bab iii deskripsi wilayah a. gambaran umum kota malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/bab...

21
49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1. Sejarah Kota Malang Kota Malang seperti kota-kota lain di Indonesia baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemperintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard dan kawasan sekitar dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya. Sementara penduduk pribumi bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan tersebut sekarang bagai monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di tempat tersebut untuk bernostalgia. 52 Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, lahan pertanian berubah menjadi perumahan dan industri. Kota Malang terus berkembang hingga saat ini menjadi Kota Pendidikan dan wisata, karena sangat terkenal potensi alamnya. “MALANG KUCECWARA” 52 http://malangkota.go.id/sekilas-malang/sejarah-malang/, diakses pada tanggal 17 April 2018, pukul 10.55 WIB.

Upload: others

Post on 17-Jun-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

49

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Kota Malang

1. Sejarah Kota Malang

Kota Malang seperti kota-kota lain di Indonesia baru tumbuh dan

berkembang setelah hadirnya pemperintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di

rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan

diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard dan

kawasan sekitar dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa

lainnya. Sementara penduduk pribumi bertempat tinggal di pinggiran kota dengan

fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan tersebut sekarang bagai

monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga

Belanda yang pernah bermukim di tempat tersebut untuk bernostalgia.52

Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota

Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakatpun

semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan.

Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun

bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan

sangat pesat, lahan pertanian berubah menjadi perumahan dan industri. Kota

Malang terus berkembang hingga saat ini menjadi Kota Pendidikan dan wisata,

karena sangat terkenal potensi alamnya.

“MALANG KUCECWARA”

52 http://malangkota.go.id/sekilas-malang/sejarah-malang/, diakses pada tanggal 17 April 2018,

pukul 10.55 WIB.

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

50

Artinya, Tuhan menghancurkan yang bathis, menegakkan yang benar

Semboyan “Malang Kucecwara” dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya

KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah

“MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU”

yaitu terjemahan dari :

“MALANG NOMINATOR, SURSUMMOVEOR”

Yang disyahkan dengan “Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027”.

Semboyan baru itu diusulkan oleh Almarhum Prof.DR. R.Ng.Poernatjaraka, dan

erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada zaman Ken Arok.53

2. Letak Geografis

Gambar 3.1 Peta Kota Malang

Sumber : Pemerintahan kota malang.go.id

53 http://malangkota.go.id/sekilas-malang/makna-lambang/, diakses pada tanggal 17 April 2018,

pukul 10.55 WIB.

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

51

Kota Malang yang terletak pada ketinggian antara 440 – 667 meter diatas

permukaan air laut, merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur

karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Letaknya yang berada ditengah-

tengah wilayah Kabupaten Malang secara astronomis terletak 112,06° – 112,07°

Bujur Timur dan 7,06° – 8,02° Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso Kabupaten

Malang;

2. Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang Kabupaten

Malang;

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji Kabupaten

Malang;

4. Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang.54

Serta dikelilingi gunung-gunung :

1. Gunung Arjuno di sebelah Utara

2. Gunung Semeru di sebelah Timur

3. Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat

4. Gunung Kelud di sebelah Selatan

Kota Malang memiliki luas 110.06 Km². Kota dengan jumlah penduduk

sampai awal tahun 2017 sebesar 894.782 jiwa. Etnik Masyarakat Malang terkenal

religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya

sebagai Arek Malang (AREMA).

54http://malangkota.go.id/sekilas-malang/geografis/, diakses pada tanggal 18 april 2018, pukul

11.02 WIB.

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

52

Komposisi penduduk asli berasal dari berbagai etnik (terutama suku Jawa,

Madura, sebagian kecil keturunan Arab dan Cina). Kekayaan etnik dan budaya

yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang ada.

Salah satunya yang terkenal adalah Tari Topeng, namun kini semakin terkikis

oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan gaya kesenian

Jawa Tengahan (Solo, Yogya), Jawa Timur-Selatan (Ponorogo, Tulungagung,

Blitar) dan gaya kesenian Blambangan (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo,

Banyuwangi). 55

Masyarakat Malang sebagian besar adalah pemeluk Islam kemudian Kristen,

Katolik dan sebagian kecil Hindu dan Budha. Umat beragama di Kota Malang

terkenal rukun dan saling bekerja sama dalam memajukan Kotanya. Bangunan

tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak jaman kolonial antara lain

Masjid Jami (Masjid Agung), Gereja (Alun2, Kayutangan dan Ijen) serta Klenteng

di Kota Lama. Malang juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan

banyaknya Pesantren dan Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh

Nusantara.

3. Kondisi Fisiografis

Kota Malang masuk di dalam Zona Pegunungan Selatan, terdiri dari

dataran tinggi yang dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Beberapa

puncak pegunungan tersebut adalah Gunung Arjuno (3,399 m) dan Gunung

Anjasmoro (2,277 m) di bagian utara, Pegunungan Kapur (650 m) di bagian

selatan, Gunung Kawi (2,625 m) dan Gunung Kelud (1,731 m) di bagian barat,

serta Gunung Bromo (2,392 m) dan Gunung Semeru (3,676 m) di bagian timur.

55http://malangkota.go.id/sekilas-malang/sejarah-malang/, diakses pada tanggal 18 April 2018, pukul 11.04 Wib.

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

53

Lereng gunung tersebut membentuk perbukitan yang melandai mengarah ke Kota

Malang. Kota Malang juga dialiri sungai seperti Sungai Brantas, Sungai Bango,

Sungai Metro, dan Sungai Amprong.

a. Daerah Dataran Tinggi

Daerah dengan ketinggian antara 200 – 499 meter dari permukaan air laut.

Penyebaran Daerah wilayah dataran tinggi meliputi daerah kecamatan Klojen,

Sukun, Lowokwaru, Blimbing dan Daerah Kecamatan Kedungkandang bagian

barat. Tingkat kemiringan di dataran tinggi cukup bervariasi, di beberapa tempat

merupakan suatu daerah dataran dengan kemiringan 2 – 5º, sedang dibagian

lembah perbukitan rata-rata kemiringan 8 – 15% .

Keadaan Fisik. Material dasar wilayah dataran tinggi batuannya terdiri

dari alluvial kelabu bahan induk dari endapan batuan sedimen.Daerah dataran

tinggi beriklim tropis, menurut klasifikasi Koppen digolongkan dalam tipe iklim

tropis AW. Berdasarkan pada curah hujan rata-rata tahunan temperatur, musim

hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai Pebruari sedangkan musim

kemarau pada bulan Mei sampai September. Sedangkan curah hujan rata-rata di

daerah dataran tinggi antara 1000 - 1500 mm/th dengan keadaan angin di dataran

tinggi rata-rata arah angin pada bulan Oktober - April bertiup dari arah barat laut

dan bersifat basah/ penghujan. Dan untuk Bulan April - Oktober bertiup dari arah

tenggara angin bersifat kering/kemarau. Endapan yang terjadi di dataran tinggi

relatif tipis sehingga tidak mempengaruhi aktivitas kehidupan. Matahari terbit

antara pukul 5.15 - 5.30 WIB dan terbenam pukul 17.17 - 17.3b.

b. Daerah Perbukitan

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

54

Daerah dengan ketinggian antara 500 - 999 m dari permukaan laut. Daerah

Perbukitan Rendah adalah daerah yang reliefnya relatif datar, dengan beda

ketinggia nantara 5 - 25 m, yang terdapat pada ketinggian 200 - 499 m dpal.

Penyebaran daerah perbukitan wilayah Kota Malang dengan ketinggian antara 500

- 999 m di atas permukaan air laut yang terdapat di bagian timur Kecamatan

Kedungkandang. Daerah berbukit ini memanjang dari utara keselatan dengan

permukaannya bergelombang yaitu Gunung Buring.

Daerah perbukitan rata-rata mempunyai kemiringan lereng antara 15 - 40º.

Bentuk daerah perbukitan merupakan bukit-bukit angkatan dengan batuan tuff

vulkan dan batu pasir (land stone) yang luas. Keadaan fisik berupa perbukitan

dengan komplek perumahan Buring Hill dan Perumahan Buring satelit dan ladang

penduduk. Iklim. Daerah perbukitan beriklim tropis dengan type iklim tropis AW.

0 WIB.

4. Kondisi Klimatologi

Kota Malang memiliki iklim tropis seperti mayoritas wilayah lain di

Indonesia, dengan suhu rata-rata setiap bulan pada tahun 2007 tercatat antara

22.9°C sampai 24,1°C, dimana suhu maksimumnya mencapai 31,8°C dan suhu

minimumnya adalah 19,0°C. Namun tercatat pada tahun 2014 kenaikan rata-rata

suhu udara di Kota Malang melonjak pada angka 29,0°C dikarenakan semakin

padatnya jumlah penduduk. Rata-rata kelembaban Kota Malang berkisar pada

79%-85%, dengan kelembaban maksimumnya adalah 99% dan kelembaban

minimumnya mencapai 37%.

Layaknya daerah-daerah lainnya di Indonesia Kota Malang mengikuti

perubahan dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan hasil

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

55

pengamatan Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Karangploso,

musim kemarau dimulai pada Bulan Juni-November dan musim hujan dimulai

pada Bulan November- Mei. Tercatat curah hujan relatif tinggi terjadi pada Bulan

Februari, Maret, dan April. Sedangkan curah hujan relatif rendah terjadi pada

Bulan Juni dan September, dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1493

mm/tahun. Kecepatan angin maksimum di Kota Malang terjadi pada Bulan

Agustus, September, dan Juni.

5. Pembagian Wilayah Administratif

Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Administratif Kota Malang

No Kecamatan Kelurahan

1

Klojen

1. Kel. Bareng

2. Kel. Kasin

3. Kel. Sukoharjo

4. Kel. Oro-oro Dowo

5. Kel. Klojen

6. Kel. Rampal celaket

7. Kel. Kidul Dalem

8. Kel. Penanggungan

9. Kel. Kauman

10. Kel. Samaan

11. Kel. Gading Kasri

2

Blimbing

1. Kel. Balearjosari

2. Kel. Arjosari

3. Kel. Polowijen

4. Kel. Purwodari

5. Kel. Blimbing

6. Kel. Pandanwangi

7. Kel. Purwantoro

8. Kel. Bunulrejo

9. Kel. Kesatrian

10. Kel. Polehan

11. Kel. Jodipan

3

Kedung

Kandang

1. Kel. Kotalama

2. Kel. Mergosono

3. Kel. Bumiayu

4. Kel. Wonokoyo

5. Kel. Cemorokandang

6. Kel. Kedung Kandang

7. Kel Lesanpuro

8. Kel. Sawojajar

9. Kel. Madyopuro

10. Kel. Buring

11. Kel. Arjowinangun

12. Kel. Tlogowari

4

Sukun

1. Kel. Ciptomulyo

2. Kel. Gadang

3. Kel. Kebonsari

4. Kel. Bandungrejosari

5. Kel. Sukun

6. Kel. Bakalan Krajan

7. Kel. Pisangcandi

8. Kel. Karang basuki

9. Kel. Bandulan

10. Kel. Mulyorejo

11. Kel. Tanjungrejo

5

Lowokwaru

1. Kel. Tasikmadu

2. Kel. Tunggul wulung

3. Kel. Tlogomas

4. Kel. Merjosari

5. Kel. Dinoyo

6. Kel. Sumbersari

7. Kel. Ketawanggede

8. Kel. Jatimulyo

9. Kel. Tunjungsekar

10. Kel. Mojolangu

11. Kel. Tulusrejo

12. Kel. Lowokwaru

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

56

Sumber:http://malangkota.go.id

6. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Kota Malang menurut data yang dikeluarkan BPS Kota

Malang yakni mencapai angka 856.410 jiwa, dengan komposisi 422.276 jiwa

untuk penduduk laki-laki dan 434.134 jiwa untuk penduduk perempuan. Jika

dilihat dari penyebarannya, diantara 5 kecamatan yang ada Kecamatan

Lowokwaru (194.521 jiwa) memiliki penduduk terbanyak, kemudian diikuti oleh

Kecamatan Sukun (191,513 jiwa), Kecamatan Kedungkandang (188.175 jiwa),

Kecamatan Blimbing (178.564 jiwa), dan terakhir Kecamatan Klojen (103.637

jiwa). tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kota Malang 2016

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

57

Sumber: Kota Malang Dalam Angka 2017

Data dari tabel di atas, menunjukkan bahwa persebaran penduduk di Kota

Malang merata di tiap kecamatan. Kecamatan Lowokmaru memang menjadi

kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dibandingkan kecamatan lainnya.

Hal ini terlebih karena kecamata lowolmaru menjadi pusat perkembangan dan

pembangunan di Kota Malang. Selain itu, di Kecamatan ini juga terdapat banyak

perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta. Kondisi ini tentunya menjadikan

Kecamatan Lowokwaru banyak dihuni oleh para pendatang yang didominasi oleh

para mahasiswa dari luar Kota Malang.

7. Visi dan Misi Kota Malang

Dalam rangka mendukung terwujudnya visi RPJMD Kota Malang Tahun

2013-2018 maka visi dan Misi BAPPEDA Kota Malang tidak lepas dari Visi dan

Misi Kota Malang, adapun Visi,Misi Kota Malang periode 2013- 2018 dijadikan

rujukan adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Kota malang Sebagai Kota

Bermartabat”. Selain Visi tersebut di atas sebagai semangat dari pembangunan

Kota Malang periode 2013-2018 adalah kepedulian terhadap wong cilik dimana

hal ini mempunyai arti bahwa seluruh aktivitas dan program pembangunan di

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kedungkandang 93.609 94.566 188.175

2 Sukun 95.128 96.385 191.513

3 Klojen 49.338 54.299 103637

4 Blimbing 88.454 90.110 178.564

5 Lowokwaru 95.747 98.774 194.521

Jumlah 422.276 434.134 856.410

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

58

Kota Malang harus benar-benar membawa kemaslahatan bagi Wong Cilik. Dan

seluruh hasil pembangunan di Kota Malang harus dapat dinikmati oleh Wong

Cilik di Kota Malang. Adapun Visi tersebut diatas mengejawentahkan istilah

MARTABAT.

Isitilah MARTABAT adalah istilah yang merujuk pada harga diri

kemanusiaan, yang memiliki arti kemuliaan. Sehingga dengan visi “Menjadikan

Kota Malang sebagai Kota Bermartabat” diharapkan dapat terwujud suatu kondisi

kemuliaan bagi Kota Malang dan seluruh masyarakatnya.Untuk dapat disebut

sebagai Kota BERMARTABAT, maka akan diwujudkan Kota Malang yang

aman, tertib, bersih, dan asri, dimana masyarakat Kota Malang adalah masyarakat

yang mandiri, makmur, sejahtera, terdidik, dan berbudaya, serta memiliki nilai

relegiusitas yang tinggi dilandasi dengan sikap toleransi terhadap perbedaan-

perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat, dengan Pemerintah Kota

Malang yang Bersih dari KKN dan sungguh-sungguh melayani masyarakat.

Sehingga, Kota Malang secara umum kan memiliki keunggulan-

keunggulan dan berdaya saing tinggi untuk dapat menempatkan diri sebagai kota

yang terkemukadengan berbagai prestasi di berbagai bidang. Selain itu Visi

BERMARTABAT dapat menjadikan akronim dari beberapa prioritas

pembangunan ang menunjuk pada kondisi-kondisi yang hendak diwujudkan

sepanjang periode 2013-2018 , yakni : BERsih, Makmur, Adi, Religius-toleran,

Terkemuka, Aman, Berbudaya, Asri, dan Terdidik.

Dalam rangka mewujudnya visi sebagaimana tersebut diatas, maka Misi

pembangunan Kota Malang Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

59

1) Menciptakan Masyarakat Yang Makmur, berbudaya dan terdidik

Berdasarkan Nilai-Nilai Spiritual yang Agamais, Toleran dan Setara;

2) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Adil, Terukur dan

Akuntabel;

3) Mengembangkan Potensi Daerah yang Berwawasan Lingkungan yang

Berkesinambungan, Adil dan Ekonomis;

4) Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kota Malang Sehingga

Bisa Bersaing di Era Global;

5) Meningkatkan kualitas Kesehatan Masyarakat Kota Malang Baik Fisik,

maupun mental untuk menjadi masyarakat yang Produktif;

6) Membangun Kota Malang sebagai Kota Tujuan Wisata yang aman,

Nyaman dan Berbudaya;

7) Mendorong Pelaku Ekonomi Sektor Informal dan UKM Agar Lebih

Produktif dan Kompetitif;

8) Mendorong Produktifitas Industri dan ekonomi Skala Besar yang Berdaya

Saing, Etis dan Berwawasan Lingkungan;

9) Mengembangkan Sistem Transportasi Terpadu dan Infrastruktur yang

Nyaman Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.

8. Tri Bina Cita

Dalam salah satu Sidang Paripurna Gotong Royong Kotapraja Malang

pada tahun 1962 ditetapkan Kota Malang sebagai :56

1. Kota Pelajar / Kota Pendidikan

2. Kota Industri

56 http://malangkota.go.id/sekilas-malang/tri-bina-cita/, diakses pada tanggal 9 April 2018, pukul

11.12 WIB.

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

60

3. Kota Pariwisata

Ketiga pokok tersebut menjadi cinta-cita masyarakat Kota Malang yang harus di

bina. Oleh karena itu kemudian disebut:

“TRIBINA CITA KOTA MALANG”

Kota Malang sebagai Kota Pendidikan merupakan potensi daerah yang memiliki

daya saing baik di tingkat regional maupun nasional. Dalam era globalisasi dunia

pendidikan menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi perubahan yaitu

dengan adanya tuntutan masyarakat memperoleh fasilitas pendidikan yang baik

dan berkualitas. Upaya yang dilaksanakan adalah dengan menciptakan visi dan

misi pendidikan Kota Malang, menjalin mitra dengan lembaga perguruan tinggi

baik dalam bidang pengkajian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

maupun dalam pengembangan kualitas Kota Malang pada umumnya.

Kota Malang terdapat berbagai sekolah, kampus perguruan tinggi,

lembaga pendidikan non formal atau tempat-tempat kursus, serta sejumlah pondok

pesantren. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang cukup

memadai seperti tempat pemondokan, toko buku, super market, plaza, pusat

pelayananan kesehatan masyarakat serta fasilitas penunjang lainnya yang tak

kalah penting adalah adanya angkutan umum (transpotasi) yang tersedia ke

penjuru kota (memiliki 25 jalur), yang menghubungkan 3 (tiga) terminal yang ada

di Kota Malang, yaitu terminal Arjosari (arah Surabaya), terminal Gadang (arah

Blitar), terminal Landungsari (arah Jombang/Kediri).

B. Pemerintah Daerah Kota Malang

1. Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

61

Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang, terdiri atas 1

sekretariat dan4 bidang:

a. Bidang Informasi Publik (IP)

b. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI)

c. Bidang Aplikasi Informatika (Aptika)

d. Bidang Pos dan Telekomunikasi (Postel)

2. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informatika

Visi :

Terwujudnya Kota Malang INFORMATIF (Inovatif, Fleksibel, Original, Maju,

Terukur, Integritas,Faktual).

Misi :

1. Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional

dan memiliki integritas moral yang tinggi.

2. Mengoptimalkan Sistem Layanan Kepemerintahan (e-Government) yang

terintegrasi.

3. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik

komunikasi lancar dan informasi benar dalam rangka meningkatan kapasitas

layanan publik yang dapat dipertanggungjawabkan.

4. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat serta Mengembangkan Kemitraan,

dan Lembaga Komunikasi dalam Penyebaran Informasi Publik berbasis

Kearifan Lokal.

5. Mewujudkan profesionalisme Layanan Pos dan Telekomunikasi.

3. Sasaran dan Tujuan Dinas Komunikasi dan Informatika

Untuk mewujudkan visi dan misi yang diinginkan, perlu ditetapkan tujuan

yang mengarah pada titik sasaran yang akan dicapai dengan tetap mengacu pada

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

62

pernyataan visi dan misi serta dengan memperhatikan isu-isu strategis. Adapun

tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Aparatur yang mempunyai kompetensi

di bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

2. Meningkatkan komitmen dan integritas Aparatur yang tinggi dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang Teknologi Informasi Komunikasi

(TIK).

3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang didukung oleh sarana/prasarana

yang memadai dan data yang menunjang.

4. Pengembangan Master Plan e-Government Kota Malang

5. Pembangunan sistem layanan kepemerintahan yang terintegrasi dan memiliki

interoperabilitas dalam layanan publik secara online (e-Citizen, e-Licensing

dan e-Bussines)

6. Peningkatan Sistem Keamanan Komunikasi dan Informatika

7. Pengembangan dan Pelayanan Informasi Publik dalam mendukung

Keterbukaan Informasi Publik

8. Peningkatan kualitas pengelolaan, penyebaran dan pemerataan informasi

publik

9. Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)

10. Peningkatan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi melalui Media Massa

maupun Media komunikasi lainnya serta Kemitraan Media.

11. Percepatan Pembangunan National Broadband Network serta penataan dan

pengendalian proses perijinan menara telekomunikasi

12. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di bidang Telekomunikasi

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

63

Atas dasar tujuan yang diinginkan tersebut, maka ditetapkan 5 (lima) titik-titik

sasaran yang akan dituju sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas Aparatur pemerintah yang kompeten dan profesional

2. Pengembangan Sistem Layanan Pemerintahan secara elektronik

3. Penyediaan sarana prasarana

4. Meningkatkan penerapan dan peningkatan kualitas layanan aplikasi

egovernment pada layanan publik

5. Pengembangan Sistem Aplikasi Informatika yang terintegrasi

6. Meningkatkan keberagaman aplikasi dan konten yang aman dan sehat bagi

masyarakat

7. Meningkatkan Pengolahan informasi dan Dokumentasi melalui peningkatan

layanan Pengaduan dan Pengolahan konten website

8. Peningkatan kualitas layanan informasi melalui penyediaan Daftar Informasi

Publik sesuai Standar Layanan Informasi Publik

9. Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat melalui penyediaan,

penyebaran dan pemanfaatan informasi secara mandiri

10. Meningkatkan peran lembaga komunikasi dan kemitraan media dalam

penyebaran informasi.

11. Penyediaan Saluran Serat Optik Bersama bawah Tanah (Ducting Bersama)

12. Pembentukan Unit Pelayanan Teknis atau Badan Usaha Milik Daerah di bidang

telekomunikas

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

64

4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

65

Gambar Bagan 3.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

5. Daftar Nama Pejabat di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

66

6. Kantor Lembaga ULP Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang

Page 19: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

67

Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah unit

organisasi non struktural yang bertugas untuk menangani pekerjaan pengadaan

barang/jasa Pemerintah Daerah secara terintegrasi dan terpadu sesuai ketentuan

peraturan perundang- undangan.

Maksud pembentukan ULP sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan pengadaan

barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah.

Tujuan pembentukan ULP untuk :

a.menjamin proses pengadaan barang/jasa terlaksana lebih terintegrasi/terpadu,

efektif, efisien, transparan dan akuntabel sesuai dengan tata nilai pengadaan;

b. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

SKPD/Unit Kerja;

c. menjamin persamaan kesempatan, akses, dan hak bagi Penyedia Barang/Jasa

agar tercipta persaingan usaha yang sehat;

d. menjamin proses pengadaan barang/jasa dilakukan oleh aparatur yang

profesional; e. membantu terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik; dan f.

meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada masyarakat.

Susunan organisasi ULP terdiri dari :

1. Kepala;

2. Sekretariat membawahi : Staf Pendukung.

3. Kelompok Kerja, terdiri dari : 1) Kelompok Kerja Pengadaan Barang; 2)

Kelompok Kerja Pengadaan Pekerjaan Kontruksi; 3) Kelompok Kerja Pengadaan

Jasa Konsultasi; 4) Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Lainnya;

Page 20: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

68

7. Profil Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan

Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan

sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi

ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara

elektronik. ULP/Pejabat Pengadaan pada Kementerian/Lembaga/Perguruan

Tinggi/BUMN yang tidak membentuk LPSE dapat menggunakan fasilitas LPSE

yang terdekat dengan tempat kedudukannya untuk melaksanakan pengadaan

secara elektronik.

Selain memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan

barang/jasa secara elektronik LPSE juga melayani registrasi penyedia barang dan

jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangkutan.

Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat,

memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring

dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna

mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa

pemerintah.

Dasar hukum pembentukan LPSE adalah Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010

tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya

diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan

pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan

Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik juga wajib memenuhi persyaratan

Page 21: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang 1 ...eprints.umm.ac.id/42466/4/BAB III.pdf · monumen yang menyimpan kenangan dan menjadi daya tarik keluarga-keluarga Belanda

69

sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Lpse Kota Malang dibentuk tahun 2011 semenjak peraturan walikota dibuat

kantor LPSE terletak di Kantor terpadu Kota malang dan dinaungi oleh LPSE

Kota Malang, LPSE kota Malang terdiri dari kepala UPT, staff LPSE yang

meliputi helpdesk dan tenaga verifikator.

Kantor LPSE kota Malang terletak di lantai 3 kantor terpadu, LPSE berfungsi

sebagai wadah dalam proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, didalamnya

terdapat SPSE, yaitu sistem pengadaan barang secara elektronik, LPSE akan

menaungi SPSE, dalam proses mekanisme pengadaan barang dan jasa.

Struktur organisasi LPSE Kota Malang

Gambar 3.3 bagan Struktur LPSE Kota Malang.

Sumber: LPSE Kota Malang

Dalam gambar tersebut Kepala UPT LPSE bertindak sebagai ketua pelaksana

pengadaan barang dan jasa dimana kepala LPSE yang memimpin, kedua yaitu

wakil ketua sebagai peran peganti kepala UPT LPSE yang member

Kepala UPT LPSE

Wakil Kepala UPT LPSE Staff LPSE

helpdesk Verifikator