bab iii
TRANSCRIPT
7/16/2019 BAB III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-5634fb2c4ec76 1/7
BAB III
METODE PENELITIAN
Pengambilan sampel dilakukan dengan melihat data dari catatan medik (CM), data
diambil periode 1 januari 2009 – Juli 2012. Metode penelitian yang dilakukan adalah
Deskriptif Retrospektif.
BAB IV
7/16/2019 BAB III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-5634fb2c4ec76 2/7
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Data hasil penelitian menunjukkan jumlah pasien hernia bochdalek di RSUD
Dr. Moewardi pada tahun 2009 – 2012 sebanyak 5 kasus. Berikut gambaran data
penderita hernia bochdalek berdasarkan jenis kelamin, umur, gejala dan tanda,
perawatan post operasi di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2009 – Juli 2012.
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi penderita hernia bochdalek di RSUD Dr. Moewardi
pada tahun 2009 – Juli 2012
Tahun Jumlah kasus Presentase
2009 0 0 %
2010 1 20 %
2011 1 20 %
2012 3 60 %
Jumlah 5 100 %
Diagram 4.1 Presentase frekuensi penderita hernia bochdalek di RSUD Dr. Moewardi
pada tahun 2009 – juli 2012
0 % 20 %
20 %60 %
2009
2010
2011
2012
7/16/2019 BAB III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-5634fb2c4ec76 3/7
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi penderita hernia bochdalek berdasarkan jenis kelamin di
RSUD Dr.Moewardi pada tahun 2009 – Juli 2012
No Jenis kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 2 40 %
2 Perempuan 3 60 %Total 5 100 %
Diagram 4.2. Presentase frekuensi penderita hernia bochdalek berdasarkan jenis kelamin di
RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2009 – Juli 2012
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi penderita hernia bochdalek berdasarkan usia di RSUD
Dr.Moewardi pada tahun 2009 – Juli 2012
Usia Jumlah (persentase)
< 6 bulan 4 (80 %)
>6 bulan 1 (20 %)
Jumlah 5 (100%)
40 %
60 %
Laki - laki
Perempuan
7/16/2019 BAB III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-5634fb2c4ec76 4/7
Diagram 4.2. Presentase frekuensi penderita hernia bochdalek berdasarkan usia saat penderita
datang ke Rumah sakit di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2009 – Juli 2012
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi penderita hernia bochdalek berdasarkan gejala dan tanda di
RSUD Dr.Moewardi pada tahun 2009 – Juli 2012
No Gejala dan tanda Jumlah Persentase
1 Sesak 5 100 %2 Muntah 1 20 %
3 Sianosis 2 40 %
4 Batuk 1 20 %
Tabel 4.4. distribusi frekuensi penderita hernia bochdalek berdasarkan hasil perawatan post
operasi di RSUD Dr.Moewardi pada tahun 2009 –
Juli 2012
No Hasil perawatan post operasi Jumlah Persentase
1 Hidup 2 40 %
2 Meninggal 3 60 %
Total 5 100 %
80 %
20 %
< 6 bulan
> 6 bulan
7/16/2019 BAB III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-5634fb2c4ec76 5/7
Diagram 4.4. Persentase frekuensi penderita hernia bochdalek berdasarkan hasil perawatan
post operasi di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2009 – Juli 2012
B. Pembahasan
Jumlah penderita hernia bochdalek di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2009 – Juli
2012 sebanyak 5 kasus. Penderita hernia bochdalek terbanyak pada tahun 2012 yaitu 3 kasus, pada tahun 2011 yaitu 1 kasus, pada tahun 2010 yaitu 1 kasus, dan pada tahun 2009 tidak
ditemukan kasus. Ini sesuai dengan tinjuan pustaka yang mengatakan insidensi terjadinya
hernia bochdalek pada neonatus tercatat antara 1 : 2000 – 5000 .
Menurut Jenis kelamin didapatkan perempuan sebanyak 3 kasus, dan laki-laki
sebanyak 2 kasus, dimana menurut tinjauan pustaka lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan dengan perbandingan 1,5 : 1.
Distribusi menurut kelompok umur pada saat pasien datang dengan keluhan sesak,
umur < 6 bulan sebanyak 4 kasus dan > 6 bulan sebanyak 1 kasus. Ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang mengatakan bahwa hernia bochdalek paling banyak dijumpai pada bayi dan
anak-anak.
Dari 5 kasus hernia bochdalek di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, gejala dan tanda
yang sering dirasakan oleh penderita adalah sesak nafas (100 %), sianosis (40 %), muntah
(20%), dan batuk (20%). Ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang mengatakan bahwa gejala
dan tanda yang sering muncul adalah sesak nafas (distres pernafasan), muntah dan sianosis.
Dari 5 kasus yang sudah dilakukan tindakan operasi penutupan defek hernia
bochdalek dan telah menjalani perawatan post operasi, dimana yang hidup 2 anak dan yangmeninggal 3 anak. Ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang mengatakan bahwa kematian
40 %
60 % Hidup
Meninggal
7/16/2019 BAB III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-5634fb2c4ec76 6/7
setelah operasi repair hernia bochdalek disebabkan oleh sirkulasi fetus yang menetap,
bersamaan dengan hipoplasia paru. Keadaan membaik setelah operasi selama 12 – 24 jam,
kemudian di ikuti perburukan keadaan secara tiba-tiba. Hal ini dikenal dengan honeymoon
period.
7/16/2019 BAB III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-5634fb2c4ec76 7/7
BAB V
KESIMPULAN
1. Hernia Bochdalek adalah defek kongenital diafragma bagian posterolateral yang
menyebabkan hubungan antara kavum thoraks dengan kavum abdomen, sehingga
terjadi protusi organ intra abdomen ke kavum thoraks.
2. Insidensi hernia Bochdalek berkisar 1 dari 2000 – 4000 kelahiran hidup dengan
perbandingan jenis kelamin laki-laki : perempuan 1,5 : 1, merupakan 8% dari seluruh
anomali kongenital mayor, serta terbanyak timbul di daerah sebelah kiri.
3. Manifestasi klinis: distres pernapasan ( Apgar score rendah) merupakan manifestasi
klinis hernia diafragmatika yang dapat terjadi segera setelah lahir atau timbul 24- 48
jam setelah periode stabil.
4. Tatalaksana yang dilakukan meliputi terapi medikamentosa, suportif, dan koreksi pembedahan untuk mengembalikan organ abdomen yang terdapat di dalam rongga
dada ke abdomen.
5. Bahwa kematian setelah operasi repair hernia bochdalek disebabkan oleh sirkulasi
fetus yang menetap, bersamaan dengan hipoplasia paru. Keadaan membaik setelah
operasi selama 12 – 24 jam, kemudian di ikuti perburukan keadaan secara tiba-tiba.