bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/55678/44/#7 bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dalam Penelitian ini, Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai
tolak ukur dalam membandingkan pengaruh suatu variable. Adapun hasil dari
penelitian terdahulu menjadi tolak ukur tidak terlepas dari Topik Penelitian yang
dibuat. Tabel 2.1 berikut menunjukkan hasil-hasil dari penelitian terdahulu
mengenai keputusan pembelian :
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Judul Variabel Alat Analisis Hasil penelitian
1 Pengaruh Sikap, Norma
Subjektif, Dan Gaya
Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian
Handphone Asus Di
Gamezone Computer
Mega Mall Manado
Kapantouw, C. dan
Mandai, S. L.
(2015)
Sikap
(X1)
Norma Subjektif
(X2)
Gaya Hidup (X3)
Keputusan
Pembalian (Y)
Teknik
Pengumpulan
data:
Kuesioner,
Wawancara,
dan
Observasi
Teknik
Analisis :
Regresi
berganda
Jumlah
Sampel : 80
gaya hidup memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan
pembelian produk
handphone Asus di
Gamezone Computer
Mega Mall Manado.
2 Pengaruh Gaya Hidup
Terhadap Keputusan
Pembelian Handphone
Merek
Blackberry Di Kota
Sungai Penuh Jambi
Satria, E. (2013)
Gaya Hidup (X)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Teknik
Pengumpulan
data:
Kuesioner,
Teknik
Analisis :
Regresi
berganda
Jumlah
Sampel : 100
Gaya hidup terhadap
positif terhadap
keputusan pembelian
handphone merek
blackberry di kota sungai
penuh jambi
8
No Judul Variabel Alat Analisis Hasil penelitian
3 Pengaruh kualitas
produk dan harga
terhadap keputusan
pembelian smartphone
pada store mall bintaro
exchange
Arianto, N dan Adzmi,
F. A. (2016)
Kualitas Produk
(X1)
Harga
(X2)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Teknik
Pengumpulan
data:
Kuesioner
Teknik
Analisis :
Regresi
berganda
Jumlah
Sampel : 100
Kualitas produk
berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian smartphone
pada store mall bintaro
exchange
4 Pengaruh gaya hidup
terhadap keputusan
pembelian handphone
iphone di kota malang
Syafrudin (2016)
Gaya hidup (X)
Keputusan
pembelian
(Y)
Teknik
Pengumpulan
data:
Kuesioner
Teknik
Analisis :
Regresi linier
berganda
Jumlah
Sampel : 100
Gaya hidup berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian handphone
iphone di kota malang
5 Pengaruh kualitas
produk dan citra merek
(brand image) terhadap
keputusan pembelian
smartphone Samsung
galaxy J
Aryaty, D dan
Budiatmo, A (2016)
Kualitas produk
(X1)
Citra merek (X2)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Teknik
Pengumpulan
data:
kuesioner
Teknik
Analisis :
Regresi
berganda
Jumlah
Sampel : 120
kualitas produk
berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian smartphone
galaxy J.
6 Pengaruh Kualitas
Produk, Harga dan
Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian
Handphone Blackberry
(Studi Kasus
Blackberry Center
Veteran Padang)
Yazia, V. (2014)
Kualitas Produk
(X1)
Harga
(X2)
Iklan
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Teknik
Pengumpulan
data:
Kuesioner
Teknik
Analisis :
Regresi
berganda
Jumlah
Sampel : 100
Kualitas produk
berpngaruh positif
terhadap keputusan
pembelian handphone
blackberry pada center
veteran padang.
9
No Judul Variabel Alat Analisis Hasil penelitian
7 Pengaruh kepercayaan
merek, kualitas produk,
dan gaya hidup
terhadap keputusan
pembelian iphone
(studi pada mahasiswa
dan mahasiswi di
Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta)
Pandu’u, S. D (2017)
Kepercayaan
Merek
(X1)
Kualitas Produk
(X2)
Gaya hidup
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Teknik
pengumpulan
data :
Kuesioner
Teknik
Analisis data :
Regresi linier
berganda
Jumlah
Sampel : 100
Kepercayaan merek,
kualitas produk, dan gaya
hidup secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian iphone pada
Universitas Sanata
Yogyakarta.
8 Pengaruh gaya hidup
dan persepsi kualitas
produk terhadap
keputusan pembelian
Smartphone Android
merek Samsung (studi
kasus pada Mahasiswa
S1 Manajemen
Angkatan 2012-2014
Universitas Negeri
Surabaya)
Oktaviana, A. P. dan
Setiyo, B. (2015)
Gaya Hidup (X1)
Persepsi Kualitas
Produk
(X2)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Teknik
pengumpulan
data :
Kuesioner,
Observasi,
Dokumentasi,
dan Studi
Literatur
Teknik
Analisis data :
Regresi linier
berganda
Jumlah
Sampel : 161
Gaya hidup dan persepsi
kualitas produk
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian pada
Smartphone Android
merek Samsung pada
Mahasiswa S1
Angakatan 2012-2014
Universitas Negeri
Surabaya
9 Pengaruh iklan,
Persepsi harga, Citra
merek, dan
kepercayaan merek
terhadap keputusan
pembelian Smartphone
Android Sony Xperia (
Studi pada Mahasiswa
Konsumen Pengguna
ponsel Android merek
sony Xperia di kota
malang )
Pradana, D. A. (2013)
Iklan
(X1) Persepsi
Harga
(X2)
Citra Merek
(X3) Kepercayaan
merek
(X4)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Teknik
pengumpulan
data :
Observasi
lapangan,
wawancara,
dan studi
dokumentasi
Teknik
Analisis data :
Regresi linier
berganda
Jumlah
Sampel : 180
Pengaruh iklan, persepsi
harga, citra merek, dan
kepercayaan merek
secara simultan, parsial,
dan dominan terhadap
keputusan pembelian
Android Sony Xperia
10
No Judul Variabel Alat Analisis Hasil penelitian
10 Pengaruh kualitas
produk, Kepercayaan
merek, dan word of
mouth terhadap
keputusan pembelian
Smartphone Samsung
di Surabaya
Arista, E. E.
(2016)
Kualitas produk
(X1)
Kepercayaan
merek
(X2)
Word of mouth
(X3)
keputusan
pembelian
(Y)
Teknik
pengumpulan
data :
Kuesioner
Teknik
Analisis data :
Regresi linier
berganda
Jumlah
Sampel : 74
Kualitas produk,
kepercayaan merek, dan
word of mouth
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian
11 Pengaruh merek produk
dan gaya hidup
terhadap keputusan
pembelian smartphone
samsung pada
mahasiswa program
studi manajemen
Universitas
Muhammadiyah
Malang
Prasetiyo, H (2016)
merek produk
(X1)
gaya hidup
(X2)
keputusan
pembelian
(Y)
Teknik
pengumpulan
data :
Kuesioner
Teknik
analisis data :
Regresi linier
berganda
Jumlah
sampel : 100
Gaya hidup berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian smartphone
pada mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah Malang
12 Pengaruh gaya hidup
dan kelompok referensi
terhadap keputusan
pembelian pada
mahasiswa S1 fakultas
ilmu administrasi
angkatan 2014 dan
2015 Universitas
Brawijaya Malang yang
membeli dan
menggunakan
smartphone iphone
Apriyandani, Yulianto,
dan Sunarti (2017)
Gaya hidup
(X1)
Referensi
kelompok
(X2)
Keputusan
pembelian
(Y)
Teknik
pengumpulan
data :
kuesioner
Teknik
analisis data :
Regresi linier
berganda
Jumlah
sampel : 100
Semua variable bebas
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian dan gaya
hidup berpengaruh
dominan terhadap
keputusan pembelian.
Berdasarkan Tabel 2 diatas, Perbedaan yang mendasar dalam penelitian ini
terletak pada objek penelitian. Pada penelitian ini akan menggunakan
Smartphone Samsung sebagai objek. Pada penelitian Satria, E (2013)
menggunakan Smartphone Blackberry sebagai objek. Sehingga persamaan
dalam penelitian ini dan penelitian terdahulu yaitu sama-sama mengkaji
11
variabel gaya hidup, kepercayaan merek, dan kualitas produk yang
mempenggaruhi terhadap keputusan pembelian.
