bab ii a. keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur...

33
http://digilib.unimus.ac.id Page 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoristik 1. Keluarga Berencana a. Pengertian Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang di inginkan agar dapat mencapai hal tersebut, maka di buat beberapa cara atau alternatif untuk mencegah atau pun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. 1 Definisi KB menurut WHO (Expert Communitte,1970) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan keadaan objektifobjektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dari hubungan suami istri, dan menentukan jumlah anak yang diinginkan. 1 b. Tujuan program keluarga berencana Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar di peroleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidup . 1 Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga hal ini sesui dengan teori pembangunan Alex Inkelas dan David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan bukan sekedar perkara pemasok modal dan teknologi saja tetapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu mengembangkan sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan masa depan, memiliki

Upload: vuongthu

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

http://digilib.unimus.ac.id Page 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teoristik

1. Keluarga Berencana

a. Pengertian

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur jumlah

dan jarak anak yang di inginkan agar dapat mencapai hal tersebut,

maka di buat beberapa cara atau alternatif untuk mencegah atau

pun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi

atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.1

Definisi KB menurut WHO (Expert Communitte,1970)

adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri

untuk mendapatkan keadaan objektif–objektif tertentu,

menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan

kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara

kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dari hubungan suami

istri, dan menentukan jumlah anak yang diinginkan.1

b. Tujuan program keluarga berencana

Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai

dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara

pengaturan kelahiran anak agar di peroleh suatu keluarga bahagia

dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidup .1

Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran pendewasaan

usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan

keluarga hal ini sesui dengan teori pembangunan Alex Inkelas dan

David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan bukan

sekedar perkara pemasok modal dan teknologi saja tetapi juga

membutuhkan sesuatu yang mampu mengembangkan sarana yang

berorientasi pada masa sekarang dan masa depan, memiliki

http://digilib.unimus.ac.id Page 2

kesanggupan untuk merencanakan, dan percaya bahwa manusia

dapat mengubah alam, bukan sebaliknya.1

c. Sasaran dan manfaat keluarga berencana

Sasaran keluarga berencana dapat kita lihat sebagai berikut.1

1) Ibu

Dengan jalan dan mengatur jumlah dan jarak kelahiran.

Adapun manfaat yang di peroleh ibu adalah sebagai berikut:

- Tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam

jangka waktu yang terlalu pendek, sehingga kesehatan

ibu dapat di pelihara terutama kesehatan organ

reproduksinya.

- Meningkatkan kesehatan mental dan sosial yang

dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk

mengasuh anak-anak dan beristirahat yang cukup

karena kehadiran akan anak tersebut memang

diinginkan.

2) Suami

Dengan memberikan kesempatan suami agar dapat

melakukan hal berikut .

- Memperbaiki kesehatan fisik.

- Mengurangi beban ekonomi keluarga yang

ditanggungnya.

3) Seluruh Keluarga

Dilaksanakan program KB dapat meningkatkan kesehatan

fisik, mental, dan sosial setiap anggota keluarga, dan bagi

anak dapat memperoleh kesempatan yang lebih besar

dalam hal pendidikan serta kasih sayang orang tuanya.

http://digilib.unimus.ac.id Page 3

2. Kontrasepsi

a. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat

permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan

cara, alat atau obat-obatan. Secara umum cara pelaksanaan

kontrasepsi dibagi menjadi 2 :12,13

1) Cara temporer ( spacing )

Yaitu menunda atau menjarangkan kehamilan beberapa tahun

sebelum menjadi hamil kembali.

2) Cara permanen ( kontrasepsi mantap )

yaitu mengakhiri kesuburan dengan cara mencegah kehamilan

secara permanen, kontrasepsi permanen pada wanita

dinamakan tubektomi, sedangkan pada pria dinamakan

vasektomi.

b. Pelayanan kontrasepsi

Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan yaitu: (a) tujuan

umum pemberian dukungan dan pemantapan penerimaaan gagasan

KB NKKBS; (b) tujuan khususpenurunan angka kelahiran yang

bermakna.8

Guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh

kebijaksanaan mengkategorikan 3 fase untuk mencapai sasaran

yaitu fase menunda/mencegah kehamilan, fase menjarangkan

kehamilan dan fase menghentikan/mengakhiri

kehamilan/kesuburan. Maksud kebijaksanaan tersebut yaitu untuk

menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia

muda,jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia

tua.8

1) Fase menunda/mencegah kehamilan:8

http://digilib.unimus.ac.id Page 4

Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang

dari 20 tahun di anjurkan untuk menunda kehamilan.

