bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian diawali dengan permohonan izin dan survey di SD
N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01 pada hari rabu, tanggal 30 Januari
2013. Setelah permohonan izin diterima, selanjutnya dilakukan validasi treatment.
Validasi treatment dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 8 Maret 2013 pada
pukul 09.00 WIB di SD N Bergaskidul 03 dan selanjutnya pukul 11.00 WIB di
SD N Bergaskidul 01. Validasi treatment ini bertujuan agar guru mampu
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair
Share berbantuan media power point untuk kelompok eksperimen dan Think Pair
Share berbantuan media bagan untuk kelompok kontrol. Pada tahap ini guru kelas
5 SD N Bergaskidul 03 sebagai pelaksana penerapan treatment kelompok
eksperimen diberikan penjelasan dari RPP yang akan digunakan dan treatment
yang akan diberikan yaitu penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan
media power point serta memberikan latihan bagaimana cara mengoperasikan
power point yang ditampilkan melalui LCD projector. Selanjutnya guru kelas 5
SD N Bergaskidul 01 sebagai pelaksana penerapan treatment kelompok kontrol
juga diberikan penjelasan dari RPP yang akan digunakan dan treatment yang akan
diberikan yaitu penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media
bagan. Guru kelas 5 SD N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01 masing-
masing diberi kesempatan melakukan persiapan dan latihan pribadi melalui RPP
dan sintak yang telah diberikan dengan materi daur air untuk selanjutnya
dipelajari sendiri seminggu sebelum treatment dilakukan. Validasi treatment ini
dilakukan untuk menjamin proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru
pada kelas eksperimen dan kontrol agar dapat berjalan sesuai sintak.
Pelaksanaan penelitian di SD N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01
Kabupaten Semarang semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 dilakukan
empat kali pertemuan pada setiap subjek penelitian. 1 kali untuk pemberian tes uji
kesetaraan siswa pada dua sekolah tersebut dan 3 kali pertemuan untuk proses
66
pembelajaran dengan treatment yang sudah di desain pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Pertemuan pertama dilakukan tes uji kesetaraan yaitu untuk mengetahui
kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes berupa
pilihan ganda dengan jumlah 25 butir soal. Uji kesetaraan ini dilakukan pada hari
rabu, tanggal 27 Februari 2013 dimulai pada pukul 08.00 WIB di SD N
Bergaskidul 03 dan kemudian pada pukul 09.30 WIB di SD N Bergaskidul 01.
Semua siswa hadir pada pertemuan pertama di kedua sekolah tersebut.
Pertemuan kedua pada hari selasa, tanggal 19 Maret 2013 yaitu penerapan
treatment yang pertama berupa penerapan pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media power point dengan materi daur air (proses terjadinya daur air
dan jenis-jenis sumber air) untuk kelompok eksperimen di SD N Bergaskidul 03
dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.10 WIB dan selanjutnya
penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan dengan materi
daur air (proses terjadinya daur air dan jenis-jenis sumber air) untuk kelompok
kontrol di SD N Bergaskidul 01 pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul
11.10 WIB. Semua siswa hadir pada pertemuan kedua di kedua sekolah tersebut.
Pada pertemuan ketiga hari rabu, tanggal 20 Maret 2013 yaitu penerapan
treatment yang kedua berupa penerapan pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media power point dengan materi daur air (kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi daur air dan manfaat air bagi kehidupan manusia) untuk
kelompok eksperimen di SD N Bergaskidul 03 dimulai pada pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 09.10 WIB dan selanjutnya penerapan pembelajaran Think
Pair Share berbantuan media bagan dengan materi daur air (kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhi daur air dan manfaat air bagi kehidupan manusia)
untuk kelompok kontrol di SD N Bergaskidul 01 pada pukul 10.00 WIB sampai
dengan pukul 11.10 WIB. Semua siswa hadir pada pertemuan ketiga di kedua
sekolah tersebut.
