bab iii metodologi penelitian bab ini membahas...

28
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian yaitu tahap yang akan ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan. Langkah yang akan dilakukan dibagi menjadi lima tahap secara sistematis terdiri atas, tahap persiapan penelitian, konseptualisasi model, pengumpulan dan pengolahan data, analisis serta kesimpulan dan saran. Metodologi Penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. TAHAP I : PERSIAPAN PENELITIAN STUDI LITERATUR SYMPTOMS & FENOMENA YANG TERJADI PERUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN TAHAP II : KONSEPTUALISASI MODEL PENGEMBANGAN MODEL BERBASIS TEORI KERANGKA PEMBENTUKAN MODEL IDENTIFIKASI VARIABEL PEMBENTUK MODEL MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGEMBANGAN HIPOTESIS PEMBENTUK MODEL Gambar 3.1. Metodologi Penelitian

Upload: vuongque

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan pada

penelitian yaitu tahap yang akan ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan.

Langkah yang akan dilakukan dibagi menjadi lima tahap secara sistematis terdiri

atas, tahap persiapan penelitian, konseptualisasi model, pengumpulan dan

pengolahan data, analisis serta kesimpulan dan saran. Metodologi Penelitian dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

TAHAP I : PERSIAPAN PENELITIAN

STUDI LITERATUR SYMPTOMS & FENOMENA YANG TERJADI

PERUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

TAHAP II : KONSEPTUALISASI MODEL

PENGEMBANGAN MODEL BERBASIS TEORI

KERANGKA PEMBENTUKAN MODEL

IDENTIFIKASI VARIABEL PEMBENTUK

MODEL

MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

PEMBENTUK MODEL

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

46

Gambar 3.1 Lanjutan Metodologi Penelitian

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

47

3.1 Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian dibagi menjadi lima langkah yang berisi

mengenai proses pemilihan topik penelitian yang terdiri dari tahap menganalisis

fenomena yang terjadi yang didukung oleh studi literatur, perumusan masalah,

tujuan penelitian dan batasan masalah. Pada Gambar 3.2 akan menunjukkan tiap

tahap yang diperlukan dalam persiapan penelitian agar lebih jelas. Gambar 3.3

merupakan latar belakang dari penelitian yang dihasilkan dari pengumpulan

fenomena, data, dan informasi pendukung lainnya untuk mendefinisikan masalah

dan menganalisisnya serta mendefinisikan masalah. Tujuan penelitian merupakan

pernyataan hasil penelitian yang ingin dicapai, dimana batasan masalah berfungsi

agar tujuan penelitian dapat dipenuhi dan tetap fokus.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

48

Gambar 3.3 Tahap Persiapan Penelitian

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

49

3.1.1 Studi Literatur

Studi literatur penting dilakukan pada tahap awal penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui teori-teori dasar dan informasi yang melandasi

penelitian juga untuk menentukan topik permasalahan yang akan diteliti. Studi

literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian, jurnal-jurnal,

dan karya penelitian terdahulu. Hasil kajian dari studi literatur dapat digunakan

sebagai bahan untuk mengidentifikasi fenomena yang terjadi berkaitan dengan

masalah yang diteliti sebagai bahan penyusunan state-of-the-art kemungkinan

hasil pengembangan penelitian sebelumnya yang relevan serta kemungkinan

pengembangan hasil penelitian tersebut.

Studi literatur digunakan pula sebagai dasar dalam menentukan variabel

penelitian, konseptualisasi model dan sebagai dasar dalam melakukan analisis dan

pembahasan hasil pengolahan data penelitian.

3.1.2 Analisis Fenomena/Symptom yang Terjadi

Industri perbankan saat ini merupakan salah satu industri yang terkena imbas

dampak perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi (TI). Akibat

perkembangan teknologi tersebut, pelaku dunia usaha dituntut untuk

mengoptimalkan fasilitas teknologi informasi, guna memenangkan persaingan

global (Teletech, 2006). Perkembangan TI pada perbankan akan menyebabkan

persaingan pada perbankan sehingga akan menimbulkan penciptaan berbagai

produk dan jasa keuangan yang inovatif dan kreatif (Almilia, 2006). Banyaknya

produk jasa keuangan yang ditawarkan bank akan memicu peningkatan fungsi TI

dan pada akhirnya menghasilkan pemenuhan kebutuhan nasabah serta

mendapatkan predikat layanan prima (service excellent) kepada nasabah Anugrah

(2005).

Kematangan teknologi informasi akan memiliki hubungan dengan respon

strategik perusahaan dalam menghadapi globalisasi yaitu, berupa keinginan untuk

melakukan penambahan investasi dalam teknologi informasi Iman (2006). Hasil

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

50

dari berbagai penelitian telah membuktikan bahwa aplikasi berbasis TI dapat

memberikan keunggulan kompetitif berbasis strategi generik (Porter, 1980; Sethi

& King, 1994). Vives pada tahun 2001 menyebutkan bahwa pada tingkat retail

banking, pengaruh TI terlihat pada implementasi e-banking dan peningkatan

kinerja pada pemrosesan informasi.

