bab v

2
BAB V KESIMPULAN 1. Hipertensi dalam kehamilan adalah peningkatan tekanan darah pada wanita hamil lebih dari 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam dalam kondisi tenang dan istirahat. Diklasifikasikan menjadi Hipertensi kronik, Preeklamsia, Eklamsia, Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia, dan Hipertensi gestasional. 2. Preeklampsia berat Preeklamsia berat adalah preeklamsia dengan tekanan darah ≥160/110 mmHg disertai proteinuria > 3 g/24 jam dan bila ditemukan satu atau lebih gejala khasnya. 3. Etiologi dan patofisiologi preeklampsia berat masih belum jelas karena banyaknya faktor yang menyebabkan terjadinya preeklamsia. 4. Factor resiko preeklampsia berat meliputi kondisi medis yang berpotensi menyebabkan kelainan mikrovaskular, faktor risiko lain berhubungan dengan kehamilan itu sendiri atau dapat spesifik terhadap ibu atau ayah dari janin. 5. Manifestasi klinis preeklampsia berat dijumpai perburukan patologis fungsi sejumlah organ dan system, diperkirakan akibat vasospasme dan iskemia yang berpengaruh terhadap kondisi ibu dan janin. 39

Upload: ellyk

Post on 08-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hg

TRANSCRIPT

BAB VKESIMPULAN1. Hipertensi dalam kehamilan adalah peningkatan tekanan darah pada wanita hamil lebih dari 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam dalam kondisi tenang dan istirahat. Diklasifikasikan menjadi Hipertensi kronik, Preeklamsia, Eklamsia, Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia, dan Hipertensi gestasional.2. Preeklampsia berat Preeklamsia berat adalah preeklamsia dengan tekanan darah 160/110 mmHg disertai proteinuria > 3 g/24 jam dan bila ditemukan satu atau lebih gejala khasnya.3. Etiologi dan patofisiologi preeklampsia berat masih belum jelas karena banyaknya faktor yang menyebabkan terjadinya preeklamsia.4. Factor resiko preeklampsia berat meliputi kondisi medis yang berpotensi menyebabkan kelainan mikrovaskular, faktor risiko lain berhubungan dengan kehamilan itu sendiri atau dapat spesifik terhadap ibu atau ayah dari janin.5. Manifestasi klinis preeklampsia berat dijumpai perburukan patologis fungsi sejumlah organ dan system, diperkirakan akibat vasospasme dan iskemia yang berpengaruh terhadap kondisi ibu dan janin.6. Penegakan diagnosa preeklampsia berat sesuai dengan kriteria gejala dan tanda yang khas pada preeclampsia.7. Penatalaksanaan pasien dengan preeklampsia berat dibagi menjadi dua unsur yaitu sikap terhadap penyakitnya dan sikap terhadap kehamilannya.8. Komplikasi preeklampsia berat meliputi Sindroma HELLP, DIC, gagal ginjal akut, kerusakan hepatoselular, ruptura hati, perdarahan intraserebral, henti jantung paru, pneumonitis aspirasi, edema paru akut, dan perdarahan pasca persalinan. Kerusakan hepatoselular, disfungsi ginjal, koagulopati, hipertensi dan abnormalitas neurologi.9. Prognosis preeklampsia berat dapat meningkatkan resiko mortalitas dan morbiditas maternal dan perinatal.10. Pencegahan preeklampsia berat meliputi pencegahan medis dan non medis.39