bab iv pelaksanaan dan hasil penelitian a ......35 bab iv pelaksanaan dan hasil penelitian a....

20
35 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Persiapan awal penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA KRISTEN 1 SALATIGA secara informal untuk mengadakan penelitian serta menyampaikan maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian. Setelah melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru bimbingan konseling di sekolah, kemudian penulis memutuskan untuk mengadakan penelitian di SMA KRISTEN 1 SALATIGA. Pada tanggal 11 juni 2012 meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada sekolah SMA KRISTEN 1 SALATIGA dan oleh pihak kepala sekolah penulis diizinkan untuk melakukan penelitian di SMA KRISTEN 1 SALATIGA. B. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitain adalah siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1 SALATIGA jumlah siswa 33 siswa , sampel berjumlah 18 siswa yang menjadi subyek penelitain karena berdasarkan hasil pre testmdiketahui ada 18 siswa yang memiliki konsep diri yang rendah, 18 siswa yang memiliki konsep diri yang rendah dibagi menjadi dua kelompok yaitu 9 kelompok eksperimen dan sembilan kelompok kontrol. Disini pada 9 siswa kelompok eksperimen terdiri dari 4 siswa perempuan dan 5 siswa laki -laki.

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 35

    BAB IV

    PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

    A. Persiapan Penelitian

    Persiapan awal penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA

    KRISTEN 1 SALATIGA secara informal untuk mengadakan penelitian serta

    menyampaikan maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian. Setelah

    melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru bimbingan konseling di

    sekolah, kemudian penulis memutuskan untuk mengadakan penelitian di SMA

    KRISTEN 1 SALATIGA. Pada tanggal 11 juni 2012 meminta surat permohonan izin

    penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada

    sekolah SMA KRISTEN 1 SALATIGA dan oleh pihak kepala sekolah penulis

    diizinkan untuk melakukan penelitian di SMA KRISTEN 1 SALATIGA.

    B. Deskripsi Subyek Penelitian

    Subyek penelitain adalah siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1 SALATIGA

    jumlah siswa 33 siswa , sampel berjumlah 18 siswa yang menjadi subyek penelitain

    karena berdasarkan hasil pre testmdiketahui ada 18 siswa yang memiliki konsep diri

    yang rendah, 18 siswa yang memiliki konsep diri yang rendah dibagi menjadi dua

    kelompok yaitu 9 kelompok eksperimen dan sembilan kelompok kontrol. Disini pada

    9 siswa kelompok eksperimen terdiri dari 4 siswa perempuan dan 5 siswa laki -laki.

  • 36

    Dan pada kelompok kontrol juga sama terdir dari 4 siswa perempuan dan lima siswa

    laki - laki. Kedua kelompok ini berasal dari kelas yang sama.

    C. Pelaksanaan Penelitian

    Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali yaitu pre

    test dan post test. Pre test dilaksanakan sebelum pemberian layanan bimbingan dan

    konseling kelompok pada tanggal 10 Juni 2012 dengan menyebar Tennesse self

    concept scale yang terdiri dari 100 item pertanyaan. Pre test diberikan kepada

    subyek yang berjumlah 32 siswa dan selanjutnya dipilih 9 siswa yang mengalami

    konsep diri rendah.

    D. Analisis dan Hasil Penelitian

    1. Hasil Pretest

    Setelah data terkumpul melalui pengisian angket keterbukaan diri, maka

    penulis segera memberikan skoring dan melakukan analisis data. pengujian pertama

    dilakukan pada

    data pre test, ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan konsep diri siswa kelas X-

    3SMA KRISTEN 1 SALATIGA. Hasil analisis Pre test dapat dilihat pada tabel

    dibawah ini.

  • 37

    Tabel 4.1

    Tabel Data Pretest Konsep Diri

    KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL

    NO NAMA JK SKOR N

    O

    NAMA JK SKOR

    1 DD L 189 1 AK L 188

    2 HA L 196 2 AS L 197

    3 HA P 186 3 AB P 186

    4 KP L 171 4 CB L 170

    5 SY P 196 5 EB P 199

    6 TC P 171 6 OD P 156

    7 TA P 196 7 SU P 177

    8 YR L 160 8 TR L 169

    9 EW L 191 9 YJ L 192

    Tabel 4.2

    Hasil Pretest Konsep Diri

    Grop N Mean Rank Sum of Ranks

    pretest Eksperimen 9 9.94 89.50

    Kontrol 9 9.06 81.50

    Total 18

  • 38

    Sebelum kelompok eksperimen diberikan perlakuan, terlebih dahulu ditentukan

    ada tidaknya perbedaan antar kedua kelompok. Mean kelompok eksperimen sebesar 9.94

    dan mean kelompok kontrol sebesar 9.06 dengan P= Asymp Sig 0,723>0,050, Sehingga

    tidak ada perbedaan yang signifikan konsep diri antara kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol pada siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1 SALATIGA. Maka dari hasil

    tersebut penelitian dapat dilakukan.

    2. Kisi - kisi bimbingan kelompok konsep diri

    Tabel 4.4

    Kisi - kisi layanan bimbingan kelompok

    NO Dimensi Indikator Tujuan Topik Metode

    Tabel 4.3

    Hasil Pretest Konsep Diri

    pretest

    Mann-Whitney U 36.500

    Wilcoxon W 81.500

    Z -.354

    Asymp. Sig. (2-tailed) .723

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .730a

    a. Not corrected for ties.

    b. Grouping Variable: grop

  • 39

    1 Diri

    sebagai

    obyek

    /identitas

    (identity

    self)

    - Siswa tau

    tentang

    kelemahan

    dan

    kelebihan

    yang ada

    dalam

    dirinya

    - Mampu

    memaksi

    mal kan

    potensi -

    potensi

    yang

    dimiliki

    - Tidak

    terpengaruh

    dengan

    media -

    media yang

    berkembang

    - Menjadi diri

    sendiri

    - Mengetahui

    bahwa

    setiap orang

    unik dan

    berbeda

    1. Menjadi

    diri

    sendiri

    Ceramah

    Diskusi

    Observasi

    - Mampu

    mengemb

    angkan

    diri

    dengan

    karakter

    yang

    dimiliki

    - Mengetahui

    potensi yang

    dimiliki

    - Mampu

    melihat

    kekurangan

    dan

    kelebihan

    diri sendiri

    2. Siapa diri

    saya

    Permainan

    Diskusi

    2 Diri

    sebagai

    pelaku

    (behavior

    self)

    - Mampu

    membeda

    kan

    perilaku

    yang baik

    dan buruk

    - Mampu

    untuk

    mengerti

    perilaku -

    perilaku

    yang

    harus

    diubah

    - Mengerti

    tentang

    perilaku

    yang

    seringkali

    tidak

    disadari

    - Merubah

    perilaku -

    perilaku

    yang kurang

    baik

    3. Mengena

    li

    perilaku

    diri

    sendiri

    Memutar

    film

    Diskusi

    Refleksi

  • 40

    3 Diri

    sebagai

    penilai

    (judging

    self)

    - Memiliki

    kepekaan

    terhadap

    diri

    sendiri

    - Mampu

    untuk

    menjadi

    pengamat

    bagi diri

    sendiri

    - Mampu

    mengamati

    kekurangan

    dan

    kelemahan

    diri sendiri

    - Mengerti

    tentang

    pentingnya

    untuk

    mengamati

    diri sendiri

    4. Menjadi

    pengamat

    bagi diri

    sendiri

    Game

    Diskusi

    Bermain

    peran

    - Mampu

    untuk

    menerima

    diri

    sendiri

    - Mampu

    untuk

    memiliki

    harga diri

    yang

    positif

    - Puas dengan

    apa yang

    dimiliki

    - Tidak iri

    dengan

    orang

    - Menjadi

    pribadi yang

    berani

    mengambil

    keputusan

    - Tidak

    mudah

    terpengaruh

    dengan

    keadaan

    5. Apakah

    saya puas

    dengan

    diri saya

    sendiri

    6. Meningk

    at-kan

    harga diri

    Sharing

    Diskusi

    Memutar

    film

    Sharing

    4 Diri Fisik

    (Phisical

    self)

