bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Siswa Kelas
VII SMP Kristen 2 Salatiga. Sampel siswa SMP Kristen 2 Salatiga yang
diambil terdiri dari kelas VII C dan kelas VII D. Siswa kelas VII C terdiri dari
20 siswa dan kelas VII D terdiri dari 21 siswa, tetapi dari masing-masing
kelas ada 1 anak yang dinyatakan gugur karena nilai pretest dan posttest
tidak lengkap. Jadi subjek penelitian terdiri dari 39 siswa, kelas VII C terdiri
dari 19 siswa dan kelas VII D terdiri dari 20 siswa seperti pada Tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1
Subjek penelitian
Kelas Jenis Kelamin
Total Laki-laki Perempuan
VII C 9 10 19
VII D 13 7 20
B. Analisis Angket Validasi Modul Pembelajaran Matematika Berbasis
CTL
Validasi modul di dapat dari nilai angket yang telah diisi oleh 3
validator. Hasil dari penghitungan persentase angket tersebut dapat di
lihat pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Persentase angket validasi
Validator Persentase
Validator 1 79%
Validator 2 75.4%
Validator 3 98.66%
Hasil perhitungan lengkapnya dapat dilihat di lampiran B. Berdasarkan
kriteria persentase validitas menurut Amiyati (2010) dapat disimpulkan
dari persentase ketiga validator tersebut, modul pembelajaran
matematika berbasis CTL valid dan dapat langsung diuji cobakan ke
sekolah.
25
C. Analisis Pretest
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Pretest
Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor
item dengan skor total. Formula yang digunakan Pearson Product
Moment dan perhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak
SPSS 16.0 for Windows. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pretest 1
Indikator empirik
R Ket Indikator empirik
R Ket
Soal 1 .187 Tidak Valid Soal 9 .303 Valid
Soal 2 .421 Valid Soal 10 .431 Valid
Soal 3 .186 Tidak Valid Soal 11 .105 Tidak Valid
Soal 4 .579 Valid Soal 12 .561 Valid
Soal 5 .511 Valid Soal 13 .380 Valid
Soal 6 .178 Tidak Valid Soal 14 .309 Valid
Soal 7 .648 Valid Soal 15 .541 Valid
Soal 8 .248 Tidak Valid
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa dari 15 soal tes terdapat 10
soal valid karena mempunyai koefisien korelasi item total di atas 0.3
sementara 5 dinyatakan gugur karena mempunyai koefisien korelasi
item total di bawah 0.3 (Sugiyono. 2009). Soal yang valid tersebut di
uji lagi validitas dan reliabilitasnya dari butir-butir soal tersebut. Hasil
dapat dilihat dari Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pretest 2
Indikator empirik
R Ket Indikator empirik
R Ket
Soal 2 .399 Valid Soal 10 .500 Valid
Soal 4 .553 Valid Soal 12 .556 Valid
Soal 5 .389 Valid Soal 13 .397 Valid
Soal 7 .554 Valid Soal 14 .314 Valid
Soal 9 .339 Valid Soal 15 .592 Valid
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa dari 10 soal tes valid.
Indeks data diskriminan item menunjukkan bahwa koefisien validitas
bergerak dari 0,314 sampai 0,592.
26
Uji reliabilitas soal pretest menggunakan SPSS 16.0 for Windows.
Hasil analisis reliabilitas pretest dapat di lihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Analisis Alpha dari Cronbach pada Tabel 4.5 yang memberikan
koefisien reliabilitas (rtt) sebesar 0,765. Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan mengukur variabel
penelitian.
2. Analisis Deskriptif Pretest
Hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dapat di lihat pada Tabel 4.6 di bawah ini :
Tabel 4.6
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Eksperimen 20 46 84 62.60 10.684 114.147
Kontrol 19 40 84 60.11 14.181 201.099
Valid N (listwise) 19
Berdasarkan analisis SPSS 16.0 for Windows pada Tabel 4.6
tampak bahwa jumlah subjek (N) kelompok eksperimen adalah 20
siswa, nilai minimum 46, nilai maksimum 84, mean ( ̅) sebesar 62.60,
standar deviasi (S) sebesar 10.684, serta varians ( ) sebesar 114.147.
Kelompok kontrol dengan jumlah subjek (N) adalah 19 siswa, nilai
minimum 40, nilai maksimum 84, mean ( ̅) sebesar 60.11, standar
deviasi (S) sebesar 14.181, serta varian ( ) sebesar 201.099.
3. Uji Normalitas Pretest
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-
Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu p > 0,05 maka sebaran data
tersebut normal, sedangkan jika p < 0,05 aka sebaran data tersebut
tidak normal. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.765 10
27
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest
Berdasarkan data di atas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z
untuk kelompok eksperimen sebesar 0,624 dan untuk kelompok kontrol
sebesar 0,841. Nilai signifikansi untuk kelompok kontrol 0.480 (p > 0,05)
dan kelompok eksperimen 0.831 (p > 0,05). Data tersebut menunjukkan
bahwa kedua data berdistribusi normal.
4. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rata-Rata Pretest
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan independent
sampel t-test bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar
matematika pada kemampuan awal siswa. Hasil perhitungan uji t dapat
dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji Beda Dan Homogenitas
Hasil belajar
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
Levene’s Test for
Equality of
Variances
F
Sig
3.684
.063
t-test for Equality
of Means
T
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
.623
37
.537
2.494
.618
33.436
.541
2.494
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 19 20
Normal Parametersa Mean 60.1053 62.6000
Std. Deviation 1.41810E1 10.68398
Most Extreme Differences Absolute .193 .140
Positive .193 .140
Negative -.132 -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .841 .624
Asymp. Sig. (2-tailed) .480 .831
a. Test distribution is Normal.
28
95% Confidence
Interval of the
Differences
Low
Up
-5.624
10.613
-5.713
10.702
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas terlihat bahwa analisis data
dilakukan dalam dua tahapan. Analisis yang pertama adalah pengujian
kesamaan varians, apabila signifikansi > 0,05 maka kedua varians
dinyatakan sama dan untuk membandingkan rata–rata digunakan
dasar Equal variances assumed, sebaliknya apabila signifikansi < 0,05
maka kedua varians dinyatakan tidak sama dan untuk
membandingkan rata–rata digunakan dasar Equal variances not
assumed.
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat hasil F hitung levene test sebesar
3.684 dengan probabilitas 0.063 > 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain
kedua kelas homogen. Analisis uji beda t-test selanjutnya harus
menggunakan asumsi equel variance assumed. Nilai t hitung pada
equal variances assumed adalah 0,623 dan probabilitas signifikansi >
0,05 (0,537 > 0,05), maka artinya tidak ada perbedaan hasil belajar
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Perbedaan nilai pretest berkisar antara -5.624 sampai 10.613
dengan perbedaan rata–rata 2.494.
D. Analisis Posttest
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Posttest
Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item
dengan skor total. Menggunakan formula Pearson Product Moment
dan perhitungan dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16.0 for
Windows. Hasil dapat di lihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Butir Soal Posttest 1
Indikator empirik
R Ket Indikator empirik
R Ket
Soal 1 .380 Valid Soal 11 .582 Valid
Soal 2 .300 Valid Soal 12 .641 Valid
Soal 3 .235 Tidak Valid Soal 13 .237 Tidak Valid
Soal 4 .573 Valid Soal 14 .563 Valid
Soal 5 .347 Valid Soal 15 .686 Valid
29
Indikator empirik
R Ket Indikator empirik
R Ket
Soal 6 -.013 Tidak Valid Soal 16 .553 Valid
Soal 7 .552 Valid Soal 17 .436 Valid
Soal 8 .523 Valid Soal 18 .247 Tidak Valid
Soal 9 .033 Tidak Valid Soal 19 .674 Valid
Soal 10 .504 Valid Soal 20 .527 Valid
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa dari 20 soal tes terdapat 15
soal valid karena mempunyai koefisien korelasi item total di atas 0.3
dan 5 dinyatakan gugur karena mempunyai koefisien korelasi item
total di bawah 0.3 (Sugiyono. 2009). Soal yang valid tersebut yaitu 15
soal di uji lagi validitas dan reliabilitasnya dari butir-butir soal
tersebut. Hasil validasi dan reliabilitas dapat dilihat dari Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Butir Soal Posttest 2
Indikator empiric
R Ket Indikator empirik
R ket
Soal 1 .451 Valid Soal 12 .578 Valid
Soal 2 .309 Valid Soal 14 .580 Valid
Soal 4 .603 Valid Soal 15 .686 Valid
Soal 5 .418 Valid Soal 16 .481 Valid
Soal 7 .611 Valid Soal 17 .457 Valid
Soal 8 .496 Valid Soal 19 .735 Valid
Soal 10 .489 Valid Soal 20 .592 Valid
Soal 11 .557 Valid
Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa 15 soal tes valid. Indeks
diskriminan item menunjukkan koefisien validitas bergerak dari 0,309
sampai 0,735.
Uji reliabilitas soal posttest menggunakan SPSS 16.0 for Windows.
Hasil analisis reliabilitas pretest dapat di lihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.879 15
30
Analisis reliabilitas instrument menggunakan alpha dari cronbach
memberikan koefisien reliabilitas (rtt) sebesar 0,879. Hasil analisis
tersebut menunjukkan bahwa instrument layak digunakan untuk
mengukur variabel penelitian.
2. Analisis Deskriptif Posttest
Hasil posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat di lihat pada Tabel 4.12 dibawah ini :
Tabel 4.12
Berdasarkan hasil analisis SPSS versi 16.0 for Windows pada Tabel
4.7 tampak bahwa jumlah subjek (N) kelompok eksperimen adalah 20
siswa, nilai minimum 46.67, nilai maksimum 100, mean ( ̅) sebesar
72.4667, standar deviasi (S) sebesar 15.363, serta varians ( ) sebesar
236.028. Kelompok kontrol dengan jumlah subjek (N) adalah 19 siswa,
nilai minimum 37.33, nilai maksimum 86.67, mean ( ̅) sebesar
59.7193, standar deviasi (S) sebesar 18.392, serta varian ( ) sebesar
338.287.
Pada penelitian ini hasil belajar matematika dikategorikan dalam
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Kategori ini mengikuti acuan dari
Sudjana (2005) dan SMP Kristen 2 Salatiga pada Tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13 Kategori Nilai Hasil Belajar Posttest
No. Nilai Kategori
1. 83 – 100 Tinggi
2. 49.3 – 82 Sedang
3. 31 – 49.2 Rendah
Hasil belajar siswa dikategorikan berdasarkan Tabel 4.13.
Pengukuran hasil belajar matematika dari kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini :
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Eksperimen 20 46.67 100.00 72.4667 15.36321 236.028
Kontrol 19 37.33 86.67 59.7193 18.39259 338.287
Valid N (listwise)
19
31
Tabel 4.14 Hasil Belajar Matematika Posttest
Kategori Eksperimen Kontrol
Tinggi 83 – 100
5 2
Sedang 49.3 – 82
14 10
Rendah 31 – 49.3
1 7
Berdasarkan Tabel 4.14, tampak bahwa pada kelompok
eksperimen terdapat 5 siswa dalam kategori tinggi, 14 siswa dalam
kategori sedang, dan 1 siswa dalam kategori rendah. Pada kelompok
kontrol 2 siswa dalam kategori tinggi, 10 siswa dalam kategori sedang,
dan 7 siswa dalam kategori rendah.
3. Uji Normalitas Posttest
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu p > 0,05 maka sebaran data
tersebut normal, sedangkan jika p < 0,05 maka sebaran data tersebut
tidak normal. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada Tabel
4.15.
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Posttest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 19 20
Normal Parametersa Mean 59.7193 72.4667
Std. Deviation 1.83926E1 15.36321
Most Extreme Differences Absolute .199 .162
Positive .187 .162
Negative -.199 -.098
Kolmogorov-Smirnov Z .869 .725
Asymp. Sig. (2-tailed) .437 .669
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z
untuk kelompok eksperimen sebesar 0,725 dan untuk kelompok
kontrol sebesar 0,869. Nilai signifikansi untuk kelompok kontrol 0.437
32
(p > 0,05) dan kelompok eksperimen 0.669 (p > 0,05). Data tersebut
menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal.
4. Uji Homogenitas Dan Uji Beda Rata-Rata Posttest
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan independent
sampel t-test bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil
belajar matematika pada kemampuan akhir siswa. Hasil perhitungan
uji t dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Uji Beda Dan Homogenitas
Hasil belajar
Equal variances assumed
Equal variances
not assumed
Levene’s Test for Equality of Variances
F Sig
3.275 .078
t-test for Equality of Means
T df
Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Differences
Low Up
2.354 37
.024 12.747 1.774
23.720
2.343 35.143
.025 12.747 1.702
23.791
Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa analisis data dilakukan
dalam dua tahapan. Analisis yang pertama adalah pengujian
kasamaan varians, apabila signifikansi > 0,05 maka kedua varians
dinyatakan sama dan untuk membandingkan rata–rata digunakan
dasar Equal variances assumed, sebaliknya apabila signifikansi < 0,05
maka kedua varians dinyatakan tidak sama dan untuk
membandingkan rata–rata digunakan dasar Equal variances not
assumed.
Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat hasil F hitung levene test
sebesar 3.275 dengan probabilitas 0.078 > 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau
dengan kata lain kedua kelas homogen. Analisis uji beda t-test harus
digunakan adalah asumsi equel variance assumed. Nilai t hitung pada
equal variances assumed adalah 2.354 dan probabilitas signifikansi <
33
0.05 (0.024 < 0.05), maka h0 di tolak artinya ada perbedaan hasil
belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Perbedaan nilai posttest berkisar antara 1.774 sampai 23.720 dengan
perbedaan rata–rata 12.747.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan teori Hamdani (2011) dalam pembuatan
modul yang meliputi halaman sampul, standar kompetensi, kompetensi
dasar, tujuan pembelajaran, pengantar modul, pokok bahasan, kegiatan
belajar, judul kegiatan belajar, uraian dan contoh, latihan, rangkuman, tes
formatif, pemberian rumus, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Setelah
modul selesai dibuat maka dilakukan validasi terhadap modul yang
dilakukan oleh 3 pakar matematika.
Penelitian eksperimen semu ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga
dengan 20 siswa pada kelas kontrol dan 19 siswa pada kelas eksperimen.
Kelas kontrol terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan,
sedangkan kelas eksperimen terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan.
Sebelum siswa diajar menggunakan modul maka terlebih dahulu
siswa dberikan soal pretest yang telah divalidasi. Pemberian soal ini
dilakukan terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol
diajar tanpa menggunakan modul dan kelas eksperimen diajar dengan
menggunakan modul. Setelah pembelajaran selesai maka diberikan soal
posttest yang telah divalidasi juga. Pemberian soal ini juga dilakukan
terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran matematika
berbasis CTL terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-
rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 72.47 dan nilai rata-rata
hasil belajar 59.72 untuk kelas kontrol. Sebelum menggunakan modul nilai
rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu 62.60 dan nilai
rata-rata hasil belajar 60.11 untuk kelas kontrol.
Kelompok eksperimen melaksanakan proses belajar mengajar
menggunakan modul matematika berbasis CTL pada materi Garis dan
Sudut. Kelompok kontrol melaksanakan proses belajar mengajar tanpa
menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis CTL pada materi
Garis dan Sudut. Siswa yang menggunakan modul lebih interaktif. Mereka
34
bertanya sesuai materi yang belum dipahami karena pembelajaran sesuai
dengan kecepatan masing-masing siswa. Pembelajaran ini lebih efektif dan
siswa dapat menilai sendiri hasil kerja mereka.
Kemampuan kedua kelas tersebut sebelum diberi perlakuan
menunjukkan nilai rata-ratanya yang hampir sama yaitu untuk kelas
eksperimen yaitu 62.60 dan kelas kontrol yaitu 60.11. Pada masing-masing
kelas diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan dengan menggunakan modul pembelajaran matematika
berbasis CTL pada materi Garis dan Sudut nilai rata-ratanya yang lebih
tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelompok kontrol yang tidak diberikan
perlakuan. Siswa yang sebelumnya hanya mengandalkan catatan dari guru
setelah diberi modul pembelajaran matematika berbasis CTL sudah mau
dan bisa untuk belajar mandiri sehingga guru hanya sebagai pendamping
atau fasilitator apabila ada siswa yang mengalami kesulitan. Siswa lebih
bisa belajar sesuai kecepatannya sendiri.
Hasil penelitian yang telah dilakukan ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Sunyoto (2006), Kusrini (2004), Sumarsono (2009) dan
Santosa (2009) yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang
menggunakan modul lebih baik daripada hasil belajar siswa yang belajar
tanpa menggunakan modul. Kelebihan dari penelitian ini adalah pada
modul yang dibuat ini berbasis CTL.
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan modul pembelajaran matematika berbasis CTL
terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMP Kristen 2 Salatiga. Kesimpulan
ini berdasarkan hasil uji t pada nilai posttest yaitu probabilitas
signifikansinya < 0.05 (0.024 < 0.05), maka H0 di terima artinya terdapat
perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Menurut Nasution (2008), ada beberapa kelebihan dari pengajaran
yang menggunakan modul, yaitu: feedback atau balikan, modul
memberikan feedback yang banyak dan segera sehingga siswa dapat
mengetahui taraf hasil belajarnya. Kesalahan yang terjadi segera dapat
diperbaiki dan tidak dibiarkan begitu saja seperti halnya dengan
pengajaran tradisional; penguasaan yang tuntas, setiap siswa mendapat
kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan
pelajaran secara tuntas. Hal ini dapat menjadi dasar bagi siswa untuk maju
atau menguasai pelajaran baru; tujuan, modul disusun sedemikian rupa
35
sehingga tujuannya jelas, spesifik serta dapat dicapai oleh siswa. Adanya
tujuan yang jelas dalam modul maka usaha siswa akan terarah untuk
mencapainya dengan cepat; fleksibilitas, pengajaran modul dapat
disesuaikan dengan perbedaan siswa antara lain mengenai kecepatan
belajar, cara belajar, dan bahan pelajaran; pengajaran remedial,
pengajaran modul dengan sengaja memberi kesempatan untuk pelajaran
remedial yakni memperbaiki kelemahan, kesalahan atau kekurangan siswa
yang segera dapat ditemukan sendiri oleh murid berdasarkan evaluasi
yang diberikan secara continu; rasa puas, modul disusun dengan cermat
sehingga memudahkan siswa belajar untuk menguasai bahan pelajaran
menurut metode yang sesuai bagi siswa yang berbeda-beda. Maka hasil
belajar yang baik bagi semua siswa terjamin; dan bantuan individual,
pengajaran modul memberi kesempatan yang lebih besar dan waktu lebih
banyak kepada guru untuk memberikan bantuan dan perhatian individual
kepada setiap siswa yang membutuhkan tanpa harus mengganggu aktifitas
belajar mengajar dikelas. Kelebihan dari modul yang telah dibuat yaitu
dapat dipelajari sendiri, terstruktur rapi, banyak soal, mudah dipahami,
dan tampilannya yang berwarna. Bagian awal modul terdapat tujuan
pembelajaran yang perlu dikuasai siswa setelah pembelajaran selesai.
Petunjuk penggunaan pun perlu ditulis supaya siswa lebih mudah
memahami cara penggunaan modul yang baik dan benar tanpa
pendamping. Soal yang tersedia dalam modul ini baik berupa contoh yang
sangat mudah dipahami maupun soal latihan yang beragam. Materi yang
disajikan ini sengaja dihubungkan dengan sesuatu dalam kehidupan sehari-
hari agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Tampilan yang berwarna-warni
membuat siswa senang sehingga dapat meningkatkan gairah siswa dalam
belajar menggunakan modul. Adanya kunci yang dibuat hanya jawaban
akhirnya saja, supaya siswa bisa menyocokkan jawaban akhir dengan cara
yang dikerjakan sendiri oleh siswa. Kelebihan lainnya dalam modul yaitu
modul ini telah melewati tahap validasi. Tahap validasi ini dilakukan oleh
tiga pakar yang sangat ahli dalam matematika sehingga modul ini tidak
perlu dipertanyakan lagi kevalidannya.
Siswa yang di ajar menggunakan modul lebih aktif, baik aktif bertanya
maupun aktif berdiskusi tentang materi dengan temannya, dan semangat
dalam belajar dari pada siswa yang di ajar tanpa menggunakan modul.
Siswa juga terlihat sangat antusias sekali saat belajar dengan
menggunakan modul hal ini ditandai dengan pekerjaan siswa yang tidak di
36
minta di buat namun di buat oleh siswa, seperti saat menggambar sudut.
Siswa yang menggunakan modul lebih interaktif. Mereka bertanya sesuai
materi yang belum dipahami karena pembelajaran sesuai dengan
kecepatan masing-masing siswa. Pembelajaran ini lebih efektif dan siswa
dapat menilai sendiri hasil kerja mereka. Siswa tidak lagi mengandalkan
catatan dari guru namun siswa memiliki sendiri secara individu materi
pembelajaran. Siswa juga lebih mandiri dalam belajar dan menyelesaikan
tugas karena sudah tercantum contoh soal serta cara penyelesaiannya
yang begitu urut dalam modul berbasis CTL tersebut. Partisipasi siswa
dalam pembelajaran menggunakan modul ini meningkat. Hasil belajar
siswa juga meningkat setelah diajar dengan menggunakan modul.