bab iii : gambaran umum lokasi pene litian bab iii ...eprints.umm.ac.id/41643/4/bab iii.pdfbab iii...
TRANSCRIPT
72
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang merupakan kawasan yang strategis
karena berada di antara perbatasan 4 kecamatan di Kabupaten Malang. Kecamatan
Wagir letaknya dekat dengan kawasan strategis Pabrik Gula Kebon Agung.
Karena letaknya yang strategis ini maka Kecamatan Wagir merupakan jalur
transportasi yang dapat di lewati banyak kendaraan khususnya para pemasok tebu.
Di kecamatan wagir ini juga sangat banayk peminat yang datag karena terdapat
tempat wisata religi, yaitu Gunung Kawi. Tidak sedikit orang yang selalu
mengunjungi tempat tersebut untuk sekedar jalan-jalan ataupun melakukan
perjalan religi ke Gunung Kawi. Di Kecamatan agir sendiri masih banyak
memiliki keunikan tersendiri, diantaranya masih banyak sekali mayoritas warga
yang beragama hindu dan memiliki keunikan dalam hal tempat tinggal bergaya
hindu.
Kecamatan wagir juga memiliki potensi yang tinggi akan bidang
pariwisatanya. Potensi kecamatan wagir yang berada pada daerah kabupaten yang
memiliki kekayaan alam yang tinggi membuat kecamatan wagir akan semakin
menarik untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. Masih banyak tempat
wisata yang belum dikenal oleh banyak orang salah satunya ada Coban Glothak
yang terletak di Desa Bedali Sodo. Air terjun tersebut merupakan tempat wisata
yang masih asli dan masih belum banyak di kunjungi oleh wisatawan. Potensi
yang lainnya juga masih ada di antaranya ada beberapa pabrik besar yaitu pabrik
73
dupa, pabrik rokok, dan pabrik wallet. Hal itu semua membuat kecamatan wagir
menjadi kecamtan yang menarik unuk diteliti. Itu tadi sekilas penjelasan mengenai
keunikan di Kecamatan Wagir yang dapat sedikit memberikan gambaran menarik.
Untuk lebih jelasnya peneliti akan menjabarkan beberapa gambaran umum yang
ada di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Dan juga lebih spesifiknya lagi
peneliti akan menjelaskan gambaran umum yang ada di 5 (lima) desa yang ada di
Kecamatan Wagir, agar lebih terfokuskan mengenai keunikan dan keragaman
yang ada pada lima desa tersebut. Kelima desa tersebut diantaranya adalah Desa
Jedong, Desa Dalisodo, Desa sitirejo, Desa Sidorahayu, dan Desa Gondowangi.
B. Kondisi Wilayah Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
1. Topografi Wilayah
Kondisi topografi kecamatan wagir ini merupakan daerah datar dan
perbukitan. Letaknya sendiri adalah 474 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Sebagai daerah topografi yang seperti itu, kecamatan wagir sebagian
wilayahnya adalah perbukitan. Sehingga daerah ini memiliki keadaan yang
sejuk dan banyak terdapat pemandangan indah yang dapat disaksikan.
Kecamatan wagir memiliki banyak kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan,
namun masih belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dengan baik.
Kecamatan wagir memiliki daerah yang sangat luas dibuktikan dengan
menjadi kecamatan terluas urutan 17 dari 33 kecamatan yang ada di
Kabupaten Malang. Memiliki luas wilayah sekitar 2,53% atau sekitar 72,43
km2, kecaatan wagir memiliki banyak potensi dan menjadi daerah strategis.