    - Mampu

    untuk

    mengenali

    diri secara

    mendalam

    - Bisa

    menerima

    diri sendiri

    sesuai

    kenyataan

    - Mampu

    untuk

    melihat

    potensi -

    potensi diri

    7. Mampu

    menerim

    a keadaan

    diri

    sendiri

    apa

    adanya

    Permainan

    Diskusi

  • 41

    - Mampu

    menjadi

    orang

    yang bisa

    menarik

    orang lain

    - Bisa

    menjadi

    orang yang

    disukai oleh

    orang lain

    - Bisa

    menjalin

    hubungan

    dengan

    banyak

    orang

    8. Menjadi

    pribadi

    yang

    mempeso

    na

    Bermain

    drama

    diskusi

    5 Diri

    moral

    etik (

    moral

    etik self)

    - Mampu

    untuk

    memiliki

    pemahama

    n tetang

    moral

    yang

    positif

    - Memiliki

    moral yang

    sesuai

    dengan

    ajaran

    agama yang

    di anut

    - Membangun

    hubungan

    yang intim

    dengan

    Tuhan

    9. Memiliki

    moral

    yang

    Tuhan

    kehendak

    i

    Memutar

    film

    Diskhusi

    Sharing

    - Mampu

    untuk

    memiliki

    kesadaran

    dalam

    beragama

    - Taat

    terhadap

    ajaran

    Agama

    - Mempriorita

    skan Tuhan

    dalam

    kehidupan

    10. Memban

    gun

    hubungan

    yang

    intim

    dengan

    Tuhan

    Sharing

    Diskhusi

    6 Diri

    pribadi

    (personal

    self)

    - Mampu

    mengamb

    angkan

    diri dalam

    pergaulan

    - Menjadi

    pribadi yang

    supel

    - Bisa

    membangun

    relasi

    dengan

    11. Menjadi

    pribadi

    yang

    menyena

    ngkan

    Memutar

    film

    Sharing

  • 42

    banyak

    orang

    - Mampu

    untuk

    menempat

    kan diri

    dalam

    kondisi

    apapun

    - Bisa

    menyesuaik

    an diri

    dalam

    kondisi

    apapun

    - Menjadi

    pribadi yang

    matang

    12. Menjadi

    pribadi

    yang

    tepat

    Permainan

    Diskhusi

    Sharing

    7 Diri

    keluarga

    (family

    self)

    - Memiliki

    rasa cinta

    terhadap

    keluarga

    - Bisa saling

    menghargai

    antar angota

    keluarga

    - Menunjukka

    n sikap yang

    taat

    terhadap

    orang tua

    13. Memban

    gun

    hubungan

    yang

    harmonis

    dengan

    keluarga

    Ceramah

    Diskhusi

    sharing

    - Mamppu

    memiliki

    sikap yang

    taat

    terhadap

    orang tua

    - Menghorma

    ti ayah dan

    ibu

    - Memiliki

    rasa sayang

    terhadap

    orang tua

    14. Menghor

    mati ayah

    ibu

    Memutar

    film

    Diskhusi

    8 Diri

    sosial

    ( social

    self)

    - Mampu

    memiliki

    pemahama

    n tentang

    orang lain

    - Menjadi

    pribadi y

    ang bisa

    bergaul

    dengan

    banyak

    orang

    - Membangun

    relasi yang

    baik

    15. Menjadi

    pribadi

    yang bisa

    bersosial

    Diskusi

    Bermain

    peran

    Sharing

  • 43

    - Mampu

    menjadi

    orang

    yang

    disukai

    - Memiliki

    pribadi yang

    ramah

    - Mamppu

    menjadi

    teladan bagi

    orang lain

    16. Interaksi

    yang

    positif

    Diskusi

    3. Laporan Pelaksanaan

    1. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 11 Juni 2012, dengan topik menjadi

    diri sendiri. Sebelum memulai kegiatan bimbingan kelompok penulis menjelaskan

    secara singkat mengenai bagaimana menjadi diri sendiri, kemudian siswa diminta

    untuk menjelaskan kembali tentang makna dan pengertian menjadi diri sendiri.

    Setelah itu siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman - temannya mengenai

    apa dampak dan pentingnya menjadi diri sendiri, setelah itu siswa menyampaikan

    hasil dari diskusi yang mereka lakukan. Setelah itu siswa diberi tugas untuk

    melakukan observasi tentang perilaku - perilaku negatif yang ada dilinkungan

    sekitar mengenai dampak - dampak seseorang yang tidak bisa menjadi diri

    sendiri.