Produk baru perbankan berbasis teknologi informasi salah satu contohnya

adalah new electronic channel (e-channel) yang memiliki fungsi menghasilkan

informasi keuangan pada nasabah. New e-channel sendiri meliputi Short Message

Service (SMS) Banking, phone banking dan internet banking. jumlah total

pelanggan operator selular GSM maupun CDMA menurut Infobank pada akhir

tahun 2007 sebanyak 80 juta maka potensi bank memperoleh fee based income

dari fasilitas SMS/m-Banking sangat besar dibandingkan pengguna internet-

banking yang hanya 20 juta pengguna. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh

MRI (2006), menghasilkan kesimpulan bahwa SMS/m-banking menunjukkan

penetrasi yang cukup baik di Indonesia yaitu 8% pada tahun 2005 menjadi 11%

pada tahun 2006.

Cheung (2001) dalam penelitiannya terhadap sikap masyarakat Hong Kong

tentang penerimaan dan pengadopsian New e-channel (internet banking) masih

menunjukkan penolakan terhadap teknologi informasi tersebut. Penolakan

tersebut dipicu akibat isu mengenai faktor kepercayaan (trust) terhadap

penggunaan teknologi informasi baru yang belum jelas tingkat keamanannya

(safety). Di sisi yang lain pelaku usaha (bank) memberikan layanan tersebut

bertujuan mempermudah nasabah dalam bertransaksi.

Dari latar belakang tersebut maka diperlukan penelitian lebih lanjut

mengenai penerimaan (acceptance) dan adopsi teknologi informasi new e-channel

khususnya berkaitan dengan SMS Banking karena teknologi tersebut relatif masih

sangat baru dan basis teknologinya memiliki kesamaan dengan internet banking.

Dilakukan pengidentifikasian faktor-faktor yang mempengaruhi niat adopsi

responden dalam menggunakan teknologi SMS Banking.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

51

3.1.3 Perumusan Masalah

Courtier dan Gilpatrik (1999) merekomendasikan bank untuk mensurvei atau

mengukur kebutuhan dan keinginan nasabah secara teratur sebelum membuat

strategi mobile-banking karena respon dan kesiapan nasabah untuk menggunakan

teknologi merupakan kunci bagi bank dalam mengambil keputusan untuk

memenuhi keinginan nasabah. Cheung (2001) menyebutkan bahwa kebutuhan dan

keinginan nasabah memiliki kontribusi secara langsung pada implementasi

kesuksesan mobile-banking terlebih lagi apabila ekspektasi pelanggan dan

kemampuan mereka mengadopsi teknologi baru secara langsung akan

mempengaruhi kebutuhan mereka untuk mengadopsi teknologi (Cheung, 2001).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang ingin diungkapkan

dalam penelitian ini mencakup apa yang mempengaruhi dan membedakan

penerimaan teknologi (technology acceptance) pada pengguna SMS Banking

maupun potensial pengguna bagaimana perilaku responden dalam memutuskan

untuk adoption teknologi SMS Banking.

3.1.4 Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi SMS Banking

dikalangan mahasiswa.

2. mengetahui apakah image, perceived usefulness, perceived ease of use,

perceived risk, subjective norm dan result demonstrability serta intention

memiliki pengaruh terhadap penerimaan teknologi (technology acceptance)

SMS Banking.

3. Mengidentifikasi penggunaan teknologi perbankan mahasiswa ITB disaat ini

dan dimasa yang akan datang.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

52

3.1.5 Batasan Masalah

Permasalahan penelitian selanjutnya akan dibatasi agar pemecahan masalah yang

dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup sehingga penelitian tetap fokus.

Maka pembatasan dari masalah adalah:

o Pengukuran dilakukan pada nasabah BNI berstatus mahasiswa ITB yang

sudah menggunakan aplikasi berbasis teknologi informasi. e-Channel

maupun New-e-Channel seperti ATM, internet banking, SMS/m-Banking,

atau Phone Banking.

o Penelitian ini tidak meneliti proses adopsi teknologi SMS Banking secara

keseluruhan melainkan hanya fokus pada proses adopsi teknologi SMS

Banking yaitu tahap penggunaan berdasarkan faktor-faktor image,

perceived usefulness, perceived ease of use, perceived risk (resiko

keamanan saja dan tidak memperhitungkan faktor trust), subjective norm

dan result demonstrability serta intention yang dirasakan responden.

3.2 Konseptualisasi Model

Konseptualisasi model terdiri dari lima tahap yang terdiri dari pengembangan

model berbasis teori, kerangka penelitian model penelitian, identifikasi varianel

dan pembentukan model penelitian, pengembangan hipotesis pembentuk model

dan model persamaan struktural.

3.2.1 Pengembangan Model Berbasis Teori

Imam (2006) menerangkan bahwa SEM berbasis kepada hubungan

kausalitas, di mana perubahan sebuah variabel diasumsikan menghasilkan

perubahan kepada variabel lainnya. Hubungan kausal dapat dinyatakan dalam

berbagai bentuk dan berbagai arti, dari bentuk hubungan yang pasti sampai

kepada bentuk hubungan yang tidak telalu jelas, seperti pada penelitian perilaku.

Ada empat kriteria kesepakatan umum dalam membuat hubungan kausal, yaitu :

1. Asosiasi yang cukup antara dua buah variable

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

53

2. Anteseden temporal dari penyebab dan akibat

3. Kelangkaan variabel kausal alternatif

4. Basis teoritis untuk hubungan tersebut.

Walaupun dalam banyak hal, seluruh kriteria yang yang telah diakui untuk

membangun hubungan kausalitas tidak bisa terpenuhi secara utuh, pernyataan

tentang kausalitas dapat dibuat jika hubungan tersebut berdasarkan pada

rasionalisasi teoritis.

Langkah ini dilakukan untuk mencari atau mengembangkan sebuah model

yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. Dalam pengembangan model

teoritis merupakan serangkaian eksplorasi ilmiah dilakukan melalui studi literatur

untuk mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang dikembangkan. SEM tidak

digunakan untuk menghasilkan sebuah model, tetapi digunakan untuk

mengkonfirmasi model teoritis melalui data empirik.

Extension Technology Acceptance Model (TAM2) (Venkatesh dan Davis,

2000) akan digunakan sebagai kerangka model penelitian yang merupakan revisi

model TAM (Davis, 1989) awal. TAM2 merupakan penggabungan dari Theory of

Reasoned Action (TRA) dan Theory of Planned Behavior (TPB). TAM2

menambahkan faktor job relevance dan output quality yang mempengaruhi

perceived usefulness, adapun definisi dari job relevance adalah keterkaitan sistem

yang digunakan dengan pekerjaan dan definisi output quality adalah tingkatan

penilaian akan kualitas hasil setelah menggunakan sistem teknologi (Cheung,

2001).

Kedua model TAM maupun TAM2 memerlukan individu yang sadar akan

perubahan, seperti halnya apa saja yang berubah dimasa yang akan datang (Davis,

2007). Gambar 3.4 dan Gambar 3.5 merupakan Model TAM dan TAM2 secara

berurutan.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

54

Gambar 3.4 Technology Acceptance Model (TAM) (Davis, 1989)

Gambar 3.5 Technology Acceptance Model Extension (TAM2)

[Venkatesh dan Davis (2000) dalam Cheung (2001)]

Pada Gambar 3.6 merupakan model adopsi/ penggunaan teknologi internet

banking yang diajukan oleh Cheung (2001). Model tersebut merupakan

penyesuaian dari model-model sebelumnya.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

55

Norma SubyektifSubjective Norm (SNORM)

Kegunaan yang

dirasakanPerceived Usefulness (PU)Pencitraan

Image (IM)

Niat mengadopsi/

menggunakan Internet

BankingIntention to Adopt/Continual Usage of

Internet Banking(INTENT)

Resiko yang

dirasakanPerceived Risk (PRISK)

Demonstrabilitas

HasilResult Demonstrability (RD)

Kemudahan yang

dirasakanPerceived Ease of Use (PEOU)

Technology Acceptance Model

Computer Self-

Efficacay

Gambar 3.6 Model Penerimaan Teknologi Internet Banking (Cheung, 2001)

Hasil dari penelitian Cheung pada tahun 2001 menyimpulkan bahwa:

� Subjective norm dan computer self-efficacy memiliki dampak

signifikan terhadap perceived ease of use, namun tidak terbukti

secara empiris memiliki dampak secara langsung terhadap

intention untuk mengadopsi teknologi.

� Perceived usefulness memiliki dampak secara positif

mempengaruhi intention untuk adopsi, sehingga mendukung hasil

peneliti Venkatesh dan Davis (2000) pada model TAM2.

� Perceived ease of use memiliki dampak signifikan secara tidak

langsung pada intention untuk mengadopsi ataupun menggunakan

melalui perceived usefulness.

� Tidak terdapat faktor yang signifikan berdampak secara langsung

pada intention untuk mengadopsi teknologi.

Model-model yang telah diajukan oleh para peneliti yang terdahulu di

Tabel 3.1 menggambarkan cakupan masing-masing model penelitian baik TRA,

TPB, TAM dan TAM2.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

56

Tabel 3.1 Kajian Model Penelitian TRA, TPB, TAM dan TAM2

Dimensi / Indikator

TRA

(Ajzen & Fishbein,

1975)

TPB

(Ajzen, 1985)

TAM

(Davis, 1989)

TAM2

(Venkatesh & Davis, 2000)

(TAM2) for Internet Banking

(Cheung, 2001)

(TAM2) for SMS Banking

(Khairani, 2008)

Attitude Toward Behaviour � � Subjective Norm � � � � � Perceived Behavioural Control � Behavioral Intention � � � � � � Actual Behaviour � � � � External Variables � Perceived Usefulness � � � � Perceived Ease of Use � � � � Attitude Toward Using � Image � � � Job Relevance � � Output Quality � Result Demonstrability � � � Perceived Risk � � Note : TRA = Theory Reasoned Action, TPB = Theory of Planned Behaviour, TAM = Technology Accaptance Model, TAM2 = Extention Technology Accaptance Model

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

57

3.2.2 Kerangka Model Penerimaan Teknologi Penelitian SMS Banking

Penelitian mengenai adopsi terhadap merupakan merupakan variabel

independen tambahan dari persepsi teknologi informasi. Setiap model memiliki

alternatif konseptualisasi persepsi, contohnya untuk TAM (Davis, 1989) yang

memasukkan hanya dua persepsi, sedangkan TRA (Fishbein dan Ajzen, 1975) dan

TPB (Ajzen, 1985) merekomendasikan secara spesifik untuk menghilangkan

persepsi untuk setiap informasi sistem /teknologi.

Cheung (2001) menyebutkan bahwa sangat penting untuk menginvestigasi

keterkaitan antara perceived usefulness dengan perceived ease of use dari TAM.

