bab ii kajian pustaka 2.1. kajian teori 2.1.1 ilmu...

17
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori berisi mengenai semua teori yang bersangkutan dengan penelitiaan tindakan kelas yang dibuat oleh peneliti. Kajian teori berikut akan membahas mengeni variable X (Model Pembelajaran STAD dengan media powerpoint) dan variable Y (hasil belajar IPA). Berikut uraian mengenai hasil belajar IPA dan Model Pembelajaran STAD dengan media powerpoint. 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.1.1 Pengertian IPA Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, ilmu yang mempelajari peristiwa- peristiwa alam ini (Samatowa, 2010). Menurut Abdullah (dalam Izatinkamala, 1998), IPA merupakan ilmu pengetahuan yang memaparkan informasi teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya yang saling berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lain. Ismet dan Adeng Slamet (2008) mengemukakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena-fenomena alam yang disusun melalui tahapan-tahapan metode ilmiah yang bersifat khas-khusus, yaitu penyusunan hipotesis, melakukan observasi, penyusunan teori, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan dan seterusnya”. Berdasarkan pengertian IPA yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena- fenomena alam yang disusun dan diperoleh melalui tahapan-tahapan ilmiah.

Upload: hoangtruc

Post on 28-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

Kajian teori berisi mengenai semua teori yang bersangkutan dengan

penelitiaan tindakan kelas yang dibuat oleh peneliti. Kajian teori berikut akan

membahas mengeni variable X (Model Pembelajaran STAD dengan media

powerpoint) dan variable Y (hasil belajar IPA). Berikut uraian mengenai hasil

belajar IPA dan Model Pembelajaran STAD dengan media powerpoint.

2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

2.1.1.1 Pengertian IPA

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa

Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan

dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-

peristiwa alam ini (Samatowa, 2010). Menurut Abdullah (dalam Izatinkamala,

1998), IPA merupakan ilmu pengetahuan yang memaparkan informasi teoritis

yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan

melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,

eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya yang saling berkaitan antara

cara yang satu dengan cara yang lain.

Ismet dan Adeng Slamet (2008) mengemukakan bahwa “Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari

fenomena-fenomena alam yang disusun melalui tahapan-tahapan metode ilmiah

yang bersifat khas-khusus, yaitu penyusunan hipotesis, melakukan observasi,

penyusunan teori, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan dan seterusnya”.

Berdasarkan pengertian IPA yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena-

fenomena alam yang disusun dan diperoleh melalui tahapan-tahapan ilmiah.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

6

2.1.1.2 Pembelajaran IPA SD

Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses

pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak

berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada

penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan

membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja

ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah

serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh

karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta

didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

7

untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru.

2.1.1.3 Ruang Lingkup IPA di SD

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya

dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya.

2.1.1.4 Tujuan Pelajaran IPA di SD

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut (KTSP Standar Isi 2006).

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu sikap positip dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

8

2.1.1.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SD

Ruang lingkup yang dipelajari dalam IPA dalam rangka untuk mencapai

Standar sehingga dapat mengetahui tercapainya tujuan pembelajaran dapat

ditetapkan melalui SK dan KD. Pencapaian SK dan KD didasrkan pada

pemberdayaan siswa untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, pengetahuan

sendiri yang difasilitasi oleh guru. Sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa

SD Negeri Popongan, maka akan dilakukan penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA tentang Perubahan

Lingkungan. Adapun perincian Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang

digunakan sebagai materi dalam pelaksanaan penelitian kelas IV semester II

sebagai berikut ini (KTSP 2006).

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dalam Penelitian

Kelas IV semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

11 Memahami hubungan antara

sumber daya alam dengan

lingkungan, teknlogi, dan masyarakat

11.1 Menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dengan lingkungan

11.2 Menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dengan teknologi yang

digunakan

(Permendiknas No. 22 Tahun 2006)

2.1.2 Hasil Belajar

2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2011). Menurut Gagne dalam

Suprijono, A. 2011, hasil belajar itu meliputi:

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

9

1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa.

2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang.

3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya sendiri.

4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani.

5. Sikap adalah kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Sependapat dengan Gagne, Darsono (2000) menyatakan bahwa hasil belajar

siswa merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan

pengetahuan/kognitif, ketrampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif sebagai

akibat interaksi aktif dengan lingkungan.

Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar maka dapat disimpulkan hasil

belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui proses

belajar. Baik dalam kemampuan afektif, kognitif maupun afektifnya. Dengan

mengetahui hasil belajar dapat memotivasi siswa untuk terus meningkat dalam

proses pembelajaran.