    2. Pertemuan kedua tanggal 13 Juni 2012, dengan topik siapa diri saya, sebelum

    memulai bimbingan kelompok siswa diberikan pertanyaan tentang hasil observasi

    yang telah mereka lakukan tentang topik yang kemarin mereka bahas. Setelah

    mereka menjelaskan hasil dari observasi yang mereka lakukan, mereka diajak

    untuk bermain kata dalam permainan kata ini mereka harus bisa menyebutkan

    nama dan profesi yang ingin mereka miliki, setdlsh itu mereka harus bergantian

  • 44

    menyebutkan nama dan profesi tersebut secara bergantian dan teman mereka

    harus menghafal karena mereka akan menyebutkan nama dan profesi temanya

    bukan nama dan profesi mereka. Setelah mereka bermain kata mereka harus

    berdiskusi dalam kelompok kecil tentang apa makana dari permainan yang telah

    mereka lakukan tadi

    3. Pertemuan ke 3 dilaksanankan tanggal 15 Juni 2012, dengan topik mengenali

    perilaku diri sendiri. Sebelum memulai bimbingan kelompok penulis sedikit

    mengulas tentang pertemuan yang kemarin, setelah semuanya siap maka film

    diputar dalam film inni bercerita tentang seorang anak yang cacat sejak lahir ia

    tidak memiliki tangan dan kaki yang lengkap, selain itu ia pun harus kehilangan

    seorang ayah sejak lahir karena ayahnya telah meninggal ketika ada perang. Dari

    film yang diputarkan tadi siswa - siswa diajak untuk berefleksi tentang kehidupan

    mereka saat ini, apakah mereka sudah mengetahui apa yang menjadi perilaku

    positif mereka dan apa yang harus di contoh dari perjuangan seorang gadis kecil

    dalam film tersebut.

    4. Pertemuan ke -4 dilaksanakan tanggal 18 Juni 2012, dengan topik menjadi

    pengamat bagi diri sendiri sebelum siswa memulai bimbingan kelompok terlebih

    dahulu siswa - siswa diajak untuk bermain game agar suasana lebih santai dan

    tidak kaku lagi. Dalam bimbingan kelompok ini siswa- siswa dia ajak untuk

    bermain peran. Setiap anak diberikan satu karakter yang berbeda - beda, setelah

    mereka tau karakter yang mereka jalankan mereka harus bisa memainkan peran

    mereka sesuai dengan karakter yang telah diberikan kepada masing - masing

  • 45

    siswa. Setelah mereka memainkan peran mereka masing - masing mereka harus

    mendiskusikan mengenai peran yang mereka perankan tadi.

    5. Pertemuan ke-5 dilaksanakan tanggal 19 Juni 2012, dengan topik apakah saya

    puas dengan diri saya dalam bimbingan ini setiap siswa harus menjawab

    pertanyaan ini:

    a) Sapakah saya puas dengan diri saya saat ini?

    b) Bagaimana diri saya yang seharusnya?

    c) Bagaimana cara saya untuk mencapai diri saya itu?

    Setelah mereka menjawab pertanyaan tersebut mereka harus bergantian untuk

    menjawab pertanyaan tersebut secara bergantian dalam kelompok, setelah semua

    menjawab pertanyaan tersebut mereka harus mensharingkan tentang pengalaman -

    pengalaman yang mereka alami dalam kehidupan mereka.

    6. Pertemuan ke-6 dilaksanankan tanggal 21 Juni 2012, dengan topik meningkatkan

    harga diri, sebelum memulai bimbingan kelompok siswa - siswa diminta untuk

    menjelaskan tentang pengertian harga diri, setelah mereka menyebutkan

    pengertian harga diri, peneliti memutarkan film motivasi tentang perjuangan

    seorang anak ras kulit hitam yang harus berjuang untuk mengubah stikma negatif

    dalam masyarakat mengenai kaum ras kulit hitam. Dalam film ini terlihat

    bagaimana orang kulit hitam harus dihina dan di lecehkan oleh orang - orang kulit

    putih. Dalam film ini terlihat perjuangan yang sangat luar biasa sehingga ada

    tekad yang besar untuk mengubah perbedaan yang ada menjadi suatu

  • 46

    keharmonisan yang bisa untuk dipersatukan. Setelah mereka menonton film

    tersebut lalu mereka mensharingkan hasil yang mereka dapat dari film tersebut.

