bab ii konsep dasar -...

35
5 BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Dasar Keluarga 1. Pengertian. Banyak ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat . Berikut akan diuraikan pengertian keluarga: a. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatn perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya (BKKBN, 1999). b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga beserta beberapa orang anggotanya yang terkumpul dan tinggal dalam satu tempat karena pertalian darah, ikatan perkawinan, atau adopsi yang satu sama lainnya saling tergantung dan beriteraksi ( Depkes RI, 1988 ). c. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan ( Bailon dan Maglaya, 1989 ).

Upload: vuongthuy

Post on 03-Mar-2019

258 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

5

BAB II

KONSEP DASAR

A. Konsep Dasar Keluarga

1. Pengertian.

Banyak ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan

perkembangan sosial masyarakat . Berikut akan diuraikan pengertian

keluarga:

a. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatn

perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual

dan materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan

yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat

serta lingkungannya (BKKBN, 1999).

b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga beserta beberapa orang anggotanya yang terkumpul dan

tinggal dalam satu tempat karena pertalian darah, ikatan perkawinan,

atau adopsi yang satu sama lainnya saling tergantung dan beriteraksi (

Depkes RI, 1988 ).

c. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan

mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain

dan di dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu kebudayaan ( Bailon dan Maglaya, 1989 ).

Page 2: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

6

d. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,

mental, emosional, serta social dari tiap anggota keluarga ( Duvall dan

Logan, 1986 ).

e. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan

tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan

emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari

keluarga

(Friedman,

1998).

2. Tipe / Bentuk keluarga ( Murwani, 2007 )

a. Keluarga inti ( Nuclear family ) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anak-anak. .

b. Keluarga besar ( Exstended family ) yaitu keluarga inti ditambah

dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara

sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c. Keluarga berantai ( serial family ) yaitu keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu

keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda ( single family ) yaitu keluarga yang terjadi

karena perceraian atau kematian.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

7

e. Keluarga berkomposisi ( Composite ) yaitu keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga kabitas ( Cahabitation ) yaitu dua orang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

3. Tugas keluarga

Menurut Murwani( 2007 ) ada lima tugas keluarga dalam bidang

kesehatan, yaitu mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap

anggotanya, menganbil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat,

memberikan perawatan kepada kepada anggota keluarga yang sakit dan

tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang

terlalu muda, mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan

kesehatan perkembangan kepribadian anggota keluarga, mempertahankan

hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas kesehatan yang ada.

Pada dasarnya ada delapan tugas pokok keluarga, yaitu : pemeliharaan

fisik keluarga dan para anggotanya, pemeliharaan sumber – sumber daya

yang ada dalam keluarga, pembagian tugas masing –masing anggotanya

sesuai kedudukan masing – masing, sosialisasi antara anggota keluarga,

pengaturan jumlah keluarga, pemeliharaan ketertiban anggota

keluarga,penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas,

dan membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

Page 4: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

8

4. Peran Keluarga

a. Peran Formal Keluarga

1) Peran Parental

Peran parental adalah peran dasar yang membentuk posisi

sosial, yaitu suami sebagai ayah dan istri sebagai ibu. Menurut

Murwani ( 2007 ) ada delapan peran parental. Peran – peran

tersebut yaitu : peran sebagai provider ( penyedia ), peran sebagai

pengatur rumah tangga, peran perawatan anak, peran sosialisasi

anak, peran rekreasi, peran saudara ( kinship ) atau peran

mmelihara hubungan keluarga paternal dan maternal, peran

terapeutik ( memenuhi kebutuhan afektif pasangan), dan peran

seksual.

2) Peran Perkawinan

Kebutuhan bagi pasangan memlihara suatu hubungan

perkawinan yang kokoh itu sangat penting. Anak – anak terutama

dapat mempengaruhi hubungan perkawinan, menciptakan situasi

dimana suami dan istri membentuk suatu koalisi dengan anak.

Memelihara suatu hubungan perkawinan yang memuaskan

merupakan salah satu tugas perkembangan yang vital dari keluarga.

3) Peran informal

a) Pengharmonis : menengahi perbedaan yang terdapat diantara

para anggota, menghibur dan menyatukan kembali perbedaan

pendapat.

Page 5: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

9

b) Inisiator – kontributor : mengemukakan dan mengajukan ide –

ide baru atau cara – cara mengingat masalah – masalah atau

tujuan – tujuan kelompok.

c) Pendamai ( compromiser ) : merupakan salah satu bagian dari

konflik dan ketidaksepakata, pendamai menyatakan kesalahan

posisi dan mengakui kesalahannya, atau menawarkan

penyelesaian “ setengah jalan”.

d) Perawat keluarga : orang yang terpanggil untuk merawat dan

mengasuh angota keluarga lain yang membutuhkannya.

e) Koordinator keluarga : mengorganisasi dan merencanakan

kegiatan – kegiatan keluarga, berfungsi mengangkat keterikatan

/ keakraban.

5. Fungsi Keluarga

Friedman ( 1986 ) mengidentifikasikan lima fungsi dasar keluarga, yaitu:

a. Fungsi afektif.

