contoh observasi lapangan di lahan sulfat masam

23
Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Upload: elata

Post on 05-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam. Perumusan Masalah. Standar Kesesuaian Lahan Pasang Surut. Penentuan Lokasi. Pengumpulan Data : Kedalaman pirit, fluktuasi pasang dan surut, pH air, curah hujan, soil map. Pengolahan dan Analisa Data. Rekomendasi model pengelolaan tata air. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Page 2: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Perumusan Masalah

Penentuan Lokasi

Standar Kesesuaian Lahan Pasang Surut

Pengumpulan Data :Kedalaman pirit, fluktuasi pasang dan surut, pH

air, curah hujan, soil map.

Pengolahan dan Analisa Data

Rekomendasi model pengelolaan tata air

Metodologi

Page 3: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Observasi

Elevasi Tanah (Blok) dan Box culvert

Meskipun secara visual di lapangan memiliki topografi datar ternyata

tetap memiliki elevasi berbeda pada setiap bloknya.

Begitupun elevasi box culvert dapat memiliki perbedaan di setiap bloknya. Hal ini membuktikan kurang tepatnya sistem perencanaan pembangunan Box culvert yang semestinya memperhatikan pula kondisi topografi lahan yang tercakup

No Blok

Elevasi (m) Beda Tinggi (m)Posisi/Letak Nol

Tanah Pada Box

Culvert (m)Tanah

(Blok)

Box

Culvert

Tanah

(Blok)

Box

Culvert

1 D 27 10,000 10,401 0,138 -0,106 -0,401

2 D 28 9,862 10,507 -0,049 -0,078 -0,645

3 D 29 9,911 10,585 0,114 -0,164 -0,674

4 D 30 9,797 10,749 -0,184 -0,006 -0,952

5 D 31 9,981 10,755 0,276 0,491 -0,774

6 D 32 9,705 10,264 -0,177 -0,052 -0,559

7 D 33 9,882 10,316 0 -0,052 -0,434

8 D 34 9,882 10,368 0,059 0,145 -0,486

9 D 35 9,823 10,223 0,158 -0,4

10 D 36 9,665       9,665

Page 4: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Observasi

Elevasi Tanah (Blok) dan Box culvert

Meskipun secara visual di lapangan memiliki topografi datar ternyata

tetap memiliki elevasi berbeda pada setiap bloknya.

Begitupun elevasi box culvert dapat memiliki perbedaan di setiap bloknya. Hal ini membuktikan kurang tepatnya sistem perencanaan pembangunan Box culvert yang semestinya memperhatikan pula kondisi topografi lahan yang tercakup

No Blok

Elevasi (m) Beda Tinggi (m)Posisi/Letak Nol

Tanah Pada Box

Culvert (m)Tanah

(Blok)

Box

Culvert

Tanah

(Blok)

Box

Culvert

1 D 27 10,000 10,401 0,138 -0,106 -0,401

2 D 28 9,862 10,507 -0,049 -0,078 -0,645

3 D 29 9,911 10,585 0,114 -0,164 -0,674

4 D 30 9,797 10,749 -0,184 -0,006 -0,952

5 D 31 9,981 10,755 0,276 0,491 -0,774

6 D 32 9,705 10,264 -0,177 -0,052 -0,559

7 D 33 9,882 10,316 0 -0,052 -0,434

8 D 34 9,882 10,368 0,059 0,145 -0,486

9 D 35 9,823 10,223 0,158 -0,4

10 D 36 9,665       9,665

Page 5: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Observasi

Fluktuasi Pasang Surut

PengamatanWaktu (Tanggal)

Mulai Selesai

Neap Tide 1 18-Mar-09 19-Mar-09

Full Moon 07-Apr-09 08-Apr-09

New Moon 27-Apr-09 28-Apr-09

Neap Tide 2 14-Mei-09 15-Mei-09

Pengamatan fluktuasi pasang surut dilakukan dengan mencatat ketinggian air pada rambu ukur setiap 15 menit. Rambu ukur dipasang di sebelah luar pintu air dan diberi warna mencolok sehingga memudahkan pengamatan pada malam hari.

Pengamatan pasang surut di lokasi penelitian dilakukan 4 kali, yaitu pada saat bulan purnama

(spring tide/full moon), bulan mati (new moon) dan bulan tengah (neap tide).

Mengingat lokasi penelitian yang luasnya ± 250 ha tercakup dalam satu hamparan dikelilingi oleh

boundaries dan parit kebun yang berbatasan langsung dengan sungai alam (Sungai Mukut)

hanya memiliki satu saluran (sebagai input dan out put) yaitu pintu air 3, maka lokasi pengamatan

ditentukan pintu air tersebut. Pengamatan dilakukan selama 2 x 24 jam (2 hari)

pada masing-masing periode pengamatan.

Pengamatan

Lama (jam)Level Air di Atas Pirit

(jam)

Level Air di Bawah Pirit

(jam)Pasang Surut

Neap Tide I 9 17 16 8

Full Moon 11 14 18 8

New Moon 8 17 9 15

Neap Tide II 8 17 8 13

Rerata 9 16 13 11

Page 6: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Observasi

Fluktuasi Pasang Surut

0:00 2:30 5:00 7:30 10:0012:3015:0017:3020:0022:30 1:00 3:30 6:00 8:30 11:0013:3016:0018:3021:0023:30

-150

-130

-110

-90

-70

-50

-30

-10

10

30

FLUKTUASI PASANG SURUT (Neap Tide 1)

Tin

ggi P

erm

ukaa

n A

ir

0:00 2:30 5:00 7:30 10:0012:3015:0017:3020:0022:30 1:00 3:30 6:00 8:30 11:0013:3016:0018:3021:0023:30

-150

-130

-110

-90

-70

-50

-30

-10

10

30FLUKTUASI PASANG SURUT (Full Moon)

Tin

ggi P

erm

ukaa

n A

ir0:00 2:30 5:00 7:30 10:0012:3015:0017:3020:0022:30 1:00 3:30 6:00 8:30 11:0013:3016:0018:3021:0023:30

-150

-130

-110

-90

-70

-50

-30

-10

10

30FLUKTUASI PASANG SURUT (New Moon)

Tin

ggi P

erm

ukaa

n A

ir0:00 2:30 5:00 7:30 10:0012:3015:0017:3020:0022:30 1:00 3:30 6:00 8:30 11:0013:3016:0018:3021:0023:30

-150

-130

-110

-90

-70

-50

-30

-10

10

30FLUKTUASI PASANG SURUT (Neap Tide 2)

Tin

ggi P

erm

ukaa

n A

ir

Tipe lahan pasang surut kelas A dan C dan pola pasang diurnal

Page 7: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Observasi

Sebaran Kedalaman Pirit

Posisi lapisan tanah mengandung pirit berada pada kedalaman yang beragam di setiap blok. Kedalaman yang paling dangkal berada pada posisi 40-60 cm atau tepatnya pada kedalaman 50 cm yaitu di blok D28, D29, D30, D32, D33, D34, D35 dan D36. Sebaran yang paling banyak terdapat di blok D32, D28 dan D36. Sedangkan blok D31 dan D27 berada kedalaman lebih aman yaitu 60-80 cm.

Kedalaman (cm)

Jumlah Titik Sampel Pada Beberapa KedalamanTotal Rerata

D36 D35 D34 D33 D32 D31 D30 D29 D28 D27

0-20 - - - - - - - - - - 0 0%

20-40 - - - - - - - - - - 0 0%

50 9 1 2 5 13 - 5 2 9 - 46 15%

60-80 24 16 17 18 18 3 21 7 14 10 148 49%

80-100 6 18 15 16 8 11 11 4 3 8 100 33%

100-120 - 4 4 - - - 2 - - - 10 3%

> 120 - - 1 - - - - - - - 0%

Total 39 39 39 39 39 14 39 13 26 18 305

% 0-20 - - - - - - - - - - 0%

% 20-40 - - - - - - - - - - 0%

% 50 23% 3% 5% 13% 33% - 13% 15% 35% 15%

% 60-80 62% 41% 44% 46% 46% 21% 54% 54% 54% 56% 49%

% 80-100 15% 46% 38% 41% 21% 79% 28% 31% 12% 44% 33%

% 100-120 - 10% 10% - - - 5% - - - 3%

% > 120 - - 3% - - - - - - - 0%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Page 8: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Hasil & Pembahasan

Sebaran Kedalaman Pirit

Page 9: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam
Page 10: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Observasi

Penampang Horisontal Hasil Pengukuran Lapangan

Level surut terdalam

Level surut terdangkal

Permukaan tanahElevasi pirit terdangkal

Elevasi tanah terdalam

Level pasang tertinggi

Elevasi box culvert tertinggi

Box culvert

Elevasi pirit terdalam

Level aman

Page 11: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

1. KONSEP WATER MANAGEMENT SYSTEM• PENERAPAN WMS DI LAPANGAN2. KONSEP SOIL MANAGEMENT• PENERAPAN SM DI LAPANGANA

3. ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN WT DAN WL SERTA PENANGGULANGANNYA

Page 12: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Dengan karakteristik lahan yang beragam, maka beberapa alternatif pengaturan tinggi permukaan air dapat dilakukan melalui :1. Pengaturan global pintu air 3 (± 14 cm) di tentukan oleh elevasi terdangkal dari

lapisan pirit2. Pengaturan di seluruh blok (pintu air dan box culvert)

3. Pengaturan dengan pertimbangan pertumbuhan kelapa sawit (perkembangan akar)

Hasil & Pembahasan

Rekomendasi Pengaturan Tinggi Permukaan Air

Blok

Elevasi (m)Posisi/Letak Nol Tanah Pada Box

Culvert (m)

Rekomendsi Mencegah Oksidasi (m)

Tanah (Blok)

Box Culvert Pirit Elevasi di-

BCTinggi di

BC Ideal Budidaya**

D 27 10,000 10,401 9,300 -0,401 9,500 -0,901 < 0,50 0,20-0,50

D 28 9,862 10,507 9,362 -0,645 9,462 -1,045 < 0,40 0,20-0,40

D 29 9,911 10,585 9,411 -0,674 9,511 -1,074 < 0,40 0,20-0,40

D 30 9,797 10,749 9,297 -0,952 9,397 -1,352 < 0,40 0,20-0,40

D 31 9,981 10,755 9,281 -0,774 9,481 -1,274 < 0,50 0,20-0,50

D 32 9,705 10,264 9,205 -0,559 9,305 -0,959 < 0,40 0,20-0,40

D 33 9,882 10,316 9,382 -0,434 9,482 -0,834 < 0,40 0,20-0,40

D 34 9,882 10,368 9,382 -0,486 9,482 -0,886 < 0,40 0,20-0,40

D 35 9,823 10,223 9,323 -0,400 9,423 -0,800 < 0,40 0,20-0,40

D 36* 9,665 - 9,165 9,665 - - < 0,40 0,20-0,40

Page 13: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Penutup

Kesimpulan• Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian termasuk

lahan pasang surut tipe A dan C yang memiliki kondisi pasang surut harian (diurnal tide). Sekitar 15% dari lokasi penelitian memiliki kedalaman pirit 50 cm. Di beberapa tempat telah terjadi oksidasi pirit (Main drain, Collection drain dan Field drain).

• Dengan karakteristik lahan yang meliputi topografi lahan, sebaran lapisan tanah sulfat masam potensial dan infrastruktur yang telah ada, maka metode pengaturan tinggi permukaan air yang diduga tepat adalah sistem pengaturan disetiap blok dengan memanfaatkan infrastruktur water control secara maksimal. Pengaturan tersebut berpedoman pada rekomendasi level air aman untuk mencegah oksidasi (kondisi anaerob) yaitu selalu diatas pyrite layer atau < 40 cm untuk kedalaman pirit 50 cm dan perkembangan akar.

Page 14: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Pyrite Oxidation...

Page 15: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Jerosite...

Page 16: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Field Actvities...

Page 17: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam
Page 18: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Potential Acid Sulfate Soil Identification...

View

Page 19: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Pengeboran tanah

Identifikasi menggunakan peroksida

Pengamatan reaksi pirit

Page 20: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

Levelling...

Page 21: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

07 April 09 (Full Moon)Tide Fluctuation...

Page 22: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam

27 April 09 (New Moon)

Tide Fluctuation...

18 Mei 09 (Neap Tide 1)

Page 23: Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam