bab 2library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2011-2... · web view2.3 sistem informasi...

49
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem McLeod dan Schell, diterjemahkan oleh Teguh (2004, p.9) mengatakan, “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut O’Brien (2003, p.8), terjemahan penulis, sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama dengan memasukkan input dan menghasilkan output dalam suatu proses transformasi yang teratur. Menurut Stair dan Reynolds (2006, p8), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Upload: trankien

Post on 13-Jul-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

McLeod dan Schell, diterjemahkan oleh Teguh (2004, p.9) mengatakan,

“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut O’Brien (2003, p.8), terjemahan penulis, sistem adalah kumpulan

dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang bekerja bersama-sama

untuk mencapai tujuan yang sama dengan memasukkan input dan menghasilkan

output dalam suatu proses transformasi yang teratur.

Menurut Stair dan Reynolds (2006, p8), sistem adalah sekumpulan komponen

yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan dalam

usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau subsistem yang terintegrasi dan terjalin

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran tertentu.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut McLeod dan Schell, (2004, p.12), “Informasi adalah data yang telah

diproses, atau yang memiliki arti”.

Page 2: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

8

Menurut Stair dan Reynolds (2006, p5), informasi adalah sekumpulan dari

fakta yang diorganisirkan dalam berbagai cara yang telah memiliki nilai tambah

melebihi nilai dari fakta itu sendiri.

Menurut O’Brien (2005, p5), informasi adalah data yang telah diubah menjadi

suatu yang yang memiliki arti yang berguna bagi pemakai akhir.

Romney dan Steinbart (2006, p.6) menjelaskan beberapa karakteristik sebuah

informasi yang berguna sebagai berikut:

1. Relevan → relevan jika mengurangi ketidakpastian, meningkatkan

kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, atau mengkonfirmasi

atau mengoreksi ekspektasi mereka sebelumnya;

2. Handal → handal jika bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat

mewakili peristiwa atau kegiatan organisasi;

3. Lengkap → selesai jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari

peristiwa yang mendasari atau kegiatan yang mengukur;

4. Tepat waktu → tepat waktu tepat waktu jika diberikan dalam waktu untuk

memungkinkan pengambil keputusan untuk menggunakannya untuk membuat

keputusan;

5. Dapat dimengerti → informasi dimengerti jika disajikan dalam format yang

berguna dan dipahami;

6. Dapat diverifikasi → diverifikasi dapat diverifikasi jika dua orang

berpengetahuan bertindak secara independen masing-masing akan menghasilkan

informasi yang sama;

Page 3: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

9

7. Mudah diakses → dapat dengan mudah diakses kepada pengguna ketika

mereka membutuhkannya dan dalam format yang dapat mereka gunakan.

Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan

berguna, serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan bagi si pengguna.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p.12) adalah,

“Sebuah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi”.

McLeod dan Schell (2004, p.4) berpendapat, “Sistem informasi adalah

kombinasi yang terorganisasi yang terdiri dari manusia, software, jaringan

komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mentransformasikan, serta

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Menurut O’Brien (2005, p5), “Information system is a set of people,

procedures and resources that collect, transform, and disseminates information in an

organization.”. Apabila diterjemahkan menjadi, sistem informasi adalah sebuah

kombinasi teratur apapun dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi,

dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi

dalam sebuah organisasi.

Menurut Stair dan Reynolds (2006, p15), “Information System is a set of

interrelated elements or components that collect (input), manipulate (process) and

store and disseminates data and information and provide a feedback mechanism t

Page 4: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

10

meet an objective.” Apabila diterjemahkan menjadi, sistem informasi adalah

sekumpulan elemen atau komponen yang mengumpulkan, memproses, menyimpan

serta menghasilkan data dan informasi dan menghasilkan feedback.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p7), sistem informasi

merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan, memproses,

menyimpan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan dalam bisnis.

Dengan demikian, sistem informasi adalah pengaturan sumber daya berupa

orang maupun komputer yang saling berinteraksi untuk menyediakan informasi yang

berguna bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Dapat disimpulkan

juga bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari komponen berbasis computer

yang mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menghasilkan informasi bagi

sebuah organisasi.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, p.1), sistem informasi akuntansi adalah

sebuah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk memindahkan data akuntansi

menjadi informasi.

Menurut Rama dan Jones (2008, p.17), sistem informasi akuntansi adalah

subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi

dan keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin

transaksi akuntansi.

Page 5: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

11

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.6), sistem informasi akuntansi adalah

sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data agar

dapat menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan.

Kesimpulannya, sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer

yang dirancang untuk memberikan informasi akuntansi, keuangan dan informasi lain

yang diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan berbagai transaksi perusahaan.

2.2.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p2), Sistem Informasi Akuntansi terdiri

dari lima komponen, yaitu:

1. People

Untuk mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.

2. Procedures

Baik yang manual maupun otomatis termasukdalam kegiatan pengumpulan,

pemrosesan, dan penyimpanan data tentang kegiatan organisasi.

3. Data

Tentang kegiatan atau proses bisnis organisasi.

4. Software

Digunakan untuk memproses data organisasi

5. Information Technologies Infrastructures

Termasuk di dalamnya computer dan peralatan komunikasi jaringan yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses dan mengirimkan data

serta informasi.

Page 6: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

12

2.2.3 Manfaat Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi sangatlah diperlukan. Lima kegunaan Sistem

Informasi Akuntansi menurut Jones dan Rama (2006, p6), adalah:

1. Menghasilkan laporan eksternal.

Para pelaku bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan

laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak yang

berkepentingan seperti investor, kreditor, pemerintah, dan lain sebagainya.

2. Mendukung aktivitas rutin.

Para manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas

operasi rutin selama siklus operasi perusahaan berjalan, seperi menerima pesanan

pelanggan, mengantar barang dan jasa, menagih pelanggan, dan menerima kas.

3. Mendukung pengambilan keputusan

Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan non-rutin

pada semua tingkatan organisasi, seperti informasi mengenai produk apa yang

paling banyak terjual atau pelanggan mana yang membeli dengan kuantitas

terbanyak.

4. Mendukung perencanaan dan pengendalian

Informasi yang berkenaan dengan anggaran dan biaya standar disimpan dalam

sistem informasi, kemudian laporan dirancang untuk membandingkan antara

anggaran dengan aktual. Disinilah peran sistem informasi untuk aktivitas

perencanaan dan pengendalian.

Page 7: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

13

5. Menerapkan pengendalian internal

Pengendalian internal termasuk kebijakan perusahaan, prosedur dan sistem

informasi yang digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kerugian atau

kehilangan, dan untuk memelihara keakuratan data financial. Tujuan ini dapat

dicapai dengan membangun sebuah sistem informasi akuntansi yang

terkomputerisasi.

Menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2006, p109), tujuan dan kegunaan

Sistem Informasi Akuntansi adalah:

1. Untuk melakukan pencatatan (recording) transaksi dengan biaya klerikal

seminimal mungkin dan menyediakan informasi (information value added

mechanism) bagi pihak internal untuk pengelolaan kegiatan usaha (managers)

serta para pihak terkait (Stockholder/ Stakeholder)

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik

mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.

3. Untuk menerapkan (implementasi) Sistem Pengendalian Internal, memperbaiki

kinerja dan tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk

menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban (akuntabilitas).

4. Menjaga untuk meningkatkan perlindungan terhadap kekayaan perusahaan.

2.2.4 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi juga memiliki fungsi yang berhubungan dengan

pengolahan data menjadi informasi. Menurut Wilkinson et al (2000,p10) fungsi-

fungsi tersebut meliputi:

Page 8: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

14

a. Pengumpulan data

Fungsi pengumpulan data (berlangsung selama tahap input) meliputi langkah-

langkah seperti mengambil data transaksi, menyimpan data, serta melakukan

validasi dan perbaikan untuk memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

b. Pemeliharaan data

Fungsi pemeliharaan data (berlangsung selama tahap pemrosesan) meliputi

klasifikasi, menyalin, menyaring, mengumpulkan, menggabungkan, menghitung,

meringkas dan membandingkan data.

c. Manajemen data

Fungsi manajemen data meliputi tiga langkah yaitu : menyimpan, memelihara dan

memperbaiki.

d. Pengendalian data

Tujuan dasar pengendalian data adalah menjaga keamanan harta perusahaan,

termasuk data serta meyakinkan proses pengambilan dan pemrosesan data

berjalan akurat dan benar.

e. Penghasil informasi

Fungsi penghasil informasi meliputi mengartikan, melaporkan dan

mengkomunikasikan informasi.

Page 9: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

15

2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan

Kas

2.3.1 Pengertian Penjualan

Menurut PSAK No.23 (2007, p.23.1), penjualan barang meliputi barang yang

diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali

seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah properti lain yang dibeli untuk

dijual kembali. Dan penjualan jasa biasanya menyangkut pelaksanaan tugas yang

secara kontraktual telah disepakati untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu

yang disepakati oleh perusahaan.

Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005, p290), sebagaimana yang

diterjemahkan oleh Aria Farahmita menyatakan bahwa, “Penjualan adalah jumlah

yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang yang dijual, baik secara tunai

ataupun kredit.”

Menurut Gelinas, Sutton, dan Hunton (2005, p350), proses penjualan adalah

pertimbangan sebuah struktur interaksi dari people, peralatan, metode-metode, dan

kendali-kendali yang didesain untuk memperoleh tujuan tertentu.

Menurut Kotler (2002, p457), penjualan merupakan proses dimana kebutuhan

pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui pertukaran informasi dan

kepentingan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan suatu kegiatan

perpindahan barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual kembali dan barang

yang dibeli untuk dijual kembali ke tangan pelanggan dengan membebankan

sejumlah tertentu, baik secara tunai ataupun kredit.

Page 10: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

16

2.3.2 Pengertian Piutang

Menurut Horngren et al (2002, p187), piutang merupakan sejumlah uang yang

dihutangkan kepada perusahaan oleh pelanggannya sebagai hasil dari pengiriman

barang atau jasa. Piutang itu merupakan suatu perjanjian untuk menerima kas dari

pelanggan, dimana perusahaan telah menjual atau menyerahkan jasanya kepada

pelanggan tersbeut.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p295), “Piutang adalah uang yang

terhutang oleh konsumen atas barang yang telah dijual atau jasa yang telah diberikan

kepadanya.”

Menurut Kieso et al (2004, p318), “Piutang merupakan klaim terhadap

konsumen atau yang lainnya atas uang, barang atau jasa.”

Menurut Warren (2009, p398) istilah piutang meliputi semua klaim dalam

bentuk uang tehadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi

lainnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan klaim terhadap pihak lain

yang muncul sebagai akibat dari suatu transaksi yang telah terjadi sebelumnya,

sedangkan sistem informasi akuntansi piutang adalah sistem informasi akuntansi yang

mengendalikan segala hal mengenai piutang dagang.

2.3.2.1 Piutang Usaha

Menurut Warren (2009, p398) transaksi paling umum yang menciptakan

piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat

dengan mendebet akun piutang usaha.

Page 11: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

17

Piutang (account receivable) semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih

dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha

diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar.

2.3.2.2 Piutang Tak Tertagih

Menurut Warren (2009, p398), terdapat dua metode akuntansi untuk mencatat

piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih. Metode penyisihan (allowance

method) membuat akun beban piutang tak tertagih di muka sebelum piutang tersebut

dihapus. Prosedur lain, yang dinamakan dengan metode penghapusan langsung

(direct write-off method), mengakui beban hanya pada saat piutang dianggap benar-

benar tidak dapat ditagih lagi.

Dua metode akuntansi untuk piutang tak tertagih yaitu:

1. Metode Penghapusan Langsung (direct write-off method)

Records bad debt expense only when an account is determined to be worthless

2. Metode Penyisihan (allowance method)

Records bad debt expense by estimating uncollectible accounts at the end of

the accounting period

Metode Penghapusan Langsung sering digunakan oleh perusahaan kecil dan

perusahaan dengan sedikit piutang. Secara umum perusahaan dengan jumlah piutang

yang besar menggunakan Metode Penyisihan.

Page 12: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

18

2.3.2.3 Jurnal

Jurnal untuk Metode Penghapusan Langsung

10/5 Bad Debt Expense 4,200

Accounts Receivable --- D.L. Ross 4,200

21/11 Accounts Receivable --- D.L Ross 4,200

Bad Debt Expense 4,200

21/11 Cash 4,200

Accounts Receivable --- D.L. Ross 4,200

Jurnal untuk Metode Penyisihan

31/12 Bad Debt Expense 30,000

Allowance for Doubtful Accounts 30,000

Uncollectible accounts estimate.

2.3.2.4 Estimasi Piutang Tak Tertagih

Estimasi piutang tak tertagih pada akhir periode fiskal didasarkan pada

pengalaman bagian perusahaan di masa lalu dan prediksi kegiatan perusahaan di masa

depan. Jika perekonomian secara umum berkinerja dengan baik, jumlah beban

piutang tak tertagih biasanya lebih rendah dibandingkan jika perekonomian sedang

mengalami resesi.

Page 13: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

19

Menurut Warren (2009, p403) estimasi piutang tak tertagih biasanya

didasarkan pada:

1. Metode Persentase Penjualan

2. Metode Analisis Piutang

2.3.3 Prosedur-Prosedur dalam Sistem Informasi Penjualan, Piutang Dagang

dan Penerimaan Kas

2.3.3.1 Proses Penagihan Piutang dalam Siklus Pendapatan

Menurut Romney dan St einbart (2006, p.356) dapat disimpulkan bahwa,

kegiatan utama yang ketiga berkaitan dengan billing customer, yang terbagi dalam 2

(dua) tahap yaitu :

1. Invoicing

Kegiatan ini merupakan kegiatan pemrosesan informasi yang dikemas

kembali dan meringkas sejumlah informasi dari pengisian sales order sampai

kegiatan pengiriman, dokumen yang digunakan adalah sales invoice, yang

menegaskan pada pelanggan jumlah yang harus dibayar dan kemana

pelanggan harus mengirimkan pembayaran.

2. Mantain accounts recievable

Fungsi piutang ini dibagi dalam 2 (dua) tugas utama diantaranya yaitu

menggunakan informasi dalam invoice untuk mendebit akun pelanggan dan

secara berkala mengkredit akun ini ketika pembayaran diterima.

• Open invoice method

Page 14: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

20

Pelanggan biasanya membayar sejumlah uang menurut masing-masing

invoice. Biasanya 2 (dua) rangkap invoice yang akan dikirimkan ke

pelanggan dimana 1 (satu) rangkap akan dikembalikan jika melakukan

pembayaran. Copy ini disebut remittance advice.

• Balance forward method

Pelanggan biasanya membayar menurut jumlah yang ada pada laporan

bulanan, dibandingkan menurut invoice satuan. Laporan bulanan mendaftar

semua transaksi termasuk penjualan dan pembayaran yang ada selama bulan

terakhir serta menginformasikan pada pelanggan jumlah saldo piutang

terakhir.

2.3.3.2 Proses Penerimaan Kas

Menurut Wilkinson et al. (2000, p422-428), prosedur-prosedur dalam sistem

informasi akuntansi penjualan, piutang dagang, dan penerimaan kas adalah:

Order Entry

Setiap pesanan dari pelanggan dimasukkan ke dalam sebuah formulir penjualan

berdasarkan formulir pesanan pembelian dari pelanggan atau pesanan melalui

telepon. Langkah awal yang dilakukan dalam memasukkan pesanan adalah

pengecekan apakah jumlah barang yang dipesan sudah tersedia. Apabila jumlah

barang yang ada tidak mencukupi, maka akan dilakukan proses back order.

Kemudian akan dilakukan pengecekan status kredit pelanggan dengan

membandingkan julah limit kredit dengan total piutang ditambah dengan total

pesanan penjualan. Apabila semua kebijakan kredit telah terpenuhi, maka dibuat

Page 15: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

21

customer order aclnowledgement untuk pelanggan, picking list untuk

bagiangudang, dan salinan file cadangan.

Shipping

Apabila barang yang dipesan telah disiapkan oleh bagian gudang, maka proses

selanjutnya adalah proses pengiriman. Beberapa dokumen yang diperlukan dalam

proses pengiriman, antara lain: packing slip, bill of lading, dan shipping notice.

Billing

Setelah shipping notice diterima, pada saat itu, (1) sales invoice dicetak, (2)

pendebetan piutang pelanggan dengan jumlah yang ditagih, (3) catatan persediaan

dikurangi dengan julah barang yang telah dikirimkan, (4) sales order ditutup ke

sales history file, (5) record baru dibuat dalam sales invoice file, dan (6) jumlah

penjualan dan piutang diposting ke akun buku besar yang bersangkutan. Sales

invoice akan dikirimkan kepada pelanggan.

Preparing Analyses and Reports

Pada akhir hari, sebuah daftar tagihan dan ringkasan piutang akan dicetak. Daftar

tagihan adalah sebuah daftar transaksi penjualan yang terdiri dari data-data

berkaitan dengan tagihan penjualan yang disiapkan pada hari tersebut. Ringkasan

piutang menunjukkan perubahan pada akun pelanggan yang terjadi akibat

transaksi pada har tersebut.

Handling Sales Returns and Allowances

Retur penjualan terjadi ketika pelanggan yang tidak puas mengirimkan kembali

seluruh atau sebagian barang yang dipesan. Untuk itu, memo kredit akan

Page 16: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

22

disiapkan untuk mengurangi akun piutang pelanggan sebagai dampak dari retur

penjualan.

Processing Back Orders

Back order diperlukan ketika jumlah persediaan tidak mencukupi untuk

memenuhi semua pesanan. Back order melibatkan penyiapan form back order,

menunjukkan pelanggan yang memesan, nomor pemesanan jumlah yang

dibutuhkan, dan tanggal permintaan. Form ini akan dikirimkan ke pemasok yang

terpilih.

2.3.4 Proses Bisnis

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, p46), seluruh kegiatan perusahaan yang

berhubungan secara keuangan dapat dipandang sebagai bagian dari proses bisnis yang

sangat beragam. Proses bisnis adalah sekumpulan tugas yang saling berhubungan,

yang melibatkan data, unit organisasi, dan urutan waktu yang logis. Bodnar dan

Hopwood (2004, p70), juga mengungkapkan bahwa siklus transaksi merupakan

alternatif lain untuk memandang kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan.

Siklus transaksi secara tradisional dapat dikelompokkan ke dalam empat siklus yang

umum, yaitu:

1. Siklus pendapatan, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang berhubungan

dengan kegiatan pendistribusian barang dan jasa ke entitas yang lain dan

kegiatan pengumpulan pembayaran atas pendistribusian barang yang telah

dilakukan.

Page 17: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

23

2. Siklus pengeluaran, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang

berhubungan dengan kegiatan perolehan barang dan jasa dari entitas lain dan

penyelesaian kewajiban dari kegiatan perolehan tersebut.

3. Siklus produksi, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang berhubungan

dengan kegiatan pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa.

4. Siklus keuangan, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang berhubungan

dengan perolehan dan manajemen dana modal, termasuk kas.

Proses bisnis manajemen pesanan pelanggan terdiri dari kegiatan pertanyaan,

pengikatan kontrak, input pemesanan, pengiriman, penagihan. Kegiatan pertanyaan

dan pengikatan kontrak adalah kegiatan opsional yang mungkin diperlukan dalam

proses bisnis manajemen pesanan pelanggan dari beberapa organisasi.

2.3.5 Dokumen- Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan, Piutang Dagang, dan Penerimaan Kas

Menurut Wilkinson et al. (2000, p419), dokumen yang digunakan dalam

sistem informasi akuntansi penjualan, piutang dagang, dan penerimaan kas adalah:

1. Customer order

Dapat berupa pesanan pembelian yang diterima dari pelanggan atau formulir yang

dipersiapkan oleh karyawan penjualan dari perusahaan penjual.

2. Sales order

Formulir formal yang memiliki banyak salinan yang dipersiapkan dari pesanan

pelanggan.

Page 18: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

24

3. Order acknowledgment

Biasanya berupa salinan pesanan penjualan yang dikirimkan ke pelanggan untuk

menyatakan penerimaan pesanan.

4. Picking list

Berupa salinan pesanan penjualan atau dokumen terpisah yang dikirimkan ke

gudang untuk mengambil barang yang dipesan dari tempat penyimpanan.

5. Packing slip

Berupa salinan pesanan penjualan atau picking list yang ditempelkan bersama

barang ketika dipersiapkan untuk pengiriman.

6. Billing of lading

Dokumen pengiriman yang digunakan untuk perusahaan pengiriman yang akan

mengirimkan produk.

7. Shipping notice

Biasanya berupa salinan pesanan penjualan atau dokumen pengiriman terpisah

yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang telah dikirimkan.

8. Sales Invoice

Dokumen yang dikirimkan ke konsumen untuk menyatakan berapa jumlah

penjualan.

9. Remittance advice

Dokumen yang menunjukkan jumlah penerimaan kas dari konsumen.

10. Deposit slip

Dokumen yang menyertai penyetoran kas ke bank.

Page 19: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

25

11. Back order

Dokumen yang dipersiapkan ketika kuantitas dari persediaan tidak mencukupi

pesanan penjualan.

12. Credit memo

Dokumen yang memungkinkan pengurangan kredit konsumen untuk

pengembalian penjualan atau penyisihan penjualan.

13. Credit application

Formulir yang dipersiapkan ketika konsumen baru mengajukan kredit,

menunjukkan data rinci yang menyinggung kondisi keuangan saat ini dan tingkat

pendapatan.

14. Salesperson call report

Formulir yang digunakan untuk menggambarkan panggilan yang dibuat oleh

bagian penjualan kepada konsumen potensial dan mengidentifikasi hasil dari

panggilan tersebut.

15. Delinquent notice

Catatan yang dikirmkan kepada konsumen yang melewati batas saldo kredit.

16. Write-off notice

Dokumen yang dipersiapkan oleh manajer kredit ketika akun dinyatakan tidak

dapat ditagih.

17. Cash register receipts

Formulir yang digunakan oleh retailer untuk menggambarkan penerimaan kas.

Page 20: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

26

2.3.6 Syarat Pemberian Kredit

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p360), limit kredit untuk setiap

pelanggan ditetapkan berdasarkan histori kredit pada wakt u lampau dan kemampuan

pelanggan untuk membayar. Pemeriksaan limit kredit dapat dilakukan dengan

membandingkan jumlah harga pesanan yang dilakukan ditambah dengan saldo

piutang sebelumnya dengan batas kredit yang diberikan.

Menurut Munawir (2004, p235), pemberian kredit mengandung suatu tingkat

resiko (degree of risk) tertentu. Untuk menghindari maupun untuk memperkecil

resiko kredit yang mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai atas dasar

syarat-syarat yang diterapkan bank secara teknis yang dikenal dengan 5C, yaitu:

1. Character

Mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak, dan kejujuran dari pimpinan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya.

2. Capacity

Menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya baik

kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya.

3. Capital

Menunjukkan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan yang

ditunjukkan oleh rasio finansialnya dan penekanan pada kombinasi tangible

net worth-nya.

4. Collateral

Menunjukkan besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit

yang diberikan

Page 21: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

27

5. Condition

Melihat kondisi ekonomi secara umum serta melihat kondisi pada sektor

usaha si peminta kredit.

2.3.7 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut O’Brien (2003, p.352), terjemahan penulis, perancangan sistem

menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan

informasi user. Perancangan sistem terdiri dari aktivitas perancangan yang

menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi kebutuhan fungsional yang telah

dikembangkan dalam proses analisa sistem.

2.4 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

2.4.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Salah satu komponen dalam perencanaan strategis adalah perencanaan

strategis sistem informasi. Definisi perencanaan strategis sistem informasi

(information systems strategic planning) menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2005, p16) adalah sebuah rencana yang menjelaskan teknologi dan aplikasi yang

dibutuhkan oleh fungsi sistem informasi untuk mendukung rencana strategis

perusahaan.

Dalam perencanaan strategis sistem informasi, tim pengembang pada

perusahaan akan menggabungkan dua rencana arsitektur, yaitu application

architecture plan dan technology architecture plan. Menurut Satzinger, Jackson, dan

Burd (2005, p16) definisi technology architecture plan merupakan sebuah deskripsi

Page 22: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

28

dari hardware, software, dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan untuk

mengimplementasi sistem informasi yang telah direncanakan.

2.4.2 Pengembangan Sistem

2.4.2.1 Konsep Pengembangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p47) definisi dari metode

pengembangan sistem (system development methodology) adalah acuan yang dapat

diikuti untuk menyelesaikan setiap aktivitas dalam pengembangan sistem, termasuk

models, tools, dan teknik-teknik tertentu. Model dalam definisi ini adalah

perumpamaan dari aspek penting dalam dunia nyata. Sedangkan tools adalah software

pendukung yang membantu membuat model atau komponen lain yang dibutuhkan

dalam proyek.

2.4.2.2 Unified Modeling Language (UML)

Model dalam metodologi pengembangan sistem mencakup perumpamaan

inputs, outputs, proses, data, obyek, interaksi antar obyek, lokasi, network, dan

peralatan. Model-model ini digambar dalam bentuk diagram sesuai dengan notasi

yang didefinisikan oleh Unified Modeling Language (UML). Menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2005, p48) pengertian dari Unified Modeling Language adalah

seperangkat konstruksi model dan notasi yang dikembangkan terutama untuk

pengembangan berorientasi obyek.

Model komponen sistem yang menggunakan Unified Modeling Language

terdiri dari tujuh diagram, yaitu:

1. Use case diagram

Page 23: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

29

2. Class diagram

3. Activity diagram

4. Sequence diagram

5. Communication diagram

6. Package diagram

7. Deployment diagram

2.4.2.3 Metodologi Pengembangan Sistem

Salah satu metodologi yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem

adalah Unified Process (UP). Unified Process merupakan sebuah metodologi

pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Unified Process kini sudah menjadi

salah satu metodologi yang paling banyak digunakan untuk pengembangan sistem

berorientasi obyek.

2.4.3 Konsep Object Oriented

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p60) pengertian dari pendekatan

berorientasi obyek adalah suatu pendekatan pengembangan sistem yang memandang

sistem informasi sebagai sekumpulan obyek yang saling berinteraksi dan bekerja

sama untuk menyelesaikan tugas-tugas.

Analisis yang digunakan dalam pengembangan sistem dengan pendekatan

berorientasi obyek adalah object oriented analysis (OOA). Object Oriented Analysis

menjabarkan semua jenis obyek yang bekerja dalam sistem dan menunjukkan

interaksi yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas-tugas. Sedangkan

Page 24: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

30

Object Oriented Design (OOD) menjabarkan semua jenis obyek yang diperlukan

untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan-peralatan dalam sistem,

menunjukkan bagaimana obyek-obyek saling berinteraksi untuk menyelesaikan

tugas-tugas, dan memperjelas definisi dari setiap obyek sehingga dapat

diimplementasi dengan bahasa tertentu.

2.4.4 System Requirements

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p130) secara umum system

requirements dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:

1. Functional requirement

Mencakup semua aktivitas yang harus dapat ditangani oleh sistem atau fungsi-

fungsi yang harus ada pada sistem.

2. Nonfunctional requirement

Mencakup karakteristik sistem selain aktivitas yang harus ada pada sistem.

Nonfunctional requirement dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Technical requirements

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan dengan lingkungan

organisasi, hardware, dan software

b. Performance requirements

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan dengan pengukuran

beban kerja, seperti waktu respon.

Page 25: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

31

c. Usability requirements

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan dengan users,

seperti tampilan antar muka (user interface), prosedur kerja, bantuan online,

dan dokumentasi.

d. Reliability requirements

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan dengan

ketergantungan suatu sistem, pencatatan untuk semua event atau kejadian,

pemrosesan kesalahan, dan deteksi serta perbaikan kesalahan.

e. Security requirements

Menjelaskan pembagian akses setiap user pada fungsi-fungsi yang ada pada

sistem.

2.4.5 Event Table

Event-event dalam pengembangan sistem perlu dijabarkan untuk menetukan

apakah use case perlu merespon setiap event-event tersebut. Event-event tersebut

dapat dimasukkan ke dalam tabel yang disebut event table.

Definisi event table menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p174)

adalah seuah catalog dari use case yang mendaftar event-event ke dalam baris-baris

dan potongan informasi mengenai setiap event tersebut ke dalam kolom-kolom.

2.4.6 Use Case

Use Case merupakan pendekatan visual yang dapat digunakan untuk proses

pemodelan dalam pengembangan sistem. Use Case menurut Satzinger, Jackson, dan

Page 26: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

32

Burd (2005, p166) merupakan aktivitas yang dilakukan sistem yang biasanya berupa

respon terhadap permintaan pengguna.

Dalam penggambaran use case diagram, digunakan beberapa simbol atau

lambang untuk merepresentasikan setiap pengguna dan apa saja yang dilakukan

sistem untuk merespon permintaan pengguna atas sistem.

2.4.7 Use Case Description

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p220) Use Case Description

adalah penjelasan yang lebih detil mengenai proses dari sebuah use case.

Use Case Description dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Brief Description

Brief Description digunakan untuk use case yang sangat sederhana dan bila

sistem yang dibangun berskala kecil.

2. Intermediate Description

Intermediate Description merupakan pengembangan dari brief description untuk

menyertakan aliran internal dari aktifitas untuk sebuah use case. Exception dapat

didokumentasikan jika diperlukan.

3. Fully Developed Description

Fully Developed Description adalah metode paling formal yang dapat digunakan

dalam mendokumentasikan use case.

Page 27: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

33

2.4.8 Class Diagram

2.4.8.1 Domain Model Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk mendefinisikan

kelas-kelas problem domain. Oleh karena itu, class diagram disebut juga domain

model class diagram. Domain model class diagram menurut Satzinger, Jackson, dan

Burd (2005, p184) merupakan sebuah diagram UML yang menggambarkan semua

yang penting dalam pekerjaan user, kelas-kelas problem domain, atribut, serta

hubungan antar class.

Dalam class diagram, sebuah class digambarkan dengan bentuk kotak. Kotak

ini terdiri dari tiga bagian, yaitu nama kelas di bagian atas, atribut-atribut dari kelas

tersebut di bagian tengah, dan method di bagian bawah. Sedangkan hubungan antar

class digambarkan dengan garis penghubung antar class.

Keterangan:

Class_Name

-Class_Attribute

+Method()

Menggambarkan sebuah class

Menggambarkan penghubung antar class

Hubungan antar class yang digambarkan dengan garis penghubung disebut

multiplicity of association. Hubungan antar class ini dapat dibedakan menjadi enam

jenis yang digambarkan dalam table sebagai berikut:

Page 28: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

34

Hubungan Simbol

Zero to one (optional) 0..1

One and only one (mandatory) 1

One and only one alternate (mandatory) 1..1

Zero or more (optional) 0..*

Zero or more alternate (optional) *

One or more (mandatory) 1..*

Tabel 2.1 : Tabel hubungan relasional antar class

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p186)

2.4.8.2 First-Cut Class Diagram

Untuk memulai proses merancang kita kembangkan sebuah first-cut class

diagram berdasarkan pada domain model. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2005, p309) first-cut design class diagram merupakan perluasan dari domain class

diagram yang dikembangkan melalui dua langkah, yaitu dengan menguraikan atribut

dengan tipe dan nilai awal serta menambahkan navigation visibility arrows.

2.4.8.3 Updated Design Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p337), updated design class diagram

dapat dikembangkan untuk setiap layer. Pada view dan data access layer, harus

ditambahkan beberapa class baru. Demikian pula dengan domain layer juga

membutuhkan penambahan class baru sebagai use case controller. Pada updated

design class diagram, method dapat ditambahkan untuk setiap class. Tiga method

Page 29: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

35

umum yang banyak dijumpai pada class-class updated design class diagram adalah

constructor methods, data get and set methods, dan use case specific method objects.

2.4.9 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p144) Activity diagram

merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan aliran kerja dari aktivitas

user secara berurutan.

Dalam menggambarkan activity diagram terdapat beberapa symbol yang

digunakan, yaitu:

1. Synchronization bar

Merupakan notasi yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau penyatuan

dari jalur yang berurutan

2. Swimlane

Merupakan suatu daerah persegi dalam activity diagram yang mewakili

aktivitas-aktivitas yang diselesaikan agen tunggal

3. Starting activity (pseudo)

Merupakan notasi yang menandakan dimulainya sebuah aktivitas

4. Transition arrow

Merupakan garis penunjuk panah yang menggambarkan transisi dari suatu

aktivitas dan arah dari suatu aktivitas.

5. Activity

Merupakan notasi yang menggambarkan suatu aktivitas

Page 30: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

36

6. Ending activity (pseudo)

Merupakan notasi yang menandakan berakhirnya suatu aktivitas

2.4.10 Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menjelaskan

interaksi antar obyek. Sequence diagram juga menggambarkan interaksi antara sistem

dengan dunia luar yang digambarkan sebagai aktor. Aktor sebagai pengguna sistem

memberikan pesan kepada sistem dan sistem akan mengembalikan data.

Dalam sequence diagram digunakan beberapa notasi untuk membuat

sequence diagram, yaitu:

1. Lifeline atau object lifeline

Berupa garis vertical di bawah obyek yang berguna untuk menunjukkan waktu

hidup obyek.

2. Object

Berupa simbol orang yang berguna sebagai penggambaran pengguna sistem atau

sistem yang terotomatisasi.

3. Input Message

Berupa garis horizontal yang menggambarkan pesan masukan dari user.

4. Output Message

Berupa garis horizontal putus-putus yang menggambarkan keluaran atau hasil dari

inputan user.

Page 31: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

37

2.4.10.1 System Sequence Diagram

System sequence diagram merupakan sebuah diagram yang menunjukkan

interaksi antara sistem dan dunia luar yang diwakilkan oleh aktor. Interaksi antara

sistem dan actor dilakukan dengan pesan yang diberikan oleh aktor ke sistem dan

sistem akan mengembalikan output untuk ditampilkan.

2.4.10.2 First-Cut Sequence Diagram

First-cut sequence diagrammerupakan pengembangan dari system sequence

diagram. Pengembangan system sequence diagram terletak pada penentuan obyek-

obyek yang terkait untuk melakukan use case. Pada first-cut sequence diagram juga

ditambahkan use case controller object yang berguna untuk menerima input messages

dan menyampaikannya kepada obyek internal yang terkait.

2.4.10.3 Completed Three-Layer Design Sequence Diagram

Completed three-layer design sequence diagram merupakan gambaran

lengkap dari sequence diagram dan juga pengembangan dari first-cut sequence

diagram. Completed three-layer design sequence diagram menambahkan data layer.

2.4.11 Deployment and Software Architecture

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p270) deployment environment

terdiri dari hardware, software, network. Deployment environment terbagi atas dua

tipe, yaitu:

Page 32: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

38

1. Single Computer Architecture

Single computer architecture menggunakan sistem computer tunggal yang

menjalankan seluruh software. Kelebihan utama single computer architecture

adalah kesederhanaannya. Sistem informasi yang dijalankan pada single computer

architecture umumnya mudah dirancang, dibangun, dioperasikan dan dikelola.

2. Multitier Computer Architecture

Multitier computer architecture merupakan tipe arsitektur yang menggunakan

proses pengeksekusiannya terjadi di beberapa computer. Multitier computer

architecture dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Clustered Architecture

Clustered architecture merupakan tipe arsitektur yang menggunakan beberapa

computer dengan model dan produksi yang sama.

b. Multicomputer Architecture

Multicomputer architecture merupakan tipe arsitektur yang menggunakan

beberapa computer namun dengan spesifikasi yang berbeda-beda.

Deployment architecture menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p272)

dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Centralized Architecture

Centralized Architecture merupakan arsitektur yang menggambarkan penyebaran

sistem computer pada satu lokasi. Centralized Architecture umumnya digunakan

untuk proses aplikasi berskala besar termasuk batch dan real-time application.

2. Distributed Architecture

Page 33: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

39

Distributed Architecture merupakan arsitektur yang menggambarkan penyebaran

sistem computer pada beberapa tempat dengan menggunakan jaringan computer.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p277), software architecture terdiri

atas dua, yaitu:

1. Client/ server architecture

Client/ server architecture membagi software ke dalam dua tipe, client dan

server. Server berfungsi untuk mengolah sumber informasi atau menyediakan

servis. Sedangkan client berfungsi untuk berkomunikasi dengans erver untuk

meminta sumber daya atau servis dan server akan merespon terhadap

permintaan tersebut.

2. Three-layer client/ server architecture

Three-layer client/ server architecture merupakan pengembangan dari client/

server architectureyang terdiri dari tiga layer, yaitu:

a. Data layer

Merupakan layer untuk mengatur penyimpanan data pada satu atau lebih

database.

b. Business logic layer

Merupakan layer yang mengimplementasikan aturan dan prosedur dari

proses bisnis.

c. View layer

Merupakan layer yang menerima input dan menampilkan hasil proses.

Page 34: BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas 2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut PSAK

40

2.4.12 User Interface

User interface menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p442)

adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dari user untuk

membuat input dan output.