buku 4 pedoman wahana internsip dokter indonesia
DESCRIPTION
2TRANSCRIPT
-
BUKU4PEDOMANWAHANA
INTERNSIPDOKTERINDONESIA
DEPARTEMENKESEHATANREPUBLIKINDONESIABADANPPSDMKESEHATAN2009
-
EDISI12009CETAKANPERTAMA
-
BUKU4BukuPedomanWahanaInternsipDokterIndonesia610.69 KatalogDalamTerbitan.DepartemenKesehatanRIInd P Indonesia.DepartemenKesehatan.Badan PengembangandanPemberdayaanSumberdaya ManusiaKesehatan
-
PedomanWahanaInternsipDokterIndonesia: Buku4 Jakarta:DepartemenKesehatanRI,2009
1. JudulI.HEALTHMANPOWER2. PHYSICIANS
SAMBUTANMENTERIKESEHATAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkatrahmat dan karuniaNya, Pemerintah melalui Departemen KesehatanRepublikIndonesiatelahberhasilmenyelesaikan5(lima)pedomanyangakandigunakandalampelaksanaanInternsipDokterIndonesia.Program Internsip Dokter Indonesia merupakan program baru dalamalur profesi kedokteran di Indonesia dan sudah merupakan ketentuandanditerapkandiNegara lainsejakberpuluh tahunyang lalu.Programini berlaku bagi setiap dokter baru yang pada masa pendidikannyamenggunakanKurikulumBerbasisKompetensi(KBK),sebagaiprasyaratuntukregistrasikeahliannyadiKonsilKedokteranIndonesia.Program Internsip Dokter Indonesia pertama akan dilaksanakan diSumatera Barat pada bulan Februari tahun 2010, dan untukpelaksanaannyatersebutdibutuhkanperangkatberupapedomanuntukpelaksanaan umum, peserta dan pendamping. Pedoman ini telahdisusun oleh Tim, yang terdiri dari perwakilan Konsil KedokteranIndonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter dan DokterKeluarga Indonesia, dan Tim dari Departemen Kesehatan. Tentunyapedoman ini masih jauh dari sempurna, karenanya pelaksanaan yangpertama ini akan menjadi bahan evaluasi untuk penyempurnaan danpenyesuaiankembalipedomanini.Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggitingginya kepada seluruh Tim Penyusun yang telah berdedikasi dalampenyiapan pedoman dan pelaksanaan internsip ini. Harapan sayaprograminiakandapatmeningkatkankualitasdokterdiIndonesia.
-
Kepada para peserta dan pendamping internsip dokter yang akanmenjalaniprosesdanmenggunakanpedomanpedoman ini, sayayakinparadoktermudamampumeningkatkanketerampilandankompetensisebagaidoktersehinggaakanmampumeningkatkankualitaspelayanankesehatandiIndonesia.TerimaKasihdanSelamatBekerjaJakarta, Nopember2009MenteriKesehatanRepublikIndonesiadr.EndangRahayuSedyaningsih,MPH,DR.PH
-
SAMBUTANKETUAKONSILKEDOKTERANINDONESIA
Untukmengikutiperkembangandalambidangpendidikankedokterandidunia,makasejak tahun2005secaramenyeluruhdanbertahap,semuaFakultas Kedokteran di Indonesia telah menggunakan metodepembelajarankurikulumberbasiskompetensi(KBK).Berbagai perubahanmendasar terjadi dibandingkan dengan kurikuluminti pendidikan dokter Indonesia (KIPDI) yang sebelumnya menjadipegangan seperti pendekatan SPICES (Studentcentered, Problembased, Integrated, Communitybased, Early clinical exposure,Systematic) menuju the 5 Stars Doctor (Communicator, Care giver,Decisionmaker,Manager,Community leader)sertamasuknya internsip(pemagangan) sebagai bagian utuh dari seluruh proses pendidikan.Prinsipdari semua ituadalahbahwa seorangdokter luluskarena telahmenjalani tahapan pendidikan untukmencapai kompetensi yang telahditentukan. Dengan demikian, Indonesia telah menerapkan standarpendidikan dokter sebagaimana yang disyaratkan oleh WFME (WorldFederation of Medical Education) serta WHO (World HealthOrganization) dan berarti pendidikan dokter di Indonesia telahmemenuhikesamaandenganmetodayangberjalandiNegaramaju.Halyangbaruadalahdimulainyaprogram internsip.Kurikulumberbasiskompetensi berisikan tahapan kompetensi yang harus dipenuhi olehseorangmahasiswakedokteran.Bila tamat, iaakanmemperoleh ijazahdokter namun untuk berpraktik mandiri, ia harus melalui tahapaninternsip terlebih dahulu. Internsip adalah proses pemagangan yangtidak dapat dipisahkan dari pendidikan dan pelatihan seorang dokterbaru. Pada tahap internsip inilah seorang dokter baru akan bekerjadengan pendampingan untuk menerapkan keseluruhan kompetensiyangtelahdicapainya.Olehkarenaitu,programinternsipmembutuhkan
-
sarana yang memadai dan merupakan sarana layanan kesehatanbermutu dan memang ditunjuk menjadi tempat penyelenggaraanprogramsertadokteryangmendapatpenugasanmenjadipendamping.Semua kegiatan dokter peserta program internsip akan dicatat,kepadanya akan dilakukan pembimbingan serta pembinaan dan akanmendapatkantandaselesaimelaksanakanprogrambilatelahmemenuhisemuasyaratdantahapanyangditentukan.Maka,untukprograminternsipperludisiapkansaranalayanankesehatan(rumahsakit,khususnya)yangmemangdisiapkanuntukitu,merupakanbagian dari rantai jenjang rujukan layanan kesehatan (vertikal danhorizontal) dengan sarana dan prasarana yangmemenuhi syarat sertamutakhirdanmemilikidokterpendamping yang terlatihdalambidangpendidikankedoteransertaditunjukkhususuntukitu.Dengankatalain,program internsip perlu didukung dengan kebijakan yang bersifatnasionalkarenajugamerupakanupayaperlindunganmasyarakatdenganmenghasilkandokteryangmemilikikompetensisebagaimanayangtelahditetapkan.Jakarta,Desember2009KetuaKonsilKedokteranProf.MenaldiRasmin,dr,SpP(K)
-
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah,PujisyukurkitapanjatkankehadiratAllahSWTyangtelah
memberikan ilmu dan kekuatan kepada kita sehingga penyusunan
PedomanWahanaInternsipDokterIndonesiainidapatterlaksana.
Sejak diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK), maka
pendidikan dokter minimal lima tahun dilanjutkan dengan Internsip
selamasatutahundisaranapelayanankesehatan.ProgramInternsipini
sangatpentingagardokteryangbarululusmenjadilebihmantapdalam
berpraktikmandiri.PengalamanyangdiperolehdalamInternsipiniakan
sangat berharga dalam kehidupan profesional selanjutnya. Karena itu
hendaknyapeserta internsipdokter Indonesiamaanfatkanpelaksanaan
internsipinisebaikbaiknya.
Pedoman Wahana Internsip Dokter Indonesia ini merupakan satu
kesatuan dengan Pedoman Pelaksanaan, Pedoman Peserta dan
Pedoman Pendamping Internsip Dokter Idonesia. Pedoman Wahana
Internsip Dokter Indonesia memuat secara garis besar acuan wahana
yangdapatdipergunakansebagaiwahanainternsipdokterIndonesia.
Kamisangatberterimakasihpadasemuakontributorpenyusunanbuku
buku pedoman internsip dokter Indonesia ini, juga kepada semua
KelompokKerja InternsipDokter Indonesia danTimAdHoq Internsip
-
Dokter Indonesia yang telah bekerja keras merancang persiapan
InternsipDokterIndonesia.
Semoga pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia berhasil dan berdaya
gunadalammelindungidanmeningkatkanpelayanankesehatankepada
masyarakat /pasien, jugadalam rangkameningkatkan kualitasprofesi
dokterdiIndonesia.
Jakarta.Oktober2009
KepalaBadanPPSDMKesehatan
dr.BambangGiatnoRahardjo,MPH
-
DAFTARISI
HalSambutanMenteriKesehatan SambutanKetuaKonsilKedokteranIndonesia KataPengantar DaftarIsi BABI PENDAHULUAN
A.LatarBelakang B.RuangLingkup C.TujuandanManfaat
BABII PENILAIANKELAYAKANWAHANAINTERNSIP
A.PrinsipPenilaian B.KriteriaWahanaInternsip C.KriteriaPenilaianKelayakanWahana
Internsip
D.KomponenPenilaian E.ProsedurPengajuanPenilaianWahana
Internsip
F.InstrumenPenilaian BABIII PENUTUP DAFTARSINGKATAN GLOSSARY UCAPANTERIMAKASIH DAFTARPUSTAKA
-
BABI
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Sesuai dengan amanah UndangUndang Republik IndonesiaNomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, seorangdokter yang akan berpraktik di Indonesia harus mempunyaiSurat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh KonsilKedokteranIndonesia(KKI).Keharusanregistrasiituberlakubagidokter dan dokter gigi. Surat Tanda Registrasi tersebutmerupakanbuktitertulisbahwayangbersangkutantelahdinilaikompetenuntukmelaksanakantugasprofesinyasebagaidokter,untuk memperoleh STR, berbagai persyaratan yang perludipenuhi antara lain adalah: 1) memiliki ijazah dokter, 2)mempunyai surat pernyataan telahmengucapkan sumpah/janjidokter,3)memilikiSertifikatKompetensi.Dalam UndangUndang RI No. 29 tahun 2004 tentang PraktikKedokteran juga dinyatakan bahwa sertifikat kompetensi(dokter) adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuanseorangdokteruntukmenjalankanpraktikkedokterandiseluruhIndonesia.SertifikatKompetensidikeluarkanolehkolegiumyangbersangkutan. Sertifikat Kompetensi Dokter Layanan Primerdikeluarkan oleh Kolegium Dokter dan Dokter KeluargaIndonesia. Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesiaadalah badan otonom yang dibentuk oleh Ikatan DokterIndonesiayangmerupakankolegiumbagidokter.MerujukkepadaUndangUndangNo29th2004pasal27,untukmemberikan kompetensi kepada dokter dilaksanakanpendidikan dan pelatihan kedokteran sesuai dengan standar
-
pendidikanprofesi kedokteran,untuk ituKolegiumDokterdanDokter Keluarga Indonesia merancang Internsip DokterIndonesia. Penyelenggaraan program internsip dilaksanakanoleh Departemen Kesehatan bersama dengan pemangkukepentingan (stake holders) terkait. Selama Komite InternsipDokter Indonesia (KIDI) belum terbentuk maka persiapanpelaksanaan InternsipDokter IndonesiadilaksanakanolehTimAdHocpelaksanapenyiapanProgramInternsipDokterIndonesiayangdibentukdenganKeputusanKepalaBadanPengembangandan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BadanPPSDMKesehatan)Nomor.HK.02.04/2/1767.2/09.Program InternsipDokter Indonesiamerupakantahappelatihankeprofesianpraregistrasiberbasiskompetensipelayananprimergunamemahirkankompetensiyang telahmerekacapaisetelahmemperoleh kualifikasi sebagai dokter melalui pendidikankedokteran dasar. Program Internsip Dokter Indonesiadilaksanakan di Sarana PelayananKesehatan (Saryankes) yangtelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan disyahkanoleh Komite Internsip Dokter Indonesia Pusat (KIDI Pusat)sebagaiwahanaInternsip.Selama menempuh Internsip Dokter Indonesia, Pesertadidampingi oleh Dokter Pendamping. Peserta Internsip hanyadiijinkanmelakukanpraktikdokterdiWahanaInternsip.SetelahmenyelesaikanProgramInternsipDokterIndonesia,parapesertaInternsip Dokter Indonesia akan memperoleh Surat TandaSelesai Internsip(STSI)yangdikeluarkanolehKIDIPusat.UntukmemudahkanterlaksananyaProgramInternsipDokterIndonesiaini,terdapat 4pedoman,yaitu:1. PedomanPelaksanaanInternsipDokterIndonesia2. PedomanPesertaInternsipDokterIndonesia3. PedomanPendampingPesertaInternsipDokterIndonesia.4. PedomanWahanaInternsipDokterIndonesiaAgarkeluaranInternsipDokterIndonesiaterkendalikualitasnyamaka Sarana Pelayanan Kesehatan yang digunakan sebagaiWahana Internsip Dokter Indonesia harus memenuhi standar/
-
kriteria kelayakan tertentu. Untuk ini perlu disusun pedomanPenilaian Kelayakan Wahana Internsip Dokter Indonesiadiperlukanuntukmempermudahpenilaian,menjagaobjektifitassertadapatdijadikanacuanmonitoringdanevaluasibagipenilaidanpemangkukepentinganterkait.
B. RUANGLINGKUP
Pedomam Wahana memsyaratkan semua sarana pelayanankesehatan sebelum dijadikan tempat pelaksanaan IntensipDokter Indonesia harus dilakukan penilaian kelayakan. Saranapelayanan kesehatan dapat milik Pemerintah atau Swasta.Saranapelayanan kesehatandapatberupaRumahSakit tipeCatauDatauPusatKesehatanMasyarakatmaupunkliniklayananprimer lainnya yangmemenuhi persyaratan. Sebelum diajukansebagaitempatsudahadakerjasamaantarapengelolaInternsipDokter Indonesai (Komite Internsip Dokter Indonesia tingkatPropinsi)denganDirekturRumahSakitbagiyangtelahberstatusBadan Layanan Umum (BLU) atau dengan Pemda bagi yangbelum berstatus BLU maupun pengelola klinik swasta yangditunjuk.
Ruang lingkup penilaian wahana diwujudkan dalam beberapadokumenyangterdiridari:1. Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mampu menjadi
WahanaInternsipDokterIndonesia.2. Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mampu
melaksanakanInternsipDokterIndonesia.3. ProsedurPengajuanWahanaInternsipDokterIndonesia.4. KomponendanInstrumenpenilaian.
-
C. TUJUANDANMANFAATPedoman Wahana Internsip Dokter Indonesia bertujuan untukmenjamin mutu wahana tempat pelaksanaan Internsip DokterIndonesia. Manfaatpenilaianadalah:
a. Pedoman Wahana adalah sebagai acuan penilaianWahanaInternsipagarterjaminobjektifitasnya
b. BagipengelolaWahana,Pedoman Wahanamerupakanacuan untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatandiWahanatesebut.
c. Pedoman Wahana merupakan salah satu upaya untukmengendalikan Luaran Peserta Internsip DokterIndonesia.
-
BABII
PenilaianKelayakanWahanaInternsip
A. PrinsipPenilaianPenilaiandilaksanakanberdasarkansuatukriteriayangdisusunantaraKIDIdenganparaPemangkuKepentinganterkait,yangakan menilai kesiapan dan kemampuan Sarana PelayananKesehatan (Saryankes) untuk digunakan sebagai WahanaInternsip.SetiapWahanamelaksanakanpenilaian sendiri (swanilai),dankemudian dikonfirmasi oleh KIDI Propinsi. Hasil penilaiankemudian akan direkomendasikan kepada KIDI Pusat untukdimintakanijinnyakeDepartemenKesehatan.
B. KriteriaWahanainternsip
Sarana Pelayanan Kesehatan yang dapat menjadi WahanaInternsipadalah:1. RumahSakitKelasCdanD,dilakukanpada
a. UnityangmemberikanpelayananKedokteranPrimersecarakomprehensif.Selainmemberikanpelayanankuratifjugamelakukankunjunganrumahdengankegiatanpromotifdanpreventif.
b. UnitGawatDarurat2. Puskesmas/Balkesmasdenganatautanpaperawatan3.KlinikLayananPrimerlainnyamilikPemerintahdan
Swasta
-
C. KriteriaPenilaianKelayakanWahanaInternsip1. Memberikan pelayanan kedokteran primer yang
komprehensif, tidak saja pelayanan kuratif tetapi jugameliputi pelayanan promotif, preventif dan bila mungkinrehabilitatif. Wahana tersebut dapat berupa bagian dariRumah Sakit, puskesmas, maupun klinik yangmelaksanakan pelayanan kedokteran primer secarakomprehensif
2. Mempunyaikomitmentinggidalampelaksanaan InternsipDoktersecara konsekuen,antara laindinilaidariaktifitasakademik/ profesi yang sudah ada dan menyediakaninfrastrukturmaupun saranaprasaranauntuk kegiatanInternsip.
3. Mempunyai jumlah pasien dan kasus yang mencukupidengandistribusiusiasesuaidenganbukuLogInternsip.
4. Mempunyaijumlahpasiendanvariasikasusyangcukup.5. Mempunyaijampelayananyangmemadai6. Mempunyaiunitgawatdarurat7. Mempunyai manajemen fasilitas Pelayanan Kesehatan
yangsesuaidenganstandarpelayananyangberlaku8. Wahana Internsip mempunyai ijin sesuaiketentuanyang
berlaku.9. Ada kerja sama antara Direktur atau Pemda, dengan
PengelolaInternsipatauDekanFakultasKedokteran
-
D. KomponenPenilaianKomponenyangdinilaimeliputi:1. Organisasi:
a. Visi danMisi yang dapatmenggambarkan komitmendalam pelaksanaan internsip yang menjaminpelayanankedokteranprimerbermutu.
b. Strukturorganisasiyang terdiridaripimpinandibantuoleh komitemedik/klinik dan etik atau sejenis, yangmampumenjaminpelayanankedokteranprimeryangprofesionalmelaluiatmosfirpendidikanyangbaik.
c. Struktur organisasi fasilitas pelayanan kesehatanmempunyai unit yang menangani internsip secaratuntas. Unit ini dapat berupa bidang pendidikanpelatihan(diklat)atauunitinternsip.Tugasdariunitiniialah mengelola proses dari internsip baik kedalammaupun keluar dengan instansi lainnya, sehinggainternsip dapat berjalan dengan lancar. Unit akanmenangani perijinan peserta internsip, manajemenSDMsupervisor,prosessupervisidll.
d. Strukturmanajemenyangmelibatkansisteminformasidengan rekammedik yang baik dan manajemenpembiayaanyangtransparandanefisien.
2. Memiliki dokter yang bersedia menjadi Pendampingdalam jumlah dan jenis yang cukup. Rasio Pendampingdenganpeserta internsipadalah1:5.Semuapendampingmemenuhi kriteria pendamping antara lain telahmengikutipelatihanpendamping.
3. Sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjangpelaksanaan internsip, antara lain: ruang diskusi, ruangistirahat,ruangjagadanperpustakaan.
4. Wahana Internsip diharapkan mampu memberikankesempatankepadapesertaInternsipuntuk:
-
a. Mengelolakasusdenganjumlahdan jenisyangcukup,dengansebaranimbang:1) Dalammasa satu tahun,doktermagang secara
keseluruhan telah menangani sekurangkurangnya400kasus.
2) Berdasarkanumur: Bayianak 2540%
Dewasa(1560th) 4060% Lansia(>60th) 1525%
3) Berdasarkan jenis kelamin, kasus lakilaki danperempuan50%+10%
4) BerdasarkankelompokUpayaKesehatan Perorangan: Medik 5060% Bedah 4050% Kegawatdaruratan 520% Kejiwaan 15%
b. Khususuntukpuskesmasmemilikiprogramkesehatanmasyarakatyangmencakup:1) PencegahandanPenanggulanganPenyakit
Menular/TidakMenular2) PencegahandanPenanggulanganGiziBuruk3) SanitasiLingkungan (tempat tinggal,makanan
danminuman,pelayananumum)4) PromosiKesehatan5) ManajemenPuskesmas6) ManajemenBencana7) ManajemenKasus
c. Membuat dan menyajikan sekurangkurangnya 5laporan kasusdalampertemuan klinik, yaitu 1 kasusmasalahetik,3kasusmenarik (bidangMedik,Bedahdan Kegawat Daruratan, kejiwaan), dan 1 kasuskematian beserta data keluarganya. Dalam laporankasustersebutharusdinyatakanaspekkognitif.Sikapdan perlaku yang dapat dipetik oleh pelapor.Pelaporanmenggunakanformatportofolio.
5. Wahana Internsip melakukan pelayanan promotif,preventif,kuratifdan rehabilitatif.Pelayanankesehatan
-
tersebut didasarkan kepada standar pelayanan yangtelahdisusun.
6. Wahana Internsipmemilikipelayananpenunjangsepertilaboratorium sederhanadan/atau radiologiyang sesuaidengan pelayanan kedokteran primer. Pelayananpenunjang tersebut dapat dimanfaatkan PesertaInternsip.
7. Wahana Internsip mampu melaksanakan administrasiinternsip.
8. Wahana Internsip memiliki Rekam Medik yang dapatmenjamin kerahasiaan pasien dan dimanfaatkan untukmenambahilmupengetahuan.
9. Wahana Internsip ampu melaksanakan kegiatan yangdapat menciptakan atmosfir akademik melaluipenyusunanmakalah,bacajournal,auditdll.
E. ProsedurPengajuanPenilaianWahanaInternsip1. Pimpinanfasilitaspelayanankesehatanyang inginmenjadi
Wahana Internsip Dokter dapat mengajukan permohonanmelalui Dinas Kesehatan kabupaten/ kota secara tertuliskepada KIDI Provinsi untuk dilakukan penilaian. KIDIProvinsiakanmengirimkanpermintaantertulisdariwahanakepada KIDI Pusat untuk ditelaah lebih lanjut denganmelampirkanpersyaratansebagaiberikut:a. Profil Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Company Profile)yangberisi:1) VisidanMisiFasilitasPelayananKesehatan2) Organisasipengelola3) Jenis pelayanan yang tersedia difasilitas tersebut,
baik upaya kesehatan perorangan dan upayakesehatanmasyarakat
4) Daftar dokter yang bekerja difasilitas danpengalamannya
5) Laporankinerja3tahunberturut.b. Suratpernyataanbahwa siapdijadikan sebagaiwahana
internsip
-
2. Sekretariat KIDI Pusat akan mengirimkan instrumenakreditasisecepatnyakepadafasilitaspelayanankesehatan,yang diharapkan diisi paling lambat dalam waktu 3 bulansetelahinstumenditerima.
3. Bila dalam periode 3 bulan tersebut fasilitas pelayanankesehatanmerasamemerlukanbimbingan,makapimpinanfasilitas pelayanan kesehatan dapat meminta dilakukanbimbingankepadaKIDIProvinsi.
4. Biladalamkurun 3bulan instrumenpenilaian sudah terisi,pimpinan fasilitasakanmemberitahuKIDIProvinsimelaluisuratdanmelampirkanhasilpenilaianterakhir.
5. KIDIProvinsi akanmenvisitasi terhadapwahana internsipsetelah mendapat surat dari pimpinan fasilitas untukmengkonfirmasi pengisian formulir. Hasil visitasi akanberupa laporan dengan kesimpulan layak atau tidak layakmenjadi rekomendasi untuk KIDI Pusat mengambilkeputusan. Kesimpulan ini harus berdasarkan kepadaanalisis yang transparan, adil, nyata, sesuai dan dapatdipertanggungjawabkan.
6. Hasil penilaian akan dikeluarkan oleh KIDI Pusat dalamwaktu2minggusetelahmenerimaseluruhberkasdariKIDIProvinsidansegeradiberitahukankepadapimpinanfasilitaspelayanankesehatan.Wahanayang telahmemperoleh ijindapat langsung dimanfaatkan untuk Internsip DokterIndonesia.
-
F. InstrumenPenilaian
InstrumenpenilaiankelayakanWahanaInternsipmenggunakanborangswanilai.Borangswanilaisepertiterteradalamtabelberikut.Tabel1.BorangSwanilaiuntukRumahSakitdanKlinik
Nomor KomponenPenilaianKelayakan Ya/tidak Jumlah01. Visi,Misidantujuan 02. SDM(rasio) 02.1.Dokter 02.2.SpesialisPenyakitDalam 02.3.SpesialisBedah 02.4.SpesialisAnak 02.5SpesialisKebidanan
02.6Supervisorterlatih 02.7Perawat 02.8Farmasi 02.9TeknisiLaboratorium 03. SaranaPrasarana 03.1RuangDiskusi 03.2RuangJaga/istirahat 03.3RuangPerpustakaan 03.4RuangLocker 04. Medicalservicefacilities 04.1Penyakitdalam 04.2Bedah 04.3Anak 04.4Kebidanan 04.5lainnya 05. Medicalsupportfacilities
Laboratoriumsederhana Radiologi Farmasi/apotik Gizi 06. Adminsitrasi 07. Rekammedik 08. Jenispasien 08.1rawatjalan 08.2rawatinap
-
Tabel2.BorangSwanilaiuntukPuskesmasNomor KomponenPenilaianKelayakan Ya/tidak Jumlah01. Visi,Misidantujuan 02. SDM(rasio) 02.1.Dokter 02.2.DokterSpesialis 02.3Supervisorterlatih 02.4Perawat 02.5Farmasi 02.6TeknisiLaboratorium 03. SaranaPrasarana 03.1RuangDiskusi 03.2RuangJaga/Istirahat 03.3RuangPerpustakaan 03.4RuangLocker 04. Medicalservicefacilities 04.1Penyakitdalam 04.2Bedah 04.3Anak 04.4Kebidanan 04.5lainnya 05. Medicalsupportfacilities
Laboratoriumsederhana Farmasi/Apotik Gizi 06. Adminsitrasi 07. Rekammedik 08. Jenispasien 08.1rawatjalan 08.2rawatinap
-
BABIII
PENUTUP
Pedoman Wahana Internsip Dokter Indonesia, ini disusun gunamemenuhifilosofiUndangUndangRepublik IndonesiaNomor29tahun2004 tentang Praktik Kedokteran sehingga harus digunakan sebagaiacuandalammelaksanakanInternsipDokterdiseluruhIndonesia.Diharapkan setelah menyelesaikan Internsip Dokter Indonesia, doktermenerapkanprofesionalismedanstandarprofesi.Pedoman Wahana Internsip Dokter Indonesia ini perlu ditinjau ulangdalamkurunwaktutertentusesuaidenganperkembangandankemajuanIPTEKDOKKES.
-
DAFTARSINGKATAN
NoSingkatan Pengertian
1 AIPKI AsosiasiInstitusiPendidikanKedokteranIndonesia
2 BALKESMAS BalaiKesehatanMasyarakat
3 EKG ElektroKardioGrafi
4 IDI IkatanDokterIndonesia
5 IPTEKDOKKES IlmuPengetahuandanTeknologiKedokterandanKesehatan
6 KBK KurikulumBerbasisKompetensi
7 KDDKI KolegiumDokterdanDokterKeluargaIndonesia
8 KIDI KomiteInternsipDokterIndonesia
9 KKI KonsilKedokteranIndonesia
10 MKDKI MajelisKehormatanDokterKeluargaIndonesia
11 PUSKESMAS PusatKesehatanMasyarakat
12 RS RumahSakit
13 SARYANKES SaranaPelayananKesehatan
14 SDM SumberDayaManusia
15 SKP SatuanKreditPoin
16 STR SuratTandaRegistrasi
17 STSI SuratTandaSelesaiInternsip
18 SLPI SuratLaporanPelaksanaanInternsip
19 UKP UpayaKesehatanPerorangan
20 UKM UpayaKesehatanMasyarakat
-
GLOSSARY
NoIstilah Pengertian
1 AIPKI Suatulembagayangdibentukolehparadekanfakultaskedokteranyangberfungsimemberikanpertimbangandalamrangkamemberdayakandanmenjaminkualitaspendidikankedokteranyangdiselenggarakanolehfakultaskedokteran
2 Dokter DokterlulusanpendidikankedokteranbaikdidalammaupundiluarnegeriyangdiakuiolehPemerintahRepublikIndonesiasesuaidenganperaturanperundangundangan.
3 IDI Organisasiprofesiuntukdokter
4
KBK kurikulum yang menitik -beratkan kepada kompetensi dokter sesuai dengan standar kompetensi dokter yang di tetapkan oleh KKI.
5 KDDKI Badanyangdibentukolehorganisasiprofesiuntukmasingmasingdisiplinilmuyangbertugasmengampucabangdisiplinilmutersebut
6 KIDIPusat institusi/lembagayangditetapkandengankepmenkesdanbertanggungjawabterhadappelaksanaanprograminternsip
7 KIDIProvinsi Institusi/lembagayangdiangkatdanbertanggungjawabterhadapKIDIPusatdengantugasmenyelenggarakanprograminternsip
8 KKI Suatubadanotonom,mandiri,
-
nonstruktural,danbersifatindependen,yangterdiriatasKonsilKedokterandanKonsilKedokteranGigi.
9 Kolegium Badanyangdibentukolehorganisasiprofesiuntukmasingmasingcabangdisiplinilmuyangbertugasmengampucabangdisiplinilmutersebut.
10 Kompetensidokter
menjalankanpraktikkedokteransesuaidenganStandarKompetensiDokteryangtelahdisahkanolehKonsilKedokteranIndonesia.
11 Layananprimer
Pelayananmedikdasaryangmerupakankompetensidokterumum
12 MKDKI Lembagayangberwenanguntukmenentukanadatidaknyakesalahanyangdilakukandokterdandoktergigidanmenetapkansanksi
13 Pasien Setiaporangyangmelakukankonsultasimasalahkesehatannyauntukmemperolehpelayanankesehatanyangdiperlukanbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungkepadadokterataudoktergigi
14 PendampingInternsip
Dokteryangtelahmemilikikriteriasebagaipendampinginternsip
15 PesertaInternsip
DokterpesertaprograminternsipyangtelahlulusdariFakultasKedokteranyangmenggunakankurikulumberbasiskompetensi(KBK)
16 Praktik Layananmedikyangdiberikanseorangdokterkepadapasiensesuaidengankompetensinya
17 PraktikKedokteran
Rangkaiankegiatanyangdilakukanolehdokterdandoktergigiterhadappasiendalammelaksanakanupayakesehatan.
18 Program Programpelatihankeprofesianpraregistrasi
-
InternsipDokterIndonesia
berbasiskompetensipelayananprimergunamemahirkankompetensiyangtelahmerekacapaisetelahmemperolehkualifikasisebagaidoktermelaluipendidikankedokterandasar
19 Registrasi Pencatatanresmiterhadapdokterdandoktergigiyangtelahmemilikikualifikasitertentulainnyasertadiakuisecarahokumuntukmelakukantindakanprofesinya
20 SARYANKES Tempatpenyelenggaraanupayapelayanankesehatanyangdigunakanuntukpraktikkedokteranadtaukedokterangigi
21 SertifikatKompetensiDokter
SurattandapengakuanterhadapkemampuanseorangdokterataudoktergigiuntukmenjalankanpraktikkedokterandiseluruhIndonesiasetelahlulusujikompetensi
22 SKPendampingInternsip
SuratkeputusanyangditerbitkanolehKIDIPusatyangdiberikankepadaseorangdokteryangtelahmemenuhisyaratsebagaipendampinginternsipdokter
23 SLPI SuratyangditandatanganiolehPendampingdanPimpinanWahanaInternsipsebagaibuktibahwapesertatelahmenyelesaikanProgramInternsip
24 STRInternsip BuktitertulisyangdiberikanolehKonsilKedokteranIndonesiakepadadokteryangtelahdiregistrasiuntukmengikutikegiataninternsip
25 STSI Suratyangdikeluarkanolehpimpinansaryankesyangmenyatakanbahwasudahmenyelesaikanprograminternsip
26 Sumpah/JanjiDokter
SumpahyangdibacakanolehseseorangyangakanmenjalaniprofesidokterIndonesiasecararesmi
27 SuratIjin Buktitertulisyangdiberikanpemerintah
-
Praktik kepadadokterdandoktergigiyangakanmenjalankanpraktikkedokteransetelahmemenuhipersyaratan
28 UKP Setiapkegiatanyangdilakukanolehpemerintahdanataumasyarakatsertaswastauntukmemliharadanmeningkatkankesehatansertamencegahdanmenyembuhkanpenyakitsertamemulihkankesehatanperorangan.
29 UKM Setiapkegiatanyangdilakukanolehpemerintahdanataumasyarakatsertaswasta,untukmemeliharadanmeningkatkankesehatansertamencegahdanmenanggulangitimbulnyamasalahkesehatandimasyarakat.
30 Wahana Saranapelayanankesehatanyangmenjaditempatpelaksanaanprograminternsipyangtelahmemenuhikriteriasebagaiwahanainternsip
31 Stakeholders Semuapihak,organisasimaupunperoranganyangpedulidanatauterlibatterhadapsuatuusaha.
-
UCAPANTERIMAKASIHDepartemen Kesehatan RI menyampaikan terima kasih danpenghargaan setinggitingginya kepada semua pihak yang telahmembantu, dimulai dari usulan darf pertama hingga diterbitkannyaPedomanInternsipDokterIndonesiaini.
A.KelompokKerjaProgramInternsipDokterIndonesia
SesuaidenganKepmenkesNomor993/MENKES/SK/X/2008
1. SekretarisJenderalDepkesRI2. Dirjend.BinaPelayananMedikDepkesRI3. Dirjend.BinaKesehatanMasyarakatDepkesRI4. KetuaKonsilKedokteranIndonesia5. KetuaUmumPBIDI6. KepalaBadanPPSDMKesehatanDepkesRI7. KabidPemberdayaanPuspronakesLN,BadanPPSDMK8. Kabid Perencanaan dan Sumberdaya Pusdiknakes Badan
PPSDMK9. SekretarisBadanPPSDMK10. KepalaPusdiknakes,BadanPPSDMK11. KepalaPuspronakesLN,BadanPPSDMK12. KetuaElectPBIDI13. SekretarisKonsilKedokteranIndonesia14. KepalaBiroKepegawaian,DepkesRI15. KepalaPusdiknakes,BadanPPSDMK16. KepalaBidangBinBangPradokyanPrimerdanDoga17. drg. Ninin Setianingsih, MM (Kepala Bagian Program dan
Informasi,DitjenBinaYanmedik)18. drg.MarlianaPurba,MM(BiroKepegawaian,DepkesRI)19. Syamsul Bahri SKM, M.Kes (Kepala Bagian Program dan
Informasi,Set.BadanPPSDMK)20. Minarto,SKM,M.Kes(SekretariatKKI)
-
21. NettyT.Pakpahan(BiroHukumdanOrganisasi,DepkesRI)22. KetuaDivisiPembinaanKonsilKedokteranIndonesia23. KepalaBiroHukumdanOrganisasiDepkesRI24. WakilKetuaMKDKI25. KabagHukormasBadanPPSDMK26. KabagPenyusunanPeraturanBiroHukorDepkesRI27. KabagHukormasDitjenYanmedikDepkesRI28. KabagHukormasDitjenBinkesmas,DepkesRI29. KabagPelayananHukumSekretariatKKI30. Sek.KolegiumDokterdanDokterKeluarga31. BiroHukumPBIDI32. KetuaKolgeiumDDKIPBIDI33. KepalaPusdiklatSDMK,BadanPPSDMK34. KetuaPDKIPBIDI35. KetuaDivisiPendidikanKonsilKedokteranIndonesia36. KetuaDivisiRegistrasiKosilKedokteranIndonesia37. KabagKepegawaiandanTUSet.BadanPPSDMK38. Kabid Perencanaan dan Informasi Pusrengun SDM Kesehatan,
BadanPPSDMK39. KabagUmumdanKepegawaianSet.DitjenBinaYanmedik40. KabagProgramdanInformasi,DitjenBinkesmasDepkesRI41. KetuaBP2KBPBIDI42. Kabid Perencanaan dan Program Puspronakes LN Badan
PPSDMK43. KasubagPerencanaanPegawaiBiroKepegawaian,DepkesRI44. KepalaPusrengunSDMKesehatan,BadanPPSDMK45. SesDitjenBinaYanmedik,DepkesRI46. Kabid Distribusi dan Kemandirian Pusrengun SDM Kesehatan,
BadanPPSDMK47. Kabag Tata Laksana Keuangan, Biro Keuangan dan
Perlengkapan,DepkesRI48. KabagKeuangandanPerlengkapanSet.BadanPPSDMK49. Kasubdit Bina Yanmed RSU Pendidikan, Ditjen Bina Yanmed
DepkesRI50. KabagProgramdanInformasi,DitjenBinkesmasDepkesRI51. KetuaKomisiInternsipKolegiumDDKIPBIDI52. KabagAdministrasiUmumdanSekretariatKKI53. KabagPengembanganPegawaiBiroKepegawaian,DepkesRI
-
54. KabidKendaliMutuPusdiklatSDMK,BadanPPSDMKesehatan
B.TIMADHOC
Sesuai dengan SK Kepala Badan PPSDM Kesehatan NomorHK.02.04/2/1767.2/09
1. dr. Bambang Giatno Rahardjo, MPH (Kepala Badan PPSDMKesehatan)
2. Zulkarnain Kasim, SKM, MBA (Sekretaris Badan PPSDMKesehatan)
3. Drs. Abdurrahman, MPH (Kepala Pusrengun SDM KesehatanBadanPPSDMK)
4. dr. Setiawan Soeparan, MPH (Kepala Pusdiknakes BadanPPSDMK)
5. dr. IdaBagus IndraGautama(KepalaPusdiklatSDMKesehatan,BadanPPSDMK)
6. dr. Asjikin Iman H. Dachlan, MHA (Kepala Puspronakes LN,BadanPPSDMK)
7. dr.BudiSampurna,SH,DFM,Sp.F(K) (KepalaBiroHukumdanOrganisasiDepkesRI)
8. Prof.DR.MulyohadiAli,dr(KonsilKedokteranIndonesia)9. dr.DjauhariWidjajakusumah,PFK(KolegiumDokterdanDokter
KeluargaIndonesia)10. drg.Judianto,MPH(KepalaBidangPemberdayaan,Puspronakes
LN,BadanPPSDMK)11. dr. Rini Rachmawati, MARS (Kepala Bidang Evaluasi dan
PemantauanPuspronakesLN,BadanPPSDMK)12. Ir. Herwanti Bahar, MSc (Kepala Bidang Evaluasi dan
PemantauanPuspronakesLN,BadanPPSDMK)13. JennySongkilawang,SKM(KasubbidProfesi,PuspronakesLN)14. drg. Helmawaty Hamid, MPd (Kasubbid TKKI dan TKKA,
PuspronakesLN)15. Prof.Dr.Hj.Qomariyah,MS,PKK,AIFM16. dr.UntungSusenoSutarjo,M.Kes
-
17. dr.BernardSM.Hutabarat,PAK18. Prof.DR.Soeharto,dr,MSc,MPdK,SpPDKPTI19. dr.TitiSavitri20. IraHeriawati,SKp21. dr.Yulherina22. dr.TomSurjadi,MPH23. dr.SitiPariani24. Prof.Dr.NancyMargaritaRehatta,dr.,Sp.An.KIC,KNA25. Dr.OvaAmelia,dr.SpOG,M.Med26. A.Syahroni,S.Sos,MPd27. HaniAnnadoroh,Amd.Keb28. dr.SugitoWonodirekso,MS,PKK,PHK29. dr.RiyaniWikaningrum,DMM,MSc30. DR.RespatiS.Drajat,dr.SpOT31. DR.BasukiB.Purnomo,dr.SpU32. drg.Widyawati,MQIH33. Muflihati,S.Kep,Ners34. DorceTandung,S.Sos,Msi35. AsrilRusli,SH,MH36. BurlianSH,M.Kes37. drg.Astuty,MARS38. NettyT.Pakpahan,SH,MH39. UudCahyono,SH40. Dra.FaridaUliSiahaan,Apt41. DewiSuciMahayatiM,SSt42. JB.Soekirno43. WasiyatiDjuremi,SKM44. Rr.KristantiEndahWW,SKM45. YenniSulistyowati,SP
C.LAINLAIN
1) dr.H.NurAbadi,MM,Msi(KetuaAsosiasiRumahSakitDaerah)2) LennyAgustariaBanjarnahor,SSt3) drg.NiKetutWidyaningsih4) HadiSuprayogi,SH5) UntungHermino6) AgusPurnomoKartiko
-
DAFTARPUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2004). Sistem KesehatanNasional,Jakarta:DepartemenKesehatanDepartemen Kesehatan Republik Indonesia; UndangUndang RepublikIndonesiaNomor29tahun2004:PraktikKedokteran:Jakarta2004Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2002). SK.Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi,Jakarta;DepdiknasDepartemen PendidikanNasionalRepublik Indonesia;UndangUndangRepublik IndonesiaNomor20 tahun2003:SistemPendidikanNasional,Jakarta2003Konsil Kedokteran Indonesia (2006); Peraturan Konsil KedokteranIndonesiaNomor1tahun2005tentangRegistrasiDokterdanDokterGigiKonsil Kedokteran Indonesia (2006); SK. Konsil Kedokteran IndonesiaNomor20/KKI/KEP/IX/2006tentangStandarPendidikanProfesiDokterKonsil Kedokteran Indonesia (2006); SK. Konsil Kedokteran IndonesiaNomor21A/KKI/KEP/IX/2006tentangStandarKompetensiDokterAPremieronFamilyMedicinePratice,GohLeeGan,AzrulAzwar,SugitoWonodirekso,SingaporeInternationalFoundation,2004
-
Education and Professional Development dalam : Improvving HealthSystem: The Contribution of Family Medicine, Boelen C, Hag C, HuntVRivoM,ShahadyE.Eds,BestPrintingCompany,Singapore2002TeachingFamilyMedicinedalamAPremieronFamilyMedicinePraticeEd.1,OnionDesignPteLtd,Singapore2004