinya, penyidik harus melakukan dengan sebaik-baiknya. 1,
$ntuk dapat mencapai tujuan utama tadi, maka tindakan yang harus dilakukan dalam
melakukan penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas adalah identiikasi korban yang
akurat dan pemeriksaan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya meliputi bedah
mayat, pemeriksaan mikroskopis serta pemeriksaan toksikologi.
&embedahan mayat pada kasus kecelakaan lalu lintas berguna untuk mengetahui
sebab kematian, mengetahui sebab kecelakaan yang dengan demikian dapat diketahui
cara-cara pencegahannya selain itu untuk mengetahui pola dari luka yang sering
terjadi, dengan demikian dapat diambil tindakan pencegahan yang tepat untuk
menghindari kecelakaan yang bersiat atal (misalnya persyaratan dari kelengkapan
kendaraan itu sendiri.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
3/39
Kecelakaan dapat menyebabkan cedera akibat trauma yang terjadi karena kekerasan
benda tumpul (blunt force injury yang dapat bersiat lokal yaitu hanya mengenai
sebagian kecil tubuh seperti akibat serangan hewan, tersantuk benda tumpul atau
terjatuh dan dapat pula bersiat umum mengenai sebagian besar atau seluruh tubuh
misalnya tertimbun tanah, tergilas mobil, atau jatuh dari ketinggian. da / jenis
kekerasan benda tumpul menurut jaringan atau organ yang terkena yaitu kulit, kepala
(tengkorak dan jaringan intrakranial, leher dan tulang belakang, dada, perut dan
anggota gerak. dapun jenis luka pada kulit akibat kekerasan benda tumpul dapat
dibagi menjadi 0 yaitu luka lecet (abrasion, luka memar (contussion, luka robek,
retak atau koyak (laceration, terkelupasnya jaringan kulit dan jaringan lemak dari
otot dibawahnya (avulsion.
Dalam laporan kasus ini akan dibahas hasil pemeriksaan luar pada jena2ah dengan
trauma kepala akibat kekerasan benda tumpul, berikut hal 3 hal yang ditemukan pada
kondisi jena2ah beserta kesimpulan hasil pemeriksaan tersebut.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Alloanamnesis
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
4/39
Korban dibawa ke $4D 5umah 'ob 'a2ar sekitar pukul 6/.66 +)' tanggal 6
Desember 617 oleh pengguna jalan lain yang melihat kecelakaan tersebut
terjadi. Korban mengendarai sepeda motor seorang diri dan menggunakan
pelindung kepala (helm. &engguna jalan lainnya tersebut mengatakan korban
ditabrak mobil dari arah depan dan pahanya tergencet bagian depan mobil.
Korban meninggal di dalam perjalanan menuju 5!$D#. Korban kemudian
dikirim ke 'agian 8orensik 5!$D# untuk dilakukan 9isum.
B. Pemeriksaan
:ama id 'angsa )ndonesia
$mur 1/ tahun ;enis Kelamin laki-laki
&ekerjaan &elajar &endidikan!# !tatus :ikah -
lamat !idowaluyo !idomulyo Kec. !idomulyo Kab.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
5/39
• Aelana jins berwarna biru bermerek %ugobless dengan ukuran +>6 .
;umlah kantong kanan depan atas , kiri depan atas 1, kanan belakang atas
1, kiri belakang atas 1 berisi uang kertas pecahan 1666 rupiah berjumlah 1
lembar. Aelana robek pada bagian depan paha kiri dan paha kanan serta belakang kiri atas
7. 'enda disamping mayat tidak ada
/. Kaku mayat terdapat pada rahang dan leher
kg, 2akar disunat.
C. )dentitas khusus tidak ditemukan
. 5ambut berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang / cm
lis mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang 1 cm
'ulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lebat, panjang 1 cm.
Kumis berwarna hitam, tercukur, panjang 7 mm.
;enggot tidak ada.
16.#ata kanan #ata kiri
"erbuka 16 mm "erbuka mm
!elaput bening mata jernih jernih
"eleng mata bulat, hitam, 7 mm bulat, hitam, 7 mm
+arna tirai mata cokelat cokelat
!elaput bola mata pucat pucat
!elaput kelopak mata pucat pucat11. hidung biasa
"elinga biasa
#ulut terbuka 16 mm. 1 1 > 0 7 / B C
C B / 7 0 > 1 1 > 0 / B C
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
6/39
E sisa akar
;umlah gigi >1 buah
1>. Dari lubang mulut keluar tidak ada
Dari lubang hidung keluar darah
Dari lubang telinga kanan keluar tidak ada
Dari lubang telinga kiri keluar tidak ada
Dari lubang kemaluan keluar darah cairan bening
Dari lubang mulut keluar darah tidak ada
10.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
7/39
16. &ada dada, tepat 4&D, 1 cm diatas pusat, terdapat luka lecet tekan ukuran
1F6,7 cm
11. &ada seluruh lengan bawah kanan, terdapat beberapa luka lecet geser dan
tekan dengan ukuran terbesar F ,7 cm, terkecil berbentuk titik dengan luas
area > F lingkar lengan bawah korban (7 cm
1. &ada lengan atas kanan sisi belakang, B cm diatas siku, terdapat luka memar
>F1 cm berwarna merah kebiruan
1>. &ada punggung, tepat 4&', cm dibawah puncak bahu, terdapat memar 0F0
cm berwarna kecoklatan
10. &ada punggung tangan kanan, terdapat beberapa luka lecet tekan dan memar
ukuran terbesar 1 F 6,/ cm, terkecil berbentuk titik dengan luas area / F 0,7
cm
17. &ada punggung jari telunjuk tangan kanan, terdapat luka lecet geser berbentuk
garis sepanjang > cm
1/. tepat pada siku kiri, terdapat luka lecet tekan, dikelilingi memar berwarna
kebiruan, dengan ukuran diameter >,7 cm
1B. &ada ibu jari tangan kiri, terdapat luka lecet geser berbentuk garis sepanjang
6,7 cm.
1C. &ada punggung tangan kiri, terdapat luka lecet serut ukuran masing-masing
1,7 F 6,7 cm dan 6,0 F 6,/ cm
1. &ada perut tepat 4&D, cm diatas pusat, terdapat memar berwarna merah
keunguan dengan ukuran C,7 F 7,7 cm
6. &ada pinggang kiri, ,7 cm 4&D, > cm dibawah pusat, terdapat beberapa luka
lecet serut berbentuk garis dengan ukuran terpanjang 1,7 cm dengan luas area
> F 1,7 cm
1. &ada perut kiri, >,7 cm 4&D, 7 cm dibawah pusat, terdapat memar berwarna
merah kebiruan diameter 6,7 cm
. &ada tungkai kiri atas sisi depan, 7 cm diatas lutut, terdapat beberapa luka
lecet tekan, geser, dan memar, ukuran terbesar 0 F 7 cm, ukuran terkecil
berbentuk titik dengan luas area B F 1 cm
>. &ada tungkai kiri bawah sisi depan setinggi mata kaki, terdapat beberapa luka
lecet tekan, ukuran terbesar >,7 F 6,7 cm, terkecil berupa titik dengan luas area
C F C cm
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
8/39
0. &ada paha kanan sisi luar, 1B cm di bawah pinggang terdapat bebrapa luka
lecet geser, tekan, dan memar. $kuran terbesar 16,7 F 1 cm, terkecil titik
dengan luas area >1 F 17 cm
7. &ada tungkai kanan bawah sisi depan, 16 cm dibawah lutut, terdapat luka luka
terbuka berbentuk bulat dengan diameter 6,B cm , dasar luka otot, tepi tidak
rata, sekitar luka bersih
/. &ada tungkai bawah kanan sisi depan, setinggi pergelangan kaki, terdapat tiga
luka lecet bentuk garis ukuran masing-masing / cm, 1 cm, dan 6,7 cm
B. &ada punggung kaki kanan, terdapat beberapa luka lecet tekan dengan ukuran
terbesar ,7 cm disertai memar, ukuran terkecil bentuk titik dengan luas area
/,7 F C cm
C. &ada ibu jari kaki kanan bagian depan, terdapat beberapa luka lecet geser
ukuran terbesar 6,7 cm, ukuran terkecil titik, dengan luas area > cm
. &ada kepala belakang sisi kiri, > cm 4&', cm diatas '"5', terdapat luka
lecet tekan, memar dan bengkak dengan ukuran > F 0 cm
17. &atah "ulang
"eraba patah pada 1*> atas tulang paha kanan dan kiri
1/. manaat tanatologi, yaitu menetapkan
hidup atau matinya korban, memperkirakan lama kematian korban, dan
menentukan wajar atau tidak wajarnya kematian korban. Dalam tanatologi
dikenal beberapa istilah tentang mati, yaitu>
Ma!i soma!is terjadi akibat terhentinya ungsi ketiga sistem penunjang
kehidupan yaitu susunan sara pusat, sistem kardio9askular, dan sistem
pernapasan, yang menetap (ire9ersibel. Ma!i suri ( suspended animation, apparent death adalah terhentinya ketiga
sistem kehidupan diatas yang ditentukan dengan alat kedokteran sederhana.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
9/39
Dengan peralatan kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga
sistem tersebut masih berungsi. Ma!i seluler adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa
saat setelah kematian somatis. Daya tahan hidup masing-masing organ atau
jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ
atau jaringan tidak bersamaan. Ma!i sere#ral adalah kerusakan kedua hemiser otak yang ire9ersibel kecuali
batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem
pernapasan dan kardio9askular masih berungsi dengan bantuan alat. Ma!i o!ak adalah bila telah terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial
yang ire9ersibel, termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya
mati otak maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat
dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan.>
A. an$a kema!ian !i$ak %as!i
1. &ernapasan berhenti, dinilai selama lebih dari 16 menit (inspeksi,
palpasi, auskultasi.
. "erhentinya sirkulasi, dinilai selama 17 menit, nadi karotis tidak teraba.
>. Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya, karena
mungkin terjadi spasme agonal sehingga wajah tampak kebiruan.
0. "onus otot menghilang dan relaksasi.
7. &embuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah
kematian. !egmen-segmen tersebut bergerak ke arah tepi retina dan
kemudian menetap.
/. &engeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 16 menit
yang masih dapat dihilangkan dengan meneteskan air.
B. an$a %as!i kema!ian
1. Le#am ma&a! 'Li(or mor!is)
!etelah kematian klinis maka eritrosit akan menempati tempat terbawah
akibat gaya tarik bumi (gra9itasi, mengisi 9ena dan 9enula, membentuk
bercak warna merah ungu (livide pada bagian terbawah tubuh, kecuali
pada bagian tubuh yang tertekan alas keras.>
Darah tetap cair karena adanya akti9itas ibrinolisin yang berasal dari
endotel pembuluh darah. 6
menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi
lengkap dan menetap setelah C-1 jam. !ebelum waktu ini, lebam mayat
masih hilang pada penekanan dan dapat berpindah jika posisi mayat
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
10/39
diubah. #emucatnya lebam akan lebih cepat dan sempurna apabila
penekanan atau perubahan posisi tubuh dilakukan pada / jam pertama
setelah mati klinis. "etapi, walaupun setelah 0 jam, darah masih tetap
cukup cair sehingga sejumlah darah masih dapat mengalir dan
membentuk lebam mayat di tempat terendah yang baru. Kadang-kadang
dijumpai bercak perdarahan berwarna biru kehitaman akibat pecahnya
pembuluh darah. #enetapnya lebam mayat disebabkan oleh
bertimbunnya sel-sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit
berpindah lagi. !elain itu kekakuan otot-otot dinding pembuluh darah
ikut mempersulit perpindahan tersebut. >
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
11/39
maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot
menjadi kaku. >
Kaku mayat dibuktikan dengan memeriksa persendian. Kaku mayat
mulai tampak kira-kira jam setelah mati klinis, dimulai dari bagian luar
tubuh (otot-otot kecil ke arah dalam (sentripetal. "eori lama
menyebutkan bahwa kaku mayat ini menjalar kraniokaudal. !etelah mati
klinis 1 jam kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 1 jam
dan kemudian menghilang dalam urutan yang sama. Kaku mayat
umumnya tidak disertai pemendekan serabut otot, tetapi jika sebelum
terjadi kaku mayat otot berada dalam posisi teregang, maka saat kaku
mayat terbentuk akan terjadi pemendekan otot. 8aktor-aktor yangmempengaruhi terjadinya kaku mayat adalah>
a. &ada orang kurus dan bayi, kaku mayat lebih cepat timbul dan cepat
pula menghilang.
b. !uhu tubuh dan suhu lingkungan yang meningkat mempercepat
timbulnya kaku mayat.
c. &ada orang dengan gi2i buruk, kaku mayat cepat terjadi.
d. danya akti9itas isik sebelum mati mempercepat timbulnya kaku
mayat.
Kaku mayat dipergunakan untuk menunjukkan tanda pasti kematian dan
memperkirakan saat kematian. "erdapat kekakuan pada mayat yang
menyerupai kaku mayat>
Ca$a(eri+ s%asm (instantaneuous rigor , adalah bentuk kekakuan
otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap. Cadaveric spasm
sesungguhnya merupakan kaku mayat yang timbul dengan intensitas
sangat kuat tanpa didahului oleh relaksasi primer. &enyebabnyaadalah akibat habisnya cadangan glikogen “dan "& yang bersiat
setempat pada saat mati klinis karena kelelahan atau emosi yang
hebat sesaat sebelum meninggal. Cadaveric spasm ini jarang
dijumpai, tetapi sering terjadi dalam masa perang. Kepentingan
medikolegalnya adalah menunjukkan sikap terakhir masa hidupnya.
#isalnya, tangan yang menggenggam erat benda yang diraihnya
pada kasus tenggelam, tangan yang menggenggam senjata pada
kasus bunuh diri.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
12/39
Hea! s!i,,enin" , yaitu kekakuan otot akibat koagulasi protein otot
oleh panas. =tot-otot berwarna merah muda, kaku, tetapi rapuh
(mudah robek. Keadaan ini dapat dijumpai pada korban mati
terbakar. &ada heat stiffening serabut-serabut ototnya memendek sehingga menimbulkan leksi leher, siku, paha, dan lutut,
membentuk sikap petinju ( pugilistic attitude. &erubahan sikap ini
tidak memberikan arti tertentu bagi sikap semasa hidup,
intra9italitas, penyebab atau cara kematian.
Col$ s!i,,enin", yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan dingin,
sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh, termasuk cairan sendi,
pemadatan jaringan lemak subkutan dan otot, sehingga bila sendi
ditekuk akan terdengar bunyi pecahnya es dalam rongga sendi.
-. Penurunan suu !u#u 'al"or mor!is)
&enurunan suhu tubuh terjadi karena proses pemindahan panas dari
suatu benda ke benda yang lebih dingin, melalui cara radiasi, konduksi,
e9aporasi, dan kon9eksi. Kecepatan penurunan suhu dipengaruhi oleh
suhu keliling, aliran dan kelembaban udara, bentuk tubuh, posisi tubuh,
dan pakaian. !elain itu suhu saat mati perlu diketahui untuk perhitungan
perkiraan saat kematian. &enurunan suhu tubuh akan lebih cepat pada
suhu keliling yang rendah, lingkungan berangin dengan kelembaban
rendah, tubuh yang kurus, posisi terlentang, tidak berpakaian atau
berpakaian tipis, dan pada umumnya orang tua serta anak kecil>.
/. Pem#usukan '$e+om%osi!ion0 %u!re,a+!ion)
&embusukan adalah proses degradasi jaringan yang terjadi akibat
autolisis dan kerja bakteri. utolisis adalah pelunakan dan pencairan
jaringan yang terjadi dalam keadaan steril. utolisis timbul akibat kerja
digesti oleh en2im yang dilepaskan sel pasca mati dan hanya dapat
dicegah dengan pembekuan jaringan. >
!etelah seseorang meninggal, bakteri yang normal hidup dalam tubuh
segera masuk ke jaringan. Darah merupakan media terbaik bagi bakteri
tersebut untuk bertumbuh. !ebagian besar bakteri berasal dari usus dan
yang terutama adalah Clostridium welchii. &ada proses pembusukan ini
terbentuk gas-gas alkana, %! dan %A:, serta asam amino dan asam
lemak.
>
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
13/39
&embusukan baru tampak kira-kira 0 jam pasca mati berupa warna
kehijauan pada perut kanan bawah, yaitu daerah sekum yang isinya lebih
cair dan penuh dengan bakteri serta terletak dekat dinding perut. +arna
kehijauan ini disebabkan oleh terbentuknya sulmethemoglobin. !ecara
bertahap warna kehijauan ini akan menyebar ke seluruh perut dan dada,
dan bau busuk pun mulai tercium. &embuluh darah bawah kulit akan
tampak seperti melebar dan berwarna hijau kehitaman. !elanjutnya kulit
ari akan terkelupas atau membentuk gelembung berisi cairan kemerahan
berbau busuk. >
&embentukan gas di dalam tubuh, dimulai di dalam lambung dan usus,
akan mengakibatkan tegangnya perut dan keluarnya cairan kemerahandari mulut dan hidung. 4as yang terdapat di dalam jaringan dinding
tubuh akan mengakibatkan terabanya derik (krepitasi. 4as ini
menyebabkan pembengkakan tubuh yang menyeluruh, tetapi ketegangan
terbesar terdapat di daerah dengan jaringan longgar, seperti skrotum dan
payudara. "ubuh berada dalam sikap seperti petinju ( pugilistic attittude,
yaitu kedua lengan dan tungkai dalam sikap setengah leksi akibat
terkumpulnya gas pembusukan di dalam rongga sendi. >
!elanjutnya rambut menjadi mudah dicabut dan kuku mudah terlepas,
wajah menggembung dan berwarna ungu kehijauan, kelopak mata
membengkak, pipi tembem, bibir tebal, lidah membengkak, dan sering
terjulur diantara gigi. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan wajah
asli korban, sehingga tidak dapat lagi dikenali oleh keluarga. >
/30C jam pasca mati. Kumpulan telur lalat telah dapat
ditemukan beberapa jam pasca mati, di alis mata, sudut mata, lubang
hidung, dan diantara bibir. "elur lalat tersebut kemudian akan menetas
menjadi lar9a dalam waktu 0 jam. Dengan identiikasi spesies lalat dan
mengukur panjang lar9a, maka dapat diketahui usia lar9a tersebut, yang
dapat dipergunakan untuk memperkirakan saat mati, dengan asumsi
bahwa lalat biasa secepatnya meletakkan telur setelah seseorang
meninggal. >
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
14/39
lat dalam tubuh akan mengalami pembusukan dengan kecepatan yang
berbeda. &erubahan warna terjadi pada lambung terutama di daerah
undus, usus menjadi ungu kecoklatan. #ukosa saluran napas menjadi
kemerahan, endokardium dan intima pembuluh darah juga kemerahan
akibat hemolisis darah. Diusi empedu dari kandung empedu
mengakibatkan warna coklat kehijauan di jaringan sekitarnya. =tak
melunak, hati menjadi berongga seperti spons, limpa melunak dan
mudah robek. Kemudian alat dalam akan mengerut. &rostat dan uterus
non gra9id merupakan organ padat yang paling lama bertahan terhadap
perubahan pembusukan. >
&embusukan akan timbul lebih cepat bila suhu keliling optimal (/,7o
A 3 suhu normal tubuh, kelembaban dan udara yang cukup, banyak bateri
pembusuk, tubuh gemuk atau menderita penyakit ineksi dan sepsis.
