bab iii metode penelitian 3.1 objek...
TRANSCRIPT
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu minat
berwirausaha siswa sebagai variabel terikat dan prestasi belajar mata pelajaran
kewirausahaan sebagai variabel bebas. Objek sasaran dilakukan pada siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA) Pasundan 2 Bandung kelas XI jurusan IPS dan
IPA tahun akademik 2012-2013 yang sudah mendapatkan mata pelajaran
kewirausahaan saat kelas X.
3.2 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode yang tepat
sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan masalah yang diteliti.
Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
explanatory atau survey eksplanatory. Dalam metode survai, informasi
dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Pengertian survai
dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi
untuk mewakili seluruh populasi.
Sedangkan explanatory adalah penelitian yang menjelaskan hubungan
kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jadi metode survey
explanatory adalah metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan data dari
responden melalui kuesioner dibatasi oleh sampel penelitian yang dapat mewakili
37
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
populasi, kemudian dianalisis hubungan variabel-variabel tersebut melalui suatu
pengujian hipotesis.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber
penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173) “populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan definisi tersebut, maka populasi
merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPS dan IPA
tahun ajaran 2012-2013 di SMA Pasundan 2 Bandung yang berjumlah 268 siswa.
Tabel 3.1
Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 2 Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 17 18 35
2 XI IPS 2 16 17 33
3 XI IPS 3 18 16 34
Jumlah 51 51 102
Sumber: Data absensi SMA Pasundan 2 bandung
Tabel 3.2
Populasi Siswa Kelas XI IPA SMA Pasundan 2 Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Siswa
1 XI IPA 1 9 15 24
2 XI IPA 2 10 14 24
3 XI IPA 3 12 28 40
4 XI IPA 4 12 27 39
5 XI IPA 5 12 27 39
Jumlah 55 111 166
Sumber: Data absensi SMA Pasundan 2 bandung
38
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) “sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Sugiyono
(2010:81) menyatakan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan Moh. Nazir (2005:271)
memberikan pengertian bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi”. Setiap
subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk
menjadi sampel, agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi.
Menurut Sugiyono (2008:81), “Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu.” Maka, apa yang dipelajari dari sampel itu
kesimpulannya akan diberlakukan juga untuk populasi, untuk itu sampel dari
populasi harus benar-benar representatif.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
proportionate stratified random sampling. Menurut Sugiyono (2008:82)
“Proportionate stratified random sampling merupakan teknik yang digunakan bila
populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata
proporsional”.
Adapun perhitungan untuk menentukan jumlah sampel siswa yang akan
diteliti dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2009:78), yakni ukuran
sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi
39
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau
diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 5%.
Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
21 Ne
Nn
Dimana :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat
ditolerir (5%)
Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah seluruh siswa SMA
Pasundan 2 Bandung. Sampel diambil dari jumlah siswa kelas XI SMA Pasundan
2 Bandung, karena siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung telah mempelajari
kewirausahaan dan telah mengikuti praktek kewirausahaan.
Dengan perhitungan sampel sebagai berikut :
responden
40
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian
ini adalah 161 responden. Besarnya proporsi sampel untuk tiap kelas ini dapat
dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3
Proporsi Sampel Untuk Setiap Kelas
Kelas Jumlah
siswa
Perhitungan sampel Jumlah sampel
dibulatkan
XI IPS 1 35
22
XI IPS 2 33
20
XI IPS 3 34
21
XI IPA 1 24
15
XI IPA 2 24
15
XI IPA 3 40
25
XI IPA 4 39
24
XI IPA 5 39
24
JUMLAH 166
Sumber: Data absensi SMA Pasundan 2 Bandung (data diolah)
3.4 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur
suatu variabel. Untuk memudahkan dalam pengukuran serta pengumpulan data,
maka perlu dikemukakan batas-batas mengenai variabel atau hal-hal yang
berhubungan dengan variabel tersebut. Adapun batasan pengertian masing-masing
variabel dan indikatornya ditunjukkan pada Tabel 3.4
41
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item
Minat
berwirausaha (Y)
Minat
berwirausaha
adalah keinginan,
ketertarikan serta
kesediaan untuk
bekerja keras atau
berkemauan keras
untuk berusaha
memenuhi
kebutuhan
hidupnya dengan
perasaan senang
tanpa merasa takut
dengan resiko
yang akan terjadi,
kreatif dan
inovatif serta
senantiasa belajar
dari kegagalan
yang dialami. Isky
Fadly, et al.
(2009) dan
Santoso (1939:
19)
1. Pengun
gkapan/
ucapan
rasa
senang
1. Perasaan senang dalam
mempelajari kewirausahaan
2. Perasaan senang terhadap
kegiatan wirausaha
3. Keinginan untuk lebih
mengetahui bidang
kewirausahaan melalui
belajar
4. Keinginan untuk menjadi
seorang wirausaha
Ordinal
1, 2, 3
4, 5
6, 7, 8, 9
10, 11
2.Tindaka
n/perila
ku
5. Keputusan untuk
berwirausaha
6. Memanfaatkan potensi yang
dimiliki untuk berwirausaha
7. Keberanian dalam
menghadapi resiko dan
tantangan
8. Kemauan dan kesungguhan
untuk menjalankan usaha
12, 13
14, 15, 16
17, 18, 19,
20
21, 22, 23,
24
Prestasi Belajar
(X)
Prestasi belajar
adalah hasil
belajar yang
dicapai oleh siswa
yang berupa
penguasaan
pengetahuan atau
keterampilan yang
diwujudkan dalam
bentuk angka,
simbol, huruf,
maupun kalimat
yang diberikan
oleh guru. Syaiful
Bahri Djamarah
(1994:19) dan
Tu’u (2004:75)
Nilai yang
diperoleh
siswa
setelah
mempelajar
i mata
pelajaran
kewirausah
aan dalam
periode
tertentu
Nilai UKK mata pelajaran
kewirausahaan siswa kelas XI
SMA Pasundan 2 Bandung
Interval -
Sumber : sebagian pernyataan angket diadaptasi dari intrumen Nur Ayani
Fathonah (2012) dan Dewangga (2011).
42
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.5 Sumber dan Jenis Data
Menurut Suhasimi Arikunto (2010:172) yang dimaksud dengan sumber
data dalam penelitian adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh”. Adapun
sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
Dokumentasi SMA Pasundan 2 Bandung
Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.
Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Data primer diperoleh dari hasil angket pada siswa SMA Pasundan 2
Bandung
Data sekunder diperoleh dari dokumentasi SMA Pasundan 2 Bandung
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan untuk memperoleh data primer yang
relavan dalam masalah yang diteliti dengan menggunakan instrumen yang tepat.
Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:102) ”instrumen adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Adapun
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik kuesioner
(angket).
1. Teknik kuesioner atau angket, merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142)
2. Studi dokumenter, yaitu mempelajari dokumen-dokumen dan arsip-arsip yang
ada di SMA Pasundan 2 Bandung.
43
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari
buku, laporan ilmiah, media cetak, media elektronik dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu minat berwirausaha.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tentang minat berwirausaha.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.
Dengan menggunakan skala likert, dengan ketentuan skala jawaban sebagai
berikut:
Sangat Setuju : 4
Setuju : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat Tidak Setuju : 1
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu para siswa kelas XI SMA
Pasundan 2 Bandung.
2. Menyusun kisi-kisi angket berdasarkan indikator setiap variabel
3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan-pernyataan yang harus
dijawab oleh responden berdasarkan kisi-kisi yang dibuat.
4. Memperbanyak angket.
5. Menyebarkan angket untuk pengujian instrumen penelitian
6. Menguji instrumen penelitian
7. Menyebarkan angket
44
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8. Mengelola dan menganalisis hasil angket
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian
Agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat
ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap kuesioner yang
diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes
reliabilitas.
3.8.1 Uji Validasi Instrumen
Suharsimi Arikunto dalam Riduwan (2011:109) mengatakan “validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen”. Menurutnya, suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap
dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam uji validitas ini digunakan teknik
korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai
berikut :
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
(Riduwan, 2010: 110)
Dimana :
r hitung = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
∑ X = Jumlah skor tiap item
45
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
∑ Y = Jumlah skor total (seluruh item)
Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan
dengan pengujian taraf signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan
rumus uji t sebagai berikut :
√
√
(Riduwan, 2010:110)
Dimana :
t = nilai t hitung
r = koefisien korelasi hasil t hitung
n = jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).
Kaidah keputusan: jika t hitung > t Tabel berarti valid sebaliknya jika t hitung < t Tabel
berarti tidak valid.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh
hasil pengujian validitas alat ukur variabel minat berwirausaha yang terdiri dari 24
item didapat bahwa seluruhnya dinyatakan valid. Berikut ini disajikan hasil uji
validitas empiris kuesioner minat berwirausaha pada Tabel 3.5 berikut ini.
46
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.5
Uji Validitas Item Instrumen Penelitian
No
Item
Minat Berwirausaha
tTabel thitung Ket.
1 1,974 8,042 Valid
2 1,974 6,050 Valid
3 1,974 4,355 Valid
4 1,974 6,243 Valid
5 1,974 7,204 Valid
6 1,974 7,279 Valid
7 1,974 9,456 Valid
8 1,974 5,460 Valid
9 1,974 5,673 Valid
10 1,974 7,656 Valid
11 1,974 8,145 Valid
12 1,974 8,477 Valid
13 1,974 8,342 Valid
14 1,974 8,715 Valid
15 1,974 9,793 Valid
16 1,974 10,478 Valid
17 1,974 7,291 Valid
18 1,974 8,770 Valid
19 1,974 9,937 Valid
20 1,974 8,986 Valid
21 1,974 11,860 Valid
22 1,974 8,062 Valid
23 1,974 11,564 Valid
24 1,974 13,076 Valid
Sumber: Kuesioner penelitian, diolah.
Uji validitas variabel penelitian pada Tabel 3.5, dapat diketahui bahwa
semua butir soal dinyatakan valid, yang berarti soal tersebut layak untuk dijadikan
instrumen.
3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
47
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Suharsimi Arikunto,
2010:221). Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan
data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau
konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu
walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Adapun uji reliabilitas
instrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha.
Menurut Riduwan (2010:125) menyebutkan langkah-langkah mencari
nilai reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai berikut:
a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
Dimana:
Si
= Varians skor tiap-tiap item
ΣXi2 = Jumlah kuadrat item Xi
(ΣXi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
∑Si = S1 + S2 + S3……Sn
Dimana:
∑Si = Jumlah varians semua item
S1, S2, S3…Sn = Varians item ke 1,2,3…n
c) Menghitung varians total dengan rumus:
N
N
XtXt
St
2
2)(
48
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dimana:
St
= Varians total
ΣXt2 = Jumlah kuadrat X total
(ΣXt)2 = Jumlah X total dikuadratkan
N = Jumlah responden
d) Masukan nilai alpha dengan rumus:
St
Si
k
kr 1
111
Dimana:
r11 : Nilai reliabilitas
∑Si : Jumlah varians skor tiap-tiap item
St : Varians total
k : Jumlah item
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan
distribusi (Tabel r) untuk α=0,05. Kemudian membuat keputusan membandingkan
r11 dengan r Tabel. Adapun kaidah keputusan: jika r11 > r Tabel berarti reliabel dan r11
< r Tabel berarti tidak reliabel.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh
hasil pengujian reliabilitas alat ukur variabel minat berwirausaha pada Tabel 3.6
berikut ini.
Tabel 3.6
Uji Reliabilitas Variabel
Variabel r11 r
Tabel
Kriteria
Minat Berwirausaha 0,891 0,159 Reliabel
Sumber: Kuesioner penelitian, diolah.
49
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada Tabel 3.6 menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada variabel
penelitian adalah reliabel. Dengan kata lain semua item masing-masing variabel
dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan
pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam
penelitian ini adalah data ordinal. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data
tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval
(MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval (MSI) dalam
pengukuran minat adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval.
Langkah kerja Methods of Succesive (MSI) adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.
2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan
(menjawab) skor 1,2,3,4 yang disebut frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
Proporsi (P).
4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi
yang ada dengan proporsi sebelumnya.
5. Dengan menggunakan Tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
mengunakan Tabel ordinat distribusi normal baku.
50
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7. Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut:
))((
)()(
owerLimitAreaBelowLpperLimitAreaBelowU
pperLimitDensityofUowerLimitDensityofLSV
8. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan
rumus:
SVMinSVY 1
dimana SVMinK 1
Permasalahan yang diajukan akan dilakukan dengan menggunakan
statistik parametrik. Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari
hipotesis akan digunakan model persamaan regresi sederhana dengan alat analisis
data menggunakan software SPSS 14.0 adalah sebagai berikut:
Y = a0 + βX+ e
Dimana :
Y = Minat berwirausaha siswa
a = Konstanta
ß = Koefisien regresi
X = Prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan
e = error term
3.10 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variabel
bebas dengan variabel terikat baik secara simultan maupun secara parsial, maka
dalam suatu penelitian perlu dilakukan pengujian, dalam hal ini melalui pengujian
hipotesis. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui :
51
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.10.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel X
secara individu mampu menjelaskan variabel Y.
Uji t statistik ini menggunakan rumus :
β̂ β
β̂
Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus:
(Yana Rohmana, 2010 : 50)
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Hipotesis
H0 : β 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y
Ha : β 0 artinya ada pengaruh antara variabel X terhadap Variabel Y
2. Ketentuan
Jika t hitung < t Tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika t hitung > t Tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang
digunakan peneliti adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.
3.10.2 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan
suatu garis regresi. Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien
determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan
menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Untuk
52
Puji Fidya Astuti , 2013 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
β̀
Σ β̀
Σ
Σ
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R
2<1) dengan ketentuan sebagai
berikut:
Jika R2
semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai baik.
Jika R2
semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut
dapat dinilai kurang baik.