bab i tumor wilm's

Upload: wilma-fitriani

Post on 04-Apr-2018

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tumor Wilms, yang juga dikenal dengan nama nefroblastoma, adalah

    kanker pada ginjal yang terutama menyerang anak-anak, merupakan jenis kanker

    ginjal tersering pada anak-anak, dengan angka kejadian tertinggi pada usia 3

    tahun, dan jarang terjadi diatas usia 8 tahun. Tumor Wilms biasanya menyerang

    hanya 1 ginjal (unilateral), hanya 5% kasus yang menyerang kedua ginjal

    (bilatera).1

    Deskripsi yang pertama kali mengenai tumor Wilms di dalam literatur

    Inggris dilakukan oleh Franz pada tahun 1814 yang melaporkan sebuah kasus

    yang dinamainya fungus haematodes. Di dalam laporan kasusnya ini, Franz

    mendeskripsikan seorang anak perempuan berusia 1 tahun dengan kelainan yang

    ciri khasnya sama dengan tumor Wilms unilateral kiri. Spesimen tumor Wilms

    yang pertama telah dipamerkan diHuntarian Museum of the Royal College of

    Surgeons di london, Inggris, sejak tahun 1700-an. Kata Wilms tumordipakai

    untuk nefroblastoma sejak dilakukannya monogram klasik oleh Max Wilms pada

    tahun 1899. Pada saat itu Max Wilms mendeskripsikan tujuh kasus tumor jaringan

    campuran yang bersifat maligna pada ginjal anak-anak. Nefrektomi terhadap

    tumor Wilms yang pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1877, tetapi baru

    pada awal tahun 1900-an terapi operatif dinyatakan sebagai terapi yang efektif

    untuk tumor ini. Pada tahun 1936, Priestley dan Schulte melaporkan rata-rata

    harapan hidup pada penderita nefroblastoma yang telah dioperasi adalah 15%.

    Pada tahun 1941, Ladd dan Gross melaporkan rata-rata harapan hidup padapenderita nefroblastoma yang dioperasi menggunakan pendekatan transabdominal

    adalah 24%. Pada tahun 1950, Gross dan Neuhauser melaporkan rata-rata harapan

    hidup pada penderita nefroblastoma yang telah menjalani nefrektomi yang diikuti

    dengan kemoterapi adalah 47%. Pada tahun 1956, Farber memperkenalkan

    kemoterapi sistemik sebagai terapi tambahan terhadap terapi operatif dan radiasi,

    dan pada tahun 1964 melaporkan rata-rata harapan hidup 89 % pada 53 kasus.1,3

    1

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    2/21

    Penelitian klinis selanjutnya terhadap tumor Wilms kurang berkembang

    karena kelangkaan kasusnya, hingga berdirinyaNational Wilms Tumor Study

    Grup(NWTSG) pada tahun 1969, yang merupakan gabungan beberapa kelompok

    untuk melakukan terapi terhadap tumor Wilms dengan tata cara yang jelas dan

    definitif, sehingga dapat dilakukan perbandingan secara statistik terhadap berbagai

    metode terapi. Tujuan utama NWTSG adalah untuk mempertahankan angka

    kesembuhan rata-rata yang tinggi pada pasien-pasien dengan tumor Wilms,

    dengan menyesuaikan intensitas dan lamanya terapi berdasarkan derajat penyakit

    dan pemeriksaan histologis.1

    Di dalam referat ini, penulis akan membahas mengenai Tumor Wilms,

    yang mencakup epidemiologi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis,

    penatalaksanaan, komplikasi dan prognosisnya.

    2

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    3/21

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

    2.1.1 Ukuran Normal

    Ginjal kanan yang normal biasanya berukuran sedikit lebih kecil dari

    ginjal kiri. Pada laki-laki dan perempuan, ginjal mencapai ukuran maksimalnya

    pada usia 25 tahun, yaitu kira-kira 13 cm pada laki-laki dan 13,5 cm pada

    perempuan. Ukuran ini bertahan sampai kira-kira usia 50 pada laki-laki dan 35

    40 tahun pada perempuan, dimana ginjal kemudian mulai menyusut, dengan

    penyusutan maksimal 1 - 1,5 cm pada laki-laki usia 80 tahun dan 1 cm pada usia

    70 tahun.2

    2.1.2 Posisi Normal

    Ginjal terletak retroperitoneal, di kedua sisi vertebrae. Ujung atas terletak

    kira-kira 1 cm lebih dekat ke vertebrae bila dibandingkan dengan ujung bawah.

    Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah daripada ginjal kiri, tetapi pada 15%

    populasi, ginjal kirilah yang terletak lebih rendah.2

    Pada posisi anatomis, ginjal terletak di antara tulang rusuk terakhir dan

    vertebrae lumbalis III. Terdapat perbedaan lokasi antara 5 sampai 1,5 cm antara

    posisi tidur dan berdiri.2

    Ginjal mengalami mobilitas yang cukup banyak pada saat seseorang

    bernapas. Umumnya, dapat terjadi pergeseran ke bawah sebesar 3 cm pada saat

    inspirasi, dan pergeseran lebih besar pada perempuan.2

    2.1.3 Bentuk Normal

    Formasi lobus ginjal yang paling sering dijumpai adalah bentuk fetus.

    Biasanya terdapat 3 bentuk yang paling sering dijumpai, yaitu:

    1. Mungkin terdapat tonjolan lokal pada batas lateral ginjal kiri atau permukaan

    ujung superior yang lebih rata yang disebabkan oleh tekanan lien. Bentuk ini

    disebut pseudotumor atau tumor palsu.2

    3

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    4/21

    2. Mungkin didapatkan ginjal kiri yang lebih besar dan berbentuk lebih

    menyerupai segitiga.

    3. Mungkin ditemukan bentuk multi-lobus yang difus yang dapat terjadi

    unilateral maupun bilateral. Pada bentuk ini, batas antar lobus dapat terlihat

    seperti jaringan parut, tetapi dapat dibedakan dengan jaringan parut dengan

    adanya fakta bahwa jaringan parut yang terlihat terletak persis di antara

    calix.

    Permukaan ginjal diliputi oleh capsula fibrosa renis yang tipis, tetapi kuat.

    Di luarcapsula fibrosa renis, ginjal ditutupi jaringan lemak yang cukup tebal

    yang disebutcapsula adiposa renis. Terdapat pula jaringan lemak yang lebih tipis

    di dalam hilus renalis yang terletak di antara calix renalis dan cortex yang

    disebut corpus adiposum sinus renalis. Corpus adiposum sinus renalis terkadang

    menjulur keluar hilus renalis dan meliputi a.renalis, v.renalis dan ureter.2

    2.1.4 Struktur Ginjal

    Gambar 1. Ginjal

    A. Cortex Renis

    Cortex renis mempunyai ketebalan kira-kira 12 mm dan

    mengandung berbagai corpora renalis, tubuli yang meliuk-liuk, dan

    berbagai pembuluh darah kecil.2

    4

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    5/21

    B. Medulla Renis

    Mendulla renis mengandung kurang lebih 8 struktur yang

    disebutpyramides renales. Dasar medulla renis berbatasan

    dengan cortex renis dan puncaknya menjorok kedalam hilus renalis,

    yang disebutpapillae renales. Setiap struktur pyramides

    renales dibatasi satu dengan lainnya oleh columna renalis. Columna

    renalis mengandung aa. interlobares yang besar. Arteri-arteri ini

    berbelok tajam pada dasarpyramides renales menjadi a.arcuata, dan

    membentuk garis batas antara cortex dan medulla. A.arcuata kemudian

    bercabang-cabang secara tegak lurus menjadi aa. lobulares yang masuk

    ke dalam cortex renis.2

    C. Pelvis Renalis

    Pelvis renalis adalah awal dari sistem pengumpulan urine yang

    pada akhirnya berakhir di vesica urinaria. Pelvis renalis adalah ureter

    yang melebar dan membentuk corong. Sebagian pelvis renalis teletak

    di dalam hilus renalis, dan sisanya terletak diluar. Pelvis renalis

    bercabang-cabang menjadi calix renalis major, yang kemudian

    bercabang kembali menjadi calices renales minores, yang berakhir

    diforamina papillaria. Calices renales minores adalah reseptor urine

    yang diekskresikanpyramides renales, dan batas antara satu dengan

    lainnya pada umumnya berjauhan.2

    2.1.5 Fungsi Ginjal Normal2

    Fungsi utama ginjal adalah filtrasi plasma darah dan pembuangan

    beberapa zat yang terlarut didalamnya, yang diantaranya adalah natrium, klorida,

    sulfat, kalium, urea, glukosa, asam amino, dan lain-lain. Fungsi lain ginjal adalah:

    Reabsorbsi selektif oleh tubulus

    Sintesa dan ekskresi oleh tubulus

    Pengaturan asam-basa

    Pengaturan cairan tubuh

    Pengaturan osmosis yang berhubungan dengan molalitas

    Pemeliharaan tekanan darah normal

    Erythropoiesis

    5

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    6/21

    2.2. EPIDEMIOLOGI

    Tumor Wilms merupakan keganasan ginjal tersering pada anak-anak

    Insidens tumor Wilms per tahun adalah sekitar 7,8 kasus per 1.000.000 anak

    berusia dibawah 15 tahun. Tumor Wilms paling sering terjadi pada usia antara 2

    5 tahun (insidens tertinggi pada usia 3 tahun), jarang pada usia diatas 8 tahun.

    Usia median pada saat diagnosis dibuat tergantung pada jenis kelamin pasien dan

    sifat tumor, dimana tumor yang bilateral lebih sering ditemukan pada anak yang

    berusia lebih muda dan kasus pada anak laki-laki rata-rata terdiagnosis lebih

    dini.1,3,4

    Tumor Wilms tampaknya lebih sering terjadi pada beberapa kelompok

    rasial populasi kulit hitam dan lebih jarang diantara kelompok lainnya, khususnya

    populasi Asia Timur. Menurut NWTSG, ratio laki-laki:perempuan pada penyakit

    unilateral adalah 0,92:1,00, sedangkan untuk penyakit bilateral ratio laki-

    laki:perempuan adalah 0,60:1,00.1,3,4

    Tumor Wilms merupakan penyakit keganasan yang sering terjadi

    bersamaan dengan kelainan lain, seperti anomali saluran kemih-kelamin (pada

    4,4% kasus),hemihipertrofi (pada 2,9% kasus), dan aniridia sporadis (pada 1,1%

    kasus).

    Tumor Wilms merupakan penyakit keganasan yang dapat disembuhkan,

    dengan 90% pasien bertahan hidup hingga 4 tahun setelah diagnosis. Prognosis

    tidak hanya tergantung pada stadium penyakit pada saat diagnosis dibuat,

    gambaran histologis tumor, usia pasien, dan ukuran tumor, tetapi juga pada

    pendekatan yang dilakukan terhadap masing-masing pasien dengan kerjasama

    antara ahli bedah anak, ahli onkologi anak, dan ahli radiologi onkologi.1,3,4

    2.3. ETIOLOGI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO

    Penyebab pasti tumor Wilms tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit

    ini merupakan akibat dari perubahan-perubahan pada satu atau beberapa gen. Pada

    sel-sel dari sekitar 30% kasus tumor Wilms didapatkan delesi yang melibatkan

    setidaknya dua loci pada kromosom 11. Delesi-delesi konstitusional hemizigous

    pada satu dari loci ini, yaitu 11P13, juga berhubungan dengan dua sindroma yang

    jarang terjadi yang mencakup tumor Wilms, yaitu sindroma WAGR (tumor

    6

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    7/21

    Wilms, aniridia, malformasi genitourinarius, dan retardasi mental) dan sindroma

    Denys-Drash (tumor Wilms, nefropati, dan abnormalitas genital). Keberadaan

    lokus kedua, 11p15 mungkin menjelaskan hubungan antara tumor Wilms dengan

    sindroma Beckwith-Wiedemann, suatu sindroma kongenital yang ditandai dengan

    beberapa tipe neoplasma-neoplasma embrional, hemihipertrofi, makroglosia, dan

    visceromegali. Mungkin terdapat keterlibatan lokus ketiga pada tumor Wilms

    familial. Lebih dari 85% tumor Wilms dengan anaplasia mempunyai mutasi pada

    gen supresor p53, yang merupakan kejadian langka pada tumor Wilms tanpa

    anaplasia (dengan gambaran histologi yang lebih baik).1

    Tabel 1. Kelainan-Kelainan Herediter Yang Sering Terjadi Bersamaan Dengan

    Tumor Wilms

    Kelainan Uraian

    Aniridia Iris gagal terbentuk, kondisi ini jarang terjadi.