Pada pertemuan terakhir hari kamis, tanggal 21 Maret 2013 yaitu
penerapan treatment yang ketiga berupa penerapan pembelajaran Think Pair
Share berbantuan media power point dengan kemudian dilanjutkan dengan
67
memberikan post tes kepada subjek penelitian pada materi daur air (tindakan
penghematan air) dengan soal yang sebelumnya sudah diacak untuk kelompok
eksperimen di SD N Bergaskidul 03 dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai
dengan pukul 11.10 WIB dan selanjutnya penerapan pembelajaran Think Pair
Share berbantuan media bagan dan dilanjutkan dengan memberikan post tes
dengan materi daur air (tindakan penghematan air) untuk kelompok kontrol di SD
N Bergaskidul 01 pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.10 WIB.
Semua siswa hadir dan mengikuti post tes pada pertemuan terakhir di kedua
sekolah tersebut. Treatment pada subjek penelitian dilakukan oleh guru kelas 5
dengan mengikuti jadwal pelajaran di masing-masing sekolahan yang
bersangkutan. Tidak ada kendala selama penelitian dari mulai permohonan ijin,
uji kesetaraan di kedua sekolah, validasi treatment, penerapan treatment untuk
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, pembagian waktu selama penerapan
treatment dilakukan di kedua sekolah sampai dengan pada akhirnya post tes
diujikan, semua berjalan baik sesuai dengan rencana awal. Berikut ini jadwal
pelaksanaan kegiatan penelitian di SD N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul
01 disajikan pada Tabel 11. sebagai berikut.
68
Tabel 11.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian di SD N Bergaskidul 03
dan SD N Bergaskidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. Rabu, 27 Februari 2013 1. Memberikan tes kepada subjek penelitian
untuk mengetahui kemampuan awal kedua
kelompok (uji kesetaraan terhadap kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol).
2. Selasa, 19 Maret 2013 1. Pelaksanaan penelitian 1:
Memberikan treatment kepada subjek yaitu
pembelajaran Think Pair Share berbantuan
media power point pada kelompok eksperimen
dan pembelajaran Think Pair Share berbantuan
media bagan pada kelompok kontrol dengan
materi daur air (proses terjadinya daur air dan
jenis-jenis sumber air ).
3. Rabu, 20 Maret 2013 1. Pelaksanaan penelitian 2:
Memberikan treatment kepada subjek yaitu
pembelajaran Think Pair Share berbantuan
media power point pada kelompok eksperimen
dan pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media bagan pada kelompok
kontrol dengan materi daur air (kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhi daur air
dan manfaat air bagi kehidupan manusia ).
4. Kamis, 21 Maret 2013 1. Pelaksanaan penelitian 3:
Memberikan treatment kepada subjek yaitu
pembelajaran Think Pair Share berbantuan
media power point pada kelompok eksperimen
dan pembelajaran Think Pair Share berbantuan
media bagan pada kelompok kontrol dengan
materi daur air (tindakan penghematan air).
2. Memberikan post tes kepada subjek penelitian.
Keterlaksanaan penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan
media power point pada kelompok eksperimen dan pembelajaran Think Pair
Share berbantuan media bagan pada kelompok kontrol dengan materi daur air
diperoleh melalui lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran yang sudah diterapkan untuk kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol berjalan sesuai dengan sintak. Guru telah
69
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator pelaksanaan treatment yang
tercantum dalam RPP.
Pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga di kelas 5 SD N
Bergaskidul 03 sebagai kelompok eksperimen yang diterapkan pembelajaran
Think Pair Share berbantuan media power point secara keseluruhan dari 18
indikator yang harus dilakukan guru, 100% sudah terlaksana dengan baik.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru antara lain: guru mempersiapkan peralatan,
guru menganalisis kebutuhan waktu, guru memeriksa kesiapan siswa, guru
memberikan apersepsi dan memotivasi siswa (TPS: Konstruktivisme and
Question), guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru melaksanakan
presentasi (TPS: Modelling), guru memfasilitasi siswa dengan media power point,
guru menjelaskan langkah kerja pembelajaran TPS, guru memberikan beberapa
soal kepada setiap siswa, guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal secara
individu, guru membimbing siswa dalam berpasangan, guru menyediakan waktu
berinteraksi menyatukan jawaban (TPS: Learning Community), guru memandu
kegiatan presentasi kelas, guru melibatkan kelompok lain untuk menanggapi hasil
dari kelompok yang presentasi, siswa dan guru bersama-sama membahas hasil
diskusi, guru melakukan refleksi dan mengumpulkan hasil diskusi (TPS:
Reflection), guru membantu siswa dalam membuat rangkuman diskusi dengan
tanya jawab, kemudian yang terakhir guru menutup diskusi.
Pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga di kelas 5 SD N
Bergaskidul 01 sebagai kelompok kontrol juga diterapkan pembelajaran Think
Pair Share berbantuan media bagan secara keseluruhan dari 18 indikator yang
harus dilakukan guru, 100% juga sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan yang
dilakukan oleh guru antara lain: guru mempersiapkan peralatan, guru
menganalisis kebutuhan waktu, guru memeriksa kesiapan siswa, guru
memberikan apersepsi dan memotivasi siswa (TPS: Konstruktivisme and
Question), guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru melaksanakan
presentasi (TPS: Modelling), guru memfasilitasi siswa dengan media bagan, guru
menjelaskan langkah kerja pembelajaran TPS, guru memberikan beberapa soal
kepada setiap siswa, guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal secara
70
individu, guru membimbing siswa dalam berpasangan, guru menyediakan waktu
berinteraksi menyatukan jawaban (TPS: Learning Community), guru memandu
kegiatan presentasi kelas, guru melibatkan kelompok lain untuk menanggapi hasil
dari kelompok yang presentasi, siswa dan guru bersama-sama membahas hasil
diskusi, guru melakukan refleksi dan mengumpulkan hasil diskusi (TPS:
Reflection), guru membantu siswa dalam membuat rangkuman diskusi dengan
tanya jawab, selanjutnya yang terakhir guru menutup diskusi. Berikut disajikan
Tabel 12. Hasil observasi pelaksanaan treatment kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan materi daur air.
Tabel 12.
Hasil Observasi Pelaksanaan Treatment Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol Semester Genap
Tahun Pelajaran 2012/2013
No. Indikator
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
1. Pra
Pembelajaran 3 3 3 3 3 3
2. Kegiatan
Awal 2 2 2 2 2 2
3. Kegiatan Inti 10 10 10 10 10 10
4. Kegiatan
Akhir 3 3 3 3 3 3
Jumlah 18 18 18 18 18 18
Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan Tabel 12. dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama,
kedua, dan ketiga untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guru telah
melaksanakan 100% langkah-langkah penerapan treatment dari 18 indikator.
Hasil observasi pelaksanaan treatment terhadap kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol pada materi daur air dideskripsikan sesuai dengan indikator
pembelajaran Think Pair Share dari 18 indikator keterlaksanaan yang terdapat
dalam lembar observasi. Observasi dilakukan pada saat subjek diberi treatment.
Dalam penelitian ini, guru kelas 5 pada kelompok eksperimen (SD N
Bergaskidul 03) menerapkan treatment berupa pembelajaran Think Pair Share
(TPS) berbantuan media power point dan kelas 5 pada kelompok kontrol (SD N
71
Bergaskidul 01) menerapkan treatment berupa pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media bagan. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan berdasarkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Berikut ini uraian
pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran:
Pada tahap pra kegiatan pembelajaran. Guru mempersiapkan peralatan,
menganalisis kebutuhan waktu, dan memeriksa kesiapan siswa.
Kegiatan awal. Guru memberikan salam, bersama siswa memulai
pelajaran dengan berdoa, mengkondisikan siswa untuk belajar, memberikan
apersepsi dan memotivasi siswa dengan menyanyikan lagu yang berjudul Tik tik
tik bunyi hujan kemudian mengaitkan nyanyian tersebut pada topik materi
pelajaran yang akan disampaikan, dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini.
Kegiatan Inti. Pada tahap eksplorasi pertemuan pertama untuk kelompok
eksperimen kegiatan yang dilakukan yaitu siswa memperhatikan guru
mempresentasikan materi pembelajaran dengan berbantuan media Power Point
mengenai proses terjadinya daur air dan jenis-jenis sumber air (Modelling),
bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa dari
materi pelajaran yang telah disampaikan dan pada tahap eksplorasi pertemuan
pertama untuk kelompok kontrol, kegiatan yang dilakukan yaitu siswa
memperhatikan guru mempresentasikan materi pembelajaran dengan berbantuan
media bagan mengenai proses terjadinya daur air dan jenis-jenis sumber air
(Modelling), bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang belum dipahami
siswa dari materi pelajaran yang telah disampaikan.
Tahap eksplorasi pertemuan kedua untuk kelompok eksperimen kegiatan
yang dilakukan yaitu siswa memperhatikan guru mempresentasikan materi
pembelajaran dengan berbantuan media Power Point mengenai kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhi daur air dan manfaat air bagi kehidupan manusia
(Modelling), dan bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa dari materi pelajaran yang telah disampaikan dan tahap eksplorasi
pertemuan kedua untuk kelompok kontrol kegiatan yang dilakukan yaitu siswa
memperhatikan guru mempresentasikan materi pembelajaran dengan berbantuan
72
media bagan mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan
manfaat air bagi kehidupan manusia (Modelling), dan bertanya jawab dengan guru
mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa dari materi pelajaran yang telah
disampaikan.
Tahap eksplorasi pertemuan ketiga untuk kelompok eksperimen kegiatan
yang dilakukan yaitu siswa memperhatikan guru mempresentasikan materi
pembelajaran dengan berbantuan media power point mengenai tindakan
penghematan air (Modelling), dan bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal
yang belum dipahami siswa dari materi pelajaran yang telah disampaikan dan
tahap eksplorasi pertemuan ketiga untuk kelompok kontrol kegiatan yang
dilakukan yaitu siswa memperhatikan guru mempresentasikan materi
pembelajaran dengan berbantuan media bagan mengenai tindakan penghematan
air (Modelling), dan bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa dari materi pelajaran yang telah disampaikan.
Pada tahap elaborasi, siswa menyimak penjelasan guru tentang langkah
kerja pembelajaran TPS, diberi pertanyaan mengenai masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan topik pelajaran, dibimbing guru dalam
mengerjakan soal secara individu, disini siswa menggunakan waktu beberapa
menit untuk berpikir sendiri jawaban dari pertanyaan yang diberikan (Think),
membentuk kelompok secara berpasangan untuk mendiskusikan apa yang telah
mereka peroleh (Pair) dan dalam kelompok berpasangan disediakan waktu
berinteraksi untuk menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan
menyatukan gagasan dan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi
(Learning Community). Pada tahap konfirmasi, kegiatan yang dilakukan yaitu
siswa diarahkan oleh guru dalam melakukan kegiatan presentasi kelas. Guru
meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas sesuai
dengan apa yang telah mereka diskusikan sampai sebagian pasangan mendapat
kesempatan untuk melaporkan (Share), Guru melibatkan kelompok lain untuk
menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi, siswa dan guru bersama-sama
membahas hasil diskusi.
73
Kegiatan Akhir. Pada pertemuan pertama dan kedua kegiatan yang
dilakukan yaitu Guru melakukan refleksi dan mengumpulkan hasil diskusi,
membantu siswa dalam membuat rangkuman diskusi dengan tanya jawab,
menutup diskusi, dan mengakhiri pelajaran dengan menyampaikan salam. Pada
pertemuan ketiga kegiatan akhir yang dilakukan antara lain Guru melakukan
refleksi dan mengumpulkan hasil diskusi, membantu siswa dalam membuat
rangkuman diskusi dengan tanya jawab, menutup diskusi, membagikan lembar
soal post tes, mengerjakan lembar soal post tes, bersama siswa membahas hasil
post tes, memberikan motivasi kepada siswa, dan mengakhiri pelajaran dengan
menyampaikan salam.
Berdasarkan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan hasil
observasi dapat diketahui bahwa guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
indikator pelaksanaan treatment yang sekaligus tercantum dalam RPP.