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga,

yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna

untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan

fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh

anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim

yang positif. Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan

fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep

diri yang positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam

Page 6: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

10

melaksanakan fungsi afektif adalah ; saling mengasuh, cinta kasih,

kehangatan, saling menrima, saling mendukung, saling menghargai,

dan ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses

identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota

keluarga.

b. Fungsi sosial.

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang

dilalui individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar

berperan dalam lingkungan social ( Friedman, 1986 ). Keberhasilan

perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau

hubungan antar anggota keluarga yang diujudkan dalam sosialisasi.

Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma – norma, budaya dan

perilaku melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga.

c. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan

menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga

berencana maka fugsi ini sedikit terkontrol.

d. Fungsi Ekonomi.

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan seluruh anggota keluarg, seperti kebutuhan akan makan,

pakaian, dan tempat untuk berlindung ( rumah ).

Page 7: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

11

e. Fungsi Perawatan Kesehatan.

Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan

kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau

merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam

memberikan asuhan kesehatan mempengaruhai status kesehatan keluarga.

Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan pemeliharaan kesehatan

dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga

yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan

masalah kesehatan keluarga. Adapun tugas kesehatan keluarga

(Friedman, 1998) adalah ; mengenal masalah kesehatan, membuat

keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberi perawatan pada

anggota keluarga yang sakit, mempertahankan atau menciptakan suasana

rumah yang sehat dan mempertahankan hubungan dengan

(menggunakan) fasilitas kesehatan masyarakat.

6. Keperawatan Kesehatan Keluarga

a. Definisi

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatn kesehatan

masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit

atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui

perawatan sebagai saran / penyalur ( Murwani 2007 ).

b. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan

1) Keluarga sebagai unit utama masyarakat da merupakan lembaga

yang menyangkut kehidupan masyarakat.

Page 8: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

12

2) Keliarga sebagai suatu kelompok yang dapat

menimbulkan,mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah

– masalah kesehatan dalam kelompoknya.

3) Masalah – masalah keshatan dalam keluarga saling berkaitan, dan

apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan

akan berpengaruh terhadap anggotakeluarga yang lain.

4) Dalam memelihara kesehatan angota keluarga sebagai individu (

pasien ), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan

dalam memelihara keshatan para anggotanya.

5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk

berbagai upaya kesehatan masyarakat.

7. Tahap Perkembangan Keluarga.

Menurut Duval (1997)

a. Keluarga dengan anak usia dewasa awal .

Tugas perkembangan keluarga saat ini antara lain :

1) Menahbah anggota keluarga dengan kehadiran anggota

keluarga yang bsru melalui pernikahan anak yang telah berusia

dewasa.

2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.

3) Menyiapkan datangnya proses penuaan termasuk timbulnya

masalah – masalah kesehatan.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

13

B. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Penyakit tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang

disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang masuk melalui saluran

pernafasan,pencernaan dan luka terbuka pada kulit (Price, 1996).

Tuberkulosis adalah penyakit infeksius yang ditularkan dari orang ke

orang melalui udara yang mengandung basil mycobacterium tuberculosis

(Suddarth, 2001)

TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC

(mycobacterium tuberculosis). Sumber penularan adalah penderita TBC, pada

waktu batuk atau bersin penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk

droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di

udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi jika

droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan (Depkes RI, 2002).

Dari pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tuberkulosis

adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh mycobacterium

tuberkulosis yang masuk kedalam saluran pernafasan melalui droplet yang

mengandung kuman mycobacterium tuberkulosis yang kemudian bisa

menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem pencernaan, dan

luka terbuka pada kulit.

Karakteristik kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu

tahan asam pada pewarnaan sehingga disebut sebagai bakteri tahan asam

(BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat

Page 10: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

14

bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab (Depkes RI,

2002).

Pada jaringan tubuh kuman TBC berbentuk batang halus berukuran 3 x 0,5

um, dapat juga terlihat seperti berbiji – biji. Kuman TBC tumbuh secara aerob

obligat, energi didapat dari oksidasi senyawa karbon yang sederhana.

Pertumbuhan kuman ini lambat, waktu pembelahan sekitar 20 jam, suhu

optimum pertumbuhan 37 derajat celcius. Pada perbenihan pertumbuhan

tampak setelah 2 – 3 minggu.

Daya tahan kuman TBC lebih besar apabila dibandingkan dengan kuman

lainnya karena sifatnya hidrofobik permukaan sel. Dengan fenol 5%

diperlukan waktu 24 jam untuk membunuh mycobacterium tuberkulosis. Pada

sputum kering yang melekat pada debu dapat tahan hidup selama 8 -10 hari.

Pengaruh pemanasan daya tahannya sama dengan kuman lainnya, jadi dengan

pasteurisasi kuman TBC ini dapat dibunuh

( Staf pengajar FK UI, 1994).

Page 11: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

15

2. Anantomi dan fisiologi

a. Anatomi

( Suddarth, 2001)

Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar thoraks yang

merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan.