Alasan menunda/mencegah kehamilan pada usia dibawah 20

tahun adalah:

a) Umur di bawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak

mempunyai anak dahulu karena berbagai alasan.

b) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral,karena peserta

masih muda.

c) Penggunaan kondom kurang menguntungkan,karena

pasangan muda masih tinggi frekuensi ber-

senggamanya,sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.

d) Penggunaan IUD mini bagi yang belum mempunyai anak

pada masa ini dapat dianjurkan terutama calon peserta

dengan kontraindikasi terhadap pil oral.

Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan:

a) Reverbilitas yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan

dapat terjamin hampir 100%, karena pada masa ini peserta

belum mempunyai anak.

b) Efektivitas yang tinggi,karena kegagalan akan

menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi

dan kegagalan ini merupakan kegagalan program.

2) Fase menjarangkan kehamilan:8

Periode usia istri antara 20-30/35 tahun merupakan periode

usia paling baik untuk melahirkan,dengan jumlah anak dua

orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun, ini di kenal

sebagai catur warga.

Alasan menjarangkan kehamilan pada usia 20-30/35 tahun

adalah:

a) Umur antara 20-30/35 tahun merupakan usia yang terbaik

untuk mengandung dan melahirkan.

http://digilib.unimus.ac.id Page 5

b) Segera setelah anak lahir, maka dianjurkan untuk memakai

IUD sebagai pilihan utama.

c) Kegagalan akan menyebabkan kejadian kehamilan cukup

tinggi, namun di sini tidak/kurang berbahaya karena yang

bersangkutan berada pada usia mengandung dan

melahirkan yang baik.

d) Pada masa ini, kegagalan kontrasepsi bukanlah kegagalan

program.

Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan:

a) Efektivitas cukup tinggi.

b) Reversibilitas cukup tinggi karena peserta masih

mengharapkan punya anak lagi.

c) Dapat di pakai 2 sampai 4 tahun yaitu sesuai dengan jarak

kehamilan anak yang di rencanakan.

d) Tidak menghambat air susu ibu (ASI), karna ASI adalah

makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun dan

akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian anak.

3) Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan:8

Periode umur istri di atas 30 tahun,terutama setelah di atas 35

tahun, sebaiknya mengahiri kesuburansetelah mempunyai 2

anak.

Alasan mengakhiri kesuburan:

a) Ibu-ibu denga usia di atas 30 tahun dianjurkan untuk tidak

hamil/tidak punya anak lagi, karena alasan medis dan

alasan lainya.

b) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.

c) Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif tua

dan mempunyai kemungkinan timbulnya efeksamping dan

komplikasi.

http://digilib.unimus.ac.id Page 6

Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan:

a) Efektivitas sangat tinggi, kegagalan menyebabkan

terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan

anak, disamping itu akseptor tersebut memenag tidak

mengharapkan punya anak lagi.

b) Dapat dipakai untuk jangka panjang.

Tidak menambah kelainan yang sudah ada, pada masa usia

tua kelainan seperti penyakit jantung, darah tinggi,

keganasan dan metabolik biasanya meningkat, oleh karena

itu sebaiknya tidak diberikan cara kontrasepsi yang

menambah kelainan tersebut.

c. Pola perencanaan KB dan penggunaan kontrasepsi yang rasional8

d. Syarat kontrasepsi Ideal12

1) dapat dipercaya.

2) tidak menimbulkan efek mengganggu kesehatan.

3) daya kerja dapat diatur menurut kebutuhan.

4) tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus.

http://digilib.unimus.ac.id Page 7

5) tidak memerlukan motivasi terus menerus.

6) mudah pelaksanaannya.

7) murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

8) dapat diterima oleh pasangan yang bersangkutan.

e. Cara Kerja12

Cara kerja kontrasepsi adalah sebagai berikut :

1) Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.

2) Melumpuhkan sperma.

3) Menghalangi pertemuan sel telur dan sperma.

f. Cara- cara Kontrasepsi13

1) Berdasarkan jenis kelamin

a) Cara/ alat kontrasepsi yang dipakai oleh suami (pria)

b) Cara/ alat kontrasepsi yang dipakai oleh istri (wanita)

2) Berdasarkan pelayanan

a) Cara medis dan non medis

b) Cara klinis dan non klinis

3) Berdasarkan efek kerjanya

a) Tidak mempengaruhi fertilitas

b) Menyebabkan infertilitas temporer atau sementara

c) Kontrasepsi permanen atau mantab (kontap) dimana terjadi

infertilitas menetap

4) Berdasarkan cara kerja/cara kontrasepsi

a) Berdasarkan biologis : koitus interruptus (senggama

terputus), sistem kalender, metode suhu badan dan lain

sebagainya.

b) Penggunaan kontrasepsi barier : kondom, diafragma,

spermatisida.

c) Kontrasepsi intra uterin : Intra Uterina Device (IUD).

http://digilib.unimus.ac.id Page 8

d) Kontrasepsi hormonal : pil, suntik.

e) Kontrasepsi operatif : tubektomi dan vasektomi.

g. Jenis-jenis Kontrasepsi

1) Kondom

a) Definisi14

Sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya

lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi

hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.

b) Cara kerja14

- Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan

sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung

karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut

tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan.

- Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk

HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepasangan yang

lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

c) Efektivitas14

Efektivitas kondom tergantung dari mutu kondom dan dari

ketelitian dalam penggunaannya.12

Pada beberapa pasangan,

pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara

konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka

kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan

per tahun.

d) Keuntungan 1,14

- Murah.

- Mudah di dapat (tidak perlu resep dokter).

- Tidak perlu pengawasan.

- Mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin.

- Efektif bila digunakan dengan benar.

- Tidak mengganggu produksi ASI.

- Tidak mengganggu kesehatan klain.

http://digilib.unimus.ac.id Page 9

- Tidak mempunyai pengaruh sistemik.

- Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi

lain harus ditunda.

e) Kerugian 1,14

- Kondom rusak atau diperkiraan bocor sebelum

berhubungan.

- Kondom bocor dicurigai ada curahan divagina saat

berhubungan.

- Kondom sobek karena kurang hati-hati, pelumas kurang

atau karena tekanan pada waktu ejakulasi.

- Dicurigai adanya reaksi alergi.

- Mengurangi kenikmatan seksual.

2) Kontrasepsi Pil

a) Definisi15

Pil yang berisi hormon sintesis yang digunakan oleh wanita

secara periodik sebagai alat kontrasepsi.

b) Cara kerja 1,14

- Menahan ovulasi.

- Mencegah implantasi.

- Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh

sperma.

- Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur

dengan sendirinya akan terganggu pula.

c) Efektivitas 12

- Mencegah terjadinya ovulasi.

- Menimbulkan perubahan-perubahan pada lendir serviks

sehingga menjadi kurang banyak dan kental yang

mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri.

- Terjadi perubahan-perubahan pada tuba falopi dan uterus.

http://digilib.unimus.ac.id Page 10

d) Keuntungan 12,14

- Efektivitasnya dapat dipercaya (daya guna teoritis hampir

100%, daya guna pemakaian 95-98%).

- Risiko terdapat kesehatan kecil.

- Tidak mengganggu hubungan seksual.

- Frekuensi koitus tidak perlu diatur.

- Siklus haid jadi teratur, banyaknya darah haid berkurang

(mencegah anemia).

- Keluhan-keluhan dismenorea yang primer menjadi

berkurang atau hilang sama sekali.

- Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih

ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.

- Mudah diberhentikan setiap saat.

- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil

diberhentikan.

- Membantu mencegah : kehamilan ektopik; kanker

ovarium; kanker endometrium; kista ovarium; penyakit

radang panggul; kelainan jinak pada payudara; dan akne.

e) Kerugiaan8,12,14

- Pil harus diminum tiap hari, hingga kadang-kadang

merepotkan.

- Motivasi harus kuat.

- Adanya efek samping walaupun sementara misalnya mual,

sakit kepala, muntah, buah dada jadi nyeri dan lain lain.

- Kadang-kadang setelah berhenti minum pil dapat timbul

amenorea yang persisten.

- Untuk golongan penduduk tertentu harganya masih mahal.

- Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan

sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan pada

vena dalam sedikit meningkat.

http://digilib.unimus.ac.id Page 11

- Tidak mencegah IMS (infeksi menular seksual).

3) Implant / AKBK(Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)

a) Definisi12

Suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang

dibungkus dalam kapsul silastic-silicone

(polydimethylsiloxane) dan disusukkan dibawah kulit.

b) Cara kerja 1,8

- Lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga

menghambat pergerakan spermatozoa.

- Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga

sulit terjadi implantasi.

- Mengurangi trasnportasi sperma.

- Menekan ovulasi.

c) Efektivitas 8

- Angka kegagalan norplant : < 1 per 100 wanita per tahun

dalam 5 tahun pertama. Ini lebih rendah dibandingkan

kontrasepsi oral, IUD dan metode barier.

- Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan

pada tahun ke-6 kira-kira 2,5-3% akseptor jadi hamil.

- Norplant-2 sama efektifnya dengan norplant, untuk waktu

3 tahun pertama.Semula diharapkan norplant-2 juga akan

efektif untuk 5 tahun, tetapi setelah pemakaian 3 tahun

terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak diduga

sebelumnyayaitu sebesar 5-6%. Penyebabnya disangka

terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya.

d) Keuntungan1

- Dari segi kontrasepsi

1) Daya guna tinggi.

2) Perlindungan jangka panjang.

3) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah

pencabutan.

http://digilib.unimus.ac.id Page 12

4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.

5) Bebas dari pengaruh estrogen.

6) Tidak mengganggu aktivitas seksual.

7) Tidak mengganggu aktifitas ASI.

8) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.

9) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

- Dari segi non kontrasepsi

1) Mengurangi nyeri haid.

2) Mengurangi jumlah darah haid.

3) Mengurangi/ memperbaiki anemia.

4) Melindungi terjadinya kanker endometrium.

5) Menurunkan angka kejadian tumor jinak payudara.

6) Menurunkan angka kejadian endometrium.

e) Kerugian8

- Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga

terlatih.

- Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk

insersi dan pengangkatan implant.

- Lebih mahal.

- Sering timbul perubahan pola haid.

- Akseptor tidak dapat menghentikan implant

sekehendaknya sendiri.

- Beberapa orang wanita mungkin segan untuk

menggunakannya karena kurang mengenalnya.

- Implant kadang-kadang dapat terlihat oleh orang lain.

4) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

a) Definisi15

Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga

rahim wanita.

b) Cara kerja14

http://digilib.unimus.ac.id Page 13

- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba

falopii

- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum

uteri.

- Mencegah sperma dan ovum bertemu, membuat sperma

sulit masuk kedalam alat reproduksi dan mengurangi

kemampuan sperma untuk fertilisasi.

- Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam

uterus.

c) Efektivitas 14

Efektifitas sangat tinggi dimana 0,6-0,8 kehamilan/ 100

perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-

170 kehamilan).

d) Keuntungan12,14

- Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan

dengan demikian satu kali motivasi.

- Tidak menimbulkan efek sistemik.

- Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara

massal.

- efektivitas cukup tinggi karena tidak perlu mengingat-

ingat.

- metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CUT-380A

dan tidak perlu diganti).

- tidak mempengaruhi hubungan seksual.

- meningkatkan kenyaman seksual karena tidak perlu takut

untuk hamil.

- tidak ada efek samping hormonal.

- tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.

- dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah

abortus (apabila tidak terjadi infeksi).

http://digilib.unimus.ac.id Page 14

- dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih

setelah haid terakhir).

- tidak ada interaksi dengan obat-obatan.

- membantu mencegah kehamilan ektopik.

e) Kerugian14

- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/ AIDS.

- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau

perempuan yang berganti pasangan.

- Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan

dengan IMS memakai AKDR.

- Prosedur medis, terutama pemeriksaan pelvik diperlukan

dalam pemakaian AKDR, seringkali perempuan takut

selama pemasangan.

- Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi segera setelah

pemasangan, biasanya menghilang dalam 1-2 hari.

- AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi

apabila AKDR dipasang segera sesudah melahirkan).

- Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena

fungsi AKDR mencegah kehamilan normal.

- Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari

waktu kewaktu, untuk melakukan perempuan harus

memasukkan jarinya kedalam vagina, sebagian perempuan

tidak mau melakukannya.

5) KONTAP

a) Definisi15

Suatu cara kontrasepsi permanen baik pada pria atau wanita,

dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk mengikat/

menjepit/ memotong saluran telur (perempuan) atau menutup

saluran mani (laki-laki)

b) Cara kerja14

- Tubektomi

http://digilib.unimus.ac.id Page 15

Mencegah bertemunya sel telur dengan sperma karena

saluran sel telur (tuba falopi) yang menuju rahim diputus

(tubektomi minilaparotomi) atau dijepit (laparoskopi)

- Vasektomi

Mencegah spermatozoa bertemu dengan sel telur karena

saluran mani (vas deferens) ditutup.

c) Efektivitas

- Tubektomi 14

1) Kurang dari 1 kehamilan per 100 (5 per 1000)

perempuan pada tahun pertama penggunaan

2) Pada 10 tahun penggunaan, terjadi sekitar 2 kehamilan

per 100 perempuan (18-19 per 1000 perempuan)

3) Efektivitas kontrasepsi terkait juga dengan teknijk

tubektomi (penghambatan atau oklusi tuba) tetapi

secara keseluruhan, efektivitas sangat tinggi

dibandingkan kontrasepsi lainnya.

- Vasektomi14

1) Setelah pengosongan sperma dari vesikula seminalis

(20 kali ejakulasi menggunakan kondom) maka

kehamilan hanya terjadi pada 1 per 100 perempuan

pada tahun pertama penggunaan.

2) Pada mereka yang tidak memastikan (analisis sperma)

masih ada sperma pada ejakulasi atau tidak patuh

menggunakan kondom hingga 20 kali ejakulasi maka

kehamilan terjadi pada 2 atau 3 per 100 perempuan

pada tahun pertama penggunaan

3) Selama 3 tahun penggunaan, terjadi sekitar 4 kehamilan

per 100 perempuan

4) Bila terjadi kehamilan pasca vasektomi, kemungkinan

adalah : Penggunaan tidak menggunakan metode

tambahan (barier) saat senggama dalam 3 bulan

http://digilib.unimus.ac.id Page 16

pertama pasca vasektomi; Oklusi vas deferens tidak

tepat; Rekanalisasi spontan

d) Keuntungan14

- Tubektomi

1) Mempunyai efek proktektif terhadap kehamilan dan

penyakit radang panggul(PID). Beberapa setudi

menunjukan efek proktektif terhadap kanker ovarium.

