bab i.doc

9
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota- kota besar di Indonesia, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi public yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di kota-kota besar,misalnya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan dan Samarinda. Permasalahan Kemacetan Samarinda merupakan permasalahan yang sudah lumrah dan menjadi sesuatu yang sudah biasa khususnya di kawasan Kalimantan Timur. Karena dampaknya menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Apabila permasalahan ini dapat ditanggulangi maka pembangunan di pusat pemerintahan akan berjalan dengan lebih baik, sehingga dapat mempercepat pembangunan di daerah – daerah lain di Samarinda atau bahkan di Kalimantan Timur sendiri. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai hal penting mengenai Permasalahan Kemacetan Samarinda. Kemacetan telah menjadi isu yang sangat serius dari beberapa tahun terakhir. Dikhawatirkan di tahun 2014 mendatang Kota Samarinda akan mengalami kemacetan total.Perlu perhatian dan upaya serius dari pemerintah daerah untuk menanggulangi kemacetan. Selain itu, masyarakat juga harus turut andil dalam mengurangi kemacetan di

Upload: jeremy-collins

Post on 08-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGKemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota- kota besar di Indonesia, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi public yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di kota-kota besar,misalnya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan dan Samarinda.Permasalahan Kemacetan Samarinda merupakan permasalahan yang sudah lumrah dan menjadi sesuatu yang sudah biasa khususnya di kawasan Kalimantan Timur. Karena dampaknya menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Apabila permasalahan ini dapat ditanggulangi maka pembangunan di pusat pemerintahan akan berjalan dengan lebih baik, sehingga dapat mempercepat pembangunan di daerah daerah lain di Samarinda atau bahkan di Kalimantan Timur sendiri. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai hal penting mengenai Permasalahan Kemacetan Samarinda. Kemacetan telah menjadi isu yang sangat serius dari beberapa tahun terakhir. Dikhawatirkan di tahun 2014 mendatang Kota Samarinda akan mengalami kemacetan total.Perlu perhatian dan upaya serius dari pemerintah daerah untuk menanggulangi kemacetan. Selain itu, masyarakat juga harus turut andil dalam mengurangi kemacetan di kota Samarinda sendiri.

B. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penelitian ini adalah agar mahasiswa lebih kritis terhadap masalah yang tengah melanda Kota Samarinda sebagai pusat pemerintahan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran kelak dan sebagai sumber inspirasi bagi masyrakat luas agar lebih memahami dan kritis terhadap Permasalahan Kemacetan.Supaya masalah kemacetan yang terjadi di Samarinda ini dapat ditanggulangi.C. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalah makalahini sebagai berikut : Fakta yang terjadi atau yang ditemukan Dampak yang ditimbulkan Solusi yang akan dilakukan

BAB IIPEMBAHASAN MASALAHA. FAKTA YANG TERJADI ATAU YANG DITEMUKAN Kemacetan merupakan makanan sehari-hari bagi penduduk di Indonesia, khususnya do kota Samarinda.Sebagai ibukota Provinsi Kaltim, tentu saja permasalahan yang dihadapi pada transportasi darat adalah kemacetan. Kemacetan di kota Samarinda bukan hal yang umum bagi warga Samarinda, bahkan hal ini sering terjadi hampir setiap hari di wilayah Samarinda. Beberapa bulan terakhir, Kota Samarinda mengalami macet luar biasa di berbagai titik, berdasarkan data Dinas Perhubungan, titik macet di Kota Samarinda sebanyak 9 titik. Antara lain ruas jalan MT. Haryono, Lambung Mangkurat, Gajah Mada, Antasari, Pulau Banda, Mulawarman, PM Noor, Otto Iskandardinata, dan Bhayangkara. Di tandai semakin panjangnya antrean kendaraan di lampu lalu-lintas, dan kian lambatnya laju kendaraan di berbagai ruas jalan raya. Kemacetan Samarinda selalu terjadi pada hari-hari besar, hari-hari libur, jam istirahat kerja atau jam pulang kerja, macet karena banjir dan kemacetan sering terjadi pada antrian SPBU akhir-akhir ini. Kemacetan Samarinda selalu terjadi pada hari-hari besar, hari-hari libur, jam istirahat kerja atau jam pulang kerja, macet karena banjir dan kemacetan sering terjadi pada antrian SPBU akhir-akhir ini. Dan pemusatan pembangunan berada di tengah-tengah kota seperti kantor pemerintahan, bank, mal/swalayan hingga aktivitas perdagangan atau perkantoran terletak di pusat kota Samarinda.Segala aktivitas masyarakat dari berbagai profesi bidang ini, menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk di pusat kota. Dan setiap tahun jumlah kendaraan dari berbagai jenis selalu meningkat, misalnya saja untuk jenis sepeda motor perbulan 3.500 unit dan rata-rata 118 unit per hari dan untuk sejenis mobil pertambahannya mencapai 500 unit per bulan atau rata-rata 18 hingga 19 unit per hari. Ironisnya, pertumbuhan kendaraan itu tidak diiringi infrastruktur jalan. Bahkan, sarana dan prasarana jalan cenderung tidak bertambah sementara jumlah kendaraan tumbuh dengan pesat, hal ini yang sering mengakibatkan kemacetan di jalan raya yang gak bisa dihindari, pengendara yang seenaknya mengendarai kendaraannya tanpa melihat dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang sudah di keluarkan pemerintah.

Fakta yang terjadi salah satunya kemacetan yang ditimbulkan akibat antrian pengisian BBM di SPBU. Seperti SPBU di Jalan Kusuma Bangsa, tak jarang antrian sepeda motor dan mobil memenuhi badan jalan hingga ke depan kantor Balai Kota Samarinda dan depan Hotel Mesra.Dan kemacetan sering terjadi di seputaran Jalan PM Noor, disitu banyak kendaraan truk besar, bus dan kendaraan lain yg berbahan baku solar.

Macet akan parah apabila musim hujan akan turun dan disertai banjir. Terjadi banjir sehingga kendaran akan memperlambat kendaraan yang melintas disini Banjir juga menyebabkan jalan menjadi rusak dan menimbulkan kemacetan. Salah satunya di titik-titik yang sering terjadi di kawasan simpang Mol Lembuswana Samarinda, Simpang empat Sempaja, Jalan Antasari dan Jalan Pemuda. Kondisi ini memang tidak bisa dihindari karena disebabkan oleh peristiwa alam.

Kemacetan yang rawan terjadi dan paling parah di kawasan sekitar Jembatan Mahakam Samarinda. Hingga sekarang Jembatan Mahakam masih menjadi satu-satunya jalur perlintasan bagi masyarakat Samarinda. Sebenarnya, Jembatan Mahakam memang kerap dilanda kemacetan baik saat hari-hari biasa, terlebih saat hari-hari besar seperti musim lebaran, macetnya itu sepanjang hari H-2 atau H+2 itu macetnya mulai pagi sampai jam 10 malam.

Kalau hari biasa itu macetnya di jam-jam tertentu seperti pada sore hari waktu orang pulang kerja. Titik yang sering terjadi kemacetan di Simpang empat Air Hitam, Simpang tiga Jalan Anggur, dan Simpang empat Sempaja. D. DAMPAK YANG DITIMBULKAN

Kemacetan di jalan raya khususnya di wilayah dan kota Samarinda sangatlah rugi,baik bagi pemerintah kota sendiri dan khususnya bagi sipengguna jalan.Dampak yang ditimbulkan kemacetan disamarinda antara lain : Dampak Pada PerekonomianDampak yang ditimbulkan karena kemacetan berpengaruh pada perekonomian kota Samarinda, secara ekonomis kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah pertahunnya. Menurut Drs Adi Suroso MM pengamat ekonomi dari Universitas 17 agustus 1945 Samarinda menyebut, sepanjang tahun 2010 angka kerugian terkecil akibat macet ini diperkirakan mencapai 3,6 miliar rupiah. Asumsinya, untuk satu kendaraan yang melintas dan terjebak macet selama 10 - 15 menit membutuhkan BBM 1/10 liter atau setara Rp 500 untuk harga BBM bersubsidi. Nilai itu jika dikalikan 20.000 kendaraan maka kerugian ditaksir mencapai 10 juta rupiah per-harinya. Dengan begitu dalam tempo satu tahun kerugian ditaksir mencapai 3,6 miliar rupiah atau setara 720 ribu liter BBM yang dibuang percuma. Jumlah inipun belum termasuk kerugian waktu demi untuk membayar sebuah kata macet. Itupun belum sebanding dengan total kendaraan yang konon mencapai 600 ribu unit. Jika keseluruhan kendaraan melintas secara bersamaan dan seluruhnya terjebak macet bisa dibayangkan kerugiannya. Bukan lagi angka 3,6 miliar tapi bukan mustahil belasan miliar rupiah dihamburkan dijalanan untuk sesuatu yang tidak menguntungkan. Dampak Pada KesehatanMeningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal. Setiap partikel karbondioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan pun menjadi bagian yang membahayakan bagi para pengguna jalan dan penduduk di sekitar daerah kemacetan. Penyakit pernafasan, jantung, dan kangker adalah sebagian efek samping yang kerap menjadi perhatian.

B. SOLUSI YANG AKAN DILAKUKAN

Berkaitan dengan kemacetan di samarinda, ada berbagai cara bisa di tempuh yakni dengan melebarkan ruas jalan atau membangun jalan baru, membangun ring road agar seluruh kendaraan antar kota tidak lagi memasuki jalur kota dan menambah deretan kemacetan. Sebaliknya dengan keberadaan jalur ring road kemacetan parah bisa diminimalisir. Membangun jembatan layang di Samarinda. Kemacetan yang terjadi di kawasan jembatan Mahakam sebaiknya dibuwat 2 jalur. Selanjutnya yakni percepat pekerjaan jembatan Mahakam kembar. Langkah lainnya yakni dengan memperbaiki ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat banjir. Karena kerusakan ruas jalan turut mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas. Imbasnya di beberapa lokasi terjadinya kemacetan disebabkan kerusakan ruas jalan.Dan mohon aturan lalu lintas ditegakkan. Pengendara harus diajari disiplin. Setiap pelanggaran harus ditilang. Kendaraan yang tak memenuhi syarat harus dikandangkan. Samarinda akan jauh lebih baik apa bila semua solusi dilakukan baik bagi pengguna kendaraan dan pemerintah Kota Samarinda.BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN

Setelah merancang makalah Kemacetan Samarinda, dan sudah kit abaca, maka dapat diambil dan kesimpulannya sebagai berikut :a.Kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapitas jalan. Dan menimbulkan beberapa fakta akibat macet antara lain antrian SPBU, akibat banjir dan menimbulkan kerusakan jalan.b.Dampak kemacetan dapat berimbas terhadap berbagai aspek seperti aspek perekonomian, dan kesehatan.c.Cara menanggulangi dan meminimimalisir kemacetan adalah dengan pembangunan sarana dan prasarana bagi para pengguna jalan. Dan pengguna jalan harus mentaati aturan-aturan lalu lintas yang ada.d.Sebagai mahasiswa kita harus kritis dan menanggapi dengan cepat permasalahan kehidupan yang terjadi saat ini seperti permasalahan kemacetan di Samarinda. Paling tidak dari hal kecil, sehingga untuk hal besar kita akan lebih siap menghadapinya bahkan dapat menanggulanginya.

B. SARAN Kepada masyarakat Samarinda agar lebih menaati peraturan lalu lintas dan manfaatkanlah transportasi umum sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisir. Bagi pemerintah kota Samarinda agar membangun sarana dan prasarana yang memadai bagi pengguna jalan sehingga dapat memberikan kenyamanan dan meminimalisir kemacetan.