    7. Pertemuan ke-7dilaksanakan tanggal 22 Juni 2012, dengan topik mampu

    menerima diri apa adanya. Dalam bimbingan kelompok ini peserta diajak untuk

    bermain tali. Dalam permainan ini dibutuhkan dua orang yang saling terikat

    dalam satu kelompok tugas mereka adalah bisa lepas dari tali tersebut tanpa harus

    melepaskan ikatan atau memotong tali tersebut. Setelah mereka bisa lepas dari

    tali tersebut mereka harus menyampaikan bagaimana caranya mereka bisa lepas

    dari tali - tali yang mengikat tersebut, setelah semua selesai siswa - siswa diajak

    untuk berdiskusi tentang permainan tersebut.

    8. Pertemuan ke-8 dilaksanakan tanggal 25 Juni 2012, dengan topik menjadi pribadi

    yang mempesona dalam bimbingan kelompok ini setiap orang diberi kebebasan

    untuk memilih salah satu peran yang selama ini ingin mereka jalani. Setelah

    mereka memilih peran yang mereka inginkan mereka secara bergantian

    memerankan peran tersebut. Setelah mereka semua selesai memainkan peran

    tersebut mereka harus berdiskusi dalam kelompok untuk menyampaikan kesan -

    kesan mereka selama mereka memainkan peran tersebut. Selain itu mereka juga

    harus menyampaikan apa makna dari bermain drama tersebut

    9. Pertemuan ke-9 dilaksanakan tanggal 26 Juni 2012, dengan topik memiliki moral

    yang Tuhan kehendaki. Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ini peserta

    diputarkan sebuah film motivasi perjuangan seorang anak yang sangat taat kepada

    Tuhan sampai akhirnya dia harus mati karena perjuanganya tersebut. Setelah

  • 47

    menonton film tersebut siswa diminta untuk mendiskusikan pertanyaan -

    pertanyaan sebai berikut:

    a. Apa yang bisa diteladani dari perjuangan tokoh tersebut?

    b. Apa sifat - sifat yang harus di contoh?

    c. Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menyenangkan Tuhan?

    Setelah menjawab beberapa pertanyaan tersebut siswa diminta untuk berdiskusi

    tentang hasil dari jawaban - jawaban mereka tersebut.

    10. Pertemuan ke-10 dilaksanankan tanggal 28 Juni 2012, dengan topik membangun

    hubungan yang intim dengan Tuhan. Dalam sesi ini siswa - siswa di ajak untuk

    berdiskusi tentang pengalaman hidup mereka dan hubungan mereka dengan

    Tuhan, selain itu juga ada beberapa anak yang harus kesaksian tentang kasih

    Tuhan dalam kehidupan mereka. Dalam bimbingan kelompok ini juga ada diskusi

    kelompok yang berujuan untuk mensharingkan tentang kehiduoan mereka dan

    pengalaman hidup mereka dengan Tuhan.

    11. Pertemuan ke-11 dilaksanakan tanggal 29 Juni 2012, dengan topik Menjadi

    Pribadi yang menyenagkan. Sebelum memulai bimbingan kelompok siswa - siswa

    diminta untuk bercerita tentang pengalaman yang pernah mereka alami ketika ada

    orang yang senang dengan apa yang mereka lakukan. Setelah semua bercerita

    saatnya memutar film. Film ini bercerita tentang seorang laki - laki yang

    mempunyai karakter yang sangat baik ia dicintai oleh banyak orang dan akhirnya

    ia di jadikan raja. Dalam memimpin kerajaannya dia sangat bijak sana, sampai

  • 48

    akhirnya ia harus mati dalam medan perang. Setelah film selesai diputar siswa -

    siswwa diajak untuk sharing tentang kisah yang mereka lihat dan merefleksikan

    kisah tersebut dalam kehidupan mereka.

