barok makalah praktek kayu
DESCRIPTION
rgvevgTRANSCRIPT
TEORI DAN PRAKTEK KONSTRUKSI KAYU
Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
yang dibina oleh Bapak Paryono
Oleh :
Nama : .M. GUS ROIS HASAN MUBAROK
NIM : 140522506747
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
APRIL 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Untuk pembuatan konstruksi jembatan, gedung, bendungan dan lain-lain perlu
diperhatikan tentang hal-hal yang menyangkut bagaimana mengetahui letak yang baik dan
cocok dengan rencana yang diinginkan, serta bagaimana cara mendapatkan hasil yang
maksimal.
Oleh karena itu diperlukan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
struktur kayu dan sambungan kayu serta mengerti akan konstruksi kayu tersebut. Maka dari
itu untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan latihan-latihan tentang konstruksi kayu.
1.2. Tujuan dan manfaat
Tujuannya antara lain untuk mendapatkan kekuatan dan konstruksi yang baik dan
benar. Maupun juga tujuan dari pekerjaan tersebut untuk memahami dan mengetahui
pekerjaan-pekerjaan pada kerja kayu.
1.3.Pembatasan masalah
Didalam hal ini yang terpenting yaitu bagaimana penerapan ilmu kerja kayu di
lapangan dan bagaimana dalam menggunakan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
kayu. Dan juga bagaimana cara menggunakan alat-alat mesin maupun manual.
1.4 Metode pembahasan
Metode pembahasan dilakukan dengan memakai suatu metode studi literature, yaitu
dengan mengumpulkan data-data dari berbagai macam buku yang berhubungan dengan
permasalahan serta dengan menggunakan metode pengambilan data-data di lapangan pada
saat melaksanakan pekerjaan kayu.
2
BAB II
URAIAN DASAR TEORI
II.1. PENGENALAN BAHAN
Kayu adalah salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di
alam, yang juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang
terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat diperbaharui.
Melihat dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan
keahlian dan tehnik-tehnik tertentu dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu
tersebut.
Konstruksi kayu mempunyai kegunaan antara lain yaitu sebagai berikut :
a. sebagai konstruksi berat
misal : jembatan dan bangunan gedung tinggi
b. sebagai konstruksi sedang
misal : bangunan rumah tinggal
c. konstruksi komponen bangunan
misal : kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-kuda
d. konstruksi komponen bangunan
misal : meja, lemari, kursi dan lain-lain
Dibawah ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu
antara lain :
a. industri bangunan
b. teknologi kayu dan bahan-bahan
c. alat-alat pengokoh
d. pengetahuan alat-alat perkakas dan peralatan mesin
e. sambungan-sambungan kayu
f. konstruksi rangka atap dan rangka dinding
g. finshing
3
Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna
kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik seperti :
a. pemahaman bahan-bahan bangunan yang digunakan
b. pengetahuan praktis tentang konstruksi
c. pengetahuan tentang pelaksanaan
d. kemampuan dalam merencaana
e. menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan di pasaran
Kayu untuk keperluan konstruksi mempunyai sifat yang menguntungkan dan
merugikan yaitu :
Kayu mempunyai keuntungan antara lain :
a. mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik danbahan kimia
b. kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah
c. mudah dalam pengerjaan
d. mudah didapat dalam waktu yang relatif singkat
e. murah dan dapat mudah diganti
f. kayu dapat meredam getaran
g. tidak menghantarkan panas dan listrik
h. mempunyai tekstur yang bagus
Kayu mempunyai kerugian antara lain :
a. kurang homogen
b. dapat memuai dan menyusut
c. mudah terbakar
d. perawatannya lebih sulit
e. mudah lapuk karena serangga
f. mudah dimakan rayap
g. bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu
h. mempunyai cacat-cacat kayu
i. kekuatan kayu tidak seragam walaupun dari jenis pohon yang sama
4
II.2. KLASIFIKASI KAYU
1. Kelas berdasarkan keawetan
Kelas awet kayu merupakan kemampuan daya tahan kayu tehadap situasi tertentu.
Berikut adalah tabel kelas awet kayu :
KELAS AWET I I
I
II
I
IV V
a. selalu
berhubungan dengan tanah
lembab
8 tahun 5 tahun 3 tahun Sangat
pendek
Sangat
pendek
b. hanya terbuka
terhadap angin dan iklim
tetapi dilindungi terhadap
air dan kelemasan.
20 tahun 15
tahun
10 tahun Beberapa
tahun
Sangat
pendek
c. di bawah atap
tidak terkena dengan tanah
lembab dan dilindungi
terhadap kelemasan
Tak terbatas Tak
terbatas
Sangat
lama
Beberapa
tahun
Pendek
d. seperti c, tetapi
terpelihara dengan baik,
dicat
Tak terbatas Tak
terbatas
Tak
terbatas
20 tahun 20 tahun
Serangan oleh
rayap
Tidak Jarang Agak
cepat
Sangat
cepat
Sangat
cepat
Serangan oleh
bubuk kayu kering
Tidak Tidak Hampir
tidak
Cepat Sangat
cepat
5
2. Kelas berdasarkan kekuatan atau kelas kuat
kelas kuat ditentukan oleh :
a. berat jeins kering udara kayu tersebut
b. keteguhan lentur mutlak kayu tersebut
c. keteguhan tekan mutlak kayu tersebut
3. Kelas berdasarkan berat kayu atau kelas berat
Kelas berat ditentukan oleh faktor berat jenis kayu dan berat suatu benda ditentukan
oleh massa dan volume tertentu.
Kelas berat Berat jenis
a. sangat berat lebih berat dari 0,90
b. berat 0,75 – 0,90
c. agak berat 0,69 – 0,75
d. ringan lebih kecil dari 0,65
Klasifikasi kayu yang kita kenal dapat dibedakan menjadi :
1. Kayu kelas I
Digunakan untuk kontruksi berat , kayu kelas I jarang digunakan karena harganya
sangat mahal
2. Kayu kelas II
Digunakan untuk konstuksi berat atau dapat digunakan sebagai komponen bangunan ,
missal : kusen
3. Kayu kelas III
Kayu kelas ini juga biasa digunakan untuk komponen bangunan.
4. Kayu kelas IV
Kayu jenis ini biasa digunakan sebagai konstruksi pembantu,biasanya digunakan
untuk pembuatan gudang dan bangunan darurat.
6
Jenis kayu yang terdapat dialam perdagangan :
a. Kayu Jati
Warna coklat muda jika sudah lama terkena cahaya dan udara , warnanya menjadi
sawo matang.Banyak dipergunakan untuk perabot rumah tangga,dan pada bangunan rumah
seperti kusen ,daun pintu , jendela ,dinding ,lantai loteng, dan sebagainya.
b. Kayu Merbabu
Warnanya coklat muda dan jika telah lama akan menjadi coklat tua.Banyak
dipergunakan untuk bangunan diluar dan atap karena kuat serta tahan terhadap
rayap,pengembangan dan penyusutan kecil.Karena tingginya kadar O2 paku atau baut
ataupun bahan yang terbuat dari besi yang berhubung dengan kayu tersebut .Kejelekan kayu
ini adalah mudalah terbakar.
c.Kayu Rasmala
Warnanya merah dan coklat kehitam-hitaman. Banyak digunakan untuk rangkap
atap , balak , loteng ,tiang-ting, dan lain sebagainya. Kayu ini tahan terhadap rayap dan jika
terlindung iklim tidak menyebabkan banyak perubahan kadar lengas tahan terhadap
bubuk.Kayu ini mengalami pengembangan dan penyusutan besar berlebi-lebih jika kadar
lengas cepat dan besar, maka dapat memilin, dan banyak tumbuh didaerah Jawa Barat dan
Sumatera.
d.Kayu Merawan
Warnanya coklat muda yang lama kelamaaan menjadi coklat tua.Banyak digunakan
untuk bangunan rumah dan perabotan dan banyak didapat di Sumatera dan Kalimantan.
e. Kayu Meranti
Tediri dari dua jenis yaitu meranti merah dan meranti putih.Kayu ini banyak
digunakan untuk kasau , reng , bangunan yang ringan , papan , cetakan beton , tiang papan
cetakan , dan lain-lain.
7
f. Kayu Kamfer
Berwarna kuning kemerah-merahan. Kayu ini tahan bubukan tetapi tidak tahan
rayap.Oleh karena itu bangunan ini hanya digunakan pada bangunan-bangunan bawah atap,
seperti rangka atap, balok loteng , papan loteng , dan sebagainya.
g. Kayu Zeungiing
Warnanya putih dan coklat muda. Kayunya agak lunak dan kembang susutnya sangat
besar namun agak tahan terhadap rayap. Banyak dipakai untuk bangunan sederhana dan baik
sekali untuk bangunan dengan konstruksi paku.
II.3. TEORI KAYU
II.3.1. Persyaratan teknis kayu sesuai dengan kegunaannya
Kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda seperti tingkat kelenturan, susut muai,
berat, dan sifat-sifat lain. Untuk dapat mengatur, menyesuaikan, dan menentukan perlakuan
kita terhadap kayu yang akan digunakan, kita harus dapat memperhitungkan untung ruginya,
baik secara ekonomis ataupun secara pengerjaannya.
Berikut ini beberapa persyaratan teknis kayu sesuai penggunaannya :
a. Bangunan (konstruksi)
a. Persyaratan teknis : kuat, kaku, keras, berukuran besar, keawetan tinggi.
b. Jenis kayu : balau, bengkirai, belangran, jati, kuruing, rasamala, dan
sebagainya.
b. Finir (biasa)
a. Persyaratan khusus : berdiameter besar, bulat, bebas cacat, berat sedang.
b. Jenis kayu : meranti, nyatoh, dan agathis.
c. Finir (lux)
a. Persyaratan teknis : seperti finir biasa tetapi kayu bernilai dekoratif.
b. Jenis kayu ; jati, eboni, rengas, lasi, dan mahoni.
8
d. Meubel
a. Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan.
b. Jenis kayu : jati, eboni, meranti, mahoni, suren dan sonokeling.
e. Lantai
a. Persyaratan teknis : keras, mudah dipaku, cukup kuat, daya abrasi tinggi dan
tahan asam.
b. Jenis kayu : balau, bengkirai, belangeran, jati.
f. Bantalan kereta api
a. Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku dan awet.
b. Janis kayu : balau, bengkirai, belangeran, ulin.
g. Tiang listrik/ telepon
a. Persyaratan teknis : kuat, ringan, awet dan bentuk lurus.
b. Jenis kayu : balau, jati merbau, lara, ulin
h. Perkapalan
a. Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
b. Jenis kayu : ulin, kaur, bengkirai.
i. Patung dan ukiran
a. Persyaratan teknis : serat lurus, teratur, keras, terkstur halus, tidak mudah
patah, warna gelap.
b. Janis kayu : jati, sonokeling, eboni, melur, salimuli.
j. Moulding
a. Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur lurus, mudah dikerjakan dan
dekoratif.
b. Jenis kayu : jaluntung, meranti, ramin, pulai.
9
k. Bekisting
a. Persyaratan teknis : ringan, mudah dipaku, mudah dikerjakan.
b. Jenis kayu : terentang, surem.
II.3.2. Metode pengergajian kayu
Tujuan dari penggergajian ini yaitu merubah kayu dolk yang panjangnya berkisar 4 –
5 meter menjadi ukuran-ukuran tertentu.
1. Penggergajian langsung (sawing through/tanguncut)
Kayu dolk diubah menjadi ukuran papan dengan menggergaji sejajar tanpa memutar
kayu dolk.
Keuntungannya yaitu cara yang cepat, murah dan mudah.
Kerugiannya yaitu papan akan cenderung melengkung.
2. Penggergajian memutar (sawing around)
Membelah pada kira-kira pada posisi tangensial terhadap lingkaran tahun. Cara ini
menyangkut pemutaran dolk selama proses penggergajian.
Keuntungannya yaitu tidak mudah pecah ketika dipaku dan tekstur serat kelihatan
bagus.
Kerugiannya yaitu cenderung untuk melengkung, cacat kayu kelihatan melintang
dipermukaan kayu serta penyusutan terjadi pada arah melebar.
3. Penggergajian seperempat (quarter sawing)
Penggergajian ini bertujuan untuk mendapatkan papan yang terhidar dari melengkung
dan cocok untuk sambungan lidah dan alur.
Keuntungannya yaitu kayu sedikit mengalami perlengkungan.
Kerugiannya yaitu kayu banyak terbuang oleh penggergajian, cenderung mudah
pecah bila dipaku dari permukaan serta tesktur kayu kurang dekoratif.
10
2.3.3. Cacat-cacat kayu
Cacat kayu dapat menimbulkan akibat sampingan yang serius terhadap
kekuatan, kekakuan dan keindahan kayu. Perubahan tersebut karena penyusutan, dapat kita
tinjau dari tiga arah penampang kayu yaitu :
a. tangensial
penampang menyinggung arah melintang tumbuh dengan arah penyusutan bervariasi
antara 4,3 – 14 %.
b. radial
penampang yang melintang lingkaran tumbuh dengan besar angka penyusutan antara
2,1 – 18 %.
c. aksial
penampang dalam arah memanjang kayu dengan besar angka arah penyusutan antara
0,1 – 0,3 %.
Macam-macam cacat kayu setelah penggergajian akibat penyusutan :
a. Spring yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian
tepi/sisi kayu.
b. Bow (bentuk busur) yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang
pada bagian permukaan.
c. Cup (bentuk mangkuk) yaitu perubahan bentuk melengkung pada arah
melebar kayu.
d. Twist (melenting) yaitu pemutiran melenting perubahan kayu berlawanan arah
pada masing-masing ujung.
e. Pecah permukaan (surface checks) yaitu peceh-pecah dangkal yang meluas
sepanjang serat kayu baik yang dipermukaan kayu maupun di ujung-ujung kayu.
f. Pecah ujung (end split) yaitu pecah yang mulai dari ujung hingga menjalar
sepanjang pohon.
Macam-macam cacat alami dari pohon :
11
a. mata kayu sehat yaitu mata kayu yang tidak busuk, penampang keras, tumbuh
kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dengan kayu sekitarnya.
b. Mata kayu lepas yaitu mata kayu ayng tidak dapat tumbuh rapat, biasanya
pada proses penggergajian mata kayu mudah lepas dan tidak ada gejala busuk.
c. Mata kayu busuk yaitu mata kayu yang biasanya bergerombol pada bagian-
bagian kayu yang lunak atau rapuh berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya.
d. Hati rapuh yaitu cacat kayu yang dapat terjadi karena daya tahan yang patah
kemudian patahan ini membusuk dan menjalar terus masuk ke dalam hati.
e. Serangga perusak kayu yaitu cacat kayu yang terjadi oleh binatang perusak
antara lain : serangga, kumbang, ulat dan lebah.
f. Cacat kayu gubal yaitu cacat kayu yang terjadi bila pada saat penebangan
belum cukup umur kemudian dalam jangka waktu yang lama sedang kulitnya tidak dikupas.
Cacat-cacat kayu tersebut dapat mengakibatkan adanya perlemahan pada kayu. Untuk
mengatasi perlemahan tersebut ada beberapa cara yaitu :
a. Mudah terbakar diatasi dengan diberi pelapis seperti cat dan penyimpanannya
jauh dari api.
b. Kembang susut diatasi dengan pemasangan dengan cara berselang-seling.
c. Mudah lapuk karena serangga diatasi dengan merendam dlam suatu bahan
yang dapat mengawetkan serta disemprot dengan cat.
d. Tidak homogen diatasi dengan sistem konveksi atau dengan pembelahan
kayu.
e. Tidak tahan terhadap cuaca diatasi dengan menghindari tempat terbuka yang
terlindungi dari panas dan hujan serta penumpukan yang sesuai dnegan ketentuan dan syarat-
syaratnya.
II.3.4. Penyimpanan dan pengawetan kayu
Kayu mempunyai keawetan tinggi bila dapat mempunyai umur yang lama.
Adapun faktor perusak kayu dapat digolongkan menjadi dua penyebab yaitu :
1. penyebab non makhluk hidup
a. faktor fisik (suhu udara, panas, air dan sebagainya)
12
b. faktor mekanik (pukulan, gesekan, tarikan, tekanan dan sebagainya)
2. faktor dari makhluk hidup
a. janis jamur ( menyebabkan pembusukan dan pelapukan)
b. serangga
c. binatang laut
Syarat-syarat penyusunan kayu yang baik yaitu :
a. tempat harus datar dan rata yang bebas dari genangan air
b. terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara
c. sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan
d. untuk papankering ganjalan boleh dipasang setiap delapan lapis dan maksimal
3 meter.
e. jarak timbunan dari lantai 50 cm untuk sirkulasi udara.
f. antara penumpukan harus ada pembatas untuk lalu lintas udara.
g. Antara kayu yang satu dengan kayu yang lain harus diberi jarak lebih kurang
2-5 cm.
Cara penumpukan kayu :
a. penumpukan secara vertikal
1. penumpukan standar (end pilling)
2. penumpukan silang (end raaacking)
b. penumpukan secara horizontal
c. penumpukan sejajar
d. penumpukan persegi
e. penumpukan bersilang
f. penumpukan segitiga
2.3.5. Tempat atau lokasi kerja
Syarat-syarat tempat atau lokasi kerja :
a. Kering
13
Tempat pelaksanaan kerja kayu diutamakan tempat yang kering apabila tempat
pelaksanaan lembab atau basah bukan tak mungkin dapat menyebabkan dan mempengaruhi
bahan yang akan dikerjakan.
b. Di atap
Tempat pelaksanaan juga diusahakan untuk memiliki atap agar bahan-bahan dan
peralatan yang akan digunakan dapat terjaga dari berbagai kondisi cuaca.
c. Sumber listrik
Sumber listrik harus sangat diperlukan terutama untuk menjalankan alat-alat yang
berhubungan listrik.
d. Alat bantu (K3)
Dalam suatu lokasi kerja harus ada kotak k3 yang dalam hal ini sangat penting
mengingat bila terjadi suatu kecelakaan.
e. Penerangan yang cukup
Penerangan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sehingga hasil pekerjaan kita
rapi dan baik.
f. Sirkulasi udara yang baik
Dalam lokasi kerja diperlukan udara yang cukup sehingga orang-orang yang bekerja
di dalam ruangan tidak sukar atau sesak bernafas sehingga dapst bekerja dengan lancar.
g. tidak menimbulkan suara yang bising
Tempat kita bekerja diusahakan untuk tidak mengeluarkan suara bising yang dapat
mengganggu lingkungan sekitar.
h. penyedot debu
Alat ini sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga udara di dalam ruangan tempat
kita bekerja selalu bersih dan tidak mengganggu pernafasan.
14
PERALATAN-PERALATAN
KERJA KAYU
A. Kerja Kayu Menggunakan Alat-alat Tangan
1. GERGAJI
1.1. Gergaji tangan
Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong kayu dalamukuran dan
bentuk yang dikehendaki.Gergaji tangan terdiri dari daun baja dengan barisan gigi yang telah
dikikir.Daunnya dijepit pada pegangan kayu dengan perentaraan baut.
Proses pengergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada kerataan
dan ketajaman gigignya, yang bekerja merupakan sebagai pahat-pahat kecil.Serpih / tatal
gerhaji akan dibuang deng sendirinya searah dorongan gergaji oleh takikan gigi-gigi gergaji.
Garis gigi adalah garis sepanjang mata gigi dan panjang gergaji adalah sepanjang
gigi-gigi grgaji tersebut.
Gergaji tangan terdiri dari dari 2 macam yaitu:
a. gergaji – belah
adalah gergaji yang digunakan untuk mengergaji kayu sejajar dengn arah serat
kayu.Pengergajiaan harus didorong menjauh , untuk ini hanya dorongan kedepan saja yang
ditekan sedang untuk tarikan gergaji cukup digeserkan saja.Gunakanlah sepanjang mungkin
gergaji.Untuk membelah kayu sudut pengergajian yang tepat adalah 600 terhadap kayu
untuk mendapatkan hasil pembelahan
Bentuk gigi
15
Gigi-gigi gegaji belah dikuak secara berselang-seling, yang berarti bahwa pucuk-
pucuk gigi berselang-seling terbengkok kesatu pihak dan pihak lain.Gigi-gigi gergaji belah
dikikir tegak lurus pada daunnya sehinggga gigi-gigi tersebut berlaku seperti pahat-pahat
kecil,yang mengetam dasar alurnya.Lebar dari takik gergajian harus kira-kira 1,5 x tebal
daun dan untuk mengergaji kayu basah 2x tebal kayu.Maka dengan kekuatan gig-giginya
akan tercegah gergaji terjepit ditakik ( potongan terbuat oleh gergajinya ).Kejadian ini
terutama terjadi bila daunnya menjadi panas oleh gesekan.
Gergaji belah mempunyai gerigi dengan sebutan lerengan muka positif.
Lerengan muka berarti : lereng dari muka gigi – gergaji diukur dari garis tegak lurus
kegaris pucuk-pucuk gigi gergaji.Untuk gergaji tangan biasanya sudut giginya 600 .Bentuk
giginya bermacam-macam,ada membentuk sudut 800,900,1000.Kedalaman giginya juga
berbeda-beda ukurannya, ada yang 4,3 dan 2 mm.
b. Gegaji – potong
adalah gegaji yang digunakan untuk mengergaji melintang / tegak lurus arah serat
kayu.Untuk mendapatkan aksi pemotongan , gergaji harus didorong menjauh.Proses
pemotongannya jenis gigi gergaji ini bisa memotong (memakan) dalam arah bolak-
balik.Posisi pengergajiaan memotong yang baik adalah membentuk sudut 450. Gigi-gigi
gergaji potong dikuak untuk menghindari jepitan dalam pengergajiaan.Lebar dari takik-
gergajian kira-kira 1,5 x tebal daun.Ujung gigi-giginya membentuk pucuk-pucuk yang tajam
(runcing),yang berfungsi menggurat/memotong serat-serat kayu.
Cara mempergunakan gergaji tangan :
1. Sebelum mulai melaksanakan pengergajiaan ,lukislah garis batas/ tanda gores
dimana tempat gerigi gergaji akan memotong.
2. Kukuhkan benda kerja pada bangku kerja.
3. Pada permulaan mengergaji, tempatkan daun gergaji diarah kanan tepat
letaknya pada lukisan garis dengan bantuan ibu jari tangan kiri.
4. Posisi badan yang baik ialah berdiri dengan kaki kiri didepan dan kaki kanan
dibelakang .posisi tangan yang memegang gegaji harus bebas dari badan.
5.
1.2. Gergaji Punggung
16
Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian atasnya atau
punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun gergaji cukup kaku. Gergaji
punggung sering digunakan pada pekerjaan kayu yang kecil-kecil dan yang halus-halus,
misalnya pada pembuatan purus, membuat serongan 45 derajat terutama pada pembuatan
mebel.
1.3. Gergaji tarik dan bentang
Di dalam praktek kerja kayu gergaji tarik dan bentang adalah alat untuk memotong
dan membelah kayu, terutama mengiris kayu dolok dan besar menjadi balok-balok atau
papan-papan yang dikehendaki.
Gergaji semacam ini terdiri dari sebilah daun gergaji dari baja, yang satu bagian
sisinya bergigi tajam. Gergaji tarik banyak digunakan pada penebangan pohon, memotong
kayu yang besar-besar, dan pemotongan dolok-dolok dan balok yang besar, sedangkan
gergaji bentang banyak digunakan untuk membelah dolok-solok atau balok yang besar dan
pekerjaan mengiris kayu yang lebar-lebar untuk papan
Gergaji bentang ukuran kecil digunakan untuk membelah dan memotong kayu yang
berukuaran kecil-kecil dan pada pekerjaan membuat sambungn purus daun pintu/jendela.
1.4 Gergaji gerek
Yang dimaksud dengan gergaji gerek pada umumnya adalah untuk menggerek kayu
yang berbentuk sisi lengkung dan cekung atau berbentuk lingkaran, tidak tebatas tipis dan
tebalnya kayu yang dikerjakan maupun jenis kayu papan atau jenis triplex. Punggung daun
gergaji derek lebih tipis dari pada gigi-giginya dalam bentuk tirus ke arah tebalnya. Adapun
gunanya yaitu untuk menggergaji sisi kayu yang lengkung dan cekung seperti pada pekerjaan
membuat kaki kursi/meja antik dan memotong garis lubang bulat dengan garis tengah ukuran
besar, seperti pada pekerjaan membuat lubang peti pengeras suara.
2. KETAM
2.1. Ketam pendek kasar (Jack Plane)
Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar bekas gergajian
atau bekas pemotongan.
17
2.2. Ketam pendek halus
Alat ini berguna untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam
aterlebih dahulu leh ketam pendek kasar.
2.3. Ketam panjang
Alat ini berguna untuk menetam kayu yang panjang-panjang supaya permukaan
kayu itu menjadi lebih kurus.
2.4. Ketam sponing
Ketam sponing terdapat dua macam yaitu :
a. ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat dirubah. Rumah ketam sponing macam
ini mempunyai berbagai ukuran besarnya, sesuai dengan mata ketam. Ketam ini digunakan
untuk membuat sponing untuk pada posisi sudut yang searah dengan arah urat kayu.
b. Ketam sponing dapat diatur berfungsi sama dengan ketam sponing tetap
2.5. Ketam pinggir
Ketam pinggir sebaliknya dari ketam sponing. Ketam pinggir tidak mempunyai
pengatur ukuran, dan termasuk golongan ketam lepas. Ketam berfungsi sebagai alat untuk
membersihkan/menghaluskan hasil pengetaman sponing yang masih kasar/kurang sempurna.
2.6. Ketam cekung dan cembung
Ketam cekung digunakan untuk mengetam sisi sudut dan bidang permukaan menjadi
bundar atau cembung kebalaikan dari mata ketamnya. Ketam cembung digunakan untuk
mengetam sisi sudut dan bidang permukaan kayu menjadi cekung.
2.7. Ketam alur/bajak
Ketam alur/bajak tetap tidak mempunyai pengatur lebar , sedangakn ketam alur dapa
diatur mempunyai pengatur lebar dan dalamnya pengetaman.
2.8. Ketam pipi
Ketam pipi digunakan untuk pekerjana mengetam pipi papan panil yang dimiringkan
dalam istilah lain untuk mengetam Bossing dimana ketam ini dapat memotong urat kayu
dengan adanya pisau muka befungsi sebagai pemotong urat kayu.
2.9 ketam les
18
Ketam ini disebut pula ketam profil termasuk dalam golongan ketam yang bersifat
tetap. Ketam digunakan untuk membentuk bidang sudut permukaan kayu sesuai dengan
bentuk les atau profil.
2.10 Ketam alur dan lidah
Ketam ini digunakan untuk dalam pekerjaan membuat sambungan memperlebar
papan.
2.11. Ketam tungkat
Ketam ini digunakan untuk mengetam bulat panjang, sisi lengkung dan sisi cekung
baik yang buntu ataupun langsung.
2.12. Ketam dasar
Ketam ini digunakan untuk pekerjaan membersihkan/menghaluskan lubang alur
melintang, cowakan tembus dan buntu, cowakan liku-liku (zigzag).
2.13. Ketam gigi
Ketam ini digunakan untuk mengikis permukaan kayu yang berurat/berserat bolak-
balik. Juga unutk mengetam sisi permukaan yang akan disambungkan dengan jalan
direkat/dilem, agar dapat lebih meresap ke dalam kayu dan sambungan akan menjadi rapat
dan kuat.
3. PAHAT
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan
pemotongan yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat-pahat yang
disesuikan dengan pekerjaan tersebut antara lain :
3.1. Pahat tusuk
- gunanya untuk menusuk kayu.
- sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga dengan ketentuan
lain yaitu dua kali tebal pahat.
- sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga supaya sudut
pahat tidak menusuk ke dalam.
19
- ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8” hingga 5/8” dengan
kenaikan masing-masing 1/8” dan dari ¾” sampai dengan 2” dengan kenaikan masing-
masing ¼”
3.2. Pahat Lubang
- pahat lubang terdiri dari :
a. pahat lubang tipis
b. pahat lubang berpunggung
c. pahat lubang besar
- kepala tangkai pahat lubang dibuat demikian bentuknya untuk lebih
mudahnya bila dipukul dengan palu kayu.
- pahat lubang tiis gunanya untuk membuat lubang-lubang yang kecil-kecil,
seperti halnya membuat lubang daun jendela atau pintu.
- sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 derajat sampai
dengan 35 derajat.
- pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar, dangkal seperti pekerjaan
membuat lubang ambang kesen pintu atau jendela.
3.3. Pahat kuku
- guna dari pahat kuku cekung ialah untuk memahat tusuk sisi yang berbentuk
cekung.
- pahat cembung digunakan untuk membersihkan sisi-sisi alur yang dibuat
bundaran buntu atau pekerjaan pemahatan lain.
3.4. Pahat engsel
- gunanya untuk memahat lubang yang sempit-sempit, seperti memasang engsel
bersayap
- pahat ini tidak bertangkai.
- bentuk pahat engsel ini mempunyai tiga punggung yang menonjol, sehingga
ada ruangan diatara punggung-punggung itu untuk mengeluarkan sisi pemahatan.
4. Penggerek (Bor)
Macam-macam jenis penggerek yaitu :
20
4.1. Penggerek pusat
- terdapat sebuah pusat (point) yang menjadi titik pusat penggerekan.
- terdapat pisau muka (spur) sebagai pemotong urat kayu.
- terdapat sebuah pisau gerek yang mengeluarkan sisa kayu yang digerek.
- garis tengah batang gurdi lebih kecil daripada garis tengah badan bagian
bawah sehingga lubang betul-betul lurus.
- pisau muka lebih rendah daripada pisau gerek, untuk
mempercepat/melancarkan pengeboran.
- pemakaian penggerek pusat ini, diputar sambil ditekan untuk mendapatkan
pengeboran terhadap kayu.
4.2. Penggerek pusat dapat diatur
- mempunyai sebuah pusat yang berbentuk ulir sekrup.
- dilengkapi pisau muka sebagai pemotongan urat dan serat kayu yang
terpotong.
- terdapat pula pisau gerak yang berfungsi pengeruk sisa kayu yang digerakkan.
4.3. Penggerek pilin (Irwin Bor)
4.3.a. Penggerek pilin yang diputar dengan tungkat
- mempunyai sebuah pusat yang berbentuk ukuran sekrup.
- terdapat dua buah pisau muka guna memotong urat dan serat kayu.
- terdapat dua buah pisau gerek untuk mengeruk sisa kayu.
- batang berbentuk uliran sekrup dan mempunyai batang yang panjang.
- diameter batang dari atas samai yang paling bawah sama agar hasil
pengerukan lubang lurus.
- pisau muka letaknya lebih rendah dari pisau gerek berfungsi sebagai
pemotongan urat kayu.
- bagian atas batang terdapat cincin guna memmasukkan tongkat pemotar.
4.3.b. Penggerek pilin yang diputar dengan tangkai penggerek
- mempunyai dua buah isau gerek gunanya ntuk mengeruk kayu yang digerek.
- batangnya berbentuk sekrup.
- diameter batang dari ats hingga ke bawah sama.
21
- pisau muka letaknya selalu lebih rendah dari pada pisau gerek, gunanya untuk
mempercepat pengeboran.
4.4. Penggerek sendok
- tidak mempunai pusat oleh sebab itu agak sukar juga dalam menentukan suatu
titik yang tepat sesuai dengan yang diinginkan.
- pemakaian pengegerek semacam ini selalu harus ditekan sambil diputar.
- digunakan untuk membuat lubang yang sangat kecil.
4.5. Penggerek lilit
- pengerek ini digunakan untuk membuat lubang pada tempat ayng kecil.
- mempunyai sebuah pusat sehingga mudah ditempatkan pada suatu titik yang
diingikan.
- sisa kayu hasil penggerek dengan mudah terbawa ke atas, karena mempunyai
batang yang berkelit-kelit.
- mengasah bor ini dapat dikerjakan pada sisi bagian dalam ataupun pada sisi
luar, terutama pada bagian mata tajamnya.
4.6. Penggerek sekerup
4.6.a. Penggerek sekrup bertangkai
- Penggerek ini digunakan untuk menggerek lubang yang ecil-kecil.
- Mempunyai sebuah pusat sehingga mudah ditempatkan terhadap sebuah titi
yang dikehendaki.
- Ditekan sambil diputar dengan tangan.
- Sisa kayu hasil pengerekan mudah keluar.
4.6.b. Penggerek serup tidak bertangkai.
- Batangnya lebih besar dan digerakkan diputar dengan menggunakan tangkai
penggerek.
- Gunanya untuk menggerek lubang-lubang sambungan pintu dan jendela.
4.7. Penggerek benam
- Penggerek ini digunakan untuk menggerek serong atau membesarkan lubang
guna menempatkan kepala sekrup sehingga terbenam dan rata pada permukaan kayu.
- Diputar dengan tangkai penggerek
- Mempunyai pusat sehingga mudah untuk menempatkan titik.
22
4.8.Tangkai penggerek
4.8.a. Penggerek langsung
- Kepala dan tangannya dibuat dari kayu yang kenyal dan padat. Tangaki dan
bagian lainnya dibuat dari besi.
- Pada bagian bawahnya dari tangkai, terdapat alat penjepit penggerek yaitu
sebuah chuck yang bagian dalamnya dilengkapi dengan sebuah tabung sekrup yang disebut
rahang/raw.
- Untuk membuat lubang bersifat langsung.
- Untuk membuat lubang yang tegak lurus. Tangkai penggerek diputar dalam
posisi yang tegak lurus terhadap bidang kayu yang akan dibor dengan menggunakan siku-
siku.
4.8.b. Tangkai penggerek berderik
- Kepala, tangan-tangan dan tangkai sama betuknya dengan tangkai penggerek
langsung.
- Tombol dari tangkai penggerek berderik dipasang daam sebuah aling-aling
peluru yang dapat diatur.
- Tangkai penggerek berderik dapat diputar ke kanan dan ke kiri.
4.8.c. Tangkai penggerek incar/spiral
- Selain tangkai penggerek terdapat pula tangkai penggerek incar/spiral yang
terdiri dari satu batang lurus dan bergigi.
- Penggerek dapat diutar ke kanan dan ke kiri dengan memutar pegengan bolak-
balik.
- Tangkai penggerek macam ini dipakai untuk membuat lubang kecil.
4.8.d. Tangkai penggerek roda gigi
Keistimewaan penggerek ini mempunyai batang yang berpenampang bulat dengan
lilitan pada bagian bawahnya berdiameter sama dengan batangnya dan mempunyai satu titik
pusat. Penggerek ini disebut juga Twist Drill.
B. Alat-alat bantu
1. Siku
Ada bermacam-macam jenis siku yaitu :
23
1.1. Siku biasa
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permuikaan dengan
garis siku (90 derajat) terhadap bidang lain yang telah diberi tanda pating. Juga untuk
memeriksa bidang permukaan kayu yang sedang diketam apa sudah lurus, rata dan siku
erhadap bidang lain.
1.2. Siku serong
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada bidang atas kayu pekerjaan dalam bentuk
garis miring. Juga untuk alat pemeriksaan suatu pengetaman yang dibaut miring tehadap
bidang tegak.
1.3. Siku goyang
Guna dari siku goyang ini untuk menarik garis lukisan pada bidang permukaan kayu
pekerjaan dalam bentuk garis sudut 0 hingga 180 derajat.
1.3. Siku rangka
Siku rangka disebut juga framing square. Seluruh bagian dibuat dari baja berbentuk
plat/rata seluruh bidangnya, dengan sudut siku yang tidak dapat diubah-ubah. Digunakan
untuk menarik garis lukisan tegak terhadap kayu pekerjaan yang berdiri menyudut seperti
tangga lurus, kuda-kuda konstruksi papan.
2. Meteran
Ada bermacam-macam bentuk yaitu :
2.1. Meteran lurus/plat meter
Terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada kedua sisinya terdapat satuan
pengukuran dalam cm, inci. Meteran ini digunakan untuk pekerjaan yang kecil dan ringan.
2.2. Meteran lipat
Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @ 8 lipatan, pada umumnya terbuat dari
kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari abaj atau kuningan, panjangnya 1 @ 2 meter.
Digunakan untuk pengukuran yang agak panjang dan besar dari dolok kayu yang akan
dikerjakan.
2.3. Meteran gulung/rol meter
24
Seluruh bagian terbuat dari baja atau plastik, di dalam rumahnya terdapat pegas
sehingga pita meter dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis. Panjangnya 2 @
5 meter. Digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.
3. Potlot dan Kraspen
Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot menulis biasa. Bentuk
penampang potlot ini berbentuk bulat telur, termasuk dalam golongan potlot keras.
Digunakan untuk menggambar/melukis garis konstruksi di atas bidang permukaan kayu.
Cara meruncingkannya ialah seperti bentuk pahat, sehingga menggaris dalam satu kali
menarik. Adaapun kraspen terbuat dari kawat baja keras daam bentuk runcing tirus dan diberi
tangkai pemegang dari kayu. Kraspen digunakan untuk menetapkan garsi lukis agar hasil
pekerjaan tepat.
4. Palu
Ada bermacam-macam jenis palu yaitu :
4.1. Palu kayu
Terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan tangkainya
harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar untuk dapat belah . palu kayu
digunakan untuk memukul benda kerja dari kayu
4.2. Palu Besi
Menurut bentuknya terdapat dua jenis yaitu :Palu pantak dan palu kuku atau disebut
palu kaki kambing.
5. Perusut
Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi bidang kayu
memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat melukis dua garis sejajar
sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan, seperti menarik garis sponing dengan
perusut tunggal sedang lebar lubang sambungan dengan perusut kembar
6. Kakatua
25
Kakatua digunakan untuk mencabut paku-paku, digunakan untuk memotong kawat-
kawat asal giginya dalam keadaan tajam.
7. Obeng
Obeng/pemutar sekrup ada bermacam-macam jenisnya yaitu :
7.1. Obeng tetap
Obeng tetap adalah obeng yang bersifat tetap tidak dapat diubah.
7.2. Obeng tangkai penggerek
Bentuk obeng macam ini tidak diberi pegangan seperti obeng tetap, tetapi di atas
badannya terdapat kepala untuk dapat dimasukkan ke dalam chuck yang terdapat pada
tangkai penggerek.
7.3. Obeng derik
Obeng derik dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri dengan cara memindahkan sebuah
palng yang terdapat di bagian bawah pegangan dan dipasang pada sebuah tabung pengatur
arah putaran sehingga tidak perlu lagi mengalihkan tangan dari pegangan.
7.4.Obeng incar/spiral
Badan obeng tidak berkepala seperti obeng tangkai penggerek tetapi bulat panjang
dan bagian atasnya dieri cowakan pengunci antar obeng dengan chuck
7.5.Obeng kembang/istimewa
Keistimewaan dari obeng macam ini ialah terletak dari bentuk matanya. Obeng ini
matanya dibuat semata-mata hanya mempunyai alur silang, sehingga waktu obeng diputar
tidak akan terpeleset/tergelincir dari alur sekrupnya.
8. Baja pengikis
Ialah sepotong plat baja tipis yang dibuat dari bakas daun gergaji. Digunakan untuk
mengikis bidang permukaan kayu yang keras dan serat-serat kayu bolak-balik atau banyak
mata yang sulit untuk dikerjakan dengan ketam biasa.
9.Unting-unting
Terdiri dari sebuah batu unting-unting dari baja/kuningan yang berpenampang bulat,
dan sebuah klos kayu yang dihubungkan dengan benang yang dilekatkan pada unting-unting
26
melalui lubang yang digerek pada asnya hingga benang itu menembus ke dalam lubang klos
yang dibuat searah dengan lubang unting-unting. Gunanya untuk mengukur/memeriksa tegak
lurusnya suatu pekerjaan yang perlu ditegakkan, seperti mengukur atau memeriksa lurus
berdirinya dinding tembok dan sebagainya.
10. Jangka
Dalam menukang kayu ada 4 macam jangka yaitu :
10.1. Jangka tusuk
Dibuat dari baja dan pada salah satu kakinya dipasang pensil. Gunanya untuk melukis
lingkaran-lingkaran kecil dan dpat pula digunakan untuk memindahkan ukuran pada bidang
permukaan kayu pekerjaan.
10.2. Jangka antara/jangka siar
Kedua kakinya dihubungkan dengan pegas berbentuk pita. Gunanya untuk
memindahkan ukuran kayu yang telah ditentukan semula pada kayu pekerjaan.
10.3. Jangka luar
Disebut pula jangka bengkok, jangka macam ini semata-mata digunakan untuk
mengukur kayu yang berbentuk silinder.
10.4. Jangka dalam
Jangka dalam ini sebagai alat untuk mengukur lubang.
11. Kikir kayu
Kegunaannya yaitu untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam
ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang bolak-balik atau pada
bidang permukaan kayu yang terdapat mata kayu. Alat yang lebih baik dari kikir kayu ialah
ketam parud.
12. Penjepit atau klem
Ada 2 macam bentuk klem yaitu :
1. Penjepit panjang
Berukuran dari ½ “ sampai 2 ½ “ m panjangnya. Blok penahan dapat digeser-geser
dengan dipaksa oleh sepotong besi bulat ke dalam lubang-lubang yang terdapat pada batang
penjepit panjang sedang blok penjepit didorong oleh uliran yang dipasang pada kepala
27
penjepit dengan diputar menggunakan tangkai pemutar. Alat ini digunakan untuk merapatkan
suatu sambungan kayu yang lebarnya lebih dari 1 m samapai dengan 2 ½ m.
2. Penjepit berbentuk f dan c
Keduanya berfungsi sama sebagai alat penjepit dalam jaraj pendek atau sambungan –
sambungan pendek terdiri dari blok penahan tetap dan blok penjepit yang dapat diatur
melalui batang ulir yang dihubungkan dengan tangkai pemutar.
13. Alat pembenam
Pembenam adalah sepotong baja berpenampang bulat yang pada bagian atasnya
terdapat kepala, dan pada bagian bawah dibentuk tirus dengan ujung bawahnya diberi sebuah
lekuk kecil sebagai rumah kepala kayu, sedang pada bagian batangnya dikasarkan supaya
tidak licin waktu digunakan.
C. ALAT-ALAT MESIN KAYU
1. Mesin Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)
Mesin gergaji bundar berlengan ialah mesin gergaji bundar yang daun gergajinya
dapat digerakkan di atas meja sepanjang lengan. Lengan dipasang pada tiang (column) yang
dapat berputar 180 derajat dan naik turun.
Mesin ini digunakan untuk memotong tegak atau miring, juga bisa digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan :
a. Membentuk cowakan (dado) tegak atau miring.
b. Membentuk alur dan dado.
c. Memotong/membelahchamper atau bevel.
d. Membuat sponing.
e. Membuat purus.
f. Memotong miring berganda (compound mitre).
Konstruksi :
Terdiri dari bagian-bagian
- motor dan daun gergaji
- rangka penggantung
28
- lengan-lengan
- tiang baja bulat
- meja dari kayu
- penghatar yang dapat dipindah-pindah
- rangka meja dari besi serta berkaki empat buah
-
Ukuran dan skala :
- ukuran mesin ialah jarak terjauh dari pengantar terhadap daun gergaji
- tiga buah skala penyetelan ialah :
a. pada rangka motor menentukan kedudukan daun gergaji terhadap meja
b. pada lengan menentukan jarak pemotongan
c. pada tiang menentukan kedudukan lengan terhadap pengantar
2. Mesin Gergaji Bundar (circular saw)
Gunanya :
Pekerjaan pokok :
a. memotong kayu (cross cutting)
b. membelah kayu (ripping)
c. mengiris kayu (resawing)
Pekerjaan lain-lain :
a. membuat champer atau bevel
b. membuat sponing (rabbet)
c. membuat alur (grove)
d. membuat alur memotong urat kayu (dado)
e. membuat tirus
f. membuat purus
g. membuat cekung
Konstruksi :
- rangka badan
- meja
29
- motor dan sumbunya
Perlengkapan :
- pengantar pembelah (fence)
- pengantar pemotong (mitter gauge)
- tudung pengaman (safety guard)
- pengantar pembuat purus (tenon jig)
Ukuran :
- ditentukan dengan maksimum garis tengah daun gergaji yang dapat dipasang
- kecepatan tergantung dari garis tengah daun gergaji
3. Mesin Ketam Perata (surfacer)
Gunanya :
Pekerjaan pokok :
a.mengetam rata dan lurus permukaan kayu
b. mengetam rata dan lurus, siku-siku sisi tebal kayu
Pekerjaan-pekerjaan lain :
a. mengetam miring
b. mengetam sponing/les
c. mengetam tirus
d. mengetam cowakan
e. mengetam kepala kayu
Konstruksi :
- rangka badan
- meja kayu muka dan belakang
- sumbu ketam
- motor
Perlengkapan
- pengantar
- pengatur naik turun meja
- tudung pengaman
30
Ukuran : Ditentukan oleh panjang sumbu ketam
4. Mesin Ketam Penebal
Gunanya :
Untuk penyelesaian pengetaman yang telah diketam pada mesin perata menentukan
sama tebal dalam keadaan halus dan rata.
Konstruksi :
- rangka badan
- meja yang dapat diatur naik turun
- sumbu pisau ketam (cutter head)
- rol penggerak
- batang penekan
- anti tendangan balik
- motor
Perlengkapan :
- tudung pengaman
- pengatur baik turun meja tidak otomatis
- penghubung otomatis naik turun meja
- skala pemakanan/pengetaman
- alat pengasah pisau
Ukuran :
Maksimum lebar, sama dengan lebar meja/panjang sumbu pisau. Maksimum panjang
yang boleh diketam jarak antara as ke as pada meja. Adapun minimum tebal kayu yang boleh
diketam tidak menentukan ukuran mesin, dan tebal minimum kayu yang boleh diketam sama
dengan tinggi profil meja ditambah dengan 5 mm (bila tidak menggunakan alas).
5. Mesin Gergaji Pita (band saw)
Gunanya :
Penggunaan mesin gergaji pita biasanya tergantung pada besar kecilnya mesin itu
sendiri.
31
Di pabrik atau industri-industri bahan bangunan yang mengerjakan balok-balok besar
menggunakan mesin gergaji pita untuk membelah untuk ukuran mesin yang besar.
Di sekolah (bengkel sekolah) menggunakn mesin gergaji pita ukuran sedang untuk
memotong lengkungan-lengkungan atau untuk membelah.
Pada industri ringan umumnya menggunakan mesin gergaji pita ukuran kecil untuk
memotong bentuk yang tidak beraturan/berliku-liku.
Konstruksi :
- rangka
- roda atas dan roda bawah
- meja mesin
- pengantar daun gergaji
- motor
Perlengkapan :
- pengantar pemotong
- pengantar pembelah
- alat-alat penyambung daun gergaji
- ram dan kunci-kunci
Ukuran :
Ukuran mesin ditentukan oleh :
- diameter roda-roda
- maksimum naik pengantar daun gergaji bagina yang paling bawah terhadap
meja mesin.
6. Mesin bor tekan (Hollow chisel mortiser)
Gunanya :
1. Membuat lubang bulat.
2. Membuat lubang persegi dengan perlengkapan khusus.
3. Mengamplas.
4. Menggerinda.
5. Mengerjakan profil pada pinggiran kayu.
Konstruksi :
32
- tiang dari baja
- meja sebagai alas tempat duduknya
- meja ats tempat meletakkan kayu pekerjaan
- motor
Perlengkapan :
- bermacam-macam sumbu bor untuk disesuaikan dengan jenis pekerjaan
- mata bor serta kunci pemegangan
- perlengkapan lubang persegi
7.Mesin bubut kayu (wood turning lathe)
Gunanya :
1. Membuat bulat torak
2. Membuat bulat lonjong
3. Membuat bulat piringan
4. Membuat bulat spiral
Konstruksi :
- alas tempat bergerak kepala bebas
- kepala lepas untuk memasang sumbu mati dan senter mati dapat digerakkan
sepanjang alas
- kepala tetap berada sebelah kiri dari alas untuk tempat sumbu hidup
- senter hidup untuk memutar kayu dipasang pada sumbu hidup
- pelat pembawa untuk membubut piringan
8. Mesin Pembentuk
Pekerjaan yang biasa dilakukan pada mesin ini yaitu membentuk profil, alur,lidah
sponing dan sebagainya.
Konstruksi :
- rangka badan tempat duduk mesin
- rangka dudukan untuk motor
33
- meja mesin yang bagian tengah mempunyai lubang tempat keluar sumbu
- sumbu yang terdiri dari pemegang atau joke yang bersatu dengan pulinya
- penghantar
- pisau
- cincin penghantar dan cincin penutup sumbu
- tutup lubang meja
- ring pengaman
- pengantar pemotong dan pembelah
9. Mesin router
Gunanya :
Membuat sponing
Membuat profil
Membuat alur
Membuat cowakan
Membuat sambungan ekor burung
Konstruksi :
- alas sebagai meja
- rangka dipasang pada motor mur kupu-kupu
- motor dengan ujung sumbunya dipasang chuck pemegang pisau
- tutup pisau sekeliling untuk cincin
- cincin penentu dalam motor berulir
- pisau
- penghantar yang mempunyai satu ujung lurus dan satu ujung lagi lengkung
- penentu dalam untuk menentukan keluarnya pisau router dari alas
- acuan
- cincin penghantar yan dipasang pada rangka bagian bawah
D. Sambungan-sambungan kayu
Macam-macam sambungan kayu :
34
1. Sambungan kayu arah memanjang
2. Sambungan kayu arah melebar
3. Sambungan kayu arah menyudut
4. Sambungan kayu bentuk rangka
Alat-alat pengokoh sambungan kayu antara lain :
1. Paku
2. Sekrup
3. Mur dan baut
4. Lem
5. Alat pengokoh modern antara lain : cincin, papan paku, dowel dan lain-lain
Cara pemasangan sekrup :
1. jika kayu lunak, kayu dibor sebesar a dengan dalam c.
2. jika kayu keras, kayu tersebut dibor sebesar a dengan dalam c lalu dibor
kembali sebesar b dengan dalam lebih kurang dari d.
Cara pemasangan lem :
1. Untuk lem kuning digunakan pengencer thinner lalu dioleskan seluruhnya dan
ditunggu sampai kering kemudian ditempelkan dengan kayu yang telah dioleskan dan
langsung dipress dengan menggunakan klem.
2. Untuk lem putih digunakan pengencer air bening lalu dioleskan seluruhnya
kemudian ditempelkan dengan kayu yang telah dioleskan dan langsung dipress dengan
menggunakan klem.
E. Finishing
Tujuan dari finishing yaitu :
a. Memperindah pekerjaan
b. Melindungi benda kerja terhadap benda cair, cuaca dan sinar.
c. Menarik perhatian bagi yang melihatnya.
Tuntutan hasil finishing yang harus dipenuhi antara lain :
a. Tahan terhadap alkohol, air dan asam.
35
b. Tahan terhadap goresan.
c. Tahan sinar
d. Tahan panas.
Penghalang daya lekat bahan finishing :
a. Minyak, malam (lilin), damar.
b. Bahan pengawet.
c. Cat, vernis.
d. Kadar air yaang terlalu tinggi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk finishing yang baik :
a. telitilah warna, serat kayu/finir yang harus diperhatikan.
b. Jika kita memfinishing suatu benda kerja yang traansfaran warna kayu berbeda,
misalnnya kayu gubal hendaknya harus disamakan dahulu.
c. Perubahan warna kayu yang sering disebabkan oleh panas, sinar, air, dan
sebagainya, hal ini terjadi pada jenis kayu yang banyak mengandung zat warna, untuk
mengatasi hal tersebut biasanya dilakukan penutupan dengan bahan dasar .
Tahap-tahap pekerjaan fnishing :
a. penguasaan permukaan
b. persiapan finishing
c. proses finishing
d. hasil akhir
Penghalusan dan pembersihan benda kerja
a. Pengamplasan
Pekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan, memotong serat-serat kayu
yang terdiri dan mendangkal lobang pori-pori. Dalam pengamplasan hendaknya kita
perhatikan tingkatan dasar halusnya suatu benda kerja juga sebaliknya kita hindarkan
goresan-goresan partikel amplas tersebut dan sebaiknya dengan kumparan yang lunak.
36
b. Pembersihan bekas-bekas lem dengan cara menggunakan air hangat, bekas pensil,
kapur dan sebagainya.
c. Setelah pekerjaan pertama selesai baru dimulai dengan proses finishing.
Pemberian warna
Pengertian pemberian warna pada kayu ialah mewarnai benda kerja sesuai
dengna warna yang diinginkan.
Hasil pewarnaan pada kayu dibagi dua macam :
a. Positif : bahwa gelaaap atau terangnya struktur kayu berlawanan yang telah
diwarnai tetap sama dengan aslinya.
b. Negatif : bahwa terangnya struktur kayu berlawanan dengan aslinya.
Bahan-bahan finishing :
a. Bahan dasar : cellulosa, getah tumbuh-tumbuhan dan bahan finishing.
b. Bahan pencair : thinner, afduner, spritus
c. Bahan tambahan : untuk menimbulkan reaksi buram, pelunak sehingga lapisan
finishing elastis dan itdak mudah pecah-pecah.
d. Bahan sealer : untuk mempermudah pengamplasan zat warna.
e. Bahan pengeras
Macam-macam bahan finishing :
a. cat
bahan pencair afdunner/terpentin. Bertujuan untuk memberikan warna pada
permukaan kayu disamping berfungsi melindungi permukaan kayu dari air dan serangga.
b. tek oli
bertujuan untuk menonjolkan serat-serat kayu supaya lebih hidup. tek oil ini biasanya
digunakan untuk pekerjaan yang sederhana.
c. cat ducco
bahan pencair thinner, sulit dilakukan dengan kuas maka sebaiknya dengan cara
disemprot karena proses pengeringannya lebih cepat.
d. Pelitur
37
Bahan dasarnya menggunakan bahan cair spritus dengan perbandingan satu ons
politur dengan satu liter spritus. Politur tidak tahan panbas aapi dan lakohol.
e. vernis
bahan dasarnya dari getah dengan menggunakan bahan pencair, afduner. Biasanya
digunakan untuk pekerjaan yang sederhana. Vernis tidak tahan terhadap air, panas dan
alkohol.
f. vernis ducco
Bahan dasarnya sama dengan vernis tapi menggunakaan bahan pencair thinner, jenis
ini digunakan untuk finishing pori-pori terbuka, hampir menyerupai melamic.
g. Melamic
Bahan dasar dari melamic alkayd dengan bahan pencair thinner, warnanya transfaran,
sifatnya buram kilap. Melamic ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a. wood filler yang berfungsi untuk menutup lubang pori-pori sehingga
permukaan yang akan difinishing rata. Wood filler ini harus dicampur dengan additive
dengan perbandingan 9 : 1.
b. Sanding sealer yang berfungsi sebagai memberi daya lekat yang lebih baik
pada permukaan kayu dengan bahan finishing berikutnya dan juga mengikat wood filler.
Pencampuran sebaiknya dilakukan sekitar ½ - 1 jam sebelum digunakan reaksi pencampuran
menjadi rata.
c. Clear dan matt clear befungsi sebagai untuk mendapatkan permukaan yang
rata, halus danlicin serta mengkilap atau buram. Melamic sebelum dipakai dicampur dahulu
dengan hardener dengan menggunakan perbandingan 9 : 1.
Proses pengerjaan :
a. Politur
6. penguasaan permukaan
7. didasari dengna ulasan politur dengan menggunakan kuas
8. diamplas
9. di pop (dengan menggunakan kaos)
10. pemerataan atau penghalusan dengan cara diamplas basah
11. di pop lagi lalu perataan dan di pop lagi
38
12. pelapisan akhir
13. mencerahkan
14. di kit
b. Vernis
1. penguasaan permukaan
2. dikuas 1 hingga 2 kali
c. tek oil
1. penguasaan permukaan
2. di kuas 1 hingga 2 kali
3. diamplas lslu dikuas lagi
d. cat dengan kuas
1. penguasaan permukaan
2. cat dasar
3. amplas
4. plamir
5. amplas basah
e. cat ducco
1. penguasaan permukaan
2. cat dasar
3. diamplas
4. plamir
5. amplas basah
6. cat ducco
f. melamic
1. finishing tanpa wood filler penutupan pori-pori mengandalkan pada sanding
sealer (menghasilkan warna lebih cerah)
2. finishing dengan wood filler harus rata dan halus kemudian wood filler atau
tidak serta pengamplasan.
3. sanding sealer dengan menggunakan kaos, kuas serta dengan disemprot.
Cara kerja dengan piston semprot
39
Untuk pekerjaan finishing dengan menggunakan alat piston semprot kita harus
mengetahui teknik dasar penyemprotan dan latihan. Dalam hal ini harus diperhatikan
perawatan dan kebersihan piston semprot.
Gangguan-gangguan yang menghasilkan penyemprotan tidak baik :
a. bahan finishing
b. supruyer tersumbat
c. fiskositas terlalu tinggi
d. lubang udara pada tutup tabung tersumbat
Penimbulan yang menyebabkan banyak kabut :
a. bahan terlalu cair
b. tekanan udara terlalu tinggi
c. jarak semprotan terlalu jauh
Penyebab hasil penyemprotan mengalir :
a. bahan terlalu cair
b. gerakan tangan terlalu lambat
c. jarak semprotan terlalu dekat
d. penyemprotan tidak tegak lurus dengan bidang yang disemprot
Hasil semprotan seperti kulit jeruk :
a. bahan pencair tidak cocok
b. terlalu tinggi atau rendahnya tekanan udara
c. jarak penyemprotan
d. bahan kuran bercampur atau tidak teraduk dengan baik
Syarat-syarat ruang finishing :
a. penerangan cukup
b. suhu sekitar 30 derajat
c. arah udara menuju ke satu arah dengan menggunakan alat penyedot udara
Pengetesan hasil finishing :
a. reaksi bahan finishing
b. rekasi unsur-unsur bahan finishing
c. daya kepekaan bahan
40
BAB III
Job I : PRAKTEK KERJA KAYU 2
Judul : MEMBUAT LEMARI
TUJUAN PRAKTEK
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek membuat lemari mahasiswa diharapkan
dapat :
1. Memahami dan menjelaskan fungsi, bagian, dan cara pengoperasian maupun
perawatannya berikut aturan keselamtan kerja dari mesin – mesin kerja kayu, dengan benar
untuk mesin gegaji bundar berlengan, mesin gergaji bundar, mesin ketam perata, mesin
ketam penebal, mesin pahat, mesin moulder serta mesin router.
2. Menyetel untuk membuat bentuk – bentuk tertentu serta mengoperasikan
mesin – mesin tersebut.
3. Membuat bagian atau rangka lemari sesuai gambar dengan tahapan yang
benar dan hasil yang baik.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Mesin gergaji bundar berlengan
2. Mesin gergaji bundar
3. Mesin ketam perata
4. Mesin ketam penebal
41
5. Mesin bor pahat
6. Mesin moulder
7. Mesin router
8. Meteran, siku – siku, pensil
9. Palu kayu, palu besi
10. Pahat pukul, pahat tusuk
11. Gergaji punggung
12. Ketam block
BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Papan ukuran 3/25 cm
2. Multipleks ukuran 12 mm dan 3 mm
3. Paku ukuran 1”
4. kaca bening 3 mm
5. lem kayu
6. melamik clear/mat clear
7. sending sealer
8. wood filler
9. wood stain
10. thinner
11. hardener
12. amplas no. 100, 200, 400
KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek
2. Pakailah selalu alat – alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan
3. Pastikan peralatan yang akan didunakan selalu dalam keadaan baik dan dan
siap pakai
4. Kontrol bahan yang akan dipakai dan pastikan bebas dari benda yang akan
mengganggu dalam proses pengerjaan
5. Selalu pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan
42
6. Tanyakan pada instruktur apabila ada keraguan dalam penyetelan penggunaan
mesin san hal – hal yang perlu / penting.
LANGKAH KERJA PELAKSANAAN
1. Gambar sketsa lemari beserta bagian-bagian dan ukuran yang telah di
tentukan
2. Hitung kebutuhan bahan dan rencanakan bentuk pemotongan sehingga sedikit
mungkin bahan yang tersisa / terbuang.
3. Siapkan bahan yang akan digunakan, pilih ukuran dan kondisi bahan yang
sesuai.
4. Siapkan peralatan yang digunakan, kondisi peralatan agar siap digunakan.
5. Potong papan sesuai dengan rencana pemotongan ( pemotongan kasar adalah
ukuran bersih ditambah 1 – 2 cm ) dengan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan.
6. Ketam kedua sisi tebal dan lebar kayu hingga lurus, rata dan siku tipis – tipis
saja dengan menggunakan mesin ketam perata.
7. Ketam sisi tebal dan lebar lainnya dengan mesin penebal hingga mencapai
ukuran yang dikehendaki.
8. Membentuk ambang dan tiang lemari sesuai dengan bentuk dan jumlah yang
diinginkan:
o Membentuk purus / pen dengan mesin gergaji bundar / mesin gergaji bundar
berlengan
o Membuat lubang persegi dengan mesin pahat
o Membuat verstek dan cowakan dengan mesin gergaji bundar berlengan
o Membuat sponing dengan menggunakan mesin gergaji bundar
9. Setel tiap sambungan dengan teliti dan hati – hati ( harus siku, rata,rapat, dan
rapi )
10. Jika ada yang kurang tepat, dibetulkan dahulu dengan teliti ( menggunakan
peralatan manual )
11. Rakit semua komponen yang sudah siap dengan benar, teliti hingga menjadi
sebuah rangka lemari
43
12. Lem tiap sambungan rangka lemari dengan menggunakan lem kayu, lalu klem
bagian sambungan agar sambungan semakin kuat dan rapat
13. Perhatikan semua sambungan harus rapat, rapi serta siku.
14. Amplas bagian – bagian rangka lemari dengan amplas no. 100 dan 200 hingga
halus dan licin
15. Potong multipleks sesuai ukuran yang telah ditentukan untuk membuat bagian
rak dan dinding lemari
16. Rakit semua komponen bagian rak dan dinding lemari yang telah siap dengan
benar dan teliti kemudian diperkuat dengan dipaku
17. Amplas permukaan multipleks dengan amplas no. 100 dan 200 hingga halus
dan licin
18. Potong kaca sesuai ukuran yang telah di tentukan untuk membuat bagian pintu
lemari
19. Rakit bagian-bagian komponen pintu
20. lalu amplas bagian pintu lemari menggunakan amplas no 100 dan 200 hingga
halus dan licin
21. kemudian lanjutkan dengan finishing
22. hitung kebutuhan bahan yang diperlukan (melamic, sending sealer, wood
stain, wood filler, thinner dan amplas
23. siapkan bahan dan peralatan serta perlangkapan yang diperlukan
24. amplas benda kerja dengan halus dan bersih dengan menggunakan amplas no.
400
25. lapisi wood filler dengan menggunakan skrap atau kuwas
26. tunggu hingga kering sempurna dan amplas hingga halus, dan kelihatan serat-
seratnya dengan amplas no. 400
27. untuk pewarna langsung, semprotkan wood stain yang sudah dicampur
melamic (5-20%) dan sedikit hardener hingga rata betul
28. tunggu hingga kering lalu semprotkan sending sealer yang sudah dicampur
thinner 40% dan 10% hardener
29. tunggu hingga kering sempurna dan amplas hingga halus seperti kaca
44
30. Semprot melamic yang sudah dicampur thinner 40% dan 10% hardener, dua
kali lapisan, yang tipis saja.
31. Periksalah hasil kerja anda dengan instuktur.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. KESIMPULAN
a. Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tangan maupun
mesin dengan baik dan benar.
b. Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja batu.
c. Ketelitian, konsentrasi dan keselamatan harus benar-benar diperhatikan
untuk mencapai hasil yang maksimal.
d. Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih efisien.
e. Dalam menjalankan mesin kerja batu tidak boleh lepas dari ketelitian dan
kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan.
4.2. SARAN
a. Hendaknya dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
b. Ikutilah prosedur yang telah ditentukan.
c. Kerjakan sesuai dengan instruksi dari instruktur.
d. Didalam bekerja tidak perlu cepat selesai, tetapi kita mengerjakannya dengan
baik, rapi, teliti, serta sesuai dengan langkah-langkah kerja yang ditentukan.
e. Dalam melaksanakan praktek kerja batu jangan ragu-ragu bertanya kepada
instruktur.
45