4.2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan diuraikan dalam penelitian ini yaitu analisis
deskriptif dan analisis data yang terkumpul dari skor hasil belajar IPA kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
4.2.1. Deskripsi Data
Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
SPSS versi 20 (Statistic Product and Service Solution). Sebelum analisis
deskriptif, dilakukan terlebih dahulu dibuat tabel destribusi frekuensi skor hasil
belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.2.1.1. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dari skor hasil belajar IPA setelah diterapkan
pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point pada kelompok
eksperimen di SD N Bergaskidul 03 dengan jumlah siswa 36 dan pembelajaran
Think Pair Share berbantuan media bagan pada kelompok kontrol di SD N
Bergaskidul 01 dengan jumlah siswa 45. Data hasil belajar disajikan secara
deskriptif melalui Tabel 13. dan Tabel 14. yang merangkum data empirik skor
hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel
destribusi frekuensi hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
74
dibuat terlebih dahulu sebelum melakukan analisis deskriptif. Untuk menentukan
interval kelas hasil belajar IPA dari kelompok eksperimen digunakan rumus
sebagai berikut:
Range = (skor maksimal – skor minimal) + 1
= (100 – 72) + 1
= 29
Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 36
= 1 + 3,3 × 1,55
= 6,11 (dibulatkan menjadi 6)
Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
banyaknya katagori
= 29
6
= 4,8 (dibulatkan menjadi 5)
Berikut disajikan Tabel 13. destribusi frekuensi hasil belajar IPA
kelompok eksperimen.
Tabel 13.
Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
SD N Bergaskidul 03 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
No Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
1 96 -100 5 13,9%
2 91 - 95 5 13,9%
3 86 - 90 7 19,4%
4 81 - 85 7 19,4%
5 76 - 80 8 22,2%
6 71 - 75 4 11,1%
Jumlah 36 100%
Berdasarkan Tabel 13. dapat diketahui hasil belajar IPA kelompok
eksperimen, siswa yang mendapat skor 71 sampai 75 terdiri dari 4 anak dengan
persentase 11,1%. Siswa yang mendapat skor 76 sampai dengan 80 sebanyak 8
anak dengan persentase 22,2%. Siswa yang mendapat skor 81 sampai dengan 85
75
sebanyak 7 anak dengan persentase 19,4%. Siswa yang mendapat skor 86 sampai
dengan 90 sebanyak 7 anak dengan persentase 19,4%. Siswa yang mendapat skor
91 sampai dengan 95 sebanyak 5 anak dengan persentase 13,9%. Siswa yang
mendapat skor 96 sampai dengan 100 sebanyak 5 anak dengan persentase 13,9%.
Jadi, diperoleh jumlah persentase untuk kelompok eksperimen dari hasil belajar
IPA adalah 100%. Berdasarkan tabel destribusi frekuensi hasil belajar IPA
kelompok eksperimen maka dapat divisualisasikan pada grafik destribusi
frekuensi dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen sebagai berikut.
Gambar 4. Grafik Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
SD N Bergaskidul 03
Selanjutnya untuk menentukan interval kelas hasil belajar IPA dari
kelompok kontrol digunakan rumus sebagai berikut:
Range = (skor maksimal – skor minimal) + 1
= (100 – 60) + 1
= 41
Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 45
= 1 + 3,3 × 1,65
= 6,44 (dibulatkan menjadi 6)
Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
banyaknya katagori
0
2
4
6
8
96 -100 91 - 95 86 - 90 81 - 85 76 - 80 71 - 75
Kelompok Eksperimen
76
= 41
6
= 6,8 (dibulatkan menjadi 7)
Berikut disajikan Tabel 14. destribusi frekuensi hasil belajar IPA
kelompok kontrol.
Tabel 14.
Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol
SD N Bergaskidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
No Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
1 94 - 100 2 4,4%
2 87 - 93 4 8,9%
3 80 - 86 14 31,1%
4 73 - 79 7 15,6%
5 66 - 72 11 24,4%
6 59 - 65 7 15,6%
Jumlah 45 100%
Berdasarkan Tabel 14. dapat diketahui hasil belajar IPA kelompok
kontrol, siswa yang mendapat skor 59 sampai 65 terdiri dari 7 anak dengan
persentase 15,6%. Siswa yang mendapat skor 66 sampai dengan 72 sebanyak 11
anak dengan persentase 24,4%. Siswa yang mendapat skor 73 sampai dengan 79
sebanyak 7 anak dengan persentase 15,6%. Siswa yang mendapat skor 80 sampai
dengan 86 sebanyak 14 anak dengan persentase 31,1%. Siswa yang mendapat
skor 87 sampai dengan 93 sebanyak 4 anak dengan persentase 8,9%. Siswa yang
mendapat skor 94 sampai dengan 100 sebanyak 2 anak dengan persentase 4,4%.
Jadi, diperoleh jumlah persentase untuk kelompok kontrol dari hasil belajar IPA
adalah 100%. Berdasarkan tabel destribusi frekuensi hasil belajar IPA kelompok
kontrol maka dapat divisualisasikan pada grafik destribusi frekuensi dari hasil
belajar IPA kelompok kontrol sebagai berikut.
77
Gambar 5. Grafik Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol SD
N Bergaskidul 01
4.2.2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
statistik berupa uji normalitas dan homogenitas serta uji t. Data skor hasil belajar
IPA yang terkumpul dari hasil post tes pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dilakukan uji normalitas dan homogenitas serta uji t-test (Independent
Sample T-Test). Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS
versi 20 (Statistic Product and Service Solution).
4.2.2.1. Analisis Deskriptif
Setelah dilakukan analisis destribusi frekuensi, maka dilakukan analisis
deskriptif. Pada Tabel 15. merangkum data empirik skor hasil belajar IPA
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan treatment yang
telah diklasifikasi deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum,
mean, dan standar deviasi.
Tabel 15.
Deskriptif Statistik Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
0
2
4
6
8
10
12
14
94 -
100
87 - 93 80 - 86 73 - 79 66 - 72 59 - 65
Kelompok Kontrol
78
Berdasarkan Tabel 15. tampak bahwa variabel hasil belajar IPA kelompok
eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 36 mempunyai rata-rata 85,56
dengan skor minimal 72 dan maksimal 100 sedangkan standar ukuran persebaran
8,406. Untuk variabel hasil belajar IPA kelompok kontrol dengan jumlah data (N)
sebanyak 45 mempunyai rata-rata 76,89 dengan skor minimal 60 dan maksimal
100 sedangkan ukuran persebaran 9,905.
4.2.2.2.Uji t
Salah satu syarat melakukan uji t yaitu perlu diuji normalitas data. Uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang
akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan menggunakan program SPSS versi 20 (Statistic Product and Service
Solution). Kriterianya adalah signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05
berarti berdistribusi normal. Berikut ini disajikan Tabel 16. hasil uji normalitas
dari hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 16.
Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol Semester Genap
Tahun Pelajaran 2012/2013
Berdasarkan Tabel 16. dapat dilihat bahwa pada kolom Kolmogorov-
Smirnov dapat diketahui nilai signifikasi untuk hasil belajar IPA kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,200 > 0,05. Jika dirumuskan
hipotesis, Ho : α > 0,05 yang berarti bahwa data tersebar normal dan apabila Ha : α
< 0,05 berarti bahwa data tersebut tersebar tidak normal, maka dengan melihat
Tabel 4.7. didapatkan hasil Ho diterima dan Ha ditolak, karena dengan taraf
kepercayaan 5% angka 0,200 lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa kedua data kelompok berdistribusi normal. Berikut ini
79
disajikan Gambar 6. dan 7. grafik uji normalitas dari hasil belajar IPA kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambar 6. Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen.
Gambar 7. Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok kontrol.
Setelah melakukan uji normalitas data selanjutnya dilakukan uji
kesamaan varian (homogenitas). Uji homogenitas bertujuan untuk memastikan
80
kelompok data berasal dari kelompok yang sama/homogen. Kriteria berdasarkan
signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi
< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol)
Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol)
Berikut ini disajikan Tabel 17. hasil uji homogenitas skor hasil belajar IPA
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 17.
Hasil Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
Berdasarkan Tabel 17. signifikansi pada uji F adalah lebih besar dari 0,05
(0,429 > 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kedua varian sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol).
Analisis parametrik yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan uji t-
test (Independent Sample T-Test). Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan rata-rata skor hasil belajar IPA dari hasil post tes antara kelompok
eksperimen setelah mendapat treatment pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media power point dengan rata-rata skor hasil belajar dari hasil post
tes kelompok kontrol setelah mendapat treatment pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media bagan. Berikut ini disajikan Tabel 18. rata-rata skor hasil
belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
81
Tabel 18.
Rata-Rata Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol Semester Genap
Tahun Pelajaran 2012/2013
Berdasarkan Tabel 18. group statistik tampak rata-rata (mean) untuk
kelompok eksperimen adalah 85,56 dan untuk kelompok kontrol adalah 76,89,
artinya bahwa rata-rata skor post tes kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata skor post tes kelompok kontrol. Kemudian hasil uji t-test (Independent
Sample T-Test) skor hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol disajikan pada Tabel 19. berikut ini.
Tabel 19.
Hasil Analisis Uji t Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 5
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
Berdasarkan Tabel 19. nilai thitung yang diperoleh sebesar 4.181 dan untuk
nilai signifikansinya diperoleh nilai sebesar 0,000. Sedangkan perbedaan rata-rata
(mean deference) sebesar 8,667 (85,56 - 76,89), dan perbedaan berkisar antara
4,541 – 12,793 (lower – upper).
82
4.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya, maka
berikut akan diuraikan uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Uji hipotesis
dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan dan juga
berhubungan dengan penerimaan dan penolakan suatu hipotesis sedangkan
pembahasan hasil penelitian mencakup pembahasan dari analisis data dan uji
hipotesis yang telah dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan
pengaruh yang signifikan antara penerapan pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media Power Point dengan penerapan pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media bagan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD N
Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01.
4.3.1. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan metode pengambilan keputusan yang didasarkan
dari analisa data. Keputusan dari uji hipotesis dibuat berdasarkan pengujian
hipotesis nol (Ho). Kebenaran dari hipotesis harus dibuktikan melalui data yang
terkumpul. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah signifikansi, atau taraf
kesalahan atau kepercayaan dari pengujian. Penelitian ini menggunakan uji t-test
(Independent Sample T-Test). Uji t independent digunakan untuk mengetahui
perbedaan rerata skor hasil belajar siswa. Perbedaan pengaruh dalam hipotesis
dapat dilihat dari perbedaan rerata antara kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Uji t-test menggunakan uji dua sisi dengan
tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi
> 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
1. H0 = πQ2 = πQ4
Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan pembelajaran
Think Pair Share berbantuan media Power Point dengan penerapan pembelajaran
Think Pair Share berbantuan media bagan terhadap hasil belajar IPA pada siswa
kelas 5 SD N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.
83
2. Ha = πQ2 ≠ πQ4
Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan pembelajaran Think
Pair Share berbantuan media Power Point dengan penerapan pembelajaran Think
Pair Share berbantuan media bagan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5
SD N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.
Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan uji dua fihak maka
berlaku ketentuan, apabila harga thitung berada pada daerah penerimaan Ha atau
terletak diantara harga tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sedangkan apabila
harga thitung lebih kecil dari harga tabel maka Ha diterima. Selanjutnya ketentuan
berdasarkan signifikansi yaitu jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima dan jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan hasil analisis uji t pada Tabel 19. diketahui signifikansi
sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa signifikansi pada uji t-test lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai thitung
positif, berarti rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok
kontrol. Sedangkan perbedaan rata-rata (mean deference) sebesar 8,667 (85,56 -
76,89), dan perbedaan berkisar antara 4,541 – 12,793 (lower – upper).
4.3.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada analisis data dan uji
hipotesis. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa signifikansi pada uji t-test lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, itu berarti analisa
hasil uji hipotesis membuktikan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan
antara penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media Power Point
dengan penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan
terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD N Bergaskidul 03 dan SD N
Bergaskidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang semester genap Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Pada analisis data, alat analisisnya yaitu perbedaan rerata yang muncul
dari destributif frekuensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari
Group Statistik menunjukkan bahwa mean untuk kelompok eksperimen adalah
84
85,56 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 72 dan untuk kelompok
kontrol adalah 76,89 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60, itu artinya
bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata skor hasil belajar IPA kelompok kontrol. Sedangkan perbedaan rata-rata
(mean deference) sebesar 8,667 (85,56 - 76,89) dan perbedaan berkisar antara
4,541 – 12,793 (lower – upper).
Berdasarkan hasil penelitian, treatment yang menggunakan pembelajaran
Think Pair Share berbantuan media power point memberi pengaruh yang lebih
baik daripada treatment yang menggunakan pembelajaran Think Pair Share
berbantuan media bagan, hal ini bisa disebabkan karena berbagai hal, antara lain:
1) Kesesuaian model pembelajaran Think Pair Share seperti yang dikemukakan
Alma (2009:91) mengemukakan model Think Pair Share merupakan teknik
sederhana yang mempunyai keuntungan dapat mengoptimalkan pertisipasi siswa
mengeluarkan pendapat, dan meningkatkan pengetahuan. Siswa meningkatkan
daya pikir (think) lebih dulu, sebelum masuk ke dalam kelompok berpasangan
(pair), kemudian berbagi dalam kelompok (share). Setiap siswa saling berbagi
ide, pemikiran atau informasi yang mereka ketahui tentang permasalahan yang
diberikan oleh guru, dan bersama-sama mencari solusinya. 2) Kesesuaian media
power point seperti yang dikemukakan Kawanua (2010:-) Microsoft Power Point
adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun presentasi yang
efektif, profesional, dan juga mudah. Power point juga memiliki kelebihan
diantaranya yaitu a) praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas, b)
memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respon siswa, c) memiliki
variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan, d) dapat
menyajikan berbagai kombinasi clipart, picture, warna, animasi dan suara
sehingga membuat siswa lebih tertarik, e) dapat digunakan berulang-ulang. 3)
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi
dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Slameto (2010:54),
faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor intern dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor
85
psikologis, faktor kelelahan. Slameto (2010:60), faktor ekstern adalah faktor yang
ada di luar diri individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu:
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
Hasil ini juga didukung oleh Penelitian yang dilakukan Kristina Monika,
2012 dalam penelitiannya “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS
(Think Pair Share) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN 01
Nampu Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester II Tahun
Pelajaran 2011/2012”, menyimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa
pada kelompok eksperimen sebesar 79,88 lebih besar daripada rata-rata skor hasil
belajar siswa pada kelompok kontrol sebesar 56,79. Sedangkan perbedaan rata-
rata (mean diference) sebesar 22,089 (79,88 - 56,79) dan perbedaan berkisar
antara 16,562 sampai 27,617. Besarnya nilai t adalah 8,027 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 karena besarnya thitung 8,027 > dari t tabel 2,009 maka
hipotesis antara nilai posttest kelas kontrol dengan nilai posttest kelas eksperimen
yang artinya terdapat Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TPS (Think Pair Share) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V
SDN 01 Nampu Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012”. Sebagai perbandingan dengan penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Kristina Monika hasil
nilai rata-ratanya lebih kecil daripada penelitian ini yaitu sebesar 79,88 < 85,56.
Hal ini dikarenakan pada penelitian yang telah dilakukan Kristina Monika hanya
menerapkan pembelajaran Think Pair Share sedangkan pada penelitian ini
menerapkan pembelajaran Think Pair Share ditambah dengan bantuan media
power point.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
dengan penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD N
Bergaskidul 03. Penerapan pembelajaran Think Pair Share ini dipilih karena
dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan, kerja sama siswa yang
memungkinkan terjadinya komunikasi antara siswa yang satu dengan siswa
lainnya, siswa dengan guru dan lebih mengoptimalkan partisipasi siswa serta
86
dengan menggunakan media power point juga kegiatan belajar IPA menjadi lebih
efektif, efisien, dan tidak membosankan, selain itu suasana pembelajaran menjadi
lebih menarik dan menyenangkan sehingga para siswa termotivasi dalam belajar.