bab iii metode penelitian 3.1 metode...

14
20 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian berguna untuk mempermudah dalam pengambilan dan perhitungan data, sehingga data yang didapatkan berkualitas. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini data-data yang dihimpun merupakan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu Tari Nganggung dalam Ritual Adat di Desa Kenango Kabupaten Bangka. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Menurut peneliti, metode deskriptif analisis ini sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena metode deskriptis analisis membantu peneliti dalam menggambarkan dan menguraikan penyajian analisis membantu peneliti dalam menggambarkan dan menguraikan penyajian tari Nganggung dalam ritual adat Nganggung, dimana peneliti berusaha untuk mendeskripsikan dan menganalisis permasalahan tentang penelitian ini, yaitu struktur penyajian dan fungsi tari Nganggung, serta faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi tari Nganggung di masyarakat desa Kenango. Pendekatan kualitatif digunakan karena jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan secara sistematis dan aktual mengenai sifat-sifat, gejala, keadaan dan lain sebagainya mengenai objek penelitian. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai salah satu langkah yang untuk mengetahui masalah yang akan diteliti.

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

20

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian berguna untuk mempermudah dalam pengambilan dan

perhitungan data, sehingga data yang didapatkan berkualitas. Pada penelitian ini,

metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini data-data yang dihimpun

merupakan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu Tari

Nganggung dalam Ritual Adat di Desa Kenango Kabupaten Bangka.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif

memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada

saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha

mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Menurut peneliti, metode deskriptif analisis ini sangat tepat digunakan

dalam penelitian ini, karena metode deskriptis analisis membantu peneliti dalam

menggambarkan dan menguraikan penyajian analisis membantu peneliti dalam

menggambarkan dan menguraikan penyajian tari Nganggung dalam ritual adat

Nganggung, dimana peneliti berusaha untuk mendeskripsikan dan menganalisis

permasalahan tentang penelitian ini, yaitu struktur penyajian dan fungsi tari

Nganggung, serta faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi tari Nganggung di

masyarakat desa Kenango.

Pendekatan kualitatif digunakan karena jenis penelitian yang peneliti

lakukan adalah jenis kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan secara

sistematis dan aktual mengenai sifat-sifat, gejala, keadaan dan lain sebagainya

mengenai objek penelitian. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai

salah satu langkah yang untuk mengetahui masalah yang akan diteliti.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

21

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Partisipan, Subjek dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan atau subjek penelitian ini adalah penduduk masyarakat desa

Kenango wilayah Kabupaten Bangka. Mengerucut pada tokoh seni yang terdapat

di Bangka yang berkaitan langsung dengan keberadaan tari Nganggung, yaitu

bapak Wahar Saxsono selaku pencipta tari Nganggung.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kenango Kabupaten Bangka Provinsi

Bangka Belitung. Alasan dipilihnya lokasi tersebut karena ritual adat Nganggung

berkembang di desa ini dan peneliti tertarik dengan ritual adat Nganggung yang

divisualisasikan sebagai tarian yang diberi nama Tari Nganggung.

3.3 Instrumen Penelitian dan Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen

penelitian. Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk

memperoleh data-data yang berbeda-beda. Bentuk instrumen ini berupa

pedoman-pedoman, bagi pedoman observasi dan pedoman wawancara yang

dituangkan ke dalam bentuk catatan untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Dalam penelitian kualitatif, tidak adanya pilihan lain dari pada menjadikan

manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala

sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan instrumen untuk melakukan sebuah

pengamatan terhadap masalah dan kondisi terhadap objek yang akan di teliti.

Pedoman observasi tersebut berupa lembaran pengamatan terhadap proses

kegiatan pada subjek penelitian dan rencana pelaksanaan penelitian di desa

Kenango. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti

mengamati secara langsung tentang struktur penyajian tari Nganggung, fungsi

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

22

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tari Nganggung dalam ritual adat nganggung, dan eksistensi tari Nganggung di

tengah-tengah masyarakat desa Kenango Kabupaten Bangka.

Teknik observasi ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang

diperlukan, terutama yang berkaitan dengan permasalahan yang telah disebutkan

sebelumnya, sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam menyusun hasil laporan

penelitian ini.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data dan informasi

serta menjadi acuan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan

dengan rumusan masalah penelitian, yaitu tentang struktur penyajian tari

Nganggung, fungsi tari Nganggung dalam ritual adat Nganggung, dan eksistensi

tari Nganggung di tengah-tengah masyarakat desa Kenango Kabupaten Bangka.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengatahui jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan sebagai salah satu data yang

dibutuhkan dalam proses penyusunan skripsi ini. Narasumber yang dijadikan data

primer adalah Bapak Wahar Saxsono selaku pencipta tari Nganggung serta

beberapa tokoh warga yang mengerti tentang ritual ada Nganggung untuk

dijadikan narasumber data sekunder. (Pedoman wawancara dapat dilihat pada

lampiran)

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan

penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori

yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan

hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk

diteliti secara lebih mendalam.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada

dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah

ditentukan sebelumnya. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara

sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode

atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

23

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring

perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-

media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype.

Ada beberapa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam

menggunakan metode interview adalah sebagai berikut:

1. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya

sendiri

2. Bahwa apa yang ditanyakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya

3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertnyaan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

peneliti (Sugiyono, 2009 :194)

Melalui teknik wawancara ini diharapkan peneliti memperoleh informasi yang

lengkap dan menjaring data tentang fungsi, struktur penyajian dan proses

pertunjukan Tari Nganggung.

Observasi Wawancara dilakukan kepada bapak Wahar Saxsono pada proses

pengumpulan data yang dilakukan dari bulan desember 2016 sampai dengan bulan

mei 2017. Wawancara yang dilakukan dengan bapak Wahar yaitu mengenai

proses awal terciptanya tari Nganggung, sturktur penyajia tari Nganggung,

struktur gerak, kostum, musik, properti dan faktor-faktor eksistensi tari

Nganggung. Data yang didapat peneliti langsung dari bapak Wahar Saxsono

dengan wawancara secara langsung dan wawancara melalui e-mail dan pesan

singkat.

Wawancara kedua dilakukan dengan ibu Syarifa Oerip pada bulan januari

2017, peneliti mendatangi rumah ibu Syarifa yang berada dijalan Kampung

Gabek. Wawancara yang dilakukan mengenai adat Nganggung. Hasil wawancara

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

24

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang didapat adalah asal usul adat Nganggung, struktur penyajian ritual adat

Nganggung, serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam adat Nganggung. Ibu Syarifa

Oerip yang sudah berumur 85 tahun merupakan salah satu saksi hidup sebagai

warga yang sudah sejak lama menyaksikan secara langsung adat Nganggung yang

terdahulu hingga perubahan-perubahan/pergeseran adat yang terjadi di era saat ini.

Bapak Pardi adalah narasumber ketiga yang peneliti wawancara untuk

mendapatkan data tentang terciptanya tari Nganggung. Bapak Pardi merupakan

rekan bapak Wahar Saxsono saat menciptakan tari Nganggung. Bapak Pardi

menjelaskan bahwa tarian ini merupakan visualisasi dari adat Nganggung serta

menjelaskan struktur penyajian tari dan adat Nganggung. Wawancara dilakukan

pada bulan Januari 2017 dengan peneliti secara langsung menemui beliau di

kediamannya di desa Lampur.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena

melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data

observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat

digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan

data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk

mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini

juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar.

Melalui teknik observasi ini diharapkan peneliti memperoleh informasi

atau data yang lengkap dan menjaring data tentang fungsi, struktur penyajian dan

faktor eksistensi Tari Nganggung.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan

langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data

yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis.

Analisis serta pengkajian ini dilakukan dengan cara menganalisis berbagai foto

yang telah ada atau memang direncanakan untuk diambil/dipotret pada saat

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

25

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi maupun wawancara Data dokumentasi yang dikumpulkan berupa

catatan pribadi tentang Tari dan Ritual Nganggung, foto serta rekaman video

mengenai proses pertunjukan Tari Nganggung.

4. Studi Pustaka

Mencari data yang diperlukan melalui sumber-sumber tertulis, catatan

penelitian kepustakaan berupa buku-buku, tulisan-tulisan (literatur, skripsi) dan

sumber-sumber lainnya yang relevan dengan judul dan masalah yang dikaji.

Teori-teori pendukung ini merupakan acuan landasan dalam merumuskan masalah

dan menganalisis data penelitian yang akan diurai dalam sebuah penelitian baru

sebagai bahan kajian selanjutnya. Dengan mempelajari beberapa literature,

diharapkan peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam penyusunan dan

pemecahan masalah dari objek penelitian ini.

3.4 Prosedur Penelitian

1. Langkah-langkah Penelitian

a. Persiapan Penelitian

1) Menentukan Judul Penelitian

Penentuan judul penelitian bertujuan untuk menentukan pelaksanaan

penelitian selanjutnya, menentuka rumusan masalah yang akan diteliti dan

kajian teoritis untuk mendapatkan data serta metode yang akan digunakan.

2) Penyusunan Proposal Penelitian

Penyusunan proposal penelitian bertujuan untuk mengetahui langkah awl

pemaparan konsep penelitian yang akan dilakukan. Pengajuan proposal

kepada dean skripi untuk mendapatkan persetujuan dan perbaikan dalam

teknik penulisan maupun isi penulisan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

26

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Observasi Awal

Setelah proposal disetujui oleh dewan skripsi, peneliti melakukan

observasi. Sebelum peneliti melakukan penelitian, ada baiknya peneliti

melakukan observasi awal. Mengingat letak atau lokasi penelitian yang

memiliki jarak tempuh yang jauh dengan tempat kuliah peneliti. Observasi

awal bertujuan untuk mengetahui medan yang akan didatangi, maka peneliti

haru melakukan survey tempat atau lokasi penelitian.

4) Membuat Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dimaksudkan agar peneliti memiliki acuan tentang

hal-hal yang akan ditanyakan dan berhubungan dengan permasalahan tari

Nganggung dala ritual adat Nganggung. Selain itu, dibuatnya pedoman

wawancara, supaya peneliti bisa fokus, mendapatkan data yang sangat jelas,

serta tidak meleceng dari apa yang akan diteliti.

b. Pelaksanaan Penelitian

1) Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

bulan Mei. Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil observasi,

wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di desa Kenago

Kabupaten Bangka. Narasumber yang diwawancarai untuk memperoleh

bahan penelitian adalah sebagai berikut: Wahar Saxsono, Syarifa Oerip,

Nurul Susanto S.Ag, Pardi, Rianki.

2) Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data, untuk memperoleh data yang akurat peneliti

menitikberatkan pada sumber literatur dan pendapat guna memperkuat hasil

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

27

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian analisis dan pengolahan data dilakukan setelah seluruh data

terkumpul.

3) Proses Bimbingan

Pada tahap proses bimbingan ini, peneliti melakukan konsultasi dengan

maksud memperbaiki dan menyempurnakan skripsi pada pembimbing I dan

pembimbing II.

4) Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah seluruh data terkumpul,

kemudian diolah dan dianalisis.

c. Kegiatan Akhir Peneltian

Pada tahap ini penelitian melakukan penyusunan laporan penelitian

dengan struktr penulisan dalam bentuk skripsi yang berpedoman pada

pedoman penulisan karya ilmiah UPI.\

3.5 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan istilah yang digunakan menghindari slah

pengertian atau penafsiran daei judul penelitian yang diusung “Tari Nganggung

dalam Adat Nganggung di Desa Keango Kabupaten Bangka” maka perlu adanya

penjelasan tersendiri tentang arti dan makna judul tersebut. Peneliti membatasinya

melalui pengertian di bawah ini.

Tari Nganggung merupakan tarian Sepintu Sedulang yang sengaja

diciptakan, karena waktu itu (1987) belum ada tarian khusus untuk menyambut

tamu agung yang berkunjung ke Bangka. Ritual adat Nganggung yang diperingati

pada 1 Muharram 1431 H, menandakan pergantian tahun bagi seluruh umat Islam

di seluruh dunia untuk menyambut dan merayakan datangnya 1 Muharram ini.

Nganggung adalah kegiatan membawa makanan dari rumah masing-masing

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

28

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan dulang. Namun ada juga sebagian kecil dari masyarakat

yang menggunakan rantang. Makanan yang dibawa dapat berupa aneka kue, atau

buah-buahan, atau boleh juga nasi lengkap dengan lauk pauknya.

Tradisi Nganggung adalah budaya yang sudah mendarah daging bagi

masyarakat di negeri serumpun sebalai ini. Setiap hari-hari besar keagamaan

seperti 1 Muharram, Maulid Nabi, isro’ Mi’roj, Nuzul Qur’an, Idhul Adha, Idul

Fitri, selalu dirayakan dengan tradisi Nganggung. Waktu pelaksanaan Nganggung

biasanya bervariasi, tidak mutlak harus sama antara satu desa dengan desa yang

lain, tergantung kesepakatan bersama antara penduduk desa masing-masing.

Biasanya acara dimulai dengan siraman rohani berupa pengajian dan

ceramah keagamaan. Beberapa pengumuman penting pun dapat disampaikan di

sini. Kemudian acara dilanjutkan dengan do’a bersama. Setelah itu acara ditutup

dengan makan bersama sambil saling bersilaturrahim dengan sahabat dan kerabat.

Selain untuk menyambut dan merayakan hari-hari besar keagamaan, nganggung

juga dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan, seperti gubernur, bupati atau

tamu kehormatan lainnya. Untuk menghormati tamu yang datang. biasanya

masyarakat menyambut dan menjamu tamu secara bergotong royong yaitu dengan

tradisi Nganggung. Dengan tradisi ini kita dapat menunjukkan rasa solideritas,

kepedulian, kebersamaan, gotong royong dan selalu menjaga serta menjalin tali

kekeluargaan dan hubungan silaturrahim antara sesama.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

29

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Skema/alur Penelitian

Bagan 3.1

Tahapan Penelitian

Sumber: Sugiyono, 2014:346

Memilih Situasi Sosial

(Place, Actor, Activity)

Observasi Deskriptif

Analisis Domain

Observasi Penelitian

Mencatat Hasil

Observasi dan

Wawancara

Observasi Terfokus

Analisis Taksonomi Observasi Terseleksi

Analisis

Kompensional

Analisis Tema

Menulis Laporan Penelitian Kualitatif

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

30

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

a. Memilih situasi sosial yang terdiri dari tiga komponen, yaitu place

merupakan tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang

berlangsung, actor merupakan pelaku atau orang-orang yang sedang

memainkan peran tertentu, dan activity merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh actor dalm situasi yang berlangsung.

b. Observasi Partisipan merupakan kegiatan peneliti yang terlibat dengan

kegiatan sehari-hari dengan orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian.

c. Mencatat Hasil Observasi dan Wawancara. Kegiatan ini merupakan

kegiatan peneliti dalam menghimpun data.

d. Observasi Deskriptif, kegiatan ini merupakan kegiatan peneliti dengan

mengumpulkan data awal dari hasil apa yang peneliti lihat, dengar, dan

dirasakan.

e. Analisis Domain merupakan kegiatan peneliti dalam memperoleh

gambaran yang umum dan menyeluruh dari objek/penelitian atau situasi

soaial, hal demikian diperoleh dari beberapa pertanyaan yang penelti

berikan kepada actor atau narasumber.

f. Observasi Terfokus merupakan kegiatan peneliti merumuskan beberapa

masalah agar masalah lebih dipersempit dan terfokus.

g. Analisis Taksonomi merupakan kegiatan peneliti dalam memfokuskan

masalah yang akan diambil dalam penelitian, masalah yang telah

difokuskan, dijabarkan lebih terperinci untuk mengetahui struktur

internalnya.

h. Observasi Terseleksi merupakan kegiatan dimana peneliti telah

menguraikan fokus masalah yang te;ah ditemukan, sehingga data akan

lebih terperinci.

i. Analisis Kompensial merupakan kegiatan peneliti yang mencari spesifik

data, pada tahap ini peneliti melakukan hal tersebut berdasarkan dengan

hasil observasi wawancara.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

31

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j. Analisis Tema merupakan kegiatan peneliti yang menghubungkan antara

domain dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan aspek yang diteliti,

selanjutnya dinyatakan dalam judul penelitian.

k. Tahap Akhir yaitu menulis laporan, peneliti akan menuliskan keseluruhan

hasil penelitian berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan.

3.7 Analisis Data

Bagan 3.2

Siklusanalisis data

Keterangan :

a. Data Collection

Pengumpulan data atau menghimpun data dengan cara melakukan

observai langsung ke Desa Kenango Kabupaten Bangka sebagai lokasi

penelitian. Kemudian peneliti melakukan wawancar langsung kepada

Bapak Hamid selaku Ketua Adat di Desa Kenango, selanjutnya melakukan

wawancara kepada pencipta Tari Nganggung Bapak Wahar Saxsono dan

Bapak Pardi.

Data

collection

Data

reduction

Data display

Verification

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

32

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Data Reduction

Reduksi data merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk

menganalisis data yang diperoleh dari lapangan. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya

bila diperlukan. Sugiyono (2014:7). Hasil dari observasi dan wawancara

tersebut, peneliti merangkum data dari data collection yaitu sebagai

berikut:

Pertunjukan Tari Nganggung terdiri dari:

a) Jumlah penari 7 orang pria dan 5 orang wanita

b) Untuk pria menggunakan properti dulang dengan tutupnya,

payung, tombak berambu

c) Untuk wanita menggunakan properti tipaq sirih lengkap dengan

isinya, bokor berisi beras kunyit dan bunga-bungaan

d) Kostum

e) Penari boleh dari kalangan apapun

c. Data Display

Data Display menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya. Berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Pada kegiatan

ini peneliti menyjikan hasil data Reduction kedalam bentuk deskrpsi.

a) Pada pertunjukan tari Nganggung jumlah penari 7 orang pria dan 5 orang

wanita, sedangkan pada saat ini tarian tersebut bisa ditarikan dengan

jumlah pria kurang dari 7 orang. Dalam tarian ini penari pria membawa

dulang dengan tutupnya, payung, tombak berambu dan 4 orang penari

wanita membawa bokor yang berisi beras kunyit dan bunga-bungaan,

sedangkan satu penganti wanita yang berada di depan penari wanita

lainnya membawa Tipaq Sirih lengkap dengan isinya. Kostum yang

digunakan penari pria adalah stanjak, baju telok belanga, span panjang

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/31003/6/S_STR_1304874_Chapter3.pdf · 22 Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO

33

Fariska Maulidya, 2017 TARI NGANGGUNG DALAM ADAT NGANGGUNG DI DESA KENANGO KABUPATEN BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gobor-gobor yang dominan warna biru gelimbik/ungu, sedangkan kostum

wanita terdiri dari tekuloq, baju kurung panjang, selendang silang, pending

kain, teratai, kain songket yang didominan dengan warna ungu muda atau

merah es.

d. Verification

Pada kegiatan ini peneliti menarik kesimpulan dari data-data yang

ditemukan. Berdasarkan hasil dari data collection, data reduction, dan

data display maka dapat disimpulkan bahwa Pertunjukan Tari Nganggung

berawal dari adat istiadat masyarakat Desa Kenango yaitu ritual

Nganggung yang kemudian digambarkan melalui sebuah gerak tari dengan

visualisasi ritual nganggung penari membawa dulang seolah

menggambarkan masyarakat Desa Kenango yang sedang nganggung

bergotong royong membawa dulang.