blok 24

21
Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510 Tinjauan Pustaka No. Telp (021) 5694-2061 Anemia Defisiensi Besi Rionaldo Sanjaya P 102012022 A4 [email protected] Pendahuluan Darah merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi tubuh, yaitu memberikan oksigen dan nutrisi untuk tiap organ. Darah terdiri dari sel darah seperti, leukosit, eritrosit, trombosit, dan sebagainya. Eritrosit terdiri dari hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan karbondioksida, sehingga terjadi respirasi sel. Namun, dalam pembentukan eritrosit memerlukan besi, bila pasokan besi berkurang maka pembentukan sel darah merah lama kelamaan akan terganggu hingga akhirnya Hb menurun. Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

Upload: rickysuryamin

Post on 07-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510Tinjauan PustakaNo. Telp (021) 5694-2061

Anemia Defisiensi BesiRionaldo Sanjaya [email protected]

PendahuluanDarah merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi tubuh, yaitu memberikan oksigen dan nutrisi untuk tiap organ. Darah terdiri dari sel darah seperti, leukosit, eritrosit, trombosit, dan sebagainya. Eritrosit terdiri dari hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan karbondioksida, sehingga terjadi respirasi sel. Namun, dalam pembentukan eritrosit memerlukan besi, bila pasokan besi berkurang maka pembentukan sel darah merah lama kelamaan akan terganggu hingga akhirnya Hb menurun.Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. ADB ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer dan hasil laboratorium yang menunjukan cadangan besi kosong. Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering dijumpai, terutama dinegara-negara tropic atau negara dunia ketiga, oleh karena sangat berikatan erat dengan taraf social ekonomi. Anemia ini mengenai lebih dari sepertiga penduduk dunia yang memberikan dampak kesehatan yang sangat merugikan serta dampak social yang cukup serius.Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis kerja dan banding, gejala klinis, patofisiologi, etiologi, epidemiologi, tatapelaksanaan, komplikasi, dan pencegahan dari Anemia defisiensi besiTujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis kerjadan banding, gejala klinis, patofisiologi, etiologi, epidemiologi, tata pelaksanaan, komplikasi, dan pencegahan dari Anemia defisiensi besi.

Rumusan MasalahSeorang perempuan usia 30th dengan keluhan lemas sejak 1 bulan yang lalu dan dirasa memberat terutama jika sedang beraktifitas.

Hipotesis Perempuan berusia 30th tersebut diduga mengalami anemia defisiensi besi.

Mind Map

AnamnesisAnamnesis adalah langkah pertama yang harus dilakukan oleh dokter bila berhadapan dengan pasien.Anamnesis bertujuan untuk mengambil data pasien dan penyakit pasien melalui wawancara bersama pasien atau keluarga pasien. Berdasarkan kasus ini beberapa pertanyaan yang dapat diajukan:Riwayat penyakit sekarang:1. Sudah berapa lama lemasnya berlangsung?2. Apakah disertai mata berkunang kunang?3. Apakah disertai wajah pucat?4. Apakah disertai nyeri saat menelan?5. Apakah disertai keinginan untuk memakan es, tanah, atau sebagainya?6. Apakah disertai kuku yang mencekung?7. Apakah sering merasa kesemutan?8. Apakah ada gangguan memori?9. Apakah ada rasa berdebar- debar?10. Apakah ada kesulitan tidur?Riwayat penyakit dahulu1. Apakah sebelumnya pernah mengalami hal seperti ini?2. Apakah memiliki riwayat penyakit kronis?3. Apakah memiliki riwayat perdarahan?4. Apakah ada mengkonsumsi obat jangka panjang?Riwayat keluarga1. Apakah di keluarga ada yang mengalami anemia?2. Apakah di keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit kronik?Riwayat sosial1. Apakah rajin mengkonsumsi makanan tinggi besi ? ( bayam, jagung, daging )

Pemeriksaan fisikInspeksi1. Keadaan umum dan kesadaran : lihat apakah pasien sakit ringan atau berat, sering merasa sesak napas atau syok akibat kehilangan darah akut. 2. Adakah tanda-tanda ikterus yang ditandai dengan mata berwarna kuning, atau kulit yg berubah warna menjadi kuning contoh pada anemia hemolitik dapat dijumpai keadaan ini.3. Adakah koilonikia (kuku seperti sendok) atau keilotis angularis (peradangan pada sudut mulut sehingga tampak bercak pucat keputihan. Gejala tersebut terdapat pada anemia defisiensi Fe.4. Adakah tanda kerusakan trombosit (memar dan petechiae) dan bila ada menandakan kadar trombosit yang menurun misal pada anemia aplastik.5. Adakah atrofi papil lidah yang ditandai dengan permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang. Biasa gejala ini timbul pada anemia defisiensi besi. 1Palpasi 1. Konjungtiva Minta pasien untuk melihat ke atas sementara pemeriksa menekan kedua kelopak mata ke bawah dengan menggunakan ibu jari tangan sehingga membuat sclera dan konjuctiva terpajan. Inspeksi sklera dan konjugtiva palpebralis untuk menilai warnanya. Patologis: Sklera yang berwarna kuning menunjukkan ikterus, konjunctiva dapat berwarna pucat yang disebut konjuctiva anemis dan merupakan salah satu sindrom anemia.22. KukuLakukan inspeksi dan palpasi kuku jari tangan dan kaki. Perhatikan warna dan bentuk dan lesi yang ada. Patologis: Pada anemia defisiensi Fe dapat dijumpai koilonikia (kuku yang berbentuk seperti sendok, rapuh, bergaris vertical dan menjadi cekung mirip seperti sendok). 3. Palpasi hati , limpa, abdomenLakukan palpasi hati dan limpa untuk menilai apakah ada hepatomegali atau splenomegali yang biasanya terdapat pada anemia hemolitik dan kadang pada anemia defisiensi besi juga dapat ditemukan bila anemia tersebut tidak diterapi.2

Pemeriksaan penunjangKadar hemoglobin dan indeks eritrositDidapatkan anemia hipokromik mikrositer dengan penurunan kadar hemogglobin mulai dari ringan sampai berat. MCV dan MCH menurun. MCV