74
2. Geografi Wilayah
Kecamatan Wagir merupakan salah satu dari 33 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Malang. Kecamatan wagir ini berada pada bagian tengah utara
Kabupaten Malang, yang berbatasan lagsung dengan 4 (empat) kecamatan,
Kota Malng, dan Kabupaten Blitar. Batas Kecamatan Wagir adalah sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Dau dan Kota
Malang
b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kota Malang
c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Pakisaji,
Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Wonosari
d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Ngajum
Pada tahun 2011 sampai sekarang ini, Kecamatan Wagir terbagi habis atas
12 Desa, 63 Dusun, 90 RW, dan 378 RT. 12 (dua belas) desa tersebut
diataranya adalah Desa Parangargo, Desa Dalisodo, Desa Sidorahayu, Desa
Pandanlandung, Desa Jedong, Desa Sukodadi, Desa Gondowangi, Desa
Petungsewu, Desa Sumbersuko, Desa Mandalawangi, dan Desa Sitirejo.
Dilihat sesuai dengan komposisinya jumlah desa di desa Mandalawangi
memiliki jumlah dusun terbanyak yaitu sebanyak 7 dusun. Banyaknya dusun
yang dimiliki tidak otomatis yang memiliki jumlah RW terbanyak pula.
Terbukti jumlah RT dan RW terbanyak jatuh ke Desa Dalisodo yaitu ada 12
RW dan 41 RT.
75
3. Demografi
Demografi (kependudukan) merupakan data atau catatan mengenai
kependudukan suatu daerah pada kurun waktu tertentu. Demografi pada suatu
daerah akan terus berubah-ubah dengan adanya faktor kelahiran dan
kematian. Dari hal tersebut, maka demografi di daerah Kecamatan Wagir
Kabupaten Malang ini akan kita lihat dalam jumlah penduduk yang ada pada
5 (lima) desa di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Berikut ini adalah
jumlah penduduk 5 (lima) desa di Kecamatan Wagir pada tahun 2016.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk di lima desa yang ada di Kecamatan Wagir Tahun 2016
No (1)
Nama Dusun (2)
Laki-laki (3)
Perempuan (4)
Jumlah Jiwa (5)
Jumlah KK (6)
1. Sitirejo 4.663 4.668 9.331 2.564 2. Gondowangi 3.637 3.568 7.205 1.661 3. Sidorahayu 4.531 4.424 8.955 2.253 4. Jedong 3.829 3.546 7.375 1.750 5. Dalisodo 3.325 3.154 6.479 2.044
Jumlah 19.985 19.360 39.345 10.272 Sumber: Diolah Peneliti
Berdasarkan keterangan tabel 3.1 diatas jumlah penduduk di 5 (lima)
desa yang ada di Kecamatan Wagir untuk jenis kelamin laki-laki ada 19.985
jiwa, penduduk perempuan 19.360 jiwa dan jumlah seluruh penduduk laki-
laki maupun perempuan adalah 39.345 jiwa. Pada tabel diatas menunjukkan
jumlah penduduk tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah penduduk
berjenis kelamin laki-laki.
76
4. Aspek Kultural
Banyaknya agama yang dianut oleh masyarakat mendeskripsikan betapa
besarnya toleransi kehidupan beragama. Penduduk yang berada di Kecamatan
Wagir menganut berbagai keyakinan dan dapat hidup berdampingan dengan
baik. Sebagian besar penduduk yang ada di Kecamatan Wagir memeluk
agama Islam, yaitu 82.195 jiwa, yang kemudian mayoritas kedua adalah
Hindu sebanyak 579 jiwa, dan Kristen 266 jiwa.
Kecamatan wagir ini merupakan salah satu daerah di kabupaten malang
yang masih menganut sistem kejawen yang juga memiliki pemukiman hindu
yang tersebar di hampir seluruh desanya. Agama yang dianut ada beberapa
diantaranya Hindu, Kristen, Katolik, dan Islam. Karena mayoritas
penduduknya adalah jawa dan masih menganut sistem kejawen yang rata-rata
merupakan asli orang jawa.
