bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id file... 3) adalah secara ... saling berinteraksi dan...

22
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem menurut AL-Fatta (2007:3) adalah secara sederhana sistem dapat diaartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantungan satu sama lain. Sistem menurut V. Wiratna Sujarweni (2015 : 1), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”. Sebuah sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan ”. Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan mengenai karakteristik sebagai berikut: 2.1.2 Karakteristik Sistem Menurut Ladjamudin (2008:10)”Memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang membedakannya”. Unsur-unsur itu adalah karakteristik sistem. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang merincikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Upload: leminh

Post on 31-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem menurut AL-Fatta (2007:3) adalah secara sederhana sistem dapat

diaartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel

yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantungan satu sama lain.

Sistem menurut V. Wiratna Sujarweni (2015 : 1), “Sistem adalah kumpulan

elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk

mencapai suatu tujuan”. Sebuah sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan

atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia

dan tuhan ”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan mengenai karakteristik

sebagai berikut:

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Ladjamudin (2008:10)”Memahami dan mengembangkan suatu

sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang

membedakannya”. Unsur-unsur itu adalah karakteristik sistem.

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang merincikan

bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

7

Menurut Al Fatta (2009:5-6), karakteristik sistem terdiri dari:

a. Batasan (boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam

sistem dan mana yang di luar sistem.

b. Lingkungan (environment)

Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala,

dan input terhadap suatu sistem.

c. Masukan (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang

dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

d. Keluaran (output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer

komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan

dalam suatu sistem.

e. Komponen (component)

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan

input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan

subsistem dari sebuah sistem.

f. Penghubung (interface)

Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau

berinteraksi.

8

g. Penyimpanan (storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari

informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu

media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai

tingkatan uang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai

data yang sama.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2014:6) system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

pandang,di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak (Abstract Sistem) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem

akuntansi, sistem produksi, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human made

system)

Sistem alamiah adalah sistem sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia

merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human –

machine system atau ada juga yang menyebut dengan man-machine system.

9

Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena

menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem tak tertentu (probabilistic

system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.4 Daur Hidup Sitem

Menurut Sarosa (2009:20) menyatakan bahwa “siklus daur ulang sistem

(system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem

atau subsistem informasi berbasis komputer”.

Siklus daur hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti

langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang

teratur dilakukan secara Top Down. Siklus daur hidup sistem sering disebut sebagai

pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan

sistem pembangunan.

10

Sistem hanyalah salah satu rangkaian daur hidup suatu sistem. Kita akan

melihat beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatau sistem. Pembangunan

sistem hanyalah salah satu rangkaian hidup suatu sistem.

Siklus dari suatu sistem informasi terdiri dari beberapa kegiatan menurut

Sarosa (2009:25), adalah:

a. Analisis

Analisis adalah menganalisa informasi yang dihadapi oleh perusahaan dan

mengetahui kekurangan-kekurangan dalam sistem yang sedang berlaku. Kegiatan

analisis ini berguna sebagai dasar untuk merancang sistem baru atau untuk

mengadakan perubahan terhadap sistem lama agar dapat memenuhi kebutuhan.

b. Perancangan (design)

Perancangan (design) yaitu kegiatan menyusun sistem baru atau kegiatan

merubah sistem lama, perancangan ini didasarkan pada data yang diperoleh dari

kegiatan analisis terhadap sistem lama.

c. Implementasi

Implementasi yaitu penerapan sistem yang baru untuk menggantikan sistem

lama. Dalam kegiatan ini perlu juga dipertimbangkan masalah-masalah yang

timbul karena adanya perubahan sistem, seperti masalah tenaga kerja dan

sebagainya.

11

d. Follow-Up

Follow-Up yaitu kegiatan mengawasi sistem baru untuk mengetahui adanya

kelemahan-kelemahan dalam sistem baru dan memperbaikinya.

2.1.5 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Narko (2008:3), pengertian sistem akuntansi sebagai jaringan yang

terdiri dari formulir-formulir, catatan, prosedur-prosedur,alat-alat, dan sumber daya

manusia dalam rangka penghasilkan informasi pada suatau organisasi untuk

keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan.

Prosedur adalah sebagai urut-urutan pekerjaan kriterial yang melibatkan beberapa

orang, yang disusun untuk manjamin adanya perlakuan yang sama terhadap

penanganan transaksi perusahaan yang berualng-ulang

Menurut Mulyadi (2008:3), “sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang ibutukan oleh manajemen guna untuk pengelolaan

perusahaan.

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2010:4) menyimpulkan bahwa “sistem informasi

akuntansi adalah sebuah sistem yang memperoses data dan transaksi guna

menhasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan

mengoperasikan bisnis”.

12

Menurut Bodnar hapwood dalam puspitawati (2011:58) “Sistem akuntansi

merupakan sistem yang berbasis komputer yang dirancang untuk mentansformasi

data akuntansi menjadi informasi yang mencakup siklus pemrosesam transaksi,

penggunaam teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi”.

Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan yang

merupakan suatu sistem informasi. Sistem informasi yang bebasis pada komputer

sekarang dikenal dengan istilah Sistem Informasi Akuntansi atau SIA.

2.1.7 Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2008:373), “Sistem penggajian merupakan sistem

pembayaran atas jasa yang diserahan oleh karyawan atau pegawai yang bekerja

sebagai manajer, atau kepada karyawan yang gajinya dibayar setiap bulan, tidak

tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau juga jumlah produk yang telah

dihasilkan.”

Menurut Hery (2009:13) “Gaji atau upah merupakan beban gaji perusahaan.

Istilah gaji (Salaries) umumnya digunakan untuk pembayaran atas pemakaian jasa

karyawan bagi manajerial dan administrasi.

Fungsi keuangan bertanggungn jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan

upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung

jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk

kepentingan harga pokok dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga

kerja.

13

Dokumen yang digunakan sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

2. Kartu jam hadir

3. Kartu jam kerja

4. Daftar gaji dan daftar upah

5. Surat persyaratan gaji dan upah

6. Slip gaji dan upah

7. Bukti kas keluar

Distribusi gaji dan upah adalah kegiatan menggolong-golongkan dan

membuat ringkasan gaji dan upah untuk membuat laporan usaha dari jurnal yang

akan dipotong ke buku besar. Pemberian gaji dan upah kepada karyawan perusahaan

swasta diatur dalam peraturan pemerintah no 7 tahun 1997 yang disempurnakan

dengan peraturan pemerintah no 15 tahun 1985.

Jurnal untuk mencatat gaji sebagai berikut:

1. Pada saat gaji yang belum dibayarkan:

Gaji (D)xxx

Utang gaji (K)xxx

2. Pada saat pembayaran gaji

Gaji (D)xxx

14

Kas (Kas)xxx

2.2 Peralatan Pendukung ( Tools System )

Peralatan pendukung ( Tools System ) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan

simbol–simbol, lambang–lambang, diagram–diagram yang menunjukan secara tepat

arti dan fungsinya. Dan fungsi peralatan pendukung ( Tools System ) itu sendiri

adalah untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat

bekerja dengan suatu bentuk logical model dan physical model. Logical model

menunjukan kepada user tentang bagaimana sistem fisik akan diterapkan.

2.2.1 Diagram Alir Data ( Data Flow Diagram )

Menurut Kendall (2013:305) “Diagram alir data adalah perangkat-perangkat

analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan penganalisis

sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran

data yang saling berkaitan”.

Menurut Kendall (2013:263) mengemukakan bahwa “Diagram alir data

menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses, dan

keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model

sistem ”.

Komponen atau simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan

Diagram Alir Data menurut Kendall (2013:267), terdiri dari :

15

1. Kesatuan Luar ( External Entity )

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem

dengan lingkunan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilakan

output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di

lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya

yang berada di lingkungan luarnya yang akan memeberikan input atau lainya

yang berada dillingkungan luarnya yan gakan memeberikan input atau menerima

output dari sistem.

2. Aliran Data ( Data Flow )

Arus data merupakan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil dari proses sistem dan mengalir diantara proses, simpanan data dari

kesatuan luar. Arus data sebaikna diberi nama yang jelas dan mempunyai arti

nama dari arus data ditulis diatas garis panah.

3. Proses-proses ( Process )

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh atau mesin atau komputer

dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data

yan gakan keluar dari proses.

4. Simpanan Data ( Data Store )

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau

database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat

data, suatu tabel acuan manual, suatau agenda atau buku.

16

1. Aturan Main Pembuatan Diagram Alir Data ( DAD )

Aturan main dalam menggambar Diagram Alir Data menurut Kendall

(2013:272-275), adalah:

1. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang berbeda.

2. Semua aliran data harus memilih salah satu mengawali atau menghentikan suatu

proses.

3. Proses-proses harus memiliki sedikitnya satu aliran data masukan dan satu aliran

keluaran.

4. Entitas eksternal tidak boleh secara langsung terkoneksi ke penyimpanan data.

5. Penyimpanan data tidak boleh terkoneksi secara langsung ke penyimpanan data

lainnya.

6. Sebuah proses harus menunjukkan nama sistem atau menggunakan format kata

kerja, kata sifat, kata benda.

7. Masing-masing aliran data harus bisa digambarkan dengan sebuah kata benda.

8. Maksimal proses dalam penggambaran diagram alir data adalah sembilan proses.

1. Penggambaran Diagram Alir Data

Tahapan proses untuk menggambar Diagram Alir Data dibagi menjadi tiga

tahap menurut Kendall (2013:266-269), yaitu:

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya

memuat satu proses, menujukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut

17

diberi nomor nol. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak

sederhana untuk diciptakan.

2. Diagram Nol

Diagram nol adalah pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai

sembilan proses. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai

dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah.

3. Diagram Detail (Tingkat yang Lebih Mendetail)

Setiap proses dalam diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram

yang lebih mendetail.

2.2.2 Kamus Data ( Data Dictionary )

Menurut Jogiyanto (2014 : 127) dalam buku yang berjudul Analisa Sistem

Informasi menjelaskan bahwa : “Kamus Data merupakan katalog fakta tentang data

dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.

Sedangkan menurut Kendall & Kendall (2013 : 233) dalam bukunya yang

berjudul, Analisa & Perancangan Sistem, yang dimaksud “Kamus Data adalah suatu

aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan

setriap hari.

Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang

input,output laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada

pada Data Flow Diagram (DFD) dan sifatnya adalah global dan hanya ditunjukkan

nama arus datanya saja. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan ysng jelas

18

tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus

memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Arus Data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju

keterangan data ini perlu dicatat di kamus dan supaya memudahkan mencari arus

data di dalam Data Flow Diagram (DFD).

sehingga mereka yang membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut

tentang suatu arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan

mudsah di kamus data.

b. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow

diagram, maka nama arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga mereka

yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus

data tertentu di data flow diagram dapat langsung mencarinya dengan mudaah di

kamus data.

c. Tipe Data

Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke proses

lainnya. Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen

hasil cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat

berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakkan komputer, laporan

tercetak, tampilan layar di monitor, variabel, parameter, dan field – field. Bentuk

data seperti ini perlu dicatat di kamus data.

19

d. Struktur Data

Struktur data menunjukan data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari

item – item atau elemen – elemen.

e. Alias

Alias atau nama lain dari dat yang harus ditukliskan. Alias perlu ditulis karena

data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen

yang satu dengan yang lainnya.

f. Volume

Volume perlu dicatat di dalam kamus data adalah tentang rata – rata dan volume

puncak dari arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu. Sedangkan

volume puncak menunjukkan volume terbanyak.

g. Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di

kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentfikasi kapan input dan data

harus dimasukkan ke dalam sistem, kaan proses program harus dilakukan dan

kapan laporan – laporan harus dihasilkan.

h. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang di catat di

kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan – keterangan

tentang arus data tersebut.

20

i. Notasi Tipe Data

Notasi Tipe Data adalah suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari

simbol yang dijelaskan. Adapun betuk notasi sebagai berikut :

Kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau

makna dari simbol-simbol yang dijalankan disebut dengan Notasi.

Tabel II.1

Notasi Tipe Data

Notasi Keterangan

X Setiap Karakter

9 Angka Numerik

A Karakter Alphabet

Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong

. Titik, sebagai pemisah ribuan

, Koma, sebagai pemisah pecahan

~ Hyper, sebagai tanda penghubung

/ Slash, sebagai tanda pembagi

Sumber : Kendall & Kendall (2013;344)

a. Notasi Struktur Data

Notasi struktur data digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data.

Dimana notasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

21

Tabel II.2

Notasi Struktur Data

NOTASI Keterengan

= Terdiri dari

+ And (dan)

( ) Pilihan (boleh Ya atau Tidak)

{ } Iterasi (pengulangan proses)

[ ] Pilih salah satu pilihan

| Pemisah pilihan didalam tanda []

* Keterangan atau catatan

@ Petunjuk (key field)

Sumber : Kendall dan Kendall (2015h:338)

2.2.3. Normalisasi

Menurut Kusrini (2007:40) “normalisasi merupakan cara pendekatan dalam

membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan

dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar

untuk menghasilkan struktur tabel yang normal”.

Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur tabel yang

normal atau baik. Teknik normalisasi adalah upaya agar desain lojik tabel-tabel

berada dalam “normal form” (bentuk normal) yang dapat didefinisikan dengan

menggunakan ketergantungan fungsi (functional dependency).

22

Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari

struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Suatu relasi dikatakan sudah berada

pada bentuk normalisasi tertentu bila memenuhi beberapa batasan tertentu pada

tingkat tersebut. Tingkat normalisasi yang lebih tinggi dianggap lebih baik dari

tingkat bawahnya. Keuntungan normalisasi antara lain :

a. Meminimalkan ukuran penyimpangan yang diperlukan untuk menyimpan data.

b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.

c. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan.

d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Ada beberapa macam kunci (key function) dalam normalisasi yang bisa

digunakan untuk proses normalisasi, yaitu:

a. Kunci Calon (Candidate key)

Satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik

suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas, yang dapat membedakan setiap

baris data dalam sebuah table secara unik.

b. Kunci Utama (Primary key)

Satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi

secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap

kejadian dari suatu entitas.

c. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship (hubungan)

yang menunjukan ke induknya.

23

d. Kunci Alternatif (Alternate Key)

Kunci yang tidak dipakai sebagai primary key.

e. Kunci Super (Super Key)

Himpunan dari satu atau lebih entitas yang digunakan untuk mengidentifikasikan

secara unik sebuah entitas dalam entitas set.

Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk

normal menurut Yakub (2008:67) adalah “suatu aturan yang dikenakan pada

relasirelasi atau tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi atau tabel

tersebut pada level-level normalisasi”. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal

tertentu jika memenuhi kondisi tertentu juga. Beberapa bentuk normalisasi

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Merupakan kumpulan data yang direkam tidak ada keharusan dengan mengikuti

suatu format tertentu. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keberadaan

data saat penginputannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Pada bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu:

a. Setiap data dibentuk dalam flat file (file datar atau rata)

b. Mempunyai ketergantungan partial, yaitu suatu keadaan dimana sebagian dari

kunci digunakan sebagai kunci utama.

c. Data dibentuk dalam record dan nilai-nilai file berupa atomic value, yaitu

berupa nilai yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

d. Tidak ada atribut yang berulang atau bernilai ganda (multivalue)

24

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Pada bentuk normal kedua mempunyai ciri yaitu:

a. Tidak memiliki ketergantungan parsial.

b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

c. Memiliki hubungan transitif (menjadi atribut biasa pada suatu relasi tapi

menjadi kunci pada relasi lain).

d. Atribut bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama (primary key)

sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan field-

field kunci.

e. Field kunci harus unik dan dapat mewakili atribut yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Relasi haruslah berada dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan

primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain bahwa semua

atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara

menyeluruh.

5. Boyce-Code Normal Form (BCNF)

BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga, untuk

menjadi BCNF, relasi harus berada dalam bentuk normal kesatu dan setiap

atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.

6. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)

Jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan multivalue

dan juga ketergantungan fungsional.

25

7. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)

Disebut juga PJNF (Project Join Normal Form) dari 4NF dilakukan dengan

menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.

2.2.4 Sruktur Kode

Menurut Baridwan (2013:60) “Dalam penyusunan sistem informasi

akuntansi, kode mempunyai peranan yang penting. Hamper dalam setiap formulir dan

catatan dignakan kode, karena dengan kode ini, penyimpanan maupun proses data

akan dapat dilakukan dengan lebih mudah”.

Ada beberapa macam kode yang digunakan menurut Baridwan (2013:61)

yaitu :

1. Kode Dengan Huruf (Alphabetic)

Kode dapat dibuat dengan menggunakan huruf. Ada berbagai macam cara dapat

digunakan untuk memberikan kode dengan huruf yaitu:

a. Dengan Singkatan (Mnemonic)

Kode huruf yang merupakan singkatan dapat dilihat sedemikian rupa sehingga

memberikan arti yang jelas bagi yang membaca kode itu.

Contoh : Kode Al untuk Aktiva Lancar sehingga untuk Kas yaitu AL Kas Kode

Yog untuk Yogyakarta JKT untuk Jakarta

2. Dengan Kombinasi beberapa Abjad

Prinsipnya adalah sama dengan cara yang dipakai dalam pemberian kode dengan

angka yang menggunakan cara kode kelompok, dimana letak dari setiap abjad

mempunyai arti.

26

a. Kode Dengan Angka (Numeric)

Pada umumnya kode yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi dalam

suatu perusahaan adalah dengan menggunakan angka. Kode yang diberikan

dapat dibuat dengan berbagai macam cara seperti :

3. Urut nomor

Pemberian kode dengan angka yang urut dari nomor yang kecil ke nomor yang

besar merupakan cara pemberian kode paling sederhana.

4. Kode Blok

Dalam cara ini kode diberikan dengan membuat blok angka untuk setiap

klasifikasi.

Contoh:

Blok Kelompok

1000 – 1999 Aktiva

2000 – 2999 Pasiva

5. Kode Kelompok

Kode grup merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode

mempunyai arti.

Contoh : XX – XXX – XX

Pusat Pertanggungjawaban

Kelompok Biaya

Rincian Biaya Kelompok

27

6. Kode Kelompok Desimal

Digunakan untuk beberapa digit kode, dimana setiap digit dipakai untuk kode dari

kelompok, golongan, subgolongan dan jenis rekening dimulai dari angka 0 (nol)

sampai dengan 9 (sembilan) atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari

banyaknya kelompok.

Contoh : 00. Aktiva Lancar

00.100 Kas

00.200 Piutang Dagang

01. Aktiva Tetap

01.100 Tanah

01.200 Gedung