Ventilasi membutuhkan gerakan dinding sangkar dan dasarnya yaitu diafragma.

Efek dari gerakan ini adalah secara bergntin meningkatkan dan menurunkan

kapasitas dada. Ketika kapasitas dalam dada meningkat, udara masuk melalui

trakhea(inspirasi), karena penurunan tekanan didalam, dan mengembangkan paru.

Ketika dinding dada dan diafragma kembali ke ukuranyya semula ( ekspirasi ),

Page 12: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

16

paru – paru yang elastis tersebut mengempis dan mendorong udara keluar melalui

bronkus dan trakhea.

Bagian terluar dari paru – paru dikelilingi oleh membran halus, licin, yaitu

pleura yang juga meluas untuk membungkus dinding interior thoraks dan

permukaan superior diafragma. Pleura parietalis melapisi thoraks dan pleura

viseralis melapisi paru – paru. Antar kedua pleura ini terdapat ruang yang disebut

spasium pleura yang mengandung sejumlah kecil cairan yang melicinkan

permukaan dan memungkinkan keduanya bergeser dengan bebas selama ventilasi.

Mediastinum adalah dinding yang membagi rongga thoraks menjadi dua

bagian. Mediastinum terbentuk dari du lpisan pleura. Semua struktur thoraks

kecuali paru- paru terletak antara kedua lapisan pleura.

Setiap paru dibagi menjadi lobus – lobus. Paru kiri terdiri atas lobus

bawah dan atas, sementara paru kanan mempunyai lobus atas, tengah dan bawah.

Setiap lobus lebih jauh dibagi lagi menjadi dua segmen yang dipisahkan oleh

fisura yang merupakan perluasan pleura.

Didalam setiap lobus paru terdapat beberapa divisi – divisi bronkus.

Pertama adalah bronkus lobaris (tiga pada paru kanan dan dua pada paru kiri).

Bronkus lobaris dibagi menjadi broonkus segmental ( 10 pada paru kanan dan 8

pada paru kiri ). Bronkus segmental kemudian dibagi lagi menjadi bronkus sub

segmental. Bronkus ini dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki arteri, limfatik

dan syaraf.

Bronkus sub segmental kemudian membentuk percabangan menjadi

bronkiolus yang tidak mempunyai kartilago dalam dindingnya.bronkiolus

Page 13: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

17

membantu kelenjar sub mukosa yang memproduksi lendir yang membentuk

selimut tidak terputus untuk lapisan bagian dalam jalan nafas.Bronkus dan

bronkiolus juga dilapisi se – sel yang permukaannya dilapisi oleh silia dan

berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan benda asing menjauhi paru – paru

menuju laring.

Bronkiolus kemudian membentuk percabangan menjadi bronkiolus

terminalis yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia.bronkiolus terminalis

kemudian menjadi bronkiolus respiratori yang di anggap menjadi saluran

tradisional antara jalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas.Bronkiolus

respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolus dan sakus alveolar

kemudian alveoli. Pertukaran oksigan dan karbon dioksida terjadi dalam alveoli.

Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli. Terdapat juga jenis sel – sel

alveolar yaitu tipe I adalah sel membentuk dinding alveolar. Sel – sel alveolar tipe

II adalah sel-sel yang aktif secara metabolik, menskresi surfaktan, suatu fosfolipid

yang melapisi permukaan dalam dan mencegah agar alveolar tidak kolaps. Sel

alveoli tipe III adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagosit besar yang

memakan benda asing seperti lendir dan bakteri, bekerja sebagai mekanisme

pertahanan yang penting.

( Suddarth, 2001).

b. Fisiologi

Fungsi sistem pernafasan adalah untuk memungkinkan pengambilan

oksigen dari udara ke darah dan memungkinkan karbondioksida terlepas dari

darah ke udara bebas. Oksigen yang terdapat di udara dan sistem pernafasan

Page 14: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

18

dibentuk melalui suatu cara sehingga udara dapat masuk ke paru-paru. Disana

terdapat tiga proses utama dalam pernafasan yang meliputi ventilasi, pertukaran

gas dan transportasi oksigen (perfusi ).

1) Ventilasi

Ventilasi adalah pergerakan udara masuk dan keluar dari paru. Udara

masuk dan keluar dari paru karena terdapat perbedaan tekanan antara

intrapulmonal ( tekanan intraalveoli dan tekanan intrapleura ) dengan

tekanan atmosfir. Bila tekanan intrapulmonal lebih rendah dari tekanan

atmosfir maka udara akan masuk mmenuju ke paru, disebut inspirasi,

bila tekanan intrapulmonal lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka udara

akan bergerak keluar dari paru ke atmosfir, disebut ekspirasi.

a) Inspirasi

Inspirasi adalah masuknya udara ke dalam paru merupakan proses

aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot inspirasi. Kerja otot-

otot inspirasi menyebabkan pengembangan dada dan paru sehingga

tekanan intrapulmonal menurun di bawah tekanan atmosfir maka

udara dari atmosfir akan masuk ke dalam paru.

b) Ekspirasi

Ekspirasi adalah keluarnya udara dari dalam paru. Ekspirasi terjadi

bila tekanan intrapulmonal melebihi tekanan atmosfir. Ekspirasi

merupakan proses pasif akibat dari relaksasi otot-otot inspirasi.

Relaksasi oto-otot inspirasi menyebabkan thoraks dan tulang iga

bergerak ke bawah menekan jaringan paru. Disamping itu, pada

Page 15: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

19

akhir inspirasi jaringan paru yang terengang akan kembali ke

kedudukan semula karena adanya recoil paru.

2) Pertukaran gas

Pertukaran gas meliputi :

a) Pengangkutan oksigen

Oksigen yang berdifusi dari alveoli ke darah kapiler paru akan

diangkat ke seluruh tubuh melalui interaksi kerja jantung, pembuluh

darah dan darah. Oksigen yang diangkut dalam darah ada dua bentuk

yaitu bentuk terlarut dan terikat secara kimia dengan hemoglobin,

pada keadaan normal, jumlah oksigen yang terlarut sangat sedikit,

sehingga pengangkutan oksigen yang lebih memegang peran adalah

dalam bentuk ikatan dengan hemoglobin.

Kemampuan hemoglobin dalam fungsinya sehingga sarana

pengangkutan oksigen antara paru dan kapiler berhubungan dengan

dua sifat penting yaitu : kemampuan hemoglobin berubah menjadi

bentuk-bentuk “oxigenated” sewaktu mengikat oksigen, prosesnya

disebut oksigenasi dan hasil akhirnya terbentuk oksihemoglobin ( Hb

+ O2 HbO2 ). Kemampuan hemoglobin untuk melepas kembali

oksigen di kapiler jaringan melalui proses deoksigenasi, menjadi

bentuk “deoxigenated” adalah deoksinemoglobin ( HbO2 Hb+O2 )

Hemoglobin dikatakan tersaturasi penuh dengan oksigen

apabila seluruh hemoglobin dalam tubuh berkaitan secara maksimal

Page 16: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

20

dengan oksigen. Faktor terpenting yang menentukan saturasi Hb-O2

adalah tekanan oksigen dalam darah.

b) Pengangkutan karbondioksida

Karbondioksida yang dihasilkan oleh metabolisme sel jaringan

akan berdifusi ke dalam darah dan diangkat dalam tiga bentuk yaitu

terlarut, terikat dengan hemoglobin atau protein plasma dan sebagai

ion bikarbonat.

3) Transportasi oksigen

Difusi didalam paru terjadi karena perbedaan konsentrasi gas yang

terdapat di alveoli dan kapiler paru. Oksigen mempunyai konsentrasi

yang meningkat di alveoli dibanding di kapiler paru, sehingga oksigen

akan berdifusi dari alveoli ke kapiler paru sebaliknya karbondioksida

mempunyai konsentrasi yang meningkat di kapiler paru dibanding di

alveoli sehingga karbondioksida akan berdifusi dari kapiler paru ke

alveoli. Pengangkutan oksigen dan karbondioksida oleh sistem

peredaran darah, dari paru ke jaringan sebaliknya, disebut transportasi

dan pertukaran oksigen dan karbondioksida darah pembuluh darah

kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan disebut difusi.

Respirasi dalam adalah proses metabolik intrasel yang terjadi di

mitokondria, meliputi penggunaan oksigen dan produksi

karbondioksida selama pengambilan energi dan bahan-bahan nutrien.

Page 17: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

21

3. Etiologi

Kebanyakan infeksi TB terjadi melalui udara yaitu melalui inhalasi droplet

yang mengandung basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.

Saluran pencernaan merupakan tempat masuk utama bagi jenis

mycobacterium bovin yang penyebarnnya melalui susu sapi yang

terkontaminasi (Price, 1996).

Agen penyebab terjadinya tuberculosis adalah mycobacterium

tuberculosis, kuman ini berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu

tahan terhdap asam pada pewarnaan.Kuman TBC cepat mati dengan sinar

matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang

gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lma

selama beberapa tahun

(Depkes RI, 2002).

4. Patofisiologi

Individu rentan menghirup basil tuberculosis dan menjadi terinfeksi.

Masukny kuman tuberculosis ke dalam tubuh selalu menimbulkan penyakit,

infeksi oleh virulensi dan banyaknya basil tuberculosis serta daya tahan tubuh

manusia. Basil tuberculosis masuk ke dalam paru melalui udara, dengan

masuknya basil tuberkulosa maka akan terjadi eksudasi dan kondolasi yang

terbatas. Bakteri tuberculosis dipindahkan melalui jalan napas ke alveoli

tempat dimana mereka berkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri. Basil

Page 18: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

22

juga dipindahkan melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh

lainnya (ginjal, tulang, korteks serebri) dan area paru-paru lainnya (lobus atas)

Sistem imun tubuh berespon dengan melakukan reaksi inflamasi.Fagosit

(neutrofil dan makrofag) menelan banyak bakteri,limfosit spesifik tuberculosis

menghancurkan basil dan jaringan normal.Reaksi jaringan ini mengakibatkan

penumpukan eksudat dalam alveoli memyebabkan pneumonia.Infeksi awal

biasanya terjadi 2 sampai 10 minggu setelah pemajanan.

Masa jaringan baru yang disebut granulomas yang merupakan gimpalan

basil yang masih hidup dan yang sudah mati dikelilingi oleh makrofag

membemtuk dinding protektif. Granulomas diubah nenjadi massa jaringan

fibrosa. Bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut tiberkel ghon. Bahan

(bakteri dn makrofag ) menjadi nekrotik membentuk masa seperti keju. Massa

ini dapat mengalami klasifikasi membemntuk sekat kolagenosa. Bakteri

menjadi dorman tanpa perkembangan penyakit aktif (Suddarth, 2001).

Setelah pemajanan dan infeksi awal individu dapat mengalami penyakit

aktif karena gangguan atau respon yang tidak adekuat dari respon sistem

imun. Penyakit aktif dapat juga terjadi dengan infeki ulang dan aktifasi bakteri

dorman. Dalam kasus ini tuberkel ghan memecah melepaskan bahan seperti

keju kedalam bronki. Bakteri kemudin tersebar diudara mengakibatkan

penyebaran penyakit lebih jauh. Tuberkel yang memecah menyembuh

membentuk jaringan parut. Paru terinfeksi menjadilebih membengkak

mengakibatkan terjadinya bronkopneumoni lebih lanjut, pembentukan

tuberkel dan seterusnya, kecuali proses tersebut dapat dihentikan.

Page 19: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

23

Penyebaranyya dengan lambat mengarah ke bawah ke hilum paru-paru dan

kemudian meluas ke lobus yang berdekatan. Proses mungkin berkepanjangan

yang ditandai dengan remisi lama ketika penyakit dihentikan diikuti dengan

periode aktivitas yang diperbaharui, hanya sekitar 10% yang awalnya

terinfeksi mengalami penyakit aktif ( Price, 1996).

Page 20: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

24

5. Pathways

Mycobacterium tuberkulosa Terhirup individu rentan Tuberkulosis paru

- Batuk berdarah ( hoemapysis ) - Broncietasis, fibrosis pada paru ini merupakan akibat

penyakit TBC yang meluas.

1. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalalah kesehatan

2. Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang cepat.

3. Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan.

5. Ketidak mampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Pe↑ produksi sputum Batuk Inflamasi pada laring Inflamasi pada

mukosa Akumulasi sputum Droplet Resti komplikasi Pe↑ asam lambung di jalan nafas Resiko - Batuk berdarah Mual + muntah nafas tidak efektif terjadi penularan- - kerusakan jarigan paru - Kematian Anoreksia - Dan lain – lain

Obstruksi jalan Nutrisi kurang Dari kebutuhan Nafas tubuh

Resti pola nafas Tidak efektif

Resiko terjadi penularan

Resti bersihan jalan nafas tidak efektif

Page 21: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

25

6. Manifestasi Klinis

Gambaran klinis tuberculosis mungkin belum muncul pada infeksi awal

dan mungkin tidak akan pernah timbul bila tidak terjadi infeksi aktif. Bila

timbul infeksi aktif klien biasanya memperlihatkan gejala : batuk purulen

produktif disertai nyeri dada, demam (biasanya pagi hari ), malaise, keringat

malam, gejala flu, batuk darah, kelelahan, hilang nafsu makan dan penurunan

berat badan (Corwin, 2001).

Gejala umum tuberkulosis paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan

atau tanpa sputum, mlise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah

(Mansjoer, 1999).

Gejala utama pada tuberkulosis menurut Depkes RI, 2002 adalah batuk

terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih.Sedangkan gejala

tambahan yang sering dijumpai adalah demam, batuk darah, nyeri dada,

malaise, anoreksia, berat badan menurun, berkeringat malam.

7. Penatalaksanaan

1. Pengobatan

Tujuan terpenting dari tatalaksana pengobatan tuberkulosis adalah

mencegah resistensi dan mencegah terjadinya komplikasi. Jenis dan

dosis OAT menurut Depkes RI, 2002 :

a. Isoniazid (H)

Dikenal dengan INH bersifat bakterisid, efektif terhadap

kuman dalam keadaan metabolik aktif, yaitu kuman yang sedang

Page 22: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

26

berkembang. Efek samping yang mungkin muncul berupa

kesemutan, nyeri otot, gatal-gatal. Dosis harian yang dianjurkan

5mg/kg BB diberikan sama untuk pengobatan harian maupun

intermiten 3 kali seminggu.

b. Rifampisin (R)

Bersifat bakterisid dapat membunuh kuman semi dormand

(persisten) yang tidak dapat dibunuh oleh isoniazid. Efek samping

adalah hepatitis, mual, reaksi demam, trombositopenia. Rifampisin

dapat mengakibatkan warna merah atau jingga pada air seni dan

keringat dan itu harus diberitahukan pada kelurga atau penderita

agar tidak menjadi cemas. Dosis 10mg /kg BB diberikan sama

untuk pengobatan harian maupun intermiten 3 kali seminggu.

c. Pirazinamid (P)

Bersifat bakterisid dapat membunuh kuman yang berada

dalam sel dengan suasana asam. Efek samping pirazinamid adalah

hepatitis, atralgia. Dosis harian yang dianjurkan 25mg/kg BB,

sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu diberikan

dosis 35 mg/kg BB.

d. Streptomisin (S)

Bersifat bakterisid. Efek samping dari streptomisin adalah

nefrotoksik dan kerusakan nervus kranialis VIII yang berkaitan

dengan keseimbangan dan pendengaran. Dosis harian 15 mg/kg

Page 23: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

27

BB sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu

digunakan dosis yang sama.

e. Ethambutol (E)

Bersifat bakteriostatik, ethmbutol dapat menyebabkan

gangguan penglihatan berupa berkurangnya ketajaman penglihatan,

buta warna merah dan hijau. Dosis harian yang dianjurkan 15

mg/kg BB sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu

digunakan dosis 30 mg/kg BB.

2. Pembedahan

Dilakukan jika pengobatan tidak berhasil yaitu dengan mengangkat

jaringan paru yang rusak, tindakan ortopedi untuk memperbaiki

kelainan tulang, bronskoskopi untuk mengangkat polip granulomatosa

tuberkulosis atau untuk reseksi bagian paru yang rusak.

3. Pencegahan

Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi basil

tuberkulosis, mempertahankan status kesehatan dengn asupan nutrisi

adekuat, isolasi jika pada analisa sputum terdapat bakteri hingga

dilakukan pengobatan, pemberian imunisasi BCG untuk meningkatkan

daya tahan tubuh terhadap infeksi oleh basil tuberkulosis virulen.

8. Komplikasi TBC

Komplikasi yng sering muncul pada penderita tuberkulosis paru antara

lain :

Page 24: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

28

1. Perdarahan dari saluran pernafasan bagian bawah yang dapat

mengakibatkan kematian karena syok hipolemik atau tersumbatnya

jalan nafas.

2. Penyebaran infeksi ke organ lain.

Misal : otak, jantung, persendian, ginjal.

9. Pengkajian Fokus

a. Identifikasi data meliputi nama keluarga, alamat keluarga, type keluarga,

suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga, aktifitas rekreasi dan

komposisi keluarga.

b. Riwayat dan tahap perkembangan

Meliputi tahap perkembangan keluarga saat ini, sejauh mana keluarga

memenuhi tugas – tugas perkembangan keluarga yang sesuai dengan tahap

perkembangan saat ini, riwayat keluarga inti, riwayat keluarga

sebelumnya.

c. Pengkajian lingkungan

.Data lingkungan meliputi karakteristik rumah, karakteristik lingkungan

dan komunikasi tempat tinggal yang lebih luas, mobilitas geografi

keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, dan

system pendukung keluarga.

d. Struktur keluarga

Meliputi pola – pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,

struktur peran , dan nilai atau norma keluarga.

Page 25: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

29

e. Fungsi keluarga

Meliputi fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan, dan

fungsi ekonomi.

f. Koping keluarga

Meliputi kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor, strategi

kopng yang digunakan, strategi adaptasi disfungsional.

g. Pemeriksaan fisik pada penderita TBC

1) Inspeksi

Tubuh kelihatan kurus, postur tuuh cenderung membungkuk,

tampak lemah, Muka pucat , Pasien tampak gelisah, Batuk – batuk ,

Sesak nafas

2) Palpasi

Dada : untuk mengetahui perkembang paru kanan / kiri seimbag

atau tidak.

Cara : pasien disuruh mengucapkan angka 77 dan tangan perawat

di letakkan di atas dada pasien sambil membedakan

gerakan paru kana dan kiri.

3) Perkusi

Dada : suara perkusi pakak

4) Auskultasi

Didapat tanda ronchi, adanya sekret menimbulkan suara tambahan

ronchi / kering.

Page 26: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

30

h. Pemeriksaan penunjang pada penderita TBC

1) Pemeriksaa radiologi biasanya ditemukan

a) Bayangan lesi radiologik yang terkletak pada paru

b) Bayangan yang berawan (adanya bayangan yang memutih)

2) Pemeriksaan bakteriologi ( sputum )

BTA dilakukan untuk memperkuat diagnosa tuberkulosis aktif

dan memperkirakan tingkat infeksinya,ini dilakukan selama dalam 3

hari berturut - turut. Hasil positif dilaporkan secara kwantitatif,

biasanya digunakan skala bronkhosrst,yaitu :

+ apabila terdapat 10 kuman setelah pemeriksaan 15

menit

+ + apabila terdapat 20 kuman dalam 10 lapangan

penglihatan

+ + + apabila terdapat sampai 60 kuman dalam 10

lapangan penglihatan

+ + + + apabila terdapat sampai 120 kuman dalam 10

lapangan penglihatan

+ + + + + apabila terdapat lebih dari 120 kuman dalam 10

lapangan penglihatan.

3). Tes tuberkulin

Tuberkulin yang asli disebut old tuberculin (OT) dibuat dari

filtrate pekat dari perbenihan kuman tuberculosis pada kaldu gliserin

yang telah ditumbuhkan selama 6 minggu. Dosis tuberculin biasanya

Page 27: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

31

dimulai dengan yang paling rendah, 1 TU yang disuntikkan pada

lengan secara intrakutan sebanyak 0,1ml. Apabila hasil negative dapat

dicoba dengan kekuatan yang lebih tinggi 5 TU. Pada hospes yang

sangat peka dapat terjadi reaksi lokal dan nekrosis dan juga

merangsang kambuhnya infeksi yang lama. Reaksi tuberculin akan

negative apabila orang belum pernah kontak dengan kuman

mycobakterium. Pada orang yang telah terkena infeksi primer akan

terlihat reaksi setelah 48-72 jam berupa kemerahan dan indurasi. Tes

tuberkulin baru positif setelah infeksi 4-6 minggu.

C. Proses Keperawatan Keluarga

1. Pengkajian keluarga

Friedman (1998) membagi proses pengkajian keperawatan keluarga

kedalam tahap – tahap meliputi :

a. Identifikasi data

1) Data keluarga

Daftar nama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah serta

alamat tiggal keluarga. Apabila ada yang tinggal dalam satu rumah

dengan pebderita TB. Paru maka orang tersebut beresiko tertular 2

kali lebih besar daripada orang yang tidak tinggal serumah dengan

penderita TB. Paru.

Page 28: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

32

2) Komposisi keluarga

Dilakukan pengidentifikasian penyakit TB. Paru dimulai dari

anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai

dengan urutan usia dari yang tertua dikarnakan penyakit TB. Paru

mudah menular pada anggota keluarga:

a) Umur penderita TB. Paru seringkali berasal dari usia produktif

( 15 – 50 tahun ). Angka tertinggi pada wanita ditemukan pada

usia 40 -50 tahun (Doengoes, 1999 ).

b) Jenis kelamin, insiden tertinggi pada laki – laki dan bukan kulit

putih ( doengoes, 1999). Pada wanita angka prevalensinya

masih lebih rendah dan meningkat juga lebih sedikit

dibandingkan laki – laki

(Crofton, 1999).

3) Tipe keluarga

Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga generasi apakah ada

ang menderita TB. Paru.

4) Latar belakang budaya

Status kesehatan yang buruk (alkoholisme, perokok), tinggal

dilingkungan yang padat penduduk dan kumuh, kebiasaan makan

sepiring berdua, penggunaan tempat pelayanan kesehatan secara

berkala

(Depkes, 2002)

Page 29: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

33

5) Pola spiritual

Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama yang aktif

diikuti.

6) Status kelas sosial

a) Penghasilan keluarga

Keluarga yang berpenghasilan kurang atau kepala keluarga

yang tidak mampu bekerja lagi, pendapatannya menurun dan

akan mempengaruhi dalam pemenuhan gizi keluarga.

Akibatnya daya tahan tubuh anggota keluarga rndah sehingga

kemungkinan terserang TB. Paru sangat besar. Faktor yang

mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita TB.

Paru adalah daya tahan tubuh yang rendah

(Crofton, 1999).

b) Pendidikan

Keadaan ekonomi yang rendah sangat berkaitan dengan

masalah pendidikan, ketidakmampuan keluarga dalam

mengatasi masalah yang mereka hadapi dan kurangnya

pengetahuan tentang masalah TB. Paru membuat keluarga tidak

mampu merawat penderita dengan baik yang mengakibatkan

kondisi penyakit bertambah buruk dan timbul komplikasi.

7) Aktivitas rekreasi keluarga

Page 30: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

34

Aktivitas yang dilakukan bersama – sama dengan keluarga, frekuensi

aktivitas anggota keluarga dan penggunaan waktu senggang secara

bersama – sama.

b. Tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan setiap anggota keluarga dari yang usia bayi

sampailamjut usia.

2) Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat kesehatan dalam keluarga adakah anggota keluarga yang

pernah menderita penyakit kronis, penyakit menular atau penyakit

yang sifatnya herediter misalnya diabetes, hipertensi, hepatitis serta

bagaimana perawatan dari keluarga, pengobatan tindakan medis

yang telah diberikan.

c. Data lingkungan

1) Karakteristik rumah

Lingkungan perumahan yangkumuh, berdebu, kurang ventilasi,

penerangan yang kurang, keadaan kamar tidur yang pengap karena

sinar matahari tidak masuk, kasur yang tidak pernah dijemur

merupakan faktor – faktor yang menyebabkan kuman tuberkulosis

mudah menyebar dan menular.

2) Macam lingkungan tempat tinggal

Tinggal ditempat yang padat penduduk dan kumuh (Depkes, 2002).

3) Karakteristik hubungan dengan tetangga dan masyarakat penderita

Penderita TB. Paru cenderung merasa rendah diri dalam pergaulan.

Page 31: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

35

4) Mobilitas geografis keluarga

Status rumah yang dihuni keluarga apakah rumah sendiri atau

menyewa, sudah berapa lama tinggal didaerah tersebut dan pindah

dari daerah mana.

5) Interaksi keluarga dengan masyarakat

a) Fasilitas sosial dan kesehatan

Fasilitas kesehatan yang tidak memadai dan tidak terjangkau

menjadi kendala dalam kelangsungan pengobatan penderita

TB. Paru.

b) Fasilitas transportasi

Transportasi merupakan sarana yang penting dan sangat

diperlukan agar penderita mendapatkan pelayanan kesehatan

dengan segera. Ketiadaan sarana transportasi menjadikan

penderita enggan untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan

sehingga memperburuk keadaan.

6) Sistem pendukung dalam keluarga

Dalam keberhasilan pengobatan TB. Paru diharapkan dari keluarga

ada yang menjadi pengawas minum obat.

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi

Menjelaskan cara berkomunikasi anta anggota keluarga, sistem

komunikasi yang digunakan, efektif atau tidaknya komunikasi

dalam keluarga.

Page 32: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

36

2) Struktur peran

Apakah anggota keluarga sudah menjalankan peranyya dalam

keluarga dengan baik sesuai dengan fungsinya. Seorang penderita

TB. Paru akan mengalami perubahan kapasitas fisik dalam

melaksanakan peran.

3) Struktur kekuatan keluarga

Sejauh mana keluarga mampu mengambil keputusan dengan tepat

dalam mengatasi masalah TB. Paru yang ada dikeluarga.

4) Nilai dan norma keluarga

Persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan yang terjadi di

keluarga dalam hal ini TB. Paru.

e. Fungsi keluarga

1) Fungsi perawatan kesehatan

a) Keluarga mengenal masalah kesehatan

b) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat

c) Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga

yang sakit.

d) Keluarga mampu memodifikasi dan memelihara lingkungan

untuk menunjang kesehatan.

e) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan

yang ada.

Page 33: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

37

f. Koping keluarga

1) Stressor yang sering muncul dalam keluarga

2) Respon keluarga terhadap stressor

3) Koping yang digunakan dalam mengatasi stressor

2. Diagnosa keperawatan keluarga

a. Bersihan jalan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TB. Paru

b. Resiko terjadi penularan berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga memodifikasi lingkungan.

Page 34: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

38

3. Fokus Intervensi

NO Diagnosa keperawatan Tujuan Respon Standar Intervensi

1 Bersihan jalan nafas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Tujuan umum: Bersihan jalan nafas kembali afaktif Tujuan khusus:

1. keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta penyebab dari TB. Paru

2. Keluarga mengetahui komplikasi TB paru dan mengambil keputusan tepat mengenai TB paru.

Verbal Verbal Afektif

TB. Paru adalah penyakit menular yang disebabakan oleh bakteri tuberkulosis. Tanda dan gejala TB. Paru :

1. Batuk disertai dahak lebih dari 3 minggu

2. Sesak nafas dan nyeri dada

3. Berkeringat pada malam hari walau tanpa kegiatan

Komplikasi B paru adalah dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan batuk darah.

1. 1 Kaji pengetahuan keluarga

tentang pengertian, tanda dan gejala serta penyebab TB paru

Diskusikan dwngan keluarga pengertian, tanda dan gejala serta penyebab TB paru

Motifasi keluarga untuk menjelaskan kembali

Berikan pujian pada keluarga atas jawabanya

2.1 Kaji pengetahuan keluarga

tentang komplikasi TB paru 2.2 Diskusikan dengan keluarga

tentang kmplikasi TB paru 2.3 Motivasi keliarga untuk

mengambil keputusan yang tepat.

2.4 Ajarkan cara batuk efektif.

Page 35: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-itafatmawa... · hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan yang

39

Resiko terjadi penularan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkugan

3. Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang berkaitan dengan perawatan TB paru.

5. Keluarga

mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada unuk menunjang perawatan.

Verbal Psikomotor Verbal Psikomotor Vebal psikomotor

Perawatan pada penderita Tb paru dapat dengan : minum obat secara teratur, tidak meludah di sembarang tempat, menutup mulut waktu batuk dan bersin. Modifikasi lingkungan yang dapatdilakukan adalah : Mejaga kelembaban lingkungan dengan pencahayaan yang cukup dan ada ventilasi sebagai tempat pertukaran udara, makan makanan yang bergizi. Fasilitas layanan kesehtan yang dapat dimanfaatkan adalah :

1. Puskesmas 2. Dokter praktik 3. Rumah sakit

Diskusikan dengan keluarga perawatan pada penderita TB paru Motivasi keluarga untuk menjlaskan kembali

Berkan pujian atas usaha keluarga

Motivasi keluarga untuk mengawasi Tn. M minum obat.

4.1 Kaji pengetahuan keluarga

tentang cara memodifikasi lingkungan

4.2 Jelaskan pada keluarga lingkungan yang sehat untuk penderita TB paru

4.3 Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali.

5.1 Kaji pengetahuan keluarga

mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan

5.2 Jelaskan pada keluarga fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan.