bab ii rona lingkungan hidup awal selatan : berbatasan dengan kabupaten bogor dan kota depok;...

101
II - 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII B BAB I I I I R RONA L LINGKUNGAN H HIDUP A AWAL 2.1. KOMPONEN GEOFISIKKIMIA 2.1.1. Keadaan Geografis Kabupaten Tangerang terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur Provinsi Banten pada koordinat 106°20’‐106°43’ Bujur Timur dan 6°00’‐6°00‐6°20’ Lintang Selatan (Gambar 2.1a). Luas Wilayah Kabupaten Tangerang 959,61 km² atau 95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas ± 9.000 hektar, dengan garis pantai sepanjang ± 51 kilometer dengan batas‐batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ± 50 km 2 ); Sebelah Timur : Berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang; Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia (DKI Jakarta) sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan (jalan TOL) Jakarta ‐ Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan DKI Jakarta menjadi salah satu potensi Kabupaten Tangerang untuk berkembang menjadi daerah penyangga Ibukota Negara. Kedekatan dengan Ibukota dan sebagai pintu gerbang antara Banten dan DKI Jakarta, maka akan menimbulkan interaksi yang menumbuhkan fenomena interdepedensi yang kemudian berdampak pada timbulnya pertumbuhan di suatu wilayah.

Upload: hakiet

Post on 09-Feb-2019

305 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

BBAABB IIII

RROONNAA LLIINNGGKKUUNNGGAANN HHIIDDUUPP AAWWAALL

2.1. KOMPONENGEO‐FISIK‐KIMIA

2.1.1. KeadaanGeografis

Kabupaten Tangerang terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur

Provinsi Banten pada koordinat 106°20’‐106°43’ Bujur Timur dan 6°00’‐6°00‐6°20’

LintangSelatan(Gambar2.1a).LuasWilayahKabupatenTangerang959,61km²atau

95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas ± 9.000 hektar,

dengan garis pantai sepanjang ± 51 kilometer dengan batas‐batas wilayah sebagai

berikut:

SebelahUtara:BerbatasandenganLautJawa(dengangarispantai±50km2);

SebelahTimur:BerbatasandenganDKIJakartadanKotaTangerang;

SebelahSelatan:BerbatasandenganKabupatenBogordanKotaDepok;

SebelahBarat:BerbatasandenganKabupatenSerangdanLebak

Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia

(DKI Jakarta) sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam.

Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan (jalan TOL)

Jakarta‐MerakyangmenjadijalurutamalalulintasperekonomianantaraPulauJawa

denganPulauSumatera.

Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan DKI Jakarta

menjadisalahsatupotensiKabupatenTangeranguntukberkembangmenjadidaerah

penyangga Ibukota Negara. Kedekatan dengan Ibukota dan sebagai pintu gerbang

antara Banten dan DKI Jakarta, maka akan menimbulkan interaksi yang

menumbuhkanfenomenainterdepedensiyangkemudianberdampakpadatimbulnya

pertumbuhandisuatuwilayah.

Page 2: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.1a.PetaAdministrasiKabupatenTangerang

EXTENSION UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU LONTAR (3x 315 MW)

SUMBER PETA: FOTO UDARA 2005 – 2008 DINAS TATA RUANG KABUPATEN TANGERANG HASIL ANALISIS

Page 3: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 3 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.1.2. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandar Udara

InternasionalJakartaSoekarno‐Hatta,Tangerang

Kawasan Keselamatan dan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah tanah dan/atau

perairandanruangudaradisekitarbandarudarayangdipergunakanuntukkegiatan

operasi penerbangan. KKOP ini diukur dan ditentukan dengan bertitik tolak pada

rencanaindukbandarudara.KKOPterdiridari:

1. Kawasanancanganpendaratandanlepaslandas;

2. Kawasankemungkinanbahayakecelakan

3. Kawasandibawahpermukaanhorizontaldalam

4. Kawasandibawahpermukaanhorizontalluar

5. Kawasandibawahpermukaankerucut

6. Kawasandibawahpermukaantransisi

KKOPtelahditentukandalamPeraturanMenteriPerhubunganKMNo.14tahun2010

tentangKKOPdi sekitarBandarUdara Internasional Jakarta Soekarno‐Hatta. Batas‐

batas KKOP ini dioverlaykan dengan peta administrasi daerah sekitarnya. Sehingga

dapatdiketahuidaerahmanasajayangtermasukdalamKKOP(Trihastuti,2011).

a. KawasanAncanganPendaratandanLepasLandas

Tepidalamdarikawasaniniberimpitdenganujung‐ujungpermukaanutama,berjarak

60mdariujung landaspacudengan lebar300m.Kawasan inimeluaske luarsecara

teratur,dengangaristengahmerupakanperpanjangandarisumbulandaspacu,sampai

lebar4.800mpadajarakmendatar15.000mdariujungpermukaanutama.

KawasanPendekatandanLepasLandas,meliputi:

KotaTangerang : KecamatanBenda,Kec.Periukbagianutara;

KabupatenTangerang : Kecamatan Kosambi bagian selatan, Kec. Periuk, Kec.

Sepatan,Kec.PasarKemis;

KotamadyaJakartaUtara: KecamatanPenjaringan

b. KawasanKemungkinanBahayaKecelakaan

Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaanmerupakan sebagian kawasan ancangan

pendaratan dan lepas landas yang berbatasan langsung dengan ujung‐ujung

permukaan utama yang telah ditentukan. Tepi dalam dari kawasan ini berimpit

dengan ujung permukaan utama, dengan lebar 300 m, dari tepi dalam tersebut

kawasan ini meluas ke luar secara teratur, dengan garis tengahnya merupakan

perpanjangandarigaristengahlandaspacusampailebar1.500mdanjarakmendatar

Page 4: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 4 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

4.000 m dari ujung permukaan. Lokasi proyek terletak pada wilayah Kawasan

KemungkinanBahayaKecelakaan.

KawasanKemungkinanBahayaKecelakaan,meliputi:

KotaTangerang : KecamatanBenda,KecamatanNeglasari;

KabupatenTangerang : KecamatanSepatan;

KotamadyaJakartaUtara: KecamatanKalideres

c. KawasandiBawahPermukaanHorizontalDalam

Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam ditentukan oleh lingkaran dengan

radius 4.000m dari titik tengah setiap ujung permukaan utama danmenarik garis

singgung pada kedua lingkaran yang berdekatan dan kawasan ini tidak termasuk

kawasanancanganpendaratandanlepaslandas,kawasanlepaslandassertakawasan

di bawah permukaan transisi. Lokasimproyek pada wilayah Kawasan di bawah

permukaanhorizontal.

Kawasandibawahpermukaanhorizontaldalammeliputi:

KotaTangerang : Kec. Benda, Kec. Batu Ceper, Kec. Tangerang bagian

utara,Kec.Karawacibagianutara,Kec.Neglasari

KabupatenTangerang : Kec. Kosambi bagian selatan, Kec. Teluk Naga bagianselatan,danKec.Sepatan;

d. KawasandiBawahPermukaanHorizontalLuar

Kawasan di bawah permukaan horizontal luar ditentukan oleh lingkaran dengan

radius15.000mdari titik tengahsetiapujungpermukaanutamadanmenarikgaris

singgung pada kedua lingkaran yang berdekatan dan kawasan ini tidak termasuk

kawasanancanganpendaratandanlepaslandas,kawasanlepaslandassertakawasan

dibawahpermukaankerucut.

Kawasandibawahpermukaanhorizontalluarmeliputi:

KotaTangerang : KecamatanCipondoh,Kec.KarangTengah,Kec.Ciledug,

Kec. Larangan, Kec. Pinang, Kec. Tangerang, Kec.

Karawaci,Kec.Periuk,Kec.Jatiuwung,Kec.Cibodas

KabupatenTangerang : Kec.Curug,Kec.Cikupa,Kec.Rajeg,Kec. Sukadiri,Kec.

Mauk,Kec.Pakuhaji,Kec.TelukNaga,Kec.Kosambi;

KotamadyaJakartaBarat: KecamatanKembangan,Kec.Cengkareng;

KotamadyaJakartaUtara: KecamatanPenjaringan.

e. KawasandiBawahPermukaanKerucut

Kawasaniniditentukanmulaidaritepiluarkawasandibawahpermukaanhorizontal

dalammeluaskeluardenganjarak2.000m.

Page 5: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 5 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Kawasandibawahpermukaankerucutmeliputi:

KotaTangerang : Kecamatan Batu Ceper, Kecamatan Tangerang,

KecamatanKarawaci,KecamatanPeriuk;

KabupatenTangerang : Kecamatan Sepatan, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan

TelukNaga,KecamatanKosambi;

KotamadyaJakartaBarat: Kec.Kalideres,KecamatanCengkarengbagianbarat

f. KawasandiBawahPermukaanTransisi

KawasanBawahPermukaanTransisiditentukanmulaidaritepidalamdarikawasanini

berimpitdengansisipanjangpermukaanutama,sisikawasanancanganpendaratandan

lepas landas serta sisi kawasan lepas landas, kawasan inimeluas ke luar sampai jarak

mendatar315mdarisisipanjangpermukaanutama

Kawasandibawahpermukaantransisimeliputi:

KotaTangerang : KecamatanBenda,KecamatanNeglasari,Kecamatan

Periukbagianutara

KabupatenTangerang : KecamatanSepatan.

PembangunanPLTULontarmerupakanpercepatanpembangunanpembangkittenaga

listrik yang menggunakan batubara, berdasarkan Perpres Nomor 71 Tahun 2006

tentang Penugasan kepada PT PLN Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan

Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara. Pada awalnya

pembangunan PLTU Lontar direncanakan berlokasi di Teluk Naga Kabupaten

Tangerang, namun, terpaksa digeser ke Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, karena

pengelola Bandara Soekarno‐Hatta, yakni PT Angkasa Pura II menolaknya. Sebab,

berada di kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP). Karena cerobong

asapnya mencapai 150 meter, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu

pengelihatansertamengganggujalurpenerbangan(Taufik‐KepalaBidangTataRuang

DinasTataRuangdanPertanahanKabupatenTangerangdalamRadarBanten,edisi12

Maret2008).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 14 tahun 2010 tentang

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Sekitar Bandar Udara Internasional

JakartaSoekarno‐Hatta;lokasiPLTULontar(3x315MW)diDesaLontarKecamatan

KemiriKabupatenTangerangtidakberadadidalamwilayahKKOPtersebut(Gambar

2.1b).Wilayahpotensialmengganggupenerbangan(Gambar2.1c)tidaktermasuk

wilayahkecamatanKemiri,demikianhalnyapetaoverlayKKOPdenganbangunan

(Gambar2.1d),dengancakupanbatasterluarhinggawilayahKecamatanMauk.

Page 6: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -6 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.1b.PetaWilayahKawasanKeselamatanOperasiPenerbangan(KKOP)

BandaraSoekarno‐Hatta

Sumber:PerMenhubNo.KM14/2010dalamTrihastuti,2011(TesisMagister

GeografiFMIPA‐UI)

Page 7: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -7 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.1c.PetaWilayahPotensialMenggangguOPerasiPenerbangan

BandaraSoekarno‐Hatta

Sumber:PerMenhubNo.KM14/2010dalamTrihastuti,2011(TesisMagister

GeografiFMIPA‐UI)

Page 8: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -8 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Sumber:PerMenhubNo.KM14/2010dalamTrihastuti,2011(TesisMagister

GeografiFMIPA‐UI)

Gambar2.1d.OverlayKKOPdenganBangunan

Page 9: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 9 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.1.3. KeadaanTopografiWilayah

Sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang merupakan dataran rendah, dimana

sebagian besarwilayah Kabupaten Tangerangmemiliki topografi yang relatif datar

dengankemiringantanahrata‐rata0‐3%danketinggiantanahantara0‐50meterdi

ataspermukaanlaut.

DibagianUtaraketinggiantanahberkisarantara0‐25meterdiataspermukaanlaut,

yaituKecamatanTelukNaga,Mauk,Kemiri,Sukadiri,Kresek,Kronjo,Pasarkemis,dan

Sepatan.Sedangkandibagiantengahkearahselatanketinggiantanahmencapailebih

dari25meterdiataspermukaanlaut.

BerdasarkankondisitersebutketinggiantanahwilayahKabupatenTangerangterbagi

atas2dataran,yaitu44.595Haatau40,16%beradapadaketinggiantanah0‐25m

dan 66.443 Ha atau 59,84 % berada pada ketinggian tanah 26 ‐ 50 meter di atas

permukaan laut. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa wilayah dataran

Kabupaten Tangerang sebagian besar berada pada ketinggian tanah antara 0 ‐ 25

meterdiataspermukaanlaut.

Kondisi topografi daerah yang diusulkan relatif datar dari hasil reklamasi unit

eksisting. Dengan ketinggian berkisar antara 1 dan 3 m di atas permukaan laut.

Penggunaanlahanuntuktapakproyekpengembangandanlahanareahijau.

Topografitanahpadaareayangdiusulkanuntuklahanpembangkit listriksekitar20

hektar (termasuk daerah tambahan, dari lokasi batas yang ada). Mengusulkan

ketinggianlokasiproyekadalah+4.00mdiatasMSL(Meansea‐level),denganelevasi

eksistingsekitar±2.00MSL.Batas‐batastapakpengembangansebagaiberikut:

disebelahtimurberbatasandenganunitPLTUeksisting,

disebelahbaratberbatasandengantambakikandansungaikecil(KaliApung),

disebelahutaraberbatasandenganLautJawa

disebelahselatanberbatasandenganareaash‐disposal.

2.1.4. KeadaanGeologiWilayah

Keadaan goelogis Kabupaten Tangerang menurut jenis batuannya terdiri dari

beberapa jenis batuan, yaitu : Aluvial seluas 63.512 ha, PleistocenVulcanic Facies

43.365ha,Pleocensedimentary17.095hadanNeocenssedimentaryseluas4.299ha.

Secara geologis wilayah proyek merupakan endapan aluvial. Pada endapan aluvial

yang terbentukolehendapansungai,depositpesisirdandeposit rawa.Berdasarkan

investigasilapangan,tanahdisusunolehpasir,lumpur,lumpur,sisa‐sisatanamandan

fragmencangkangmoluska(Gambar2.2).

Page 10: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -10 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.2.PetaGeologiKabupatenTangerang

EXTENSION UNIT 4 (1 x 315 MW) PLTU LONTAR (3x 1 MW)

Page 11: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 11 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Pemboran hingga kedalaman 55 m, menunjukkan bahwa lapisan tanah dapat

dikelompokkan dalam 2 (dua) lapisan utama. Lapisan atas dari permukaan tanah

turunsampai23mdan33mdidominasiolehsangat lembutuntuk tanah liat lunak

dicampur dengan bahan organik, memiliki kondisi lembut untuk kepadatan

menengah.

StandardPenetrationTest (N‐SPT) yang bervariasi dari 1 pukulan / ft sampai 13

pukulan / ft. Kemudian ditemukan lapisan lempung berdebu (silty clay) dengan

kondisi padat hingga sangat padat (N‐SPT = 12‐33) lapisan ini ditemukan pada

kedalamansekitar42‐47meterdanmendapatkan lapisanpasirbrercampurdengan

tanah liat sebagian,dengankondisi sangatpadat (N‐SPT=17 ‐60), abu‐abu(gray),

ditemukansampaikedalaman50meterdibawahpermukaantanahsetempat.

Dari‐47,0ke‐lapisan55,45meter(akhirpengeboran)merupakanlapisancemented

mendapatkancampurandenganbeberapabatulanau,dengansangatpadat(N‐SPT>=

60)danberwarnaabu‐abu.

Mukaairtanahditemukanpadakedalamankurangdari1meterhinggakedalaman4

meterdibawahpermukaantanahsetempat.

2.1.5. JenisTanah

Menurutjenistanahnyaterdiridarialuvialkelabutua,asosiasigleihumusrendahdan

aluvialkelabu,asosiasilatosolmerahdanlatosolcoklatkemerahan,podsolikkuning,

aluvialkelabu,asosiasipodsolikkuningdanhidromorfkelabu,asosiasialuvialkelabu

dangleihumusrendah,sertaasosiasihidromorfkelabudanpaluosol.Daerahbagian

utara kabupaten Tangerang merupakan daerah yang sedikit bergelombang lemah,

daerah ini termasuk dalam ketegori bentuk lahan bentukan asal pengendapan

(alluvial).

2.1.6. KeadaanKlimatologiWilayah

Keadaan curahhujan tertinggipada tahun2008 ‐2010 terjadipadabulanpebruari

tahun2008 yaitu sebesar664mm, sedangkan rata‐rata curahhujandalam3 tahun

terakhirtahun2008–2010yaitusebesar159,3mm.Sedangkanrata‐rataharihujan

padatahun2008‐2010yaitusebesar11,6harihujan.

BerdasarkandataBadanMeteorologiGeofisikaKlasITangerangtemperaturudaradi

KabupatenTangerangtahun2008–2010beradapadasuhu25,90⁰C–28,50⁰C,suhu

Page 12: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 12 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

maksimum terjadi pada bulan September 2009 yaitu 28.50 ⁰C dan suhuminimum

pada bulan pebruari 2008 yaitu 25.90 ⁰C. rata‐rata suhu udara di Kabupaten

Tangerangdalamkurunwaktutahun2008–2010yaitu27,50⁰C.

Suhurata‐ratadiLontarsekitar27Cmenghasilkankondisiudaracenderungpanas

dengankelembabantinggikarenadisampinglaut.

AngindominandiwilayahPLTULontarbertiupdaribaratdayadantimurlautdengan

kecepatanmulaidari7‐11knot,dengangambarmawarangindisajikandalamgambar

berikut2.2b.

Gambar2.3a.SuhunUdaradanBanyaknyaCurahHujanKabupatenTangerangTahun2008‐2010

Page 13: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 13 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.1.7. Hidrologi

Kuantitas air sungai di Kabupaten Tangerang relatif cukup tinggi meskipun terjadi

fluktuasi debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau,

sedangkankualitasnyamenunjukkanadanyaindikasipencemarandibeberapasungai.

Sebagai gambaran potensi air sungai dan situ/rawa yang merupakan potensi air

permukaan di Kabupaten Tangerang berdasarkan Satuan Wilayah Sungai (SWS)

menunjukanpotensisebagaiberikut:

1) Debit terkecil rata‐rata bulanan SWS Cisadane‐Ciliwung, sebesar 2,551 m³/dt

diwakili oleh pengukuran di Sungai Cidurian, stasiun Parigi, sedang debit

terbesar rata‐rata bulanan sebesar 115,315 m³/dt, diukur di Sungai Cisadane,

stasiunBatuBeulah.

2) Di SWS Cisadane‐Cikuningan, belum ada data pengukuran jangka panjang,

pengukuran dilakukan sesaat menggunakan current meter dan didapat debit

aliran terkecil sebesar 0,078 m³/dt diwakili oleh pengukuran di Sungai

Cikoncang, stasiun Cikeusik pada tanggal 5 September 2002, sedang debit

Gambar2.3b.MawarAngin(Wind‐rose)WilayahPLTULontar2002‐2012

Page 14: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 14 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

terbesaradalah2,454m³/dtdiwakiliolehpengukurandiSungaiCimadur,stasiun

Sukajaya

3) Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air menunjukan

bahwa Kabupaten Tangerang mengalami defisit air pada bulan Maret sampai

bulan November (8 bulan) sementara suplus air hanya terjadi pada bulan

Desember,JanuaridanFebruari(3bulan).

a. KualitasAirPermukaan

Kualitas air sungai yang ada di Kabupaten Tangerang yaitu Sungai Cimanceuri,

Sungai Cirarab dan Cisadane. Wilayah sungai yang berbatasan dengan wilayah

PLTU Lontar adalah muara S. Cimanceuri; berdasarkan hasil pemantauan yang

dilakukan oleh Bagian Laboratorium BLHD Kabupaten Tangerang pada tahun

2010,adalahsebagaiberikut:

HasilpemantauankualitasairSungaiCimanceuri;TitikPengambilanSampel

SungaiCimanceuriyaitudiJembatanKutruk(DesaPasirBarat,Jl.Kutruk,Kec.

Jambe), Jembatan Surya Toto (Jl. Arya Jaya Santika, Ds. Pasir Bolang,

Kec.Tigaraksa), Jembatan Balaraja (Jl. Raya Serang Km. 24, Ds. Talaga Sari,

Kec.Balaraja), JembatanBarong(Ds.RancaLabuh,Kec.Kemiri)dan Jembatan

Lontar (Jl. Raya Kronjo‐Mauk, Ds. Kronjo, Kec. Kronjo). Parameter yang

melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cimanceuri yaitu: Residu

Tersupensi(TSS),BelerangsebagaiH2S,BOD5,COD,Kadmium,KhloridaBebas

(Cl), K hrom Hexavalent (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO2‐N), pH, Seng (Zn),

SenyawaFenolsebagaiFenol,Sianida,Tembaga(Cu).

KualitasAirTambak

Hasilpemantauankualitasairtambakdi sekitar lokasi tapakkegiatanpada

periodeTriwulan‐1/2014dapatdilihatpadaTabel2.1.Mayoritasparameter

ujimemenuhibakumutuberdasarkanPPNo.82Tahun2001.Parameteryang

telahmelampauiatautidakmemenuhibakumutu,adalah:TDS,Flourida,dan

BOD. Tingginya TDS, Fluorida disebabkan pengaruh pasang air laut; Dalam

BODdisebabkankarenamerupakanperairantertutup.

Page 15: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -15 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.1.HasilPemantauanKualitasAirTambak:DesemberTriwulan‐1/2014

No. PARAMETER SATUANHASILANALISISKUALITASAIRTAMBAK BAKUMUTUPPNo.

82/2001AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6A. FISIKA 1 Suhu oC 31,6 32,1 33,1 33,2 33,6 34 Udara±30C2 Zatpadatterlarut(TDS) mg/l 38.400 36.500 38.000 38.500 26.100 27.500 1.0003 Zatpadattersuspensi(TSS) mg/l 22 39 21 54 11 20 400B KIMIA 1 pH(260C) ‐ 6,96 7,16 7,51 6,7 6,51 6,52 6‐92 Airraksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0023 Arsen(As) mg/l <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 14 Boron(B) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 15 Oksigenterlarut(DO)lab mg/l 7,1 3,3 3,5 4,5 3,7 4 >36 Fluorida(F) mg/l 1,28 1,99 1,49 1,36 1,49 1,29 1,57 Fenol mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 18 Fosfattotal(PO4) mg/l 0,1 0,08 0,05 0,07 0,08 0,08 19 Kadmium(Cd) mg/l <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 0,0110 Khromiumheksavalen(CrIV) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0511 Kobalt(Co) mg/l <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 0,212 Khlorinbebas(Cl2) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0313 MinyakLemak mg/l <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 114 Nitrat(NO3‐N) mg/l 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 2015 Nitrit(NO2‐N) mg/l 0,007 0,05 0,008 0,1 0,185 0,07 0,0616 Selenium(Se) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0517 Seng(Zn) mg/l <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 0,0518 Sulfida(H2S) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,00219 Sianida(CN) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,0220 Surfaktananion(MBAS) mg/l 0,04 0,04 0,11 0,01 0,42 0,42 0,221 Tembaga(Cu) mg/l <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 0,0222 Timbal(Pb) mg/l <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 0,0323 BOD5 mg/l 11 17 16 12 15 14 624 COD mg/l 31 48 45 35 43 40 50

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:AT1=AirPermukaan‐TambakSebelahBarat500meterdarilaut;AT2=AirPermukaan‐TambakSebelahTimur500meterdarilaut;AT3=AirPermukaan‐TambakSebelahBaratPLTU;AT4=AirPermukaan‐TambakSebelahTimurSampingPLTU;AT5&AT6=AirPermukaan‐KelompokTaniTambakMinaMandiri

Page 16: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 16 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.1.8. Hidrogeologi

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang 2011‐2031 diketahui

bahwadisebagianwilayahKabupatenTangerang(meliputi6kecamatanyaitu:Mauk,

Rajeg,PasarKemis,Cikupa,CurugdanLegok)terdapat3lapisanakifermeliputi:

1) Akiferdangkaldengankedalaman<20myangdidominasiolehlapisanpasir;

2) Akifermenengahdengankedalaman20–70myangmerupakanlapisanlempung

formasiBantamAtas;

3) Akifer dalam dengan kedalaman > 70 m yang merupakan bagian dari formasi

GentengdanformasiBojongmanik.

Air tanah, debit air tanah di Kabupaten Tangerang berkisar antara 3 – 10

liter/detik/km2.Airtanahinicenderungdiambilsecaraberlebihandisepanjangjalan

Jakarta – Tangerang oleh industri‐industri, sehingga terjadi penurunan muka air

tanahyangcukupdrastis.Dibagianutarakabupatenairtanahumumnyatidakdapat

digunakankarenaasin/payau.

Potensisumberdayaairtanah‐dalamdiKabupatenTangerangterdapat5buahCABT

diKabupatenTangerangdenganpotensi air tanahsecara total cukupbesar.Potensi

tersebutdapatdibagimenjadiduakelompokyaitu:

1) Potensisebagaiimbuhanairtanahbebas(Q1)sebesar3.278jutam³/tahundan

2) Potensisebagaialiranairtanahtertekan(Q2)sebesar100jutam³/tahun.

KualitasairtanahKabupatenTangerangsendiritelahterintrusiairlautsejauh±7km

daripantai kedaratdiKecamatanMaukdengankedalaman intrusimaksimal70m.

Adapunkualitasair tanahdidaerahutara (Mauk)didominasiolehair tanahpayau‐

asinsedangkearahselatankualitasairtanahrelatiflebihbaik.

KualitasairdilingkunganlokasiPembangunanPLTULontaradalahsebagaiberikut:

a. KualitasAirSumurdiWilayahPLTULontar

Hasil pemantauan kualitas air sumur pantau di tapak kegiatan pada periode

Triwulan‐1/2014menunjukkanbahwamayoritasparameterujimemenuhibaku

mutuberdasarkanPermenkesNo.416/1990(Tabel2.2a).

Page 17: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -17 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.4.PetaHidrogeologiKabupatenTangerang

Gambar2.4.PetaHidrogeologiKabupatenTangerang

SUMBER PETA: FOTO UDARA 2005 – 2008 DINAS TATA RUANG KABUPATEN TANGERANG HASIL ANALISIS

Page 18: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -18 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.2a.HasilPemantauanKualitasAirTanah(SumurPantau)Maret2014

No. PARAMETER SATUANSumurPantau BakuMutuPermenkesNo.

416/1990SP‐1 SP‐2 SP‐3 SP‐4 SP‐5 SP‐6 SP‐7A. FISIKA 1 Bau(insitu) ‐ Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdk.berbau2 Zatpadatterlarut(TDS) mg/l 3.360 6.440 993 3.460 1.007 3.310 6.460 15003 Kekeruhan NTU 7 11 22 7 35 10 10 254 Rasa ‐ Berasa Berasa Tdkberasa Berasa Tdkberasa Berasa Berasa Tdk.berasa5 Suhu(insitu) oC 30,3 28,8 29,5 28,9 29,3 30,1 28,6 Udara±3oC6 Warna Pt‐Co 3 3 14 2 13 15 5 50B. KIMIA 1 AirRaksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0012 Arsen(As) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,053 Besi(Fe) mg/l <0,00306 <0,00306 0,134 <0,00306 <0,00306 <0,00306 <0,00306 14 Fluorida(F) mg/l 1,11 0,7 0,52 0,69 0,36 0,83 0,73 1,55 Kadmium(Cd) mg/l <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 0,0056 Kesadahantotal(CaCO3) mg/l 391,8 264,6 121,4 398,9 122,7 152,5 242,4 5007 Khlorida(Cl) mg/l 1.811,50 3.424,50 120,1 1.659,30 544,8 1.761,90 3.325,20 6008 Khromiumheksavalen(Cr6+) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,059 Mangan(Mn) mg/l <0,00289 1,1 <0,00289 <0,00289 <0,00289 <0,00289 1,06 0,510 Nitrat(NO3‐N) mg/l 0,3 0,3 0,6 0,3 0,6 0,2 0,3 1011 Nitrit(NO2‐N) mg/l 0,008 0,005 <0,002 0,007 <0,002 <0,002 0,009 112 pH(insitu) ‐ 7,97 7,48 6,77 6,89 7,79 8,1 6,96 6,5‐9,013 Selenium(Se) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0114 Seng(Zn) mg/l <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 1515 Sianida(CN) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,116 Surfactananion(MBAS) mg/l <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 0,517 Timbal(Pb) mg/l <0,01 0,18 0,36 0,23 1,05 0,41 0,32 0,0518 Sulfat(SO4) mg/l 164,4 291,9 34,4 151,2 39,4 149,6 269,2 40019 NilaiPermanganat(KMnO4) mg/l 4,8 4,6 7,8 3,1 28,1 13,1 5,5 10C. MIKROBIOLOGI 1 TotalKoliform MPN/100ml 21 23 28 21 23 21 21 50

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:SP‐1:SumurPantau‐1;SP‐2:SumurPantau‐2;SP‐3:SumurPantau‐3;SP‐4:SumurPantau‐4;SP‐5:SumurPantau‐5;SP‐6:SumurPantau‐6;SP‐7:SumurPantau‐7

Page 19: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 19 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Hasil pemantauan kualitas air sumur pantau di tapak kegiatan pada periode

Triwulan‐4 Tahun 2013 menunjukkan bahwa mayoritas parameter uji memenuhibakumutuberdasarkanPermenkesNo.416Tahun1990.

Parameteryangtelahmelampauibakumutuadalah:

TDS,TDSmelebihibakumutupadasemuasumurpantau Rasa,airsumurberasapayaupadasemuasumurpantau

Kesadahantotal(CaCO3)melebihibakumutupadaSP‐2hinggaSP‐6

Klorida(Cl),melebihibakumutupadasumurSP‐1,SP‐2,SP‐4,SP‐6danSP‐7 Sulfat(SO4),melebihibakumutupadaSP‐1,SP‐2,SP‐5,SP‐6danSP‐7

Timbal(Pb),melebihibakumutupadaSP‐2,SP‐3,SP‐4,SP‐5,SP‐6danSP‐7.

Kondisitersebutdiataslebihmerupakanciriutamapengaruhrembesanairlautpadake‐7sumurpantau,terutamadicirikandaritingginyanilaiTDSpadaseluruhsumurpantau.

Mangan (Mn), melebihi bakumutu pada SP‐2 dan SP‐7, tingginyaMn berkaitan

dengankondisitanahdanstrukturgeologibatuaninduknya,dimanawilayahkipasalluviumpadaumumnyamengandungMnyangrelatiftinggi.

Nilai Permanganat (KMnO4), melebihi baku mutu pad SP‐5 dan SP‐6, yang

menimbulkanbaukurangsedap;tingginyaKMnO4iniakibatadanyarembesanzatorganik(KMnO4)dariperairandisekitarnya.

Tingginyaparameterkualitasairsumurpantaupada7(tujuh)sumurpantaudengan

kedalamanrata‐rata20m,tidakberkaitandengankegiatanPLTU,namunlebihterkaitdengankondisialamiakifertanahdangkaldanfaktorrembesanairlaut.Debubottom

ash dari pembakaran batubara dan fly ash dari electrostatic precipitator (EP) tidak

ditimbun pada ash‐pond sebagaimana yang direncanakan dalam RKL‐RPL, tidak.Limbahdebubatubara tersebutdiangkutdandimanfaatkanolehpihakke‐3sebagai

bahan baku. Ash‐pond kini telaahmenjadi kolam yang terisi air hujan danmenjadi

habitatburung‐burungair.

2.1.9. Hidro‐Oseanografi

a. BathimetrI

MenurutdatasurveibathimetriunitPLTULontar(3x315MW).Surveibathimetri

telahdilakukandalamcakupanarea400hektar.Dasarlautdidekatlokasiproyekdatardandangkal.Kedalaman ‐1mMSL terletakpada±250mdankedalaman

‐6madalahsekitar2.500mdarigarispantai.

BerdasarkansurveiBatimetri(olehLEMTEK‐UI,2013)kedalamanelevasi‐7,6m

terdapatdisekitarareadermaga/jettybongkarmuatbatubara,kedalaman‐4mdi

sekitarmulutintakedankedalaman‐1msekitaroutletdischarge.

b. Arus

Pengukuran arus dilakukan untuk mengetahui trend dari kecepatan dan arah

aliran pada lokasi kegiatan. Pengukuran arus dilakukan pada kedalaman 0.2d,

0.6d dan 0.8d di bawah permukaan laut (d = kedalaman air laut lokal).

Page 20: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 20 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

LokasiSta.01(Intake)Easting662,442.662mX=CB=106°28'03.953"NorthingY=9332289.984mLS=06°02'19.598"

LokasiSta.02(Outlet)Easting662,960.152mX=CB=106°28'20.804NorthingY=9332040.051mLS=06°02'27.689"

Pengukurankecepatanarusdanarahalirandilakukansetiap jamselama3x24

Jam di 2 lokasi. Lokasi pengamatan Arus dilakukan pada 2 statsiun (Sta), didaerah intake dan daerah outlet (discharge), posisi mereka adalah sebagai

berikut:

PeralatanyangdigunakanadalahCurrentMeterCM‐2s/n6568.CurrentMeter

CM‐2 adalah jenis perangkat analog tipe AOTT dilengkapi dengan kecepatan

memantaumembacadanaraharus,dankemudiandicatatdalamcatatanlapangan

(Buku Ukur ), kemudian dievaluasi untuk menentukan nilai maksimum dan

kecenderungankecepatandanaraharuslaut.Hasilpengukurankecepatanaliran

dianalisisdenganmetodetransformasi,terincipadagambardibawahini.

Gambar2.5a. LokasiPengukuranArus

Page 21: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 21 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.5b. ArahdanKecepatanArus

Page 22: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 22 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

i

iixFeff

cos

)cos*(

c. GelombangLaut

Gelombang laut diwilayah pesisir PLTU Lontar (3 x 315MW) dipengaruhi oleh

angindanhasilrefraksi‐difraksigelombangdariLautJawadanSelatSunda.

Gelombang dapat terjadi karena angin, pasang surut, gangguan buatan seperti

gerakankapaldangempabumi.Dalamperencanaanpelabuhangelombangyang

digunakanadalahgelombangyangterjadikarenaangindanpasangsurut.

Pengaruhgelombangterhadapperencanaanpelabuhanantaralain:

Besarkecilnyagelombangsangatmenentukandimensidankedalamam

bangunanpemecahgelombang

Gelombangmenimbulkangayatambahanyangharusditerimaolehkapaldanbangunanpelabuhan.

Besarandarigelombanglauttergantungdaribeberapafaktor,yaitu:

Kecepatanangin Lamanyaanginbertiup

Kedalamalautdanluasnyaperairan.

Tabel2.2b.DistribusiFrekuensiKecepatanAnginRata‐Rata2002‐2011

Iin% 1.0<2.0 2.0<4.0 4.0<6.0 6.0<8.0 8.0<10.0 10.0≤ TOTALN 0.00 0.83 15.83 0.00 0.00 0.00 16.67NE 0.00 0.00 13.33 2.50 0.83 0.00 16.67E 0.00 1.67 15.83 6.67 0.00 0.00 24.17SE 0.00 0.00 3.33 0.00 0.00 0.00 3.33S 0.00 0.00 4.17 0.00 0.00 0.00 4.17SW 0.00 0.83 19.17 3.33 0.00 0.00 23.33W 0.00 2.50 8.33 0.83 0.00 0.00 11.67NW 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

SUBTOTAL 0.00 5.83 80.00 13.33 0.83 0.00 100.00

Untuk peramalan gelombang perlu ditentukan fetch efektif (Feff) dengan

persamaansebagaiberikut:

dimana:

Gambar2.5c. DistribusiFrekuensiKelasAngin

Page 23: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 23 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Feff =fetchefektif

xi =proyeksiradialpadaarahangin=R.cosi

i =sudutantarajalurfetchyangditinjaudenganarahanginUTARA

No. º Cos Xi (km) Xi. Cos 1 42 0.743 564.706 419.6582 36 0.809 564.706 456.8573 30 0.866 588.235 509.4274 24 0.914 329.412 300.9335 18 0.951 329.412 313.2896 12 0.978 2,541.176 2,485.6467 6 0.995 988.235 982.8228 0 1.000 329.412 329.4129 ‐6 0.995 305.882 304.20710 ‐12 0.978 270.588 264.67511 ‐18 0.951 188.235 179.02212 ‐24 0.914 188.235 171.96113 ‐30 0.866 211.765 183.39414 ‐36 0.809 117.647 95.17815 ‐42 0.743 94.118 69.943 13.511 7,066.423F.EFEKTIF: 523015.815 meter

TIMURLAUT No. º Cos Xi (km) Xi. Cos 1 42 0.743 282.353 209.8292 36 0.809 1,788.235 1,446.7133 30 0.866 2,400.000 2,078.4614 24 0.914 729.412 666.3515 18 0.951 329.412 313.2896 12 0.978 352.941 345.2297 6 0.995 635.294 631.8148 0 1.000 588.235 588.2359 ‐6 0.995 564.706 561.61210 ‐12 0.978 564.706 552.36611 ‐18 0.951 682.353 648.95612 ‐24 0.914 964.706 881.30313 ‐30 0.866 0.000 0.00014 ‐36 0.809 0.000 0.00015 ‐42 0.743 0.000 0.000 13.511 8,924.158F.EFEKTIF: 660514.554 meter

BARATLAUT No. º Cos Xi (km) Xi. Cos 1 42 0.743 317.647 236.0582 36 0.809 305.882 247.4643 30 0.866 329.412 285.2794 24 0.914 2,494.118 2,278.4905 18 0.951 329.412 313.2896 12 0.978 352.941 345.2297 6 0.995 611.765 608.4138 0 1.000 564.706 564.7069 ‐6 0.995 564.706 561.61210 ‐12 0.978 564.706 552.36611 ‐18 0.951 682.353 648.95612 ‐24 0.914 705.882 644.85613 ‐30 0.866 964.706 835.46014 ‐36 0.809 1,435.294 1,161.17715 ‐42 0.743 1,458.824 1,084.117 13.511 10,367.472F.EFEKTIF: 767340.332 meter

 

Page 24: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 24 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Peramalan gelombang (hindcasting) dengan metode SMB. Metode SMB

dikemukakanolehSvedrup,MunkdanBretchsneider(1958).Hasilperamalan

gelombanginiberupatinggigelombangsignifikandanperiodegelombang.

FormulasimetodeSMBadalahsebagaiberikut:

TinggiGelombangSignifikan

PeriodeGelombangSignifikan

Berdasarkandata‐datadariStationPengamatanStationBMKGBandaraSoekarno‐

Hatta ‐ Tangerang – Banten selama 10 tahun terakhir dan hasil pengamatan di

lapanganselama10x24jam,makadidapatdatakecepatandanarahanginsebagai

berikut:

1) ArahUtara(N)dengankecepatan = 5.329meter/detik2) ArahTtimurLaut(NE)dengankecepatan = 6.560meter/detik3) ArahBaratLaut(NW)dengankecepatan = 5.589meter/detik ArahDominanUtara(N)

U=5.329m/dtk

F =523015.815meterg =9.81m/dtk²

G U² F Hs Tsm/dtk² m/dtk meter meter detik9.81 28.40 523015.82 0.556 1.323

 

ArahDominanTimurLaut(NE)U=6.560m/dtkF =660514.554meterg =9.81m/dtk²

G U² F Hs Tsm/dtk² m/dtk meter meter detik9.81 43.03 660514.55 0.515 1.264

ArahDominanBaratLaut(NW)U=5.589m/dtkF =767340.332meterg =9.81m/dtk²

G U² F Hs Tsm/dtk² m/dtk meter meter detik9.81 31.24 767340.33 0.628 1.422

U

gFUgH

20125.0tanh283.0

42.0

2

U

gFU

gT2

077.0tanh20.1

25.0

2

Page 25: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 25 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

d. PasangSurut

Darihasilanalisapasangsurutdenganmetodaadmiralty(Desember2012‐Januari2013,Lemtek‐UI2013),diperoleh:

1) Sifat pasang surut di perairan Lontar, Tangerang, Propinsi Banten adalah

pasangsurutHarianTunggal2) DudukTengah(MSL)terhadap0(nol)palemsebesar99cm

3) KedudukanAirRendahPerbani(LWS)adalah49cmdibawahDudukTengah

(MSL)4) BesarnyaMukaSurutan(Zo)=59cm

5) Kedudukan Air Tinggi Perbani (HWS) adalah 56 cm diatas Duduk Tengah

(MSL).

Gambar2.5d. HasilPengukuranGelombang

Gambar2.5e. GarfikPasangSurutdiWilayahPLTULontar

Page 26: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 26 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

e. KualitasAirTambakdiSekitarPLTULontar

Hasil pemantauan kualitas air sumur pantau di tapak kegiatan pada periode

Triwulan‐1Tahun2014menunjukkanbahwamayoritasparameterujimemenuhi

bakumutuberdasarkanPermenkesNo.416Tahun1990(Tabel2.2b).

Parameteryangtelahmelampauibakumutu,yaitu:

Totalzatpadattersuspensi(TDS)diseluruhlokasipantaupadabulanJanuari‐

Februari‐Maret,hal iniberkaitandengandigunakannyaairlautpadatambakudang/bandeng (air payau). Dimana air laut mengandung garam‐garam

terlarutyangmeningkatkannilaiTDS.

Oksigen terlarut (DO) semua tambak memenuhi baku mutu: pada bulanJanuaridiseluruhlokasipantau(AT‐1s/dAT‐6).PadabulanFebruaridiAT‐5.

Hal tersebutberkaitandengankondisiair tambakyangkurangaerasi (tidak

mengalir/menggenang)sehinggaDOmenurun.

BOD yangtidakmemenuhibakumutu:padabulan Januaridiseluruh lokasi

pantau(AT‐1s/dAT‐6).PadabulanFebruaridi5lokasipantau(AT‐2hingga

AT‐6);padabulanMaretdi5lokasipantau(AT‐1,AT2,AT‐4,AT‐5danAT‐6);

CODyang tidakmemenuhi bakumutu: padabulan Januari di seluruh lokasi

pantau(AT‐1s/dAT‐6).PadabulanFebruaridi3 lokasipantau(AT‐2,AT‐4

danAT‐5).

TingginyaBODdanCODjugadengankondisiairtambakyangkurangaerasi(tidak

mengalir/menggenang)sehinggaDOmenurundanmeningkatkanBODdanCOD.

f. KualitasAirLaut

HasilpemantauankualitasairlautTriwulan‐1Tahun2014Tabel2.2c),seluruh

parameterujimemenuhibakumutuKepmenLHNo.51Tahun2004;LampiranIII.

LanjutanGambar2.5f. GarfikPasangSurutdiWilayahPLTULontar

Page 27: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -27 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.2c.HasilPemantauanKualitasAirTambakMaret2014

No. PARAMETER SATUANMaret

BakuMutuPPNo.82/2001:KelasIIIAT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6

A. FISIKA 1 Suhu oC 28,1 28,5 28,1 28,9 30,2 30,5 Udara±30C2 Zatpadatterlarut(TDS) mg/l 9.040 3.490 9.240 6.160 1.958 1.847 1.0003 Zatpadattersuspensi(TSS) mg/l 33 45 31 42 195 60 400B KIMIA 1 pH(260C) ‐ 7,16 7,17 8,01 6,61 6,81 7,01 6‐92 Airraksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0023 Arsen(As) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 14 Boron(B) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 15 Oksigenterlarut(DO)lab mg/l 3,8 3,5 4,7 3,1 3 3,1 36 Fluorida(F) mg/l 0,95 0,56 1,16 0,83 0,53 0,4 1,57 Fenol mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 18 Fosfattotal(PO4) mg/l 0,06 0,04 0,04 0,05 0,03 0,03 19 Kadmium(Cd) mg/l <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 0,0110 Khromiumheksavalen(CrIV) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0511 Kobalt(Co) mg/l <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 0,212 Khlorinbebas(Cl2) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0313 MinyakLemak mg/l <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 114 Nitrat(NO3‐N) mg/l 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 2015 Nitrit(NO2‐N) mg/l <0,002 0,007 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0616 Selenium(Se) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0517 Seng(Zn) mg/l <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 0,0518 Sulfida(H2S) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,00219 Sianida(CN) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,0220 Surfaktananion(MBAS) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,221 Tembaga(Cu) mg/l <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 0,0222 Timbal(Pb) mg/l <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 0,0323 BOD5 mg/l 7 8 5 9 11 9 624 COD mg/l 28 30 21 37 44 37 50C. MIKROBIOLOGI 1 Fecalcoliform MPN/100ml 430 450 400 450 340 300 2.0002 Totalcoliform MPN/100ml 930 950 1.200 1.100 600 750 10.000

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:AT1=AirPermukaan‐TambakSebelahBarat500meterdarilaut;AT2=AirPermukaan‐TambakSebelahTimur500meterdarilaut;AT3=AirPermukaan‐TambakSebelahBaratPLTU;AT4=AirPermukaan‐TambakSebelahTimurSampingPLTU;AT5&AT6=AirPermukaan‐KelompokTaniTambakMinaMandiri. 

