bahan

6
Subyek (bayi) yang mendapat ASI-eksklusif pada kelompok diare rotavirus adalah 8 orang (34,8 %) dan yang mendapat ASI non- eksklusif adalah sebanyak 15 orang (65,2%). Pada kelompok diare bukan rotavirus, sebanyak 43 orang (34,4%) mendapat ASI- eksklusif dan yang mendapat ASI non-eksklusif adalah 82 orang (65,6 %). Proporsi penderita diare rotavirus yang mendapat ASI non-eksklusif adalah dua kali lebih besar bila dibandingkan dengan yang mendapat ASI-eksklusif, demikian pula pada kelompok subyek diare bukan rotavirus Pada kedua kelompok kasus yaitu yang mendapat ASI-eksklusif, rerata rasio titer ELISA feses adalah 0,10 + 0,14. Sedangkan pada kelompok penderita diare akut yang mendapat ASI non-eksklusif adalah 0,12 + 0,15. Tampak disini 97 rasio titer ELISA feses (viral load) pada kelompok yang mendapat ASI-eksklusif lebih rendah dari kelompok yang mendapat ASI non- eksklusif. Proporsi penderita diare akut rotavirus yang mendapat ASI-eksklusif lebih kecil dari pada yang mendapat ASI non-eksklusif, demikian pula pada penderita diare akut bukan rotavirus perbandingan proporsinya hampir sama. Dari 23 kasus diare akut rotavirus sebanyak 8 orang (34,8 %) mendapat ASI-eksklusif dan 15 orang (65,2 %) mendapat ASI non-eksklusif. Risiko terjadinya penyakit diare akut rotavirus pada yang mendapat ASI-eksklusif dan ASI non-eksklusif tidak berbeda bermakna. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan nilai RO 1,21 (CI 95 %: 0,45-3,28), dan nilai P = 0,28 Pada penelitian ini faktor yang berhubungan dengan lama diare akut rotavirus adalah pola pemberian ASI, kandungan antibodi sIgA antirotavirus di dalam ASI. Dari 8 kasus diare akut rotavirus yang

Upload: fred-djh

Post on 17-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahan

TRANSCRIPT

Subyek (bayi) yang mendapat ASI-eksklusif pada kelompok diare rotavirus adalah 8 orang (34,8 %) dan yang mendapat ASI non-eksklusif adalah sebanyak 15 orang (65,2%). Pada kelompok diare bukan rotavirus, sebanyak 43 orang (34,4%) mendapat ASI- eksklusif dan yang mendapat ASI non-eksklusif adalah 82 orang (65,6 %).

Proporsi penderita diare rotavirus yang mendapat ASI non-eksklusif adalah dua kali lebih besar bila dibandingkan dengan yang mendapat ASI-eksklusif, demikian pula pada kelompok subyek diare bukan rotavirus

Pada kedua kelompok kasus yaitu yang mendapat ASI-eksklusif, rerata rasio titer ELISA feses adalah 0,10 + 0,14. Sedangkan pada kelompok penderita diare akut yang mendapat ASI non-eksklusif adalah 0,12 + 0,15. Tampak disini 97 rasio titer ELISA feses (viral load) pada kelompok yang mendapat ASI-eksklusif lebih rendah dari kelompok yang mendapat ASI non-eksklusif.

Proporsi penderita diare akut rotavirus yang mendapat ASI-eksklusif lebih kecil dari pada yang mendapat ASI non-eksklusif, demikian pula pada penderita diare akut bukan rotavirus perbandingan proporsinya hampir sama. Dari 23 kasus diare akut rotavirus sebanyak 8 orang (34,8 %) mendapat ASI-eksklusif dan 15 orang (65,2 %) mendapat ASI non-eksklusif. Risiko terjadinya penyakit diare akut rotavirus pada yang mendapat ASI-eksklusif dan ASI non-eksklusif tidak berbeda bermakna. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan nilai RO 1,21 (CI 95 %: 0,45-3,28), dan nilai P = 0,28

Pada penelitian ini faktor yang berhubungan dengan lama diare akut rotavirus adalah pola pemberian ASI, kandungan antibodi sIgA antirotavirus di dalam ASI. Dari 8 kasus diare akut rotavirus yang mendapat ASI-eksklusif, terdapat 4 kasus yang ada data mengenai lama diare. Rerata antibodi sIgA antirotavirus pada kasus yang mendapat ASI-eksklusif 30,46 (+ 12,87) unit, dan pada kelompok ASI non-eksklusif adalah 20,99 (+15,44) unit. Perbedaan rerata kadar sIgA antirotavirus antara kelompok diare rotavirus yang mendapat ASI-eksklusif dan yang mendapat ASI non-ekklusif tidak signifikan di mana nilai p = 0,20 (p> 0,05). Sebagai tambahan, hasil pemeriksaan antigen rotavirus feses berdasarkan rasio, didapat rerata rasio antigen rotavirus pada feses (viral load) yang mendapat ASI-eksklusif adalah 0,098 (+ 0,185), dan yang mendapat ASI non-eksklusif adalah 0,119 (+ 0,145) dengan nilai p = 0,76 (p> 0,05). Rerata lama diare pada kelompok dengan ASI-eksklusif 150,75 (+ 99) jam, dan pada kelompok non-eksklusif adalah 141,62 (+ 66,71) jam dengan nilai p = 0,83 (p> 0,05).

Penelitian kohort mengenai kejadian diare pada anak yang dirawat menunjukkan, bahwa pemberian ASI-eksklusif dapat mencegah anak dirawat karena penyakit diare dan efek pencegahannya lebih besar daripada pemberian ASI non-eksklusif (Quigley dkk, 2007; Talayero dkk, 2006). Jadi pemberian ASI (eksklusif maupun non-eksklusif), dapat memberi proteksi terhadap penyakit diare terutama pada anak yang tinggal di lingkungan padat hunian. Pemberian ASI-eksklusif dapat mengurangi paparan terhadap mikroba yang berasal dari lingkungan yang terkontaminasihttp://www.pps.unud.ac.id/disertasi/pdf_thesis/unud-31-104828350-disertasi.pdf.

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 6 BULAN - 5 TAHUN DI RSUD DR. MUWARDI SURAKARTA

Oleh :Aditya Pradhana

Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Subjek yang digunakan berjumlah 30 subjek (15 subjek kasus dan 15 subjek kontrol). Penelitian dilakukan di unit rawat jalan dan unit rawat inap Bagian Paru dan Bagian Anak RSUD Dr. Muwardi Surakarta pada 27 Mei sampai 19 September 2009. Teknik sampling yang digunakan adalah fixed disease sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik chi square Mantel-Haenszel untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel. Odds ratio Mantel-Haenszel (ORMH) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh data subjek kasus yang tidak mendapat ASI eksklusif sebanyak 11 anak (36,6%) sedangkan pada subjek kasus yang mendapat ASI eksklusif sebanyak 4 anak (13,3%). Pada subjek kontrol yang tidak mendapat ASI eksklusif sebanyak 2 anak (6,6%) sedangkan pada subjek kontrol yang mendapat ASI eksklusif sebanyak 13 orang (43,3%). Hasil uji kebebasan chi square Mantel-Haenszel menunjukkan signifikansi sebesar 0,004 sehingga ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia pada anak usia 6 bulan - 5 tahun di RSUD Dr. Muwardi Surakarta. Hasil perhitungan Odds ratio Mantel-Haenszel (ORMH) adalah 0,0585, hal ini berarti ada asosiasi negatif antara faktor risiko (ASI eksklusif) dengan penyakit pneumonia. Simpulan : Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia pada anak usia 6 bulan - 5 tahun di RSUD Dr. Muwardi Surakarta ( p = 0,004 ) serta ada asosiasi negatif antara faktor risiko dengan penyakit ( ORMH = 0,0585 ). Hal ini berarti ASI eksklusif menurunkan terjadinya pneumonia. Kata kunci : ASI eksklusif, pneumonia.

http://digilib.uns.ac.id/abstrak_12621_hubungan-antara-pemberian-asi-eksklusif-dengan-kejadian-pneumonia-pada-anak-usia-6-bulan---5-tahun--di-rsud-dr.-muwardi-surakarta.htmlPERAN ASI-EKSKLUSIF DAN ASI YANG MENGANDUNG ANTIBODI SIGA ANTIROTAVIRUS TERHADAP RISIKO DAN LAMA DIARE AKUT ROTAVIRUS PADA BAYI 1-6 BULAN

Oleh :ANAK AGUNG OKA LELY | -Bidang Ilmu :Ilmu Kedokteran| Tahun Penelitian :2011

DownloadPERAN ASI-EKSKLUSIF DAN ASI YANG MENGANDUNG ANTIBODI sIgA ANTIROTAVIRUS TERHADAP RISIKO DAN LAMA DIARE AKUT ROTAVIRUS PADA BAYI 1-6 BULANDownloadPERAN ASI-EKSKLUSIF DAN ASI YANG MENGANDUNG ANTIBODI sIgA ANTIROTAVIRUS TERHADAP RISIKO DAN LAMA DIARE AKUT ROTAVIRUS PADA BAYI 1-6 BULAN

ABSTRAK

ABSTRAK Pemberian ASI merupakan salah satu strategi utama mencegah penyakit dan kematian yang disebabkan oleh infeksi. ASI-eksklusif terbukti melindungi bayi dari kematian maupun kesakitan akibat penyakit berat, termasuk diare. Rotavirus merupakan penyebab terbanyak penyakit diare pada anak < 5 tahun. Antibodi sIgA antirotavirus ASI belum terbukti dapat mencegah penyakit diare rotavirus. Studi kasus kontrol dan potong lintang digunakan untuk mengetahui risiko dan lama diare akut rotavirus pada bayi usia 1-6 bulan yang mendapat ASI-eksklusif dan ASI yang mengandung antibodi sIgA antirotavirus. Pemeriksaan ELISA capture test dilakukan untuk menemukan antigen rotavirus pada feses dan ELISA untuk menemukan antibodi sIgA antirotavirus pada ASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proporsi diare akut rotavirus pada bayi usia 1-6 bulan yang mendapat ASI-eksklusif adalah 34,8 % dan ASI non-ekslusif adalah 65,2 %. Proporsi diare akut non-rotavirus yang mendapat ASI-eksklusif adalah 34,4 % dan ASI non-eksklusif adalah 65,6 %. RO 1,21 (CI 95 %: 0,45-3,28), p= 0,28. Proporsi diare akut rotavirus pada bayi usia 1-6 bulan yang mendapat ASI yang mengandung antibodi sIgA antirotavirus adalah 17,39 % dan yang mendapat ASI yang tidak mengandung antibodi sIgA antirotavirus adalah 82,61 %. RO 1,12 (CI 95 %: 0,29-4,29), p= 0,203. Rerata lama diare akut rotavirus pada bayi 1-6 bulan yang mendapat ASI-eksklusif adalah 150,75 +/- 99,06 jam dan 141,75 +/- 66,71 jam pada yang mendapat ASI non-eksklusif. Rerata lama diare akut rotavirus pada bayi usia1-6 bulan yang mendapat ASI yang mengandung antibodi sIgA antirotavirus adalah 135,62 +/- 84,74 jam, sedangkan yang mendapat ASI yang tidak mengandung antibodi sIgA antirotavirus adalah 138,5 +/- 83,48 jam. Rerata lama diare akut tidak berbeda dengan nilai p = 0,88. ASI-eksklusif dan ASI yang mengandung antibodi sIgA antirotavirus tidak berhubungan dengan risiko dan lama diare akut rotavirus pada bayi 1-6 . Berdasarkan hasil-hasil tersebut, disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai jenis serotipe antibodi sIgA antirotavirus ASI dihubungkan dengan serotipe rotavirus yang menginfeksi bayi sebagai upaya untuk mengetahui peran ASI dalam pencegahan penyakit diare rotavirus.

Kata Kunci:ASI-eksklusif, antibodi sIgA antirotavirus ASI, risiko diare akut rotavirus dan lama diare akut rotavirus.

ABSTRACT

Breastfeeding was once of main strategy to prevent infants suffer from diseases and death causes of infection. The exclusive breastfeeding has been prove could provide protection from death risk and against from severe infections included diarrhea.The presence of rotaviru was dominant cause on diarrhea at infants < 5 years old.The antirotaviral sIgA antibody in breast milk not yet proved could prevent from rotavirus diarrhea. A case-control and cross-sectional study was use to detect risk and duration time of rotavirus acute diarrhea on Infants age range 1- 6 months with exlusive breastfeeding and breast-milk containing antirotaviral sIgA antibody. Elisa Capture test was use to detected rotavirus antigen on stools sample and Elisa test to detected antirotaviral sIgA antibody in breast milk. The research result describe at infants age range 1-6 months with exclusive breastfeeding had risk of rotavirus acute diarrhea rate was 34.8 % and with non- exclusive breastfeeding was 65.2 %.OR 1.21(95 % CI: 0.45-3.28. Rotavirus acute diarrhea risk at infants with breast-milk containing antirotaviral sIgA antibody was 34.1 % and breast-milk without antirotaviral sIgA antibody was 60.9%.OR 1.12 (95 % CI: 0.29-4.29). The duration time of rotavirus acute diarrhea with exclusive breastfeeding was 150.75 +/- 99.06 hours and on non exclusive breastfeeding was 141.75 +/66.71 hours. The duration time of rotavirus acute diarrhea with breast-milk containing antirotaviral sIgA antibody was 170.19+/- 76.08 hours and without antirotaviral sIgA antibody was 120.21 +/-63.27 hours.Base on statistic analyze the difference was insignificant (p>0.05). Base on this result was suggested for further research are needed focus on serotype antirotaviral sIgA antibody to study the correlation with with serotype rotaviras in infectious infants in order to improve breastfeeding programe to reduce rotavirus diarrhea caseshttp://www.pps.unud.ac.id/disertasi/detail-31-peran-asieksklusif-dan-asi-yang-mengandung-antibodi-siga-antirotavirus-terhadap-risiko-dan-lama-diare-akut-rotavirus-pada-bayi--16-bulan.html