bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 orientasi...

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi laporan peneliti mengenai hasil penelitian, serta pembahasan

atas hasil yang didapat dari penelitian ini. Bab ini terdiri dari orientasi kancah

penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

4.1 Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Kepercayaan Diri

dan Pola Asuh Demokratis Dengan Asertivitas Siswa SMK Negeri 1 Pergetteng-

getteng Sengkut Kabupaten Pakpak Bharat. Subjek yang dijadikan sampel

penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Pergetteng-getteng Sengkut yang

memenuhi kriteria. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Pergetteng-getteng

Sengkut, yang berlokasi di Aornakan Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut

Kabupaten Pakpak Bharat. Terwujudnya lulusan yang berstandar nasional,

berbudi luhur, dan peduli lingkungan. Misinya adalah, 1) Membina dan melatih

siswa dalam melaksanakan kegiatan keagamaan secara rutin sesuai dengan

ajaran agamanya masing-masing, 2) Membina pembelajaran dan bimbingan

konseling secara efektif dan efisien dengan meningkatkan profesional guru dan

pegawai untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan, 3)

Menumbuhkembangkan semangat keunggulan siswa secara intensif agar berpikir

dan bertindak logis dan sistematik melalui kegiatan-kegiatan penelitian ilmiah

remaja, pra olimpiade, diskusi, serta memaksimalkan pemanfaatan media

pendidikan, laboratorium perpustakaan, dan teknologi informatikan dan

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 10/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

Access From (repository.uma.ac.id)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

56

komunikasi, 4) Menumbuhkan sikap kepedulian siswa secara optimal, terhadap

kebersihan, rapi, elok, ramah, sejuk, dan indah lingkungan sekolah dan

masyarakat, serta meningkatkan prestasi di bidang olahraga, kesenian selalu siap

tampil pada setiap pertandingan tingkat Kota Provinsi Nasional, 6)

Mengoptimalkan kerjasama komite sekolah, alumni, pihak swasta, dan orang tua

untuk membantu pengadaan dana sasaran prasarana sekolah.

Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Pergetteng-getteng

Sengkut ini antara lain : Ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha,

ruang kelas, kamar mandi, mushola, laboratorium bahasa, laboratorium IPA,

kantin dan perpustakaan. Disamping itu lapangan yang luas untuk kegiatan ekstra

kulikuler seperti : lapangan bola volley, badminton, bulutangkis, tenis meja,

pramuka dan gelanggang pencak silat. Khusus cabang olahraga pencaksilat

siswa/wi dari SMK Negeri 1 Pergetteng-getteng Sengkut kabupaten Pakpak

Bharat, sudah sangat sering membawa harum nama sekolah mis: Popdasu, O2SN

dan bukan hanya pada tingkat Provinsi Sumatera Utara bahkan pada tingkat

nasional, seperti pada tahun 2016 sudah berhasil meraih juara 3 pada O2SN

(Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) tingkat nasional atas nama Rikky Syafutra

Manik yang dilangsungkan di Jakarta. Tentu hal ini menjadi nilai plus pada

sekolah dan terutama kepada anak-anak akan semakin memacu untuk lebih giat

belajar apakah dalam bidang pelajaran di kelas atau pada bidang olahraga.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 16 s/d 30 Juli 2018 pada siswa SMK

Negeri 1 Pergetteng-getteng Sengkut Pakpak Bharat. Siswa yang ikut serta dalam






57

penelitian ini sebanyak 140 orang. Pada tahap penyebaran skala ini, peneliti

langsung menyebarkan skala kepada siswa yang menjadi sampel penelitian dan

menunggu siswa selesai mengisi skala yang telah diberikan oleh peneliti.

Keseluruhan skala yang disebarkan adalah 105 butir. Setelah pengambilan data

dilakukan, selanjutnya skala yang telah diisi subjek penelitian dilakukan

penyekoran. Langkah-langkah penyekoran dilakukan dengan memberikan skor

pada masing-masing jawaban yang telah diisi oleh responden dengan rentang skor

satu sampai lima pada skala kepercayaan diri dan pola asuh demokratis dengan

asertivitas, yang selanjutnya ditabulasi untuk dianalisis.

