blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · web viewdalam praktikum...

160
1 LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR Disusun Oleh : 1. FATIHATU RIZQIY (115080300111116) 2. HAMMAD MAHRUSI (115080300111118) 3. M. BRAHMANTIA BINTANG S. (115080300111074) 4. PANY RUDIANTO (115080300111144) FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMUKELAUTAN

Upload: lytu

Post on 28-Apr-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

1

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

Disusun Oleh :

1. FATIHATU RIZQIY (115080300111116)

2. HAMMAD MAHRUSI (115080300111118)

3. M. BRAHMANTIA BINTANG S. (115080300111074)

4. PANY RUDIANTO (115080300111144)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMUKELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2011

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSetiap sel yang hidup harus memasukkan materi yang diperlukan dan

membuang sisa-sisa metabolismenya untuk mempertahankan konsentrasi

ion-ion tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke

dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul

dari ion secara 2 arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain

ialah molekul hidrofobik (CO₂ dan O₂), dan molekul polar yang kecil (air).

Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar yang besar, ion, dan

substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk

kedalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyabebkan

terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi

dua cara, yaitu transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu tanpa

mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan

mekanisme khusus.

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel

adalah agar praktikan dapat memahami proses dari transpor membran sel

dan mengetahui proses difusi dan osmosis pada ikan dan dapat mengetahui

sifat darah ikan dan bagaimana mengamati sitoplasma yang terjadi pada

darah ikan nila dan perubahannya dari menit ke menit.

Tujuan dari Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel

adalah untuk mengamati beberapa sifat sistem cairan ekstra dan intra seluler

dimana salah satu kompartemen mengandung molekul yang dibatasi oleh

suatu membran yang tidak permeabel terhadap bahan tersebut.

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

3

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel dilaksanakan pada

hari Senin, tanggal 10 Oktober 2011, pukul 09.00 WIB -11.00 WIB.

Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel dilaksanakan di

laboratorium IIP (Ilmu-Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Brawijaya, Malang.

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

4

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Transpor Membran Sel, Difusi dan Osmosis2.1.1 Transpor Membran Sel

Transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban

dan memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. Selama

transpor aktif, molekul diangkat melalui gradien konsentrasi (Crayonpedia,

2008).

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien

konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spentar, Difusi dan Osmosis

merupakan contoh dari transpor pasif (Rosadi, 2010).

2.1.2 DifusiDifusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau

gas dan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi dibedakan menjadi

dua yaitu sederhana dan difusi difasilitasi. Difusi sederhana melalui membran

berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah dan bergerak melalui

membran bersifat larut dalam lemak, sehingga dapat menembus lipid bilayer

pada membran secara langsung (Crayonpedia, 2008).

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau

gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran

bberlangsung melalui 3 mekanisme, yaitu difusi sederhana, difusi melalui

saluran yang terbentuk oleh protein, dan difusi difasilitasi (Auriliaaurita, 2008).

(Google Image, 2011)

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

5

2.1.3 OsmosisOsmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat

pelarut dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya rendah menuju larutan

yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi melalui membran selektif permeabel

dan semi permeabel (Auriliaaurita, 2008).

Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif arah

perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari

hipotonis ke hipertonis)(Rosadi, 2010).

(Google Image, 2011)

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

6

2.2 Hubungan Konsentrasi dengan Difusi dan OsmosisLaju reaksi antara lain tergantung suatu suhu dan densitas (kepadatan

medium). Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan zat cair. Molekul berukuran

besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil

(Rioardi, 2009).

Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan

tekanan hidrostatik yang terdapat salam suatu larutan akan keseimbangan

osmotik, tekanan yang diberikan yang diberikan pada suatu larutan akan

meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan

yang disebut potensial tekanan disebut juga tekanan turgor (Mathews, 1949).

2.3 Mekanisme Difusi dan OsmosisMolekul – molekul zat terlarut bergerak keliling dalam zat terlarut secara

acak, hampir seperti seperti molekul – molekul suatu gas. Karena gerak itu,

zat terlarut mengubah dirinya seragam dalam zat pelarut, persis seperti gas

mengisi volume yang tersedia untuknya. Lebih lanjut ketika volume pelarut

dinaikkan, molekul – molekul zat terlarut akan mengembang kedalam volume

baru, persis seperti gas mengembang untuk memenuhi pertambahan dalam

volumenya (Cromer, 1994).

Pada saat yang sama waktu molekul – molekul itu berdifusi, molekul –

molekul airnya juga mengalami difusi. Mula-mula ada suatu terusi dalam

konsentrasi tinggi dan air dalam konsentrasi rendah. Setelah larutan tadi

sama sekali merata, benturan dan pentalan terus – menerus terjadi, tetapi

untuk setiap molekul yang bergerak dari kanan ke kiri atau sebaliiknya.

Dengan demikian gerakan antara molekul tetap ada tetapi tanpa membawa

perubahan secara menyeluruh, sebab itu tidak ada algi difusi (Rioardi, 2009).

2.4 Sifat Darah IkanDarah mempunyai suatu komposisi yang terdiri dari dua komponen

utama yaitu plasma dan sel. Sel terdiri atas sel – sel diskret ysng memiliki

bentuk khusus dan fungsi yang berbeda, sedangkan komponen dari plasma

darah,fibrinogen, juga terdapat ion-ion organik untuk fungsi metabolik, fungsi

dari kedua komponen tersebut kadang-kadang terpisah, kadang-kadang

bergabung (Komarudin, 2009).

Darah merupakan salah satu komponen transport yang sangat vital

keberadaannya. Gambaran darah suatu organisme dapat digunakan untuk

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

7

mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami suatu organisme

tersebut. Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-

komponen darahn juga mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah

dan kimia darah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan

kondisi keseahtannya (Aria, 2008).

2.5 Klasifikasi Ikan NilaMenurut Linneaus (1758), klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut :

(Google Image, 2011)

Kerajaan Animalia

Filum Chordata

Kelas Actinopterygii

Ordo Perciformes

Famili Chiclidae

Genus Oreochromis

Spesies Oreochromis

niloticus

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

8

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Alat dan Fungsi

Adapun alat-alat yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar tentang

Transpor Membran Sel adalah :

Mikroskop : Untuk mengamati sel darah ikan

Objek glass : Untuk meletakkan objek yang akan

diamati

Gelas ukur 50 ml : Untuk menentukan aquades yang

dibutuhkan

Pipet tetes : Untuk mengambil larutan

Nampan : Sebagai wadah peralatan

Sectio set : Sebagai alat bedah ikan

Beaker glass 100 ml : Sebagai wadah larutan sementara

Washing bottle : Sebagai tempat aquades

Jaring : Untuk mengambil ikan dari

aquarium.

Spatula : Untuk menghomogenkan larutan

Cover glass : Untuk menutup objek glass

3.1.2 Bahan dan FungsiAdapun alat-alat yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar

tentang Transpor Membran Sel adalah :

Ikan nila : Sebagai objek yang diamati

Lap basah : Untuk mengkondisikan ikan agar tidak stres

Aquades : Sebagai indikator pembanding dan pelarut NaCl

Larutan NaCl 0,3 ml : Sebagai indikator pembanding

Larutan NaCl 0,5 ml : Sebagai indikator pembanding

Tissue : Untuk membersihkan alat

Kertas label : Untuk memberi keterangan pada beaker

Glass

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

9

3.2 Skema KerjaSkema Kerja Ikan

Disiapkan alat dan bahan

Disiapkan ikan nila

Diambil dan ditutup dengan lap basah diatas nampan

Dibersihkan sisik bagian bawah

Dibedah ikan di bagian peertemuan antara linia lateralis yang

tegak lurus dengan pangkal sirip caudal dengan sectio

set

Diambil darah ikan nila

Diletakkan darah ikan nila pada objek glass,

ditetsi 1-3 tetes larutan NaCl 0,3 M, 0,5 M,

dan aquades

Ditutup dengan cover glass dengan sudut

450

Diamati dengan mikroskop

Diamati

Hasil

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

10

Mekanisme Penimbangan

Dicolokkan colokan ke stop kontak

Dimasukkan kertas alas ke dalam timbengan

Dipencet tombol “TARE” hingga timbangan

menunjukkan angka nol

Dimsukkan NaCl kristal sesuai ukuran yaitu 0,4

gr dan 0,7 gr

Ditutup kaca timbangan

Hasil

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

11

Pembuatan Larutan NaCl 0,3 M dan 0,5 M

dihitung massa NaCl kristal yang diperlukan

yaitu 0,4 gr dan 0,7 gr

Diambil NaCl dengan sendok

tanduk

Ditimbang dengan timbangan

digital

Disiapkan aquades 23 ml dan dimasukkan

ke beaker glass

Dimasukkan NaCl kristal ke beaker glass

Diaduk menggunakan spatula hingga

homogen

Diberi label pada masing-masing beaker glass

agar tidak tertukar

Hasil

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

12

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

13

4. PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil PengamatanData hasil pengamatan pada dalam Praktikum Fisika Dasar tentang

Transpor Membran Sel adalah :

a. Larutan Aquades

Waktu Gambar Keterangan

1 menit

Bentuk membran

kecil

5 menit

Bentuk membran

sal semakin

membesar

10 menit

Bentuk membran

sek semakin

membesar dan

membran plasma

pecah

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

14

b. Larutan NaCl 0,3 M

Waktu Gambar Keterangan

1 menit

Bentuk membran sel

masih besar

5 menit

Bentuk membran sel

mulai mengecil

10 menit

Bentuk membran sel

sangat kecil dan

terkrenasi

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

15

c. Larutan NaCl 0,5 ml

Waktu Gambar Keterangan

1 menit

Bentuk membran sel

masih besar

5 menit

Bentuk membran sel

semakin mengecil

10 menit

Bentuk membran sel

sangat kecil dan

mengalami krenasi

Tingkat kepekatan suatu larutan dapat mempengaruhi dari konsentrasi

suatu larutan misal pada larutan NaCl karena terlalu pekat maka darah yang ada

dalam preparat mengecil, pristiwa tersebut dinamakan OSMOSIS.

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

16

4.2 Analisa ProsedurDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah

pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan kemudian

dihitung massa NaCl untuk membuat larutan NaCl 0,3 M dan 0,5 M. Setelah

dihitung, kemudian ditimbang massa NaCl dengan menggunakan timbangan

digital dengan ketelitian 10 ⁴. Setelah selesai disiapkan aquades 25 ml pada 3⁻

buah beaker glass, beaker glass berfungsi sebagai tempat larutan sementara.

Setelah itu diambil ikan nila dari aquarium dengan jaring, kemudian diletakkan

diatas baki dan dibalut dengan lap basah agar ikan tidak stres. Kemudian ikan

dibedah menggunakan sectio set, bagian yang dibedah adalah bagian linea

literalis yang melewati anus dan pangkal caudal. Setelah itu diambil darah ikan

dan diletakkan di objek glass, objek glass berfungsi sebagai tempat darah ikan

yang diteliti. Setelah itu darah ikan ditetesi dengan larutan NaCl 0,3 M, 0,5 M,

dan aquades. Kemudian amati dengan mikroskop dengan perbesaran 40 x.

Kemudian diamati dengan selang waktu 1 menit, 5 menit, dan 10 menit,

kemudian catat hasilnya.

• NaCl 0,3 M • NaCl 0,5 M

M = grMr × 1000V M =

grMr × 1000V

0,3 = gr38,5

× 100025 0,5 =

gr58,5

× 100025

17,5 = 40 . gr 29,25 = 40 . gr

Gr = 17,540 Gr =

29,2540

= 0,4375 gr = 0,73 gr

4.3 Analisa HasilPada percobaan sel darah merah ikan nila dengan larutan garam 0,3 M

diperoleh hasil yaitu pada menit ke-1 sel darah merah ikan keadaannya mesih

normal, kemudian pada menit ke-5 sel darah merah pada ikan mulai mengerut

dan konsentrasi larutan menurun karena cairan sel darah merah mengalir keluar

sehingga sel darah merah mengkerut atau mengalami krenasi. Pada menit ke-10

sel darah merah ikan lebih mengkerut lagi karena cairan pada sel darah merah

yang memiliki konsentrasi rendah keluar menuju larutan garam yang memiliki

konsentrasi tinggi. Prestiwa itu dinamakan osmosis.

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

17

Pada percobaan sel darah merah ikan nila dengan larutan garam 0,5 M

diperoleh hasil sama yaitu pada menit ke-1 sel darah merah ikan keadaannya

mesih normal, kemudian pada menit ke-5 sel darah merah pada ikan mulai

mengerut dan konsentrasi larutan menurun karena cairan sel darah merah

mengalir keluar sehingga sel darah merah mengkerut atau mengalami krenasi.

Pada menit ke-10 sel darah merah ikan lebih mengkerut lagi karena cairan pada

sel darah merah yang memiliki konsentrasi rendah keluar menuju larutan garam

yang memiliki konsentrasi tinggi. Prestiwa itu dinamakan osmosis.

Pada percobaan sel darah merah ikan nila dengan larutan aquades

diperoleh hasil yaitu ke-1 sel darah merah ikan keadaannya masih normal.

Kemudian pada menit ke-5 sel darah merah ikan mulai mengembang dan

mengalami hemolisis. Pada menit ke-10 sel darah merah lebih mengembang lagi

karena aquades yang memiliki konsentrasi lebih rendah masuk menuju sel darah

merah tang memiliki konsentrasi tinggi. Pristiwa ini dinamakan osmosis.

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

18

5. PENUTUP

5.1 KesimpulanBerdasarkan Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel dapat

disimpulkan :

Membran sel adalah tempat terjadinya proses metabolisme tubuh.

Osmosis adalah pergerakan molekul dari konsentrasi rendah ke

konsentrasi tinggi.

Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi

rendah.

Pada larutan aqudes bentuk membran sel semakin membesar dari bentuk

semula.

Pada larutan NaCl 0,3 M bentuk sel semakin kecil dari bentuk semula.

Pada larutan NaCl 0,5 M bentuk membran sel semakin kecil melebihi

larutan NaCl 0,3 M.

5.2 SaranPada Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel, asisten

praktikum dapat menerangkan dengan jelas petunjuk dan cara praktikum agar

praktikan dapat menjalani praktikum dengan lancar serta mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan setelah praktikum.

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

19

DAFTAR PUSTAKA

Aria, Perwira. 2008. Darah Ikan. http://maswira.wordpress.com.

Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 pukul 21.00 WIB

Auriliaaurita. 2008. Mekanisme Difusi dan Osmosis dalam Sel.

http://kireidewi.blog.frienster.com

Diakses pada tanggal 11 oktober 2011 pukul 21.00 WIB

Crayonpedia. 2008. Transpor Melalui Membran Sel.

http://crayonpedia.org/mu/6.Transpor-Melalu-Membran-Sel-11.1

Diakses pada tanggal 11 Oktober 2011 pukul 20.00 WIB

Cromer, Alan H. 1994. Fisika Untuk Ilmu-Ilmu Hayati Edisi Kedua. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press

Google. Images. 2011. http://google.co.id/images

Diakses pada tanggal 11 Oktober 2011 pukul 20.00 WIB

Komarudin, Agus Nurul. 2009. Jantung Pada Ikan Serta Fungsi dan Komposisi

Darah. Semarang: Universitas Diponogoro

Linneaus. 1758. Anatomi dan Fisiologi Ikan Nila Hitam.

http://argamakmur.wordpress.com/taksonomi-ikan/

Diakses pada tanggal 11 Oktober 2011 pukul 21.00 WIB

Mathews, Gary G. 1949. Cellular Phsycology Of Nerve and Mucle. 350

mainstreet: USA

Rioardi. 2009. Air Dalam Tumbuhan. http://rioardi.wordpress.com/2009/01/21/

Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 pukul 20.00 WIB

Rosadi, Imron. 2010. Membran Sel. http://blog.unila.ac.id.

Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 pukul 21.00 WIB

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

20

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangHukum ohm ditemukanoleh seorang ilmuan yang bernama George S Ohm.

Dalam hukum ohm terdapat hambatan ( R ) kuat arus ( I ) dan tegangan ( V ).

Hukum ohm menentukan tahanan suatu penghantar, kuat arus dan tahanan

listrik dalam suatu penghantar.

Dalam hukum ohm terdapat dua rangkaian, dimana rangkaian itu dalah

rangkaian seri dan rangkaian parallel. Rangkaian parallel disususn secara

bercabang dan rangkaian seri disusun secara sejajar.

Berdasarkan hukum ohm, tahanan suatu penghantar dapat didefinisikan

sebagai perbandingan dariperbedaan tegangan antara kutub – kutub

penghantaar tersebut dengan arus yang melaluinya.

1.2 Maksud danTujuanMaksud diadakannya praktikum fisika dasar tentang hukum ohm ini adalah

untuk menentukan tahanan suatu penghantar dan kuat arus listrik dalam suatu

rangkaian hukum ohm.

Sedangkan tujuan diadakannya praktikum fisika dasar tentang hukum ohm

ini yaitu supaya praktikan dapat menentukan tahanan suatu penghantar dan kuat

arus sertahambatan listrik dalam suatu rangkaian dengan menggunakan prinsip

hukum ohm.

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Fisika Dasar tentang Hukum Ohm dilaksanakan pada hari Senin,

tanggal 21November 2011, pukul 09.00 WIB -11.00 WIB.

Praktikum Fisika Dasar tentang Hukum Ohm dilaksanakan di laboratorium

IIP (Ilmu-Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Brawijaya, Malang.

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

21

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hukum OhmSuatu kawat yang penampangnya homogen dialiri oleh arus listrik,

kecepatan rata-rata pembawa muatan konstan, dan besarnya sebanding dengan

kuat medan listrik, akibatnya rapat arus sebanding dengan kuat medan pula,

pernyataan tersebut dinamakan dengan hukum ohm (Sumarjono,2004).

Konstanta R adalah tetapan konstanta yang diberikan untuk kuat arus, hal

ini disebut dengan resistensi. Satuan dari resistensi ini adalah ohm. Aliran listrik

akan berkurang jika terjadi beda potensial (Rizaldy,2011).

2.2 Hukum Kirchoff 2.2.1 Hukum Kirchoff I

Hukum pertama kirchoff berbunyi atau menerangkan bahwa arus total yang

masuk setiap untai adalah sama dengan arus total yang meninggalkan titik

tersebut. Ini adalah konsekuensi dari kenyataan bahwa tidak ada muatan yang

berkumpul pada suatu titik (Cormer,2006).

Dalam pengertian hukum kirchoff I mengatakan bahwa jumlah dari semua

arus yang menuju kesebuah simpul harus sama dengan jumlah dari semua arus

yang meninggalkan simpul tersebut (Bueche,2006).

2.2.2 Hukum Kirchoff IIHukum kirchoff II dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada

rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup. Dalam rangkaian tertutup jumlah

dari aljabar GGL( e ) dan jumlah penurunan sama dengan nol (Wahib,009).

Beda potensial antara sembarang dua titik dalam suatu lantai adalh sama

melalui sembarang lintasan tertutup dalam suatu rangkaian. Jumlah aljabar dari

perubahan potensial yang dialami adalah nol. Dalam penjumlahan ini kenaikkan

potensial adalah negative (Bueche,2006).

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

22

2.3 Rangkaian SeriRangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik, yang dihubungkan

ke suatu daya lewat suatu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi banyak beban

listrik dalam suatu rangkaian (Dona,2008).

Dalam rangkaian seri hanya terdapat satu harga kuat arus listrik,

sedangkan pada setiap hambatan yang diseri terdapat pembagian tegangan

listrik, yang besarnya tergantung pada nilai hambatannya.Pada hambatan yang

nilainya besar terdapat beda potensial yang besar, sedangkan pada hambatan

yang bernilai kecil terdapat beda potensial yang kecil pula (Sumarjono,2004).

2.4 Rangkaian ParalelRangkaian paralel adalah merupakan beberapa resistor yang dihubungkan

secara parallel antara dua simpul, jika suatu ujung dari resistor-resistor

dihubungkan ke salah satu simpul dan ujung lain dari setiap resistor

dihubungkan dengan simpul lainnya

1REX

= 1R1

+ 1R2

+ 1R3

+ .. .. .. . .. .. . .. .. . . 1Rn

(Bueche,2006).

Dalam rangkaian paralel terdapat pembagian kuat arus listrik pada setiap

hambatan yang besarnya tergantung nilai hambatan. Bagi hambatan listrik yang

nilainya besar maka arus listrik yang mengalir kecil, dan sebaliknya pada

hambatan listrik kecil mengalir arus yang besar (Sumarjono,2004).

2.5 Manfaat di Bidang PerikananDalam bidang prikanan hukum ohm berfungsi untuk mempelajari tentang

kelestarian di pendidikan akademik perikanan yang sering digunakan untuk

fasilitas simulator elektronik dalam pelayaran tentang listrik, sedangkan di

APSorong sebagai simulasi control motor listrik (Imam,2009).

Manfaat hukum ohm dibidang perikanan adalah sebagai pengawas atau

sebagai simulasi control kapal motor listrik DC dan sebagai simulasi

rangkaian (Andrea,2008).

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

23

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan FungsiAdapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum fisika dasar tentang

hukum ohm ini adalah :

Power Supply : Sebagai sumber energi yang merubah

arus AC ke DC

Resistor : Untuk menghambat arus listrik yang

mengalir pada rangkaian

Ampermeter : Untuk mengukur besarnya kuat arus yang

mengalir

Voltmeter : Untuk mengukur tegangan listrik

Bola lampu : Sebagai indicator adanya arus listrik yang

mengalir

Kabel Penghubung : Untuk menghubungkan rangkaian

Penjepit buaya : Untuk membantu menghubungkan arus

listrik

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

24

3.2 Skema Kerja

Disiapkan alat yang digunakan

0,22 ohm

0,33 ohm

0,1 ohm

0,5 ohm

Disusun Seri

Dicatat nilai kuat arus dan tegangan pada voltmeter dan ampermeter

Hasil

Disusun Paralel

Diatur tegangan pada power supply

Dihidupkan power supply

Diatur hambatan geser

9 volt

1 ohm

12 volt

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

25

3.3 Gambar Rangkaian3.3.1 Rangkaian Seri

a b c d e

Keterangan :

a. Power Supply

b. Resistor

c. Ampermeter

d. Voltmeter

e. Lampu Indikator

3.3.2 Rangkaian Paralel

a b c d e

Keterangan :

a. Power supply

b. Resistor

c. Ampermeter

A V

A V

Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

26

d. Voltmeter

e. Lampu indikator

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa ProsedurSetelah melakukan praktikum fisika dasar tentang hukum ohm, terlebih

dahulu dipersiapkan alat-alatnya yang antara lain adalah power supply yang

berfungsi sebagai sumber arus listrik yang merubah arus AC menjadi DC.

Voltmeter untuk mengukur tegangan listrik, ampermeter untuk mengukur

besarnya kuat arus yang mengalir pada rangkaian, resistor untuk menghambat

arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Bola lampu sebagai indikator adanya

arus listrik yang mengalir pada reangkaian, kabel penghubung untuk

menghubungkan rangkaian, dan penjepit buaya untuk membantu

menghubungkan arus listrik.

Setelah alat-alat dipersiapkan langkah pertama yang dilakukan adalah

menghubungkan sebuah rangkaian seri, lalu power supply dinyalakan, diukur

tahanan geser secara berturut turut dan dialiri tegangan pada sumber daya dari

0,1 ohm, 0,22ohm, 0,33ohm, 0,5ohm,1ohm. Lalu dinaikan tegangan minimum

dari 9volt sampai 12 volt secara bergantian. Kemudian diamati dan dicatat

hasilnya.

Setelah rangkaian seri kemudian berlanjut pada rangkaian paralel. Pertama

dinyalakan power supply, lalu diatur tegangan 9 volt diukur tahanan geser secara

berturut turut, dan dialiri tegangan pada sumber daya dari 0,1 ohm, 0,22ohm,

0,33ohm, 0,5ohm,1ohm. Lalu diulangi percobaan dengan menggunakan

tegangan 12 volt. Lalu dicatat besar arus dan tegangan minimum setiap kali

percobaan dan diamati nyala lampunya. Kemudiam hasil pengamatan dicatat

dan didapat hasilnya.

4.2 Data Hasil Pengamatan Keterangan Lampu

Lampu 1: lampu kecil

Lampu 2: lampu besar

( - ) : lampu mati

( + ) : nyala lampu redup

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

27

( +,+ ) : nyala lampu biasa

( +,+,+) : nyala lampu terang

No

Hambatan

resistor

(ohm)

Tegangan

sumber

(v)

Lmpu seri Lampu paralel

V I V I

1 0,1 9 6 2 7 2,2

2 0,22 9 6 2 6 2,2

3 0,33 9 6 2 6 2,2

4 0,5 9 6 2,2 6 2

5 1 9 5 2,8 5 2

1 0,1 12 8 2,7 9 2,8

2 0,22 12 8 2,6 8 2,6

3 0,33 12 8 2,6 8 2.6

4 0,5 12 8 2,5 8 2,6

5 1 12 7 2,4 7 2,4

4.3 Perhitungan4.3.1 Tegangan dengan sumber 9V

Rangkaian seri

1. V = 6v

I = 2A

R =V/I

=6/2

= 3ohm

2. V = 6v

I = 2A

R =V/I

=6/2

= 3ohm

No

Hambatan

resistor

( ohm)

Teganga

n sumber

( v )

Lampu 1 Lampu 2

Seri Paralel Seri Paralel

1 0,1 9 - + +

2 0,22 9 + + +

3 0,33 9 + + + +

4 0,5 9 + + + +

5 1 9 - - + +

1 0,1 12 ++ +++ ++ +++

2 0,22 12 ++ +++ ++ +++

3 0,33 12 ++ ++ ++ ++

4 0,5 12 ++ ++ ++ ++

5 0,1 12 + + ++ ++

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

28

3. V = 6v

I = 2A

R =V/I

=6/2

= 3ohm

4. V = 6v

I = 2,2A

R =V/I

=6/2,2

= 2,73ohm

5. V = 5v

I = 2,8A

R =V/I

=5/2,8

= 1,78ohm

Rangkaian Paralel

1. V = 7v

I = 2,2A

R =V/I

=7/2,2

= 3,18ohm

2. V = 6v

I = 2,2A

R =V/I

=6/2,2

= 2,73ohm

∑ ¿ R=R1+R2+R3+R4+R55

¿ ¿¿∑ ¿=3+3+3+2 ,73+1 ,78

5=2 ,702

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

29

3. V = 6v

I = 2,2A

R =V/I

=6/2,2

= 2,73ohm

4. V = 6v

I = 2A

R =V/I

=6/2

= 3ohm

5. V = 5v

I = 2A

R =V/I

=5/2

= 2,5ohm

= 2,82 ohm

4.3.2 Tegangan dengan sumber 12V Rangkaian Seri

1. V = 8v

I = 2,7A

R =V/I

=8/2,7

= 2,96ohm

2. V = 8v

I = 2,6A

R =V/I

=8/2,6

∑ ¿ R=R1+R2+R3+R4+R55

¿ ¿¿∑ ¿=3 ,18+2 ,73+2,73+3+2,5

5

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

30

= 3,07ohm

3. V = 8v

I = 2,6A

R =V/I

=8/2,6

= 3,07ohm

4. V = 8v

I = 2,5A

R =V/I

=8/2,5

= 3,2ohm

5. V = 7v

I = 2,4A

R =V/I

=7/2,4

= 2,9ohm

Rangkaian Paralel

1. V = 9v

I = 2,8A

R =V/I

=9/2,8

= 3,21ohm

2. V = 8v

I = 2,6A

R =V/I

=8/2,6

= 3,07ohm

3. V = 8v

I = 2,6A

∑ R=R1+R2+R3+ R4+R5=2 ,96+3 ,07+3 ,07+3 .2+2 ,91

=15 ,21

R=∑ R5

=15 ,215

=3 ,04Ω

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

31

R =V/I

=8/2,6

= 3,07ohm

4. V = 8v

I = 2,6A

R =V/I

=8/2,6

= 3,07ohm

5. V = 7v

I = 2,4A

R =V/I

=7/2,4

= 2,91ohm

4.3.3 Ralat

No Tegangan Sumber

(V)

Lampu Seri Lampu Paralel

R(Ω) |R-R

||R-R |2 R(Ω) |R-R | |R-R |2

1.

93 0,298 0,08 3,18 0,36 0,12

2. 3 0,298 0,08 2,73 -0,09 0,0081

3. 3 0,298 0,08 2,73 -0,09 0,0081

4. 2,73 0,028 0,0007 3 0,18 0,032

5. 1,78 -

0,922

0,85 2,5 -0,32 0,102

No Tegangan Lampu Seri Lampu Paralel

∑ R=R1+R2+R3+ R4+R5=3 ,21+3 ,07+3 ,07+3 ,07+2,91

=15 ,33

R=∑ R5

=15 ,335

=3 ,06Ω

∑|R−R|2 ∑ R=2 ,82=0 ,2702

∑|R−R|2

=1 ,0907∑ R=2 ,702

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

32

Sumber (V) R(Ω) |R-R | |R-R |2 R(Ω) |R-R | |R-R |2

1.

122,96 -0,08 0,0064 3,21 0,15 0,022

2. 3,07 0,03 0,09 3,07 0,01 0,0001

3. 3,07 0,03 0,09 3,07 0,01 0,0001

4. 3,2 0,16 0,025 3,07 0,01 0,0001

5. 2,91 -0,13 0,016 2,91 -0,15 0,022

Ralat Mutlak

Tegangan dengan sumbeer 9V

Seri

Paralel

Tegangan dengan sumbeer 12V

Seri

Paralel

Ralat nisbi

Tegangan dengan sumbeer 9V

∑|R−R|2∑ R=15 ,33∑|R−R|2∑ R=15 ,21

=0 ,044=0 ,227

SX=√∑|R−R|2

n (n−1 )=√ 1 ,0907

5( 4 )=0 ,233

SX=√∑|R−R|2

n (n−1 )=√ 0 ,2702

5( 4 )=0 ,116

SX=√∑|R−R|2

n (n−1 )=√ 0 ,227

5( 4 )=0 ,106

SX=√∑|R−R|2

n (n−1 )=√ 0 ,044

5 (4 )=0 ,046

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

33

Seri

Paralel

Tegangan dengan sumbeer 12V

Seri

Paralel

Keseksamaan

Tegangan dengan sumbeer 9V

Seri

Paralel

Tegangan dengan sumbeer 12V

Seri

Paralel

Hasil Pengukuran

Tegangan dengan sumbeer 9V

Seri

Paralel

Tegangan dengan sumbeer 12V

I= ΔR

×100%=0 ,2332,702

×100%=8 ,62%

I= ΔR

×100%=0 ,1162 ,82

×100%=4 ,11%

I= ΔR

×100%=0 ,1063 ,04

×100%=3 , 48%

I= ΔR

×100%=0 ,0463 ,06

×100%=1,503%

K=100%−I=100%−8 ,62%=91 ,38%

K=100%−I=100%−4 ,11%=95 ,89%

K=100%−I=100%−3 ,48%=96 ,52%

K=100%−I=100%−1 ,503%=98 ,497%

Hp1=R+Δ=2 ,82+0 ,116=2,936Hp2=R−Δ=2 ,702−0 ,233=2 ,469

Hp1=R+Δ=2 ,82+0 ,116=2,936Hp2=R−Δ=2 ,82−0 ,116=2 ,704

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

34

Seri

Paralel

4.4 Analisa HasilDalam praktikum fisika dasar tentang hukum ohm hasil analisa yang

didapat dari perhitungan data percobaan ialah pada tegangan dengan sumber 9

volt diperoleh hambatan atau R1=3 ohm, R2= 3 ohm,R3= 3 ohm, R4=2,73 ohm,

R5=1,78 ohm pada rangkaian seri, sedangkan pada rangkaian paralelnya

didapat R1=3,18 ohm, R2=2,73 ohm, R3=2,73 ohm,R4=3 ohm,R5= 2,5 ohm.

Setelah hambatan diperoleh maka didapati perhitungan ralat diantaranya ralat

mutlak pada rangkaian seri didapati 0,233 sedangkan pada rangkaian parallel

didapati 0,116. Lalu pada ralat nisbi di rangkaian seri adalah 8.62% sedang pada

rangkaian parallel didapat ralat nisbi 4,11% lalu keseksamaan pada

rangkaianseri 91,38% dan parallel 95,89%.Hp1 seri didapat hasil 2,93 sedang

Hp2 seri 2,46. Kemudian pada rangkaian parael Hp1 diperoleh hasil 2.93 sedang

Hp2 2,704.

Sedangkan pada tegangan dengansumber 12V pada rangkaian seri

didapat hasil hambatan R1=2,96 ohm, R2=3,07 ohm, R3= 3,07 ohm, R4=3,2

ohm,R5=2,91 ohm.Ralat mutlak sebesar0,106 dan ralat nisbi sebesar 3,48%

keseksamaan 96,52% dan Hp1=3,246 serta Hp2=2,934 sedangkan pada

rangkaian parallel dengan tegangan bersumber 12V diperoleh hambatan sebesar

R1=3,21 ohm, R2=3,07 ohm, R3=3,07 ohm,R4=3,07 ohm,R5= 2,91 ohm. Lalu

ralat mutlak sebesar 0,046, dan ralat nisbi 1,503% lalu

keseksamaannyadiperoleh hasil 98,497% dan hasil perhitungan diperoleh

Hp1=3,106 dan Hp2=3,014.

Hp1= R+Δ=3 ,04+0 ,106=3 ,146Hp2=R−Δ=3 ,04−0 ,106=2 ,934

Hp1= R+Δ=3 ,06+0 ,046=3 ,106Hp2=R−Δ=3 ,06−0 ,046=3 . 014

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

35

5. KESIMPULAN

5.1 KesimpulanDari praktikum fisika dasar tentang hukum ohm maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan yaitu :

Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya arus yang mengalir padasuatu

konduktor pada suhu tetap, sebanding dengan beda potensial antara

kedua ujung-ujung konduktor.

Hukum Kirchof I menyatakan bahwa kuat arus yang masuk kedalam titik

percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik

percabangan.

Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

36

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa dalam rangkaian tertutup jumlah

aljabar GGL ( E ) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.

Rangkaian parallel merupakan rangkaian yang bercabang sedangkan

rangkaian seri adalah rangkaian lurus / tidak bercabang.

Untuk mencari hambatan atau tahanan dapat menggunakan rumus R=V/I

dimana V=tegangan dan I=kuat arus.

5.2 SaranSaran dalam praktikum fisika dasar tentang hukum ohm kali ini adalah

supaya pengguna alat-alat praktikum menjaga, merawat, dan memelihara

peralatan sebaik mungkin agar peralatan praktikum tidak cepat rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Andrea.2008.Praktikum Fisika Dasar Hukum Ohm.

http://andreasiac.wordpress.com/2008/12/praktikum-fisika-dasar-hukum-

ohm.html. Diakses pada tanggal 21-11-2011 pukul19:00 WIB.

Bueche,Frederic.2006.SchaumOutline’s Fisika Universitas edisi kesepuluh

(10 ). Jakarta: Erlangga

Cormer,Alan H.1994.Fisika untuk Ilmu-Ilmu Hayati edisi kedua ( 2 ).Yogyakarta:

Gadjah Madja University Press

Dona.2008.Hukum kirchoff dan hukum ohm.http://basicphysic.blogspot.com/2008

Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

37

/02/hukum-kirchoff-dan-hukum-ohm.html. Diakses pada tanggal 21-11-

2011 pujul19:00 WIB.

Imam.2009.Fisika Praktikum.http://imamiksan.blogspot.com/fisika-praktikum-

html. Diakses pada tanggal 21-11-2011 pujul19:00 WIB.

Rizaldy.2011. Laporan Praktikum Fisika Dasar.

http://laporanperikananbrawijaya.blogspot.com/2011/04/laporan-praktikum-

fisika-dasar.html. Diakses pada tanggal 21-11-2011 pujul19:00 WIB.

Sumarjono,DKK.2004.Common Text Book (Edisi Revisi) Fisika Dasar II. JICA,

Malang:Indonesia.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangJembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk

mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya. Selain itu untuk

menentukn besarnya suatu hambatan dengan menggunakan metode jembatan

wheatstone di manan prinsip dari metode ini adalah berdasarkan hokum ohm.

Jembatan wheatstone sangat banyak digunakan untuk mengukur daya

hambat. Alat ini diciptakan oleh seorang berkebangsaan Inggris , Charles

Wheast pada tahun 1843.

Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

38

Cara lain yang mudah untuk menentukan tahanan suatu penghantar

adalah dengan merangkai jembatan wheatstone, yang dapat didefinisikan

sebagai suatu rangkaian listrik dengan menggunakan prinsip jembatan

wheatstone yang berfungsi untuk mencari nilai hambatan yang belum diketahui

nilainya.

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari praktikum fisika dasar tentang jembatan wheatstone ini adalah

agar praktikan dapat mengetahui cara mencari nilai hambatan dengan

menggunakan rangkaian jembatan wheatstone.

Sedangkan tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan tahanan

suatu penghantar dengan menggunakan rangkaian jembatan wheatstone.

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Fisika Dasar tentang Jembatan Wheatstone dilaksanakan pada

hari Senin, tanggal 21 November 2011, pukul 09.00 WIB -11.00 WIB.

Praktikum Fisika Dasar tentang Jembatan Wheatstone dilaksanakan di

laboratorium IIP (Ilmu-Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Brawijaya, Malang.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jembatan WheatstoneJembatan wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk

mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya. Selain itu untuk

menentukan besarnya suatu hambatan dengan menggunakan metode jembatan

wheatstone dimana prinsip dari metode ini adalah berdasarkan dari hokum ohm

dan menentukan harga tahunan dan perubahan suhu (Arya,1988).

Jembatan wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Charles

Wheast pada tahun 1843. Jembatan wheatstone banyak digunakan untuk

Page 39: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

39

mengukur daya hambat dengan cepat. Ada jembatan wheatstone yang dapat

dibawa kemana mana ( portable) yaitu yang galvanometer dan sel keringnya

lengkap berada di dalam satu kontak ( Nabris,1986 ).

Gambar Jembatan Wheatstone ( Google image, 2011 )

2.2 Pengertian GalvanometerGalvanometer adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

arus kecil yang mengalir pada rangkaian. Cara kerjanya sama dengan cara kerja

ampermeter, voltmeter dan ohmmeter dan ketiga alat tersebut mempunyai cara

kerja yang sama dengan motor listri, tetapi karna dilengkapi dengan pegas maka

kumparannya tidak berputar ( Fatimah,2007 ).

Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan arah dan

besarnya kekuatan arus listrik dalam suatu konduktor. Apabila saklar

dihubungkan maka jarum akan bergerak keluar ( Adit,2009 ).

Page 40: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

40

Gambar Galvanometer ( Google image, 2011 )

2.3 Manfaat Jembatan Wheatstone di Bidang PerikananManfaat jembatan wheatstone di bidang perikanan yaitu untuk

memindahkan ikan dari kolam A ke kolam B dengan menggunakan prinsip

jembatan wheatstone, sehingga ikan tidak stress karena adanya perbedaan

lingkungan di air kolam yang baru ( Petra, 2010 ).

Manfaat jembatan wheaststone di bidang perikanan perlu diciptakannya

alat yang dapat menggantikan tugas manusia untuk menghitung jumlah ikan

pada saat diternakkan, akan menyebabkan pada saat panen ikan tersebut dapat

dihitung secara teliti ( Adit,2009 ).

3.METODOLOGI

3.1 Gambar Rangkaian

Rx

Kabel Penghubung

Page 41: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

41

Jembatan Wheatstone

3.2 Alat dan fungsiAdapun alat – alat beserta fungsinyayang digunakan dalam praktikum fisika

dasar tentangjembatanwheatstone ini antara lain adalah :

Power Supply : Sebagai sumber energi yang merubah arus AC -

DC

Jembatan Wheatstone : Untuk mencari L1 dan L2

Galvanometer : Untuk mendeteksi arus listrik yang kecil

Resistor Fariabel : Sebagai resistoryang akan dicari nilainya

Resistor standart : Sebagi resistor yang sudah diketahui nilainy

(10,12,15,33,47)

Kontak Geser : Berfungsi sebagai saklar

Kabel Penghubung : Berfungsi untuk menghubungkan rangkaian

Penjepit Buaya : Untuk membantu mengalirkan arus listrik

3.3 Skema Kerja

Dipersiapkan alat

Dihubungkan setiap alat sehingga menjadi sebuah rangkaian

Dinyalakan power supply

Diletakkan kontak geser pada jembatan wheatstone tepat pada

kawat nikrom dan ditekan

Diarahkan atau digeser kontak geser kekiri atau kekanan

Diberhentiakan suatu jarum pada galvanometer saat menunjukkan

angka nol

Jembatan Wheaatstone

Kabel NikromKontak Geser

Page 42: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

42

Dicatat sebagai L1 & L2

Diubah Rs (10,12,15,33,47)

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa ProsedurSebelum melakukan praktikum fisika dasar tentang jembatan wheatstone,

yang harus dilakukanterlebih dahulu ialah dipersiapkan alat alatnya antara lain

rangkaian jembatan wheatstone yang terdiri dari jembatan wheatstone yang

berfungsi untuk mencari L1 & L2, power supply yang berfungsi sebagai energi

yang merubah arus AC menjadi DC, galvanometer untuk mendeteksi arus listrik

yang kecil, kontaak geser sebagai saklar, resistor standart sebagai resistor yang

Hasil

Page 43: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

43

telah diketahui nilainya (10,12,15,33,47), resistor fariabel sebagai resistor yang

akan dicari nilainya, kabel penghubung untuk menghubungkan rangkaian, dan

penjepit buaya yang berfungsi untuk membantu menghubungkan arus listrik

dengan cara dijepit.

Setelah peraalatan dipersiapkan langkah pertamayang dilakukan adalah

merangkai rangkaian jembatan wheatstone,yang dihubungkan dengan kabel

penghubung dan penjepit buaya ke power supply, resistor standart,

galvanometer, & resistor fariabel . Lalu power supply diposisikan pada posisi on,

jarum galvanometer dilihat dan dipastiakan pada posisi nol. Hambatan Rs diatur

mulaidari 10,12,15,33, dan 47 ohm, lalu kontak geser diletakkan pada kawat

nikrompadajembatan wheatstone, lalu digeser kekanan atau kekiri hingga jarum

galvanometer bergerak menuju angka nol lalu hasilnya dicatatsebagai L1 & L2,

dengan ketentuan L1+L2=100 dannilai L1 selalulebih kecil dari pada nilai L2.

Lalu ulangi percobaan dengan resistor stndart yang nilainya berbeda lagi setelah

itu amati dan hasilnya dicatat.

4.2 Data Hasil Pengamatan

NORs

( OHM )Rx

Polaritas

L1C(cm) L2(cm)

1 10 6 94

2 12 2 98

3 15 16 84

Page 44: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

44

4 33 8,5 91,5

5 47 2 98

4.3 Data Perhitungan

Rata-rata :

No RxRx (Rx-Rx) (Rx-Rx)2

1 156,66 699,434 542,774 29.4603,61

2 588 699,434 111,434 12.417,53

3 78,5 699,434 620,684 385.248,62

4 370,76 699,434 328,674 108.026,59

5 2303 699,434 1603,556 2.571.423,9

Rx1=

L2 ¿R s

L1=94×10

6=156 ,66

Rx2=

L2 ¿R s

L1=98×12

2=588

Rx3=L2×R s

L1=84×1516

=78 ,75

Rx4=

L2¿ Rs

L1=91 ,5×33

8,5=370 ,76

Rx5=

L2 ¿R s

L1=98×47

2=2303

Rx=156 ,66+588+78 ,75+370 ,76+23035

=699 ,434

Page 45: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

45

Σ Rx

=3497,1

7

Σ (Rx-Rx)2

=3371.720,2

5

Ralat mutlak

Sx=√∑|Rx−Rx|2

n (n−1 ) = = 410,5

Ralat nisbi

I= S xR x

×100% = % =58,7%

Keseksamaan

K= 100%- I =100%-58,7=41,3%

Hasil perhitungan

a. Hp1=R x+Sx =699,43+410,5=1.109,93

b. Hp2=R x−Sx =699,43-410,5=288,93

4.4 Analisa HasilAdapun hasil analisa dari praktium fisikaa dasartentang jembatan

wheatstone adalah sebagai berikut,yang pertama untuk Rs=10ohm memiliki

L1=6cm dam L2=94cm,lalu untuk Rs=12 memiliki L1=2cmdan L2=98cm lalu

untuk Rs=15didapat hasil L1=16 dan L2=84,lalu pada Rs=33 mempunyai

L1=8,5cm dan L2=91,5cmdan untuk Rs=47, memiliki L1=2cm dan L2=98cm

setelah mendapatkan data tersebut maka dapat diketahui nilai Rx yaitu

√ 3 .371.720 ,255(5−1 )

410 ,5699 ,434

×100

Page 46: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

46

Rx1=156,66 lalu Rx2=588 kemudian Rx3=78,75 setelh ituRx4=370,76 dan

Rx5=2303.

Dari data- data diatas maka dapat ditentukan nilai dari ralat mutlak yaitu

sebesar410,5 dan ralat nisbisebesar58,70% sedang keseksamaannya yaitu

41,3% dan diperoleh hasil perhitunganHp1=1109,93 dan Hp2=288,93.

5. PENUTUP

5.1 KesimpulanDari praktikum fisika dasar tentang jembatan wheatstone dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

Jembatan wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian lisrtik yang

berfungsi untuk mengukur suatu tahanan yang belum diketahui nilainya.

Page 47: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

47

Jembatan wheatstone dapat dimanfaatkan sebagai alat yang digunakan

untuk memindahkan ikan dari kolam yang satu ke kolam yang lainnya.

Dalam rangkaian jembatan wheatstone digunakan kawat nikrom karna

kawat ini memiliki hambatan yang konstan.

Dalam percobaan, kontak geser diberhentikan saat galvanometer

menunjukkan angka nol dikarenakan pada saat itu nilai hambatn sama

dengan nilai kuat arus.

5.2 SaranSaran dalam melaksanakan praktikum fisika dasar tentang jembatan

wheatstone adalah sebaiknya para praktikan mengamati secara teliti dan

memahaminya dengan seksama agar para praktikan mengerti dan mengetahui

maksud dan tujuan sebenarnya dalam praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adit.2009.Arus Listrik.http://blogpribadi.com/arus-listrik.html.

Diakses pada tanggal 21-11-2011 pada pukul 19:00 WIB.

Arya.1988.Pengertian Jembatan Wheatstone.http://www.spartmussam.com/gulu-

html. Diakses pada tanggal 21-11-2011 pada pukul 19:00 WIB.

Fatimah.2007.Pengertian

Galvanometer.http://marausna.wordpress.com/2007/05/13/pengertian-

Page 48: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

48

galvanometer.html. Diakses pada tanggal 21-11-2011 pada pukul 19:00

WIB.

Nobris.1986.Fisik untuk Universitas 2.Lisrtik, Magnet. Cetakkan kelima.

PT Binacipta. Bandung.

Petra.2010.Manfaat Jembatan Wheatstone di Perikanan.

http://christomo23.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 21-11-2011 pada

pukul 19:00 WIB

1. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangGelombang bunyi adalah gelombang kompresi longitudiral alam suatu

medium material seperti udara, air dan baja. Ketika kompresi atau perambatan

gelombang menapai gendang telinga, mereka akan menimbulkan sensasi bunyi

engan syarat frekuensi gelombang adalah antara 20 H2 dan 2000H2. Gelombang

dengan frekuensi di atas 20 kH2 disebut gelombang infrasonik (Bueche, 2006).

Page 49: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

49

Kekerasan bunyi adalah ukuran presepsi manusia akan bunyi. Meskipun

gelombang bunyi dengan intensitas yang tinggi dianggap lebih keras dari pada

gelombang intensitas lebih rendah, hukumnya jauh dari linear. Sensasi bunyi

kira-kira proposional dengan logoritma intensitas bunyi. Tetapi hubungan yang

pasti kekerasan dan intensitas adalah rumit sehingga tidak sama untuk semua

individu (Hecht, 2006).

Sumber gelombang bunyi di udara selalu ditemukan pada getaran dari

beberapa orang yang kontak dengan udara. Contohnya papan bunyi, seperti

piano atau diagraph terdiri dari sebuah drum atau loud speaker. Satu jenis

getaran yang sudah dipelajari secara detail adalah gelombang harmonik (Sears,

1950).

1.2 Maksud dan tujuanMaksud dari praktikum Fisika dasar tentang resonansi bunyi adalah cara

untuk mengetahui resonansi bunyi.

Tujuan dari praktikum Fisika dasar tentang resonansi bunyi adalah untuk

menentukan kecepatan bunyi di udara pada suhu kamar dengan pengukuran

panjang gelombang dengan frekuensi yang telah ditentukan dengan kecepatan

25o C.

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Fisika dasar tentang resonansi bunyi dilaksanakan pada hari

Senin 14 November 2011 pada pukul 09.00 – 11.00 WIB

Praktikum Fisika dasar tentang resonansi bunyi dilaksanakan di

Laboraturium Hidrobiologi Gedung C Lantai 1, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 GetaranGetaran adalah suatu gerak bolak-balik disekitar keseimbangan.

Keseimbangan ini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada

posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran

mempunyai Amplitudo (Jarak simpangan jauh dengan titik tengah) yang sama

(Hermawati, 2011).

Page 50: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

50

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu,

sedangkan gelombang adalah suatu getaran yang merambat, selama

perambatannya gelombang membawa energi. Pada gelombang materi yang

merambat memerlukan medium, tetapi medium tidak ikut berpindah (Anurlita,

2011).

2.2 Gelombang2.2.1 Pengertian Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Jadi setiap titik yang dilalui

gelombang terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga

tempat sebagai getarn yang merambat (Wulandari, 2011).

Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Gelombang bunyi

tersebut dapat dijalankan didalam benda padat, benda cair dan gas, partikel-

partikel bahan yang mentransmisikan sebuah gelombang seperti itu berosilasi

diudalam arah penjalaran gelombangitu sendiri (Halliday, 1988).

Gelombang dalah sebuah bentuk getaran yang merambat pada suatu

medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya bukan zat

medium perantaranya. Suatu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan

menghitung jarak antara lembah dan bukti (gelombang transversal) atau

menghitung jarak suatu rapatan dengan suatu renggangan (gelombang

longitudinal) (Syifa, 2010).

2.2.2 Jenis-jenis Gelombang2.2.2.1 Jenis gelombang berdasarkan arah rambatannya & gambar

literaturMenurut Aorora, (2009) berdasarkan arah getaran dan arah rambatannya

gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu :

a) Gelombang Transversal

Adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus terhadap arah

rambatannya.

Page 51: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

51

b) Gelombang longitudinal

Adalah gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah

rambatannya.

(Google Image, 2011)

2.2.2.2 Jenis gelombang berdasarkan medium rambatannyaMenurut Edrik (2011) berdasarkan medium rambatannya gelombang

dibedakan menjadi :

a) Gelombang mekanik

Adalah gelombang yang memerlukan medium atau zat perantara.

b) Gelombang Elektromagnetik

Adalah gelombang yang tidak memerlukan medium atau zat perantara

(Google image, 2011)

2.2.2.3 Jenis gelombang berdasarka amplitudoMenurut Yolanda (2009) berdasarkan amplitudo dan fasenya gelombang

dibagi menjadi :

a) Gelombang berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama

disetiap titik yang dilalui gelombang.

b) Gelombang diam

Gelombang diam adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya tidak

Page 52: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

52

sama disetiap titik yang dilalui gelombang.

Gambar Gelombang Berjalan Gambar Gelombang Berjalan

(Google image, 2011) (Google image, 2011)

2.3 BunyiBunyi diasosiakan denga ras pendengaran kita dan oleh karena itu melalui

fisiologi telinga dan fisiologi otak kita menerjemakan perasaan tersebut sampai

pada telinga. Pengertian bunyi juga pada perasaan fisik yang merangsang

telinga kita yaitu gelombang longitudinal (Giancoli,1997).

Gelombang bunyi adalah gelombang yang dirambatkan sebagai

gelombang mekanik longitudinal yang dapat menjalar dalam medium padat, cair

dan gas (Sutrisno, 1988).

Bunyi adalah getaran sebuah benda getaran sumber bunyi mengegetarkan

udar disekitarnya dan merambat kesegala arah sebagai gelombang longitudinal

(Kanginan, 2006).

2.4 Aplikasi gelombang dibidang perikanan dan kelautanMenurut (Kaunia, 2010) gelombang dapat diaplikasikan dalam beberapa

bidang, yaitu :

Gelombang Ultrasonic juga digunakan dalam mengukur kedalaman laut

dan juga memetakan bawah laut. Alat yang bias digunakan dengan

mengaplikasikan gelombang ultrasonic yakni sonar.

Gelombang elektromagnet radio, paling banyak digunakan dalam

Page 53: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

53

komunikasi, ada juga radar. Radar berfungsi untuk memetakan suatu

wilayah seain itu juga untuk perkiraan cuaca.

Aplikasi Fish Founder “Hydro Acoustic” dab GPS dalam teknologi

pencarian ikan saat ini memeliki teranan yang sangat besar dalam sektor

kelautan dan perikanan, salah satunya adalah dalam pendugaan sumber daya

ikan. Teknologi hydro acoustic dengan perangkat Echosounder dapat

memberikan informasi yang detail mengenai kelimpahan ikan, oriantasi dan

kecepatan renang ikan serta variasi migrasi surnal-nokturnal ikan (Herawati,

2009).

Page 54: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

54

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan FungsiAdapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum Fisika dasar tentang

resonansi bunyi antara lain

- Tabung resonansi : Untuk mencari dengungan dengan

resonansi bunyi

- Garpu tala standard : sebagai sumber getaran pada frekuensi tertentu

(S12 H2, 426,6 H2, 341,3 H2)

- Alat pemukul : Untuk memukul garpu tala

- Jangka sorong : untuk mengukur diameter tabung resonansi

- Meteran : Untuk menentukan L1 dan L2

- Teko : Sebagai wadah air

- Selang : Untuk mengalirkan air dari teko ke tabung

- Nampan : Sebagai wadah untuk alat dan bahan

3.2 Bahan dan fungsiSedangkan bahan dan fungsi yang digunakan dalam praktikum Fisika

dasar tentang resonansi bunyi adalah :

- Air : Sebagai medium perambatan bunyi

Page 55: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

55

3.3 Skema kerja3.3.1 Skema kerja renonsasi bunyi

Diukur diameter dari tabung

Diisi air (jangan sampai tumpah) sampai mendekati permukaan bibir tabung resonansi

Diambil garpu tala yang telah diketahui frekuensinya (512Hz, 462,6Hz, 341,3Hz) lalu dikumpulkan didekat mulut tabung

Diturunkan bak/teko (penampung air) sampai terdengar pergeseran bunyi

pengerasan bunyi

Diulang beberapa kali untuk memastikannya

Diulang untuk menentukan titik resonansinya selanjutnya

Dilakukan perlakuan tersebut pada garpu tala

Dicabut thermo meter ruangannya

Diamati dan di catat hasilnya

Hasil

Page 56: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

56

3.3.2 Skema kerja garpu talaa. Garpu tala 512Hz

b. Garpu tala 426,6Hz

Disiapkan garpu tala 512Hz dan tabung resonansi

Diisi air pada teko

Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut tabung

Didengar bunyinya dan dicatat panjang L1

Diulangi dan diukur panjang L2

Dicatat

Hasil

Didengar bunyinya dan dicatat panjang L1

Diulangi dan diukur panjang sebagai L2

Dicatat

Hasil

Disiapkan garpu tala 426,6Hz dan tabung resonansi

Diisi air pada teko

Page 57: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

Diisi air pada teko

Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut tabung

Didengar bunyinya dan dicatat panjang L1

Diulang dan dipukul panjang sebagai L2

Disiapkan garpu tala 341,3Hz dan tabung resonansi

Dicatat

Hasil

57

c. Garpu tala 341,3Hz

Page 58: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

58

4 PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data4.1.1 Data hasil pengamatan

Frekuens

i

L1 L2 V1 V2

A B C A B C A B C A B C

512 Hz1

56

1

4

5

0

1

7

5

0307,2 122,88 286,72 307,2 117,76 307,2

426, 6Hz3

17

2

0

7

9

2

0

6

1

528,9

8

119,44

8341,28

447,9

3

113,47

5

341,2

8

341,3Hz 321

0

2

7

8

3

2

5

7

6

436,6

8136,52

368,60

4

327,7

0113,76

345,8

5

Frekuensi ∑ V1 ∑ V2 ∑ (V1 – V1)2 ∑ (V2 – V2)2

512 Hz 238,93 244,05 20412,272 23925

426, 6Hz 329,90 300,895 84052,38 58376,48

341,3Hz 313,994 279,103 50025,32 41514,82

Frekuensi S X1 SX2 I1 I2 K1 K2

512 Hz 58,32 63,14 24,408 25,87 75,592 74,13

426, 6Hz 118,35 98,63 35,87 32,77 64.13 67,23

341,3Hz 91,31 83,18 29,08 31,95 70,92 68,05

Frekuensi Hp1 (V1) Hp2 (V1) Hp1 (V2) Hp2 (V2)

512 Hz 297,25 -180,62 307,19 -180,91

426, 6Hz 448,25 -211,55 399,52 -202,26

341,3Hz 405,304 -222,68 362,28 -195,923

Page 59: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

59

4.1 Perhitungan Data* Frekuensi 512 Hz

A. L1 = 15 cm = 0,15 m V1 = F. 1

1 = 4/1 . L1 = 512 H2 . 0,6 m = 4. 0,15 m = 307,2 m H2

= 0,6 mL2 = 50 cm = 0,5 m 2 = 4/3. L2 V2 = F. 2 = 4/3.0,5 = 512 H2 . 0,6 m = 0,6 m = 307,2 m H2

B. L1 = 6 cm = 0,06 m V1 = F. 1

1 = 4/1 . L1 = 512 . 0,24 = 4. 0,06 m = 122,88 m H2

= 0,24 mL2 = 17 cm = 0,17 m 2 = 4/3. L2 V2 = F. 2 = 4/3.0,17 = 512 . 0,23 = 0,23 m = 117,76 m H2

C. L1 = 14 cm = 0,14 m V1 = F. 1

1 = 4 . L1 = 512 . 0,23 = 4. 0,14 m = 286,72 m H2

= 0,56 mL2 = 50 cm = 0,5 m 2 = 4/3. L2 V2 = F. 2 = 4/3.0,5 = 512 . 0,6 = 0,6 m = 307,2 m H2

* Frekuensi 426,6 H2

A. L1 = 31 cm = 0,31 m V1 = F. 1

1 = 4 . 0.31 = 426,6 1,24 m = 1,24 m = 528,98 m H2

L2 = 79 cm = 0,79 m 2 = 4/3 . L2 V2 = F. 2 = 4/3 . 0,79 = 426,6 . 1,05 = 1,05 m = 447,93 m H2

B. L1 = 7 cm = 0,07 m V1 = F. 1

1 = 4 . L1 = 426,6 H2 . 0,28 = 4. 0,07 m = 119,448 m H2

= 0,266 mL2 = 20 cm = 0,2 m 2 = 4/3. L2 V2 = F. 2

Page 60: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

60

= 4/3.0,2 = 426,6 H2 . 0,266 = 0,266 m = 113, 475 m H2

C. L1 = 20 cm = 0,2 m V1 = F. 1

1 = 4 . L1 = 426,6 . 0,8 = 4. 0,2 m = 341,28 m H2

= 0,8 mL2 = 20 cm = 0,2 m 2 = 4/3. L1 V2 = F. 1

= 4/3.0,61 = 426,6 H2 . 0,81 = 0,81 m = 341,28 m H2

* Frekuensi 341,3 H2

A. L1 = 32 cm = 0,32 m V1 = F. 1

1 = 4 . L1 = 341,3 .1,28 = 4. 0,32 = 436,864 m H2

= 1,28 m L2 = 83 cm = 0,83 m 2 = 4/3 . L2 V2 = F. 2 = 4/3 . 0,83 = 341,3 . 1,106 = 1,106 m = 377,70 m H2

B. L1 = 10 cm = 0,1 m V1 = F. 1

1 = 4 . L1 = 341,3 . 0,4 = 4. 0,1 m = 136,52 m H2

= 0,4 mL2 = 25 cm = 0,25 m 2 = 4/3. L2 V2 = F. 2 = 4/3.0,25 = 341,3 . 0,33 = 0,33 m = 113, 76 m H2

C. L1 = 27 cm = 0,27 m V1 = F. 1

1 = 4 . L1 = 341,3 . 1,08 = 4. 0,27 m = 368, 604 m H2

= 1,08 mL2 = 76 cm = 0,76 m 2 = 4/3. L2 V2 = F. 2

= 4/3 . 0,76 = 341,3 . 1,01 = 1, 01 m = 345,85 m H2

Perhitungan ∑ V1 dan ∑ V2 (Frekuensi 512 H2)

∑ V1 = ∑V 13 =

307,2+122,88+286,723 = 238, 93 m H2

∑ V2 = ∑V 23 =

307,2+117,76+307,23 = 244, 05 m H2

Perhitungan ∑ V1 dan ∑ V2 (Frekuensi 426,6 H2)

∑ V1 = ∑V 13 =

528,98+119,448+341,283 = 329,90 m H2

Page 61: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

61

∑ V2 = ∑V 13 =

447,93+113,475+341,283 = 300, 994 m H2

Perhitungan ∑ V1 dan ∑ V2 (Frekuensi 512 H2)

∑ V1 = ∑V 13 =

436,86+136,52+368,6043 = 313, 994 m H2

∑ V2 = ∑V 23 =

377,70+113,76+345,853 = 279,103 m H2

Perhitungan ∑ (V1 – V1) 2 dan ∑ (V1 – V2) 2

* Pada Frekuensi 512 H2 A. I V1 – V1 I2 = I 307,2 – 238,93 I2 = I 68,27 I2 = 4660,79 mH2

B. I V1 – V1 I2 = I 122,88 – 238,93 I2 = I -116,05 I2 = 13467,602 mH2

C. I V1 – V1 I2 = I 286,72 – 238,93 I2 = I 47,79 I2 = 5586,88 mH2

∑ I V1 – V1 I2 = 4660,79 + 13467,602 + 2283,88 = 20412,727 mH2

A. I V2 – V2 I2 = I 307,2 – 244,05 I2 = I 63,15 I2 = 3987,92 mH2

B. I V2 – V2 I2 = I 117,76 – 244,05 I2 = I -126,29 I2 = 15949,16 mH2

C. I V2 – V2 I2 = I 307,2 – 244,05 I2 = I 63,15 I2 = 3987,92 mH2

∑ I V2 – V2 I2 = 3987,92 + 15949,16 + 3987,2 = 23925 mH2

* Pada Frekuensi 426,6 H2

A. I V1 – V1 I2 = I 528,98 – 329,90 I2 = I 199,08 I2 = 39632,84 mH2

B. I V1 – V1 I2 = I 119,448 – 329,90 I2 = I -210,425 I2 = 44290,04 mH2

C. I V1 – V1 I2 = I 341,28 – 329,90 I2 = I 11,38 I2 = 129,5044 mH2

∑ I V1 – V1 I2 = 39632,84 + 44290,44 + 192,5044 = 84052,38 mH2

A. I V2 – V2 I2 = I 447,93 – 300,895 I2 = I 147,035 I2 = 21619,2912 mH2

B. I V2 – V2 I2 = I 113,475 – 300,895 I2 = I -187,42 I2 = 35126,25 mH2

C. I V2 – V2 I2 = I 341,28 – 300,895 I2 = I 40,385 I2 = 1630,94 mH2

∑ I V2 – V2 I2 = 21619,2912 + 35126,25 + 1630,94 = 58376,48 mH2

* Pada Frekuensi 341,3 H2

A. I V1 – V1 I2 = I 436,86 – 313,994 I2 = I 112,866 I2 = 15096,05 mH2

B. I V1 – V1 I2 = I 113,475 – 313,994 I2 = I -177,47 I2 = 35126,25 mH2

C. I V1 – V1 I2 = I 368,604 – 313,994 I2 = I 54,61 I2 = 2982,252 mH2

∑ I V1 – V1 I2 = 15096,05 + 35126,25 + 2982,252 = 50025,32 mH2

A. I V2 – V2 I2 = I 377,70 – 279,103 I2 = I 98,597 I2 = 9721,36 mH2

B. I V2 – V2 I2 = I 133,76 – 279,103 I2 = I -165,34 I2 = 27338,3 mH2

C. I V2 – V2 I2 = I 345,85 – 279,103 I2 = I 66,747 I2 = 4455,16 mH2

∑ I V2 – V2 I2 = 9721,36 + 27338,3 + 4455,16 = 41514,82 mH2

Perhitungan SX1 dan SX2

* Frekuensi 512 H2

Page 62: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

62

SX1 = √∑ I V 1 –V 1 I 2n(−1)

SX2 = √∑ I V 2 –V 2 I 2n(−1)

= √ 20412,273 (3−1) = √ 23925

3 (3−1)

= 58,32 mH2 = 63,14 mH2

Perhitungan SX1 dan SX2

* Frekuensi 426,6 H2

SX1 = √∑ I V 1 –V 1 I 2n(−1)

SX2 = √∑ I V 2 –V 2 I 2n(−1)

= √ 84052,383(3−1) = √ 58376,483(3−1)

= 118,35 mH2 = 98,63 mH2

Perhitungan SX1 dan SX2

* Frekuensi 341,3 H2

SX1 = √∑ I V 1 –V 1 I 2n(−1)

SX2 = √∑ I V 2 –V 2 I 2n(−1)

= √ 50025,323(3−1) = √ 41314,823 (3−1)

= 91,31 mH2 = 83,18 mH2

Perhitungan I1 dan I2

* Pada Frekuensi 512 H2

I1 = ∑ SX 1V 1 x 100% I2 = ∑

SX 2V 2 x 100%

= 58,32238,93 x 100% =

63,14244,05 x 100%

= 24,408 % = 25,87 %

* Pada Frekuensi 426,6 H2

I1 = ∑ SX 1V 1 x 100% I2 = ∑

SX 2V 2 x 100%

= 118,35329,90 x 100% =

98,63300,895 x 100%

= 35,87 % = 32,77 %

* Pada Frekuensi 341,3 H2

I1 = ∑ SX 1V 1 x 100% I2 = ∑

SX 2V 2 x 100%

= 91,31313,994 x 100% =

83,18279,103 x 100%

= 29,08 % = 31,95 %

Page 63: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

63

Penghitungan K1 dan K2

* Pada Frekuensi 512 H2

K1 = 100% - I1

= 100% - 24,408 % = 75,592

K2 = 100% - I2

= 100% - 25,87 % = 74,13%

* Pada Frekuensi 426,6 H2

K1 = 100% - I1

= 100% - 35,87 % = 64,13 %

K2 = 100% - I2

= 100% - 32,77 % = 67,23 %

* Pada Frekuensi 512 H2

K1 = 100% - I1

= 100% - 29,08 % = 70,92 %

K2 = 100% - I2

= 100% - 31,95 % = 68,05%

Perhitungan Hp1 (V1), Hp2 (V2), Hp1 (V2), Hp2 (V1)

* Frekuensi 512 H2

- Hp1 (V1) = SX1 + V1 - Hp1 (V2) = SX2 + V2

= 38,32 + 238,93 = 38,32 + 238,93= 297,25 = 307,19

- Hp2 (V1) = SX1 - V1 - Hp2 (V2) = SX2 - V2

= 58,32 - 238,93 = 63,14 - 244,05= - 180,61 = -180,91

* Frekuensi 426,6 H2

- Hp1 (V1) = SX1 + V1 - Hp1 (V2) = SX2 + V2

= 811,35 + 329,90 = 98,63 + 300,895= 448,25 = 399,525

- Hp2 (V1) = SX1 - V1 - Hp2 (V2) = SX2 - V2

= 118,35 - 238,93 = 98,63 - 300,895= -211,55 = -202,26

* Frekuensi 341,3 H2

- Hp1 (V1) = SX1 + V1 - Hp1 (V2) = SX2 + V2

= 91,31+ 313,994 = 83,18+ 279,103= 403,304 = 362,28

- Hp2 (V1) = SX1 - V1 - Hp2 (V2) = SX2 - V2

= 91,31 - 300,994 = 83,18 – 279,103= - 222,68 = -193,923

Page 64: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

64

4.2 Analisa ProsedurDalam pelaksanaan praktikum Fisika dasar tentang resonansi bunyi

pertama-tama disiapkan alat dan bahan, lat-alat yang digunakan adalah antara

lain Garpu tala, dengan frekuensi 512 H2, 426, 6 H2 dan 341,3 H2 yangberfungsi

sebagai sumber getaran, tabung resonansi untuk mencari dengungan dan

resonansi bunyi. Alat pemukul yang berfungsi untuk memukul garpu tal, jangka

sorong yang berfungsi untuk mengukur diameter luar tabung resonansi, meteran

yang berguna untuk menentukan letak L1 dan L2, Teko sebagai wadah air, selang

sebagai penghubung aliran air dari teko ke tabung resonansi. Dan nampan

sebagaiu wadah peralatan. Sedangkan bahan yang digunakan hanya air sebagai

media perambatan bunyi.

Setelah smua aat dan bahan disiapkan lalu tabung resonensi diukur

dengan jangka sorong untk mencari jari-jarinya. Kemudian tabung resonensi dan

teko diisi dengan air yang ketentuannya sudah ditentukan. Kemudian teko

disejajarkan dengan tabung resonensi dan dipastikan bahwa air dapat mengalir

dari perantara selang dari teko ke dalam tabung resonansi.

Setelah tabung dipastikan terisi penuh dan teko disejajarkan dengan mulut

tabung, lalu diambil garpu tala dengan trekuensi 512 H2 dengan pemukulnya.

kemudian garpu tala dipukul dengan pemukul didekat mulut tabung beberapa kali

sambil menurunkan teko ± 1 cm. Hal ini dilakukan beberapa kali hinggga

terdengar dengungan yang pertama dan dicatat sebagai L1. Kemudian diulangi

lagi hinggga terdengar dengungan yang kedua dicatat sebagai L2. Catat hasilnya

terjadi dengungan.

Selanjutnya ambil garpu tala kedua dengan frekuensi 426,6 H2, kemudian

dipkul dengan pemukul dekat dimutul tabung resonansi sambil diturunkan

ketinggisn teko± 1 cm. Hal ini dilakukan beberapa kali hingga terdengar

dengungan yang pertama dan dicatat sebagai L1. Kemudian diulangi lagi hinggga

terdengar dengungan yang kedua dan dicatat sebagai L1. Diamati dan dicatat

Page 65: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

65

hasilnya lagi.

Selanjutnya diambil garpu tala ketiga dengan frekueansi 341,3 H2.

Kemudian dipukul dengan pemukul dekat dimulut tabung resonansi sambil

diturunkan teko ± 1 cm selama pemukulan. Hal ini dilakukan beberapa kali

hinggga terdengar dengungan pertama dan dicatat sebagai L1. Kemudian

diulangi lagi hinggga terdegar dengungan yang kedua dicatat sebagai L2. Diamati

dan dicatat hasilnya.

4.3 Analisa HasilHasil dari percobaan tentang resonansi bunyi ialah pada garpu tala

pertama dengan frekuensi 512 H2 didapatkan nilai L1 A = 15 : L1 B = 6 : L1 C = 14

dan nilai L2 A = 50 : L2 B = 17 : L2 C = 50, maka dapat diketahui panjang

gelombang (λ) V1 A = 307,2 : V1 B = 122,88 : V1 C = 286,72 dan nilai V2 A =

307,2 : V2 B = 117,76 : V2 C = 307,2 dan didapat kecepatan rata-rata dengan

nilai ∑ V1 = 238,93 : ∑ V2 = 244,05 dan didapat ∑ (V1 – V1) 2 = 204,2 . 272 : ∑ (V2

– V2) 2 = 23925. Sedangkan nilai dari rata-rata mutlak SX1 = 58,32 : SX2 = 63,14.

Lkemudian untuk rata-rata nisbi, I1 = 24,408% : I2 = 25,87% dan untuk rata

kesamaan K1 = 75,592% : K2 = 74,13% sedangkan hasil penghitungan Hp1 (V1)

= 297,25 : Hp2 (V1) = -180,62 : Hp1 (V2) = 307,19 : dan Hp2 (V2) = -180,91.

Dari percobaan menggunakan garpu tala dengan frekuensi 426,6 H2

diperoleh hasil sebagai berikut L1 A = 31 : B = 7 : C = 20 dan L2 A = 79 : B = 20 :

C = 61, maka dapat diketahui panjang gelombang (λ) V1A 528,98 : B = 119,448 :

C = 341,58 dan nilai V2 A = 447,93 : B = 113,475 : C = 341,28 didapat kecepatan

rata-rata dengan nilai ∑ V1 = 329,90 : ∑ V2 = 300,895 dan didapay ∑ (V1 – V1) 2 =

84052,38 : ∑ (V2 – V2) 2 = 58376,48. Sedangkan nilai dari rata-rata mutlak ialah

SX1 = 118,35 : SX2 = 98,63, untuk nilai nisbi didapat I1 = 35,87% : I2 = 32,77%

dan untuk rata kesamaan K1 = 63,17% : K2 = 67,32% sedangkan hasil

penghitungan Hp1 (V1) = 448,25 : Hp2 (V1) = -211,55 : Hp1 (V2) = 399,25 : dan

Hp2 (V2) = -202,26.

Dari percobaan menggunakan garpu tala dengan frekuensi 341,3 H2

diperoleh hasil sebagai berikut L1 A = 32 : B = 10 : C = 27 dan L2 A = 783: B =

25 : C = 76, maka dapat diketahui panjang gelombang (λ) V1A 436,86 : B =

136,52 : C = 368,604 dan nilai V2 A = 377,70 : B = 113,76 : C = 345,85 didapat

kecepatan rata-rata dengan nilai ∑ V1 = 313,994 : ∑ V2 = 279,103 dan didapay ∑

(V1 – V1) 2 = 50025,32 : ∑ (V2 – V2) 2 = 41514,82. Sedangkan nilai dari rata-rata

mutlak ialah SX1 = 91,31 : SX2 = 83,18, untuk nilai nisbi didapat I1 = 29,08% : I2 =

Page 66: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

66

31,95% dan untuk rata kesamaan K1 = 70,92% : K2 = 68,05% sedangkan hasil

penghitungan Hp1 (V1) = 405,304 : Hp2 (V1) = -222,68 : Hp1 (V2) = 362,28 : dan

Hp2 (V2) = -195,923

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari percobaan resonansi bunyi dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Resonansi bunyiberhubungan dengan gelombang, getaran dan bunyi.

- Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat melalui suatu

medium.

- Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium.

- Sedangkan getaran adalah gerakan bolak-balik yang menuju ke suatu titik

keseimbangan.

Dalam praktikum resonansi, bunyi dapat disimpulakan bahwa resonansi

bunyi dapat diterapkan didalam berbagai bidang yaitu diantaranya adalah :

- Untuk menetukan keberadaan segerombolan ikan ( Fish Founder)

- Da untuk mengukur kedalaman laut.

Semakin besar nilai frekuensi (F) dan semakin besar panjang gelombang

( ) maka akan menghasilkan kecepatan rambat bunyi (V).

5.2 Saran

Dalam praktikum Fisika dasar tentang resonansi bunyi ini diharapkan

kepada praktikan agar bisa lebih teliti dalam melakukan percobaaan agar

diperoleh hasil yang lebih teliti, akurat serta agar praktikan lebih berhati-hati

dalam menggunakan alat-alat, supaya peralatan tidak rusak.

Saran untuk kakak asisten praktikum yaitu Mas Trio Budi Setyawan supaya

tetap semangat dan semoga pada saat ACC tidak terlalu cepat, terima kasih.

Page 67: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

67

DAFTAR PUSTAKA

Anurlita, 2011.Getaran dan Gelombang.http://anurlitawordpress.com /sains/

getaran dan gelombang/. Diaskes pada tanggal 14-11-2011, pada

pukul 19.00 WIB.

Aurora, 2009.Gelombang.http://gelombang–smasukahajiblogspot.com.

Diaskes pada tanggal 14-11-2011, pada pukul 19.00 WIB.

Bueche, 2006, SCHAUM’S outlines Fisika Universitas Edisi Kesepuluh,

Erlangga. PT. Gelora Askara Pratama.

Earic, 2011. Jenis-Jenis Gelombang.http://edrictotheblogBlogspot.com

/2011/06/ jenis-jenis – gelombang html. Diaskes pada tanggal 14-11-

2011, pada pukul 19.00 WIB.

Giancoli, Douglas. 1997. Fisika Jilid 1 edisi empat. Jakarta : Erlangga

http://triosetyawanblogspot.com. Diaskes pada tanggal 14-11-2011,

pada pukul 19.00 WIB.

Haliday, David 1988. Fisika Erlangga. Jakarta.

http://laporanperikananbrawijayablogspot.com 2011/04/ laporan –

praktikum – fisika – dasar html. Diaskes pada tanggal 14-11-2011,

pada pukul 19.00 WIB.

Hecht, 2006, SCHAUM’S outlines Fisika Universitas Edisi Kesepuluh,

Erlangga. PT. Gelora Askara Pratama.

Herawati, 2011.Praktikum Resonansi Bunyi.http://neruhoerussalehblogspot.com

/2010/12/praktikum – resonansi – bunyi – html. Diaskes pada tanggal

14-11-2011, pada pukul 19.00 WIB.

Kanginan, Mathein 2006. Fisika Erlangga Jakarta.

http://laporanperikananbrawijayalogspot.com 2011/04/ laporan –

praktikum – fisika – dasar html. Diaskes pada tanggal 14-11-2011,

pada pukul 19.00 WIB.

Karunia, Dimas Noer. 2010. Gelombang. http://dimasnk.blog.uns.ac.id

Page 68: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

68

/2010/11/20/ gelombang. Diaskes pada tanggal 14-11-2011, pada

pukul 19.00 WIB.

Sers, 1950 Mechnics, Heat and Sound London : Addison weseley

publishing company.http://triosetyawanblogspot.com. Diaskes pada

tanggal 14-11-2011, pada pukul 19.00 WIB.

Sutrisno, 1998. Seri Fisika dasar gelombang dan Optic. ITB. Perss. Bandung.

http://laporanperikananbrawijayalogspot.com/2011/04/laporan–

praktikum – fisika – dasar html. Diaskes pada tanggal 14-11-2011,

pada pukul 19.00 WIB.

Wulandari, 2011.Sifat-Sifat Gelombang.http://rwulandari.blog.uns.ac.id / 2011 /

11 / 13 / sifat-sifat – gelombang/. Diaskes pada tanggal 14-11-2011,

pada pukul 19.00 WIB.

Syifa.2010.Gelombang.http://triosetyawanblogspot.com. Diaskes pada tanggal

14-11-2011, pada pukul 19.00 WIB.

Yolanda, 2009.Jenis Gelombang.http://blog.uns.ac.id/members/ yolandasp/

blogs/ rwcent – pists/ jenis – jenis gelombang. Diaskes pada tanggal

14-11-2011, pada pukul 19.00 WIB.

Page 69: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

69

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangViscositas adalah suatu kekentalan dari suatu fluida yang dimana

kekentalanini dapat menentukan aliran pada flida tersebut. Ada dua jenis aliran

fluida : 1. Aliran laminar, 2. Aliran turbulen. Hubungan antara viskositas dan jenis

aliran adalah “semakin besar viskositas yang dimiliki oleh suatu fluida maka

aliran yang mungkin terjadi pada fluida tersebut adalah laminar, begitu juga

sebaliknya (Mizh, 2009).

Fluida adala suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah-ubah secara

kontinyu apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan

geser sekecil apapun. Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan,

fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya, dan oleh sebab

itu fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan massa (IPB, 2011).

Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental

kita perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam

aliran kental kita dapat memandang persoalan tersebut seperti tegangan dan

regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas maupun zat

cair mempunyai sifat kekentalan tersebut karena partikel didalamnya saling

menumbuk (Belajar Viscositas, 2011).

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari praktikum Fisika Dasar tentang Viscositas Zat Cair adalah

untuk mengetahui viscositas zat cair dari madu, gliserin, dan minyak goreng.

Tujuan dari praktikum fisika dasar tentang Viscositas Zat Cair adalah untuk

menentukan viscositas zat cair berdasarkan hukum stokes

Page 70: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

70

1.3 Waktu dan Tempat Praktikum Fisika Dasar tentang Viscositas Zat Cair ini dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 14 November 2011 pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.

Praktikum fisika dasar tentang viskositas zat cair dilaksanakan di

Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Brawijaya, Malang.

Page 71: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

71

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi ViscositasMenurut IPB (2011) viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah

salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya

geser. Viscositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara molekul-

molekul cairan.

Menurut Juniato, dkk (2006), viskositas merupakan pernyataan tahanan

dari suatu cairan untuk mengalir. Makin kental suatu cairan maka besar pula

kekuatan yang diperlukan untuk digunakan supaya cairan tersebut dapat

mengalir dengan laju tertentu. Pengentalan cairan terjadi akibat absorbsi dan

pengembangan koloid.

Viskositas adalah daya aliran molekul dalam suatu larutan baik dalam air,

an organis sederhana dan suspensi serta emulsi encer. Antar molekul dalam

larutan tersebut terjadi interaksi hidrodinamik (de man, 1989).

Viskositas adalah suatu kekentalan dari suatu fluida yang dimana

kekentalan ini dapat menentukan aliran pada fluida tersebut. Ada dua jenis aliran

fluida : 1. Aliran laminar, 2. Aliran turbulen (Anthonyus, 2008).

Menurut Yusiko (2010), viscositas adalah sebuah ukuran penolakan

sebuah fluida terhadap perubahan bentuk dibawah tekanan shear. Biasanya

diterima sebagai “kekentalan”, atau penolakan terhadap penuangan.

2.2 Definisi FluidaFluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah secara

kontinyu apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan

geser sekecil apapun (IPB, 2011).

Menurut Budiarso (2003), secara khusus, fluida didefinisikan sebagai zat

yang berdeformasi terus-menerus selama dipengaruhi suatu tegangan geser.

Sebuah tegangan (gaya persatuan luas) terbentuk apabila sebuah gaya

tangensial bekerja pada sebuah permukaan.

Fluida atau zat cair adalah zat yang dapat mengalir, misal zat cair dan gas

fluida dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu fluida statis dan fluida

dinamis (Praweda, 2010).

Page 72: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

72

2.3 Hukum PoiseuilleHukum poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui saluran

pipa akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan dan pangkat empat

jari-jari pipa,

V = π γ 4 ¿¿

Keterangan :

Q = Kelajuan aliran (m/s)

π = ‘Pi’ (3,14 atau 22/7)

r = Jari-jari pipa atau tabung (m)

L = Panjang pipa atau tabung (m)

∆P = P1 – P2 (N/m2) tekan

η = ’eta’ koefisien viskositas (Ns/m2)

Jadi rumus tersebut dapat dinyatakan : volume/detik = tekanan/tahanan.

Hukum poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada penderita

usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat). Namun

demikian hukum poiseuille ini hanya bisa berlaku apabila aliran zat cair itu

luminer dan harga Re (Reynold) = 2000 (Maria, 2011).

Disebut hukum poiseuille karena persamaan ini ditemukan oleh Jean Louis

Marie Poiseuille tahun 1799 – 1869. Fluida ideal tidak mempunyai viscositas

alias kekentalan. Setiap bagian fluida tersebut bergerak dengan laju (V) yang

sama. Berbeda dengan fluida ideal, fluida nil mempunyai viskositas (Guru Muda,

2010).

Menurut Munsonetal (2003), sifat-sifat berikut dari aliran pipa laminar untuk

sebuah pipa horizontal laju aliran,

a) Berbanding lurus dengan penurunan tekanan

b) Berbanding terbalik dengan viskositas

c) Berbanding terbalik dengan panjang pipa

d) Berbanding dengan pangkat empat diameter pipa

Disebut sebagai aliran Hagan – Poiseuille atau hukum Poiseuille.

Q = π D4 ∆ P128nµl

Page 73: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

73

2.4 Hukum Stokes dan Kecepatan TerminalMenurut Yusiko (2010), persamaan Navier-Stokes (dari Claude – Louis

Navier) dan George Gabriel Stokes) adalah serangkaian persamaan yang

menjelaskan pergerakan dari suatu fluida sepreti cairan dan gas. Persamaan-

persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam momentum (percepatan)

partikel-partikel bergantung hanya kepada gaya viskos internal dan gaya viskos

tekanan eksternal yang bekerja pada fluida.

Gaya gesekan fluida secara empiris dirumuskan sebagai persamaan (1)

Fs = 6 π η p r v

Dengan η menyatakan koefisien kekentalan, r adalah jari-jari dan v =

kecepatan relatif benda terhadap fluida. Persamaan (1) pertama kali dijabarkan

oleh Sir George Stokes tahun 1845, sehingga disebut hukum Stokes (Anwar,

2008).

Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada

gerak padat. Untuk fluida ideal, viskositas = 0 sehingga dianggap bahwa benda

yang bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan akibat fluida. Akan

tetapi, jika melaju pada fluida kental, maka akan dihambat gerakannya oleh

gesekan fluida benda tersebut. Besarnya :

F = η . A . V

= A . η . V

= k . η . V

Jika berbentuk bola dengan jari-jari (r), maka perhitungannya :

k = 6nr maka

F = 6 . η . n . r . v

Penambahan itulah yang kini dikenal dengan hukum stokes (Geofacts,

2008).

Menurut Suroso (2008), kecepatan terminal adalah kecepatan yang

mencapai nilai maksimal.

2.5 Manfaat Viskositas Dalam PerikananDibidang perikanan viskositas berguna untuk banyak penelitian. Salah

satunya pemanfaatan kulit ikan pari. Gelatin mempunya sifat larut air sehingga

dapat diaplikasikan untuk berbagai industri. Gelatin kulit ikan pari diekskresi lebih

lanjut menggunakan asam asetat 1,5% selama 12 jam dan NaOH 0,3% selama

48 jam. Gelatin kulit ikan pari diekskresikan dengan air panas selama 2 jam pada

Page 74: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

74

suhu 8000C. Parameter yang diukur untuk menguji kualitas gelatin kulit ikan pari

adalah kekuatan gel, diukur dengan tekstur analyzer, sementara viskositas diukur

dengan viskometer rotovisco (Unpad, 2011).

Penelitian memperkirakan viskositas geser pasta ikan otot protein pada

konsentrasi yang berbeda. Juga untuk mengetahui tingkatan ketergantungan

geser stabil viskositas pasta ikan protein otot sehingga fungsi konsentrasi proton

dan menguji validitas aturan cox marz untuk mengestimasi viskositas geser stabil

pada tingkatan geser tinggi (Rully, 2010).

Page 75: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

75

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan FungsiAlat-alat yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang Viscositas

adalah :

- Gelas ukur 1000 ml : Sebagai wadah zat cair

- Mirkometer sekrup : Untuk mengukur diameter bola besi.

- Jangka sorong : Untuk mengukur diameter luar gelas ukur

dan tebal gelas ukur

- Bola besi : Sebagai indikator viskositas

- Magnet : Untuk mengambil bola besi dari dalam gelas

ukur

- Benang/Tali : Untuk mengikat magnet

- Meteran : Untuk mengukur jarak 20 cm dan 30 cm

- Stopwatch : Untuk menghitung waktu

- Karet : Sebagai penanda jarak 20 cm dan 30 cm

- Timbangan digital matler : Untuk menimbang bola besi dengan

ketelitian 10-4.

- Nampan : Sebagai tempat alat

3.3 Bahan dan FungsiBahan – bahan yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang

Viscositas Zat Cair adalah :

a) Madu : sebagai bahan yang akan diukur

viskositasnya

b) Gliserin : sebagai bahan yang akan diukur

viskositasnya

c) Minyak goreng : sebagai bahan yang akan diukur

viskositasnya

d) Tissue : untuk membersihkan alat

Page 76: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

Disiapkan alat dan bahan

Disiapkan zat cair minyak, madu, gliserin

Ditimbang bola besi dengan timbangan digital mattler

Diukur diameter bola besi dengan mikrometer sekrup

Diukur diameter gelas ukur dengan jangka sorong

Diukur jarak 30 cm dan 20 cm dengan meteran

Dimasukkan bola besi kedalam gelas ukur

Dihitung waktu dengan stopwatch

Diambil bola besi dengan magnet

Dicatat

Hasil

76

3.3 Skema Kerja

Page 77: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

77

4. PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

No FluidaMassa

Bola Besiρo R r Jarak t Vg η

1Madu 0,433 .10-4

0,9

(gr/cm3)

65,65 mm 2,6 mm 20 cm 1,61 1,61 0,64

= 6,56 cm = 0,26 cm 30 cm 2,30 1,69 0,61

2Gliserin 0,433 .10-4

1,3

(gr/cm3)

65,65 mm 2,6 mm 20 cm 1,01 2,57 0,38

= 6,56 cm = 0,26 cm 30 cm 1,35 2,88 0,33

3Minyak 0,433 .10-4

0,9

(gr/cm3)

65,65 mm 2,6 mm 20 cm 0,51 5,09 0,2

= 6,56 cm = 0,26 cm 30 cm 0,75 5,2 0,19

4.2 Data Perhitungan- Diameter bola besi = 5,21 mm = 0,521 cm

- Berat bola besi

- Diameter dalam gelas ukur = diameter luar – tebal gelas

65,65 mm – 1,10 mm

64,55 mm

6,455 cm

- Jari-jari dalam tabung (R) = ½ diameter dalam tabung

½ . 6,455

3,22 mm

- Jari-jari bola besi (r) = ½ diameter bola besi

½ . 0,521

0,26 cm

Page 78: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

78

- Perhitungan kecepatan terminal (Vg)

a. Madu

Vg20 =ht (1+2,4 ( r

R ))=

201,61 (1+2,4 ( 0,266,56 ))

= 12,42 (3,4 x 0,039)

= 12,42 . 0,13

= 1,61 cm/s

η = 2r 2. g .(ρb−ρo)g .Vg

= 2(0,26)2 .10(7,87−0,9)9 x1,61

=2x 0,067 x69,7

14,49

= 0,64 ρ

Vg30 =ht (1+2,4 ( r

R ))=

302,30 (1+2,4 (0,265,56 ))

= 13,04 . 0,13

= 1,69 cm/s

η =2r 2. g .(ρb−ρo)

g .Vg

= 2(0,26)2 .10(7,87−0,9)9x 1,69

=2x 0,067 x69,7

15,21= 0,61 ρ

b. Gliserin

Vg20 =ht (1+2,4 ( r

R ))=

201,01 (3,4 ( 0,266,56 ))

= 19,8 . 0,13

= 2,57 cm/s

η =2r 2. g .(ρb−ρo)

g .Vg

= 2(0,26)2 .10(7,87−1,3)9x 2,57

=2x 0,067 x65,7

23,13= 0,38 ρ

Vg30 =ht (1+2,4 ( r

R ))=

301,35 (3,4 ( 0,266,56 ))

= 22,2 . 0,13

= 2,88 cm/s

η =2r 2. g .(ρb−ρo)

g .Vg

= 2(0,26)2 .10(7,87−1,3)9x 1,69

=2x 0,067 x65,7

25,92= 0,33 ρ

c. Minyak goreng

Page 79: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

79

Vg20 =ht (1+2,4 ( r

R ))=

200,51 (1+2,4 ( 0,266,56 ))

= 39,21 . 0,13

= 5,09 cm/s

η = 2r 2. g .(ρb−ρo)g .Vg

= 2(0,26)2 .10(7,87−0,9)9x 5,09

=2x 0,067 x69,7

45,81= 0,2 ρ

Vg30 =ht (1+2,4 ( r

R ))=

300,75 (3,4 ( 0,266,56 ))

= 40 . 0,13

= 5,2 cm/s

η =2r 2. g .(ρb−ρo)

g .Vg

= 2(0,26)2 .10(7,87−0,9)9 x5,2

=2x 0,067 x69,7

46,8= 0,19 ρ

4.3 Analisa Prosedur

Dalam praktikum fisika dasar tentang viscositas zat cair, pertama-tama

yang harus dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan. Adapun alat-alat yang

digunakan adalah gelas ukur 1000 ml, mikrometer sekrup, jangka sorong, bola

besi, magnet, tali, meteran, stopwatch, karet, timbangan digital matler, dan

nampan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah madu, gliserin, dan minyak

goreng.