    HemihipertrofiSalah satu sisi tubuh berukuran lebih besar dari pada sisi

    lainnya

    CryptorchidismSalah satu atau kedua testis gagal turun ke skrotum

    (undescensus testiculorum unilateral/bilateral)

    HipospadiaSaluran keluar uretra tidak berada dalam posisi yang normal

    (pada puncak penis), tetapi pada sisi bawah penis.

    Sindroma

    WAGR

    Sindroma yang terdiri dari tumor Wilms, aniridia,

    malformasi genitourinarius, dan retardasi mental

    Sindroma Denys-

    Drash

    Sindroma yang terdiri dari tumor Wilms, nefropati, dan

    abnormalitas genital (pseudohermafrodit atau undescensus

    testiculorum)

    Sindroma

    Beckwith-

    Wiedemann

    Sindroma kongenital yang ditandai dengan beberapa tipe

    neoplasma-neoplasma embrional (misalnya omphalocele),

    hemihipertrofi, makroglosia, dan visceromegali (pembesaran

    organ-organ internal).

    2.4. PATOFISIOLOGI

    Sebagian besar kasus tumor Wilms bersifat sporadik, meskipun 1 2%

    pasien mempunyai riwayat keluarga dengan tumor Wilms. Predisposisi familial

    terhadap tumor Wilms diwarisi secara autosomal dominan. Kasus-kasus familial

    berhubungan dengan usia yang makin muda saat diagnosis dan penyakit yang

    bersifat bilateral, meskipun tidak semua tumor Wilms familial mempunyai

    7

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    8/21

    gambaran tersebut. Pada kasus-kasus yang bersifat familial, tidak ditemukan

    kelainan-kelainan kongenital lainnya.5,6

    Telah berhasil diisolasi satu gen tumor Wilms, yaitu WT1, yang berlokasi

    di kromosom 11 lokus 11p13. WT1 meng-kodekan faktor transkripsi jari zinc

    (zinc finger transcription factor) yang sangat penting dalam perkembangan ginjal

    normal. Secara kasar 20% dari seluruh tumor Wilms membawa mutasi-

    mutasi WT1, dan sebagian besar dari mutasi-mutasi ini bersifat spesifik tumor.

    Pasien-pasien tumor Wilms dengan kelainan-kelainan kongenital yang

    menyertainya seringkali membawa mutasi-mutasi WT1 dalam tingkat

    perkembangan awal. Predisposisi familial terhadap tumor Wilms biasanya tidak

    berhubungan dengan perubahan-perubahan pada gen WT1, tetapi berlokasi di

    kromosom 19q13 dan 17q.5,6

    Secara histologis, terdapat dua kelompok tumor Wilms, yaitu histologi

    baik dan histologi tidak baik (anaplastik). Jenis tumor Wilms histologi baik

    berhubungan dengan bentuk konvensional dan biasanya mempunyai prognosis

    yang baik. Tumor Wilms histologi baik ditandai dengan adanya elemen-elemen

    blastema, epitelial, dan stromal tanpa adanya ektopia atau anaplasia. Adanya

    sejumlah kecil elemen-elemen sarkoma di dalam stroma pada tipe histologi baik

    tidak mempengaruhi prognosis. Jenis tumor Wilms histologi tidak baik

    (anaplastik) ditandai dengan pembesaran nukleus yang tampak nyata, nuklei yang

    hiperkromatis dan membesar, dan gambaran-gambaran mitosis yang multipolar.

    Daerah-daerah anaplasia dapat fokal maupun difus dan mempunyai kemungkinan

    besar terjadinya kekambuhan atau kematian.5.6

    Penelitian baru-baru ini telah menunjukkan adanya hubungan yang erat

    antara DNA yang terkandung di dalam sel sel tumor Wilms, subtipe histologis,dan hasil-hasil terapinya. Hubungan antara tumor primer dan metastasis terdapat

    di dalam kisaran diploid atau aneuploid rendah (hiperdiploid). Tumor-tumor

    dengan DNA yang hiperdiploid juga merupakan ciri khas jenis anaplastik dan

    mempunyai sangat banyak translokasi-translokasi yang kompleks. Tumor jenis ini

    mempunyai respon yang buruk terhadap kemoterapi.5,6

    2.5 KLASIFIKASI

    8

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    9/21

    2.5.1 Berdasarkan Gambaran Histologi

    Meskipun sebagian besar pasien dengan diagnosis histologis tumor Wilms

    mendapat kesembuhan melalui terapi yang ada saat ini, tetapi sekitar 10% pasien

    mempunyai gambaran histopatologis yang menghasilkan prognosis yang lebih

    buruk, dan pada beberapa tipe dengan insidens kekambuhan dan kematian yang

    tinggi. Tumor Wilms dapat dibedakan menjadi dua kelompok prognostik dengan

    dasar histopatologinya, yaitu1,2,6:

