bab iii
TRANSCRIPT
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 1/11
14
BAB III
LANDASAN TEORI
Setiap peralatan yang dioperasikan (suatu mesin) untuk menjalakan
fungsinya maka dipengaruhi oleh faktor - faktor yang dapat mengakibatkan
kerusakan. Kerusakan itu disebabkan oleh atau tidak adanya suatu usaha
perawatan dan perbaikan terhadap komponen - komponen mesin atau bagian -
bagian mesin yang beroperasi tersebut. Sehingga hal ini perlu adanya tindakan
perwatan dan perbaikan. Tidak menutup kemungkinan pada mesin tersebut
mengalami aus atau rusak sehingga perlu diganti dengan yang baru sebab
apabila hanya diperbaiki beberapa saat akan rusak kembali.(Daryanto, 2002)
3.1 Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu cara untuk menunjang aktivitas yang diperlukan
untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan atau mesin beserta
komponen - komponen yang ada didalam agar tetap dapat berfungsi dengan baik
seperti kondisi sebelumnya.
Beberapa tujuan perawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menjaga agar mesin dan komponen-komponen dapat bekerja secara
optimal.
b. Menunjang agar umur elemen-elemen mesin atau alat dan komponen-
komponennya agar tetap produktif.
c. Mencegah terjadinya kemacetan pada komponen - komponen elemen mesin
yang bergerak.
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 2/11
15
3.1.1 Perawatan Berkala
Pada setiap kendaraan bermotor wajib melakukan perawatan berkala
yang bertujuan agar mobil yang kita pakai nyaman untuk dikendarai dan
berumur panjang. Perawatan berkala dilakukan berdasarkan jarak tempuh atau
jam terbangnya sudah mencapai batas yang disesuaikan oleh standar pabrikan
untuk dilakukan perawatan berkala. Pada setiap kali perawatan berkala, ada
komponen - komponen yang harus diganti dan dibersihkan dan ada juga
komponen - komponen yang harus diperiksa. (Daryanto, 2002)
3.1.2 Jenis - Jenis Perawatan
Secara umum kalau ditinjau dari segi waktu pelaksanaan pekerjaan
perawatan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Perawatan yang direncanakan
Yaitu perawatan yang diorganisasikan dan dilakukan dengan pemikiran
kemasa depan, atau perawatan sesuai dengan rencana yang telah dilakukan
sebelumnya.
b. Perawatan yang tidak direncanakan
Yaitu perawatan yang perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah
akibat yang tidak diinginkan (perawatan darurat).
Dalam hal ini penggunaan dari perawaatan tersebut tergantung dari
beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1. Umur mesin atau peralatan beserta yang ada didalamnya.
2. Tingkat frekuensi pemakaian alat atau mesin.
3. Kesiapan suku cadang.
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 3/11
16
4. Kemampuan tenaga kerja perawatan untuk bekerja dengan cepat dengan
teknik mendukung
3.2 Beberapa Cara Untuk Menambahkan Tenaga Engine
Umumnya pada internalcombustin engine, besarnya tenaga mesin
tergantung dari volume silider mesin yang menentukan banyaknya udara yang
masuk ke dalam ruang bakar. Berdasarkan hal tersebut beberapa cara yang
berbeda digunakan untuk menambah out put mesin, antara lain : (Hand Book
Hino FM 260 Ti, 2007)
1. Memperbesar volume silider : cara ini yang paling banyak di gunakan, tetapi
menyebabkan berat mesin juga bertambah, sehingga tidak banyak
memperbaiki perbandingkan berat dan tenaga.
2. Menaikan putaran maksimum putaran mesin : putaran konvensional terbatas
kira - kira 6000 rpm, hal ini di sebabkan oleh bertambahnya kerugian gesek
dan getaran.
3. Memasang turbocharger : Pengisian udara ke dalam silinder di padatkan,
sehingga banyak udara yang di perlukan untuk pembakaran ekstra bahan
bakar dapat di tambah lebih besar, sehingga menghasilkan out put lebih
besar.
3.3 Sejarah Singkat Perkembangan Turbocharger
Turbocharger pertama kali dikembangkan oleh Dr Albert J.Buchi di
Swiis Pada Tahun 1909 - 1912 di mesin diesel turbocharger. Tetapi saat itu
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 4/11
17
tidak didukung oleh kalangan otomotif di lingkungannya. Kemudian pada era
1930-an, Turbocharger mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
General Electric ( GE ) mulai mengembangkan turbocharger pada
perlengkapan militer yang di produksinya. Dari situ, GE juga mulai
mengembangkan aircooler ( sekarang dikenal dengan nama intercooler ).
Setelah hamper 50 tahun turbocharger didesain untuk mesin dengan
kapasitasbesar, akhir pada tahun 1950, cliff garet mulai mengembangkan
turbocharger yang dapat digunakan pada mesin - mesin berkapasitas kecil,
seperti mesin kendaraan penumpang. Garret waktu itu dikenal sebagai innovator
turbocharger yang paling handal, dimana ia mulai memperhatikan teknologi itu
secara mendalam sampai pada teknologi metalurginya. Misalnya inovasi seal
dengan kemampuan yang baik, sudut radial turbin dan sentrifugal turbin
compressor .
Garret adalah pendiri perusahaan Gareet Boosting Engine System yang
dikenal sebagai learder didalam industri turbocharger. Dengan semakin
berkembangnya teknologi dan semakin fleksibelnya aplikasi turbocharger pada
kendaraan apapun, pada era 1970-an turbocharger mulai dikenal pada dunia
motor sport.
3.4 Turbocharger Pada Hino FM 260 Ti
3.4.1 Pengertian Turbocharger
Turbocharger adalah pompa udara yang di desain untuk menggunakan
energi bahan bakar dalam gas buang yang tidak terpakai. Gas buang tersebut
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 5/11
18
menggerakan turbine wheel yang menjadi satu dengan compressor wheel
melalui turbine exhaust gas buang. Compressor wheel digerakkan pada
kecepatan tinggi mendorong udara yang bertekanan masuk ke dalam silinder.
Karena turbocharger menggunakan energi yang terbuang dari gas buang, maka
out put mesin dapat bertambah dengan sedikit tenaga yang hilang. Prinsip
kerjanya adalah merubah energi panas / kalor dari gas buang menjadi energi
mekanis untuk menaikan tekanan udara yang masuk ke intake manifold ( saluran
masuk udara bilas ).
Turbocharger di lengkapi dengan waste gate valve untuk mengontrol
tekanan udara yang masuk ( boost preessure ) dan ada juga yang dilengkapi
dengan intercooler untuk menurunkan temperatur udara.
Intercooler merupakan suatu alat yang berfungsi untuk melepas kalor.
Intercooler biasanya dipakai untuk mendinginkan udara keluaran dari
supercharger atau turbocharger. Temperatur udara keluaran turbocharger diatas
120°C, tergantung dari tekanan ( boost ) yang dihasilkan maka dari itu,
temperatur udara yang sangat tinggi sudah pasti memiliki kerapatan yang sangat
rendah sehingga pembakaran yang terjadi didalam silinder kekurangan oksigen
sehingga menyebabkan kemampuan unjuk kerja engine menurun. Dari sinilah
muncul pemikiran untuk membuat kerapatan udara yang masuk kedalam silinder
bertambah agar kandungan oksigennya kaya. Maka pada motor bakar yang
dilengkapi sepercharger atau turbocharger harus disertai dengan penambahan
intercooler.
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 6/11
19
Gambar 3.1 turbocharger
Sumber : Turbocharger And How it Works
3.4.2 Cara Kerja Turbocharger
Gas hasil pembakaran di buang melalui exhaust gas dan memutar turbine
wheel, turbine wheel dapat berputar karena ada 2 sebab :
1. Terdorong oleh gas buang hasil pembakaran dari mesin,
2. Disebabkan oleh energi kinetik dari gas buang itu sendiri.
Turbine wheel tersebut terhubung langsung dengan compressor wheel
melalui poros ( impeller shaft ) yang mana ini mengakibatkan apabila turbine
wheel tersebut berputar maka compressor wheel tersebut juga berputar. Akibat
dari perputaraan compressor wheel tersebut udara terhisap masuk melalui air
cleaner ( saringan udara ), udara yang terhisap di teruskan dan disalurkan
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 7/11
20
melalui air discharger menuju ke intake manifold ( saluran masuk udara bilas )
dan di teruskan ke ruang bakar.
Gambar 3.2. Cara Kerja Turbocharger
Sumbur : Perawatan dan Pemeliharaan Turbocharger
Hand Book Isuzu
3.4.3 Komponen Utama Turbocharger
Turbocharger terdiri dari tujuh komponen utama yaitu :
1. Turbine wheel
2. Turbine housing
3. compressor wheel
4. compressor housing
5. Center Housing
6. Seal dan bearing
7. Waste Gate Valve dan Actuator
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 8/11
21
Penjelasan dari masing – masing komponen adalah :
1. Turbine wheel dan compressor wheel
Turbine whell dan compressor wheel di pasangkan pada poros yang
sama. Gas bekas dari Exhaust Manifold Mengalir ke turbin wheel dan tekanan
bekas gas pembakaran memutar turbin wheel. Bila turbine wheel berputar,
maka compressor wheel juga akan berputar ini akan mengakibatkan udara luar
terhisap melalui air cleaner dan dimampatkan masuk kedalam silinder. Karena
turbin wheel terhubungan langsung dengan gas bekas pembakaran maka turbine
whell menjadi panas. Oleh karena itu bahan dari konstruksi turbocharger
tersebut harus tahan terhadap panas yang tinggi, dan dibuat dari paduan bahan
yang memiliki daya tahan panas yang tinggi dalam hal ini bahan yang digunakan
adalah ultra heat resistant alloy.
2. Turbine housing dan compressor housing
Turbine housing dan Compressor housing yaitu sebagai penopang atau
rumahan dari turbine wheel dan compressor whell
3. Center Housing
Untuk mencenterkan turbocharger yang dipasang ke bagian mesin
sebagai satu unit yang dengan pemasangannya menggunakan baut melalui
center housing
4. Seal dan bearing
Seal berfungsi sebagai perapat antara komponen yang satu dengan yang
lain agar tidak terjadi kebocoranantara. Sedangkan bearing berfungsi sebagai
center impeller shaft agar turbine wheel dan compressor wheel berputar.
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 9/11
22
3.Waste Gate Valve dan Actuator
Turbocharger menghasilkan output yang tinggi dengan adanya daya
tekan dari aliraan udara yang masuk kedalam silinder - silinder, tetapi bila boost
Pressure ( Tekanan udara yang dikompresikan oleh compressor wheel )
meningkat terlalu tinggi maka daya oksplosif yang ditimbulkan oleh pembakaran
akan menjadi sangat besar dan mesin tidak mampu menahan tekanan
tersebut.oleh karena itu boos pressure dikontrol oleh Actuator dan waste gate
valve. waste gate valve terdapat di dalam turbin housing. tujuannya untuk
mengatur tekanan udara yang dikompresikan. Ketika katup itu membuka,
sebagian dari gas buang tidak melalui turbin wheel dan mengalir langsung ke
pipa gas buang melalui waste gade. membuka menutupnya waste gate dikontrol
oleh actuator
Gambar . 3.3. komponen Turbocharger
Sumber : Turbocharger and how it works
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 10/11
23
Gambar 3.4. Wastegates
Sumber : Turbocharger and how it works
Gambar 3.5 Actuator
Sumber : Turbocharger and how it works
3.5 Sistem Pelumasan Dan Pendinginan Pada Turbocharger
1.Sistem Pelumasan
Untuk melumasi full – floting bearing di dalam center housing, oli mesin
disalurkan dari oil inlet pipe dan sirkulasi di antara bearing – bearing. oli ini
mengalir melalui oil outlet dan kembali ke oil pan.
5/16/2018 BAB III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55ab55ae47863 11/11
24
Gabar 3.6 system pelumasan turbocharger
Sumber : Perawatan dan Pemeliharaan Turbocharger Isuzu, 2005
2.Sistem Pendingin
Turbocharger didinginkan oleh air pendingin mesin. Air pendingin
dikirim dari housing thermostat dan masuk kedalam coolant channal melalui
coolant inlet pipe, kemudian dari turbocharger kembali ke water pump melalui
coolant outlet pipe
Gambar 3.7 system pendingin
Sumber : Perawatan dan Pemeliharaan Turbocharger Isuzu, 2005