Sedangkan untuk model TAM2 telah memenuhi sebagian dari variabel internal

perceived usefulness, yang sebagian besar merupakan konstruk dari TPB.

Sehingga Cheung (2001) menambah kan determinan teruji dari perceived ease of

use dan perceived risk sebagai antecends dari perceived usefulness pada model

TAM2 (Venketesh dan Davis, 2000).

Konseptual model penerimaan teknologi SMS Banking yang diajukan oleh

peniliti dapat dilihat pada Gambar 3.6 merupakan pengembangan dari TPB

(Ajzen, 1985), TAM (Davis, 1989), dan TAM2 (Venketesh dan Davis, 2000).

Memasukkan perceived risk merupakan determinan untuk konstruk perceived

usefulness SMS Banking (Cheung, 2001), sedangkan konstruk untuk job relevance

dan output quality dihilangkan dari TAM2 karena tidak relevan dengan obyek

penelitian, lagi dengan perilaku penggunaan aktual juga tidak digunakan sebagai

variabel dependen. Hal ini dikarenakan oleh dua alasan:

1. SMS Banking di Indonesia masih dalam fase perkenalan dimana jumlah

peggunanya masih sedikit sehingga akan sulit untuk mengukur perilaku

pengguna.

2. Jalur dari intention (niat) adopsi teknologi sampai keperilaku penggunaan

aktual telah banyak diteliti dalam berbagai konteks. Sehingga keterkaitan

langsung antara intention (niat) perilaku pengguna aktual diharapkan

bernilai positif.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

58

3. Self efficacy yang merupakan determinan perceived ease of use tidak

digunakan karena penelitian yang dilakukan Cheung (2001)

menyimpulkan faktor self efficacy tidak signifikan tidak berdampak pada

perceived ease of use dan penerimaan teknologi serta adopsi teknologi.

Kerangka model terdiri dari konstruk subjective norm, image, , result

demostrability, percieved usefulness, percieved ease of use dan intention to adopt

yang diadaptasi dari TAM2 (Venkatesh & Davis, 2000), sedangkan perceived risk

diadaptasi dari model Cheung (2001). Dibawah ini adalah Gambar 3.6 yang

merupakan konseptual model penelitian penerimaan teknologi SMS Banking

terhadap nasabah perbankan.

Gambar 3.6 Model Penerimaan Teknologi SMS Banking yang Diajukan

Peneliti.

3.2.3 Identifikasi Variabel dan Pembentukan Model Penelitian

Sekaran (2003) menjelaskan bahwa model penelitian adalah sebuah model

konseptual yang menggambarkan hubungan logis antara beberapa faktor penting

dalam permasalahan. Dari model adopsi SMS Banking yang diajukan maka dapat

dilihat pada Tabel 3.2 Spesifikasi dari variabel penelitian beserta definisinya.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

59

Tabel 3.2 Spesifikasi Variabel Penelitian Model Adopsi Teknologi SMS Banking

Variabel Laten Definisi Variabel

Manifes Indikator

(SNORM1) Faktor teman

Teman, mendorong responden untuk menggunakan SMS Banking.

(SNORM2) Faktor kerabat

Kerabat/saudara serta rekan kerja akan mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan SMS Banking.

Subjective Norm (Ajzen & Fishbein,

1975)

Kepercayaan pengguna dalam mengadopsi atau tidak mengadopsi (continual usage) teknologi SMS

Banking Cheung (2001)

(SNORM3) Faktor

lingkungan

Ketersediaan fasilitas penunjang teknologi SMS Banking (teknologi mobile phone). akan mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan SMS Banking

(IM1)

Faktor status Menggunakan SMS Banking akan memberikan status lebih tinggi bagi penggunanya.

(IM2)

Faktor gengsi Pengguna SMS Banking akan lebih bergengsi dibandingkan orang lain yang belum menggunakan.

Image (Venkatesh & Davis, 2000)

Tingkatan derajat adopsi dari SMS Banking yang dirasakan bisa

meningkatkan status atau image seseorang dalam sistem sosial

Cheung (2001) (IM3)

Faktor trend Pengguna SMS Banking akan lebih mengikuti trend dibandingkan orang lain yang belum menggunakan..

(RD1) Faktor

komunikasi 1

Anda tidak mengalami kesulitan dalam memberikan petunjuk penggunaan SMS Banking untuk orang lain.

(RD2) Faktor

komunikasi 2

Responden yakin bisa memberikan penjelasan kepada orang lain mengenai kelebihan dan kekurangan SMS Banking.

Result Demostrability (Venkatesh & Davis, 2000)

Tingkatan hasil penggunaan SMS Banking dapat diobservasi dan

dikomunikasikan pada pengguna yang lain

Cheung (2001) (RD3)

Faktor output

Menggunakan SMS Banking memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan menggunakan new e-channel lainnya (Phone Banking, Internet Banking).

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

60

Tabel 3.2 Spesifikasi Variabel Penelitian Model Adopsi Teknologi SMS Banking (Lanjutan)

Variabel Laten Definisi

Variabel

Manifes Indikator

(PRISK1) Faktor safety

Responden tidak merasa yakin akan aspek keamanan dari layanan SMS Banking.

(PRISK2) Faktor trust

Responden percaya informasi transaksi menggunakan SMS Banking tidak akan mudah diketahui oleh orang lain

Perceived Risk (Cheung, 2001)

Ketidak pastian (faktor safety dan trust) yang dihadapi pengguna potensial akibat

tidak bisa meramalkan konsekuensi pengambilan keputusan adopsi/continual

usage Cheung (2001)

(PRISK3) Faktor trust

Responden percaya bahwa informasi transaksi SMS Banking tidak mudah disalahgunakan oleh orang lain.

(PU1) Faktor hemat

SMS Banking membantu dalam menghemat waktu dalam mengatur keuangan penggunanya.

(PU2) Faktor waktu dan

tempat

SMS Banking memiliki kelebihan dalam mengatur finansial responden karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan ponsel.

Perceived Usefulness

(Venkatesh & Davis, 2000)

Tingkatan dimana pengguna melihat SMS Banking menawarkan kelebihan

dibandingkan yang lainnya dalam melakukan transaksi perbankan

Cheung (2001) (PU3) Faktor

telekomunikasi

SMS Banking merupakan salah satu cara telekomunikasi yang lebih mudah , murah dan merupakan pilihan yang tepat untuk mengatur keuangan anda.

(PEOU1) Faktor

penggunaan 1 Penggunaan teknologi SMS Banking mudah dipahami dan dimengerti.

(PEOU2) Faktor usaha 1

SMS Banking sangat mudah digunakan tanpa memerlukan effort yang lebih.

(PEOU3) Faktor

penggunaan 2

Responden percaya dengan menggunakan SMS Banking akan dapat melakukan transaksi apapun.

(PEOU4) Faktor usaha 2

Tidak banyak usaha yang dilakukan dalam menggunakan SMS Banking.

Perceived Ease of Use

(Venkatesh & Davis, 2000)

Tingkatan dimana SMS Banking dirasakan mudah dimengerti/dipahami dan digunakan

Cheung (2001)

(PEOU5) Faktor

penggunaan 3

Responden merasa percaya diri menggunakan SMS Banking jika waktu yang digunakan untuk bertransaksi tidak membutuhkan waktu yang lama.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

61

Tabel 3.2 Spesifikasi Variabel Penelitian Model Adopsi Teknologi SMS Banking (Lanjutan)

Variabel Laten Definisi Variabel

Manifes Indikator

(INTENT1) Faktor adopsi

Rencana responden mengadopsi dan menggunakan SMS Banking secara regular dalam waktu 6 bulan kedepan.

(INTENT2) Faktor

menggunakan teknologi

SMS Banking

Rencana responden menggunakan layanan SMS Banking secara aktif dalam waktu 6 bulan kedepan. Intention To

Adopt (Ajzen &

Fishbein, 1975)

Intensi atau ketertarikan seseorang untuk mengadopsi teknologi SMS Banking

Cheung (2001) (INTENT3) Faktor

menggunakan teknologi

new e-channel

Rencana responden menggunakan fasilitas finansial perbankan melalui new e-channel lainnya (Internet banking) dalam waktu 6 bulan kedepan.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

62

3.2.4 Pengembangan Hipotesis Pembentukan Model Penelitian

TAM bermula dari TRA yang terkenal karena adanya subjective norm yang

mempengaruhi perilaku individu. Studi awal oleh Davis (1989) gagal untuk

menunjukkan keterkaitan antara subjective norm dengan penggunaan, sehingga

variabel ini secara umum tidak dimasukkan kedalam TAM. Dalam penelitian ini,

teman sejawat memiliki pengaruh terhadap calon pengguna dan pengguna SMS

Banking, sehingga dapat dimasukkan kedalam model penelitian ini (Cheung,

2001). Adapun hipotesis pada penelitian ini berfungsi untuk membantu rumusan

masalah karena hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari masalah

penelitian. Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan – kesimpulan teoritis

yang diperoleh dari studi pustaka (Kasegrina, 2007).

Berdasarkan konseptual model yang diajukan, maka dapat diperoleh hipotesis

penelitian pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hipotesis yang Digunakan dalam Penelitian

Hipotesis Keterangan

1 Subjective Norm memiliki dampak positif pada Perceived

Usefulness SMS Banking

2 Subjective Norm memiliki dampak positif terhadap Image

3 Image memiliki dampak positif terhadap Perceived Usefulness SMS

Banking

4 Result Demonstrability memiliki dampak positif terhadap Perceived

Usefulness SMS Banking

5 Perceived Risk memiliki dampak negatif terhadap Perceived

Usefulness SMS Banking

6 Perceived Ease of Use memiliki dampak positif terhadap Perceived

Usefulness SMS Banking

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

63

Tabel 3.4 Hipotesis yang Digunakan dalam Penelitian Lanjutan

Hipotesis Keterangan

7 Perceived Usefulness memiliki dampak positif terhadap Intention to

Adopt / Continual Usage of SMS Banking

8 Perceived Ease of Use memiliki dampak positif terhadap Intention

to Adopt / Continual Usage of SMS Banking

Maka untuk setiap hipotesisnya didapat dari pengembangan teori dan studi

literatur, dibah ini merupakan penjelasan menganai setiap pengembangan

hipotesis yang digunakan.

H1: Subjective norm memiliki dampak posistif secara langsung pada

percieved usefulness.

TAM2 menghasilkan teori bahwa subjective norm memiliki pengaruh

positif terhadap image, karena apabila salah satu anggota dari kelompok sosial

mempercayai bahwa dengan penampilkan suatu perilaku (menggunakan SMS

Banking) akan mengakibatkan statusnya dalam akan meningkat. (Venkatesh dan

Davis, 2000).

Individu bisa saja memiliki percieved dalam menggunakan sistem tertentu

menuju kearah perbaikan kinerja (definisi dari percieved usefulness) yang secara

tidak langsung berhubungan dengan bertambahnya image. Efek identifikasi ini

terdapat dalam TAM2 yang merupakan dampak subjective norm terhadap image,

bersamaan dengan dampak dari image terhadap percieved usefulness (Cheung,

2001). Walaupun penelitian ini tidak terfokus terhadap pengaruh penerimaan

pengguna dan pengadopsian teknologi didunia kerja, konstruk subjective norm

dan image diuji dalam TAM2 bisa diaplikasikan terhadap model yang diajukan,

sehingga didapat hipotesis:

H2: Subjective norm memiliki dampak positif terhadap image.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

64

H3: Image memiliki dampak positif terhadap percieved usefulness SMS

Banking

Agarwal dan Prasad (1997) dalam studi kasus yang dilakukan oleh cheung

pada tahun 2001 menemukan korelasi antara usage intention dan result

demonstrability. Hubungan antara result demonstrability dan percieved usefulness

juga konsisten terhadap model karakteristik pekerjaan. Perlu digarisbawahi bahwa

pengetahuan merupakan dari hasil aktual aktifitas pekerjaan yang merupakan

kunci psikologis menunjang motivasi kerja sehingga didapat hipotesis sebagai

berikut:

H4: Result demonstrability memiliki dampak positif percieved usefulness SMS

Banking

Peneliti Cheung (2001) dalam studi pustakanya dari peneliti sebelumnya

yakni Bauer (1960), Webster (1969), dan Ostlund (1974) yang memperkenalkan

resiko sebagai perhitungan tambahan dalam mengadopsi informasi teknologi.

Menurut Cheung (2001) berdasarkan Bhimani, 1996; Cockburn & Wilson, 1996;

Quelch & Klein, 1996) bahwa pembatas dalam pengadopsian electronic

commerce adalah kurangnya keamanan dan privasi Hal ini menyebabkan banyak

yang melihat e-commerce merupakan aplikasi yang beresiko, sehingga didapat

hipotesis:

H5: Percieved risk memiliki dampak negatif terhadap percieved usefulness

SMS Banking

Baik TAM dan TAM2 menyebutkan bahwa PEOU merupakan determinan

langsung dari PU (Davis, 1989; Venkatesh dan Davis, 2000). Semakin kurang

usaha seseorang untuk menggunakan sistem tersebut dan semakin sering

menggunakan sistem tersebut akan meningkatkan performansi. Telah ada bukti

secara empiris yang menyebutkan bahwa PEOU secara signifikan berhubungan

dengan intention secara langsung dan tidak langsung melalui dampaknya pada

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

65

PU (Davis, 1989; Venkatesh, 1999; Venkatesh dan Davis, 2000). Agar konsisten

dengan hasil penelitian sebelumnya maka:

H6: Percieved ease of use memiliki dampak positif terhadap percieved

usefulness SMS Banking.

H7: Percieved usefulness memiliki dampak positif terhadap intention

mengadopsi SMS Banking.

H8: Percieved ease of use memiliki dampak posistif terhadap intention

mengadopsi SMS Banking.

3.2.5 Model Persamaan Struktural (SEM)

Model persamaaan struktural atau Structural Equation Model (SEM)

adalah teknik statistik multivariat dengan dua karakteristik, yaitu estimasi

terhadap hubungan depedensi yang saling berkaitan, dan mampu menggambarkan

konsep yang tidak teramati (unobserved concept) dalam hubungan tersebut, serta

menghitung pengukuran error dalam prosesnya (Hair, 1998). Sedangkan

Ferdinand (2000), SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang

memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang reltif rumit, secara

simultan. Pada dasarnya, SEM adalah kombinasi analisis dengan faktor dan

analisis regresi berganda (Ferdinand, 2000).

Imam (2006) menjelaskan secara umum, teknik SEM dapat dibedakan

menjadi dua karakteristik utama, yaitu :

1. Estimasi hubungan saling ketergantungan ganda dari banyak variabel

2. Kemampuan untuk merepresentasi konsep yang tidak teramati

(unobserved) dalam hubungan-hubungan itu dengan melibatkan ukuran-

ukuran penyimpangan (error) dalam proses estimasi.

Pemodelan penelitian menggunakan SEM dapat menjawab peranyaan

penelitian yang ersifat regresif maupun dimensional, dimana dimensional adalah

pengukuran dimensi-dimensi apa saja dari sebuah konsep. SEM dapat

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

66

menganalisa bagaimana hubungan antara variabel indikator (manifes) dengan

variabel laten, yang dikenal sebagai persamaan pengukuran (measurement

equation), serta hubungan antara variabel laten dengan variabel laten lainnya,

yang dikenal sebagai persamaan struktural (structural equation), dimana

keduanya melibatkan kekeliruan pengukuran (error) (Bachrudin dan Tobing,

2003).

3.2.5.1 Pengembangan Diagram Alur

Model teoritis pada langkah sebelumnya akan digambarkan dalam diagram

alur (path diagram), untuk mempermudah identifiasi hubungan-hubungan

kausalitas yang ingin diuji dalam bentuk persamaan. Pemodelan SEM terbentuk

oleh konstruk atau faktor, yaitu konsep-konsep dengan dasar teoritis yang cukup

menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Konstruk yang dibangun dalam diagram

alur terdiri dari 2 kelompok, yaitu (Ferdinand, 2000):

− Konstruk endogen (endogeneus construct), merupakan variabel independen

atau variabel sumber yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model.

− Konstruk eksogen (exogeneus construct), merupakan faktor-faktor yang

diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat

memprediksi satu atau beberapa konstruk lainnya, tapi konstruk eksogen

hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.

3.2.5.2 Konversi Diagram Jalur ke dalam Spesifikasi Model Pengukuran

Dalam langkah ini dilakukan, konversi spesifikasi model kedalam

rangakaian persamaan. Persamaan yang dibagun terdiri dari:

� Persamaan struktural (structural equations) untuk menyatakan

kausalitas anatar berbagai konstruk

� Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model) untuk

variabel mana yang mengukur selama konstruk, serta menentukan

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

67

serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan

antar konstruk atau variabel.

Semua variabel laten didalam penelitian ini merupakan konstruk eksogen,

sehingga pada langkah ini dilakukan pembentukan persamaan spesifikasi model

pengukuran (measurement model), serta matriks korelasi antar konstruk eksogen

(variabel laten). Pembentukan persamaan spesifikasi model pengukuran

merupakan usaha pelaksanaan SEM keseluruhan sehingga disebut confirmatory

factor analysis (Hair, 1998)

3.2.5.3 Pemilihan Matriks Input dan Teknik Estimasi

SEM hanya menggunakan matriks Varian/Kovarian atau matriks korelasi

sebagai data input keseluruhan pada estimasi yang dilakukan. Penelitian ini

enggunakan matriks kovarians sebagai input karena memiliki keunggulan dalam

menyajikan perbandingan yang valid pada sampel daripada matriks korelasi

(Ferdinand, 2000). Menurut Dillon dan Goldstein (1984) untuk data yang

memiliki unit dan skala pengukuran yang sama maka pengolahan data

menggunakan matriks kovarians. Matrik kovarians merupakan data yang dibentuk

berdasarkan rata-rata (mean corrected data). Data yang tidak memiliki unit dan

skala pengukuran yang sama, maka data perlu distandarisasi (standardized data).

Data yang distandarisasi, maka pengolahan data menggunakan matriks korelasi.

Setelah model dikembangkan dan input data dipilih, dilakukan pemilihan

program komputer dan teknik estimasi yang digunakan untuk mengolah data.

3.2.5.4 Identifikasi Masalah

Prinsip identifikasi masalah adalah mengenai ketidakmampuan dari model

yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Problem identifikasi

dapat muncul melalui gejala-gejala (Hair, 1998; Ferdinand, 2000):

− Standar error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat

besar, dan program tidak mampu menghasilakan matriks informasi

yag seharusnya disajikan.

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

68

− Muncul angka-angka yang aneh seperti adanya variasi error yang

negatif

− Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi

yang didapat (misalnya lebih dari 0.9).

Masalah terjadinya masalah identifikasi dapat diminimasi dengan

memiliki dasar teori yang kuat dalam pembentukan spesifikasi pengukuran dari

model penelitian (Hair, 1998).

3.2.5.5 Evaluasi Model

Pada langkah ini, kesesuain model dievaluasi melalui analisa terhadap uji

asumsi yang harus dipenuhi SEM, validitas, realiabilitas, dan kriteria goodness-of-

fit. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing kriteria yang digunakan

untuk mengevaluasi model estimasi melalui SEM.

3.2.5.6 Intrepretasi dan Modifikasi Model

Langkah terakhir adalah menginterpretasikan model dan memodifikasi

model bagi model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan.

Modifikasi model dilakukan dengan memberikan konstrain tambahan terhadap

model sesuai dengan indeks modofikasi, namun tetap sesuai dengan landasan teori

yang digunakan. Modifikasi dilakukan untuk mendapatkan model yang sesuai

dengan data dan memiliki nilai estimasi statistik yang signifikan.

3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Tahap ini berisi implementasi dari tahap perancangan penelitian. Karena

penelitian ini bertujuan meminta tanggapan responden, baik langsung maupun

tidak langsung. Maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei

dan wawancara serta studi dokumen. Suliyanto (2006) menyatakan bahwa teknik

pengambilan data dalam penelitian survei menggunakan alat bantu kuesioner.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari

observasi, pengisian kuesioner dan pengumpulan data sekunder.

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

69

Secara garis besar tahap ini dapat dilihat pada gambar 3.2. Dari gambar

tersebut tahap ini dimulai dengan penentuan teknik pengumpulan data yang terdiri

dari penentuan teknik sampling, penentuan obyek sampling, identifikasi sample,

penentuan jumlah sampel dan pembuatan kuisioner. Langkah berikutnya adalah

data awal dikumpulkan dan kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Jika tidak

reliabel dan tidak valid diperlukan perbaikan kuesioner, namun jika data awal

valid dan reliabel maka dapat meneruskan langkah berikutnya yakni pengumpulan

data akhir dan pengolahan data menggunakan SEM.

3.3.1. Penentuan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi yang maksimal, pada penelitian ini teknik

pengambilan non probabilitias dengan cara conveniente sampling. Dimana pada

teknik ini pengambilan informasi dilakukan pada tempat yang memungkinkan dan

paling mudah untuk memberikan informasi yang diinginkan. Adapun yang

responden harus memenuhi kriteria mahasiswa yang sedang melakukan studi di

kampus Institut Teknologi Bandung. Responden dibagi menjadi dua kelompok

untuk memudahkan yakni kelompok pertama terdiri dari mahasiswa yang sedang

melakukan studi S1 dan kelompok kedua adalah mahasiswa yang sedang

melakukan studi S2 serta S3.

Pengolahan data pada penelitian menggunakan software (Hair, 1998)

menyarankan ukuran sampel yang sesuai untuk analisis data menggunakan

metoda SEM antara 100-200. Dengan ukuran sampel minimum adalah sebanyak

5-10 observasi untuk setiap indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten

(penentuan jumlah sampel 5:1).

3.3.2. Pengumpulan Data Awal

Pengumpulan data awal dilakukan dengan tujuan menguji kelayakan

kuesioner yang disebar. Yang dimaksud layak disini adalah kuesioner tersebut

benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur, artinya responden mengerti

dan memahami pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner tersebut.

Page 26: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

70

Penyebaran kuesioner dalam tahap ini sebanyak 35 buah. Jumlah ini

mengacu pada jumlah data n diatas 30 dengan asumsi jumlah data tersebut telah

memenuhi syarat distribusi normal, sehingga dapat melakukan pengujian

reabilitas dan validitas (Hair, 1998) .

Apabila hasil pengolahan data ini tidak reliabel, maka harus dilakukan

perbaikan kuesioner. Namun bila yang terjadi sebaliknya, maka data sudah layak

dan dapat dilakukan pengumpulan data lanjutan.

3.3.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi

menggunakan koefisien korelasi dengan bantuan software SPSS. Besarnya

koefisien reabilitas yang paling baik adalah 1 dan yang paling buruk memiliki

nilai 0. Jawaban seorang cukup konsisten bila besar koefisien reliabilitas 0,6

sampai 0,9 (Hair, 1998).

3.3.4. Pengumpulan Data Akhir

Setelah kuesioner yang digunakan benar-benar valid dan reliabel, maka

dilakukan pengumpulan data lanjutan. Jumlah kuesioner yang disebar sebaiknya

melibihi jumlah minimal kuesioner yang harus disebarkan, hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi kuesioner yang tidak dapat digunakan untuk pengolahan data

selanjutnya.

3.3.5. Pengolahan Data Menggunakan LISREL

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat

bantu software, dimana tahapannya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan data mentah

Data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap kuesioner penelitian

disusun dalam matriks data mentah dengan format m x n, dimana m

menyatakan jumlah responden dan n mnyatakan jumlah pertanyaan.

2. Melakukan analisis data statistik

Page 27: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

71

Analisis data statistik meliputi analisis validitas konstruk dan rebilitas

konstruk dari variabel penelitian dengan menggunakan program LISREL

3. Melakukan analisis model struktural

Analisis model struktural menggunakan program LISREL

3.4 Analisis dan Pembahasan

Setelah pengolahan data dilakukan selanjutnya dilakukan analisis untuk

memahami dan menjelaskan hasil pengolahan secara statistik. Untuk lebih

jelasnya mengenai tahapan ke-lima pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar

3.7.

Gambar 3.7 Tahap Analisis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini, analisis dilakukan berkaitan dengan:

1. Analisis deskriptif

2. Analisis model konstruk

3. Analisis model struktural

Tahap ini adalah merupakan tahap pembahasan dari pengolahan serta berisi

interpretasi dari hasil numerik pengolahan data. Pada tahap ini diharapkan

mendapat berbagai temuan dan implikasi dari penelitian dapat terungkap.

Variabel yang diteliti akan dianalisis satu persatu untuk mendapatkan jawaban

dari tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dimana analisis tersebut dilakukan

Page 28: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas …digilib.itb.ac.id/files/disk1/631/jbptitbpp-gdl-khairanira-31517-4... · literatur diperoleh melalui buku-buku yang menunjang penelitian,

72

sesuai dengan tujuan penelitian agar menghasilkan suatu kesimpulan sebagai dari

penelitian.

Variabel yang diteliti pada penelitian ini akan dianalisis satu per satu guna

menjawab tujuan penelitian. Analisis dilakukan terhadap output LISREL 8.3,

yaitu:

1. Analisis terhadap asumsí-asumsi yang harus dipenuhi dalam teknik

statistik multivariate dengan SEM.

2. Analisis terhadap reliabilitas dari variabel manifes yang mempergunakan

metode koefisien korelasi Pearson Product Moment

3. Analisis reliabilitas dilakukan agar memastikan bahwa variabel yang

dijadikan alat ukur benar-benar handal (reliable). Uji reliabilitas ini

menggunakan metode Alpha Cronbach yang didapat melalui bantuan

program software SPSS 11.0.

3.4 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan berdasarkan hasil dari tahapan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya yang merupakan jawaban dari permasalahan serta perwujudan dari

tujuan yang dicapai dari penelitian.

Saran berguna untuk pengembangan dan perbaikan selanjutnya serta

ditujukan pada pihak yang terkait agar dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan

dimasa yang akan datang.