B. Landasan Teori
1. Perilaku Konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen merupakan proses aktifitas dalam melakukan
pembelian produk/jasa demi memenuhi keinginan. Hal ini menjadi
dasar konsumen sebelum membeli, mengavaluasi, dan memilih
produk/jasa. Perilaku konsumen adalah studi bagaimana induvidu,
kelompok dan organisasi memilih menggunakan dan menempatkan
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan mereka (Kotler dan Keller, 2009;214). Perilaku
konsumen merupakan studi tentang unit pembelian dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, kosumsi, dan pembuangan
barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen, 2002;6). Sebelum
melalukan penelitian penting untuk memahami perilaku konsumen.
b. Model perilaku konsumen
Seseorang membeli suatu produk tertentu atau membeli pada
perusahaan tertentu merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan atau organisasi dalam menentukan desain produk,
saluran distribusi, harga dan program promosi yang efektif.
Konsumen memilikki karakteristik yang berbeda-beda dan ada yang
12
memilikki kesamaan oleh karena itu perusahaan harus memahami
konsumen agar dapat memasarkan produknya dengan baik. Penting
bagi perusahaan untuk memahami perilaku konsumen karena
sebelum seseorang memutuskan untuk membeli suatu produk
terdapat beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan pembelian atau sebaliknya konsumen tidak membeli
suatu produk tergantung dengan sikap seseorang dan informasi yang
diterimanya. Dibawah ini model perilaku konsumen menurut Kotler
dan Amstrong (2008;158) Gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler dan Amstrong (2008;157)
Keputusan
Pembelian
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan pemasok
Penentuan saat
pembelian
Jumlah pembelian
Stimulus
Pemasaran
Stimulus
Lainnya
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Karakteristik
Pembeli
Proses
Keputusan
Pembeli
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
Keputusan
Perilaku
pasca
pembelian
13
2. Keputusan Pembelian
a. Pengertian keputusan pembelian
Keputusan pembelian sebuah tindakan yang dilakukan
konsumen dalam membeli suatu produk. Keputusan pembelian
merupakan perilaku konsumen membentuk preferensi dalam
menentukan kumpulan pilihan merek-merek yang paling disukai
(Kotler, 2002;207). Keputusan pembelian merupakan pemilihan
suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif (Tjiptono,
2008;19). Konsumen dalam pengambilan keputusan harus melewati
beberapa tahapan. Setiap pembelian konsumen harus melewati
kelima tahapan terlebih dahulu.
Bedasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu
perilaku konsumen dalam menentukan pilihan merek-merek suatu
produk atau jasa yang terdiri dari dua pilihan alternatif.
Menurut Kotler (2002;204) tahap-tahap pengambilan keputusan
pembelian konsumen yaitu :
1) Pengenalan masalah, konsumen atau pembeli menyadari
suatu kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan
eksternal.
2) Pencarian informasi, konsumen terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak dari beberapa sumber informasi
14
konsumen terdiri dari pribadi, komersial, public, dan
pengalaman.
3) Evaluasi alternatif, konsumen akan memenuhi
kebutuhannya, mencari manfaat tertentu pengenalan
masalah pencarian informasi dari solusi produk dan
konsumen melihat masing-masing produk sebagai
sekelompok atribut dengan menghantarkan manfaat yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.
4) Keputusan pembelian, konsumen dalam mengambil
keputusan melihat evaluasi alternatif ada subjek keputusan,
keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas,
keputusan waktu, dan keputusan metode.
5) Perilaku pascapembelian, konsumen akan mengalami
kepuasan atau ketidakpuasan dikarenakan melihat dan
mendengar hal-hal tentang merek yang mendukung atau
tidak mendukung keputusannya.
b. Indikator keputusan pembelian
Keputusan Pembelian adalah keputusan yang di ambil konsumen
untuk melakukan pembelian suatu produk melalui tahapan-tahapan
yang dilalui konsumen sebelum melakukan pembelian. Menurut
Kotler dan Keller (2007;222), indikator keputusan pembelian
meliputi:
15
1) Kemantapan pada sebuah produk, kualitas yang sangat baik
akan membangun kepercayaan konsumen sehingga
merupakan penunjang kupuasan konsumen.
2) Kebiasaan dalam membeli produk, pengualangan sesuatu
secara terus menerus dalam melakukan pembelian produk
yang sama.
3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain, memberikan
kepada seseorang atau lebih bahwa sesuatu yang dapat
dipercaya, dapat juga merekomendasikan diartikan sebagai
meyarankan, mengajak untuk bergabung, menganjurkan
suatu bentuk perintah.
4) Melakukan pembelian ulang, individu melakukan pembelian
produk atau jasa dan menentukan untuk membeli lagi, maka
pembelian kedua dan selanjutnya disebut pembelian ulang
Menurut Suprapti (2010), indikator keputusan pembelian meliputi:
1) Prioritas dalam pembelian, priotitas seorang konsumen
untuk membeli terhadap salah satu produk yang dilakukan
oleh konsumen.
2) Pertimbangan dalam membeli, pertimbangan seorang
konsumen untuk membeli terhadap produk dengan berbagai
pertimbangan dari berbagai alternatif produk yang ada.
3) Kemantapan dalam membeli, konsumen akan memilih salah
satu dari berbagai altetnatif yang ada.
16
4) Kecepatan memutuskan memilih merek, konsumen percaya
dengan keputusannya sehingga konsumen cepat dalam
memutuskan merek yang akan dibeli.
5) Kemudahan dalam mendapatkan atau memperoleh merek,
keterjangkauan tempat serta banyaknya informasi yang
diperoleh, baik dari iklan, maupun dari gerai terdekat dapat
mempengaruhi konsumen dalam kemudahan mendapatkan
produk.
3. Gaya Hidup
a. Pengertian Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan Aktifitas seseorang yang digambarkan
seluruh diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan. Menurut
Sumarwan (2011:57), gaya hidup digambarkan pola kehidupan
seseorang didunia dengan kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup
seseorang dapat berubah dan tidak permanen menyesuaikan dengan
gaya hidupnya. Menurut Kotler dan Keller ( 2012:192), gaya hidup
adalah pola hidup seseorang di dunia dalam melakukan aktivitas bentuk
kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup menggambarkan seluruh diri
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Bedasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup adalah suatu aktivitas seseorang yang
17
digambarkan dalam melakukan aktivitas bentuk kegiatan, minat dan
pendapat.
b. Indikator gaya hidup
Menurut Engel (1994:384) indikator dari AIO terdapat 3 yaitu :
1) Activities (kegiatan), tindakan nyata seperti menonton suatu
medium, berbelanja di toko, atau menceritakan kepada
tetangga mengenai pelayanan yang baru. Walaupun tindakan
ini biasanya dapat diamati, alasan tindakan tersebut jarang
dapat diukur secara langsung.
2) Interest (minat), tingkat kegairahan yang menyertai
perhatian khusus maupun terus-menerus kepadanya. Minat
ialah usaha aktif pelaksanaan suatu tujuan.
3) Opinion (pendapat), jawaban lisan atau tertulis yang seorang
berikan sebagai respons terhadap situasi stimulus dimana
semacam pertanyaan diajukan.
Gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi
(aktivitas, interes, opini/AIO) seperti telah diidentifikasi oleh
plummer dalam Assael(1997) dalam tabel 2.2 dibawah ini :
18
Tabel 2.2
Dimensi gaya hidup
Menurut Danzier dalam Widjaja (2009;43) memilikki indikator
sebagai berikut:
1) Pembelian produk bermanfaat
Konsumen membelanjakan produk ini dalam kondisi
tidak sangat mendesak membutuhkan, tetapi memberikan
keyakinan bahwa produk/jasa yang akan dibelinya akan
meningkatkan gaya hidup.
Aktivitas Interest Opini
Bekerja Keluarga Diri mereka sendiri
Hobi Rumah Masalah-masalah social
Peristiwa social Pekerjaan Politik
Liburan Komunitas Bisnis
Hiburan Rekreasi Ekonomi
Anggota klub Pakaian Pendidikan
Komunitas Makanan Produk
Belanja Media Masa depan
Olah raga Prestasi Budaya
19
2) Kesukaan/memanjakan diri
Individu mencoba untuk hidup menikmati sedikit
kemewahan tanpa banyak menambah pengorbanan dari
pengeluarannya.
3) Gaya hidup mewah
Gaya hidup menawakan manfaat dan kegunaan bagi
konsumen berupa prestige, image dan superior quality dari
sebuah merk.
4) Hasrat kemewahan
Seiring dengan indulgences, aspiration luxuries akan
memuaskan konsumen dari aspek kebutuhan emosionalnya.
4. Kepercayaan Merek
a. Pengertian Kepercayaan merk ( brand trust)
Kepercayaan merk didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan
dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman atau harapan
akan kinerja produk (Ferrinadewi, 2008:147). keyakinan konsumen pada
produk tersebut sangat perlu dijaga oleh perusahaan agar perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama.
Kepercayaan merk dianggap sebagai cara yang paling penting dalam
membangun dan memelihara hubungan dengan konsumen dalam jangka
panjang dengan partner didasarkan pada kepercayaan. Kepercayaan merek
didefinisikan keinginan pelanggan pada ekspestasi suatu merk dengan nilai-
20
nilai terhadap merk itu akan menghasilkan hal yang positif (Tjahyadi,
2006:71).
Bedasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat
disimpulkan bahwa kepercayaan merek adalah suatu sudut pandang
konsumen terhadap kinerja suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan
melebihi harapan konsumen
Kepercayaan pada merk dapat disimpulkan bahwa apabila sebuah
produk telah melebihi harapan dan kebutuhan konsumen, dimana konsumen
merasa puas terhadap produk tersebut. Ferinadewi (2008;153),
mengemukakan terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1) Achieving result harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen
yang harus dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.
2) Acting with integrity bertindak dengan integritas berarti adanya
konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi.
3) Demonstrate concern kemampuan perusahaan untuk menujukkan
perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk pengertian ketika
konsumen menghadapi masalah dengan produk.
Kepercayaan merk dapat diwujudkan apabila sebuah produk memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen, dimana mereka akan puas terhadap
produk tersebut.
21
b. Indikator kepercyaan merk
Menurut Mowen (2002:312) ada dua indikator variabel yang
membentuk kepercayaan merk (Brand trust) :
1) Brand Reliability
Brand reliability adalah kehandalan merk yang mampu
memenuhi nilai yang di janjikan bahwa merk tersebut mampu
memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan yang
bersumber pada keyakinan konsumen.
2) Brand Intentions
Brand Intentions merupakan minat pada merk
mencerminkan kepercayaan konsumen bahwa merk tersebut
mampu melayani konsumen ketika masalah konsumsi produk
muncul secara tidak terduga.
Menurut Delgado (2005;191) ada empat indikator yang membentuk
kepercayaan merk :
1) Merek yang sesuai harapan
Merek yang sesuai dengan keinginan konsumen pada suatu
produk
2) Percaya terhadap merek
Merek yang dapat dipercaya konsumen
3) Merek yang menjamin kepuasan
Merk yang mampu memenui kebutuhan konsumen dengan
menawarkan produk/jasa
22
4) Merek tersebut jujur dan apa adanya dalam memperhatikan
kepuasan
Merk yang dapat memberikan kepuasaan lebih kepada
konsumen sehingga konsumen merasa puas dengan produk
tersebut
5. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan sebuah ciri keseluruhan dari suatu
produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat (Kotler 2005;49). Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau di konsumsi dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
(Amstrong, 2001;346).
Bedasarkan beberapa difinisi yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk adalah kemampuan atau totalitas dari
karakteristik suatu produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan
kedalam pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
b. Dimensi kualitas produk
Konsumen menilai kualitas produk dari sebuah proses penelitian
yang berhubungan dengan produk tersebut, penilain tersebut didapatkan
dari dasar luar produk seperti kepercayaan merk dan gaya hidup. Menurut
Tjiptono (2001:25) jika perusahaan ingin mempertahankan
23
keunggulannyadari kompetitornya dalam pasar, perusahaan harus mengerti
aspek dimensi apa saja yang harus digunakan oleh konsumen untuk
membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk
pesaing. apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan
kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa
saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Berikut dimensi kualitas
produk :
1) Kinerja ( Performance), kinerja merupakan karakteristik atau fungsi
yang ada dalam produk yang dibeli, meliputi kecepatan, kemudahan,
dan kenyamanan dalam penggunaan
2) Daya Tahan ( Durability), daya tahan menunjukkan dari usia suatu
produk yang sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin
besar frekuensi konsumen dalam memakai produk tersebut semakin
besar juga daya tahan produk.
3) Kesesuaian dengan spesifikasi ( Conformance to specifications)
yaitu sejauh mana dasar karakteristik desain dari sebuah operasi
produk untuk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau
tidak ditemukannya cacat pada produk.
4) Fitur ( Features), merupakan manfaat dari sebuah produk yang
memilikki ciri-ciri tambahan atau fitur untuk meningkatkan kualitas
produk tersebut.
24
5) Reabilitas ( Reability), yaitu sebuah produk yang kecil untuk
mengalami kegagalan atau kerusakan produk pada saat menjalankan
fungsinya.
6) Estetika ( Aesthetics) merupakan hubungan dengan bagaimana
penampilan produk dapat dilihat tampak rasa dan bentuk dari produk
7) Kesan kualitas ( perceived quality) sering digunakan konsumen
untuk menilai dari hasil pengguna sebuah produk yang tidak
dilakukan secara langsung bahkan konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi terhadap produk yang bersangkutan, misalnya
dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi perusahaan, maupun
negara pembuatnya.
8) Kemampuan memperbaiki ( Serviceability), kualitas produk
ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki dengan mudah, cepat,
dan kompeten. Produk yang mudah diperbaiki tentu kualitasnya
terbaik dibandingkan dengan produk yang tidak mampu atau sulit
diperbaiki.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan konseptual mengenai bagaimana suatu teori
berhubungan antara berbagai faktor yang telah diidentifikasi penting terhadap
masalah penelitian. Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dipaparkan maka
konsep yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu menggambarkan
pengaruh gaya hidup, Kepercayaan merk dan kualitas produk terhadap
25
keputusan pembelian konsumen. Maka model konsep pada penelitian ini
disajikan dalam gambar 2.2 sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Kerangka pikir diatas menjelaskan bahwa variabel gaya hidup, variabel
Kepercayaan merk dan kualitas produk berpengaruh terhadap Keputusan
pembelian. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara detail
diuraikan sebagai berikut:
Gaya Hidup
Kepercayaan
Merek
Kualitas Produk
Keputusan
pembelian
26
D. HIPOTESIS
1. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan pembelian.
Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penyataan ini didukung juga oleh hasil Kapantauw dan Mandai (2015),
Satria (2013), Syarifudin (2016), dan Oktavian dan Setiyo (2015),
Prasetiyo, H (2016) menyatakan gaya hidup berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Atas dasar hal itu, maka dibuat hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Semakin tinggi gaya hidup maka semakin tinggi keputusan
pembelian
2. Pengaruh Kepercayaan Merk Terhadap Keputusan pembelian.
Kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Pernyataan ini juga didukung oleh Arista (2016) dan Pradana,
D. A (2013) kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Atas dasar hal itu, maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
H2 : Semakin tinggi kepercayaan merk maka semakin tinggi keputusan
pembelian.
27
3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan pembelian.
Kualitas Produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian. Pernyataan ini juga didukung oleh Arianto dan Adzmi (2016),
Aryanty dan Budiatmo (2016), Yazia, V (2014), dan Arista (2016)
menyakatan kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Atas dasar hal itu, maka dibuat hipotesis sebagai
berikut:
H3 : Semakin tinggi kualitas produk maka semakin tinggi keputusan
pembelian.
4. Pengaruh Gaya Hidup terhadap keputusan pembelian lebih dominan.
Gaya hidup berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.
Pernyataan ini juga didukung oleh Apriyandani, Yulianto , dan Sunarti
(2017), menyatakan gaya hidup berepngaruh dominan terhadap keputusan
pembelian. Atas dasar pernyataan penelitian terdahulu, maka dibuat
hipotesis sebagai berikut :
H4: Gaya hidup berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian