bupati bima - esakip-bimakab.com · rkpd tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi instrumen dan...
TRANSCRIPT
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nyasehingga dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) KabupatenBima Tahun 2017 ini dapat diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
RKPD secara komprehensif merupakan kristalisasi dari prosesperencanaan dari bawah (bottom-up) melalui Forum Musrenbang yang dimulaidari Desa, Kecamatan dan Kabupaten yang diformulasikan lebih lanjut denganpolicy atau kebijakan dari Pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Pusat (top-down)serta penjaringan aspirasi masyarakat melalui reses DPRD Kabupaten Bima.
Dokumen ini disusun sebagai implementasi dari Peraturan Daerah Nomor5 tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Bima dengan tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016-2021.
RKPD Tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi instrumen dan landasankita bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mengentaskankemiskinan, membuka akses pelayanan publik yang lebih luas dan berkualitasserta meningkatkan kinerja dan kapasitas aparatur Pemda Kabupaten Bima dalampembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi dan misi RPJMD 2016-2021yakni Terwujudnya Kabupaten Bima yang RAMAH “Religius, Aman, Makmur,Amanah dan Handal”.
Semoga segala karya bhakti yang kita persembahkan senantiasamendapatkan Rahmat dan Bimbingan dari Allah SWT. Amien.
Bima, Mei 2016.
BUPATI BIMA,
Hj. Indah Dhamayanti Putri
BUPATI BIMA
SAMBUTAN BUPATI BIMA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nyasehingga dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) KabupatenBima Tahun 2017 ini dapat diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
RKPD secara komprehensif merupakan kristalisasi dari prosesperencanaan dari bawah (bottom-up) melalui Forum Musrenbang yang dimulaidari Desa, Kecamatan dan Kabupaten yang diformulasikan lebih lanjut denganpolicy atau kebijakan dari Pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Pusat (top-down)serta penjaringan aspirasi masyarakat melalui reses DPRD Kabupaten Bima.
Dokumen ini disusun sebagai implementasi dari Peraturan Daerah Nomor5 tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Bima dengan tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016-2021.
RKPD Tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi instrumen dan landasankita bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mengentaskankemiskinan, membuka akses pelayanan publik yang lebih luas dan berkualitasserta meningkatkan kinerja dan kapasitas aparatur Pemda Kabupaten Bima dalampembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi dan misi RPJMD 2016-2021yakni Terwujudnya Kabupaten Bima yang RAMAH “Religius, Aman, Makmur,Amanah dan Handal”.
Semoga segala karya bhakti yang kita persembahkan senantiasamendapatkan Rahmat dan Bimbingan dari Allah SWT. Amien.
Bima, Mei 2016.
BUPATI BIMA,
Hj. Indah Dhamayanti Putri
BUPATI BIMA
SAMBUTAN BUPATI BIMA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nyasehingga dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) KabupatenBima Tahun 2017 ini dapat diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
RKPD secara komprehensif merupakan kristalisasi dari prosesperencanaan dari bawah (bottom-up) melalui Forum Musrenbang yang dimulaidari Desa, Kecamatan dan Kabupaten yang diformulasikan lebih lanjut denganpolicy atau kebijakan dari Pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Pusat (top-down)serta penjaringan aspirasi masyarakat melalui reses DPRD Kabupaten Bima.
Dokumen ini disusun sebagai implementasi dari Peraturan Daerah Nomor5 tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Bima dengan tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016-2021.
RKPD Tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi instrumen dan landasankita bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mengentaskankemiskinan, membuka akses pelayanan publik yang lebih luas dan berkualitasserta meningkatkan kinerja dan kapasitas aparatur Pemda Kabupaten Bima dalampembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi dan misi RPJMD 2016-2021yakni Terwujudnya Kabupaten Bima yang RAMAH “Religius, Aman, Makmur,Amanah dan Handal”.
Semoga segala karya bhakti yang kita persembahkan senantiasamendapatkan Rahmat dan Bimbingan dari Allah SWT. Amien.
Bima, Mei 2016.
BUPATI BIMA,
Hj. Indah Dhamayanti Putri
BUPATI BIMA
SAMBUTAN BUPATI BIMA
Dalam rangka memenuhi target Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016-2021, disusundokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima tahunAnggaran 2017 sebagai implementasi dari Peraturan Daerah Nomor 5 tahun2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Bima.
Dokumen ini berisi tentang latar belakang, evaluasi RKPD Tahun 2017,rancangan kerangka ekonomi makro dan pembiayaan daerah, serta prioritasprogram pembangunan daerah untuk kurun waktu 1 (satu) tahun. Banyak halyang telah dicapai dalam kurun waktu dua tahun dalam kaitannya dengan RPJMD,namun demikian masih terdapat berbagai permasalahan dan tantangan ke depanyang perlu diselesaikan. Untuk itu diperlukan komitmen dalam mengawalperkembangan dan dinamika di bidang pembangunan, pemerintahan dan sosialkemasyarakatan di daerah secara konsisten dan berkesinambungan sesuaidengan visi dan misi RPJMD tahun 2016 – 2021 oleh seluruh jajaran PemerintahKabupaten Bima.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017ini disusun sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA),Prioritas Program dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), dan RancanganAPBD Kabupaten Bima tahun 2017.
Semoga RKPD Tahun 2017 ini dapat memberikan implikasi positif bagikemajuan pembangunan Kabupaten Bima sesuai arahan RPJMD Tahun 2016-2021, terima kasih.
KATA PENGANTAR
Raba- Bima, 2016
Kepala Bappeda Kabupaten Bima,
Ir. I n d r a J a y aNIP.196309181991011001
DAFTAR ISI
SAMBUTAN BUPATI ...................................................................................................KATA PENGANTAR KEPALA BAPPEDA .........................................................................DAFTAR ISI .................................................................................................................DAFTAR TABEL ...........................................................................................................DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1.1 Latar belakang.............................................................................................1.2 Dasar Hukum Penyusunan..........................................................................1.3 Hubungan Antar Dokumen .........................................................................1.4 Sistematika Penulisan .................................................................................1.5 Maksud dan Tujuan.....................................................................................
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPIANKINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH ................................................2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah ..............................................................
2.1.1 Aspek Geografi dan Demgrafi ..................................................2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat............................................2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .....................2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial ......................................................2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ..........................................................2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib Umum .......................................2.1.3.1.1 Urusan Wajib Pendidikan.........................................................2.1.3.1.2 Urusan Wajib Kesehatan..........................................................2.1.3.1.3 Urusan Wajib Pekerjaan Umum...............................................2.1.3.1.4 Urusan Wajib Perumahan Rakyat ............................................2.1.3..1.5 Urusan Wajib Penataan Ruang ................................................2.1.3.1.6 Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan .............................2.1.3.1.7 Urusan Wajib Perhubungan.....................................................2.1.3.1.8 Urusan Wajib Lingkungan Hidup..............................................2.1.3.1.9 Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil ......................2.1.3.1.10 Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak ...................................................................2.1.3.1.11 Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera ..................................................................................2.1.3.1.12 Urusan Wajib Sosial .................................................................2.1.3.1.13 Urusan Wajib Ketenagakerjaan ...............................................2.1.3.1.14 Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah...............2.1.3.1.15 Urusan Wajib Penanaman Modal ............................................2.1.3.1.16 Urusan Wajib Kebudayaan.......................................................2.1.3.1.17 Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga .............................2.1.3.1.18 Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri.......................................................................................2.1.3.1.19 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,Kepegawaian dan Persandian ..................................................
2.1.3.1.20 Urusan Wajib Ketahanan Pangan ....................................2.1.3.1.21 Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ..............
iiiiiivviii
11
2479
1010103535II-2449495053556060II-36II-37II-38II-39
II-40
II-40II-41II-42II-43II-45II-46II-47
II-47
II-48II-53II-55II-58II-58
2.1.3.1.22 Urusan Wajib Kearsipan...........................................................2.1.3.1.23 Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika .............................2.1.3.1.24 Urusan Wajib Perpustakaan.....................................................2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan .................................................2.1.3.2.1 Urusan Pilihan Pertanian..........................................................2.1.3.2.2 Urusan Pilihan Kehutanan........................................................2.1.3.2.3 Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral ....................2.1.3.2.4 Urusan Pilihan Pariwisata ........................................................2.1.3.2.5 Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan...................................2.1.3.2.6 Urusan Pilihan Perdagangan dan Industri................................
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD serta RealisasiRPJMD ..................................................................................................2.2.1 Evaluasi Kinerja ........................................................................2.2.2 Telaahan Kesesuaian RPJMN dan RPJMD Provinsi ..................2.2.3 Telaahan Pokok-pokok Pikiran DPRD.......................................
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah ........................................................2.3.1 Perumusan Permasalahan untuk penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah.........................................2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan
Pemerintah Daerah ..................................................................
BAB III RANCANGANKERANGKA EKONOMI MAKRO DAN DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH ...................................................................................3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ................................................................
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan PerkiraanTahun 2013 ..............................................................................
3.1.2 Tantangan dan Prospek Ekonomi Daerah Tahun 2014dan Tahun 2015 .......................................................................
3.2 Arah Kebijakan Keungan Daerah ................................................................3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan............3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ........................................3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah................................................3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah........................................
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012 ..............4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah................................................4.2 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2013......................................
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH...........................
BAB VI PENUTUP ....................................................................................................
II-59II-59II-59II-63II-67II-68II-69II-70
II-71II-71II-72II-78
II-80
II-81
II-90
III-1III-1
III-2
III-9III-10III-10III-14III-16III-20
IV-1IV-1IV-9
V-1
VI-1
DaftarTabelTabel 2.1 Jumlah Kecamatan, Desa, dan Dusun di Kabupaten Bima
Tahun 2013 .....................................................................................Tabel 2.2 Luas Lahan (ha) berdasarkan kemiringan dirinci perkecamatan di
KabupatenBima ……………………………………………………......Tabel 2.3 Bentuk Wilayah dan Luasnya di Kabupaten Bima...........................Tabel 2.4 Sungai-sungai yang mengairi Daerah Irigasi di Kabupaten
Bima................................................................................................Tabel 2.5 Luas Daerah Irigasi di Kabupaten Bima..........................................Tabel 2.6 Prasarana Irigasi Bendungan Sumi dan Pelaparado ......................Tabel 2.7 Luas Areal Irigasi Pekerjaan Umum dan Irigasi Desa Se
Kabupaten Bima Tahun 2012..........................................................Tabel 2.8 Sebaran Loasi Sumber Mata Air, Debit Air dan
Penggunaan Per Kecamatan di Kabupaten Bima .......................... .Tabel 2.9 Pembagian Wilayah menurut kedalaman Efektif Tanah..................Tabel 2.10 Rata-rata Curah Hujan per Kecamatan di Kabupaten
Bima Tahun 2012............................................................................Tabel 2.11 Luas Penggunaan Lahan sesuai kegunaannya di
Kabupaten Bima .............................................................................Tabel 2.11 Potensi Wisata di Kabupaten Bima .................................................Tabel 2.12 Lokasi Potensi Bencana Alam di Kabupaten Bima .........................Tabel 2.13 Jumlah Penduduk di Kabupaten Bima Tahun 2012 dan
Proyeksi Tahun 2013. .....................................................................Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Kabupaten Bima Menurut Kelompok
Umur Tahun 2012. ..........................................................................Tabel 2.15 Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Harga Konstan
Tahun 2009-2013........................................................................37Tabel2.16 Perkembangan PDRB Kabupaten Bima harga Berlaku
Tahun 2009-2013................................................................ ADHK) 0Tabel 2.17 Distribusi persentase PDRB Sektoral , Tahun 2009-2013
(Atas Dasar Harga Konstan) ...........................................................Tabel 2.18 Rata-Rata Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2009-2013
(Atas Dasar Harga Konstan) ……..……………...……………Tabel 2.19 Nilai inflasi rata-rata Tahun 2009-2012 ...........................................Tabel 2.20 Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Bima Tahun
2009- 2013 ......................................................................................Tabel 2.21 Angka Kemiskinan Kabupaten Bima Tahun 2009 s/d 2013 ............Tabel 2.22 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2009 - 2013 .................Tabel 2.23 Angka Rata-rata lama sekolah ........................................................Tabel 2.24 Angka Harapan Hidup.....................................................................Tabel 2. 25 Paritas Daya Beli Tahun 2008- 2012 ..........................................46Tabel 2. 26 Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2010 s.d 2013
Kabupaten Bima……………………………………………Tabel 2. 27 Perkembangan Angka Partisipatif Sekolah (APS) Tahun
2009- 2013 ..................................................................................46
II-2
II-2II-5
II-6II-7II-7
II-8
II-8II-9
II-10
II-15II-16II-16
II-17
II-17
II-20
II-21
II-21
II-22II-23
II-23II-24II-25II-25II-26II-26
II-26
II-27
Tabel 2. 28 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia SekolahKabupaten Bima Tahun 2009-2013 ............................................46
Tabel 2.29 Jumlah Guru menurut Status Kepegawaian KabupatenBimaTahun 2010 s.d 2013 .................................................
Tabel 2. 30 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan DasarKabupaten Bima Tahun 2009-2013 ............................................46
Tabel 2. 31 Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Kasus GiziBuruk di Kabupaten Bima Tahun 2009- 2013 .............................46
Tabel 2. 32 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis di Kabupaten Bima.........46Tabel 2. 33 Cakupan Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi...............................46Tabel 2. 34 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan
Negara ........................................................................................46Tabel 2. 35 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan
Provinsi .......................................................................................46Tabel 2. 36 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan
Kabupaten...................................................................................46Tabel 2. 37 Kondisi Jaringan Irigasi di Kabupaten Bima Tahun 2013 ............46Tabel 2. 38 Rasio Ketaatan terhadap RTRW Tahun 2009-2013....................46Tabel 2. 39 Persentase luas Wilayah Produktif Kabupaten Bima
Tahun 2009- 2013.......................................................................46Tabel 2. 40 Jenis Sarana dan Prasarana Perhubungan di Kabupaten
Bima Tahun 2009- 2013..............................................................46Tabel 2. 41 Kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten Bima ........46Tabel 2. 42 Pencapaian peserta KB baru di Kabupaten Bima Tahun
2008-2012 ...................................................................................46Tabel 2. 43 Jumlah Potensi SumberKesejahteraan Sosial (PSKS) ...............46Tabel 2. 44 Rasio lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Bima ...............................46Tabel 2. 45 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Bima .................................46Tabel 2. 46 Jumlah Koperasi Tahun 2009- 2013 ...........................................46Tabel 2. 47 Klasifikasi KoperasiTahun 2009- 2013........................................46Tabel 2. 48 Struktur Permodalan Koperasi dan PKM Tahun 2009-
2013 ............................................................................................46Tabel 2. 49 Perkembangan rencana dan Realiasai Investasi
Kabupaten Bima Tahun 2012......................................................46Tabel 2. 50 Angka Kriminalitas di Kabupaten Bima .......................................46Tabel 2.51 Tingkat Pendidikan PNS Tahun 2009- 2013 ...............................46Tabel 2. 52 Jumlah PNS berdasarkan golongan Tahun 2009- 2013.............46Tabel 2. 53 Kontribusi PAD terhadap APBD Tahun 2009- 2013....................46Tabel 2. 54 Perkembangan populasi ternak dan Unggas di Kabupaten
Bima Tahun 2009- 2013..............................................................46Tabel 2. 55 Perkembangan produksi daging dan telur Tahun 2009-
2013 ............................................................................................46Tabel 2.56 Penyebaran Hewan Per Kecamatan Tahun 2013 …..…….Tabel 2. 57 Petani peternak yang dirinci per jenis ternak di Kabupaten
Bima Tahun 2009- 2013..............................................................46Tabel 2. 58 Produksi komoditi perkebunan di Kabupaten Bima Tahun
2009- 2013 ..................................................................................46Tabel 2. 59 Komodita Utama perkebunan Rakyat di Kabupaten Bima
Tahun 2009- 2013.......................................................................46
II-28
II-29
II-30
II-30II-31II-31
II-32
II-33
II-33II-34II-36
II-36
II-38II-39
II-41II-42II-42II-43II-43II-44
II-45
II-45II-48II-49II-50II-51
II-60
II-60II-61
II-62
II-62
II-62
II-63
Tabel 2. 60 Produksi dan Produktifitas Padi dan Palawija diKabupaten Bima Tahun 2009- 2013 ...........................................46
Tabel 2. 61 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Bima berdasarkankelompok Hutan dan fungsi.........................................................46
Tabel 2. 62 Produksi hasil hutan Kayu dn Non Kayu ....................................46Tabel 2. 63 Potensi Hutan Rakyat di Kabupaten Bima Tahun 2012 ..............46Tabel 2. 64 Perkembangan penanganan kahan kritis selama tahun
2012 ............................................................................................46Tabel 2. 65 Produksi hasil hutan berdasarkan ijin pemanfaatan Tanah
Milik (IPKTM) Tahun Tahun 2012 ...............................................46Tabel 2. 66 Penanggulangan titik rawan kerusakan hutan akibat
perldangan liar dan ilegal loging..................................................46Tabel 2. 67 Obyek wisata di Kabupaten Bima ..............................................46Tabel 2. 68 Perkembangan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bima ........46Tabel 2. 69 Produksi tangapan ikan basah di Kabupaten Bima...................46Tabel 2. 70 Identifikasi Kebijakan Nasional Pemerintah Kabupaten
Bima................................................................................................Tabel 2. 71 Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten....................................Tabel 2. 72 Identifikasi Permasalahan Pembangunan untuk
Penentuan Program Prioritas Kabupaten Bima……………Tabel 3.1 Proyeksi Asumsi Makro Nasional 2012-2015..............................46Tabel 3.2 Perkiraan pertumbuhan PDB serta target Inflasi Bank
Indonesia.....................................................................................46Tabel 3.3 Angka Kemiskinan Provinsi NTB.................................................46Tabel 3.4 Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Harga Konstan
Tahun 2009-2013........................................................................46Tabel 3.5 Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Harga Konstan
Tahun 2009-2013........................................................................46Tabel 3.6 Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2009-2012 (Atas Dasar
Harga Konstan dan Harga Berlaku) ....................................................Tabel 3.7 Nilai inflasi rata-rata Tahun 2009 s.d 2012 Kabupaten
Bima.…………………………………………..……………Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten
Tahun 2011 s.d tahun 2015 ............................................................Tabel 3.9 Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2015 ...................................Tabel 3.10 Realisasi dan Proyeksi Belanja Tahun 2011 s/d Tahun
2015 ................................................................................................Tabel 3.11 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Tahun 2011 s/d
Tahun 2015 .....................................................................................Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan tujuan serta Sasaran
Pembangunan.............................................................................46Tabel 4.2 Prioritas Pembangunan Daerah ..................................................46Tabel 4.3 Penjelasan Program Pembangunan Daerah Kabupaten
Bima 2015 …………………………….…………………………….….Tabel 5.1 Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2015 ….……………………………..
II-63II-64II-64
II-65
II-66
II-67II-68II-69II-70
II-77
II-84
II-90III-5
III-6III-6
III-7
III-8
III-8
III-9
III-13III-16
III-19
III-23
IV-1IV-10
IV-16V-2
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Hubungan Antar Dokumen Tiap Jenjang dan tingkat Pemerintahan……………………………………………………………………………..…………………………
Gambar2.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2004-2013 ……………………………………………………………………………………….………
Gambar 2.2 Struktur Ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2012.........................................Gambar 2.3 Tren tingkat kemiskinan di Kabupaten Bima Tahun 2005-2013.........Gambar 3.1 Produk Domestik Regional Bruto Indonesia tahun 2010-2012
berdasarkan penggunaannya dan Konstribusi Sektoral ……Gambar 3.2 Tingkat Inflasi Indonesia (2008-2012) ……………………….…....……
I-5
II-19II-22II-24
III-3III-4
1
BUPATI BIMAPERATURAN BUPATI BIMA
NOMOR 25 Tahun 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAHKABUPATEN BIMA TAHUN ANGGARAN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BIMA,
Menimbang :a. bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 26 ayat (2)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional Jo.Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, perlu disusunRencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) TahunAnggaran 2015;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudhuruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentangRencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten BimaTahun Anggaran 2015;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam WilayahDaerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat danNusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dariKorupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851);
1
BUPATI BIMAPERATURAN BUPATI BIMA
NOMOR 25 Tahun 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAHKABUPATEN BIMA TAHUN ANGGARAN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BIMA,
Menimbang :a. bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 26 ayat (2)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional Jo.Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, perlu disusunRencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) TahunAnggaran 2015;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudhuruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentangRencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten BimaTahun Anggaran 2015;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam WilayahDaerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat danNusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dariKorupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851);
1
BUPATI BIMAPERATURAN BUPATI BIMA
NOMOR 25 Tahun 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAHKABUPATEN BIMA TAHUN ANGGARAN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BIMA,
Menimbang :a. bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 26 ayat (2)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional Jo.Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, perlu disusunRencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) TahunAnggaran 2015;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudhuruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentangRencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten BimaTahun Anggaran 2015;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam WilayahDaerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat danNusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dariKorupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851);
2
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara Republik Indonesia (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 26, Tambahan LembaranNegara Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang 2005 – 2025 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang PenataanRuang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4739);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan ( LembaranNegara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);
10.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 TentangStandar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4503);
11.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140);
3
12.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 TentangPedoman Pembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4593);
13.Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentangTatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 96);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 TentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi dan PemerintahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor21, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4817);
16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015 -2019;
17. Peraturan Presiden Nomor ……. Tahun 2016 tentangRencana Kerja Pemerintah Tahun 2017;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan EvaluasiRencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2017;
20. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2Tahun 2008 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil (Lembaran Daerah Provinsi NusaTenggara Barat Tahun 2008 Nomor 11);
21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005– 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara BaratTahun 2008 Nomor 32);
4
22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Daerah ProvinsiNusa Tenggara Barat Nomor 56);
23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun2013 – 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa TenggaraBarat Tahun 2014 Nomor 1);
24. Peraturan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor123 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja PembangunanDaerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2005tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan PembangunanDaerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah KabupatenBima Tahun 2005 Nomor 9, Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Bima Nomor 1);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2005tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) Kabupaten Bima Tahun 2006 – 2025 (LembaranDaerah Kabupaten Bima Tahun 2005 Nomor 11,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 3);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008tentang Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor2);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor …. Tahun 2016tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016 – 2020 (LembaranDaerah Kabupaten Bima Tahun 2016 Nomor …..);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2010tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah KabupatenBima Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan,Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi OrganisasiPerangkat Daerah Kabupaten Bima ( Lembaran DaerahKabupaten Bima Tahun 2010 Nomor 07, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 37) ;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 9 Tahun 2011tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BimaTahun 2011–2031 (Lembaran Daerah Kabupaten BimaTahun 2011 Nomor 09, Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Bima Nomor 46);
5
31. Peraturan Bupati Bima Nomor 5 Tahun 2011 tentangRincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Lembaga TeknisDaerah Kabupaten Bima ( Berita Daerah Kabupaten BimaTahun 2011 Nomor 05).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJAPEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUNANGGARAN 2017.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bima.2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurutasas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsipotonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoenesiatahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerahsebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Kepala Daerah adalah Bupati Bima.5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerahsebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yangselanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaanpembangunan daerah untuk periode 20 ( dua puluh )tahun.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yangselanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaanpembangunan daerah untuk periode 5 ( lima ) tahun.
8. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnyadisebut RKPD adalah dokumen perencanaanpembangunan daerah untuk periode 1(satu) tahun.
6
BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan ini dibentuk dengan maksud sebagai pedoman danacuan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah untuk memberikan arah dan kepastianhukum dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Tahun Anggaran 2017.
Pasal 3
Peraturan ini dibentuk dengan tujuan untuk menjabarkanlebih lanjut RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2016-2020.
Pasal 4
Sistematika dan Uraian tentang Penyusunan RKPD TahunAnggaran 2017 dijabarkan dalam lampiran yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.
BAB IIIPELAKSANAAN
Pasal 5
RKPD Tahun Anggaran 2017 merupakan landasanpenyelenggaraan Pemerintah Daerah selama 1 (satu) tahunjabatan, sebagai tolok ukur penilaian pertanggungjawabanakhir tahun anggaran.
BAB IVKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 6
Dalam hal tertentu Bupati sebagai penanggungjawabpelaksanaan dan pengelolaan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah dapat menetapkan kebijaksanaanpenggunaan anggaran untuk menyelesaikan masalah yangbersifat khusus dalam tahun anggaran yang bersangkutandiluar RKPD yang ditetapkan.
7
BAB VKETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalamBerita Daerah Kabupaten Bima .
Ditetapkan di : Bimapada tanggal : Mei 2016
BUPATI BIMA,
Hj. INDAH DHAMAYANTI PUTRI
Diundangkan di : Bimapada tanggal : Mei 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA,
H. M. TAUFIK HAK.
BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2016 NOMOR ...........
7
BAB VKETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalamBerita Daerah Kabupaten Bima .
Ditetapkan di : Bimapada tanggal : Mei 2016
BUPATI BIMA,
Hj. INDAH DHAMAYANTI PUTRI
Diundangkan di : Bimapada tanggal : Mei 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA,
H. M. TAUFIK HAK.
BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2016 NOMOR ...........
7
BAB VKETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalamBerita Daerah Kabupaten Bima .
Ditetapkan di : Bimapada tanggal : Mei 2016
BUPATI BIMA,
Hj. INDAH DHAMAYANTI PUTRI
Diundangkan di : Bimapada tanggal : Mei 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA,
H. M. TAUFIK HAK.
BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2016 NOMOR ...........
8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen
perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan
dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD),
yakni sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)
dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Dokumen ini memuat
rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana
kerja, dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
RKPD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2017 merupakan tahun kedua
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2016-2020. Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), RKPD merupakan
Pedoman bagi SKPD untuk menyempurnakan Rencana Kerja SKPD (Renja-
SKPD) dan untuk menyusun RKA SKPD Tahun Anggaran 2017.
Mengingat RKPD merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional, maka RKPD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2017
merujuk pada dokumen–dokumen perencanaan yang sudah ada yaitu RPJP
Nasional, RPJM Nasional, RKP Tahun 2016 RPJP Provinsi, RPJM Provinsi dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 2
RKPD Provinsi Tahun 2017 terutama dilihat dari keterkaitan kebijakan dan arah
pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2017. Penetapan program prioritas
yang tertuang dalam RKPD Kabupaten Bima tahun 2017 berorientasi pada
akselerasi pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan yang didukung stabilitas
sosial.
Penyusunan RKPD tahun 2017 dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu
penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan akhir RKPD dan
penetapan RKPD dengan menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif,
bottom-up dan top-down. Pendekatan teknokratik dilakukan dengan
menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk menyusun perencanaan pendapatan,
perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses
konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan
mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan antara lain
melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang mulai dari Desa, Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Sedangkan proses top-down antara lain
diimplementasikan dalam bentuk Dedicated Program.
1.2 Dasar Hukum PenyusunanDasar hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Bima adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014;
5. Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 3
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Penajang Nasional Tahun 2005-2025;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) tahun 2017;
14. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 -2025;
15. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2013– 2018;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tatacara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bima;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pokok –
Pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 4
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Bima Tahun
2006 – 2025;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bima;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Bima;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Bima Tahun
2011 – 2015;
22. Peraturan Bupati Bima Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bima.
1.3 Hubungan Antar DokumenMengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah daerah menyiapkan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai penjabaran dari RPJMD, dan
RPJMD dalam penyusunannya berpedoman pada RPJPD. Seluruh dokumen
perencanaan pembangunan yang disusun oleh pemerintah daerah, harus
mengacu, memperhatikan dan menserasikan dengan dokumen – dokumen
perencanaan pembangunan pemerintah provinsi dan pusat. RKPD Kabupaten
yang disusun diserasikan dengan dokumen RKPD provinsi dan RKP dalam forum
musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
Sebagai suatu produk perencanaan, RKPD tetap tidak dapat dipisahkan
keberadaannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. RKPD
ini terintegrasi dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan
lainnya baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dengan dokumen
perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
secara rinci hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran
lainnya, adalah :
(1) RKPD disusun dengan memperhatikan pokok-pokok arah kebijakan dalam
RKP Nasional melalui mekanisme Musrenbang;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 5
(2) RKPD disusun dengan berpedoman pada RPJM Daerah yang didalamnya
memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah;
(3) RKPD ini menjadi pedoman bagi penyusunan Renja SKPD yang disusun
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari tiap SKPD;
(4) RKPD ini nantinya dijabarkan ke dalam RAPBD dengan berpedoman juga
kepada Renja SKPD.
Dalam konteks pembangunan yang berdimensi kewilayahan perencanaan
pembangunan daerah haruslah disinergikan dengan dokumen perencanaan tata
ruang wilayah, baik dalam skala lokal RTRW Kabupaten, skala regional RTRW
Provinsi dan skala nasional RTRW Nasional. Perencanaan pembangunan yang
berorientasi pada kewilayahan akan memberikan kejelasan terhadap sasaran
serta target obyek pembangunan berbagai macam aspek yang ada di berbagai
wilayah. Pada gilirannya dapat menghasilkan pembangunan yang lebih efektif,
efisien dan bermanfaat secara maksimal di setiap wilayah pembangunan. Untuk
melihat hubungan antar dokumen tiap jenjang dan tingkatan pemerintahan, dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 6
Gambar 1.1Hubungan Antar Dokumen Tiap Jenjang dan Tingkatan Pemerintahan
Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010
dijabarkan
PUSAT
PROVINSI
dipedomani
diperhatikan
dijabarkan
dipedomani
dipedomani
dipedomani
dipedomani
dipedomani
dipedomani
dipedomani
RPJP
RKPNASIONAL
RPJPD PROV.
RKPPROVINSI
RPJMN
Rencana Tata RuangWilayah Nasional
(RTRWN)
RKPD
RPJPDKab/Kota
RTRW, RPJPD, & RJMD KabupatenPerbatasan
Perda Kabupaten yangBersifat Umum (Non Spasial)
& Regulatif
Perda Provinsi yang BersifatUmum (Non Spasial) / &
Regulatif
Peraturan Lain yang BersifatUmum/ Paradigmatis (Desen-
tralisasi), Good Governnance) &Regulasi
RPJMD Kab/Kota
RTRK KawasanStrategis/ Khusus
RTR Kota Kecamatan
Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten
Rencana Tata RuangWilayah Provinsi
(RTRWP)RPJMD PROV.
KABUPATEN
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 7
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten BimaTahun 2017 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, prosespenyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun rencana dalam.periode dokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPDdengan dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD sertatindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.
1.2. Dasar Hukum PenyusunanBerisi uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalampenyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupun lokal.
1.3. Hubungan Antar DokumenBerisi tentang hubungan RKPD dengan dokumen lain yang relevanbeserta penjelasannya. Keterhubungan dengan dokumen lain,seperti: RPJPN, RPJP provinsi, RTRW nasional, RTRW provinsi,dan RTRW kabupaten
1.4. Sistematika Dokumen RKPDMengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD terkaitdengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab didalamnya
1.5. Maksud dan TujuanMemberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumenRKPD bagi daerah dan sasaran penyusunan dokumen RKPD bagidaerah
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DANCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1. Kondisi Umum Kondisi DaerahBerisi tentang gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspekgeografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraanpemerintah daerah
2.2.Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai TahunBerjalan dan Realisasi RPJMDMengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatanpembangunan daerah tahun lalu.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 8
2.3. Permasalahan Pembangunan DaerahBerisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah,isu permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritaspembangunan daerah, dan permasalahan lainnya yangberhubungan dengan layanan dasar dan tugas fungsi SKPD.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAHMemuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraantahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhanekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintahdaerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerahmeliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Mengemukakan tentang arahan nasional dibidang ekonomi yangbersumber dari dokumen RKP Nasional, RKPD provinsi dan jugakebijakan dibidang ekonomi dalam dokumen RPJMD kabupaten
3.2. Arah Kebijakan Keuangan DaerahBerisikan uraian mengenai kebijakan yang akan ditempuh olehPemerintah Daerah berkaitan dengan pendapatan daerah,pembiayaan daerah dan belanja daerah
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Berisi tentang perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah.4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Menjelaskan tentang hubungan visi/misi dan tujuan/sasaranpembangunan 5 (lima) tahunan yang diambil dari dokumen RPJMD
4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2017Berisi gambaran prioritas pembangunan tahun rencana yang diambildan dikaitkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD)tahun 2017
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAHBerisi rencana program dan kegiatan prioritas daerah tahun 2017.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 9
BAB VI PENUTUP
1.5. Maksud dan TujuanMaksud penyusunan RKPD adalah untuk memberikan arah
pembangunan Kabupaten Bima dan sinergitas program dankegiatan di daerah, baik yang dilaksanakan oleh PemerintahKabupaten Bima maupun yang dilaksanakan bersama-samamasyarakat.
Adapun tujuan penyusunan RKPD Tahun 2017 adalahsebagai :1. Pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Bima dalam penyusunan
KUA dan PPAS Tahun 2017;2. Kerangka acuan dalam penyusunan RAPBD Tahun 2017;3. Pedoman bagi SKPD untuk menyusun Renja-SKPD; dan4. Alat untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.Dari tujuan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) Kabupaten Bima diharapkan tercipta sinergisitas dalampelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektorpembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta efisiensialokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 10
BAB IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD
TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJAPENYELENGGARAAN PEMERINTAH
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi
A. Luas dan Kondisi GeografisKabupaten Bima merupakan salah satu kabupaten dari delapan (8)
Kabupaten dan dua (2) Kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang
terletak di ujung timur Pulau Sumbawa yang berkedudukan pada 1180 44’ –
1190 22’ BT dan 080 08’ – 08 057’ LS.
Luas Wilayah Kabupaten Bima lebih kurang 438.940 Ha atau
4.389,40 Km2 dan memiliki luas wilayah perairan laut seluas 3.760,33 Km2 -
dengan panjang garis pantai sebesar 687,43 Km2. Proporsi luas perairan laut
Kabupaten Bima 37,71% dari luas wilayah perairan laut Pulau Sumbawa
9.970,96 Km2 atau 29.26% dari luas wilayah perairan laut Propinsi Nusa
Tenggara Barat 12.852,14 Km2 dengan batas-batas administrasi wilayahnya
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Flores
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Timur : Selat Sape
Sebelah Barat : Kabupaten Dompu
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 11
B. Wilayah AdministrasiAdapun peta administrasi Kabupaten Bima sebagai berikut :
Wilayah administrasi Kabupaten Bima terbagi atas 18 kecamatan dan
191 desa. Jumlah desa pada setiap kecamatan disajikan dalam tabel 2.1
sebagai berikut :
Tabel 2.1Jumlah Kecamatan, Desa, dan Dusun di Kabupaten BimaTahun 2015
No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) JumlahDesa Dusun
1 Monta 22.752 14 452 Bolo 6.693 14 713 Woha 10.557 15 634 Belo 4.476 9 335 Wawo 13.229 9 306 Sape 23.212 18 707 Wera 46.532 14 828 Donggo 12.383 9 469 Sanggar 47.789 6 22
10 Ambalawi 18.065 6 3811 Langgudu 32.294 15 5912 Lambu 40.425 14 4013 Madapangga 23.758 11 4114 Tambora 62.782 7 2415 Soromandi 34.166 7 5216 Parado 26.129 5 1817 Lambitu 6.540 6 1518 Palibelo 7.158 12 33
Kab.Bima 438.940 191 782
Sumber Data : BPMDES Kab. Bima, 2015
Gambar 2.1: Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 12
C. TopografiTopografi wilayah Kabupaten Bima pada umumnya berbukit-bukit.
Sebagian wilayahnya mempunyai topografi yang cukup bervariasi dari datar
hingga bergunung dengan ketinggian antara 0-477,50 m di atas permukaan
laut (m dpl). Berdasarkan kelompok kemiringan lahan, wilayahnya dapat
dikelompokkan atas kelompok lereng 0-3 % (datar), 4-8 % (berombak), 8-
15% (bergelombang), 15-40% (berbukit kecil-berbukit), dan > 40%
(bergunung). Pengelompokkan kelas kemiringan pada setiap kecamatan
sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.2.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sekitar 68,88% dari luas kabupaten
mempunyai bentuk wilayah berbukit hingga bergunung, lereng 15->40%.
Bentuk wilayah ini menempati Fisiografi Volkan dan Karst. Bentuk wilayah
datar (lereng 0-3%) hanya sekitar 12,46%, sedang daerah berombak (lereng
3-8%) dan bergelombang (8-15%) berturut-turut 5,43% dan 13,02% dari luas
kabupaten.
Tabel 2.2Bentuk wilayah dan luasannya di Kabupaten Bima
Bentuk wilayah Lereng (%) LuasHa %
Datar 0-3 54.682 12,46Berombak 3-8 23.822 5,43Bergelombang 8-15 57.156 13,02Berbukit kecil - berbukit 15-40 176.940 40,31Bergunung > 40 125.406 28,57X3 (Badan air) 50 0,01X6 (Pulau-pulau kecil) 883 0,20Total 438.940 100,00Sumber: Diolah dari Peta Tanah Tinjau Mendalam Pulau Sumbawa
Skala1:100.000 (BBSDLP Kementan RI, 2012).
D. GeologiStruktur geologi di wilayah Kabupaten Bima terbagi dalam jenis batuan :
1. Batuan endapan permukaan terdiri dari kerikil, pasir, lempung utama
bersusun endisit dengan penyebaran terdapat dari daerah-daerah
pegunungan sampai ke pantai.
2. Batuan endapan hasil gunung api terdiri dari hasil gunung api tua.
3. Batuan endapan yaitu terumbu koral terangkat, yang terdapat di daerah
pantai.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 13
4. Batuan terobosan merupakan batuan terobosan yang mempunyai susunan
batuan yang tidak dapat dibedakan dan menerobos batuan hasil endapan
gunung api, penyebarannya terdapat di daerah Bolo dan Monta.
Di Kabupaten Bima, berdasarkan Peta Tanah Tinjau Mendalam P.
Sumbawa Skala 1:100.000 (BBSDLP, 2010), tanah di Kabupaten Bima pada
tingkat ordo diklasifikasikan sebagai Entisols, Inceptisols, Vertisols dan
Andisols. Pada tingkat yang lebih tinggi (Sub Grup) menurunkan 12 Sub Grup
tanah. Uraian singkat masing-masing tanah di Kabupaten Bima adalah sebagai
berikut :
1. Entisol merupakan tanah yang belum berkembang. Di daerah penelitian,
tanah ini terbentuk dari hasil pengendapan sungai atau marin/laut atau
bahan induk yang lebih tua di daerah-daerah yang tererosi berat pada
Fisiografi Volkan. Di daerah penelitian, Entisols merupakan Ordo tanah
terluas kedua setelah Inceptisols yang mencapai luas 32,97% dari luas
kabupaten atau 144.718 ha. Ordo tanah ini menurunkan enam Sub Grup,
diantara keenam Sub Grup tersebut Lithic Ustorthents dan Typic
Ustorthents adalah yang terluas, yaitu 129.546 ha yang menempati
Fisiografi Volkan. Tanah ini dijumpai berasosiasi dengan ROC (Rock Out
Crop) mempunyai solum sangat tipis (< 20 cm) dengan tingkat kesuburan
tanah yang tergolong sedang.
2. Inceptisols adalah tanah yang baru berkembang (muda). Sebagian besar
(57,02%) tanah-tanah di Kabupaten Bima diklasifikasikan sebagai
Inceptisols. Tanah ini menurunkan empat Sub Grup tanah. Di antara
keempat Sub Grup tanah tersebut, Typic Haplustepts merupakan yang
terluas mencapai 49,38% dari luas kabupaten. Tanah ini umumnya
menempati Fisiografi Volkan, mulai dari bentuk wilayah datar sampai
bergunung. Tanah Inceptisol yang dijumpai berasosiasi dengan ROC (Rock
Out Crop) mempunyai solum tipis hingga agak tebal (< 100 cm) dengan
tingkat kesuburan tanah yang tergolong sedang.
3. Selain kedua Ordo tanah di atas (Entisols dan Inceptisols), juga dijumpai
Ordo Vertisols dan Andisols, masing-masing 5,24% dan 4,56% dari luas
kabupaten. Vertisols umumnya dijumpai di daerah pelembahan, sebaliknya
Andisols yang dijumpai pada lereng tengah hingga lereng atas volkan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 14
Kedua jenis tanah tersebut mempunyai tingkat kesuburan tanah relatif baik
ditunjukkan oleh sifat kimia yang baik pula. Namun Ordo Vertisol
mempunyai sifat fisik yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan
tanaman. Dominasi mineral liat 2:1 pada tanah tersebut menyebabkan
tanah mengembang saat basah dan mengkerut atau retak-retak saat
kering. Hal ini dapat menyebabkan perakaran tanaman, terutama tanaman
semusim menjadi putus.
E. MorfologiMorfologi wilayah Kabupaten Bima terutama dibentuk oleh pengaruh
letusan gunung berapi yang dicirikan dari struktur bantuan yang didominasi
oleh batuan hasil letusan gunung api tua. Bentukan lainnya adalah bentukan
tenaga eksogen yaitu erosi dan sedimentasi yang dicirikan dengan batuan
endapan khususnya di wilayah pantai.
Bentukan proses geomorfologi tersebut menghasilkan morfologi
wilayah Daerah Bima dengan topografi berbukit dan bergunung dengan
ketinggian tempat sampai 2.851 m yaitu pada puncak Gunung
Tambora.Berdasarkan ketinggian wilayah dari permukaan laut, wilayah
Kabupaten Bima sebagian besar berketinggian lebih dari 100 m dpl.
Sedangkan berdasarkan kelerengannya wilayah Kabupaten Bima 68 %
wilayahnya mempunyai kemiringan lebih besar dari 15 % bahkan untuk
kecamatan Sape dan Wawo, Wera, Ambalawi, Lambu, Langgudu lebih dari
50% wilayahnya mempunyai kemiringan lebih dari 40%.
Kabupaten Bima berdasarkan Peta Tanah Tinjau Mendalam (skala
1:100.000) hasil identifikasi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian
(2010) menempati 5 Grup Fisiografi, yaitu Marin, Fluvio-Marin, Aluvial, Karst,
Volkan serta Tektonik dan Struktural.
Marin merupakan fisiografi yang masih baru, terbentuk akibat proses
pengendapan pada lingkungan perairan pantai. Fisiografi Marin di Kabupaten
Bima terdiri atas Pesisir Pasir dan Dataran Pasang Surut Lumpur. Fisiografi ini
hanya dijumpai di wilayah Kecamatan Sape dengan luasan sekitar 128 ha.
Sama halnya dengan Fisiografi Marin, Aluvial merupakan fisiografi yang masih
baru, namun terbentuk akibat aktivitas sungai. Fisiografi ini di Kabupaten Bima
menempati urutan kedua terluas setelah volkan. Fisiografi ini umumnya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 15
menempati jalur-jalur aliran sungai, teras sungai hingga dataran luas yang
terbentuk, serta dataran sempit antara dua perbukitan. Penyebaran terluas
terdapat di wilayah Kecamatan Woha, Bolo dan Sape. Secara keseluruhan
fisiografi ini mencapai luas sekitar 52.242 ha atau 11,90% dari luas
kabupaten. Di antara Fisiografi Marin-Aluvial terdapat Fisiografi Fluvio-Marin
yang merupakan daerah peralihan kedua fisiografi tersebut. Penyebarannya
dijumpai di wilayah Kecamatan Woha dan Bolo dengan total luasan 2.558 ha.
Ketiga fisiografi di atas umumnya menempati wilayah datar.
Daerah berlereng umumnya menempati Fisiografi Karst, Volkan serta
Tektonik dan Struktural. Karst merupakan fisiografi yang terbentuk dari bahan
induk batukapur atau batugamping. Di Kabupaten Bima fisiografi ini dijumpai
di wilayah Kecamatan Bolo, Woha, Sape, Wawo dan Wera dengan total
luasan 11.996 ha atau 2,73% dari luas kabupaten. Fisiografi Volkan
merupakan fisiografi terluas di Kabupaten Bima. Berdasarkan analisis sekitar
84,07% dari luas Kabupaten Bima merupakan daerah volkan yang bersifat
basalt hingga andesitik. Fisiografi ini terbentuk dari aktivitas gunung berapi
yang terdapat di P. Sumbawa.
F. HidrologiKondisi hidrologi wilayah yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan pembangunan Wilayah Kabupaten adalah kondisi genangan,
sungai dan mata air. Sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Bima dipengaruhi
pasang surut 7 Ha (0,002 %) dan rawa yang tergenang terus-menerus
menempati areal seluas 287 Ha (0.066 %).
Di wilayah Kabupaten Bima banyak mengalir sungai, baik sungai besar
maupun sungai kecil dengan panjang aliran antara 5 sampai 95 km. Dari
sungai-sungai yang ada tersebut sebagian besar. Adapun sungai-sungai yang
sudah dimanfaatkan untuk irigasi adalah seperti disajikan dalam pada Tabel
2.3 berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 16
Tabel 2.3Sungai-Sungai Yang Mengairi Daerah Irigasi
di Kabupaten Bima
No. Kecamatan NamaSungai Daerah Irigasi
PanjangSungai(Km)
DebitMax
(m3/dtk)
Debit Min(m3/dtk)
LuasBaku
1 2 3 4 5 6 7 8I. Madapangga Campa Lebo
23
2,20 0,50 632
Ncangakai 1.063
Bontokape 505
MadaPangga Madapangga16
0,23 1,00 459
Mori Rade 306
II. Bolo Karengo Ncoha 15 522
III. Donggo Padende Rora Kecil 21 0,32 1,00 601
Kala Donggo Sori Monca 11 0,03 1,00 300
Mbawa Ndano Rangga 12 0,18 1,00 520
Mangge Diwu Tangiri 15 - 500
IV. Sanggar Kamposi Taloko 20 0,46 0,50 341
Boro Loka Oi Kawa 6 0,05 0,50 300
V. Tambora Nanga Na'E 6 -
Panihi 8 -
Katupa 6 -
VI. Parado
Parado
Pela Parado 27 3,57 1,00 1.388
VII. Monta Tolotangga 12 0,34 0,50 485
Sie 181
VIII. Woha Kalate 10 - 976
IX. Belo Ncera Embung Ncera 22 0,21 0,25 329
Tonggondoa Ngali 22 750
Roka Embung Roi 21 0,28 0,30 803
X. Palibelo Ntonggu Leka 7 0,61 0,25 350
Karanu 566
XI. Wera Tawali Nae Wera 26 0,36 0,50 600
Wora Embung Wora 15 - 200
Oi Tui Embung Oi Tui 8 - 2.000
Pai 5 -
XII. Ambalawi Lumba Nggaro Rangga 18 0,18 0,25 150
XIII. Sape Sari Sape 18 1,65 0,50 1.000
Kowo Wuwu 4 0,02 0,25 346
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 17
No. Kecamatan NamaSungai Daerah Irigasi
PanjangSungai(Km)
DebitMax
(m3/dtk)
Debit Min(m3/dtk)
LuasBaku
1 2 3 4 5 6 7 8XIV. Lambu Diwu Moro Sumi 20 0,82 0,25 634
XV. Wawo Lampe 38 -
Kuta 8 -
Teta 12 -
XVI. Langgudu Waworada EmbungWaworada 5 0,10 0,20 125
Karumbu Diwu Sadundu 4 - 900
Rupe 5 -
Laju 6 -
Doro O'o 5 -
Nggira 8 -
Jumlah 490
Sumber : Dinas PU Kab. Bima, 2015
Tabel 2.4Luas Areal Irigasi Pekerjaan Umum dan Irigasi
Desa Se Kabupaten Bima Tahun 2015
No. Nama Daerah Irigasi(D.I.)
Luas Areal
Baku (Ha) Potensial Ha) Fungsional(Ha)
1 2 3 4 51 Kec. Madapangga 5,140 4,608 4,6082 Kec. Bolo 2,540 2,016 2,0163 Kec. Donggo 2,241 1,276 1,2764 Kec. Sanggar 1,216 958 9585 Kec. Monta 2,763 2,763 2,7636 Kec. Woha 3,656 3,524 3,5247 Kec. Belo 2,342 1,931 1,9318 Kec. Wera 3,356 948 9489 Kec. Ambalawi 445 445 445
10 Kec. Sape 3,167 2,637 2,63711 Kec. Lambu 1,568 1,389 1,38912 Kec. Wawo 1,148 1,053 1,05313 Kec. Langgudu 2,136 1,874 1,87414 Kec. Tambora 250 36 3615 Kec. Palibelo 2,789 2,789 2,78916 Kec. Parado 1,265 1,265 1,26517 Kec. Lambitu 112 76 7618 Kec. Soromandi 205 81 81
JUMLAH 36,339 29,669 29,669Sumber : Dinas PU Kab. Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 18
Luas areal irigasi di Kabupaten Bima mencapai 98.522 Ha, yang
terdiri dari irigasi baku seluas 36.339 Ha (38,84%), irigasi potensial seluas
29.669 Ha (30,58%), dan irigasi fungsional seluas 29.669 ha (30,58%). Dari
luas areal irigasi yang ada, Kecamatan Monta memiliki irigasi baku yang
terluas yaitu 6.041 Ha. Sedangkan irigasi potensial dan fungsional terluas
terdapat di kecamatan Belo dan kecamatan Madapangga. Pemanfataan
saluran irigasi, tidak hanya dengan air hujan tetapi juga menggunakan mata
air permukaan tanah,
.Sementara itu,di Kabupaten Bima juga terdapat 41 mata air, dari
jumlah itu tdak semuanya dipergunakan untuk kebutuhan lahan pertanian
tetapi juga untuk kebutuhan air minum. Dari 41 mata air, mata air yang
terdapat di Kecamatan Tambora dan Sanggar memiliki debit air yang besar,
sehingga sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik tenaga air.
Sebaran sumber mata air dan penggunaannya dapat dilihat pada Tabel
2.5 sebagai berikut :Tabel 2.5
Sebaran Lokasi Sumber Mata Air, Debit Air dan Penggunannyadi Kabupaten Bima
No Nama SumberMata Air
Lokasi Debit(L/dtk) Keterangan
Desa Kecamatan1 2 3 4 5 6
1 Mada Oi Soli Tonda Madapangga 150 Pertanian
2 Oi Tede Campa Madapangga 57 Pertanian
3 Oi Beringin Monggo Madapangga 15 Pertanian
4 Oi Madapangga Ndano Madapangga 175 Pertanian & Air Minum
5 Oi Ntana Bajo Donggo 5 Pertanian
6 Oi O’o O’o Donggo 1 Air Minum
7 Mada Oi Rora Padende Donggo 15 Pertanian
8 Oi Mudu Mbawa Donggo 17 Pertanian
9 Oi Tampuro Piong Sanggar 200 Kelautan
10 Oi Po’on Piong Sanggar 25 Pertanian
11 Oi Nanga Na’E L.Kananga Tambora 2000 Kelautan
12 Sori Panihi Kawinda Nae Tambora 350 Air Minum & Kelautan
13 Oi Wo’bo Maria Wawo 10 Permandian/ Pertanian
14 Oi Fanda Talapiti Ambalawi 37 Pertanian
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 19
No Nama SumberMata Air
Lokasi Debit(L/dtk) Keterangan
Desa Kecamatan15 Oi Ntoke Ntoke Wera 55 Pertanian
16 Oi Pai Pai Dalam Wera 65 Pertanian
17 Diwu Moro Rato Lambu 1 Pertanian
18 Oi Pela Pelaparado Monta 1 Pertanian
19 Oi So Wuwu Tolo Uwi Monta 7 Pertanian
20 Oi Rade Rade Madapangga
21 Oi Kala Tembaju Woha 30
22 Oi Toloribo Woha 20
23 Oi Roko Tangga Monta 2
24 Oi Ngawu Sie Monta 1
25 Oi Sori Kadi Diha Monta 4
26 Oi Panas Parado Monta 4
27 Oi Kambu’u Monta 30
28 Oi Karano Belo 3
29 Oi Mada Karumbu Langgudu 20
30 Oi Kalo Rupe Langgudu 20
31 Oi Labolo Donggo 75
32 Oi Rora Kecil Padende Donggo 50
33 Oi Nanga Kai Bolo 15
34 Oi Ncoha Woro Madapangga 5
35 Oi Monca Donggo 5
36 Oi Mada Masa Kawinda Sape 15
37 Oi Witi Sangia Sape 25
38 Oi Ro’o Bala Wera 15
39 Oi Wadukinda Wawo 20
40 Oi Fo’o Wawo 20
41 Oi Ncinggi Boke Sape 10
Sumber : Dinas PU Kab. Bima, 2015
G. Kedalaman Efektif TanahSalah satu sifat fisik tanah dalam mendukung pemanfaatan lahan
adalah kedalaman efektif. Sesuai dengan kepentingan dalam mendukungbudidaya tanaman, kedalaman efektif tanah wilayah perencanaan dapatdikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu >90 cm, 60 – 90 cm, 30 – 60 cm dan <30 cm. Gambaran penyebaran kelompok Kedalaman efektif tanah pada setiapkecamatan di Kabupaten Bima dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 20
Tabel 2.6Pembagian Wilayah Menurut Kedalaman Efektif Tanah
No Kecamatan Kedalaman Efektif (Ha) Jumlah(Ha)> 90 cm 60-90 cm 30 – 60 cm 0 - 30 cm
1 2 3 4 5 6 71 Monta 1.555 20.688 3.440 8.540 34.2232 Bolo 8.100 18.415 2.818 1.120 30.4533 Woha 32 3.537 4.692 1.040 9.3014 Belo 2.752 9.799 2.760 2.810 18.1215 Wawo 224 16.542 11.040 17.773 45.5796 Sape 5.780 12.418 20.259 3.200 41.6577 Wera 3.832 5.700 23.315 10.750 43.5978 Donggo 642 14.400 29.082 1.625 45.7499 Sanggar 11.600 5.714 12.038 2.219 31.571
10 Ambalawi 1.080 1.700 13.700 100 16.58011 Langgudu 1.250 7.800 4.500 200 13.75012 Lambu 2.200 1.450 1.203 100 4.90813 Madapangga 3.100 10.200 5.100 94 18.49414 Tambora 7.800 9.900 4.800 450 22.95015 Soromandi 5.100 8.700 12.600 0 26.40016 Parado 3.100 18.400 65 83 21.64817 Lambitu 600 2.000 3.400 100 6.10018 Palibelo 2.100 450 4.700 100 7.350
Jumlah/Total 60.847 195.768 169.512 50.304 438.940% 14,00 38,00 36,00 11,00 100,00
Sumber : BPN Kab. Bima, 2015
Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar wilayah Kabupaten Bima memilikikedalaman antara 60 – 90 cm dengan luas 195.768 Ha (38 %) dari luaswilayahnya. Sedangkan luas wilayah dengan kedalaman > 90 cm adalah yangpaling kecil, yaitu seluas 60.847 Ha (14 %) dari luas wilayahnya.
H. KlimatologiKabupaten Bima dipengaruhi tipe iklim D, E dan F (menurut Schmidth
dan Ferguson, 1951). Keadaan curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Bima
relatif pendek. Selain curah hujan tahunan yang relatif kecil,
penyebarannyapun juga tidak merata, dimana bulam Mei-Oktober merupakan
bulan yang jarang terjadi hujan. Keadaan dan distribusi curah hujan serta
suhu udara setiap wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Bima dapat
dilihat pada Tabel 2.7. berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 21
Tabel 2.7Rata-rata Curah Hujan per Kecamatan di Kabupaten Bima Tahun 2014
No KecamatanKeadaan Iklim Tahun 2014
Rata-rata CurahHujan (mm3/bln)
Rata-rata HariHujan (HH/bln)
1 2 3 4
1 Monta 135,1 8,82 Bolo 102,3 7,63 Woha 74,3 3,84 Belo 125,6 6,65 Wawo 332,1 3,76 Sape 71,3 5,87 Wera 41,8 6,98 Donggo 58,1 8,89 Sanggar 52,0 9,7
10 Ambalawi 311,8 10,411 Langgudu 72,6 5,712 Lambu 66,8 6,113 Madapangga 136,8 7,014 Tambora 68,7 11,015 Soromandi 67,2 9,716 Parado 60,7 11,017 Lambitu 65,2 9,418 Palibelo 100,8 6,4Rata-rata Kabupaten 107,9 7,7
Sumber : BMKG M. Salahuddin Bima, 2015
Keadaan curah hujan dan jumlah hari hujan di Kabupaten Bima
semakin berkurang dari tahun ke tahun, hal ini dapat diketahui rata-rata curah
hujan per bulan berkurang. Pada tahun 2010 curah hujan rata-rata per bulan
sebesar 158,97 mm3 dengan hari hujan 10,78 hari/bulan, sedangkansuhu
udara pada pagi hari mencapai pagi hari rata-rata 26,0 0C, siang hari rata-rata
31,3°C, sementara pada sore hari rata-rata 27,6 0C. Terjadi perbedaan suhu
udara yang sangat besar antara siang dan sore hari, sementara pada tahun
2014 menjadi 107,9 mm3, begitu juga halnya dengan hari hujan berkurang
menjadi rata-rata 7,7 hari/bulan. Sementara itu, suhu udara pada pagi hari
mencapai pagi hari rata-rata 24,5 0C, siang hari rata-rata 31,5°C, sementara
pada sore hari rata-rata 28,7 0C
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 22
I. Penggunaan lahanKabupaten Bima dengan luas wilayah sebesar 438.940 ha berdasarkan
penggunaan lahan terbagi atas lahan sawah dan bukan sawah. Penggunaan
lahan sebagai lahan sawah hanya sebesar 7.85% sedangkan sisa sebesar
92,15% merupakan lahan bukan sawah, namun demikian lahan bukan sawah
juga potensial untuk dikembangkan menjadi lahan sawah. Adapun rincian
penggunaan lahan di Kabupaten Bima sebagai berikut :
J. Potensi Pengembangan Wilayah1. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura masih merupakan
sektor primadona bagi Kabupaten Bima. Disamping didukung oleh
ketersediaan lahan potensial yang luas juga didukung oleh sumber daya
manusia yang bergerak di sektor pertanian yang mencapai hampir 70%
dari total penduduk angkatan kerja Kabupaten Bima.
Potensi lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura mencapai
120.848 Ha terdiri atas lahan sawah dengan luas mencapai 34.445 ha dan
lahan bukan sawah dengan luas mencapai 86.403 ha, dengan beraneka
ragam komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara lain jagung,
kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya (garoso), mangga,
Hutan Negara51,82%
Tambak0,48%
Lainnya17,05%
Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 22
I. Penggunaan lahanKabupaten Bima dengan luas wilayah sebesar 438.940 ha berdasarkan
penggunaan lahan terbagi atas lahan sawah dan bukan sawah. Penggunaan
lahan sebagai lahan sawah hanya sebesar 7.85% sedangkan sisa sebesar
92,15% merupakan lahan bukan sawah, namun demikian lahan bukan sawah
juga potensial untuk dikembangkan menjadi lahan sawah. Adapun rincian
penggunaan lahan di Kabupaten Bima sebagai berikut :
J. Potensi Pengembangan Wilayah1. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura masih merupakan
sektor primadona bagi Kabupaten Bima. Disamping didukung oleh
ketersediaan lahan potensial yang luas juga didukung oleh sumber daya
manusia yang bergerak di sektor pertanian yang mencapai hampir 70%
dari total penduduk angkatan kerja Kabupaten Bima.
Potensi lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura mencapai
120.848 Ha terdiri atas lahan sawah dengan luas mencapai 34.445 ha dan
lahan bukan sawah dengan luas mencapai 86.403 ha, dengan beraneka
ragam komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara lain jagung,
kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya (garoso), mangga,
Pemukiman0,93%
Sawah7,85%
Hutan Negara51,82%
Lainnya17,05%
Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 22
I. Penggunaan lahanKabupaten Bima dengan luas wilayah sebesar 438.940 ha berdasarkan
penggunaan lahan terbagi atas lahan sawah dan bukan sawah. Penggunaan
lahan sebagai lahan sawah hanya sebesar 7.85% sedangkan sisa sebesar
92,15% merupakan lahan bukan sawah, namun demikian lahan bukan sawah
juga potensial untuk dikembangkan menjadi lahan sawah. Adapun rincian
penggunaan lahan di Kabupaten Bima sebagai berikut :
J. Potensi Pengembangan Wilayah1. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura masih merupakan
sektor primadona bagi Kabupaten Bima. Disamping didukung oleh
ketersediaan lahan potensial yang luas juga didukung oleh sumber daya
manusia yang bergerak di sektor pertanian yang mencapai hampir 70%
dari total penduduk angkatan kerja Kabupaten Bima.
Potensi lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura mencapai
120.848 Ha terdiri atas lahan sawah dengan luas mencapai 34.445 ha dan
lahan bukan sawah dengan luas mencapai 86.403 ha, dengan beraneka
ragam komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara lain jagung,
kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya (garoso), mangga,
Tegal/Kebun16,65%
Ladang/Huma3.04%
Perkebunan2,19%
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 23
pisang, pepaya, sawo, dan nangka. Hingga saat ini industri pengolahan
skala besar dan menengah untuk meningkatkan nilai tambah tanaman
hortikultura belum tersedia. Yang ada hanya industri pengolahan skala
rumah tangga yang jumlahnya terbatas karena hanya pada komoditi
tertentu untuk membuat bawang goreng, tahu/tempe, keripik atau dodol.
Produk tanaman pangan dan hortikultura dari Kabupaten Bima yang
telah menembus pasar regional maupun nasional adalah kacang tanah,
kedelai, dan bawang merah. Sementara komoditi lainnya hanya dikonsumsi
oleh pasar lokal. Rantai pemasaran umumnya agak panjang. Dari produsen
(petani) ke pengepul (pengumpul), kemudian ke agen (pedagang besar),
dan baru ke pasar domestik, regional, maupun nasional. Dengan rantai
pemasaran seperti tersebut, para petani menerima margin keuntungan
(profit margin) terkecil diantara pelaku lainnya. Rantai pemasaran seperti ini
terjadi pada hampir semua komoditi di semua sektor di wilayah Kabupaten
Bima khususnya dan Provinsi Nusa Tenggara Barat umumnya. Dengan
gambaran kondisi tersebut, peluang investasi untuk budidaya berbagai
komoditi tanaman pangan dan perdagangan masih terbuka lebar.
2. PerkebunanSektor perkebunan selama ini telah memberikan kontribusi yang
sangat berarti pada perekonomian Kabupaten Bima. Pada sektor
perkebunan ini, Kabupaten Bima memiliki potensi lahan untuk
pengembangan tanaman perkebunan dengan luas lahan potensial
mencapai sekitar 66.559,66 Ha dengan komoditi potensial yang dapat
dikembangkan antara lain: jambu mete, kelapa, kemiri, kopi. Dari potensi
lahan yang tersedia tersebut, yang telah dimanfaatkan baru sekitar 40%.
Dengan potensi lahan yang masih tersedia untuk pengembangan tanaman
perkebunan dan prospek pasar yang menjanjikan, peluang investasi untuk
budidaya berbagai komoditi tanaman perkebunan dan perdagangan masih
terbuka lebar. Disamping budidaya, peluang investasi juga terbuka untuk
usaha pengolahan dan pemasaran. Selama ini, industri pengolahan untuk
meningkatkan nilai tambah tanaman perkebunan belum tersedia.
Sementara itu, produk tanaman perkebunan dari Kabupaten Bima yang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 24
telah menembus pasar regional maupun nasional berupa jambu mete, kopi,
kemiri, asam, dan wijen.
3. PeternakanSektor Peternakan merupakan salah satu sektor yang potensial di
Kbaupaten Bima. Dengan dukungan lahan yang potensial untuk
pengembangan ternak mencapai 198.523 Ha atau sekitar 45,23% dari luas
wilayah Kabupaten Bima, dengan daya tamping sebanyak 452.497animal
unit. Akan tetapi jumlah ternak yang ada pada saat ini baru mencapai
204.073 animal unit atau sebesar 54% dari daya tampung lahan.
Sapi merupakan salah satu komoditi ternak unggulan tidak hanya di
Kabupaten Bima, tetapi juga Nusa Tenggara Barat pada umumnya.
Dengan daya tampung yang masih besar maka prospek untuk
pengembangan ternak khusus untuk sapi di Kabupaten Bima cukup
menjanjikan. Saat ini permintaan pasar untuk sapi, baik pasar nasional
maupun internasional belum mampu dipenuhi oleh peternak dari
Kabupaten Bima maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat. Disamping itu,
belum adanya industri pengolahan juga membuka peluang bagi investor
untuk mendirikan pabrik pengolahan hasil peternakan.
4. KehutananWilayah hutan di Kabupaten Bima saat ini meliputi 12 Kelompok
Hutan (RTK) dengan total luas kawasan definitif 250,396.14 Ha yang
terbagi menurut beberapa fungsi terdiri dari hutan lindung seluas 83.189,91
Ha, hutan konservasi seluas 55.599,69 Ha, hutan produksi terbatas seluas
66.866,79 Ha, hutan produksi tetap seluas 44.740,03, dan HPK/IPK seluas
6.800 Ha. Disamping produksi berbagai jenis kayu, terdapat juga produk
hasil hutan ikutan non kayu seperti madu, kemiri, rotan, ketak dan bambu.
Potensi hasil hutan yang termanfaatkan terdiri dari berbagai jenis hasil
hutan baik kayu maupun non kayu.
5. Perikanan dan KelautanPotensi sumber daya laut di Kabupaten Bima meliputi lahan
budidaya seluas 6.814,9Ha, terdiri dari budidaya perairan umum seluas
1.008Ha (baru dimanfaatkan 0,01 Ha atau 0,001%) dan perairan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 25
payau/tambak seluas 5.748Ha (baru dimanfaatkan 1.585,2 Ha atau 27%),
perairan tawar seluas 58,90 Ha (baru dimanfaatkan 11,16 Ha atau 18,95%,
dan serta perairan laut untuk perikanan tangkap seluas 322.904 Ha (sudah
dimanfaatkan 284.704 Ha atau 88,17%). Sementara potensi areal pesisir
mencakup pantai sepanjang ± 640 Km. Dengan potensi yang begitu besar,
produksi ikan basah hasil tangkapan di perairan laut dan ikan basah hasil
budidaya di perairan umum rata-rata mencapai 29.460,3 ton dan untuk
budidaya laut 47.081,7 ton.
Selain produksi perikanan tangkap dan budidaya di perairan laut dan
perairan umum, terdapat juga potensi rumput laut, garam, mutiara, serta
perikanan budidaya air payau dan air tawar dengan produksi mencapai
budidaya air tawar 250,3 ton dan budidaya air payau 5.707,7 ton. Kecuali
garam, produksi komoditas unggulan sektor perikanan dan kelautan masih
terbatas dan belum optimal, sementara potensi lahan masih cukup luas
yang didukung oleh permintaan pasar lokal, regional, nasional, dan bahkan
internasional masih cukup tinggi.
Sementara untuk Budidaya kerang mutiara dilakukan oleh 6 (enam)
perusahaan dengan luas areal 2.527 Ha dengan total produksi sebesar 150
Kg. Namun demikian masih tersedia lahan potensial untuk pengembangan
budidaya mutiara seluas 2.904,5 Ha. Disamping kegiatan penangkapan
dan budidaya, terbuka juga investasi industry pengolahan hasil perikanan
yang hingga saat ini belum ada di Kabupaten Bima.
Salah satu komoditi yang memiliki keunggulan secara komparatif
yaitu garam karena produksinya sangat berlimpah tetapi kebutuhan pasar
masih relatif rendah. Luas Potensi lahan budidaya garam di Kabupaten
Bima lebih kurang 4.068 Ha. Dari luas lahan tersebut, yang dapat
dimanfaatkan baru sekitar 1.733 Ha, dengan produksi rata-rata 150 ton/Ha
dan jumlah petani sekitar7.000 orang. Sampai saat ini, dari rata-rata
produksi garam Kabupaten Bima yang mencapai 65.000 ton/tahun, baru
sekitar 2.000 - 3.000 ton/tahun yang mampu diserap oleh industri
pengolahan garam. Sementara sisanya dijual dalam bentuk aslinya untuk
keperluan rumah tangga maupun industri, baik di pasar lokal maupun
regional terutama untuk kebutuhan Indonesia Bagian Timur.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 26
6. Energi dan Sumberdaya MineralPotensi sektor energi dan sumberdaya mineral di Kabupaten Bima
yang telah diketahui jumlah cadangannya antara lain adalah marmer, pasir
besi, emas, perak, mangan dan batu gamping. Cadangan sumber daya
marmer tercatat sebesar 117.625.500 m3, cadangan pasir besi, potensi
emas, potensi perak, potensi mangan, dan cadangan sumber daya batu
gamping.
Potensi pertambangan yang ada di Kabupaten Bima adalah lahan galian B
dan C berupa: Emas, Mangan, Pasir Besi, Bt. Gamping, Bt. Apung,
Gipsum, Silikon, Lempung Kaolin dan Sirtu.
7. Industri dan PerdaganganIndustri yang berkembang di Kabupaten Bima masih terbatas dalam
kategori industri kecil skala rumah tangga, yang bergerak pada pengolahankomoditi pertanian dan industri kerajinan lainnya.Jumlah industri dan usaha perdagangan dalam skala besar memang
masih sangat kecil, tetapi sangat potensial untuk terus berkembang karenadidukung oleh ketersediaan potensi wilayah dan potensi-potensi lainnya.Jenis komoditi yang umumnya diperdagangakan di sejumlah pasar lokal,regional maupun nasional meliputi komoditi pertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan, peternakan, dan bahan kebutuhan pokok lainnya.
8. Pariwisata dan KebudayaanKabupaten Bima memiliki sejumlah obyek wisata yang cukup
potensial untuk dikembangkan, terutama wisata alam dan wisatabudayanya. Potensi tersebut didukung oleh berbagai usaha jasa danproduk wisata yang cukup baik seperti usaha perhotelan, biro perjalananwisata, serta aneka souvenir berupa tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 27
Tabel 2.8Potensi Wisata di Kabupaten Bima
Obyek Wisata Daya Tarik PeluangPengembangan
Wisata alam Pantai Wane dan Rontu Pasirnya putih, ombaknya besar Hotel, restoran, dan
akomodasi lainnya Pantai Kalaki Pantai yang indah dan nyaman Hotel, restoran, taman
bermain yang dilengkapiberbagai akomodasihiburannya
Pantai Lamere (ToroWamba) dan UjungKalate
Pantai yang indah dan nyaman,pasirnya putih, dan airnya yangjernih
Penginapan, rumahmakan
Karombo Wera Gua yang unik Penataan, pengemasanpaket acara secaraprofesional
Pulau Ular Terdapat ribuan ular yang tidakpernah mengganggu pengunjung(ramah dan bersahabat), tetapiakan berubah menjadi sangatganas dan berbisa jika keluar daripulau tersebut
Penataan, pengemasanpaket acara secaraprofesional
Kawasan Tambora Air terjun, memiliki kawah terbesardan unik Penginapan, rumah
makan, dan akomodasilainnya Oi Tampuro Mata air yang sangat jernih dengan
debit air yang sangat besarWisata budaya Upacara Adat Hanta U’a
PuaKeunikannya karena menjadiwarisan sejarah yang tidak ternilaiharganya
Promosi danpengemasan paketacara/wisata secaraprofesional
Komp Wadu Pa’a I dan II Uma Leme (Rumah
Adat) Wadu Tunti (Batu
Bertulis) Desa Tradisional
Masyarakat Wawo danSambori (Lengge)
Unik serta dilengkapi denganatraksi kesenian adu kepala(Ntumbu)
Kuburan Dana Taraha Kompleks pemakaman raja-rajadan Sultan Bima
Pacuan kuda dengan jokibelia tanpa pelana
Unik karena berbeda dengan joki-joki pada umumnya
Kesenian tradisional Tari Soka Sari, Lenggo,
Lengsara, Karaenta,Ere/Kanja, Katubu, Toja Keunikannya karena menjadi
warisan sejarah yang tidak ternilaiharganya
Permainan rakyat: Mpa’aManca, Sila, Bango, LepiWei, Weha Ani danSampari.
Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 28
K. Wilayah Rawan Bencana
Wilayah rawan bencana di kabupaten Bima telah dipetakan
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bima 2011-
2031. Wilayah Kabupaten Bima memiliki potensi terjadinya bencana seperti
gunung meletus, gempa bumi, dan banjir. Hal ini disebabkan karena
Kabupaten Bima memiliki dua (2) gunung api yang masih relatif aktif, yaitu
Gunung Tambora yang terletak diwilayah Kecamatan Tambora dan Sanggar,
dan Gunung Sangiang terletak diwilayah Kecamatan Wera. Disamping itu
wilayah Kabupaten Bima terletak pada daerah pertemuan lempeng
Meditarania dan Sirkum Pasifik. Disisi lain daya dukung lingkungan di
Kabupaten Bima sebagai resapan air sudah mulai menurun/rusak yang
diakibatkan oleh ulah dari oknum/masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
Tingkat erosi tanah yang terjadi pada wilayah Kabupaten Bima relatif
tinggi dan luas. Hal ini terjadi di samping kondisi geografis yang memang
merupakan daerah kering juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran upaya
pelestarian lingkungan dikalangan masyarakat setempat.
Adapun lokasi yang potensi terjadinya bencana alam sebagaimana
telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bima 2011-2031 sebagai berikut :
Tabel 2.9Lokasi Potensi Bencana Alam di Kabupaten Bima
No. Kecamatan Potensi Bencana1 2 31. Tambora Gunung meletus, gempa bumi, dan abrasi
2. Sanggar Gunung meletus, gempa bumi, abrasi, dan banjir
3. Woha Abrasi, Banjir
4. Wera Gunung meletus, gempa bumi, dan abrasi
5. Ambalawi Gunung meletus, gempa bumi, dan abrasi
6. Lambitu Tanah Longsor
7. Bolo, Madapangga Banjir
8. Soromandi Abrasi
9. Donggo Longgsor
10 Sape Banjir dan Longsor
Sumber : RTRW Kab. Bima 2011-2031
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 29
L. DemografiPenduduk Kabupaten Bima dari waktu ke waktu terus bertambah.
Secara absolut dalam kurun waktu 1990 – 2010, penduduk Kabupaten Bima
mengalami pertambahan cukup besar setiap tahunnya.
Tabel 2.10Jumlah Penduduk Kabupaten Bima Tahun 2010-2015
TahunJumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Total Laju Pertumbuhan(%)
1 2 3 4 52010 218.759 220.469 439.228 1,052011 220.981 222.682 443.663 1,012012 222.883 224.403 447.286 0,822013 224.454 226.522 450.976 0,822014 230.649 232.770 463.419 2,762015* 261.033 258.778 519.811 3,31
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2015 (* Angka Sementara)
Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten Bima mencapai 395.931
jiwa, mengalami pertambahan penduduk sebanyak 43.297 jiwa dalam 10 tahun
terakhir, sehingga pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Bima,
berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 yang dilakukan Badan Pusat
Statistik, mencapai 439.228 jiwa, artinya dalam setiap tahun rata-rata
pertambahan penduduk Kabupaten Bima mencapai 4.230 jiwa atau memiliki laju
pertumbuhan sebesar 1,05%. Jumlah ini terdiri dari laki-laki 218.759 jiwa dan
perempuan 220.469 jiwa, dengan kata lain sex ratio mencapai 99,22 persen.
Kemudian pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Bima meningkat
menjadi 450.976 jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 519.811 jiwa pada
tahun 2015. Jumlah ini terdiri dari laki-laki 261.033 jiwa dan perempuan 258.778
jiwa, dengan kata lain sex ratio mencapai 99 persen. Adapun perkembangan
penduduk Kabupaten Bima dalam 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 30
Gambar 2.5Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Kab. Bima, NTB dan Nasional
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000 dan 2010
Pengelompokkan penduduk menurut umur oleh badan Pusat Statistik
(BPS) dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau sama dengan
umur pada waktu ulang tahun yang terakhir. Penduduk Kabupaten Bima menurut
kelompok umur dari hasil sensus penduduk tahun 2010 dan keadaan tahun 2015
sebagaimana pada tabel 2.11.
Tabel 2.11Penduduk Kabupaten Bima menurut Kelompok Umur
Kelompok Umur
Tahun 2010 Tahun 2015*
Jenis KelaminJumlah
Jenis KelaminJumlah
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 2 3 4 5 6 7
0 – 4 24,435 23,047 47,482 9.065 8.039 17.104
5 – 9 26,260 24,555 50,815 25.958 23.961 49.919
10 – 14 26,314 24,986 51,300 28.373 26.190 54.563
15 – 19 22,147 20,123 42,270 27.301 26.231 53.532
20 – 24 16,064 16,740 32,804 26.765 25.715 52.480
25 – 29 16,950 18,436 35,386 25.483 26.524 52.007
30 – 34 15,159 16,638 31,797 22.811 23.743 46.554
35 – 39 14,791 15,278 30,069 19.525 21.153 40.678
40 – 44 12,272 13,446 25,718 17.895 17.895 35.789
1.49 % 1.49 %1.29 %
1.17 %1.39 %
1.05 %
0
0,5
1
1,5
2
1990-2000 2000-2010
Nasional NTB Kab. Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 31
KelompokUmur
Tahun 2010 Tahun 2015Jenis Kelamin
JumlahJenis Kelamin
JumlahLaki-laki
Perempuan Laki-laki
Perempuan
1 2 3 4 5 6 745 – 49 10,683 11,296 21,979 14.928 15.538 30.466
50 – 54 9,714 10,566 20,280 12.435 12.942 25.377
55 – 59 7,135 7,188 14,323 10.474 10.474 20.948
60 – 64 5,641 5,595 11,236 7.901 8.223 16.124
65 – 69 4,241 4,476 8,717 5.199 4.995 10.194
70 – 74 3,301 3,563 6,864 3.606 3.753 7.359
75 + 3,652 4,536 8,188 3.560 3.157 6.717
Total 218,759 220,469 439,228 261.279 258.532 519.811Sumber: Dinas Kependudukan dan catatan Sipil (* Angka Sementara, 2015
Berdasarkan tabel 2.11, diketahui bahwa hasil sensus penduduk tahun
2010 (SP 2010) menunjukkan jumlah penduduk usia balita di Kabupaten Bima
cukup tinggi yaitu sebanyak 47.482 jiwa atau 10,81% dari jumlah penduduk
Kabupaten Bima dan menurun menjadi 17.104 jiwa atau 3,29% pada tahun
2015. Sedangkan penduduk usia produktif mencapai 265.862 jiwa atau
60,53% dan diperkirakan akan meningkat menjadi 373.955 jiwa atau 71,94%
pada tahun 2015. Sementara itu, penduduk usia lanjut dengan risiko tinggi
mencapai 23.769 jiwa atau 5,41% dan diperkirakan meningkat menjadi 24.270
jiwa atau 24.270% pada tahun 2015. Dengan dikelompokkanya penduduk
menurut kelompok umur maka dapat ditentukan rasio ketergantungan
penduduk. Sebab penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya
dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis
masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya.
Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi
sesudah melewati masa pensiun.
Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap
sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah
penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu
akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis
penduduk dari sisi demografi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 32
Gambar 2.6. Piramida Penduduk Kabupaten Bima Tahun 2015
Sumber: BPS Kab. Bima
Grafik 2.5 memperlihatkan bahwa bentuk piramida penduduk Kabupaten
Bima termasuk tipe ekspansif, ditandai dengan bagian dasar (kelompok anak-
anak) yang jauh lebih lebar dibandingkan dengan usia di atasnya dan bagian atas
yang menunjukkan usia lansia cenderung mengecil sejalan dengan meningkatnya
umur.Tabel 2.12
Sebaran dan Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Bima
No KecamatanLuas
Wilayah(km2)
Penduduk Kepadatan(Jiwa/Km2)
Jumlah (Jiwa) %
1 2 3 4 5 6
1 Monta 227,52 39.513 7,60 173,66
2 Bolo 66,93 50.870 9,79 760,04
3 Woha 105,57 51.340 9,88 486,31
4 Belo 44,76 26.943 5,18 601,94
5 Wawo 132,29 18.985 3,65 143,51
6 Sape 232,12 63.083 12,14 271,76
7 Wera 465,32 33.289 6,40 71,54
8 Donggo 123,83 20.009 3,85 161,58
No KecamatanLuas
Wilayah(km2)
Penduduk Kepadatan(Jiwa/Km2)
Jumlah (Jiwa) %
1 2 3 4 5 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 33
9 Sanggar 477,89 13.950 2,68 29,19
10 Ambalawi 180,65 21.643 4,16 119,80
11 Langgudu 322,94 31.991 6,15 99,06
12 Lambu 404,25 41.383 7,96 102,36
13 Madapangga 237,58 32.202 6,19 51,29
14 Tambora 627,82 8.979 1,73 14,30
15 Soromandi 341,66 17.991 3,46 52,65
16 Parado 261,29 11.329 2,18 43,35
17 Lambitu 65,40 6.214 1,20 95,01
18 Palibelo 71,58 30.097 5,79 420,46Kab.Bima 4.389,40 519.811 100,00 118,424
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bima, 2015
Dilihat dari sebaran penduduk, Kabupaten Bima termasuk kategori yang
sebaran penduduknya yang tidak merata. Ketidak-merataan persebaran
penduduk di Kabupaten Bima dapat diketahui dari jumah penduduk yang
menempati suatu wilayah. Dilihat berdasarkan persebaran per kecamatan,
Kecamatan Bolo, merupakan kecamatan dengan penduduk terpadat, 760 jiwa per
kilometer persegi. Sedangkan Kecamatan Tambora, dengan kondisi wilayah yang
luas, dan dengan penduduk relatif sedikit, kepadatannya hanya 14 jiwa per
kilometer persegi.
Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Bima mencapai 118 jiwa per
kilometer persegi. Namun demikian penduduk Kabupaten Bima menyebar secara
tidak merata pada 18 kecamatan wilayah administrasi Kabupaten Bima.
Pengelompok penduduk di Kabupaten Bima yang termasuk angkatan kerja
(usia 15 tahun keatas) mencapai 297.778 jiwa, dengan jenis pekerjaan
sebagaimana dijabarkan dalam tabel 2.13.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 34
Tabel 2.13Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Sektor dan
jenis kelamin di kabupaten Bima, 2015
Berdasarkan tabel 2.13 dapat diketahui bahwa dominasi penduduk
Kabupaten Bima berada pada sektor pertanian yang mencapai 70%. Hal ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Bima digolongkan sebagai salah satu daerah
agraris di Indonesia dengan mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor
andalannya. Keadaan ini juga berimplikasi pada struktur perekonomian
Kabupaten Bima sangat didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusinya
pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima mencapai 50% setiap tahunnya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 35
Dukungan kondisi geografis dan demografis terhadap potensipengembangan wilayah dapat dilihat sebagai berikut :
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan EkonomiPerkembangan ekonomi adalah persentase perubahan angka PDRB
atas dasar harga berlakupada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya,
sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah persentase perubahan PDRB atas
dasar harga konstan 2000 pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya.
Angka perkembangan ekonomi memperlihatkan kemampuan suatu daerah
secara nominal dalam berproduksi karena dipengaruhi oleh perubahan
Letak, Luas dan BatasWilayah:Secara geografisberkedudukan pada1180 44’ – 1190 22’ BTdan 080 08’ – 08 057’LS. Dengan Batasadministrasi sebagaiberikut :Sebelah Utara :Laut Flores, SebelahSelatan : SamudraHindia, Sebelah Timur:Selat Sape, SebelahBarat:KabupatenDompu.Luas WilayahKabupaten Bima lebihkurang 438.940 Haatau 22 % dari luasNTB
POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH1. Potensi lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura mencapai 134.604 Ha, dengan komoditas
antara lain jagung, kacang, tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya (garoso), mangga,pisang, pepaya, sawo, dan nangka.Komoditi unggulan perkebunan berupa diantaranya jambumete, kelapa, kemiri, asam, wijen, dan kopi.
2. Potensi lahan untuk peternakan sekitar 42,78% atau 187.781 Ha, dengan daya tampung sebanyak1.198.905 animal unit. Baru berkembang sebesar 17,02% dari daya tampung lahan. Khusus untuksapi, terus meningkat setiap tahunnya sehingga menjadi 154.736 ekor (2014)
3. Kawasan hutan di Kabupaten Bima seluas 250,396.42 Ha, Hutan produksi terbatas seluas66.866,79 Ha, hutan produksi tetap seluas 44.740,03, dan HPK/IPK seluas 6.800 Ha. Disampingproduksi berbagai jenis kayu, terdapat juga produk hasil hutan ikutan non kayu seperti madu,kemiri, rotan, ketak dan bambu.
4. Potensi sumber daya laut meliputi lahan budidaya seluas 10.943,5 Ha, terdiri dari budidayaperairan umum seluas 5.821,00 Ha (baru dimanfaatkan 862 Ha atau 14,81%) dan perairanpayau/tambak seluas 5.122,5 Ha (baru dimanfaatkan 1.294,96 Ha atau 25,28%), serta perairan lautuntuk perikanan tangkap seluas 29.674.000 Ha (baru dimanfaatkan 284.704 Ha atau 9,6%).Potensi areal pesisir mencakup pantai sepanjang ± 640 Km. Dengan potensi yang begitu besar,produksi ikan basah hasil tangkapan di perairan laut dan ikan basah hasil budidaya di perairanumum rata-rata mencapai 21.609,03 ton/tahun. Selain produksi perikanan tangkap dan budidayadi perairan laut dan perairan umum, terdapat juga potensi rumput laut, garam, mutiara, sertaperikanan budidaya air payau dan air tawar.
5. Energi dan Sumberdaya MineralPotensi sektor energi dan sumberdaya mineral di KabupatenBima yang telah diketahui jumlah cadangannya antara lain adalah marmer, pasir besi, emas, perak,mangan dan batu gamping. Cadangan sumber daya marmer tercatat sebesar 117.625.500 m3,cadangan pasir besi, potensi emas, potensi perak, potensi mangan, dan cadangan sumber dayabatu gamping.Potensi pertambangan yang ada di Kabupaten Bima adalah lahan galian B dan Cberupa: Emas, Mangan, Pasir Besi, Bt. Gamping, Bt. Apung, Gipsum, Silikon, Lempung Kaolin danSirtu.
6. Industri dan perdagangan: Industri yang berkembang di Kabupaten Bima masih terbatas dalamkategori industri kecil skala rumah tangga, yang bergerak pada pengolahan komoditi pertaniandan industri kerajinan lainnya.
7. Pariwisata dan KebudayaanBima memiliki sejumlah obyek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan, terutama wisataalam dan wisata budayanya. Potensi tersebut didukung oleh berbagai usaha jasa dan produkwisata yang cukup baik seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, serta aneka souvenirberupa tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain.
Kondisi Geologi1. Sebagian besar tanah-tanah di Kabupaten Bima diklasifikasikan sebagai
Inceptisols (57,02%) dan Entisol mencapai luas 32,97% dari luaskabupaten dengan tingkat kesuburan tanah yang tergolong sedang.
2. Selain kedua Ordo tanah tsb juga dijumpai Ordo Vertisols dan Andisols,masing-masing 5,24% dan 4,56% dari luas kabupaten. Ordo Vertisolmempunyai sifat fisik yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhantanaman. Dominasi mineral menyebabkan tanah mengembang saatbasah dan mengkerut atau retak-retak saat kering. Hal ini dapatmenyebabkan perakaran tanaman, terutama tanaman semusimmenjadi putus.
Kondisi Klimatologi:Kabupaten Bimadipengaruhi tipe iklim D,E dan F (menurutSchmidth dan Ferguson,1951). Musim hujanrelatif pendek, curahhujan rata-rata tahunansebesar 158,97 mm3dengan hari hujan 10,78hari/tahun. Suhu udarasiang hari antara 24,3 –32,9°C.
Kedalaman efektiftanahSebagian besarwilayah KabupatenBima memilikikedalaman antara 60– 90 cm dengan luas225.113 Ha (50 %)dari luas wilayahnya.Sedangkan luaswilayah dengankedalaman > 90 cmadalah yang palingkecil, yaitu seluas33.617 Ha (8 %) dariluas wilayahnya.
KONDISI GEOMORFOLOGItopografi berbukit dan bergunung denganketinggian tempat sampai 2.851 m yaitu padapuncak Gunung Tambora. Wilayah KabupatenBima sebagian besar berketinggian lebih dari100 m dpl. Sedangkan berdasarkankelerengannya 68 % wilayahnya mempunyaikemiringan lebih besar dari 15 % , untukkecamatan Sape dan Wawo, Wera, Ambalawi,Lambu, Langgudu lebih dari 50% wilayahnyamempunyai kemiringan lebih dari 40%.
Kondisi Topografi :ketinggian antara 0-477,50 m di ataspermukaan laut (mdpl) dan kelompoklereng 0-2 %, 3-15 %,16-40 % dan > 40 %.
Kondisi hidrologiSebagian kecil dari wilayahKabupaten Bima dipengaruhipasang surut 7 Ha (0,002 %)dan rawa yang tergenangterus-menerus menempatiareal seluas 287 Ha (0.066%).Di wilayah Kabupaten Bimabanyak mengalir sungai, baiksungai besar maupun sungaikecil dengan panjang aliranantara 5 sampai 95 km.Sebanyak 20 sungai sudahdimanfaatkan untuk irigasi.
KlimatologiKabupaten Bima dipengaruhi tipeiklim D, E dan F (menurut Schmidthdan Ferguson, 1951). Musim hujanrelatif pendek, curah hujan rata-ratatahunan sebesar 158,97 mm3dengan hari hujan 10,78 hari/tahun.Suhu udara siang hari antara 24,3 –32,9°C..Selain curah hujan tahunan yangrelatif kecil, penyebarannyapun jugatidak merata, dimana bulam Mei-Oktober merupakan bulan yangjarang terjadi hujan
Penggunaan lahanKabupaten Bima dengan luas wilayah sebesar438.940 ha berdasarkan penggunaan lahanterbagi atas lahan sawah dan bukan sawah.Penggunaan lahan sebagai lahan sawah hanyasebesar 6,27% sedangkan sisa sebesar 93,73%merupakan lahan bukan sawah, namundemikian lahan bukan sawah juga potensialuntuk dikembangkan menjadi lahan sawah.
DemografiPenduduk Kabupaten Bimapada tahun 2012 mencapai447.286 jiwa yang terdiri dari220.981 jiwa dengan jeniskelamin laki-laki dan 222.682jiwa perempuan dan padatahun 2012 meningkatmenjadi 448.277 jiwa.
Wilayah Rawan Bencana
Wilayah Kabupaten Bimamemiliki potensi terjadinyagunung meletus, gempabumi, dan banjir. Terdapatdua (2) gunung api yangmasih relatif aktif, yaituGunung dan Gunung Sangiang, Bima juga terletak padadaerah pertemuan lempengMeditarania dan SirkumPasifik.Tingkat erosi tanah yangterjadi pada wilayahKabupaten Bima relatif tinggidan luas.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 36
harga(inflasi) dan perubahan jumlah produksi (output). Sedangkan angka
pertumbuhan ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan suatu
daerah secara riil dalam berproduksi karena hanya dipengaruhi oleh
perubahan ouput tanpa dipengaruhi besarnya perubahanharga. Namun pada
dasarnya baik angka perkembangan maupun angka pertumbuhan, keduanya
sama-sama menunjukkan kondisi perubahan.
a. Pertumbuhan PDRBPertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima tahun 2011-2014
menunjukkan adanya percepatan setiap tahun, ini dilihat dari besaran
pertumbuhan ekonomi yang bernilai positif. Tahun 2011 tercatat sebesar
6,05% kemudian mengalami penurunan yakni 5,95% pada tahun 2012 dan
mencapai 5,59% pada tahun 2013, namun selanjutnya pada tahun 2014,
kondisi perekonomian Kabupaten Bima mengalami peningkatan dengan laju
pertumbuhan ekonomi sebesar 6,03%, sehingga dalam 4 tahun terakhir, rata-
rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima adalah sebesar 5,90%.
Gambar 2.1Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2011-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2012-2015
Apabila dilihat rata-rata pertumbuhan selama tahun 2011-2014,
lapangan usaha yang memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi adalah
pengadaan listrik dan gas yaitu sebesar 18,29%. Pengadaan listrik dan gas
selain memiliki laju pertumbuhan tertinggi di tahun 2014 juga memiliki rata-rata
9,028,16 8,60
13,00
6,05 5,95 5,59 6,03
-
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
2011 2012 2013* 2014**
ADHB
ADHK
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 37
pertumbuhan yang tinggi. Rata-rata pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua
diduduki oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda yakni
sebesar 9,05% dan diikuti oleh real estate sebesar 8,85%. Lapangan usaha
pertanian, kehutanan dan perikanan yang merupakan leading sektor
perekonomian di Kabupaten Bima memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar
4,83%.Tabel 2.14
Rata-Rata Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2011-2014*(ADHK dan ADHB)
Lapangan Usaha/Industry ADHB(%)
ADHK(%)
1 2 3 4A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and
Fishing 7,21 4,83B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 13,14 7,42C Industri Pengolahan/Manufacturing 4,46 4,11D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 11,65 18,29E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management andRemediation Activities 6,38 -0,02
F Konstruksi/Construction 8,10 6,32G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles andMotorcycles 13,87 9,05
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 13,29 6,15I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and
Food Service Activities 15,90 7,19J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 9,43 8,74K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 13,53 7,65L Real Estat/Real Estate Activities 15,80 8,85
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 11,68 6,77O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory SocialSecurity 11,44 3,62
P Jasa Pendidikan/Education 10,65 5,80Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social
Work Activities 8,29 6,02R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 8,56 6,65
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 9,70 5,90Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima, 2012-2015
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima ditandai dengan meningkatnya
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bima dari tahun ke tahun.
PDRB Kabupaten Bima atas harga konstan tahun 2011 sebesar Rp. 5,402
triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 5,094
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 38
triliun. Begitu juga halnya pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi
Rp. 5,723 Triliun dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi Rp. 6,043
triliun. Sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi Rp. 6,408
triliun. Dengan membaiknya kondisi perekonomian Kabupaten Bima, Hal ini
mengindikasikan kebijakan pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Bima
berada dalam rel yang benar.Tabel 2.15
Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)Tahun 2010-2014* (Rp. Juta)
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**1 2 3 4 5 6
A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan/Agriculture,Forestry and Fishing
2.449.314,9 2.571.568,6 2.713.106,8 2.817.851, 2.957.192,
B Pertambangan danPenggalian/ Mining andQuarrying
148.885,3 157.818,4 169.142,8 182.538,9 198.189,8
C Industri Pengolahan/Manufacturing 130.096, 134.436,5 140.195,2 146.782,6 152.820,1
D Pengadaan Listrik danGas/Electricity and Gas 2.040,5 2.319, 2.607,7 3.230,9 3.978,7
E Pengadaan Air,Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage,Waste Management andRemediation Activities
3.046, 3.045,3 3.044,7 3.044,2 3.043,7
F Konstruksi/Construction 315.905,4 335.563,4 351.034,2 375.295,4 403.635,9
G Perdagangan Besar danEceran; Reparasi Mobil danSepeda Motor/Wholesaleand Retail Trade; Repair ofMotor Vehicles andMotorcycles
699.988,9 769.195,6 836.246,4 914.974,8 989.740,
H Transportasi danPergudangan/Transportation and Storage
380.187,8 399.588,2 426.027,3 454.110,9 482.584,4
I Penyediaan Akomodasi danMakan Minum/Accommodation and FoodService Activities
12.795,7 13.625,7 145.96,5 157.32,6 168.91,8
J Informasi danKomunikasi/Information andCommunication
648.58,8 720.45,2 773.35,5 836.30,6 906.56,8
K Jasa Keuangan danAsuransi/Financial andInsurance Activities
130.660,9 142.002,8 153.955,6 165.120,9 175.459,1
L Real Estat/Real EstateActivities 118.758,9 129.209,7 140.560,3 153.140,5 166.716,8
M,N Jasa Perusahaan/BusinessActivities 4.339,4 4.598,9 4.939,2 5.271,6 5.638,4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 39
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**1 2 3 4 5 6
O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan JaminanSosial Wajib/PublicAdministration andDefence; CompulsorySocial Security
349.567,1 361.207,7 368.590,8 384.329,6 402.872,1
P Jasa Pendidikan/Education 167.351,8 180.924,1 191.313,2 199.578, 209.596,8Q Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial/HumanHealth and Social WorkActivities
52.712,4 56.513, 58.571,4 62.624,5 66.582,4
R,S,T,U Jasa lainnya/Other ServicesActivities 63.762,1 68.582,7 72.220,5 76.244, 82.476,1
Produk Domestik RegionalBruto/Gross Regional Domestic
Product5.094.272, 5.402.244,9 5.723.488,1 6.043.500,8 6.408.075,1
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima* Angka sementara/Preliminary Figures ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Sementara itu, PDRB Kabupaten Bima pada tahun 2011 dihitung atas
dasar harga berlaku (current price) adalah sebesar Rp.5,554 triliun. Jumlah
tersebut meningkat 12,60 persen dibandingkan PDRB yang dihasilkan pada
tahun 2010 yaitu sebesar Rp.5,094 triliun. Pada tahun 2012 PDRB Kabupaten
Bima dihitung atas dasar harga berlaku (current price) adalah sebesar
Rp.6,007 triliun, kemudian terus meningkat sebesar Rp.6,523 triliun, dan pada
tahun 2014, PDRB Kabupaten Bima Atas Dasar Harga Berlaku meningkat
menjadi Rp. 7,371 triliun.Tabel 2.16
Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)Tahun 2010-2014* (Rp. Juta)
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**
1 2 3 4 5 6A Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture,Forestry and Fishing
2.449.314,9 2.602.027,6 2.758.552,7 2.912.598,5 3.233.301,1
B Pertambangan danPenggalian/ Mining andQuarrying
148.885,3 158.670,1 172.274,5 189.936,8 241.492,3
C Industri Pengolahan/Manufacturing 130.096, 135.156,6 141.839,1 149.084,4 154.866,6
D Pengadaan Listrik danGas/Electricity and Gas 2.040,5 2.097,9 2.410,1 2.523,2 3 .134,1
E Pengadaan Air, PengelolaanSampah, Limbah dan DaurUlang/ Water supply,Sewerage, WasteManagement andRemediation Activities
3.046, 3.234,5 3.451,7 3.629,8 3.899,8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 40
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**
1 2 3 4 5 6F Konstruksi/Construction 315.905,4 336.972,8 354.015,2 380.790,3 430.700,9G Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil danSepeda Motor/Wholesale andRetail Trade; Repair of MotorVehicles and Motorcycles
699.988,9 813.139,6 909.560,4 1.016.679,7 1.176.268,8
H Transportasi danPergudangan/Transportationand Storage
380.187,8 411.700,9 460.227,8 540.798,4 625.115,4
I Penyediaan Akomodasi danMakanMinum/Accommodation andFood Service Activities
12.795,7 14.223,8 15.700,8 19.241,2 22.991,2
J Informasi danKomunikasi/Information andCommunication
64.858,8 71.512,7 76.953,4 83.658,4 92.980,8
K Jasa Keuangan danAsuransi/Financial andInsurance Activities
130.660,9 148.256,3 173.215,7 195.161, 216.932,6
L Real Estat/Real EstateActivities 118.758,9 135.540,9 156.107,2 180.243,6 213.487,5
M,N Jasa Perusahaan/BusinessActivities 4.339,4 4.704,7 5.192, 5.783,6 6.739,9
O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan JaminanSosial Wajib/PublicAdministration and Defence;Compulsory Social Security
349.567,1 395.273,7 428.324,6 467.247,6 538.449,1
P Jasa Pendidikan/Education 167.351,8 194.731,1 214.579,2 231.022,8 250.418,8Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial/Human Health andSocial Work Activities
52.712,4 57.277,3 60.158, 65.727,3 72.439,5
R,S,T,U Jasa lainnya/Other ServicesActivities 63.762,1 69.090,2 74.012, 79.297,9 88.517,5
Produk Domestik Regional Bruto/GrossRegional Domestic Product 5.094.272, 5.553.610,6 6.006.574,5 6.523.424,6 7.371.736,
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima* Angka sementara/Preliminary Figures** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Secara rata-rata, PDRB Kabupaten Bima atas dasar harga berlaku
selama kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif sebesar
9,70 persen per tahun. Pada tahun 2011, pertumbuhan PDRB Kabupaten Bima
atas dasar harga berlaku sebesar 9,02%, kemudian pada tahun 2012 laju
pertumbuhan sedikit mengalami penurunan diangka 8,16%. Namun pada tahun
2013 kembali mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 8,60%
dan trend positif ini berlanjut ke tahun 2014 dengan pertumbuhan 13,00%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 41
Tabel 2.17Rata-Rata Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2011-2014*
(ADHK dan ADHB)
Lapangan Usaha/Industry ADHB(%)
ADHK(%)
1 2 3A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry
and Fishing 7,21 4,83B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 13,14 7,42C Industri Pengolahan/Manufacturing 4,46 4,11D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 11,65 18,29E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management andRemediation Activities 6,38 -0,02
F Konstruksi/Construction 8,10 6,32G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehiclesand Motorcycles 13,87 9,05
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 13,29 6,15I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation
and Food Service Activities 15,90 7,19J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 9,43 8,74K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance
Activities 13,53 7,65L Real Estat/Real Estate Activities 15,80 8,85
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 11,68 6,77O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory SocialSecurity 11,44 3,62
P Jasa Pendidikan/Education 10,65 5,80Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and
Social Work Activities 8,29 6,02R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 8,56 6,65Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 9,70 5,90
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima, 2012-2015
Struktur ekonomi kabupaten Bima jika didasarkan pada PDRB ADHB
tahun 2014 masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
yakni dengan kontribusi sebesar 43,86% (Rp.3,233 triliun), kemudian disusul
sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor sebesar 15,96%
(Rp.1,176 triliun). Namun demikian dominasi sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan dari dari ke tahun terus mengalami penurunan seiring dengan mulai
tumbuh-kembangnya sector-sektor lain seperti sektor bangunan dan sektor
perhubungan dan komunikasi. Pada tahun 2010 kontribusi sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan berdasar ADHB adalah 48,08%, pada tahun 2011
sebesar 46,85%. Dan terus mengalami penurunan sebesar 45,93% pada tahun
2012, pada tahun 2013 sebesar 44,65% dan pada tahun 2014 penurunannya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 42
mencapai angka 43,86%. Sektor lain yang memberikan kontribusi signifikan adalah
Transportasi dan pergudangan yakni sebesar 8,48% (Rp.625 milyar), sektor administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial sebesar 7,30% (Rp.538 milyar) serta
sektor konstruksi sebesar 5,84% (Rp.431 milyar).
Tabel 2.18Distribusi persentase PDRB Sektoral Tahun 2010-2014*
(Atas Dasar Harga Konstan, ADHB)
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**A Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 48,08 46,85 45,93 44,65 43,86B Pertambangan dan Penggalian/Mining and
Quarrying 2,92 2,86 2,87 2,91 3,28C Industri Pengolahan/Manufacturing 2,55 2,43 2,36 2,29 2,10
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity andGas 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbahdan Daur Ulang/ Water supply, Sewerage,Waste Management and Remediation Activities 0,06 0,06 0,06 0,06 0,05
F Konstruksi/Construction 6,20 6,07 5,89 5,84 5,84G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale andRetail Trade; Repair of Motor Vehicles andMotorcycles
13,74 14,64 15,14 15,59 15,96
H Transportasi danPergudangan/Transportation and Storage 7,46 7,41 7,66 8,29 8,48
I Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum/Accommodation and Food ServiceActivities 0,25 0,26 0,26 0,29 0,31
J Informasi dan Komunikasi/Information andCommunication 1,27 1,29 1,28 1,28 1,26
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial andInsurance Activities 2,56 2,67 2,88 2,99 2,94
L Real Estat/Real Estate Activities 2,33 2,44 2,60 2,76 2,90M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,09 0,08 0,09 0,09 0,09O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib/Public Administrationand Defence; Compulsory Social Security 6,86 7,12 7,13 7,16 7,30
P Jasa Pendidikan/Education 3,29 3,51 3,57 3,54 3,40Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human
Health and Social Work Activities 1,03 1,03 1,00 1,01 0,98R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 1,25 1,24 1,23 1,22 1,20
Produk Domestik Regional Bruto/Gross RegionalDomestic Product 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima* Angka sementara/Preliminary Figures ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 43
Tabel 2.19Distribusi persentase PDRB Sektoral Tahun 2010-2014*
(Atas Dasar Harga Konstan, ADHK)
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**A Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture, Forestry andFishing 48,08 47,60 47,40 46,63 46,15
B Pertambangan dan Penggalian/Miningand Quarrying 2,92 2,92 2,96 3,02 3,09
C Industri Pengolahan/Manufacturing 2,55 2,49 2,45 2,43 2,38
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricityand Gas 0,04 0,04 0,05 0,05 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang/Water supply,Sewerage, Waste Management andRemediation Activities
0,06 0,06 0,05 0,05 0,05
F Konstruksi/Construction 6,20 6,21 6,13 6,21 6,30G Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan SepedaMotor/Wholesale and Retail Trade;Repair of Motor Vehicles andMotorcycles
13,74 14,24 14,61 15,14 15,45
H Transportasi danPergudangan/Transportation andStorage 7,46 7,40 7,44 7,51 7,53
I Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum/Accommodation and FoodService Activities 0,25 0,25 0,26 0,26 0,26
J Informasi dan Komunikasi/Informationand Communication 1,27 1,33 1,35 1,38 1,41
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financialand Insurance Activities 2,56 2,63 2,69 2,73 2,74
L Real Estat/Real Estate Activities 2,33 2,39 2,46 2,53 2,60M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09O Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan SosialWajib/Public Administration andDefence; Compulsory Social Security
6,86 6,69 6,44 6,36 6,29
P Jasa Pendidikan/Education 3,29 3,35 3,34 3,30 3,27Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial/Human Health and Social WorkActivities 1,03 1,05 1,02 1,04 1,04
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 1,25 1,27 1,26 1,26 1,29
Produk Domestik Regional Bruto/GrossRegional Domestic Product 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 44
Gambar 2.6 :Struktur Ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2014
b. Laju InflasiPerkembangan laju inflasi tahunan di Bima dapat digambarkan sebagai
berikut:Tabel 2.20
Nilai inflasi rata-rata Tahun 2010 s.d 2015
Inflasi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
% 6,35 7,19 3,61 10,42 7,37 4,11Sumber : BPS Prov. NTB
Berdasarkan tabel 2.20 dapat diketahui adanya fluktuasi laju inflasi di Bima
dari tahun ke tahun. Laju inflasi pada tahun 2010 6,35% dan meningkat
menjadi 7,19% pada tahun 2011, dan naik pada level 10,42% pada tahun
2013 seiring dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat yang
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Begitu juga halnya pada
tahun 2015, laju inflasi di Bima mencapai 4,11%
c. PDRB per kapitaPDRB per kapita Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2011, PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku mencapai Rp. 12,52 juta, dan meningkat pada tahun 2012 menjadi
43,86
3,28 2,100,04 0,05
5,84
15,96
8,48
0,31 1,26 2,94 2,900,09
7,303,40
0,98 1,20
0,005,00
10,0015,0020,0025,0030,0035,0040,0045,0050,00
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 45
sebesar Rp. 13,43 juta. Dengan membaiknya kondisi perekonomian
Kabupaten Bima, PDRB per kapita Kabupaten Bima atas harga berlaku
tahun 2013 menjadi Rp. 14,47. sementara itu, PDRB per kapita atas dasar
harga berlaku pada tahun 2014 mencapai Rp.15,91.
Tabel 2.21Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Bima Tahun 2010 s/d 2014*
PDRB Per kapita 2011 2012 2013 2014*Atas Dasar Harga BerlakuPDRB Per Kapita (Rp.Juta) 12,52 13,43 14,47 15,91
Atas Dasar Harga KonstanPDRB Per Kapita (Rp.Juta) 12,18 12,80 13,40 13,83
Sumber: BPS Kab. Bima
* Angka Sementara
Demikinan pula, dengan indikator PDRB per kapita berdasarkan harga
konstan menunjukkan bahwa Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan
kesejahteraan. Pada tahun 2011, PDRB per kapita atas dasar harga konstan
mencapai sebesar Rp. 12,18 juta, dan meningkat pada tahun 2012 menjadi
sebesar Rp. 12,80 juta. Dengan membaiknya kondisi perekonomian
Kabupaten Bima, PDRB per kapita Kabupaten Bima atas harga konstan tahun
2013 menjadi Rp. 13,40. sementara itu, PDRB per kapita atas dasar harga
konstan pada tahun 2014 mencapai Rp.13,83.
d. Penduduk MiskinAngka kemiskinan di Kabupaten Bima juga semakin menurun dari waktu
ke waktu dari 19,41% pada tahun 2010 menjadi 17,66% pada tahun 2011 dan
menjadi 16,23% pada tahun 2013, artinya pemerintah Kabupaten Bima dalam
4 tahun terakhir mampu menurunkan angka kemiskinan lebih dari 3 %. Hal ini
sebagai gambaran semakin meningkatnya kesejahteraan penduduk di
Kabupaten Bima sehingga penduduk miskin terus berkurang dari 85.254 jiwa
pada tahun 2010 berkurang menjadi 74.582 jiwa (16,23%) pada tahun 2013,
dan terus berkurang menjadi 74,540 jiwa (16,04%) pada tahun 2014 melalui
dukungan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang telah
digulirkan oleh pemerintah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 46
Tabel 2.22Angka Kemiskinan Kabupaten Bima Tahun 2010 s/d 2015
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015*Jumlah Penduduk(Jiwa)
439.228 443.663 447.286 450.967 463.419 519.811
Jumlah PendudukMiskin (Jiwa)
85.254 82.058 77.103 74.582 74.540 74.216
% Penduduk Miskin 19,41 17,66 16,22 16,23 16,04 15,85
Sumber : BPS Kabupaten Bima
*)Angka Proyeksi
Gambar 2.7Tren tingkat kemiskinan di Kabupaten Bima Tahun 2005-2014
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap
indikator-indikator: angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka
partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi
murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup.
a. Angka melek huruf
Angka Melek Huruf di Kabupaten Bima terus meningkat dari waktu ke
waktu dari 85,87 % pada tahun 2010 menjadi 88,42% pada tahun 2013.
Dengan dukungan program wajib belajar 12 tahun serta keaksaraan
fungsional, diperkirakan akan meningkat angka melek huruf di Kabupaten
Bima menjadi 99,87% pada tahun 2015. Namun demikian, angka melek huruf
Kabupaten Bima masih tergolong rendah dibandingkan dengan angka
24,9327,4
25,1221,79 20,42 19,41 17,66 16,22 16,23 16,04
0
5
10
15
20
25
30
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*
Grafik: Tren % Penduduk Miskin Kab. Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 47
nasional yang telah mencapai diatas 90%. Akan tetapi Kabupaten Bima masih
lebih tinggi dibandingkan dengan NTB yang baru mencapai angka 83,68%.
Perkembangan Angka Melek Huruf (%) Tahun 2010 s.d 2015
Sumber : Dinas Dikpora Kab. Bima, 2015* Angka Sementara
b. Angka rata-rata lama sekolahAngka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bima juga meningkat dari
tahun ke tahun dari sebesar 7,26 tahun pada tahun 2010 menjadi 7,60 tahun
pada tahun 2013. Dengan dukungan program wajib belajar 12 tahun serta
keaksaraan fungsional, diperkirakan akan meningkat angka rata-rata lama
sekolha di Kabupaten Bima menjadi 7,70 tahun pada tahun 2014. Namun
rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Bima masih tergolong rendah
dibandingkan dengan angka nasional yang telah mencapai diatas 8 tahun
Tabel 2.23Angka Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) Tahun 2010 s.d 2014
Tingkat 2010 2011 2012 2013 2014*
Kabupaten Bima 7,26 7,38 7,59 7,60 7,70
Sumber : BPS Kabupaten Bima*Angka proyeksi
85,87 86,23 87,0288,42 89,24
99,87
75
80
85
90
95
100
105
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
Angka Melek Huruf (%) Kab. Bima Tahun 2010 s.d 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 48
c. Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup di Kabupaten Bima semakin meningkat dari
waktu ke waktu dari 62,93 tahun pada tahun 2010 menjadi 63,55 tahun pada
tahun 2012. Dengan adanya program peningkatan infrastruktur kesehatan,
peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan serta penekanan jumlah
kematian ibu dan anak, maka akan memberikan dampak meningkatkan
harapan hidup, sehingga pada tahun 2014 diperkirakan angka harapan hidup
penduduk Kabupaten Bima meningkat menjadi 64,17 tahun. Namun demikian
angka harapan penduduk Kabupaten Bima masih tergolong rendah
dibandingkan dengan angka nasional yang telah mencapai hampir 70 tahun
Tabel 2.24Angka Harapan Hidup (Tahun) Tahun 2010 s.d 2014
Tingkat 2010 2011 2012 2013 2014*
Kabupaten Bima 62,93 63,24 63,55 63,95 64,17
Sumber : BPS Kabupaten Bima*Angka proyeksi
d. Parietas Daya Beli
Daya beli masyarakat Kabupaten Bima masih sangat rendah bila dibandingkandengan parietas data beli Provinsi NTB dan Nasional, meskipun parietas daya
beli Kabupaten Bima terus meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2010sebesar Rp. 615.040 meningkat menjadi Rp. 625.110 pada tahun 2013, namunselanjutnya sedikit mengalami penurunan sebesar Rp.599.833,- pada tahun2014.
Tabel 2.25Parietas Daya Beli (Rp. 000) Tahun 2010 s.d 2014
Kabupaten Bima
Tingkat 2010 2011 2012 2013 2014*Kabupaten Bima 615,04 617,95 621,52 625,11 599,83
NTB 639,89 642,8 645,72 642,46 748,91
Nasional 633,64 638,05 643,43 641,13 825,25Sumber : BPS Kabupaten Bima
* Angka Proyeksi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 49
e. Angka Pengangguran
Angka pengangguran di Kabupaten Bima cenderung mengalami fluktuasi. padatahun 2010 dengan jumlah penduduk usia kerja 320.506 jiwa dan angkatankerja sebanyak 227.596 jiwa serta jumlah pengangguran mencapai 7.141 jiwaatau 4.71% turun. Meskipun ada kecenderungan tingkat pengangguran padatahun 2011 naik menjadi 5,13%. Namun angka pengangguran tersebut dapat
ditekan kembali pada tahun 2013 sehingga turun menjadi 4,90%, dandiperkirakan akan terus turun menjadi 3,70% pada tahun 2015.
Tabel 2.26Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2010 s.d 2015
TahunPendudukUsia Kerja
(Jiwa)
Bekerja(Jiwa)
Pengangguran(Jiwa)
TotalAngkatan
Kerja (Jiwa)
BukanAngkatan
Kerja (Jiwa)
TPAK(%)
TPT(%)
2010 320.506 220.455 7.141 227.596 92.910 71,01 3,142011 295.555 186.930 10.114 197.044 98.511 66,67 5,132012 300.757 188.137 9.448 197.585 103.172 65,70 4,762013 297.845 178.427 9.184 187.611 110.234 62,99 4,902014 310.040 194.735 8.331 203.066 106.974 65,50 2,692015* 365.044 230.635 9.121 233.732 110.234 66,32 3,70
Sumber : Disnakertrans Kab. Bima, 2015*Angka Proyeksi
2.1.2 Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasapelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yangmenjadi tanggung jawab pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kotadalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuanperundang-undangan.
2.1.2.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitubidang urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataanruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan,kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungananak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan,koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 50
kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomidaerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,kepegawaian, dan persandian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakatdan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika dan perpustakaan.
1. Urusan Wajib Pendidikan
Indikator utama dalam mengukur kinerja urusan wajib pendidikan antaralain: Angka Partisipasi Sekolah, Rasio Ketersesiaan Sekolah /Penduduk USiaSekolah, Rasio Guru/Murid, dan Jumlah Guru Murid Jenjang Pendidikan Dasar.
a. Angka Partisipasi Sekolah
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah kabupaten Bima Tahun2010-2015 dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.27Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun 2010 s.d 2015 Kabupaten Bima
No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 20151 APS SD/MI 98.25 99.04 99.14 99.51 99.67 99.70
2 APS SMP/MTs 87.41 88.99 90.65 91.09 94.13 94.223 APS SMA/SMK/MA 69.77 70.10 70.21 71.76 78.65 79.47
Sumber : Dinas Dikpora Kabupaten Bima, 2015
Tingkat Partisipasi Sekolah baik anak usia Sekolah Dasar atau sederajat,
anak usia Sekolah Menengah Pertama atau sederajat, dan anak usia Sekolah
Menengah Atas atau sederajat di Kabupaten Bima belum mencapai angka
100%, namun demikian tingkat partisipasi tersebut terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada anak usia Sekolah Dasar atau
sederajat, anak usia Sekolah Menengah Pertama atau sederajat, dan anak
usia Sekolah Menengah Atas atau sederajatpada tahun 2010 masing-masing
telah mencapai 98,25, 87,41% dan 69,77%. Dan tingkat partisipasi sekolah
pada tahun 2015 untuk anak usia sekolah dasar telah mencapai 99,70%, anak
usia sekolah Menengah pertama mencapai 94,22%, sementara tingkat
partisipasi sekolah untuk anak usia sekolah Menengah Atas mencapai
79.47%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 51
b. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolahHasil analisis rasio ketersediaan sekolah/penduduk usai sekolah
Kabupaten Bima seperti terlihat pada tabel 2.28.
Tabel 2.28Rasio Antara Jumlah Lokal/Kelas dengan Jumlah Siswa Sekolah
No TahunPelajaran
SD SLTP SMUJumlah
lokalJumlahsiswa Rasio Jumlah
lokalJumlahsiswa Rasio Jumlah
lokalJumlahsiswa Rasio
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111. 2012 2.466 65.282 26 880 34.762 39 662 26.824 402. 2013 2.422 62.163 26 892 24.967 28 683 21.346 313. 2014 2.472 61.673 25 902 26.083 29 688 21.158 304. 2015
Sumber : Dinas Dikpora Kab. Bima
Pada tahun 2012 untuk jenjang pendidikan SD/ MI, jumlah sekolah
sebanyak 411 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 2.466 lokal dengan
rasio jumlah lokal/kelas sekolah yaitu 1 lokal ruang kelas untuk 26 siswa.
Seiring dengan adanya penambahan Unit Sekolah Baru (UBS) dan
penambahan lokal/kelas pada setiap tahun, sehingga pada tahun 2014rasio
jumlah lokal/kelas sekolah menjadi 1 lokal ruang kelas untuk 25 siswa.
Pada jenjang pendidikan SMP/ MTs, tahun 2012 jumlah sekolah
sebanyak 115 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 880 lokal dapat
menampung rata- rata 39 siswa/ lokal, sedangkan pada tahun 2014 dimana
dengan adanya penambahan unit sekolah sehingga jumlah sekolah menjadi
117 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 902 lokal ruang kelas dengan
rasio menjadi 29 siswa/ lokal. Sementara itu, pada jenjang pendidikan SMA,
tahun 2012 jumlah sekolah sebanyak 63 unit dengan jumlah ruang kelas
sebanyak 662 lokal dapat menampung rata- rata 40 siswa/ lokal, sedangkan
pada tahun 2014 dimana dengan adanya penambahan unit sekolah sehingga
jumlah sekolah menjadi 66 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 668 lokal
ruang kelas dengan rasio menjadi 30 siswa/ lokal
Hal ini memperlihatkan bahwa rasio antara ketersediaan sekolah
dengan penduduk usia sekolah di kabupaten Bima sudah memenuhi baik
untuk SD/ MI maupun untuk jenjang SMP/ MTs.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 52
c. Rasio guru/muridKetersediaan tenaga pengajar di Kabupaten Bima pada semua jenjang
pendidikan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal ini terjadi
karena adanya guru yang memasuki usia pensiun setiap tahun dan ada
kebijakan pemerintah pusat yang menghentikan sementara penerimaan PNS
baru (termasuk guru). Pada Tahun 2012, jumlah guru PNS di Kabupaten Bima
telah mencapai 5.526 orang terdiri atas tingkat SD/MI sebanyak 3.108 orang,
tingkat SMP/MTs sebanyak 1.401 orang dan tingkat SMA/SMK/MA sebanyak
1.017 orang. Sedangkan tahun 2013 menurun menjadi 4.691 guru PNS terdiri
atas 2.727 guru SD/MI, 1.195 guru SMP/MTs, dan 769 guru SMA/SMK/MA.
Sementara itu jumlah siswa semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana
pada tahun 2010 jumlah murid SD/MI mencapai 64.570 orang meningkat
menjadi 64.740 orang pada tahun 2013. Begitu juga halnya di tingkat
SMP/MTs, jumlah murid meningkat dari 26.362 orang pada tahun 2010
meningkat menjadi 26.554 orang pada tahun 2013.
Adanya penurunan jumlah guru PNS dari tahun ke tahun
mempengaruhi rasio guru dengan murid. Pada tahun 2010 rasio guru dengan
murid SD/MI adalah 1:18 dan menjadi 1:24 pada tahun 2013, sedangkan pada
tahun 2014 menjadi 1:19. Begitu juga halnya dengan tingkat SMP/MTs,
dimana rasio guru dengan murid 1:15 pada tahun 2010 menjadi 1:22 pada
tahun 2013, dan pada tahun 2014 menjadi 1:17. Dengan demikian, dapat
dikatakan ada banyak kekurangan guru PNS pada semua jenjang pendidikan
di Kabupaten Bima. Melalui kebijakan pemerintah daerah dengan mengangkat
guru kontrak, guru honorer, dan guru sukarela, dapat memenuhi rasio
kecukupan guru terhadap muriddari 1 : 11 pada tahun 2010 menjadi 1:8 pada
tahun 2013 untuk tingkat SD/MI, sedangkan untuk tingkat SMP/MTs rasio guru
dengan murid 1 : 14 menjadi 1 : 7 pada tahun 2013.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 53
Tabel 2.29Jumlah Guru menurut Status KepegawaianKabupaten Bima
Tahun 2010 s.d 2014
No Jumlah pada tahunJumlah
PNS Gurubantu
GuruKontrak GTT Honorer
1 Tahun2012* Tingkat SD/MI 3.108 - 1.139 - 3.620* Tingkat SLTP/MTs 1.401 - 338 - 1.625* Tingkat SMU/MA 1.017 - 163 - 365
2 Tahun 2013* Tingkat SD/MI 2.727 - 845 - 3809* Tingkat SLTP/MTs 1.195 - 319 - 2137* Tingkat SMU/MA 769 - 189 - 1992
3 Tahun 2014* Tingkat SD/MI 3.268 87 3.154* Tingkat SLTP/MTs 1.547 101 1.382* Tingkat SMU/MA 1.140 145 1.406
Tabel 2.30Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan DasarKabupaten Bima
Tahun 2010 s.d 2014
No JenjangPendidikan 2010 2011 2012 2013 2014
1 SD/MI1.1. Jumlah Guru 3.516 3.389 3.108 2.727 3.2681.2. Jumlah Murid 64.570 64.610 64.760 64.740 61.6731.3. Rasio 18 19 21 24 19
2 SMP/MTs2.1. Jumlah Guru 1.373 1.265 1.017 769 1.5472.2. Jumlah Murid 26.362 26.412 26.562 26.554 26.0832.3. Rasio 15 18 19 22 17
Sumber : Dinas Dikpora Kabupaten Bima, 2015
2. Urusan Wajib KesehatanIndikator untuk mengukur kinerja penyelenggaraan urusan wajib
kesehatan antara lain Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu Melahirkan,
Kasus Gizi Buruk, Jumlah sarana dan prasarana kesehatan, Jumlah Tenaga
Medis dan Peramedis dan cakupan pelayanan sanitasi dan air bersih.
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan Kasus Gizi Buruk di
Kabupaten Bima Tahun 2010 s.d 2015 dapat dilihat seperti pada tabel 2.31.
Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Bima masih cukup tinggi, dalam kurun
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 54
waktu 2012 s.d 2014 dapat terus naik dari tahun ke tahun, dari 94 kasus pada
tahun 2012 naik menjadi 100 kasus pada tahun 2014 dan pada tahun 2015
jumlah kematian bayi turun menjadi 93 kasus, sedangkan kasus kematian ibu
sebanyak 8 kasus. Dengan berbagai program dan kebijakan pemerintah
Kabupaten Bima belum mampu menekan angka kematian bayi angka
kematian ibu, hal ini terjadi karena masih rendahnya tingkat kesadaran
masyarakat yang ditandai dengan masih rendahnya kegiatan persalinan
pertama yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Sedangkan kasus Bayi Gizi
buruk dapat ditekan setiap tahunnya dari 8% pada tahun 2010 turun menjadi
5% pada tahun 2015.
Tabel 2.31Indikator kesehatan di Kabupaten Bima Tahun 2010 s.d 2015
No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 20151 2 3 4 5 6 7 81 Jumlah Kematian Bayi 104 115 94 97 100 93
2 Jumlah Kematian Ibu 9 10 10 11 8 8
3 Penanganan HIV dan AIDS 4 11 6 7 9 5
4 Prevalensi Gizi Buruk Klinis 0,08 0,1 0,08 0,07 0,08 0,05
5 Cakupan Jamban Keluarga (%) 61,44 65,6 68,72 71,52 75,03 82,06
6Persentase balita gizi buruk yang
dirawat (%)100 100 100 100 100 100
7 Jumlah posyandu 530 538 538 583 592 596
8 Jumlah Puskesmas 20 20 20 20 20 21
9Rasio tenaga kesehatan per
satuan penduduk795 865 865 704 693 710
10Rasio rumah sakit persatuan
penduduk2 2 2 2 2 2
11Angka kelangsungan hidup bayi
(lahir hidup)9844 10125 12571 10574 9765 10.013
12 Jumlah Pustu 85 85 90 90 90 89
13 Jumlah Poskesdes 106 116 123 128 132 133
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 55
Rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk di
Kabupaten Bima baik tenaga medis dan paramedis berada pada kisaran 600-
700 jiwa per satu tenaga kesehatan, artinya setiap tenaga kesehatan akan
melayani 600-700 jiwa penduduk. Keadaan ini menunjukkan rasio yang belum
ideal, sehingga Kabupaten Bima dapat dikategorikan masih kekurangan
tenaga kesehatan.
Adapun cakupan pelayanan air bersih perkotaan tahun 2010 sebesar
79.26%, terus meningkat menjadi 96.37% pada tahun 2013. Sedangkan untuk
air bersih perdesaan pada tahun 2010 sebesar 68.39%, terus meningkat
menjadi 83.74% pada tahun 2013. Begitu juga halnya dengan jamban
keluarga, baik perkotaan maupun perdesaan diharapkan cakupan
pelayanannya hingga tahun 2015 baru mencapai 82,06%.
3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum
Analisis kinerja atas urusan wajib pekerjaan umum dilakukan terhadap
indikator-indikator:panjang dan kondisi jalan,kondisi jaringan irigasi, kondisi
infrastruktur energi.
a. Jaringan JalanPenataan perhubungan darat di Kabupaten Bima dilaksanakan melalui
pembangunan sarana jalan untuk menjangkau luas wilayah 4.389,40 km2,
pada tahun 2010 tersedia panjang jalan 1.265,55 km dengan rincian 78,70 Km
merupakan jalan Negara, 397,73 km panjang jalan provinsi dan 789,12 km
sebagai jalan kabupaten. Panjang jalan negara di Kabupaten Bima hingga
tahun 2015 menjadi 107,97 km dengan kondisi jalan yang telah mencapai
lebih dari 100% sangat mantap, sedangkan jalan provinsi jumlah mengalami
perpanjangan dari 397,73 km menjadi 412,27 km pada tahun 2015 dengan
tingkat kemantapan mencapai 70%. Sementara itu, jalan kabupaten memiliki
tingkat kemantapan di bawah 50%. Adapun kondisi jalan terperinci dapat
dilihat pada Tabel 2.32 berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 56
Tabel 2.32Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Negara
No KEADAAN JALAN 2010 2011 2012 2013 2014 20151 2 3 4 5 6 7 8
1 Jenis Permukaan
a. Aspal
b. Kerikil
c. Tanah/Puru
Tidak diperinci
78,70
-
-
-
78,70
-
-
-
78,70
-
-
-
78,70
-
-
-
107,97
-
-
-
107,97
-
-
-
Jumlah 78,70 78,70 78,70 78,70 107,97 107,972 Kondisi Jalan
a. Baik
b. Sedang
c.Rusak
d. Rusak Berat
e. Tidak Dirinci
30,48
25,51
16,00
6,71
39,48
21,51
15,21
2,50
39,48
21,51
15,21
2,50
77,90
0,80
-
-
107,97
-
-
-
107,97
-
-
-
Jumlah 78,70 78,70 78,70 78,70 107,97 107,973 Klas Jalan
a. Klas I
b. Klas II
c. Klas III
d. Klas IIIa
e. Klas IIIb
f.Klas IIIc
g. Klas Tidak Dirinci
78,70
-
-
-
-
-
-
78,70
-
-
-
-
-
-
78,70
-
-
-
-
-
-
78,70
-
-
-
-
-
-
107,97
-
-
-
-
-
-
107,97
-
-
-
-
-
-
Jumlah 78,70 78,70 78,70 78,70 107,97 107,97
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 57
Tabel 2.33Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Provinsi
No KEADAAN JALANTahun
2010 2011 2012 2013 2014 20151 Jenis Permukaan
a. Aspalb. Kerikilc. Tanah/Purud. Tidak diperinci
270.979.235.072.46
270.9749.2365.0712.46
274.1046.1065.0712.46
274.1046.1065.0712.46
135,59276,68
--
135,59276,68
--
Jumlah 397.73 397.73 397.73 397.73 412,27 412,272 Kondisi Jalan
a. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berate. Tidak Dirinci
29.552.033.61
252.54-
101.174.407.69
164.47-
101.1744.4087.69
164.47-
101.1744.4087.69
164.47-
280,1677,9129,0525,15
280,1677,9129,0525,15
Jumlah 397.73 397.73 397.73 397.73 412,27 412,27
3 Kelas Jalana. Kelas Ib. Kelas IIc. Kelas IIId. Kelas IIIae. Kelas IIIbf. Kelas IIIcg. Kelas Tidak Dirinci
233.58-
164.15--
233.58-
164.15--
233.58-
164.15--
233.58-
164.15--
-------
-------
Jumlah 397.73 397.73 397.73 397.73 412,27 412,27Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bima, 2015
Tabel 2.34Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Kabupaten
No KEADAAN JALANTahun
2010 2011 2012 2013 2014 20151 Jenis Permukaan
a. Aspalb. Kerikilc. Tanah/Purud. Tidak diperinci
330,40142,35355,05
-
332,72110,60345,80
-
339,1095,50
354,52-
361.71103.83323.58
-
308,33129,23351,56
-
380,575,94
332,68-
Jumlah 827,80 789,12 789,12 789,12 789,12 789,12
2 Kondisi Jalana. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berate. Tidak Dirinci
241,4188,99
142,35355,05
-
256,7087,1069,39
375,93-
267,7082,8065,89
372,73-
254.6053.7373.20
408.36-
261,8144,8789,89
392,55-
255,7413,2832,20487,9
-Jumlah 827,80 789,12 789,12 789,12 789,12 789,12
3 Kelas Jalana. Kelas Ib. Kelas IIc. Kelas IIId. Kelas IIIae. Kelas IIIbf. Kelas IIIcg. Kelas Tdk Dirinci
827,80 789,12 789,12 789,12 789,12 789,12
Jumlah 827,80 789,12 789,12 789,12 789,12 789,12Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 58
Adapun rincian kondisi jalan di Kabupaten Bima dapat dideskripsikan
sebagai berikut : Panjang jalan Provinsi di Kabupaten Bima mencapai 397.73
Km pada tahun 2010 dan bertambah menjadi 412,27 Km pada tahun 2015
dengan jenis permukaan jalan telah diaspal baru 135,59 Km.
Sedangkan panjang jalan yang menjadi kewenangan pemerintah
Kabupaten Bima dari 827,80 Km pada tahun 2010 menjadi 789,12 Km pada
tahun 2015. Adanya pengurangan panjang jalan ini disebabkan adanya
penamaan ruas jalan yang sama dan perubahan status jalan melalui Surat
Keputusan Gubernur NTB nomor nomor 558 tahun 2010. Adapun jenis
permukaan jalan kabupaten telah diaspal baru mencapai 380,5 Km pada
tahun 2015.
b. IrigasiDaerah Irigasi di Kabupaten Bima berjumlah 127 Daerah Irigasi
Pedesaan dan Irigasi Setengah Teknis dan Teknis 41 Daerah Irigasi dengan
luas :
i. Luas Areal Baku : 36.339,00 Ha
ii. Luas Areal Potensial : 29,669,00 Ha
iii. Luas Areal Fungsional : 29,669,00 Ha
Sementara itu, kondisi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tersier (JITUT)
di Kabupaten Bima pada umumnya masih merupakan saluran irigasi tanah
yang pengelolaanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat tani,
sehingga tingkat kehilangan air pada saluran masih cukup tinggi, dan belum
mampu melayani air irigasi secara optimal, baik pada daerah hulu maupun
pada daerah hilir.
Total panjang JITUT sampai dengan pada saat sekarang adalah
66.000 meter, yang tersebar pada lima kecamatan dan enam DAM. Sampai
dengan tahun 2013 telah ada saluran irigasi sepanjang 269.089 meter dan
bangunan irigasi sebanyak 41 unit untuk mengairi 24.321 Ha (Luas Baku),
Sawah Irigasi 18.079 Ha Daerah Irigasi yang ada di Kabupaten Bima.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 59
Tabel 2.35Kondisi jaringan irigasi di Kabupaten BimaTahun 2015
No Nama Daerah Irigasi(D.I)
Kondisi (m)
Rusak Sedang Baik Jumlah1 2 3 4 5 6
1 Kec. Madapangga 6.120 9.123 19.845 35.088
2 Kec. Bolo 1.649 10.548 9.753 21.950
3 Kec. Donggo 2.035 4.600 6.716 13.351
4 Kec. Sanggar 3.113 4.050 8.550 15.713
5 Kec. Monta 4.042 15.360 15.970 35.372
6 Kec. Woha 1.786 7.000 9.233 18.019
7 Kec. Belo 4.396 4.746 23.141 32.283
8 Kec. Wera 2.870 4.300 6.044 13.214
9 Kec. Ambalawi 630 1.657 613 2.900
10 Kec. Sape 2.929 4.208 5.733 12.870
11 Kec. Lambu 1.450 28.015 3.168 32.633
12 Kec. Wawo 300 500 400 1.200
13 Kec. Langgudu 640 2.270 4.093 7.303
14 Kec. Tambora 425 275 6.050 6.750
15 Kec. Palibelo 3.703 3.473 10.382 17.558
16 Kec. Parado 365 340 335 1.040
17 Kec. Lambitu 390 215 135 740
18 Kec. Soromandi 675 245 185 1.105
Total 37.518 100.925 130.346 269.089Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bima, 2015
Kondisi jaringan irigasi di Kabupaten Bima sebagian besar berada pada
kondisi baik yaitu 130.346 m atau 48,44% kondisi rusak dan sedang yaitu
138.443 m atau sebesar 51,56%. Dari kondisi tersebut Kecamatan Lambitu
mempunyai jaringan irigasi yang rusak mencapai lebih dari 50%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 60
b. EnergiSumber penerangan rumah tangga di Kabupaten Bima bersumber
pada listrik PLN dan non PLN seperti PLTS dan PLTHM. Pada tahun 2014jumlah Rumah Tangga (RT) yang belum memiliki listrik di Kabupaten Bimamencapai 9.402 RT yang tersebar pada18 Kecamatan.
4. Urusan Wajib Perumahan RakyatMasyarakat Kabupaten Bima masih membutuhkan rumah cukup
banyak. Kebutuhan rumah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dari sisi
kualitas perumahan, Kabupaten Bima masih dihadapkan pada masih
banyaknya perumahan yang tidak sesuai dengan standar perumahan yang
sehat. Pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni tersebut dipenuhi
baik melalui bantuan perumahan dari Kemeterian Perumahan rakyat,
pengembang swasta, maupun perorangan. Pada tahun 2011 jumlah rumah
tak layak huni yang yang ditingkatkan kualitasnya mencapai 600 unit,
sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 365 unit. Sementara itu pada tahun
2013 peningkatan kualitas rumah tak layak huni mencapai 1.400
unit.Sementara itu pada tahun 2015 peningkatan kualitas rumah tak layak
huni mencapai 1.501 unit.
5. Urusan Wajib Penataan RuangIndikator yang digunakan untuk mengukur kinerja urusan wajib
penataan ruang antara lain : rasio ketaatan terhadap RTRW dan Persentase
luas lahan produktif
a. Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Untuk menghitung ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut :
Tabel 2.36Rasio Ketaatan terhadap RTRW Kabupaten BimaTahun 2011-2014
No Uraian 2010 2011 2012 20141. Realisasi RTRW 60 70 70 70
2. Rencana Peruntukan RTRW 60 90 90 90
3. Rasio (1./2.) 1 0,8 0,8 0,8Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bima Tahun 2011-2031
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 61
b. Luas wilayah produktif
Untuk menghitung luas wilayah produktif dapat disusun tabel,sebagai berikut :
Tabel 2.37Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2010-2014 Kabupaten Bima
No Uraian 2011 2012 2013 20141. Luas Wilayah produktif 100 95 95 952. Luas Seluruh Wil. Budidaya 90 90 90 903. Rasio (1./2.) 1,1 1,06 1,06 1,06
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bima Tahun 2011-2031
6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Program perencanaan pembangunandaerah di Kabupaten Bimamengacu pada Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional yang dijabarkan dengan PeraturanPemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.Disamping itu, penjabaran terhadap UU 25 tahun 2004 juga telahditindaklanjuti Kabupaten Bima dengan menetapkan Peraturan DaerahKabupaten Bima Nomor 5 tahun 2005 tentang Tatacara PenyusunanPerencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bima. Sebagai tindaklanjutdari keberadaan Peraturan perundang-undangan tersebut di atas KabupatenBima telah menyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) tahun 2006-2025, Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD) tahun 2011-2015 yang dijabarkan setiap tahunnya melaluipenyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Disamping itu program perencanaan daerah juga diimplementasikan
dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan, dan disebutkan pula dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 62
Pada tahun 2015 program perencanaan daerah yang telah dilakukan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) adalah sebagai
berikut :
1. Program kerjasama pembangunan2. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh3. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar4. Program perencanaan prasarana wilayah dan Sumber Daya Alam5. Program perencanaan pembangunan daerah6. Program perencanaan pembangunan ekonomi7. Program perencanaan sosial dan budaya8. Program perencanaan data dan informasi9. Program Perencanaan Tata Ruang
Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan wajib perencanaan
pembangunan sampai dengan tahun 2015 adalah :
1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai acuan/
pedoman dalam penyusunan program/kegiatan pembangunan Kabupaten
Bima, antara lain RPJPD, RPJMD dan RKPD ;
2. Tersedianya data dan informasi sebagai bahan referensi dalam
penyusunan perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan,
antara lain : Buku Bima dalam angka, Buku Kecamatan Dalam Angka,
Buku PDRB, Buku ICOR dan Profil Daerah ;
3. Teridentifikasinya dan Terikoordinasinya program dan kegiatan
pembangunan di Kabupaten Bima, baik dari sumber dana APBD
Kabupaten, APBD Provinsi maupun APBN.
7. Urusan Wajib PerhubunganIndikator untuk mengukur kinerja atas urusan wajib perhubungan
meliputi sarana dan prasarana perhubungan. Kondisi sarana dan prasarana
perhubungan di Kabupaten Bima hingga tahun 2015 terdiri dari terminal
angkutan darat sebanyak 7 unit, pelabuhan laut sebanyak 1 unit dan
tambatan perahu sebanyak 13 unit, dan bandar udara sebanyak 1 unit. Data
mengenai jenis sarana dan prasarana perhubungan di Kabupaten Bima dapat
dilihat pada Tabel 2.38 berikut ini.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 63
Tabel 2.38Jenis Sarana dan Prasarana Perhubungan di Kabupaten Bima
Tahun 2010-2015
No Jenis Sarana dan PrasaranaPerhubungan
Tahun2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 Terminal angkutan darat 7 7 7 7 7
2 Pelabuhan laut 1 1 1 1 1
3 Bandar Udara 1 1 1 1 1
4 Kendaraan angkutan umum
a. Bis trayek dalam kabupaten 140 140 124 124 -
b. Bis AKAP 24 24 24 24 -
c. Truk 400 400 400 400 -
d. Bemo 60 60 40 40 40
e. Kendaraan Roda 2 - - - - -
5 Angkutan penyeberangan rakyat 40 40 40 40 80
Sumber : Dinas Perhubungan , Komunikasi, dan Informatika Kab. Bima,2015
8. Urusan Wajib Lingkungan HidupPotensi sumberdaya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Bima
adalah potensi lahan persawahan seluas 34.445 ha atau 344,45 km2, tanah
pekarangan 4.066 atau 40,66 km2, tanah tegalan 70.851 ha atau 708,51 km2,
tambak dan kolam 2.118 ha atau 21,18 km2, perkebunan 9.671 ha atau 96,71
km2, hutan 227.479 ha atau 2.274,79 km2, dan lain-lain 12,466 ha 1.24,66
km2. Dengan terus meningkatnya jumlah penduduk akan memberikan
tekanan yang semakin berat terhadap sumberdaya alam dan lingkungan
hidup serta mengarah terlampauinya kemampuan lingkungan untuk
memulihkan secara alami. Dari aspek penanganan lingkungan di Kabupaten
Bima masih terdapat areal lahan kritis diluar kawasan hutan seluas 25.568,49
ha dan didalam kawasan hutan seluas 30.674,21 Ha yang berpengaruh
terhadap keseimbangan hidrologis di setiap Daerah Aliran Sungai (DAS).
Untuk mengatasi hal tersebut telah dilakukan penanganan seluas 5.808Ha
pada tahun 2013, sehingga jumlah lahan kritis yang masih tersisa seluas
56.242.70 Ha.Sementara itu, berbagai pola penanganan lahan kritis juga
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 64
dilakukan pada tahun 2014, sehingga jumlah lahan kritis di Kabupaten Bima
dapat ditekan menjadi 55.569 ha
Secara geografis Kabupaten Bima mempunyai panjang pantai ± 640
Km yang tersebar di beberapa desa dan Kecamatan. Dari panjang pantai
tersebut, telah terjadi kerusakan pantai/pesisir yang berupa abrasi pada
beberapa kawasan. Kerusakan pesisir terjadi karena hantaman arus
gelombang pasang surut yang terjadi setiap hari dan berkurangnya hutan
mangrove disepanjang pesisir pantai yang berfungsi sebagai penahan
gelombang.
9. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan SipilPelayanan kependudukan dan pencatatan sipil saat ini dirasakan
belum optimal, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain terbatasnya
sumberdaya manusia aparatur pelaksana adminduk capil, serta terbatasnya
infrastruktur pendukung/fasilitas IT sehingga data kependudukan dan
pencatatan sipil yang tersedia belum terintegrasi dalam suatu sistem data
base yang mudah diakses untuk berbagai kepentingan. Oleh karena itu
Pemerintah Kabupaten Bima terus berupaya dan komitmen meningkatkan
pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil.
Sampai tahun 2014 telah melaksanakan pelatihan dan fasilitasi dalam
rangka penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
secara terpadu terhadap aparatur pengelola SIAK dalam rangka peningkatan
pelayanan kepada masyarakat dan sosialisasi tentang penerapan elektornik
KTP (E-KTP). Dengan adanya perubahan kewenanganpencetakan E-KTP
yang semula dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan sekerang telah
dialihkan ke Pemerintah Daera, maka dan diharapkan pada tahun 2015
semua penduduk wajib KTP di Kabupaten Bima dapat menggunakan E-KTP.
Upaya tersebut dilakukan sesuai dengan Undang-Undang nomor 23
tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Pemerintah
nomor 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 65
Tabel 2.39Kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten Bima
No DokumenKependudukan
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 20151 2 3 4 5 6 7 8
1 KTP 30.076 45.318 308.201 271.593 225.401 328.408
2 Akta kelahiran 85.103 134.401 140.780 148.896 150.840 212.745
3 Akta Perkawinan 5 19 27 6 10 162
4 Akta Perceraian - - - - - -
5 Akta Pengakuan danPengesahan anak
2 2 8 12 10 10
6 Akta Kematian - - 2 - - -
7 Kartu Keluarga 28.587 81.882 110.474 118.714 137.712 165.587
8 Jumlah pendudukwajib KTP
300.815 377.856 358.000 442.583 374.762 410.096
9 (Jumlah pendudukyang memiliki KTPdibagi jumlah wajibKTP) x 100%
10,00 12,00 86,09 61,37 78,65 80,08
10 Akte KelahiranGratis (usia 0 s/d 60hr)
1.013 3.095 3.108 1.535 938 916
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,2015
Jumlah penduduk wajib KTP di Kabupaten Bima terus meningkat
setiap tahunnya, hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk. Dari
447.286 jiwa penduduk Kabupaten Bima pada tahun 2012, yang wajib KTP
sebanyak 358.000 jiwa, sedangkan yang mengurus KTP mencapai 15.242
jiwa sehingga jumlah yang memiliki KTP sebanyak 45.318 jiwa. Sedangkan
pada tahun 2015 dengan jumlah penduduk 519.811 jiwa, jumlah wajib KTP
mencapai 410.096 jiwa dengan adanya penerapan elektronik KTP (E-KTP)
diharapkan 100% penduduk wajib KTP telah memiliki KTP.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 66
10. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakBeberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya :
1. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
i. Sosialisasi keterampilan perempuan pedesaan dalam bidang usaha
ekonomi produktif
ii. Replikasi Program KPKK – AusAID
2. Program Peningkatan Peran Perempuan dalam Bidang Kesehatan
Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan ibu di POSYANDU
3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Pengarus utamaan gender
(PUG)
Kegiatan sosialisasi dan penyediaan sarana dan prasarana kelembagaan
PUG
Dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan, hasil yang telah dicapai
sampai dengan akhir tahun 2015 adalah:
Pembentukan Lembaga Perlindungan Anak Daerah (LPAD) Kabupaten
Bima.
Dicapainya komitmen dalam penanganan masalah korban KDRT
Jumlah data kasus KDRT di Kabupaten Bima selama tahun 2015 menurun
menjadi 8 kasus dari sejumlah 16 kasus pada tahun 2010.
11. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Pencapaian Peserta KB Baru (PB) di Kabupaten Bima dari tahun ke
tahun terus meningkat, tercatat pada tahun 2013 sebanyak 11.407 PB, dan
menurun pada tahun 2015 menjadi 7.302 Peserta KB Baru. Begitu juga
halnya dengan peserta KB aktif dari tahun ke tahun jumlahnya mengalami
peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah peserta KB aktif (PA) mencapai 74.398
PA, meningkat menjadi 77.968 PA pada tahun 2012, dan menurun jumlahnya
pada tahun 2015 mencapai 70.861 PA.
Dari jenis alat kontrasepsi yang digunakan meliputi IUD, MOP/MOW,
Implant, Suntikan, Pil, dan Kondom/OVG, alat kontrasepsi suntikan paling
banyak diminati oleh peserta KB yang mencapai lebih dari 50% dari total
peserta KB setiap tahunnya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 67
Tabel 2.40Pencapaian peserta KB baru di Kabupaten Bima tahun 2010 s.d 2015
No Indikator Peserta KB BaruTahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Perkiraan Permintaan Masyarakat(PPM) pada peserta KB baru
20.487 25.646 17.607 22.761 7.302
2 Perserta KB baru atau realisasiPPM
25.907 32.605 11.407 12.323 6.916
3 % Peserta KB Baru thd PPM 126,47 130,27 17.607 804.226 94,71
Peserta KB Aktif
1 Perkiraan Permintaan Masyarakat(PPM) pada peserta KB Aktif
70.228 72.786 88.524 79.958
2 Pasangan Usia Subur 92.004 94.109 79.633 77.690 91.393
3 Peserta KB Aktif 74.398 77.968 98.594 112.082 70.861
4 % Peserta KB Aktif thd PPM 105.94 110.58 82.879 107,88 88,62
5 % Peserta KB Aktif thd PUS 80.86 82.87 104,08 115,13 77,53
6 Peserta Program KB Pria 2.575 3.842 84,06 12.542 2.090
7 Jenis Kontrasepsi yang digunakan
- IUD 12.177 12.344 11.007
- MOP/MOW 1.720 1.743 13.996 - 1.605
- Implant 13.246 15.003 2.000 47.192 17.685
- Suntikan 40.919 42.720 19.032 1.841 35.418
- Pil 3.909 3.983 39.924 15.492 3.261
- Kondom / OVG 2.427 3.809 4.992 40.680 1.885Sumber : BPPKB Kab. Bima, 2015
12. Urusan Wajib SosialPembangunan bidang kesejahteraan sosial dilaksanakan dalam rangka
mencegah, mengurangi timbulnya permasalahan sosial, keadaan di
Kabupaten Bima menunjukan masih banyak penduduk yang belum terpenuhi
hak atas kebutuhan dasarnya secara layak. Selain itu juga menangani dan
melayani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan
melibatkan masyarakat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 68
Penyelenggaraan pembangunan bidang sosial yang dilakukan
pemerintah adalah upaya terarah, terpadu dan berkelanjutan dalam bentuk
pelayanan, rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan
perlindungan sosial agar hidup layak sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya. Pembangunan PMKS ditujukan untuk meingkatkan taraf
kesejahteraan sosial, memulihkan fungsi sosial masyarakat dalam rangka
meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menagani
masalah kesejahteraan sosial, meningkatkan kemampuan, kepedulian dan
tanggung jawab sosial masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial secara melembaga dan berkelanjutan.
Prioritas penanganan ditujukan kepada masyarakat yang memiliki
kehidupan yang tidak layak dan PMKS, diantaranya adalah kemiskinan,
keterlantaran, kecacatan, keterpencilan, ketuna sosial dan penyimpangan
perilaku, korban bencana dan korban tindak kekerasan, eksploitasi dan
diskriminasi sesuai UU No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.
Meskipun penanganan kesejahteraan sosial terus diupayakan namun
hasilnya belum mampu menekan jumlah PMKS yang menyebabkan PMKS
terus berkembang. Masih cukup tingginya angka kemiskinan di Kabupaten
Bima dan kurangnya penanganan PMKS mempengaruhi kurang optimalnya
pelaksanaan pembangunan di dibidang kesejahteraan sosial.
Pada tahun 2010, jumlah PMKS masih tinggi sedang Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial ( PSKS ) masih rendah. Adapun data PMKS Kabupaten
Bima tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 2.41 Sedangkan untuk menangani
permasalahan sosial selain pemerintah ada dari masyarakat yaitu potensi dan
sumberdaya kesejahteraan sosial (PSKS) antara lain; Karang taruna,
Oraganisasi Sosial, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Wanita Pemimpin
Kesejahteraan Sosial (WPKS), dan kalangan Dunia Usaha (DU). Panti Sosial
yang ada di Kabupaten Bima sebanyak 31 unit milik pemerintah, sedangkan
swasta tidak ada.
Adapun perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) di Kabupaten Bima dalam 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 69
Tabel 2.41
Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
No. Penduduk Rawan Sosialdan Sarana
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Anak jalanan 283 237 165 110 110
2 penderita sakit jiwa - - - - -
3 Gepeng 474 399 336 271 283
4 Jumlah Penderita HIV/AIDS - - - - -
5 Jumlah Pecandu Narkoba 32 46 33 41 41
6 Sarana Rehabilitasi Sosial 47 55 65 75 75
7 Fakir Miskin 39.429 39.179 38.879 38.529 38.529
8 Bayi Terlantar - - - - -
9 Anak Terlantar 803 791 776 751 741
10 Lanjut usia terlantar 5.892 5.867 5.844 5.819 5.819
11 Komunitas adat terpencil 375 210 175 252 252
12 Penyandang cacat 3.346 3.354 3.331 3.331 3.331
13 Penyandang Tunanetra 83 83 83 83 83
14 Penyandang Tunarungu 66 66 66 66 66
15 Penyandang Tuna wicara 175 175 175 175 175
16Penyandang Tuna Wicara TunaRungu - - - - -
17 Penyandang Tuna Daksa - - - - -
18 Penyandang Tuna Grahita - - - - -
19 Penyandang Cacat Jiwa - - - - -
20 Penyandang Cacat Ganda - - - - -
21 Pengungsi dan Korban Bencana 3.067 2.717 2.892 3.087 3.087
22 Tuna Susila (termasuk waria) 245 220 205 230 230
23 Bekas Narapidana 234 234 234 234 234
24 Pengidap HIV/AIDS - - - - -
25 Korban Penyalahgunaan Napza - - - - -Sumber : Dinas Sosial, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 70
14.Urusan Wajib Ketenagakerjaana. Kualitas tenaga kerja (Rasio lulusan S1/S2/S3)
Kualitas tenaga kerja di Kabupaten Bima ditentukan oleh tingkat
pendidikan yang ditamatkan. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi
nasional (SUSENAS) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah
penduduk Kabupaten Bima usia 10 tahun ke atas mencapai 340.931 orang
pada tahun 2010 dan diperkirakan meningkat menjadi sekitar 356.028 orang
pada tahun 2014. Jika dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang
ditamatkan, jumlah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah di
Kabupaten Bima mencapai 35.389 orang (10,38%), keadaan ini menurun
dan diperkirakan menjadi 16.555 orang pada tahun 2014, sedangkan yang
telah menamatkan perguruan tinggi (S1/S2/S3) mencapai 11.114 orang
(3,26%) pada tahun 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 12.105
orang (3,40%) pada tahun 2014.
Tabel 2.42Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten
Bima Tahun 2010-2014
No Pendidikan TertinggiYang Ditamatkan
Tahun2010 2011 2012 2013 2014*
1 2 3 4 5 6 71 Tidak/ Belum Pernah
Sekolah 35.389 23.519 20.469 24.336 16.5552 Tidak/ Belum Tamat SD 97.984 96.246 93.579 93.119 90.6453 SD 72.550 84.745 87.396 92.204 99.8664 SMP 50.696 57.610 59.347 51.490 55.8255 SMA 67.402 68.423 69.721 74.418 75.5316 Diploma 5.796 4.201 3.947 6.445 5.5017 Perguruan Tinggi
(S1/S2/S3) 11.114 9.607 14.845 10.178 12.105Total Penduduk Usia ≥ 10 thn 340.931 344.352 349.305 352.191 356.028
Total Penduduk 439.228 443.663 447.286 450.976 454.962Rasio Penduduk Tamat
PT/Total Penduduk 2,53% 2,17% 3,32% 2,26% 2,66%Sumber data: BPS Kab. Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 71
b. Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan)
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk
65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
Tabel 2.43Rasio Ketergantungan Penduduk di Kabupaten Bima
Tahun 2010-2014
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014*1 2 3 4 5 6
Jumlah penduduk usia < 15tahun 149.597 151.124 149.498 150.726 154.950
Jumlah penduduk usia > 64tahun 23.769 23.987 24.692 24.896 25.285
Jumlah penduduk usia tidakproduktif 173.366 175.111 174.190 175.622 180.235
Jumlah penduduk Usia 15-64 tahun 265.862 268.552 273.096 275.354 274.727
Rasio ketergantungan 65,21% 65,21% 63,78% 63,78% 65,60%Sumber data: BPS Kab. Bima
Rasio Ketergantungan Total penduduk Kabupaten Bima sebesar 63,78 %
pada tahun 2013. Angka ketergantungan ini menurun bila dibandingkan
dengan keadaan tahun 2010 mencapai 65,21%. Dan diperkirakan angka
ketergantungan total penduduk Kabupaten Bima akan berada pada kisaran
65,60% karena bertambahnya usia penduduk yang belum berproduktif dan
penduduk yang dianggap todak berproduktif lagi. Yang artinya setiap 100
orang yang berusia kerja (dianggap produktif) di kabupaten Bima
mempunyai tanggungan sebanyak 66 orang yang belum produktif dan
dianggap tidak berproduktif lagi. Sementara itu, Rasio Ketergantungan Muda
penduduk Kabupaten Bima sebesar 54,74%. Sedangkan Rasio
Ketergantungan Tua penduduk Kabupaten Bima sebesar 9,04%. Yang
artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) di
Kabupaten Bima mempunyai tanggungan sebanyak 55 orang yang belum
produktif dan 9 orang yang dianggap tidak berproduktif lagi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 72
15. Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahPengembangan Koperasi dan UKM di Kabupaten Bima tahun 2015
diarahkan dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat secara nyata
sehingga dapat memperkokoh ketahanan daerah Kabupaten Bima disegala
bidang. Pembangunan disektor Koperasi dan UKM pada Tahun 2013
mengalami peningkatan dengan perkembangan jumlah koperasi dan jumlah
anggota sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel 2.44.
Tabel 2.44Jumlah Koperasi Tahun 2010 s.d 2015
No Jumlah koperasi 2010 2011 2012 2013 2014 20151 Jumlah Koperasi 216 232 244 255 270 270
a. Koperasi Aktif 167 188 195 207 222 204b. Koperasi tidak aktif 49 44 49 48 48 66
2 Jumlah anggota 52.502 49.812 49.239 52.254 52.228 49.0523 RAT dengan jumlah 99 100 101 109 113 1154 Jumlah pengelola 1.626 1.742 1.772 1.813 1.881 1.815Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bima, 2015
Secara Komulatif jumlah koperasi meningkat dari 216 unit tahun 2010
menjadi 255 unit tahun 2013 atau mengalami perkembangan 18,37% dan
bertambah menjadi 270 unit koperasi pada tahun 2015, kondisi ini didukung
oleh Pembinaan kelembagaan koperasi yang semakin baik yang ditunjukan
dengan angka koperasi aktif lebih dari 80% dan juga pada sisi lain bahwa
perkembangan perkoperasian didukung dengan penyediaan (bantuan) dari
Pemerintah sehingga jumlah koperasi yang tidak aktif sebanyak 66 unit pada
tahun 2015. Ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran anggota dan
masyarakat akan manfaat dan eksitensi mereka dalam berkoperasi. Untuk
terwujudnya Koperasi dan UKM yang aktif, produktif, dan berkualitas telah
dilakukan upaya :
1. Melakukan bimbingan teknis terhadap berbagai aspek; baik aspek
organisasi, manajemen/tatalaksana dan usaha UKM
2. Fasilitas bagi perkuatan modal KUKM
3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan organisasi
dan usaha koperasi melalui kegiatan monitoring serta penilaian klasifikasi
dan penilaian kesehatan KSP/USP koperasi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 73
4. Melakukan koordinasi dengan berbagi dinas isntansi teknis yang sangat
terkait dalam upaya pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menegah
(UKM).
Adapun klasifikasi koperasi tahun 2010 hingga 2015 dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 2.45Klasifikasi Koperasi Tahun 2010 s.d 2015
No Jumlah koperasi 2010 2011 2012 2013 2014 20151 Sangat Berkualitas 2 - - - - -2 Berkualitas 24 27 27 30 33 353 Cukup Berkualitas 6 18 18 25 27 30
Jumlah 32 45 45 55 60 65Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bima, 2015
Jumlah tenaga kerja pada kegiatan perkoperasian tahun 2013
meningkat 10,29% atau1.813 orang jika dibandingkan dengan tahun 2010
sebanyak 1.626 orang. Jumlah ini sebagian besar tersebut terserap dalam
kegiatan usaha simpan pinjam sedangkan sisanya terserap pada usaha
lainnya.
Struktur permodalan koperasi dan UKM sampai dengan tahun 2015
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.46Struktur Permodalan Koperasi dan PKM Tahun 2010-2014
No Jenis ModalTahun
2010 2011 2012 2013 2014 20151 Modal sendiri
(Rp. Miliar)47,930 52,925 67,317 75,335 87,772 125.800
2 Modal Luar(Rp. Miliar)
36,930 56,667 54,837 55,890 65,603 44.925
3 Asset(Rp. Miliar)
84,859 109,559 122,967 131,225 152,248 157.716
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bima, 2015
16. Urusan Wajib Penanaman ModalPeningkatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kabupaten Bima
tahun 2010 s/d 2014 salah satunya adalah peranan investasi. Dalam
pengertian makroekonomi, investasi secara fisik adalah akumulasi modal yang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 74
besarnya dapat dicerminkan dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Investasi atau PMTB berasal dari berbagai instansi baik pemerintah, swasta
(Penanaman Modal Asing, PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri,
PMDN), maupun rumah tangga (masyarakat).
Dalam 5 (lima) tahun terakhir perkembangan investasi terus mengalami
peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2010, nilai investasi di Kabupaten
Bima mencapai Rp. 385 miliar, meningkat menjadi Rp. 459,48 miliar pada
tahun 2013, dan diperkirakan meningkat menjadi Rp. 483,86 miliar pada tahun
2014. Adapun perkembangan kegiatan investasi menurut sektor berdasarkan
harga konstan sebagai berikut :
Tabel 2.47Perkembangan PMTB Kabupaten Bima Atas Dasar Harga
Konstan(ADHK)Tahun 2010-2014* (Rp. Juta)
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014*1 2 3 4 5 6
1. Pertanian 56.329,49 60.374,66 63.378,57 64.320,56 63.622,322. Pertambangan danPenggalian
19.818,76 20.887,91 22.491,98 23.855,20 25.451,44
3. Industri Pengolahan 7.820,61 8.052,68 8.325,52 8.598,65 8.914,30
4. Listrik, Gas dan AirBersih
1.279,16 1.348,93 1.438,44 1.509,40 1.578,68
5. Bangunan 40.432,06 43.615,27 47.250,60 50.290,03 53.299,326. Perdagangan, Hotel &Restoran
111.629,38 118.828,12 129.895,56 139.142,65 149.916,88
7. Pengangkutan danKomunikasi
49.592,76 51.749,71 54.660,75 57.873,73 61.871,10
8. Keuangan, PersewaanDan Jasa Perusahaan
19.070,28 20.601,78 22.274,04 23.810,56 25.402,86
9. Jasa - Jasa 79.017,18 83.306,40 86.175,68 90.077,95 93.989,50PMTB Kab. bima 384.989,67 408.765,46 435.891,13 459.478,73 483.863,39
Sumber: BPS Kab. Bima, 2015* Angka Proyeksi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 75
Hasil analisis jumlah investor PMDN/PMA di Kabupaten Bima dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.48Perkembangan Rencana dan Realisasi Investasi Kabupaten Bima
Tahun 2010 s.d 2015
NoNama
PerusahaanBidangUsaha
RencanaInvestasi
(Rp.)
Realisas investasiJumlah
totalinvestasi
Ket.(aktif/
tdkaktif
2010 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111. PT. Bima
SaktiMutiara(BSM)
BudidayaMutiara
7.510.200.000
3 M 19,2M 19,2 M 21.406.674.416
21.406.674.416
5,1 M Aktif
2 PT. TirtaMas Mutiara(PMA)
Pembibitan&BudidayaMutiara
47 M 10 M 12,2M 22,7 M 23.774.764.000
38.199.804.000
14,7 M Aktif
3 PT. BimaBudidayaMutiara
BudidayaMutiara
500 jt 500 jt 600 jt - - 1 M Aktif
4 PT.IndominingKarya Buana
Mangan 25 M - 1 M 1 M - - 1 M Aktif
5 PT.IndominingKarya Buana
Pasir Besi - 1 M 1 M - - 1 M Aktif
6 PT. JagadMahesaKarya
Pasir Besi 25 M - 2 M 2 M - - 2 M Aktif
Pengangkutandan kominukasi
12,78%
Keuangan5,25%
Jasa-jasa19,42%
Gambar 2.10: Grafik Kegiatan Investasi Menurut Sektordi Kab. Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 75
Hasil analisis jumlah investor PMDN/PMA di Kabupaten Bima dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.48Perkembangan Rencana dan Realisasi Investasi Kabupaten Bima
Tahun 2010 s.d 2015
NoNama
PerusahaanBidangUsaha
RencanaInvestasi
(Rp.)
Realisas investasiJumlah
totalinvestasi
Ket.(aktif/
tdkaktif
2010 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111. PT. Bima
SaktiMutiara(BSM)
BudidayaMutiara
7.510.200.000
3 M 19,2M 19,2 M 21.406.674.416
21.406.674.416
5,1 M Aktif
2 PT. TirtaMas Mutiara(PMA)
Pembibitan&BudidayaMutiara
47 M 10 M 12,2M 22,7 M 23.774.764.000
38.199.804.000
14,7 M Aktif
3 PT. BimaBudidayaMutiara
BudidayaMutiara
500 jt 500 jt 600 jt - - 1 M Aktif
4 PT.IndominingKarya Buana
Mangan 25 M - 1 M 1 M - - 1 M Aktif
5 PT.IndominingKarya Buana
Pasir Besi - 1 M 1 M - - 1 M Aktif
6 PT. JagadMahesaKarya
Pasir Besi 25 M - 2 M 2 M - - 2 M Aktif
Pertanian13,14% Pertambangan
5,26%
Perdagangan30,97%
Jasa-jasa19,42%
Gambar 2.10: Grafik Kegiatan Investasi Menurut Sektordi Kab. Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 75
Hasil analisis jumlah investor PMDN/PMA di Kabupaten Bima dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.48Perkembangan Rencana dan Realisasi Investasi Kabupaten Bima
Tahun 2010 s.d 2015
NoNama
PerusahaanBidangUsaha
RencanaInvestasi
(Rp.)
Realisas investasiJumlah
totalinvestasi
Ket.(aktif/
tdkaktif
2010 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111. PT. Bima
SaktiMutiara(BSM)
BudidayaMutiara
7.510.200.000
3 M 19,2M 19,2 M 21.406.674.416
21.406.674.416
5,1 M Aktif
2 PT. TirtaMas Mutiara(PMA)
Pembibitan&BudidayaMutiara
47 M 10 M 12,2M 22,7 M 23.774.764.000
38.199.804.000
14,7 M Aktif
3 PT. BimaBudidayaMutiara
BudidayaMutiara
500 jt 500 jt 600 jt - - 1 M Aktif
4 PT.IndominingKarya Buana
Mangan 25 M - 1 M 1 M - - 1 M Aktif
5 PT.IndominingKarya Buana
Pasir Besi - 1 M 1 M - - 1 M Aktif
6 PT. JagadMahesaKarya
Pasir Besi 25 M - 2 M 2 M - - 2 M Aktif
Pertambangan5,26%
IndustriPengolahan
1,84%
Listrik0,33%
Bangunan11,01%
Perdagangan30,97%
Gambar 2.10: Grafik Kegiatan Investasi Menurut Sektordi Kab. Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 76
NoNama
PerusahaanBidangUsaha
RencanaInvestasi
(Rp.)
Realisas investasi Jumlahtotal
investasi
Ket.(aktif/tdkaktif
2010 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 117 PT. Jagad
GlobalMineral(PMA)
JasaPenunjangPertambangan Umum
12 M - - - - - - DalamSP(Kab.Bimamerupakansalahsatulokasiusaha)
8 PT. SunshineTechnologyNusaTenggara(PMA)
Pengusahaan hutantanamanindustri
- - - - -
9 PT.Indo MasTamboraJaya
Perdagangan danPengadaan
1 M - 1 M 1 M - - 1 M Aktif
10 PT. SulindaPersada
TambakUdangVanase
200.000.000
100 Jt 500 jt 500 jt - 4 M 600 Jt Aktif
11 CV.NurindahPersada
Mutiara 500 Jt 500 jt 500 jt - - 1 M
12 CV. OceanBlue Mutiara
BudidayaMutiara
500 Jt - - - - 500 Jt Tidakaktif
13 CV. MutiaraInti Perkasa
TambakUdangVanase
100 Jt 100 Jt 100 jt - - 200 Jt Aktif
14 UD. WinduUtama
TambakUdangVanase
100 Jt 100 Jt 100 jt - - 100 Jt Aktif
15 UD. AnginMamir
TambakUdangVanase
100 Jt 100 Jt 100 jt - - 200 Jt Aktif
Jumlah 14,9 M 38,3 M 48,9 M 28,4 M
Sumber : Kantor Penanaman Modal Kab. Bima, 2015
17. Urusan Wajib KebudayaanKeberagaman budaya di Kabupaten Bima, baik yang bergerak maupun
tidak bergerak merupakan modal dasar pembangunan dan jati diri bangsa.
Selanjutnya potensi tersebut diharapkan mampu menjadi pendukung pada
pengembangan di bidang kebudayaan dan sekaligus mampu sebagai
pendongkrak (daya ungkit) dan ikon wisata di Kabupaten Bima.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 77
Beberapa hal yang telah dicapai dalam bidang kebudayaan antara lain
adalah pelestarian benda-benda cagar budaya, festival kesenian rakyat di tingkat
Kabupaten, mengirimkan duta seni pelajar dan parade seni budaya di tingkat
nasional di anjungan NTB TMII Jakarta serta penyelenggaraan Pekan Seni
Pelajar di tingkat SD. SLTP dan SLTA maupun penanaman nilai-nilai budaya
daerah di tingkat pelajar.
Dalam rangka pelestarian benda cagar budaya dan bangunan bersejarah di
Kabupaten Bima telah dilaksanakan kegiatan konservasi dan penataan terhadap
benda-benda cagar budaya dan bangunan bersejarah. Sampai dengan tahun
2014 jumlah cagar budaya dan bangunan bersejarah baik yang bergerak maupun
tidak bergerak terdokumentasi di Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Bima
seperti Kawasan cagar budaya di Kabupaten Bima terdapat pada :
a. Kecamatan Wawo (Megalitik Lesung Batu, Wadu Sigi, Kompleks rumah adat(Lengge), Pesanggarahan Oi Wobo);
b. Kecamatan Lambitu (Perkampungan Tradisional Sambori).c. Kecamatan Langgudu (Bekas tapak kaki);d. Kecamatan Lambu (sumur tembaga), Kecamatan Wera (Nakara Perunggu,
Makam Rato Wara Bewi, Wadu Nocu, Gua Sangiang);e. Kecamatan Donggo (perkampungan tradisional Mbawa, Makam kuno, Wadu
Tunti, Uma Leme, Makam La Ncahu. Makam La Hila. Kompleks Dana Mbojo,Wadu Ntori, Pesanggrahan, situs Wadu Kopa);
f. Kecamatan Soromandi (Kompleks Wadu Pa’a);g. Kecamatan Sape (Wadu Tunti, Temba Romba, bekas tapak kaki, Wadu Sura,
Makam kuno);h. Kecamatan Sanggar (Situs Bukit Kaniki, Situs Bukit Henca, Makam Kuno,
Situs Lawangkuning, bekas tapak kaki, Situs Gua La Hami, Rasa Mantoi,Wadu Nocu, Makam Raja Sanggar, Gua Abarahi, Sarkopagus);
i. Kecamatan Madapangga (Bekas candi);j. Kecamatan Bolo (Wadu Genda);k. Kecamatan Monta (Gua Doro Parewa, Makam Kuno);l. Kecamatan Parado (Arca Gajah);m. Kecamatan Belo (Nekara Batu, Sarkofagus, Tapak Kaki);n. Kecamatan Woha (Wadu Bara Sila,Temba Ndori).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 78
Disamping itu, Kabupaten Bima juga memiliki kelompok-kelompok kesenian
rakyat yang tersebar di Kecamatan-kecamatan
18. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah RagaBerdasarkan UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, dengan
pembatasan usia pemuda (16 – 30 Tahun), jumlah pemuda diketahui sebanyak
200.573 jiwa (31,52%) dari jumlah penduduk sebanyak 519.811 jiwa. Peningkatan
peran serta pemuda antara lain program pengembangan dan pemberdayaan
pemuda, termasuk pembinaan pemuda Pelopor, peningkatan kewirausahaan
pemuda dan program pemberdayaan lembaga/organisasi kepemudaan.
Dalam pembangunan olahraga di Kab. Bima, masih terdapat permasalahan-
permasalahan yang penting antara lain belum adanya kesinambungan dan
sinergitas pola pembibitan. pembinaan dan pemanduan atlit olahraga, lemahnya
kapasitas kelembagaan organisasi olahraga daerah dan sarana prasarana yang
kurang memadai.
Terkait dengan permasalahan-permasalahan tersebut, permerintah
Kabupaten Bima telah melaksanakan pembinaan terhadap klub olahraga pelajar
serta pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga di tingkat regional dan
Nasional.
Pembinaan olah raga selama ini diarahkan pada upaya pembinaan dan
pengembangan keolahragaan. pengelolaan keolahragaan, penyelenggaraan
pekan dan kejuaraan olahraga, pembangunan dan peningkatan prasarana dan
sarana olahraga, pendidikan dan pelatihan keolahragaan, pendanaan
keolahragaan, pengembangan kemitraan pemerintah daerah dengan
masyarakat dalam pembangunan olahraga, peningkatan peranserta secara
lintas bidang dan sektoral serta masyarakat, peningkatan kemampuan atlit,
pelatih, dan pembina olahraga, dan pemberdayaan dan pemasyarakatan
olahraga serta peningkatan kebugaran jasmani masyarakat. Meskipun hasilnya
belum cukup menggembirakan baik di tingkat regional maupun nasional, tetapi
progres kearah peningkatan prestasi olah raga dapat diwujudkan. Kondisi ini
didukung dengan terus berkembangnya klub olah raga serta sarana dan
prasarana olah raga di Kabupaten Bima, meskipun Kabupaten Bima belum
memiliki sarana dan prasana yang belum ideal sesuai dengan standar nasional
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 79
bahkan internasional, tetapi sarana dan prasarana olah raga yang ada sudah
cukup membantu dalam upaya kemampuan atlit, pelatih, dan pembina
olahraga. Hingga tahun 2015, jumlah fasilitas olah raga baik untuk Bola Voli,
Sepak Bola, Renang, Bola Basket, Bulu Tangkis, dan lapangan lainnya
sebanyak 239 unit yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten Bima.
Adapun fasilitas olah raga yang ada di Kabupaten Bima sebagaimana
dalam tabel berikut :
Tabel 2.49Ketersediaan Fasilitas Olah Raga di Kabupaten Bima
No. KecamatanFasilitas Olahraga
TotalLap.Volly
Lap.Basket
Lap.Sepakbola
KolamRenang
Lap.Bulutangkis
1 2 3 4 5 6 7 81. Kec. Madapangga 3 2 5 1 4 152. Kec. Bolo 3 2 6 0 8 193. Kec. Donggo 2 2 2 1 3 104. Kec. Sanggar 2 2 2 0 3 95. Kec. Monta 5 1 6 0 8 206. Kec. Woha 3 2 7 0 8 207. Kec. Belo 5 1 4 0 6 168. Kec. Wera 4 1 4 0 4 139. Kec. Ambalawi 2 0 2 0 5 9
10. Kec. Sape 4 2 8 1 9 2411. Kec. Lambu 4 2 6 0 7 1912. Kec. Wawo 1 1 3 1 5 1113. Kec. Langgudu 3 1 4 0 5 1314. Kec. Tambora 1 0 1 0 2 415. Kec. Palibelo 5 1 5 1 6 1816. Kec. Parado 2 0 2 0 2 617. Kec. Lambitu 1 0 1 0 1 318. Kec. Soromandi 3 1 3 0 3 10
Jumlah 53 21 71 5 89 239Sumber Data: Dinas PU Kab. Bima, 2015
19. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam NegeriAnalisis kinerja terhadap urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri dapat dilihat dari indicator Angka Kriminalitas dan jumlah demontrasi.
Angka kriminalitas dan jumlah demonstrasi di Kabupaten Bima dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 80
Tabel 2.50Angka Kriminalitas di Kabupaten Bima
No U r a i a n Tahun 2012 Tahun 20131 Pembakaran 2 12 Pemalsuan Materai/Merk 1 03 Pemalsuan Surat 12 24 Zinah 5 45 Perkosaan 16 146 Permainan Judi 14 307 Meninggalkan Orang yang ditolong 3 08 Penghinaan 59 09 Pembunuhan 2 5
10 Penganiayaan 213 39811 Pencurian 101 8812 Pemerasan dan Pengancaman 66 2613 Pengelapan 33 2014 Penipuan/Curang 34 4715 Pengrusakan/Merusak Barang 29 7116 Tentang Tanah/ Tanaman/Pekarangan 22 10817 Curamor 61 1118 Miras 18 119 Perkelahian antar Kampung 3 8020 Unjuk Rasa 62 621 Penyakit Sosial, Narkoba dan PSK 6 022 Perladangan liar 12 323 Ilegal Loging 23 524 Senpi/ Handal 8 47
Jumlah 806 1021Sumber : Kantor Sat Pol PP Kab. Bima, Tahun 2013
Angka kriminalitas di Kabupaten Bima masih didominasi oleh kasus
pencurian dan penganiayaan serta sengketa tanah yang lebih dari 100 kasus
dalam sepanjang tahun 2013. Kegiatan demonstrasi di Kabupaten Bima mencapai
62 kasus sepanjang tahun 2012 turun menjadi 6 kasus pada tahun 2013.
Tingginya kegiatan demonstrasi ini lebih dominan disebabkan oleh persoalan
politik, sebagai imbas dari ketidakpuasan masyarakat pada hasil Pemilu Kepala
Daerah pada tahun 2010.
20. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, AdministrasiKeuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian pada tahun anggaran
2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 42.181.060.500,00 dan dapat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 81
direalisasikan sebesar Rp.38.472.722.993,00 (91,21%). Program dan kegiatan
pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian tahun 2014
dilaksanakan oleh: 1) Sekretariat DPRD, 2) Inspektorat, 3) Bappeda, 4) Badan
Kepegawaian Daerah (BKD), 5) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu(KPPT), 6)
Bagian Keuangan, 7) Dinas Pendapatan, 8) Bagian Hukum, 9) Bagian
Administrasi Pemerintahan, 10) Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur,
11) Bagian Administrasi Perekonomian, 12) Bagian Administrasi
Pembangunan,13) Bagian Umum dan Perlengkapan; dan 14) 18 Kecamatan
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bima.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Pemerintah Kabupaten Bima didukung PNS sebanyak 8.850 orang pada tahun
2015 dengan tingkat pendidikan pegawainya sebagian besar di atas
SLTA.Pegawai dengan tingkatan S1 sebanyak 39,13 persen, Sedangkan pada
tingkatan S2 maupun S3 baru sekitar 92 orang dari jumlah pegawai yang ada.
Jumlah PNS tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 9.508,
hal ini dikarenakan adanya pegawai yang pensiun maupun mutasi ke daerah lain.
Tabel 2.51Tingkat pendidikan PNS tahun 2010- 2015
No TingkatPendidikan PNS
Tahun2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 81 SD 118 118 118 84 60 232 SMP 119 123 123 75 70 643 SMA 3.362 3.486 3.486 3.041 2.871 3.5644 Diploma 2.661 2.760 2.784 2.554 2.354 1.6445 S1 3.183 3.301 3.352 3.675 3.765 3.4636 S2/S3 65 68 69 120 124 92
Total 9.508 9.508 9.857 9.549 9.244 8.850Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Bima, 2015
Perincian PNS berdasarkan tingkat pendidikan berturut-turut adalah : pada
tahun 2010 sebanyak 118 orang lulusan SD ( 1.24 %). jumlah ini tidak ada
perubahan sampai dengan tahun 2012, sedangkan tahun 2013 mengalami
penurun menjadi 23 orang. Jumlah PNS lulusan SLTP tahun 2015 sebanyak 64
orang (0,72%) lebih besar dibandingkan jumlah pada tahun 2010 yaitu sebanyak
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 82
119 orang. Jumlah PNS lulusan SMA tahun 2015 sebanyak 3.564 orang (40,23%)
meningkat dibandingkan tahun 2010 yaitu sebanyak 3.362 orang. PNS lulusan
Diploma/ Sarjana Muda tahun 2015 sebanyak 1.644 orang (18,58%) menurun
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 2.661 orang. Jumlah PNS lulusan S1 pada
tahun 2015 sebanyak 3.463 orang (39,13%) lebih banyak jika dibandingkan tahun
2010 yaitu sebanyak 3.183 orang. PNS lulusan S2/S3 tahun 2015 sebanyak 92
orang (1,04%) lebih banyak jika dibandingkan tahun 2010 yaitu sebanyak 65
orang. Adanya penurunan jumlah PNS pada tingkat SD, SMP, SMA, dan Diploma,
disamping ada yang memasuki masa pension tetapi juga ada beberapa PNS yang
yang telah selesai pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pada tahun 2012
hingga akhir 2012 tidak ada penambahan PNS karena adanya moratorium
penerimaan PNS dari pemerintah pusat. Namun pada tahun 2015 dengan adanya
kebijakan pemerintah pusat dengan mengangkat tenaga honorer K2 menjadi
PNS.
Kondisi diatas menunjukan bahwa kualitas PNS berdasarkan tingkat
pendidikan pada tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2010. hal ini juga
menunjukkan bahwa motivasi belajar pegawai untuk meningkatkan pengetahuan
dan kapasitas diri dalam rangka menunjang tugas kedinasan para PNS juga
berkembang.
Tabel 2.52Jumlah PNS berdasarkan golongan tahun 2010- 2015
Golongan Tahun2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7I 112 112 116 82 82 64II 2.649 2.747 2.747 2.613 2.261 1.501III 4.721 4.893 4.969 4.084 4.112 4.216IV 2.026 2.101 2.101 2.754 2.789 3.069
Jumlah 9.508 9.857 9.933 9.549 9.244 8.850Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Bima,2013
Jumlah PNS berdasarkan golongan kepangkatan pada tahun 2015
terbanyak adalah golongan III yaitu sebesar 4.216 orang (47,64%) mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebanyak 4.721 orang.
Selanjutnya PNS golongan IV pada tahun 2010 sebanyak 2.026 orang (21.31%)
meningkat menjadi 3.069 orang pada tahun 2015. PNS Golongan II pada tahun
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 83
2010 sebanyak 2.649 orang (27.86%) menurun dibandingkan tahun 2015 yaitu
sebanyak 1.501 orang. PNS Golongan I pada tahun 2015 sebanyak 64 orang
(0,72%) jumlahnya menurun dibandingkan tahun 2010 yaitu sebanyak 112 orang.
Melihat kondisi tersebut pegawai golongan III dan IV yang kebanyakan berada
pada level manager/midle management masih sangat dominan jumlahnya
dibandingkan dengan pegawai golongan I dan II selaku unsur staf pelaksana.
Secara teoritis idealnya komposisi urutan kekuatan pegawai yang baik pada
lembaga instansi pemerintah adalah berbentuk piramida, artinya semakin keatas
posisi golongan pangkat pegawai komposisinya semakin mengerucut atau
mengecil bukan sebaliknya.
Kondisi demikian pada akhirnya akan menyulitkan dalam pembinaan dan
pengelolaan managemen kepegawaian dan pengembangan pola karier pegawai,
karena susunan kekuatan pegawai yang ada tidak lagi berbentuk seperti piramida,
namun komposisinya berbentuk piramida terbalik bahkan seperti berbentuk
kubah, menggelembung ditengah. Upaya untuk meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme aparatur telah diselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan,
baik teknis maupun fungsional dan bimbingan teknis (bintek), maupun pendidikan
formal melalui program tugas belajar dan ijin belajar. Upaya peningkatan tersebut
secara nyata diwujudkan dengan penyediaan anggaran peningkatan SDM
aparatur baik pada instansi pengelola kepegawaian maupun yang tersebar pada
masing-masing SKPD.
Dalam kesempatan apel diberikan pembinaan-pembinaan kepegawaian,
antara lain masalah kedisiplinan jam dinas maupun dalam berpakaian dinas,selain
itu juga dilaksanakan evaluasi atas pelaksanaan pengawasan melekat (WASKAT)
pada semua SKPD se-Kabupaten Bima sesuai dengan keputusan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 46/2007 tentang Petunjuk
Pelaksanaan pengawasan Melekat dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Di bidang kelembagaan, Pemerintah Kabupaten Bima telah membentuk 4
(empat) perangkat daerah sebagai pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah nomor 3 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Bima, dibentuklah Badan Pelaksana Penyuluhan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 84
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Kantor Pelayanan Terpadu, serta Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Kabupaten Bima.
Pembangunan daerah memerlukan dukungan pembiayaan yang berasal
dari sumber, antara lain dari Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
serta lain – lain PAD yang sah. Selain itu juga dari Dana Perimbangan yang terdiri
dari Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak dan Dana Alokasi Umum.
Anggaran Pendapatan Daerah disusun sebagai kesatuan sistem secara
komprehensif dan tersusun atas dasar Potensi, Kontribusi PAD terhadap
Pendapatan Daerah sebagaimana Tabel dibawah ini.
Tabel 2.53Kontribusi PAD Terhadap APBD Tahun 2010-2016
TAHUN PAD Pertumbuhan( % )
Pendapatan(Rp.)
Proporsi PADThd
Pendapatan1 2 3 4 5
2010 23,052,319,479.00 13.14 713,187,516,772.00 3.762011 35,447,550,346.00 34.97 776,084,580,904.00 4.57
2012 41,131,168,439.00 13.82 856,157,254,110.00 4.802013 50,667,887,485.16 23.19 1,017,456,520,000.00 5.40
2014 100,893,414,725.35 99.13 1,168,245,612,635.75 8.64
2015 109.622.428.954.34 1,323,141,625,980.84
2016 108.391.236.944.00 1.623.870.195.569.00
Rata – Rata per Tahun 36.65 5.43
Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bima dalam rangka
meningkatkan pendapatan daerah antara lain ;
1. Terbatasnya sumber pendapatan daerah dan belum optimalnya penggalian
sumber-sumber pendapatan baru;
2. Masih perlunya peningkatan standar sarana dan prasarana pelayanan dan
terbatasnya SDM terutama pada Unit Pelayanan yang ada di daerah;
3. Belum optimalnya BUMD dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan
asli Daerah;
4. Belum optimalnya potensi pendapatan dari pajak dan retribusi daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 85
5. Adanya kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi terhadap
beberapa peraturan daerah menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan
asli daerah dari pajak dan retribusi daerah.
Sejalan dengan kemampuan keuangan daerah dan dalam rangka
mengantisipasi kekurangan penerimaan pendapatan daerah, maka Pemerintah
Kabupaten Bima mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang
telah ditetapkan melalui pembiayaan dari potensi daerah. Upaya yang dilakukan
adalah pembenahan administrasi seperti perbaikan data base, perluasan basis,
intensifikasi, ekstensifikasi wajib pajak/ wajib retribusi, serta meningkatkan kualitas
aparat, melalui :
1. Peningkatan Pendapatan Daerah terutama yang bersumber dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD) melalui Intensifikasi Sumber Pendapatan yang saat ini telah
dipetakan secara utuh dengan cara perbaikan pelayanan publik, peningkatan
sarana dan sarana pelayanan, serta transparasi pengelolaan pendapatan;
2. Ekstensifikasi terhadap potensi pendapatan daerah tanpa membebani
masyarakat secara berlebihan;
3. Koordinasi secara intensif dengan SKPD pengelola PAD.
Secara Spesifik Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bima diatur
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok -
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bima. Pengelolaan Keuangan
Daerah yang diatur dalam peraturan daerah ini meliputi kekuasaan pengelolaan
keuangan daerah, Penyusunan Rancangan APBD. Pelaksanaan APBD,
Perubahan APBD, Pengelolaan Kas Penatausahaan keuangan daerah, akuntansi
keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Pembinaan dan
Pengawasan Pengelolaan keuangan daerah, serta sistem informasi keuangan
daerah.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
belum seperti yang diharapkan, dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang ada, sehingga kontribusi
Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Daerah masih belum seperti yang
diharapkan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 86
Struktur Pendapatan Kabupaten Bima terdiri dari PAD, dana perimbangan
dan lain-lain pendapatan yang sah, Sampai saat ini PAD Kabupaten Bima hanya
memberikan kontribusi sebesar 8,64% dalam struktur Pendapatan Daerah.
Upaya peningkatan kinerja aparatur dan meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat, dilakukan melalui peningkatan prasarana dan sarana kerja
yang memadai dan pengembangan teknologi informasi. Pengawasan internal
yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bima telah mampu meningkatkan
Kinerja Aparatur dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemerintahan.
21. Urusan Wajib Ketahanan PanganTingkat pemenuhan konsumsi pangan masyarakat merupakan
perwujudan ketahanan pangan di Kabupaten Bima yang diukur berdasarkan
Pola Pangan Harapan (PPH). Selama ini upaya penganekaragaman konsumsi
pangan telah dilaksanakan oleh masing-masing sektor, namun masih ditemui
berbagai masalah. Permasalahan utama yang dihadapi dalam
penganekaragaman konsumsi pangan adalah : (1) belum tercapainya skor
mutu beragam dan keseimbangan konsumsi gizi sesuai harapan. (2) cukup
tingginya kesenjangan mutu gizi konsumsi pangan antara masyarakat desa
dan kota. (3) adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan
berbasis sumber daya lokal. (4) lambatnya perkembangan, penyebaran, dan
penyerapan teknologi pengolahan, nilai gizi, nilai ekonomi, sosial dan daya
terima. (5) kurangnya fasilitas pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan
aksesbilitas pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Masih
adanya kasus keracunan yang terjadi di masyarakat karena kurangnya
pengetahuan tentang mutu dan keamanan pangan, sehingga perlu adanya
peningkatan mutu pangan baik segar maupun olahan yang beredar di
masyarakat. Hal tersebut dapat dikurangi melalui pengembangan jejaring
keamanan pangan, meningkatkan pengetahuan petani, kelompok tani dan
pedagang dalam penanganan mutu pangan di masyarakat, adanya hasil
pertanian yang bersertifikat dan berlabel, diketahuinya kandungan residu
produk pangan segar, sayuran dan buah-buahan serta meningkatnya
kewaspadaan keamanan pangan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 87
Dalam kurun waktu tahun 2011 hingga tahun 2013 diperoleh bahwa
ketersediaan energi di Kabupaten Bima mencapai 4.199 kkal/kap/hari.
Capaian ini jauh diatas target nasional yaitu 2200 kkal/kap/hari. Target 2200
kkal/kap/hari tersebut adalh standar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh orang
dewasa untuk mampu beraktifitas normal setiap harinya (jika aktifitas
bertambah kebutuhan kalori bisa lebih besar). Demikian juga dengan
ketersediaan protein, mencapai 132,07 gram/kap/hari, jauh diatas standar
nasional yaitu 57 gram/kap/hari. Ketersediaan terbesar untuk kelompok padi-
padian disumbang oleh beras, dan disusul dengan jagung. Setiap tahun terjadi
peningkatan ketersediaan beras, ditandai dengan meningkatnya ketersediaan
energi dan protein untuk dikonsumsi dibanding tahun sebelumnya. Namun
perlu diketahui bahwa masyarakat Kabupaten Bima masih sangat bergantung
pada beras untuk memenuhi kebutuhan pangannya, hal ini dapat dilihat dari
kontribusi beras terhadap ketersediaan energi, protein dan lemak. Selain itu
terdapat gap kontribusi yang besar antara beberapa kelompok pangan, hal ini
menggambarkan ketersediaan serta pemanfaatan pangan yang tidak
seimbang, walaupun tersedia sepanjang tahun dalam jumlah dengan harga
yang relatif rendah. Seperti harga ubi kayu dan ubi jalar berkisar antara Rp.
2700 s/d Rp. 3000 per kilogram.
Komoditas utama pertanian pada tahun 2013 adalah padi, jagung dan
kedelai yang mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun 2010. Luas
panen Padi tahun 2013 sebesar 74.568 ha dengan produksi padi mencapai
384.222 ton GKG (Gabah Kering Giling) meningkat dibandingkan tahun 2010
sebesar 292.553 ton. Adanya peningkatan jumlah produksi padi karena
bertambahnya luas tanam dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 59.642 ha.
Begitu juga dengan tingkat produktivitas padi pada tahun 2010 49.01 kw/ha
meningkat menjadi 51.53 kw/hapada tahun 2013.Dengan tingkat produksi padi
yang tinggi, maka tingkat kecukupan beras di Kabupaten Bima cukup aman
dan masih mencukupi untuk 17 bulan ke depan.Hal yang sama juga terjadi
pada komoditi palawija utama, produksi jagung dan kacang tanah tahun 2013
juga mengalami peningkatan dari 11.192 ton jagung dan 9.282 ton kacang
tanah pada tahun 2010 meningkat menjadi masing-masing 16.645 ton jagung
dan 12,173 ton kacang tanah pada tahun 2013. Sedangkan untuk komoditas
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 88
kedelai tahun 2013 sedikit mengalami peningkatan dari sebesar 30,430 ton
menjadi sebesar 31,383 ton.
Untuk tahun 2013 produksi daging mencapai 1.461 ton, meningkat
sebesar 25.30% dibandingkan produksi daging tahun 2010 sebesar 1.276 ton,
dengan jenis daging sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, ayam, serta jeroan
semua jenis ternak.
22. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan DesaDalam Undang-Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, dan UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah serta telah diamanatkan dalam salah satu agenda
utama prioritas pembangunan yang tertuang dalam Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM Nasional), salah satu
agenda pokok dan mendesak adalah permasalahan Kemiskinan.
Kemiskinan di Kabupaten Bima masih menunjukkan angka yang cukup
tinggi. Berdasarkan data Statistik, pada tahun 2015 penduduk miskin sebanyak
74.216 jiwa atau 14,28% dari jumlah penduduk sebanyak 519.811 jiwa.
menurun sebanyak 16.824 jiwa atau 2,53% dari tahun 2010 sebesar 82.500
jiwa (17,66%). Belum teratasinya masalah kemiskinan mendorong pemikiran
akan perlunya suatu strategi baru penanggulangan kemiskinan yang lebih
menyentuh akar permasalahan kemiskinan. Pandangan konvensional
menyebutkan kemiskinan sebagai masalah kekurangan modal dan
menganggap masyarakat miskin sebagai obyek yang tidak memiliki informasi
dan pilihan sehingga tidak perlu terlibat dalam pengambilan keputusan
kebijakan publik. Implikasi dari pandangan ini adalah pemerintah mempunyai
peran dominan untuk menyediakan modal dan kebutuhan dasar masyarakat
miskin. Pendekatan ini terbukti kurang optimal dalam memecahkan masalah
kemiskinan bukan hanya disebabkan oleh kesulitan anggaran dan lemahnya
rancangan kebijakan karena tidak menyentuh akar masalah kemiskinan, tetapi
juga tidak adanya pengakuan dan penghormatan atas suara dan hak-hak
dasar masyarakat miskin.
Pemerintah Kabupaten Bima sebagai salah satu penyelenggara dan
pengemban amanat rakyat telah berperan aktif untuk menciptakan perluasan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 89
kesempatan bagi terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin seperti hak
atas pekerjaan, hak atas pangan, hak atas pendidikan dan kesehatan dan
sebagainya. Dengan memperhatikan sumberdaya dan sumberdana yang
tersedia, melalui dokumen SPKD memprioritaskan anggaran dan regulasi yang
mendukung pemenuhan hak-hak dasar. Pemerintah akan berupaya sekuat
tenaga untuk mengatur dan mengarahkan sektor-sektor produktif, investasi
publik dan regulasi yang lebih mengarah pada penanggulangan kemiskinan.
Dengan kata lain, kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada masyarakat
miskin, dan kepentingan masyarakat miskin akan menjadi prioritas dalam
pembangunan. Pendekatan hak-hak dasar juga memberikan penegasan
pentingnya pelaksanaan otonomi daerah. Dengan kewenangan dan
sumberdaya yang lebih besar, pemerintah Kabupaten Bima berkomitmen
untuk memberikan layanan dasar yang mudah, murah, terjangkau dan
bermutu bagi masyarakat miskin. Pelaksanaan otonomi daerah juga
menegaskan kewajiban pemerintah kabupaten lebih terbuka (prinsip
transparans / keterbukaan akses) dan memberi ruang yang lebih luas bagi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Konsekuensi dari Penanggulangan Kemiskinan dijadikan sebagai arus
utama pembangunan, akan mensyaratkan pendekatan multidimensi dan
komprehensif dalam arti upaya penanggulangan kemiskinan akan mewarnai
seluruh sector pembangunan : ekonomi, sosial, budaya, hukum dan
keamanan. Komitmen serius menanggulangi kemiskinan juga karena
penanggulangan kemiskinan telah menjadi komitmen global sejak adanya
Deklarasi Pembangunan Millenium tahun 2000, dan Indonesia beserta 166
anggota PBB terikat dengan dokumen tersebut. Perbaikan tata pemerintahan
akan membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan dan memberdayakan masyarakat miskin, serta
memberikan peran yang strategis bagi swasta dan berbagai pihak dalam
mengatasi masalah kemiskinan.
Pemberdayaan adalah kunci keberhasilan bagi masyarakat miskin
untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan. Dokumen ini menegaskan
bahwa perbaikan tata pemerintahan dan perluasan partisipasi harus menjadi
bagian integral dari setiap kebijakan yang dilaksanakan untuk memberdayakan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 90
masyarakat miskin, dan meningkatkan taraf dan mutu hidup masyarakat
miskin. Kemiskinan merupakan mata rantai yang tak terputus. Untuk dapat
memutus rantai kemiskinan diperlukan intervensi guna memberikan kekuatan
kepada kelompok miskin agar dapat keluar dari kemiskinannya. Hal ini
mendesak dilakukan mengingat kemiskinan sangat potensial menimbulkan
efek bola salju, rendahnya kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia,
rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, menurunnya
ketertiban umum, menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,
sampai kepada menurunnya kualitas generasi mendatang. Kondisi tiap daerah
memiliki karakteristik kemiskinan yang berbeda, sehingga diperlukan strategi,
kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang spesifik. Oleh
karena itu. untuk mewujudkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai
arus utama pembangunan di Kabupaten Bima. Pemerintah Kabupaten Bima
melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)
melakukan Review Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(SPKD). SPKD Kabupaten Bima disusun pertama kali oleh TKPKD pada tahun
2006. Mengingat kondisi masyarakat miskin yang semakin kronis dan terjerat
krisis akibat harga minyak dunia dan data kemiskinan yang dinamis, maka
dipandang perlu dilakukan Review SPKD tahun 2011-2015.
Strategi penanggulangan kemiskinan memerlukan pendekatan yang
terpadu. pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, terencana, dan
berkesinambungan, serta menuntut keterlibatan semua pihak baik pemerintah,
dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan,
maupun masyarakat miskin sendiri agar memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi perbaikan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
23. Urusan Wajib KearsipanPenyelengaraan pengelolaan arsip dilaksanakan mulai dari penciptaan
sampai dengan penyusutan dan pelestarian, oleh karenanya peningkatan kualitas
sumberdaya aparatur, peningkatan sarana prasarana kerja dan peningkatan
manajemen-kearsipan menjadi suatu hal yang penting. Peningkatan kualitas
sumberdaya aparatur bidang kearsipan dilaksanakan melalui Bimbingan Teknis,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 91
meliputi bintek pengelolaan arsip dinamis bagi pengelolaan arsip di SKPD pada
setiap tahun.
Dengan semakin banyaknya arsip yang telah dikelola oleh Kantor Perpustakaan
Dan Arsip Daerah dan beberapa SKPD yang akan menyerahkan arsip inaktifnya,
maka diperlukan penambahan sarana prasarana kearsipan.
Jumlah pengunjung perpustakaan dan arsip daerah Kabupaten Bima pada
tahun 2015 adalah sejumlah 10.387 dan jumlah koleksi judul buku yang tersedia
di perpustakaan daerah sebanyak 6.690 judul sedangkan jumlah koleksi buku
yang tersedia di perpustakaan sebanyak 19.453 exp.
Sementara sarana dan prasarana perpustakaan dan arsip yang telah
tersedia di Kabupaten Bima adalah terdiri dari : Perpustakaan Daerah sebanyak 1
unit, Unit Pelayanan Perpustakaan Masyarakat (UPPM) tiga (3) unit,
Perpustakaan Sekolah 185 unit dan Perpustakaan Keliling sejumlah dua (2) unit,
sehingga jumlah keseluruhannya mencapai 191 unit. Dari angka tersebut rasio
jumlah perpustakaan dengan jumlah penduduk adalah 4.415 orang/perpustakaan
24. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
Gambaran tentang jumlah media komunikasi masyarakat yang ada di
Kabupaten Bima adalah media cetak lokal sebanyak 17 media, media
elektronik sebanyak 2 lokal, institusi pers sebanyak 1 buah dan wartawan
sebanyak 109 orang.
Upaya pembangunan informasi yang dilakukan oleh Pemkab Bima
pada hakekatnya diarahkan untuk mencapai hal-hal berikut :
a. Tercapainya transparansi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah;
b. Membangun kesadaran demokrasi dalam pemerintahan;
c. Meningkatkan respon dan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
berbagai program pembangunan daerah.
Adapun Jaringan Komunikasi Daerah sebagai cikal bakal jaringan
komunikasi data sampai ke tingkat kecamatan dan desa telah
mengintegrasikan 5 SKPD pada tahun 2012 dan diharapkan pada tahun 2014
akan bertambah 10 SKPD serta tahun 2014 bisa menghubungkan seluruh
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 92
SKPD sampai ke tingkat kecamatan. Berikan penjelasan tentang kondisi
sarana dan prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan Urusan
Komunikasi dan Informatika :1) Radio Wireless Acces Point 1 berfungsi baik untuk mengirim frekuensi
layanan internet dan Komunikasi Data ke Dinas Dikpora, BP4K dan BKD;2) Radio Wireless Acces Point 2 berfungsi baik untuk mengirim frekuensi
layanan internet dan Komunikasi Data ke Setda (Bagian Humas Protokol,Bagian Keuangan dan Bagian Umum);
3) Radio Wireless Station pada Dinas Dikpora, BP4K, BKD dan Setdaberfungsi baik menerima frekuensi layanan internet dan komunikasi data;
4) Radio Wireless Hotspot berfungsi baik untuk melayani internet gratis diDinas Perhubungan Kominfo, Dinas Dikpora, BP4K dan SETDA;
5) Jaringan Kabel UTP berfungsi baik sebagai media layanan internet dankomunikasi data secara internal pada Dinas Perhubungan Kominfo, DinasDikpora, BP4K, BKD dan Setda (Bagian Humas Protokol, BagianKeuangan dan Bagian Umum);
6) Tower sebagai tempat pemasangan Radio Wireless di DinasPerhubungan Kominfo, Dinas Dikpora, BP4K dan SEDA dalam kondisibaik;
7) Komputer 12 unit pada Media Center berfugsi baik untuk akses internetgratis bagi seluruh pegawai dan masyarakat;
8) Infrastruktur JARKOMDA (Jaringan Komunikasi Daerah) sebagai cikalbakal jaringan komunikasi data sampai ke tingkat kecamatan dan desatelah mengintegrasikan 5 SKPD pada tahun 2012 dan diharapkan padatahun 2013 akan bertambah 10 SKPD serta tahun 2014 bisamenghubungkan seluruh SKPD sampai ke tingkat kecamatan.
25. Urusan Wajib PerpustakaanDalam rangka pengembangan budaya baca masyararakat serta
memotivasi pendirian perpustakaan desa, dilakukan dengan memberikan
pembinaan dan menyalurkan buku bantuan kepada perpustakaan desa dan
Kecamatan.
Perpustakaan memiliki peranan yang strategis sebagai pusat ilmu
pengetahuan, Informasi, studi, teknologi, seni, rekreasi dan juga berfungsi sebagai
bagian dari pemberdayaan potensi masyarakat desa/kelurahan. Sementara
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 93
sarana dan prasarana perpustakaan dan arsip yang telah tersedia di Kabupaten
Bima hingga tahun 2014 adalah terdiri dari : Perpustakaan Daerah sebanyak 1
unit, Unit Pelayanan Perpustakaan Masyarakat (UPPM) 3 unit, Perpustakaan
Sekolah 185 unit dan Perpustakaan Keliling sejumlah 2 unit. sehingga jumlah
keseluruhannya mencapai 191 unit. Dari angka tersebut rasio jumlah
perpustakaan dengan jumlah penduduk adalah 4.415 orang/perpustakaan.
Jumlah UPPM dan perpustakaan daerah diperkirakan akan terus bertambah pada
tahun 2015 karena masih ada 15 kecamatan yang belum memiliki UPPM serta
masih banyaknya sekolah baik tingkat SD, SMP, dan SMA yang belum memiliki
perpustakaan sekolah.
2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-
indikator kinerja penyelenggaraan urusan pilihan pemerintahan daerah, yaitu
bidang urusanpertanian, kehutanan, energi dan sumberdaya
mineral,pariwisata,kelautan dan perikanan, perdagangan, industri dan
ketransmigrasian.
1. Urusan Pilihan Pertanian
Dalam rangka Peningkatan Ketahanan Pangan dibidang peternakan,
perkembangan populasi ternak dan unggas di Kabupaten Bima dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Perkembangan populasi ternak dan unggas di Kabupaten Bima dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.54Perkembangan populasi ternak dan unggas di Kabupaten Bima
Tahun 2010-2015
No. Jenis Ternak(ekor)
Tahun2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8A. Ternak Besar1 Sapi 91.725 117.842 148.089 150.927 179.129 170.1182 Kerbau 36.215 22.004 23.072 20.483 17.369 14.9343 Kuda 10.188 6.234 8.483 7.969 7.735 5.4644 Kambing 179.386 255.967 270.332 197.157 211.112 200.5805 Domba 17.451 21.266 21.458 15.543 15.294 16.400
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 94
B. UNGGAS1 Ayam Ras 486.845 439.000 282.613 339.668 311.065 1.017.8002 Ayam Kampung 419.259 427.609 443.114 405.751 401.945 448.1593 Itik 81.054 89.484 85.129 75.697 74.298 23.8544 Unggas lain-lain 240 79.732 2.768 2.693 2.693 2.941
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima, 2015
Potensi peternakan berdasarkan pemanfaatan dan potensi wilayah
adalah bahwa dari luas lahan yang berpotensi seluas 438.940 Hapotensi
untuk pemanfaatan peternakan sekitar 198.523 Ha dengan daya tampung
sebanyak 452.497animal unit. Akan tetapi jumlah ternak yang ada pada saat
ini baru mencapai 204.073 animal unit atau sebesar 54% dari daya tampung
lahan.
Dari sejumlah ternak besar yang ada di Kabupaten Bima, ternak sapi
dan kambing paling banyak. Pada tahun 2010 jumlah ternak sapi mencapai
91.725 ekor sedangkan kambing 179.386 ekor. Jumlah ini terus meningkat
sehubungan dengan adanya dukungan program pengembangan ternak baik
melalui Kementerian Pertanian maupun dari Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal serta pemerintah provinsi NTB dalam rangka mendukung
program Bumi Sejuta Sapi, sehingga jumlah ternak sapi menjadi 150.927 ekor
dan jumlahnya bertambah menjadi 170.118 ekor pada tahun 2015 sedangkan
kambing menjadi 197.157 ekor pada tahun 2013, dan bertambah jumlahnya
menjadi 80.657 ekor pada tahun 2015
Dengan bertambahnya jumlah ternak dari tahun ke tahun, maka
ketersedian daging di Kabupaten Bima meningkat. Pada tahun 2010 jumlah
daging dari ternak besar mencapai 412 ton sedangkan daging ternak kecil
mencapai 864 ton. Ketersediaan daging ini meningkat menjadi 557 ton untuk
ternak besar dan 627 ton dari ternak kecil pada tahun 2013, dan jumlahnya
meningkat pada tahun 2015 menjadi 701 ton seiring semakin
berkembangannya ternak di Kabupaten Bima.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 95
Tabel 2.55Perkembangan produksi daging dan telur tahun 2010 s.d 2015
No. Produksi Tahun2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8A Daging ( ton )1 Sapi 224 186 239 368 448 5192 Kerbau 62 34 64 64 73 453 Kambing 44 48 84 27 28 264 Domba 4 3 5 4 4 45 Kuda 78 46 86 94 111 107
Sub Jumlah 412 317 478 557 639 7011 Ayam Ras 356 321 450 187 169 3842 Ayam Bukan Ras 435 444 455 377 361 6333 Itik 73 80 77 63 60 18
Sub Jumlah 864 845 982 627 581 10351 Jeroan Semua jenis 276 244 306 279 284 394
Total Prod Daging 1.276 1.162 1.460 1.461 1.543 2.130B Telur1 Telur Ayam Ras - - - - - -2 Telur Ayam Kampung 158 162 165 137 131 1403 Telur Itik 341 377 430 293 286 86
Total prod Telur 499 539 595 430 417 226Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 96
Adapun penyebaran hewan per kecamatan dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 2.56Penyebaran Hewan Per Kecamatan Tahun 2015
No KecamatanUnggas Ternak besar
Ayam ras Ayam bukanras Itik Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Ambalawi 1.750 2.785 888 9.534 577 38 14.063 1.092
2 Belo - 45.428 - 4.560 566 743 23.820 8.189
3 Bolo 920.000 132.548 2.542 10.975 146 217 17.308 131
4 Donggo 5.700 14.589 2.000 9.564 761 1.307 15.662 1.081
5 Lambu - 26.868 6.363 9.662 1.307 116 17.485 765
6 Langgudu 450 31.368 2.839 9.919 689 174 9.358 1.978
7 Madapangga 39.900 15.000 200 16.458 500 310 20.350 1.092
8 Monta 3.500 16.664 1.761 9.989 366 178 6.524 158
9 Sanggar 1.200 1.492 166 15.764 1.278 185 8.535 38
10 Sape 10.500 21.053 1.443 9.977 481 217 25.922 177
11 Tambora - 4.570 - 8.834 849 247 8.752 52
12 Wawo 900 34.073 1.032 7.175 1.258 274 4.049 25
13 Wera - 3.111 80 18.852 3.749 247 3.944 14
14 Woha 14.200 10.011 1.771 4.256 260 403 3.738 312
15 Palibelo 7.000 8.642 1.132 4.852 175 240 2.802 117
16 Lambitu - 5.941 - 3.250 638 40 859 16
17 Soromandi 12.700 62.443 638 12.231 955 514 15.487 1.151
18 Parado - 11.573 999 4.266 379 14 1.922 12
Jumlah 1.017.800 448.159 23.854 170.118 14.934 5.464 200.580 16.400
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima, 2015
Dalam hal kegiatan pengadaan dan penyebaran berbagai jenis
ternak dan unggas dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat petani peternak yang dirinci per jenis ternak dari Tahun 2010
sampai tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 97
Tabel 2.57Penyebaran Ternak Pemerintah (Bantuan)
Kabupaten Bima tahun 2010-2015
No. UraianTahun
2010 2011 2012 2013 2014 20151 2 3 4 5 6 7 8
1 Sapi 2.365 2.385 2.497 2.599 2.682 3.283
2 Kerbau 406 406 406 406 406 406
3 Kambing 6.689 6.789 7.039 7.371 7.614 7.715
4 Ayam Buras 1.375 1.375 1.375 1.375 1.375 1.750
5 Entok 4.475 4.499 4.499 5.549 5.991 6.075
6 Kuda Sumba 24 24 24 24 24 60
Jumlah 15.334 15.478 15.840 17.324 18.092 17.689Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima, 2015
Sementara itu gambaran tentang produksi komoditi utama
perkebunan rakyat di Kabupaten Bima (dalam ton) secara umum dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.58Produksi komoditi perkebunan Kabupaten Bima tahun 2010-2015
No. JenisKomoditi
Tahun2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jambu Mete 608,78 654,44 1.071,98 1807,47 2.444,15 2.711,622. Kelapa 1.277,67 1.374,76 1.405,77 1.591,78 1.687,46 1.732,083. Kopi 797,57 802,98 868,9 403,5 358,43 446,84. Kemiri 1.882,85 1.762,42 1.762,42 1.994,60 2.028,40 2.030,04
Jumlah 4.554,77 4.594,60 5.109,07 5.797,35 6.518,43 6.920,04Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Bima, 2015
Adapun luas areal tanam beberapa komoditi utama perkebunan
rakyat Kabupaten Bima (dalam Ha) dapat dilihat pada tabel berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 98
Tabel 2.59Produksi komoditi perkebunan Kabupaten Bima tahun 2010-2015
No. JenisKomoditi
Luas Areal Tanam (Ha)2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jambu Mete 10.442,30 10.272,70 12.629,17 12.171,27 12.793,74 10.363,142. Kelapa 3.613,00 3.201,15 3.631,48 3.501,48 3.488,03 3.715,483. Kopi 1.087,25 1.087,25 1.087,25 1.087,25 1.087,25 1.120,94. Kemiri 2.254,10 1.499,04 2.099,20 2786,2 3.059,71 2.332,3
Jumlah 17.414,95 16.060,14 19.447,10 19.546,20 20.428,74 1.7531,82Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Bima
Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi dan palawija
Kabupaten Bima hingga tahun 2014 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2.60Produksi dan Produktivitas Padi dan palawija
Kabupaten Bima tahun 2010-2015
No Komoditi TahunProduksi (Ton) Produktivitas (kw/ha)
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 20151 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Padi Sawah 276.105 287.656 299.398 282.954 322.259 53,86 54,9 55,93 54,17 54,192 Padi Ladang 64.557 81.491 84.824 55.369 41.398 42,71 46,92 40,32 28,33 28,34
Total Padi 340.662 369.147 384.222 338.322 363.657 50,7 52,44 51,53 47,17 49,093 Jagung 42.279 56.534 85.248 109.508 151.316 43,49 48,91 56,03 58,57 58,574 Kedelai 27.727 44.093 31.383 42.579 47.421 10,5 10,32 11,27 16,46 16,405 Kacang
tanah 15.564 12.409 14.998 13.510 8.876 13,01 13,05 13,16 13,10 13,126 Kacang hijau 4.537 2.328 779 396 1.574 10,66 11,19 11,93 9,7 11,967 Ubi kayu 15.025 24.680 12.170 13.950 9.823 146,98 171,16 145,25 204,24 204,228 Ubi jalar 1.919 2.619 1.203 1.641 746 43,49 48,91 120,44 166,43 166,05
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman pangan Kabupaten Bima, 2015
2. Urusan Pilihan KehutananSecara keseluruhan, wilayah hutan di Kabupaten Bima saat ini meliputi
12 Kelompok Hutan (RTK) dengan total luas kawasan definitif 250,396.14 Ha
yang terbagi menurut beberapa fungsi kawasan sebagaimana terlihat pada
tabel berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 99
Tabel 2.61Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Bima Berdasarkan
Kelompok Hutan dan Fungsinya
No. Kel. Hutan RTK
LuasDefinitif
(Ha)
KawasanKonserva
si (Ha)
HutanLindung
(Ha)
HutanProduksi (Ha) HPK
Jumlahluas(Ha)Terbatas Tetap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Tolowata 23 497,30 - - 497,30 - - 497,302 Tololai 24 3.067,10 - - 947,10 2.120,00 3.067,103 Maria 25 15.431,30 - 9.949,40 4.322,50 1.159,40 15.431,304 Pamali 52 1.275,00 - 1.275,00 - - 1.2755 Tambora 53 76.363,44 44.541,14 6.611,20 12.401.12 12.799,98 76.363,446 Soromandi 55 16.200,00 - 14.351,36 1.848,64 - 16.200,007 Tofo-Rompu 65 62.915,12 232,00 24.884,67 23.459,19 14.339,26 62.915,128 Nipa-Pusu 66 14.219,90 - 3.171,88 6.292,30 4.755,72 14.219,909 Kota
Donggomasa67 41.779,67 3.333,80 22.946,48 7.630,00 7.869,47 41.779,67
10 NanganaE-Kapanta
68 2.746,20 - - 1.050,00 1.696,20 2.746,20
11 P. Sangiang 86 12.621,25 7.492,75 - 5.126,50 - 12.621,2512 GilibantaDsk 87 3.290,14 - 3.290,14 - 3.290,14
JumlahBima 250.396,14 55.599,69 83.189,91 66.866,78 44.740,03 3.290,14Jumlah NTB 1.072.871,54 167.656,07 452.435,46 288.935,5 160.085,7 1.072.871,54
% BimadariNTB
23,34 33,16 18,38 25,04 27,95 23,34
Sumber : Dinas Kehutanan Kab. Bima, 2015
Komparasi luas wilayah Kabupaten Bima dengan luas kawasan hutan
di Kabupaten Bima menunjukkan bahwa persentase luas kawasan hutan ± 59
% dari luas wilayah Kabupaten Bima, sedangkan persentase luas hutan
produksi yaitu ± 43 % dari luas kawasan hutan di Kabupaten Bima.
Kawasan hutan di Kabupaten Bima memiliki luas definif 250,396.14Ha,
terdiri dari hutan lindung seluas 83.189,91 Ha, hutan konservasi seluas
55.599,69 Ha, hutan produksi terbatas seluas 66.866,79 Ha, hutan produksi
tetap seluas 44.740,03, dan HPK/IPK seluas 6.800 Ha. Disamping produksi
berbagai jenis kayu, terdapat juga produk hasil hutan ikutan non kayu seperti
madu, kemiri, rotan, ketak dan bambu.
Potensi hasil hutan yang termanfaatkan terdiri dari berbagai jenis hasil
hutan baik kayu maupun non kayu.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 100
Tabel 2.62Produksi Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu
No. HasilHutan
Jumlah ProduksiSatuan
2011 2012 2013 2014 20151 2 3 4 5 6 7 8
1. Kayu 8.431,16
2.067,32
1.361 427,44 402,60 M3
2. Madu - 100 - 14.700 14.700 Liter3. Kemiri 12 24 24 14.200 14.200 Ton4. Rotan - - - - - Ton5. Bambu 64.450 16.667 34.420 76.280 76.280 Btg6. Liana - 176 - - - Btg7. Asam - - 2,5 - - Btg8. Kayu Bakar 1.525 357,84 - - - btg9. Arang 6.300 - - - - ton
Sumber : Dinas Kehutanan Kab. Bima
Tabel 2.63Produksi hasil hutan Kabupaten Bima Tahun 2015
No Desa Kecamatan Jenis Kayu Jumlah(Btng/Pcs)
Volume( M3 )
1 2 3 4 5 61 Mangge dalam Lambu Sono keling 120 4.8002 Mangge Sono keling 525 111.5283 Rato Jati 120 23164 Nggelu Jati 60 48855 Prangina Sape Sono keling 201 116206 Rai Oi Jati 12,442 163437 Lido Belo Jati 163 25578 Ncera Sono Keling 88 4.7899 Kambilo Wawo Sono Keling 679 31,578
Jati 154 6.882Rimba Campuran 39 2.749
10 Tarlawi Sono Keling 2,104 82,965Rimba Campuran 262 10,060
11 Raba Sono Keling 1.495 107,605Maria Sono Keling 355 11,854Pesa Sono Keling 143 5.448Ntori Jati 339 9.462
Jumlah ...... 19.269 427.441Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 101
Sementara itu, luas lahan kritis baik dalam kawasan maupun luar
kawasan di Kabupaten Bima terus bertambah meskipun ada program
penanganan lahan kritis. Hingga tahun 2014 jumlah lahan kritis Kabupaten
Bima sebesar 55.569 ha.
Tabel 2.64Perkembangan lahan kritis di Kabupaten Bima
Kec./Sub DAS
LahanKritisDiluar
kawasan(Ha)
LahanKritis
DidalamKawasan
(Ha)
JumlahLahanKritis(Ha)
RealisasiKegiatan
2013
RealisasiKegiatan
2014Sisa
Lahan
1 2 3 4 5 6 71 Ambalawi /
Nanga Kanda700,00 866,06 1.566,06 200 60 1.106,06
2 Belo / Lampe 170,00 1.437,35 1.607,35 140 79 14.148,35
3 Bolo / CampaParado
1.668,00 0 1.668,00 267 81 1.053,00
4 Donggo / CampaParado
1.850,00 584,24 2.434,24 267 81 1.819,24
5 Lambu / Sari 750,00 3.084,00 3.834,62 425 94 2.890,246 Langgudu /
Nanga Loa758,70 3.341,41 4.100,11 544 38 2.974,11
7 Madapangga /Campa Parado
1.727,29 253,04 1.980,33 366 81 1974,33
8 Monta / CampaParado
965,00 322,45 1.287,45 163 188 773,45
9 Sanggar / PekatGuwu Kilo
3.539,00 5.671,41 9.210,19 447 - 8.316,19
10 Sape / Sari 2.301,50 3.145,91 5.447,41 444 94 4.465,4111 Tambora / Pekat
Guwu Kilo1.650,00 7.113,28 8.763,26 457 - 7.849,28
12 Wawo / Lampe 950,00 528,26 1.478,26 387 119 585,2613 Wera / Nanga
Kanda2.630,00 2.563,30 5.193,30 418 250 4.097,30
14 Woha / CampaParado
459,00 888,50 1.344,50 207 79 851,50
15 Palibelo/Lampe 400,00 0 350,00 161 129 11016 Parado/Campa
Parado850 0 855,00 256 38 305,00
17 Soromandi/Campa Parado
4.200,00 875,00 5.075,00 487 81 4.020
18 Lambitu/Lampe 300,00 0 50,00 172 79 49,00Jumlah 22.220 30.352 52.572 5.808 1.581 55.569
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Bima, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 102
3. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral
Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bima
Tahun 2013 diketahui terdapat 10 bahan galian yang termasuk ke dalam
mineral logam dan non logam yaitu :
a. Bahan Galian Strategis ( Minyak Bumi, Gas Bumi, Nikel ) dan lain lain;
b. Bahan Galian Vital ( Pasir Besi,Bauksit, Perak ) dan lain lain;
c. Bahan Galian yang tidak termasuk ke dua golongan di atas ( Nitrat, Pasir,
Kursa, Granit ) dan lain lain;
d. Untuk Potensi Endapan Pasir tersebar di beberapa kawasan yang
meliputi: Kecamatan Ambalawi, Wera, Tambora, Sanggar, Bolo dan
Mandapangga;
e. Untuk Potensi Endapan Batu tersebar di beberapa Kecamatan yang
meliputi : 18 Kecamatan.
f. Untuk Potensi Batu Gamping tersebar di beberapa Kecamatan yaitu :
Kecamatan Sanggar,Belo, Monta, Sape dan Wera.
g. Untuk Potensi Batu Pasir berada di Kecamatan Ambalawi, Wera, Belo dan
Woha.
h. Untuk Potensi Tanah Urug terdapat di 18 Kecamatan.
i. Potensi Pasir Besi berada di Kecamatan Wera, Monta dan Soromandi.
j. Pada bidang air tanah telah diketahui 3 cekungan yaitu : Cekungan
Sanggar, Sape dan Wera.
Dalam pengelolaan air tanah kewenangan Kabupaten Bima adalah
memberikan rekomendasi Bupati dalam rangka penerbitan Ijin Pemakian Air
Tanah kepada Gubernur NTB.
Kondisi kelistrikan di Kabupaten Bima Tahun 2013 dapat digambarkan
bahwa sumber penerangan rumah tangga di Kabupaten Bima bersumber
pada listrik PLN dan non PLN seperti PLTS dan PLTHM. Pada tahun 2014
jumlah Rumah Tangga (RT) yang belum memiliki listrik di Kabupaten Bima
mencapai 9.402 RT yang tersebar pada 18 Kecamatan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 103
d. Urusan Pilihan PariwisataKabupaten Bima memiliki sejumlah obyek wisata yang cukup potensial
untuk dikembangkan, terutama wisata alam dan wisata budayanya. Potensi
tersebut didukung oleh berbagai usaha jasa dan produk wisata yang cukup
baik seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, serta aneka souvenir
berupa tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain.
Program kepariwisataan bertujuan untuk menjual keunikan budaya
dan keaslian sumber daya alam yang ada di Kabupaten Bima.
Pengembangan pariwisata diupayakan menyatu dengan konsep alam dan
segala aktivitas baik wisata, transportasi maupun limbah dikelola secara
bijaksana, untuk mendukung pencapain program pembangunan
Kepariwisataan adalah :
1. Pengembangan Potensi wisata baik wisata alam maupun wisata budaya2. Penataan wilayah Kabupaten Bima sebagai daerah transit wisata3. Menjual dan mempromosikan wisata baik lokal. Nasional dan
Internasional.Tabel 2.65
Potensi Wisata di Kabupaten Bima
Obyek Wisata Daya Tarik PeluangPengembangan
Wisata alam Pantai Wane dan Rontu Pasirnya putih, ombaknya besar Hotel, restoran, dan
akomodasi lainnya Pantai Kalaki Pantai yang indah dan nyaman Hotel, restoran, taman
bermain yang dilengkapiakomodasi hiburannya
Pantai Lamere (ToroWamba) dan Ujung Kalate
Pantai yang indah dan nyaman,pasirnya putih, dan airnya yangjernih
Penginapan, rumah makan
Karombo Wera Gua yang unik Penataan, pengemasanpaket acara secaraprofesional
Pulau Ular Terdapat ribuan ular yang tidakpernah mengganggu pengunjung(ramah dan bersahabat), tetapiakan berubah menjadi sangatganas dan berbisa jika keluar daripulau tersebut
Penataan, pengemasanpaket acara secaraprofesional
Kawasan Tambora Air terjun, memiliki kawahterbesar dan unik
Penginapan, rumah makan,dan akomodasi lainnya
Oi Tampuro Mata air yang sangat jernihdengan debit air yang sangatbesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 104
Obyek Wisata Daya Tarik PeluangPengembangan
Wisata budaya Upac Adat Hanta U’a Pua
Keunikannya karena menjadiwarisan sejarah yang tidak ternilaiharganya
Promosi dan pengemasanpaket acara/wisata secaraprofesional
Komp Wadu Pa’a I dan II Uma Leme (Rumah Adat) Wadu Tunti (Batu Bertulis) Desa Tradisional
Masyarakat Wawo danSambori (Lengge)
Unik serta dilengkapi denganatraksi kesenian adu kepala(Ntumbu)
Kuburan Dana Taraha Kompleks pemakaman raja-rajadan Sultan Bima
Pacuan kuda dengan jokibelia tanpa pelana
Unik karena berbeda dengan joki-joki pada umumnya
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bima
Berikut ini jumlah wisatawan yang mengunjungi obyek yang ada di Kabupaten
Bima sebagai berikut :
Tabel 2.66Perkembangan Kunjungan Wisatawan di Kab. Bima
Wisatawan: Tahun2010 2011 2012 2013 2014 2015
Domestik 7.356 7.492 7.631 7.772 7.916 6.100Mancanegara 2.914 4.097 2.722 2.818 2.917 15.543Jumlah 10.270 11.589 10.353 10.590 10.833 21.643
Sumber data: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bima, 2015
4. Urusan Pilihan Kelautan dan PerikananPotensi sumber daya laut di Kabupaten Bima meliputi lahan budidaya
seluas 6.814,9Ha, terdiri dari budidaya perairan umum seluas 1.008 Ha (baru
dimanfaatkan 0,01 Ha atau 0,001%) dan perairan payau/tambak seluas
5.748Ha (baru dimanfaatkan 1.585,2 Ha atau 27%), perairan tawar seluas
58,90 Ha (baru dimanfaatkan 11,16 Ha atau 18,95%, dan serta perairan laut
untuk perikanan tangkap seluas 322.904 Ha (baru dimanfaatkan 284.704 Ha
atau 88,17%).
Produksi ikan basah hasil tangkapan di perairan laut tahun 2013
29.460,3 ton dan untuk budidaya laut 47.081,7 ton, budidaya air tawar 250,3
ton dan budidaya air payau 5.707,7 ton
Budidaya kerang mutiara dilakukan oleh 6 (enam) perusahaan dengan
luas areal 2.527 Ha dengan total produksi sebesar 150 Kg. Namun demikian
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 105
masih tersedia lahan potensial untuk pengembangan budidaya mutiara seluas
2.904,5Ha.
Luas Potensi lahan budidaya garam di Kabupaten Bima lebih kurang
4.068 Ha. Dari luas lahan tersebut, yang dapat dimanfaatkan baru sekitar
1.733 Ha, dengan produksi rata-rata 150 ton/Ha dan jumlah petani sekitar
7.000 orang. Sampai saat ini, dari rata-rata produksi garam Kabupaten Bima
yang mencapai 65.000 ton/tahun, baru sekitar 2.000 - 3.000 ton/tahun yang
mampu diserap oleh industri pengolahan garam.
Sementara itu, potensi pengembangan budidaya di Kabupaten Bima
lainnya yaitu budidaya rumput laut dengan potensi areal pengembangan
seluas 2.128 ha, namun yang telah dimanfaatkan 268 ha, dengan capaian
produksi 147.8 ton rumput laut kering. Dalam hal ini juga terdapat potensi
budidaya kepiting dengan areal pengembangan seluas 3.8 ha. budidaya
teripang dengan potensi budidaya seluas 3.8 ha, dan budidaya mutiara
dengan potensi areal pengembangan seluas 2904.5 ha.
Pada tahun 2012 sampai tahun 2014 produksi tangkapan ikan basah diKabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.67Produksi Tangkapan Ikan Basah
No. ResortPerikanan
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014Produksi( Ton )
Nilai(Miliar)
Produksi( Ton )
Nilai(Miliar)
Produksi( Ton )
Nilai(Miliar)
1 2 3 4 5 6 7 81 Monta 937 9,84 982 10,31 410,4 3,912 Bolo 847 8,89 887 9,32 1.567,3 14,993 Sape 9,001 94,52 9,429 99,01 14.210,2 139,264 Wera 912 9,56 955 10,03 1.256,0 13,255 Sanggar 2,566 26,94 2,688 28,22 2.353,4 21,696 Ambalawi 1,183 12,42 1,239 13,01 514,6 4,747 Langgudu 4,892 51,36 5,125 53,81 6.404,4 61,308 Lambu 1,535 16,12 1,608 16,88 620,9 5,539 Tambora 173 1,81 182 1,91 421,7 3,6710 Soromandi 1,711 17,97 1,793 18,83 1.469,2 12.8911 Parado 131,5 1,1812 Palibelo 961 10,094,490 1,006 10,57 204,5 1,89
Jumlah 24,718 259,54 25,895 271,90 29.564,0 284,29Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima, Tahun 2013
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 106
5. Urusan Pilihan Perdagangan dan IndustriJumlah usaha perdagangan dalam skala besar memang masih sangat
kecil, tetapi sangat potensial untuk terus berkembang karena didukung oleh
ketersediaan potensi wilayah dan potensi-potensi lainnya. Jenis komoditi yang
umumnya diperdagangakan di sejumlah pasar lokal, regional maupun nasional
meliputi komoditi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
dan bahan kebutuhan pokok lainnya.
Jumlah sarana pasar di Kabupaten Bima sampai dengan 2015
sebanyak 8 unit pasar umum, 21 unit pasar desa, 354 unit toko, dan 1.635
kios. Kabupaten Bima perlu untuk mengembangkan pasar tradisional yang
bersih, aman, dan nyaman.
Adapun pembangunan sektor industri di Kabupaten Bima diarahkan
pada Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah melalui Program
Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi. Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi Industri, Program Penataan Struktur Industri, Program
Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial dan Program Pengendalian
dan Pencegahan Pencemaran Industri
Adapun bentuk kegiatan dari penjabaran program diatas berupa :
a. Pembinaan, penyuluhan dan pelatihan ketrampilan produksi dan
manajemen
b. Fasilitasi peralatan / mesin produksi
c. Fasilitasi akses permodalan usaha industri
d. Fasilitasi promosi produk usaha industri
e. Fasilitasi sertifikasi, desain dan kemasan produk
f. Fasilitasi bahan baku dan bahan penolong produksi
g. Pembinaan dan penyuluhan mengenai upaya pencegahan pencemaran
h. Kegiatan penyusunan bahan penunjang pembinaan
i. Pengawasan terhadap kegiatan industri
Sebagai upaya mendorong produktifitas usaha IKM dan Peningkatan
Kemampuan Teknis telah dilakukan pembinaan sebagaimana tersebut diatas.
Pada tahun 2010 telah dibina sebanyak 10 unit usaha dan di beri bantuan
peralatan teknologi tepat,kelompok sasaran binaan tersebut merupakan IKM
penghasil produksi unggulan daerah dan penggerak perekonomian di daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 107
pedesaan. Sedangkan tahun 2013 jumlah pembinaan terhadap IKM mencapai
56 unit usaha dan bantuan peralatan sebanyak 5 paket.
Perkembangan jumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM) di
Kabupaten Bima hingga tahun 2014 mencapai 5.828 unit yang terdiri atas
IKM formal sebanyak 1.235 unit (industri kecil 1.232 unit dan Industri
menengah 3 unit) dan IKM non formal sebanyak 4.593 unit. Sementara itu,
jumlah pedagang di Kabupaten Bima hingga tahun 2014 mencapai 7.412
unit usaha. Dengan rincian sebagai berikut :
a. Pedagang Kecil : 7.069 unit usaha
b. Pedagang Menengah : 299 unit usaha
c. Pedagang Besar : 44 unit usaha
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 108
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD dan RealiasasiRPJMD
2.2.1 Evaluasi KinerjaA. Review Capaian Kinerja RPJMD
Mengingat RKPD adalah operasionalisasi dari RPJMD maka
perencanaan tahunan tidak dapat lepas dari perencanaan lima tahunan.
Capaian kinerja selalu dikaitkan dan diakumulasikan dengan capaian lima
tahunan. Kegiatan review capaian prioritas dan target program RPJMD
dimaksudkan untuk mengkaji arah kebijakansertaprioritas dan target kinerja
program di tahun rencana, dengan mempertimbangkan pencapaian target
kinerja sampai dengan tahun berjalan.
Hasil kajian tersebut digunakan sebagai masukan dalam merumuskan
permasalahan pembangunan dan perumusan prioritas dan sasaran
pembangunan RKPD tahun rencana, dengan tujuan agar target kinerja
RPJMD di akhir tahun periode RPJMD dapat tercapai.
Review capaian prioritas dan target program RPJMD dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi sasaran pembangunan. prioritas program prioritas dan target
kinerja program.
2. Evaluasi pencapaian prioritas program dan target kinerja program
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun-tahun sebelumnya,
untuk melihat sejauh mana pencapaian kinerja sampai dengan tahun
berjalan terhadap target kinerja RPJMD.
3. Sajikan dalam bentuk matrik analisis.
4. Rumuskan kemungkinan permasalahan pembangunan daerah dilkaitkan
dengan capaian kinerja program RPJMD.
5. Identifikasikan kebijakan yang diperlukan untuk tahun rencana berdasarkan
capaian kinerja RPJMD sampai dengan tahun berjalan, misalnya sektor
atau program apa yang perlu dipacu pembangunannya, yang perlu
dipertahankan kinerjanya dan yang dapat ditunda/dikurangi target
kinerjanya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 109
B. Evaluasi Kinerja RKPDEvaluasi kinerja tahun lalu merupakan tahapan dalam penyusunan
rancangan awal dengan memperhatikan capaian kinerja RPJMD dan hasil
evaluasi kinerja RKPD tahun lalu. Tujuan evaluasi kinerja RKPD tahun lalu
antara lain untuk menilai/mengidentifikasi program dan kegiatan yang belum
terealisasikan atau belum terlaksana 100% (seratus persen), untuk diusulkan
lagi pada penyusunan RKPD tahun berikutnya.
2.2.2 Telaahan Kesesuaian RPJMN dan RPJMD Provinsi
RPJM Nasional
Visi RPJMN tahun 2015 – 2019 adalah ” Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”.
Misi pembangunan adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan
untuk mencapai visi RPJMN 2015 - 2019, yaitu :
Misi 1 : Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
Misi 2 : Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
Misi 3 : Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Misi 6 : Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.
Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 110
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional sesuai dengan
RPJMN 2015-2019. ditetapkan 9 (sembilan) agenda utama pembangunan
nasional tahun 2015-2019 (Nawa Cita). yaitu:1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;2. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya;3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional;7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik;8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan9. Memperteguh kebhine- kaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Memperhatikan visi, misi RPJMN 2015 – 2019 dan tema serta sasaran
utama pembangunan nasional 2017, adapun prioritas pembangunan nasional
yang harus disinergikan dengan prioritas pembangunan daerah dalam
penyusunan RKPD tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Pengarusutamaan dan Pembangunan lintas Bidang2. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama3. Pembangunan Ekonomi4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi5. Pembangunan Politik6. Pembangunan Pertahanan dan Keamanan7. Hukum dan Aparatur8. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang9. Penyediaan Sarana dan Prasarana10. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 111
Untuk itu maka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Bima tahun 2017 ini pada dasarnya sudah mengacu pada Kebijakan
Pembangunan Jangka menengah Nasional maupun Provinsi.
Kebijakan nasional yang telah dijabarkan dalam kebijakan RKPD
Kabupaten Bima tahun 2017 ini antara lain adalah :
1. Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan, dijabarkan melalui program antara lain : Program
Peningkatan Kesempatan kerja, Peningkatan Produksi Pertanian,
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah, Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil dan
Menengah Yang Kondusif
2. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam
(SDA) yang Berkelanjutan, dijabarkan melalui program Prioritas RKPD
Kabupaten Bima tahun 2017, diantaranya : Program Peningkatan
Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Sarana Prasarana
Penyuluhan, Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian, Program Peningkatan Nilai tambah daya saing Usaha
Pertanian, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, Program Pengelolaan
Sumber daya Kelautan, Program Peningkatan Produksi Perikanan
Budidaya, Program Pengembangan Infrastruktur dan Sumberdaya
Perikanan, Program Penyusunan Perangkat Regulasi dan Sosialisasi
Kewenangan Sektor Pertambangan dan Energi
3. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertum- buhan dan
Pemerataan, dijabarkan dalam RKPD Kabupaten Bima tahun 2017,
meliputi : Program Pembangunan/Peningkatan Jalan Dan Jembatan,
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah, Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah, Program
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, Pengembangan Penataan
Bangunan Gedung dan Lingkungan
4. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan
Penannganan Perubahan Iklim, dijabarkan melalui kegiatan prioritas,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 112
antara lain : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup, Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan LH, Pengelolaan dan Rehabilitasi Mangrove,
Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan, Program
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Penghijauan), Program Perencanaan
Penanggulangan Bencana Terpadu, Program Perlindungan Masyarakat
dan Penanganan Bencana,
5. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh, dijabarkan melalui
program dalam RKPD Kabupaten Bima tahun 2017 : Program Penataan
Peraturan Perundang-Undangan, Program Revitalisasi Produk Hukum
tentang Pungutan Daerah, Program Pemeliharaan Kantribmas Dan
Pencegahan Tindak Kriminal, Program Mengintensifkan Penanganan
Pengaduan Masyarakat, Program peningkatan kualitas manajemen dan
profesionalisme pelayanan social, Program Penataan Administrasi
Kependudukan
6. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejah- teraan
Rakyat Yang Berkeadilan merupakan kebijakan yang terus dilakukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bima, terutama diarahkan melalui upaya
– upaya pengentasan kemiskinan melalui program-program yang pro
poor, pemerataan pembangunan antar wilayah dengan program-
program yang membuka keterisolasian wilayah maupun program
lainnya, antara lain : Program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun,
Program Pendidikan Menengah, Program Upaya Kesehatan
Masyarakat, Program Peningkatan Gizi Masyarakat, Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program
Keluarga Berencana
7. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah telah
dijabarkan dalam prioritas RKPD Kabupaten Bima tahun 2017 dengan
program Prioritas antara lain : Program Perencanaan Tata Ruang,
Program Pengendalian Ruang , rogram Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, Program Pengembangan
Wilayah Perbatasan, Program Kerjasama Pembangunan, Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 113
RPJMD Provinsi
Visi RPJMD Provinsi NTB tahun 2013- 2018 adalah ”Mewujudkan
Masyarakat NTB yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera”. Dalam
rangka mewujudkan visi yang dicanangkan di atas, maka dirumuskan Misi
pembangunan Provinsi NTB Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter
2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal.
3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan
hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan.
4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan
kemiskinan, dan mengembangkan keunggulan daerah
6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah
berbasis tata ruang.
7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
Disamping memperhatikan RPJMN. penyusunan RKPD Kabupaten Bima
tahun 2017 ini juga tidak terlepas dari berbagai regulasi yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi NTB yang menjadi
acuan dalam penyusunan dokumen ini.
Adapun penjabaran dari dokumen RPJMD Provinsi dalam RKPD Kabupaten
Bima adalah sebagai berikut:
1. Dalam rangka Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter
sebagaimana amanat RPJMD Provinsi NTB tahun 2013-2018. RKPD
Kabupaten Bima tahun 2017 mengembangkan berbagai program prioritas
diantaranya : Program Peningkatan/Pengembangan Wawasan Kebangsaan,
Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, Program
Pengembangan Partisipasi dan Budaya Politik, Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Perpustakaan, Program Pengembangan Budaya Baca Dan
Pembinaan Perpustakaan, Program Penyelamatan Dan Pelestarian
Dokumen/Arsip Daerah, Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Kearsipan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 114
2. Dalam rangka Mengembangkan budaya dan kearifan local, dijabarkan dalam
RKPD Kabupaten Bima tahun 2017 diantaranya : Program Pengembangan
Nilai Budaya, Pemanfaatan Informasi Kebudayaan, Program Pemeliharaan
dan Pengelolaan Kekayaan Budaya,
3. Untuk Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani,
penegakan hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan,
dijabarkan dalam RKPD Kabupaten Bima tahun 2014 dalam program
Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, serta Pengembangan
Tata Kelola kepemerintahan yang mengedepankan prinsip-prinsip good
governance.
4. Dalam rangka Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing,
dijabarkan dalam RKPD Kabupaten Bima tahun 2014 dalam program :
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, Program Peningkatan
Kualitas Aparatur Daerah, Program Peningkatan Partisipasi Pemuda dalam
Pembangunan, Program Peningkatan SDM, Program Peningkatan
Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan, Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Dalam Membangun Desa, Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah Desa, Program peningkatan peran perempuan di
perdesaan,
5. Untuk Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan
kemiskinan, dan mengembangkan keunggulan daerah, RKPD Kabupaten
Bima Tahun 2014 mengembangkan berbagai program prioritas diantaranya:
Pemberdayaan ekonomi rakyat dan perluasan lapangan kerja melalui
pengembangan komoditas unggulan, Peningkatan Penerimaan daerah melalui
optimalisasi pengelolaan PAD dan sumber-sumber penerimaan daerah
lainnya, Pengembangan kawasan strategis;
6. Dalam rangka Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan
konektivitas wilayah berbasis tata ruang, RKPD Kabupaten Bima Tahun 2014
mengembangkan program prioritas diantaranya: Pembangunan infrastruktur
strategis (a.l. penuntasan penanganan jalan dan jembatan, sumber daya
air/irigasi, dll); Percepatan Pembangunan Kantor Pemerintahan Kabupaten
Bima di wilayah Woha.Pengembangan Perencanaan dan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 115
7. Untuk Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan,
dijabarkan dalam program prioritas RKPD Kabupaten Bima tahun 2017,
diantaranya : Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH,
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program
Pengelolaan dan Rehabilitasi Mangrove, Perlindungan & konservasi sumber
daya hutan, Program Rehabilitasi hutan & lahan.
Tabel 2.68Identifikasi Kebijakan Nasional
Pemerintah Kabupaten Bima
No.Kebijakan Nasional
RPJMN RKPD Kabupaten Bima(1) (2) (3)
1. MeningkatkanPertumbuhan Ekonomiyang Inklusif danBerkelanjutan,
Pemberdayaan ekonomi rakyat dan perluasanlapangan kerja melalui pengembangan komoditasunggulan
2. MeningkatkanPengelolaan dan NilaiTambah Sumber DayaAlam (SDA) yangBerkelanjutan
Peningkatan Efektifitas Program PenanggulanganKemiskinan
3. MempercepatPembangunanInfrastruktur UntukPertumbuhan danPemerataan
Peningkatan infrastruktur Jalan, JembatanPengembangan kawasan pesisir, terluar danpulau- pulau kecil
4. Meningkatkan KualitasLingkungan Hidup,Mitigasi Bencana Alamdan PenangananPerubahan Iklim
Peningkatan Keamanan dan KetertibanMasyarakatPembangunan yang berwawasan lingkungan
5. Penyiapan LandasanPembangunan yangKokoh
Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan.pemberdayaan perempuan dan KB, PendidikanPeningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan.penuntasan buta aksara dan putus sekolah
6.Meningkatkan KualitasSumber Daya Manusiadan KesejahteraanRakyat Yang Berkeadilan
Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan.pemberdayaan perempuan dan KBPengembangan Tata Kelola kepemerintahan yangmengedepankan prinsip-prinsip good governance
7.Mengembangkan danMemeratakanPembangunan Daerah
Penyerapan aspirasi masyarakat dalampenyusunan perencanaan pembangunan daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 116
2.2.3 Telaahan Pokok-Pokok Pikiran DPRD
Hakekat pembangunan adalah rekayasa sosial yang terencana melalui
kebijakan publik dengan mendayagunakan sumber daya yang tersedia baik
anggaran maupun aparatur sebagai pelaksana. Jadi pembangunan adalah
sesuatu yang by design. Di sisi lain Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
yang merupakan cikal bakal APBD adalah dokumen perencanaan daerah yang
merupakan budget policy planning dan budget operational planning. Melalui
RKPD akan diimplementasikan hal-hal yang direncanakan untuk dilaksanakan
dalam mencapai tujuan pembangunan. Tujuan pembangunan inilah merupakan
komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif. Melalui jalur masing-masing,
baik eksekutif melalui Musyawarah Rencana Pembangunan dan Dewan melalui
jaring aspirasi masyarakatnya, telah merumuskan tujuan bersama tersebut. Dalam
hal inilah maka Pokok-pokok Pikiran DPRD dirumuskan sebagai manifestasi dari
aspirasi rakyat untuk dituangkan dalam Arah Kebijakan Umum yang selanjutnya
akan dijabarkan lebih lanjut dalam dokumen APBD.
Selanjutnya dari hasil Reses maupun evaluasi yang dilakukan oleh DPRD
Kabupaten Bima disaat reses di daerah pemilihannya masing-masing di wilayah
Kecamatan se-Kabupaten Bima secara garis besar tuntutan masyarakat kepada
pemerintah Kabupaten adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan dan aksesibilitas pada bidang Pendidikan dan
kesehatan secara merata dalam rangka untuk mewujudkan kecerdasan dan
kualitas hidup masyarakat.
2. Penyediaan Kebutuhan Dasar lainnya seperti penyediaan listrik, sarana
sanitasi dan air bersih, perumahan dan transportasi serta infrastrukturnya
harus mendapat perhatian yang serius dan cepat dari pemerintah karena
mengingat setiap kali reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD hal ini selalu
menjadi keluhan yang disampaikan oleh masyarakat diberbagai Kecamatan.
3. Penanganan sector Kesehatan sebagai kebutuhan dasar masyarakat perlu
mendapatkan perhatian secara khusus karena mengingat masih kurangnya
kuantitas dan kualitas tenaga medis dan non medis serta perlu terus
ditingkatkan pemberian bantuan obat-obatan yang dapat meringankan beban
masyarakat terutama masyarakat miskin.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 117
4. Pembangunan dan perbaikan sarana prasarana pertanian dalam rangka
penyediaan sumber air bagi pertanian.
5. Penyediaan dan distribusi sarana produksi pertanian yang dapat di akses oleh
petani dengan harga yang terjangkau dan tersedia setiap saat.
6. Dibidang Lingkungan Hidup masih banyak hal yang perlu diperhatikan antara
lain menyangkut masih adanya kasus illegal loging, pemanfaatan sumber
daya alam lainnya yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan.
7. Terkait dengan berbagai kegiatan dan program Pemerintah Daerah, baik di
bidang pemerintahan maupun sosial kemasyarakatan, agar setiap SKPD yang
melaksanakan program/kegiatan tersebut melakukan sosialisasi kepada
mesyarakat.
8. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pemerintahan dari
tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten.
Tabel.2.69Rumusan Usulan Program/Kegiatan
Hasil Penelaahan Pokok-pokok Pikiran DPRD dan ValidasiKabupaten Bima
1 Program/KegiatanIndikator kinerja
Volume Lokasi SKPDterkait
Validasi/Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Program Wajib Belajar 9
tahunDikpora
2. Pembangunan/ Rehabilitasisarana dan prasaranapendidikan dasar (SD)
Jumlah SD yangdibangun/ direhab
24 lokal Kab. Bima
3. Rehabilitasi SD Kab. Bima
4. Pembangunan RuangBelajar SMP
Jumlah ruangbelajar SMP yangterbangun
20 lokal Kab. Bima
5. Rehabilitasi Ruang KelasSMP
Jumlah ruangbelajar SMP yangdirehab
8 lokal Kab. Bima
Pembangunan Puskesmas Jumlah Puskesmasyang terbangun
4 unit Kab. Bima DinasKesehatan
Pembangunan PuskesmasPembantu dan Poskesdes
Jumlah PuskesmasPembantu danPoskesdes yangterbangun
6 unit Kab. Bima
Rehabilitasiringan/sedang/beratPuskesmas Pembantu,Poskesdes dan Jaringannya
Jumlah Pustu,Poskesdes danjaringannya yang direhab
10 unit Kab. Bima
Rehab sedang/ beratPuskesmas
Jumlah Puskesmasyang di rehab
13 unit Kab. Bima
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 118
1 Program/KegiatanIndikator kinerja
Volume Lokasi SKPDterkait
Validasi/Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)6. Pembangunan dan
Peningkatan JalanPanjang jalan yangterbangun
30 Km Kab. Bima Dinas Pek.Umum
Pembangunan/ PeningkatanJembatan
Jumlah jembatanyang terbangun
6 unit Kab. Bima
Rehabilitasi danPemeliharaan Jalan danJembatan
Panjang jalan danjembatan yangterpelihara
15 Km, 4unit
Kab. Bima
Program pengembanganKinerja Pengelolaan AirMinum dan Air Limbah
Jumlah unitpengelolaan airminum dan airlimbah
36 unit Kab. Bima
Penyediaan prasarana dansarana air munum bagimasyarakat berpenghasilanrendah
Jumlah sarana airminum bagimasyarakat
9 lokasi Kab. Bima
Penyediaan Prasarana danSarana Air Limbah
Jumlah prasaranadan sarana airlimbah
17 unit Kab. Bima
dst Program PembangunanInfrastruktur Perdesaan
Jumlah infrastrukturperdesaan yangterbangun
54 paket Kab. Bima
Penataan lingkunganpemukiman pendudukperdesaan
Prosentaselingkunganpemukimanpendudukperdesaan yangtertata
8kawasan
Kab. Bima
Pembangunan Sarana danPrasarana Daerah
Jumlah sarana danprasarana daerahyang terbangun
15 unit Kab. Bima Setda
Pembangunan gedungkantor dan sarana prasaranakelompok tani
Jumlah sarpraskelompok tani
6 klpk Kab. Bima DinasPertanian
Rehab sedang/ berat kantor Jumlah kantor yangdi rehab
2 unit Kab. Bima
Penyediaan sarana danprasarana produksi pertanian
Jumlah sarprasproduksi pertanian
67 unit Kab. Bima
Penyebaran danpengembangan ternak
Jumlah populasiternak
134 ekor Kab. Bima DinasPeternakan
Pembangunan/rehabilitasisarana dan prasaranaPelabuhan perikanan UPTDKabupaten
Jumlah sarpraspelabuhanperikanan yangdibangun
5 unit Kab. Bima DinasKelautan
Pembangunan sarana danprasarana usahaperdagangan
Jumlah unit sarprasusaha perdaganganyang di bangun
4 unit Kab. Bima DinasPerdagangan
Pengadaan mesin, peralatandan bahan
Jumlah mesin, alatdan bahanperikanan
37 paket Kab. Bima
Bantuan Hibah EkonomiKreatif
Jumlah Kelompokyang di berimodal usaha
28 klpk Kab. Bima Setda
Sumber : Data hasil telaahan pokok- pokok pikiran DPRD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 119
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah
RKPD 2017 Kabupaten Bima merupakan gambaran rencana prioritas
pembangunan Pemerintah Kabupaten Bima yang akan dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2017 berdasarkan evaluasi capaian hasil pembangunan Tahun 2015
dan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2015.
Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan pembangunan
yang telah dilaksanakan, untuk kemudian dibuat analisanya sebagai bahan
perencanaan pembangunan selanjutnya.
Dalam hal penentuan Rencana Kegiatan haruslah mengacu pada 3 (tiga)
hal, Prioritas Permasalahan yang belum terselesaikan dari tahun RKPD 2016,
sejalan dengan Isu Strategis RPJMD 2016-2021, Tidak bertentangan dengan Isu
Strategis RKPD Provinsi dan RKPN tahun 2017. Kemudian dari ketiga acuan
diatas disusun menjadi Prioritas Pembangunan RKPD tahun 2017.
Program prioritas yang direncanakan dibiayai tahun 2017 disusun
berdasarkan nomenklatur permendagri nomor 13 tahun 2006 juncto permendagri
nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Kegiatan
– kegiatan strategis yang diusung oleh SKPD dan wilayah Perencanaan
pembangunan yang telah disusun bersama ini tidak mungkin seluruhnya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Bima.
Namun demikian, melalui program/kegiatan yang telah direncanakan diharapkan
dapat mengurangi permasalahan pembangunan, terutama permasalahan
pembangunan yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bima Tahun 2017
disusun berdasarkan hasil analisa untuk kemudian disusun isu strategis dan
prioritas pembangunan daerah dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan
Misi pembangunan Daerah Kabupaten Bima
2.3.1 Perumusan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan SasaranPembangunan DaerahSuatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika
berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan, khususnya bagi program
pembangunan daerah (RPJMD) dengan prioritas pembangunan daerah (RKPD)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 120
pada tahun rencana, termasuk didalamnya prioritas lain dari kebijakan
nasional/provinsi yang bersifat mendasar.
Lebih teknis, untuk mendapatkan rumusan masalah tahun rencana,
langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi isu-isu penting dan
masalah mendesak dari berbagai langkah awal pada analisis daerah dan analisis
kebijakan nasional/provinsi. Pada tingkat nasional mengidentifikasi isu-isu penting
yang terjadi pada tingkat nasional yang ada keterkaitannya dengan daerah,
sedangkan pada tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota) dilakukan analisis
daerah dan analisis kebijakan nasional/provinsi untuk mengidentifikasi isu-isu
penting dan masalah mendesak yang terjadi pada daerah.
Perumusan isu strategis yang akan ditetapkan pada Visi dan Misi RPJMD
Provinsi NTB tahun 2013-2018, Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
RKPD Tahun 2015 yang belum terselesaikan, Isu Strategis Pembangunan
Nasional 2017, Isu Strategis RKPD Provinsi tahun 2017 serta pertimbangan
lainnya terkait permasalahan strategis yang aktual dan faktual, maka dirumuskan
Isu Strategis yang akan menjadi bahan kebijakan dalam perencanaan kegiatan
Tahun 2017. Maka isu Strategis yang akan ditetapkan dalam RKPD 2017 tidak
terlepas dari tema pembangunan nasional Tahun 2017 yaitu “Memacu
Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja
serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”., dan berdasarkan
tema tersebut maka prioritas dan sasaran utama Pembangunan Nasional yang
harus dicapai pada akhir tahun 2017 antara lain, yaitu :
1. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1% (5,5 – 5,9) %
2. Rasio Pajak terhadap PDB sebesar 4,6 % (12,6 – 12,8) %;
3. Penurunan angka pengangguran menjadi 5,0 - 5,5 % (5,3 – 5,6)%;
4. Penurunan angka kemiskinan menjadi 8,5 – 9,5 % (9,5 – 10,5) %
5. Gini Rasio (indeks) sebesar 0,38 Indeks;
6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar
7. Laju inflasi 4 % dan bertambah atau berkurang 1 persen.
Dari unsur utama tersebut di atas diharapkan mampu bersinergi dengan
potensi kedaerahan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 121
Tema RKPD Provinsi NTB tahun 2017 ” “Percepatan Infrastruktur Dan
Peningkatan Kualitas Lingkungan Untuk Mengurangi Kemiskinan”, sedangkan Isu
Strategis RKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017 adalah :
1. Peningkatan IPM, khususnya pendidikan dan kesehatan;
2. Peningkatan Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi, dimana tahun
2017 adalah tahun pertama pelimpahan kewenangan Provinsi sesuai
dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Pengentasan Kemiskinan, melalui peningkatan dan pemerataan
pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi daerah; serta
4. Kualitas Lingkungan Hidup, dimana indicator kinerja lingkungan hidup
dalam RPJMD masih banyak yang belum mencapai target.
Dengan memperhatikan Isu Strategis RPJMD 2012-2015, Evaluasi
Kegiatan Pada RKPD 2015, dan Isu Strategis RKP Provinsi dan Tema
Pembangunan Nasional Tahun 2017, maka isu strategis Kabupaten Bima Tahun
2017, sebagai berikut:
1. Peningkatan pemahaman dan toleransi beragama
2. Pelayanan Publik;
3. Kualitas sumber daya manusia (pendidikan, kesehatan, dan kesalehan sosial);
4. Pembangunan Perdesaan dan ketahanan pangan;
5. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;
6. Pembangunan infrastruktur dan Tata Ruang;
7. Kemiskinan;
8. Lingkungan hidup dan bencana alam.
Berdasarkan telaah diatas dan analisa mengenai permasalahan-
permasalahan yang terjadi dari tiap SKPD tahun 2016. Diperoleh rancangan awal
Prioritas Kabupaten Bima Tahun 2017 sebagai berikut :
1. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama;
2. Pemberdayaan ekonomi rakyat dan perluasan lapangan kerja melalui
pengembangan komoditas unggulan;
3. Percepatan Pembangunan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bima di Wilayah
Woha;
4. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 122
5. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama;
6. Pembangunan infrastruktur strategis (a.l. penuntasan penanganan jalan dan
jembatan, sumber daya air/irigasi, dll);
7. Penataan sistem ketahanan pangan daerah;
8. Peningkatan Efektifitas Program Penanggulangan Kemiskinan;
9. Pengembangan Perencanaan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
10. Peningkatan Penerimaan daerah melalui optimalisasi pengelolaan PAD dan
sumber-sumber penerimaan daerah lainnya;
11. Penataan Strategi Penanggulangan Bencana;
12. Pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh;
13. Peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan, penuntasan buta aksara dan
putus sekolah;
14. Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan, pemberdayaan perempuan
dan KB;
15. Pengembangan Tata Kelola kepemerintahan yang mengedepankan prinsip-
prinsip good governance.
Perumusannya dilakukan dengan mengisi tabel sebagai berikut :
Tabel 2.70Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Kabupaten Bima
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
1 Program Perencanaan PembangunanEkonomi
Masih terbatasnya datadan informasi bidangekonomi sebagaipendukung perencanaanpembangunan ekonomi
Tersedianya data yanglengkap yang disertaianggaran yang memadai
2 Program Pengembangan Data danInformasi
Masih terbatasnya datadan informasi yang up todate dan akuntabel
Tesedianya alokasianggaran yang cukupuntuk pengembangan datadan informasi
3 Program Pemberdayaan Fakir Miskin,Komunitas Adat Terpencil (KAT) danPenyandang Masalah KesejahteraanSosial (PMKS) Lainnya
Masih cukup tingginyaangka kemiskinan danterbatasnya alokasianggaran yang pro poor
Penyusunan APBD yangpro poor
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 123
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
4 Program Peningkatan kualitas SDMAparatur, Koperasidan UMKM
Masih terbatasnyaalokasi anggaran untukpeningkatan SDM aparat
Terlaksananyapengembangan kapasitasaparatur bidang koperasidan UMKM
5 Program Perkuatan dan FasilitasiSumber Permodalan bagi Koperasidan UMKM
Koperasi dan UMKMmasih mengalamikesulitan untukmendapatkan bantuanmodal dari perbangkan
Adanya perbangkan yangmempermudah akseskoperasi dan UMKM untukmendapatkan kredit
6 Program Pengembangan LembagaKeuangan Mikro
Terbatasnya jumlahlembaga keuanganmikro yang sehat
pembinaan/pendampinganterhadap lembagakeuangan mikro
7 Program Pengembangan IKM Kecilnya minatmasyarakat untukmengembangkan IKM
pembinaan/pendampinganterhadap IKM
8 Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja
Rendahnya kualitasSDM tenaga kerja
Peningkatan kapasitastenaga kerja
9 Program Peningkatan KesempatanKerja
Terbatasnya lapangankerja
berkembangnya investasi
10 Program Peningkatan Promosi danKerjasama Investasi
Terbatasnya kerjasamainvestasi
terjaminnya keamanandaerah
11 Program Peningkatan Iklim Investasidan Realisasi Investasi
Masih terbatasnyainvestor yang maumenanamkan modalnyadi Kab. Bima.
adanya jaminankamtibmas
12 Program Pengembangan UsahaPerdagangan Kecil dan Menengah
Rendahnya akses usahaperdagangan kecil danmenengah ke perbankan
tersedianya kredit tanpaagunan di perbankan
13 Program Kerjasama Pembangunan Terbatasnya kegiatankerjasamapembangunanKabupaten Bima baikantar daerah maupundengan fihak swasta
14 Program Peningkatan KetahananPangan
Masih rendahnya tingkatkeragaman pangan
Peningkatan kapasitasmasyarakat dalampengolahan pangan
15 Pengembangan intensifikasi tanamanpangan dan hortikultura
Masih terbatasnya minatmasyarakat untukmengembangkantanaman panganhortikultura
Peningkatan kapasitasmasyarakat dalambudidaya tanamanhortikultura
16 Pengembangan pertanian pada lahankering
Masih rendahnyaproduktifitas lahan kering
intensifikasi danekstensifikasi pertanianlahan kering
17 Program peningkatan produksipertanian
Tingginya konfersi lahanpertanian ke nonpertanian
intensifikasi danekstensifikasi pertanian
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 124
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
18 Program peningkatan pemasaranhasil produksi pertanian
Terbatasnya aksespetani terhadapinformasi pasar
Penyediaan informasipasar secara berkala
19 Program pencegahan danpenanggulangan penyakit ternak
Masih kurangnya upayakuratif terhadappenanggulanganpenyakit ternak
deteksi dini penyakit ternak
20 Program pengembangan budidayaperikanan
Belum intensifnya usahabudidaya perikanan
bantuan modal. teknis danpelatihan budidayaperikanan
21 Program pengembangan perikanantangkap
Masih terbatasnyaperalatan dan teknologipenangkapan ikan
bantuan peralatan danpengembangan teknologipenangkapan ikan
22 Program Pemanfaatan PotensiSumber Daya Hutan
Belum maksimalnyapemanfaatan potensisumber daya hutan nonkayu
pembinaan dalampemanfaatan potensisumber daya hutan yanglestari
23 Program peningkatan mutu pendidikdan tenaga kependidikan
Masih rendahnyakualitas tenaga pendidikdan kependidikan
Pendidikan dan pelatihantenaga pendidik dankependidikan
24 Peningkatan kualitas dan kuantitastenaga pendidik
Masih rendahnyakuantitas tenagapendidik
Penerimaan danpenyebaran tenagapendidik
25 Peningkatan efektifitas dan kualitaspelayanan pendidikan
Masih rendahnyaefektifitas dan kualitaspelayanan pendidikan
Pembinaan danpengembanganadministrasi kependidikan
26 Program pembangunan pendidikandasar dan menengah
Masih adanya saranadan prasaranapendidikan dasar danmenengah di daerahterpencil yangkondisinya tidak layak
Pembangunan RKB danUSB pada daerah terpencil
27 Program pendidikan non formal,pemuda dan olah raga
masih terbatasnyapartisipasi masyarakatdalam pendidikan nonformal
Fasilitasi dan sosialisasipendidikan non formal
28 Program pendidikan anak usia dini(PAUD)
Masih terbatasnyasarana dan prasaranapendidikan usia dini
Pembangunan sarana danprasarana pendidikan anakusia dini
29 Pengembangan Program PendidikanTinggi Negeri
Masih sulitnyapemerintah daerah untukmendapatkan perizinanpendidikan tinggi negeri
Pembentukan tim danpeningkatkan koordinasidengan pemerintah pusat
30 Program pembangunan danrehabilitasi sarana dan prasaranapenunjang peningkatan mutupendidikan
Masih terbatasnyasarana dan prasaranapenunjang mutupendidikan
Pembangunan/pengadaansarana dan prasaranapenunjang peningkatanmutu pendidikan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 125
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
31 Program peningkatan pelayanankesehatan
Masih rendahnya ratioantara jumlah pendudukdengan tenagakesehatan
Penerimaan danpemerataan sebarantenaga kesehatan
32 Program pelayanan kesehatan ibudan anak
Masih tingginya angkaAKI dan AKB
peningkatan programpelayanan kesehatan ibudan anak
33 Program peningkatan peranPosyandu dalam pelayanankesehatan ibu dan anak
Masih rendahnya angkakunjungan masyarakatke posyandu
Sosialisasi dan pembinaandalam rangka peningkatanjumlah kunjungan keposyandu
34 Program pembangunan danpeningkatan sarana dan prasaranakesehatan
Masih belum meratanyaketersediaan sarana danprasarana kesehatanterutama di daerahterpencil
Pembangunan danpemerataan sarana danprasarana kesehatan didaerah terpencil
35 Program peningkatan Advokasi danKIE tentang program KB
Masih kurangnyakesadaran masyarakatuntuk mengikuti programKB
Advokasi dan KIE tentangprogram KB
36 Program pelayanan Kontrasepsi. Rendahnya aksesmasyarakat daerahterpencil terhadappelayanan KB
peningkatan kunjunganpelayanan ke daerah-daerah yang terpencil
37 Program Kesehatan ReproduksiRemaja (KRR)
Rendahnya pemahamangenerasi muda terhadapkesehatan reproduksi
Sosialisasi tentangkesehatan reproduksiremaja
38 Program Penataan AdministrasiKependudukan
Masih banyak usia wajibKTP yang belummemiliki KTP
Peningkatan pelayananpembuatan KTB diKecamatan
39 Program peningkatan pemahamandan pengamalan ajaran agama
Rendahnya pemahamangenerasi muda terhadapajaran agama
Pembinaan lembaga danforum keagamaan
40 Program penguatan kapasitaslembaga keagamaan
Masih minimnya peranlembaga keagamaandalam pembangunankeagamaan
Pembinaan lembagakeagamaan
41 Program peningkatan sarana danprasarana keagamaan
Terbatasnya sarana danprasarana keagamaanyang layak
Bantuan untukpembangunan danrehabilitasi lembagakeagamaan
42 Program pemantapan kerukunanhidup inter dan antar umat beragama
Masih perlunyapeningkatanpemantapan kerukunaninter dan antar umatberagama
Pembentukan forum interdan antar umat beragama
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 126
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
43 Peningkatan ketahanan SosialBudaya
Rendahnya ketahanansosial budaya daripengaruh globalisasiterutama pada kalangangenerasi muda
Pembinaan generasi muda
44 Program pembinaan danpengembangan potensi generasimuda
Masih terbatasnyapembinaan danpengembangan terhadappotensi generasi muda
Pengembangan potensigenerasi muda
45 Program Penguatan KelembagaanPengarusutamaan Gender dan Anak
Masih kurangnyapemahaman masyarakatterhadapPengarusutamaangender dan anak
Sosialisasi terhadappengarus utamaan genderdan anak
46 Program Peningkatan Kualitas Hidupdan Perlindungan Perempuan
Masih rendahnyakualitas hidupperempuan
Peningkatan programpemberdayaan perempuan
47 Program Peningkatan peran sertadan kesetaraan jender dalampembangunan
Masih rendahnyapartisipasi perempuandalam pembangunandaerah
Peningkatan peransertaperempuan dalam setiaptahapan pembangunan
48 program peningkatan partisipasi danswadaya gotong-royong masyarakatdalam pembangunan
Semakin menurunnyasemangat gotong-royongmasyarakat
Menumbuhkembangkansemangat gotong royongmelalui penyelenggaraanprogram bulan baktigotong royong
49 Program Peningkatan apresiasi nilaikesenian dan kebudayaan tradisional
Masih rendahnya nilaiapresiasi terhadapkesenian dankebudayaan tradisional
Penyelenggaraan even-even budaya tradisionalsecara berkala
50 program pengembangan nilai budaya mulai memudarnya nilai-nilai budaya lokal
Menanamkan nilai-nilaibudaya sejak dini padaanak didik
51 Program pengembangan promosipariwisata
Masih rendahnya angkakunjungan wisata
Memanfaatkan even-evennasional dan internasionalserta media masa untukpromosi pariwisata
52 Program Pengembangan KemitraanPariwisata
Masih rendahnyakemitraan bidangpariwisata
Meningkatkan partisipasiswasta dalampengembangan pariwisata
53 Program Pengembangan DestinasiPariwisata
Masih terbatasnya even-even kepariwisataandaerah
Mengembangkan berbagaikegiatan seni dan budayaserta penataan obyekpariwisata
54 Program perlindungan dan konservasisumber daya alam
Masih tingginya kasuskerusakan sumber dayaalam
Peningkatan pengawasandan pengendalianpemanfaatan sumber dayaalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 127
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
55 Program Pengendalian PemanfaatanRuang
Masih tingginya tingkatpelanggaran dalampemanfaatan ruang
Sosialisasi terhadapRencana tata ruang
56 Program Rehabilitasi dan PemulihanCadangan Sumber Daya Alam
Masih tingginya tingkatkerusakan SDA akibatpemanfaatan yang tidakmemperhatikan kaidah-kaidah lingkungan
Pelaksanaan programreboisasi dan pemulihankembali terhadapkerusakan sumber dayaalam
57 Program pengendalian pencemarandan perusakan lingkungan hidup
Masih terjadinyapencemaran lingkungansebagai akibat aktifitasmanusia
Peningkatan kesadaranmasyarakat terhadapdampak yang ditimbulkanakibat pencemaranlingkungan
58 Program pemberdayaan masyarakatdalam pengelolaan SDA dan LH
Masih rendahnyakesadaran masyarakatdalam pengelolaan SDAdan LH
Pembinaan danpendampingan kepadamasyarakat dalampengelolaan SDA dan LH
59 Program Pengelolaan ruang terbukahijau (RTH)
Belum adanyasosialisasi tentang RTHkepada masyarakat
Sosialisasi tentang RTH
60 Program pembinaan dan penertibanpengelolaan hasil hutan
belum terkendalinyapengelolaan hasil hutan
Pembinaan, pengawasandan pengendalian hasilhutan
61 Program Pengelolaan dan rehabilitasiekosistem pesisir dan laut
masih terjadinyaperusakan terhadapekosistim pesisir dan lautsebagai akibatpemanfaatan yang tidakbertanggungjawab
Pembinaan, pengawasandan pengendalianpemanfaatan sumber dayapesisir dan laut
62 Program pembinaan danpengawasan bidang pertambangan
Masih terjadinyapengelolaanpertambangan yangtidak memperhatikankelestarian lingkungan
Pengendalian perizinanusaha pertambangan
63 Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan
Belum terorganisirnyasistem pengelolaanpersampahan
Penataan kelembagaansistem pengelolaanpersampahan
64 Program perencanaan pembangunandaerah rawan bencana
Belum tersedianyarencana rinci untukdaerah rawan bencana
penyusunan rencana rincidaerah rawan bencana
65 Program pencegahan dini danpenanggulangan korban bencanaalam
Masih rendahnyapemahaman masyarakattentang pencegahan dinidan penanggulanganbencana alam
sosialisasi dan simulasipencegahan dini danpenanggulangan korbanbencana alam
66 Program peningkatan kapasitassumberdaya aparatur
Masih rendahnyakapasitas sumber dayaaparatur
Peningkatan programpendidikan dan pelatihanaparatur
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 128
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
67 Program Pembinaan danPengembangan Aparatur
Masih rendahnyafrekwensi pembinaandan pengembanganaparatur
peningkatan frekwensipembinaan danpengembangan aparatur
68 Program Mengintensifkanpenanganan pengaduan masyarakat
belum maksimalnyapengelolaan pengaduanmasyarakat
Penataan kelembagaansistem pengaduanmasyarakat
69 Program peningkatan danPengembangan pengelolaankeuangan daerah
Belum maksimalnyastatus pengelolaankeuangan daerah
Penerapan Sistem AplikasiPengelolaan KeuanganDaerah
70 Program optimalisasi pemanfaatanteknologi informasi
Belum optimalnyapemanfaatan teknologiinformatika
Penerapan SistemInformasi E. Governement
71 Program Penataan PeraturanPerundang-undangan
Perlunya penataankembali terhadapperaturan perundang-undangan daerah
Penataan peraturanperundang-undangan
72 Program pemeliharaan kamtibmasdan pencegahan tindak kriminal
Masih adanya gangguankamtibmas dan tindakkriminal
Pengembangan sistemkamtibmas swakarsa
73 Program peningkatan pemberantasanpenyakit masyarakat (pekat)
Belum maksimalnyaupaya pemberantasanterhadap penyakitmasyarakat
Peningkatan frekwensipengawasan danpengendalian penyakitmasyarakat
74 Program Pembinaan Kadarkum danPenambahan jumlah PPNS
Masih rendahnya tingkatkesadaran hukummasyarakat
Sosialisasi dan pembinaanhukum masyarakat
75 Program pengembangan wilayahstrategis dan cepat tumbuh
Belum maksimalnyapengelolaan terhadapwilayah strategis dancepat tumbuh
Pengembanganperencanaan danpengelolaan wilayahstrategis dan cepat tumbuh
76 Program Pembangunan Jalan danJembatan
Masih adanya daerahterisolir yangmemerlukanpembangunan jalan danjembatan
Pembangunan jalan danjembatan pada daerah-daerah terpencil
77 Program rehabilitasi/pemeliharaanJalan dan Jembatan
Masih banyaknya ruasjalan yang rusak berat
Rehabilitasi/pemeliharaanJalan dan Jembatan
78 Program pengembangan danpengelolaan jaringan irigasi. rawa danjaringan pengairan lainnya
masih terbatasnyaketersediaan sumberdaya air untuk pengairan
Pembangunan bendungan.embung dan jaringanirigasi
79 Program penyediaan dan pengolahanair baku
Belum seluruh wilayahterjangkau pelayanan airbersih
Peningkatan cakupanpelayanan air bersih
80 Program pembinaan danpengembangan bidangketenagalistrikan
Masih adanya rumahtangga yang belumberlistrik
Perluasan pelayanananjaringan listrik
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 129
No Program Pembangunan DaerahRPJMD Tahun Berkenaan Permasalahan Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan1 2 3 4
81 Program pengembangan sumberenergi baru dan terbarukan
Masih banyak daerahterpencil yang belumterjangkau jaringan listrik
Pengembangan listriktenaga alternatif
82 Program Pengembangan Komunikasi.Informasi dan Media Massa
Masih adanya wilayahyang belum terjangkaupelayanan komunikasi.informasi dan mediamassa
Pengembangan kampungmedia dan desa berdering
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan PemerintahanDaerah
Secara umum Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tiap-tiap
SKPD dan urusan yang menjadi tupoksi masing-masing saling terkait
antara satu dengan yang lain. Namun dalam setiap permasalahan harus
selalu diusahakan solusi yang terbaik bagi perkembangan dan kelanjutan
pembangunan Kabupaten Bima, berikut identifikasi permasalahan
pembangunan daerah tahun 2017 sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 130
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 130
NO AGENDA/ SASARAN/INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
RealisasiTA 2013
InterpretasiBelum
tercapai (<)Permasalahan Faktor –Faktor Penentu
KeberhasilanSesuai (=)Melampaui
(>)1 2 3 4 5 6 7
I Agenda Peningkatan Pendapatan Masyarakat1 Prosentase penurunan jumlah penduduk
miskin16,86 15,13 > Penanganan upaya
penanggulangankemiskinan masih bersifatsektoral dandilakukan oleh masing-masing SKPD
Banyaknya ProgramPenangan penanggulangankemiskinan disetiapSKPD (PKH,PNPMMANDIRI, CSR dan KUR)
2 Paritas daya beli masyarakat 794.102 624.720 < Naiknya harga barang,puso, bencana alamterutama setelah adanyakenaikan BBM
Tersedianya data yanglengkap yang disertaianggaran yang memadai
3 Prosentase penurunan jumlahpengangguran.
1,38 4,90 < kurangnya lapanganpekerjaan baru
Pengembangan investasidan terjaminnya keamanandaerah
4 Peningkatan PDRB perkapita 3.977365,75
4,023,583.03
> Disparitas pendapatanpenduduk masih tinggi
Semakin membaiknyakondisi pereko Kab. Bimayang ditandai denganmeningkatnya pertumbuhanekonomi daerah dari 4,54%menjadi 5,63%
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 131
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 7II Agenda Peningkatan Ketahanan Pangan1 Meningkatnya ketersediaan stok pangan
terutama beras70.282 201.965 > Sistem Jaringa irigasi
teknis masih kurang karnapemanfaatan/pemeliharaansumber mata air
Sumber mata air dan lahanpertanian dan swasembadaberas
2 Tercapainya target Bumi Sejuta SapiProvinsi NTB
99.496 150.927 > Banyaknya programbantuan sapi, dan pelatihanpeternakan sapi
3 Meningkatnya produksi dan usahaperikanan tangkap dan budidaya perikanan
35.207,47 29.460,3 < faktor cuaca, kurangnyaprog budidaya perikanan
4 Meningkatnya profit margin produkpertanian dan perikanan
736.991.077,48
609.047.000
<- Meningkatnya produksi
Pertanian
III Pendidikan
1 Meningkatnya Angka melek huruf s/d 100%pada tahun 2015
100 87.36 < Masih kecilnya peningkatanjumlah usia di atas 15 tahunyang bisa membaca danmenulis
Banyak program pusat dandaerah untuk mendukungpendidikan
2 Meningkatnya Rata-rata lama sekolah,terutama tingkat pendidikan dasar s/d 12tahun pada Tahun 2015
12,00 7.69 < banyaknya murid DO,ekonomi keluarga
3 Angka partisipasi kasar SD 105,63 105,41 >- banyaknya pembangunan
unit sekolah baru
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 132
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 74 Angka partisipasi kasar SMP 100 97,42 <
- banyaknya pembangunanunit sekolah baru
5 Meningkatnya angka partisipasi murnitingkat SD s/d 100% pada Tahun 2015
100 99,67 <-
6 Meningkatnya angka partisipasi murnitingkat SMP s/d 100% pada Tahun 2015
100 94,22 <-
7 Rasio lokal/kelas dengan jumlah muridSMP
31 30 >- banyaknya pembangunan unit
sekolah baru8 Rasiolokal/kelas dengan jumlah murid SMA 32 29 >
- banyaknya pembangunan unitsekolah baru
9 Meningkatnya jumlah ketersediaan saranadan prasarana pendidikan usia dini s/dTahun 2015
384 527 < Kurangnya program untukPAUD
Adanya program-program bagipenduduk usia dini
B. KESEHATAN1 Meningkatkan angka harapan hidup
menjadi 72,54 tahun sampai dengan tahun2015
72,54 63.97 < lingkungan yang kurangbesih, kurangnya derajatkesehatan masyarakat
Murahnya dan terjangkaunyaakses terhadappelayanan kesehatan yangberkualitas
2 Meningkatnya angka kunjunganmasyarakat ke sarana dan prasaranapelayanan kesehatan
300.987 323,243 > Meningkatnya kesadaranmasyarakat akan kesehatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 133
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 73 Menekan angka kematian bayi 18 17 >
Banyaknya posyandu,meningkatnya pemahamanmasyarakat tentang perawatanbayi
4 Menekan angka kematian balita 10 4 > Banyaknya pos yandu,meningkatnya pemahamanmasyarakat tentang perawatanbalita
5 Menekan angka prevalensi malnutrisi anak 14,51 1,75 > menigkatnya pengetahuan ibutentang gizi balita, programpeberian gizi tambahan
6 Menekan angka kasus gizi buruk terutamapada anak-anak
30 40 < menigkatnya pengetahuan ibutentang gizi balita, programpemberian gizi tambahan
7 Menekan setengah angka kematian ibumelahirkan
5 10 < Jauhnya jarak puskemas,banyaknya yang masihmenggunkan dukunberanak
8 Meningkatnya cakupan kelahiran yangditolong tenaga terlatih
100,00 91 < kurangnya tenaga terlatih
9 Menekan prevalensi malaria 5,50 4,50 >10 Menekan prevalensi TBC 181 102 >11 Meningkatkan akses terhadap sanitasi
dasar (jamban keluarga) sampai 100%pada tahun 2015
100,00 91,05 < banyaknya program sanitasi,banyaknya desa yang telahODF
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 134
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 712 Meningkatkan akses terhadap sumber air
bersih sampai 100% pada tahun 2015100,00 83,75 < Kurangnya sarana
prasarana air bersih'13 Rasio tenaga kesehatan dengan jumlah
penduduk626 565 < banyaknya penerimaan tenaga
kesehatan
14 Rasio sarana pelayanan kesehatan denganjumlah penduduk
727 432 > meningkatnya jumlah saranaprasarana kesehatan
15 Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk 1,00 1,04 <
16 Meningkatnya Akseptor KB Aktif 76.990 82.879 > Meningkatkanya kesadaranPasangan Usia Subur (PUS)
17 Meningkatnya jumlah penduduk yangmemiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
96,92 100,00 > pelayanan sudan memadai
18 Meningkatnya jumlah dan kualitas aparatdalam pengelolaan SIAK dan NIK.
38 63 > sumber daya manusia yangmemadai
IV Agenda Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya1 Meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten
Bima yang menunaikan ibadah haji686 124 < Terbatasnya kuato haji bagi
Kabupaten BimaPeningkatan KesadaranPemahaman Agamamasyarakat
2 Meningkatnya jumlah sarana dan saranaperibadatan
793 1.600 > - banyaknya pembangunandan bantuan terhadapsarana dan prasaranaperibadatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 135
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 73. Meningkatnya jumlah Taman Pendidikan
Al-qur'an (TPA)1002 1.138 > - adanya program
pembangunan TPA, adanyainsentif utk TPA
4. Meningkatnya jumlah pengajian olehmajelis taklim
75 191 > - Meningkatnya kesadaranagama masyarakat,banyaknya majelis Taklim
5. Menurunnya jumlah kasus Pemerkosaan,Perjinahan, dan Perjudian
0 44 < Kurangnya kesadaranmasyarakat
Adanya Prog. Peningkatanpemahaman agama
6. Jumlah kegiatan kesenian dan budayalokal
6 23 > -
7. kegiatan Promosi pariwisata 5 5 = Kurangnya kegiatanpromosi Pariwisata
8. jumlah kunjungan wisatawan baik domestikmaupun mancanegara
6.308 9,069 > Kurang pengelolaantempat-tempat wisata
Adanya program Visitlombok sumbawa 2012
V Agenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan /Penataan Ruang1 Menurunnya kasus perladangan liar dan
Ilegal Logging0 5 < Kurangnya kesadaran
masyarakatPos Penjaga Kahutanan padasetiap Kecamatan yang memiliihutan
2 Menurunnya Luas lahan kiritis 61.098,84 50.434,70 > kurang optimalnyapengembangan di lahan kritis
Porgam Pengembangan LahanKritis
3 Minimal dipertahankannya Jumlah TitikMata Air dan Debit Mata Air
41 MataAir
41 = Kurangnya programperlindungan mata air
4 Jumlah dokumen Amdal 11 2 <5 Dipertahankannya Luas Ruang Terbuka
Hijau140.790
Ha140.790
Ha=
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 136
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 76 Luas Peruntukan Lahan Sawah Abadi 1.262 1,262 =
7 Tersedianya aparatur 270 18 <
8 Peraturan Daerah 5 1 <9 Luas kawasan lindung 78.171,96
Ha83.189,91 > adanya pengukuran kembali
luas hutan lindung, adanyapeluasan areal 3 kawasanlindung
10 Luas hutan bakau 621,22 621,22 =11 Jumlah TPA dan TPS 1 TPA 10
TPS1 TPA 18
TPS>
12 Tersusunnya Peraturan Daerah tentangsistim penanganan bencana
1 1 =
VI Agenda Kepemerintahan Yang Baik1. Terselenggarannya Diklat baik gelar
maupun non gelar dalam rangkaPeningkatan kapasitas Sumber DayaAparatur
Diklat gelar30 orang,Diklat nongelar 900
orang
431Orang
252Orang
>
2. Tersusunnya dan terimplementasinyaStandar Pelayanan Minimal di setiap SKPD
10 SKPDdapat
mengimplementasika
n SPM
15 SKPD >
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 137
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 73. Terbentuknya unit pengelola pengaduan
masyarakat di seluruh SKPD6 SKPD 15 SKPD >
4. Pengelolaan keuangan daerah LaporanKeuangan
dinilaiWTP
(unqualified opinion)
Laporankeuangan
dinilaiWTP
<
5. Meningkatnya jumlah masyarakat yangberpatisipasi dalam perencanaan,pelaksanaan dan monev pembangunandaerah
10 % darijumlah
pendudukKab. Bima
32% > Kurang koordinasi teknis Sosialisasi, SKPDbekerjasama membangunkabupaten Bima
6. Terbentuknya unit pelayanan terpadu danberkembangnya sistem pelayanan satuatap
1 1 =
VII Agenda Peningkatan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Penegakan Supremasi Hukum dan HAM1. Meningkatnya frekuensi sosialisasi produk
perundang-undangan10 12 > banyaknya produk perundang-
undangan yang baru
2 Meningkatnya cakupan wilayah sosialisasiproduk perundang-undangan
18 6 <
3 Meningkatnya jumlah Perda yangdihasilkan
18
4 Menurunnya angka kriminalitas, tindakkekerasan/kejahatan
490 1021 < Masih rendahnya kesadaranmasyarakat
Pihak keamanan bekerjasamasama
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 138
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 7
VIII PEKERJAAN UMUM1 Terlaksananya pemindahan Ibukota
Kabupaten Bima10 < belum adanya
pembangunan saranaprasarana ibu kotakabupaten
2 Terbangunnya infrastruktur jalan padaibukota Kabupaten.
10 < masih kurangnya anggaranuntuk pembangunan jalanpada ibukota kabupaten
3 Terbangunnya infrastruktur jembatan padaibukota Kabupaten.
1 < masih kurangnya anggaranuntuk pembangunan jalanpada ibukota kabupaten
4 Terbangunnya infrastruktur utilitas drainasepada ibukota Kabupaten.
1 < belum adanyapembangunan sarana danprasarana ibukota
5 Terbangunnya pelabuhan perintis/Cargo,Pelabuhan Nusantara
0 0 =
6 Terbangunnya pelabuhan tradisonal 5 2 <7 Terbangunnya jembatan pada ruas jalan
propinsi dan kabupaten79 79 =
8 Terlaksananya pembebasan lahanpembangunan pusat pemerintahan
15 12 < masih kurangnya anggaranpembebasan lahan
9 Meningkatnya cakupan pelayanan airbersih
100 83,74 < kurangya sarana danprasarana air bersih
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 139
No AGENDA/ SASARAN/ INDIKATORKINERJA
TARGETRPJMD
2015
REALISASI TA.2015
InterpretasiBelum
Tercapai (<)Sesuai (=)Melampaui
(>)
Permasalahan Faktor PenentuKeberhasilan
1 2 3 4 5 6 710 Terbangunannya Bendung, Bendungan,
Dam, beririgasi teknis10 10 =
11 Terpelihara bangunan dan bangunanpelengkap pada daerah irigasi semiteknis/semi permanen
10 10 =
12 Terbangunnya jaringan irigasi primer,sekunder dan tersier
326,75 320,75 < adanya program PNPMPISEW
13 Terpeliharanya jaringan irigasi primer,sekunder dan tersier
326,75 320,75 < adanya pemeliharaanjaringan irigasi
14 Terbentuknya Kelembagaan petani (P3A,GP3A, dan LEPLI)
338 338 =
15 Terpenuhinya kebutuhan listrik bagimasyarakat
119,004 105,340 <
16 Terbangunnya pasar kecamatan / desayang akan melayani kebutuhan bagimasyarakat pada lokasi dan Hinterlandnya.
18 21 >
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 83
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 140
BAB IIIRANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan
menjelaskan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan
yang mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber
pendapatan dan kebijakan pemerintah Kabupaten Bima dalam pembangunan
perekonomian yang meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan
daerah.
Rancangan kerangka ekonomi daerah Tahun 2017 meliputi kerangka
ekonomi secara makro dan kerangka pendanaan dalam RKPD Tahun 2017.
Kerangka ekonomi makro memberi gambaran tentang perkiraan kondisi ekonomi
makro Kabupaten Bima baik yang dipengaruhi faktor internal serta variabel
eksternalitas yang memberi pengaruh signifikan antara lain perekonomian regional,
nasional maupun perekonomian global.
Dalam rangka mencapai target kinerja daerah yang telah ditentukan,
kerangka pendanaan menjadi bagian sangat penting, memberikan fakta dan
analisis terkait perkiraan sumber-sumber pendapatan dan besaran pendapatan
dari sektor-sektor potensial, perkiraan kemampuan pembelanjaan dan
pembiayaan untuk pembangunan tahun 2017. Kerangka pendanaan ini menjadi
basis kebijakan anggaran untuk mengalokasikan secara efektif dan efisien dengan
perencanaan anggaran berbasis kinerja.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 141
Fakta dan analisa yang diberikan terkait rancangan kerangka ekonomi
tahun 2016 diharapkan akan mempu menjembatani fungsi perencanaan dan
penganggaran yang efektif dalam mengawal pencapaian target kinerja
pembangunan maupun menyelesaikan permasalahan dan isu-isu strategis yang
telah terindentifikasi di Kabupaten Bima.
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi DaerahArah kebijakan ekonomi daerah Kabupten Bima ditujukan untuk
mengiplementasikan program dan mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah,
serta isu strategis daerah sebagai payung untuk perumusan prioritas program dan
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017.
Kondisi perekonomian daerah Kabupaten Bima sangat tergantung dengan
perkembangan kondisi internal dan eksternal yang semakin dinamis. Hal tersebut
yang mendasari bahwa penentuan arah kebijakan ekonomi Kabupaten Bima
sangat dipengaruhi oleh kondisi internal Kabupaten Bima sendiri seperti
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), inflasi, kondisi investasi
dan lain sebagainya; serta kondisi eksternal yaitu kondisi perekonomian global,
nasional, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2016 dan Perkiraan Tahun 2017
Secara teoritis, situasi perekonomian suatu daerah, termasuk Kabupaten
Bima dipengaruhi oleh faktor endogen yang berasal dari internal, maupun faktor
lain dari tataran ekonomi di atasnya seperti perkembangan perekonomian regional,
nasional bahkan internasional. Meski demikian gejolak nasional belum tentu
secara langsung mempengaruhi kondisi perekonomian di wilayah kabupaten/kota,
pusaran dinamika pembangunan apalagi krisis yang terjadi akan mempengaruhi
ekonomi maupun kebijakan ekonomi nasional. Imbasnya, perkeonomian daerah
sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem perekonomian nasional harus
mampu menyesuaikan.
Terdapat berbagai faktor perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh
daerah seperti menyangkut kebijakan pemerintah pusat di sektor moneter maupun
sektor riil. Disamping itu perekonomian daerah juga dipengaruhi perekonomian
global seperti naik turunnya harga minyak dunia, dan nilai tukar mata uang asing,
serta pengaruh krisis keuangan global yang telah berdampak pada meningkatnya
pemutusan hubungan kerja dan kelesuan pasar ekspor. Namun pengalaman
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 142
memberikan pelajaran bahwa kondisi perekonomian daerah (kabupaten/kota),
apabila ada gejolak tidak separah nasional maupun global.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2015 tumbuh sebesar 5,04%
dibanding tahun 2014 sebesar 5.02%. Pertumbuhan ini didukung oleh semua
komponen, yaitu komponen pengeluaran konsumsi Rumah Tangga tumbuh
sebesar 5,01%, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 2.71%,
komponen pembentukan modal tetap Bruto sebesar 4,29% sedangkan komponen
ekspor tumbuh sebesar -0.85% dan komponen impor tumbuh sebesar -2.27%.
Gambar 3.1. Produk Domestik Regional Bruto Indonesia tahun 2013-2015berdasarkan penggunaannya dan Konstribusi Sektoral
Sumber: Kajian Kebijakan, Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2015
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2013 didominasi oleh
pengeluaran Konsumsi Masyarakat (54,79%), diikuti oleh investasi (37,58%),
pengeluaran Pemerintah (8,24%). Tekanan pelemahan ekonomi global berimbas
pada penurunan harga komoditas (seperti batubara, nikel, tembaga dan CPO) dan
pengurangan permintaan dari negara tujuan ekspor, telah menyebabkan
melambatnya kinerja ekspor nasional dan terjadi defisit ekspor terhadap impor
sebesar -0,61% dari PDB. Meskipun kinerja ekspor secara nominal terus
meningkat (23,1% dari PDB), namun kebutuhan impor barang modal dan bahan
baku/antara untuk kebutuhan produksi yang terus meningkat (23,7% dari PDB)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 143
telah menyebabkan neraca perdagangan mengalami defisit. Disamping itu, kinerja
perekonomian nasional juga dicerminkan dari tingkat inflasi.
Gambar 3.2. Tingkat Inflasi Indonesia (2009-2014)
Sumber: Kajian Kebijakan, Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2015
Capaian tingkat inflasi Indonesia pada desember 2014 adalah sebesar
7,7% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 146,04. Inflasi terjadi karena
adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok
pengeluaran yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
0,27%; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,68%; kelompok
kesehatan 0,34%; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,11%; dan
kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,02%. Sedangkan kelompok
pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu: kelompok bahan makanan 0,47% dan
kelompok sandang 0,03%.
Proyeksi dan perencanaan pembangunan pemerintah daerah harus
mempertimbangkan asumsi dasar ekonomi makro nasional, dimana merupakan
dasar bagi Pemerintah dalam menyusun postur APBN jangka menengah, dan
menjadi basis perhitungan untuk memperkirakan besaran pendapatan negara dan
hibah, belanja negara, defisit/surplus dan pembiayaan anggaran dalam tiga tahun
ke depan. Ringkasan asumsi dasar ekonomi makro tahun 2015 termuat dalam
APBN 2016 telah disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat. Kesepakatan
tersebut tertuang dalam UU No.14 Tahun 2015 Tentang APBN Tahun 2016.
Ringkasan proyeksi perekonomian nasional dinyatakan sebagai berikut :
a. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 %;
b. Tingkat inflasi sebesar 8,36 %;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 144
c. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,0 %;
d. Nilai Tukar Rupiah adalah Rp. 13.074/US$;
e. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar USD 100 per barel
dengan lifting minyak sebesar 900 ribu barel per hari dan lifting gas 1.360
MBOEPD
Secara ringkas, perkiraan pemerintah atas asumsi makro dalam beberapa
tahun ke depan dapat dilihat dalam tabel berikut.Tabel 3. 1. Proyeksi Asumsi Makro Nasional 2011-2015
Uraian2011 2012 2013 2014 2015
RAPBN APBN PRAKIRAAN MAJU
Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,7 6,7 6,7 – 7,4 7,0 – 7,7 7,0-8,0
Inflasi (%) 5,3 5,3 3,5 – 5,5 3,5 – 5,5 3,5-5,5
SBI 3 bulan (%) 6,5 6,0 5,0 – 7,0 5,0 – 7,0 5,0 – 7,0
Nilai Tukar Rupiah(Rp/US$)
8.800 8.8008.800 -
9.200
8.800 -
9.2008.800 - 9.300
Harga Minyak (US$/barel) 90 90 80 - 100 80 – 100 80 - 100
Lifting (ribu barel/hari) 950 950 970 - 990 970 - 1.000 1.000- 1.010
Sumber: Kemenkeu, 2015
Dalam menghadapi perekonomian mendatang, berdasarkan paparan
Prioritas Pembangunan Nasional 2014 dan Penguatan Sinergi Pusat-Daerah
Indonesia dihadapkan pada tantangan dan peluang baik dari sisi internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, tantangan yang dihadapi meliputi (i) iklim investasi dan
usaha masih perlu perbaikan; (ii) isu ketenagakerjaan; (iii) keterbatasan
infrastruktur; (iv) keterbatasan fiskal dan penyerapan anggaran; (v) pengelolaan
BBM dalam negeri; (vi) stabilitas politik terkait pemilu. Sedangkan peluang dari sisi
internal meliputi (i) potensi domestik yang besar; (ii) Pemanfaatan jumlah midle
class yang besar dan terus naik; (iii) Pemilu mendorong kegiatan perekonomian
domestik.
Sedangkan dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia sebagai pemegang
otoritas moneter memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 berada di kisaran
5,1-7,1%. Selanjutnya, pada tahun-tahun berikutnya, pertumbuhan ekonomi
Indonesia diperkirakan terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun.
Peningkatan PDB ini diimbangi dengan penurunan inflasi. Rendahnya tingkat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 145
inflasi menyebabkan daya beli masyarakat naik, sehingga konsumsi masyarakat
diperkirakan mencapai 4,6 – 5,5%. Selain itu, penurunan tingkat inflasi ini akan
meyebabkan rendahnya ekspektasi pelaku pasar, yang diharapkan dapat
menurunkan tingkat bunga riil dan investasi diperkirakan naik sekitar 12,9 – 13,9%
pada tahun 2014.Tabel 3. 2.
Perkiraan pertumbuhan PDB serta target Inflasi Bank Indonesia
Uraian 2013 2014 2015
Produk Domestik Bruto 6,2 – 7,1 6,3 – 7,3 6,5 – 7,5
Konsumsi Rumah Tangga 4,6 – 5,5 4,8 – 5,8 4,6 – 5,6
Konsumsi Pemerintah 1,6 – 2,5 3,6 – 4,6 1,8 – 2,8
Pemb modal Tetap bruto 12,1 – 13,0 12,9 – 13,9 12,2 – 13,2
Inflasi 4,5 ± 1,0 4,0 ± 1,0 3,5 ± 1,0
Sumber: Bank Indonesia (2013)
Tabel 3.3Angka Kemiskinan Provinsi NTB
ANGKA KEMISKINAN (%)
23.81 22.78 21.5519.67
18.02
0
5
10
15
20
25
30
2008 2009 2010 2011 2012
Sumber : Bappeda Prov. NTB
Sejalan dengan arah kebijakan ekonomi nasional, regional, dan menengah
pada RPJMD 2011 – 2015, maka Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bima Tahun
2012 tercatat sebesar 5,90% atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2011
yang tercatat sebesar 5,63%. Pertumbuhan PDRB pada Tahun 2013 akan
meningkat mencapai 6,00% dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai
lebih dari 6%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 146
Grafik Laju Pertumbuhan PDRB Kab Bima
Sumber : Data PDRB Kabupaten Bima Tahun 2014 dan hasil olahan
Gambar 3.3Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2011-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2012-2015
PDRB Kabupaten Bima atas harga konstan dari tahun 2009 hingga tahun
2013 terus mengalami peningkatan. Tahun 2009 PDRB Kabupaten Bima atas
harga konstan sebesar Rp. 1.488 triliun dan di tahun 2012 menjadi atau
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 1,646 triliun dan
tTahun 2013 PDRB Kabupaten Bima atas harga konstan meningkat menjadi
9,02 8,16 8,6
136,05 5,95 5,59
6,03
0
5
10
15
20
2011 2012 2013 2014
Laju Pertumbuhan PDRB Kab. Bima Atas Dasar Harga Berlaku(ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Tahun 2011-2014
PDRB ADHK
PDRB ADHB
9,028,16 8,60
13,00
6,05 5,95 5,59 6,03
-
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
2011 2012 2013* 2014**
ADHB
ADHK
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 147
Tabel 3.4Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Tahun 2010-2014* (Rp. Juta)
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**A Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture,Forestry and Fishing
2.449.314,9 2.571.568,6 2.713.106,8 2.817.851, 2.957.192,
B Pertambangan danPenggalian/Mining andQuarrying
148.885,3 157.818,4 169.142,8 182.538,9 198.189,8
C Industri Pengolahan/Manufacturing 130.096, 134.436,5 140.195,2 146.782,6 152.820,1
D Pengadaan Listrik danGas/Electricity and Gas 2.040,5 2.319, 2.607,7 3.230,9 3.978,7
E Pengadaan Air, PengelolaanSampah, Limbah dan DaurUlang/ Water supply,Sewerage, WasteManagement andRemediation Activities
3.046, 3.045,3 3.044,7 3.044,2 3.043,7
F Konstruksi/Construction 315.905,4 335.563,4 351.034,2 375.295,4 403.635,9G Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil danSepeda Motor/ Wholesaleand Retail Trade; Repair ofMotor Vehicles andMotorcycles
699.988,9 769.195,6 836.246,4 914.974,8 989.740,
H Transportasi danPergudangan/Transportationand Storage
380.187,8 399.588,2 426.027,3 454.110,9 482.584,4
I Penyediaan Akomodasi danMakan Minum/Accommodation and FoodService Activities
12.795,7 13.625,7 145.96,5 157.32,6 168.91,8
J Informasi danKomunikasi/Information andCommunication
648.58,8 720.45,2 773.35,5 836.30,6 906.56,8
K Jasa Keuangan danAsuransi/Financial andInsurance Activities
130.660,9 142.002,8 153.955,6 165.120,9 175.459,1
L Real Estat/ Real EstateActivities 118.758,9 129.209,7 140.560,3 153.140,5 166.716,8
M,N Jasa Perusahaan/ BusinessActivities 4.339,4 4.598,9 4.939,2 5.271,6 5.638,4
O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan JaminanSosial Wajib/ PublicAdministration and Defence;Compulsory Social Security
349.567,1 361.207,7 368.590,8 384.329,6 402.872,1
P Jasa Pendidikan/Education 167.351,8 180.924,1 191.313,2 199.578, 209.596,8Q Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial/HumanHealth and Social WorkActivities
52.712,4 56.513, 58.571,4 62.624,5 66.582,4
R,S,T,U Jasa lainnya/ Other ServicesActivities 63.762,1 68.582,7 72.220,5 76.244, 82.476,1
Produk Domestik Regional Bruto/GrossRegional Domestic Product 5.094.272, 5.402.244,9 5.723.488,1 6.043.500,8 6.408.075,1
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2014* Angka sementara/Preliminary Figures** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 148
PDRB Kabupaten Bima atas Dasar harga berlaku juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 sebesar Rp. 5,723 triliun atau
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 5,402 triliun, dan
meningkat menjadi Rp. 6,043 triliun tahun 2013 dan diperkirakan akan mengalami
kenaikan menjadi Rp. 6,408 triliun.
Tabel 3.6Rata-Rata Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2011-2014*
(ADHK dan ADHB)
Lapangan Usaha/Industry ADHB(%)
ADHK(%)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture,Forestry and Fishing 7,21 4,83
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 13,14 7,42C Industri Pengolahan/Manufacturing 4,46 4,11D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 11,65 18,29E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang/Water supply, Sewerage, WasteManagement and Remediation Activities 6,38 -0,02
F Konstruksi/Construction 8,10 6,32G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair ofMotor Vehicles and Motorcycles 13,87 9,05
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation andStorage 13,29 6,15
I Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum/Accommodation and Food Service Activities 15,90 7,19
J Informasi dan Komunikasi/Information andCommunication 9,43 8,74
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and InsuranceActivities 13,53 7,65
L Real Estat/Real Estate Activities 15,80 8,85M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 11,68 6,77O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib/Public Administration and Defence;Compulsory Social Security 11,44 3,62
P Jasa Pendidikan/Education 10,65 5,80Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health
and Social Work Activities 8,29 6,02R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 8,56 6,65
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional DomesticProduct 9,70 5,90
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima, 2012-2015Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 149
Laju inflasi di Kabupaten Bima dari tahun ke tahun dapat ditekan dari
10.42% pada tahun 2013 dan menurun menjadi 7,37% pada tahun 2014, malah
semakin menurun pada level 4,11% pada tahun 2015 seiring dengan adanya
kebijakan dari pemerintah pusat yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM).
Tabel 3.7Nilai inflasi rata-rata Tahun 2010 s.d 2015
Kabupaten Bima
Inflasi 2010 2011 2012 2013 2014 2015% 6,35 7,19 3,61 10,42 7,37 4,11
Sumber : BPS Prov. NTB
3.1.2 Tantangan dan Prospek Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan 2014
Kondisi Ekonomi Kabupaten Bima diperkirakan masih akan mengalami
pertumbuhan postif pada tahun 2015 didorong dengan upaya keseimbangan
pertumbuhan makro dan mikro ekonomi diberbagai sektor ekonomi melalui
pertumbuhan konsumsi baik konsumsi rumah tangga maupun konsumsi
pemerintah. Peningkatan belanja pemerintah sangat dipengaruhi oleh belanja
politik terkait dengan penyelenggaraan pemilu kepala daerah. Hal yang terus
menamah pertumbuhan adalah produksi dan investasi dengan terbangunnya
sarana prasarana infrastruktur, dibarengi dengan kebijakan ekonomi nasional
dalam mempertahankan laju inflasi dibawah 2 digit dan mempertahankan stabilitas
kurs rupiah, dan Kenaikan Tarif Dasar Listrik akibat penghapusan subsidi BBM.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 maka tantangan
perekonomian yang dihadapi oleh Kabupaten Bima pada tahun 2013 dan tahun
2014 adalah :
1. Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi Kab. Bima dari 7.7% tahun 2014
menjadi sebesar diatas 8.00% pada tahun 2015,
2. Menurunkan angka kemiskinan sesuai dengan target RPJMD tahap II dari
18,54% tahun 2012 menjadi dibawah angka 17 % pada tahun 2014,
3. Menurunkan kembali angka pengangguran yang naik dari 4,76% tahun 2012
menjadi dibawah 3% pada tahun 2014,
4. Mendorong pertumbuhan ekonomi terutama dengan memperbaiki kondisiinfrastruktur dalam rangka penanggulangan kemiskinan,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 150
5. Meningkatnya angka melek huruf dari 98,90% tahun 2012 menjadi 99,26tahun 2014,
6. Meningkatnya angka harapan hidup dari 63,32 tahun 2012 menjadi 70,95tahun 2014,
Kebijakan ekonomi makro diarahkan untuk mendorong pertumbuhanekonomi terutama dalam mengatasi permasalahan dan tantangan mendasarterkait pengangguran dan penanggulangan kemiskinan.Arah kebijakan ekonomi makro dapat diformulasikan dalam 6 agenda utama yaitu :- Penurunan angka kemiskinan- Peningkatan parietas daya beli masyarakat- Peningkatan nilai tambah produk pertanian dan perikanan- Peningkatan akses permodalan bagi Koperasi serta Usaha Mikro Kecil dan
Menengah- Peningkatan kualitas dan kuantitas industri kecil dan menengah- Penurunan angka pengangguran melalui perluasan kesempatan kerja.
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kebijakan keuangan daerah merupakan kebijakan yang menyangkut
kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan yang terintegrasi
dalam satu dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kebijakan pengelolaan keuangan yang terintegrasi dalam APBD merupakan
kebijakan yang strategis untuk mencapai sasaran pembangunan daerah yang
dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah. Kebijakan yang akan ditempuh
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bima berkaitan dengan pendapatan daerah,pembiayaan daerah dan belanja daerah.
3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah Dan Kerangka PendanaanPengelolaan keuangan daerah telah diatur oleh pemerintah diantaranya
adalah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan nomor 21 tahun 2011, maka
dalam pengelolaan keuangan daerah harus sesuai dengan prosedur dan
penganggarannya harus dilaksanakan secara tertib dan taat azas.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 151
Penyusunan APBD sesuai dengan peraturan perundangan diawali dengan
proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) yang
hasilnya dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
selanjutnya dipergunakan sebagai dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran
(KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang
undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah dinyatakan bahwa anggaran pemerintah daerah bersumber dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah. PAD Kabupaten Kab. Bima terdiri dari Hasil Pajak Daerah, Hasil
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan
Lain-lain PAD yang sah. Dana Perimbangan bersumber dari Dana Bagi Hasil,
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Terkait dengan Pendapatan Asli Daerah, telah diterbitkan Undang –Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.Dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009, khususnya Pasal 2, ayat (2)dijelaskan bahwa jenis Pajak Daerah kabupaten/kota terdiri atas: (a) Pajak Hotel;(b) Pajak Restoran; (c) Pajak Hiburan; (d) Pajak Reklame; (e) Pajak PeneranganJalan; (f) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; (g) Pajak Parkir; (h) Pajak AirTanah; (i) Pajak Sarang Burung Walet; (j) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaandan Perkotaan; (k) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Hal inimemberikan pemahaman kepada daerah, bahwa Daerah diberi kewenangan danhak untuk merancang dan mempersiapkan peraturan daerah yang terkait denganperaturan perundangan tersebut.
Ditinjau dari komponen Pendapatan Daerah, trend kenaikan peran ataukonstribusi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai dengan tahun 2016diperkirakan akan terus meningkat, akan tetapi posisi terbesar dalam strukturpendapatan daerah masih didominasi oleh sumber pendapatan dari DanaPerimbangan, sehingga dalam rangka membentuk landasan yang kuat bagiproses konsolidasi fiskal daerah, khususnya dalam mendorong peningkatankemandirian dalam pembiayaan pembangunan daerah, maka PemerintahKabupaten Bima selalu berupaya untuk mengembangkan dan menggali potensipendapatan yang ada. Proporsi pendapatan terbesar memang masih berasal daripos Dana Perimbangan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 152
Dalam memproyeksikan pendapatan daerah pada tahun 2017 diperlukanbeberapa asumsi sebagai berikut:
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi kabupaten Bima dengan tingkat yangmoderat pada tahun 2017 diperkirakan diatas
2. Tingkat inflasi Daerah pada tahun 2017 diperkirakan dapat ditekan hinggadibawah 7 %
3. Adanya pengalihan pajak dari pusat kedaerah akan diharapkan akanmeningkatkan pendapatan asli daerah lebih dari 10% - 20%.
4. Iklim investasi yang semakin kondusifKomposisi pendapatan daerah tahun 2013 – 2016 masih didominasi oleh
dana perimbangan dengan rata-rata sebesar 25 %. Namun pada tahun 2017,
diperkirakan dana perimbangan akan mengalami peningkatan kontribusi sebesar
58.26%. Sedangkan komponen lain seperti lain-lain pendapatan yang sah
mengalami kenaikan sebesar 42.74%, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
mengalami peningkatan kontribusi sebesar 10,04% lebih menurun dibandingkan
dengan pertumbuhan dana perimbangan yang jumlah dan hasilnya sama 58.26 %
dari tahun sebelumnya.
Dari sisi komponen pembentuk Pendapatan Daerah mengalami
peningkatan khususnya pada komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah
dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh mulai
dilaksanakan UU 28/2009 khususnya mengenai pemungutan PBB dan BPHTB
pedesaan maksimal sudah dilaksanakan tahun 2016. Kondisi ini diharapkan dapat
lebih meningkatkan lag PAD secara signifikan.
Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis kondisi ekonomi daerah dan kajian
terhadap tantangan dan prospek perekonomian daerah, dilakukan analisis dan
proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah dituangkan kedalam tabel Realisasi
dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah, sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 153
Tabel 3.8Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Tahun 2012 s.d tahun 2017
U r a i a n 2012 2013 2014 2015 2016 Proyeksi 2017
1 2 3 4 5 6 7PENDAPATAN DAERAHPendapatan Asli Daerah 61,446,188,328.00 69,218,673,360.00 106.152.484.289.00 100,376,587,779 108,391,236,944 115,296,701,207.52
- Pajak Daerah 3,284,421,044.00 4,503,853,044.00 7.324.619.984.00 10,138,932,144 11,760,868,144 11,960,868,144.00
- Retribusi Daerah 22,848,683,500.00 32,009,495,100.00 35.501.836.000.00 16,268,520,501 18,752,595,000 20,552,595,000.00
-
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan 2,558,500,000.003,776,000,000.00
3.846.500.000.00 4,480,576,6974,354,399,089 4,554,399,088.52
- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 32,754,583,784.00 28,929,325,216.00 59.479.528.305.00 69,488,558,438 73,523,374,711 78,228,838,975.00
Dana Perimbangan 718,133,184,964.00 827,255,374,674.00 894.575.721.280.00 969,150,590,794 1,332,953,520,454 1,727,391,150,173.00
-
Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan
Pajak36,017,374,964.00 39,066,595,674.00 32.571.434.280.00 35,351,126,794 42,425,079,754 43,248,126,301
- Dana Alokasi Umum 618,722,430,000.00 803,346,264,350.00 771.058.947.000.00 806,493,334,000 895,038,270,000 939,790,183,500
- Dana Alokasi Khusus 63,393,380,000.00 107,552,172,000.00 90.945.340.000.00 127,306,130,000 395,490,170,700 744,352,840,372.00
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 76,683,246,614.00 117,127,476,060.00 136.621.714.566.19 301,660,971,693 182,525,438,172 230,148,227,689
- Hibah - 533,810,000.00 1.289.876.000.00 3,890,647,500 3,082,817,585 3,420,694,392
- Dana Darurat - - - -
-
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya9,653,999,378.00 10,276,542,060.00 19.371.988.566.00 36,604,066,193 42,720,484,587 47,402,649,697
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 154
U r a i a n 2012 2013 2014 2015 2016 Proyeksi 2017
1 2 3 4 5 6 7- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - - - -
-
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya8,135,600,000.00 - 1.290.000.000,00 2,500,000,000 15,000,000,000 15,000,000,000
Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal
dan Percepatan Pembangunan Daerah - - - -
Dana Penguatan Infrastruktur dan
Prasarana Daerah (DPIPD) - - - -
Dana Percepatan Pembangunan
Insfrastrutur Pendidikan (DPPIP) - - - -
Dana Transfer Tunjangan Guru 57,893,647,236.00 96,317,124,000.00 114.669.850.000.00 204,419,885,000 - -
Dana Desa Dari Pemerintah - 10,000,000,000.00 - 204,419,885,000 121,722,136,000 164,324,883,600
Dana Bantuan Hibah Unicef 1,000,000,000.00 - - -
Pendapatan Daerah 856,262,619,906.00 1,013,601,524,094.00 1.137.349.920.136,36 1,371,188,150,266 1,623,870,195,569 2,072,836,079,070.00
Belanja Daerah 867,896,428,994.17 1,017,456,524,094.00 1.172.773.055.711,30 1,356,747,444,558 1,633,794,411,344 2,081,579,309,313.00
Sumber : DPKAD (Data Diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 155
3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Dalam era otonomi daerah seperti yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun
seperti sekarang ini, daerah diberi kewenangan yang lebih besar untuk mengatur
dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya antara lain adalah untuk lebih
mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan
masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), selain untuk
menciptakan persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong timbulnya
inovasi. Sejalan dengan kewenangan tersebut, Pemerintah Daerah diharapkan
lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan berlakunya otonomi daerah mendorong daerah untuk terus
mengoptimalkan kapasitas fiskalnya. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi
pembiayaan pembangunan daerah. Seringkali upaya optimalisasi penerimaan ini
tidak diimbangi dengan pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut, misalnya
pengaruh penambahan suatu jenis pajak dan retribusi baru terhadap sektor riil
artinya,diperlukan sensitivitas yang tinggi dari pemerintah daerah dengan upaya-
upaya untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hingga saat ini, pajak
dan retribusi masih menjadi andalan pemerintah untuk meningkatkan PAD. Di
banyak daerah, kontribusi pajak dan retribusi daerah bisa mencapai lebih dari 50
persen dari PAD. Tidak mengherankan mengapa kemudian pemerintah daerah
sangat tertarik pada dua komponen tersebut. sebagai salah satu dampak dari
ketertarikan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk intensifikasi dan
ekstensifikasi pungutan. Upaya peningkatan PAD hingga saat ini masih jauh dari
optimal dan proporsinya masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan struktur
pengeluaran.
Tuntutan peningkatan Pendapatan Daerah semakin besar seiring dengan semakin
banyaknya kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah disertai
pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi ke daerah dalam
jumlah besar. Selama ini Pemerintah Daerah masih mengandalkan dana
perimbangan yang merupakan transfer keuangan oleh pusat kepada daerah
dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah, meskipun jumlahnya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 156
relatif memadai yakni sekurang-kurangnya sebesar 60 persen dari proporsi
Pendapatan Total APBD, namun daerah harus lebih kreatif dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah-nya untuk meningkatkan akuntabilitas dan keleluasaan
dalam pembelanjaan APBD-nya. Sumber-sumber penerimaan daerah yang
potensial harus digali secara maksimal, namun tentu saja di dalam koridor
peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk diantaranya adalah pajak
daerah dan retribusi daerah yang memang telah sejak lama menjadi unsur
Pendapatan Asli Daerah yang utama.
Dari hasil perhitungan prediksi pendapatan daerah pada tahun 2017, mengamati
kecenderungan kenaikan pendapatan daerah setiap tahunnya terutama pada
tahun-tahun terakhir maka ditetapkan perkiraan pendapatan Daerah Kabupaten
Bima adalah sebesar Rp. 2.072.836.079.070,00 naik sebesar 27,65% dengan
uraian :
1. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bima diperkirakan mengalami
peningkatan di tahun 2017 sebesar 6,37% yaitu dari Rp. 108.391.236.944,00di tahun 2016 diperkirakan meningkat menjadi Rp. 115.296.701.207,52 pada
tahun 2017. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari :
- Pajak daerah Rp. 11.960.868.144,00
- Retribusi daerah Rp. 20.552.595.000,00
- Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Rp. 4.554.399.088,52
- Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp. 78.228.838.975,00
2. Dana Perimbangan Kabupaten Bima tahun 2017 direncanakan
sebesar Rp. 1.727.391.150.173,-, atau naik sebesar 29,59%. Dana
Perimbangan ini terdiri dari :
- Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Rp. 43.248.126.301,00
- Dana Alokasi Umum Rp. 939.790.183.500,00
- Dana Alokasi Khusus Rp. 744.352.840.372,00
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah hanya mengalami peningkatan
sebesar 26.09%, dari Rp. 182.525.438.172,00 di tahun 2016 meningkat
menjadi Rp. 230.148.227.689,00 pada tahun 2017, dengan
uraian sebagai berikut :
- Hibah Rp. 3.420.694.392,-
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 157
- Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan
pemerintah daerah lainnya Rp. 47.402.649.697,-
- Bantuan Keuangan dari Propinsi atau
pemerintah daerah lainnya Rp. 15.000.000.000,-
- Dana Desa Dari Pemerintah Rp. 164.324.883.600,-
Tabel 3.9Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2017
U r a i a n 2016 Proyeksi 20171 2 3
PENDAPATAN DAERAHPendapatan Asli Daerah 108.391.236.944,00 115.296.701.207,52- Pajak Daerah 11.760.868.144,00 11.960.868.144,00- Retribusi Daerah 18.752.595.000,00 20.552.595.000,00
- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerahyang dipisahkan 4.354.399.089,00 4.554.399.088,52
- Lain-lain Pendapatan Asli Daerahyang sah 73.523.374.711,00 78.228.838.975,00
Dana Perimbangan 1.332.953.520.454 1.727.391.150.173,00
- Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil BukanPajak 42.425.079.754 43.248.126.301
- Dana Alokasi Umum 895.038.270.000 939.790.183.500- Dana Alokasi Khusus 395.490.170.700 744.352.840.372
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 182.525.438.172 230.148.227.689- Hibah 3.082.817.585 3.420.694.392- Dana Darurat - -
- Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi danPemerintah Daerah Lainnya 42.720.484.587 47.402.649.697
- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - -
- Bantuan Keuangan dari Provinsi atauPemerintah Daerah Lainnya 15.000.000.000 15,000,000,000
Dana Penguatan Desentralisasi Fiskaldan Percepatan Pembangunan Daerah - -
Dana Penguatan Infrastruktur danPrasarana Daerah (DPIPD) - -
Dana Percepatan PembangunanInsfrastrutur Pendidikan (DPPIP) - -
Dana Transfer Tunjangan Guru - -Dana Desa Dari Pemerintah 121.722.136.000 164.324.883.600Dana Bantuan Hibah Unicef - -Pendapatan Daerah 1.623.870.195.569 2.072.836.079.070Belanja Daerah 1.633.794.411.344 2.081.579.309.313
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 158
3.2.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.Belanja daerah merupakan perkiraan beban
pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar dapat
dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi khususnya dalam
pemberian pelayanan umum. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka
mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
tersebut, dimana terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang
penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang
ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam menentukan besaran
belanja yang dianggarkan senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin
anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan
sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang
diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama
pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang
mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan
skala prioritas.
Belanja dapat diklasifikasikan menurut ekonomi (jenis belanja), organisasi
dan fungsi. Klasifikasi ekonomi untuk Pemerintah Pusat meliputi belanja operasi
(belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja
modal, belanja lain-lain). Sedangkan belanja menurut organisasi antara lain terdiri
dari pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi,
lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata, budaya,
agama, pendidikan dan perlindungan sosial, disesuaikan dengan tugas masing-
masing Satuan Unit Kerja (SKPD). Oleh karena itu program SKPD harus
diarahkan untuk mencapai hasil dan keluaran yang telah ditetapkan sesuai
dengan rencana kerja pemerintah daerah. Menurut fungsinya belanja digunakan
sebagai dasar untuk penyusunan anggaran berbasis kinerja guna memperoleh
manfaat sebesar-besarnya, selain daripada itu fungsi belanja juga dapat
digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan
pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 159
Kebijakan belanja daerah terlebih dahulu memprioritaskan pada pos
belanja yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan
pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, serta belanja barang dan jasa yang
wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana
yang tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi
dana yang dapat diberikan sebagai pagu indikatif kepada setiap SKPD. Belanja
penyelenggaraan pembangunan hendaknya diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban
daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan,
kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan
melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai
dengan peraturan perundang- undangan.
Struktur belanja dalam APBD mengalami perubahan dari kelompok Belanja
Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik pada struktur anggaran 2005-2006
(Berdasar Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002) berubah menjadi kelompok
Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung pada struktur anggaran 2007-
2013 (Berdasar Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan juga Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007).
Belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang
dialokasikan secara adil dan merata agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok
masyarakat tanpa diskriminasi khusus dalam pemberian pelayanan umum.
Kebijakan belanja daerah terlebih dahulu memprioritaskan pos belanja
yang wajib dikeluarkan. Berdasarkan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 dan
juga Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 belanja daerah dikelompokkan dalam
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
Arah kebijakan belanja daerah Kabupaten Bima Tahun 2017 diperkirakan
mengalami peningkatan yaitu dari Rp. 1.633.794.411.344,00 di tahun 2016
meningkat sebesar 27,41% pada tahun 2017 menjadi Rp. 2.081.579.309.313,00.
Belanja daerah meliputi :
1. Belanja Tidak Langsung mencakup belanja pegawai, belanja hibah, belanja
bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan
pemerintahan desa, belanja tidak terduga. Belanja tidak langsung Kabupaten
Bima tahun 2017 di perkirakan sebesar Rp. 1.144.999.692.846,00 atau naik
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 160
sebesar 5,26% dari tahun sebelumnya, kenaikan terjadi pada belanja Pegawai
dengan asumsi adanya Pembayaran THR Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar
2 kali gaji, Acress yang maksimal sebesar 2,5% dan proyeksi penambahan
pegawai. Untuk belanja hibah terjadi kenaikan yang siginfikan karena dengan
adanya kegiatan ini guna mendukung ekonomi produktif seperti usaha bakulan
dan sejenisnya, belanja bantuan sosial dan belanja bagi hasil kepada
provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah juga mengalami sedikit kenaikan.
2. Belanja Langsung Kabupaten Bima tahun 2017 diperkirakan mengalami
kenaikan sebesar 67,50 % menjadi Rp. 936.579.616.464,78 Adapun
uraiannya dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 161
Tabel 3.10Realisasi dan Proyeksi Belanja Tahun 2013 s/d Tahun 2017
U r a i a n 2013 2014 2015 2016 * 2017
1 2 3 4 5 6BELANJA DAERAHBelanja Tidak Langsung 642,581,274,354.00 717.555.998.484,30 875,884,756,037 1.087.767.709.869 1.144.999.692.846
- Belanja Pegawai 590,046,645,544.00 655.856.592.174.30 798,799,781,962 845.396.159.673 887.665.967.657
- Belanja Bunga - - - -
- Belanja Subsidi - - - -
- Belanja Hibah 14,803,932,000.00 21.989.532.000.00 42,294,532,000 16.094.532.000 18.508.711.800
- Belanja Bantuan Sosial 6,390,000,000.00 8.405.000.000.00 1,670,000,000 1.350.000.000 1.350.000.000
-Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
27,840,696,810.00 28.054.874.310.00 27,840,696,810 3.051.346.314 3.509.048.261,56
-Belanja Bantuan Keuangan Kepada PemerintahDesa
- - 2,640,745,264 218.075.671.881 218.075.671.881
- Belanja Tidak Terduga 3,500,000,000.00 3,250,000,000.00 2,639,000,000 3.800.000.000 5.115.446.566
Belanja Langsung 374,875,249,740.00 455.217.057.227.00 480,862,688,522 546.026.701.475 936.579.616.466,78
Belanja Pegawai 39,591,528,425.00 56.398.831.104,81 78.367.659.600
Belanja Barang dan Jasa 131,612,447,460.00 167.386.785.569,30 192.768.190.559
Belanja Modal 203,671,273,855.00 231.431.440.552,89 274.890.851.316
Jumlah Belanja 1,017,456,524,094.00 1.172.773.055.711.00 1,356,747,444,558 1.633.794.411.344 2.081.579.309.313
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 162
3.2.4. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Penyelenggaraan pemerintah akan berfungsi optimal, efektif dan efisien
apabila penyelenggara urusan pemerintahan didukung dengan instrument-
instrumen yang sudah dirumuskan dalam kebijakan, program dan kegiatan-
kegiatan sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Jangka Panjang,
Jangka Menengah dan Jangka Pendek (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) yang
disusun setiap tahun. Untuk melaksanakan instrument-intrumen tersebut tentunya
didukung dengan pendanaan/ sumber-sumber penerimaan yang cukup
berdasarkan peraturan perundang-undangan (money follow function). Dalam
rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan serta mengenai
sasaran yang diinginkan maka harus didukung dengan penganggaran untuk
memenuhi kebutuhan belanja pembangunan tersebut. Dalam rangka mendukung
kebutuhan belanja pembangunan daerah tidak bisa terlepas dengan kapasitas
fiscal (kemampuan keuangan daerah) yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah
daerah tersebut, karena kapasitas fiscal merupakan penopang utama dan sumber
pembiayaan pembangunan daerah tersebut, meskipun sumber pembiayaan
pembangunan bisa juga diperoleh dari sumber-sumber dana Non APBD, seperti
Dana Hibah dari pusat maupun dari daerah lain, dana kemitraan dengan
masyarakat maupun pihak ketiga, swadaya masyarakat, serta kontribusi pelaku
usaha melalui Corporate Social Responsibility (CRS).
Salah satu instrument yang konkret yang digunakan untuk merencanakan
dan dijadikan dasar pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan
pembangunan di daerah diwujudkan dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan Belanja dan Belanja Daerah
merupakan wujud dari pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dalam pengelolaan keuangan daerah tersebut harus sesuai dengan prosedur,
dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisiensi,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas
keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 163
Perencanaan pembangunan daerah yang dinamis, yang telah
diseimbangkan dengan prioritas pembangunan, sinkronisasi dan integrasi
kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi serta sesuai dengan realita di
lapangan kemudian dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) dimana sebelumnya telah melalui proses yang cukup panjang mulai dari
Pemerintah Daerah menjaring aspirasi kegiatan dan program-program yang akan
dilaksanakan dengan cara melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang), evaluasi pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan
tahun sebelumnya sampai dengan verifikasi dan penyelarasan kegiatan-kegiatan
yang relevan dengan program, tujuan dan sasaran yang akan dicapainya.
Langkah selanjutnya setelah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, dokumen tersebut dipergunakan
sebagai dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS). Dari kedua dokumen inilah Rancangan Anggaran
Pendapatan Belanja dan Belanja Daerah (RAPBD) disusun melalui berbagai
proses dan mekanisme sesuai aturan-aturan yang berlaku dengan melibatkan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk kemudian ditetapkan menjadi Peraturan
Daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD, adalah Rencana Keuangan
Tahunan Pemerintahan Daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
Kebijakan dalam pengelolaan APBD memegang peranan yang sangat
strategis dalam mencapai sasaran pembangunan daerah karena APBD
merupakan salah satu instrument penting kebijakan fiskal daerah. Dimana
Kebijakan Fiskal adalah kebijaksanaan pemerintah untuk mengubah pengeluaran
dan penerimaan pemerintah guna mencapai kestabilan ekonomi suatu daerah.
Kebijaksanaan fiskal pada umumnya bertujuan untuk mencapai kestabilan dalam
perekonomian. Sedangkan tiga fungsi utama kebijakan fiskal yaitu sebagai alat
stabilisasi ekonomi, alat distribusi pendapatan, dan alat alokasi anggaran.
Sebagai alat stabilisasi ekonomi, kebijakan fiskal memainkan perannya dalam
menjaga stabilitas nilai tukar dan laju inflasi yang pada gilirannya berpengaruh
positif dalam pencapaian ekspansi ekonomi tinggi. Sebagai alat distribusi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 164
pendapatan, fungsi kebijakan fiskal tercermin sebagai media dalam penarikan
pajak dari masyarakat dimana orang kaya akan membayar pajak lebih tinggi
dibandingkan orang miskin. Sedangkan, fungsi kebijakan fiskal sebagai alat
alokasi anggaran tercermin dari besaran-besaran belanja dalam APBD.
Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurangan nilai kekayaan bersih. Arah kebijakan pembiayaan daerah yaitu
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Disisi lain, Pembiayaan
daerah merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan
daerah meliputi semua transaksi keuangan dimaksudkan untuk menutup defisit
atau untuk memanfaatkan surplus. Struktur pembiayaan meliputi penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, selisih dari keduanya disebut sebagai
pembiayaan netto, yang dapat digunakan untuk menutup defisit anggaran.
Penerimaan pembiayaan daerah Tahun 2017 antar lain Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) dan penerimaan
kembali pemberian pinjaman. Sisa lebih perhitungan anggaran sebelumnya tahun
2017 menurun sebesar 11,90% atau sebesar Rp. 1.180.985.533,00 dari
Rp. 15.484.215.775,00 di tahun 2016 menjadi Rp. 14.303.230.292,00 sedangkan
penerimaan kembali pemberian pinjaman tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar Rp. 40.000.000,00.
Pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten Bima tahun 2017 tidak
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 10.100.000.000,00 ditahun 2016 tetap Rp. 10.100.000.000,00 pada tahun 2017. Rincian
pembiayaan daerah dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 165
Tabel 3.11Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Tahun 2013 s/d Tahun 2017
U r a i a n 2013 2014 2015 2016 *2017
1 2 3 4 5 6Penerimaan Pembiayaan 7.695.000.000,00 40.318.135.575,95 105,769,416,562 20.024.215.775 18.843.230.292
Sisa lebih perhitungan tahun anggaran
sebelumnya7.665.000.000,00 40.288.135.575,95 105,729,416,562 15.484.215.775 14.303.230.292
Pencairan dana cadangan 0,00 0.00 0.00 0.00 0.00
Hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan0,00 0.00 0.00 0.00 0.00
Penerimaan pinjaman daerah 0,00 0.00 0.00 0.00 0.00
Penerimaan kembali pemberian pinjaman 30.000.000,00 30,000,000.00 40,000,000 40,000,000 40,000,000Pemerimaan piutang daerah 0,00 0.00 0.00 4.500.000.000 4.500.000.000
Pengeluaran Pembiayaan 3.840.000.000,00 4.895.000.000.00 9,350,000,000 10.100.000.000 10.100.000.000Pembentukan dana cadangan 0,00 0,00 0,00 0.00 0.00
Penyertaan modal (investasi) daerah 2.495.000.000,00 3.035.000.000,00 6,050,000,000 7.100.000.000 7.100.000.000
Pembayaran pokok hutang 0,00 1.000.000.000.00 3,000,000,000 3.000.000.000 3.000.000.000
Pemberian pinjaman daerah 0,00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dana Bergulir 1.345.000.000,00 860,000,000.00 300,000,000 0.00 0.00Pembiayan Netto 3.855.000.000,00 35.423.135.575,95 96,419,416,562 9.924.215.775 8.743.230.292Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berkenaan 0,00 0,00 110,860,122,269 0.00 0.00
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 166
BAB IVPRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN BIMA
Prioritas dan sasaran pembangunan merupakan penetapan target atau
hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, untuk
tercapainya tujuan program dan kegiatan pembangunan daerah. Program prioritas
pembangunan daerah sebagaimana dimaksud memuat program-program yang
berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian
keadilan yang berkelanjutan yang merupakan penjabaran dari RPJMD pada tahun
yang direncanakan.
4.1 Tujuan dan Sasaran PembangunanTujuan dan sasaran pembangunan daerah merupakan sesuatu yang ingin
dicapai dari setiap misi SKPD, yang dirumuskan bersifat spesifik, realistis,
dilengkapi dengan sasaran yang terukur dan dapat dicapai dalam periode yang
direncanakan. Merujuk kepada evaluasi pembangunan tahun 2015 dan tahun
berjalan 2016, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2016
yang merupakan tahun pertama masa RPJMD Kabupaten Bima 2016 - 2020,
maka tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2017 mengacu kepada Visi
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bima tahun 2016 – 2020 yaitu :
“TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH ”RELIGIUS, AMAN,MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL”.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 167
Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan
dalam matriks tabel berikut :
Tabel 4.1Hubungan Visi/Misi dan Tujuan serta Sasaran Pembangunan
Visi : Terwujudnya Kabupaten Bima yang Ramah “Religius, Aman, Makmur,Amanah dan Handal”
No. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 2 3 4Misi 1 : Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui Penerapan Nilai-Nilai Religius
Dalam Kehidupan Bernegara Dan Bermasyarakat1. Meningkatnya
kesadaran danpemahaman kehidupanberagama
1. Terwujudnyapeningkatanpengamalan nilai-nilaireligius dalammasyarakat
1. Persentase peningkatanpembayaran Zakat, Infak danSedekah (ZIS)
2. Persentase masyarakat yangmelaksanakan ibadah haji
Misi 2 : Mewujudkan Masyarakat Yang Aman, Tertib Dan Nyaman Dengan MengedepankanPenegakan Supermasi Hukum
2. Terwujudnya ketertibandan rasa amanmasyarakat
2. Meningkatnya ketertibandan perlindunganmasyarakat
3. Persentase menurunnyapelanggaran ketertiban
4. Persentase menurunnyakonflik horizontal
3. Terciptanya kondisiaman bencana
5. Persentase menurunnyajumlah korban jiwa/hartabenda akibat bencana
Misi 3 : Meningkatkan Kemajuan Dan Kemandirian Ekonomi Masyarakat, Dalam RangkaPenanggulangan Kemiskinan Dan Pengangguran Didukung Tersedianya Sarana DanPrasarana Berbasis Tata Ruang Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Menurunnya angkakemiskinan danmeningkatnyaketersediaan lapangankerja
4. Menurunnya angkakemiskinan danpengangguran
6. Persentase penduduk miskinsemakin berkurang
7. Persentase Menurunnyaangka Pengangguran
4. Meningkatnyaaksesibilitas sarana danprasarana daerah
5. Meningkatnya kualitassarana dan prasaranawilayah
8. Persentase jalan dalamkondisi mantap
9. Persentase jembatan dalamkondisi baik
10. Persentase wilayah yangterpasang jaringan listrik
11. Persentase wilayah yangsaling terhubung denganmoda transportasi
12. Persentase wilayahterhubung akses internet
6. Terpenuhinyakebutuhan air irigasi
13. Persentase jaringan irigasiberfungsi baik
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 168
No. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 2 3 47. Meningkatnya kualitas
lingkungan14. Luas kawasan kumuh15. Persentase sampah yang
dikelola5. Meningkatnya
kemandirian ekonomidaerah
8. Meningkatnya sektorekonomi daerah
16. Persentase PertumbuhanEkonomi Daerah
17. Persentase kontribusi PADterhadap APBD
18. Konstribusi Pertanianterhadap PDRB
19. Konstribusi Koperasi, UMKMterhadap PDRB
20. Konstribusi Perdaganganterhadap PDRB
9. Tercukupinyaketersediaan pangan
21. Skor Pola Pangan
Misi 4 : Meningkatkan Kemampuan, Kejujuran Aparatur Pemerintah Dengan MengedepankanRasa Tanggungjawab Melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
6. Terwujudnyapemerintah yang bersih,akuntabel dan melayani
10. Terciptanya pelayananpublik yang profesionaldan berkualitas
22. Indeks Kepuasan Masyarakat23. Level APIP24. Opini BPK25. Peringkat LPPD26. Nilai LKJiP
Misi 5 : Membangun Masyarakat Yang Maju, Mandiri, Dan Berdaya Saing7. Terwujudnya kualitas
hidup Masyarakat11. Meningkatnya kualitas
pendidikan27. Angka melek huruf (AMH)28. Angka rata-rata lama sekolah29. Angka kelulusan SD/MI30. Angka kelulusan SLTP
12. Meningkatnya kualitaskesehatan
31. Angka usia harapan hidup32. Prevalensi balita gizi buruk33. Angka kematian ibu
melahirkan34. Angka kematian bayi
13. Meningkatnyapemberdayaanmasyarakat dan desa
35. Jumlah atlet berprestasitingkat provinsi
36. Jumlah Desa Mandiri
4.2. Prioritas dan Sasaran PembangunanSuatu prioritas pembangunan daerah tahun 2017 pada dasarnya adalah
gambaran prioritas pembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan
dengan program pembangunan daerah (RPJMD) tahun 2016-2020, sebagaimana
terlihat dalam tabel 4.2 berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 169
Tabel 4.2Prioritas Pembangunan Daerah
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.14.15.
16.
17.
Program Pengembangan Potensi SosialBudayaProgram Peningkatan Kualitas Da'I, danDewan Hakim/PelatihProgram Peningkatan sarana danPrasarana untuk TPQ/PonpesProgram Peningkatan KesejahteraanSosialProgram Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Penataan AdministrasiKependudukanProgram Pengembangan WawasanKebangsaanProgram Pengembangan Partisipasidan Budaya PolitikProgram Peningkatan PartisipasiPemuda Dalam PembangunanProgram Perencanaan PembangunanSosial BudayaProgram Pengembangan PemasaranPariwisataProgram Pengembangan DestinasiPariwisataProgram Pengembangan Nilai BudayaProgram Pengembangan KemitraanProgram Standarisasi Usaha JasaKepariwisataanProgram Pemeliharaan danPengelolaan Kekayaan BudayaProgram Pengembangan SDMKepariwisataan
1. Peningkatan KualitasPengamalan Agama, SosialBudaya, Kependudukan,Generasi Muda dan Wanita
1.
2.
3.
Pemberdayaan masyarakat untukmenjaga ketertiban dan keamananProgram Pemeliharaan Kantratibmasdan pencegahan tindak criminalProgram Penataan Peraturan
2. Program Pemantapan Ketertiban,Ketentraman dan KeamananMasyarakat serta SupremasiHukum
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 170
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
Perundang- undangan1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Program Peremajaan Data Subjek PADdan PBBProgram Sosialisasi dan PeningkatanKesadaran WP dan WRProgram Pendukung PenerimaanDaerahProgram Koordinasi, Konsultasi danRekonsiliasi DBH Pajak/ Bukan PajakProgram Revitalisasi Produk Hukumtentang Pungutan DaerahProgram Pelayanan AdministrasiPerkantoranProgram Peningkatan Sarana danPrasarana AparaturProgram Peningkatan Sumber DayaAparaturProgram Peningkatan PengembanganSistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuanganProgram Peningkatan danPengembangan Pengelolaan KeuanganDaerahProgram Pembinaan dan FasilitasiPengelolaan Keuangan Kabupaten/KotaProgram Peningkatan KapasitasSumber Daya AparaturProgram Peningkatan PelayananPerijinanProgram Pengembangan Data/InformasiProgram Penguatan KelembagaanPelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
3. Peningkatan Pendapatan AsliDaerah dan PengelolaanKeuangan Daerah
1.
2.3.
4.
Program Pembangunan Jalan danJembatanProgram Pemanfaatan RuangProgram Rehabilitasi/ PemeliharaanJalan dan JembatanProgram Pembangunan SistemInformasi/ Data Base Pekerjaan Umum
4. Peningkatan Kualitas Infrastruktur,Produktivitas Pertanian danPendapatan Masyarakat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 171
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
5.6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Program Perkuatan KelembagaanIrigasi PartisipatifProgram Pengembangan, Pengelolaan,Dan Konservasi Sungai, Dananu danSumber Daya Air LainnyaProgram Pengembangan KinerjaPengelolaan Air Minum dan Air LimbahProgram Pengembangan WilayahStrategis dan Cepat TumbuhProgram Pembangunan InfrastrukturPerdesaanPenyediaan Sarana dan PrasaranaPerumahan dan PermukimanProgram Perencanaan Tata Ruang
Program Pengendalian PemanfaatanRuanganProgram Peningkatan PelayananPerhubungan LautProgram Pembangunan Sarana danPrasarana PerhubunganProgram Peningkatan KeselamatanLalu LintasProgram Peningkatan KeselamatanLalu Lintas (bidang darat)Program Peningkatan KetahananPangan PertanianProgram Peningkatan KesejahteraanPetaniProgram Peningkatan KesejahteraanPetaniProgram Pemberdayaan PenyuluhanPertanian LapanganProgram Peningkatan Sarana danPrasarana PenyuluhanProgram Pengembangan Sumber DayaManusia (SDM)Program Peningkatan KesejahteraanPetaniProgram Peningkatan KetahananPangan (Pertanian/ Perkebunan)Program Peningkatan Pemasaran HasilProduksi Pertanian/ PerkebunanProgram Peningkatan ProduksiPertanian/ PerkebunanProgram Peningkatan Nilai Tambah dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 172
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
28.
29.
30.31.
32.
33.
34.
35.36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46..
Daya Saing Hasil PertanianProgram Peningkatan KetahananPangan (Pertanian/ Perkebunan)Program Peningkatan KesejahteraanMasyarakatProgram Pengembangan AgribisnisProgram Peningkatan KetahananPangan (Pertanian/ Perkebunan)Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit TernakProgram Peningkatan Produksi HasilPeternakanProgram Perencanaan danPerstatistikan PeternakanProgram Pengembangan AgribisnisProgram Perencanaan PembangunanEkonomiProgram Pemberdayaan EkonomiMasyarakat PesisirProgram Pemberdayaan Masyarakatdalam Pengawasan dan PengendalianSumberdaya KelautanProgram Pengembangan PerikananTangkapProgram Peningkatan ProduksiPengelolaan dan MutuProgram Pengembangan Infrastrukturdan Sumber Daya PerikananProgram Peningkatan Pelayanan DataStatistik PerikananProgram Pembinaan Teknis MasyarakatPerikananProgram Pengelolaan KawasanKonservasi GilibantaProgram Pengelolaan Sumber DayaKelautanProgram Peningkatan ProduksiPerikanan Budidaya
1.
2.
3.
4.
Program Penyusunan PerangkatRegulasi dan Sosialisasi KewenanganSektor Pertambangan dan EnergiProgram Pembinaan dan PengawasanBidang PertambanganProgram Pembinaan dan PengawasanBidang GeologiProgram Peningkatan Sarana Air
5. Peningkatan Kapasitas Industri,Pertambangan, Perdagangan,Penanaman Modal dan Koperasi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 173
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Bawah TanahProgram Pembinaan danPengembangan BidangKetenagalistrikanProgram Pengembangan PemanfaatanEnergi AlternatifProgram Pengembangan danPengendalian Bidang MigasProgram Peningkatan Daya SaingPenanaman ModalProgram Penciptaan Iklim Usaha KecilMenengah yang KondusifProgram PengembanganKewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil MenengahProgram Pengembangan SistemPendukung Usaha Bagi Usaha MikroKecil MenengahProgram Peningkatan KualitasKelembagaan KoperasiProgram Pemberdayaan Usaha SkalaMikro
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Program Pengembangan KinerjaPengelolaan PersampahanProgram Pengendalian Pencemarandan Perusakan Lingkungan HidupProgram Perlindungan dan KonservasiSumber Daya AlamProgram Rehabilitasi dan PemulihanSumber Daya AlamProgram Peningkatan Kualitas danAkses Informasi Sumber Daya Alamdan Lingkungan HidupProgram Perlindungan dan KonservasiSumber Daya AlamProgram Pemanfaatan Potensi SumberDaya HutanProgram Rehabilitasi Hutan dan LahanPerlindungan dan Konservasi SumberDaya HutanProgram Pembinaan dan PenertibanIndustri Hasil HutanProgram Pemantapan dn Pra KondisiPengelolaan HutanProgram Pengembangan Tanaman
6. Peningkatan Kualitas TataLingkungan Hidup dan Tata RuangWilayah yang BerwawasanLingkungan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 174
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3Unggulan dan Hasil Hutan Bukan Kayu
1.
2.
3.4.5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Program Peningkatan SistemPengawasan Internal dan PengendalianPelaksanaan Kebijakan KDHProgram Peningkatan Profesionalismetenaga pemeriksa dan AparaturPengawasanProgram Tindak LanjutProgram Peningkatan Disiplin AparaturProgram Fasilitasi Pindah/ Purna TugasPNSProgram Peningkatan KapasitasSumber Daya AparaturProgram Penataan AdministrasiKepegawaianProgram Peningkatan Sumber DayaManusiaProgram Peningkatan danPengembangan Pengelolaan KeuangaDaerahProgram Penataan Daerah OtonomiBaruProgram Penataan danKetatalaksanaan PemerintahanProgram Mengintensifkan PenangananPengaduan MasyarakatProgram Peningkatan SistemPengawasan Internal dan PengendalianPelaksanaan Kebijakan KDHProgram Peningkatan PelayananKedinasan Kepala Daerah/ WakilKepala DaerahProgram Penataan KelembagaanPerangkat DaerahProgram Peningkatan Kualitas AparaturDaerahProgram Peningkatan KapasitasLembaga Perwakilan Rakyat DaerahProgram Perencanaan PembangunanDaerah
7. Peningkatan Kualitas Tata KelolaPemerintahan Yang Baik (GoodGovernance)
.1.
2.
3.
Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga KerjaProgram Peningkatan KesempatanKerjaProgram Perlindungan danPengembangan Lembaga
8. Peningkatan dan PengembanganSektor Tenaga Kerja danPembangunan SosialKemasyarakatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 175
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
4.5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
KetenagakerjaanPembangunan Kawasan TransmigrasiProgram Pengembangan DataPembangunan DesaProgram Peningkatan KeberdayaanMasyarakat PerdesaanProgram Pengembangan LembagaEkonomi PedesaanPeningkatan Partisipasi MasyarakatDalam Membangun DesaPeningkatan Kapasitas AparaturPemerintah DesaPemberdayaan Masyarakat DalamBidang Kesehatan
Pembinaan dan Fasiltasi PengelolaanKeuangan DesaProgram Membangun Sistem Informasi/Data BaseProgram Peningkatan KualitasManajemen dan ProfesionalismePelayanan SosialProgram Pemberdayaan Fakir Miskin,Komunitas Adat Terpencil (KAT) danPenyandang Masalah KesejahteraanSosial (PMKS) LainnyaProgram Pelayanan dan RehabilitasiKesejahteraan SosialProgram Pembinaan Anak TerlantarProgram Pembinaan Para PenyandangCacat dan TraumaProgram Pembinaan Panti Asuhan/Panti JompoProgram Pembinaan Eks PenyandangPenyakit Sisial (eks narapidana, PSK,narkoba dan penyakit sosial lainnya)Program Pemberdayaan KelembagaanKesejahteraan SosialProgram Peningkatan PelayaanRehabilitasi Kesejahteraan Sosial BagiPMKSProgram Penguatan Regulasi danKelembagaanProgram PerencanaanPenanggulangan Bencana TerpaduProgram Peningkatan Kapasitas dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 176
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
25.
26.27.
28.
Partisipasi MasyarakatProgram Perlindungan Masyarakat danPenanganan BencanaProgram Pemulihan BencanaProgram Pengembangan WilayahPerbatasanProgram Kerjasama Pembangunan
1. Program Penataan Penguasaan,Pemilikan, Penggunaan danPemanfaatan Tanah
9. Peningkatan dan PengembanganSektor Pertanahan
1.
2.
3.
4.
Pogram Pengembangan Komunikasi,Informasi dan Media MassaProgram Optimalisasi PemanfaatanTeknologi InformasiProgram Mengintensifkan PenangananPengaduan MasyarakatProgram Pengembangan Data/Informasi
10. Peningkatan Kualitas PelayananMedia Komunikasi danTersedianya Teknologi InformasiSecara Luas
1.
2.3.4.
5.
6.
7.
8.
9.
Program Wajib Belajar PendidikanDasar Sembilan TahunProgram Pendidikan MenengahProgram Pendidikan Non FormalProgram Peningkatan Mutu Pendidikdan Tenaga KependidikanProgram Pengembangan danKeserasian Kebijakan PemudaProgram Pembinaan danPemasyarakatan Olah RagaProgram Pengembangan Budaya Bacadan Pembinaan PerpustakaanProgram Penyelamatan dan PelestarianDokumen/ Arsip DaerahProgram Peningkatan KualitasPelayanan Informasi Kearsipan
11. Peningkatan Kualitas Pendidikandan Olahraga
1.
2.3.
4.5.
6.
Program Obat dan PerbekalanKesehatanProgram Upaya Kesehatan MasyarakatProgram Promosi Kesehatan danPemberdayaan MasyarakatProgram Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Pencegahan danPenanggulangan Penyakit MenularProgram Pengadaan, Peningkatan danPerbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/ Puskesmas Pembantu dan
12. Peningkatan Kualitas Kesehatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 177
No. Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah(RKPD)
1 2 3
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
JaringannyaProgram Pengadaan, PeningkatanSarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit MataProgram Upaya Kesehatan Masyarakat(Puskesmas)Program Standarisasi PelayananKesehatanProgram Pengadaan, PeningkatanSarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit MataProgram Kemitraan PeningkatanPelayanan KesehatanProgram Peningkatan PelayananKesehatanProgram Keluarga BerencanaProgram Pembinaan Peran SertaMasyarakat dalam pelayanan KB/KRyang MandiriProgram Promosi Kesehatan Ibu, Bayidan Anak melalui kelompok Kegiatan diMasyarakatProgram Peningkatan PenanggulanganNarkoba, PMS termasuk HIV/ AIDSProgram Penyiapan TenagaPendamping Kelompok Bina KeluargaProgram Advokasi dan PerlindunganTerhadap Perempuan dan AnakProgram Peningkatan PeranPerempuan di PedesaanProgram Peningkatan PeranPerempuan Dalam Bidang KesehatanProgram Pemberdayaan MasyarakatDalam Bidang KesehatanProgram Peningkatan KualitasKelembagaan PengarusutamaanGender
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 188
Selanjutnya masing-masing prioritas pembangunan daerah diatas dijelaskan dalam program dan kegiatanprioritas sebagai berikut ini :
Tabel 4.3. Penjelasan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Bima 2017
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
1.
Peningkatan KualitasPengamalan Agama,Sosial Budaya,Kependudukan,Generasi Muda danWanita
Program Pengembangan Potensi SosialBudaya
Jumlah Kegiatan peningkatanmutu pembelajaran
Program Peningkatan Kualitas Da'I, danDewan Hakim/Pelatih
Jumlah lomba Da'i
Program Peningkatan sarana dan Prasaranauntuk TPQ/Ponpes
Jumlah TPQJumlah Kegiatan LPTQJumlah Pondok Pesantren
Program Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Penataan Administrasi Kependudukan Disdukcapil
Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol & LinmasPengembangan Partisipasi dan BudayaPolitikPeningkatan Partisipasi Pemuda DalamPembangunanProgram Pengembangan PemasaranPariwisata Disbudpar
Program Pengembangan DestinasiPariwisata
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 189
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Pengembangan Nilai Budaya
Program Pengembangan KemitraanProgram Standarisasi Usaha JasaKepariwisataanProgram Pemeliharaan dan PengelolaanKekayaan BudayaProgram Pengembangan SDMKepariwisataan
2. ProgramPemantapanKetertiban,Ketentraman danKeamananMasyarakat sertaSupremasi Hukum
Pemberdayaan masyarakat untuk menjagaketertiban dan keamanan KesbangPolLinmas
Pemeliharaan Kantratibmas dan pencegahantindak kriminal Pol PP
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
3.
PeningkatanPendapatan AsliDaerah danPengelolaanKeuangan Daerah
Program Peremajaan Data Subjek PAD danPBBProgram Sosialisasi dan PeningkatanKesadaran WP dan WR Dispenda
Program Pendukung Penerimaan DaerahProgram Koordinasi, Konsultasi danRekonsiliasi DBH Pajak/ Bukan PajakProgram Revitalisasi Produk Hukum tentangPungutan Daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 190
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran Bag. Keuangan Setda
Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparaturProgram Peningkatan Sumber DayaAparaturProgram Peningkatan PengembanganSistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuanganProgram Peningkatan dan PengembanganPengelolaan Keuangan DaerahProgram Pembinaan dan FasilitasiPengelolaan Keuangan Kabupaten/ KotaProgram Peningkatan Kapasitas SumberDaya AparaturProgram Peningkatan Pelayanan Perijinan KP2T
Program Pengembangan Data/ Informasi BappedaProgram Penguatan KelembagaanPelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) KP2T
Program Perencanaan PembangunanEkonomi Bappeda
4. PeningkatanKualitasInfrastruktur,ProduktivitasPertanian dan
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program Pemanfaatan RuangProgram Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalandan Jembatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 191
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
PendapatanMasyarakat
Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Pekerjaan UmumProgram Perkuatan Kelembagaan IrigasiPartisipatifProgram Pengembangan, Pengelolaan, DanKonservasi Sungai, Dananu dan SumberDaya Air LainnyaProgram Pengembangan KinerjaPengelolaan Air Minum dan Air LimbahProgram Pengembangan Wilayah Strategisdan Cepat TumbuhProgram Pembangunan InfrastrukturPerdesaanPenyediaan Sarana dan PrasaranaPerumahan dan PermukimanProgram Perencanaan Tata Ruang
Program Pengendalian Pemanfaatan RuangProgram Peningkatan PelayananPerhubungan LautProgram Pembangunan Sarana danPrasarana PerhubunganProgram Peningkatan Keselamatan LaluLintasProgram Peningkatan Keselamatan LaluLintas (bidang darat)Program Peningkatan Ketahanan PanganPertanian BKP
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 192
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani BP4KProgram Pemberdayaan PenyuluhanPertanian LapanganProgram Peningkatan Sarana dan PrasaranaPenyuluhanProgram Pengembangan Sumber DayaManusia (SDM)Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Dispertapa&HortikulturaProgram Peningkatan Ketahanan Pangan(Pertanian/ Perkebunan)Program Peningkatan Pemasaran HasilProduksi Pertanian/ PerkebunanProgram Peningkatan Produksi Pertanian/PerkebunanProgram Peningkatan Nilai Tambah danDaya Saing Hasil PertanianProgram Peningkatan Ketahanan Pangan(Pertanian/ Perkebunan) DisbunProgram Peningkatan KesejahteraanMasyarakatProgram Pengembangan AgribisnisProgram Peningkatan Ketahanan Pangan(Pertanian/ Perkebunan) DisnakProgram Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit Ternak
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 193
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Peningkatan Produksi HasilPeternakanProgram Perencanaan dan PerstatistikanPeternakanProgram Pengembangan AgribisnisProgram Pemberdayaan EkonomiMasyarakat Pesisir DislutkanProgram Pemberdayaan Masyarakat dalamPengawasan dan Pengendalian SumberdayaKelautanProgram Pengembangan Perikanan TangkapProgram Peningkatan Produksi Pengelolaandan MutuProgram Pengembangan Infrastruktur danSumber Daya PerikananProgram Peningkatan Pelayanan DataStatistik PerikananProgram Pembinaan Teknis MasyarakatPerikananProgram Pengelolaan Kawasan KonservasiGilibantaProgram Pengelolaan Sumber DayaKelautanProgram Peningkatan Produksi PerikananBudidaya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 194
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
5. PeningkatanKapasitas Industri,Pertambangan,Perdagangan,Penanaman Modaldan Koperasi
Program Penyusunan Perangkat Regulasidan Sosialisasi Kewenangan SektorPertambangan dan Energi
Distamben
Program Pembinaan dan PengawasanBidang PertambanganProgram Pembinaan dan PengawasanBidang GeologiProgram Peningkatan Sarana Air BawahTanahProgram Pembinaan dan PengembanganBidang KetenagalistrikanProgram Pengembangan PemanfaatanEnergi AlternatifProgram Pengembangan dan PengendalianBidang MigasProgram Peningkatan Daya SaingPenanaman Modal KPMDProgram Penciptaan Iklim Usaha KecilMenengah yang Kondusif Diskop & UKMProgram Pengembangan Kewirausahaandan Keunggulan Kompetitif Usaha KecilMenengahProgram Pengembangan Sistem PendukungUsaha Bagi Usaha Mikro Kecil MenengahProgram Peningkatan Kualitas KelembagaanKoperasiProgram Pemberdayaan Usaha Skala Mikro
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 195
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
6.
PeningkatanKualitas TataLingkungan Hidupdan Tata RuangWilayah yangBerwawasanLingkungan
Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan BLHProgram Pengendalian Pencemaran danPerusakan Lingkungan HidupProgram Perlindungan dan KonservasiSumber Daya AlamProgram Rehabilitasi dan Pemulihan SumberDaya AlamProgram Peningkatan Kualitas dan AksesInformasi Sumber Daya Alam danLingkungan HidupProgram Perlindungan dan KonservasiSumber Daya AlamProgram Pemanfaatan Potensi Sumber DayaHutan Dishut
Program Rehabilitasi Hutan dan LahanPerlindungan dan Konservasi Sumber DayaHutanProgram Pembinaan dan Penertiban IndustriHasil HutanProgram Pemantapan dn Pra KondisiPengelolaan HutanProgram Pengembangan TanamanUnggulan dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 196
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
7.
PeningkatanKualitas Tata KelolaPemerintahan YangBaik (GoodGovernance)
Program Peningkatan Sistem PengawasanInternal dan Pengendalian PelaksanaanKebijakan KDH
Inspektorat
Program Peningkatan Profesionalismetenaga pemeriksa dan Aparatur PengawasanProgram Tindak Lanjut
Program Peningkatan Disiplin Aparatur BKD
Program Fasilitasi Pindah/ Purna Tugas PNSProgram Peningkatan Kapasitas SumberDaya AparaturProgram Penataan AdministrasiKepegawaianProgram Peningkatan Sumber Daya ManusiaProgram Peningkatan dan PengembanganPengelolaan Keuanga DaerahProgram Penataan Daerah Otonomi Baru Bag. OPA SetdaProgram Penataan dan KetatalaksanaanPemerintahanProgram Mengintensifkan PenangananPengaduan MasyarakatProgram Peningkatan Sistem PengawasanInternal dan Pengendalian PelaksanaanKebijakan KDHProgram Peningkatan Pelayanan KedinasanKepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 197
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Penataan Kelembagaan PerangkatDaerahProgram Peningkatan Kualitas AparaturDaerahProgram Peningkatan Kapasitas LembagaPerwakilan Rakyat Daerah SetwanProgram Perencanaan PembangunanDaerah Bappeda
8.
Peningkatan danPengembanganSektor Tenaga Kerjadan PembangunanSosialKemasyarakatan
Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans
Program Peningkatan Kesempatan KerjaProgram Perlindungan dan PengembanganLembaga KetenagakerjaanPembangunan Kawasan TransmigrasiProgram Pengembangan DataPembangunan Desa BPMDesProgram Peningkatan KeberdayaanMasyarakat PerdesaanProgram Pengembangan Lembaga EkonomiPedesaanPeningkatan Partisipasi Masyarakat DalamMembangun DesaPeningkatan Kapasitas Aparatur PemerintahDesaPemberdayaan Masyarakat Dalam BidangKesehatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 198
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Pembinaan dan Fasiltasi PengelolaanKeuangan DesaProgram Membangun Sistem Informasi/ DataBaseProgram Peningkatan Kualitas Manajemendan Profesionalisme Pelayanan Sosial DinsosProgram Pemberdayaan Fakir Miskin,Komunitas Adat Terpencil (KAT) danPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) LainnyaProgram Pelayanan dan RehabilitasiKesejahteraan SosialProgram Pembinaan Anak TerlantarProgram Pembinaan Para PenyandangCacat dan TraumaProgram Pembinaan Panti Asuhan/ PantiJompoProgram Pembinaan Eks PenyandangPenyakit Sisial (eks narapidana, PSK,narkoba dan penyakit sosial lainnya)Program Pemberdayaan KelembagaanKesejahteraan SosialProgram Peningkatan Pelayaan RehabilitasiKesejahteraan Sosial Bagi PMKSrogram Penguatan Regulasi danKelembagaan BPBDProgram Perencanaan PenanggulanganBencana Terpadu
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 199
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Peningkatan Kapasitas danPartisipasi MasyarakatProgram Perlindungan Masyarakat danPenanganan BencanaProgram Pemulihan BencanaProgram Pengembangan WilayahPerbatasan Bappeda
Program Kerjasama Pembangunan
9. Peningkatan danPengembanganSektor Pertanahan
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan,Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Bag. Adm.Pemerintahan Setda
10. PeningkatanKualitas PelayananMedia Komunikasidan TersedianyaTeknologi InformasiSecara Luas
Pogram Pengembangan Komunikasi,Informasi dan Media Massa DishubkominfoProgram Optimalisasi PemanfaatanTeknologi Informasi Bag. Humaspro SetdaProgram Mengintensifkan PenangananPengaduan MasyarakatProgram Pengembangan Data/ Informasi Bappeda
11.PeningkatanKualitas Pendidikandan Olahraga
Program Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun Dikpora
Program Pendidikan Menengah
Program Pendidikan Non Formal
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 200
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Peningkatan Mutu Pendidik danTenaga KependidikanProgram Pengembangan dan KeserasianKebijakan PemudaProgram Pembinaan dan PemasyarakatanOlah RagaProgram Pengembangan Budaya Baca danPembinaan Perpustakaan Kantor PerpusdaProgram Penyelamatan dan PelestarianDokumen/ Arsip DaerahProgram Peningkatan Kualitas PelayananInformasi Kearsipan
12.
PeningkatanKualitas Kesehatan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Tersedianya obat dan perbekalankesehatan
Program Upaya Kesehatan MasyarakatMenurunnya angka kematian bayi,angka kematian ibu melahirkan,dan gizi buruk
Program Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat
Menekan penyebaran penyakitmenular dan endemis lainnya diKabupaten Bima.
Program Peningkatan Gizi Masyakarat Menekan angka kasus gizi burukterutama pada anak-anak 30
Menekan angka kematian bayi 18
Menekan angka kematian balita 10Menekan angka prevalensimalnutrisi anak 14,51
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 201
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Menekan setengah angkakematian ibu melahirkan 5Meningkatnya cakupan kelahiranyang ditolong tenaga terlatih 93,69%
Program Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit MenularProgram Pengadaan, Peningkatan danPerbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/ Puskesmas Pembantu danJaringannya
Rasio sarana pelayanankesehatan dengan jumlahpenduduk.
Program Pengadaan, Peningkatan Saranadan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah SakitJiwa/ Rumah Sakit Paru- paru/ Rumah SakitMata
Dikes & RSUD
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan RSUDProgram Kemitraan Peningkatan PelayananKesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Program peningkatan penanggulangannarkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS
Terlaksananya Advokasi dan KIEtentang Kesehatan Repr. Remajayang berkualitas.
BPPKB
Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi danAnak melalui kegiatan kelompok dimasyarakat
Terealisasinya Pemberianmakanan pendamping ASI bagianak yang mengalami kekuranganGizi.
BPPKB
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 202
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Program Advokasi dan Perlindunganterhadap Perempuan & Anak
Tersosialisasinya undang-undangnomor 23 Tahun 2002 tentangkekerasan terhadap anak.
Program Penyiapan Tenaga PendampingKelompok Bina Keluarga
Terseleksinya kelompok BKB Tk.Kecamatan dan Kab.Meningkatnya pengetahuanmasyarakat tentang klp. BKB,BKR, BKL dan BLK.
Program peningkatan peran perempuan diperdesaan
Meningkatnya ketrampilan danpengetahuan perempuan dalammanajemen usaha sertapengelolaannya.
Program Peningkatan Peran Perempuandalam Bidang Kesehatan
Terealisasinya dukungan kepadatabungan keluarga posyandu
Program Peningkatan Kualitas KelembagaanPengarusutamaan gender (PUG)
Terlaksananya kualitas SDMperempuan
Program Keluarga Berencana Meningkatnya Prvalensi pesertaKb aktig thd PUS BPPKB
Program pelayanan kontrasepsi Tersedianyasarana dan prasaranapelayanan KB
Program pembinaan peran serta masyarakatdalam pelayanan KB/KR yang mandiri
Adanya kesepakatan bersamadengan pengelola IMP
Program Peningkatan KeberdayaanMasyarakat Pedesaan
Peningkatan pelayanan kesehatanbagi Ibu dan Balita di Posyandu BPMDes
Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Meningkatnya jumlah dan volumesarana air bersih dan sanitasiterutama pada wilayah-wilayahperdesaan.
DPU
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 203
No Prioritaspembangunan Program/Pembangunan
KinerjaSKPD
Indikator Target1 2 3 4 5 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 203
BAB VRENCANA PROGRAM DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
Rencana program dan kegiatan prioritas merupakan uraian rinci yangmenjelaskan kode rekening, nama program/kegiatan, indikator kinerjaprogram/kegiatan, tahun rencana yang meliputi lokasi, target capaian kinerja dankebutuhan dana/pagu indikatif, catatan penting, serta prakiraan maju tahunrencana yang meliputi target capaian kerja dan kebutuhan dana/pagu indikatifnya.Klasifikasi program dan kegiatan dituangkan secara lengkap dalam matrikrencana program dan kegiatan prioritas seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Kabupaten Bima.
Program prioritas yang direncanakan dibiayai tahun 2017 disusunberdasarkan Permendagri nomor 54 tahun 2010, yang memaparkan kegiatan –kegiatan strategis yang diusung oleh SKPD dan wilayah RKPD 2017 KabupatenBima merupakan gambaran rencana prioritas pembangunan PemerintahKabupaten Bima yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017berdasarkan evaluasi capaian hasil pembangunan Tahun 2015 dan evaluasipelaksanaan RKPD tahun 2016. Program prioritas Kabupaten Bima menitikberatkan pada pembangunan ekonomi pada sektor pertanian dan perikanan.Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan pembangunan yangtelah dilaksanakan, kemudian dibuat analisanya sebagai bahan perencanaanpembangunan sehingga dapat dibuat sebagai acuan untuk memecahkanpermasalahan ditahun-tahun sebelumnya, agar perencanaan menjadi lebih efektifdan dapat dirasakan oleh seluruh warga Kabupaten Bima.
Perencanaan pembangunan yang telah disusun bersama ini disadari belumseluruhnya dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada diKabupaten Bima. Namun demikian, melalui program/kegiatan yang telahdirencanakan diharapkan dapat menjadi program prioritas yang secara tepatdapat mengurangi serta mengatasi permasalahan pembangunan secara bertahapdan berkelanjutan, terutama permasalahan pembangunan yang menyangkutkebutuhan dasar masyarakat. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 204
Bima Tahun 2017 disusun berdasarkan hasil analisa yang merupakan penjabarandari isu strategis dan prioritas pembangunan daerah dalam rangka mendukungpencapaian Visi dan Misi pembangunan Daerah Kabupaten Bima yang dijabarkandalam program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah KabupatenBima Tahun 2016 – 2020.
Rencana penganggaran pada tahun 2017 direncanakan untuk BelanjaLangsung dan tidak langsung sebesar Rp. 2.081.579.309.312,51 anggarantersebut adalah total kebutuhan dana dari seluruh SKPD sebagaimana tabel paguindiaktif dibawah ini dan rincian kegiatan usulan sesuai matriks terlampir :
Tabel 5.1.PAGU INDIKATIF TAHUN ANGGARAN 2017
KODEREKENING
NO PERANGKAT DAERAHPAGU 2017
Belanja Langsung Belanja TidakLangsung Total Belanja
1 2 3 4 5 6 7 8
1 I URUSAN WAJIB 850.096.388.224,78 1.102.355.999.824,70 1.952.452.388.049,48
1 1 A PENDIDIKAN 49.248.832.500,00 595.839.266.034,82 645.088.098.534,821 1 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA
DAN OLAH RAGA 49.248.832.500,00 595.839.266.034,82 645.088.098.534,82
-1 2 B KESEHATAN 185.274.475.878,20 70,537,014,765.02 255,581,490,643.221 2 1 DINAS KESEHATAN 93.286.930.721,45 45,333,469,299.86 138,390,400,021.311 2 2 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 91.987.545.156,75 25,203,545,465.16 117,191,090,621.92
1 3 C PEKERJAAN UMUM 322.218.495.300,00 15,256,847,423.43 344.025.342.723,431 3 1 DINAS PEKERJAAN UMUM 328.768.495.300,00 15,256,847,423.43 344.025.342.723,43
-1 6 D PERENCANAAN
PEMBANGUNAN 13.642.000.000,00 5,617,692,375.68 19.259.692.375,681 6 1 BADAN PERENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH 13.642.000.000,00 5,617,692,375.68 19.259.692.375,68
1 7 E PERHUBUNGAN 9.302.156.000,00 6,032,141,280.82 15,334,297,280.821 7 1 DINAS PERHUBUNGAN,
KOMUNIKASI, DANINFORMATIKA
9.302.156.000,00 6,032,141,280.82 15,334,297,280.82
1 8 F LINGKUNGAN HIDUP 4.142.447.600,00 2,218,884,238.45 6.361.331.838,451 8 1 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 4.142.447.600,00 2,218,884,238.45 6.361.331.838,45
1 10 G KEPENDUDUKAN DANCATATAN SIPIL 2.080.000.000,00 2,991,738,694.72 5,071,738,694.72
1 10 1 DINAS KEPENDUDUKAN DANCATATAN SIPIL 2.080.000.000,00 2,991,738,694.72 5,071,738,694.72
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 205
KODEREKENING
NO PERANGKAT DAERAHPAGU 2017
Belanja Langsung Belanja TidakLangsung Total Belanja
1 2 3 4 5 6 7 8
1 12 H KELUARGA BERENCANA DANKELUARGA SEJAHTERA 6.025.357.000,00 8,484,727,148.34 14,510,084,148.34
1 12 1 BADAN PEMBERDAYAANPEREMPUAN DAN KELUARGABERENCANA
6.025.357.000,00 8,484,727,148.34 14,510,084,148.34
1 13 I SOSIAL 2.835.000.000,00 3,368,782,653.19 6,203,782,653.191 13 1 DINAS SOSIAL 2.835.000.000,00 3,368,782,653.19 6,203,782,653.19
1 14 J TENAGA KERJA 8.124.867.000,00 4,071,159,929.92 12,196,026,929.921 14 1 DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI8.124.867.000,00 4,071,159,929.92 12,196,026,929.92
1 15 K KOPERASI DAN USAHA KECILMENENGAH 2.700.000.000,00 2,778,642,808.79 5,478,642,808.79
1 15 1 DINAS KOPERASI DAN USAHAKECIL MENENGAH 2.700.000.000,00 2,778,642,808.79 5,478,642,808.79
1 16 L PENANAMAN MODAL 650.000.000,00 1,512,204,833.06 2,162,204,833.06
1 16 1 KANTOR PENANAMAN MODALDAERAH 650.000.000,00 1,512,204,833.06 2,162,204,833.06
1 19 M KESATUAN BANGSA DANPOLITIK DALAM NEGERI 8.116.200.000,00 5,821,213,181.26 13,937,413,181.26
1 19 1 KESATUAN POLISI PAMONGPRAJA 5.488.200.000,00 3,782,301,335.49 9,270,501,335.49
1 19 2BADAN KESATUAN BANGSA,POLITIK DAN PERLINDUNGANMASYARAKAT
2.628.000.000,00 2,038,911,845.76 4,666,911,845.76
1 20 N
OTONOMI DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM,ADMINISTRASI KEUANGAN,PERANGKAT DAERAH,KEPEGAWAIAN, DANPERSANDIAN
195.666.068.569,78 356.746.540.734,94 552.412.609.304,72
1 20 1 DPRD 10,446,630,100.73 10,446,630,100.73
1 20 2 KEPALA DAERAH DAN WAKILKEPALA DAERAH 591,195,570.00 591,195,570.00
1 20 3 SEKRETARIAT DAERAH 148.129.764.070,00 293.151.012.013,22 441.280.776.083,221 20 4 SEKRETARIAT DPRD 19.615.500.000,00 5,098,881,121.56 24,714,381,121.561 20 5 DINAS PENDAPATAN DAERAH 5.345.584.500,00 6,168,816,359.62 11,514,400,859.621 20 6 INSPEKTORAT 4.080.000.000,00 5,607,359,525.31 9,687,359,525.311 20 7 KECAMATAN 9.030.220.000,00 30,935,302,627.08 39.965.522.627,08
1 20 8 BADAN KEPEGAWAIANDAERAH 7.280.000.000,00 2,725,123,071.08 10,005,123,071.08
1 20 10 SEKRETARIAT KORPRI 625.000.000,00 785,094,525.12 1,410,094,525.12
1 20 11 KANTOR PELAYANANPERIJINAN TERPADU 1.560.000.000,00 1,237,125,821.22 2,797,125,821.22
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 206
KODEREKENING
NO PERANGKAT DAERAHPAGU 2017
Belanja Langsung Belanja TidakLangsung Total Belanja
1 2 3 4 5 6 7 8
1 27 O BADAN PENANGGULANGANBENCANA 14.900.064.200,00 2,728,019,447.79 17,628,083,647.79
1 27 1 BADAN PENANGGULANGANBENCANA DAERAH 14.900.064.200,00 2,728,019,447.79 17,628,083,647.79
1 21 P KETAHANAN PANGAN 9.825.000.000,00 13,739,640,866.68 23,564,640,866.68
1 21 1 BADAN KETAHANAN PANGAN 4.640.000.000,00 1,965,729,437.16 6,605,729,437.16
1 21 2BADAN PELAKSANAANPENYULUHAAN PERTANIAN,PERIKANAN DAN KEHUTANAN
5.185.000.000,00 11,773,911,429.51 16.958.911.429,51
1 22 Q PEMBERDAYAANMASYARAKAT DAN DESA 6.868.915.000,00 3,401,750,248.24 10,268,665,248.24
1 22 1 BADAN PEMBERDAYAANMASYARAKAT DAN DESA 6.868.915.000,00 3,401,750,248.24 10,268,665,248.24
1 26 R PERPUSTAKAAN 1.928.509.176,88 1,209,733,159.56 3,138,242,336.44
1 26 1 KANTOR PERPUSTAKAAN DANARSIP DAERAH 1.928.509.176,88 1,209,733,159.56 3,138,242,336.44
URUSAN PILIHAN 86.483.228.242,00 42,643,693,021.03 129.126.921.263,032 A PERTANIAN 51.763.339.092,00 22,759,934,552.17 74.523.273.644,03
2 1 DINAS PERTANIAN TANAMANPANGAN 36.427.490.500,00 8,721,209,727.73 45.148.700.227,73
2 1 1 DINAS PERKEBUNAN 8.167.500.000,00 4,769,221,741.32 12,936,721,741.322 1 2 DINAS PETERNAKAN 7.168.348.591,80 9,269,503,083.12 16,437,851,674.92
2 2 B KEHUTANAN 4.458.155.500,00 7,363,809,184.79 11,821,964,684.792 2 1 DINAS KEHUTANAN 4.458.155.500,00 7,363,809,184.79 11,821,964,684.79
2 3 C PERTAMBANGAN DAN ENERGI 3.869.884.650,00 2,990,745,264.30 6,860,629,914.302 3 1 DINAS PERTAMBANGAN DAN
ENERGI 3.869.884.650,00 2,990,745,264.30 6,860,629,914.30
2 4 D PARIWISATA 3.736.922.000,00 4,093,588,154.68 7,830,510,154.682 4 1 DINAS KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA 3.736.922.000,00 4,093,588,154.68 7,830,510,154.68
-2 5 E KELAUTAN DAN PERIKANAN 16.215.553.000,00 5,435,615,865.10 21,651,168,865.102 5 1 DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN 16.215.553.000,00 5,435,615,865.10 21,651,168,865.10
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2017 | 207
KODEREKENING NO PERANGKAT DAERAH
PAGU 2017
Belanja Langsung Belanja TidakLangsung Total Belanja
1 2 3 4 5 6 7 8
2 6 F PERDAGANGAN 4,020,624,000.00 3,704,268,398.97 7,724,892,398.972 6 1 DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN 4,020,624,000.00 3,704,268,398.97 7,724,892,398.97
2 6 G PERINDUSTRIAN 2,418,750,000.00 0.00 2,418,750,000.002 6 2 DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN 2,418,750,000.00 0.00 2,418,750,000.00
J U M L A H 936.579.616.466,78 1.144.999.692.845,73 2.081.579.309.312,51
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 208
BAB VIP E N U T U P
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima
Tahun Anggaran 2017 merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Bima
Tahun 2005-2025 yang selanjutnya akan menjadi bagian dari implementasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016-
2020, yang bertujuan untuk mencapai Visi, Misi dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan. RKPD ini telah disusun secara berjenjang dengan melibatkan seluruh
stakeholders perencanaan pembangunan di Kabupaten Bima dan memperhatikan
sinergitas antara program prioritas pemerintah propinsi, pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Untuk mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi
pencapaian sasaran pembangunan pada setiap program dan kegiatan, maka
SKPD berkewajiban melakukan penyesuaian terhadap Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dengan mengacu pada Renstra SKPD dan
RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2016-2020. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
harus sesuai dengan prinsip-prinsip efisien, transparan, akuntabel sesuai dengan
standar kinerja yang telah ditentukan. Dokumen RKPD Kabupaten Bima Tahun
2017 dimaksudkan sebagai acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2017 dan juga sebagai acuan
dan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dalam melaksanakan
tugas – tugas pemerintahan umum, sekaligus mendorong masyarakat untuk
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Bima Tahun 2017 | 209
mewujudkan partisipasinya dalam pelaksanaan pembangunan daerah, dan
sekaligus untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan. Disamping itu,
usulan kegiatan yang diajukan telah mempertimbangkan kemampuan keuangan
daerah, sehingga selain pembiayaannya berasal dari APBD Kabupaten Bima,
juga direncanakan berasal dari APBD Propinsi Nusa Tenggara Barat dan
Pemerintah Pusat melalui APBN.
RKPD Kabupaten Bima Tahun 2017 menjadi acuan dalam penyusunan
Kebijakan Umum APBD Tahun 2017 dan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara Tahun 2017, serta selanjutnya menjadi pedoman dalam Penyusunan
Rancangan APBD Kabupaten Bima Tahun 2017. Adapun kaidah pelaksanaannya
adalah :
1. Seluruh stakeholders pembangunan daerah berkewajiban untuk
melaksanakan programprogram pembangunan yang ada dalam RKPD
dengan sebaik-baiknya.
2. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017, Bappeda Kabupaten Bima
berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap penjabaran dan
sinergisitas RKPD tahun 2017, ke dalam Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja–SKPD) dan Kebijakan Umum APBD 2017 serta
Prioritas dan Palfon Anggaran Sementara Tahun 2017.