    1. Histologi baik (favorable histology)

    Secara histologis, tumor menyerupai perkembangan ginjal normal

    dengan tiga tipe sel, yaitu blastemal, epitelial (tubulus), dan stromal. Tidak

    semua tumor mengandung ketiga jenis sel secara bersamaan, dapat pula

    ditemukan tumor yang hanya mengandung satu jenis sel yang membuat

    diagnosis menjadi sulit.

    2. Histologi anaplastik (anaplastic histology)

    Terdapat pleomorfisme dan atipia yang hebat pada sel-sel tumor yang

    dapat fokal maupun difus. Anaplasia fokal tidak selalu berhubungan

    dengan prognosis yang buruk, tetapi anaplasia difus selalu mempunyai

    prognosis yang buruk (kecuali pada stadium I). Anaplasia berhubungan

    pula dengan resistensi terhadap kemoterapi dan masih dapat terdeteksi

    setelah kemoterapi preoperatif.

    2.5.2 Berdasarkan Stadium Penyakit

    Stadium tumor Wilms ditentukan oleh hasil-hasil pemeriksaan pencitraan,

    dan hasil-hasil operatif dan patologis yang didapatkan saat nefrektomi. Stadium

    penyakit adalah sama, baik untuk tumor dengan histologi baik dan histologi

    anaplastik, sehingga diagnosis harus menyebutkan kedua kriteria klasifikasi(misalnya: stadium II, dengan histologi baik, atau stadium II dengan histologi

    anaplastik).

    9

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    10/21

    Gambar 2. Stadium Penyakit

    Sistem klasifikasi berdasarkan stadium penyakit ini dibuat olehNational

    Wilms Tumor Study Group yang ke-V (NWTSG-V), sebagai berikut1,6:

    1. Stage I (43% pasien)

    Untuk tumor Wilms Stage I, harus didapatkan satu atau lebih kriteria di

    bawah ini:

    Tumor terbatas pada ginjal dan telah dieksisi seluruhnya

    Permukaan capsula renalis intak

    Tumor tidak ruptur atau telah dibiopsi (biopsi terbuka atau biopsijarum)

    sebelum pengangkatan

    Tidak ada keterlibatan pembuluh-pembuluh darah sinus renalis

    Tidak ada sisa tumor yang terlihat dibelakang batas-batas eksisi

    2. Stage II (23% pasien)

    Untuk tumor Wilms Stage II, harus didapatkan satu atau lebih kriteria di

    bawah ini:

    Tumor meluas ke belakang ginjal tetapi telah dieksisi seluruhnya

    10

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    11/21

    Terdapat ekstensi regional tumor (misalnya penetrasi ke kapsula renalis

    atau invasi ekstensif ke sinus renalis)

    Pembuluh-pembuluh darah sinus renalis dan/atau di luar parenkim

    ginjal mengandung tumor

    Tumor sudah pernah dibiopsi sebelum pengangkatan atau terdapat

    bagian tumor yang pecah selama operasi yang mengalir ke pinggang,

    tetapi tidak melibatkan peritoneum.

    Tidak ada tumor pada atau dibelakang batas-batas reseksi.

    3. Stage III (23% pasien)

    Terdapat tumor residual non hematogen dan melibatkan abdomen. Satu

    atau lebih kriteria di bawah ini dapat ditemukan:

    Tumor primer tidak dapat direseksi karena infiltrasi lokal ke struktur-

    struktur vital.

    Metastasis ke kelenjar getah bening abdominal atau pelvis (hilus

    renalis, paraaorta, atau dibelakangnya)

    Tumor telah berpenetrasi ke permukaan peritoneum

    Dapat ditemukan implan-implan tumor di permukaan peritoneum

    Pasca operasi tetap ditemukan tumor baik secara makroskopis maupun

    mikroskopis.

    Pecahnya tumor yang melibatkan permukaan peritoneum baik sebelum

    atau saat operasi, atau trombus tumor yang transeksi

    4. Stage IV (10% pasien)

    Tumor Wilms Stage IV didefinisikan sebagai adanya metastasis

    hematogen (paru-paru, hepar, tulang atau otak), atau metastasis kelenjar

    getah bening di luar regio abdomenopelvis.5. Stage V (5% pasien)

    Tumor Wilms Stage V didefinisikan sebagai keterlibatan ginjal bilateral

    saat dibuatnya diagnosis yang pertama kali. Untuk pasien-pasien dengan

    tumor Wilms bilateral, harus ditentukan stadium untuk masing-masing

    ginjal sesuai dengan kriteria diatas (Stage I III) berdasarkan luasnya

    penyakit sebelum biopsi dilakukan.

    11

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    12/21

    2.6 DIAGNOSIS

    2.6.1 Anamnesis

    Gejala yang paling sering pada tumor Wilms adalah massa abdominal

    yang sering asimtomatik, yang ditemukan oleh orang tua pasien atau

    oleh dokter saat pemeriksaan fisik untuk penyakit lain. Massa biasanya

    lunak dan tidak mobil, dan jarang melewati garis tengah. Ukuran massa

    bervariasi, dengan diameter rata-rata 11 cm.

    Sekitar 50% pasien mengeluh nyeri abdomen dan muntah.

    Pada 5 30% pasien, bisa didapatkan adanya hipertensi, gross

    hematuria, dan febris.

    Sejumlah kecil pasien yang mengalami perdarahan dapat ditemukan

    gejala-gejala hipotensi, anemia, dan febris.

    Pasien-pasien dengan penyakit stadium lanjut dapat datang dengan

    gejala-gejala saluran napas, yang berhubungan dengan adanya

    metastasis ke paru-paru.1.6

    2.6.2 PEMERIKSAAN FISIK

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa di dalam abdomen yang

    dapat dipalpasi. Pemeriksaan terhadap massa abdominal harus dilakukan

    secara hati-hati, karena palpasi yang terlalu berlebihan dapat berakibat

    rupturnya tumor yang besar ke cavum abdomen.

    Pada saat pemeriksaan fisik, harus dicatat bila ada kelainan-

    kelainan yang terdapat pada sindroma WAGR dan sindroma Denys-Drash

    yang terjadi bersamaan dengan tumor Wilms, seperti aniridia, malformasi-

    malformasi genitourinarius, dan tanda-tanda pertumbuhan yang

    berlebihan.

    1.6

    Gambar 3. Tumor Wilms

    12

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    13/21

    2.6.3 Pemeriksaan Penunjang

    A. Laboratorium

    Hitung darah lengkap

    Profil kimia, mencakup pemeriksaan fungsi ginjal dan elektrolisis

    rutin

    Urinalisis

    Pemeriksaan fungsi koagulasi

    Pemeriksaan sitogenik, yang mencakup:

    Adanya delesi pada kromosom 11p13 seperti pada sindroma

    WAGR. Duplikasi alel 11p15 seperti pada sindroma Beckwith-

    Wiedemann Analisis mutasional gen WT1 dalam kasus dicurigai

    adanya sindroma Denys-Drash (6,11)

    B. Pemeriksaan Pencitraan

    Ultrasonografi (USG)

    USG merupakan pemeriksaan pencitraan terpilih dalam

    mendiagnosis massa pada ginjal atau abdominal, mendeteksi

    kemungkinan adanya trombus pada vena renalis atau vena cava

    inferior, dan dapat memberikan informasi mengenai keadaan hepar

    dan ginjal kontralateral.

    Pada tumor Wilms USG ginjal menunjukkan adanya massa besar

    yang tidak homogen dan area-area multipel dengan echogenisitas

    yang menurun yang menunjukkan adanya nekrosis (6,11)

    CT Scan CT Scan abdomen dapat membantu menentukan (6,11):

    Asal mula tumor

    Keterlibatan kelenjar getah bening

    Keterlibatan ginjal bilateral

    Keadan ginjal kontralateral

    Adanya invasi ke pembuluh-pembuluh darah besar (misalnya vena

    cava inferior)

    13

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    14/21

    Adanya metastasis ke organ-organ lain (misalnya hepar)

    Diagnosis banding tumor ginjal lainnya (misalnya tumor adrenal).

    CT Scan thorax dapat menentukan adanya metastasis ke paru-paru.

    Gambar 4. Hasil pencitraan CT abdomen potongan melintang pada tumor

    Wilms

    MRI

    Pada umumnya hasil pencitraan menggunakangadolinium-

    enhanced MRItumor Wilms tampak tidak homogen.

    MRI juga bermanfaat untukmagnetic resonance venography untuk

    membantu diagnosis trombus pada vena renalis.

    Gambar 5. Hasil pencitraan MRI pada tumor Wilms

    Radiografi Thorax

    Untuk mendeteksi adanya metastasis ke paru-paru

    14

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    15/21

    Pemeriksaan Histologis

    Pemeriksaan histologis bermanfaat untuk menentukan klasifikasi

    tumor apakah termasuk ke dalam histologi baik atau histologi

    anaplastik.

    Pemeriksaan histologi juga dapat dilakukan terhadap massa atau

    nodul-nodul yang didapatkan pada paru-paru atau hepar untuk

    menentukan adanya metastasis.6

    Gambar 6. Hasil pemeriksaan histologist pada tumor wilms

    2.7 DIAGNOSIS BANDING

    Tumor-tumor ginjal lainnya yang merupakan diagnosis banding tumor

    Wilms mencakup :

    1. Sarkoma Clear CellGinjal

    2. Tumor Rhabdoid Ginjal

    3. Tumor Neuroepitelial Ginjal

    4. Nefroma Mesoblastik Kongenital

    5. Adenokarsinoma Ginjal

    6. Nefroblastoma multikistik7. Nefroblastomatosis

    2.8 PENATALAKSANAAN

    2.8.1 TERAPI OPERATIF

    Menurut protokol NWTSG, langkah pertama dalam terapi tumor Wilms

    adalah menentukan stadium penyakitnya, diikuti dengan nefrektomi radikal, jika

    memungkinkan.

    15

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    16/21

    2.8.2 Preoperasi

    Dalam penatalaksanaan tumor Wilms, kunci kesuksesannya terletak pada

    terapi secara multimodal, yang terdiri dari operasi, radiasi, dan kemoterapi.

    NWTSG merekomendasikan kemoterapi preoperatif dalam situasi-situasi berikut

    ini 6:

    1. Perluasan tumor ke dalam vena cava

    Hal ini didapatkan pada 5% kasus tumor Wilms, dan berhubungan

    dengan komplikasi-komplikasi bedah (40% kasus), meskipun di tangan

    ahli bedah yang berpengalaman. Dimulainya kemoterapi setelah

    menentukan stadium penyakit dan biopsi dapat menurunkan ukuran tumor

    dan trombus, dan menurunkan pula insidens komplikasi bedah hingga

    25%.

    2. Tumor-tumor yang inoperable

    Tumor-tumor yang besar yang melibatkan struktur-struktur vital

    membuat reseksi menjadi sulit, insidens komplikasinya tinggi dan insidens

    pecahnya tumor juga tinggi. Dengan kemoterapi ukuran tumor dapat

    diperkecil sehingga insidens pecahnya tumor dapat diturunkan hingga

    50%.

    3. Tumor Wilms bilateral

    2.8.3 Intraoperasi

    Dibuat insisi abdominal transversa dan dilakukan eksplorasi abdominal.

    Eksplorasi harus mencakup ginjal kontralateral dengan memobilisasi colon

    ipsilateral dan membuka fascia Gerota. Jika terdapat tumor bilateral, nefrektomi

    tidak dilakukan tetapi diambil spesimen-spesimen biopsi. Jika terdapat tumor

    unilateral, dilakukan nefrektomi dan diseksi atau pengambilan sampel nodul getahbening regional. Jika tumor tidak dapat direseksi, dilakukan biopsi-biopsi dan

    nefrektomi ditunda hingga kemoterapi, yang pada sebagian besar kasus dapat

    mengecilkan ukuran tumor.

    Pada tumor Wilms bilateral (5% kasus), dilakukan eksplorasi bedah,

    biopsi-biopsi dari kedua sisi, dan penentuan stadium penyakit yang akurat.