4.2.1 Persiapan Administrasi

Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan

penelitian adalah dengan mendapat izin dari pihak-pihak terkait. Sebelum

penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan yang

berkaitan dengan administrasi penelitian, yaitu masalah perizinan yang meliputi

perizinan dari pihak pimpinan sekolah SMK Negeri 1 Pergetteng-getteng Sengkut

. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mempersiapkan administrasi ini dimulai

dari menghubungi secara informal pihak SMK Negeri 1 Pergetteng-getteng

Sengkut guna meminta kesediaan untuk mengadakan penelitian. Setelah ada

persetujuan dari sekolah, peneliti mengurus surat pengantar riset dari program

studi magister psikologi UMA Medan. Surat pengantar dari ketua prodi program

studi magister psikologi UMA dengan Nomor 1314/PPS-UMA/WDI/01/VII/2018

pada tanggal 17 Juli 2018.






58

4.2.2. Penyusunan Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan skala sebagai alat pengumpul data. Ada tiga

macam skala yang digunakan yaitu skala kepercayaan diri, skala pola asuh

demokratis dan skala asertivitas.

a. Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri disusun berdasarkan aspek-aspek kepercayaan diri

yaitu ambisi normal, kemandirian, optimism, perasaan aman, toleransi dan

keyakinan pada diri sendiri. Skala kepercayaan diri terdiri dari 35 aitem yang

terdiri atas 20 aitem favorable dan 15 aitem unfavorable dengan lima alternative

jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS)

dan sangat tidak setuju (STS). Aitem-aitem ini memiliki skor sebagai berikut:

aitem favorable dengan jawaban sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 1,

jawaban tidak setuju (TS) diberikan skor 2, jawaban kurang setuju (KS)

dibeerikan skor 3, jawaban setuju (S) diberikan skor 4 dan jawaban sangat setuju

(SS) diberikan skor 5. Begitu juga sebaliknya untuk aitem unfavorable akan

diberikan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), skor 5 untuk jawaban

tidak setuju (TS),skor 3 untuk jawaban kurang setuju, skor 2 untuk jawaban setuju

(S) dan skor 1 untuk jawaban sangat setuju (SS). Instrumen menggunakan lima

alternatif jawaban. Usaha lain yang dilakukan peneliti adalah mendampingi siswa

ketika mengisi angket. Sebaran aitem-aitem skala kepercayaan diri dapat dilihat

pada tabel 7.






59

Tabel 7. Tabel Distribusi Aitem Skala Kepercayaan Diri Sebelum Uji Coba

Aspek Indikator Aitem Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable Ambisi Normal

Harapan yang realistis terhadap diri sendiri

1, 2, 3, 4 21, 22, 23 7

Kemandirian Internal Locus of Control 5, 6, 7, 8 24, 25, 26 7 Optimisme Tidak mudah menyerah

pada keadaaan Cara pandang yang positif

9, 10,

11

27

28, 29

3

Perasaan Aman

Bersikap tenang pada situasi di luar dirinya

12, 13, 14 30, 31 5

Toleransi Memberi kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat Menerima pendapat orang lain

15, 16

17

32

33

5

Keyakinan akan diri sendiri

Percaya akan kemampuan dirinya Berani menerima dan menghadapi penolakan Berani mengemukakan ide atau pendapat secara bertanggung jawab

18

19

20

34

35

5

Jumlah 20 15 35

Skala Pola Asuh Demokratis

Skala Pola Asuh Asuh Demokratis disusun berdasarkan aspek-aspek Pola

Asuh Demokratis yaitu Perhatian, Pengetahuan, pengertian, Sikap Menerima,

dan penyesuaian. Skala Pola asuh Demokratis terdiri dari 35 aitem yang terdiri

atas 22 aitem favorable dan 13 aitem unfavorable dengan lima alternativ jawaban

yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS) dan

sangat tidak setuju (STS). Aitem-aitem ini memiliki skor sebagai berikut: aitem






60

favorable dengan jawaban sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 1, tidak setuju

(TS) diberikan skor 2, jawaban kurang setuju (KS) diberikan skor 3, jawaban

setuju (S) diberikan skor 4 dan jawaban sangat setuju (SS) diberikan skor 5.

Begitu juga sebaliknya untuk aitem unfavorable akan diberikan skor 5 untuk

jawaban sangat tidak setuju (STS), skor 4 untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 3

untuk jawaban kurang setuju (KS), skor 2 untuk jawaban setuju (S), dan skor 1

untuk jawaban sangat setuju (SS). Instrumen menggunakan lima alternatif

jawaban. Sebelum dilakukan pengisian, terlebih dahulu dijelaskan kepada

siswa/wi bahwa tidak ada pengaruh kepada nilai mata pelajaran atau lainnya.

Selain itu yang dilakukan peneliti adalah mendampingi siswa ketika mengisi

angket. Adapun tujuannya adalah agar siswa/wi lebih jujur, tenang tanpa pengaruh

dari kawan- kawannya dalam mengisi instrumen. Dijelaskan juga agar anak

jangan merasa terpaksa, tertekan tetapi dikerjakan saja dengan tenang, santai dan

jangan terburu-buru. Sehingga diperoleh jawaban yang sebenarnya. Tetapi

sebaliknya bila siswa/wi diberikan kebebasan atau tanpa pengawasan , kelas

ditinggal pada saat pengisian, maka akan terjadi kerja sama diantara mereka.

Sehingga tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dari si anak. Hal ini

tentu saja tidak diharapkan oleh peneliti. Dalam hal ini sangat diperlukan

kerjasama yangg baik antara peneliti dan sianak yang pada akhirnya diperoleh

hasil yang di harapkan. Sebaran aitem-aitem skala pola asuh demokratis dapat

dilihat pada tabel 8.






61

Tabel 8. Tabel Distribusi Aitem Skala Pola Asuh Demokratis Sebelum Uji Coba

No. Aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah

Favourable Unfavourable 1. Perhatian Menaruh hati,

mengikuti dan memperhatikan terhadap perkembangan keluarga

1, 2, 3, 4, 5 23, 24, 25 8

2. Pengetahuan Menambah pengetahuan, menarik pelajaran, dari segala yang dilihat dan dialaminya

6, 7, 8, 9, 10

26, 27, 28 8

3. Pengertian Memberi pengertian dan mengurangi masalah dalam keluarga.

11, 12, 13, 14

29, 30, 31 7

4. Sikap menerima

Menerima kekurangan dan kelebihan anak, mendapat tempat dalam keluarga.mampu menunaikan tugas dan tanggung jawab.

15, 16, 17, 18

32, 33, 34 7

5. Penyesuaian Mengikuti perubahan orang tua dan anak. Termasuk perkembangan biologis anak.

19, 20, 21, 22

35 5

Jumlah 35






62

b. Skala Asertivitas

Skala asertivitas disusun berdasarkan aspek-aspek asertivitas yaitu bertindak

sesuai dengan keinginannya sendiri, mampu mengekspresikan perasaan jujur

dan nyaman, mampu mempertahankan diri, mampu menyatakan pendapat,

tidak mengabaikan hak-hak orang lain.. Skala asertivitas terdiri dari 35 aitem

yang terdiri atas 20 aitem favorable dan 15 aitem unfavorable dengan lima

alternative jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS),

tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Aitem-aitem ini memiliki skor

sebagai berikut: aitem favorable dengan jawaban sangat tidak setuju (STS)

diberikan skor 1, tidak setuju (TS) diberikan skor 2, jawaban kurang setuju

(KS) diberikan skor 3, jawaban setuju (S) diberikan skor 4 dan jawaban sangat

setuju (SS) diberikan skor 5. Begitu juga sebaliknya untuk aitem unfavorable

akan diberikan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), skor 4 untuk

jawaban tidak setuju (TS), skor 3 untuk jawaban kurang setuju (KS), skor 2

untuk jawaban setuju (S), dan skor 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).

Instrumen menggunakan lima alternatif jawaban. Usaha lain yang dilakukan

peneliti adalah mendampingi siswa ketika mengisi angket. Sebaran aitem-

aitem skala asertivitas dapat dilihat pada tabel 9.






63

Tabel 9. Tabel Distribusi Aitem Skala Asertivitas Sebelum Uji Coba

Aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah

Favourable Unfavourable Bertindak sesuai keinginannya sendiri

Mampu membuat keputusan, berinisiatif, mempunyai tujuan, mampu bergaul.

1, 2, 3, 4 21, 22, 23, 24 8

Mampu mengekspresikan perasaan jujur dan nyaman

Mampu berkata tidak setuju, rasa marah, mengekspresikan persetujuan, mendukung dan bersikap spontan.

5, 6, 7, 8 25, 26, 27 7

Mampu mempertahankan diri

Mampu menannggapi kritik,celaan, dan mempertahankan pendapat.

9, 10, 11, 12 28, 29, 30 7

Mampu menyatakan pendapat

Mempunyai gagasan, mampu berubah, menanggapi pelanggaran.

13, 14, 15, 16

31, 32, 33 7

Tidak mengabaikan hak-hak orang lain

Mengkritik dengan adil, mengendalikan, menghargai orang lain.

17, 18, 19, 20

34, 35 6

Jumlah 35






64

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Berdasarkan data uji validitas dan reliabilitas skala kepercayaan diri

menunjukan dari 35 butir pernyataan terdapat 22 aitem yang valid dengan skor

Corrected Item-Total Correlation (indeks daya beda) > 0,3; skor aitem valid

bergerak dari rbt = 0,442 sampai rbt = 0,946. Dan terdapat 13 aitem yang gugur

yaitu nomor 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 31. aitem yang

gugur memiliki skor Corrected Item-Total Correlation (indeks daya beda) < 0,3.

Berikut ini adalah tabel distribusi aitem-aitem dari skala kepercayaan diri setelah

diuji validitas dan reliabilitas:

Tabel 10. Uji Validitas dan Reliabilitas Aitem Skala Kepercayaan Diri

No. Aspek – Aspek

Nomor Aitem

Favourable Unfavourable Total

Valid Gugur Valid Gugur

1. Ambisi Normal 1, 2, 3, 4 - 22 21, 23 7

2. Kemandirian 5, 6, 7, 8 - 25, 26 24 7

3. Optimisme 9 10, 11 27, 28, 29 - 6

4. Perasaan Aman 13 12, 14 30 31 5

5. Toleransi - 15, 16,

17 32, 33 - 5

6. Keyakinan akan diri sendiri

19 18, 20 34, 35 - 5

Total 11 9 11 4 35






65

Indeks reliabilitas yang diperoleh skala kepercayaan diri sebesar

Cronbach's Alpha = 0,809 artinya skala kepercayaan diri sebagai alat ukur

dinyatakan handal.

b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Pola Asuh Demokratis

Berdasarkan data uji validitas dan reliabilitas skala pola asuh demokratis

menunjukan dari 35 butir pernyataan terdapat 29 aitem yang valid dengan skor


bergerak dari rbt = 0,316 sampai rbt = 0,794. Dan terdapat 6 aitem yang gugur

yaitu nomor 4, 6, 9, 28, 30, 32. aitem yang gugur memiliki skor Corrected Item-

Total Correlation (indeks daya beda) < 0,3. Berikut ini adalah tabel distribusi

aitem-aitem dari skala pola asuh demokratis setelah diuji validitas dan

reliabilitas:

Tabel 11. Uji Validitas dan Reliabilitas Aitem Skala Pola Asuh Demookratis

No. Aspek – Aspek

Nomor Aitem



1. Perhatian 1, 2, 3, 5 4 23, 24, 25 - 8

2. Pengetahuan 7, 8, 10 6, 9 26, 27 28 8

3. Pengertian 11, 12,

13, 14 -

29, 31 30 7

4. Sikap menerima 15, 16,

17, 18 -

33, 34 32 7

5. Penyesuaian 19, 20,

21, 22 -

35 - 5

Total 19 3 10 3 35






66

Indeks reliabilitas yang diperoleh skala pola asuh demokratis sebesar

Cronbach's Alpha = 0,947 artinya skala pola asuh demokratis sebagai alat ukur

dinyatakan handal.

c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Asertivitas

Berdasarkan data uji validitas dan reliabilitas skala asertivitas

menunjukan dari 35 butir pernyataan terdapat 28aitem yang valid dengan skor


bergerak dari rbt = ,0,330 sampai rbt = 0,831. Dan terdapat 7 aitem yang gugur

yaitu nomor 1, 18, 25, 27, 33, 34. aitem yang gugur memiliki skor Corrected

Item-Total Correlation (indeks daya beda) < 0,3. Berikut ini adalah tabel

distribusi aitem-aitem dari skala asertivitas setelah diuji validitas dan reliabilitas.

Tabel 12. Uji Validitas dan Reliabilitas Aitem Skala Asertivitas

No. Aspek – Aspek

Nomor Aitem



1. Bertindak sesuai keinginannya sendiri

2, 3, 4 1 21, 22, 23, 24 - 8

2. Mampu mengekspresikan perasaan jujur dan nyaman

5, 6, 7, 8 - 26 25, 27 7

3. Mampu mempertahankan diri

9, 10, 11, 12

- 28, 29, 30 - 7

4. Mampu menyatakan pendapat

13, 14, 15, 16

- 31, 32 33 7

5. Tidak mengabaikan hak-hak orang lain

17, 18, 19, 20

18 35 34 6

Total 18 2 11 4 35






67

Indeks reliabilitas yang diperoleh skala asertivitas sebesar Cronbach's

Alpha = 0,961 artinya skala asertifitas sebagai alat ukur dinyatakan handal.

4.2.4. Uji Persyaratan Analisis

4.2.5 Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dianalisis dengan menggunakan Uji normalitas

sebaran data penelitian menggunakan teknik Kolmogorov-SmirnovGoodness of

Fit Test.Berdasarkan analisis tersebut, maka diketahui bahwa kepercayaan diri,

pola asuh demokratis dan asertivitas mengikuti sebaran normal yang berdistribusi

sesuai dengan prinsip kurva normal. Sebagai kriterianya apabila p > 0,05

sebarannya dinyatakan normal, sebaliknya dinyatakan apabila p < 0,05

sebarannya dinyatakan tidak normal (Sujarweni, 2014).

Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran

Variabel RERATA K-S SD P Keterangan

Kepercayaan Diri 39,37 0,66 7,52 0,968 Normal Pola asuh demokratis 111,02 0,65 10,05 0,987 Normal Asertivitas 109,45 0,052 9,13 0,992 Normal

Keterangan :

RERATA = Nilai rata-rata K-S = Koefisien Kolmogorov-Smirnov SD = Simpangan Baku (Standar Deviasi) p = Signifikansi

4.2.6 Uji Linearitas

Uji linearitas yang dimaksudkan untuk mengetahui derajat linieritas

variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengujinya digunakan teknik uji F






68

(Anova). Jika p<0.05 maka sebaran dinyatakan tidak linier dan jika p>0.05 maka

sebaran dinyatakan linier. Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 14. Rangkuman Hasil Uji Linearitas

Korelasional F Beda p Beda Keterangan

X1 – Y 1,252 0,197 Linier X2 – Y 0,712 0,888 Linier

X1.X2 – Y Keterangan : X1 = Kepercayaan Diri X2 = Pola asuh demokratis Y = Asertivitas F BEDA = Koefisien linieritas p BEDA= Signifikansi

4.2.7Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis dengan metode analisis regresi berganda,

diketahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kepercayaan diri

terhadap asertivitas dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) = 0,159 dengan p=

0.000 < 0.050, artinya ada hubungan positif kepercayaan diri terhadap asertivitas,

semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin tinggi asertivitas siswa SMK N 1

Pergetteng-getteng Sengkut.

Selanjutnya diketahui ada hubungan positif yang signifikan antara pola

asuh demokratis dengan asertivitas dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) =

0,594 dengan p= 0.000 < 0.050, artinya semakin tinggi pola asuh demokratis

maka semakin tingg iasertivitas siswa SMK Negeri 1 Pergetteng-getteng

Sengkut..






69

Dari hasil analisis dengan metode analisis regresi berganda, diketahui

bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dan pola asuh

demokratis dengan asertivitas dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) = 0,606

dengan p= 0.000 < 0.050, artinya ada hubungan signifikan kepercayaan diri dan

pola asuh demokratis dengan asertivitas, semakin tinggi kepercayaan diri dan

semakin tinggi pola asuh demokratis, maka semakin tinggi asertivitas siswa SMK

Negeri 1 Pergetteng-getteng Sengkut. Berikut di bawah ini merupakan rangkuman

hasil perhitungan analisis regresi berganda.

Tabel 15. Rangkuman Perhitungan Analisis Regresi Berganda

Variabel Koefisien

(Rxy) Koef. Det.

(R2) p BE% Ket

X1 – Y 0,399 0,159 0.000 15,9% Sig X2 – Y 0,771 0,594 0.000 59,4% Sig

X1.X2 – Y 0,779 0,606 0.000 60,6% Sig

Keterangan :

X1 = Kepercayaan Diri X2 = Pola asuh demokratis Y = Asertivitas Rxy = Koefisien hubungan antara X1, X2 dengan Y R2 = Koefisien determinan X1, X2 terhadap Y p = Signifikansi BE% = Bobot sumbangan efektif X1,X2 terhadap Y dalam persen

Hasil dari perhitungan korelasi menunjukkan bahwa :

1. Ada hubungan signifikan antara Kepercayaan diri dengan asertivitas, dimana

koefisien rxy = 0,399 dengan p = 0.000, hal ini berarti semakin tinggi

kepercayaan diri maka semakin tinggi asertivitas. Koefisien r kuadrat






70

Kepercayaan Diri dengan variabel terikat asertivitas adalah sebesar r2 =

0,159. Ini menunjukkan bahwa asertivitas dibentuk oleh Kepercayaan Diri

dengan konstribusi sebesar 15,9%.

2. Ada hubungan signifikan antara pola asuh demokratis dengan asertivitas,

dimana koefisien rxy = 0,771 dengan p = 0.000, hal ini berarti semakin tinggi

pola asuh demokratis maka semakin tinggi asertivitas. Koefisien determinan

(r2) dari hubungan antara pola asuh dengan variabel terikat asertivitas adalah

sebesar r2 = 0,594. Ini menunjukkan bahwa asertivitas dibentuk oleh pola asuh

demokratis dengan konstribusi sebesar 59,4%.

3. Ada hubungan signifikan positif antara Kepercayaan Diri dan pola asuh

demokratis dengan asertivitas, dimana koefisien rxy = 0,779 dengan p = 0.000,

hal ini berarti semakin tinggi Kepercayaan Diri dan pola asuh demokratis

maka semakin tinggi asertivitas. Koefisien determinan (r2) dari hubungan

antara Kepercayaan Diri dan pola asuh demikratis dengan variabel terikat

Asertivitas adalah sebesar r2 = 0,606. Ini menunjukkan bahwa Asertivitas

dibentuk oleh Kepercayaan Diri dan Pola asuh Demokratis dengan konstribusi

sebesar 60,6%.

Adapun model persamaan regresi dapat dibuat dengan melihat tabel berikut

ini:






71

Tabel 16. Hasil Perhitungan Model Persamaan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients T Sig B Std. Error

Konstan 23,346 6,771 3,448 0,001 Kepercayaan Diri 0,145 0,071 2,060 0,041

Pola Asuh Demokratis 0,659 0,053 12,470 0.000

Berdasarkan table diatas, diperoleh persamaan garis regresi liniernya

sebagai berikut:

Nilai t untuk masing-masing variabel adalah X1 = 2,060 dengan harga

P=0.000, X2 = 12,470 dengan harga P=0.000. Dengan demikian, harga P

variabel X1, P < 0.05 berarti variabel bebas X1 kepercayaan diri dapat

menjelaskan variabel terikat Asertivitas Y dan X2 Pola Asuh Demokratis bisa

menjelaskan variabel terikat Y Asertivitas. Maka dapat disimpulkan bahwa

persamaan linier berganda Y= a + b X1 + c X2 berlaku dalam hal ini variabel

kepercayaan diri dapat berdiri sendiri atau bersamaan dalam menghubungkan

variabel terikat Asertivitas. Demikian halnya dengan variabel Pola Asuh

Demokratis dapat berdiri sendiri menghubungkan Asertivitas, maupun secara

bersamaan dengan variabel kepercayaan diri.

4.2.8 Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik

a. Mean Hipotetik

Untuk variabel kepercayaan diri, jumlah aitem yang valid adalah sebanyak

22 aitem yang diformat dengan skala likert dalam 5 pilihan jawaban, maka mean

Y = 23,346 + 0,659x1 + 0,145x2






72

hipotetiknya adalah {(22 X 1) + (22 X 5)} : 2 = 66,0. Untuk variabel Pola Asuh

Demokratis, jumlah aitem yang valid adalah sebanyak 29 aitem yang diformat

dengan skala likert dalam 5 pilihan jawaban, maka mean hipotetiknya adalah {(29

X 1) + (29 X 5)} : 2 = 87 Kemudian untuk variabel Asertivitas jumlah aitem yang

valid adalah sebanyak 28 aitem yang diformat dengan skala likert dalam 5 pilihan

jawaban, maka mean hipotetiknya adalah {(28 X 1) + (28 X 5)} : 2 = 84.

b. Mean Empirik

Berdasarkan analisis data, seperti yang terlihat dari deskriptif analisis uji

regresiberganda diketahui bahwa mean empirik variabel kepercayaan diri adalah

89,378, untuk variabel Pola Asuh Demokratis, memiliki mean empiriknya adalah

111,021 dan variabel Asertivitas memiliki mean empirik 109,457.

c. Kriteria

Dalam upaya mengetahui kondisi kategori dari kepercayaan diri, Pola

Asuh Demokratis dan Asertivitas, maka perlu dibandingkan antara mean/nilai

rata-rata empirik dengan mean/nilai rata-rata hipotetik dengan memperhatikan

besarnya bilangan SD dari masing-masing variabel. Untuk variabel kepercayaan

diri nilai SDnya adalah 7,524, untuk variabel Pola asuh nilai Sdnya adalah

10,052 dan untuk variabel Asertivitas nilai Sdnya 9,136.

Dari besarnya bilangan SD tersebut, maka untuk variabel kepercayaan diri,

apabila mean/nilai rata-rata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana

selisihnya melebihi bilangan SD, maka dinyatakan bahwa kepercayaan diri

tergolong tinggi dan apabila mean/nilai rata-rata hipotetik > mean/nilai rata-rata






73

empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan SD, maka dinyatakan bahwa

kepercayaan diri tergolong rendah.

Selanjutnya untuk variabel Pola Asuh Demokratis, apabila mean/nilai rata-

rata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan

SD, maka dinyatakan bahwa Pola Asuh Demokratis tergolong tinggi dan apabila

mean/nilai rata-rata hipotetik > mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya

melebihi bilangan SD, maka dinyatakan bahwa siswa memiliki asertivitas yang

rendah.

Untuk variabel Asertivitas, apabila mean/nilai rata-rata hipotetik <

mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan SD, maka

dinyatakan bahwa Asertivitas tergolong baik dan apabila mean/nilai rata-rata

hipotetik > mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan SD,

maka dinyatakan bahwa siswa memiliki Asertivitas yang tidak baik.

Gambaran selengkapnya mengenai perbandingan mean/nilai rata-rata

hipotetik dengan mean/nilai rata-rata empirik serta standar deviasi dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 17.

Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Hipotetik dan Nilai Rata-rata Empirik

Variabel SD

Nilai Rata-Rata Keterang

an Hipotetik Empirik

Kepercayaan Diri 7,524 66 89,378 Tinggi

Pola Asuh Demokratis 10,052 87 111,021 Tinggi

Asertivitas 9,136 84 109,457 Tinggi






74

4.3 Pembahasan

Hasil analisis dengan metode analisis regresi berganda, diketahui bahwa

ada hubungan positif yang signifikan antara kepercayaan diri dan pola asuh

demokrasi terhadap asertivitas. Hal ini bisa diketahui dari hasil analisis data

menggunakan program SPSS (Statistic Packages For Social Science) versi 17 for

Windows.

Berdasarkan hasil analisis penelitian diketahui bahwa:

1. Ada hubungan positif antara kepercayaan diri terhadap asertivitas dilihat dari

nilai koefisien determinan (R2) = 0 .159 dengan p= 0.000 < 0.05, artinya ada

hubungan positif kepercayaan diri terhadap asertivitas, semakin tinggi

kepercayaan diri maka semakin tinggi asertivitas siswa SMK Negeri 1

Pergetteng Getteng Sengkut. Kontribusi kepercayaan diri terhadap asertivitas

dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) 0 .159 atau sebesar 15,9%.

Hasil ini ditunjang oleh penelitian yang dilakukan oleh Susanti, Mira

(2011) “Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Asertivitas Pada

Mahasiswa” di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Adapun hasil analisis data

, diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) = 0,655, p = 0,000 (p< 0,01) artinya ada

hubungan positip yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan

asertivitas. Sumbangan efektif kepercayaan diri terhadap asertivitas sebesar 43%

ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2) sebesar 0,430 yang berarti masih

terdapat 57% faktor-faktor lain yang mempengaruhi asertivitas. Dengan kata lain

ada hubungan positip yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan

asertivitas, artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin tinggi pula






75

asertivitas yang dimiliki subjek, sebaliknya semakin rendah kepercayaan diri

semakin rendah pula aserivitas yang dimiliki subjek.

2. Ada hubungan positif yang signifikan antara pola asuh demokrasi terhadap

asertivitas dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) = 0.594 dengan p=

0.000 < 0.05, artinya ada hubungan positif pola asuh demokrasi terhadap

asertivitas, semakin tinggi pola asuh demokrasi maka semakin tinggi

asertivitas siswa SMK Negeri 1 Pergetteng Getteng Sengkut. Kontribusi pola

asuh demokrasi terhadap asertivitas dilihat dari nilai koefisien determinan

(R2) 0.594 atau sebesar 59,4%.

Hasil ini ditunjang oleh penelitian yang dilakukan oleh Liza Marini dan

Elvi Andriani 2005, “ Perbedaan Asertivitas Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh

Orang Tua ‘ dari P S. Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Yang menyatakan bahwa dengan menggunakan teknik Anova diperoleh hasil

analisa perbedaan skor asertivitas ditinjau dari pola asuh orang tua. Dilihat dari

mean tertinggi diperoleh oleh kelompok subjek dengan pola asuh authoritative

(33%), authoritarian 18%, permissive 16% dan uninvolved 6%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa subjek dengan pola asuh demokratis (authoritative) memiliki

asertivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek dengan pola asuh

authoritarian, permissive dan uninvolved.

3. Dari hasil penelitian menggunakan metode analisis regresi berganda,

diketahui bahwa ada hubungan positif antara kepercayaan diri dan pola asuh

demokrasi terhadap asertivitas dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) =

0.606 dengan p= 0.000 < 0.050, artinya ada hubungan positif kepercayaan






76

diri dan pola asuh demokrasi terhadap asertivitas, semakin tinggi kepercayaan

diri dan pola asuh demokrasi maka semakin tinggi asertivitas siswa SMK

Negeri 1 Pergetteng Getteng Sengkut. Kontribusi kepercayaan diri dan pola

asuh demokrasi terhadap asertivitas secara bersamaan dilihat dari nilai

koefisien determinan (R2) 0.606 atau sebesar 60,6%.

Kontribusi ini menunjukkan bahwa di SMK Negeri 1 Pergetteng Getteng

Sengkut, kepercayaan diri lebih besar hubungannya terhadap asertivitas daripada

pola asuh demokrasi terhadap asertivitas. Hasil ini menunjukkan bahwa

kepercayaan diri merupakan faktor yang lebih besar bagi siswa untuk dijadikan

pertimbangan dalam melakukan asertivitas daripada pola asuh demokrasi. Secara

umum berdasarkan perhitungan mean hipotetik dan mean empirik, asertivitas

siswa SMK Negeri 1 Pergetteng Getteng Sengkut memiliki mean hipotetik

sebesar 84, mean empirik sebesar 109,457 dan standar deviasi nya sebesar 9,136,

hal ini menunjukkan bahwa asertivitas yang dimiliki siswa SMK Negeri 1

Pergetteng Getteng Sengkut tergolong tinggi. Asertivitas siswa SMK Negeri 1

Pergetteng Getteng Sengkut yang berada dalam kategori tinggi ini menunjukkan

bahwa rata-rata siswa memiliki asertivitas yang baik dan sekolah harus terus

berusaha meningkatkan asertivitas pada siswa.

Kepercayaan diri yang dimiliki oleh siswa SMK Negeri 1 Pergetteng

Getteng Sengkut memiliki mean hipotetik sebesar 66, mean empirik sebesar

89,378 dan standar deviasi nya sebesar 7,524, hal ini menunjukan bahwa

kepercayaan diri yang dimiliki siswa SMK Negeri 1 Pergetteng Getteng Sengkut

tergolong tinggi. Tingginya kepercayaan diri pada siswa SMK Negeri 1






77

Pergetteng Getteng Sengkut menunjukkan mereka dapat membangun kepercayan

diri yang baik. Kemudian pola asuh demokrasi yang dimiliki oleh siswa SMK

Negeri 1 Pergetteng Getteng Sengkut memiliki mean hipotetik 87, mean empirik

sebesar 111,021 dan standar deviasi nya sebesar 10,052, hal ini menunjukkan

bahwa pola asuh demokrasi yang dimiliki siswa SMK Negeri 1 Pergetteng

Getteng Sengkut tergolong tinggi.






bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 orientasi...

Documents