bab ii rona lingkungan hidup awal selatan : berbatasan dengan kabupaten bogor dan kota depok;...
TRANSCRIPT
II - 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
BBAABB IIII
RROONNAA LLIINNGGKKUUNNGGAANN HHIIDDUUPP AAWWAALL
2.1. KOMPONENGEO‐FISIK‐KIMIA
2.1.1. KeadaanGeografis
Kabupaten Tangerang terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur
Provinsi Banten pada koordinat 106°20’‐106°43’ Bujur Timur dan 6°00’‐6°00‐6°20’
LintangSelatan(Gambar2.1a).LuasWilayahKabupatenTangerang959,61km²atau
95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas ± 9.000 hektar,
dengan garis pantai sepanjang ± 51 kilometer dengan batas‐batas wilayah sebagai
berikut:
SebelahUtara:BerbatasandenganLautJawa(dengangarispantai±50km2);
SebelahTimur:BerbatasandenganDKIJakartadanKotaTangerang;
SebelahSelatan:BerbatasandenganKabupatenBogordanKotaDepok;
SebelahBarat:BerbatasandenganKabupatenSerangdanLebak
Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia
(DKI Jakarta) sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam.
Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan (jalan TOL)
Jakarta‐MerakyangmenjadijalurutamalalulintasperekonomianantaraPulauJawa
denganPulauSumatera.
Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan DKI Jakarta
menjadisalahsatupotensiKabupatenTangeranguntukberkembangmenjadidaerah
penyangga Ibukota Negara. Kedekatan dengan Ibukota dan sebagai pintu gerbang
antara Banten dan DKI Jakarta, maka akan menimbulkan interaksi yang
menumbuhkanfenomenainterdepedensiyangkemudianberdampakpadatimbulnya
pertumbuhandisuatuwilayah.
II -2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.1a.PetaAdministrasiKabupatenTangerang
EXTENSION UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU LONTAR (3x 315 MW)
SUMBER PETA: FOTO UDARA 2005 – 2008 DINAS TATA RUANG KABUPATEN TANGERANG HASIL ANALISIS
II - 3 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.1.2. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandar Udara
InternasionalJakartaSoekarno‐Hatta,Tangerang
Kawasan Keselamatan dan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah tanah dan/atau
perairandanruangudaradisekitarbandarudarayangdipergunakanuntukkegiatan
operasi penerbangan. KKOP ini diukur dan ditentukan dengan bertitik tolak pada
rencanaindukbandarudara.KKOPterdiridari:
1. Kawasanancanganpendaratandanlepaslandas;
2. Kawasankemungkinanbahayakecelakan
3. Kawasandibawahpermukaanhorizontaldalam
4. Kawasandibawahpermukaanhorizontalluar
5. Kawasandibawahpermukaankerucut
6. Kawasandibawahpermukaantransisi
KKOPtelahditentukandalamPeraturanMenteriPerhubunganKMNo.14tahun2010
tentangKKOPdi sekitarBandarUdara Internasional Jakarta Soekarno‐Hatta. Batas‐
batas KKOP ini dioverlaykan dengan peta administrasi daerah sekitarnya. Sehingga
dapatdiketahuidaerahmanasajayangtermasukdalamKKOP(Trihastuti,2011).
a. KawasanAncanganPendaratandanLepasLandas
Tepidalamdarikawasaniniberimpitdenganujung‐ujungpermukaanutama,berjarak
60mdariujung landaspacudengan lebar300m.Kawasan inimeluaske luarsecara
teratur,dengangaristengahmerupakanperpanjangandarisumbulandaspacu,sampai
lebar4.800mpadajarakmendatar15.000mdariujungpermukaanutama.
KawasanPendekatandanLepasLandas,meliputi:
KotaTangerang : KecamatanBenda,Kec.Periukbagianutara;
KabupatenTangerang : Kecamatan Kosambi bagian selatan, Kec. Periuk, Kec.
Sepatan,Kec.PasarKemis;
KotamadyaJakartaUtara: KecamatanPenjaringan
b. KawasanKemungkinanBahayaKecelakaan
Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaanmerupakan sebagian kawasan ancangan
pendaratan dan lepas landas yang berbatasan langsung dengan ujung‐ujung
permukaan utama yang telah ditentukan. Tepi dalam dari kawasan ini berimpit
dengan ujung permukaan utama, dengan lebar 300 m, dari tepi dalam tersebut
kawasan ini meluas ke luar secara teratur, dengan garis tengahnya merupakan
perpanjangandarigaristengahlandaspacusampailebar1.500mdanjarakmendatar
II - 4 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
4.000 m dari ujung permukaan. Lokasi proyek terletak pada wilayah Kawasan
KemungkinanBahayaKecelakaan.
KawasanKemungkinanBahayaKecelakaan,meliputi:
KotaTangerang : KecamatanBenda,KecamatanNeglasari;
KabupatenTangerang : KecamatanSepatan;
KotamadyaJakartaUtara: KecamatanKalideres
c. KawasandiBawahPermukaanHorizontalDalam
Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam ditentukan oleh lingkaran dengan
radius 4.000m dari titik tengah setiap ujung permukaan utama danmenarik garis
singgung pada kedua lingkaran yang berdekatan dan kawasan ini tidak termasuk
kawasanancanganpendaratandanlepaslandas,kawasanlepaslandassertakawasan
di bawah permukaan transisi. Lokasimproyek pada wilayah Kawasan di bawah
permukaanhorizontal.
Kawasandibawahpermukaanhorizontaldalammeliputi:
KotaTangerang : Kec. Benda, Kec. Batu Ceper, Kec. Tangerang bagian
utara,Kec.Karawacibagianutara,Kec.Neglasari
KabupatenTangerang : Kec. Kosambi bagian selatan, Kec. Teluk Naga bagianselatan,danKec.Sepatan;
d. KawasandiBawahPermukaanHorizontalLuar
Kawasan di bawah permukaan horizontal luar ditentukan oleh lingkaran dengan
radius15.000mdari titik tengahsetiapujungpermukaanutamadanmenarikgaris
singgung pada kedua lingkaran yang berdekatan dan kawasan ini tidak termasuk
kawasanancanganpendaratandanlepaslandas,kawasanlepaslandassertakawasan
dibawahpermukaankerucut.
Kawasandibawahpermukaanhorizontalluarmeliputi:
KotaTangerang : KecamatanCipondoh,Kec.KarangTengah,Kec.Ciledug,
Kec. Larangan, Kec. Pinang, Kec. Tangerang, Kec.
Karawaci,Kec.Periuk,Kec.Jatiuwung,Kec.Cibodas
KabupatenTangerang : Kec.Curug,Kec.Cikupa,Kec.Rajeg,Kec. Sukadiri,Kec.
Mauk,Kec.Pakuhaji,Kec.TelukNaga,Kec.Kosambi;
KotamadyaJakartaBarat: KecamatanKembangan,Kec.Cengkareng;
KotamadyaJakartaUtara: KecamatanPenjaringan.
e. KawasandiBawahPermukaanKerucut
Kawasaniniditentukanmulaidaritepiluarkawasandibawahpermukaanhorizontal
dalammeluaskeluardenganjarak2.000m.
II - 5 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Kawasandibawahpermukaankerucutmeliputi:
KotaTangerang : Kecamatan Batu Ceper, Kecamatan Tangerang,
KecamatanKarawaci,KecamatanPeriuk;
KabupatenTangerang : Kecamatan Sepatan, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan
TelukNaga,KecamatanKosambi;
KotamadyaJakartaBarat: Kec.Kalideres,KecamatanCengkarengbagianbarat
f. KawasandiBawahPermukaanTransisi
KawasanBawahPermukaanTransisiditentukanmulaidaritepidalamdarikawasanini
berimpitdengansisipanjangpermukaanutama,sisikawasanancanganpendaratandan
lepas landas serta sisi kawasan lepas landas, kawasan inimeluas ke luar sampai jarak
mendatar315mdarisisipanjangpermukaanutama
Kawasandibawahpermukaantransisimeliputi:
KotaTangerang : KecamatanBenda,KecamatanNeglasari,Kecamatan
Periukbagianutara
KabupatenTangerang : KecamatanSepatan.
PembangunanPLTULontarmerupakanpercepatanpembangunanpembangkittenaga
listrik yang menggunakan batubara, berdasarkan Perpres Nomor 71 Tahun 2006
tentang Penugasan kepada PT PLN Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan
Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara. Pada awalnya
pembangunan PLTU Lontar direncanakan berlokasi di Teluk Naga Kabupaten
Tangerang, namun, terpaksa digeser ke Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, karena
pengelola Bandara Soekarno‐Hatta, yakni PT Angkasa Pura II menolaknya. Sebab,
berada di kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP). Karena cerobong
asapnya mencapai 150 meter, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu
pengelihatansertamengganggujalurpenerbangan(Taufik‐KepalaBidangTataRuang
DinasTataRuangdanPertanahanKabupatenTangerangdalamRadarBanten,edisi12
Maret2008).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 14 tahun 2010 tentang
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Sekitar Bandar Udara Internasional
JakartaSoekarno‐Hatta;lokasiPLTULontar(3x315MW)diDesaLontarKecamatan
KemiriKabupatenTangerangtidakberadadidalamwilayahKKOPtersebut(Gambar
2.1b).Wilayahpotensialmengganggupenerbangan(Gambar2.1c)tidaktermasuk
wilayahkecamatanKemiri,demikianhalnyapetaoverlayKKOPdenganbangunan
(Gambar2.1d),dengancakupanbatasterluarhinggawilayahKecamatanMauk.
II -6 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.1b.PetaWilayahKawasanKeselamatanOperasiPenerbangan(KKOP)
BandaraSoekarno‐Hatta
Sumber:PerMenhubNo.KM14/2010dalamTrihastuti,2011(TesisMagister
GeografiFMIPA‐UI)
II -7 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.1c.PetaWilayahPotensialMenggangguOPerasiPenerbangan
BandaraSoekarno‐Hatta
Sumber:PerMenhubNo.KM14/2010dalamTrihastuti,2011(TesisMagister
GeografiFMIPA‐UI)
II -8 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Sumber:PerMenhubNo.KM14/2010dalamTrihastuti,2011(TesisMagister
GeografiFMIPA‐UI)
Gambar2.1d.OverlayKKOPdenganBangunan
II - 9 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.1.3. KeadaanTopografiWilayah
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang merupakan dataran rendah, dimana
sebagian besarwilayah Kabupaten Tangerangmemiliki topografi yang relatif datar
dengankemiringantanahrata‐rata0‐3%danketinggiantanahantara0‐50meterdi
ataspermukaanlaut.
DibagianUtaraketinggiantanahberkisarantara0‐25meterdiataspermukaanlaut,
yaituKecamatanTelukNaga,Mauk,Kemiri,Sukadiri,Kresek,Kronjo,Pasarkemis,dan
Sepatan.Sedangkandibagiantengahkearahselatanketinggiantanahmencapailebih
dari25meterdiataspermukaanlaut.
BerdasarkankondisitersebutketinggiantanahwilayahKabupatenTangerangterbagi
atas2dataran,yaitu44.595Haatau40,16%beradapadaketinggiantanah0‐25m
dan 66.443 Ha atau 59,84 % berada pada ketinggian tanah 26 ‐ 50 meter di atas
permukaan laut. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa wilayah dataran
Kabupaten Tangerang sebagian besar berada pada ketinggian tanah antara 0 ‐ 25
meterdiataspermukaanlaut.
Kondisi topografi daerah yang diusulkan relatif datar dari hasil reklamasi unit
eksisting. Dengan ketinggian berkisar antara 1 dan 3 m di atas permukaan laut.
Penggunaanlahanuntuktapakproyekpengembangandanlahanareahijau.
Topografitanahpadaareayangdiusulkanuntuklahanpembangkit listriksekitar20
hektar (termasuk daerah tambahan, dari lokasi batas yang ada). Mengusulkan
ketinggianlokasiproyekadalah+4.00mdiatasMSL(Meansea‐level),denganelevasi
eksistingsekitar±2.00MSL.Batas‐batastapakpengembangansebagaiberikut:
disebelahtimurberbatasandenganunitPLTUeksisting,
disebelahbaratberbatasandengantambakikandansungaikecil(KaliApung),
disebelahutaraberbatasandenganLautJawa
disebelahselatanberbatasandenganareaash‐disposal.
2.1.4. KeadaanGeologiWilayah
Keadaan goelogis Kabupaten Tangerang menurut jenis batuannya terdiri dari
beberapa jenis batuan, yaitu : Aluvial seluas 63.512 ha, PleistocenVulcanic Facies
43.365ha,Pleocensedimentary17.095hadanNeocenssedimentaryseluas4.299ha.
Secara geologis wilayah proyek merupakan endapan aluvial. Pada endapan aluvial
yang terbentukolehendapansungai,depositpesisirdandeposit rawa.Berdasarkan
investigasilapangan,tanahdisusunolehpasir,lumpur,lumpur,sisa‐sisatanamandan
fragmencangkangmoluska(Gambar2.2).
II -10 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.2.PetaGeologiKabupatenTangerang
EXTENSION UNIT 4 (1 x 315 MW) PLTU LONTAR (3x 1 MW)
II - 11 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Pemboran hingga kedalaman 55 m, menunjukkan bahwa lapisan tanah dapat
dikelompokkan dalam 2 (dua) lapisan utama. Lapisan atas dari permukaan tanah
turunsampai23mdan33mdidominasiolehsangat lembutuntuk tanah liat lunak
dicampur dengan bahan organik, memiliki kondisi lembut untuk kepadatan
menengah.
StandardPenetrationTest (N‐SPT) yang bervariasi dari 1 pukulan / ft sampai 13
pukulan / ft. Kemudian ditemukan lapisan lempung berdebu (silty clay) dengan
kondisi padat hingga sangat padat (N‐SPT = 12‐33) lapisan ini ditemukan pada
kedalamansekitar42‐47meterdanmendapatkan lapisanpasirbrercampurdengan
tanah liat sebagian,dengankondisi sangatpadat (N‐SPT=17 ‐60), abu‐abu(gray),
ditemukansampaikedalaman50meterdibawahpermukaantanahsetempat.
Dari‐47,0ke‐lapisan55,45meter(akhirpengeboran)merupakanlapisancemented
mendapatkancampurandenganbeberapabatulanau,dengansangatpadat(N‐SPT>=
60)danberwarnaabu‐abu.
Mukaairtanahditemukanpadakedalamankurangdari1meterhinggakedalaman4
meterdibawahpermukaantanahsetempat.
2.1.5. JenisTanah
Menurutjenistanahnyaterdiridarialuvialkelabutua,asosiasigleihumusrendahdan
aluvialkelabu,asosiasilatosolmerahdanlatosolcoklatkemerahan,podsolikkuning,
aluvialkelabu,asosiasipodsolikkuningdanhidromorfkelabu,asosiasialuvialkelabu
dangleihumusrendah,sertaasosiasihidromorfkelabudanpaluosol.Daerahbagian
utara kabupaten Tangerang merupakan daerah yang sedikit bergelombang lemah,
daerah ini termasuk dalam ketegori bentuk lahan bentukan asal pengendapan
(alluvial).
2.1.6. KeadaanKlimatologiWilayah
Keadaan curahhujan tertinggipada tahun2008 ‐2010 terjadipadabulanpebruari
tahun2008 yaitu sebesar664mm, sedangkan rata‐rata curahhujandalam3 tahun
terakhirtahun2008–2010yaitusebesar159,3mm.Sedangkanrata‐rataharihujan
padatahun2008‐2010yaitusebesar11,6harihujan.
BerdasarkandataBadanMeteorologiGeofisikaKlasITangerangtemperaturudaradi
KabupatenTangerangtahun2008–2010beradapadasuhu25,90⁰C–28,50⁰C,suhu
II - 12 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
maksimum terjadi pada bulan September 2009 yaitu 28.50 ⁰C dan suhuminimum
pada bulan pebruari 2008 yaitu 25.90 ⁰C. rata‐rata suhu udara di Kabupaten
Tangerangdalamkurunwaktutahun2008–2010yaitu27,50⁰C.
Suhurata‐ratadiLontarsekitar27Cmenghasilkankondisiudaracenderungpanas
dengankelembabantinggikarenadisampinglaut.
AngindominandiwilayahPLTULontarbertiupdaribaratdayadantimurlautdengan
kecepatanmulaidari7‐11knot,dengangambarmawarangindisajikandalamgambar
berikut2.2b.
Gambar2.3a.SuhunUdaradanBanyaknyaCurahHujanKabupatenTangerangTahun2008‐2010
II - 13 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.1.7. Hidrologi
Kuantitas air sungai di Kabupaten Tangerang relatif cukup tinggi meskipun terjadi
fluktuasi debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau,
sedangkankualitasnyamenunjukkanadanyaindikasipencemarandibeberapasungai.
Sebagai gambaran potensi air sungai dan situ/rawa yang merupakan potensi air
permukaan di Kabupaten Tangerang berdasarkan Satuan Wilayah Sungai (SWS)
menunjukanpotensisebagaiberikut:
1) Debit terkecil rata‐rata bulanan SWS Cisadane‐Ciliwung, sebesar 2,551 m³/dt
diwakili oleh pengukuran di Sungai Cidurian, stasiun Parigi, sedang debit
terbesar rata‐rata bulanan sebesar 115,315 m³/dt, diukur di Sungai Cisadane,
stasiunBatuBeulah.
2) Di SWS Cisadane‐Cikuningan, belum ada data pengukuran jangka panjang,
pengukuran dilakukan sesaat menggunakan current meter dan didapat debit
aliran terkecil sebesar 0,078 m³/dt diwakili oleh pengukuran di Sungai
Cikoncang, stasiun Cikeusik pada tanggal 5 September 2002, sedang debit
Gambar2.3b.MawarAngin(Wind‐rose)WilayahPLTULontar2002‐2012
II - 14 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
terbesaradalah2,454m³/dtdiwakiliolehpengukurandiSungaiCimadur,stasiun
Sukajaya
3) Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air menunjukan
bahwa Kabupaten Tangerang mengalami defisit air pada bulan Maret sampai
bulan November (8 bulan) sementara suplus air hanya terjadi pada bulan
Desember,JanuaridanFebruari(3bulan).
a. KualitasAirPermukaan
Kualitas air sungai yang ada di Kabupaten Tangerang yaitu Sungai Cimanceuri,
Sungai Cirarab dan Cisadane. Wilayah sungai yang berbatasan dengan wilayah
PLTU Lontar adalah muara S. Cimanceuri; berdasarkan hasil pemantauan yang
dilakukan oleh Bagian Laboratorium BLHD Kabupaten Tangerang pada tahun
2010,adalahsebagaiberikut:
HasilpemantauankualitasairSungaiCimanceuri;TitikPengambilanSampel
SungaiCimanceuriyaitudiJembatanKutruk(DesaPasirBarat,Jl.Kutruk,Kec.
Jambe), Jembatan Surya Toto (Jl. Arya Jaya Santika, Ds. Pasir Bolang,
Kec.Tigaraksa), Jembatan Balaraja (Jl. Raya Serang Km. 24, Ds. Talaga Sari,
Kec.Balaraja), JembatanBarong(Ds.RancaLabuh,Kec.Kemiri)dan Jembatan
Lontar (Jl. Raya Kronjo‐Mauk, Ds. Kronjo, Kec. Kronjo). Parameter yang
melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cimanceuri yaitu: Residu
Tersupensi(TSS),BelerangsebagaiH2S,BOD5,COD,Kadmium,KhloridaBebas
(Cl), K hrom Hexavalent (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO2‐N), pH, Seng (Zn),
SenyawaFenolsebagaiFenol,Sianida,Tembaga(Cu).
KualitasAirTambak
Hasilpemantauankualitasairtambakdi sekitar lokasi tapakkegiatanpada
periodeTriwulan‐1/2014dapatdilihatpadaTabel2.1.Mayoritasparameter
ujimemenuhibakumutuberdasarkanPPNo.82Tahun2001.Parameteryang
telahmelampauiatautidakmemenuhibakumutu,adalah:TDS,Flourida,dan
BOD. Tingginya TDS, Fluorida disebabkan pengaruh pasang air laut; Dalam
BODdisebabkankarenamerupakanperairantertutup.
II -15 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.1.HasilPemantauanKualitasAirTambak:DesemberTriwulan‐1/2014
No. PARAMETER SATUANHASILANALISISKUALITASAIRTAMBAK BAKUMUTUPPNo.
82/2001AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6A. FISIKA 1 Suhu oC 31,6 32,1 33,1 33,2 33,6 34 Udara±30C2 Zatpadatterlarut(TDS) mg/l 38.400 36.500 38.000 38.500 26.100 27.500 1.0003 Zatpadattersuspensi(TSS) mg/l 22 39 21 54 11 20 400B KIMIA 1 pH(260C) ‐ 6,96 7,16 7,51 6,7 6,51 6,52 6‐92 Airraksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0023 Arsen(As) mg/l <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 <0,0,005 14 Boron(B) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 15 Oksigenterlarut(DO)lab mg/l 7,1 3,3 3,5 4,5 3,7 4 >36 Fluorida(F) mg/l 1,28 1,99 1,49 1,36 1,49 1,29 1,57 Fenol mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 18 Fosfattotal(PO4) mg/l 0,1 0,08 0,05 0,07 0,08 0,08 19 Kadmium(Cd) mg/l <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 0,0110 Khromiumheksavalen(CrIV) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0511 Kobalt(Co) mg/l <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 0,212 Khlorinbebas(Cl2) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0313 MinyakLemak mg/l <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 114 Nitrat(NO3‐N) mg/l 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 2015 Nitrit(NO2‐N) mg/l 0,007 0,05 0,008 0,1 0,185 0,07 0,0616 Selenium(Se) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0517 Seng(Zn) mg/l <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 0,0518 Sulfida(H2S) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,00219 Sianida(CN) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,0220 Surfaktananion(MBAS) mg/l 0,04 0,04 0,11 0,01 0,42 0,42 0,221 Tembaga(Cu) mg/l <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 0,0222 Timbal(Pb) mg/l <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 0,0323 BOD5 mg/l 11 17 16 12 15 14 624 COD mg/l 31 48 45 35 43 40 50
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:AT1=AirPermukaan‐TambakSebelahBarat500meterdarilaut;AT2=AirPermukaan‐TambakSebelahTimur500meterdarilaut;AT3=AirPermukaan‐TambakSebelahBaratPLTU;AT4=AirPermukaan‐TambakSebelahTimurSampingPLTU;AT5&AT6=AirPermukaan‐KelompokTaniTambakMinaMandiri
II - 16 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.1.8. Hidrogeologi
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang 2011‐2031 diketahui
bahwadisebagianwilayahKabupatenTangerang(meliputi6kecamatanyaitu:Mauk,
Rajeg,PasarKemis,Cikupa,CurugdanLegok)terdapat3lapisanakifermeliputi:
1) Akiferdangkaldengankedalaman<20myangdidominasiolehlapisanpasir;
2) Akifermenengahdengankedalaman20–70myangmerupakanlapisanlempung
formasiBantamAtas;
3) Akifer dalam dengan kedalaman > 70 m yang merupakan bagian dari formasi
GentengdanformasiBojongmanik.
Air tanah, debit air tanah di Kabupaten Tangerang berkisar antara 3 – 10
liter/detik/km2.Airtanahinicenderungdiambilsecaraberlebihandisepanjangjalan
Jakarta – Tangerang oleh industri‐industri, sehingga terjadi penurunan muka air
tanahyangcukupdrastis.Dibagianutarakabupatenairtanahumumnyatidakdapat
digunakankarenaasin/payau.
Potensisumberdayaairtanah‐dalamdiKabupatenTangerangterdapat5buahCABT
diKabupatenTangerangdenganpotensi air tanahsecara total cukupbesar.Potensi
tersebutdapatdibagimenjadiduakelompokyaitu:
1) Potensisebagaiimbuhanairtanahbebas(Q1)sebesar3.278jutam³/tahundan
2) Potensisebagaialiranairtanahtertekan(Q2)sebesar100jutam³/tahun.
KualitasairtanahKabupatenTangerangsendiritelahterintrusiairlautsejauh±7km
daripantai kedaratdiKecamatanMaukdengankedalaman intrusimaksimal70m.
Adapunkualitasair tanahdidaerahutara (Mauk)didominasiolehair tanahpayau‐
asinsedangkearahselatankualitasairtanahrelatiflebihbaik.
KualitasairdilingkunganlokasiPembangunanPLTULontaradalahsebagaiberikut:
a. KualitasAirSumurdiWilayahPLTULontar
Hasil pemantauan kualitas air sumur pantau di tapak kegiatan pada periode
Triwulan‐1/2014menunjukkanbahwamayoritasparameterujimemenuhibaku
mutuberdasarkanPermenkesNo.416/1990(Tabel2.2a).
II -17 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.4.PetaHidrogeologiKabupatenTangerang
Gambar2.4.PetaHidrogeologiKabupatenTangerang
SUMBER PETA: FOTO UDARA 2005 – 2008 DINAS TATA RUANG KABUPATEN TANGERANG HASIL ANALISIS
II -18 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.2a.HasilPemantauanKualitasAirTanah(SumurPantau)Maret2014
No. PARAMETER SATUANSumurPantau BakuMutuPermenkesNo.
416/1990SP‐1 SP‐2 SP‐3 SP‐4 SP‐5 SP‐6 SP‐7A. FISIKA 1 Bau(insitu) ‐ Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdkberbau Tdk.berbau2 Zatpadatterlarut(TDS) mg/l 3.360 6.440 993 3.460 1.007 3.310 6.460 15003 Kekeruhan NTU 7 11 22 7 35 10 10 254 Rasa ‐ Berasa Berasa Tdkberasa Berasa Tdkberasa Berasa Berasa Tdk.berasa5 Suhu(insitu) oC 30,3 28,8 29,5 28,9 29,3 30,1 28,6 Udara±3oC6 Warna Pt‐Co 3 3 14 2 13 15 5 50B. KIMIA 1 AirRaksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0012 Arsen(As) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,053 Besi(Fe) mg/l <0,00306 <0,00306 0,134 <0,00306 <0,00306 <0,00306 <0,00306 14 Fluorida(F) mg/l 1,11 0,7 0,52 0,69 0,36 0,83 0,73 1,55 Kadmium(Cd) mg/l <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 0,0056 Kesadahantotal(CaCO3) mg/l 391,8 264,6 121,4 398,9 122,7 152,5 242,4 5007 Khlorida(Cl) mg/l 1.811,50 3.424,50 120,1 1.659,30 544,8 1.761,90 3.325,20 6008 Khromiumheksavalen(Cr6+) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,059 Mangan(Mn) mg/l <0,00289 1,1 <0,00289 <0,00289 <0,00289 <0,00289 1,06 0,510 Nitrat(NO3‐N) mg/l 0,3 0,3 0,6 0,3 0,6 0,2 0,3 1011 Nitrit(NO2‐N) mg/l 0,008 0,005 <0,002 0,007 <0,002 <0,002 0,009 112 pH(insitu) ‐ 7,97 7,48 6,77 6,89 7,79 8,1 6,96 6,5‐9,013 Selenium(Se) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0114 Seng(Zn) mg/l <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 1515 Sianida(CN) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,116 Surfactananion(MBAS) mg/l <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 0,517 Timbal(Pb) mg/l <0,01 0,18 0,36 0,23 1,05 0,41 0,32 0,0518 Sulfat(SO4) mg/l 164,4 291,9 34,4 151,2 39,4 149,6 269,2 40019 NilaiPermanganat(KMnO4) mg/l 4,8 4,6 7,8 3,1 28,1 13,1 5,5 10C. MIKROBIOLOGI 1 TotalKoliform MPN/100ml 21 23 28 21 23 21 21 50
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:SP‐1:SumurPantau‐1;SP‐2:SumurPantau‐2;SP‐3:SumurPantau‐3;SP‐4:SumurPantau‐4;SP‐5:SumurPantau‐5;SP‐6:SumurPantau‐6;SP‐7:SumurPantau‐7
II - 19 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Hasil pemantauan kualitas air sumur pantau di tapak kegiatan pada periode
Triwulan‐4 Tahun 2013 menunjukkan bahwa mayoritas parameter uji memenuhibakumutuberdasarkanPermenkesNo.416Tahun1990.
Parameteryangtelahmelampauibakumutuadalah:
TDS,TDSmelebihibakumutupadasemuasumurpantau Rasa,airsumurberasapayaupadasemuasumurpantau
Kesadahantotal(CaCO3)melebihibakumutupadaSP‐2hinggaSP‐6
Klorida(Cl),melebihibakumutupadasumurSP‐1,SP‐2,SP‐4,SP‐6danSP‐7 Sulfat(SO4),melebihibakumutupadaSP‐1,SP‐2,SP‐5,SP‐6danSP‐7
Timbal(Pb),melebihibakumutupadaSP‐2,SP‐3,SP‐4,SP‐5,SP‐6danSP‐7.
Kondisitersebutdiataslebihmerupakanciriutamapengaruhrembesanairlautpadake‐7sumurpantau,terutamadicirikandaritingginyanilaiTDSpadaseluruhsumurpantau.
Mangan (Mn), melebihi bakumutu pada SP‐2 dan SP‐7, tingginyaMn berkaitan
dengankondisitanahdanstrukturgeologibatuaninduknya,dimanawilayahkipasalluviumpadaumumnyamengandungMnyangrelatiftinggi.
Nilai Permanganat (KMnO4), melebihi baku mutu pad SP‐5 dan SP‐6, yang
menimbulkanbaukurangsedap;tingginyaKMnO4iniakibatadanyarembesanzatorganik(KMnO4)dariperairandisekitarnya.
Tingginyaparameterkualitasairsumurpantaupada7(tujuh)sumurpantaudengan
kedalamanrata‐rata20m,tidakberkaitandengankegiatanPLTU,namunlebihterkaitdengankondisialamiakifertanahdangkaldanfaktorrembesanairlaut.Debubottom
ash dari pembakaran batubara dan fly ash dari electrostatic precipitator (EP) tidak
ditimbun pada ash‐pond sebagaimana yang direncanakan dalam RKL‐RPL, tidak.Limbahdebubatubara tersebutdiangkutdandimanfaatkanolehpihakke‐3sebagai
bahan baku. Ash‐pond kini telaahmenjadi kolam yang terisi air hujan danmenjadi
habitatburung‐burungair.
2.1.9. Hidro‐Oseanografi
a. BathimetrI
MenurutdatasurveibathimetriunitPLTULontar(3x315MW).Surveibathimetri
telahdilakukandalamcakupanarea400hektar.Dasarlautdidekatlokasiproyekdatardandangkal.Kedalaman ‐1mMSL terletakpada±250mdankedalaman
‐6madalahsekitar2.500mdarigarispantai.
BerdasarkansurveiBatimetri(olehLEMTEK‐UI,2013)kedalamanelevasi‐7,6m
terdapatdisekitarareadermaga/jettybongkarmuatbatubara,kedalaman‐4mdi
sekitarmulutintakedankedalaman‐1msekitaroutletdischarge.
b. Arus
Pengukuran arus dilakukan untuk mengetahui trend dari kecepatan dan arah
aliran pada lokasi kegiatan. Pengukuran arus dilakukan pada kedalaman 0.2d,
0.6d dan 0.8d di bawah permukaan laut (d = kedalaman air laut lokal).
II - 20 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
LokasiSta.01(Intake)Easting662,442.662mX=CB=106°28'03.953"NorthingY=9332289.984mLS=06°02'19.598"
LokasiSta.02(Outlet)Easting662,960.152mX=CB=106°28'20.804NorthingY=9332040.051mLS=06°02'27.689"
Pengukurankecepatanarusdanarahalirandilakukansetiap jamselama3x24
Jam di 2 lokasi. Lokasi pengamatan Arus dilakukan pada 2 statsiun (Sta), didaerah intake dan daerah outlet (discharge), posisi mereka adalah sebagai
berikut:
PeralatanyangdigunakanadalahCurrentMeterCM‐2s/n6568.CurrentMeter
CM‐2 adalah jenis perangkat analog tipe AOTT dilengkapi dengan kecepatan
memantaumembacadanaraharus,dankemudiandicatatdalamcatatanlapangan
(Buku Ukur ), kemudian dievaluasi untuk menentukan nilai maksimum dan
kecenderungankecepatandanaraharuslaut.Hasilpengukurankecepatanaliran
dianalisisdenganmetodetransformasi,terincipadagambardibawahini.
Gambar2.5a. LokasiPengukuranArus
II - 21 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.5b. ArahdanKecepatanArus
II - 22 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
i
iixFeff
cos
)cos*(
c. GelombangLaut
Gelombang laut diwilayah pesisir PLTU Lontar (3 x 315MW) dipengaruhi oleh
angindanhasilrefraksi‐difraksigelombangdariLautJawadanSelatSunda.
Gelombang dapat terjadi karena angin, pasang surut, gangguan buatan seperti
gerakankapaldangempabumi.Dalamperencanaanpelabuhangelombangyang
digunakanadalahgelombangyangterjadikarenaangindanpasangsurut.
Pengaruhgelombangterhadapperencanaanpelabuhanantaralain:
Besarkecilnyagelombangsangatmenentukandimensidankedalamam
bangunanpemecahgelombang
Gelombangmenimbulkangayatambahanyangharusditerimaolehkapaldanbangunanpelabuhan.
Besarandarigelombanglauttergantungdaribeberapafaktor,yaitu:
Kecepatanangin Lamanyaanginbertiup
Kedalamalautdanluasnyaperairan.
Tabel2.2b.DistribusiFrekuensiKecepatanAnginRata‐Rata2002‐2011
Iin% 1.0<2.0 2.0<4.0 4.0<6.0 6.0<8.0 8.0<10.0 10.0≤ TOTALN 0.00 0.83 15.83 0.00 0.00 0.00 16.67NE 0.00 0.00 13.33 2.50 0.83 0.00 16.67E 0.00 1.67 15.83 6.67 0.00 0.00 24.17SE 0.00 0.00 3.33 0.00 0.00 0.00 3.33S 0.00 0.00 4.17 0.00 0.00 0.00 4.17SW 0.00 0.83 19.17 3.33 0.00 0.00 23.33W 0.00 2.50 8.33 0.83 0.00 0.00 11.67NW 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
SUBTOTAL 0.00 5.83 80.00 13.33 0.83 0.00 100.00
Untuk peramalan gelombang perlu ditentukan fetch efektif (Feff) dengan
persamaansebagaiberikut:
dimana:
Gambar2.5c. DistribusiFrekuensiKelasAngin
II - 23 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Feff =fetchefektif
xi =proyeksiradialpadaarahangin=R.cosi
i =sudutantarajalurfetchyangditinjaudenganarahanginUTARA
No. º Cos Xi (km) Xi. Cos 1 42 0.743 564.706 419.6582 36 0.809 564.706 456.8573 30 0.866 588.235 509.4274 24 0.914 329.412 300.9335 18 0.951 329.412 313.2896 12 0.978 2,541.176 2,485.6467 6 0.995 988.235 982.8228 0 1.000 329.412 329.4129 ‐6 0.995 305.882 304.20710 ‐12 0.978 270.588 264.67511 ‐18 0.951 188.235 179.02212 ‐24 0.914 188.235 171.96113 ‐30 0.866 211.765 183.39414 ‐36 0.809 117.647 95.17815 ‐42 0.743 94.118 69.943 13.511 7,066.423F.EFEKTIF: 523015.815 meter
TIMURLAUT No. º Cos Xi (km) Xi. Cos 1 42 0.743 282.353 209.8292 36 0.809 1,788.235 1,446.7133 30 0.866 2,400.000 2,078.4614 24 0.914 729.412 666.3515 18 0.951 329.412 313.2896 12 0.978 352.941 345.2297 6 0.995 635.294 631.8148 0 1.000 588.235 588.2359 ‐6 0.995 564.706 561.61210 ‐12 0.978 564.706 552.36611 ‐18 0.951 682.353 648.95612 ‐24 0.914 964.706 881.30313 ‐30 0.866 0.000 0.00014 ‐36 0.809 0.000 0.00015 ‐42 0.743 0.000 0.000 13.511 8,924.158F.EFEKTIF: 660514.554 meter
BARATLAUT No. º Cos Xi (km) Xi. Cos 1 42 0.743 317.647 236.0582 36 0.809 305.882 247.4643 30 0.866 329.412 285.2794 24 0.914 2,494.118 2,278.4905 18 0.951 329.412 313.2896 12 0.978 352.941 345.2297 6 0.995 611.765 608.4138 0 1.000 564.706 564.7069 ‐6 0.995 564.706 561.61210 ‐12 0.978 564.706 552.36611 ‐18 0.951 682.353 648.95612 ‐24 0.914 705.882 644.85613 ‐30 0.866 964.706 835.46014 ‐36 0.809 1,435.294 1,161.17715 ‐42 0.743 1,458.824 1,084.117 13.511 10,367.472F.EFEKTIF: 767340.332 meter
II - 24 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Peramalan gelombang (hindcasting) dengan metode SMB. Metode SMB
dikemukakanolehSvedrup,MunkdanBretchsneider(1958).Hasilperamalan
gelombanginiberupatinggigelombangsignifikandanperiodegelombang.
FormulasimetodeSMBadalahsebagaiberikut:
TinggiGelombangSignifikan
PeriodeGelombangSignifikan
Berdasarkandata‐datadariStationPengamatanStationBMKGBandaraSoekarno‐
Hatta ‐ Tangerang – Banten selama 10 tahun terakhir dan hasil pengamatan di
lapanganselama10x24jam,makadidapatdatakecepatandanarahanginsebagai
berikut:
1) ArahUtara(N)dengankecepatan = 5.329meter/detik2) ArahTtimurLaut(NE)dengankecepatan = 6.560meter/detik3) ArahBaratLaut(NW)dengankecepatan = 5.589meter/detik ArahDominanUtara(N)
U=5.329m/dtk
F =523015.815meterg =9.81m/dtk²
G U² F Hs Tsm/dtk² m/dtk meter meter detik9.81 28.40 523015.82 0.556 1.323
ArahDominanTimurLaut(NE)U=6.560m/dtkF =660514.554meterg =9.81m/dtk²
G U² F Hs Tsm/dtk² m/dtk meter meter detik9.81 43.03 660514.55 0.515 1.264
ArahDominanBaratLaut(NW)U=5.589m/dtkF =767340.332meterg =9.81m/dtk²
G U² F Hs Tsm/dtk² m/dtk meter meter detik9.81 31.24 767340.33 0.628 1.422
U
gFUgH
20125.0tanh283.0
42.0
2
U
gFU
gT2
077.0tanh20.1
25.0
2
II - 25 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
d. PasangSurut
Darihasilanalisapasangsurutdenganmetodaadmiralty(Desember2012‐Januari2013,Lemtek‐UI2013),diperoleh:
1) Sifat pasang surut di perairan Lontar, Tangerang, Propinsi Banten adalah
pasangsurutHarianTunggal2) DudukTengah(MSL)terhadap0(nol)palemsebesar99cm
3) KedudukanAirRendahPerbani(LWS)adalah49cmdibawahDudukTengah
(MSL)4) BesarnyaMukaSurutan(Zo)=59cm
5) Kedudukan Air Tinggi Perbani (HWS) adalah 56 cm diatas Duduk Tengah
(MSL).
Gambar2.5d. HasilPengukuranGelombang
Gambar2.5e. GarfikPasangSurutdiWilayahPLTULontar
II - 26 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
e. KualitasAirTambakdiSekitarPLTULontar
Hasil pemantauan kualitas air sumur pantau di tapak kegiatan pada periode
Triwulan‐1Tahun2014menunjukkanbahwamayoritasparameterujimemenuhi
bakumutuberdasarkanPermenkesNo.416Tahun1990(Tabel2.2b).
Parameteryangtelahmelampauibakumutu,yaitu:
Totalzatpadattersuspensi(TDS)diseluruhlokasipantaupadabulanJanuari‐
Februari‐Maret,hal iniberkaitandengandigunakannyaairlautpadatambakudang/bandeng (air payau). Dimana air laut mengandung garam‐garam
terlarutyangmeningkatkannilaiTDS.
Oksigen terlarut (DO) semua tambak memenuhi baku mutu: pada bulanJanuaridiseluruhlokasipantau(AT‐1s/dAT‐6).PadabulanFebruaridiAT‐5.
Hal tersebutberkaitandengankondisiair tambakyangkurangaerasi (tidak
mengalir/menggenang)sehinggaDOmenurun.
BOD yangtidakmemenuhibakumutu:padabulan Januaridiseluruh lokasi
pantau(AT‐1s/dAT‐6).PadabulanFebruaridi5lokasipantau(AT‐2hingga
AT‐6);padabulanMaretdi5lokasipantau(AT‐1,AT2,AT‐4,AT‐5danAT‐6);
CODyang tidakmemenuhi bakumutu: padabulan Januari di seluruh lokasi
pantau(AT‐1s/dAT‐6).PadabulanFebruaridi3 lokasipantau(AT‐2,AT‐4
danAT‐5).
TingginyaBODdanCODjugadengankondisiairtambakyangkurangaerasi(tidak
mengalir/menggenang)sehinggaDOmenurundanmeningkatkanBODdanCOD.
f. KualitasAirLaut
HasilpemantauankualitasairlautTriwulan‐1Tahun2014Tabel2.2c),seluruh
parameterujimemenuhibakumutuKepmenLHNo.51Tahun2004;LampiranIII.
LanjutanGambar2.5f. GarfikPasangSurutdiWilayahPLTULontar
II -27 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.2c.HasilPemantauanKualitasAirTambakMaret2014
No. PARAMETER SATUANMaret
BakuMutuPPNo.82/2001:KelasIIIAT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6
A. FISIKA 1 Suhu oC 28,1 28,5 28,1 28,9 30,2 30,5 Udara±30C2 Zatpadatterlarut(TDS) mg/l 9.040 3.490 9.240 6.160 1.958 1.847 1.0003 Zatpadattersuspensi(TSS) mg/l 33 45 31 42 195 60 400B KIMIA 1 pH(260C) ‐ 7,16 7,17 8,01 6,61 6,81 7,01 6‐92 Airraksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0023 Arsen(As) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 14 Boron(B) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 15 Oksigenterlarut(DO)lab mg/l 3,8 3,5 4,7 3,1 3 3,1 36 Fluorida(F) mg/l 0,95 0,56 1,16 0,83 0,53 0,4 1,57 Fenol mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 18 Fosfattotal(PO4) mg/l 0,06 0,04 0,04 0,05 0,03 0,03 19 Kadmium(Cd) mg/l <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 0,0110 Khromiumheksavalen(CrIV) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0511 Kobalt(Co) mg/l <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 <0,00442 0,212 Khlorinbebas(Cl2) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0313 MinyakLemak mg/l <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 114 Nitrat(NO3‐N) mg/l 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 2015 Nitrit(NO2‐N) mg/l <0,002 0,007 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0616 Selenium(Se) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,0517 Seng(Zn) mg/l <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,00851 0,0518 Sulfida(H2S) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,00219 Sianida(CN) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,0220 Surfaktananion(MBAS) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,221 Tembaga(Cu) mg/l <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 <0,00864 0,0222 Timbal(Pb) mg/l <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 0,0323 BOD5 mg/l 7 8 5 9 11 9 624 COD mg/l 28 30 21 37 44 37 50C. MIKROBIOLOGI 1 Fecalcoliform MPN/100ml 430 450 400 450 340 300 2.0002 Totalcoliform MPN/100ml 930 950 1.200 1.100 600 750 10.000
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:AT1=AirPermukaan‐TambakSebelahBarat500meterdarilaut;AT2=AirPermukaan‐TambakSebelahTimur500meterdarilaut;AT3=AirPermukaan‐TambakSebelahBaratPLTU;AT4=AirPermukaan‐TambakSebelahTimurSampingPLTU;AT5&AT6=AirPermukaan‐KelompokTaniTambakMinaMandiri.
II -28 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.2d.HasilPemantauanKualitasAirLaut:Maret2014
No. PARAMETER SATUANMaret BakuMutuKepmenLHNo.51/
/2004LampiranIL‐2 L‐3 L‐4 L‐5 L‐6 L‐7A. FISIKA 1 Bau(insitu) ‐ Takberbau Takberbau Takberbau Takberbau Takberbau Takberbau Tdkberbau2 Kecerahan(insitu) meter Alami Alami Alami Alami Alami Alami >33 Zatpadattersuspensi(TSS) mg/l 42 13 12 13 13 11 804 Suhu(lab) OC 34,3 34 33,5 33,3 32,6 32,7 Alami5 Lapisanminyak(insitu) ‐ Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil6 Sampah(insitu) ‐ Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil NihilB. KIMIA 1 pH(260C) ‐ 7,74 8,06 8,27 8,77 8,4 7,94 6,5‐8,52 Salinitas o/oo 15 27 28 28 27 29 Alami3 AmoniaTotal(NH3‐N) mg/l 0,18 0,15 0,12 0,1 <0,01 0,02 0,34 Sulfida(H2S) mg/l <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 0,035 Fenol mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0,0026 Surfactananion(MBAS) mg/l <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 17 Minyak&Lemak mg/l <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 58 AirRaksa(Hg) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0039 Kadmium(Cd) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0110 Tembaga(Cu) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,0511 Timbal(Pb) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,0512 Seng(Zn) mg/l <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 <0,0005 0,1C. MIKROBIOLOGI 1 Coliform(total) MPN/100ml 4 4 3 3 3 3 1000
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.Keterangan:
L‐2:AirBahang(Muara)TimurJettyL‐3:PerairanLaut‐SebelahTimurJetty,Jarak200mL‐4:PerairanLaut‐SebelahTimurJetty,Jarak400mL‐5:PerairanPantai‐SebelahTimurJetty,Jarak700mL‐6:PerairanLautSebelahBaratJettyL‐7:AirLaut‐Intake
II - 29 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.1.10. KualitasUdaraAmbiendanKebisingan
a. KualitasUdaraAmbien
BerdasarkandatahasilpengukuranpadamonitoringperiodeTriwulan4Tahun2013
(Tabel2.3,SeluruhparameterkualitasambienmasihmemenuhibakumutuPPNo.41
Tahun1999.Sebarankonsentrasiparameterkualitasudaraambiendi lokasipantau
sekitarnyacenderunglebihrendah.
Tabel2.3.HasilPemantauanKualitasUdaraAmbienPLTU
No. PARAMETER SATUANHASILANALISISKUALITASUDARAAMBIEN BAKUMUTU:PP
No/41/1999UA‐1 UA‐2 UA‐3 UA‐4 UA‐5 UA‐6
1 SulfurDioksida(SO2) µg/Nm3 39,8 32,57 33,18 31,9 26,7 27,08 900
2 KarbonMonoksida(CO) µg/Nm3 3.838 3.666 3.586 3.242 2.715 2.772 30.000
3 NitrogenDioksida(NO2) µg/Nm3 26,6 24,50 24,98 22,68 24 25,74 400
4 Hidrokarbon(HC) µg/Nm3 118 105 111 111 85 85 160
5 Debu(TSP) µg/Nm3 115 95 86 108 88 85 230
6 PM10(Partikel<10µm) µg/Nm3 42 38 35 42 37 35 150
7 PM2,5(Partikel<2,5µm) µg/Nm3 16 16 12 17 13 15 65
8 Timbal(Pb) µg/Nm3 0,11 0,07 0,08 0,08 0,02 0,02 2
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Desember2013.Keterangan:UA.1:ditapakPLTU;UA.2:dipagarluarsebelahUtara;UA.3:dipagarluarsebelahTimur;UA.4:dipagarluarsebelahSelatan;UA.5:DesaKlebet;UA.6:diDesaKemiri.
Daritabeltersebutdiatas,seluruhparameterujikualitasudaraambienyangdipantau
padaperiodeTriwulan‐4Tahun2013(SO2,CO,NO2,Pb,PM10danPM2.5)memenuhibaku
mutuPPNo.41Tahun1999.
b. KualitasKebisingan
HasilpemantauanTriwulan‐4Tahun2013, tingkatkebisingandi tapakPLTU
dansekitarnyamemenuhibakumutuuntukkawasanindustri.
Tabel2.4.HasilPemantauanTingkatKebisingan
No. LOKASIHASIL
PENGUKURAN(dBA)
BAKUMUTUKEPMENLHNo.48/1996*)
NABPERMENAKERNo.13/2011
1 TapakPLTU 66,9 70 85
2 PagarLuarSebelahUtara 66,6 70 85
3 PagarLuarSebelahTimur 68,1 70 85
4PagarLuarSebelahSelatan
66,8 70 85
5 DesaKlebet 65,5 55 85
6 DesaLontar 66,1 55 ‐
7 DesaKemiri 64,8 55 ‐Sumber:HasilPengukuranin‐situdantabulasidataLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Desember2013.
II - 30 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.2. KOMPONENBIOLOGI
2.2.1. BiotaAkuatik
a. Plankton
Organismaplanktonmerupakanorganismaperairanyangmempunyai peran sangat
besar terhadap kondisi suatu perairan. Peran tersebut tidak saja berkaitan dengan
fungsinyasebagaistrataatautropikdasardarijaringmakanandiperairan,tetapijuga
mempunyaiperanterhadapperubahanlingkungan.
Hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) phytoplankton laut pada
Triwulan‐1 Tahun 2014 berkisar antara 4,56 – 4,88 (Tabel2.25a), berdasarkan
kriteria Zar (1996) diversitas phytoplankton laut termasuk dalam kategori tinggi
(H’>3,0),denganekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).
Hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) zooplankton laut pada pada
Triwulan‐1 Tahun 2014, berkisar antara H = 3,44 – 3,65 (Tabel 2.5a),
berdasarkan kriteria Zar (1996), termasuk dalam kisaran H’ tinggi dengan
ekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).
Tabel2.5a.HasilAnalisisPlanktonLautTriwulan‐1/2014No. KOMPOSISIPLANKTON AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7I PHYTOPLANKTON A CYANOPHYTA 1 Trichodesmiumsp.1 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐2 Trichodesmiumsp.2 1485 ‐ ‐ ‐ ‐ B CHRYSOPHYTA 3 Amphiprorasp. 990 ‐ 495 990 ‐ 9904 Asterionellasp. 12870 11880 8910 10395 9405 103955 Bacteriastrumhyalinum 2970 1980 1485 2475 1980 24756 Bacteriastrumsp. 1980 990 990 1485 990 ‐7 Biddulphiasp. 1485 ‐ 1980 990 ‐ 14858 Chaetocerosbrevis 2970 2475 1980 2475 2970 14859 Chaetoceroscurvisetum 3960 3465 4455 2970 3465 396010 Chaetocerosdidymus 2475 2970 1980 1980 2970 247511 Chaetoceroslaevis 1980 990 1485 990 1485 148512 Chaetoceroslorenzianum 990 1485 1980 2475 1980 198013 Chaetocerospendulum 1485 1980 ‐ 1485 ‐ 99014 Chaetocerossp. ‐ 990 ‐ ‐ 990 148515 Coscinodiscusasteromphalus 1485 ‐ 990 1485 1485 99016 Coscinodiscussp. 2970 2475 1980 2970 2475 247517 Ditylumsol 3465 3960 2970 2475 3465 297018 Eucampiasp. 990 ‐ 495 990 495 ‐19 Guinardiaflaccida 2970 2475 3465 2970 3960 346520 Hemiaulussinensis 1485 990 1980 990 1485 148521 Hemiaulussp. ‐ 990 ‐ 990 495 ‐22 Lauderiaborealis 3960 2970 3465 2475 2970 247523 Naviculasp.1 1485 2475 1980 ‐ 2970 247524 Naviculasp.2 990 ‐ 1485 1485 ‐ 198025 Nitzschialongissima 990 1485 1485 1980 990 99026 Nitzschiasigma 5940 4455 2970 3465 3960 346527 Nitzschiasp. 1485 990 1980 1485 1980 1485
II - 31 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Lanjutan2.5a.HasilAnalisisPlanktonLautTriwulan‐1/2014No. KOMPOSISIPLANKTON AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7I PHYTOPLANKTON B CHRYSOPHYTA 28 Pleurosigmaangulatum 495 990 495 495 49529 Pleurosigmaelongatum 1980 2475 1485 1980 1485 198030 Pleurosigmanormanii ‐ 990 495 990 495 ‐31 Pleurosigmarectum 495 990 ‐ ‐ 990 49532 Pleurosigmasp. 495 ‐ 495 495 990 ‐33 Rhizosoleniaalata 1980 2475 1485 1980 2475 198034 Rhizosoleniaarafurensis 990 1485 495 990 495 99035 Rhizosoleniacalcar‐avis 1485 990 1980 1485 990 148536 Rhizosoleniastolterfothii 2475 2970 2475 1980 2475 198037 Rhizosoleniasp.1 990 ‐ 990 ‐ 495 49538 Rhizosoleniasp.2 ‐ 4195 990 990 495 99039 Stephanophyxissp. 990 990 495 495 ‐ 49540 Surirellasp.1 990 495 ‐ 495 990 ‐41 Surirellasp.2 495 ‐ 990 ‐ 495 49542 Thalassionemanitzschiodes 7425 8415 7920 6930 7425 693043 Thalassiothrixfrauenfeldii 10395 11880 10890 8425 8415 7920C PYRROPHYTA 44 Ceratiumsp. 990 ‐ 1980 1485 ‐ ‐45 Protoperidiniumsp. 495 ‐ ‐ 990 495 46 Peridiniumsp. 990 ‐ 495 ‐ ‐ 99047 Prorocentrumsp. ‐ 495 990 ‐ ‐ ‐D EUGLENOPHYTA 48 Euglenasp.1 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐49 Euglenasp.2 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐50 Euglenasp.3 495 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐Jumlahindividu/m3 99990 92305 86130 82675 82170 81180JumlahTaxa 45 34 39 38 36 36IndeksDiversitasShanonWiener(H') 4,88 4,56 4,75 4,79 4,66 4,71H'‐max=Log2S 5,49 5,09 5,29 5,25 5,17 5,17Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,89 0,9 0,9 0,91 0,9 0,91II ZOOPLANKTON A CRUSTACEA 1 Acartiasp. 495 495 990 495 990 9902 Acartiasp.(Nauplius) 1980 1485 2475 1980 990 14853 Oithonasp. 495 495 990 495 4 Oithonasp.(Nauplius) 1485 1980 990 1980 1485 14855 COPEPODA(sp.1) 495 990 495 495 9906 COPEPODA(sp.2nauplius) 1485 990 1980 1485 1485 990B CILIATA 7 Amphorellopsissp. 1485 2475 1980 3465 1980 24758 Anthocyrlidiumsp. ‐ 495 1485 ‐ 1485 ‐9 Codonellopissp. 495 990 990 1485 1485 99010 Favellacampanula 990 1980 1485 990 990 148511 Tintinnopsisgracilis 1485 495 990 1485 1980 99012 Tintinnopsisradix 990 1485 1485 1980 1485 198013 Tintinnopsissp. 990 ‐ 495 990 495 49514 CILIATA(sp.) 990 1980 ‐ 2475 ‐ 1980 TROCHELMINTHES ROTATORIA 15 Brachionussp. 495 495 ‐ 990 ‐ ‐Jumlahindividu/m3 14355 16335 15840 21285 15840 16335JumlahTaxa 14 13 12 14 13 12IndeksDiversitasShanonWiener(H') 3,65 3,5 3,44 3,62 3,57 3,47H'‐max=Log2S 3,81 3,7 3,58 3,81 3,7 3,58Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,96 0,94 0,96 0,95 0,96 0,97
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.
II - 32 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tambak:hasilanalisisindeksdiversitasShanon‐Wiener(H’)phytoplanktontambakpadaTriwulan‐1Tahun2014berkisarantara4,26–4,43(Tabel2.5b),berdasarkankriteriaZar(1996)diversitasphytoplanktontambaktermasukdalamkategoritinggi(H’>3,0),denganekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).
HasilanalisisindeksdiversitasShanon‐Wiener(H’)zooplanktontambakpadapadatriwulan‐4Tahun2013,berkisarantaraH=2,66–3,2(Tabel2.5b),berdasarkankriteriaZar(1996),termasukdalamkisaranH’tinggidenganekuitabilitas(E)ataukemerataankomunitasyangstabil(E>0,75).
Tabel2.5b.HasilAnalisisPlanktonTambakTriwulan‐1Tahun2014No KOMPOSISIPLANKTON AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6I PHYTOPLANKTON A CHRYSOPHYTA 1 Asterionellasp. 10395 8910 7425 7920 8415 89102 Bacteriastrumhyalinum 1980 1485 990 1485 495 9903 Chaetocerosbrevis 2475 1980 1485 1980 990 14854 Chaetoceroscurvisetum 3960 2970 2475 2970 1980 24755 Chaetocerosdidymus 1980 1485 1980 ‐ 990 ‐6 Chaetoceroslaevis 990 990 ‐ 990 495 9907 Chaetocerossp. ‐ 990 495 ‐ 990 9908 Coscinodiscusasteromphalus 990 495 495 1485 990 9909 Coscinodiscussp. 2475 1980 1485 2475 2970 198010 Ditylumsol 1485 1980 2475 1980 ‐ 198011 Guinardiaflaccida 2475 1485 1980 2475 2970 247512 Hemiaulussinensis 1485 990 1485 495 990 99013 Hemiaulussp. ‐ ‐ 990 495 990 ‐14 Lauderiaborealis 3960 2970 2475 3465 2970 247515 Naviculasp.1 1485 1980 ‐ 1980 1485 198016 Naviculasp.2 990 ‐ 990 1485 1980 ‐17 Naviculasp.3 ‐ 990 495 ‐ 990 99018 Nitzschiasp.1 1485 1980 990 1485 1485 198019 Nitzschiasp.2 990 990 1485 990 495 99020 Pleurosigmaangulatum 495 495 990 495 990 99021 Pleurosigmaelongatum 1980 1485 1980 1485 2475 198022 Pleurosigmanormanii 495 ‐ 495 ‐ 495 49523 Pleurosigmarectum 990 495 ‐ 495 ‐ 49524 Pleurosigmasp. ‐ 495 495 990 495 ‐25 Rhizosoleniaarafurensis 990 1485 990 1980 1485 99026 Rhizosoleniastolterfothii 1980 990 2475 1485 990 198027 Rhizosoleniasp. 495 990 990 ‐ 495 ‐28 Surirellasp. 990 495 ‐ 495 990 99029 Synedraulna ‐ ‐ ‐ 1980 990 148530 Thalassionemanitzschiodes 3960 4455 4950 4455 3960 495031 Thalassiothrixfrauenfeldii 5940 6930 6435 7425 6930 6435B PYRROPHYTA 32 Ceratiumsp. 990 ‐ 495 1485 ‐ ‐33 Protoperidiniumsp. 495 ‐ ‐ ‐ 990 495C EUGLENOPHYTA 34 Euglenasp.1 ‐ ‐ 990 ‐ ‐ ‐35 Euglenasp.2 ‐ ‐ ‐ ‐ 495 ‐Jumlahindividu/m3 59400 52965 51480 56925 54450 53955JumlahTaxa 28 27 28 27 31 27IndeksDiversitasShanonWiener(H') 4,33 4,26 4,34 4,33 4,43 4,3H‐max=Log2S 4,81 4,75 4,81 4,75 4,95 4,75Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,9 0,9 0,9 0,91 0,89 0,9
II - 33 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Lanjutan2.5b.HasilAnalisisPlanktonTambakTriwulan‐1/2014No KOMPOSISIPLANKTON AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6II ZOOPLANKTON A CRUSTACEA 1 Acartiasp. 495 ‐ 495 990 495 ‐2 Acartiasp.(Nauplius) 1485 1980 1980 2475 1485 9903 Oithonasp. ‐ 495 495 990 4954 Oithonasp.(Nauplius) 990 1485 1485 990 ‐ 19805 COPEPODA(sp.) ‐ 495 495 ‐ 990 495B CILIATA 6 Codonellopissp. 990 1485 495 495 990 4957 Favellacampanula 495 990 1485 990 495 14858 Tintinnopsisgracilis 1485 1980 990 1485 990 9909 Tintinnopsissp. 495 495 990 495 99010 CILIATA(sp.1) 1980 1485 ‐ ‐ ‐ ‐11 CILIATA(sp.2) ‐ 990 ‐ ‐ ‐ ‐C ROTATORIA 12 Brachionussp. ‐ ‐ 1980 990 495 ‐13 ROTATORIA(sp.) ‐ ‐ ‐ ‐ 495 ‐
Jumlahindividu/m3 7920 11880 9900 9900 7920 7920JumlahTaxa 7 10 9 9 10 8IndeksDiversitasShanonWiener(H') 2,66 3,16 2,95 3 3,2 2,83H'‐max=Log2S 2,81 3,32 3,17 3,17 3,32 3Equitabilitas(E)=H'/H‐max 0,95 0,95 0,93 0,95 0,96 0,94
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.
Tabel2.5c.RekapitulasiHasilAnalisisPlanktonTriwulan‐1/2014
PlanktonLautHasilAnalisis
AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7Phytoplankton
IndeksDiversitasH' 4,88 4,56 4,75 4,79 4,66 4,71IndexEquitabilitas(E) 0,89 0,90 0,90 0,91 0,90 0,91
Zooplankton IndeksDiversitasH' 3,65 3,5 3,44 3,62 3,57 3,47IndexEquitabilitas(E) 0,96 0,94 0,96 0,95 0,96 0,97
PlanktonTambakHasilAnalisis
AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6Phytoplankton
IndeksDiversitasH' 4,33 4,26 4,34 4,33 4,43 4,30IndexEquitabilitas(E) 0,96 0,94 0,96 0,95 0,96 0,97
ZooplanktonIndeksDiversitasH' 2,66 3,16 2,95 3 3,2 2,83IndexEquitabilitas(E) 0,95 0,95 0,93 0,95 0,96 0,94Kriteria(Zar,1996):H’<1.0:diversitasrendah1.0H’3.0:diversitassedangH’>3.0:diversitastinggi
<E<0,50:komunitastertekan0.50<E<0.75:komunitaslabil0.75<E<1.00:komunitasstabil
Sumber:RekapitulasiHasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.
b. Benthos
Laut: hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) benthos laut pada
Triwulan‐1 Tahun 2014 berkisar antara 2,66 – 3,12 (Tabel2.6a), berdasarkan
kriteriaZar(1996)diversitasbenthostermasukdalamkategorisedang‐tinggi(1.0
H’ 3.0), dengan ekuitabilitas (E) atau kemerataan komunitas yang stabil
(E>0,75).
II - 34 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.6a.HasilAnalisisBenthosLautTriwulan‐1/2014No. INDIVIDU AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7A BIVALVIA 1 Tellinasp.1 3 2 ‐ 4 4 22 Tellinasp.2 2 ‐ 2 3 2 23 Veneridae 3 ‐ 3 ‐ ‐ 44 BIVALVIA(sp.1) 2 ‐ ‐ 2 1 ‐5 BIVALVIA(sp.2) ‐ 1 ‐ ‐ 2 ‐B GASTROPODA 6 Atyssp. ‐ ‐ 2 1 17 GASTROPODA(sp.1) 2 1 ‐ ‐ 1 ‐8 GASTROPODA(sp.2) 1 ‐ ‐ 1 ‐ ‐9 GASTROPODA(sp.3) ‐ ‐ 1 1 ‐ ‐C POLYCHAETA 10 POLYCHAETA 5 3 ‐ ‐ 2 4D NEMATODA 11 NEMATODA(sp.) 9 5 2 4 4 6E PROTOZOA 12 Pseudorotaliasp. 11 6 7 5 5 613 Quingueloculinasp.1 5 4 3 5 414 Quingueloculinasp.2 3 2 2 Jumlahindividu/sampel 43 21 23 24 28 29JumlahTaxa 10 7 8 9 10 8IndeksDiversitasShanonWiener(H') 2,98 2,55 2,77 2,95 3,12 2,82H'‐max=Log2S 3,32 2,81 3 3,17 3,32 3Equitailitas(E)=H'/H‐max 0,9 0,91 0,92 0,93 0,94 0,94
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.
Tambak: hasil analisis indeks diversitas Shanon‐Wiener (H’) benthos pada
Triwulan‐1 Tahun 2014 berkisar antara 1,30 – 2,25 (Tabel2.6b), berdasarkan
kriteriaZar(1996)diversitasbenthostermasukdalamkategorisedang‐tinggi(1.0
H’ 3.0), dengan ekuitabilitas (E) atau kemerataan komunitas yang stabil
(E>0,75).
Tabel2.6b.HasilAnalisisBenthosTambakTriwulan‐1/2014No. INDIVIDU AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6 BIVALVIA 1 Tellinasp.1 1 ‐ 2 ‐ ‐ 12 Tellinasp.2 ‐ 2 1 ‐ ‐3 BIVALVIA(sp.) ‐ 1 1 ‐ 1 ‐ GASTROPODA 4 GASTROPODA(sp.1) 1 ‐ ‐ ‐ 1 ‐5 GASTROPODA(sp.2) ‐ ‐ 1 ‐ 1 ‐ POLYCHAETA 6 POLYCHAETA 2 ‐ ‐ 4 2 2 NEMATODA 7 NEMATODA(sp.) 5 ‐ 4 3 ‐ 2 PROTOZOA 8 Quingueloculinasp.1 ‐ 5 ‐ 4 ‐ 19 Quingueloculinasp.2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2Jumlahindividu/sampel 9 8 8 12 5 8JumlahTaxa 4 3 4 4 4 5IndeksDiversitasShanonWiener(H') 1,66 1,30 1,75 1,86 1,92 2,25H'‐max=Log2S 2 1,58 2 2 2 2,32Equitailitas(E)=H'/H‐max 0,83 0,82 0,88 0,93 0,96 0,97
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.
II - 35 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.6c.RekapitulasiHasilAnalisisBenthosTriwulan‐1/2014
BenthosLautHasilAnalisis
AL‐2 AL‐3 AL‐4 AL‐5 AL‐6 AL‐7IndeksDiversitasH' 2,98 2,55 2,77 2,95 3,12 2,82IndexEquitabilitas(E) 0,90 0,91 0,92 0,93 0,94 0,94
BenthosTambak AT‐1 AT‐2 AT‐3 AT‐4 AT‐5 AT‐6IndeksDiversitasH' 1,66 1,30 1,75 1,86 1,92 2,25IndexEquitabilitas(E) 0,83 0,82 0,88 0,93 0,96 0,97Kriteria(Zar,1996):H’<1.0:diversitasrendah1.0H’3.0:diversitassedangH’>3.0:diversitastinggi
<E<0,50:komunitastertekan0.50<E<0.75:komunitaslabil0.75<E<1.00:komunitasstabil
Sumber:HasilAnalisisLaboratoriumUniLabPerdanaJakarta,Maret2014.
c. BiotaLaut
Jenis‐jenisbiota laut lainyangkerapdijumpaidiperairansekitarPLTU,antara lain:
ubur‐ubur(Aureliaspp.), jenis‐jeniskepitingbakaudanikangelodok(Gambar2.6).
Ikan gelodok dapat dijadikan sebagai indikator kualitatif terhadap kondisi
pencemaran substrat berlumpur pada wilayah pasang surut. Jenis‐jenis ikan yang
kerapdiperolehparapemancingdisekitarjetty,antaralainikankakapputih,kerapu
lumpur.Dibawahjettykerapdijumpaijenis‐jenisudangkecil,kepiting.
Gambar2.6.BeberapaJenisBiotaLautyangKerapDijumpai
Ikangelodok
Ubur‐ubur
Kepiting
Ubur‐ubur
Kepiting
Kepiting(Ucasp.)
II - 36 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.2.2. BiotaDarat
a. Flora/Vegetasi
Jenis flora yang dapat dijumpai antara lain jenis vegetasi/tumbuhan alami dan
tanaman budidaya, baik tanaman ekonomis (tanaman buah‐buahan) dan/atau
tanaman ornamental/tanaman hias serta tanaman pentup/ground cover (Gambar
2.7),denganrinciansebagaiberikut:
JenistumbuhanalamidisekitarPLTU,umumnyaadalahtanamanpantaidisekitar
tambak, antara lain: api‐api (Avicenia spp.); tanjang (Rhizophora spp.), ki jaran
(Lannea grandis), jamuju (Acanthus ilicifolius), beluntas (Plucea indica), kerokot
Gambar2.7. KeragamanJenisFlora/VegetasidiPLTULontar
II - 37 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
(Portulacaindica), alang‐alang (Imperatacylindrica), sikejut (Mimosapúdica), tifa
(Typhaangustifolia).
TanamanpenghijauantepijalanaksesPLTU:trembesi(Samaneasaman),ketapang
senegal (Terminalia senegalensis), pucuk merah (Syzygium oleina), bintaro
(Cerberaodollam),lamtoro(Leucaenaleucocephala)
Taman di sekitar kantor dan masjid dan RTH di tapak PLTU: Ketapang senegal
(Terminalia senegalensis), pucuk merah (Syzygium oleina), bintaro (Cerbera
odollam), cemara angin (Casuarina equisetifolia), cemara gembel (Cupressus
papuana), kelapa (Cosos nucifera), pepaya (Carica papaya), mangga (Mangifera
indica), sukun (Artocarpus communis), jarak pagar (Jathropha curcas), korma
(Phoenix dactylifera), palem merah (Cyrtostachys lakka), palem waregu (Rhapis
excelsa),palemputri(Veitchiamerillii),dll.
Tanamanhiasberbunga:pisanghias(Heliconiaspp.),melati(Jasminumsambac),soka
(Ixorasp.),kambojajepang(Adeniumsp.),kacapiring(Gardeniaspectabilis).Tanaman
hias lainnya: walisanga (Schefflera actynophylla), drasena (Dracaena spp.), pohon
pangkas(Durantarepens),monstera(Monsteraviridis).
Tanamanpenutup/groundcover: rumputgajah (Pennisetumpurpureum), rumput
jepang(Zoysiamatrella),kacang‐hias(Arachispintoi).
b. Fauna
Jenisfauna/satwaliaryangkerapdijumpaiditapakPLTUdansekitarnya,antaralain:
Jenis‐jenisserangga:Jenis‐jeniscapung;ordo:Odonata)yangmerupakanindikatorairbersih,danJenis‐jeniskupu‐kupusebagaiseranggapenyerbuk(pollinator).
Jenis‐jenis reptilia, antara lain: ular bakau (Homalopsis sp), bunglon (Calotes
jubatus),kadalrumput(Mabouyamultifasciata),biawak(Varanussalvator).
Secara keseluruhan dijumpai sekitar 21 jenis burung, dengan jenis‐jenis burung
dilindungiPPNo.7/199sekitar9 jenis , antara lain: cangakabu (Ardeacinérea),
elang rawa (Circus sp.), elang bondol (Haliastur indus), kipasan (Rhipidura
javanica)danjenis‐jenissesapmadusebagaipolinator/penyerbuk:Anthreptesspp.,
Nectariniaspp. Jenisburunglainnya:burunggereja(Passermontanusdanbondol
jawa(Lonchuraleucogastroides).Indeksdiversitasburung/avesmencapaiH’=2,92
(Tabel2.7).
II - 38 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.7.HasilAnalisisDiversitasJenisBurungNo NamaDaerah NamaIlmiah K F KR FR INP H'1 Elangbondol Haliasturindus*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,1172 Banbangankuning Ixobrychussinensis 1 1 1,266 2,222 3,488 0,0713 Bubut Centropusbengalensis 1 1 1,266 2,222 3,488 0,0714 Burunggereja Passermontanus 5 3 6,329 6,667 12,996 0,1785 Burungmadu Nectariniasp.*) 3 3 3,797 6,667 10,464 0,1546 Cabean Dicaeumtrochileum 4 2 5,063 4,444 9,508 0,1457 Cangakabu Ardeacinerea*) 10 3 12,658 6,667 19,325 0,2268 Cekakaksungai Todirhamphuschloris*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,1179 Emprit Lonchuraleucogastroides 3 2 3,797 4,444 8,242 0,13110 Jok‐jok Pycnonotusleucogaster 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11711 Kapinislaut Apuspacificus 7 3 8,861 6,667 15,527 0,19812 Kedasih Cuculusmerulinus 1 1 1,266 2,222 3,488 0,07113 Kipasan Rhipidurajavanica*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11714 Kuntul Egrettaalba*) 12 3 15,190 6,667 21,857 0,24215 Kuntulkarang Egrettasacra*) 6 3 7,595 6,667 14,262 0,18816 Kutilang Pycnonotusaurigaster 3 2 3,797 4,444 8,242 0,13117 Prenjak Priniafamiliaris 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11718 Rajaudang Alcedomeninting*) 2 2 2,532 4,444 6,976 0,11719 Sesapmadu Anthreptesspp.*) 2 1 2,532 2,222 4,754 0,08920 Tekukur Streptopeliasinensis 3 3 3,797 6,667 10,464 0,15421 Waletkusapi Colacaliaesculenta 6 2 7,595 4,444 12,039 0,169
79 45 100 100 200 2,921KelimpahanBurung/pengamatan 79
Keterangan:*):jenisdilindungiPPNo.7/1999.
JumlahJenis 21IndeksDiversitasShanon‐Wiener(H') 2,921H'maksimum 3,045IndeksEkuitabilitas 0,959
HasilAnalisisdataobservasi,Maret2014
Gambar2.8. Jenis‐JenisSeranggadiPLTULontar
II - 39 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.9.Jenis‐JenisReptilia,BurungdiSekitarPLTULontar
II - 40 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.3. KOMPONENSOSIO‐EKONOMI‐BUDAYA
RencanapembangunanPLTULontarUnit#4(300–400MW)terletakdiDesaLontar
KecamatanKemiri,KabupatenTangerang,ProvinsiBanten.Lokasikegiatanberbatasan
denganjeniskegiatanlainyangberbeda,antaralain:tambak,sawahdankegiatanbagan
nelayan. Hal tersebut merupakan faktor‐faktor yang turut mempengaruhi jenis dan
intensitasdampakyangditimbulkan.
2.3.1. Jumlah,KepadatandanPertumbuhanPenduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Kemiri tercatat 40.605 jiwa, di Kecamatan Mauk
77.599jiwa,diKecamatanSukadiri53.100jiwa,diKecamatanPakuhaji103.506jiwa,
diKecamatanTeluknaga138.330jiwa.
Secaraumumdarilimakecamatantersebut,rasiojumlahlaki‐kakilebihbesarsedikit
dariperempuan,yaitu102‐104dibanding100.Secarakhususdesa‐desadiKecamatan
Kemiri menunjukkan gambaran hampir serupa bahwa rasio jumlah laki‐laki lebih
besarsedikitdariperempuan,yaitu100‐110dibanding100.
Sedangkanmengenaikepadatanpendudukmemberikangambaranbahwakepadatan
penduduk di 5 kecamatan tidak merata. Kepadatan penduduk yang agak tinggi di
daerahKecamatanTeluknaga,yaitu3.409jiwa/km2.
Tabel2.8.JumlahPenduduk,RasioKelamindanKepadatanPendudukdiKecamatanKemiri,Mauk,Sukadiri,PakuhajidanTeluknaga
KecamatanLaki‐laki
Perempuan JumlahRasioJenisKelamin
LuasWilayah(Km2)
Kepadatan/km2
Kemiri 21.194 19.411 40.605 109.19 32,70 1.242
Mauk 39.626 37.973 77.599 104.35 51,42 1.509
Sukadiri 27.574 25.526 53.100 108.02 24,14 2.200
Pakuhaji 53.250 50.256 103.506 105.96 51,87 1.995
Teluknaga 71.061 67.269 138.330 105.96 40,58 3.409Sumber:TabulasiDataDariProfilDesaKabupatenTangerang,2013.
Sedangkan secara khusus untuk kecamatan Kemiri yang merupakan tapak proyek
PLTU Lontar, dari sejumlah 40.605 jiwa di 7 desa, di Kecamatan Kemiri, populasi
penduduknya kurang merata. Misalnya, desa yang memiliki populasi yang cukup
tinggidiDesaKelebet(8.931jiwa),sedangkanpopulasiyangagakrendahditemukan
didesaKaranganyar(3.547jiwa).
Kepadatan penduduk yang cukup tinggi ditemukan di desa Rancabuluh (3.322
jiwa/km2)danagakrendahtercatatdiDesaLontar(797jiwa/km2).
II - 41 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.9.JumlahPenduduk,RasioKelamindanKepadatanPendudukdi7DesaKecamatanKemiri,KabupatenTangerang
Desa Laki‐laki Perempuan JumlahRasioJenis
Kelamin
LuasWilayah(km2)
Kepadatan/km2
Rancabaluh 2936 2892 5828 101,53 1,7539 3.322Kemiri 4498 4066 8564 110,62 4.7900 1.787Kelebet 4549 4382 8931 103,79 5,9100 1.511Lontar 2866 2757 5623 103,96 7,0500 797KarangAnyar 1776 1771 3547 100,30 4,3300 819PatraManggala 1279 1936 3215 101,23 5,8460 549LegokSukamaju 2133 2045 4178 104,28 2,7100 1.541Jumlah 21.194 19.411 40.605 104,37 32,7039 1.242
Sumber:TabulasiDataDariProfilDesaKabupatenTangerang,2013
Kepadatanpendudukdi desa‐desa sekitar rencana tapakPLTULontarUnit4 relatif
tinggi terutama yang berada di Kecamatan Kemiri. Angka kepadatan penduduk ini
berkisarantara549‐3.322 jiwa/km2.Kepadatanpenduduktertinggi terjadidiDesa
Rancabuluhyaitu3.322jiwa/km2.
Besar nilai kepadatan penduduk tersebut, bukan berarti terjadi tekanan ekonomi
yang tinggi pula. Oleh karena secara teoritis terdapat faktor‐faktor lain yang perlu
diperhitungkan, yaitu peluang untuk ekstensifikasi dan atau intensifikasi sector
pertanian, terbukanya peluang di luar sector tradisional/pertanian di dalam desa
terbukanyapeluangkerjadanusahadi luardesadanberkembangnya sector‐sektor
lainyangmemberikanpeluangbagipendudukuntukhidup.
Berkaitan dengan berbagai sumber penghidupan tersebut, perlu diperhatikan pula
sumber yang tergolong pasti atau tidak pasti. Kondisi terakhir ini, turut
mempengaruhi tingkah lakupenduduk terhadapkemunculanpeluang‐peluangkerja
danusahabaruyangdiciptakanolehsuatuproyek.
2.3.2. JumlahSekolahdiSekitarTapakProyek
Tabel2.10.JumlahSekolahdiSekitarTapakProyek,KabupatenTangerangKecamatan TK SD SLTP SLTA SMK JumlahKemiri 2 16 7 3 3 31Mauk 6 30 7 3 3 49Sukadiri 3 18 9 5 2 37Pakuhaji 3 36 7 4 1 51Teluknaga 7 42 15 5 6 75Jumlah 21 142 45 20 15 243
Sumber:TabulasiDataDariProfilDesaKabupatenTangerang,2013
Jumlah sekolah yang tersedia di sekitarwilayah studi adalah terdapat sebanyak 21
sekolahtamankanak‐kanak,sekolahdasarsebanyak142sekolah,SLTPsebanyak45
sekolah,SLTAsebanyak20sekolah,danSMKswastasebanyak15sekolah.Kecamatan
II - 42 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
yangmemiliki fasiltaspendidikan terbanyakadalahKecamatanTeluknagadanyang
palingsedikitmemilikisekolahadalahKecamatanKemiri.
2.4. KOMPONEN KESEHATAN MASYARAKAT
Sarana prasarana kesehatan di Kecamatan Kemiri adalah Puskesmas Kemiri. UPT
Puskesmas Kemiri Kecamtan Kemiri dengan cakupan wilayah kerja meliputi 7 Desa,
yaitu:1)DesaKemiri;2)DesaKlebet;3)DesaRancaLabuh;4)DesaPatraManggala;5)
DesaKarangAnyar;6)DesaLontar;7)DesaLegokSukamaju
Datajumlahtenagakesehatandanpendukungnyadapatdijelaskanpadatabelberikut.
Tabel2.11.JumlahTenagaMedis,ParamedisdanPendukungnnyadiPuskesmasKemiri
No KategoritenagaJumlahTenaga
Medis,Paramedis
StatusKepegawaian
PNS PTT Honorer Sukwan
1 DokterUmum 3 2 1 0 02 DokterGigi 1 1 0 0 03 Perawat 5 5 0 0 04 Bidan 16 9 7 0 05 PerawatGigi 0 0 0 0 06 T.U 1 1 0 0 07 PetugasLoket 2 1 0 0 18 PetugasApotik 2 1 0 0 19 PetugasKebersihan 1 0 0 0 1Jumlah 30 20 8 0 3Sumber:PuskesmasKemiri,2013
Posyandu yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kemiri berjumlah 44 unit,
denganperinciansebagaiberikut:
1) DesaKemiri : 8unit
2) DesaRancaLabuh : 6unit
3) DesaKlebet : 8unit
4) DesaPatraManggala : 6unit
5) DesaKarangAnyar : 6unit
6) DesaLontar : 5unit
7) DesaLegokSukamaju : 5unit
Fasilitas lainberupa:PosbinduyangdiPuskesmasKemiriterdapat10buahdi7desa,
Polindesterdapat6buahdi5desa(Kemiri,Klebet,Rc.Labuh,Patra.M,Kr.Anyar,Lontar),
Desasiagaterdapat2desa,yaitudesaRancaLabuhdanDesdaLontar.
Data jumlah tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten
Tangerangdapatdijelaskanpadatableberikut.
II - 43 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.12.JumlahTenagaKesehatandiFasilitasKesehatanPemerintah&SwastadiKabupatenTangerang
ProfesiJenisFasilitasKesehatan
JumlahPemerintah Swasta
DokterUmum 101 1.129 1.230DokterGigi 53 281 334DokterSpesialis 85 295 380DokterGigiSpesialis 12 70 82Bidan 424 636 1.060PerawatGigi ‐ 4 4Apoteker 15 201 216AsistenApoteker 37 116 153Nutrisionis 40 ‐ 40Sanitarian 43 ‐ 43KesehatanMasyarakat 19 ‐ 19Terafis 11 ‐ 11PranataLab 13 ‐ 13Radiographer ‐ 20 20Jumlah 1.304 3.437 4.741
Sumber:DinasKesehatanKabupatenTangerang,2013.
Jumlah tenaga medis di Kecamatan Teluknaga, yaitu sebanyak 10 dokter, sedangkan
yangpalingsedikitterdapatdiKecamatanKemiriyaitusebanyak3dokter.
Tabel2.13.JumlahTenagaMedisdiSaranaKesehatandiSekitarTapakProyek,KabupatenTangerang
Kecamatan DokterSpesialis Dokter DokterGigi JumlahKemiri ‐ 2 1 3Mauk 1 4 3 8Sukadiri ‐ 3 1 4Pakuhaji 1 5 2 8Teluknaga ‐ 7 3 10Jumlah 2 21 10 33
Sumber:DinasKesehatanKabupatenTangerang,2012
Datatentangpenyakitterbanyakmunculdalamlingkungankesehatanmasyarakatyang
terdapatdiKabupatenTangerangdapatdijelaskanpadatabelberikut.
Tabel2.14.SepuluhPenyakitTerbanyakpadaPasienRawatjalandiRSUDKabupatenTangerang
Diagnosa JumlahPasien PersentaseTBCparu/KPDuplek 1.401 12,65%CerumanProp(CP) 1.756 15,86%ISPA 1.504 13,58%PenyakitJaringanKerasGigiLainnya 1.228 11,09%PenyakitTelingadanProsesusMastoid 947 8,55%KariesGigi 1.114 10,06%Dyspepsia 861 7,78%AO 1.400 12,64%OMSK,OMA 861 7,78%Jumlah 11.072
Sumber:DinasKesehatanKabupatenTangerang,2013.
II - 44 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
2.5. HASIL SURVAI ASPEK SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR LOKASI
RENCANA PROYEK
Hasil monitoring terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar Pembangkit PLTU
Lontar eksisting terkait dengan isu kamtibmas sampai bulan Desember 2013 adalah
sebagaiberikut:
Secaraumumdari hasilwawancara terhadappendudukdi desa ini, dampak sosial
ekonomi yang timbul terutama di RT 03 adalahmasih adanya keluhan penduduk
sekitar tambak‐tambak ikan yang telah terkena oleh sebaran abu dari operasional
PLTULontar.Demikianpulapadatanamandantumbuhanpadiatausawahyangada
di sekitar kegiatan. Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis, bahwa asap yang
berwarnahitamyangdilihatolehpendudukdisekitarPLTULontarbukanlahfly‐ash
yangdipersepsikanolehpenduduk,tetapimelainkanasaptersebutternyataberasal
dari proses pembakaran awal tungku yang menggunakan bahan HSD (high speed
diesel/minyaksolar).
Pada saat beroperasi keberadaan proyek PLTU ini juga membawa manfaat atau
memberikan dampak positif kepada penduduk sekitar karena telah memberi
kesempatankerjakepadatenagalokal,sudahadaanakdankeluargadaripenduduk
yangbekerjasebagaiburuhataupunSatpamdiproyekPLTUtersebut.Selaindampak
positif ada pula dampak negatif dari kehadiran proyek ini yaitu debu yang bisa
mengganggu kesehatan pernafasan penduduk, suara bising yang mengganggu
kenyamananistirahatpendudukbilaPLTUberaktifitaspadamalamhari.
KekhawatiranterhadapkeberadaanJettyyangdiprediksidalamAMDALyangdapat
menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas kapal nelayan, ternyata dari hasil
wawancaraTimdenganbeberapaawakkapalnelayanyangsedangberlabuhdidekat
TPI,sebagianbesarnelayanmenyatakanbahwaselamainimerekatidakpernahada
gangguanataupunmengalamikecelakaanpelayarandisekitarJettyPLTULontar.
Berdasarkan informasi dari http://www.agrina‐online.com (4 Maret 2013), telah
dilakukanpercontohanrevitalisasitambak(demfarm)udangseluas4haolehBalai
BesarPengembanganBudidayaAirPayau(BBPBAP)Jepara.Lokasidemfarmdidekat
lokasipembangkit listrik tenagauap (PLTU)Lontar,DesaLontar,Kec.Kemiri,Kab.
Tangerang,Banten.Dimana tambakudangdiwilayah iniberhentiberoperasi sejak
2000 silam karena serangan virus ini ditengarai terkontaminasi limbah buangan
PLTU.
II - 45 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Program demfarm oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP)
Jepara tersebut berhasil memanen udang hasil budidaya di tambak dekat PLTU.
Lahanpercontohanrevitalisasitambak(demfarm)seluas4hainitelahmenghasilkan
6,7tonudangukuran70per0,8hapadaJanuari2013lalu.Sementara,targetpanen
yangdipatoksebesar6ton/ha.
Dari hasil wawancara terhadap penduduk di sekitar PLTU Lontar, dampak sosial
ekonomiyangtimbulterhadapmasyarakatsekitaradalahmasihadanyakecenderungan
keluhanpenduduk sekitar tambak‐tambakudang/ikan yang terkena dampak sebaran
abu dari kegiatan operasional PLTU Lontar. Demikian pula pada tanaman dan
tumbuhanpadiatausawahyangadadisekitarkegiatan.
Kecenderungan kekhawatiran dan persepsi masyarakat dilatar belakangi, antara lain
oleh:
Limbah cair PLTU dimana pencemaran air sungai oleh senyawa khlorin yang
ditunjukkanadanyabaukhlorinpadasungaidi sekitar lokasiPLTULontar.Namun
hasiluji laboratoriumpadabulanDesember2012 terhadapkualitasair sungaiyang
dimaksud telah tercemar tersebut, ternyata tidak ditemukan unsur khlorin yang
beradadiatasbakumutu.Mengapahal inibisa terjadi?Kemungkinanpenyebabnya
adalah telah berhasilnya tindakan pencegahan pencemaran yang lebih luas yang
dilakukan oleh pemrakarsa PLTU Lontar yaitu, melokalisir dampak kebocoran
instalasipipaairpendinginkondensor.
Selain masalah fly ash, terdapat hal lain yang dikhawatirkan yaitu mengenai
keberadaan aktivitas jetty, dikhawatirkandengan keberadaan jetty tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas kapal nelayan. Namun ternyata dari
hasilwawancaraTimdenganawakkapalnelayanyangsedangberlabuhdidekatTPI
danberaktifitassekitarjetty,sebagianbesarnelayanmengatakanbahwaselamaini
tidakadakendalabaginelayanuntukberlabuhdisekitarjettydantetaplancarserta
tidakpernahadagangguanataupunkecelakaanpelayarandisekitarjetty.
2.6. LALULINTAS
LokasiproyekPLTU3Bantenyang terletakdiDesaLontarKecamatanKemiri ,dapat
dicapaidenganmenggunakankendaraan,baikpribadimaupunangkutandaratseperti
angkutan umum dan bis. Untuk mencapai Desa Lontar Kecamatan Kemiri dimana
LokasiPLTU3Bantenakandibangundapatdicapaidariduaarah,yaitubiladatangdari
arah Timur (Jakarta dan Tangerang Bagian Utara) dapat mencapai Desa Lontar dari
II - 46 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Mauk. Sedangkanbiladatangdari arahBarat (SerangdanTangerangBagian Selatan)
masukdariBalaraja‐Kresek‐Kronjo‐Lontar.
Kesibukan transportasi di daerah studi didominasi oleh kendaraan roda dua (sepeda
motordansepeda).SedangkanjeniskendaraanumumyangbiasaberoperasiadalahBis,
mini bus “Elf” dan angkutan umum biasa (minibus). Untuk kendaraan berat jenis
truk/tronton, sangat sedikitdijumpai yangmelintasi jalurmenujudaerah studi (Desa
Lontar)ini.
Untukmengetahuivolumelalulintasyangmeliputijeniskendaraandankepadatanlalu
lintasdilakukansurveyIalu lintas.Pengamatanlalu lalu lintasdilakukanpada3(tiga)
lokasiyaitu lokasipertamamewakilivolumeIalu lintasdi jalanyangmenghubungkan
Kresek‐Kronjo,lokasikeduamewakilivolumelalulintasdijalanyangmenghubungkan
Kronjo‐ Kemiri dan lokasi ketiga mewakili volume lalu lintas di jalan yang
menghubungkanMauk‐Kronjo.Tabel2.15aberikutinimemperlihatkankondisivolume
lalulintasdiketigaruasjalantersebut.
Dari tabel tersebutakan terlihatbahwa jumlahkendaraanterbanyakterjadipada jam
puncakpertama(Pk06.00‐Pk09.00)danjampuncakketiga(Pk15.00‐18.00).Halini
disebabkanpadajampuncaktersebutadalahjammasukkerjadanjampulangkerja.
Tabel2.15a.VolumeLaluLintasJalanyangMenghubungkanRuasJalanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo
Keterangan :HV:HeavyVlhlcle ( kendaraanberat), LV : Light ehlcle (kendaraan ringan),MC=Motorcyle(spedamotor),UM:UnmotorisedViltic/e(tidakbermotor).P=SMPfactor,Qp:Volume/a/ullntasdalamSMP
II - 47 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Di ketiga ruas jalan tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan terbesar
adalahsepedamotor,yaituB1,B‐89,3%.nSedangkankendaraanberatmerupakanjenis
kendaraandenganjumlahterkecil(1,22‐1,860%).
TingkatPelayananJalan
Tingkat pelayanan jalan pada rona awal diketahui melalui perhitungan besarnya
Qp/C ratio atauperbandinganvolume lalu lintas (Qp)denganKapasitas jalan (C).
Besarnyaparameteruntukmenghitungkapasitasjalan(C)adalahsebagaiberikut:
KapasitasDasar(Co) :2.900SMP/jam
Faktorpenyesuaiankapasitaslebarjalan(FW) :0,83
Faktorpenyesuaiankapasitasbahujalan(Fks) :0,85
FaktorPenyesuaianKapasitasPemisahArah(Fsp) :0,94
FaktorPenyesuaianKapasitasKebebasanSamping(Fsf) :1,00
FaktorPenyesuaianKapasitasUkuranKota(Fcs) :1,00
Kapasitasjalan(C)diketahuidenganmenggunakanrumus:
C =CoxFwxFksxFspxFsfxFcs
=2.900x0,83x0,85x0,94x1,00x1,00
=1.923SMp/jam
Besarnya parameter untuk menghitung kecepatan arus (V) diperlihatkan pada
Tabel 2.25a. Dan besarnya Qp/C ratio setiap jam puncak di ruas jalan yang
menghubungkan Kresek‐Kronjo, Kronjo‐Kemiri dan jalan yang menghubungkan
Mauk‐KronjosepertiterlihatpadaTabel2.15b.
Tabel2.15b.BesarnyaParameterUntukMenghitungKecepatanArus(V)Jalanyang
MenghubungkanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo
Keterangan:QpdlperolehdarlDS:Qp/C,V=Vox0,5x(1+(1‐DS)0,5).
II - 48 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Tabel2.15c.BesarnyaQP/CRatioJalurJalanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo
Mengacupadakarekateristik tingkatpelayanan jalanmenurutDirektorat Jenderal
Jalan Departemen Pekerjaan Umum (1993) seperti terlihat pada Tabel 2.25d,
berkisar antara 0,22 ‐ 0,67, Maka tingkat pelayanan jalan di wilayah studi
tergololongKelasBdanKelasC.
Tabel2.15d.BesarnyaQP/CRatioJalurJalanKresek‐Kronjo,Kronjo‐KemiridanMauk‐Kronjo
2.7. LOKASIPENGAMBILANSAMPEL
Berdasarkan bataswilayah studi,maka lokasi pengambilan sampel sekaligus sebagai
titiklokasipemantauandapatdigambarkanpadaGambar2.10ahinggaGambar2.10ddi
bawahini.
II - 49 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Keterangan :
Air Laut & Biota Laut (Plankton-Benthos)
Saluran Kanal/Outfall
Titik Penaatan
Saluran Kanal/Outfall atau L2 Koordinat : 06�02’33” LS , 106�28’10” BT
Titik Penaatan Blowdown Boiler #1 Koordinat : 06�03’29” LS , 106�27’50” BT
Titik Penaatan dengan koordinat 06�03’56,7” LS , 106�27’76,8” BT untuk : 1. Outlet Kondenser #1 2. Outlet Kondenser #2 3. Outlet Kondenser #3
Titik Penaatan Brine Desalination Koordinat : 06�03’29” LS , 106�27’44” BT
Titik Penaatan Blowdown Boiler #2 Koordinat : 06�03’30” LS , 106�27’52” BT
Titik Penaatan Blowdown Boiler #3 Koordinat : 06�03’31” LS , 106�27’55” BT
Gambar2.10a.PetaLokasiPengambilanSampel AirLimbah,AirLautdanBiotaLaut
L3 = 06�01'05" LS; 06�28'45" BT
L4 = 06�01'15" LS; 06�29'30"B T
L5 = 06�01'30" LS; 06�29'30"B T
L6 = 06�01'15" LS; 06�28'00" BT
L7 = 06�01'25" LS; 06�28'20" BT
II - 50 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.10b.PetaLokasiPengambilanSampel KualitasUdaradanKebisingan
II - 51 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.10c.PetaLokasiPengambilanSampel KualitasAirPermukaan(Tambak)
II -52 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar2.10d.PetaLokasiPengambilanSampel SosekbuddanKondisiLaluLintas
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
BBAABB IIIIII PPRRAAKKIIRRAAAANN DDAAMMPPAAKK PPEENNTTIINNGG
PrakiraandampakpentingmerupakantahapanpembuktiandariDampakPentingHipotetik
(DPH)mengacupadaBesaranDampakdanSifatPentingDampak.
3.1. PRAKIRAANDAMPAKPENTINGPADATAHAPPRAKONSTRUKSI
3.1.1. PersepsiMasyarakat
1. SumberDampak
Informasi rencana pengembangan PLTU Unit #4 (1 x 300‐400 MW) pada area
PLTU 3 Banten (3 x 315 MW) eksisting yang dapat menimbulkan respon dan
persepsimasyarakatsekitarPLTU.
2. BesaranDampak
Besaran dampak adalah persentasi perubahan kuaitas lingkungan yang terjadi
akibat adanya kegiatan dan tidak adanya kegiatan. Berdasarkan hal ini maka
besaranyang terjadi relatif besar (20% jumlah tenagakerja)menyangkutwarga
sekitarPLTU.
3. SifatPentingDampak
Kriteria UraianSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
JumlahmasyarakatyangterkenadampakterutamaadalahwargasekitarPLTUadalahpenting. Penting
Luaswilayahpersebarandampak
Luas penyebaran adalah pada permukiman di sekitar PLTU, yaituDesaLontardanKaranganyarKecamatanKemiri
Penting
Lamanyadampakberlangsung
Dampakakanberlangsunghinggamulainyatahapkonstruksiselesai.
Tidakpenting
IntensitasDampak TingkatpersepsipositifyangtimbuldandukunganmasyarakatsekitarPLTU
Penting
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
KomponenlingkunganyangterkenadampakadalahkomponenSosekbud(perspsidantanggapanmasyarakat) Penting
Sifatkumulatifdampak Dampakbersifat kumulatif tetapirelatifkecil TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakbersifatberbalik dalamkurunwakturelativelama.Tidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan TidakpentingKesimpulan:dampakadalahpenting Penting
3.2. PRAKIRAANDAMPAKPENTINGPADATAHAPKONSTRUKSI
3.2.1. KesempatanKerjadanPeluangUsaha
1. SumberDampak
Kegiatan penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi memberikan harapan pada
masyarakatsetempatuntukmengisipeluangtersebut. Padatahapkonstruksi ini
peluang untuk mengisi posisi pekerjaan bagi masyarakat setempat cukup besar
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
sekitar20%dari jumlah tenagakerjamengingatakandibutuhkanbanyak tenaga
yangtidakmembutuhkanketrampilankhusus(nonskill).
Selaindarisisipenyerapantenagakerjasetempat,kegiatanmobilisasitenagakerja
juga diprakirakan akan memperluas peluang diversifikasi jenis usaha bagi
penduduk di daerah tapak proyek dan sekitar proyek. Jenis usaha yang bisa
dikembangkan selama ada pryek antara lain, membuka warung‐warung untuk
menyediakanmakanandankebutuhansehari‐haripekerjaproyek.Selain itu juga
dengan banyaknya pekerja pendatang dapatmembuka peluang bagimasyarakat
setempat untukmenyewakan kamar atau rumah untukmesa tau tempat tinggal
sementarapekerja, terutamauntukparapekerjapendatang.Dengan terserapnya
penduduk setempat sebagai tenaga kerja kasar dan berkembangnya warung‐
warung,sertatempatpemondokanyangdisewakanpadaparapekerjapendatang,
maka dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga bagi masyarakat lokal
danberkembangnyaekonomidaerah.
2. BesaranDampak
Penerimaantenagakerjatahapkonstruksidiperkirakan±2.200orang(akumulatif).
Estimasi tenagakerja lokalyangterserapsekitar10%,maka jumlahtenagakerja
lokal sekitar220orangyang jugadirasakanolehkeluarga. Denganasumsi satu
orangmenanggung 4 orang,maka akanmemberikandampakpada ± 880orang.
Dengan adanya pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka
kesempatanberusahasehinggaakanmunculefekganda.
3. SifatPentingDampak
Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
ManusiaterkenadampakadalahmasyarakatdesasekitarwilayahstudidalamKecamatanKemiri(denganpopulasipadatahun2013sekitar8.564jiwa)
p
Luaswilayahpersebarandampak
Sebagianbesarakantersebardidesa‐desasekitarproyekKecamatanKemiri.
p
Lamanyadampakberlangsung
Selamaperiodekonstruksip
IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapkonstruksi(12bulan–sesuaitimeschedule)saatpenerimaantenagakerja.
P
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakatdantingkatpendapatanmasyarakat
p
Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja
TP
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampaktidak berbalik.TP
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan
TP
Kesimpulan P
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 3 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.2. PersepsiMasyarakat
1. SumberDampak
Dampakterhadappersepsimasyarakattimbulmerupakandampaksekunderdari
adanya kesempatan kerja. Kegiatan penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi
memberikanharapanpadamasyarakatsetempatuntukmengisipeluangtersebut.
Padatahapkonstruksiinipeluanguntukmengisiposisipekerjaanbagimasyarakat
setempat cukup besar mengingat akan dibutuhkan banyak tenaga yang tidak
membutuhkanketrampilankhusus(nonskill).
2. BesaranDampak
Penerimaan tenagakerja tahapkonstruksidiperkirakan2.200orang. Jumlah ini
tentuakanjugadirasakanolehkeluarga.Denganasumsisatuorangmenanggung4
orang, maka akan memberikan dampak pada 880 orang. Dengan adanya
pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka kesempatan terdampak
untuk berusaha kembali sehingga akan muncul efek ganda akibat adanya
pendapatanyangdiperoleh.
3. SifatPentingDampak
3.2.3. SanitasiLingkungan
1. SumberDampak
Pada tahap konstruksi pengembangan PLTU Unit #4 (1 x 300‐400 MW)
diperkirakanakanmembutuhkan2.200orangpekerjapadakondisipuncakyang
akanbekerjasetiappagihinggasorebahkanmalamhari.
Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Manusiaterkenadampakadalahmasyarakat(angkatankerja)didesasekitarwilayahstudidalamwilayahKecamatanKemiri
p
Luaswilayahpersebarandampak
KecamatanKemiridansekitarnya.p
Lamanyadampakberlangsung
SelamaperiodekonstruksiP
IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapkonstruksi(12bulan–sesuaitimeschedule)saatpenerimaantenagakerja.
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakat. P
Sifatkumulatifdampak
Dampaktidakbersifatkumulatif,dampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.
TP
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampaktidakberbalik.TP
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan TP
Kesimpulan P
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 4 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
Kegiatan domestik (MCK) para pekerja di basecamp akan menghasilkan air
limbah domestik (air kotor/greywater dan air limbah saniter/tinja/blackwater)
dantimbulansampahdomestik.Airlimbahtersebutmengundangzat‐zatorganic
antara lain BOD, COD, phosphate, ammonia dan nitrat serta tidak tertutup
kemungkinan mengandung bakteri‐bakteri penyakit yang dapat menularkan
penyakitbawaanair(waterbornediseases).
2. BesaranDampak
Personalekuivalenkonsumsiairbersihperorangperharisekitar100liter(SNI
03‐7065‐2005)Makajumlahairbersihyangdibutuhkanoleh2.200orangpekerja
diperkirakandapatmencapai=2200orangx50l/hari/orang=110.000l/hari=
110 m3/hari. Air limbah domestik/greywater yang dihasilkan dapat mencapai
80%daritotalkonsumsiair,yaitu80%x110m3/hari=88m3/hari.
Estimasi air limbah saniter/blackwater = 2.200 orang x 1,8 l/orang/hari
(Feachem,dkk.,1983dalamMara&Cairncross–ITB‐UNUD‐WHO,1994)=3960
l/hari=3,96m3/hari.Totalairlimbahdomestik=88m/hr+3,96m3/hr=91,96
92m3/hari, yang akan di alirkan ke saluran drainase eksisting dan diolah di
sanitary sewage treatmentplant (SSTP) eksisting hingga memenuhi baku mutu
KepmenLHNo.12Tahun2003tentangBakuMutuAirLimbahDomestik,sebelum
dialirkankelaut.
Estimasitimbulansampahdomestikdiasumsikansatuorangmenghasilkansampah
sebanyak 3 lt/hari (Revisi SNI 03‐3242‐1994), maka timbulan sampah domestik
harian = 2.200 orang x 3 l/hari/orang = 6.600 liter/hari = 6,6 m3/hari. Sampah
dipilahmenurutjenisnyadikumpilkandiTPS,yangdiangkutkeTPAolehkontraktor
pelaksana (berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamana Kabupaten
Tangerang).
3. SifatPentingDampak
‐
‐
Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Terbataspadapekerjakonstruksidibasecamptapakproyek Tidakpenting
Luaswilayahpersebarandampak TerbatassekitarbasecampdanTPS TidakpentingLamanyadampakberlangsung Selamaperiodekonstruksi TidakpentingIntensitasDampak Terbatasselamatahapkonstruksi(12bulan–
sesuaitimeschedule)Tidakpenting
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangberpotensiterkenadampakadalahpenurunankualitasairlaut
Tidakpenting
Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,dampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.
Tidakpenting
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakberbalik.Tidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhan
Tidakpenting
Kesimpulan Tidakpenting
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 5 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.4. BangkitanLaluLintasDarat
1. SumberDampak
Sumberdampakgangguanlalulintasadalahkegiatanmobilisasialatdanmaterial
melaluijalandarat.
2. BesaranDampak
Asumsikendaraanpengangkutalatdanmaterialkerjaadalahsebesar5–10unit
kendaraanper‐hariatausetara30SMP.Jikadihitungper‐jamadalah3,75SMP/jam
dengan demikian akan terjadi penambahan volume lalu lintas sebesar 3,75SMP/jam atau 1 – 2 unit kendaraan per‐jam,. Penambahan ini tidak signifikan
dengan kondisi lalu lintas yang ada, namun kendaraan pengangkut umumnya
berjalanlambatyakniantara30–40km/jam.
3. SifatPentingDampak
Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmanusiayangterkenadampakantara100–200orang(asumsisetiapkendaraanberisi3orang)
Penting
Luaswilayahpersebarandampak
LuaspenyebarandampakadalahsepanjangruasjalanKronjo Penting
Lamanyadampakberlangsung
Selamatahapmobilisasialatdanmaterial(2‐3bulan). Penting
IntensitasDampak Intensitasdampak kecildenganpenambahanvolumelalulintassebesar3,75SMP/jam.
Penting
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakadalahkecelakaanlalulintas.
Penting
Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakbersifatsesaat.
Tidakpenting
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakakanberbaliksetiapadaaktivitasmobilisasialatdanmaterial.
Tidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancararekayasalalulintas
Tidakpenting
Kesimpulan Penting
3.2.5. LaluLintasLaut
1. SumberDampak
Sumberdampakgangguankeselamatanpelayaranadalahkegiatanmobilisasialat
danmaterialmelaluilaut.
2. BesaranDampak
Frekunesipengangkutanmelalui jalanlautuntukmemobilisasialatdanmaterial
kerjadiperkirakanantara1–2tripper‐bulan.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 6 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3. SifatPentingDampak
Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmanusiayangterkenadampakantarahampirtidakada Tidakpenting
Luaswilayahpersebarandampak
Luaspenyebaran dampakadalahsekitarpantaididepan(utara)PLTU3Banten
Tidakpenting
Lamanyadampakberlangsung
Selamatahapmobilisasialatdanmaterial(2‐3bulan)
Tidakpenting
IntensitasDampak Intensitasdampakkecildenganfrekuensi1–2tripper‐bulan.
Tidakpenting
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampaktidakada. Tidakpenting
Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakbersifatsesaat
Tidakpenting
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakakanberbaliksetiapadaaktivitasmobilisasialatdanmaterial
Tidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapenyuluhantentangrekayasalalulintaslaut
Tidakpenting
Kesimpulan Tidakpenting
3.2.6. PenurunanKualitasUdara(mobilisasiperalatandanmaterial)
1. SumberDampak
Sumber dampak penurunan kualitas udara pada tahap konstruksi adalah emisidari kendaraan mobilisasi material dan peralatan. Mobilisasi peralatan dan
material melalui laut dan melalui darat. Mobilisasi melalui laut adalah melalui
PelabuhanMerakmenujudermaga khusus LTU3Banten. SedangkanmobilisasimelaluidaratadalahmelaluiJalanRayaKronjoKabupatenTangerang.
2. BesaranDampak
Kapasitas jalanyangakandilaluikendaraanberat adalah1.923SMP/jam(lihatrona awal).Volume lalu lintas (Qp)pada jamsibuk adalah441‐1.205SMP/Jam.
Passenger car unit factor (satuanmobil penumpang) untuk kendaraan berat
adalah1,2. Jika90unitkendaraan tersebutmelaluipadawaktu1 jamdanpadasaatjamsibuk,makaakanterjadipeningkatanvolumelalulintasdari441‐1.203
SMP/jampadaronaawalmenjadi549‐1.746SMP/jam.
Dalam kegiatan mobilisasi alat dan bahan menuju tapak proyek akanmenggunakan jalan transportasi darat, sehingga akan menyebabkan terjadinya
peningkatanvolumelalulintasjalanrayadiwilayahstudi,sepertitelahdiuraikan
sebelumnya.
Peningkatanvolumekendaraanbermotor tersebutakanmemberikankontribusi
terhadap pencemaran udara akibat dari gas buang kendaraan bermotor yang
mengemisikandebu,CO,SO2,NOxdanzatpencemarlainnya.Selainitujugaakandiemisikandebuyangberasaldariresuspensidebuakibatkegiatantransportasi.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 7 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
Untuk menghitung banyaknya emisi gas dari kendaraan bermotor digunakan
factoremisidarikendaraantrukdenganbahanbakarbensindansolar,sedangkan
faktoremisidariresuspensidebumempergunakanformula.
E=(0,81d)(S/30)(365–H)/365
Dimanad= kandungandebudi badan jalan, diasumsikan sebesar8%; S adalah
kecepatankendaraanrata‐rata;H= rata‐rata jumlahharihujanyang lebihbesar
dari0,254mm/hari,yaitu137hari.Berdasarkanfaktoremisitersebutkemudian
dapatdihitunglajuemisidarikendaraanbermotordanlajuemisidariresuspensi
debu, selanjutnya dengan mempergunakan model Gaussian untuk sumber
bergerak, dapat diketahui konsentrasi pencemar udara pada jarak 100 m dan
300mdaribadanjalan(Tabel3.1).
Tabel3.1.KontribusiZatPencemardariKegiatanMobilisasiAlatdanBahan
No. ZatPencemar SatuanJarakdariSumber
100meter 300meter1 CO ց/m3 0.75 0.562 HC ց/m3 0.24 0.183 NOx ց/m3 0.27 3.204 SO2 ց/m3 0.25 0.195 Debu ց/m3 0.14 0.116 Debudariresuspensi ց/m3 500 375
Sumber:HasilPerhingtungan,2014
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa kontribusi peningkatankonsentrasizatpencemarCO,HC,NOxdanSO2relatifkecilterhadappeningkatan
pencemaran udara, tetapi kontribusi peningkatan debu dari resuspensi cukup
signifikan,yaitupada jarak100metermencapai500ց/m3danpada jarak300
meterdaripinggirjalankonsentrasidebumasih375ց/m3,telahmelebihibaku
mutuudaraambientmenurutPPNo.41Tahun1999sebesar230ց/m3.
3. SifatPentingDampak
Kriteria UraianSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmasyarakatyangterkenadampakadalahwargapadapermukimanyangdilaluijalurmobilisasi
Penting
Luaswilayahpersebarandampak
Luaspenyebaranadalahdalamradius100meterdarisumbermengikutiarahangindominan
Penting
Lamanyadampakberlangsung
Hanyapadasaatkegiatanmobilisasi(intermitten/terputus),tidakkontnyu)
Tidakpenting
IntensitasDampak Dampakmelampauibakumutupadajarak100darisumber PentingBanyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakadalahgzngguankesehatanmasyarakat Penting
Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya
TidakPenting
Kesimpulan Penting
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 8 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.7. PenurunanKualitasUdara(SumberDampak:PematanganLahan)
1. SumberDampak
Aktifitas pematangan lahan terdiri dari kegitan pengupasan tanah dan
pengurugan tanah. Untuk kegiatan tersebut diperlukan alat‐alat berat seperti:shovel,bulldozer,excavatorbackhoe,loaderdantrukuntukpengangkutantanah.
Beroperasinya alat‐alat berat dalam kegiatan pematangan lahan akan
mengemisikan zat pencemar dari gas buang truk danalat‐alat berat dan akanmengemisikan debu sebagai zat pencemar dominan dari fenomena resuspensi
debu.
2. BesaranDampak
Dengan menggunakan asumsi banyak alat berat yang beroperasi sebanyak 50
buah dan beroperasi selama 8 jam per hari. Kadar silt sebesar 7,5% dan
banyaknya hari hujan> 0,254 mm/jam sebesar 137 hari/tahun, maka banyakdeburesuspensiyangdiemisikanadalah8,96gram/detik.
Dengan menggunakan disperse Gaussian dan kondisi atmosfer stabilitasi C,
kecepatanangin4meter/detik,makakonsentrasidebupadajarak500meterdaridipusatkegiatanpengupasandanpengurugantanahdiperkirakanturunmenjadi
194ց/m3danpadajarak1km,konsentrasidebuhanya54ց/m3.
Peningkatankadardebu relatif kecilmengingat lahanyangadadi tapakproyek
merupakanlahanbasah,sehinggapengupasan,penggaliandanpengurugantanah
tidakakanmenghasilkandebudalamjumlahyangsignifikan.
3. SifatPentingDampak
Kriteria UraianSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmasyarakatyangterkenadampakadalahparapekerjakonstruksidilokasikegiatan
Tidakpenting
Luaswilayahpersebarandampak
Luaspenyebaranadalahdalamradius500meterdarisumbermengikutiarahangindominan
Tidakpenting
Lamanyadampakberlangsung
TerbatashinggakegiatanpematanganlahanselesaiTidakpenting
IntensitasDampak Dampakmelampauibakumutupadajarak100darisumber TidakpentingBanyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
KomponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakadalahgangguanK3pekerjakonstruksi Tidakpenting
Sifatkumulatifdampak Dampaktidakkumulatif TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak
DampakbersifatberbalikTidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya
Tidakpenting
Kesimpulan: Tidakpenting
Dengan pertimbangan bahwa konsentrasi debu tersebut masih di bawah baku
mutuudaraambientmenurutPeraturanPemerintahNo.41Tahun1999sebesar
230 ց/m3 dan hanya akan berlangsung selama kegiatan pematangan lahan
berlangsung (3‐6 bulan), maka dampak kegiatan pematangan lahan terhadappeningkatan debu dengan dampak sekunder terhadap kesehatan masyarakat
dikategorikansebagaidampaknegatiftidakpenting.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 9 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.8. Kebisingan
1. SumberDampak
Sumber dampak peningkatan kebisingan adalah konstruksi PLTU Unit #4 dan
perpanajangan jetty, yang berasal dari suara dari operasional peralatan
konstruksi.
2. BesaranDampak
Peningkatan kebisingan berasal dari suara peralatan konstruksi, termasuk alat
borpile tiangpancang,crane,mesindiesel,mesin las,mobiloperasional.MetodePrakiraan Dampak Kebisingan menggunakan formula tingkat kebisingan fungsi
jarak:
L2=L1‐10log(R2/R1)
L2=Tingkatkebisingan(dBA)padajarakR2(meter)darisumberbising
L1=Tingkatkebisingan(dBA)padajarakR1(meter)darisumberbisingR2=Jarakpendengardarisumberbising(meter)
R1=Jarakbisingdarisumbernya(meter)
Kebisinganberbagaiperalatanyangdigunakandisajikanpadatabeldibawah:
Tabel3.2.KebisinganPeralatanPadaBerbagaiJarak
No PeralatanKebisingan(dBA)padaJarak(m)dariSumber
1m 25m 50m 100m 120m1 AlatborpiletiangPancang 70 56 53 50 492 Crane 70 56 53 50 493 Mesindiesel 75 61 58 55 544 Mesinlas(welding) 75 61 58 55 545 Mobiloperasional 60 46 43 40 39
3. SifatPentingDampak
Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmasyarakatyangterkenadampaktidakada,karenakebisinganpadajarak120mmemenuhibakutingkatkebisingan,sedangkanjarakkepemukimanlebihdari200m.
Tidakpenting
Luaswilayahpersebarandampak
Luaspenyebaranadalah100meterdarisumberbising,tidakmencapaipemukiman.
Tidakpenting
Lamanyadampakberlangsung
Dampakakanberlangsunghanyasaatoperasionalperalatankonstruksipabrik.
Tidakpenting
IntensitasDampak Dampakmemenuhibakumutupadajarak120mdarisumberbising.
Tidakpenting
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampaktidakada. Tidakpenting
Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif. TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya
TidakPenting
Kesimpulan Tidakpenting
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 10 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.9. PenurunanKesehatan(sumberdampak:MobilisasiPeralatandanMaterial)
1. SumberDampak
Penurunan kesehatan merupakan dampak sekunder dari penurunan kualitas
udara yang bersumber dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material,
sebagaimanadisajikanpadasubbabprakiraanpenurunankualitasudaradiatas.
2. BesaranDampak
Besarandampakpenurunankesehatanmengacupadabesarandampakpenurunan
kualitas udara. Besaran dampak penurunan kualitas udara dari emisi kendaraan
mobilisasi peralatan dan material adalah parameter debu 316,1 μg/Nm3
(melampauibakumutu230μg/Nm3)pada jarak100meterdarisumber;danHC
165μg/Nm3 (melampauibakumutu160μg/m3)pada jarak300mdari sumber.
DebuyangmelampauibakumutuberpotensimenimbulkanpenyakitISPA(sumber:
www.depkes.go.id).PadadatakesehatanUPTDKesehatanPuskesmasKemiritahun
2012,penyakitInfeksisaluranpernafasanakutyanglainmerupakanpenyakityang
terbanyak,sebagaimanadisajikanpadaBabII.
3. SifatPentingDampak
Kriteria UraianSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmasyarakatyangterkenadampakadalahwargadalamradiusjarak300mdarijalurmobilisasimaterial,mengikutiarahangindominandaritimurdantimurlaut,dampakadalahpenting.
Penting
Luaswilayahpersebarandampak
Luaspenyebaranadalahdalamradius300meterdarisumbermengikutiarahangindominandaritimurdantimurlaut,dampakpenting.
Penting
Lamanyadampakberlangsung
Dampakakanberlangsunghanyasaatmobilisasialatdanmaterial,dampaktidakpenting.
Tidakpenting
IntensitasDampak PotensipenurunankesehatandimungkinkanolehkadardebudanHCyangmelampauibakumutu.
Penting
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Penurunankesehatanadalahdampaksekunder,dantidakadadampaklanjutannya.
Tidakpenting
Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif. TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya
Penting
Kesimpulan:dampakadalahpenting Penting
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 11 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.10. Air Limpasan dan Genangan (Dampak Perubahan Tutupan Lahan dan
PeningkatanRunoff)
1. SumberDampak
PerubahanPenggunaanLahan
Tapak proyek yang lokasinya ditinggikan dengan tanah urug akanmerubah
penggunaan lahan dari semula tambak menjadi lahan yang siap dibangun.
Perubahanpenggunaanlahanakanmenyebabkanmeningkatnyakoefisienair
larian, sehingga debit limpasan air hujan (yang berasal dari tapak proyek)
jugaakanmeningkat.
2. BesaranDampak
PeningkatanAirLarian/Runoff
Peningkatanair larian tergantungdari intensitashujanyang jatuhdidaerah
ini sertaseluas lahan dan keadaan/tipe permukaan lahan (rumput, tumbuh‐
tumbuhan,bangunan,dansebagainya)atauyangdisebutdengankoefisienair
larian.
Besarnya air larian(limpasan air hujan yang jatuh di tapak proyek) dapat
dihitungdenganmempergunakanformularasional,yaitu:
Q=0,00278.C.I.A
Dimana:Q=DebitairlarianC=Koefisieairlariani=IntensitashujanA=Luasdaerahtangkapanairhujan
Debit air larian di lahan tapak proyek sebelum ada kegiatan bangunan
(C=0,30;Luaslahan=16,5hadani=100mm/jam)adalah1,375m3/detik,
meningkatmenjadi3,208m3/detik(C=0,7).
Rencana lokasi tapak proyek dikelilingi oleh saluran/drainase yang ada di
sekitar tapak proyek, sehingga limpasan air hujan akan tersalurkanmelalui
salurantersebutdangenangan‐genanganairdapatterhindari.
3. SifatPentingDampak
Berdasarkan uraian di atas, maka dampak dari perubahan penggunaan lahan
terhadappeningkatanairlariandikategorikansebagaidampaktidakpenting.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 12 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.11. PenurunanKualitasAirLautdanBiotalaut(DampakPembangunanPerluasan
PeningkatanKapasitasJetty)
1. SumberDampak
Penggalian/pengerukandasar lautuntukpembangunanperluasan/peningkatan
kapasitas jetty akan meningkatkan kadar TSS dan kekeruhan air laut. Pada
kondisi rona awal kadar padatan tersuspensi total (TSS) di perairan Pantai
Kecamatan Kemiri relatif rendah, yaitu berkisar antara (11 – 42) mg/l.
PeningkatanTSSdankekeruhandiairlautakanmengganggukehidupanbiotaair
laut,yaituplankton,benthosdanikan.
2. BesaranDampak
Untukmengetahui dampak pengerukan, telah dilakukan beberapa pacumodel.
Ada dua kondisi pengerukan yang ditinjau. Pada kodisi pertama, pengerukan
dilakukan sebelum pemasangan dinding alur, dan pada kondisi kedua,
pengerukandilakukansetelahterpasangdindingalur.Simulasidilakukanuntuk
kapasitas pengerukan 3000 m3/jam dan efisiensi 90%, artinya 10% material
kerukantersebarkeperairandaerahsekitar.
Apabilapengerukandilakukansebelumpemasangandindingakanmemberikan
dampakkekeruhanyangcukupbesarterhadapperairansekitar,sehinggadapat
menimbulkandampakterhadapgangguanbiotaair.Pengerukandasarlautuntuk
sarana alurmasuk tongkang akanmeningkatkan kadar TSS, yaitu dari semula
(28,3–66,2)mg/lmenjadisekitar283mg/l.Danapabilapengerukandilakukan
setelah terpasangnya dinding luar, maka kekeruhan tidak akan menyebar di
perairantersebutsepertiditunjukkanpada
3. SifatPentingDampak
Gangguan terhadap biota air ini akan menimbulkan dampak lanjutan, yaitu
berkurangnya hasil tangkapan ikan para nelayan yang pada akhirnya dapat
menurunkan pendapatan nelayan. Dengan demikian dampak dari kegiatan
penggalian/pengerukan dasar laut dari kegiatan pembangunan perluasan jetty
digolongkansebagaidampakpenting.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 13 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.12. PenurunanKualitasBiotaPerairan
1. SumberDampak
Penurunankualitasbiotaperairanmerupakandampaksekunderdaripenurunan
kualitasairlautdanpeningkatansuhuairlaut.
2. BesaranDampak
Besaran dampak penurunan kualitas biota perairan adalah perubahan indeks
diversitas Shanon‐Winner (H’) plankton dan benthos. Untuk plankton sebesar
4,56–4,881,4,26‐4,34dan2,66‐3,2sedangbenthossebesar2,55–3,12.
3. SifatPentingDampak
Sifatpentingdampakpenurunankualitasbiotaperairanadalahdampakpenting,
sesuaidampakprimernya.
3.2.13. Gangguan pada Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)
BandaraSoekarno‐Hatta(DampakPembangunanCerobong)
1. SumberDampak
PembangunancerobongPLTUUnit#4
2. BesaranDampak
SpesifikasicerobongPLTUUnit#4dancerobongeksistingsebagaimana terinci
dalamtabeldibawahini.
Tabel3.3.SpesifikasiTeknisCerobongPLTUUnit#4
No. Parameter Satuan CerobongUnit#4
1. Kapasitas MW 1x(300–400MW)2. Tinggicerobong meter 127
3. Diameter meter 4,64. LuasPenampangcerobong m2 16,615. KecepatanGas m/detik 25
6.Temperaturgasdalamcerobong C 131
7. Lajualiranpadatempcerobong m3/detik 415.278. Lajualiranpadasuhu25oC m3/detik 304,05
9. Kebutuhanbatubara ton/jam 129,5
Besaran ketinggian yang dapat diperkenankan +127meter AGL (AboveGrouud
Level)atau+124,.545meterAES(AerodromeElevationSystem)atau+13lmeter
MSL(MeanSeaLevel).
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 14 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3. SifatPentingDampak
Pembangunan cerobong sesuai rekomendasi. Direktur Jenderal Perhubungan
Udara No. AU.929/DTBU.129/II/2007 perihal Rencana Pembangunan PLTU 3
Banten Termasuk Transimisi 150 kV di Sekitar Bandar Udara Internasional
Soekarno‐Hatta, sehingga pembangunan cerobong tidak mengganggu KKOP
BandaraSoekarno‐Hatta,atauberdampaktidakpenting.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
ADENDUM ANDAL, PENGEMBANGAN UNIT 4 (1 x 300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
III - 15 Gambar3.1.PosisiKetinggianCerobongPLTUTerhadapKKOPBandaraSoekarno‐Hattta
Sumber:LampiranSuratRekomendasiDirekturJenderalPerhubunganUdaraNo.AU.929/DTBU.129/II/2007
PLTUN 3 BANTEN
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 16 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.2.14. PeningkatanBiotaDarat(DampakLandscaping:RTHdanTaman)
1. SumberDampak
Alokasi ruang terbuka hijau (RTH) berupa tamandan jalur hijau sekitar jalan
aksesdalamlansekapPLTU3BanteneksistingdansetelahpengembanganUnit
#4.
2. BesaranDampak
Penggunaan lahan dalam site‐plan PLTU dengan rincian lahan terbangun dan
areaterbukahijausetelahpengembanganterincipadatabeldibawahini.
Tabel3.4.RincianLahanTerbangundanLahanTerbukaPLTU3Banten.
No. DeskripsiPenggunaanLahan Luas(ha) Keterangan
1 LahanTerbangun(eksisting) 58,613 50,31%
2 RuangTerbukaHijau(eksisting) 57,89 49,69%
3 TotalLuasLahanEksisting 116,503 100%
4 PenambahanLahanPengembanganPLTUUnit#4
16,500
5 TotalLuasLahansetelahPengembangan 133,003 100%
6LahanTerbangunSetelahPengembanganPLTUUnit#4 75,113 56,47%
7RuangTerbukaHijausetelahPengembangan 57,89 43,53%
3. SifatPentingDampak
Sifat penting dampak landscaping adalah dampak tidak penting terhadap
komponenbiotadaratdengandampakturunannyapadaestetikadankesehatan
lingkunganPLTU.
3.3. PRAKIRAANDAMPAKPENTINGPADATAHAPOPERASI
3.3.1. PenurunanKualitasUdara(sumberdampak:OperasiPLTUUnit#4)
1. SumberDampak
Sumberdampakpenurunankualitasudarapadatahapoperasiadalahoperasional
PLTUUnit#4yangmenggunakanbahanbakarbatubara,sebesar±171,1ton/jam.
2. BesaranDampak
Jenis pencemar yang umumdiemisikan dari pembakafran bahan bakar batubara
adalahzatpencemardebu,sulfurdioksida(SO2)danNOx.
Banyaknya zat pencemar yang diemisikan sangat tergantung kepada banyaknya
batubara yang dibakar dan jenis (kualitas) batubara yang digunakan. Kadar ash
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 17 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
dankadarsulfurdidalambatubaraakansangatmempengaruhibanyaknyaemisi
debudanSO2yangakandiemisikan.
Untuk menghitung emisi zat pencemar dari kegiatan pembakaran batubara
digunakanfactoremisidariUSEPA,sepertiditampilkanpadaTabelberikut.
Tabel3.5.FaktorEmisidariPembakaranBatubaraNo. Parameter FaktorEmisi(lb/tonbatubara)1 Debu(TSP) 10A*2 SO2 38S**3 NO2 22
Zatpencemardafrihasilpembakaranakandialirkankeatmosfermelaluicerobong
denganspesifikasiteknissepertiditampilkanpadaTabelberikut.
Tabel3.6.SpesifikasiTeknisPembakaranBatubarauntukPLTU3Banten.
No. Parameter Satuan CerobongICerobong
IICerobong
III1. Kapasitas MW 2x(300‐
400MW)1x(300–400MW)
1x(300–400MW)
2. Tinggicerobong meter 127 127 1273. Diameter meter 6,5 4,6 4,64. LuasPenampangcerobong m2 33,2 16,61 16,615. KecepatanGas m/detik 25 25 256. Temperaturgasdalamcerobong C 131 131 1317. Lajualiranpadatempcerobong m3/detik 829,16 415.27 415.278. Lajualiranpadasuhu 25oC m3/detik 607,10 304,05 304,059. Kebutuhanbatubara ton/jam 259 129,5 129,5
Berdasarkan tabel tersebut di atas, terlihat bahwa penggunaan batubara dengan
kadar abu 8% dan kadar sulfur 1,2% akan mengemisikan debu sebesar 4300
mg/m3;SO2sebesar2450mg/m3danNO2sebesar1180mg/m3.Konsentrasidebu,
SO2 dan NOx tersebut telah melebihi baku mutu udara emisi sumber tidak
bergerak Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep‐
13/MENLH/3/1995untuk kegiatan PLTUberbahan bakar batubara (debu= 150
mg/m3;SO2=750mg/m3danNO2=850mg/m3).
Untuk menurunkan konsentrasi debu dari emisi tersebut dapat digunakan alat
pengendaliemisidebu,yaituElektrostaticPrecipitator(EP)denganefisiensi99,5%,
makakonsentrasidebudidalamemisiturunmenjadi21,5mg/m3.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 18 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
Tabel3.7KonsentrasiEmisiGasdariCerobongPembakaranBatubara
No. Parameter SatuanCerobong
ICerobong
IICerobong
IIIA. EmisiDebuTanpaPengelolaan 1 Kadardebu % 8 8 82 Lajuemisidebu gram/detik 2613,0 1306,5 2613,03 Konsentrasidebu mg/m3 4304 4297 4304B EmisiDebudenganEP99,5% 1 Lajuemisidebu gram/detik 13,07 6,53 13,072 Konsentrasiemisidebu mg/m3 21,5 21,5 21,5C EmisiSO2TanpaPengelolaan 1 Kadarsulfur % 1,2 1,2 1,22 Lajuemisi gram/detik 1489,4 744,7 1489,43 KonsentrasiSO2 mg/m3 2453,4 2449,3 2453,4D EmisiSO2DenganPengelolaan 1 Kadarsulfur % 0,366 0,366 0,3662 Lajuemisi gram/detik 454,3 227,1 454,33 KonsntrasiSO2 mg/m3 748,3 747,0 748,3F EmisiNOxTanpaPengelolaan 1 Lajuemisi gram/detik 718,6 359,3 718,62 KonsentrasiNO2 mg/m3 1.183,6 1.181,7 1.183,6G EmisiNOxDenganPengelolaan 1 Lajuemisi gram/detik 359,3 179,6 359,32 KonsentrasiNO2 mg/m3 591,8 590,8 591,8
Untuk menurunan konsentrasi SO2 dalam emisi cerobong dapat digunakan
batubaradengankadarsulfuryanglebihrendah.Jikadigunakanbatubaradengan
kadar sulfur 0,3%, maka konsentrasi SO2 di dalam emisi menjadi 613 mg/m3,
masih memenuhi baku mutu emisi sebesar 750 mg/m3. Batas kadar sulfur
maksimumdalambatubarayangmasihdapatdigunakandimanakonsentrasiSO2
dalamemisisebesar750mg/m3adalahsebesar0,366%.
Jika digunakan batubara dengan kadar sulfur > 0,37%, maka konsentrasi SO2
dalamemisiakanmelebihibakumutu750mg/m3misalnyadenganFGD(FlueGas
Desulfurication).
Metode yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi NOx dalam gas
emisi adalah pengaturan temperature pembakaran menggunakan Low NOx
Burner. Jika digunakan Low NOx Burner, maka konsentrasi NOx akan turun
menjadi690mg/m3,sehinggamemenuhibakumutu(850mg/m3).
Zatpencemardebu,SOxdanNOxyangdiemisikandaripembakaranbatubaraakan
diemisikankeudaraambientmelaluicerobongdengantinggi127meter.Emisizat
pencemartersebutmemberikankontribusiterhadappeningkatanzatpencemardi
udaraambientdisekitarPLTU3Bantentersebut.
DenganmenggunakanmodelmatematisGaussiandalambentuksoftwareISCST3
(IndustrialSourceComplexShortTerm),makapolapenyebaranzatpencemaryang
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 19 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
diemisikandaricerobongdenganketinggian127meterdariPLTU3Bantendapat
dibuatdanditampilkandalambentukisopleths.
Berdasarkan simulasi terlihat bahwa kontribusi dari kegiatan pembakaran
batubaradengankadarabu8%dantinggicerobong127meterakanmemberikan
kontribusidebu/partikulatmaksimummencapai110g/m3pada lokasi+3.000
meterdi sebelah tenggaracerobong. Jikadigabungkandenganronaawal,maka
konsentrasi debu tertinggi mencapai 260‐270 g/m3 di sebelah tenggara dan
selatancerobong.Kontribusironaakhirdebutersebuttelahmelebihibakumutu
udara ambient sesuai dengan baku mutu udara ambient menurut Peraturan
PemerintahNomor41Tahun1999.
Kontribusi peningkatan konsentrasi SO2 di udara ambient dari pembakaran
batubaradengankadarsulfur1,2%,mencapai65g/m3denganpolapenyebaran
yang sama seperti pola penyebaran debu Konsentrasi akhir SO2mencapai 70
g/m3.KonsentrasiSO2akhirtersebutmasihdibawahbakumutuudaraambient.
KontribusidanisoplethsronaakhirNOxdarikegiatanpembakaranbatubaradari
PLTU 3 Banten. Kontribusi NOxMaksimum mencapai 30 g/m3 dengan lokasi
pada jarak 3000 meter di sebelah Tenggara cerobong dan isopleths akhir
mencapaimaksimum40g/m3.KonsentrasiNOxakhirtersebutmasihdibawah
bakumutuudaraambientmenurutPeraturanPemerintahNomor41Tahun1989
sebesar150g/m3.
Dari uraian di atas terlihat bahwa sebaran ddebu dan gas‐ga pencemar udara
lainnya(SO2danNO2)tidakakansampaikeBandaraSoekarnoHatta.
Dariuraiantersebutdiatas,dapatdikemukakanbahwajikadigunakanbatubara
dengan kadar ash 8% dan kadar sulfur 1,2%, maka akan dihasilkan emisi
Debu/Partikulat, SO2 danNOx yang telahmelebihi bakumutu udara emisi dari
sumber tidak bergerak menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak bagi
Usahadan/atauKegiatanPembangkitTenagaListrikTermal.LampiranIB.
Emisi tersebut akan berlangsung selama PLTU 3 Banten beroperasi dan akan
menyebabkan terjadinyapeningkatanzatpencemardiudaraambienkhususnya
untuk zat pencemar debu yang melebihi baku mutu udara ambient menurut
PeraturanPemerintahNomor41Tahun1999.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 20 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3. SifatPentingDampak
ManusiayangterkenadampakadalahpendudukyangbermukimdisekitarPLTU.
Dengandemikiandampakdarikegiatanpembakaranbatubarapadatahapoperasi
PLTUtersebutdapatdikategorikansebagaidampaknegatifpenting.
3.3.2. Kebisingan(SumberDampak:OperasiPLTUUnit#4)
1. SumberDampak
SumberdampakkebisinganadalahoperasionalPLTUUnit#4.
2. BesaranDampak
PrakiraanpeningkatankebisingandarioperasionalPLTUUnit#4menggunakan
rumus:
Untuk2sumbersamatingkatkebisingannya:Ltot=(L1+3)dBA
Untuknbuahsumbersamatingkatkebisingannya:Ltot=(L1+10logn)dBA
L1=kebisingandarisatusumber
Ltot=kebisingantotal
L2=L1–20log(r2/r1)dBA
L2=tingkatkebisinganpadajarakr2darisumber(dBA)
L1=tingkatkebisinganpadajarakr1darisumber(dBA)
Prakiraankebisingantotal(Ltot)disajikanpadatabeldibawah.
Tabel3.8.PrakiraanKebisingandariOperasionalPLTU3Banten
No. Lokasi
HasilPengukuranEksisting(dBA)
Prakiraankebisingan
(dBA)daripengaruhPLTUUnit#4
BakumutuKepmenLHNo.48/1996*)
1 TapakPLTU 66,9 69 70
2 PagarLuarSebelahUtara 66,6 68,4 70
3 PagarLuarSebelahTimur 68,1 70 70
4PagarLuarSebelahSelatan
66,868,6
70
5 DesaKlebet(±300m) 65,5 42,6 55
6 DesaLontar(±300m) 66,1 43,2 55
7 DesaKemiri(±300m) 64,8 41,9 55*)HasilpengukuranMaret2014**)Untuklokasino.1s/dno4dihitungdenganrumusLtot=(L1+10logn)dBA**)Untuklokasino.5s/d7dihitungdenganrumusL2=L1–20log(r2/r1)dBA.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 21 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3. SifatPentingDampak
Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
KebisinganpadapemukimandisekitarPLTUhasilpengukuranmelampauibakumutu.SedangkanprakiraanpengaruhkebisinganPLTUUnit#4terhadappemukimansekitarPLTUmasihmemenuhibakumutu.PrakiraankebisinganPLTUUnit#4adalah69dBA,akanmenurunmenjadi41,9hingga43,2dBApadapemukimanterdekatyangberjarak300mdariPLTUUnit#4.DarisinidapatdikatakanPLTUUnit#4tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat
TP
Luaswilayahpersebarandampak
PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting.
TP
Lamanyadampakberlangsung
PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting.
TP
IntensitasDampak PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting.
TP
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
PLTUUnit#4 tidakberdampakpadakebisinganpemukimanterdekat,dampaktidakpenting,tidakadakomponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampak,dampaktidakpenting.
TP
Sifatkumulatifdampak
Dampaktidakbersifatkumulatif.TP
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakbersifatberbalik.TP
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya
TP
Kesimpulan TP
3.3.3. PenurunanKualitasAirLautdanTambak(sumberdampak:OperasiWWTP)
1. SumberDampak
Sumberdampakpenurunankualitasair lautadalahpembuanganhasilolahanair
limbahdari:
Outletwastewatertreatmentplant(WWTP)keparairanlautdarioperasionalPLTUUnit#4daneksisting.
KegiatanpembongkaranbatubaradaritongkangkelokasiPLTULontar
Kegiatandemineralisasiairlaut Limbahminyak(ceceranminyakdarioperasionaldanperawatanmesin‐mesin
pembangkit).
Limbahdomestikdariaktifitaskaryawanadministrasidanteknisi. Limpasanairhujandaritempatpenimbunanbatubara
2. BesaranDampak
Prakiraan penurunan kualitas air laut dari pembuangan hasil olahan air limbah
dariwastewatertreatmentplant(WWTP)keparairan lautdarioperasionalPLTU
Unit #4 menggunakan pendekatan analogi dengan operasional PLTU eksisting.
Besarandampakpenurunankualitas air dari kegiatan operasional PLTUUnit#4
dianalogikan samadengan besaran dampak dari kegiatan PLTU eksisting karena
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 22 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
menggunakan unit pengolah limbah eksisting. Prakiraan dampak disajikan pada
tabeldibawah.
Tabel3.9.PrakiraanPenurunanKualitasAirLautSaatOperasiPLTUUnit#4
No Parameter
satuan Hasil
PengukuranMaret2014titikoutlet(titik2)
HasilPengukuranMarert2014titikkontrol(titik7)
Besarandampak(selisihhasil
Pengkurantitikoutletdantitik
kontrol)
Prakiraankualitasairlautsaat
operasiPLTUUnit#4
KepmenLHNo.51//2004LampiranI
1 TSS mg/l 42 42 31 73 802 Ph 7,74 7,94 ‐0,2 7,76 6,5‐8,53 Salinitas mg/l 15 29 14 29 alami4 Minyaklemak mg/l <0,2 <0,2 0 <0,2 55 Cu mg/l <0,0005 <0,0005 0 <0,0005 0,05
3. SifatPentingDampak
Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmanusiayangterkenadampakdaripenurunankualitasairlautnelayanyangmelakukanaktivitaspadaperairanpantaisetempatsebagaitempatpenangkapanikan(pemasanganbagantancap).
P
Luaswilayahpersebarandampak
Luaswilayahpersebarandampakberadapadaradius2,2–2,5kmdarititikdischarge.Padaradiusini,penggunaanperairanadalahuntukkegiatanpenangkapanikan(bagantancap)olehnelayan
P
Lamanyadampakberlangsung
berlangsungterusselamaoperasionalPLTUP
IntensitasDampak Intensitasdampaktejadisesuaidenganintensitaspembuanganairlimbahyangdalamkondisiterburukadalahsepanjanghari(24jam)
P
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangterkenadampakadalahbiotaperairandanaktivitaspenangkapanikanolehnelayan(bagantancap)
P
Sifatkumulatifdampak Dampakpenurunankualitas airlauttidakbersifatkumulatif TP
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakpenurunankualitas airlautpulihsecaraalamiapabilasumberdampakdihentikan
TP
PerkembanganIPTEK UntukmenanggulangidampakpenurunankualitasairlautdapatditanggulangidenganIPAL
TP
Kesimpulan P
3.3.4. Peningkatan Suhu Air Laut (sumber dampak: Pembuangan Air Pendingin:
LimbahBahang)
1. SumberDampak
Peningkatan suhu air laut disebabkan oleh kegiatan pembuangan air pendingin
(coolingwater). Kegiatan PLTU akan menghasilkan air limbah pendingin yang
telah dipakai untuk pendinginan sistem atau mesin pembangkit. Suhu air
pendingininibiasanya±5°Cdariinletnya.Bakumutuairpendinginberdasarkan
Permen LH No. 08 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 23 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal Lampiran IIA adalah 40°C
yangdiukurrata‐ratabulanandiouletkondensor.
Air dari oulet kondensor selanjutnya dialirkan ke laut melalui kanal‐kanal
discharge. Padatitikdischargeatauoutfall(titikpertemuankanaldenganpantai)
suhuairlautyangtelahkeluarinimaksimumadalah38°C.Dengandemikianakan
terjadipeningkatansuhuairlautdisekitartitikdischarge.
Suhuair lautmemegangperananpentingdidalamekosistembahari. Suhuakan
mempengaruhi kesetimbangan kelarutan mineral‐mineral trace elemen dan
oksigen di perairan. Hal ini menyebabkan peningkatan terhadap mineral trace
elemen dan disatu sisi menurunkan kelarutan oksigen di perairan. Perairan di
sekitarwilayahstudimerupakanperairantempatpenangkapanikanbaginelayan
(pemasanganbagantancap)sehinggapeningkatansuhuairlautakanberpengaruh
negatifterhadapperikanan.Olehkarenaitudampakinidapatdigolongkansebagai
dampaknegatif.
Padakondisi saat ini, jumlahataudebit airbuanganadalah134.350m3/jamdan
akan meningkat dengan operasional Unit #4 menjadi 60 m3/jam, total menjadi
134.410m3/jam.Untukmengetahui sebaran limbahbahangyang terdapatdalam
air pendingin dilakukan dengan pendekatan pemodelan menggunakan bantuan
model simulasi dua dimensi dengan total grid 21.390. Fenomena tersebut
menerapkandispersiperpindahansuhupanasdenganpirantilunakCFD.Berkaitan
dengan gelombang turbulensi sehingga memungkinkan panjang intensitas
turbulensi10%darimetodek‐epsilon.Asumsibahwaperpindahanpanas terjadi
melalui proses difusi yang terjadi karena gerakan air akibat pasang surut dan
pergerakanairdari aruskonveksi yang tersedotpompa intake. Suhuairdispersi
lautdisimulasikandenganmemasukkanalirandata,asupankecepatan,kecepatan
pembuangan,suhulingkungan,ambiensuhuairlaut,dansuhuoutfall/discharge.
Inputparameters:
Inlet1:Kecepatanaliran/stream0.01m/s,temperatureof29C
Inlet2:KecepatanIntake0.1m/s
Inlet4:Dischargeoroutfallvelocity0.1m/s,suhuof35C
Inlet3,5,6:Kecepatankanal0.01m/s,suhuof29C
Ambientseawatertemperature:29C
Simulasi:Tiedtime
Aktivasi: HeatTransfer, Turbulence
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 24 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
2. BesaranDampak
Hasil simulasi menunjukkan pergerakan pasang menyebabkan fluktuasi suhudalamsistemintakeairpendingin.Suhutertinggi,mencapai29,1°C,disisimasuk
kekanalterjadipadasaatpasang.Jarakantarasaluranmasukkelokasiintakeyang
cukup jauh menyebabkan pelepasan panas yang cukup besar sepanjang kanal,sehingga dapat dikatakan tidakmencapai dispersi termal (touching) pada lokasi
intake sistem pendinginan air (cooling water). Nilai suhu inlet kondensor
diprediksiakandipertahankanpadasuhukamar(29C).Dengandemikiandesaintata letak posisi intake dan outfall dipisahkan oleh dinding pembatas yang telah
direkomendasikan.
Berdasarkan hasil simulasi dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa tidak ada
resirkulasi(arusbalik)darimuaratermalkeintakesistemairpendingin.
AnalisisdispersitermaldimaksudkanuntukmewakilidistribusitemperaturdidaerahsekitartataletaksistempendinginLontarCFSPPhasilintakedanposisipembuangan.
Penyebaransuhutinggidarimuaramulaimenyebardanmempengaruhisuhumulut
kanal ketika jam ke‐48, sehingga pengamatan dispersi termal mulai terlihat. Jampengamatandispersitermalyangdilakukanselama8haridarijamofsimulationsto‐48
(digunakansebagaihari0)sampaito192(harike8)per12jamsetelahdispersitermal:
Gambar3.2 Distribusi panas dalamperjalananke retroaktif
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 25 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
Pada saat pasang perbani terhadap kondisi laut, distribusi panas dari dinding.
Suhu titik pengukuran 1 (29.01 ° C) dan titik pengukuran 2 (29,04 C).
Meningkatnya suhu di sekitar intake hanya sebesar 0,01 C.this adalah karenatidak adanya akumulasi panas di saluran intake dan difusi termal tidak terjadi
secara langsungantaraair suhu tinggidi sekitarmuaraasupankarenadinding
saluran. Distribusi panas cenderung untuk menjauh dari dinding pembatas(Gambar4.11).Fenomena inidisebabkanolehpergerakanarus lautmenujuair
surut.Berikutadalahrinciandarihasilsimulasi.
GerakansaatperbanikearahUtara‐timurdanpergerakanarusoutfalldalamarah
yangsama,membawasuhu tinggidiutara‐timurdanmelepaskanpanasdi sana
sehinggasebaransuhutinggimenjauhdaridindingpembatas(Gambar3.4).
Gambar3.3. Vektor kecepatanarussaatsurut
Gambar3.4.Distribusi panas terhadap kondisipasangsurut
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 26 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
Padakondisiairlautpasang,distribusipanasyangmendekatidindingkembali.Suhu
titik pengukuran 1 (29,02° ) dan titik pengukuran 2 (29,58°C). Suhu kanal mulai
meningkatkarenaprosesdifusiberlangsung,sehinggawilayahsuhutinggiterbentang
sepanjanggerakanaruspasangsurutmembawasuhutinggimendekatidindingdan
mulutkanal.Namun,kenaikansuhudimulutkanalhanya0,02°Cdarisuhuambien
29C.Rinciantentangvektorkecepatanterhadapkondisipasanglautadalahsebagai
berikut:
Gambar3.5. Vektorarahkecepatanpergerakanaruspasangsurut
Gambar3.6. DistribusiSuhuAirLautpadaDuaTitikUkur
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 27 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3. SifatPentingDampak
Penilaian sifat penting dampak berdasarkan PP 27 Tahun 2012 Tentang Izin
Lingkungan,sebagaiberikut:
Kriteria DeskripsiSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
JumlahmanusiayangterkenadampakdaripeningkatansuhuairlauttetapitidakmenerimamanfaatlangsungdarikegiatanPLTG/Uadalahparanelayanyangmelakukanaktivitasataumenjadikanperairanpantaisetempatsebagaitempatpenangkapanikan(pemasanganbagantancap).Jumlahbaganataunelayan±35bagan
P
Luaswilayahpersebarandampak
Luaswilayahpersebarandampakpeningkatansuhuairlautyangmencapaidiatas32°Cberadapadaradius2,2–2,5kmdarititikdischarge.Padaradiusini,penggunaanperairanadalahuntukkegiatanpenangkapanikan(bagantancap)olehnelayan
P
Lamanyadampakberlangsung
berlangsungterusselamaoperasionalPLTUP
IntensitasDampak Intensitasdampaktejadisesuaidenganintensitaspembuanganairlimbahpendinginyangdalamkondisiterburukadalahsepanjanghari(24jam)
P
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangterkenadampakadalahbiotaperairandanaktivitaspenangkapanikanolehnelayan(bagantancap)
P
Sifatkumulatifdampak
Dampakpeningkatansuhuairlautakibatkegiatanpembuanganlimbahairpendingintidakbersifatkumulatifkarenasuhuairyangtinggitersebutakandisebarkansecaraalamiakanmengalamipenurunansuhudenganadanyapemindahanpanasdariairlautkeudara
TP
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakterjadinyapeningkatansuhuairlautakbiatpembuanganlimbahairpendinginakandapatpulihsecaraalamiapabilasumberdampakdihentikan
TP
PerkembanganIPTEK Untukmenanggulangidampakpenurunansuhuairlautdapatditanggulangidenganmembuatkanal‐kanalyanglebihpanjangdanlebaryangbergunamemperlambatmasuknyaairpendinginyangmengandungbahangmasukkeperairanlaut.Dengandemikian,selamaperjalanannyalimbahbahanginisecaraalamiakanmengalamipertukaranpanasdenganudarasetempat
TP
Kesimpulan P
3.3.5. PenurunanKualitasBiotaPerairan
1. SumberDampak
Penurunankualitasbiotaperairanmerupakandampaksekunderdaripenurunan
kualitasairlautdanpeningkatansuhuairlaut.
2. BesaranDampak
Besaran dampak penurunan kualitas biota perairan adalah perubahan indeks
diversitasShanon‐Winner(H’)planktondanbenthos.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 28 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3. SifatPentingDampak
Sifat pentingdampakpenurunankualitasbiota perairan adalahdampakpenting,
sesuaidampakprimernya.
3.3.6. KesempatanKerja&Berusaha(sumberdampak:penerimaantenagakerja)
1. SumberDampak
Kegiatan penerimaan tenaga kerja tahap operasi memberikan harapan pada
masyarakat setempat untuk mengisi peluang tersebut. Pada tahap operasi ini
peluang untukmengisi posisi pekerjaanbagimasyarakat setempat relatif sedikit
mengingat akan dibutuhkan banyak tenaga yang membutuhkan ketrampilan
khusus. Dalam kondisi ini pemrakarsa akan mengoptimalkan peluang tersebut
bagimasyarakatsekitardanberusahamemprioritaskantenagakerjasekitarseuai
aturanyangberlaku.
2. BesaranDampak
Penerimaantambahantenagakerjatahapoperasidiperkirakan120orang.Jumlah
ini tentu akan juga dirasakan oleh keluarga. Dengan asumsi satu orang
menanggung4orang,makaakanmemberikandampakpada200orang±20%di
antaranya atau sekitar 24 orang merupakan tenaga ahli (skil). Dengan adanya
pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka kesempatan berusaha
sehinggaakanmunculefekganda.
3. SifatPentingDampak
Kriteria DeskripsiSifat
PentingDampak
JumlahManusiayangakanTerkenaDampak
ManusiayangberpotensiterkenadampakadalahmasyarakatdidesasekitarwilayahstudidalamKecamatanKemiriatau(denganpopulasipadatahun2012sekitar8.564jiwa).
p
Luaswilayahpersebarandampak
Sebagianbesarakantersebardidesa‐desasekitarproyeksampaiKabupatenTangerang. p
Lamanyadampakberlangsung
Selamaperiodeoperasip
IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapoperasisaatpenerimaantenagakerja. p
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkunganlainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakat. p
Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.
TP
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampaktidak berbalik. TP
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernya
P
Kesimpulan P
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 29 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.3.7. PersepsiMasyarakat(SumberDampak:PenerimaanTenagaKerja)
1. SumberDampak
Perubahan persepsi masyarakat merupakan dampak sekunder dari peningkatan
kesempatan kerja. Kegiatan penerimaan tambahan tenaga kerja tahap operasi
memberikanharapanpadamasyarakatsetempatuntukmengisipeluangtersebut.
Pada tahap operasi peluangmengisi posisi pekerjaan bagi masyarakat setempat
relatif sedikit mengingat akan dibutuhkan banyak tenaga yang membutuhkan
ketrampilankhusus.Dalamkondisiinipemrakarsaakanmengoptimalkanpeluang
tersebut bagi masyarakat sekitar dan berusaha memprioritaskan tenaga kerja
sekitarseuaiaturanyangberlaku
2. BesaranDampak
Penerimaan tambahan tenaga kerja tambahan tahap operasi diperkirakan 96
orang. Jumlah ini tentu akan jugadirasakanolehkeluarga. Dengan asumsi satu
orang menanggung 4 orang, maka akan memberikan dampak pada 384 orang.
Dengan adanya pendapatan tersebut diharapkan akan dapat membuka
kesempatanberusahasehinggaakanmunculefekganda.
3. SifatPentingDampak
Kriteria Deskripsi SifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
ManusiayangberpotensiterkenadampakadalahmasyarakatdidesasekitarwilayahstudidalamKecamatanKemiriatau(denganpopulasipadatahun2012sekitar8.564jiwa).
p
Luaswilayahpersebarandampak
Sebagianbesarakantersebardidesa‐desasekitarproyeksampaiKabupatenTangerang.
p
Lamanyadampakberlangsung
Selamaperiodeoperasip
IntensitasDampak Hanyasekaliselamatahapoperasisaatpenerimaantenagakerja.
p
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Komponenlingkungan lainyangmungkinterkenadampakpersepsimasyarakat. p
Sifatkumulatifdampak Dampaktidakbersifatkumulatif,karenadampakakanhilangdenganberhentinyaaktivitaspenerimaantenagakerja.
TP
Berbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakberbalik P
PerkembanganIPTEK Melakukanpendekatandengancarapengelolaanpadasumbernyayaitupenyuluhan
TP
Kesimpulan P
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 30 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
3.3.8. Penurunan Kesehatan/Kenyamanan, K3 (Sumber Dampak: Operasi PLTU
Unit#4)
1. SumberDampak
Penurunan kesehatan merupakan dampak sekunder dari penurunan kualitas
udarayangbersumberdarioperasionalPLTUUnit#4,sebagaimanadisajikanpada
subbabprakiraanpenurunankualitasudaradiatas
2. BesaranDampak
Besarandampakpenurunankesehatanmengacupadabesarandampakpenurunan
kualitasudara.BesarandampakpenurunankualitasudaradariemisiPLTUUnit#4
adalahparameterNO2melampauibakumutupadajarak80meter‐735meterdari
cerobong. Parameter NO2 yang melebihi baku mutu berpotensi mengganggu
pernafasan.
3. SifatPentingDampak
Kriteria UraianSifatPentingDampak
JumlahManusiayangAkanTerkenaDampak
Jumlahmasyarakatyangberpotensiterkenadampakadalahmerekayangberadadalamradius80meter‐735mdariPLTUUnit#4,sebagaimanagambarpotensisebaranparameterNO2diatas,dampakadalahpenting.
Penting
Luaswilayahpersebarandampak
Luas penyebaran adalah dalam radius 80 metersampai 735 m dari PLTU Unit #4, sebagaimanagambar potensi sebaran parameter NO2 di atas,dampakpenting.
Penting
Lamanyadampakberlangsung
DampakakanberlangsungselamaoperasionalPLTU,dampakpenting.
Penting
IntensitasDampak PotensipenurunankesehatandimungkinkanolehkadarNO2yangmelampauibakumutu.
Penting
Banyaknyakomponenlingkunganlainyangterkenadampak
Penurunankesehatanadalahdampaksekunder,dantidakadadampaklanjutannya. Tidakpenting
Sifatkumulatifdampak Dampakbersifattidakkumulatif. TidakpentingBerbalikatautidakberbaliknyadampak
Dampakbersifatberbalik.Tidakpenting
Kesimpulan:dampakadalahpenting Penting
3.3.9. PerubahanArus–Abrasi&Sedimentasi(SumberDampak:KeberadaanJetty)
1. SumberDampak
Keberadaan jetty dan sarana alur masuk tongkang akan mengganggu/menahan
gelombang laut, sehingga merubah arah dan kecepatan arus laut. Untuk
mengetahui karakteristik gelombang yang disebabkan oleh adanya jetty dan
sarana alur masuk tongkang ini dilakukan analisis refraksi‐difraksi dengan
bantuanmodeCGWAVE.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 31 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
2. BesaranDampak
Darihasilanalisisrefraksi‐difraksidiperolehhasiltinggigelombangdilautdalam
denganperiodeulang50tahunansebesar3,84meter,merambatkerencanatapak
proyek (Pantai laut Kecamatan Kemiri)mencapai 3.00meter baik padamusim
baratmaupunmusimtimur.
Perubahan arus laut ini berpotensi menimbulkan abrasi dan sedimentasi laut.
Abrasi lautakanmenyebabkanberkurangnya lahan tambakpenduduk, sehingga
akan mengurangi pendapatan nelayan, sedangkan sedimentasi mengakibatkan
pendangkalanpantai.
Untuk mengetahi seberapa besar dampak terhadap abrasi dansedimentasi,
dilakukan pemodelan gelombang dan pemodelan matematis untuk kajian pola
perubahangarispantai(erosidansedimentasi).
Program GENESIS ini, dengan data‐data masukan di atas dapat memberikan
perkiraan nilai longshore transport rate serta perubahan garis pantai akibat
angkutan sedimen tersebut tanpa maupun dengan adanya perubahan struktur
padapantaiuntukjangkawaktutertentu.
Simulasiyangdilakukanpadasebuahkawasankajianmencakup:
1. Laju angkutan sedimen total (jumlah angkutan sedimen akibat longshore
transportkearahkirimaupunkananrelatifterhadapposisikanal),
2. Perubahan garis pantai kumulatif dalamkurunwaktu yang ditinjau, dengan
gradasiperubahangarispantaisesuaidengantahuntinjauan.
Dari hasil pemodelan perubahan garis pantai, baik kanal miring maupun kanal
lurus, akan terjadi abrasi (mundurnya garis pantai) di sebelah timur kanal dan
sedimentasi(majunyagarispantai)disebelahbaratseoanjang1km,denganlaju
abrasi(10–15)m/tahundanlajusedimentasi(15–20)m/tahun.
Selaindipengaruhiolehgelombangdanarus,lajuangkutansedimenmaupunlaju
perubahangarispantai/abrasidipengaruhipuladebitair sungaiyangbermuara
di sekitar perairan ini. Sungai‐sungai tersebut adalah Sungai Cimanceuri yang
bermuara di sebelah barat jetty, mempunyai debit maksimum sebesar 62,35
m3/det, dan yang bermuara di sebelah timur jetty adalah Sungai Cileuleus dan
SungaiCimaukmasing‐masingberdebitmaksimum18,75m3/detdan8,60m3/det.
Tabel3.10.PerbandinganAlternatifStrukturPengamananPantai
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 32 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
No. Alternatif Biaya KetersediaanMaterial Transportasi Metode
PelaksanaanDampak
LingkunganRuangKerja
Pemeiharaan Efektifitas
1 Seawal Mahal Baik Mudah Mudah Buruk Mudah Mudah Kurang
2 Revertment:
a. Batu Murah Baik Kendala Mudah Buruk Mudah Mudah Kurang
b.Tetrapod RelatifMurah
Baik Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Kurang
3 Groin:
- Batu Murah Baik Kendala Mudah Buruk Mudah Mudah Sedang
- Tetrapod RelatifMurah
Baik Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang
4 Breakwater:
- Batu Mahal Baik Kendala Sedang Buruk Mudah Agaksulit Sedang
- Tetrapod Mahal Baik Mudah Sedang Sedang Sedang Agaksulit Sedang
5 Seawal &Groin:
- Batu SangatMahal
Baik Kendala Sedang Buruk Mudah RelatifMudah
Baik
- Tetrapod SangatMahal
Baik Mudah Sedang Sedang Sedang RelatifMudah
Baik
3. SifatPentingDampak
Dari hasil pemodelan perubahan garis pantai dan penyebaran sedime yang
dipengaruhiolehdebitsungai,makadampakkegiatantransportasibatubara(jetty
dansaranaalurmasuktongkang)terhadapperubahanarusdanabrasi‐sedimentasi
dinilaisebagaidampaknegatifpenting.
3.3.10.PenurunanKualitasAir/AirTanah
1. SumberDampak
Tempat penimbunan batubara dapat menimbulkan dampak potensial terhadap
penurunan kualitas air akibat limpasan air hujan yang jatuh di atas permukaan
coalyard. Dampak lanjutannya adalah gangguan terhadap biota air yang ada di
perairanLautJawaKecamatanKemiri.
2. BesaranDampak
Air hujan yang jatuh di atas permukaan coalyard akan melarutkan senyawa‐
senyawakimiayangberadadidalambatubaradiantaranyaHg,Cu,Cd,As,Fedan
Zn.Konsntrasi senyawa‐senyawakimia tersebut sangat tergantungdari kualitas
bahan bau batubara yang akan dipergunakan. Limpasan air hujan yang
terinfiltrasi dari batubara yang berkualitas rendah dapat mengandung Cu = 5
mg/l, Cd = 0,15 mg/l, danZn = 18 mg/l, melebihi bakumutu limbah cair yang
diijinkanmenuruPermenLHNo.08Tahun2009TentangBakuMutuAirLimbah
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal. Manakala
senyawa‐senyawa tersebutkonsentrasinya tinggididalambahanbatubarayang
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
III- 33 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
akandipergunakanmakakonsentrasiunsur‐usurtersebutdidalamlimpasanair
hujanjugaakantinggisehinggadapatmenurunkankualitasair.
3.SifatPentingDampak
Air hujan yang jatuh di atas permukaan tempat penimbunan batubara dapat
merembes kedalam tanah manakala dasar penimbunan batubara terbuat dari
lapisan yang tidak kedap air. Air hujan yangmerembes (berinfiltrasi) ke dalam
tanah ,yangdisebutair lindi,dapatmencapai lapisanair tanahsehinggakualitas
air tanah menurun, dengan demikian dampak dari penimbunan batubara
terhadap kualitas air maupun air tanah digolongkan sebagai dampak negatif
penting.
IV - 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
EVALUASI DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN
BAB IV
EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN
4.1. TELAAHANTERHADAPDAMPAKPENTING
Padadasarnyasetiapkomponenlingkungantidakberdirisendiri.Perubahanmendasar
yangdialamiolehsuatukomponenlingkunganakibatkegiatan(dampakprimer)dapat
membawa akibat lanjutan pada perubahan komponen lingkungan lainnya (dampak
sekunder). Dampak sekunder pada komponen lingkungan ini selanjutnya dapat
membangkitkanperubahanpulapadakomponenlingkunganlainnya(dampaktersier).
Demikian seterusnya, hingga di berbagai komponen dampak penting lingkungan
tersebut terjalin hubungan sebab akibat. Sehubungan dengan itu evaluasi dampak
pentinglingkungandilakukansecaraholistik,untukmenyajikanhubungansebabakibat
antara komponen rencana kegiatan dan komponen lingkungan yang terkena dampak
(dampakprimer,sekunder,tersier,danketerkaitanantardampak.
Evaluasi dampak penting secara holistikmenggunakanmatriks evaluasi dampak dan
baganalirevaluasidampak.MatriksEvaluasiDampakdanBaganAlirEvaluasiDampak
Penting
LingkungandisajikanpadaTabel4.1danGambar4.1.
IV - 2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 00 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
EVALUASI DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
TABEL4.1MatriksEvaluasiSecaraHolisttikTerhadapDampakLingkunganPengembanganUnit#4(1x300‐400MW)PLTU3Banten(3x315MW)
No
KOMPONEN KEGIATAN
KOMPONEN LINGKUNGAN
PRAKONSTRUKSI KONSTRUKSI OPERASI PLTU BANTEN 3 (4 x 315 MW)
1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Fisikkimia
1 Kualitasudara P x x x x P P P
2 Kebisingan x x x x x x
3 Airlimpasan x
4 Kualitasairlaut x x P P P P P P P
5 Kualitasairtambak P P P P
6 Kualitasairtanah P P
7 Suhuairlaut P
8 Lalulintasdarat(Bangkitanlalulintas) P
9 Lalulintaslaut:gangguanaktifitasnelayan x x x x x
10 AbrasidanSedimentasi P
11 KKOPBandaraSoekarno‐Hatta x x
II Biologi
1 Biotadarat x P
2 Biotalaut/tambak x x P P P P P P
III Sosial
1 KesempatankerjadanPeluangUsaha P P
2 Persepsimasyarakat P P P
IV Kesehatan
1 Sanitasilingkungan x x x x P P2 Kesehatanmasyarakat P x x x x xKeterangan:x:DampakTidakPenting;P:DampakPenting
I. TAHAP PRAKONSTRUKSI II. TAHAP KONSTRUKSI III. TAHAP OPERASI
1.PenyampaianInformasiRencanaKegiatan2.Studikelayakan/FS&Perizinan
1.Mobilisasitenagakerja2.Mobilisasiperalatandanmaterial3.PematanganlahanUnit#4(1x300‐400MW)4.PekerjaanSipil(BangunanUtama,perpanjanganJetty)danCeroboing5.KonstruksiPLTULontarUnit#4(PekerjaanMekanikListrik)6.Pembangunaninfrastrukturpenunjang(+landscaping)7.Commissioning
1.Penerimaantenagakerjatambahan2.Transportasi,Penimbunan&PenangananBatubaradanbangunanjetty3.OperasionalTurbin(PembakaranBatubara)4.SistemPenggunaanAir(Desalinasi)5.Pembuanganairlimbahbahang6.PenangananAbu(flyash&bottomash)7.Operasiwastewatertreatmentplant(WWTP)8.PenangananLimbahB3&CeceranMinyak9.Operasisanitarywastetreatmentplant(SWTP)10.PenangananSampahDomestik
IV - 3 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 ( 00 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
EVALUASI DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
Gambar4.1.BaganAlirEvaluasi Secara HolistikterhadapDampakLingkungan
IV - 4 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
EVALUASI DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN
4.2. TELAAHANSEBAGAIDASARPENGELOLAAN
Telaahansebagaidasarpengelolaandisajikanpadatabeldibawah.
TABEL4.2ARAHANPENGELOLAANDAMPAKPENTINGPENGEMBANGANPLTUUNIT#4(1x300‐400MW)PLTU3BANTEN(3X315MW)
No. UraianKegiatanDampakPenting
PrimerDampakPenting
SekunderArahanpengelolaandampak
pentingI Prakonstruksi
1PenyampaianInformasiRencanaKegiatan
Persepsi(positifdannegatif)
Dukunganmasyarakat
MelanjutkandanmeningkatkanprogramCSRyangselamainitelahberlangsung
2 PembeasanlahanKeresahanmasyarakat
Spekulasihargatanah
Pembebasanlahansecaramusyawarahdenganpihakterkait:masyarakatpemiliklahansertainstansiterkait,demimencapaikesepakatannilaipembebasantanah
II Konstrukai
1Penerimaantenagakerja
Kesempatankerja&peluangusaha
Persepsi(positif)
Memprioritaskanpenerimaantenagakerjayangberasaldarimasyarakatsetempatsesuaikualifikasiyangdiperlukan
2 MobilisasimaterialPenurunanKualitasUdara
PenurunanKesehatan
Trukmaterialberpenutup;danpenyiramanjalanyangberpotensiberdebu.Pengelolaandampakprimerkualitasudarasecaratidaklangsungsebagaipengelolaandampaksekunderpenurunankesehatan.
Bangkitanlalulintasdarat
PenurunanKualitasUdara
MobilibilisasimaterialberkoordinasidenganDinasPerhubungandanKepolisianKabuatepenTangerang(PolsekKronjo)
Pembangunaninfrastrukturpenunjang:Landscaping:RTHdantaman
BiotadaratEstetika&KesehatanLingkungan
Penggunaantanamanpenghijauanyangberpiotensisebagaipenyerappolutanyangmelaluimediaudara,airdantanah.Alternatifjenistanamanyangdapatditanam(PusatPenelitiandanPengembanganPermukimanBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum,2005)danhasilkajianliteraturlainnya.
III Operasi
1Penerimaantenagakerjatambahan
Kesempatankerja Persepsi(positif)
Memprioritaskanpenerimaantenagakerjayangberasaldarimasyarakatsetempatsesuaikualifikasiyangdiperlukan.
2
Transportasi(loading‐unloadingdiareajetty),Penimbunan&PenangananBatubara
KualitasudaraPenurunanKesehatan
SOPloading&unloadingbatubara
Kualitasairlaut Penurunanbiotaair
KualitasairtanahPenurunankualitasairtanahdangkal
Airlimpasandaristock‐piledialirkandandiolahdiIPALKontaminasiCoal&AshStock‐Pile
BangunanjettyPerubahanpolaarus
Abrasidansedimentasi
PerlindunganareapantaiyangterabrasidenganrevegetasiPengerukanberkalapadaareatersedimentasi
IV - 5 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
EVALUASI DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN
No. UraianKegiatanDampakPenting
PrimerDampakPenting
SekunderArahanpengelolaandampak
pentingIII Operasi
3OperasionalTurbin(PembakaranBatubara)
KualitasudaraPenurunanKesehatan
Penggunaanelectrostaticprecipitator(EP)untukmenangkapabu
4SistemPenggunaanAir(Desalinasi)
Kualitasairlaut PenurunanbiotaairMemastikanairlimbahtelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan
5
Pembuanganairlimbahbahangdarisistempendingin/condenser
Suhuairlaut PenurunanbiotaairMemastikanairlimbahtelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan
6PenangananAbu(flyash&bottomash)
KualitasudaraPenurunanKesehatan
Abudimanfaatkanolehpihakke‐3sebagaibahanbaku(PabrikSemen)
Kualitasairtanah AirlimpasandariashyarddialirkandandiolahdiIPALKontaminasiCoal&AshStock‐Pile
7Operasiwastewatertreatmentplant(WWTP)
Kualitasairlautdantambak
PenurunanbiotaairMemastikanairlimbahtelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan
8PenangananLimbahB3&CeceranMinyak
Kualitasairlaut Penurunanbiotaair
PembuatanTPS/GudangB3yangakandilengkapiperizinannyadariKLHMemastikanairlimbahoilywaterdarioilsepataortelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan
9Operasisanitarywastetreatmentplant(SSTP)
Kualitasairlaut Penurunanbiotaair
Memastikanairlimbahoilywaterdarioilsepataortelahmemenuhibakumutusebelumdilepaskeperairan
10PenangananSampahDomestik
Sanitasilingkungan
Habitatvectorpenyakit(lalatdantikus)
PengelolaansampaholehkontraktorpelaksanayangdipersyaratkanberkoordinasidenganDinasKebersihandanPertamananKabupatenTangerang
4.3. PERTIMBANGANKELAYAKANLINGKUNGAN
Pertimbangankriteriakelayakanlingkungan:
1. Lokasi kegiatan pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 sesuai peruntukannya
denganTataRuangWilayahKabupatenPasuruan,yaituperuntukansebagaiPLTU
3BantenUnit#4.
2. PembangunanPLTU3BantenUnit#4mengacukebijakandibidangperlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam yang diatur dalam
peraturanperundangundangan
3. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 memperhatikan kepentingan pertahanan
keamanan
4. PembangunanPLTU3BantenUnit#4telahdilakukanprakiraanmengenaibesaran
dan sifat penting dampak dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya,
IV - 6 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
EVALUASI DAMPAK PENTING
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII PLTU LONTAR - BANTEN
tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi,
operasi.
5. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 telah dilakukan evaluasi secara holistik
terhadapseluruhdampakpentingsebagaisebuahkesatuanyangsalingterkaitdan
saling mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan dampak penting yang
bersifatpositifdenganyangbersifatnegatif.
6. Pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab mempunyai
kemampuan menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan
denganpendekatanteknologi,sosial,dankelembagaan.
7. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 tidak menganggu nilai‐nilai sosial atau
pandanganmasyarakat.
8. PembangunanPLTU3BantenUnit#4beradadalamareaPLTU3Banten(3x315
MW)eksisting,tidakmempengaruhidan/ataumenggangguentitasekologis.
9. Pembangunan PLTU 3 Banten Unit #4 tidak menimbulkan gangguan terhadap
kegiatanyangtelahadadisekitarrencanalokasikegiatan.Atasdasarhaltersebut,
pembangunanPLTU3BantenUnit#4memenuhikelayakanlingkunganhidup.
V - 1 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
DAFTAR PUSTAKA
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
DAFTAR PUSTAKA
Anis,2006,ManajemenBerbasisLingkungan,So/usiMencegahdanMenanggulangiPenyakit
Menular,Gramedia,Jakarta.
Bemmellen,R.wVan,1949,TheGeolagyofIndonesiaVolIA,GoverenmentPrintingOffice,TheHague,MatinusNijhoff.
Canter,LarryW,L996,EnvironmentallmpactAssessmenf,McGraw‐HillInternationalEditions,
SecondEdition,NewYork:L72‐LBl.
DinasKesehatanKabupatenTangerang.2006,ProfilKesehatanKabupatenTangerangTahun
2012,DinasKesehatanKabupatenTangerang.
E.Rusmana,1991,PetaGeologiLembarSerang,PusatPenelitian&PengembanganGeologi,DirektoratGeologiBandung.
E.Willy,Sugiafto,L996,PenghijauanPantai,Cetakan1,Jakarta.
Fardiaz,S.,1992,PolusiAir&Udara,Kanisius,Yogyakarta.
FG Nayoan, USGS, L976, 1999, Peta Zona Seismik dan Sebaran Gempa Tahun 1900 ‐1999,
DirektoratTataLingkunganGeologidanKawasanPertambangan.
Frick,H., danMulyani, T.H. 2006.ArsitekturEkologis : KonsepArsitekturEkologis di iklimTropis, Penghijauan Kota dan kota Ekologis, sefta Energi Terbarukan, Yogyakarta :
PenerbitKanisius.
Grieestatall, t9BI,HealthEffects InvestigationofOilShakDevelopmendAnarbourSciencePublisher,Inc.Michigan:191
HaryadiTiftomihardjo,2001,PotensiSumberDayaAirBawahTanahdiWilayahTangerang,
Provinsi Banten, Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan,DitjenGSM,DepaftemenEnergidanSumberDayaMineral.
Hasbullah, J. 2006, Social Capital:MenujuKeunggulan BudayaManusia Indonesia. Jakarta :
MR‐UnitedPress.
KementerianLingkunganHidup,200.PrakiraanDampakLingkunganKualitasUdara,Deputi
BidangTataLingkungan,KementerianLingkunganHidup,Jakarta.
Miller,R.W.1988. lJrbanForestry:PlanningandManagingUrbanGreenSpaces.NewJersey:PrenceHall.
Nontji,N.,1993,LautNusantara,Edisike2,PenerbitJembatan:145
Odum,E.P.,1975,Ecology,Oxford&IBHPublishingCo,NewDelhi,ZB‐43.
Peavy,H.s.,RoweD.R.,Tchobanaglous,G,L988,EnvironmentalEngineering,McGrawwHill
Company,NewYork:435‐438.
V - 2 ADENDUM ANDAL, RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)
DAFTAR PUSTAKA
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN VIII
PTPLN(Persero).1991,StudiEvaluasiLingkunganPLTI)SuralayalJnit1s/d4danRencana
KegiatanPembangunanUnit5,6,dan7,PerusahaanUmumListrikNegara,Jakarta.
PT PLN (Persero). 1994, Analisis Dampak Lingkungan PLTU Cilacap. PT. Sumber Segara
Primadaya,IV:28‐43,danVII:1‐20.
PTPLN (Persero). 2005,AnalisisDampakLingkunganHidup,RencanaPembangunanPLTUSerang2X300MW,Banten,PT.Wiratman&Associates,V:54‐66.
Purba,J.(eds).2002.PengelolaanLingkunganSosial.Jakarta:YayasanOborIndonesia.
Ryadi,S.,1982,PencemaranlJdara,UsahaNasional,Surabaya:72‐83.
S.Naryo,t992,BudidayaRumputLa,udCetakanke3,BAlaiPustaka,lakarta:43
SoekardiP.,L986,PetaHidrogeologi,LembarI(Jakafta)DirektoratGeologiTataLingkungan,
Bandung.
T. Turkendi dkk, 1992 , Peta Geologi Lembar Jakafta, Pusat Penelitian & Pengembangan
Geologi,DirektoratGeologiBandung.
Wesley,I.D.,Dr.Ir.,L977,MekanikaTanah,BadanPenerbitPekerjaanUmum,106.
WHO,1977,HealthHazardsoftheHumanEnvironmenf,Geneva:19‐24.
Willy,L995,PenghijauanPantai,cetakanPeftama,PT.Penebarswadaya,Jakarat:40.
ADENDUM RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 4 (300 - 400 MW) PLTU 3 BANTEN (3 X 315 MW)