Berikut penjelasan tentang jumlah pemeluk agama dan kepercayaan di 5
(lima) desa yang ada di Kecamatan Wagir pada Tahun 2016:
Tabel 3.2 Jumlah Pemeluk Agama dan Kepercayaan Tahun 2016
No (1)
Desa/Kelurahan (2)
Islam (3)
Kristen (4)
Katolik (5)
Hindu (6)
Budha (7)
Konghucu (8)
Lainnya (9)
Jumlah (10)
1. Sitirejo 9331 - - - - - - 9331 2. Gondowangi 7205 - - - - - - 7205 3. Sidorahayu 8406 238 60 251 - - - 8955 4. Jedong 7375 - - - - - - 7375 5. Dalisodo 6479 - - - - - - 6479
Kecamatan Wagir 38.796 238 60 235 - - - 39.339 Sumber: Kantor Desa
Berdasarkan tabel 3.2 diatas, dapat kita lihat bahwa pemeluk agama
yang ada di 5 desa tersebut beraneka ragam. Pendamping hidup rukun saling
77
berdampingan dan saling menghormati antar pemeluk agama. Dapat kita
simpulkan bahwa agama merupakan penyatu kehidupan masyarakat. Dengan
berbagai agama yang ada, maka masyarakat yang ada pada 5 desa di
Kecamatan Wagir ini dapat sama-sama saling menjaga persatuan dan
kesatuan berdasarkan Pancasila.
5. Ekonomi Wilayah
Kecamatan wagir ini merupakan kawasan yang strategis dengan banyak
potensi yang dimiliki mulai dari kehutanan, kerajinan, perkebunan,
pertambangan, pertanian, peternakan, produk unggulan, dan wisata. Banyak
sumber yang dapat dijadikan mata pencaharian oleh penduduk di kecamatan
wagir. Sesuai dengan penjelasan gambaran umum dan potensi diatas, maka
akan peneliti sebutkan lagi dan jabarkan mengenai potensi ekonomi yang ada
di kecamatan wagir.
Ada beberapa pabrik besar yang berpotensi menghasilkan perkembangan
ekonomi yang besar. Karena dirasa dapat menyerap tenaga kerja berupa
sumber daya manusia yang cukup besar. Tidak hanya dapat mempekerjakan
masyarakat di kecamatan wagir saja, namun juga dapat mempekerjakan
masyarakat diluar kecamatan wagir. Pabrik besar tersebut diantaranya adalah
pabrik dupa, pabrik sarang wallet, pabrik asbes, pabrik knalpot, dan pabrik
rokok. Beberapa pabrik itu adalah pabrik yang sangat berpotensi memberikan
pajak besar untuk kecaatan wagir.
78
Selain pabrik tersebut ada beberapa hasil usaha yang diciptakan khususnya
tiap desa, dan akan peneliti jabarkan terkhusus 5 desa yang akan peneliti
sebutkan diantaranya yaitu:
Tabel 3.3 Produk Unggulan di 5 (lima) Desa di Kecamatan Wagir
No. (1)
Desa (2)
Komoditi Unggulan
(3)
Uraian tentang Keunggulan Produk (4)
1. Dalisodo • Biting dupa • Pakan ternak
• Belum banyak di produksi di lain daerah
• Berkualitas dan murah 2. Sidorahayu Kripik singkong Renyah dan gurih
3. Jedong Kerupuk Gurih dan renyah
4. Gondowangi Kerajinan monte Asesoris, cindera mata yang menarik 5. Sitirejo Kerajinan kaligrafi Halus dan asrtistik
Sumber : Data administrasi Kecamatan Wagir 2011
Deskripsi tentang tabel 3.3 diatas adalah tentang komoditas utama yang
dihasilkan 5 desa yang ada di kecamatan wagir. Ke lima desa tersebut
masing-masing memiliki komoditas yang menjanjikan untuk dikembangkan.
Apabila masyarakat dan pemerintah serta pendamping desa dapat membantu
masyarakat untuk turut mengembangkan usahanya, maka kecamatan wagir
akan memiliki keadaan ekonomi yang lebih baik.
Banyak wisata alam yang belum juga terekspose oleh wisatawan luas
karena sulitnya medan untuk ditempuh. Maka dari itu pemerintah desa di
kecamatan wagir beserta pendamping desa seharusnya dapat menjalankan
tugasnya dengan baik dengan selalu mempertimbangkan sektor ekonomi.
Karena sektor ekonomi di kecamatan wagir ini sangat menjanjikan.
79
6. Sosial Kemasyarakatan
Keadaan sosial kemasyarakatan yang masih dipegang kuat adalah
masyarakat yang masih menjunjung tinggi norma-norma di desa dan juga
memiliki rasa kekeluargaan yang erat. Masyarakat kecamatan wagir masih
menjunjung tinggi toleransi, sebagai buktinya masih banyak masyarakat yang
suka ikut serta merayakan upacara adat salah satu agama di kecamatan wagir.
Berbagai kegiatan sosial yang ada di masyarakat membuat tingkat
kepedulian masyarakat di Kecamatan Wagir semakin tinggi. Dibuktikan
dnegan banyaknya jumlah institusi sosial yang ada di 5 (lima) desa di
Kecamatan Wagir. Berikut ini data jumlah institusi sosial pada tahun 2016:
Tabel 3.4 Jumlah Institusi Sosial tahun 2016
No (1)
Desa/Kelurahan (2)
Guugus Depan
Pramuka (3)
Lembaga Swadaya
Masyarakat (4)
Yayasan/Kelompok Kematian
(5)
Majelis Ta’lim/ Kel. Kebaktian
(6) 1. Sitirejo 2 - 1 1 2. Sidorahayu 2 - - 5 3. Jedong 2 - 1 1 4. Dalisodo 3 - 1 1 5. Gondowang 3 - 1 2
Jumlah 12 - 4 10 Sumber: Kantor Desa
Berdasarkan penjelasan tabel 3.4 diatas, maka dapat dideskripsikan bahwa
ada 4 kelompok institusi sosial yang dijalankan masyarakat di 5 desa tersebut.
Kebanyakan pendamping masih melestarikan kegiatan pramuka yang mana terus
aktif dilaksanakan hingga tahun 2016. Sedangkan Lembaga Swadaya Masyarakat
yang ada di Kecamatan Wagir ini masih sedikit peminatnya. Padahal semua institusi
sosial tersebut sama-sama pentingnya untuk dilakukan. Demi terciptanya kegiatan
80
masyarakat yang berdaya guna dan juga masyarakat yang segan akan kejadian yang
ada di lingkungan masyarakat sendiri.
7. Kondisi Pemerintahan
Kondisi pemerintahan sangatlah penting untuk diketahui, karena
pemerintah dan sistem pemerintahannya lah yang akan menentukan baik
tidaknya daerah tersebut. Aparatur pemerintah yang melaksanakan
kewenangan-kewenangan serta melaksanakan kepemimpinan dan juga
mensukseskan pembangunan masyarakat dari lembaga dimana pendamping
ditugaskan. Khusunya untuk pemerintahan kecamatan dan pemerintahan desa
yang diberi wewenang dalam mengarahkan dan memipin masyarakat desa.
Berikut ini keadaan pemerintahan pada 5 (lima) desa di Kecamatan Wagir
Kabupaten Malang:
a. Lembaga Pemerintahan pada 5 (lima) Desa di Kecamatan Wagir
Lembaga pemerintahan Kecamatan merupakan agen besar
terselenggaranya pembangunan tiap desa yang ada di kecamatan. Status
desa dapat menjadi baik apabila pemerintah dapat menjalankan sistem
pemerintahannya dengan baik. Sistem pemerintahan yang baik itu dapat
didukung dengan berbagai aspek diataranya adalah tingkat pendidikan
pemerintah desa, sarana dan prasarana yang mendukung kinerja
pemerintah desa, masyarakat yang berperan aktif mendukung kinerja
pemerintah desa.
81
Berikut ini akan dijelaskan mengenai status pemerintahan, status
hukum, keberadaan BPD kategori LKMD/K, dan LPMD/K pada 5 (lima)
desa di tahun 2016:
Tabel 3.5 Status Pemerintahan, Status Hukum, Keberadaan BPD kategori LKMD/K, dan LPMD/K tahun 2016
No. Desa/Kelurahan Status
Pemerinahan (Desa/Kelurahan)
Status Hukum (Desa/Kel)
Badan Perwakilan Desa/Dewan kel.
(BPD) (Ada/Tidak)
Kategori LKMD/K
(Persiapan/ Kategori 1/ Kategori 2/ Kategori 3)
Jumlah BPD
Jumlah LKMD/K
1. Sitirejo Desa Desa Ada Kategori 2 9 13 2. Gondowangi Desa Desa Ada Kategori 2 7 13 3. Sidorahayu Desa Desa Ada Kategori 2 9 19 4. Jedong Desa Desa Ada Kategori 2 7 12 5. Dalisodo Desa Desa Ada Kategori 2 7 7
Kecamatan Wagir 39 64 Sumber : Kantor Desa
Sesuai dengan tabel 3.5 diatas, menjelaskan bahwasannya tiap desa
sudah berstatus hukum yang sah dan memiliki Badan Perwakilan
Desa/Dewan masing-masing serta memiliki Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa juga. Sehingga pemerintahan di tiap desa yang ada di
kecamatan wagir ini memiliki perwakilan yang akan membantu mengurus
kegiatan administrasi pemerintahan tiap desanya serta mengkoordinasi
kegiatan masyarakat yang ada didesa. Dimana pada kategori yang tertera
adalah kategori 2 yang artinya adalah LKMD tersebut sudah mampu
menyusun dan melaksanakan program kerja, program PKK,
memanfaatkan dana swadaya desa, dan mampu menggerakkan swadaya
gotong royong.
b. Pendidikan Aparat Pemerintah Desa
Pendidikan merupakan faktor penting lainnya penunjang
terselenggaranya sistem pemerintahan desa yang baik. karena dengan
82
adanya tingkat pendidikan aparat pemerintah desa maka akan semakin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki.. Sehingga kegiatan pemerintahan
di masing-masing desa dapat terelenggara dengan maksimal. banyak
inovasi yang akan dikeluarkan dan juga pencapaian kinerja pendamping
akan menjadi baik. sehingga kegiatan pembangunan desa dan pelayanan
publik di desa akan semakin baik pula.
Tabel 3.6 Banyaknya Aparat Pemeritah Desa/Kelurahan
Dirinci Menurut Pendidikan tahun 2016
No (1)
Desa/kelurahan (2)
SD (3)
SMP (4)
SMA (5)
Akademi/ Universitas
(6) 1. Sitirejo - 3 6 3 2. Gondowangi - 6 3 2 3. Sidorahayu - 4 8 - 4. Jedong - 5 6 1 5. Dalisodo - 7 7 -
JUMLAH - 25 30 6 Sumber: katalog/ catalog : 1102001.357210 Kecamatan Wagir Dalam Angka 2017
Berdasarkan tabel 3.6 diatas tentang latar belakang pendidikan
yang dimiliki aparatur desa dapat dilihat bahwa masih banayk aparatur
desa yang masih berstatus SMP dan SMA. Masing-masing angkanya
menunjukkan jumlah lulusan SMP sebanyak 25 orang dan SMA sebanyak
30 orang. Sedangkan lulusan tingkat universitas hanya ada 6 orang saja.
Hal tersebut menunjukkan pada 5 (lima) desa ini masih banyaknya
aparatur yang mengkin dalam pengetahuan lain masih kurang
dibandingkan dengan aparatur yang memiliki gelar sarjana. Namun
disamping hal tersebut, masih ada kemungkinan besar tentang pengalaman
yang dimiliki aparatur dalam mengelola administrasi pelayanan di desa.
83
Pengalaman yang memadahi akan sangat menunjang kurangnya tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh aparatur pemerintah desa tersebut.
c. Pembagian Wilayah Desa
Pembagian wilayah merupakan aspek yang menenukan
terselenggaranya pemerataan yang baik. dengan adanya pembagian
wilayah akan menjadikan desa ini menjadi lebih aktif dalam mengelola
sumber daya alam yang ada. Dan juga dapat terselenggaranya
pemerintahan yang baik. sehingga terselenggaranya pemerintahan desa
akan menjadi lebih mudah. Dan juga sesuai dengan amanat UU No. 6
tahun 2014 tentang Desa, desa dapat melaksanakan kegiatan pemerintahan
yang baik dalam rangka mewujudkan pembangunan desa yang baik pula.
Tabel 3.7 Jumlah Dusun/Dukuh, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan Rata-Rata RT per RW
di 5 (lima) Desa pada tahun 2016
No. (1)
Desa/Kelurahan (2)
Dusun/ Dukuh
(3)
RW (4)
RT (5)
Rata-rata RT per RW
(6) 1. Sitirejo 5 5 37 7 2. Gondowangi 5 6 36 6 3. Sidorahayu 5 8 37 5 4. Jedong 5 10 48 5 5. Dalisodo 9 12 41 3
JUMLAH 29 31 199 30 Sumber : kantor desa
Melihat tabel 3.7 diatas, maka dapat kita ketahui pembagian wilayah
berdasarkan banyaknya dusun/dukuh di 5 (lima) desa serta pembagian RT,
RW, serta rata-rata RT per RW yang ada di Kecamatan Wagir Kabupaten
Malang. Tujuan dari adanya pembagian wilayah ini adalah agar dapat
mempermudah pelaksanaan pemerintahan desa melalui pembagian tugas,
supaya mempermudah desa dalam mengelola administrasi desa.
84
8. Sarana Transportasi
Sarana transportasi di era globalisasi ini sangat mempengaruhi
kegiatan mobilitas ekonomi kependudukan. Kegiatan yang menunjang di
bidang transportasi ini sangat membantu kegiatan masyarakat tidak hanya
dalam hal perdagangan namun juga dalam berbagai hal. Berikut ini sarana
transportasi yang ada di 5 desa Kecamatan Wagir tahun 2016:
Tabel 3.8 Jumlah Angkutan Barang dan Penumpang yang Digunakan Penduduk Tahun 2016
No (1)
Desa/Kelurahan (2)
Becak (3)
Gerobak/ Pedati/ Delman
(4)
Ojek Sepedah Motor
(5)
Mikrolet (6)
1. Sitirejo - - 8 - 2. Sidorahayu - - 18 2 3. Jedong - - 6 7 4. Dalisodo - - 19 5 5. gondowangi 1 - 1 4
Jumlah 1 - 52 18 Sumber: Kantor Desa
Berdasarkan tabel 3.8 sarana transportasi yang banyak digunakan
adalah ojek sepedah motor. Karena menurut peneliti ojek sepedah motor lebih
nyaman dan lebih cepat untuk digunakan dibandingkan transportasi lainnya.
C. Gambaran Umum Pendamping Desa
1. Struktur Pelaksanaan Pendampingan Desa
Guna mensukseskan adanya tujuan dari pendampingan desa, proses
pelaksanaan pendampingan harus dilakukan dengan maksimal. Dengan
adanya tujuan dari pendampingan sendiri akan memperjelas apa sebenarnya
yang ingin didapat oleh adanya pendampingan.
85
Sesuai yang diamanatkan pada Peratuaran Menteri Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 Tentang
Pendampingan, Tujuan Pendampingan Desa ialah:
a. Meningkatkan kapasitas, efektivitas, dan akuntabilitas pemerintahan
desa dan pembangunan desa.
b. Meningkatkan prakarsa kesadaran, dan partisipasi masyarakat desa
dalam pembangunan desa yang partisipatif.
c. Meningkatkan sinergi program pembangunan desa antar sektor.
d. Mengptimalkan asset local desa secara emansipatoris.
Adanya tujuan tersebut, maka peran pendamping desa harus terlihat dan
berjalan sesuai apa yang sudah di amanatkan sebelumnya. Kegiatan
pendampingan harus dilakukan terarah dan sesuai dengan peraturan yang ada.
Berikut merupakan struktur pendampingan desa yang sudah ditetapkan oleh
Kementererian Desa PDTT:
86
Gambar 3.1 Struktur Pelaksanaan Pendampingan Desa
Sumber: Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Kemendes PDTTrans)
Dari gambar 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwa sudah tertera dengan jelas
tahapan pelaksanaan pendampingan yang di laksanakan oleh Kementerian
Desa PDTTrans. Apabila ada perspektif bahwa pendamping desa harus ada di
tiap desa, maka itu dapat dikatakan kurang benar. Karena sesuai dengan
panduan yang ada, bahwa pendamping desa ketika sudah diterjunkan ke
lapangan yaitu tingkat Kecamatan, maka seorang pendamping desa setiap
kecamatan hanya di berikan 3 orang pendamping desa. Karena pendamping
desa ini hanyalah seorang fasilitator bukan seorang aparatur desa yang wajib
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada di desa.
87
Seorang pendamping desa bukan bertugass sebagai pengelola proyek
pembangunan desa, melainkan peran pendamping desa ini lebih di fokuskan
pada upaya pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan berbasis sosial.
Pendamping desa bukan harus dibebani dengan adanya tugas pengelolaan
administrasi keuangan dan pembangunan desa. Hal tersebut sudah menjadi
kewajiban serta tanggung jawab pemerintah desa sesuai dengan UU Desa.
2. Profil Pendamping Desa Kecamatan Wagir
Akar dari Pendampingan Desa merupakan kegiatan memfasilitasi dan
mendampingi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,
pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa. kegiatan fasilitasi dilakukan dengan kegiatan
yang kreatif sesuai dengan pedoman UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Pendamping profesional di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang terdiri
dari 3 Orang Pendamping Desa dan 3 Orang Pendamping Lokal Desa. Ada 1
Desa di Kecamatan Wagir, dan masing-masing pendamping Desa memegang
4 Desa.berikut merupakan profile dari pendamping professional yang ada di
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang:
Tabel 3.9 Profile Pendamping Profesional di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
No (1)
Nama (2)
Pendidikan Terakhir
(3)
Pengalaman Kerja Bidang Pembangunan
Desa (4)
Lokasi Tugas (5)
1. Elly Rokhmawati S1 Ekonomi Eks PNPM (Pendamping Desa Pemberdayaan) Kecamatan Wagir
2. Ngatiningtias .WR S1 Ekonomi Eks PNPM (Pendamping Desa Pemberdayaan) Kecamatan Wagir
3. Onny Budi Sasongko S1 Tehnik Eks PNPM (Pendamping
Desa Tehnik Infrastruktur) Kecamatan Wagir
88
4. Sujoko SMA Pendamping Lokal Desa (PLD)
• Sumbersuko • Petungsewu • Sukodadi • Parangargo
5. Aris Yuspriadi S1 Manajemen
Pendamping Lokal Desa (PLD)
• Sidorahayu • Mandalanwangi • Pandanlandung • Pandanrejo
6. Zulistiowati S1 Adm. Perkantoran
Pendamping Lokal Desa (PLD)
• Jedong • Sitirejo • Gondowangi • Dalisodo
Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2018
Pelaksanaan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa
dalam penerapan Undang-Undang Desa harus dikawal oleh seorang
Pendamping Desa. Kegiatan pendampingan dan pelatihan yang dilaksanakan
oleh Pendamping Desa sangat diharapkan dapat mempercepat proses
pembiasaan sosial yang ada pada masyarakat desa itu sendiri. Sehingga
implementasi Undang-Undang Desa ini dapat berjalan dengan maksimal dan
sesuai dengan tujuan awal yaitu mensejahterakan masyarakat desa dan
mempercepat pembangunan yang ada di desa.
Berdasarkan tabel 3.9 diatas dapat disimpulkan bahwa pendamping desa
yang ada di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang sudah termasuk baik.
karena pendamping rata-rata sudah memperoleh gelar Sarjana dan juga
pendamping merupakan tenaga ahli eks. PNPM. Sehingga kemampuan yang
dimiliki sudah cukup baik untuk membantu pemerintah dan masyarakat di
Kecamatan Wagir.