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar

Untuk mengetahui keberhasilan dalam suatu pembelajaran biasanya dapat

dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Namun tidak menutup

kemungkinan hasil belajar yang diperoleh siswa jauh dari harapan yang

diinginkan guru. Menurut Slameto (2003), hasil belajar dapat dipengaruhi oleh

dua faktor, yaitu:

a) Faktor Internal, Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa,

meliputi aspek psikologis yaitu faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi

kualitas dan kuantitas perolehan siswa misalnya tingkat kecerdasan, sikap,

bakat minimal dan motivasi siswa

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

10

b) Faktor Eksternal

1) Lingkungan Sosial, meliputi para guru, staf administrasi, dan teman-teman

sekelas dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan siswa misalnya

tingkat kecerdasan, sikap, bakat minimal dan motivasi siswa.

2) Lingkungan Non Sosial, yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung

dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan. Secara keseluruhan hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya dan digunakan oleh guru untuk menjadikan ukuran atau

kriteria dalam mencapai suatu tujuan penelitian.

2.1.3 Media Powerpoint

2.1.3.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari

kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut

Gagne dalam Arief S Sadiman (2012) menyatakan bahwa media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya belajar.

Sedangkan Gerlach & Ely dalam Anitah (2012) menjelaskan pula bahwa media

adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan,

memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual.

Menurut Arsyad (2011) media merupakan suatu alat yang dapat digunakan

untuk menyampaikan isi suatu materi pelajaran yang disampaikan oleh guru yang

berguna untuk memotivasi belajar siswa. Dari beberapa definisi tentang media

pembelajaran menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan belajar siswa yang

dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung lebih efektif sehingga

siswa lebih termotivasi untuk belajar. Pesan atau informasi dapat berupa

pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman dan sebagainya pada saat proses

penyampaian informasi dari guru ke peserta didik dapat berjalan lancar. Jadi

media pembelajaran dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

11

2.1.3.2 Media Pembelajaran Powerpoint

Program yang digunakan dalam penelitian ini adalah microsoft powerpoint.

Program ini adalah salah satu aplikasi dalam paket microsoft office. Pada

dasarnya, Microsoft Office Power Point digunakan untuk presentasi dalam

classical learning, karena Microsoft Office Power Point merupakan program

aplikasi yang digunakan untuk kepentingan presentasi. Microsoft Office Power

Point pada pola penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk

menyampaikan materi dan kontrol pembelajaran terletak pada guru. . Dengan

bantuan media powerpoint, seorang guru dapat mempresentasikan materi ajar

kepada siswa bisa lebih mudah dalam mentransformasikan ilmunya melalui

presentasi yang diberikan oleh seorang guru kepada anak didiknya di kelas.

Disamping memudahkan seorang guru menguasai kelas dan membantu anak–anak

didik untuk tetap fokus dengan apa yang diterangkan oleh seorang guru.

Sanaky (2009) menyatakan bahwa microsoft powerpoint adalah program

aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah

microsoft office program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan

bantuan LCD projector. Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak

perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam microsoft office

salah satu program komputer. Jadi pada waktu penginstalan program microsoft

officedengan sendirinya program ini akan terinstal. Hal ini akan mengurangi

beban hambatan pengembangan pembelajaran dengan komputer.

Selanjutnya menurut Daryanto (2010) Microsoft Office Power Point

merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan

Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multimedia. Di dalam

komputer, biasanya program ini sudah dikelompokan dalam program Microsoft

Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi dengan

berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang

menarik.

Menurut Sri (2009) beberapa hal yang menarik dalam powerpoint untuk

digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

12

wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai

kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur

visual, dan pengontrolan operasionalnya

Unsur visual yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-

bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah

tersedia. Unsur visual tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan

gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat

kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita

inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse.

Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan

terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol

operasinya menggunakan cara manual.

Berdasarkan penjelasan dari para ahli tentang powerpoint maka penulis

akan menggunakan media powerpoint dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Dengan menyampaikan materi yang dipresentasikan dalam slide powerpoint yang

berbentuk gambar-gambar, tulisan dan animasi yang menarik bagi siswa.

Sehingga dengan melihat setiap slide powerpoint, siswa dapat lebih memahami

materi pembelajaran yang dipelajari.

Dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan media powerpoint dalam

bentuk yang sederhana namun menarik bagi siswa. Dengan mendesain

penyampaian materi melalui gambar-gambar tentang sumber daya alam yang

menarik dengan tulisan dan animasi sederhana yang dapat menarik perhatian

siswa. Dalam penyampaian materi juga disertakan video yang berkaitan tentang

sumber daya alam agar siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan

guru. Powerpoint yang dibuat dibagi ke dalam beberapa bagian, bagian pertama

berisi tentang materi sumber daya alam dilengkapi dengan uraian materi dan video

yang berkaitan dengan sumber daya alam. Pada bagian kedua berisi tentang

kegiatan siswa, misalnya slide yang berisi tulisan “Ayo Diskusi” berarti siswa

diberi tugas untukdiskusi bersama kelompok, “Ayo Mengerjakan” beraerti siswa

diberi tugas untuk mengerjakan kusia maupun soal evaluasi secara mandiri. Dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

13

pada bagian ketiga berisi kesimpulan atau rangkuman tentang pembelajaran

sumber daya alam yang telah dipelajari.

2.1.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Powerpoint

Menurut Sanaky (2009), Microsoft powerpoint memiliki beberapa kelebihan dan

kelemahan sebagai berikut:

Keunggulan microsoft powerpoint antara lain:

1. praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas;

2. memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respons siswa

3. memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan;

4. dapat menyajikan berbagai kombinasi clipart, picture, warna, animasi dan

suara, sehingga membuat siswa lebih tertarik.

5. dapat dipergunakan berulang-ulang

Selain mempunyai kelebihan, media pembelajaran Power point juga memiliki

beberapa kelemahan, diantaranya:

1. pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki;

2. tidak semua materi dapat disajikan dengan menggunakan powerpoint;

3. membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide

yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoint sehingga

mudah dicerna oleh penerima pesan;

4. memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan teknik-teknik

penyajian (animasi) yang kompleks

2.1.4 Model Pembelajaran STAD

2.1.4.1 Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sugandi dalam Tukiran Taniredja (2011) Pembelajaran

Kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran yang memberi

kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam

tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran

secara kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada

struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

14

terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi

efektif diantara anggota kelompok.

Sedangkan menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2013) mengemukakan

pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian

strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik

agar bekerjasama dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, Sanjaya dalam

Rusman (2011) Cooperatif learning merupakan kegiatan belajar siswa yang

dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah

rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok

tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Berdasarkan pemaparan dari ketiga ahli tentang pembelajaran kooperatif

maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran dimana dalam proses pembelajaran siswa belajar secara

berkelompok. Tujuannya adalah agar siswa dapat bekerjasama dengan siswa

lainnya.

2.1.4.2 Pembelajaran STAD

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD yang dikembangkan oleh Robert

Slavin dan teman-temannya merupakan suatu model pembelajaran yang

menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling

memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna

mencapai prestasi yang maksimal. Dalam pembelajaran, siswa dibagi kedalam

kelompok-kelompok yang beranggotakan empat sampai lima anak. Dalam

pemilihan anggota kelompok haruslah secara heterogen dalam kemampuan

akademis, jenis kelamin, ras, agama maupun sukunya.

Tujuan utama dalam STAD adalah agar siswa saling bekerjasama dan

membantu dalam proses pembelajaran. Dengan menstimulus siswa agar

kelompoknya memperoleh hadiah maka siswa yang memiliki kemampuan lebih

dapat membantu anggota kelompoknya yang kurang paham dalam mempelajari

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

15

suatu materi. Keberhasilan kelompok dalam pembelajaran dinilai dari peningkatan

nilai mereka sebelum dan sesudah melaksanakan pembelakjaran. Kelompook

yang dapat meningkatkan nilai rata-rata kelompok paling tinggi adalah kelompok

yan akan diberi hadiah.

Strategi pelaksanaan/siklus aktivitas model STAD menurut Sharan dalam

Tukiran Taniredja (2011) adalah sebagai berikut:

1. Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam

kemampuan, jenis kelamin dan sukunya

2. Guru memberikan pelajaran

3. Siswa-siswa dalam kelompok itu memastikan bahwa semua anggota

kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut

4. Semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut. Mereka

tidak dapat membantu satu sama lain

5. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka

sendiri yang sebelumnya

6. Nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan

yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka

sebelumnya

7. Nilai-nilai dijumlah untuk mendapatka nilai kelompok

8. Kelompok yang bisa mencapai criteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat

atau hadiah-hadiah lainnya

Trianto (2007) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran koopertif tipe

STAD. Langkah-langkah pembelajaran tipe STAD ini terdiri atas enam langkah

pembelajaran, seperti terlihat pada table 2.1.

Tabel 2.2

Langkah-langkah Pembelajaran Tipe STAD

Langkah-langkah Kegiatan Guru

Langkah 1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin

di capai pada pelajaran tersebut dan memotivasi

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

16

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

siswa untuk belajar

Langkah 2

Menyajikan atau

menyampaikan materi

Menjelaskan materi pada siswa dengan metode

ceramah, demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Langkah 3

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok-kelompok

belajar

Menjelaskan kepada siswa apa tujuan dibentuk

dalak kelompok-kelompok. Masing-masing

kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang

merupakan campuran menurut tingkat prestasi,

jenis kelamin, dan suku. Apabila dalam kelas

terdiri atas jenis kelamin, ras dan latar belakang

yang relative sama, maka pembentukan kelompok

hanya didasarkan prestasi akademik siswa.

Langkah 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok belajar pada

saat mengerjakan tugas.

Langkah 5

Presentasi dan evaluasi

Masing-masing perwakilan dari kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya dan memberikan

soal evaluasi secara individu dari materi yang

dipelajari.

Langkah 6

Memberikan penghargaan

Memberikan penghargaan dengan tujuan untuk

menghargai hasil belajar individu dan kelompok.

STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu:

1. Presentasi kelas, guru memulai dengan menyampaikan indicator yang harus

dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan

dipelajari. Dilanjutkan dengan memberikan persepsi dengan tujuan

menginngatkan siswa terhadap materi prasyarat yang telah dipelajari, agar

siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan

yang telah dimiliki.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

17

Pada tahap ini perlu ditekankan: (1) mengembangkan materi pembelajaran

sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok; (2)

menekankan bahwa belajar adalah memahami makna, dan bukan hafalan; (3)

memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengeontrol pemahaman

siswa; (4) memberikan penjelasan mengapa jawaban pertanyaan itu benar ata

salah; dan (5) beralih kepada materi selanjutnya apabila siswa telah memahami

permasalahan yang ada.

2. Tim/Tahap Kerja Kelompok, Tim yang terdiri dari empat atau lima siswa

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja, jenis kelamin, ras dan

etnisitas. Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas yang akan dipelajarai.

Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas. Guru sebagai fasilitator dan

motivator. Hasil kerja kelompok ini dikumpulkan.

3. Kuis/Tahap Tes Individu, diadakan pada akhir pertemuan kedua atau ketiga,

kira-kira 10 menit, untuk mengetahui yang telah dipelajari secara individu,

selama mereka bekerja dalam kelompok. Siswa tidak boleh saling membantu

dalam mengerjakan kuis.

4. Tahap Perhitungan Skor Kemajuan Individu, yang dihitung berdasarkan skor

awal. Skor awal adalah nilai pre test atau nilai hasil ulangan siswa sebelumnya.

Tahap ini dilakukan agar siswa terpacu untuk memperoleh hasil terbaik.

5. Rekognisi Tim, dengan pemberian hadiah pada kelompok berdasarkan nilai

rata-rata kolompok akan membuat siswa semakin terpacu dalam meningkatkan

hasil belajarnya.

Kelebihan-kelebihan pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achiement

Division):

1. Mengajarkan siswa lebih kreatif dan tanggap.

2. Dapat menjalin kerjasama yang baik antara teman.

3. Memupuk sikap saling menghargai pendapat yang orang lain.

4. Hasil-hasil diskusi mudah dipahami dan dilaksanakan karena siswa ikut aktif

dalam pembahasan sampai kesuatu kesimpulan.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

18

5. Dapat mempertinggi prestasi kepribadian individu seperti semangat toleransi,

siswa yang demokratis, kritis dalam berfikir, tekun dan sabar

Kekurangan-kekurangan pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams

Achievement Division):

1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai

target kurikulum.

2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya

guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

3. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat

melakukan pembelajaran kooperatif.

4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerjasama

2.1.5 Langkah-langkah STAD berbantuan Powerpoint

Dari penjabaran langkah pembelajaran model Student Teams Achievement

Division (STAD) berbantuan powerpoint, maka selanjutnya penulis akan

menyusun sintak Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan

powerpoint sebagai berikut:

Tabel 2.3

Sintak STAD berbantuan Powerpoint

No Kegiatan Kegiatan Guru

1 Pra

Pembelajaran

1. Guru menyusun materi pembelajaran dalam bentuk

powerpoint

2. Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5

siswa yang memiliki karakteristik heterogen

3. Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran

2 Kegiatan

Pendahuluan

1. Siswa bersama guru mengucapkan salam dan berdoa

bersama

2. Siswa mengecek kesiapan belajar

3. Siswa menerima motivasi dan apersepsi dari guru.

4. Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang tujuan

pembelajaran hari ini. Guru menginformasikan

bahwa pembelajaran hari ini menggunakan model

Student Team Achievement Divisions dengan

bantuan Powerpoint.

3 Kegiatan Inti 1. Guru memberikan materi kepada siswa yang sesuai

dengan kompetensi pembelajaran dengan

menggunakan powerpoint. (eksplorasi)

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

19

2. Siswa memberikan tanggapan atau bertanya tentang

konsep yang belum dimengerti (eksplorasi)

3. Siswa bersama kelompok menerima lembar kerja

kelompok (elaborasi)

4. Siswa dalam kelompok berdiskusi dan

menyelesaikan tugas lembar kerja kelompok.

(elaborasi)

5. Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas. (elaborasi)

6. Siswa memberikan tanggapan kepada kelompok

yang presentasi. (elaborasi)

7. Siswa mengerjakan kuis secara individu. (elaborasi)

8. Siswa bersama guru membahas soal kuis. (elaborasi)

9. Siswa bersama guru bertanyajawab meluruskan

kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan

positif terhadap informasi yang telah didapat.

(konfirmasi)

10. Kelompok dengan nilai terbaik di beri hadiah atau

reward. (konfirmasi)

4 Kegiatan

Penutup

1. Siswa bersama guru membuat refleksi tentang materi

pembelajaran

2. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi

pembelajaran hari ini

3. Siswa bersama guru mrngucapkan salam dan berdoa

bersama untk mengakhiri kegiatan pembelajaran

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Sugiati (2012) dengan judul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisari Kecamatan Blado Kabupaten Batang

Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”. Pada awal pembelajaran siklus 1

diadakan preetes dengan nilai rata-rata 56. Setelah diberi pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus 1 diadakan evaluasi nilai

rata-rata kelas naik menjadi 64 dan pada siklus ke 2 nilai rata-rata naik lagi

bahkan lebih dari KKM yang telah ditentukan yaitu 77. Dengan adanya kenaikan

nilai rata-rata pada setiap siklus di atas indikator kinerja adalah 70, maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber daya alam di kelas IV SD Negeri

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

20

Kalisari Kec. Blado Kab. Batang. Berdasarkan hasil belajar tersebut, maka

peneliti menyarankan kepada guru lain untuk menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dalam mengajar.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Heri Tri Guntari 2012 dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD dengan Menggunakan Media Kongkrit pada Siswa Kelas II SD Negeri 12

Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester I Tahun

Pelajaran 2011/2012”. Hasil belajar pada siklus I diperoleh dari tes yang

dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus I dengan ketuntasan klasikal 71% atau

41 siswa yang tuntas, meningkat pada siklus II yaitu ketuntasan klasikal belajar

siswa mencapai 90% atau 52 siswa tuntas. Setelah melaksanakan penelitian

tindakan kelas ini dapat diambil saran bahwa akan mendapatkan pengetahuan

tentang peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas II melalui penggunaan media

Kongkrit dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students Team

Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terlihat secara

keseluruhan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi pada siklus I

kemudian meningkat pada siklus II.

2.3 Kerangka Pikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Keberhasilan hasil belajar dapat terlihat dari ketercapaian nilai

KKM hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran,

guru dapat memilih berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi

pembelajaran yang diberikan dalam proses pembelajaran. Salah satu alternatif

model pembelajaran yang dapat digunkan adalah model pembelajaran tipe STAD.

Pada model pembelajaran tipe STAD akan mendorong siswa dalam kemandirian,

keatifan dan tanggung jawab siswa dan kelompok. Dalam pembelajaran siswa

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16741/2/T1_292011239_BAB II... · Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

21

dapat lebih aktif dan saling berkomunikasi dalam kelompok. Melalui penerapan

STAD ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka penelitian tindakan kelas

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, dapat diajukan hipotesis tindakan

bahwa peningkatan hasil belajar IPA dapat dicapai melalui pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Teams Achevement Divisions) berbantu media

powerpoint pada siswa kelas IV SD Negeri Popongan Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang Semester II tahun ajaran 2014/2015.

Siswa kurang aktif dalam

pembelajaran dan hasil

belajar siswa masih rendah

Guru menggunakan

model pembelajaran

konvensional

Kondisi

awal

Dalam pembelajaran guru

menggunakan model STAD

berbantu powerpoint

Guru menggunakan

model pembelajaran

yang dapat

mengaktifkan siswa

Tindakan

n

Kondisi

akhir

Dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat

membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar siswa