cost benefit analysis farmakoekonomi

36
Cost Benefit Analysis Cost Benefit Analysis of Diabates Self Management Program at a University Health Centre in Malaysia

Upload: muhammad-syawal-pratama

Post on 17-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Cost Benefit Analysis Case

TRANSCRIPT

Diapositiva 1

Cost Benefit AnalysisCost Benefit Analysis of Diabates Self Management Program at a University Health Centre in MalaysiaOutlineAbstractIntroductionMaterial & MethodResultDiscussion

AbstractTujuan Melakukan analisi biaya manfaat pada manajemen program mandiri diabetes menggunakan teknik penilaian kontingensi kartu pembayaran di Health Centre University Sains Malaysia

Metode Penelitian Desain studi cross sectional untuk mendata kesediaan pasien untuk mengeluarkan biaya . Semua biaya dan manfaat dari program diukur untuk kepentingan biaya evaluasi analisis.

Analisis StatistikaMenggunakan SPSS software dengan nilai = 0,05

HasilKeuntungan dari program ini sebesar 7374.50 ringgit dan bisa mencapai 211418.67 ringgit jika penyakit gagal ginjal dapat dicegah. Rasio manfaat terhadap biaya sebesar 1,2 : 1. Pasien yang menderita diabetes selama lebih dari 2 tahun memiliki kesediaan mengeluarkan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang baru menderita diabetes. Selain itu, pasien yang memiliki pendidikan tinggi memiliki kesediaan mengeluarkan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang latar belakang pendidikannya rendah

Kesimpulan Kesediaan Mengeluarkan Biaya merupakan alat mengukur manfaat dari intervensi manajeman program mandiri diabetes dimana intervensi efektif menghasilkan keuntungan bersih dan penghematan besar IntroductionMenurut hasil survey National Health and Morbidity, prevalensi diabetes di Malaysia meningkat menjadi 8,3% pada tahun 1996 dibandingkan dengan tahun 1985 yang hanya 6,3%

Besarnya biaya perawatan penyakit diabetes yang bersifat tidak berkelanjutan oleh sebagian besar sistem kesehatan dapat meningkatkan evaluasi ekonomi yang sering dijadikan sebagai sumber daya. Ekonomi dalam sektor kesehatan dapat memberikan saran mengenai alokasi sumber daya yang langka dengan menggunakan cost benefit analysis (CBA)Manfaat CBA:Dapat memfasilitasi pengambilan keputusan mengenai pelaksanaan, penarikan, atau melanjutkan program.memfasilitasi perbandingan antara program yang berbeda dengan hasil yang berbeda, karena semua hasil dikonversi menjadi nilai moneter

Willingness to Pay (WTP)Metode pendekatan Willingness to Pay (WTP), memperkirakan nilai dari benefit/output kesehatan dengan cara memperkirakan berapa banyak orang-orang bersedia membayar untuk suatu program.

Contingent ValuationContingent Valuation (CV) merupakan teknik yang umum digunakan untuk memunculkan WTP.Dalam metode CV, kuesioner digunakan untuk mengukur preferensi masyarakat.Pengukuran dilakukan dengan bertanya pada orang-orang tentang jumlah maksimum uang yang mereka bersedia bayar untuk memiliki akses ke barang atau jasa. Material & MethodDesain StudiStudi cross-sectional yang dilakukan pada Agustus 2005 sampai Januari 2006

Questionnare DesignDilakukan survey WTP (Willingness to Pay) untuk mengukur maksimum kesediaan pembayaran pasien untuk program Diabetes Self Management ( DSMP)Di dalam kuisioner, pasien diberi pengarahan mengenai diabetes prevalensinya, dan keuntungan program DSMPPasien dapat memilih jumlah kesediaan pembayaran untuk program DSMP dalam skala tertentu

Willingness to pay amountPilot Study digunakan dalam menentukan WTP amount dengan menggunakan sebuah kuisionerJumlah pasien yang bersedia membayar dalam pilot study digunakan sebagai panduan untuk menentukan WTP amount dalam studi di akhir nanti.Tawaran dalam studi akhir berkisar dari RM0-RM40 dengan RM25 sebagai nilai tambahannya (RM0, RM25, RM50, RM75, hingga RM400). Orang-orang yang mau membayar lebih dari RM400 diberi kesempatan untuk mengatur jumlah maksimum pemabayarannya untuk program ini.Penelitian ini sedikit berbeda dari penelitian sebelumnya dimana WTP amount ditulis pada bentuk skala

Pada bentuk skala, respoden memiliki kebebasan untuk memilih biaya yang akan mereka bayarkan. Pada metode lama, respoden diberikan serangkaian pilihan biaya dan mereka harus memilih biaya maksimum yang mereka bersedia untuk membayar. Dalam metode lama, pasien yangbersedia membayar sedikit lebih dari jumlah biaya pilihan , tetapi kurang dari jumlah biaya pilihan selanjutnya, maka harus memilih jumlah biaya yang lebih rendah dari jumlah biaya yang mereka pilih. Sebagai contoh, ada serangkaian jumlah biaya yang ditawarkan yaitu RM 10 ,RM 20.RM 30, dll. Responden memilih bayar RM14 ( padahal serangkaian biaya adanya RM10 atauRM 20 . maka responden harus memilih RM10. Pada pilot study, pasien berhak memilih biaya maksimumyang ingin ia bayarkan, dengan cara mencentang WTP maksimal pada skala yang telah disediakan

Study population and ParticipantsThe USM health care menerima sekitar 350 pasien diabetes tipe2 dengan berbagai latar belakang pendidikan dan etnik yang berbeda. Dari 350 pasien, ada sekitar 150 orang yang mengisi kuisioner

Data Collection ProcedureSemua pasien diabetes tipe 2 yang setuju untuk untuk mengikuti penelitian ini dihubungi untuk mencari waktu dan tanggal untuk bertemu dan mewawancarai mereka. Selama interview, responden diberikan infromasi tentang penelitian ini dan inform consent secara verbal kepada masing-masing respondenResponden diberi 15 menit untuk melengkapi kuisioner Semua biaya pada penelitian ini diperoleh dari Human Resource Department of Health Centre

Cost Benefit Analysis StudyPerspectiveStudi ini merupakan studi perspekstif masyarakat dengan menggunakan teknik WTP yang mengukur keuntungan tidak langsung

Benefits and Costs Calculations forthe Diabetes Self ManagementProgram (Perhitungan Biaya dan Manfaat dari Program Self-Management Diabetes)Jumlah rata rata pasien yang bersedia membayar dianggap sebagai manfaat dari intervensi. Program self management diabetes terdiri dari empat sesi, dengan rata-rata 90 menit masing-masing. 1 sesi dilakukan oleh dokter, 2 sesi dilakukan oleh 2 apoteker dan 1 sesi ini dilakukan oleh pengajar dari Sekolah Farmasi. Selama program, perawat akan memeriksa tekanan darah dan Indeks Massa Tubuh (IMT) pemeriksaan dilakukan selama setiap kunjungan. Tes HbA1c dilakukan tiga kali selama program. Semua biaya termasuk dalam program dihitung (termasuk biaya semua tes dan gaji dari perawat yang melakukan pemeriksaan, gaji pemateri, ruangan, kursi, LCD)Total biaya dibagi dengan total jumlah pasien untuk menghitung biaya per pasien yang ikut di dalam program.Sebagai bagian dari analisis sensitivitas, program dianggap sebagai hasil dari pencegahan perkembangan dari penyakit ginjal stadium akhir. Berdasarkan asumsi ini, usia dari onset diabetes, life expectancy dari orang Malaysia , tahun dari stadium akhir penyakit ginjal yang terselamatkan, dan biaya terkini dari dialisis di Malaysia dipertimbangkan dan dihitung untuk CBA.Analisis StatistikDigunakan Mann Whitney U test untuk mengukur perbadaan antara Willingness To Pay amount, sesuai dengan demografi pasien.Digunakan Kruskal Wallis test untuk mengukur perbedaan ketika ada lebih dari 2 grup. Semua analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 12 pada level signifikan < 0,05. Result

135 orang pasien diabetes telah mengisi kuesionerRata-rata WTP adalah RM121,19 (1 USD = 3,5 RM)Total benefit dari program ini adalah RM42416.50 karena ada 350 orang pasien diabetes di USM Health CentreResponden wanita menyatakan WTP yang lebih besar daripada responden pria tapi perbedaannya tidak signifikan

Responden yang sudah menderita diabetes selama 2 tahun atau lebih menyatakan WTP yang lebih besar daripada responden yang menderita diabetes kurang dari 2 tahunResponden Malaysia menyatakan WTP yang lebih besar daripada responden China dan India, tapi perbedaannya tidak signifikanResponden yang anggota keluarganya 5 orangResponden yang lebih teredukasi dan memiliki pendapatan >RM1500 menyatakan WTP yang lebih besar daripada responden yang kurang teredukasi dan pendapatannya