Page 28: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -28 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.2d.HasilPemantauanKualitasAirLaut:Maret2014

No. PARAMETER SATUANMaret BakuMutuKepmenLHNo.51/

/2004LampiranIL‐2 L‐3 L‐4 L‐5 L‐6 L‐7A. FISIKA 1 Bau(insitu) ‐ Takberbau Takberbau Takberbau Takberbau Takberbau Takberbau Tdkberbau2 Kecerahan(insitu) meter Alami Alami Alami Alami Alami Alami >33 Zatpadattersuspensi(TSS) mg/l 42 13 12 13 13 11 804 Suhu(lab) OC 34,3 34 33,5 33,3 32,6 32,7 Alami5 Lapisanminyak(insitu) ‐ Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil6 Sampah(insitu) ‐ Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil NihilB. KIMIA 1 pH(260C) ‐ 7,74 8,06 8,27 8,77 8,4 7,94 6,5‐8,52 Salinitas o/oo 15 27 28 28 27 29 Alami3 AmoniaTotal(NH3‐N) mg/l 0,18 0,15 0,12 0,1 <0,01 0,02 0,34 Sulfida(H2S) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,035 Fenol mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0,0026 Surfactananion(MBAS) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 17 Minyak&Lemak mg/l <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 58 AirRaksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0039 Kadmium(Cd) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0110 Tembaga(Cu) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0511 Timbal(Pb) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,0512 Seng(Zn) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,1C. MIKROBIOLOGI 1 Coliform(total) MPN/100ml 4 4 3 3 3 3 1000

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:

L‐2:AirBahang(Muara)TimurJettyL‐3:PerairanLaut‐SebelahTimurJetty,Jarak200mL‐4:PerairanLaut‐SebelahTimurJetty,Jarak400mL‐5:PerairanPantai‐SebelahTimurJetty,Jarak700mL‐6:PerairanLautSebelahBaratJettyL‐7:AirLaut‐Intake

Page 29: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 29 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.1.10. KualitasUdaraAmbiendanKebisingan

a. KualitasUdaraAmbien

BerdasarkandatahasilpengukuranpadamonitoringperiodeTriwulan4Tahun2013

(Tabel2.3,SeluruhparameterkualitasambienmasihmemenuhibakumutuPPNo.41

Tahun1999.Sebarankonsentrasiparameterkualitasudaraambiendi lokasipantau

sekitarnyacenderunglebihrendah.

Tabel2.3.HasilPemantauanKualitasUdaraAmbienPLTU

No. PARAMETER SATUANHASILANALISISKUALITASUDARAAMBIEN BAKUMUTU:PP

No/41/1999UA‐1 UA‐2 UA‐3 UA‐4 UA‐5 UA‐6

1 SulfurDioksida(SO2) µg/Nm3 39,8 32,57 33,18 31,9 26,7 27,08 900

2 KarbonMonoksida(CO) µg/Nm3 3.838 3.666 3.586 3.242 2.715 2.772 30.000

3 NitrogenDioksida(NO2) µg/Nm3 26,6 24,50 24,98 22,68 24 25,74 400

4 Hidrokarbon(HC) µg/Nm3 118 105 111 111 85 85 160

5 Debu(TSP) µg/Nm3 115 95 86 108 88 85 230

6 PM10(Partikel<10µm) µg/Nm3 42 38 35 42 37 35 150

7 PM2,5(Partikel<2,5µm) µg/Nm3 16 16 12 17 13 15 65

8 Timbal(Pb) µg/Nm3 0,11 0,07 0,08 0,08 0,02 0,02 2

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Desember2013.Keterangan:UA.1:ditapakPLTU;UA.2:dipagarluarsebelahUtara;UA.3:dipagarluarsebelahTimur;UA.4:dipagarluarsebelahSelatan;UA.5:DesaKlebet;UA.6:diDesaKemiri.

Daritabeltersebutdiatas,seluruhparameterujikualitasudaraambienyangdipantau

padaperiodeTriwulan‐4Tahun2013(SO2,CO,NO2,Pb,PM10danPM2.5)memenuhibaku

mutuPPNo.41Tahun1999.

b. KualitasKebisingan

HasilpemantauanTriwulan‐4Tahun2013, tingkatkebisingandi tapakPLTU

dansekitarnyamemenuhibakumutuuntukkawasanindustri.

Tabel2.4.HasilPemantauanTingkatKebisingan

No. LOKASIHASIL

PENGUKURAN(dBA)

BAKUMUTUKEPMENLHNo.48/1996*)

NABPERMENAKERNo.13/2011

1 TapakPLTU 66,9 70 85

2 PagarLuarSebelahUtara 66,6 70 85

3 PagarLuarSebelahTimur 68,1 70 85

4PagarLuarSebelahSelatan

66,8 70 85

5 DesaKlebet 65,5 55 85

6 DesaLontar 66,1 55 ‐

7 DesaKemiri 64,8 55 ‐Sumber:HasilPengukuranin‐situdantabulasidataLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Desember2013.

Page 30: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 30 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.2. KOMPONENBIOLOGI

2.2.1. BiotaAkuatik

a. Plankton

Organismaplanktonmerupakanorganismaperairanyangmempunyai peran sangat

besar terhadap kondisi suatu perairan. Peran tersebut tidak saja berkaitan dengan

fungsinyasebagaistrataatautropikdasardarijaringmakanandiperairan,tetapijuga

mempunyaiperanterhadapperubahanlingkungan.

Hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) phytoplankton laut pada

Triwulan‐1 Tahun 2014 berkisar antara 4,56 – 4,88 (Tabel2.25a), berdasarkan

kriteria Zar (1996) diversitas phytoplankton laut termasuk dalam kategori tinggi

(H’>3,0),denganekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).

Hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) zooplankton laut pada pada

Triwulan‐1 Tahun 2014, berkisar antara H = 3,44 – 3,65 (Tabel 2.5a),

berdasarkan kriteria Zar (1996), termasuk dalam kisaran H’ tinggi dengan

ekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).

Tabel2.5a.HasilAnalisisPlanktonLautTriwulan‐1/2014No. KOMPOSISIPLANKTON AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7I PHYTOPLANKTON A CYANOPHYTA 1 Trichodesmiumsp.1 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐2 Trichodesmiumsp.2 1485 ‐ ‐ ‐ ‐ B CHRYSOPHYTA 3 Amphiprorasp. 990 ‐ 495 990 ‐ 9904 Asterionellasp. 12870 11880 8910 10395 9405 103955 Bacteriastrumhyalinum 2970 1980 1485 2475 1980 24756 Bacteriastrumsp. 1980 990 990 1485 990 ‐7 Biddulphiasp. 1485 ‐ 1980 990 ‐ 14858 Chaetocerosbrevis 2970 2475 1980 2475 2970 14859 Chaetoceroscurvisetum 3960 3465 4455 2970 3465 396010 Chaetocerosdidymus 2475 2970 1980 1980 2970 247511 Chaetoceroslaevis 1980 990 1485 990 1485 148512 Chaetoceroslorenzianum 990 1485 1980 2475 1980 198013 Chaetocerospendulum 1485 1980 ‐ 1485 ‐ 99014 Chaetocerossp. ‐ 990 ‐ ‐ 990 148515 Coscinodiscusasteromphalus 1485 ‐ 990 1485 1485 99016 Coscinodiscussp. 2970 2475 1980 2970 2475 247517 Ditylumsol 3465 3960 2970 2475 3465 297018 Eucampiasp. 990 ‐ 495 990 495 ‐19 Guinardiaflaccida 2970 2475 3465 2970 3960 346520 Hemiaulussinensis 1485 990 1980 990 1485 148521 Hemiaulussp. ‐ 990 ‐ 990 495 ‐22 Lauderiaborealis 3960 2970 3465 2475 2970 247523 Naviculasp.1 1485 2475 1980 ‐ 2970 247524 Naviculasp.2 990 ‐ 1485 1485 ‐ 198025 Nitzschialongissima 990 1485 1485 1980 990 99026 Nitzschiasigma 5940 4455 2970 3465 3960 346527 Nitzschiasp. 1485 990 1980 1485 1980 1485

Page 31: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 31 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Lanjutan2.5a.HasilAnalisisPlanktonLautTriwulan‐1/2014No. KOMPOSISIPLANKTON AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7I PHYTOPLANKTON B CHRYSOPHYTA 28 Pleurosigmaangulatum 495 990 495 495 49529 Pleurosigmaelongatum 1980 2475 1485 1980 1485 198030 Pleurosigmanormanii ‐ 990 495 990 495 ‐31 Pleurosigmarectum 495 990 ‐ ‐ 990 49532 Pleurosigmasp. 495 ‐ 495 495 990 ‐33 Rhizosoleniaalata 1980 2475 1485 1980 2475 198034 Rhizosoleniaarafurensis 990 1485 495 990 495 99035 Rhizosoleniacalcar‐avis 1485 990 1980 1485 990 148536 Rhizosoleniastolterfothii 2475 2970 2475 1980 2475 198037 Rhizosoleniasp.1 990 ‐ 990 ‐ 495 49538 Rhizosoleniasp.2 ‐ 4195 990 990 495 99039 Stephanophyxissp. 990 990 495 495 ‐ 49540 Surirellasp.1 990 495 ‐ 495 990 ‐41 Surirellasp.2 495 ‐ 990 ‐ 495 49542 Thalassionemanitzschiodes 7425 8415 7920 6930 7425 693043 Thalassiothrixfrauenfeldii 10395 11880 10890 8425 8415 7920C PYRROPHYTA 44 Ceratiumsp. 990 ‐ 1980 1485 ‐ ‐45 Protoperidiniumsp. 495 ‐ ‐ 990 495 46 Peridiniumsp. 990 ‐ 495 ‐ ‐ 99047 Prorocentrumsp. ‐ 495 990 ‐ ‐ ‐D EUGLENOPHYTA 48 Euglenasp.1 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐49 Euglenasp.2 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐50 Euglenasp.3 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐Jumlahindividu/m3 99990 92305 86130 82675 82170 81180JumlahTaxa 45 34 39 38 36 36IndeksDiversitasShanonWiener(H') 4,88 4,56 4,75 4,79 4,66 4,71H'‐max=Log2S 5,49 5,09 5,29 5,25 5,17 5,17Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,89 0,9 0,9 0,91 0,9 0,91II ZOOPLANKTON A CRUSTACEA 1 Acartiasp. 495 495 990 495 990 9902 Acartiasp.(Nauplius) 1980 1485 2475 1980 990 14853 Oithonasp. 495 495 990 495 4 Oithonasp.(Nauplius) 1485 1980 990 1980 1485 14855 COPEPODA(sp.1) 495 990 495 495 9906 COPEPODA(sp.2nauplius) 1485 990 1980 1485 1485 990B CILIATA 7 Amphorellopsissp. 1485 2475 1980 3465 1980 24758 Anthocyrlidiumsp. ‐ 495 1485 ‐ 1485 ‐9 Codonellopissp. 495 990 990 1485 1485 99010 Favellacampanula 990 1980 1485 990 990 148511 Tintinnopsisgracilis 1485 495 990 1485 1980 99012 Tintinnopsisradix 990 1485 1485 1980 1485 198013 Tintinnopsissp. 990 ‐ 495 990 495 49514 CILIATA(sp.) 990 1980 ‐ 2475 ‐ 1980 TROCHELMINTHES ROTATORIA 15 Brachionussp. 495 495 ‐ 990 ‐ ‐Jumlahindividu/m3 14355 16335 15840 21285 15840 16335JumlahTaxa 14 13 12 14 13 12IndeksDiversitasShanonWiener(H') 3,65 3,5 3,44 3,62 3,57 3,47H'‐max=Log2S 3,81 3,7 3,58 3,81 3,7 3,58Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,96 0,94 0,96 0,95 0,96 0,97

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.

Page 32: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 32 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tambak:hasilanalisisindeksdiversitasShanon‐Wiener(H’)phytoplanktontambakpadaTriwulan‐1Tahun2014berkisarantara4,26–4,43(Tabel2.5b),berdasarkankriteriaZar(1996)diversitasphytoplanktontambaktermasukdalamkategoritinggi(H’>3,0),denganekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).

HasilanalisisindeksdiversitasShanon‐Wiener(H’)zooplanktontambakpadapadatriwulan‐4Tahun2013,berkisarantaraH=2,66–3,2(Tabel2.5b),berdasarkankriteriaZar(1996),termasukdalamkisaranH’tinggidenganekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).

Tabel2.5b.HasilAnalisisPlanktonTambakTriwulan‐1Tahun2014No KOMPOSISIPLANKTON AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6I PHYTOPLANKTON A CHRYSOPHYTA 1 Asterionellasp. 10395 8910 7425 7920 8415 89102 Bacteriastrumhyalinum 1980 1485 990 1485 495 9903 Chaetocerosbrevis 2475 1980 1485 1980 990 14854 Chaetoceroscurvisetum 3960 2970 2475 2970 1980 24755 Chaetocerosdidymus 1980 1485 1980 ‐ 990 ‐6 Chaetoceroslaevis 990 990 ‐ 990 495 9907 Chaetocerossp. ‐ 990 495 ‐ 990 9908 Coscinodiscusasteromphalus 990 495 495 1485 990 9909 Coscinodiscussp. 2475 1980 1485 2475 2970 198010 Ditylumsol 1485 1980 2475 1980 ‐ 198011 Guinardiaflaccida 2475 1485 1980 2475 2970 247512 Hemiaulussinensis 1485 990 1485 495 990 99013 Hemiaulussp. ‐ ‐ 990 495 990 ‐14 Lauderiaborealis 3960 2970 2475 3465 2970 247515 Naviculasp.1 1485 1980 ‐ 1980 1485 198016 Naviculasp.2 990 ‐ 990 1485 1980 ‐17 Naviculasp.3 ‐ 990 495 ‐ 990 99018 Nitzschiasp.1 1485 1980 990 1485 1485 198019 Nitzschiasp.2 990 990 1485 990 495 99020 Pleurosigmaangulatum 495 495 990 495 990 99021 Pleurosigmaelongatum 1980 1485 1980 1485 2475 198022 Pleurosigmanormanii 495 ‐ 495 ‐ 495 49523 Pleurosigmarectum 990 495 ‐ 495 ‐ 49524 Pleurosigmasp. ‐ 495 495 990 495 ‐25 Rhizosoleniaarafurensis 990 1485 990 1980 1485 99026 Rhizosoleniastolterfothii 1980 990 2475 1485 990 198027 Rhizosoleniasp. 495 990 990 ‐ 495 ‐28 Surirellasp. 990 495 ‐ 495 990 99029 Synedraulna ‐ ‐ ‐ 1980 990 148530 Thalassionemanitzschiodes 3960 4455 4950 4455 3960 495031 Thalassiothrixfrauenfeldii 5940 6930 6435 7425 6930 6435B PYRROPHYTA 32 Ceratiumsp. 990 ‐ 495 1485 ‐ ‐33 Protoperidiniumsp. 495 ‐ ‐ ‐ 990 495C EUGLENOPHYTA 34 Euglenasp.1 ‐ ‐ 990 ‐ ‐ ‐35 Euglenasp.2 ‐ ‐ ‐ ‐ 495 ‐Jumlahindividu/m3 59400 52965 51480 56925 54450 53955JumlahTaxa 28 27 28 27 31 27IndeksDiversitasShanonWiener(H') 4,33 4,26 4,34 4,33 4,43 4,3H‐max=Log2S 4,81 4,75 4,81 4,75 4,95 4,75Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,9 0,9 0,9 0,91 0,89 0,9

Page 33: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 33 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Lanjutan2.5b.HasilAnalisisPlanktonTambakTriwulan‐1/2014No KOMPOSISIPLANKTON AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6II ZOOPLANKTON A CRUSTACEA 1 Acartiasp. 495 ‐ 495 990 495 ‐2 Acartiasp.(Nauplius) 1485 1980 1980 2475 1485 9903 Oithonasp. ‐ 495 495 990 4954 Oithonasp.(Nauplius) 990 1485 1485 990 ‐ 19805 COPEPODA(sp.) ‐ 495 495 ‐ 990 495B CILIATA 6 Codonellopissp. 990 1485 495 495 990 4957 Favellacampanula 495 990 1485 990 495 14858 Tintinnopsisgracilis 1485 1980 990 1485 990 9909 Tintinnopsissp. 495 495 990 495 99010 CILIATA(sp.1) 1980 1485 ‐ ‐ ‐ ‐11 CILIATA(sp.2) ‐ 990 ‐ ‐ ‐ ‐C ROTATORIA 12 Brachionussp. ‐ ‐ 1980 990 495 ‐13 ROTATORIA(sp.) ‐ ‐ ‐ ‐ 495 ‐

Jumlahindividu/m3 7920 11880 9900 9900 7920 7920JumlahTaxa 7 10 9 9 10 8IndeksDiversitasShanonWiener(H') 2,66 3,16 2,95 3 3,2 2,83H'‐max=Log2S 2,81 3,32 3,17 3,17 3,32 3Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,95 0,95 0,93 0,95 0,96 0,94

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.

Tabel2.5c.RekapitulasiHasilAnalisisPlanktonTriwulan‐1/2014

PlanktonLautHasilAnalisis

AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7Phytoplankton

IndeksDiversitasH' 4,88 4,56 4,75 4,79 4,66 4,71IndexEquitabilitas(E) 0,89 0,90 0,90 0,91 0,90 0,91

Zooplankton IndeksDiversitasH' 3,65 3,5 3,44 3,62 3,57 3,47IndexEquitabilitas(E) 0,96 0,94 0,96 0,95 0,96 0,97

PlanktonTambakHasilAnalisis

AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6Phytoplankton

IndeksDiversitasH' 4,33 4,26 4,34 4,33 4,43 4,30IndexEquitabilitas(E) 0,96 0,94 0,96 0,95 0,96 0,97

ZooplanktonIndeksDiversitasH' 2,66 3,16 2,95 3 3,2 2,83IndexEquitabilitas(E) 0,95 0,95 0,93 0,95 0,96 0,94Kriteria(Zar,1996):H’<1.0:diversitasrendah1.0H’3.0:diversitassedangH’>3.0:diversitastinggi

<E<0,50:komunitastertekan0.50<E<0.75:komunitaslabil0.75<E<1.00:komunitasstabil

Sumber:RekapitulasiHasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.

b. Benthos

Laut: hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) benthos laut pada

Triwulan‐1 Tahun 2014 berkisar antara 2,66 – 3,12 (Tabel2.6a), berdasarkan

kriteriaZar(1996)diversitasbenthostermasukdalamkategorisedang‐tinggi(1.0

H’ 3.0), dengan ekuitabilitas (E) atau kemerataan komunitas yang stabil

(E>0,75).

Page 34: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 34 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.6a.HasilAnalisisBenthosLautTriwulan‐1/2014No. INDIVIDU AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7A BIVALVIA 1 Tellinasp.1 3 2 ‐ 4 4 22 Tellinasp.2 2 ‐ 2 3 2 23 Veneridae 3 ‐ 3 ‐ ‐ 44 BIVALVIA(sp.1) 2 ‐ ‐ 2 1 ‐5 BIVALVIA(sp.2) ‐ 1 ‐ ‐ 2 ‐B GASTROPODA 6 Atyssp. ‐ ‐ 2 1 17 GASTROPODA(sp.1) 2 1 ‐ ‐ 1 ‐8 GASTROPODA(sp.2) 1 ‐ ‐ 1 ‐ ‐9 GASTROPODA(sp.3) ‐ ‐ 1 1 ‐ ‐C POLYCHAETA 10 POLYCHAETA 5 3 ‐ ‐ 2 4D NEMATODA 11 NEMATODA(sp.) 9 5 2 4 4 6E PROTOZOA 12 Pseudorotaliasp. 11 6 7 5 5 613 Quingueloculinasp.1 5 4 3 5 414 Quingueloculinasp.2 3 2 2 Jumlahindividu/sampel 43 21 23 24 28 29JumlahTaxa 10 7 8 9 10 8IndeksDiversitasShanonWiener(H') 2,98 2,55 2,77 2,95 3,12 2,82H'‐max=Log2S 3,32 2,81 3 3,17 3,32 3Equitailitas(E)=H'/H‐max 0,9 0,91 0,92 0,93 0,94 0,94

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.

Tambak: hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) benthos pada

Triwulan‐1 Tahun 2014 berkisar antara 1,30 – 2,25 (Tabel2.6b), berdasarkan

kriteriaZar(1996)diversitasbenthostermasukdalamkategorisedang‐tinggi(1.0

H’ 3.0), dengan ekuitabilitas (E) atau kemerataan komunitas yang stabil

(E>0,75).

Tabel2.6b.HasilAnalisisBenthosTambakTriwulan‐1/2014No. INDIVIDU AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6 BIVALVIA 1 Tellinasp.1 1 ‐ 2 ‐ ‐ 12 Tellinasp.2 ‐ 2 1 ‐ ‐3 BIVALVIA(sp.) ‐ 1 1 ‐ 1 ‐ GASTROPODA 4 GASTROPODA(sp.1) 1 ‐ ‐ ‐ 1 ‐5 GASTROPODA(sp.2) ‐ ‐ 1 ‐ 1 ‐ POLYCHAETA 6 POLYCHAETA 2 ‐ ‐ 4 2 2 NEMATODA 7 NEMATODA(sp.) 5 ‐ 4 3 ‐ 2 PROTOZOA 8 Quingueloculinasp.1 ‐ 5 ‐ 4 ‐ 19 Quingueloculinasp.2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2Jumlahindividu/sampel 9 8 8 12 5 8JumlahTaxa 4 3 4 4 4 5IndeksDiversitasShanonWiener(H') 1,66 1,30 1,75 1,86 1,92 2,25H'‐max=Log2S 2 1,58 2 2 2 2,32Equitailitas(E)=H'/H‐max 0,83 0,82 0,88 0,93 0,96 0,97

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.

Page 35: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 35 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.6c.RekapitulasiHasilAnalisisBenthosTriwulan‐1/2014

BenthosLautHasilAnalisis

AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7IndeksDiversitasH' 2,98 2,55 2,77 2,95 3,12 2,82IndexEquitabilitas(E) 0,90 0,91 0,92 0,93 0,94 0,94

BenthosTambak AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6IndeksDiversitasH' 1,66 1,30 1,75 1,86 1,92 2,25IndexEquitabilitas(E) 0,83 0,82 0,88 0,93 0,96 0,97Kriteria(Zar,1996):H’<1.0:diversitasrendah1.0H’3.0:diversitassedangH’>3.0:diversitastinggi

<E<0,50:komunitastertekan0.50<E<0.75:komunitaslabil0.75<E<1.00:komunitasstabil

Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.

c. BiotaLaut

Jenis‐jenisbiota laut lainyangkerapdijumpaidiperairansekitarPLTU,antara lain:

ubur‐ubur(Aureliaspp.), jenis‐jeniskepitingbakaudanikangelodok(Gambar2.6).

Ikan gelodok dapat dijadikan sebagai indikator kualitatif terhadap kondisi

pencemaran substrat berlumpur pada wilayah pasang surut. Jenis‐jenis ikan yang

kerapdiperolehparapemancingdisekitarjetty,antaralainikankakapputih,kerapu

lumpur.Dibawahjettykerapdijumpaijenis‐jenisudangkecil,kepiting.

Gambar2.6.BeberapaJenisBiotaLautyangKerapDijumpai

Ikangelodok

Ubur‐ubur

Kepiting

Ubur‐ubur

Kepiting

Kepiting(Ucasp.)

Page 36: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 36 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.2.2. BiotaDarat

a. Flora/Vegetasi

Jenis flora yang dapat dijumpai antara lain jenis vegetasi/tumbuhan alami dan

tanaman budidaya, baik tanaman ekonomis (tanaman buah‐buahan) dan/atau

tanaman ornamental/tanaman hias serta tanaman pentup/ground cover (Gambar

2.7),denganrinciansebagaiberikut:

JenistumbuhanalamidisekitarPLTU,umumnyaadalahtanamanpantaidisekitar

tambak, antara lain: api‐api (Avicenia spp.); tanjang (Rhizophora spp.), ki jaran

(Lannea grandis), jamuju (Acanthus ilicifolius), beluntas (Plucea indica), kerokot

Gambar2.7. KeragamanJenisFlora/VegetasidiPLTULontar

Page 37: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 37 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

(Portulacaindica), alang‐alang (Imperatacylindrica), sikejut (Mimosapúdica), tifa

(Typhaangustifolia).

TanamanpenghijauantepijalanaksesPLTU:trembesi(Samaneasaman),ketapang

senegal (Terminalia senegalensis), pucuk merah (Syzygium oleina), bintaro

(Cerberaodollam),lamtoro(Leucaenaleucocephala)

Taman di sekitar kantor dan masjid dan RTH di tapak PLTU: Ketapang senegal

(Terminalia senegalensis), pucuk merah (Syzygium oleina), bintaro (Cerbera

odollam), cemara angin (Casuarina equisetifolia), cemara gembel (Cupressus

papuana), kelapa (Cosos nucifera), pepaya (Carica papaya), mangga (Mangifera

indica), sukun (Artocarpus communis), jarak pagar (Jathropha curcas), korma

(Phoenix dactylifera), palem merah (Cyrtostachys lakka), palem waregu (Rhapis

excelsa),palemputri(Veitchiamerillii),dll.

Tanamanhiasberbunga:pisanghias(Heliconiaspp.),melati(Jasminumsambac),soka

(Ixorasp.),kambojajepang(Adeniumsp.),kacapiring(Gardeniaspectabilis).Tanaman

hias lainnya: walisanga (Schefflera actynophylla), drasena (Dracaena spp.), pohon

pangkas(Durantarepens),monstera(Monsteraviridis).

Tanamanpenutup/groundcover: rumputgajah (Pennisetumpurpureum), rumput

jepang(Zoysiamatrella),kacang‐hias(Arachispintoi).

b. Fauna

Jenisfauna/satwaliaryangkerapdijumpaiditapakPLTUdansekitarnya,antaralain:

Jenis‐jenisserangga:Jenis‐jeniscapung;ordo:Odonata)yangmerupakanindikatorairbersih,danJenis‐jeniskupu‐kupusebagaiseranggapenyerbuk(pollinator).

Jenis‐jenis reptilia, antara lain: ular bakau (Homalopsis sp), bunglon (Calotes

jubatus),kadalrumput(Mabouyamultifasciata),biawak(Varanussalvator).

Secara keseluruhan dijumpai sekitar 21 jenis burung, dengan jenis‐jenis burung

dilindungiPPNo.7/199sekitar9 jenis , antara lain: cangakabu (Ardeacinérea),

elang rawa (Circus sp.), elang bondol (Haliastur indus), kipasan (Rhipidura

javanica)danjenis‐jenissesapmadusebagaipolinator/penyerbuk:Anthreptesspp.,

Nectariniaspp. Jenisburunglainnya:burunggereja(Passermontanusdanbondol

jawa(Lonchuraleucogastroides).Indeksdiversitasburung/avesmencapaiH’=2,92

(Tabel2.7).

Page 38: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 38 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.7.HasilAnalisisDiversitasJenisBurungNo NamaDaerah NamaIlmiah K F KR FR INP H'1 Elangbondol Haliasturindus*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,1172 Banbangankuning Ixobrychussinensis 1 1 1,266 2,222 3,488 0,0713 Bubut Centropusbengalensis 1 1 1,266 2,222 3,488 0,0714 Burunggereja Passermontanus 5 3 6,329 6,667 12,996 0,1785 Burungmadu Nectariniasp.*) 3 3 3,797 6,667 10,464 0,1546 Cabean Dicaeumtrochileum 4 2 5,063 4,444 9,508 0,1457 Cangakabu Ardeacinerea*) 10 3 12,658 6,667 19,325 0,2268 Cekakaksungai Todirhamphuschloris*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,1179 Emprit Lonchuraleucogastroides 3 2 3,797 4,444 8,242 0,13110 Jok‐jok Pycnonotusleucogaster 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11711 Kapinislaut Apuspacificus 7 3 8,861 6,667 15,527 0,19812 Kedasih Cuculusmerulinus 1 1 1,266 2,222 3,488 0,07113 Kipasan Rhipidurajavanica*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11714 Kuntul Egrettaalba*) 12 3 15,190 6,667 21,857 0,24215 Kuntulkarang Egrettasacra*) 6 3 7,595 6,667 14,262 0,18816 Kutilang Pycnonotusaurigaster 3 2 3,797 4,444 8,242 0,13117 Prenjak Priniafamiliaris 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11718 Rajaudang Alcedomeninting*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11719 Sesapmadu Anthreptesspp.*) 2 1 2,532 2,222 4,754 0,08920 Tekukur Streptopeliasinensis 3 3 3,797 6,667 10,464 0,15421 Waletkusapi Colacaliaesculenta 6 2 7,595 4,444 12,039 0,169

79 45 100 100 200 2,921KelimpahanBurung/pengamatan 79

Keterangan:*):jenisdilindungiPPNo.7/1999.

JumlahJenis 21IndeksDiversitasShanon‐Wiener(H') 2,921H'maksimum 3,045IndeksEkuitabilitas 0,959

HasilAnalisisdataobservasi,Maret2014

Gambar2.8. Jenis‐JenisSeranggadiPLTULontar

Page 39: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 39 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.9.Jenis‐JenisReptilia,BurungdiSekitarPLTULontar

Page 40: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 40 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.3. KOMPONENSOSIO‐EKONOMI‐BUDAYA

RencanapembangunanPLTULontarUnit#4(300–400MW)terletakdiDesaLontar

KecamatanKemiri,KabupatenTangerang,ProvinsiBanten.Lokasikegiatanberbatasan

denganjeniskegiatanlainyangberbeda,antaralain:tambak,sawahdankegiatanbagan

nelayan. Hal tersebut merupakan faktor‐faktor yang turut mempengaruhi jenis dan

intensitasdampakyangditimbulkan.

2.3.1. Jumlah,KepadatandanPertumbuhanPenduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Kemiri tercatat 40.605 jiwa, di Kecamatan Mauk

77.599jiwa,diKecamatanSukadiri53.100jiwa,diKecamatanPakuhaji103.506jiwa,

diKecamatanTeluknaga138.330jiwa.

Secaraumumdarilimakecamatantersebut,rasiojumlahlaki‐kakilebihbesarsedikit

dariperempuan,yaitu102‐104dibanding100.Secarakhususdesa‐desadiKecamatan

Kemiri menunjukkan gambaran hampir serupa bahwa rasio jumlah laki‐laki lebih

besarsedikitdariperempuan,yaitu100‐110dibanding100.

Sedangkanmengenaikepadatanpendudukmemberikangambaranbahwakepadatan

penduduk di 5 kecamatan tidak merata. Kepadatan penduduk yang agak tinggi di

daerahKecamatanTeluknaga,yaitu3.409jiwa/km2.

Tabel2.8.JumlahPenduduk,RasioKelamindanKepadatanPendudukdiKecamatanKemiri,Mauk,Sukadiri,PakuhajidanTeluknaga

KecamatanLaki‐laki

Perempuan JumlahRasioJenisKelamin

LuasWilayah(Km2)

Kepadatan/km2

Kemiri 21.194 19.411 40.605 109.19 32,70 1.242

Mauk 39.626 37.973 77.599 104.35 51,42 1.509

Sukadiri 27.574 25.526 53.100 108.02 24,14 2.200

Pakuhaji 53.250 50.256 103.506 105.96 51,87 1.995

Teluknaga 71.061 67.269 138.330 105.96 40,58 3.409Sumber:TabulasiDataDariProfilDesaKabupatenTangerang,2013.

Sedangkan secara khusus untuk kecamatan Kemiri yang merupakan tapak proyek

PLTU Lontar, dari sejumlah 40.605 jiwa di 7 desa, di Kecamatan Kemiri, populasi

penduduknya kurang merata. Misalnya, desa yang memiliki populasi yang cukup

tinggidiDesaKelebet(8.931jiwa),sedangkanpopulasiyangagakrendahditemukan

didesaKaranganyar(3.547jiwa).

Kepadatan penduduk yang cukup tinggi ditemukan di desa Rancabuluh (3.322

jiwa/km2)danagakrendahtercatatdiDesaLontar(797jiwa/km2).

Page 41: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 41 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.9.JumlahPenduduk,RasioKelamindanKepadatanPendudukdi7DesaKecamatanKemiri,KabupatenTangerang

Desa Laki‐laki Perempuan JumlahRasioJenis

Kelamin

LuasWilayah(km2)

Kepadatan/km2

Rancabaluh 2936 2892 5828 101,53 1,7539 3.322Kemiri 4498 4066 8564 110,62 4.7900 1.787Kelebet 4549 4382 8931 103,79 5,9100 1.511Lontar 2866 2757 5623 103,96 7,0500 797KarangAnyar 1776 1771 3547 100,30 4,3300 819PatraManggala 1279 1936 3215 101,23 5,8460 549LegokSukamaju 2133 2045 4178 104,28 2,7100 1.541Jumlah 21.194 19.411 40.605 104,37 32,7039 1.242

Sumber:TabulasiDataDariProfilDesaKabupatenTangerang,2013

Kepadatanpendudukdi desa‐desa sekitar rencana tapakPLTULontarUnit4 relatif

tinggi terutama yang berada di Kecamatan Kemiri. Angka kepadatan penduduk ini

berkisarantara549‐3.322 jiwa/km2.Kepadatanpenduduktertinggi terjadidiDesa

Rancabuluhyaitu3.322jiwa/km2.

Besar nilai kepadatan penduduk tersebut, bukan berarti terjadi tekanan ekonomi

yang tinggi pula. Oleh karena secara teoritis terdapat faktor‐faktor lain yang perlu

diperhitungkan, yaitu peluang untuk ekstensifikasi dan atau intensifikasi sector

pertanian, terbukanya peluang di luar sector tradisional/pertanian di dalam desa

terbukanyapeluangkerjadanusahadi luardesadanberkembangnya sector‐sektor

lainyangmemberikanpeluangbagipendudukuntukhidup.

Berkaitan dengan berbagai sumber penghidupan tersebut, perlu diperhatikan pula

sumber yang tergolong pasti atau tidak pasti. Kondisi terakhir ini, turut

mempengaruhi tingkah lakupenduduk terhadapkemunculanpeluang‐peluangkerja

danusahabaruyangdiciptakanolehsuatuproyek.

2.3.2. JumlahSekolahdiSekitarTapakProyek

Tabel2.10.JumlahSekolahdiSekitarTapakProyek,KabupatenTangerangKecamatan TK SD SLTP SLTA SMK JumlahKemiri 2 16 7 3 3 31Mauk 6 30 7 3 3 49Sukadiri 3 18 9 5 2 37Pakuhaji 3 36 7 4 1 51Teluknaga 7 42 15 5 6 75Jumlah 21 142 45 20 15 243

Sumber:TabulasiDataDariProfilDesaKabupatenTangerang,2013

Jumlah sekolah yang tersedia di sekitarwilayah studi adalah terdapat sebanyak 21

sekolahtamankanak‐kanak,sekolahdasarsebanyak142sekolah,SLTPsebanyak45

sekolah,SLTAsebanyak20sekolah,danSMKswastasebanyak15sekolah.Kecamatan

Page 42: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 42 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

yangmemiliki fasiltaspendidikan terbanyakadalahKecamatanTeluknagadanyang

palingsedikitmemilikisekolahadalahKecamatanKemiri.

2.4. KOMPONEN KESEHATAN MASYARAKAT

Sarana prasarana kesehatan di Kecamatan Kemiri adalah Puskesmas Kemiri. UPT

Puskesmas Kemiri Kecamtan Kemiri dengan cakupan wilayah kerja meliputi 7 Desa,

yaitu:1)DesaKemiri;2)DesaKlebet;3)DesaRancaLabuh;4)DesaPatraManggala;5)

DesaKarangAnyar;6)DesaLontar;7)DesaLegokSukamaju

Datajumlahtenagakesehatandanpendukungnyadapatdijelaskanpadatabelberikut.

Tabel2.11.JumlahTenagaMedis,ParamedisdanPendukungnnyadiPuskesmasKemiri

No KategoritenagaJumlahTenaga

Medis,Paramedis

StatusKepegawaian

PNS PTT Honorer Sukwan

1 DokterUmum 3 2 1 0 02 DokterGigi 1 1 0 0 03 Perawat 5 5 0 0 04 Bidan 16 9 7 0 05 PerawatGigi 0 0 0 0 06 T.U 1 1 0 0 07 PetugasLoket 2 1 0 0 18 PetugasApotik 2 1 0 0 19 PetugasKebersihan 1 0 0 0 1Jumlah 30 20 8 0 3Sumber:PuskesmasKemiri,2013

Posyandu yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kemiri berjumlah 44 unit,

denganperinciansebagaiberikut:

1) DesaKemiri : 8unit

2) DesaRancaLabuh : 6unit

3) DesaKlebet : 8unit

4) DesaPatraManggala : 6unit

5) DesaKarangAnyar : 6unit

6) DesaLontar : 5unit

7) DesaLegokSukamaju : 5unit

Fasilitas lainberupa:PosbinduyangdiPuskesmasKemiriterdapat10buahdi7desa,

Polindesterdapat6buahdi5desa(Kemiri,Klebet,Rc.Labuh,Patra.M,Kr.Anyar,Lontar),

Desasiagaterdapat2desa,yaitudesaRancaLabuhdanDesdaLontar.

Data jumlah tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten

Tangerangdapatdijelaskanpadatableberikut.

Page 43: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 43 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.12.JumlahTenagaKesehatandiFasilitasKesehatanPemerintah&SwastadiKabupatenTangerang

ProfesiJenisFasilitasKesehatan

JumlahPemerintah Swasta

DokterUmum 101 1.129 1.230DokterGigi 53 281 334DokterSpesialis 85 295 380DokterGigiSpesialis 12 70 82Bidan 424 636 1.060PerawatGigi ‐ 4 4Apoteker 15 201 216AsistenApoteker 37 116 153Nutrisionis 40 ‐ 40Sanitarian 43 ‐ 43KesehatanMasyarakat 19 ‐ 19Terafis 11 ‐ 11PranataLab 13 ‐ 13Radiographer ‐ 20 20Jumlah 1.304 3.437 4.741

Sumber:DinasKesehatanKabupatenTangerang,2013.

Jumlah tenaga medis di Kecamatan Teluknaga, yaitu sebanyak 10 dokter, sedangkan

yangpalingsedikitterdapatdiKecamatanKemiriyaitusebanyak3dokter.

Tabel2.13.JumlahTenagaMedisdiSaranaKesehatandiSekitarTapakProyek,KabupatenTangerang

Kecamatan DokterSpesialis Dokter DokterGigi JumlahKemiri ‐ 2 1 3Mauk 1 4 3 8Sukadiri ‐ 3 1 4Pakuhaji 1 5 2 8Teluknaga ‐ 7 3 10Jumlah 2 21 10 33

Sumber:DinasKesehatanKabupatenTangerang,2012

Datatentangpenyakitterbanyakmunculdalamlingkungankesehatanmasyarakatyang

terdapatdiKabupatenTangerangdapatdijelaskanpadatabelberikut.

Tabel2.14.SepuluhPenyakitTerbanyakpadaPasienRawatjalandiRSUDKabupatenTangerang

Diagnosa JumlahPasien PersentaseTBCparu/KPDuplek 1.401 12,65%CerumanProp(CP) 1.756 15,86%ISPA 1.504 13,58%PenyakitJaringanKerasGigiLainnya 1.228 11,09%PenyakitTelingadanProsesusMastoid 947 8,55%KariesGigi 1.114 10,06%Dyspepsia 861 7,78%AO 1.400 12,64%OMSK,OMA 861 7,78%Jumlah 11.072

Sumber:DinasKesehatanKabupatenTangerang,2013.

Page 44: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 44 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

2.5. HASIL SURVAI ASPEK SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR LOKASI

RENCANA PROYEK

Hasil monitoring terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar Pembangkit PLTU

Lontar eksisting terkait dengan isu kamtibmas sampai bulan Desember 2013 adalah

sebagaiberikut:

Secaraumumdari hasilwawancara terhadappendudukdi desa ini, dampak sosial

ekonomi yang timbul terutama di RT 03 adalahmasih adanya keluhan penduduk

sekitar tambak‐tambak ikan yang telah terkena oleh sebaran abu dari operasional

PLTULontar.Demikianpulapadatanamandantumbuhanpadiatausawahyangada

di sekitar kegiatan. Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis, bahwa asap yang

berwarnahitamyangdilihatolehpendudukdisekitarPLTULontarbukanlahfly‐ash

yangdipersepsikanolehpenduduk,tetapimelainkanasaptersebutternyataberasal

dari proses pembakaran awal tungku yang menggunakan bahan HSD (high speed

diesel/minyaksolar).

Pada saat beroperasi keberadaan proyek PLTU ini juga membawa manfaat atau

memberikan dampak positif kepada penduduk sekitar karena telah memberi

kesempatankerjakepadatenagalokal,sudahadaanakdankeluargadaripenduduk

yangbekerjasebagaiburuhataupunSatpamdiproyekPLTUtersebut.Selaindampak

positif ada pula dampak negatif dari kehadiran proyek ini yaitu debu yang bisa

mengganggu kesehatan pernafasan penduduk, suara bising yang mengganggu

kenyamananistirahatpendudukbilaPLTUberaktifitaspadamalamhari.

KekhawatiranterhadapkeberadaanJettyyangdiprediksidalamAMDALyangdapat

menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas kapal nelayan, ternyata dari hasil

wawancaraTimdenganbeberapaawakkapalnelayanyangsedangberlabuhdidekat

TPI,sebagianbesarnelayanmenyatakanbahwaselamainimerekatidakpernahada

gangguanataupunmengalamikecelakaanpelayarandisekitarJettyPLTULontar.

Berdasarkan informasi dari http://www.agrina‐online.com (4 Maret 2013), telah

dilakukanpercontohanrevitalisasitambak(demfarm)udangseluas4haolehBalai

BesarPengembanganBudidayaAirPayau(BBPBAP)Jepara.Lokasidemfarmdidekat

lokasipembangkit listrik tenagauap (PLTU)Lontar,DesaLontar,Kec.Kemiri,Kab.

Tangerang,Banten.Dimana tambakudangdiwilayah iniberhentiberoperasi sejak

2000 silam karena serangan virus ini ditengarai terkontaminasi limbah buangan

PLTU.

Page 45: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 45 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Program demfarm oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP)

Jepara tersebut berhasil memanen udang hasil budidaya di tambak dekat PLTU.

Lahanpercontohanrevitalisasitambak(demfarm)seluas4hainitelahmenghasilkan

6,7tonudangukuran70per0,8hapadaJanuari2013lalu.Sementara,targetpanen

yangdipatoksebesar6ton/ha.

Dari hasil wawancara terhadap penduduk di sekitar PLTU Lontar, dampak sosial

ekonomiyangtimbulterhadapmasyarakatsekitaradalahmasihadanyakecenderungan

keluhanpenduduk sekitar tambak‐tambakudang/ikan yang terkena dampak sebaran

abu dari kegiatan operasional PLTU Lontar. Demikian pula pada tanaman dan

tumbuhanpadiatausawahyangadadisekitarkegiatan.

Kecenderungan kekhawatiran dan persepsi masyarakat dilatar belakangi, antara lain

oleh:

Limbah cair PLTU dimana pencemaran air sungai oleh senyawa khlorin yang

ditunjukkanadanyabaukhlorinpadasungaidi sekitar lokasiPLTULontar.Namun

hasiluji laboratoriumpadabulanDesember2012 terhadapkualitasair sungaiyang

dimaksud telah tercemar tersebut, ternyata tidak ditemukan unsur khlorin yang

beradadiatasbakumutu.Mengapahal inibisa terjadi?Kemungkinanpenyebabnya

adalah telah berhasilnya tindakan pencegahan pencemaran yang lebih luas yang

dilakukan oleh pemrakarsa PLTU Lontar yaitu, melokalisir dampak kebocoran

instalasipipaairpendinginkondensor.

Selain masalah fly ash, terdapat hal lain yang dikhawatirkan yaitu mengenai

keberadaan aktivitas jetty, dikhawatirkandengan keberadaan jetty tersebut dapat

menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas kapal nelayan. Namun ternyata dari

hasilwawancaraTimdenganawakkapalnelayanyangsedangberlabuhdidekatTPI

danberaktifitassekitarjetty,sebagianbesarnelayanmengatakanbahwaselamaini

tidakadakendalabaginelayanuntukberlabuhdisekitarjettydantetaplancarserta

tidakpernahadagangguanataupunkecelakaanpelayarandisekitarjetty.

2.6. LALULINTAS

LokasiproyekPLTU3Bantenyang terletakdiDesaLontarKecamatanKemiri ,dapat

dicapaidenganmenggunakankendaraan,baikpribadimaupunangkutandaratseperti

angkutan umum dan bis. Untuk mencapai Desa Lontar Kecamatan Kemiri dimana

LokasiPLTU3Bantenakandibangundapatdicapaidariduaarah,yaitubiladatangdari

arah Timur (Jakarta dan Tangerang Bagian Utara) dapat mencapai Desa Lontar dari

Page 46: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 46 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Mauk. Sedangkanbiladatangdari arahBarat (SerangdanTangerangBagian Selatan)

masukdariBalaraja‐Kresek‐Kronjo‐Lontar.

Kesibukan transportasi di daerah studi didominasi oleh kendaraan roda dua (sepeda

motordansepeda).SedangkanjeniskendaraanumumyangbiasaberoperasiadalahBis,

mini bus “Elf” dan angkutan umum biasa (minibus). Untuk kendaraan berat jenis

truk/tronton, sangat sedikitdijumpai yangmelintasi jalurmenujudaerah studi (Desa

Lontar)ini.

Untukmengetahuivolumelalulintasyangmeliputijeniskendaraandankepadatanlalu

lintasdilakukansurveyIalu lintas.Pengamatanlalu lalu lintasdilakukanpada3(tiga)

lokasiyaitu lokasipertamamewakilivolumeIalu lintasdi jalanyangmenghubungkan

Kresek‐Kronjo,lokasikeduamewakilivolumelalulintasdijalanyangmenghubungkan

Kronjo‐ Kemiri dan lokasi ketiga mewakili volume lalu lintas di jalan yang

menghubungkanMauk‐Kronjo.Tabel2.15aberikutinimemperlihatkankondisivolume

lalulintasdiketigaruasjalantersebut.

Dari tabel tersebutakan terlihatbahwa jumlahkendaraanterbanyakterjadipada jam

puncakpertama(Pk06.00‐Pk09.00)danjampuncakketiga(Pk15.00‐18.00).Halini

disebabkanpadajampuncaktersebutadalahjammasukkerjadanjampulangkerja.

Tabel2.15a.VolumeLaluLintasJalanyangMenghubungkanRuasJalanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo

Keterangan :HV:HeavyVlhlcle ( kendaraanberat), LV : Light ehlcle (kendaraan ringan),MC=Motorcyle(spedamotor),UM:UnmotorisedViltic/e(tidakbermotor).P=SMPfactor,Qp:Volume/a/ullntasdalamSMP

Page 47: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 47 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Di ketiga ruas jalan tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan terbesar

adalahsepedamotor,yaituB1,B‐89,3%.nSedangkankendaraanberatmerupakanjenis

kendaraandenganjumlahterkecil(1,22‐1,860%).

TingkatPelayananJalan

Tingkat pelayanan jalan pada rona awal diketahui melalui perhitungan besarnya

Qp/C ratio atauperbandinganvolume lalu lintas (Qp)denganKapasitas jalan (C).

Besarnyaparameteruntukmenghitungkapasitasjalan(C)adalahsebagaiberikut:

KapasitasDasar(Co) :2.900SMP/jam

Faktorpenyesuaiankapasitaslebarjalan(FW) :0,83

Faktorpenyesuaiankapasitasbahujalan(Fks) :0,85

FaktorPenyesuaianKapasitasPemisahArah(Fsp) :0,94

FaktorPenyesuaianKapasitasKebebasanSamping(Fsf) :1,00

FaktorPenyesuaianKapasitasUkuranKota(Fcs) :1,00

Kapasitasjalan(C)diketahuidenganmenggunakanrumus:

C =CoxFwxFksxFspxFsfxFcs

=2.900x0,83x0,85x0,94x1,00x1,00

=1.923SMp/jam

Besarnya parameter untuk menghitung kecepatan arus (V) diperlihatkan pada

Tabel 2.25a. Dan besarnya Qp/C ratio setiap jam puncak di ruas jalan yang

menghubungkan Kresek‐Kronjo, Kronjo‐Kemiri dan jalan yang menghubungkan

Mauk‐KronjosepertiterlihatpadaTabel2.15b.

Tabel2.15b.BesarnyaParameterUntukMenghitungKecepatanArus(V)Jalanyang

MenghubungkanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo

Keterangan:QpdlperolehdarlDS:Qp/C,V=Vox0,5x(1+(1‐DS)0,5).

Page 48: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 48 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Tabel2.15c.BesarnyaQP/CRatioJalurJalanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo

Mengacupadakarekateristik tingkatpelayanan jalanmenurutDirektorat Jenderal

Jalan Departemen Pekerjaan Umum (1993) seperti terlihat pada Tabel 2.25d,

berkisar antara 0,22 ‐ 0,67, Maka tingkat pelayanan jalan di wilayah studi

tergololongKelasBdanKelasC.

Tabel2.15d.BesarnyaQP/CRatioJalurJalanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo

2.7. LOKASIPENGAMBILANSAMPEL

Berdasarkan bataswilayah studi,maka lokasi pengambilan sampel sekaligus sebagai

titiklokasipemantauandapatdigambarkanpadaGambar2.10ahinggaGambar2.10ddi

bawahini.

Page 49: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 49 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Keterangan :

Air Laut & Biota Laut (Plankton-Benthos)

Saluran Kanal/Outfall

Titik Penaatan

Saluran Kanal/Outfall atau L2 Koordinat : 06�02’33” LS , 106�28’10” BT

Titik Penaatan Blowdown Boiler #1 Koordinat : 06�03’29” LS , 106�27’50” BT

Titik Penaatan dengan koordinat 06�03’56,7” LS , 106�27’76,8” BT untuk : 1. Outlet Kondenser #1 2. Outlet Kondenser #2 3. Outlet Kondenser #3

Titik Penaatan Brine Desalination Koordinat : 06�03’29” LS , 106�27’44” BT

Titik Penaatan Blowdown Boiler #2 Koordinat : 06�03’30” LS , 106�27’52” BT

Titik Penaatan Blowdown Boiler #3 Koordinat : 06�03’31” LS , 106�27’55” BT

Gambar2.10a.PetaLokasiPengambilanSampel AirLimbah,AirLautdanBiotaLaut

L3 = 06�01'05" LS; 06�28'45" BT

L4 = 06�01'15" LS; 06�29'30"B T

L5 = 06�01'30" LS; 06�29'30"B T

L6 = 06�01'15" LS; 06�28'00" BT

L7 = 06�01'25" LS; 06�28'20" BT

Page 50: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 50 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.10b.PetaLokasiPengambilanSampel KualitasUdaradanKebisingan

Page 51: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II - 51 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.10c.PetaLokasiPengambilanSampel KualitasAirPermukaan(Tambak)

Page 52: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

II -52 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar2.10d.PetaLokasiPengambilanSampel SosekbuddanKondisiLaluLintas

Page 53: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

BBAABB IIIIII PPRRAAKKIIRRAAAANN DDAAMMPPAAKK PPEENNTTIINNGG

PrakiraandampakpentingmerupakantahapanpembuktiandariDampakPentingHipotetik

(DPH)mengacupadaBesaranDampakdanSifatPentingDampak.

3.1. PRAKIRAANDAMPAKPENTINGPADATAHAPPRAKONSTRUKSI

3.1.1. PersepsiMasyarakat

1. SumberDampak

Informasi rencana pengembangan PLTU Unit #4 (1 x 300‐400 MW) pada area

PLTU 3 Banten (3 x 315 MW) eksisting yang dapat menimbulkan respon dan

persepsimasyarakatsekitarPLTU.

2. BesaranDampak

Besaran dampak adalah persentasi perubahan kuaitas lingkungan yang terjadi

akibat adanya kegiatan dan tidak adanya kegiatan. Berdasarkan hal ini maka

besaranyang terjadi relatif besar (20% jumlah tenagakerja)menyangkutwarga

sekitarPLTU.

3. SifatPentingDampak

Kriteria UraianSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

JumlahmasyarakatyangterkenadampakterutamaadalahwargasekitarPLTUadalahpenting. Penting

Luaswilayahpersebarandampak

Luas penyebaran adalah pada permukiman di sekitar PLTU, yaituDesaLontardanKaranganyarKecamatanKemiri

Penting

Lamanyadampakberlangsung

Dampakakanberlangsunghinggamulainyatahapkonstruksiselesai.

Tidakpenting

IntensitasDampak TingkatpersepsipositifyangtimbuldandukunganmasyarakatsekitarPLTU

Penting

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

KomponenlingkunganyangterkenadampakadalahkomponenSosekbud(perspsidantanggapanmasyarakat) Penting

Sifatkumulatifdampak Dampakbersifat kumulatif tetapirelatifkecil TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakbersifatberbalik dalamkurunwakturelativelama.Tidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan TidakpentingKesimpulan:dampakadalahpenting Penting

3.2. PRAKIRAANDAMPAKPENTINGPADATAHAPKONSTRUKSI

3.2.1. KesempatanKerjadanPeluangUsaha

1. SumberDampak

Kegiatan penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi memberikan harapan pada

masyarakatsetempatuntukmengisipeluangtersebut. Padatahapkonstruksi ini

peluang untuk mengisi posisi pekerjaan bagi masyarakat setempat cukup besar

Page 54: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

sekitar20%dari jumlah tenagakerjamengingatakandibutuhkanbanyak tenaga

yangtidakmembutuhkanketrampilankhusus(nonskill).

Selaindarisisipenyerapantenagakerjasetempat,kegiatanmobilisasitenagakerja

juga diprakirakan akan memperluas peluang diversifikasi jenis usaha bagi

penduduk di daerah tapak proyek dan sekitar proyek. Jenis usaha yang bisa

dikembangkan selama ada pryek antara lain, membuka warung‐warung untuk

menyediakanmakanandankebutuhansehari‐haripekerjaproyek.Selain itu juga

dengan banyaknya pekerja pendatang dapatmembuka peluang bagimasyarakat

setempat untukmenyewakan kamar atau rumah untukmesa tau tempat tinggal

sementarapekerja, terutamauntukparapekerjapendatang.Dengan terserapnya

penduduk setempat sebagai tenaga kerja kasar dan berkembangnya warung‐

warung,sertatempatpemondokanyangdisewakanpadaparapekerjapendatang,

maka dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga bagi masyarakat lokal

danberkembangnyaekonomidaerah.

2. BesaranDampak

Penerimaantenagakerjatahapkonstruksidiperkirakan±2.200orang(akumulatif).

Estimasi tenagakerja lokalyangterserapsekitar10%,maka jumlahtenagakerja

lokal sekitar220orangyang jugadirasakanolehkeluarga. Denganasumsi satu

orangmenanggung 4 orang,maka akanmemberikandampakpada ± 880orang.

Dengan adanya pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka

kesempatanberusahasehinggaakanmunculefekganda.

3. SifatPentingDampak

Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

ManusiaterkenadampakadalahmasyarakatdesasekitarwilayahstudidalamKecamatanKemiri(denganpopulasipadatahun2013sekitar8.564jiwa)

p

Luaswilayahpersebarandampak

Sebagianbesarakantersebardidesa‐desasekitarproyekKecamatanKemiri.

p

Lamanyadampakberlangsung

Selamaperiodekonstruksip

IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapkonstruksi(12bulan–sesuaitimeschedule)saatpenerimaantenagakerja.

P

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakatdantingkatpendapatanmasyarakat

p

Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja

TP

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampaktidak berbalik.TP

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan

TP

Kesimpulan P 

Page 55: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 3 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.2. PersepsiMasyarakat

1. SumberDampak

Dampakterhadappersepsimasyarakattimbulmerupakandampaksekunderdari

adanya kesempatan kerja. Kegiatan penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi

memberikanharapanpadamasyarakatsetempatuntukmengisipeluangtersebut.

Padatahapkonstruksiinipeluanguntukmengisiposisipekerjaanbagimasyarakat

setempat cukup besar mengingat akan dibutuhkan banyak tenaga yang tidak

membutuhkanketrampilankhusus(nonskill).

2. BesaranDampak

Penerimaan tenagakerja tahapkonstruksidiperkirakan2.200orang. Jumlah ini

tentuakanjugadirasakanolehkeluarga.Denganasumsisatuorangmenanggung4

orang, maka akan memberikan dampak pada 880 orang. Dengan adanya

pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka kesempatan terdampak

untuk berusaha kembali sehingga akan muncul efek ganda akibat adanya

pendapatanyangdiperoleh.

3. SifatPentingDampak

3.2.3. SanitasiLingkungan

1. SumberDampak

Pada tahap konstruksi pengembangan PLTU Unit #4 (1 x 300‐400 MW)

diperkirakanakanmembutuhkan2.200orangpekerjapadakondisipuncakyang

akanbekerjasetiappagihinggasorebahkanmalamhari.

Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Manusiaterkenadampakadalahmasyarakat(angkatankerja)didesasekitarwilayahstudidalamwilayahKecamatanKemiri

p

Luaswilayahpersebarandampak

KecamatanKemiridansekitarnya.p

Lamanyadampakberlangsung

SelamaperiodekonstruksiP

IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapkonstruksi(12bulan–sesuaitimeschedule)saatpenerimaantenagakerja.

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakat. P

Sifatkumulatifdampak

Dampaktidakbersifatkumulatif,dampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.

TP

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampaktidakberbalik.TP

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan TP

Kesimpulan P

Page 56: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 4 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

Kegiatan domestik (MCK) para pekerja di basecamp akan menghasilkan air

limbah domestik (air kotor/greywater dan air limbah saniter/tinja/blackwater)

dantimbulansampahdomestik.Airlimbahtersebutmengundangzat‐zatorganic

antara lain BOD, COD, phosphate, ammonia dan nitrat serta tidak tertutup

kemungkinan mengandung bakteri‐bakteri penyakit yang dapat menularkan

penyakitbawaanair(waterbornediseases).

2. BesaranDampak

Personalekuivalenkonsumsiairbersihperorangperharisekitar100liter(SNI

03‐7065‐2005)Makajumlahairbersihyangdibutuhkanoleh2.200orangpekerja

diperkirakandapatmencapai=2200orangx50l/hari/orang=110.000l/hari=

110 m3/hari. Air limbah domestik/greywater yang dihasilkan dapat mencapai

80%daritotalkonsumsiair,yaitu80%x110m3/hari=88m3/hari.

Estimasi air limbah saniter/blackwater = 2.200 orang x 1,8 l/orang/hari

(Feachem,dkk.,1983dalamMara&Cairncross–ITB‐UNUD‐WHO,1994)=3960

l/hari=3,96m3/hari.Totalairlimbahdomestik=88m/hr+3,96m3/hr=91,96

92m3/hari, yang akan di alirkan ke saluran drainase eksisting dan diolah di

sanitary sewage treatmentplant (SSTP) eksisting hingga memenuhi baku mutu

KepmenLHNo.12Tahun2003tentangBakuMutuAirLimbahDomestik,sebelum

dialirkankelaut.

Estimasitimbulansampahdomestikdiasumsikansatuorangmenghasilkansampah

sebanyak 3 lt/hari (Revisi SNI 03‐3242‐1994), maka timbulan sampah domestik

harian = 2.200 orang x 3 l/hari/orang = 6.600 liter/hari = 6,6 m3/hari. Sampah

dipilahmenurutjenisnyadikumpilkandiTPS,yangdiangkutkeTPAolehkontraktor

pelaksana (berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamana Kabupaten

Tangerang).

3. SifatPentingDampak

 

 

 

 

 

 

 

‐ 

Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Terbataspadapekerjakonstruksidibasecamptapakproyek Tidakpenting

Luaswilayahpersebarandampak TerbatassekitarbasecampdanTPS TidakpentingLamanyadampakberlangsung Selamaperiodekonstruksi TidakpentingIntensitasDampak Terbatasselamatahapkonstruksi(12bulan–

sesuaitimeschedule)Tidakpenting

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangberpotensiterkenadampakadalahpenurunankualitasairlaut

Tidakpenting

Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,dampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.

Tidakpenting

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakberbalik.Tidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan

Tidakpenting

Kesimpulan Tidakpenting

Page 57: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 5 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.4. BangkitanLaluLintasDarat

1. SumberDampak

Sumberdampakgangguanlalulintasadalahkegiatanmobilisasialatdanmaterial

melaluijalandarat.

2. BesaranDampak

Asumsikendaraanpengangkutalatdanmaterialkerjaadalahsebesar5–10unit

kendaraanper‐hariatausetara30SMP.Jikadihitungper‐jamadalah3,75SMP/jam

dengan demikian akan terjadi penambahan volume lalu lintas sebesar 3,75SMP/jam atau 1 – 2 unit kendaraan per‐jam,. Penambahan ini tidak signifikan

dengan kondisi lalu lintas yang ada, namun kendaraan pengangkut umumnya

berjalanlambatyakniantara30–40km/jam.

3. SifatPentingDampak

Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmanusiayangterkenadampakantara100–200orang(asumsisetiapkendaraanberisi3orang)

Penting

Luaswilayahpersebarandampak

LuaspenyebarandampakadalahsepanjangruasjalanKronjo Penting

Lamanyadampakberlangsung

Selamatahapmobilisasialatdanmaterial(2‐3bulan). Penting

IntensitasDampak Intensitasdampak kecildenganpenambahanvolumelalulintassebesar3,75SMP/jam.

Penting

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakadalahkecelakaanlalulintas.

Penting

Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakbersifatsesaat.

Tidakpenting

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakakanberbaliksetiapadaaktivitasmobilisasialatdanmaterial.

Tidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancararekayasalalulintas

Tidakpenting

Kesimpulan Penting

3.2.5. LaluLintasLaut

1. SumberDampak

Sumberdampakgangguankeselamatanpelayaranadalahkegiatanmobilisasialat

danmaterialmelaluilaut.

2. BesaranDampak

Frekunesipengangkutanmelalui jalanlautuntukmemobilisasialatdanmaterial

kerjadiperkirakanantara1–2tripper‐bulan.

Page 58: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 6 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3. SifatPentingDampak

Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmanusiayangterkenadampakantarahampirtidakada Tidakpenting

Luaswilayahpersebarandampak

Luaspenyebaran dampakadalahsekitarpantaididepan(utara)PLTU3Banten

Tidakpenting

Lamanyadampakberlangsung

Selamatahapmobilisasialatdanmaterial(2‐3bulan)

Tidakpenting

IntensitasDampak Intensitasdampakkecildenganfrekuensi1–2tripper‐bulan.

Tidakpenting

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampaktidakada. Tidakpenting

Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakbersifatsesaat

Tidakpenting

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakakanberbaliksetiapadaaktivitasmobilisasialatdanmaterial

Tidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhantentangrekayasalalulintaslaut

Tidakpenting

Kesimpulan Tidakpenting

3.2.6. PenurunanKualitasUdara(mobilisasiperalatandanmaterial)

1. SumberDampak

Sumber dampak penurunan kualitas udara pada tahap konstruksi adalah emisidari kendaraan mobilisasi material dan peralatan. Mobilisasi peralatan dan

material melalui laut dan melalui darat. Mobilisasi melalui laut adalah melalui

PelabuhanMerakmenujudermaga khusus LTU3Banten. SedangkanmobilisasimelaluidaratadalahmelaluiJalanRayaKronjoKabupatenTangerang.

2. BesaranDampak

Kapasitas jalanyangakandilaluikendaraanberat adalah1.923SMP/jam(lihatrona awal).Volume lalu lintas (Qp)pada jamsibuk adalah441‐1.205SMP/Jam.

Passenger car unit factor (satuanmobil penumpang) untuk kendaraan berat

adalah1,2. Jika90unitkendaraan tersebutmelaluipadawaktu1 jamdanpadasaatjamsibuk,makaakanterjadipeningkatanvolumelalulintasdari441‐1.203

SMP/jampadaronaawalmenjadi549‐1.746SMP/jam.

Dalam kegiatan mobilisasi alat dan bahan menuju tapak proyek akanmenggunakan jalan transportasi darat, sehingga akan menyebabkan terjadinya

peningkatanvolumelalulintasjalanrayadiwilayahstudi,sepertitelahdiuraikan

sebelumnya.

Peningkatanvolumekendaraanbermotor tersebutakanmemberikankontribusi

terhadap pencemaran udara akibat dari gas buang kendaraan bermotor yang

mengemisikandebu,CO,SO2,NOxdanzatpencemarlainnya.Selainitujugaakandiemisikandebuyangberasaldariresuspensidebuakibatkegiatantransportasi.

Page 59: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 7 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

Untuk menghitung banyaknya emisi gas dari kendaraan bermotor digunakan

factoremisidarikendaraantrukdenganbahanbakarbensindansolar,sedangkan

faktoremisidariresuspensidebumempergunakanformula.

E=(0,81d)(S/30)(365–H)/365

Dimanad= kandungandebudi badan jalan, diasumsikan sebesar8%; S adalah

kecepatankendaraanrata‐rata;H= rata‐rata jumlahharihujanyang lebihbesar

dari0,254mm/hari,yaitu137hari.Berdasarkanfaktoremisitersebutkemudian

dapatdihitunglajuemisidarikendaraanbermotordanlajuemisidariresuspensi

debu, selanjutnya dengan mempergunakan model Gaussian untuk sumber

bergerak, dapat diketahui konsentrasi pencemar udara pada jarak 100 m dan

300mdaribadanjalan(Tabel3.1).

Tabel3.1.KontribusiZatPencemardariKegiatanMobilisasiAlatdanBahan

No. ZatPencemar SatuanJarakdariSumber

100meter 300meter1 CO ց/m3 0.75 0.562 HC ց/m3 0.24 0.183 NOx ց/m3 0.27 3.204 SO2 ց/m3 0.25 0.195 Debu ց/m3 0.14 0.116 Debudariresuspensi ց/m3 500 375

Sumber:HasilPerhingtungan,2014

Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa kontribusi peningkatankonsentrasizatpencemarCO,HC,NOxdanSO2relatifkecilterhadappeningkatan

pencemaran udara, tetapi kontribusi peningkatan debu dari resuspensi cukup

signifikan,yaitupada jarak100metermencapai500ց/m3danpada jarak300

meterdaripinggirjalankonsentrasidebumasih375ց/m3,telahmelebihibaku

mutuudaraambientmenurutPPNo.41Tahun1999sebesar230ց/m3.

3. SifatPentingDampak

Kriteria UraianSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmasyarakatyangterkenadampakadalahwargapadapermukimanyangdilaluijalurmobilisasi

Penting

Luaswilayahpersebarandampak

Luaspenyebaranadalahdalamradius100meterdarisumbermengikutiarahangindominan

Penting

Lamanyadampakberlangsung

Hanyapadasaatkegiatanmobilisasi(intermitten/terputus),tidakkontnyu)

Tidakpenting

IntensitasDampak Dampakmelampauibakumutupadajarak100darisumber PentingBanyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakadalahgzngguankesehatanmasyarakat Penting

Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya

TidakPenting

Kesimpulan Penting

Page 60: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 8 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.7. PenurunanKualitasUdara(SumberDampak:PematanganLahan)

1. SumberDampak

Aktifitas pematangan lahan terdiri dari kegitan pengupasan tanah dan

pengurugan tanah. Untuk kegiatan tersebut diperlukan alat‐alat berat seperti:shovel,bulldozer,excavatorbackhoe,loaderdantrukuntukpengangkutantanah.

Beroperasinya alat‐alat berat dalam kegiatan pematangan lahan akan

mengemisikan zat pencemar dari gas buang truk danalat‐alat berat dan akanmengemisikan debu sebagai zat pencemar dominan dari fenomena resuspensi

debu.

2. BesaranDampak

Dengan menggunakan asumsi banyak alat berat yang beroperasi sebanyak 50

buah dan beroperasi selama 8 jam per hari. Kadar silt sebesar 7,5% dan

banyaknya hari hujan> 0,254 mm/jam sebesar 137 hari/tahun, maka banyakdeburesuspensiyangdiemisikanadalah8,96gram/detik.

Dengan menggunakan disperse Gaussian dan kondisi atmosfer stabilitasi C,

kecepatanangin4meter/detik,makakonsentrasidebupadajarak500meterdaridipusatkegiatanpengupasandanpengurugantanahdiperkirakanturunmenjadi

194ց/m3danpadajarak1km,konsentrasidebuhanya54ց/m3.

Peningkatankadardebu relatif kecilmengingat lahanyangadadi tapakproyek

merupakanlahanbasah,sehinggapengupasan,penggaliandanpengurugantanah

tidakakanmenghasilkandebudalamjumlahyangsignifikan.

3. SifatPentingDampak

Kriteria UraianSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmasyarakatyangterkenadampakadalahparapekerjakonstruksidilokasikegiatan

Tidakpenting

Luaswilayahpersebarandampak

Luaspenyebaranadalahdalamradius500meterdarisumbermengikutiarahangindominan

Tidakpenting

Lamanyadampakberlangsung

TerbatashinggakegiatanpematanganlahanselesaiTidakpenting

IntensitasDampak Dampakmelampauibakumutupadajarak100darisumber TidakpentingBanyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

KomponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakadalahgangguanK3pekerjakonstruksi Tidakpenting

Sifatkumulatifdampak Dampaktidakkumulatif TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak

DampakbersifatberbalikTidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya

Tidakpenting

Kesimpulan: Tidakpenting

Dengan pertimbangan bahwa konsentrasi debu tersebut masih di bawah baku

mutuudaraambientmenurutPeraturanPemerintahNo.41Tahun1999sebesar

230 ց/m3 dan hanya akan berlangsung selama kegiatan pematangan lahan

berlangsung (3‐6 bulan), maka dampak kegiatan pematangan lahan terhadappeningkatan debu dengan dampak sekunder terhadap kesehatan masyarakat

dikategorikansebagaidampaknegatiftidakpenting.

Page 61: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 9 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.8. Kebisingan

1. SumberDampak

Sumber dampak peningkatan kebisingan adalah konstruksi PLTU Unit #4 dan

perpanajangan jetty, yang berasal dari suara dari operasional peralatan

konstruksi.

2. BesaranDampak

Peningkatan kebisingan berasal dari suara peralatan konstruksi, termasuk alat

borpile tiangpancang,crane,mesindiesel,mesin las,mobiloperasional.MetodePrakiraan Dampak Kebisingan menggunakan formula tingkat kebisingan fungsi

jarak:

L2=L1‐10log(R2/R1)

L2=Tingkatkebisingan(dBA)padajarakR2(meter)darisumberbising

L1=Tingkatkebisingan(dBA)padajarakR1(meter)darisumberbisingR2=Jarakpendengardarisumberbising(meter)

R1=Jarakbisingdarisumbernya(meter)

Kebisinganberbagaiperalatanyangdigunakandisajikanpadatabeldibawah:

Tabel3.2.KebisinganPeralatanPadaBerbagaiJarak

No PeralatanKebisingan(dBA)padaJarak(m)dariSumber

1m 25m 50m 100m 120m1 AlatborpiletiangPancang 70 56 53 50 492 Crane 70 56 53 50 493 Mesindiesel 75 61 58 55 544 Mesinlas(welding) 75 61 58 55 545 Mobiloperasional 60 46 43 40 39

3. SifatPentingDampak

Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmasyarakatyangterkenadampaktidakada,karenakebisinganpadajarak120mmemenuhibakutingkatkebisingan,sedangkanjarakkepemukimanlebihdari200m.

Tidakpenting

Luaswilayahpersebarandampak

Luaspenyebaranadalah100meterdarisumberbising,tidakmencapaipemukiman.

Tidakpenting

Lamanyadampakberlangsung

Dampakakanberlangsunghanyasaatoperasionalperalatankonstruksipabrik.

Tidakpenting

IntensitasDampak Dampakmemenuhibakumutupadajarak120mdarisumberbising.

Tidakpenting

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampaktidakada. Tidakpenting

Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif. TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya

TidakPenting

Kesimpulan Tidakpenting

Page 62: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 10 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.9. PenurunanKesehatan(sumberdampak:MobilisasiPeralatandanMaterial)

1. SumberDampak

Penurunan kesehatan merupakan dampak sekunder dari penurunan kualitas

udara yang bersumber dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material,

sebagaimanadisajikanpadasubbabprakiraanpenurunankualitasudaradiatas.

2. BesaranDampak

Besarandampakpenurunankesehatanmengacupadabesarandampakpenurunan

kualitas udara. Besaran dampak penurunan kualitas udara dari emisi kendaraan

mobilisasi peralatan dan material adalah parameter debu 316,1 μg/Nm3

(melampauibakumutu230μg/Nm3)pada jarak100meterdarisumber;danHC

165μg/Nm3 (melampauibakumutu160μg/m3)pada jarak300mdari sumber.

DebuyangmelampauibakumutuberpotensimenimbulkanpenyakitISPA(sumber:

www.depkes.go.id).PadadatakesehatanUPTDKesehatanPuskesmasKemiritahun

2012,penyakitInfeksisaluranpernafasanakutyanglainmerupakanpenyakityang

terbanyak,sebagaimanadisajikanpadaBabII.

3. SifatPentingDampak

Kriteria UraianSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmasyarakatyangterkenadampakadalahwargadalamradiusjarak300mdarijalurmobilisasimaterial,mengikutiarahangindominandaritimurdantimurlaut,dampakadalahpenting.

Penting

Luaswilayahpersebarandampak

Luaspenyebaranadalahdalamradius300meterdarisumbermengikutiarahangindominandaritimurdantimurlaut,dampakpenting.

Penting

Lamanyadampakberlangsung

Dampakakanberlangsunghanyasaatmobilisasialatdanmaterial,dampaktidakpenting.

Tidakpenting

IntensitasDampak PotensipenurunankesehatandimungkinkanolehkadardebudanHCyangmelampauibakumutu.

Penting

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Penurunankesehatanadalahdampaksekunder,dantidakadadampaklanjutannya.

Tidakpenting

Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif. TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya

Penting

Kesimpulan:dampakadalahpenting Penting

Page 63: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 11 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.10. Air Limpasan dan Genangan (Dampak Perubahan Tutupan Lahan dan

PeningkatanRunoff)

1. SumberDampak

PerubahanPenggunaanLahan

Tapak proyek yang lokasinya ditinggikan dengan tanah urug akanmerubah

penggunaan lahan dari semula tambak menjadi lahan yang siap dibangun.

Perubahanpenggunaanlahanakanmenyebabkanmeningkatnyakoefisienair

larian, sehingga debit limpasan air hujan (yang berasal dari tapak proyek)

jugaakanmeningkat.

2. BesaranDampak

PeningkatanAirLarian/Runoff

Peningkatanair larian tergantungdari intensitashujanyang jatuhdidaerah

ini sertaseluas lahan dan keadaan/tipe permukaan lahan (rumput, tumbuh‐

tumbuhan,bangunan,dansebagainya)atauyangdisebutdengankoefisienair

larian.

Besarnya air larian(limpasan air hujan yang jatuh di tapak proyek) dapat

dihitungdenganmempergunakanformularasional,yaitu:

Q=0,00278.C.I.A

Dimana:Q=DebitairlarianC=Koefisieairlariani=IntensitashujanA=Luasdaerahtangkapanairhujan

Debit air larian di lahan tapak proyek sebelum ada kegiatan bangunan

(C=0,30;Luaslahan=16,5hadani=100mm/jam)adalah1,375m3/detik,

meningkatmenjadi3,208m3/detik(C=0,7).

Rencana lokasi tapak proyek dikelilingi oleh saluran/drainase yang ada di

sekitar tapak proyek, sehingga limpasan air hujan akan tersalurkanmelalui

salurantersebutdangenangan‐genanganairdapatterhindari.

3. SifatPentingDampak

Berdasarkan uraian di atas, maka dampak dari perubahan penggunaan lahan

terhadappeningkatanairlariandikategorikansebagaidampaktidakpenting.

Page 64: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 12 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.11. PenurunanKualitasAirLautdanBiotalaut(DampakPembangunanPerluasan

PeningkatanKapasitasJetty)

1. SumberDampak

Penggalian/pengerukandasar lautuntukpembangunanperluasan/peningkatan

kapasitas jetty akan meningkatkan kadar TSS dan kekeruhan air laut. Pada

kondisi rona awal kadar padatan tersuspensi total (TSS) di perairan Pantai

Kecamatan Kemiri relatif rendah, yaitu berkisar antara (11 – 42) mg/l.

PeningkatanTSSdankekeruhandiairlautakanmengganggukehidupanbiotaair

laut,yaituplankton,benthosdanikan.

2. BesaranDampak

Untukmengetahui dampak pengerukan, telah dilakukan beberapa pacumodel.

Ada dua kondisi pengerukan yang ditinjau. Pada kodisi pertama, pengerukan

dilakukan sebelum pemasangan dinding alur, dan pada kondisi kedua,

pengerukandilakukansetelahterpasangdindingalur.Simulasidilakukanuntuk

kapasitas pengerukan 3000 m3/jam dan efisiensi 90%, artinya 10% material

kerukantersebarkeperairandaerahsekitar.

Apabilapengerukandilakukansebelumpemasangandindingakanmemberikan

dampakkekeruhanyangcukupbesarterhadapperairansekitar,sehinggadapat

menimbulkandampakterhadapgangguanbiotaair.Pengerukandasarlautuntuk

sarana alurmasuk tongkang akanmeningkatkan kadar TSS, yaitu dari semula

(28,3–66,2)mg/lmenjadisekitar283mg/l.Danapabilapengerukandilakukan

setelah terpasangnya dinding luar, maka kekeruhan tidak akan menyebar di

perairantersebutsepertiditunjukkanpada

3. SifatPentingDampak

Gangguan terhadap biota air ini akan menimbulkan dampak lanjutan, yaitu

berkurangnya hasil tangkapan ikan para nelayan yang pada akhirnya dapat

menurunkan pendapatan nelayan. Dengan demikian dampak dari kegiatan

penggalian/pengerukan dasar laut dari kegiatan pembangunan perluasan jetty

digolongkansebagaidampakpenting.

Page 65: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 13 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.12. PenurunanKualitasBiotaPerairan

1. SumberDampak

Penurunankualitasbiotaperairanmerupakandampaksekunderdaripenurunan

kualitasairlautdanpeningkatansuhuairlaut.

2. BesaranDampak

Besaran dampak penurunan kualitas biota perairan adalah perubahan indeks

diversitas Shanon‐Winner (H’) plankton dan benthos. Untuk plankton sebesar

4,56–4,881,4,26‐4,34dan2,66‐3,2sedangbenthossebesar2,55–3,12.

3. SifatPentingDampak

Sifatpentingdampakpenurunankualitasbiotaperairanadalahdampakpenting,

sesuaidampakprimernya.

3.2.13. Gangguan pada Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)

BandaraSoekarno‐Hatta(DampakPembangunanCerobong)

1. SumberDampak

PembangunancerobongPLTUUnit#4

2. BesaranDampak

SpesifikasicerobongPLTUUnit#4dancerobongeksistingsebagaimana terinci

dalamtabeldibawahini.

Tabel3.3.SpesifikasiTeknisCerobongPLTUUnit#4

No. Parameter Satuan CerobongUnit#4

1. Kapasitas MW 1x(300–400MW)2. Tinggicerobong meter 127

3. Diameter meter 4,64. LuasPenampangcerobong m2 16,615. KecepatanGas m/detik 25

6.Temperaturgasdalamcerobong C 131

7. Lajualiranpadatempcerobong m3/detik 415.278. Lajualiranpadasuhu25oC m3/detik 304,05

9. Kebutuhanbatubara ton/jam 129,5

Besaran ketinggian yang dapat diperkenankan +127meter AGL (AboveGrouud

Level)atau+124,.545meterAES(AerodromeElevationSystem)atau+13lmeter

MSL(MeanSeaLevel).

Page 66: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 14 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3. SifatPentingDampak

Pembangunan cerobong sesuai rekomendasi. Direktur Jenderal Perhubungan

Udara No. AU.929/DTBU.129/II/2007 perihal Rencana Pembangunan PLTU 3

Banten Termasuk Transimisi 150 kV di Sekitar Bandar Udara Internasional

Soekarno‐Hatta, sehingga pembangunan cerobong tidak mengganggu KKOP

BandaraSoekarno‐Hatta,atauberdampaktidakpenting.

Page 67: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII 

 

ADENDUM ANDAL, PENGEMBANGAN UNIT 4 (1 x 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)  

III - 15 Gambar3.1.PosisiKetinggianCerobongPLTUTerhadapKKOPBandaraSoekarno‐Hattta

Sumber:LampiranSuratRekomendasiDirekturJenderalPerhubunganUdaraNo.AU.929/DTBU.129/II/2007

PLTUN 3 BANTEN

Page 68: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 16 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.2.14. PeningkatanBiotaDarat(DampakLandscaping:RTHdanTaman)

1. SumberDampak

Alokasi ruang terbuka hijau (RTH) berupa tamandan jalur hijau sekitar jalan

aksesdalamlansekapPLTU3BanteneksistingdansetelahpengembanganUnit

#4.

2. BesaranDampak

Penggunaan lahan dalam site‐plan PLTU dengan rincian lahan terbangun dan

areaterbukahijausetelahpengembanganterincipadatabeldibawahini.

Tabel3.4.RincianLahanTerbangundanLahanTerbukaPLTU3Banten.

No. DeskripsiPenggunaanLahan Luas(ha) Keterangan

1 LahanTerbangun(eksisting) 58,613 50,31%

2 RuangTerbukaHijau(eksisting) 57,89 49,69%

3 TotalLuasLahanEksisting 116,503 100%

4 PenambahanLahanPengembanganPLTUUnit#4

16,500

5 TotalLuasLahansetelahPengembangan 133,003 100%

6LahanTerbangunSetelahPengembanganPLTUUnit#4 75,113 56,47%

7RuangTerbukaHijausetelahPengembangan 57,89 43,53%

3. SifatPentingDampak

Sifat penting dampak landscaping adalah dampak tidak penting terhadap

komponenbiotadaratdengandampakturunannyapadaestetikadankesehatan

lingkunganPLTU.

3.3. PRAKIRAANDAMPAKPENTINGPADATAHAPOPERASI

3.3.1. PenurunanKualitasUdara(sumberdampak:OperasiPLTUUnit#4)

1. SumberDampak

Sumberdampakpenurunankualitasudarapadatahapoperasiadalahoperasional

PLTUUnit#4yangmenggunakanbahanbakarbatubara,sebesar±171,1ton/jam.

2. BesaranDampak

Jenis pencemar yang umumdiemisikan dari pembakafran bahan bakar batubara

adalahzatpencemardebu,sulfurdioksida(SO2)danNOx.

Banyaknya zat pencemar yang diemisikan sangat tergantung kepada banyaknya

batubara yang dibakar dan jenis (kualitas) batubara yang digunakan. Kadar ash

Page 69: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 17 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

dankadarsulfurdidalambatubaraakansangatmempengaruhibanyaknyaemisi

debudanSO2yangakandiemisikan.

Untuk menghitung emisi zat pencemar dari kegiatan pembakaran batubara

digunakanfactoremisidariUSEPA,sepertiditampilkanpadaTabelberikut.

Tabel3.5.FaktorEmisidariPembakaranBatubaraNo. Parameter FaktorEmisi(lb/tonbatubara)1 Debu(TSP) 10A*2 SO2 38S**3 NO2 22

Zatpencemardafrihasilpembakaranakandialirkankeatmosfermelaluicerobong

denganspesifikasiteknissepertiditampilkanpadaTabelberikut.

Tabel3.6.SpesifikasiTeknisPembakaranBatubarauntukPLTU3Banten.

No. Parameter Satuan CerobongICerobong

IICerobong

III1. Kapasitas MW 2x(300‐

400MW)1x(300–400MW)

1x(300–400MW)

2. Tinggicerobong meter 127 127 1273. Diameter meter 6,5 4,6 4,64. LuasPenampangcerobong m2 33,2 16,61 16,615. KecepatanGas m/detik 25 25 256. Temperaturgasdalamcerobong C 131 131 1317. Lajualiranpadatempcerobong m3/detik 829,16 415.27 415.278. Lajualiranpadasuhu 25oC m3/detik 607,10 304,05 304,059. Kebutuhanbatubara ton/jam 259 129,5 129,5

Berdasarkan tabel tersebut di atas, terlihat bahwa penggunaan batubara dengan

kadar abu 8% dan kadar sulfur 1,2% akan mengemisikan debu sebesar 4300

mg/m3;SO2sebesar2450mg/m3danNO2sebesar1180mg/m3.Konsentrasidebu,

SO2 dan NOx tersebut telah melebihi baku mutu udara emisi sumber tidak

bergerak Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep‐

13/MENLH/3/1995untuk kegiatan PLTUberbahan bakar batubara (debu= 150

mg/m3;SO2=750mg/m3danNO2=850mg/m3).

Untuk menurunkan konsentrasi debu dari emisi tersebut dapat digunakan alat

pengendaliemisidebu,yaituElektrostaticPrecipitator(EP)denganefisiensi99,5%,

makakonsentrasidebudidalamemisiturunmenjadi21,5mg/m3.

Page 70: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 18 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

Tabel3.7KonsentrasiEmisiGasdariCerobongPembakaranBatubara

No. Parameter SatuanCerobong

ICerobong

IICerobong

IIIA. EmisiDebuTanpaPengelolaan 1 Kadardebu % 8 8 82 Lajuemisidebu gram/detik 2613,0 1306,5 2613,03 Konsentrasidebu mg/m3 4304 4297 4304B EmisiDebudenganEP99,5% 1 Lajuemisidebu gram/detik 13,07 6,53 13,072 Konsentrasiemisidebu mg/m3 21,5 21,5 21,5C EmisiSO2TanpaPengelolaan 1 Kadarsulfur % 1,2 1,2 1,22 Lajuemisi gram/detik 1489,4 744,7 1489,43 KonsentrasiSO2 mg/m3 2453,4 2449,3 2453,4D EmisiSO2DenganPengelolaan 1 Kadarsulfur % 0,366 0,366 0,3662 Lajuemisi gram/detik 454,3 227,1 454,33 KonsntrasiSO2 mg/m3 748,3 747,0 748,3F EmisiNOxTanpaPengelolaan 1 Lajuemisi gram/detik 718,6 359,3 718,62 KonsentrasiNO2 mg/m3 1.183,6 1.181,7 1.183,6G EmisiNOxDenganPengelolaan 1 Lajuemisi gram/detik 359,3 179,6 359,32 KonsentrasiNO2 mg/m3 591,8 590,8 591,8

Untuk menurunan konsentrasi SO2 dalam emisi cerobong dapat digunakan

batubaradengankadarsulfuryanglebihrendah.Jikadigunakanbatubaradengan

kadar sulfur 0,3%, maka konsentrasi SO2 di dalam emisi menjadi 613 mg/m3,

masih memenuhi baku mutu emisi sebesar 750 mg/m3. Batas kadar sulfur

maksimumdalambatubarayangmasihdapatdigunakandimanakonsentrasiSO2

dalamemisisebesar750mg/m3adalahsebesar0,366%.

Jika digunakan batubara dengan kadar sulfur > 0,37%, maka konsentrasi SO2

dalamemisiakanmelebihibakumutu750mg/m3misalnyadenganFGD(FlueGas

Desulfurication).

Metode yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi NOx dalam gas

emisi adalah pengaturan temperature pembakaran menggunakan Low NOx

Burner. Jika digunakan Low NOx Burner, maka konsentrasi NOx akan turun

menjadi690mg/m3,sehinggamemenuhibakumutu(850mg/m3).

Zatpencemardebu,SOxdanNOxyangdiemisikandaripembakaranbatubaraakan

diemisikankeudaraambientmelaluicerobongdengantinggi127meter.Emisizat

pencemartersebutmemberikankontribusiterhadappeningkatanzatpencemardi

udaraambientdisekitarPLTU3Bantentersebut.

DenganmenggunakanmodelmatematisGaussiandalambentuksoftwareISCST3

(IndustrialSourceComplexShortTerm),makapolapenyebaranzatpencemaryang

Page 71: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 19 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

diemisikandaricerobongdenganketinggian127meterdariPLTU3Bantendapat

dibuatdanditampilkandalambentukisopleths.

Berdasarkan simulasi terlihat bahwa kontribusi dari kegiatan pembakaran

batubaradengankadarabu8%dantinggicerobong127meterakanmemberikan

kontribusidebu/partikulatmaksimummencapai110g/m3pada lokasi+3.000

meterdi sebelah tenggaracerobong. Jikadigabungkandenganronaawal,maka

konsentrasi debu tertinggi mencapai 260‐270 g/m3 di sebelah tenggara dan

selatancerobong.Kontribusironaakhirdebutersebuttelahmelebihibakumutu

udara ambient sesuai dengan baku mutu udara ambient menurut Peraturan

PemerintahNomor41Tahun1999.

Kontribusi peningkatan konsentrasi SO2 di udara ambient dari pembakaran

batubaradengankadarsulfur1,2%,mencapai65g/m3denganpolapenyebaran

yang sama seperti pola penyebaran debu Konsentrasi akhir SO2mencapai 70

g/m3.KonsentrasiSO2akhirtersebutmasihdibawahbakumutuudaraambient.

KontribusidanisoplethsronaakhirNOxdarikegiatanpembakaranbatubaradari

PLTU 3 Banten. Kontribusi NOxMaksimum mencapai 30 g/m3 dengan lokasi

pada jarak 3000 meter di sebelah Tenggara cerobong dan isopleths akhir

mencapaimaksimum40g/m3.KonsentrasiNOxakhirtersebutmasihdibawah

bakumutuudaraambientmenurutPeraturanPemerintahNomor41Tahun1989

sebesar150g/m3.

Dari uraian di atas terlihat bahwa sebaran ddebu dan gas‐ga pencemar udara

lainnya(SO2danNO2)tidakakansampaikeBandaraSoekarnoHatta.

Dariuraiantersebutdiatas,dapatdikemukakanbahwajikadigunakanbatubara

dengan kadar ash 8% dan kadar sulfur 1,2%, maka akan dihasilkan emisi

Debu/Partikulat, SO2 danNOx yang telahmelebihi bakumutu udara emisi dari

sumber tidak bergerak menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak bagi

Usahadan/atauKegiatanPembangkitTenagaListrikTermal.LampiranIB.

Emisi tersebut akan berlangsung selama PLTU 3 Banten beroperasi dan akan

menyebabkan terjadinyapeningkatanzatpencemardiudaraambienkhususnya

untuk zat pencemar debu yang melebihi baku mutu udara ambient menurut

PeraturanPemerintahNomor41Tahun1999.

Page 72: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 20 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3. SifatPentingDampak

ManusiayangterkenadampakadalahpendudukyangbermukimdisekitarPLTU.

Dengandemikiandampakdarikegiatanpembakaranbatubarapadatahapoperasi

PLTUtersebutdapatdikategorikansebagaidampaknegatifpenting.

3.3.2. Kebisingan(SumberDampak:OperasiPLTUUnit#4)

1. SumberDampak

SumberdampakkebisinganadalahoperasionalPLTUUnit#4.

2. BesaranDampak

PrakiraanpeningkatankebisingandarioperasionalPLTUUnit#4menggunakan

rumus:

Untuk2sumbersamatingkatkebisingannya:Ltot=(L1+3)dBA

Untuknbuahsumbersamatingkatkebisingannya:Ltot=(L1+10logn)dBA

L1=kebisingandarisatusumber

Ltot=kebisingantotal

L2=L1–20log(r2/r1)dBA

L2=tingkatkebisinganpadajarakr2darisumber(dBA)

L1=tingkatkebisinganpadajarakr1darisumber(dBA)

Prakiraankebisingantotal(Ltot)disajikanpadatabeldibawah.

Tabel3.8.PrakiraanKebisingandariOperasionalPLTU3Banten

No. Lokasi

HasilPengukuranEksisting(dBA)

Prakiraankebisingan

(dBA)daripengaruhPLTUUnit#4

BakumutuKepmenLHNo.48/1996*)

1 TapakPLTU 66,9 69 70

2 PagarLuarSebelahUtara 66,6 68,4 70

3 PagarLuarSebelahTimur 68,1 70 70

4PagarLuarSebelahSelatan

66,868,6

70

5 DesaKlebet(±300m) 65,5 42,6 55

6 DesaLontar(±300m) 66,1 43,2 55

7 DesaKemiri(±300m) 64,8 41,9 55*)HasilpengukuranMaret2014**)Untuklokasino.1s/dno4dihitungdenganrumusLtot=(L1+10logn)dBA**)Untuklokasino.5s/d7dihitungdenganrumusL2=L1–20log(r2/r1)dBA.

Page 73: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 21 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3. SifatPentingDampak

Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

KebisinganpadapemukimandisekitarPLTUhasilpengukuranmelampauibakumutu.SedangkanprakiraanpengaruhkebisinganPLTUUnit#4terhadappemukimansekitarPLTUmasihmemenuhibakumutu.PrakiraankebisinganPLTUUnit#4adalah69dBA,akanmenurunmenjadi41,9hingga43,2dBApadapemukimanterdekatyangberjarak300mdariPLTUUnit#4.DarisinidapatdikatakanPLTUUnit#4tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat

TP

Luaswilayahpersebarandampak

PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting.

TP

Lamanyadampakberlangsung

PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting.

TP

IntensitasDampak PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting.

TP

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting,tidakadakomponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampak,dampaktidakpenting.

TP

Sifatkumulatifdampak

Dampaktidakbersifatkumulatif.TP

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakbersifatberbalik.TP

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya

TP

Kesimpulan TP

3.3.3. PenurunanKualitasAirLautdanTambak(sumberdampak:OperasiWWTP)

1. SumberDampak

Sumberdampakpenurunankualitasair lautadalahpembuanganhasilolahanair

limbahdari:

Outletwastewatertreatmentplant(WWTP)keparairanlautdarioperasionalPLTUUnit#4daneksisting.

KegiatanpembongkaranbatubaradaritongkangkelokasiPLTULontar

Kegiatandemineralisasiairlaut Limbahminyak(ceceranminyakdarioperasionaldanperawatanmesin‐mesin

pembangkit).

Limbahdomestikdariaktifitaskaryawanadministrasidanteknisi. Limpasanairhujandaritempatpenimbunanbatubara

2. BesaranDampak

Prakiraan penurunan kualitas air laut dari pembuangan hasil olahan air limbah

dariwastewatertreatmentplant(WWTP)keparairan lautdarioperasionalPLTU

Unit #4 menggunakan pendekatan analogi dengan operasional PLTU eksisting.

Besarandampakpenurunankualitas air dari kegiatan operasional PLTUUnit#4

dianalogikan samadengan besaran dampak dari kegiatan PLTU eksisting karena

Page 74: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 22 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

menggunakan unit pengolah limbah eksisting. Prakiraan dampak disajikan pada

tabeldibawah.

Tabel3.9.PrakiraanPenurunanKualitasAirLautSaatOperasiPLTUUnit#4

No Parameter

satuan Hasil

PengukuranMaret2014titikoutlet(titik2)

HasilPengukuranMarert2014titikkontrol(titik7)

Besarandampak(selisihhasil

Pengkurantitikoutletdantitik

kontrol)

Prakiraankualitasairlautsaat

operasiPLTUUnit#4

KepmenLHNo.51//2004LampiranI

1 TSS mg/l 42 42 31 73 802 Ph 7,74 7,94 ‐0,2 7,76 6,5‐8,53 Salinitas mg/l 15 29 14 29 alami4 Minyaklemak mg/l <0,2 <0,2 0 <0,2 55 Cu mg/l <0,0005 <0,0005 0 <0,0005 0,05

3. SifatPentingDampak

Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmanusiayangterkenadampakdaripenurunankualitasairlautnelayanyangmelakukanaktivitaspadaperairanpantaisetempatsebagaitempatpenangkapanikan(pemasanganbagantancap).

P

Luaswilayahpersebarandampak

Luaswilayahpersebarandampakberadapadaradius2,2–2,5kmdarititikdischarge.Padaradiusini,penggunaanperairanadalahuntukkegiatanpenangkapanikan(bagantancap)olehnelayan

P

Lamanyadampakberlangsung

berlangsungterusselamaoperasionalPLTUP

IntensitasDampak Intensitasdampaktejadisesuaidenganintensitaspembuanganairlimbahyangdalamkondisiterburukadalahsepanjanghari(24jam)

P

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangterkenadampakadalahbiotaperairandanaktivitaspenangkapanikanolehnelayan(bagantancap)

P

Sifatkumulatifdampak Dampakpenurunankualitas airlauttidakbersifatkumulatif TP

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakpenurunankualitas airlautpulihsecaraalamiapabilasumberdampakdihentikan

TP

PerkembanganIPTEK UntukmenanggulangidampakpenurunankualitasairlautdapatditanggulangidenganIPAL

TP

Kesimpulan P

3.3.4. Peningkatan Suhu Air Laut (sumber dampak: Pembuangan Air Pendingin:

LimbahBahang)

1. SumberDampak

Peningkatan suhu air laut disebabkan oleh kegiatan pembuangan air pendingin

(coolingwater). Kegiatan PLTU akan menghasilkan air limbah pendingin yang

telah dipakai untuk pendinginan sistem atau mesin pembangkit. Suhu air

pendingininibiasanya±5°Cdariinletnya.Bakumutuairpendinginberdasarkan

Permen LH No. 08 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha

Page 75: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 23 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal Lampiran IIA adalah 40°C

yangdiukurrata‐ratabulanandiouletkondensor.

Air dari oulet kondensor selanjutnya dialirkan ke laut melalui kanal‐kanal

discharge. Padatitikdischargeatauoutfall(titikpertemuankanaldenganpantai)

suhuairlautyangtelahkeluarinimaksimumadalah38°C.Dengandemikianakan

terjadipeningkatansuhuairlautdisekitartitikdischarge.

Suhuair lautmemegangperananpentingdidalamekosistembahari. Suhuakan

mempengaruhi kesetimbangan kelarutan mineral‐mineral trace elemen dan

oksigen di perairan. Hal ini menyebabkan peningkatan terhadap mineral trace

elemen dan disatu sisi menurunkan kelarutan oksigen di perairan. Perairan di

sekitarwilayahstudimerupakanperairantempatpenangkapanikanbaginelayan

(pemasanganbagantancap)sehinggapeningkatansuhuairlautakanberpengaruh

negatifterhadapperikanan.Olehkarenaitudampakinidapatdigolongkansebagai

dampaknegatif.

Padakondisi saat ini, jumlahataudebit airbuanganadalah134.350m3/jamdan

akan meningkat dengan operasional Unit #4 menjadi 60 m3/jam, total menjadi

134.410m3/jam.Untukmengetahui sebaran limbahbahangyang terdapatdalam

air pendingin dilakukan dengan pendekatan pemodelan menggunakan bantuan

model simulasi dua dimensi dengan total grid 21.390. Fenomena tersebut

menerapkandispersiperpindahansuhupanasdenganpirantilunakCFD.Berkaitan

dengan gelombang turbulensi sehingga memungkinkan panjang intensitas

turbulensi10%darimetodek‐epsilon.Asumsibahwaperpindahanpanas terjadi

melalui proses difusi yang terjadi karena gerakan air akibat pasang surut dan

pergerakanairdari aruskonveksi yang tersedotpompa intake. Suhuairdispersi

lautdisimulasikandenganmemasukkanalirandata,asupankecepatan,kecepatan

pembuangan,suhulingkungan,ambiensuhuairlaut,dansuhuoutfall/discharge.

Inputparameters:

Inlet1:Kecepatanaliran/stream0.01m/s,temperatureof29C

Inlet2:KecepatanIntake0.1m/s

Inlet4:Dischargeoroutfallvelocity0.1m/s,suhuof35C

Inlet3,5,6:Kecepatankanal0.01m/s,suhuof29C

Ambientseawatertemperature:29C

Simulasi:Tiedtime

Aktivasi: HeatTransfer, Turbulence

Page 76: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 24 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

2. BesaranDampak

Hasil simulasi menunjukkan pergerakan pasang menyebabkan fluktuasi suhudalamsistemintakeairpendingin.Suhutertinggi,mencapai29,1°C,disisimasuk

kekanalterjadipadasaatpasang.Jarakantarasaluranmasukkelokasiintakeyang

cukup jauh menyebabkan pelepasan panas yang cukup besar sepanjang kanal,sehingga dapat dikatakan tidakmencapai dispersi termal (touching) pada lokasi

intake sistem pendinginan air (cooling water). Nilai suhu inlet kondensor

diprediksiakandipertahankanpadasuhukamar(29C).Dengandemikiandesaintata letak posisi intake dan outfall dipisahkan oleh dinding pembatas yang telah

direkomendasikan.

Berdasarkan hasil simulasi dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa tidak ada

resirkulasi(arusbalik)darimuaratermalkeintakesistemairpendingin.

AnalisisdispersitermaldimaksudkanuntukmewakilidistribusitemperaturdidaerahsekitartataletaksistempendinginLontarCFSPPhasilintakedanposisipembuangan.

Penyebaransuhutinggidarimuaramulaimenyebardanmempengaruhisuhumulut

kanal ketika jam ke‐48, sehingga pengamatan dispersi termal mulai terlihat. Jampengamatandispersitermalyangdilakukanselama8haridarijamofsimulationsto‐48

(digunakansebagaihari0)sampaito192(harike8)per12jamsetelahdispersitermal:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Gambar3.2 Distribusi panas dalamperjalananke retroaktif

Page 77: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 25 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

Pada saat pasang perbani terhadap kondisi laut, distribusi panas dari dinding.

Suhu titik pengukuran 1 (29.01 ° C) dan titik pengukuran 2 (29,04 C).

Meningkatnya suhu di sekitar intake hanya sebesar 0,01 C.this adalah karenatidak adanya akumulasi panas di saluran intake dan difusi termal tidak terjadi

secara langsungantaraair suhu tinggidi sekitarmuaraasupankarenadinding

saluran. Distribusi panas cenderung untuk menjauh dari dinding pembatas(Gambar4.11).Fenomena inidisebabkanolehpergerakanarus lautmenujuair

surut.Berikutadalahrinciandarihasilsimulasi.

GerakansaatperbanikearahUtara‐timurdanpergerakanarusoutfalldalamarah

yangsama,membawasuhu tinggidiutara‐timurdanmelepaskanpanasdi sana

sehinggasebaransuhutinggimenjauhdaridindingpembatas(Gambar3.4).

Gambar3.3. Vektor kecepatanarussaatsurut

Gambar3.4.Distribusi panas terhadap kondisipasangsurut

Page 78: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 26 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

Padakondisiairlautpasang,distribusipanasyangmendekatidindingkembali.Suhu

titik pengukuran 1 (29,02° ) dan titik pengukuran 2 (29,58°C). Suhu kanal mulai

meningkatkarenaprosesdifusiberlangsung,sehinggawilayahsuhutinggiterbentang

sepanjanggerakanaruspasangsurutmembawasuhutinggimendekatidindingdan

mulutkanal.Namun,kenaikansuhudimulutkanalhanya0,02°Cdarisuhuambien

29C.Rinciantentangvektorkecepatanterhadapkondisipasanglautadalahsebagai

berikut: 

Gambar3.5. Vektorarahkecepatanpergerakanaruspasangsurut

Gambar3.6. DistribusiSuhuAirLautpadaDuaTitikUkur

Page 79: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 27 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3. SifatPentingDampak

Penilaian sifat penting dampak berdasarkan PP 27 Tahun 2012 Tentang Izin

Lingkungan,sebagaiberikut:

Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

JumlahmanusiayangterkenadampakdaripeningkatansuhuairlauttetapitidakmenerimamanfaatlangsungdarikegiatanPLTG/Uadalahparanelayanyangmelakukanaktivitasataumenjadikanperairanpantaisetempatsebagaitempatpenangkapanikan(pemasanganbagantancap).Jumlahbaganataunelayan±35bagan

P

Luaswilayahpersebarandampak

Luaswilayahpersebarandampakpeningkatansuhuairlautyangmencapaidiatas32°Cberadapadaradius2,2–2,5kmdarititikdischarge.Padaradiusini,penggunaanperairanadalahuntukkegiatanpenangkapanikan(bagantancap)olehnelayan

P

Lamanyadampakberlangsung

berlangsungterusselamaoperasionalPLTUP

IntensitasDampak Intensitasdampaktejadisesuaidenganintensitaspembuanganairlimbahpendinginyangdalamkondisiterburukadalahsepanjanghari(24jam)

P

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangterkenadampakadalahbiotaperairandanaktivitaspenangkapanikanolehnelayan(bagantancap)

P

Sifatkumulatifdampak

Dampakpeningkatansuhuairlautakibatkegiatanpembuanganlimbahairpendingintidakbersifatkumulatifkarenasuhuairyangtinggitersebutakandisebarkansecaraalamiakanmengalamipenurunansuhudenganadanyapemindahanpanasdariairlautkeudara

TP

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakterjadinyapeningkatansuhuairlautakbiatpembuanganlimbahairpendinginakandapatpulihsecaraalamiapabilasumberdampakdihentikan

TP

PerkembanganIPTEK Untukmenanggulangidampakpenurunansuhuairlautdapatditanggulangidenganmembuatkanal‐kanalyanglebihpanjangdanlebaryangbergunamemperlambatmasuknyaairpendinginyangmengandungbahangmasukkeperairanlaut.Dengandemikian,selamaperjalanannyalimbahbahanginisecaraalamiakanmengalamipertukaranpanasdenganudarasetempat

TP

Kesimpulan P

3.3.5. PenurunanKualitasBiotaPerairan

1. SumberDampak

Penurunankualitasbiotaperairanmerupakandampaksekunderdaripenurunan

kualitasairlautdanpeningkatansuhuairlaut.

2. BesaranDampak

Besaran dampak penurunan kualitas biota perairan adalah perubahan indeks

diversitasShanon‐Winner(H’)planktondanbenthos.

Page 80: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 28 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3. SifatPentingDampak

Sifat pentingdampakpenurunankualitasbiota perairan adalahdampakpenting,

sesuaidampakprimernya.

3.3.6. KesempatanKerja&Berusaha(sumberdampak:penerimaantenagakerja)

1. SumberDampak

Kegiatan penerimaan tenaga kerja tahap operasi memberikan harapan pada

masyarakat setempat untuk mengisi peluang tersebut. Pada tahap operasi ini

peluang untukmengisi posisi pekerjaanbagimasyarakat setempat relatif sedikit

mengingat akan dibutuhkan banyak tenaga yang membutuhkan ketrampilan

khusus. Dalam kondisi ini pemrakarsa akan mengoptimalkan peluang tersebut

bagimasyarakatsekitardanberusahamemprioritaskantenagakerjasekitarseuai

aturanyangberlaku.

2. BesaranDampak

Penerimaantambahantenagakerjatahapoperasidiperkirakan120orang.Jumlah

ini tentu akan juga dirasakan oleh keluarga. Dengan asumsi satu orang

menanggung4orang,makaakanmemberikandampakpada200orang±20%di

antaranya atau sekitar 24 orang merupakan tenaga ahli (skil). Dengan adanya

pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka kesempatan berusaha

sehinggaakanmunculefekganda.

3. SifatPentingDampak

Kriteria DeskripsiSifat

PentingDampak

JumlahManusiayangakanTerkenaDampak

ManusiayangberpotensiterkenadampakadalahmasyarakatdidesasekitarwilayahstudidalamKecamatanKemiriatau(denganpopulasipadatahun2012sekitar8.564jiwa).

p

Luaswilayahpersebarandampak

Sebagianbesarakantersebardidesa‐desasekitarproyeksampaiKabupatenTangerang. p

Lamanyadampakberlangsung

Selamaperiodeoperasip

IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapoperasisaatpenerimaantenagakerja. p

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakat. p

Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.

TP

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampaktidak berbalik. TP

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya

P

Kesimpulan P

Page 81: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 29 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.3.7. PersepsiMasyarakat(SumberDampak:PenerimaanTenagaKerja)

1. SumberDampak

Perubahan persepsi masyarakat merupakan dampak sekunder dari peningkatan

kesempatan kerja. Kegiatan penerimaan tambahan tenaga kerja tahap operasi

memberikanharapanpadamasyarakatsetempatuntukmengisipeluangtersebut.

Pada tahap operasi peluangmengisi posisi pekerjaan bagi masyarakat setempat

relatif sedikit mengingat akan dibutuhkan banyak tenaga yang membutuhkan

ketrampilankhusus.Dalamkondisiinipemrakarsaakanmengoptimalkanpeluang

tersebut bagi masyarakat sekitar dan berusaha memprioritaskan tenaga kerja

sekitarseuaiaturanyangberlaku

2. BesaranDampak

Penerimaan tambahan tenaga kerja tambahan tahap operasi diperkirakan 96

orang. Jumlah ini tentu akan jugadirasakanolehkeluarga. Dengan asumsi satu

orang menanggung 4 orang, maka akan memberikan dampak pada 384 orang.

Dengan adanya pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka

kesempatanberusahasehinggaakanmunculefekganda.

3. SifatPentingDampak

Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

ManusiayangberpotensiterkenadampakadalahmasyarakatdidesasekitarwilayahstudidalamKecamatanKemiriatau(denganpopulasipadatahun2012sekitar8.564jiwa).

p

Luaswilayahpersebarandampak

Sebagianbesarakantersebardidesa‐desasekitarproyeksampaiKabupatenTangerang.

p

Lamanyadampakberlangsung

Selamaperiodeoperasip

IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapoperasisaatpenerimaantenagakerja.

p

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Komponenlingkungan lainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakat. p

Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.

TP

Berbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakberbalik P

PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernyayaitupenyuluhan

TP

Kesimpulan P

 

 

Page 82: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 30 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

3.3.8. Penurunan Kesehatan/Kenyamanan, K3 (Sumber Dampak: Operasi PLTU

Unit#4)

1. SumberDampak

Penurunan kesehatan merupakan dampak sekunder dari penurunan kualitas

udarayangbersumberdarioperasionalPLTUUnit#4,sebagaimanadisajikanpada

subbabprakiraanpenurunankualitasudaradiatas

2. BesaranDampak

Besarandampakpenurunankesehatanmengacupadabesarandampakpenurunan

kualitasudara.BesarandampakpenurunankualitasudaradariemisiPLTUUnit#4

adalahparameterNO2melampauibakumutupadajarak80meter‐735meterdari

cerobong. Parameter NO2 yang melebihi baku mutu berpotensi mengganggu

pernafasan.

3. SifatPentingDampak

Kriteria UraianSifatPentingDampak

JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak

Jumlahmasyarakatyangberpotensiterkenadampakadalahmerekayangberadadalamradius80meter‐735mdariPLTUUnit#4,sebagaimanagambarpotensisebaranparameterNO2diatas,dampakadalahpenting.

Penting

Luaswilayahpersebarandampak

Luas penyebaran adalah dalam radius 80 metersampai 735 m dari PLTU Unit #4, sebagaimanagambar potensi sebaran parameter NO2 di atas,dampakpenting.

Penting

Lamanyadampakberlangsung

DampakakanberlangsungselamaoperasionalPLTU,dampakpenting.

Penting

IntensitasDampak PotensipenurunankesehatandimungkinkanolehkadarNO2yangmelampauibakumutu.

Penting

Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak

Penurunankesehatanadalahdampaksekunder,dantidakadadampaklanjutannya. Tidakpenting

Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif. TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak

Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting

Kesimpulan:dampakadalahpenting Penting

3.3.9. PerubahanArus–Abrasi&Sedimentasi(SumberDampak:KeberadaanJetty)

1. SumberDampak

Keberadaan jetty dan sarana alur masuk tongkang akan mengganggu/menahan

gelombang laut, sehingga merubah arah dan kecepatan arus laut. Untuk

mengetahui karakteristik gelombang yang disebabkan oleh adanya jetty dan

sarana alur masuk tongkang ini dilakukan analisis refraksi‐difraksi dengan

bantuanmodeCGWAVE.

Page 83: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 31 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

2. BesaranDampak

Darihasilanalisisrefraksi‐difraksidiperolehhasiltinggigelombangdilautdalam

denganperiodeulang50tahunansebesar3,84meter,merambatkerencanatapak

proyek (Pantai laut Kecamatan Kemiri)mencapai 3.00meter baik padamusim

baratmaupunmusimtimur.

Perubahan arus laut ini berpotensi menimbulkan abrasi dan sedimentasi laut.

Abrasi lautakanmenyebabkanberkurangnya lahan tambakpenduduk, sehingga

akan mengurangi pendapatan nelayan, sedangkan sedimentasi mengakibatkan

pendangkalanpantai.

Untuk mengetahi seberapa besar dampak terhadap abrasi dansedimentasi,

dilakukan pemodelan gelombang dan pemodelan matematis untuk kajian pola

perubahangarispantai(erosidansedimentasi).

Program GENESIS ini, dengan data‐data masukan di atas dapat memberikan

perkiraan nilai longshore transport rate serta perubahan garis pantai akibat

angkutan sedimen tersebut tanpa maupun dengan adanya perubahan struktur

padapantaiuntukjangkawaktutertentu.

Simulasiyangdilakukanpadasebuahkawasankajianmencakup:

1. Laju angkutan sedimen total (jumlah angkutan sedimen akibat longshore

transportkearahkirimaupunkananrelatifterhadapposisikanal),

2. Perubahan garis pantai kumulatif dalamkurunwaktu yang ditinjau, dengan

gradasiperubahangarispantaisesuaidengantahuntinjauan.

Dari hasil pemodelan perubahan garis pantai, baik kanal miring maupun kanal

lurus, akan terjadi abrasi (mundurnya garis pantai) di sebelah timur kanal dan

sedimentasi(majunyagarispantai)disebelahbaratseoanjang1km,denganlaju

abrasi(10–15)m/tahundanlajusedimentasi(15–20)m/tahun.

Selaindipengaruhiolehgelombangdanarus,lajuangkutansedimenmaupunlaju

perubahangarispantai/abrasidipengaruhipuladebitair sungaiyangbermuara

di sekitar perairan ini. Sungai‐sungai tersebut adalah Sungai Cimanceuri yang

bermuara di sebelah barat jetty, mempunyai debit maksimum sebesar 62,35

m3/det, dan yang bermuara di sebelah timur jetty adalah Sungai Cileuleus dan

SungaiCimaukmasing‐masingberdebitmaksimum18,75m3/detdan8,60m3/det.

Tabel3.10.PerbandinganAlternatifStrukturPengamananPantai

Page 84: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 32 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

No. Alternatif Biaya KetersediaanMaterial Transportasi Metode

PelaksanaanDampak

LingkunganRuangKerja

Pemeiharaan Efektifitas

1 Seawal Mahal Baik Mudah Mudah Buruk Mudah Mudah Kurang

2 Revertment:

a. Batu Murah Baik Kendala Mudah Buruk Mudah Mudah Kurang

b.Tetrapod RelatifMurah

Baik Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Kurang

3 Groin:

- Batu Murah Baik Kendala Mudah Buruk Mudah Mudah Sedang

- Tetrapod RelatifMurah

Baik Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang

4 Breakwater:

- Batu Mahal Baik Kendala Sedang Buruk Mudah Agaksulit Sedang

- Tetrapod Mahal Baik Mudah Sedang Sedang Sedang Agaksulit Sedang

5 Seawal &Groin:

- Batu SangatMahal

Baik Kendala Sedang Buruk Mudah RelatifMudah

Baik

- Tetrapod SangatMahal

Baik Mudah Sedang Sedang Sedang RelatifMudah

Baik

3. SifatPentingDampak

Dari hasil pemodelan perubahan garis pantai dan penyebaran sedime yang

dipengaruhiolehdebitsungai,makadampakkegiatantransportasibatubara(jetty

dansaranaalurmasuktongkang)terhadapperubahanarusdanabrasi‐sedimentasi

dinilaisebagaidampaknegatifpenting.

3.3.10.PenurunanKualitasAir/AirTanah

1. SumberDampak

Tempat penimbunan batubara dapat menimbulkan dampak potensial terhadap

penurunan kualitas air akibat limpasan air hujan yang jatuh di atas permukaan

coalyard. Dampak lanjutannya adalah gangguan terhadap biota air yang ada di

perairanLautJawaKecamatanKemiri.

2. BesaranDampak

Air hujan yang jatuh di atas permukaan coalyard akan melarutkan senyawa‐

senyawakimiayangberadadidalambatubaradiantaranyaHg,Cu,Cd,As,Fedan

Zn.Konsntrasi senyawa‐senyawakimia tersebut sangat tergantungdari kualitas

bahan bau batubara yang akan dipergunakan. Limpasan air hujan yang

terinfiltrasi dari batubara yang berkualitas rendah dapat mengandung Cu = 5

mg/l, Cd = 0,15 mg/l, danZn = 18 mg/l, melebihi bakumutu limbah cair yang

diijinkanmenuruPermenLHNo.08Tahun2009TentangBakuMutuAirLimbah

Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal. Manakala

senyawa‐senyawa tersebutkonsentrasinya tinggididalambahanbatubarayang

Page 85: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

 

III- 33 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW) 

akandipergunakanmakakonsentrasiunsur‐usurtersebutdidalamlimpasanair

hujanjugaakantinggisehinggadapatmenurunkankualitasair.

3.SifatPentingDampak

Air hujan yang jatuh di atas permukaan tempat penimbunan batubara dapat

merembes kedalam tanah manakala dasar penimbunan batubara terbuat dari

lapisan yang tidak kedap air. Air hujan yangmerembes (berinfiltrasi) ke dalam

tanah ,yangdisebutair lindi,dapatmencapai lapisanair tanahsehinggakualitas

air tanah menurun, dengan demikian dampak dari penimbunan batubara

terhadap kualitas air maupun air tanah digolongkan sebagai dampak negatif

penting.

Page 86: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

IV - 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

EVALUASI DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN

BAB IV

EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

4.1. TELAAHANTERHADAPDAMPAKPENTING

Padadasarnyasetiapkomponenlingkungantidakberdirisendiri.Perubahanmendasar

yangdialamiolehsuatukomponenlingkunganakibatkegiatan(dampakprimer)dapat

membawa akibat lanjutan pada perubahan komponen lingkungan lainnya (dampak

sekunder). Dampak sekunder pada komponen lingkungan ini selanjutnya dapat

membangkitkanperubahanpulapadakomponenlingkunganlainnya(dampaktersier).

Demikian seterusnya, hingga di berbagai komponen dampak penting lingkungan

tersebut terjalin hubungan sebab akibat. Sehubungan dengan itu evaluasi dampak

pentinglingkungandilakukansecaraholistik,untukmenyajikanhubungansebabakibat

antara komponen rencana kegiatan dan komponen lingkungan yang terkena dampak

(dampakprimer,sekunder,tersier,danketerkaitanantardampak.

Evaluasi dampak penting secara holistikmenggunakanmatriks evaluasi dampak dan

baganalirevaluasidampak.MatriksEvaluasiDampakdanBaganAlirEvaluasiDampak

Penting

LingkungandisajikanpadaTabel4.1danGambar4.1.

Page 87: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

IV - 2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 00 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

EVALUASI DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

TABEL4.1MatriksEvaluasiSecaraHolisttikTerhadapDampakLingkunganPengembanganUnit#4(1x300‐400MW)PLTU3Banten(3x315MW)

No

KOMPONEN KEGIATAN

KOMPONEN LINGKUNGAN

PRAKONSTRUKSI KONSTRUKSI OPERASI PLTU BANTEN 3 (4 x 315 MW)

1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I Fisikkimia

1 Kualitasudara P x x x x P P P

2 Kebisingan x x x x x x

3 Airlimpasan x

4 Kualitasairlaut x x P P P P P P P

5 Kualitasairtambak P P P P

6 Kualitasairtanah P P

7 Suhuairlaut P

8 Lalulintasdarat(Bangkitanlalulintas) P

9 Lalulintaslaut:gangguanaktifitasnelayan x x x x x

10 AbrasidanSedimentasi P

11 KKOPBandaraSoekarno‐Hatta x x

II Biologi

1 Biotadarat x P

2 Biotalaut/tambak x x P P P P P P

III Sosial

1 KesempatankerjadanPeluangUsaha P P

2 Persepsimasyarakat P P P

IV Kesehatan

1 Sanitasilingkungan x x x x P P2 Kesehatanmasyarakat P x x x x xKeterangan:x:DampakTidakPenting;P:DampakPenting

I. TAHAP PRAKONSTRUKSI II. TAHAP KONSTRUKSI III. TAHAP OPERASI

1.PenyampaianInformasiRencanaKegiatan2.Studikelayakan/FS&Perizinan

1.Mobilisasitenagakerja2.Mobilisasiperalatandanmaterial3.PematanganlahanUnit#4(1x300‐400MW)4.PekerjaanSipil(BangunanUtama,perpanjanganJetty)danCeroboing5.KonstruksiPLTULontarUnit#4(PekerjaanMekanikListrik)6.Pembangunaninfrastrukturpenunjang(+landscaping)7.Commissioning

1.Penerimaantenagakerjatambahan2.Transportasi,Penimbunan&PenangananBatubaradanbangunanjetty3.OperasionalTurbin(PembakaranBatubara)4.SistemPenggunaanAir(Desalinasi)5.Pembuanganairlimbahbahang6.PenangananAbu(flyash&bottomash)7.Operasiwastewatertreatmentplant(WWTP)8.PenangananLimbahB3&CeceranMinyak9.Operasisanitarywastetreatmentplant(SWTP)10.PenangananSampahDomestik

Page 88: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

IV - 3 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 00 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

EVALUASI DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

Gambar4.1.BaganAlirEvaluasi Secara HolistikterhadapDampakLingkungan

Page 89: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

IV - 4 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

EVALUASI DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN

4.2. TELAAHANSEBAGAIDASARPENGELOLAAN

Telaahansebagaidasarpengelolaandisajikanpadatabeldibawah.

TABEL4.2ARAHANPENGELOLAANDAMPAKPENTINGPENGEMBANGANPLTUUNIT#4(1x300‐400MW)PLTU3BANTEN(3X315MW)

No. UraianKegiatanDampakPenting

PrimerDampakPenting

SekunderArahanpengelolaandampak

pentingI Prakonstruksi

1PenyampaianInformasiRencanaKegiatan

Persepsi(positifdannegatif)

Dukunganmasyarakat

MelanjutkandanmeningkatkanprogramCSRyangselamainitelahberlangsung

2 PembeasanlahanKeresahanmasyarakat

Spekulasihargatanah

Pembebasanlahansecaramusyawarahdenganpihakterkait:masyarakatpemiliklahansertainstansiterkait,demimencapaikesepakatannilaipembebasantanah

II Konstrukai

1Penerimaantenagakerja

Kesempatankerja&peluangusaha

Persepsi(positif)

Memprioritaskanpenerimaantenagakerjayangberasaldarimasyarakatsetempatsesuaikualifikasiyangdiperlukan

2 MobilisasimaterialPenurunanKualitasUdara

PenurunanKesehatan

Trukmaterialberpenutup;danpenyiramanjalanyangberpotensiberdebu.Pengelolaandampakprimerkualitasudarasecaratidaklangsungsebagaipengelolaandampaksekunderpenurunankesehatan.

Bangkitanlalulintasdarat

PenurunanKualitasUdara

MobilibilisasimaterialberkoordinasidenganDinasPerhubungandanKepolisianKabuatepenTangerang(PolsekKronjo)

Pembangunaninfrastrukturpenunjang:Landscaping:RTHdantaman

BiotadaratEstetika&KesehatanLingkungan

Penggunaantanamanpenghijauanyangberpiotensisebagaipenyerappolutanyangmelaluimediaudara,airdantanah.Alternatifjenistanamanyangdapatditanam(PusatPenelitiandanPengembanganPermukimanBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum,2005)danhasilkajianliteraturlainnya.

III Operasi

1Penerimaantenagakerjatambahan

Kesempatankerja Persepsi(positif)

Memprioritaskanpenerimaantenagakerjayangberasaldarimasyarakatsetempatsesuaikualifikasiyangdiperlukan.

2

Transportasi(loading‐unloadingdiareajetty),Penimbunan&PenangananBatubara

KualitasudaraPenurunanKesehatan

SOPloading&unloadingbatubara

Kualitasairlaut Penurunanbiotaair

KualitasairtanahPenurunankualitasairtanahdangkal

Airlimpasandaristock‐piledialirkandandiolahdiIPALKontaminasiCoal&AshStock‐Pile

BangunanjettyPerubahanpolaarus

Abrasidansedimentasi

PerlindunganareapantaiyangterabrasidenganrevegetasiPengerukanberkalapadaareatersedimentasi

Page 90: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

IV - 5 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

EVALUASI DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN

No. UraianKegiatanDampakPenting

PrimerDampakPenting

SekunderArahanpengelolaandampak

pentingIII Operasi

3OperasionalTurbin(PembakaranBatubara)

KualitasudaraPenurunanKesehatan

Penggunaanelectrostaticprecipitator(EP)untukmenangkapabu

4SistemPenggunaanAir(Desalinasi)

Kualitasairlaut PenurunanbiotaairMemastikanairlimbahtelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan

5

Pembuanganairlimbahbahangdarisistempendingin/condenser

Suhuairlaut PenurunanbiotaairMemastikanairlimbahtelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan

6PenangananAbu(flyash&bottomash)

KualitasudaraPenurunanKesehatan

Abudimanfaatkanolehpihakke‐3sebagaibahanbaku(PabrikSemen)

Kualitasairtanah AirlimpasandariashyarddialirkandandiolahdiIPALKontaminasiCoal&AshStock‐Pile

7Operasiwastewatertreatmentplant(WWTP)

Kualitasairlautdantambak

PenurunanbiotaairMemastikanairlimbahtelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan

8PenangananLimbahB3&CeceranMinyak

Kualitasairlaut Penurunanbiotaair

PembuatanTPS/GudangB3yangakandilengkapiperizinannyadariKLHMemastikanairlimbahoilywaterdarioilsepataortelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan

9Operasisanitarywastetreatmentplant(SSTP)

Kualitasairlaut Penurunanbiotaair

Memastikanairlimbahoilywaterdarioilsepataortelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan

10PenangananSampahDomestik

Sanitasilingkungan

Habitatvectorpenyakit(lalatdantikus)

PengelolaansampaholehkontraktorpelaksanayangdipersyaratkanberkoordinasidenganDinasKebersihandanPertamananKabupatenTangerang

4.3. PERTIMBANGANKELAYAKANLINGKUNGAN

Pertimbangankriteriakelayakanlingkungan:

1. Lokasi kegiatan pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 sesuai peruntukannya

denganTataRuangWilayahKabupatenPasuruan,yaituperuntukansebagaiPLTU

3BantenUnit#4.

2. PembangunanPLTU3BantenUnit#4mengacukebijakandibidangperlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam yang diatur dalam

peraturanperundangundangan

3. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 memperhatikan kepentingan pertahanan

keamanan

4. PembangunanPLTU3BantenUnit#4telahdilakukanprakiraanmengenaibesaran

dan sifat penting dampak dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya,

Page 91: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

IV - 6 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

EVALUASI DAMPAK PENTING

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN

tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi,

operasi.

5. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 telah dilakukan evaluasi secara holistik

terhadapseluruhdampakpentingsebagaisebuahkesatuanyangsalingterkaitdan

saling mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan dampak penting yang

bersifatpositifdenganyangbersifatnegatif.

6. Pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab mempunyai

kemampuan menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan

denganpendekatanteknologi,sosial,dankelembagaan.

7. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 tidak menganggu nilai‐nilai sosial atau

pandanganmasyarakat.

8. PembangunanPLTU3BantenUnit#4beradadalamareaPLTU3Banten(3x315

MW)eksisting,tidakmempengaruhidan/ataumenggangguentitasekologis.

9. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 tidak menimbulkan gangguan terhadap

kegiatanyangtelahadadisekitarrencanalokasikegiatan.Atasdasarhaltersebut,

pembangunanPLTU3BantenUnit#4memenuhikelayakanlingkunganhidup.

Page 92: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

V - 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

 

DAFTAR PUSTAKA

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

DAFTAR PUSTAKA

Anis,2006,ManajemenBerbasisLingkungan,So/usiMencegahdanMenanggulangiPenyakit

Menular,Gramedia,Jakarta.

Bemmellen,R.wVan,1949,TheGeolagyofIndonesiaVolIA,GoverenmentPrintingOffice,TheHague,MatinusNijhoff.

Canter,LarryW,L996,EnvironmentallmpactAssessmenf,McGraw‐HillInternationalEditions,

SecondEdition,NewYork:L72‐LBl.

DinasKesehatanKabupatenTangerang.2006,ProfilKesehatanKabupatenTangerangTahun

2012,DinasKesehatanKabupatenTangerang.

E.Rusmana,1991,PetaGeologiLembarSerang,PusatPenelitian&PengembanganGeologi,DirektoratGeologiBandung.

E.Willy,Sugiafto,L996,PenghijauanPantai,Cetakan1,Jakarta.

Fardiaz,S.,1992,PolusiAir&Udara,Kanisius,Yogyakarta.

FG Nayoan, USGS, L976, 1999, Peta Zona Seismik dan Sebaran Gempa Tahun 1900 ‐1999,

DirektoratTataLingkunganGeologidanKawasanPertambangan.

Frick,H., danMulyani, T.H. 2006.ArsitekturEkologis : KonsepArsitekturEkologis di iklimTropis, Penghijauan Kota dan kota Ekologis, sefta Energi Terbarukan, Yogyakarta :

PenerbitKanisius.

Grieestatall, t9BI,HealthEffects InvestigationofOilShakDevelopmendAnarbourSciencePublisher,Inc.Michigan:191

HaryadiTiftomihardjo,2001,PotensiSumberDayaAirBawahTanahdiWilayahTangerang,

Provinsi Banten, Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan,DitjenGSM,DepaftemenEnergidanSumberDayaMineral.

Hasbullah, J. 2006, Social Capital:MenujuKeunggulan BudayaManusia Indonesia. Jakarta :

MR‐UnitedPress.

KementerianLingkunganHidup,200.PrakiraanDampakLingkunganKualitasUdara,Deputi

BidangTataLingkungan,KementerianLingkunganHidup,Jakarta.

Miller,R.W.1988. lJrbanForestry:PlanningandManagingUrbanGreenSpaces.NewJersey:PrenceHall.

Nontji,N.,1993,LautNusantara,Edisike2,PenerbitJembatan:145

Odum,E.P.,1975,Ecology,Oxford&IBHPublishingCo,NewDelhi,ZB‐43.

Peavy,H.s.,RoweD.R.,Tchobanaglous,G,L988,EnvironmentalEngineering,McGrawwHill

Company,NewYork:435‐438.

Page 93: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

V - 2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

 

DAFTAR PUSTAKA

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII

PTPLN(Persero).1991,StudiEvaluasiLingkunganPLTI)SuralayalJnit1s/d4danRencana

KegiatanPembangunanUnit5,6,dan7,PerusahaanUmumListrikNegara,Jakarta.

PT PLN (Persero). 1994, Analisis Dampak Lingkungan PLTU Cilacap. PT. Sumber Segara

Primadaya,IV:28‐43,danVII:1‐20.

PTPLN (Persero). 2005,AnalisisDampakLingkunganHidup,RencanaPembangunanPLTUSerang2X300MW,Banten,PT.Wiratman&Associates,V:54‐66.

Purba,J.(eds).2002.PengelolaanLingkunganSosial.Jakarta:YayasanOborIndonesia.

Ryadi,S.,1982,PencemaranlJdara,UsahaNasional,Surabaya:72‐83.

S.Naryo,t992,BudidayaRumputLa,udCetakanke3,BAlaiPustaka,lakarta:43

SoekardiP.,L986,PetaHidrogeologi,LembarI(Jakafta)DirektoratGeologiTataLingkungan,

Bandung.

T. Turkendi dkk, 1992 , Peta Geologi Lembar Jakafta, Pusat Penelitian & Pengembangan

Geologi,DirektoratGeologiBandung.

Wesley,I.D.,Dr.Ir.,L977,MekanikaTanah,BadanPenerbitPekerjaanUmum,106.

WHO,1977,HealthHazardsoftheHumanEnvironmenf,Geneva:19‐24.

Willy,L995,PenghijauanPantai,cetakanPeftama,PT.Penebarswadaya,Jakarat:40.

Page 94: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 95: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 96: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 97: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang

 

 

 

 

ADENDUM RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)

 

Page 98: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang
Page 99: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang
Page 100: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang
Page 101: BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang