bayi baru lahir dengan cairan mekonium di mulut dan hidung

35
BAYI BARU LAHIR DENGAN CAIRAN MEKONIUM DI MULUT DAN HIDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian 1. Bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi yang berumur 0-28 hari bayi baru lahir dapat dibagi menjadi dua : a. Bayi normal (sehat) yang memerlukan perawatan biasa. b. Bayi gawat (high risk baby) yang memerlukan penanggulangan khusus seperti adanya asfeksia dan pendarahan. 2. Mekonium adalah tinja pertama bayi matur baru lahir, yang lengket dan berwarna hijau tua. Jika janin tidak mendapat cukup O 2 selama kehamilan dan persalinan, janin akan mengeluarkan meconium keluarnya mekonium dari vagina ibu merupakan pertanda bahwa cairan ketuban dan berwarna kekuningan atau hijau muda. (Modul 10 : BBL : 1994). B. Penyebab Janin Mengeluarkan Mekonium Sebelum Persalinan satyaexcel.blogspot.com 1

Upload: satya-excel

Post on 05-Aug-2015

564 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

BAYI BARU LAHIR DENGAN CAIRAN MEKONIUM

DI MULUT DAN HIDUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

1. Bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi yang berumur 0-28 hari bayi

baru lahir dapat dibagi menjadi dua :

a. Bayi normal (sehat) yang memerlukan perawatan biasa.

b. Bayi gawat (high risk baby) yang memerlukan penanggulangan khusus

seperti adanya asfeksia dan pendarahan.

2. Mekonium adalah tinja pertama bayi matur baru lahir, yang lengket dan

berwarna hijau tua. Jika janin tidak mendapat cukup O2 selama kehamilan

dan persalinan, janin akan mengeluarkan meconium keluarnya mekonium

dari vagina ibu merupakan pertanda bahwa cairan ketuban dan berwarna

kekuningan atau hijau muda. (Modul 10 : BBL : 1994).

B. Penyebab Janin Mengeluarkan Mekonium Sebelum Persalinan

Tidak selalu jelas mengapa mekonium dikeluarkan sebelum

persalinan, kadang-kadang hal ini terkait dengan kurangnya pasokan

O2 (hipaksia). Hipoksia akan meningkatkan peristaltik usus dan relaksasi

sfingter ani sehingga isi rektum (mekonium) di ekskresikan. Bayi-bayi dengan

resiko tinggi bawat janin (misal : kecil untuk masa kehamilan / KMK atau

hamil lewat waktu) ternyata air ketubannya lebih banyak tercampur oleh

mekonium (warna kehijauan) dibandingkan dengan air ketuban pada

kehamilan normal (APN 2007).

C. Sindrom Aspirasi Mekonium

Hal ini terjadi bila cairan amnium yang mengandung mekonium

terintalasi oleh bayi. Aspirasi mekonium menyebabkan kerusakan fisik jalan

1

Page 2: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

udara dan menghalangi pertukaran udara. Mekonium membantu pertumbuhan

patogen yang mematikan dalam jalan respirasi, karena mekonium merupakan

medium yang baik. Bagi pertumbuhan bakteri. Banyaknya mekonium juga

mengandung enzim yang bisa merusak sel epitel disaluran nafas bawah.

Bila tidak segera dibersihkan / dihisap dengan baik, maka saat bayi

aktif bernafas setelah lahir, mekonium itu akan tersedot masuk ke jaringan

paru, dan bayipun mengalami sesak nafas. (Tizzi Daffa. Multipl.com).

2

Page 3: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

RESUSITASI BAYI BARUL LAHIR

A. Penilaian

Sebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah

a. Apakah air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan) pada

presentasi kepala.

Segera setelah bayi lahir :

a. Apakah bayi menangis, bernafas spontan dan teratur, bernafas megap-

megap atau tidak bernafas

b. Apakah bayi lemas atau tungkai

B. Keputusan

Putusan perlu dilakukan tindakan resustasi apabila :

a. Air ketuban bercampur mekonium

b. Bayi tidak bernafas atau megap-megap

c. Bayi cemas atau tungkai

C. Tindakan

Segera lakukan tindakan apabila :

a. Bayi tidak bernafas atau megap-megap atau lemas, lakukan langkah-

langkah resustasi BBL

1. Persiapan Resustasi BBL

Di dalam setiap persalinan penolong harus selalu siap melakukan

tindakan resusitasi bayi baru lahir. Kesiapan untuk bertindak dapat

menghindarkan kehilangan waktu yang sangat berharga bagi upaya

pertolongan. Walaupun hanya beberapa menit tidak bernafas, bayi baru

lahir dapat mengalami kenaikan otak.

a. Persiapan keluarga

3

Page 4: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga

mengenai kemungkinan-kemungkinan yang dapat pada ibu dan

bayinya.

b. Persiapan tempat resusitasi

Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat

resusitasi gunakan ruangan yang hangat dan terang. Tempat resusitasi

hendaknya rata keras, bersih dan kering, misalnya meja, dipan atau di

atas lantai beralas tikar kondisi yang rata diperlukan untuk mengatur

posisi kepala bayi tempat resusitasi sebaiknya didekat sumber pemanas

(misal : lampu surat) dan tidak banyak tiupan angin (jendela atau pintu

yang terbuka biasanya digunakan lampu surat atau bahkan berdaya 60

watt atau lampu gas minyak bumi (petromax, nyalakan lampu

menjelang kelahiran bayi

c. Persiapan alat

Sebelum menolong persalinan, selain peralatan persalinan, siapkan

juga alat-alat resusitasi dalam keadaan siap pakan, yaitu :

1) 2 helai kain / handuk

2) Bahan ganjal bahu bayi, berupa kain, kaos, selendang, handuk

kecil/bantul kecil

3) Alat penghisap lendir delle atau bulu karet

4) Tabung dan sungkap atau balon atau sungkup neonatal

5) Kotak alat resusitasi

6) Jam atau pencatat waktu.

2. Langkah-langkah Resusitasi BBL

a. Langkah awal

Sambil melakukan langkah awal

Beritahu ibu dan keluarganya bahwa bayinya memerlukan bantuan

untuk memulai bernafas dan minta keluarga mendampingi ibu.

4

Page 5: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

Langkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam waktu 30 detik)

secara umum 6 langkah awal dibawah ini cakup untuk merangsang

bayi baru lahir.

b. Jaga bayi tetap hangat

1) Alat pemancar panas telah diaktifkan sebelumnya sehingga tempat

meletakkan bayi hanya.

2) Letakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut ibu atau dekat

perineum dan selimuti bayi dengan kain tersebut, potong tali pusat.

3) Pindahkan bayi keatas kain ke tempat resusitasi di bawah alat

pemancar panas tubuh dan kepala bayi dikeringkan dengan

menggunakan handuk dan selimut hangat (apabila diperlukan

penghisapan mekonium, dianjurkan menunda pengeringan tubuh

yaitu setelah mekonium dihisap dari trakea).

c. Atur posisi bayi

1) Baringkan bayi terlentang di alas yang di atas dengan kepala

didekat penolong

2) Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi, sehingga bahu terangkat

¾ sampai 1 inci (2-3 cm).

d. Isap Lendir / Bersihkan jalan nafas

1) Kepala bayi dimirngkan agar cairan berkumpul di mulut dan tidak

difaring bagian belakang.

2) Mulut dibersihkan terlebih dahulu dengan maksud.

Cairan tidak teraspirasi

Hisapan pada hidung akan menimbulkan pernafasan megap-megap

3) Apabila mekonium kental dan bayi mengalami depresi harus

dilakukan penghisapan dari trakea dengan menggunakan pipa

endotrakea (pipa et)

5

Page 6: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

e. Keringkan dan rangsang bayi

1) Keringkan bayi mulai dari mulut kepala dan bagian tubuh lainnya

dengan sedikit tekanan rangsangan ini dapat memulai pernafasan

bayi atau pernafasan lebih baik.

2) Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara di bawah ini :

Menepuk atau menyentil telapak kaki

Menggosok punggung, perut, dada, atau tungkai bayi dengan

telapak tangan.

f. Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi

1) Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang

baru

2) Selimuti bayi dengan kain tersebut, jangan tutupi bagian muka dan

dada agar pemantauan pernafasan bayi dapat diteruskan

3) Atur kembali posisi terbalik kepala bayi sedikit ekstensi

g. Lakukan penilaian bayi.

1) Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, megap-megap

atau tidak bernafas

Letakkan bayi diatas dada ibu dan selimuti keduanya untuk

menjaga kehangatan tubuh bayi melalui persentuhan kulit ibu-

bayi.

Anjurkan ibu untuk menyusukan bayi sambil membelainya

2) Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap segera lakukan

tindakan ventilasi.

Ventilasi adalah bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukkan

sejumlah udara ke dalam paru-paru dengan tekanan positif yang memadai

untuk membuka, alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan teratur.

1. Pasang Sungkup

Pasang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi

6

Page 7: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

2. Ventilasi percobaan (2 x)

a. Lakukan tiupan udara dengan tekanan 30 cm air.

Tiupan awal ini sangat penting untuk membuka alveoli paru agar

bayi bisa memulai bernafas dan sekaligus menguji apakah jalan

nafas terbuka dan bebas.

b. Lihat apakah dada bayi mengembang

Bila tidak mengembang maka :

1) Periksa posisi kepla, pastikan posisinya sudah benar

2) Perksa pemasangan sungkup dan pastikan tidak terjadi

kebocoran

3) Periksa ulang apakah jalan napas tersumbat cairan atau lendir

(isap kembali)

3. Ventilasi Definitif (20 kali dalam 30 detik)

a. Lakukan tiupan dengan tekanan 20 cm air,m 20 kali dalam 30

detik.

b. Pastikan udara masuk (dada mengembang) dalam 30 detik

tindakan.

4. Lakukan penilaian

a. Bila bayi sudah bernapas normal, hentikan ventilasi dan pantau

bayi, bayi diberikan asuhan pasca resusitasi

b. Bila bayi belum bernapas atau megap-megap, lanjutkan ventilasi

1) Lakukan ventilasi dengan tekanan 20 cm air, 20x untuk 30

detik berikutnya

2) Evaluasi hasil ventlasi setiap 30 detik

3) Lakukan penilaina bayi apakah bernafas, tidak bernafas atau

megak-megap. Bila bayi sudah mulai bernapas normal,

hentikan ventlasi dan pantau bayi dengna seksama, berikan

asuhan pasca resusitasi.

7

Page 8: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

4) Bila bayi tidak bernapas atau megap-megap, teruskan ventilasi

dengan tekanan 20 cm air, 20 x untuk 30 detik berikutnya dan

nailai haslnya setiap 30 detik.

c. Siapkan rujukan bila bayi belum bernapas normal sesudah 2 menit

di ventilasi

1) Minta keluarga membantu persiapan rujukan

2) Teruskan resusitasi sementara persiapan rujuakn dilakukan

d. Bila bayi tidak dirujuk

1) Lanjutkan ventilasi sampai 20 menit

2) Pertimbangkan untuk menghentikan tindakan resusitasi jika

setelah 20 menit, upaya ventilasi tidak berhasil.

Bayi yang tidak bernapas normal setelah 20 menit diresusitasi akan

mengalami kerusakan otak. Sehingga akan menderita kecacatan yang

berat/meninggal.

8

Page 9: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN

CAIRAN MEKONIUM DI MULUT DAN HIDUNG TERHADAP

NY. A DI BPS KASIH BUNDA PUBIAN LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2007

I. PENGUKURAN DATA DASAR

A. Identitas

Nama          : Bayi Ny. A

Tgl. Lahir  : 26 – 1 – 2007

Anak Ke     : 2 (dua)

Nama Ibu : Ny. A Nama Ayah : Tn. D

Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : SMA Pendidikan : S1

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS

Alamat : Jl. Mawar No. 2

Rt. 04/Rw. 03

Pubian Lampung Tengah

B. Keluhan Utama

Bayi Ny. A Lahir spontan pervaginam, bayi lahir tidak menangis

spontan karena adanya cairan mekonium di mulut dan hidung bagian

ekstremitas bayi berwarna biru, tubuh teraba dingin dan pernapasan tidak

teratur.

C. Riwayat Persalinan

Kala I : 8 jam 30 menit

Kala II : 30 menit

9

Page 10: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

Kala III : 8 menit

Kala IV : 2 jam

Jumlah Perdarahan

Kala I : Blood slym

Kala II : 100 cc

Kala III : 100 cc

Kala IV : 100 cc

Jumlah : 350 cc

Keadaan air ketuban : Kehijauan, bercampur mekonium waktu

pecahnya ketuban pukul 02.00 WIB

Jenis persalinan : Spontan pervaginam

Lilitan tali pusat : Tidak ada

Episiotomi : Tidak ada

Tempat persalinan : BPS Kasih Bunda

D. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

1. Tanda vital

Temp : 35,4 0C

Pols : 88 x/mnt

RR : 26 x/mnt

BB : 3000 grm

PB : 43 cm

2. APGAR Score

Menit 1 A : 1                       Menit V A : 1

  P : 1                                          P : 2

G : 1                                          G : 1

A : 1                                     A : 1

R : 1 R : 2                        5                                                7

10

Page 11: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

3. Kepala

UUB : tidak ada kelainan

UUK : tidak ada kelainan

Molage : tidak ada

Bentuk kepala : bundar

Keadaan kepala : kotor oleh darah dan lendir

Keadaan muka : pucat

4. Mata

Bentuk mata : simetris kanan / kiri

Strabismus : tidak ada

Pupil mata : reflek terhadap cahaya mengecil

Sklera : tidak ikterik

Konjungtiva : pucat

Keadaan : bersih 

Bulu mata : ada

5. Hidung

Bentuk hidung :  simetris kanan / kiri

Lubang hidung :  ada

Pernapasan cuping

hidung    :  ada

Keadaan :  kotor, terhadap cairan bercampur

mekonium

6. Mulut

Bentuk : sitetris tidak ada kelainan

Palatum : normal tidak ada sumbing

Gusi : normal

Reflek hisap : belum ada

Bibir : normal

11

Page 12: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

Warna biru : biru

Keadaan : terdapat sekret bercampur mekonium

7. Telinga

Posisi : simetris kanan / kiri

Keadaan : memanjang normal tanpa kelainan

Lubang telinga : ada

8. Leher

Pembesaran

kelenjar vena  : tidak ada

Pergerakan leher : normal

9. Dada

Posisi : simetris

Mamae : ada

Suara nafas : terdengar ronchi

Bunyi jantung : tidak terdengar murmur

Keadaan : retraksi (perlekukan dada)

10. Perut

Bentuk : bundar

Pembesaran abnormal   : tidak ada 

11. Punggung dan bokong

Bentuk : simetris

Lubang anus : ada

Warna kulit bokong : pucat agak kemerahan

12. Ekstremitas

Jari tangan : lengkap tanpa cacat

12

Page 13: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

Jari kaki : lengkap tanpa cacat

Posisi dan bentuk : simetris tanpa cacat

Pergerakan : ada

Keadaan kulit : keriput

Warna kulit : biru

13. Genetalia

Jenis kelamin : laki-laki

Scrotum : ada

Testis : ada, sudah turun masuk scrotum

Penis : ada, panjang 2,5 cm

Kelainan : tidak ada

14. Reflek

Menghisap (sucking) : ada, bayi ingin menghisap sesuatu yang

menempel di mulut

Menggenggam (graping) : ada, terhadap benda yang dikaitkan

pada jarinya

Reflek kaki (staping) : ada, bayi tampak menendangkan

kakinya

Reflek moro : ada, bayi tampak bisa memeluk bila

diketukan

15. Ukuran Antropometri

PB :  300 gram LK : 33 cm LILA : 10 cm

PB : 43 cm LD : 31 cm

13

Page 14: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

II. INTERPRESTASI DATA DASAR

1. Diagnosa

Bayi baru lahir spontan cukup bulan dengan cairan mekonium di mulut

dan hidung

Dasar      :  a. Bayi lahir pukul 08.00 tanggal, 26 – 1 – 2007   

b. Terdapat cairan mekonium dimulut dan hidung

c. Warna tubuh bayi merah, ekstremitas atas dan bawah

biru

d. Bayi tidak menangis spontan

e. Terdapat pernafasan cuping hidung

f. APGAR SCORE 5

Masalah   :  Gangguan pemenuhan O2

Dasar    :  a.  Bayi baru lahir tidak menangis

b. Warna bagian ekstermitas biru

c. RR 88x/mnt

Masalah   :  Ketidakstabilan suhu tubuh yang berhubungan dengan

metabolisme tubuh yang belum sempurna

Dasar    :  a.   Tangan dan kaki bayi biru dan teraba dingin

b. Tem : 35,40C

Kebutuhan :

a. Pembersihan jalan nafas, mulut dan hidung

b. Perawatan bayi baru lahir

c. Pencegahan hipotermi

d. Perawatan tali pusat

e. Pemberian asi segera

14

Page 15: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

1. Potensial Terjadi Hipotermi

Dasar :

a. Tubuh bayi masih basah oleh lendir dan air ketuban

b. Suhu 35,40C

c. Bagian ekstermitas biru dan dingin

2. Potensial terjadi perpindahan microorganisme

Dasar :

a.  Tali pusat masih basah

3. Potensial terjadi asfeksia

Dasar :

a. APGAR SCORE 5

b. Ada cairan mekonium dimulut dan hidun g

c. Bayi lahir tidak bernafas spontan

           

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA DAN

KOLABORASI

Kolaborasi dilakukan bila ada kelainan dan komplikasi

V. RENCANA MANAJEMEN

1. Jelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya saat ini

a. Bayi mengalami gangguan pemenuhan O2.

b. Bayi memerlukan tindakan resusitasi

2. Gunakan teknik septik dan antiseptik dalam resusitasi

a. Siapkan ruang dan perlengkapan resusitasi

b. Pakai pelindung diri untuk resusitasi

15

Page 16: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

c. Cuci tangan dengan 6 langkah

3. Melakukan tindakan resusitasi dengan langkah-langkah :

a. Jaga bayi tetap hangat atau mencegah kehilangan panas

b. Atur posisi bayi

c. Lakukan pembebasan jalan nafas dan isap lendir

d. Keringkan bayi dan lakukan rangsang taktil

e. Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi

f. Lakukan penilaian bayi, jika bayi bernafas normal berikan pada

ibunya, namun bila bayi tak bernafas atau megap-megap segera

lakukan tindakan ventilasi.

4. Lakukan perawatan tali pusat

a. Jepit tali pusat dengan 2 buah klem

b. Potong tali pusat

c. Bungkus tali pusat dngan kasa steril

d. Ajarkan pada ibu untuk perawatan tali pusat

5. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya Asi Ekskelusif

a. Anjurkan pada ibu, agar memberikan Asi Eksklusif

b. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran.

VI. IMPLEMENTASI LANGSUNG

1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya saat ini

a. Bayi mengalami gangguan pemenuhan O2 karena adanya cairan mekonium

di mulut dan hidung sehingga segera setelah lahir bayi tidak bernafas

secara spontan, jika keadaan ini berlangsung lama dapat menyebabkan

kerusakan otak dan kematian

b. Bayi memerlukan penanganan resusitasi, yaitu pemberian ventilasi yang

adekuat pemberian O2 dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan

O2 ke otak, jantung dan alat vital lainnya.

16

Page 17: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

2. Menggunakan teknik septik dan aseptik dalam resusitasi yaitu

a. Menyiapkan perlengkapan resusitasi

1) Siapkan radian warmer untuk menghangatkan tubuh bayi

2) 2 helai kain / kontak

3) Bengkok, kom dan air hangat

4) Resusitasi set, jam

b. Memakai pelindung diri

1) Memakai mitela

2) Memakai masker

3) Memakai barakscort

4) Memakai kaca mata

5) Mekakai sepatu bot

6) Memakai hand scane

c. Mencuci tangan dengan 6 langkah

1) Mengusap telapak tangan

2) Mengusap sela sela jari

3) Mengusap ibu jari

4) Mengusap punggung tangan

5) Membersihkan kuku

6) Membilas dengan air bersih yang mengalir sampai siku

3. Melakukan tindakan resusitasi dengan langkah-langkah

a. Menjaga bayi tetap hangat dan mempertahankan suku bayi

1) Meletakkan dan membukus bayi dengan handuk kering dan bersih di

atas perut ibu, mengeringkan tubuh bayi dengan handuk untuk

mencegah kehilangan suhu tubuh dengan evaporasi.

2) Menggantu handuk yang basah dengan kain yang kering dan selimuti

bayi dengan kain tersebut,

3) Menghidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi

dengan meletakkan bayi terlentang di bawah alat pemcanar panas

17

Page 18: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

4) Alat pemancar perlu disiapkan sebelumnya

5) Pindahkan bayi ke atas kain ke tempat resusitasi

b. Mengatur posisi bayi

1) Membaringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong

2) Ganjal bahu dengan bantal kecil agar kepala sedikit ekstensi

c. Melakukan pembebasan jalan nafas dan isap lendir

1) Memberbaskan jalan nafas dengan cara membersihkan mata, hidung

dan mulut secara zig-zig dengan kasa steril segera setelah kepala lahir,

jika terdapat mekonium maka, isap lendir di dalam mulut, baru

kemudian isap lendir hidung.

2) Meletakkan bayi terlentang dengan leher sedikit ekstensi sehingga

bahu terangkat 2-3 cm

3) Bersihkan jalan nafas dengan menghisap cairan amnion dan lendir dari

mulut dan hidung menggunakan slim zunger atau de lee, bila

menggunakan penghisap lendir de lee jangan memasukkan ujung

penghisap terlalu dalam (lebih dari 5 cm  dalam mulut atau lebih dari 3

cm dalam hidung) karena dapat menyebabkan denyut jantung bayi

melambat atau henti nafas bila air ketuban bercampur mekonium maka

penghisapan dari trakhea untuk mencegah aspirasi mekonium.

d. Mengeringkan dan memberikan rangsangan pada bayi

1) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh nya dengan

sedikit tekanan rangsangan ini memulai pernafasan bayi atau bernapas

lebih baik.

2) Melakukan rangsangan taktil dengan cara :

Menepuk dan menyentil telapak kaki

Menggosok punggung, perut dada atau tungkai bayi dengan

telapak tangan.

e. Mengatur kembali posisi kepala dan selimuti bayi

1) Mengganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang

baru (disiapkan)

18

Page 19: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

2) Selimuti bayi dengan kain tersebut, jangan tutupi bagian muka dan

dada agar pemantauan pernapasn dapat diteruskan

3) Mengatur kembali posisi terbaik dkepala bayi (sedikit ekstensi).

f. Lakukan penilaian bayi

1) Melakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, megap-megap, atau

tidak bernafas. Bila bayi bernapas normal, berikan pada ibunya,

letakkan bayi di atas dada ibu dan selimuti keduanya untuk menjaga

kehangatan tubuh bayi melalui persentuhan kulit ibu bayi

2) Anjurkan ibu untuk menyusukan bayi sambil membelainya bila bayi

tak bernafas atau megap-megap segera lakukan ventilasi

g. Memasanga sungkup

1) Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi

h. Ventilasi percobaan (2 kali)

1) Melakukan tiupan udara dengan tekanan 30 cm air tiupan awal ini

sangat penting untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai

bernapas dan sekaligus menguji apakah jalan napas terbuka atau bebas

2) Melihat apakah dada bayi mengembang, bila tida mengembang periksa

posisi kepala, pastikan posisinya sudah benar.

3) Memeriksa pemasangan sungkup dan pastikan tidak terjadi kebocoran

4) Memeriksa ulang apakah jalan nafas tersumbat cairan atau lendir (isap

kembali)

Bila dada mengembang lakukan tahap berikutnya.

i. Ventilasi definitif (20 kali dalma 30 detik)

1) Melakukan tiupan dengan tekanan 20 cm air, 20 kali dalam 30 detik

2) Pastikan udara masuk (dada mengembang) dalam 30 detik tindakan

j. Melakukan penilaian

1) Apabila bayi sudah bernafas normal, hentikan ventilasi dan pantau

bayi,bayi diberikan asuhan pasca resusitasi

4. Memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa resusitasi telah berhasil

19

Page 20: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

a. Mengajarkan ibu menilan pernafasan dan menjaga kehangatan tubuh bayi

b. Menjelaskan pada ibu dan keluarga untuk mengenali tanda-tanda bahaya

5. Melakukan perawatan tali pusat

b. Membungkus tali pusat dengan kassa steril

c. Mengajarkan pada ibu untuk merawat dan melakukan perawtan tali pusat

secara teratur

6. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya Asi Eksklusif

a. Menjelaskan dan menganjurkan ibu untuk memberikan Asi Ekslusif

karena merupakan makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan

bayi secara fisik, psikologi, dan sosial Asi mengandung nutrisi, hormon,

unsur kekebalan faktor pertumbuhan, anti alergi serta inflasmas

b. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran hijau karena

mengandung vitamin dan zat besi yang dapat memproduksi air susu.

VII. EVALUASI

1. Ibu mengerti tentang kondisi bayinya saat ini bahwa bayinya dalam keadaan

kurang sehat, bayi lahir tanggal 26-01-2007 pukul 08.00 bayi segera

memerlukan penanganan, jenis kelamin laki-laki dengan BB : 3000 gram, PB :

43 cm, LK : 33 cm, TD : 31cm, LILA : 10 cm

2. Penanganan resusitas menggunakan teknik septik dan anti septik, telah

dilakukan

3. Suhu tubuh bayi telah dipertahankan :

a. Bayi telah dibungkus dengan kain kering dan bersih

b. Tubuh dan kepala bayi telah dikeringkan dengan handuk

4. Pembebasan jalan nafas telah dilakukan

5. Rangsangan traktil telah dilakukan

6. Bayi sudah bernafas denyut jantung bayi > 100, kulit berwarna merah

7. Bayi dapat menangis

20

Page 21: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

8. Perawatan tali pusat telah dilakukan dengan baik dan ibu mengerti tentang

perawatan tali pusat

9. Ibu mengerti tentang pentingnya ASI Eksklusif dan bersedia memberikan ASI

Eksklusif

10. Ibu mengerti tentang cara menilai pernafasan dan menjaga kehangatan tubuh

bayi.

VIII. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 28 Januari 2007, pada hari ke-2

S    :  a.   Ibu mengatakan bayinya sudah dapat menangis keras

         b.   Ibu mengatakan bayinya sudah diberi ASI

c. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak sesak lagi

d. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak keluar cairan lendir di mulut dan

hidungnya

O   :  a.   Tanda Vital : RR : 35 x /mnt Pols     : 120 x/mnt

Temp : 360c BB       : 3000 gram

         b.   Keadaan umum        : membaik

         c.   Tali pusat : masih basah

         d.   Ekstremitas : tampak merah

         e.   Reflek : baik (reflek menggenggam, reflek kaki dan

moro)         

         f.    Reflek menghisap : masih lemah

         g.   Pernafasan cuping hidung    : tidak ada

         h.   Eliminasi : Bayi BAB 2 x sehari

Bayi BAK 6 – 7 x sehari

         i.    ASI : Bayi sudah mau minum Asi meskipun sedikit

A   :  Diagnosa

         BBL hari kedua, keadaan umum membaik.

21

Page 22: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

         Masalah :

         Kebutuhan nutrisi tidak adekuat

         Dasar            : a. Reflek hisap bayi masih lemah

b. Asi masih sedikit

         Kebutuhan   : a. Pemberian Asi ekslusifb.

b. Perawatan bayi sehari-hari

c. Perawtan tali pusat

P    : a. Ajarkan pada ibu untuk memberikan rangsangan reflek hisap bayi

b. Ajarkan pada ibu untuk perawatan bayi sehari-hari

c. Ajarkan pada ibu tentang perawatan tali pusat

Tanggal 31 Januari 2007, pada hari ke-6

S    :  a.   Ibu mengatakan bayinya tetap diberi ASI

         b.   Ibu mengatakan bayinya sering BAK + 6-8 kali sehari

O   :  a.   Tanda Vital : RR : 40x /mnt  Pols : 120 x/mnt

Temp  : 370c             BB : 3000 gram

         b.   Keadaan umum      : membaik

         c.   Warna kulit          : kemerahan

         d.   Tali pusat             : sudah kering

         e.   Reflek menghisap  : baik

         f.    Pernafasan cuping hidung    : tidak ada

         g.   Eliminasi               : Bayi BAB 2 – 3 x sehari

Bayi BAK 6 – 8 x sehari

         h.   ASI : Bayi sudah minum Asi

A   :  Diagnosa

         Bayi baru lahir hari ke 6, keadaan umum baik

         Masalah       : Sudah teratasi

         Kebutuhan   :  a. Perawatan tali pusat

22

Page 23: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

b. Perawatan bayi sehari – hari

c. pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

P    : a. Anjurkan pada ibu untuk tetap melakukan perawatan tali pusat

        b. Anjurkan pada ibu untuk memandikan bayi 2 x sehari

        c. Melakukan pemenuhan cairan dengan cara

*   Anjurkan pada ibu untuk tetap menyusui anaknya

*  Anjurkan pada ibu untuk menyusui dengan cara yang benar kemudian

setelah selesai bayi di sendawakan

Tanggal 04 Februari 2007, pada hari ke-10

S    :  a.   Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI

         b.   Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur + 15 jam / hari

         c.   Ibu mengatakan bayi BAK 6-8 kali sehari, BAB 2 x sehari

O   : a. Tanda Vital : RR : 40x /mnt  Pols     : 120 x/mnt

Temp  : 370c BB       : 3000 gram

         b.   Keadaan umum        : membaik

         c.   Warna kulit : kemerahan

         d.   Tali pusat : sudah lepas

         e     Eliminasi : Bayi BAK:6-8x sehari

Bayi BAB:2x sehari

A   : Diagnosa

Bayi baru lahir umur 10 hari, pemenuhan kebutuhan dan nutrisi terpenuhi,

tali pusat sudah lepas

         Masalah       : sudah teratasi

         Kebutuhan   :  a. Pemberian ASI

b. Penyuluhan tentang imunisasi

P    :  a. Tetap berikan Asi sampai bayi berusia 6 bulan baru diberikan makanan

Tambahan

23

Page 24: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

b. Berikan penyuluhan pada ibu tentang pentingya imunisasi

24

Page 25: Bayi Baru Lahir Dengan Cairan Mekonium Di Mulut Dan Hidung

DAFTAR PUSTAKA

Babak, Irene M, 2000, Perawatan Maternitas dan Ginekologi, Bandung YIA-PKP

DEPKES, RI, 2007, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta, JNPK-KR

Depkes RI, 1994, Bayi Baru Lahir, Jakarta.

Saifuddin, Abdaul Basri, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, JNPK-KR.

Tizzy Daffa, Multi.com,

25