    12. Pertemuan ke-12 dilaksanakanan tanggal 2 Juli 2012, dengan topik menjadi

    pribadi yang tepat dalam bimbingan kelompok ini para siswa di ajak untuk

    bermain sebuah permainan dalam permainan ini mereka harus adu ketepatan

    dalam dalam menangkap jari lawan mereka, dalam permainan ini dibutuhkan

    konsentrasi yang sangat tinggi. Selain itu mereka juga harus memiliki strategi

    yang baik dalam mengalahkan lawan mereka. Setelah permainan selesai mereka

    di ajak untuk berdiskusi mengenai hasil dari permainan tersebut. Setiap orang

    menyampaikan inti dari permainan tersebut secara bergantian.

    13. Pertemuan ke-13 dilaksanankan tanggal 4 Juli 2012, dengan topik membangun

    hubungan yang harmonis dengan keluarga. Dalam pertemuan ini peneliti

    memberikan materi tentang bagaimana menjadi seorang yang bisa membangun

    hubungan yang baik dengan orang lain. Setelah materi disampaikan siswa - siswa

    di ajak untuk berdiskusi mengenai materi yang tadi telah disampaikan. Selain itu

    mereka juga harus bisa menyebutkan karakter - karakter yang ada dalam diri

    mereka yang harus mereka rubah agar kedepan mereka menjadi pribadi yang bisa

    berinteraksi dengan banyak orang disekitar mereka.

    14. Pertemuan ke-14 dilaksanakan tanggal 6 Juli 2012, dengan topik menghormati

    ayah dan ibu, dalam bimbingan kelompok ininn peneliti memutarkan sebuah film,

    film ini bercerita tentang seorang anak yang tidak mau menghormati ayah dan

  • 49

    ibunya, setiap hari kerjanya hanya mabuk dan judi, dia juga sering memukuli

    orang tuanya. Sampai akhirnya orang tuanya mati dan dia baru tau ternyata dia

    adalah anak yang paling dikasihi oleh orang tuanya dan akhriinya sepanjang

    hidupnya ia hanya menyesali apa yang telah dia perbuat kepada kedua orang

    tuanya, tapi semuanya terlambat karena semuanya itu sudah berlalu. Setelah film

    diputar siswa - siswa di ajak mendiskusikan iinti dari film tersebut. Dalam diskusi

    ini mereka harus menulis karakter - karakter yang jahat dari anak tersebut. Serta

    menuliskan karakter apa yang seharusnya dirubah dari karakter anak tersebut.

    15. Pertemuan ke-15 dialaksanakan tanggal 9 Juli 2012, dengan topik menjadi pribadi

    yang bisa bersosial. Dalam bimbingan kelompok ini peneliti menyebutkan tips -

    tips bagaimana caranya menjadi seorang pribadi yang bisa bersosial dan

    membangun banyak relasi dengan orang lain, setelah peneliti menyampaikan tips-

    tips tersebut siswa di ajak untuk bermain peran. Dalam bermain peran ini peneliti

    menunjuk dua orang untuk memerankan karakter yang berbeda. Pemeran pertama

    memerankan karakter seorang yang ramah, suka bergaul dan supel, pemeran

    kedua memainkan peran sebagai seorang yang angkuh galak dan tidak mau

    bersahabat dengan orang lain. Setelah kedua peran tersebut dimainkan maka

    penonton diberi tangung jawab untuk menilai kedua karakter yang dimainkan

    tadi. Setelah itu mereka mendiskusikan hal - hal yang mereka peroleh dari

    permainan drama tersebut.

    16. Pertemuan ke-16 dilaksanakan tanggal 11 Juli 2012, dengan topik interaksi yang

    positif. Dalam pertemuan ini siswa - siswa diajak untuk berdiskusi tentang

  • 50

    bagaimana membangun suatu interaksi yang positif dengan orang lain. Dalam

    diskusi ini siswa - siswa menyimpulkan apakah selama konseling kelompok

    berlangsung siswa - siswa sudah membangun interaksi yang positif dengan

    teman-teman dalam kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini merupakan

    pertemuan terakhir. Peneliti menyampaikan pesan dan kesan selama melakukan

    penelitian. Peneliti juga menyampaikan permohonan maaf jika selama ini peneliti

    melakukan kesalahan selama penelitian berlangsung.

    4. Hasil Post tes

    Untuk mengetahui peningkatan koskor konsep diri siswa yang telah diberikan

    layanan bimbingan kelompok konsep diri dan yang taidak menerima layanan bimbingan

    kelompok konsep diri, pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dihitung

    dengan mengunakan rumus t- test dengan program SPSS. Hasil perhitungan adalah

    sebagai berikut.

