batu ureter

Upload: agung-choro-de-obes

Post on 09-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BATU URETER

Batu ureter pada umumnya adalah batu yang terbentuk di dalam sistim kalik ginjal, yang turun ke ureter. Terdapat tiga penyempitan sepanjang ureter yang biasanya menjadi tempat berhentinya batu yang turun dari kalik yaitu ureteropelvic junction (UPJ), persilangan ureter dengan vasa iliaka, dan muara ureter di dinding buli yaitu ureterovesico junction (UVJ). Adanya peristaltik menyebabkan terjadnya nyeri kolik yaitu nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri alih khas. Selama batu bertahan di tempat yang menyumbat, selama itu kolik akan datang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan pada air kemih untuk lewat.

Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. Bila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau tanpa pielonefritis, sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum.ANAMNESISTanyakan sesuai dengan fundamental four : Keluhan utama :

RPS :

Onset : sejak kapan nyeri dirasakan ? Lokasi : nyeri dirasakan di perut bagian mana ? Kronologi : kejadian awalnya seperti apa? Kualitas : nyerinya seperti apa rasanya ? apakah seperti ditusuk tusuk? apakah terdapat penjalaran nyeri? Kebagian mana? Kuantitas :

nyeri dirasakan terus menerus apa hilang timbul?

Saat nyeri dirasakan apakah Apakah sampai mengganggu aktifitas? Factor yang memperberat dan memperingan :

Nyeri menghebat saat apa? Dan agak mendingan saat dibuat apa?

Gejala Penyerta : Apakah kalau kencing merasa nyeri?

Apakah sejak ada keluhan menjadi lebih sering kencing dari biasanya?

Apakah ada keluhan kencing kemerahan (hematuria) ?

Apakah volume kencingnya banyak atau sedikt?

Apakah ada mual atau muntah?

Apakah ada demam?

RPD Apakah pernah sakit seperti ini sebelumnya?

Apakah pernah sakit infeksi saluran kencing? Apakah mempunyai riwayat sakit asam urat? Riwayat mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lamaRPK

Apakah keluarga ada yang sakit seperti ini?

R.SOSEK

Pekerjaan sebagai apa?

Tinggal di daerah mana? Daerah pesisir atau pegunungan? Diet makan sehari hari ? (apakah tinggi protein? tinggi oksalat? tinggi kalsium? tinggi purin? )

Kebiasaan minum sehari- hari? banyak atau sedikit? Berapa gelas per hari?

PEMERIKSAAN FISIK

KU

: pasien tampak kesakitan

Kesadaran : Komposmentis

Tanda tanda vital : tekanan darah, nadi, frekuensi nafas, suhu Pemeriksaan Abdomen :

Inspeksi: perut datar, gambaran usus (-) Auskultasi: bising usus (+) normal, metalic sound (-) Perkusi: timpani, pekak hepar (+) Palpasi

: nyeri tekan (+) pada lokasi terdaptnya batu ureter. Bisa di daerah hipokondria dextra- sinistra atau iliaka dextra-sinistra. defens muskular (-). defens muskular (-) PF ginjal Ballotement ginjal ka/ki : ballotment ginjal kanan dan ginjal kiri biasanya (+) tergantung ada/tidaknya hidronefrosis. Nyeri ketok costovertebra ka/ki ( (+)PEMERIKSAAN PENUNJANG1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

a. Pemeriksaan sedimen urine

Untuk mengetahui:

Leukositoria

Hematuria

Hematuria biasanya terlihat secara miksroskopis, dan derajad hematuria bukan merupakan ukuran untuk memperkirakan besar batu atau kemungkinan lewatnya suatu batu. Tidak adanya hematuria dapat menyokong adanya suatu obstruksi komplit, dan ketiadaan ini juga biasanya berhubungan dengan penyakit batu yang tidak aktif. Kristal Pembentuk Batu

Jenis Kristal yang ditemukan dapat memberi petunjuk jenis batu.

b. Pemeriksaan kultur urine

Untuk mengetahui adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.

c. Pemeriksaan pH urine

pH < 5 menyokong suatu batu asam urat, sedangkan bila terjadi peningkatan pH > 7 menyokong adanya organisme pemecah urea. Seperti proteus sp., Klebsiella sp., Pseudomonas sp., dan batu struvit.

d. Pemeriksaan faal ginjal

Bertujuan untuk mencari kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersiapkan pasien menjalani pemeriksaan IVP.

e. Pemeriksaan kadar elektrolit

Untuk mengetahui factor penyebab batu saluran kemih (antara lain kadar: kalsium, oksalat, fosfat, maupun urat di dalam darah maupun urine)

2. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

a. Foto Polos Abdomen

Foto polos abdomen dapat menentukan besar, macam, dan lokasi batu radioopaq. Batu jenis kalsium, oksalat, dan kalsium fosfat bersifat radio opaq dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat radio lusen.b. Pielografi Intravena (PIV)Untuk melihat keadaan anatomi dan fungsi ginjal, mendeteksi batu semi opaq, ataupun batu non opaq yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen. Jika PIV belum dapat menjelaskan keadaan system saluran kemih akibat adanya penurunan fungsi ginjal sebagai penggantinya adalah pemeriksaan Pielografi Retrograd.

c. Ultrasonografi

USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani PIV. Yaitu pada keadaan alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada wanita yang sedang hamil.