2) Tidak mempengaruhi proses menyusui

3) Tidak bergantung pada faktor senggama

4) Baik bagi klain apabila kehamilan akan menjadi resiko

kesehatan yang serius

5) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan

anastesi lokal

6) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

7) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada

efek pada produksi hormon ovarium)

- Vasektomi

1) Hanya sekali aplikasi dan epektif dalam jangka panjang

2) Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya

penggunaan kontrasepsi.

e) Kerugian14

- Tubektomi

1) Harus dipertimbangkan sifat permanen metode

kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali) kecuali

dengan operasi rekanalisasi

2) Klien dapat menyesal dikemudian hari

3) Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan

anastesi umum)

4) Rasa sakit/ ketidaknyaman dalam jangka pendek

setelah tindakan

http://digilib.unimus.ac.id Page 17

5) Dilakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan dokter

spesialis ginekologi atau spesialis bedah untuk proses

laparoskopi)

6) Tidak melindungi diri dari IMS termasuk HBV dan

HIV/ AIDS

- Vasektomi

1) Permanen dan timbul masalah bila klien menikah lagi

2) Bila tidak siap ada kemungkinan menyesal dikemudian

hari

3) Perlu pengosongan depot sperma di vesika seminalis

sehingga perlu 20 kali ejakulasi

4) Resiko dan efek samping pembedahan kecil

5) Perlu tenaga pelaksana terlatih

6) Tidak melindungi klien terhadap PMS

3. Alat Kontrasepsi Suntik

a. Definisi 14,15

Alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon

progesteron,estrogen maupun keduanya disuntikkan kedalam tubuh

wanita secara periodik.

b. Macam 14

Terdapat 2 macam kontrasepsi :

1) Kontrasepsi kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo

medroksipprogestron asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang di

berikan injeksi I.M. sebulan sekali (cyclofem), dan 50 mg

noretindron enatat dan 5 mg estradiol valerat yang di berikan

injeksi I.M. sebulan sekali.

2) Kontrasepsi progestin

http://digilib.unimus.ac.id Page 18

Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung

progestin sebagai berikut1,14

a) DMPA (Depomendroksiprogesteron asetat)

Mengandung 150mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan

dengan cara di suntik intramuskular (didaerah bokong)

b) Depo Noristerat (Depo Norestisteron Enantat)

Mengandung 200mg Norektindrone enantat, diberikan setiap

2 bulan dengan cara disuntikan intramuskular.

c. Efektivitas1,14

1) Efektivitas kombinasi

Sangat efektif (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama

tahun pertama penggunaa.

2) Efektivitas progestin

Kedua jenis kontrasepsi tersebut memiliki efektivitas yang

tinggi, dengan 30% kehamilanper 100 perempuan per tahun,asal

penyuntikan di lakukan secara teratur sesuai jadawal yang telah

di tentukan.

d. Cara kerja

1) Kontrasepsi kombinasi14

a) Menekan ovulai.

b) Mebuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi

seperma terganggu.

c) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi

terganggu.

d) Menghambat tranfortasi gamet oleh tuba.

2) Kontrasepsi progestin1

a) Mencegah ovulasi.

b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan

kemampuan penetrasi sperma.

http://digilib.unimus.ac.id Page 19

c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi

d) Menghambat tranfortasi gamet oleh tuba

e. Keuntungan1,14

1) Kontrasepsi kombinasi

a) Keuntungan kontrasepsi

- Resiko terhadap kesehatan kecil.

- Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri.

- Tidak di perlukan pemeriksaan dalam.

- Jangka panjang

- Efeksamping sangat kecil.

- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

b) Keuntungan Nonkontasepsi

- Mengurangi jumlah perdarahan.

- Mengurangi nyeri saat haid.

- Mencegah anemia.

- Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker

endometrium.

- Mengurangi kanker payudara jinak dan kanker ovarium.

- Mencegah kehamilan etovik.

- Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang

panggul.

- Pada keadaan tertentu dapat di berikan pada perempuan

usia perimenopouse.

2) Kontrasepsi progestin

a) sangat efektif.

b) pencegah kehamilan jangka panjang.

c) tidak berpengaruh terhadapa hubungan suami istri.

d) Tidak mengandung estrogen,sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.

e) Tidak memiliki pengaruh terhadapap produksi ASI.

http://digilib.unimus.ac.id Page 20

f) Efek samping sedikit.

g) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

h) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun

sampai perimenopouse.

i) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan

ektopik.

j) Menurunkan kejadian tumor jinak payudara.

k) Mencegah beberapa penyebab radang panggul.

l) Menurunkan krisis anemia bulan sambit(sickle cell).

f. Kerugian 14

1) Kontrasepsi kombinasi

a) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur,

perdarahan bercak/spoting, atau perdarahan sampai 10 hari.

b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan

seperti ini akan hilang setelah suntikan ke 2 atau ke 3.

c) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien

harus kembali setiap 30 hari untuk mendapat suntikan.

d) Efektivitasnya berkurang bila di gunakan bersama dengan

obat-obatan epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat

tuberkulosis (rifampisin).

e) Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan

jantung setroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan

kemungkinan timbulnya tumor hati.

f) Penambahan berat badan.

g) Tidak menjamin terhadap penularan infeksi menular seksual,

hepatitis B virus, infeksi virus HIV.

h) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah

penghentian pemakaian.

2) Kontrasepsi progestin 1,14

a) sering ditemukan gangguan haid,seperti :

http://digilib.unimus.ac.id Page 21

- siklus haid yang mendekat atau memanjang.

- perdarahan yang banyak atau sedikit.

- perdarahan tidak teratur atau perdarahn bercak (spoting).

- tidak hai sama sekali.

b) klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan

kesehatan (harus kembali untuk suntikan).

c) tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan

berikutnya.

d) sering menimbulkan efek samping masalah berat badan.

e) Tidak menjamin perlindungan terhadap masalah infeksi

menular seksual , hepatitis B, atau infeksi virus HIV.

f) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian

penggunaan.

g) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena kerusakan

atau kelainan pada organ vitalia, tetapi karena belum

habisnya pelepasan obat suntik dari depo-nya (tempat

suntiknya).

h) Terjadi perubahan pada lipid serum dengan penggunaan

jangka panjang.

i) Gangguan jangka panjang yaitu dapat sedikit menurunkan

kepadatan tulang (densitas).

j) Pada gangguan jangka panjang juga dapat menimbulkan

kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi

(jarang), sakigt kepala, gugup atau jerawat.

g. Yang dapat menggunakan suntik

1) Kontrasepsi kombinasi14

a) Usia reproduksi.

b) Telah memiliki anak atau pun belom memiliki anak

c) Ingin dapat kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi.

d) Mempunyai ASI pasca pesalinan > 6 bulan.

http://digilib.unimus.ac.id Page 22

e) Pasca pesalinan dan tidak menyusui.

f) Anemia.

g) Nyeri haid hebat.

h) Haid teratur.

i) Riwayat kehamilan ektopik.

j) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

2) Kontrasepsi progestin1, 14

a) Usia reproduksi.

b) Telah memiliki anak.

c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki

epektivitas yang tinggi.

d) Menyusui dan membutuhkan kontrsepsi yang sesuwai.

e) Setelah abortus atau keguguran.

f) Telah memiliki banyak anak tapi belum menghendaki

tubektomi.

g) Perokok.

h) Tekanan darah < 180/110 mmhg dengan masalah gangguan

pembekuan darah atau dengan anemia bulan sabit.

i) Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung

estrogen.

j) Sering lupa menggunakan pil kontrsepsi.

k) Anemia defisiasi besi.

l) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh

menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.

h. Yang tidak dapat menggunakan suntik

1) Kontrasepsi kombinasi14

a) Hamil atau di duga hamil.

b) Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan.

c) Perdarahan perpagivaginam yang belom jelas penyebabnya.

d) Penyakit hati akut(virus hepatitis).

http://digilib.unimus.ac.id Page 23

e) Usia > 35 tahun yang merokok

f) Riwayat penyakit jantung, setroke, atau dengan tekanan darah

tinggi (> 180/110 mmhg).

g) Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis

> 20 tahun.

h) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala

migrain.

i) Keganasan pada payudara.

2) Kontrasepsi progestin1, 14

a) Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada 7 janin per

100.000 kelahiran).

b) Memiliki riwayat perdarahan pervaginam yang belum jelas

penyebabnya.

c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenore.

d) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

e) Menderita dibetes melitus di sertai komplikasi.

i. Waktu penggunaan

1) Kontrasepsi kombinasi 14

a) Suntika pertama dapat di berikan dalam waktu 7 hari siklus

haid, tidak di perlukan kontrasepsi tambahan.

b) Bila suntikan pertama di berikan setelah hari ke 7 siklus haid,

klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari

atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.

c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat di berikan setiap

saat,asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil, klien

tidak boleh hubungan seksual 7 hari lamanya atau

menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa

waktu 7 hari.

http://digilib.unimus.ac.id Page 24

d) Bila klien pasca persalinan 6 bulan, serta belum haid,

suntikan pertama dapat di berikan,asal di pastikan tidak

hamil.

e) Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui serta,telah

mendapat haid,maka suntikan pertama dapat di berikan pada

saaat siklus haid hari 1 dan 7.

f) Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui,jangan di

berikan suntikan kombinasi.

g) Bila pasca persalinan 3 minggu,dan tidak menyusui, suntik

kombinasi dapt di berikan.

h) Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal

yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrsepsi

hormonal kombinasi, selama ibu tersebut menggunakan

kontrasepsi sebelum secara benar, suntik kombinasi dapat

segera di berikan tanpa perlu menunggu haid, bila ragu-ragu,

perlu di lakukan uji kehamilan terlebih dahulu.

i) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrsepsi hormonal,dan

ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntik kombinasi,

maka suntik kombinasi tersebut dapat di berikan sesuai

dengan jadwal kontrsepsi sebelumnya, tidak di perlukan

metode kontasepsi lain.

j) Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi nonhormonal dan

ingin mengantinya dengan suntik kombinasi, maka suntik

pertama dapat segera di berikan, asal saja di yakini ibu

tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tampa perlu

menunggu datangnya haid,bila di berikan pada hari 1 – 7

siklus haid,metode kontsepsi lain tidak di perlukan, bila

sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggunkan

dengan suntik kombinasi, maka suntik pertama diberikan 1 –

7 siklus haid, cabut segera AKDR

.

http://digilib.unimus.ac.id Page 25

2) Kontrasepsi progestin

a) Setiap saat selama siklus haid dengan syarat tidak hamil

b) Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid

c) Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat

diberikan setiap saat, dengan syarat tidak hamil, selama 7 hari

setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

d) Perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain

dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntik. Apabila telah

menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar

dan tidak hamil, suntikan pertama dapat diberikan tanpa perlu

menunggu sampai haid berikutnya datang.

e) Apabila sedang menggunakan satu jenis kontrasepsi suntik

dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi lain, kontrasepsi

suntik yang akan diberikan dimulai saat jadwal kontrasepsi

suntik yang sebelumnya.

f) Perempuan yang menggunakan kontrasepsi non hormonal

dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal.

Suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan

dapat segera diberikan dengan syarat tidak hamil dan

pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang.

Apabila disuntikan setelah hari ke-7 haid maka selama 7 hari

setelah disuntik tidak boleh melakukan hubungan seksual.

g) Ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal,

Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai

hari ke7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah

hari ke 7 siklus haid dengan syarat tidak hamil.

h) Tidak haid atau perdarahan tidak teratur, Suntikan pertama

dapat diberikan setiap saat dengan syarat tidak hamil, dan

selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan

hubungan seksual

http://digilib.unimus.ac.id Page 26

j. Cara penggunaan

1) Kontrasepsi kombinasi14

Suntik kombinasi di berikan setiap bulan dengan suntik

intramuskular dalam, klien diminta datang setiap minggu,

suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan

kemungkinan terjadi perdarahan,dapat juga di berikan setelah 7

hari dari jadwal yang telah di tentukan, asal saja diyakini ibu

tersebut tidak hamil, tidak di benarkan melakukan hubungan

seksual selama 7 hari atau menggunkan metode kontrasepsi

yang lain untuk 7 hari saja.

2) Kontrasepsi progestin1,14

a) Kontrasepsi suntik DMPA di berikan setiap 3 bulan dengan

cara di suntik intramuskular dalam di daerah bokong, apabila

suntikan di berikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi

suntik akan lambat dan tidak bekerja secara efektif, suntikan

di berikan setiap 90 hari, pemberian kontrasepsi suntik

Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya di berikan setiap 8

minggu, mulai dari injeksi ke 5 di berikan setiap 12 minggu.

b) Bersihkan kulit yang ankan di suntikan dengan kapas alkohol

yang dibasahi oleh etil/isopropil alkohol 60-90%, biar kulit

kering sebelum di suntikan, lalu setelah kering baru di

suntikan.

c) Kocok dengan baik dan hindari terjadinya gelembung udara,

kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan, apabila terjadi

endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkanya

dengan menghangatkannya.

k. Peringatan bagi pemakai

1) Kontrasepsi kombinasi 14

a) Kelayen harus kembali ke dokter/klinik untuk dapat suntik

kembali setiap 4 minggu.

http://digilib.unimus.ac.id Page 27

b) Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke

dokter untuk memastikan hamil atau tidak.

c) Jelaskan efeksamping yang paling sering yang di dapat pada

penyuntikan dan apa yang harus di lakukan bila hal tersebut

terjadi, bila klien mengeluh mual, sakit kepala atau nyeri

payudara, serta perdarahan, informasikan keluhan tersebut

kalau sering di temukan, dan biasanya akan hilang pada

suntikan ke 2 dan 3.

d) Apa bila klien sedang menggunakan oabt-obatan tuberkulosis

atau obat efilepsi, obat-obat tersebut dapat menganggu

efektivitas kontrasepsi yang sedang di gunakan.

2) Kontrasepsi progestin1,14

a) Setiap terlambat haid harus di pikirkan adanya kemungkinan

kehamilan.

b) Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala

kehamilan ektopik terganggu.

c) Timbul abses atau perdarahan di tempat injeksi.

d) Sakit kepala, migran, sakit kepala berulang yang berat, atau

kabur pengelihatan.

e) Perdarahan berat 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2

kali lebih banyak dari 1 periode.

f) Apabila terjadi hal-hal yang disebutkan, hubungi segera

tenaga kesehatan atau klinik.

4. Karakteristik Akseptor KB

a. Usia

Menurut Elisabeth BH,usia adalah umur individu yang

terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun sedangkan

menurut Huclok semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

tingkat kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan

bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih

http://digilib.unimus.ac.id Page 28

dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaan, Hal

ini sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.11

Tingkat

pendidikan responden tertinggi yang diduduki atau ditamatkan

berdasarkan umur, daerah tempat tinggal dan setatus kekayaan.

Wanita dan pria muda mempunyai kesempatan lebih untuk

mendapat pendidikan disekolah di banding responden yang lebih

tua dan umurpun berpengaruh bagaimana pasanagn usia subur

mengambil keputusan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Semakin

bertambah umur pengalamn dan pengetahuan bertambah10,17

b. Pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan yang di berikan oleh seorang

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi

kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalkan hal-

hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup. Menurut Yb Mantra yang dikutip oleh Notoadmojo

pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi dan

semakin tinggi pula pemakaiaan alat kontrasepsi modern seperti

halnya kontrasepsi suntik11,16

Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang

berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,

perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa., lebih

baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau

masyarakat. Konsep berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia

sebagai makluk sosial dalam kehidupan dalam mencapai nilai-nilai

hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain

http://digilib.unimus.ac.id Page 29

yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai , lebih

mampu, lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan

tersebut, seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak

terlepas dari kegiatan belajar.17

c. Jumlah anak

Jumlah anak (Paritas) adalah banyaknya kelahiran hidup yang di

punyai oleh seorang wanita, paritas dapat di bedakan menjadi

primipara, multipara, dan grandemultipara.16

Klasifikasi

1) Primipara

- Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak,

yang cukup besar untuk hidup di dunia luar

2) Multipara

- Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak

lebih dari satu kali

- Multipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi viabel

(hidup) beberapa kali

3) Grandemultipara

- Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5

oranga anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit

dalam kehamilan dan persalinan

- Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi

6 kali atau lebih hidup atau mati

- Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5

orang anak atau lebih

Kehamilan yang optimal adalah kehamilan yang kedua

sampai dengan kehamilan ke empat. Kehamilan pertama dan

kehamilan setelah ke empat mempunyai resiko yang meningkat.

Grandemultipara adalah istilah yang di gunakan untuk wanita

http://digilib.unimus.ac.id Page 30

dengan kehamilan kelima atau lebih. Kehamilan pada kelompok ini

sering disertai penyulit-penyulit seperti, kelainan letak, perdarahan

antepartum, perdarahan postpartum, dan lain-lain. Dinegara kita

wanita dengan paritas tinggi masih sering di temukan. Demikian di

atas bisa kita kurangi dengan dengan usaha prevebtif yaitu melalui

program keluarga berencana yang telah ada.16

Dalam pemakaian alat kontrasepsi semakin meningkat

sejalan dengan bertambahnya jumlah anak, pada umumnya wanita

yang sudah memiliki anak sesuai dengan keinginannya cenderung

untuk menggunakan alat kontrsepsi.16

http://digilib.unimus.ac.id Page 31

B. Kerangka Teori

Keterangan:

: Yang diteliti

: Yang tidak diteliti

Gambar 1

Kerangka teori Penelitian

Karakteristik akseptor KB

- Usia

- Pendidikan

- Jumlah anak

Perilaku

(pemilihan alat kontrasepsi )

temporer

permanen

- suntik

- Tubektomi

- vasektomi

- Kondom

- IUD

- Implan

- pil

http://digilib.unimus.ac.id Page 32

C. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian dapat digambarkan dalam diagram sebagai

berikut :

Gambar 2

Kerangka Konsep Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara, yang akan dibuktikan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini, hipotesis ditentukan sebagai berikut :

Karakteristik akseptor KB yang meliputi usia, tingkat pendidikan dan

jumlah anak berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi KB suntik di

Puskesmas Kecipir Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.

Karakteristik Akseptor KB

- Usia

- Pendidikan

- Jumlah anak

Pemilihan alat

kontrasepsi kb suntik

http://digilib.unimus.ac.id Page 33