bab iv hasil penelitian 4.1 gambaran umum lokasi...

22
39 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan Daerah Kabupaten Gorontalo Unsur penyelenggara pemerintahan daerah sendiriterdiri atas Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).Bupati dan Wakil. Dengan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Bupati dan Wakil Bapati Kabupaten Gorontalo dipilih dalam pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Bupati Kabupaten Gorontalo yang menjalankan pemerintahansekarang (periode 2009-2015) adalah Drs. David Bobihu danTony Junus sebagai Wakil Bupati. Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, sesuai dengan Pasal 1Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahadalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggarapemerintahan daerah. Bupati Gorontalo sebagai Kepala Daerah tugas dan wewenang yang diatur dalam Pasal 25 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai berikut ; 1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD 2. Mengajukan rancangan Perda 3. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD 4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada DPRD untuk dibahas danditetapkan bersama 5. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundanganyang berlaku

Upload: dangdan

Post on 05-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kelembagaan Pemerintahan Daerah Kabupaten Gorontalo

Unsur penyelenggara pemerintahan daerah sendiriterdiri atas Pemerintah

Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).Bupati dan Wakil. Dengan

berdasarkan Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Bupati dan Wakil Bapati Kabupaten Gorontalo dipilih dalam pemilihan Kepala

Daerah secara langsung. Bupati Kabupaten Gorontalo yang menjalankan

pemerintahansekarang (periode 2009-2015) adalah Drs. David Bobihu danTony

Junus sebagai Wakil Bupati. Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, sesuai

dengan Pasal 1Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerahadalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggarapemerintahan daerah.

Bupati Gorontalo sebagai Kepala Daerah tugas dan wewenang yang diatur

dalam Pasal 25 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai berikut ;

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama DPRD

2. Mengajukan rancangan Perda

3. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD

4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah kepada DPRD untuk dibahas danditetapkan bersama

5. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundanganyang berlaku

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

40

6. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

Sedangkan tugas Wakil Kepala Daerah diatur dalam Pasal 26

sebagaiberikut;

1. Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah

2. Membantu kepala daerah dalam mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di

daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat

pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda serta

mengupayakan pengembangan dan pelestarian social budaya dan lingkungan

hidup.

3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah

dalampenyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah

4. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainya yang diberikanoleh

kepala daerah ; dan

5. Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala

daerahberhalangan.

Dalam melaksankan tugas dan wewenang, kepala daerah dan wakilkepala

daerah juga mempunyai kewajiban yang diatur dalam Pasal 27 ayat (1) antara lain :

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasaila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan

keutuhan NKRI

2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

4. Melaksanakan kehidupana demokrasi

5. Menaati dan menegakan seluruh peraturan perundang-undangan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

41

6. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

7. Memajukan dan mengembangkan daya saing daerah

8. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih

9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangandaerah

10. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dansemua

perangkat daerah

11. Menyampaiakan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerahdi

hadapan Rapat Paripurna DPRD.

Selain mempuyai kewajiban sebagaima tersebut di atas sesuaiPasal 27 ayat

(1) tersebut Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004, dalamPasal 27 ayat (2)

mengatur bahwa kepala daerah juga mempunyai kewajibanuntuk memberikan

laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah keapdaPemerintah, memberikan

laporan keterangan pertanggungjawaban kepadaDPRD, serta menginformasikan

laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh

perangkat daerah. Sedangkan perangkat daerah menurut Pasal 12 Undang - Undang

Nomor 32 Tahun 2004 terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas

daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan keluruahanadalah mengacu pada

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(lembaran Negara republik Indonesia tahun 2007 Nomor 89, tambahan lembaran

negera republic Indonesia Nomor 4741). Kelembagaan Pemerintah Daerah

Kabupaten Gorontal terdiri atas ;

a. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris daerah .SekretarisDaerah

mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah dalammenyusun

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

42

kebijakan dan megoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah,

karena kedudukanya Sekreatris daerah juga sebagai pembina pegawai negeri

sipil di wilayahnya. Dalam pelaksanaan tugasnya tersebut, sekretaris daerah

bertanggungjawab kepada kepala daerah.

b. Sekretariat DPRD

Sekretaris DPRD Kabupaten diangkat dan diberhentikan olehBupati dengan

persetujuan DPRD dan mempunyai tugas ;

1) menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD

2) menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD

3) mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD : dan

4) menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan

olehDPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah

Sekretaris DPRD dalam melaksanakan tugas secara teknisoperasional berada

di bawah dan bertangungjawab kepada pimpinan DPRDsedangkan secara

administrasi bertanggungjawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris

Daerah.

c. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugaskepala daerah dan

penyusun dan pelaksana kebijakan daerah yang spesifikberbentuk badan,

kantor, atau rumah sakit umum daerah dan merekabertanggungjawab kepada

kepala daerah melalui sekretaris daerahLembaga teknis daerah di Kabupaten

Gorontalo terdiri atas 5 (lima) badan dan 5 (lima) kantor yang meliputi ;.

1) Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda)

2) Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (BP RSUD)

3) Badan Pengawasan Daerah (Bawasada)

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

43

4) Badan Informasi Komunkasi dan PDE (BIK & PDE)

5) Badan Kepegawaian dan Diklat daerah (BKDD)

6) Kantor Pendapatan Daerah

7) Kantor Satuan Polisi Pamomg Praja

8) Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

9) Kantor Pengelola Pasar

10) Kantor Kas Daerah

d. Dinas Daerah terdapat 12 (dua belas) dinas yaitu ;

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yangdiangkat dan

diberhentikan oleh kepala daerah. Kepala Dinas daerahbertanggungjawab

kepada kepala daerah melalui Sekretaris daerah.Di Kabupaten Gorontalo

terdapat 13 (tiga belas) Dinas daerahmeliputi ;

1) Dinas Pemukiman dan Prasarana Daerah

2) Dinas Kesehatan

3) Dinas Pertanian

4) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi

5) Dinas Sumberdaya Air Pertambanagn dan Energi

6) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

7) Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan

8) Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi

9) Dinas Perhutanan dan PDL

10) Dinas Kesbanglinmas dan Sosial

11) Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat

12) Dinas Perhubungan

13) Dinas Dinas Pariwisata Seni dan Budaya

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

44

5.2 Penerapan Asas Akuntabilitas dan Transparansi Dalam Mewujudkan

Pemerintahan Yang Baik Bersih Dari Korupsi (Studi Di Kabupaten

Gorontalo)

Era otonomi daerah mengakibatkan bergesernya pusat-pusatkekuasaan dan

meningkatnya operasionalisasi dan berbagai kegiatan yang semulabanyak dilakukan

di pemerintah pusat bergeser kepada pemerintah daerah.Konsekuensi logis

pergeseran tersebut harus diiringi dengan meningkatnya good governancedi daerah.1

Dengan dikeluarkanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentangPemerintahan daerahtelah mengubah mekanisme

pertanggungjawabanpemerintah daerah. Mekanisme pertangggungjawaban yang

digunakan dalamUndang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dianggap kurang

mencerminkan adanyaakuntabilitas dan transaparasi dalam pertanggungjawaban

pemerintah daerah.Karena hal tersebut maka dalam Peraturan Pemerintah Nomor

Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan PemerintahDaerah kepada

Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah kepada Masyarakat ditegaskan bahwa pelaksanaan

pertanggungajawaban pemerintah daerah menggunakan asas akuntabilitas dan

transparansi.

Asas akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat publik terhadap

msyarakatyang memberinya wewenang untuk mengurusi kepentingan mereka.

Setiap pejabat publicdituntut untuk mempertanggungjawabkan semua kebijakan,

perbuatan, moral, maupunnetralitas sikapnya terhadap masyarakat.

1Amin Rahmanurrasjid. 2008, Akuntabilitas dan transparansi dalam pertanggungjawaban

pemerintah daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik di daerah.Semarang.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

45

Berdasarkan hasil wawancara dengan Usman Miolo sekretaris BKD pemda

Kabupaten Gorontalo yang dimaksud dengan AsasAkuntabilitas merupakan suatu

proses menyelenggaraan Negara yang mana setiap perbuatan pemerintah dapat di

pertanggung jawabkan.2 Lebih lanjut lagi dalam penelitian yang dilakukan oleh

peneliti dengan cara melakukan wawancara dengan Ibu Sri Dewi R. Nani,SH.,MH

kepala Bagian Hukum Pemda Kabupeten Gorontalo menunjukkan Dalam

Penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten Gorontalo sudah memenuhi asas

akuntabilitas dan transparansi. Adapun yang menjadi Ukuran dapat dilihat di

berbagai bidang seperti bidang keuangan yang telah mendapatkan wajar Tanpa

Pengecualian sebanyak 3 kali. Dalam bidang Kepegawaian penerapan disiplin PP 53

yang melanggar akan mendapatkan sangsi mulai dari sedang, ringan, dan berat.3 Hal

ini dapat dilihat dari kasus Dari tahun 2012 sampai dengan sekarang ada 14 orang

PNS yang melakukan pelanggaran 3 diantaranya terlibat kasus korupsi sehingga

langsung di jatuhi sangsi pemecatan.

Sementara pengertian transparansi menurut kepala bagian hukum pemda

Kabupaten Gorontalo adalah Transparansi dalam pemerintahan yakni pertanggung

jawaban yang jelas kepada masyarakat, namun demikian karena ada beberapa hal

yang merupakan dokumen rahasia khusus sebuah instasnsi maka tidak semua dapat

di tunjukan pada masyarakat.Pertanggungjawaban tersebut bisa pada masyarakat,

pemerintah daerah dan pemerintah pusat.Pertanggung jawaban juga bukan hanya

secara fisik tapi juga moril.Ukuran dari penerapan asas akuntabilitas dan

transparansi yang ada di pemerintahan Kabupaten Gorontaloyaitu telah adanya

penghargaan Wajar tanpa pengecualian sebanyak tiga kali (hasil wawancara dengan

kepala bagian hukum pemda Kabupaten Gorontalo).Penghargaan yang diberikan

2wawancara tanggal 25 November 2013

3wawancara tanggal 25 November 2013

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

46

oleh Badan Pemeriksa Keuangan tersebut menandakan bahwa semua SKPD

Kabupeten Gorontalo melakukan penataan keuangan yang baik.Adanya kasus

korupsi yang melibatkan PNS Kabupaten Gorontalo tidak mempengaruhi penerapan

asas akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah kabupaten

gorontalo. Sebab akuntabilitas dan transparasi itu sendiri bisa dilihat dari

penyelesaian dan tindak lanjut terhadap PNS yang melakukan korupsi serta adanya

monitoring dan dalam setahun diadakan evaluasi sebanyak 3 kali.Sementara strategi

yang dilakukan oleh pemda kabupaten Gorontalo dalam mewujudkan daerah bebas

korupsi di Kabupaten Gorontalo berupa sosialisasi, diklat untuk para bendahara

sehingga mengetahui benar tugas yang harus dilakukan oleh para bendahara.

Setiap pejabat publik di kabupaten Gorontalo di tuntut dalam menjalankan

tugas sedapat mungkin di laksanakan dengan rasa tanggung jawab.Tanggungjawab

yang dimaksudkan adalah tanggung jawab kepada atasan dan tanggung jawab

kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan.

Salah satu fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan oleh

aparatur pemerintah adalah pelayanan publik.Peraturan perundangan Indonesia telah

memberikan landasan untuk penyelenggaraan pelayanan publik yang berdasarkan

atas Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB). Pasal 3 Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dari Korupsi,

Kolusi Dan Nepotisme menyebutkan asas-asas tersebut, yaitu Asas Kepastian

Hukum, Transparan, Daya Tanggap, Berkeadilan, Efektif dan Efisien, Tanggung

Jawab, Akuntabilitas dan Tidak Menyalahgunakan Kewenangan. Asas ini dijadikan

sebagai dasar penilaian dalam peradilan dan upaya administrasi, disamping sebagai

norma hukum tidak tertulis bagi tindakan pemerintahan. Meskipun merupakan asas,

tidak semuanya merupakan pemikiran yang umum dan abstrak, dan dalam beberapa

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

47

hal muncul sebagai aturan hukum yang konkret atau tertuang secara tersurat dalam

pasal undang-undang serta mempunyai sanksi tertentu.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan

prinsip-prinsippokok good and clean governance, setidaknya dapat dilakukan

melalui prioritas program:

a. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan

Penguatan fungsi kelembagaan mempunyai peran penting dalam

mewujudkan system pemerintahan yang baik.Lembaga perwakilan yang

mempunyai fungsi controlling terhadap penyelenggaraan pemerintahan.DPRD

Kabupaten Gorontalo merupakan lembaga perwakilan rakyat kabupaten

Gorontalo untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja dari

pemerintah.Dalam melaksanakan fungsinya bila dikaitkan dengan asas

akuntabilitas dan transparansi dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih

dari korupsi di Kabupaten Gorontalo sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat

dilihat dari berbagai agenda sidang yang dilakukan.

b. Profesionalitas dan integritas aparatur pemerintah

Professional aparat pemerintahan dalam mewujudakan pemerintahan

yang baik sangat penting untuk kemajuan suatu daerah.Dengan berlakunya

otonomi daerah maka kewenangan dalam menata dan mengelola instansi

pemerintah menjadi kewenangan kepala daerah.Professional dan intekritas

aparat pemerintah dimaksud adalah pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat

dengan mengedepankan pelayanan public harus berdasarkan pada kemampuan

dan keahlian yang dimiliki oleh aparat pemerintah. Ukuran profesional menurut

penulis adalah penempatan pejabat daerah harus sesuai dengan bidang ilmu

yang dimiliki misalnya pada dinas pertanian maka yang di percayakan untuk

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

48

menjalankan program dalam artian adalah kepala dinas sebaiknya berlatar

belakang pendidikan di bidang pertanian. Dengan kesesuaian disiplin ilmu dan

kemampuan yang cukup maka akan berdampak pada program kerja yang baik.

Disamping itu dengan profesionalisme seorang pejabat maupun aparat

pemerintah maka dapat menjauhkan aparat pemerintah untuk melakukan

tindakan yang korupsi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang narasumber Bapak

Feriyanto Harun terungkap bahwa tugas pokok pemerintahan modern pada

hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat, dengan kata lain, ia tidak

diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat

serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat

mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi tercapainya tujuan

bersama.Seiring dengan dinamika dan kompleksnya tuntutan pelayanan

kepada masyarakat, pemerintah tidak lagi dapat mengklaim dirinya sebagai

satu-satunya sumber kekuasaan yang bersih.Program yang digulirkan oleh

pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam penerapan asas akuntabilitas salah

satunya pelalui program GM (Government mobile) yang melibat seluruh

instansi pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam setiap kegiatan GM di setiap kecamatan

ditekankan oleh Bapak Bupati agar setiap instansi mulai dari pimpinan sampai

pada staf kiranya dapat melakukan pelayanan dengan diistilakan jemput bola,

artinya pemerintah dengan gerakan GM ini pemerintah langsung bersentuhan

dengan berbagai kebutuhan masyarakat tanpa masyarakat itu sendiri datang ke

kantor.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

49

Selain prangram Government mobile pemerintah Kabupaten Gorontalo

dalam menjalankan amanat asas pemerintahan yang baik selalu mengacu pada

visi Kabupaten Gorontalo. Sesuai dengan visi yang ada program yang di

jalankan antara lain di bidang kesehatan, bidang pendidikan, pemberantasan

kemiskinan. Dalam hal mewujudkan daerah bebas korupsi maka program

pemerintah yaitu setiap tahun melaksanakan pelatihan khusus kepada

bendahara di semua satuan kerja, kecamatan sampai pada tingkat bendahara

desa. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan tersebut tidak lain untuk mewujudkan

kabupaten yang bebas kurupsi, disamping itu pelatihan tersebut berfungsi

untuk melatih para bendahara agar dalam mengelola keuangan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Pelatihan khusus bendahara ini di ikuti oleh bendahara penerima

barang, bendahara pengeluaran.Menurut Feriyanto Harun terungkap bahwa

tujuan dari dilaksanakannya program ini untuk bagaiman setiap bendahara di

setiap unit kerja dalam menjalankan tugas harus tertib administrasi, dengan

penataan administrasi yang baik maka dapat di pastikan akuntabilitas dan

transparansi disetiap program yang dilaksanakan dapat terwujud. Lebih lanjut

dikatakan bahwa seorang bendahara yang melaksanakan tugas dengan baik

maka pimpinan selalu memberikan penghargaan.Sebaliknya apabila dalam

menjalankan tugas tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka dapat

juga mendapatkan sanksi. Olehnya itu penegasan dari pimpinan bahwa

seorang bendahara yang mendapatkan penilaian baik maka ia tidak bole

melepaskan jabatannya sebagai bendahara selama kurun waktu 3 tahun.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

50

Penjelasan diatas lebih dipertegas lagi oleh salah seorang masyarakat

Zubair Umar warga kecamatan telaga,4 dikatakan bahwa pertanggungjawaban

pejabat publik terhadap masyarakatyang memberinya wewenang untuk

mengurusi kepentingan mereka sangat dirasakan oleh masyarakat. Dengan

jumlah pegawai 6540 orang menunjukkan sistim pelayanan kepada

masyarakat yang dilakukan oleh jajaran pemerintah Kabupaten Gorontalo

mengalami peningkatan. Peningkatan yang dimaksud adalah bahwa kabupaten

gorontalo dalam kurun waktu 2010-2011mendapatkan penghargaan dari

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) antara lain Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) sehingga Kabupaten Gorontalo pada tahun 2014 masuk dalam WBK

(wilayah bebas korupsi). Berikut akan di uraikan jumlah pegawai negeri sipil

di Kabupeten Gorontalo berdasarkan tingkat pendidikan.

Table 1

Jumlah pegawai negari sipil di Kabupaten Gorontalo

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Jmlah Total Laki-laki Perempuan

1 SD 28 1 39

2 SMP 42 12 54

3 SMA 373 994 1731

4 D1/D2 584 176 760

5 D3 126 444 570

6 S1 983 2039 3022

7 S2 181 176 357

8 S3 2 5 7

Jumlah 2288 4252 6540

Sumber data :BKD Kab. Gorontalo tahun 2013

4 Wawancara tanggal 26 November 2013

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

51

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa jumlah pegawai di

kabupaten gorontalo berjumlah 6540 orang, dari data diatas dapat di

simpulkan bahwa tingkat pendidikan pegawai lebih dominan pada tingkat

pendidikan (sarjana) S1 dengan jumlah 3022 atau 46 %. Untuk Pendidikan S2

dengan jumlah 357 atau 5,4%, Untuk pendidikan S3 dengan jumlah 7 orang

atau 0,1%, dan untuk pendidikan SD sampai D3 berjumlah 3154 orang atau

48,2%. Bila dilihat dari penempatan pegawai sesuai dengan kemampuan dan

tinjang pendidikan diharapkan akan berdampak pada terwujudnya asas

akuntabilitas dan transparansi di kabupaten Gorontalo. hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan salah seorang pejabat BKD Kabupaten Gorontalo

Usman Miolo dimana dikatakan bahwa penempatan pegawai dalam untuk

mengisi jabatan-jabatan strategi sudah sesuai dengan bidang ilmu yang

dimiliki, sebagai contoh untuk berpendidikan sebagai guru maka hal ini di

tempatkan sebagai tenaga pendidik. Demikian halnya dengan tenaga teknis.5

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Ferianto Harun, SH.,MH salah

seorang pegawai di kantor pelayanan masyarakat, beliau mengatakan untuk

menempatan pegawai khususnya teknisi di Kabuapten Gorontalo sudah sesuai

dengan jenjang pendidikan dan bidang ilmu yang dimiliki6, hal ini menurutnya

untuk menjalankan sistim pemerintahdibutuhkan profesionalisme dari aparat

itu sendiri sehingga pelayanan public dapat berjalan sesuai dengan amanat

undang-undang.

Profesionalnya seorang aparat pemerintah haruslah di tunjang dengan

integritas aparat pemerintah.Intekritas yang dimaksud adalahsuatu sikap yang

teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang

5wawancara tanggal 8 Oktober 2013

6wawancara tanggal 8 Oktober 2013

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

52

melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.Berdasarkan hasil

wawancara dengan ibu Sri Dewi R. Nani7 kepala bagian hukum pemda

Kab.Gorontalo mengatakan bahwa seorang pegawai dalam menjalankan tugas

sebagai abdi Negara harus mempunyai integritas yang tinggi.Suatu tanggung

jawab bila dilaksanakan secara professional dan mempunyai integritas yang

tinggi maka tanggung jawab tersebut dapat di pertanggung jawabkan kepada

pimpinan dan masyarakat pada umumnya.Seperti halnya yang diamanatkan

oleh undang-undang yang mana pemerintah sebagai pelayan masyarakat.

c. Penguatan partisipasi masyarakat

Sistem kepemerintahan yang baik adalah partisipasi, yang menyatakan semua

institusi governance memiliki suara dalam pembuatan keputusan, hal ini

merupakan landasan legitimasi dalam sistem demokrasi, good governance

memiliki kerangka pemikiran yang sejalan dengan demokrasi dimana

pemerintahan dijalankan sepenuhnya untuk kesejahteraan dan

kemakmuranrakyat, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemerintah

yang demokratis tentu akan mengutamakan kepentingan rakyat, sehingga

dalam pemerintahan yang demokratis tersebut penyediaan kebutuhan dan

pelayanan publik merupakan hal yang paling diutamakan dan merupakan ciri

utama dari good governance.

Penguatan partisipasi masyarakat dapat di ukur dari program pemerintah yang

berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat itu sendiri.Contoh

program tang bersentuhan langsung dengan masyarakat yaitu memberian

bantuan kepada masyarakat yang mengalami musibah, Program ini bertujuan

untuk memberikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah mengenai

7wawancara tanggal 8 Oktober 2013

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

53

program yang dijalankan.Dengan kepercayaan msyarakat yang kuat kepada

pemerintah maka secara otomatis dapat di katakana bahwa asas akuntabilitas

dan transparansi di kabupaten gorontalo dapat di wujudkan.

Melihat model pertanggungjawaban pemerintah daerah yang dilaksanakan

berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, maka sifat laporan pertanggungajawaban

pemerintah daerah tersebut lebih cenderung bersifat progress report.8Kebijakan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta keuangan yangdilakukan dalam

satu tahun anggaran merupakan bagian tidak terpisahkan dari program jangka

menengah (lima tahunan). Tahapan dari proses atau bagian dari misi yang harus

dilakukandalam upaya memberi kontribusi terhadap pencapaian visi

(jangkapanjang)Kabupaten Gorontalo.Kabupaten Gorontalodengan visi Cerdas, Kreatif,

dan Berwawasan Lingkungan menuju Masyarakat yang Sejaterah dan Madani.Mengacu

pada visi tersebut Kabupaten Gorontalo dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang

berdasarkan pada asas akuntabilitas dan transparansi menempatkan Kabupaten Gorontalo

mendapatkan penghargaan Wajar tanpa pengecualian sebanyak tiga kali.Berdasarkan

hasil wawancara dengan kantorbagian pengaduan masyarakat Kabupaten Gorontalo9.

Selama kurun waktu satu tahun, penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan telah memperoleh pengawasan dari perangkat pengawasan fungsional dan

DPRD sendiri.Jika dalam waktu satu tahun terdapat suatau kasus tertentu yang

membutuhkan transparansi dan akuntabilitas maka DPRD dapat memanggil Kepala

Daerah untukdimintai keterangan.

8Bambang Yudoyono, Otonomi Daerah dan Pengembangan SDM Aparatur Pemerintah daerah dan

Anggota DPRD, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2003, hal.83. 9wawancara tanggal 8 Oktober 2013

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

54

5.3 Hambatan Penerapan Asas Akuntabilitas dan Transparansi Dalam

Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik Bersih Dari Korupsi (Studi Di

Kabupaten Gorontalo)

Korupsi merupakan permasalahan besar yang merusak keberhasilan

pembangunannasional.Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan

wewenang dan jabatan guna meraih keuntungan pribadi, merugikan kepentingan

umum dan negara secara spesifik.Korupsi menyebabkan ekonomi menjadi labil,

politik yang tidak sehat, dan kemerosotanmoral bangsa yang terus menerus merosot.

Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Berdasarkan hasil wawancara

dengan kepada bagian hukum pemda Kabupaten Gorontalo yang dimaksud dengan

AsasAkuntabilitas merupakan suatu proses menyelenggaraan Negara yang mana setiap

perbuatan pemerintah dapat di pertanggung jawabkan.10

Lebih lanjut lagi dalam

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan wawancara dengan Ibu

Sri Dewi R. Nani,SH.,MH kepala Bagian Hukum Pemda Kabupeten Gorontalo

menunjukkan dalam Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Gorontalo secara

umum sudah memenuhi asas akuntabilitas dan transparansi walaupun dalam

pelaksanaannya masih ditemukan hal-hal yang dapat mempengaruhi asas akuntabilitas

dan transparansi itu sendiri. Adapun yang menjadi Ukuran dapat dilihat di berbagai

bidang seperti bidang keuangan yang telah mendapatkan wajar Tanpa Pengecualian

sebanyak 3 kali.Tidak semua bidang pelayanan pemda Kabupaten Gorontalo

memperoleh prestasi. Pemerintah Kabupaten Gorontalo juga harus menerima kenyataan

10

wawancara tanggal 25 November 2013

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

55

bahwa dalam bidang Kepegawaian misalnya masih dapat ditemukan pegawai negeri

sipil yang melakukan pelanggaran disiplin. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah

kesanggupanPegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban danmenghindari larangan

yang ditentukan dalamperaturan perundang-undangan dan/atauperaturan kedinasan yang

apabila tidak ditaati ataudilanggar dijatuhi hukuman disiplin.11

Pelanggaran disiplin

adalah setiap ucapan, tulisan,atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajibandan/atau

melanggar larangan ketentuan disiplinPNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di

luarjam kerja.

Hukuman disiplin adalah hukuman yangdijatuhkan kepada PNS karena

melanggarperaturan disiplin PNS. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, PejabatPembina

Kepegawaian Daerah Provinsi, dan PejabatPembina Kepegawaian Daerah

Kabupaten/Kotaadalah sebagaimana dimaksud dalam peraturanperundang-undangan

yang mengatur wewenangpengangkatan, pemindahan, dan pemberhentianPNS.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kasus pelanggaran yang dilakukan

oleh pegawai negeri sipil di lingkungan Kabupaten Gorontalo pada tahun 2012 sampai

dengan sekarang ada 14 orang PNS yang melakukan pelanggaran 3 diantaranya terlibat

kasus korupsi sehingga langsung di jatuhi sangsi pemecatan. Langkah seperti ini

dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk bagaimana menerapkan disiplin

sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai

negari sipil.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepada bagian hukum pemerintah

Kabupaten Gorontalo penulis mendapatkan jawaban bahwa pegawai negeri sipil

dilingkungan pemerintah Kabupaten Gorontalo yang melakukan pelanggaranakan

11

Pasal 1 ayat 1 PP 53

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

56

mendapatkan sangsi mulai dari sedang, ringan, dan berat.12

Dalam tulisan ini penulis akan

menguraikan kembali ketentuan sangsi yang di jatuhkan kepada pegawai negeri sipil

yang melakukan pelanggaran disiplin. Berdasarkan ketentuan pasal 6 PP 53 tahun 2010

tentang disiplin pegawai negeri sipil ditegaskan dengan tidak mengesampingkan

ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan

pelangggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.Pada ketentuan pasal 7 PP 53 tahun

2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil tingkat dan jenis hukuman disiplin adalah

sebagai berikut:

1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:

a. hukuman disiplin ringan;

b. hukuman disiplin sedang; dan

c. hukuman disiplin berat.

2. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri

dari:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; dan

c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

3. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri

dari:

a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1(satu) tahun;

b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)tahun; dan

c. penurunan pangkat setingkat lebih rendahselama 1 (satu) tahun.

4. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:

a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

12

wawancara tanggal 25 November 2013

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

57

b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatansetingkat lebih rendah;

c. pembebasan dari jabatan;

d. pemberhentian dengan hormat tidak ataspermintaan sendiri sebagai PNS; dan

e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagaiPNS.

Sebagaimana yang telah diuraiakn di atas bahwa dari 14 pelanggaran yang

dilakukan oleh pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kabupaten Gorontalo 3

diantaranya melakukan tindak pidana korupsi.Dari hasil penelitian yang dilakukan ketiga

orang pegawai tersebut melakukan tindak pidana korupsi yang secara hukum yang

berlaku telah diputus bersalah oleh pengadilan negeri limboto.

Hambatan lainyang dihadapi Pemda kabupaten Gorontalo dalam penerapan asas

akuntabilitas dan transparansi dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih

dari korupsi berdasarkan hasil wawancara dngan kepada Bagian Hukum Pemda

Kabupaten Gorontalo.13

Hambatan mengacu pada faktor manusia itu sendiri. Walaupun

pembinaan, Regulasi dan sangsi tegas telah dijatuhkan tapi bila karakteristik seseorang

tidak bias diatur maka sulit untuk menjalankan. Namun dilapangan hanya di temukan

beberapa dan telah ditindak lanjuti.

Implementasi asas akuntabilitas dan transparansi pada pelaksanaan

pertanggungjawaban pemerintah daerah di Kabupaten Gorontalo tidak begitu mendapat

tanggapan dari masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena apabila dilihat dari materi

Informasi yang disampaikan oleh pemerintah melalui kepala-kepala dinas merupakan

informasi yang bersifat makro tentang jalanya pemerintahan kabupaten dalam 1 (satu)

tahun sehingga seringkali sulit untuk dapat dipahami dan dimengerti oleh masyarakat.

Peran masyarakat dan swasta dalam pembangunan daerah akan semakin besar

dan menentukan. Perlu kita sadari tanpa meningkatkan partisipasi masyarakat dan

13

wawancara tanggal 25 November 2013

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

58

swasta, otonomi akan kehilangan makna dasarnya. Melalui otonomi pemerintah daerah

mempunyai peluang lebih besar untuk mendorong dan memberi motifasi pembangunan

daerah yang kondusif, sehingga akan munculnya kreasi dan inovasi masyarakat yang

dapat bersaing dengan daerah lain. Disamping itu daerah dapat membangun pusat

pertumbuhan daerah, mengingat daerah lebih akrab dengan masyarakat dan

lingkungannya.

Pemberdayaan adalah pemberian wewenang, pendelegasian wewenang atau

pemberian otonomi jajaran bawah.Inti dari pemberdayaan adalah upaya untuk

membangkitkan segala kemampuan yang ada untuk mencapai tujuan.Pencapaian tujuan

melalui pertumbuhan motivasi, inisiatif, kreatif, serta penghargaan dan pengakuan bagi

mereka yang berprestasi.

Pemberdayaan masyarakat dan swasta sama pentingnya dengan peningkatan

pengetahuan, perluasan wawasan, dan peningkatan aparatur/birokrasi bagi pelaksana

tugas, yang sesuai dengan fungsi dan profesi masing-masing. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh bahwa kurang adanya tanggapan dari masyarakat dalam menunjang

dalam pelaksanaan otonomi daerah tersebut dapat dilihat dari kurang maksimalnya

masyarakat menanggapi Informasi laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

yang disampaikan kepada Pemerintah Daerah juga karena sebagian karena masyarakat

kurang percaya bahwa tanggapan mereka akan direspon dan mendapat tindaklanjut yang

mereka inginkan. Dalam Pasal 27 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007

tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daeran dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat,

disebutkan bahwa tata cara penyampaian informasi dan tanggapan atau saran dari

masyarakat atas Informasi LPPD akan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

59

Peraturan yang tersebut sebanrnya dapatdijadikan pegangan bagi Pemda untuk

menindaklanjuti aduan dari masyarakat, tetapi sayangnya sampai saat ini peraturan

sebagai tindaklanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tersebut belum

terbit.

Kendala lain yang dihdapi dalam implementasi akuntabilitas dan transparasi

dalam pertanggungjawaban Pemerintah Daerah adalah bahwa berdasarkan Pasal 12

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 ditentuan bahwa Gubernur melakukan

evaluasi terhadap LPPD Kabupaten Kota. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah

seorang pejabat BKD Kabupaten Gorontalo Usman Miolo mengatakan bahwa sebaiknya

Gubernur sebagai pimpinan daerah tingkat I melakukan evaluasi yang kemudian hasil

evaluasi tersebut disampaikan kepada pemerintah daerah dan Pemerintah pusat nantinya

dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten dan dapat dijadikan

dasar bagi pemerintah untuk melakukan pembinaan dalam penyelenggaraan

pemerintahan kabupaten/kota. Sayangnya evaluasi ini sampai saat ini belum dapat

dilakukan oleh Gubernur.14

Hal lain yang perlu penulis sampaian dalam karya ilmiah ini berkaitan dengan

hambatan penerapan asas akuntabilitas dan transparansi dalam mewujudkan

pemerintahan yang baik bersih dari korupsi di kabupaten gorontalo adalah ketidak

seimbangan tingkat pendidikan dari aparatur Negara dalam mengisi dan menjalankan

pemerintahan untuk mewujudkan sistim pemerintahan yang baik. Hal ini dapat dilihat

dari jumlah pegawai negeri sipil yang ada di perintah Kabupaten Gorontalo yang

berpendidikan SD sampai dengan D3 lebih dominan dibandingkan dengan yang

berpendidikan S1.Pada umumnya daerah memiliki sumber daya alam yang cukup

14

Wawancara tanggal 3 Desember 2013

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ...eprints.ung.ac.id/614/5/2013-2-74201-271409043-bab4-09012014033315.pdf · 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kelembagaan Pemerintahan

60

memadai dan bahkan sangat potensial, masalah yang dihadapi adalah kemampuan

sumber daya manusia apakah sudah mampu mengelola sumber daya alamnya.

Menurt penulis masalah birokrasi juga merupakan kendala dalam pelaksanaan

asas akuntabilitas dan transparansi. Dalam kenyataan birograsi adalah untuk menjalankan

penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan pelayanan umum. Birokrasi seolah-

olah memberi kesan adanya suatu proses panjang yang berbelit-belit, apabila masyarakat

akan menyelesaian suatu urusan kepada aparatur, kinerja birikrasi dipandang sebagai

penghambat.

Kesan umum terhadap kinerja birokrasi oleh masyarakat senantiasa diaitkan

dengan segala sesuatu yang serba lamban, lambat dan berbelit-belit serta

formalitas.Dalam penyelesaian urusan kinerja birokrasi selalu mendapatkan hambatan

yang memakan waktu, sehingga selalu tertunda penyelesaiannya.Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan masyarakat Bapak Zubair Umar.15

Lebih lanjut dijelaskan

walaupun pemda Kabupaten Gorontalo telah menerapkan sistim GM bukan berarti

semua kepentingan masyarakat dalam dilayani dengan baik.Program GM yang di

jalankan oleh pemerintah hanyalah bersifat sementara karena hal ini hanya merupakan

suatu program yang di gagas oleh jamannya Bupati David Bobihu.

15

wawancara tanggal 26 November 2013