#edia tempat mayat terdapat juga berperan. #ayat yang terdapat di
udara akan lebih cepat membusuk dibandingkan dengan yang terdapat
dalam air atau dalam tanah. &erbandingan kecepatan pembusukan mayat
yang berada dalam tanah air udara adalah C 1. 'ayi baru lahir
umumnya lebih lambat membusuk karena hanya memiliki sedikit bakteri
dalam tubuhnya dan hilangnya panas tubuh yang cepat pada bayi akan
menghambat pertumbuhan bakteri. >
. A$i%osera 'lilin ma&a!)
diposera adalah terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak
atau berminyak, berbau tengik yang terjadi di dalam jaringan lunak
tubuh pasca mati. Dulu disebut sebagai saponiikasi, tetapi istilah
adiposera lebih disukai karena menunjukkan siat-siat diantara lemak
dan lilin. >
diposera terutama terdiri dari asam-asam lemak tak jenuh yang
terbentuk oleh hidrolisis lemak dan mengalami hidrogenisasi sehingga
terbentuk asam lemak jenuh pasca mati yang tercampur dengan sisa-sisa
otot, jaringan ikat, jaringan sara yang termumiikasi (#ant dan
8urbank, 17B dan kristal-kristal seris dengan gambaran radial (@9ans,
1/. diposera terapung di air, bila dipanaskan mencair dan terbakar
dengan nyala kuning, larut di dalam alkohol panas dan eter. >
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
15/39
8aktor-aktor yang mempermudah terbentuknya adiposera adalah
kelembaban dan lemak tubuh yang cukup, sedangkan yang menghambat
adalah air yang mengalir yang membuang elektrolit. $dara yang dingin
menghambat pembentukan, sedangkan suhu yang hangat akan
mempercepat. )n9asi bakteri endogen ke dalam jaringan pasca mati juga
akan mempercepat pembentukannya. >
&embusukan akan terhambat oleh adanya adiposera, karena derajat
keasaman dan dehidrasi jaringan bertambah.
2. Mummi,ikasi
#ummiikasi adalah proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan
yang cukup cepat sehingga terjadi pengeringan jaringan yang
selanjutnya dapat menghentikan pembusukan. ;aringan berubah menjadi
keras dan kering, berwarna gelap, berkeriput, dan tidak membusuk
karena kuman tidak dapat berkembang pada lingkungan yang
kering.#ummiikasi terjadi bila suhu hangat, kelembaban rendah, aliran
udara yang baik, tubuh yang dehidrasi, dan waktu yang lama (1 3 10
minggu. #ummiikasi jarang dijumpai pada cuaca yang normal. >
*. Perkiraan saa! kema!ian
!elain perubahan pada mayat tersebut di atas, beberapa perubahan lain dapat
digunakan untuk memperkirakan saat mati.
1. &erubahan pada mata. 'ila mata terbuka pada atmoser yang kering,
sklera di kiri-kanan kornea akan berwarna kecoklatan dalam beberapa
jam berbentuk segitiga dengan dasar di tepi kornea (traches noires
sclerotiques. Kekeruhan kornea terjadi lapis demi lapis. Kekeruhan
yang terjadi pada lapis terluar dapat dihilangkan dengan meneteskan air,
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
16/39
tetapi kekeruhan yang telah mencapai lapisan lebih dalam tidak dapat
dihilangkan dengan tetesan air. Kekeruhan yang menetap ini terjadi sejak
kira-kira / jam pasca mati. 'aik dalam keadaan mata tertutup maupun
terbuka, kornea menjadi keruh kira-kira 16 3 1 jam pasca mati dan
dalam beberapa jam saja undus tidak tampak jelas. >
!etelah kematian tekanan bola mata menurun, memungkinkan distorsi
pupil pada penekanan bola mata. "idak ada hubungan antara diameter
pupil dengan lamanya mati. &erubahan pada retina dapat menunjukkan
saat kematian hingga 17 jam pasca mati. %ingga >6 menit pasca mati
tampak kekeruhan makula dan mulai memucatnya diskus optikus.
Kemudian hingga 1 jam pasca mati, makula lebih pucat dan tepinya
tidak tajam lagi. !elama jam pertama pasca mati, retina pucat dan
daerah sekitar diskus menjadi kuning. +arna kuning juga tampak
disekitar makula yang menjadi lebih gelap. &ada saat itu pola 9askular
koroid yang tampak sebagai bercak-bercak dengan latar belakang merah
dengan pola segmentasi yang jelas, tetapi pada kira-kira > jam pasca
mati menjadi kabur dan setelah 7 jam menjadi homogen dan lebih pucat.
&ada kira-kira / jam pasca mati, batas diskus kabur dan hanya
pembuluh-pembuluh besar yang mengalami segmentasi yang dapat
dilihat dengan latar belakang kuning kelabu. Dalam waktu B 3 16 jam
pasca mati akan mencapai tepi retina dan batas diskus akan sangat kabur.
&ada 1 jam pasca mati diskus hanya dapat dikenali dengan adanya
kon9ergensi beberapa segmen pembuluh darah yang tersisa. &ada 17 jam
pasca mati tidak ditemukan lagi gambaran pembuluh darah retina dan
diskus, hanya makula saja yang tampak berwarna coklat gelap. >
. &erubahan dalam lambung. Kecepatan pengosongan lambung sangat
ber9ariasi, sehingga tidak dapat digunakan untuk memberikan petunjuk
pasti waktu antara makan terakhir dan saat mati. :amun keadaan
lambung dan isinya mungkin membantu dalam membuat keputusan.
Ditemukannya makanan tertentu dalam isi lambung dapat digunakan
untuk menyimpulkan bahwa korban sebelum meninggal telah makan
makanan tersebut. >
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
17/39
>. &erubahan rambut. Dengan mengingat bahwa kecepatan tumbuh rambut
rata-rata 6,0 mm*hari, panjang rambut kumis dan jenggot dapat
dipergunakan untuk memperkirakan saat kematian. Aara ini hanya dapat
digunakan bagi pria yang mempunyai kebiasaan mencukur kumis atau
jenggotnya dan diketahui saat terakhir ia mencukur. >
0. &ertumbuhan kuku. !ejalan dengan hal rambut tersebut di atas,
pertumbuhan kuku yang diperkirakan sekitar 6,1 mm per hari dapat
digunakan untuk memperkirakan saat kematian bila dapat diketahui saat
terakhir yang bersangkutan memotong kuku. >
7. &erubahan dalam cairan serebrospinal. Kadar nitrogen asam amino
kurang dari 10 mgH menunjukkan kematian belum lewat 16 jam, kadar
nitrogen non-protein kurang dari C6 mgH menunjukkan kematian belum
0 jam, kadar kreatin kurang dari 7 mgH dan 16 mgH masing-masing
menunjukkan kematian belum mencapai 16 jam dan >6 jam. >
/. Dalam cairan 9itreus terjadi peningkatan kadar kalium yang cukup
akurat untuk memperkirakan saat kematian antara 0 3 166 jam pasca
mati. >
B. Kadar semua komponen darah berubah setelah kematian, sehingga
analisis darah pasca mati tidak memberikan gambaran konsentrasi 2at-
2at tersebut semasa hidupnya. &erubahan tersebut diakibatkan oleh
akti9itas en2im dan bakteri, serta gangguan permeabilitas dari sel yang
telah mati. !elain itu gangguan ungsi tubuh selama proses kematian
dapat menimbulkan perubahan dalam darah bahkan sebelum kematian
itu terjadi. %ingga saat ini belum ditemukan perubahan dalam darah
yang dapat digunakan untuk memperkirakan saat mati dengan lebih
tepat. >
C. 5eaksi supra9ital, yaitu reaksi jaringan tubuh sesaat pasca mati klinis
yang masih sama seperti reaksi jaringan tubuh pada seseorang yang
hidup. 'eberapa uji dapat dilakukan terhadap mayat yang masih segar,
misalnya rangsang listrik masih dapat menimbulkan kontraksi otot
mayat hingga 6 3 16 menit pasca mati dan mengakibatkan sekresi
kelenjar keringat sampai /6 3 6 menit pasca mati, sedangkan trauma
masih dapat menimbulkan perdarahan bawah kulit sampai 1 jam pasca
mati. >
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
18/39
-. Perlukaan Aki#a! Kekerasan um%ul
'erdasarkan siat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas
kekerasan yang bersiat mekanik, isika dan kimia. Kekerasan akibat benda
tumpul berdasarkan siatnya termasuk kedalam kekerasan yang bersiat
mekanik.
a.
b.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
19/39
.
•
Luka le+e! seru! '"ra3e) 4 "eser ',ri+!ion a#rasion).
• Luka le+e! !ekan 'im%ression0 im%a+! a#rasion)
.
c.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
20/39
Faktor yang mempengaruhi kecelakaan
• 5ak!or manusia
8aktor manusia merupakan aktor yang paling dominan dalam kecelakaan.
%ampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu
lintas. &elanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap
arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula
pura-pura tidak tahu>.
• 5ak!or ken$araan
8aktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berungsi
sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan
patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai penyebab lainnya.
Keseluruhan aktor kendaraan sangat terkait dengan technologi yang digunakan,
perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan>.
• 5ak!or 6alan
8aktor jalan terkait dengan kecepatan rencana jalan, geometrik jalan, pagar
pengaman didaerah pegunungan, ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan
kondisi permukaan jalan. ;alan yang rusak*berlobang sangat membahayakan pemakai
jalan terutama bagi pemakai sepeda motor >.
• 5ak!or lin"kun"an
%ari hujan juga mempengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman
menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh karena
penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan
mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. sap dan kabut juga bisa
mengganggu jarak pandang, terutama didaerah pegunungan>.
rauma %a$a Ke+elakaan Lalu7Lin!as
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
21/39
#enurut data kepolisian 5epublik )ndonesia "ahun 66>, jumlah kecelakaan di jalan
mencapai 1>.> kejadian, dengan kematian mencapai .C/7 orang, /.10 orang
mengalami luka berat, dan C./0 mengalami luka ringan. Dengan data itu, rata-rata
setiap hari, terjadi 06 kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan >6 orang meninggal
dunia>.
Ma+am7ma+am rauma
"rauma yang terjadi kecelakaan lalu-lintas memiliki banyak bentuk, tergantung dari
organ apa yang dikenai. "rauma semacam ini, secara la2im, disebut sebagai trauma
benda tumpul. da tiga trauma yang paling sering terjadi dalam peristiwa ini, yaitu
trauma kepala, raktur (patah tulang, dan trauma dada>
.
"rauma kepala, terutama jenis berat, merupakan trauma yang memiliki prognosis
(harapan hidup yang buruk. %al ini disebabkan oleh karena kepala merupakan pusat
kehidupan seseorang. Di dalam kepala terdapat otak yang mengatur seluruh akti9itas
manusia, mulai dari kesadaran, bernapas, bergerak, melihat, mendengar, mencium
bau, dan banyak lagi ungsinya. ;ika otak terganggu, maka sebagian atau seluruh
ungsi tersebut akan terganggu. 4angguan utama yang paling sering terlihat adalah
ungsi kesadaran. )tulah sebabnya, trauma kepala sering diklasiikasikan berdasarkan
derajat kesadaran, yaitu trauma kepala ringan, sedang, dan berat. #akin rendah
kesadaran seseorang makin berat derajat trauma kepalanya>.
4angguan otak bisa terjadi disertai dengan adanya penurunan kesadaran, raktur
tengkorak, atau bengkak pada kulit kepala. kan tetapi, tidak jarang, bisa juga terjadi
tanpa kelainan isik yang tampak dari luar. da tidaknya kelainan otak ini harus
dipastikan>
.
"rauma kedua yang paling sering terjadi dalam sebuah kecelakaan adalah raktur
(patah tulang. 8raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulang yang umumnya disebabkan oleh tekanan atau rudapaksa. 8raktur dibagi atas
raktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit sehingga berhubungan
dengan udara luar, dan raktur tertutup, yaitu jika ragmen tulang tidak berhubungan
dengan dunia luar >.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
22/39
!ecara umum, raktur terbuka bisa diketahui dengan melihat adanya tulang yang
menusuk kulit dari dalam, biasanya disertai perdarahan. dapun raktur tertutup, bisa
diketahui dengan melihat bagian yang dicurigai mengalami pembengkakan, terdapat
kelainan bentuk berupa sudut yang bisa mengarah ke samping, depan, atau belakang.
!elain itu, ditemukan nyeri gerak, nyeri tekan, dan perpendekan tulang>.
Dalam kenyataan sehari-hari, raktur yang sering terjadi adalah raktur ekstremitas
dan raktur 9ertebra. 8raktur ekstremitas mencakup raktur pada tulang lengan atas,
lengan bawah, tangan, tungkai atas, tungkai bawah, dan kaki. Dari semua jenis
raktur, raktur tungkai atas atau la2imnya disebut raktur emur (tulang paha
memiliki insiden yang cukup tinggi. $mumnya raktur emur terjadi pada batang
emur 1*> tengah>.
dapun raktur 9ertebra, yaitu raktur pada daerah tulang belakang. 8raktur ini cukup
riskan karena di daerah tulang belakang terdapat kumpulan sara medulla spinalis
yang merupakan lanjutan dari otak. 4angguan pada medulla spinalis bisa
menyebabkan kelumpuhan, baik lumpuh kaki, lumpuh tangan maupun kedua-
duanya>.
"rauma yang ketiga, yang sering terjadi pada kecelakaan adalah trauma dada atau
toraks. "ercatat, seperempat kematian akibat trauma disebabkan oleh trauma toraks>.
D. Analisis Luka
&ada pemeriksaan mayat laki-laki berusia 1/ tahun, ditemukan luka yang
terdiri dari
1. &ada kepala sisi belakang kanan, / cm 4&D 7 cm atas puncak daun telinga
terdapat luka terbuka berbentuk garis tepi tidak rata, sudut tumpul, dasar luka
jaringan bawah kulit, ada jembatan jaringan. 'ila dirapatkan membentuk garis
panjang 6,7 cm. "epi luka tidak rata, sudut luka tumpul, ada jembatan jaringan
menandakan luka akibat kekerasan tumpul.
. &ada dahi sisi kanan, 6,7 cm 4&D, cm diatas alis terdapat luka yang telah
terjahit dengan benang berwarna hitam sebanyak B jahitan. &ada luka ini tidak
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
23/39
dapat diperkirakan kekerasan tumpul atau tajam karena tidak dilakukan
pembukaan jahitan luka.
>. &ada dahi sisi kiri, tepat 4&D, 1 cm diatas alis, teradapat luka terbuka terpi
rata, sudut tumpul, dasar luka jaringan bawah kulit dengan ukuran panjang
masing-masing cm dan > cm dikelilingi oleh memar dan lecet geser dengan
ukuran 7 F > cm. "epi luka tidak rata, sudut luka tumpul, ada memar
menandakan luka akibat kekerasan tumpul.
0. &ada dahi sisi kiri, ,7 cm 4&D, 6,7 cm diatas alis terdapat luka lecet geser dan
tekan ukuran ,7 F 0 cm. ,7 cm diatas alis terdapat luka lecet geser dan
tekan ukuran ,7 F cm.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
24/39
1>. &ada punggung, tepat 4&', cm dibawah puncak bahu, terdapat memar 0F0
cm berwarna kecoklatan. #emar merupakan salah satu luka akibat kekerasan
tumpul.
10. &ada punggung tangan kanan, terdapat beberapa luka lecet tekan dan memar
ukuran terbesar 1 F 6,/ cm, terkecil berbentuk titik dengan luas area / F 0,7
cm. cm. ,7 cm.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
25/39
>. &ada tungkai kiri bawah sisi depan setinggi mata kaki, terdapat beberapa luka
lecet tekan, ukuran terbesar >,7 F 6,7 cm, terkecil berupa titik dengan luas area
C F C cm. 1 F 17 cm.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
26/39
hanya terdapat pada sendi rahang dan leher yang merupakan sendi kecil. #enurut
teori, kaku mayat mulai terjadi jam pasca kematian, dimulai dari sendi terluar
dan sendi kecil kemudian kearah dalam. Kaku mayat menyeluruh setelah 1 jam
dan menghilang 1 jam kemudian. &ada mayat juga didapatkan lebam mayat
yang mudah hilang dengan penekanan. 6 menit pasca
kematian.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
27/39
DA5AR PUSAKA
1. )dries #. &edoman )lmu Kedokteran 8orensik. Dalam Kecelakaan
"ransportasi . ;akarta 'ina 5upa ksara. 1B.
. 8intan ). 8orencic #edicine Deaths Due to #otor9ehicle ccidents. Disitasi
pada tanggal B Desember 617 dari http**i9anintan.blogspot.com*.htm. I. 'udiyanto, ., +ibisana, +., !iswandi, !. )lmu kedokteran orensik. ;akarta
'agian Kedokteran 8orensik 8akultas Kedokteran $ni9ersitas )ndonesia. 1B.
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
28/39
LAMPIRAN
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
29/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
30/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
31/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
32/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
33/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
34/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
35/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
36/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
37/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
38/39
-
8/19/2019 Cr Kll Forensik Fix
39/39