  • 51

    Tabel 4.5

    Hasil penelitian

    KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL

    NO NAMA JK SKO

    R

    NO NAMA JK SKOR

    1 DD L 259 1 AK L 170

    2 HA L 289 2 AS L 199

    3 HA P 309 3 AB P 200

    4 KP L 255 4 CB P 190

    5 SY P 300 5 EB P 176

    6 TC P 277 6 OD P 150

    7 TA P 292 7 SU P 160

    8 YR L 335 8 TR L 181

    9 EW L 320 9 YJ L 192

    Tabel 4.6 Hasil Post tes Konsep diri

    grop2 N Mean Rank Sum of Ranks

    postest Eksperimen 9 14.00 126.00

    Kontrol 9 5.00 45.00

    Total 18

  • 52

    Pada pengolahan uji statistik terhadap hasil post test kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney nampak bahwa p = 0,000 < 0,050 dengan

    mean rank kelompok eksperimmen 14.00 sedangkan mean rank kelompok kontrol adalah

    5.00 maka ada kenaikan mean rank kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi

    layanan, Artinya ada peningkatan konsep diri yang signifikan antara kelompok yang

    mendapatkan layanan dan yang tidak mendapatkan layanan bimbingan kelompok konsep

    diri.

    A. Uji Hipotesis

    Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada peningkatan yang

    signifikan konsep diri pada siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1 SALATIGA

    Pada pretest mean kelompok eksperimen sebesar 9.94 dan kelompok kontrol

    sebesar 9.06 dengan p= 0.723 > 0.050 Setelah mengikuti kegiatan layanan bimbingan

    Tabel 4.7

    Hasil Post test Konsep diri

    postest

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 45.000

    Z -3.576

    Asymp. Sig. (2-tailed) .000

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

    a. Not corrected for ties.

    b. Grouping Variable: grop2

  • 53

    kelompok Mean kelompok eksperimen sebesar 14.00 dan mean kelompok kontrol

    (kelompok yang tidak mendapatkan layanan bimbingan kelompok konsep diri) sebesar

    5.00 .Hasil analisis diperoleh nilai p = 000> 0.050, sehingga menunjukkan peningkatan

    yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi kegiatan bimbingan kelompok, maka

    hipotesis diterima.

    B. Pembahasan

    Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama satu setengah bulan, sebelum peneliti

    melaksanakan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan pra penelitian untuk

    mengetahui konsep diri pada siswa kelas X SMA KRISTEN 1 SALATIGA Setelah

    diketahui bahwa kelas X memiliki konsep diri yang rendah yaitu sebanyak 60,61 %

    selanjutnya peneliti mengambil 18 orang siswa yang selanjutnya dibagi menjadi dua

    kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang berjumlah

    tiap kelompok masing - masing 9 orang siswa.

    Setelah itu peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok konsep diri kepada

    kelompok eksperimen untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok konsep

    diri dapat meningkatkan konsep diri siswa setelah diberilayanan hasil dari penelitian

    tersebut sebagai berikut Berdasarkan analisis yang telah dilakukann diperoleh hasil mean

    kelompok eksperimen sebesar 14.00 dan mean kelompok kontrol sebesar 5.00 dengan P=

    0,000 > 0,050 sehingga menunjukkan ada peningkatan konsep diri yang signifikan

    antara kelompok yang mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan kelompok

    yang tidak mendapatkan layanan bimbingan kelompok.

  • 54

    Hal ini bisa berhasil karena siswa - siswa yang diberikan layanan bimbingan

    kelompok sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi yang yang diadakan oleh peneliti.

    Dalam setiap sesi pertemuan yang diadakan oleh peneliti tidak ada satupun siswa yang

    membolos mereka benar - benar memiliki antusias yang tinggi. Setiap pertemuan

    diadakan siswa - siswa bertambah berani dalam mengungkapkan ide - ide dan gagasan

    mereka, mereka tidak lagi menjadi anak - anak yang malu dan minder.

    Kelompok eksperimen ini memiliki keinginan yang sama mereka ingin merubah

    pola pandang mereka tentang diri mereka terutama konsep diri mereka, maka tidak heran

    penelitian ini menunjukkan hasil yang baik.