Setelah alat dan bahan siap, dituangkan masing-masing zat cair ke dalam

gelas ukur 1000 ml, diambil 3 bola besi dan ditimbang masing-masing dengan

timbangan digital matle yang ketelitiannya 10-4. Diukur diameter bola besi dengan

mikrometer sekrup lalu diukur diamter luas gelas ukur serta tebal gelas ukur

dengan jangka sorong. Setelah itu, diukur jarak 20 cm dan 30 cm dengan

menggunakan meteran dan hasil pengukurannya ditandai dengan karet.

Dimasukkan bola besi pada masing-masing zat cair secara bersamaan

sambil mulai dihitung waktu dengan stopwatch. Mematikan stopwatch saat

mencapai batas 20 cm dan 30 cm. Setelah itu, diambil bola besi dengan magnet

yang telah diikat menggunakan tali dengan kemiringan 45o. Mencatat hasilnya.

4.4 Analisa Hasil

Page 80: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

80

Dalam praktikum fisika dasar tentang viscositas zat cair, telah diperoleh

data hasil. Dari data tersebut diperoleh kekentalan atau viscositas yang berbeda-

beda, hal ini dipengaruhi oleh Vg, massa jenis, gravitasi bumi, serta jari-jari bola

besi. Adapun datanya adalah sebagai berikut :

- Dengan menggunakan madu, menghasilkan :

Vg20 = 1,61

η20 = 0,64

Vg30 = 1,69

η30 = 0,61

- Dengan menggunakan gliserin, menghasilkan :

Vg20 = 2,57

η20 = 0,38

Vg30 = 2,88

η30 = 0,33

- Dengan menggunakan minyak goreng, menghasilkan :

Vg20 = 5,09

η20 = 0,2

Vg30 = 5,2

η30 = 0,19

- Untuk hasil Vg20, maka digunakan rumus:

Vg20 =ht (1+2,4 ( r

R ))=20t (3,4 ( r

R ))

- Sedangkan hasil Vg30, diperoleh dari hasil penghitungan rumus :

Vg30 =ht (1+2,4 ( r

R ))=30t (3,4 ( r

R ))- Kemudian untuk menghitung η, digunakan rumus :

η = 2r 2. g .(ρb−ρo)

g .Vg

Page 81: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

81

Hal ini sesuai dengan pengetian viskositas yang dikemukakan oleh IPB

(2011), bahwa “Viskositas atau kekentalan suatu cairan adalah salah satu sifat

cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya geser”. Terbukti

dalam praktikum ini bahwa madu struktur yang lebih kental dari glyserin dan

minyak goreng karena nilai η-nya paling besar.

Menurut Suciyati (2010) data hasil pengamatan yang telah ia amati tentang

viscositas zat cair ialah:

Gliserin (20 cm)

Masa bola (gr) = 0,441

ρo (gr/cm3) = 1,3

R (cm) = 3,07

r (cm) = 0,25

t (sekon) = 0,55

Vg (cm/s) = 37,63

η (poise) = 0,076

Gliserin (30 cm)

Masa bola (gr) = 0,441

ρo (gr/cm3) = 1,3

R (cm) = 3,07

r (cm) = 0,25

t (sekon) = 1,33

Vg (cm/s) = 27,48

η (poise) = 0,035

Madu (20 cm)Masa bola (gr) = 0,441

ρo (gr/cm3) = 0,9

R (cm) = 3,07

r (cm) = 0,25

t (sekon) = 0,97

Vg (cm/s) = 16,51

η (poise) = 0,048

Madu (30 cm)

Masa bola (gr) = 0,441

ρo (gr/cm3) = 0,9

R (cm) = 3,07

r (cm) = 0,25

t (sekon) = 1,88

Vg (cm/s) = 16,52

η (poise) = 0,060

Gliserin (20 cm)Masa bola (gr) = 0,441

ρo (gr/cm3) = 0,9

Gliserin (30 cm)

Masa bola (gr) = 0,441

ρo (gr/cm3) = 0,9

Page 82: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

82

R (cm) = 3,07

r (cm) = 0,25

t (sekon) = 0,23

Vg (cm/s) = 90,00

η (poise) = 0,011

R (cm) = 3,07

r (cm) = 0,23

t (sekon) = 0,37

Vg (cm/s) = 81,92

η (poise) = 0,012

Page 83: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

83

5. PENUTUP

5.1 KesimpulanDari hasil praktikum Fisika Dasar tentang Viskositas Zat Cair dapat

disimpulkan bahwa:

Viskositas merupakan suatu kekentalan dari suatu Fluida yang dapat

menentukan aliran fluida tersebut.

Fluida merupakan zat cair yang bergerak secara kontinue apabila

mengalami geseran.

Untuk menentukan viskositas suatu zat digunakan rumus :

η¿2r2 . g . (ρb− ρo)

g .VgDimana g = 10 m/s2 dan Vg adalah kecepatan terminal.

Kecepatan terminal adalah kecepatan yang mencapai maksimal.

Kecepatan terminal dirumuskan dengan :

Vg = ht (1+2,4 ( r

R ))Dimana r = adalah jari-jari bola dan R = adalah jari-jari luar gelas ukur

Urutan kekentalan sampel dari yang tinggi adalah madu, glyserin, minyak

5.2 Saran

Dalam praktikum Fisika Dasar tentang Viskositas Zat Cair diharapkan

praktikan dapat lebih sigap dalam mematikan stopwatch agar hasil yang

diperoleh bisa lebih valid.

Page 84: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

84

DAFTAR PUSTAKA

Anthonyus. 2008. Viskositas. http://mizh-uyung.blogspot.com/2009/03/viskositas-

on-thu-06-of-march-2008-0549.html.

Diakses pada tanggal 15 November 2011, pukul 14.00 WIB.

Anwar. 2008. Hukum Stokes.

http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/12-anwar157-

166.pdf

Diakses pada tanggal 15 November 2011, Pukul 14.00 WIB.

Budiarso. 2003. Mekanika Fluida. Jakarta : Erlangga.

De Man, J.M. 1989. Kimia Makanan. Edisi Kedua. Penerjemah : Padmawinata K.

ITB Press. Bandung.

Geofact. 2008. Hukum Stokes. http://www.geofacts.co.cc/2008/10/laporan-

viskositas.html

Diakses pada tanggal 14 November 2011, pukul 18.00 WIB.

Guru Muda. 2010. Hukum Poiseuille. http://www.gurumuda2010.com/viskositas

Diakses pada tanggal 14 November 2011, pukul 20.00 WIB.

IPB. 2011. Mekanika Fluida. http://web.ipb.ac.id/~erizal/makflud/modul1.pdf

Diakses pada tanggal 15 November 2011, pukul 15.00 WIB.

Juniarto, dkk. 2006. Produksi Gelatin dari Tulang Ikan dan Pemanfaatannya

sebagai Bahan Dasar Pembuatan Cangkang Kapsul. Universitas

Padjadjaran.

Maria. 2011. Hukum Poiseuille.

http://mariadeline36.wordpress.com/2011/03/13/hukumpoiseuille

Diakses pada tanggal 15 November 2011, Pukul 15.00 WIB.

Mizh. 2009. Viskositas. http://mizh-uyung.blogspot.com/2009/03/viskositas-on-

thu-06-of-march-2008-0549.html

Diakses pada Tanggal 15 November 2011, pukul 14.00 WIB.

Page 85: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

85

Munsonetal, dkk. 2003. Mekanika Fluida. Jakarta : Erlangga.

Praweda. 2010. Fluida.

http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/sponsor+pendamping/praweda/fisika/

0276%fis-1-4a.html

Diakses pada tanggal 14 November 2011, pukul 18.00 WIB.

Rully. 2010. Viskositas. http://spektrum.blogspot.com/viskositas.an-thu-06-of-

march-2008-0549.html

Diakses pada tanggal 15 November 2011, pukul 14.00 WIB.

Suroso. 2008. http://surososipil.files.wordpress.com/2008/08/bab-i.pdf

Diakses pada tanggal 15 November 2011, pukul 16.30 WIB.

Unpad. 2011. Manfaat Viskositas.

http://repository.unpad.ac.id/bitsream/handle/123456789/1216/produksi-

gelatin-dari-tulang-ikan.pdf?sequence=1

Yusika. 2010. Hukum Stokes. http://umitrastikes.blogspot.com/2010/07/koefisien-

viskositas-hukum-stokes.html

Diakses pada tanggal 15 November 2011, pukul 16.30 WIB.

Suciyati. 2010. http://divitririaalhikmah.blogspot.com/2010/12/viskositas-zat-

cair.html

Diakses pada tanggal 14 November 2011, pukul 19.00 WIB.

Page 86: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

86

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangRefraktometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur salinitas

dan indeks bias suatu zat cair. Sementarra indek bias absolut dari suatu medium

didefinisikan sebagai laju cahaya dalam vakum pere laju cahaya dalam medium (

n= cv ). Untuk dua medium sembarang, indeks bias relatif medium -1, terhadap

medium -2, dan indeks relatif = n₁n2

dimana n1 dan n2 adalah indeks-indeks bias

absolut kedua medium (Mifta, 2009).

Bila suatu cahaya berjalan dengan sudut miring perbatasan antara dua zat

dengan indeks bias yang berbeda, maka sinar akan membelok, gejala itu diisebut

pembiasan. Bila n2 > n1 sinar akan membias, membelok mendekati garis normal

ketika masuk zat. Bila n2 < n1 , maka sinar membias menjauhi garis normal. Ini

merupakan keadaan bila arah sinar dibalik (Wikipedia,2009).

Ketika sebuah berkas cahaya mengenai sebuah permukaan bidang batas

yang memisahkan 2 medium berbeda, seperti misalnyasebuah permukaan udara

kaca, energi cahaya tersebut dipantulkan dan memasuki medium kedua.

Perubahan arah dari sinar yang ditransmisikan disebut sebagai pembiasan

(Wikipedia, 2009).

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Praktikum Fisika Dasar tentang Refraktometer adalah agar

para praktikan dapat mengetahui bagian-bagian dari refraktometer dan agar

dapat mengetahui cara penggunaan refraktometer dengan baik dan benar.

Tujuan dari Praktikum Fisika Dasar tentang Refraktometer adalah untuk

mengukur konsentrasi-konsentrasi larutan garam dengan menggunakan

refraktometer.

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum Fisika Dasar tentang Refraktometer diadakan pada Hari Senin

tanggal 10 Oktober 2011, pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB.

Praktikum Fisika Dasar tentang Refraktometer dilaksanakan di

laboratorium IIP (Ilmu-Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Brawijaya, Malang.

Page 87: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

87

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian RefraktometerRefraktometer adalah alat untuk menentukan indeks cairan atau padatan,

bahan transparan dengan refraktomery. Sebagai prisma umum menggunakan 3

prinsip, 1 dengan indeks bias disebut prisma, 2 cahaya merambat dalam transisi

antara prisma dengan media dengan kecepatan yang berbeda indeks bias

(Devitri, 2010).

Refraktometer tradisional digunakan untuk sumber cahaya sinar matahari

atau lapu pijar untuk berpisah dengan filter warna detektor adalah skala yang

dapat dibaca sistem optik (Widodo,2010).

Dalam kebanyakan sistem optik digunakan lebih dari satu permukaan

pembias dan pemantul. Bayangan yang terbentuk oleh permukaan yang pertama

berlaku sebagai objek untuk permukaan yang kedua, dan bayangan yang

dibentuk oleh permukaan yang kedua merupakanobjek untuk peremukaan yang

ketiga dan seterusnya (Sutrisno,1982).

2.2 Gambar Refraktometer

(Google Image,2011)

Page 88: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

88

2.3 Pembiasan CahayaTelah kita ketahui bahwa cahaya mengenai bidang batasan antara dua

medium (misalnya udara dan garam), maka cahaya akan dibelokkan. Peristiwa

pembelokan cahaya ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium

inilah yang disebut pembiasan cahaya (Sutrisno, 1982).

Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya matahari melewati bidan

batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias mutlak suatu

bahan adalah perbandingan kecepatan cahaya dibidan tersebut. Sedangkan

indeks bias relatif adlah perbandingan indeks bias dua medium yang berbeda

(Swastikayana, 2009).

2.4 Hukum SnelliusHukum snellius adalah rumus matemetika yang memberikan bayangan

antara sudut datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang

melalui batas antara dua medium isotopik berbeda, seperti udara dan gelas.

Nama hukum ini diambil dari nam matematikawan Belanda Willbrand Snellius,

yang merupakan salah satu penemunya. Hukum ini juga dikenal sebagai hukum

descartes atau hukum pembiasan cahaya (Kanginan, 2002).

Menurut Afandi (2008), hukum ini menyebutkan bahwa nisbah sinus dan

sudut bias pada adalah konstan yang dalam medium. Perumusan lain yang

ekuivalen adalah nisbah sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah

kecepatan kedua cahaya, pada kedua medium yang sama dengan nisbah

kecepatan cahaya kebalikan indeks bias. Perumusan matematis hukum snellius

adalah :

sinQ₁sinQ₂

=V ₁V ₂

=n₁n₂ atau

n1sinQ1=¿ n₂sinQ ₂

V 1sinQ2=V 2sinQ1

Page 89: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

89

2.5 Indeks Bias CahayaIndeks bias absolute dari suatu medium didefinisikan sebagai laju cahaya

dalam vacum per laju cahaya dalam medium, yang mempunyai perumusan

matematis (n= cv ). Untuk dua medium sembarang, indeks bias relatif medium -1,

terhadap medium -2, dan indeks relatif = n₁n2

dimana n1 dan n2 adalah indeks-

indeks bias absolut kedua medium (Schaum’s,2006).

Bila larutan, misalnya larutan garam mempunyai indeks bias air murni,

maka semakin besar konsentrasi larutan garam, maka indeks bias semakin

besar pula dengan sifat tersebut. Maka perubahan indeks bias dapat

memantulkan kementriannya (Afandi,2008).

2.6 Tabel Indeks BiasMenurut Johan (2008), adapun data tabel indeks bias adalah sebagai

berikut :

MediumIndeks bias ( n= c

v¿

Udara hampa

Udara pada (stp)

Air

Es

Alkohol Etil

Gliserol

Kaca

Kuas Lebur

Kaca korona

Api Cahaya/Kaca Flinta

Lucite/Plexy Glass

Garam Dapor (NaCl)

Berlian

1.0000

1,0003

1,333

1,31

1,36

1,48

1,50

1,46

1,52

1,58

1,51

1,53

2,42

Page 90: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

90

Menurut Hutabarat (1986), data tabel indeks bias adalah sebagai berikut :

MEDIUM INDEKS BIAS (n=c/v)

Hampa udara

Udara @ STP

Helium (1atm)

Hidrogen (1atm)

Karbon dioksida

Benzene @ 200

Air

Karbon Disulfida

Intan @ suhu kamar

Ambar @ suhu kamar

Natrium Klorida

1

1.000.292,6

1.000.036

1.000.132

1.000.045

1.501

13330

1628

2,419

1,55

1,50

2.7 Salinitas Air Laut, Payau, dan TawarMenurut Widodo (2010), salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar

garam berlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam

dalam tanah. Adapun data persenan salinitas air laut, payau dan tawar ialah :

INDIKATOR %

Air laut

Payau

Air tawar

3 – 5

0.05 – 3

< 0,05

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air.

Salinitas dapat mengacu pada kkandungan garam atau tanah. Kandungan

garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil

sehingga air di tempat ini dikategorikan air laut. Kandungan garam sebenarnya

pada air ini secara definisi kurang dari 0,5%. Jika lebih dari itu air dikategorikan

sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasi 3 sampai 5% ia disebut

brine (Nontji, 2007).

Page 91: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

91

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan FungsiAlat-alat yang digunakan pada Praktikum Fisika Dasar tentang

Refraktometer adalah :

a) Refraktometer : untuk mengukur salinita dan indek bias suatu zat

cair

b) Beaker Glass : untuk menyimpan larutan

c) Gelas ukur 100 ml : untuk mengukur volume air garam

d) Pipet tetes : untuk memindahkan larutan dalam skala kecil

e) Spatula : untuk mengaduk dan menghomogenkan larutan

f) Timbangan digital : untuk menimbang massa garam

g) Washing bottle : sebagai tempat aquades

h) Nampan : sebagai tempat alat dan bahan

i) Lampu pijar : sebagai sumber cahaya

j) Sendok tanduk : untuk mengambil garam

3.2 Skema KerjaDisiapkan alat dan bahan

Ditimbang garam dengan timbangan digital

0,04 gram; 0,1 gram; 0,2 gram; 0,3 gram; 0,4 gram

Diukur aquades sebanyak 10 ml dengan gelas ukur

Dituangkan NaCl dan aquades ke dalam masing-masing beaker

glass yang telah diberi kertas label

Dihomogenkan dengan spatula

Diambil masing-masing larutan dengan pipet tetes

Diteteskan pada kaca prisma refraktometer

Ditutup penutup refraktometer dengan derajat kemiringan 450

Diamati indek bias dan salinitas ke arah sumber cahaya

Dicatat

Hasil

Page 92: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

92

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa ProsedurPertama-tama dipersiapkan lat dan bahan yang akan digunakan dalam

praktikum tentang Refraktometer. Alat-alat yang digunakan adalah refraktometer

yang berfungsi untuk mengukur indeks bias dan salinitas suatu zat cair. Beaker

glass 100 ml sebagai tempat sementara larutan NaCl. Gelas ukur 100 ml sebagai

alat untuk mengukur volume aquades. Pipet tetes untuk mengambil larutan

dangan skala kecil. Sendok tanduk untuk mengambil butir NaCl, spatula untuk

menghomogenkan larutan, nampan sebagai tempat alat dan bahan, timbangan

digital untuk menimbang massa garam dan washing bottle sebagai wadah

aquades. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah garam sebagai zat

terlarut, dan obyek pembuat larutan NaCl. Larutan NaCl 0,04 gram; 0,1 gram; 0,2

gram; 0,3 gram; 0,4 gram sebagai indikator yang akan diamati, kertas sebagai

alas garam saat ditimbang, aquades sebagai zat pelarut, dan kertas label untuk

menandai beaker glass.

Langkah pertama disiapkan alat dan bahan, lalu diambil NaCl padat

dengan sendok kemudian ditimbang garam padat dengan menggunakan

timbangan digital dengan massa 0,04 gram; 0,1 gram; 0,2 gram; 0,3 gram; 0,4

gram. Langkah selanjutnya adalah mengukur aquades sebanyak 10 ml dengan

gelas ukur. Kemudian dituangkan NaCl kristal yang telah ditimbang ke dalam

masing-masing beaker glass yang telah diberi label. Lalu memasukkan aquades

sebanyak 10 ml ke masing-masing beaker glass kemudian dihomogenkan

dengan spatula. Lalu diambil masing-masing larutan dengan pipet tetes,

diteteskan pada kaca prisma refraktometer, lalu ditutup kaca prisma

refraktometer dengan kemiringan sudut 450. Kemudian diamati indeks bias dan

salinitasnya ke arah sumber cahaya lalu dicatat hasilnya.

Page 93: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

93

4.2 Data Hasil PerhitunganDari hasil pengamatan Fisika Dasar tentang Refraktometer diperoleh hasil

sebagai berikut :

Menggunakan larutan garam (NaCl)

No Garam Air (ml)Konsentrasi

(gr/ml)Indeks bias (n)

Kec.cahaya

(v)

1 0,04 10 4.10-3 1,0001 2,99.108

2 0,1 10 1.10-2 1,004 2,98.108

3 0,2 10 2.10-2 1,010 2,97.108

4 0,3 10 3.10-2 1,024 2,92.108

5 0,4 10 4.10-2 1,030 2,9.108

∑ ¿0,1004 ∑ ¿5,0681 ∑ 14,76.108

n = 1,015 v = 2,95.108

Perhitungan kecepatan cahaya (c) :

a) Larutan NaCl 0,04 gram

V = c

n

= 3.108

1,0001

= 2,99.108 cm/s

b) Larutan NaCl 0,1 gram

V = c

n

= 3.108

1,004

= 2,98.108 cm/s

c) Larutan NaCl 0,2 gram

V = c

n

= 3.108

1,010

= 2,97.108 cm/s

Page 94: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

94

d) Larutan NaCl 0,3 gram

V = c

n

= 3.108

1,024

= 2,92.108 cm/s

e) Larutan NaCl 0,4 gram

V = c

n

= 3.108

1,030

= 2,9.108 cm/s

Page 95: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

95

4.2.2 Perhitungan Adapun perhitungan dari hasil percobaan ialah :

Garam n (n – n) (n - n)²V =

cn

V - v (v - v)²

0,04 1,0001 1,0001-

1,013 =

-0,0129

(0,0129)2

= 0,00016

= 16.10-4

2,99.108 2,99.108-

2,95.108

= 0,04.108

(0,04.108)2

=

0,0016.1016

0,1 1,004 1,004-

1,013 =

-0,009

(-0,009)2=

0,000081

= 81.10-5

2,98.108 2,98.108 –

2,95.108

=0,03.108

(0,03.108)2

=

0,0009.1016

0,2 1,010 1,010-

1,013 =

-0,003

(-0,003)2

= 9.10-6

2,97.108 2,97.108 –

2,95.108

=0,02.108

(0,02.108)2

=

0,0004.1016

0,3 1,030 1,030-

1,013 =

0,017

(0,017)2

= 0,00028

= 28.10--4

2,92.108 2,92.108-

2,95.108

=

-0,03.108

(-0,03.108)2

=

0,0009.1016

0,4 1,030 1,030-

1,013

= 0,017

(0,017)2

=0,00028

=28.10-4

2,9.108 2,9.108-

2,95.108 =

- 0,05.108

(-0,05.108)2

=

0,0025.1016

Jumlah ∑ =

0,00065

∑=

0,0063.1016

4.2.3 Kecepatan Cahaya4.2.3.1 Ralat Mutlak (A)

A = √∑ (v−v ) ²n(n−n)

= √ 0,0063×1016

20 = √0,000315×1016 = 0,017.108

4.2.3.2 Ralat Nisbi (I)

I = AV × 100% = 0,017×108

2,99×108 × 100% = 0,568%

Page 96: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

96

4.2.3.3 Keseksamaan (K)K = 100% - I

= 100% - 0,568%

= 99,432%

4.2.3.4 Hasil PengamatanHp = v + A

= 2,99.108 + 0,017.108

= 3,007.108

4.2.4 Indeks Bias4.2.4.1 Ralat Mutlak (A)

A = √∑ (v−v ) ²n(n−n)

= √ 0,0006520 = √0,0000325 = 0,0057

4.2.4.2 Ralat Nisbi (I)

I = AV × 100% = 0,00571,017 × 100% = 0,56 %

4.2.4.3 Keseksamaan (K)K = 100% - I

= 100% - 0,56%

= 99,44%

4.2.4.4 Hasil PengamatanHp = v + A

= 1,013 + 0,0057

= 1,0187

Page 97: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

97

4.3 Analisa HasilAdapun hasil pengamatan pada larutan NaCl, untuk mengetahui indeks

bias dan salinitas larutan ialah :

NO GARAM (gram) SALINITAS INDEKS BIAS (n)

1 0,04 1 1,0001

2 0,1 3 1,004

3 0,2 14 1,010

4 0,3 32 1,024

5 0,4 40 1,030

Larutan garam disiapkan dengan konsentrasi 0,04 gram, kemudian

diteteskan pada kaca prisma refraktometer, setelah ditutup dan diamati memiliki

hasil indeks bias 1,0001 dan salinitas 1.

Larutan garam yang kedua disiapkan lalu diberi perlakuan yang sama

seperti larutan pertama dan setelah diamati hasil indeks biasnya 1,004 dan

salinitasnya 3.

Larutan garam yang ketiga disiapkan lalu diberi perlakuan yang sama

seperti larutan pertama dan setelah diamati hasil indeks biasnya 1,010 dan

salinitasnya 14.

Larutan garam yang keempat disiapkan lalu diberi perlakuan yang sama

seperti larutan pertama dan setelah diamati hasil indeks biasnya 1,024 dan

salinitasnya 32 dan untuk yang kelima indeks biasnya 1,030 dan salinitasnya 40.

Page 98: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

98

5. PENUTUP

5.1 KesimpulanSetelah melakukan Praktikum Fisika Dasar tentang Refraktometer dapat

ditarik kesimpulan :

Refraktometer adalah sebuah alat pengukur untuk menentukan indeks bias

cairan atau padat, bahan transparan.

Tiga prinsip pengukuran pada refraktometer yaitu transmitter, merumput

insiden total refleksi.

Hukum pembiasan cahaya ada 2, yaitu :

a) Sinar datang, sinar bias, garis normal, terletak pada suatu bidang.

b) Perbandingan serius sudut dan sinus sudut bias cahaya yang memasuki

bidang batas dua medium yang berbeda selalu bernilai tetap (konstan).

Indeks bias dibedakan menjadi 2, yaitu indeks mutlak medium dan indeks

bias relatif.

5.2 SaranUntuk buku panduan praktikum seharusnya disertai dengan langkah kerja

agar para praktikan dapat lebih paham tentang praktikum yang dilakukannya.

Page 99: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

99

DAFTAR PUSTAKA

Devitri. 2010. Refraktometer. http://devitririaalhikmah.blogspot.com/2010/

12/refraktometer.html. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2011, pukul 19.00

WIB.

Google image. 2011. http://google.co.id/image. Diakses tanggal 14 Oktober

2011, pukul 16.30 WIB.

Hutabarat, S dan Stewart M.Evans. 1986. Pengantar Oceanografi. http://

Oceanografi.blogspot.com/2005/07/salinita%20air laut.html

Diakses tanggal 14 Oktober 2011, pukul 16.30 WIB.

Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan

Rosnidi, Rashed. 1990. Fisika Cahaya. Jakarta: Erlangga

Schaum’s Fisika Universitas. 2006. Terbitan ke 10

Sutrisno. 1982. Fisika Gelombang dan Optik. Bandung: ITB

Swastika pradana. 2009. http://Pradana blog’s/2009/20/pembiasan cahaya.html

Diakses tanggal 12 Oktober 2011, pukul 19.00 WIB.

Wemmy Johan blog. 2010. http://indeks fisika 21.blogspot/table-indeks-

bias.html/cahaya. Diakses tanggal 12 Oktober 2011, pukul 19.00 WIB.

Widodo. 2010. Arti Refraktometer. http://wikipedia.refraktometer-arti.com.

Diakses tanggal 12 Oktober 2011, pukul 19.00 WIB.

Page 100: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

100

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKalor merupakan suatu jenis zat yang diukur dengan kalorimeter, berbagai

pendapat tentang pengukuran suhu kalor tetapi pada kalor mekanik ini kita

menggunakan kalorimeter untuk menguji beberapa kalor jenis zat itu.

Beberapa jenis benda sudah dikenal memiliki nilai kalor jenisnya masing-

masing. Misal saja air yang kalor jenisnya 1,00 dan gelas kaca yang kalor

jenisnya 0,217.

Untuk menjelaskan bagaimana aplikasi dari konsep panas jenis zat,

kemudian akan dipakai asas black yang penggunaannya akan dijelaskan

kemudian.

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Mekanik adalah

untuk menentukan panas suatu bahan dan mengetahui konsep panas jenis zat

suatu bahan serta pemakaian asas black.

Tujuan dari Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Mekanik adalah

menentukan panas jenis suatu bahan dengan menggunakan kalorimeter serta

menjelaskan konsep panas jenis zat padat dan pemakaian asas black.

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Mekanik dilaksanakan pada hari

Senin, tanggal 17 Oktober 2011, pukul 09.00 WIB -11.00 WIB.

Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Mekanik dilaksanakan di

laboratorium IIP (Ilmu-Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Brawijaya, Malang.

Page 101: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

101

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kalor JenisMenurut Holliday (1985), perbandingan banyaknya tenaga kalor (∆Q) yang

dibekalkan pada sebuah benda untuk menaikkan temperaturnya sebanyak ∆T

dinamakan kapasitas kalor (C) dari benda tersebut, yakni :

C = kapasitas kalor = ∆Q∆T

Menurut Metana (2010), Kalor jenis adalah jumlah energi yang dipindahkan

dari suatu benda atau tubuh ke benda lain akibat dari suatu perbedaan tubuh

tersebut. Kalor dinyatakan dalam satuan energi Joule (J) menurut satuan SI.

Kalor umumnya dinyatakan dalam satuan kalori (kkal). Satuan kalori adalah

jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebanyak 10C

pada suhu kamar (293 K).

Kalor jenis C = banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan

suhu (T) satu satuan massa (m) benda sebesar satu derajat celcius (UPI, 2009).

2.2 Pengertian Tara Kalor MekanikUsaha yang dilakukan oleh beban (m) dapat dihitung demikian pula dengan

kalor yang dihasilkan dalam kalorimeter. Kemudian perbandingan antara usaha

dengan kalor selalu tetap yaitu 4,2 Joule/Kalori. Bilangan inilah yang dinamakan

Tara Kalor Mekanik (Tobing, 2009).

Pada abad 19 prinsip kekekalan tenaga dan harus ada suatu hubungan

tertentu diantaranya yang dinamakan ekivalen dari kalor atau kalor mekanik.

(Halman, 1988)

2.3 Pengertian Kalorimeter dan GambarKalorimeter adalah alat untuk mengukur panas dari reaksi yang

dikeluarkan. Benda ini digunakan untuk menghitung energi dari makanan dengan

membakan makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah energi yang

meningkat dalam suhu kamar kalorimeter (UPI, 2009).

Menurut Cromer (1994), kalor dipindahkan dari atau ke sistem diukur di

dalam alat yang dinamakan kalorimeter, yang terdiri dari sebuah wadah cuplikan

kecil yang dibenamkan dalam sebuah bejana air yang besar. Bejana luar itu

Page 102: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

102

disekat dengan baik sekali di sebelah luar untuk menghalangi lubang kamar

mencapai air, sedangkan wadah di dalam dibuat dari tembaga atau suatu bahan

penghantar kalor yang lain untuk mengijinkan kalor secara mudah dipertukarkan

antara wadah itu dan air.

(Google image, 2011)

2.4 Teori Asas BlackTeori asas black pada pencampuran zat di mana berbunyi pada

pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih

tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat dan suhunya lebih rendah

(Sitorus, 2004).

Menurut Efrizon (2007), Joseph Black (1720-1799), seorang ilmuan Inggris

telah melakukan perhitungan mengenai pertukaran kalor pada suatu zat dan

menyimpulkan bahwa kalor yang dilepas oleh suatu zat akan sama dengan kalor

yang diterima oleh zat lainnya. Hukum kekekalan energi inilah yang dikenal

dengan asas black. Qlepas = Qterima.

Page 103: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

103

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan FungsiAlat yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor

Mekanik adalah sebagai berikut :

Kalorimeter :untuk menentukan kalor jenis benda

Kettle uap :untuk memanaskan air

Stopwatch :untuk menghitung waktu

Termometer :untuk mengukur suhu air

Gelas ukur 100 ml :untuk mengukur volume air yang diperlukan

Pinset :untuk mengambil dan memindahkan benda

padat

Kain serbet : untuk mengeringkan alat praktikum

Timbangan digital :untuk menimbang massa benda dengan

ketelitian 10-2

Nampan : untuk meletakkan alat dan bahan

3.2 Bahan dan FungsiBahan yang digunakanm dalam Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor

Mekanik adalah sebagai berikut :

Alumunium : sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya

Kaca : sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya

Air : sebagai media perambatan kalor

Page 104: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

104

3.3 Skema Kerja3.3.1 Alumunium

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang kalorimeter bagian dalam dan pengaduknya

dengan timbangan digital

Diisi kalorimeter dengan air sebanyak 50 ml

Ditimbang alumunium dengan timbangan digital

Dimasukkan alumunium ke kettel uap yang berisi 100

ml lalu dipanaskan selama 60 s

Diamati suhu air panas dalam kettle uap menggunakan

termometer dan dicatat sebagai T1

Diamati suhu air dalam kalorimeter dan dicatat sebagai

T2

Diambil alumunium panas dan dimasukkan ke dalam

kalorimeter dengan menggunakan pinset

Dicampurkan alumunium panas dengan air dalam

kalorimeter selama 60 s

Dicatat suhu tertinggi dalam kalorimeter dan dicatat

sebagai T3

Hasil

Page 105: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

105

3.3.2 Kaca

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang kalorimeter bagian dalam dan pengaduknya

dengan timbangan digital

Diisi kalorimeter dengan air sebanyak 50 ml

Ditimbang kaca dengan timbangan digital

Dimasukkan kaca ke kettle uap yang berisi 100 ml lalu

dipanaskan selama 60 s

Diamati suhu air panas dalam kettle uap menggunakan

termometer dan dicatat sebagai T1

Diamati suhu air dalam kalorimeter dan dicatat sebagai T2

Diambil kaca panas dan dimasukkan ke dalam kalorimeter

dengan menggunakan pinset

Dicampurkan alumunium panas dengan air dalam

kalorimeter selama 60 s

Dicatat suhu tertinggi dalam kalorimeter dan dicatat

sebagai T3

Hasil

Page 106: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

106

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa ProsedurDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Tara kalor Mekanik diperlukan alat

dan bahan. Alat-alat yang digunakan adalah kalorimeter untuk mengukur kalor

jenis suatu benda atau zat, termometer untuk mengukur suhu, stopwatch untuk

mengukur waktu, kettle uap untuk memanaskan air, timbangan digital untuk

mengukur massa dengan ketelitian 10-2, pinset untuk mengambil dan

memindahkan bahan dari kettle uap ke kalorimeter, nampan untuk tempat alat

dan bahan.

Bahan yang digunakan adalah kaca sebagai bahan yang akan diukur kalor

jenisnya, alumunium sebagai bahan yang akan diukur kalor jenisnya, dan tissue

untuk membersihkan alat-alat praktikum yang telah digunakan.

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan kemudian ditimbang kalorimeter

bagian dalam dan pengaduknya dengan timbangan digital kemudian kalorimeter

diisi dengan air sebanyak 50 ml. Setah itu, ditimbang alumunium dengan

timbangan digital. Diambil juga potongan kaca lalu ditimbang. Kemudian kedua

benda itu dimasukkan ke dalam kettle uap yang berbeda dan dipanaskan selama

60 s. Diamati suhu air panas dalam kettle uap dengan menggunakan termometer

dan dicatat sebagai T1. Diamati suhu air dalam kalorimeter dan dicatat sebagai

T2. Kemudian diambil benda-benda dari kettle uap dengan pinset dan

dimasukkan dalam kalorimeter selama 60 s. Dicatat sebagai T3 lalu menentukan

hasil.

Page 107: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

107

4.2 Data4.2.1 Alumunium

Massa Suhu

Air 50 gram T1 T2 T3

Kalorimeter 112,36 gram500C 260C 280C

Alumunium 1,92 gram

4.2.2 Kaca

Massa Suhu

Air 50 gram T1 T2 T3

Kalorimeter 112,36 gram500C 260C 290C

Kaca 2,72 gram

4.3 Perhitungan4.3.1 Alumunium

Cg = A (T 3−T 2)

B (T 1−T 3 )+K (T 3−T 2)

= 50 (28−26)

1,92 (50−28 )+112,36 (28−26)

= 10042,24+224,72

= 0,37 kal/gram0C

4.3.2 Kaca

Cg = A (T 3−T 2)

B (T 1−T 3 )+K (T 3−T 2)

= 50 (29−26)

2,72 (50−29 )+112,36 (29−26)

= 15057,12+337,08

= 0,38 kal/gram0C

Page 108: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

108

4.4 Analisa HasilDari data pada tabel 4.2.1 diperoleh data massa air 50 gram, massa

kalorimeter 112,36 gram, massa alumunium 1,92 gram, T1 = 500C, T2 = 260C, T3

= 280C, maka setelah dimasukkan ke rumus

Cg = A (T 3−T 2)

B (T 1−T 3 )+K (T 3−T 2)

Diperoleh kalor jenis alumunium sebesar 0,37 kal/gram0C

Sedangkan dari data pada tabel 4.2.2 diperoleh data massa air 50 gram,

massa kalorimeter 112,36 gram, massa kaca 2,72 gram, T1 = 500C, T2 = 260C,

T3 = 290C, maka setelah dimasukkan ke rumus

Cg = A (T 3−T 2)

B (T 1−T 3 )+K (T 3−T 2)

Diperoleh kalor jenis alumunium sebesar 0,38 kal/gram0C

Menurt Lohat (2009), ada beberapa contoh kalor jenis bahan, diantaranya :

JENIS BENDAKALOR JENIS (C)

J/Kg0C Kkal/Kg0C

Air 4180 1,00

Alkohol (etyl) 2400 0,57

Es 2100 0,50

Kayu 1700 0,40

Alumunium 900 0,22

Marmer 860 0,20

Kaca 840 0,20

Besi/baja 450 0,11

Tembaga 390 0,093

Perak 230 0,056

Raksa 140 0,034

Timah hitam 130 0,031

Page 109: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

109

Emas 126 0,030

5. PENUTUP

5.1 KesimpulanDari Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Mekanik ini dapat

dismpulkan bahwa :

Kalor jenis adalah banyaknya energi panas yang dibutuhkan untuk

menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 10C.

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan kalor jenis

benda.

Rumus yang digunakan untuk menghitung kalor jenis adalah

Cg = A (T 3−T 2)

B (T 1−T 3 )+K (T 3−T 2)

Untuk alumunium yang memiliki massa air 50 gram, massa kalorimeter

112,36 gram, massa alumunium 1,92 gram, T1 = 500C, T2 = 260C, T3 =

280C, memiliki kalor jenis sebesar 0,37 kal/gram0C.

Untuk kaca yang memiliki massa air 50 gram, massa kalorimeter 112,36

gram, massa kaca 2,72 gram, T1 = 500C, T2 = 260C, T3 = 290C memiliki

kalor jenis sebesar 0,38 Kal/gram0C.

5.2 SaranDalam melakukan Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Mekanik ini

hendaknya praktikan teliti dalam membaca termometer agar tidak terjadi

kesalahan data dan perhitungan.

Page 110: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

110

DAFTAR PUSTAKA

Cromer, Alan H. 1994. Fisika Untuk Ilmu-Ilmu Hayati edisi kedua. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press

Efrizon, Umar. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact

Google image. 2011. http://google.co.id/image

Diakses tanggal 20 Oktober 2011, pukul 21.00 WIB

Halliday, David dan robert Resnick. 1985. Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:

Erlangga

Halman. 1988. Tara Kalor Mekanik. http://id.yahoo-answer.com

Diakses tanggal 19 Oktober 2011, pukul 20.00 WIB

Lohat, Alexander San. 2009. Kalor Jenis. http://www.gurumuda.com

Diakses tanggal 26 Oktober 2011, pukul 13.30 WIB

Metana, Arga. 2010. Kalor. http://www.argametana.blogspot.com

Diakses tanggal 20 Oktober 2011, pukul 21.00 WIB

Sitorus. 2004. Teori Asas Black. http://sepenggal.wordpress.com

Diakses tanggal 19 Oktober 2011, pukul 20.00 WIB

Tobing. 2009. Tara Kalor Mekanik. http://idatobing.blogspot.com

Diakses tanggal 19 Oktober 2011, pukul 20.00 WIB

Upi edu. 2009. Kalor. http://kimia.upi.edu.utam/bahanajar/kuliahweb/2009/

0700746/materi.htm

Diakses tanggal 19 Oktober 2011, pukul 20.00 WIB

Page 111: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

111

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik dimisalkan seperti panas, hanya secara berbeda mempunyai juga

suatu sifat kehadiran di mana-mana tertentu nyaris tiada perubahan yang dapat

terjadi di atas bumi tanpa dibarengi oleh gejala elektrika. Apabila air menguap air

menyala, apabila dua jenis logam yang bersuhu berbeda bersentuhan dengan

suatu larutan, sulfat tembaga, dan begitu selanjutnya, maka proses-proses

elektrika serentak terjadi dan gejala-gejala fisika dan kimiawi lebih tampak.

Kalor biasa termasuk termal, baheng atau panas. Kalor bukan berarti zat

alel, sebab itu tidak dapat ditimbang massa kalornya jika kalor bukan zat,

seharusnya kalor tidak dapat mengalir.

Nilai perbandingan energi listrik dan energi panas sendiri diberi nama tara

kalor listrik yang diberi simbol J, sebagai penghormatan kepada Joule.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Listrik ini adalah

untuk mengetahui nilai air kalorimeter dan konstanta joule.

Tujuan dari Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Listrik ini adalah

untuk menentukan besarnya nilai konstanta joule.

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Listrik dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 10 Oktober 2011, pukul 09.00-11.00 WIB.

Page 112: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

112

Praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Listrik dilaksanakan di

Laboratorium IIP (Ilmu-Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Brawijaya, Malang.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tara Kalor ListrikKalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang

menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya berubah.

Kalor melupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun

yang dilepas oleh suatu benda (Kira, 2010).

Untuuk menghitung jumlah perpindahan energi kalor ke listrik dan

sebaliknya, hal ini disebut dengan Tara Kalor Listrik. Sehingga diketahui

beberapa jumlah energi produk yang dihasilkan (Kamal, 2010).

Tara Kalor Listrik merupakan perbandingan antara energi listrik yang

diberikan terhadap panas yang dihasilkan. J=W/H (Joule/Kalori). Teori yang

melandasi tentang Tara Kalor listrik adalah teori Joule dan Asas Black (Andi,

2011).

Page 113: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

113

Gambar Rangkaian Saat Praktikum

2.2 Perbedaan Tara Kalor Listrik dengan Kalor JenisMenurut Alyas (2010), secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang

dimiliki suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Kalor jenis

adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat

sebesar 10C, rumus yang digunakan untuk menghitung kalor jenis suatu benda

yaitu :

C = A(T3-T2) + B(T1-T3) + K(T3-T2)

Dengan keterangan :

C = kalor jenis bahan

A = bahan air dalam kalorimeter

B = berat bahan

K = berat kalorimeter

T1 = suhu awal

T2 = suhu air awal dari kalorimeter

T3 = suhu air akhir dari kalorimeter

Menurut Fadly (2011), tara kalor Listrik adalah perbandingan antara

energi listrik yang diberikan terhadap panas yang dihasilkan. Teori yang

melandasi tentang Tara Kalor Listrik adalah hukum joule dan asas black. J = W/H

(Joule/Kalori). Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara

mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang

berada dalam kalorimeter. Energi yang hilang dalam kawat tahanan besarnya

adalah W = V.I.t (Joule) di mana, V = tegangan listrik (Volt)

I = arus listrik (Ampere)

t = lamanya mengalirkan arus listrik (detik).

Energi ini berubah menjadi panas. Jika tidak ada panas yang keluar dari

kalorimeter, maka panas yang timbul sebesar :

H = (M+Na) (ta-tm) (kalori), di mana

M = ketetapan

Page 114: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

114

Na = nilai air kalorimeter (kal/gr0C)

ta = suhu akhir air

tm = suhu mula-mula air

2.3 Manfaat di Bidang PerikananManfaat Tara Kalor Listrik di bidang perikanan yaitu sebagai energi thermal

lautan konversi, perancangan OTEC dan untuk pembuatan kapal (Praweda,

2010).

Selain itu, untuk proses pendinginan berarti memindahkan suatu panas

atau kalor dari suatu lingkungan ke lingkungan yang lainnya dengan cara-cara

tertentu diperlukan analisa termodinamika serta analisa pindah panas dan

massa untuk mengetahui proses yang terjadi (Andhika, 2009).

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan FungsiAlat-alat yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor

Listrik adalah :

a) Power supply : sebagai sumber arus listrik

b) Voltmeter : untuk mengukur tegangan listrik

c) Amperemeter : untuk mengukur kuat arus listrik

d) Kalorimeter : untuk menentukan besar kecilnya kalor

jenis

e) Kabel dan penjepit buaya : alat untuk menyambungkan power supply,

voltmeter, amperemeter dan kalorimeter.

f) Stopwatch : untuk menghitung waktu

g) Kawat kumparan : untuk konduktor panas

h) Timbangan digital matler : untuk menimbang massa air dengan

ketelitian 10-4

i) Gelas ukur 100 ml : untuk mengetahui volume air 100ml dan

150ml

j) Nampan : sebagai wadah alat dan bahan

k) Termometer : untuk mengukur suhu

Page 115: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

115

3.2 Bahan dan FungsiBahan-bahan yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang Tara

Kalor Listrik adalah :

a) Air : sebagai media perambatan kalor

b) Tissue : untuk membersihkan alat praktikum

3.3 Skema Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Dirangkai alat-alat pada Tara Kalor Listrik

Diukur volume air dengan menggunakan gelas ukur sebanyak

100 ml dan 150 ml

Ditimbang massa air dengan menggunakan timbangan digital

Dipasang termometer ke dalam kalorimeter

Dinyalakan power supply dengan tegangan

Page 116: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

116

12 V 13,8 V

Diamati voltmeter, amperemeter, dan perubahan suhu

selama 5 menit (300 s)

Dicatat hasil pengamatan praktikum

Hasil

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa ProsedurDalam melaksanakan praktikum Fisika Dasar tentang Tara kalor Listrik,

pertama-tama yang harus dilaksanakan adalah disiapkan alat dan bahan. Alat-

alat yang digunakan adalah power supply sebagai sumber arus, kalorimeter

untuk menentukan kalor jenis, amperemeter untuk mengetahui arus, voltmeter

untuk mengukur tegangan listrik, gelas ukur untuk mengukur volume air, kabel

dan penjepit buaya untuk menyambungkan power supply, voltmeter,

amperemeter, dan kalorimeter. Stopwatch untuk menghitung waktu, nampan

sebagai wadah alat dan bahan, timbangan digital untuk menimbang dengan

ketelitian 10-4, kawat kumparan untuk konduktor panas, dan termometer untuk

mengukur suhu. Sedangkan bahan yang diperlukan air sebagai media

perambatan kalor dan tissue untuk membersihkan alat-alat praktikum.

Dalam melakukan percobaan Tara Kalor Listrik pertama-tama disiapkan

alat dan bahan. Dirangkai alat-alat pada Tara Kalor Listrik. Lalu diukur volume air

sebanyak 100 ml dan 150 ml. Setelah itu ditimbang massa air dengan timbangan

digital.

Setelah itu ditimbang massa kalorimeter dan dicatat hasilnya, kemudian

menimbang massa kalorimeter yang telah diisi air. Untuk mengetahui massa air

dengan cara mengurangkan massa kalorimeter yang berisi air dengan

Page 117: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

117

kalorimeter kosong. Setelah itu dipasang termometer ke dalam kalorimeter.

Dinyalakan power supply dengan tegangan yang pertama 12 volt dan yang

kedua 13,8 volt bagi 100 ml dan 150 ml. Setelah itu diamati voltmeter,

amperemeter, dan perubahan suhu selama 5 menit dan dicatat hasilnya.

4.2 Data Hasil PengamatanSetelah melakukan pengamatan, data yang kami dapatkan dari hasil

pengamatan adalah sebagai berikut :

No Volume Massa PS 12 PS 13,8

I V T1 T2

1 150 50 v 1 12 280C 340C

2 150 50 V 1 11 280C 370C

3 100 50 v 1,8 11 280C 400C

4 100 50 V 2 12,5 280C 410C

4.3 PerhitunganUntuk mengetahui besarnya konstanta joule, maka digunakan rumus :

J = W/H = V.I.t

(x+mc)∆t

Keterangan :

V = voltase dari voltmeter

I = arus dari amperemeter

t = waktu (s)

x = ketetapan 24 kal/0C

Page 118: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

118

m = massa air

4.3.1 Volume air 150 ml, power supply 12Massa air = massa kalorimeter berisi air – massa kalori meter kosong

= 204,27 – 54,58

= 149,69

J = WH =

V . I . t(x+mc)∆ t

= 12.1.300

(24+149,69 )6

= 36001042,14

= 3,45 Joule

4.3.2 Volume air 150 ml, power supply 13,8

J = WH =

V . I . t(x+mc)∆ t

= 11.1 .300

(24+149,69 )9

= 33001563,21

= 2,11 Joule

4.3.3 Volume air 100 ml, power supply 12Massa air = massa kalorimeter berisi air – massa kalori meter kosong

= 154,35 – 54,58

= 99,77

J = WH =

V . I . t(x+mc)∆ t

= 11.1,8 .300

(24+99,77 )12

Page 119: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

119

= 59401485,24

= 3,99 Joule

4.3.4 Volume air 100 ml, power supply 13,8

J = WH =

V . I . t(x+mc)∆ t

= 12,5.2.300

(24+99,77 )13

= 75001609,01

= 4,66 Joule

4.4 Analisa HasilSetelah melakukan praktikum Tara Kalor Listrik, maka didapatkan analisa

hasil sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan volume air 150 ml, power supply 12 maka diperoleh

ketetapan joule sebesar 3,45 joule.

2. Dengan menggunakan volume air 150 ml, power supply 13,8 maka

diperoleh ketetapan joule sebesar 2,11 joule.

3. Dengan menggunakan volume air 100 ml, power supply 13,8 maka

diperoleh ketetapan joule sebesar 3,99 joule.

4. Dengan menggunakan volume air 100 ml, power supply 13,8 maka

diperoleh ketetapan joule sebesar 4,66 joule.

Page 120: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

120

5. Jadi besar kecilnya ketetapam joule, tergantung dengan besar kecilnya

tegangan, arus, waktu, massa air dan ketetapan

6. Nilai Tara Kalor Listrik mempunyai hubungan yang erat dengan pembagian

antara energi yang hilang antara kawat tahanan (w) dengan satuan joule

dengan panas yang ditimbulkan (H) dengan satuan kalori.

5. PENUTUP

5.1 KesimpulanDari praktikum Fisika Dasar tentang Tara Kalor Listrik dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang diberikan

terhadap panas yang dihasilkan

Dari definisinya sudah terlihat jelas perbedaan Tara Kalor Listrik dan Kalor

Jenis. Tara kalor Listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang

Page 121: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

121

diberikan terhadap panas yang dihasilkan sedangkan kalor jenis adalah

banyaknya kalor suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 10C.

Besar ketetapan joule sangat bergantung pada besar kecilnya tegangan

listrik, arus listrik, waktu, massa air, dan ketetapan 24 kal/0C.

Besarnya kalor jenis sangat bergantung pada besarnya kecilnya massa,

kalor, dan waktu.

J didefinisikan sebagai perbandingan energi listrik yang digunakan dan

kalor yang ditimbulkan.

Untuk air dengan volume 100 ml, massa kalorimeter kosongnya 54,58

gram sedangkan massa kalorimeter yang berisi air 154,35 gram, maka

massa air untuk volume 100 ml adalah 99,77 gram.

J yang dihasilkan untuk air 100 ml dan power supply 12 adalah 3,99

joule/kalori.

J yang dihasilkan untuk air 100 ml dan power supply 13,8 adalah 4,66

joule/kalori.

Untuk air dengan volume 150 ml, massa kalorimeter kosongnya 54,58

gram sedangkan massa kalorimeter yang berisi air 204,27 gram, maka

massa air untuk volume 150 ml adalah 149,69 gram.

J yang dihasilkan untuk air 150 ml dan power supply 12 adalah 3,45

joule/kalori.

J yang dihasilkan untuk air 150 ml dan power supply 13,8 adalah 2,11

joule/kalori.

Dengan begitu, besar kecilnya J (konstanta joule) bergantung pula dengan

besar kecilnya tegangan listrik, arus listrik, massa air, waktu yang

digunakan, perubahan suhu serta power supply yang digunakan.

5.2 SaranDalam melakukan praktikum Tara Kalor Listrik ini hendaknya praktikan

melakukannya dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan perhitungan.

Page 122: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

122

DAFTAR PUSTAKA

Alyas. 2010. Kalor jenis. http://alyaspikal.blogspot.com/20100301archiver.html

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB

Andhika. 2010. Kalor jenis. http://devitririaalhikmah.blogspot.com/2010/12/kalor-

jenis.html.

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB

Page 123: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2012/04/lap-ketik-fix-fix.docx · Web viewDalam Praktikum Fisika Dasar tentang Transpor Membran Sel langkah pertama yang harus dilakukan adalah

123

Adi. 2011. Tara Kalor Mekanis Listrik. http://rafliandi.blogspot.com/2011/09/tara-

kalor-mekanis-listrik.html.

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB

Fadly. 2011. Tara Kalor Mekanik dan Listrik.

http://siivadlie.blogspot.com/2011/10/tara-kalor-mekanik-dan -listrik.html

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB

Kemal. 2010. Tara Kalor Listrik. http://saintisboy10.blogspot.com/2010/12/tara-

kalor-listrik.html.

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB

Kira. 2010. Suhu Kalor dan Pemuaian.

http://asystosick.wordpress.com/2010/02/22/suhu-kalor-dan-pemuaian/

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB

Praweda. 2010. Manfaat tara kalor listrik. http://id.yahooanswer.com/

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2011, pukul 17.00 WIB