    Tindakan ini diikuti dengan kemoterapi selama 6 minggu yang sesuai dengan

    16

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    17/21

    stadium penyakit dan histologi tumor. Kemudian, dilakukan pemeriksaan ulang

    menggunakan pemeriksaan pencitraan, diikuti dengan operasi definitif berupa 6:

    Nefrektomi radikal unilateral dan nefrektomi parsial pada sisi kontralateral

    Nefrektomi parsial bilateral

    Hanya nefrektomi unilateral saja, jika terdapat respons yang sempurna

    pada sisi kontralateral

    2.8.4 Pasca operasi

    Protokol-protokol kemoterapi dan radioterapi pasca operasi didasarkan

    pada penentuan stadium saat operasi dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan

    oleh NWTSG, sebagai berikut6:

    1. Stage I histologi baik dan histologi anaplasia atau stage II histologi baik

    Nefrektomi

    Vincristine dan actinomycin D (18 minggu) pasca operasi

    2. Stage II anaplasia fokal atau stage III histologi baik dan anaplasia fokal

    Nefrektomi

    Iradiasi abdominal (1000 rad)

    Vincristine, actinomycin D, dan doxorubicin (24 minggu)

    3. Stage IV histologi baik atau anaplasia fokal

    Nefrektomi

    Iradiasi abdominal berdasarkan stadium lokal

    Iradiasi pulmoner bilateral (1200 rad) dengan antibiotika profilaksis

    untukPneumocystis carinii

    Kemoterapi dengan vincristine, actinomycin D, dan doxorubicin

    4. Stage II dan stage IV anaplasia difus

    Nefrektomi

    Iradiasi abdominal

    Iradiasi seluruh paru-paru untuk stage IV

    Kemoterapi 24 bulan dengan vincristine, actinomycin D, doxorubicin,

    etoposide, dan cyclophosphamide

    2.8.5 Follow-up

    Perawatan follow-up setelah terapi harus lama (jika mungkin, seumur

    hidup) karena tumor Wilms dapat kambuh setelah beberapa tahun. Follow-up

    17

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    18/21

    mencakup x-foto thorax dan USG abdomen setiap 3 bulan selama 2 tahun

    pertama, setiap 6 bulan selama 2 tahun berikutnya, dan selanjutnya 2 tahun

    sekali.6

    2.9 KOMPLIKASI

    2.9.1 Komplikasi Operasi

    Obstruksi usus (7%)

    Perdarahan (6%)

    Infeksi, hernia (4%)

    Komplikasi-komplikasi vaskuler (2%)

    Cedera lien dan intestinal (1,5%) (6,11)

    2.9.2 Komplikasi Jangka Panjang

    Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi pada pasien-pasien dengan

    tumor Wilms baik sebagai akibat dari tumor itu sendiri maupun akibat efek

    samping terapi antara lain6 :

    1. Fungsi ginjal

    Kejadian gagal ginjal kronis adalah 1% dari seluruh kasus. Dari kasus-

    kasus gagal ginjal kronis ini, 70%-nya terjadi pada anak-anak dengan

    tumor Wilms bilateral. Pada tumor Wilms unilateral, kejadiannya 0,25%.

    Nefrektomi bilateral merupakan penyebab utama gagal ginjal kronis,

    diikuti oleh penyebab-penyebab yang berhubungan dengan terapi, seperti

    radiasi atau komplikasi-komplikasi operasi.

    2. Fungsi jantung

    Anthracyclines seperti doxorubicin dapat menyebabkan gangguan

    jantung pada 5% pasien yang menerima dosis kumulatif 400 mg/m

    2

    . Rata-rata kerusakan jantung adalah is 25% pada mereka yang diterapi dengan

    anthracycline. Insidens gagal jantung secara keseluruhan adalah 1,7%. Jika

    ditambah dengan iradiasi paru-paru, insidens gagal jantung adalah 5,4%.

    3. Fungsi paru-paru

    Pneumonitis radiasi terjadi pada 20% kasus yang mendapatkan radiasi

    paru-paru total.

    18

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    19/21

    4. Fungsi hepar

    Actinomycin D dan radiasi dapat merusak hepar, dengan insidens

    keseluruhan sebesar 10%. Penyakit venooklusif hepar merupakan

    sindroma klinis hepatotoksisitas dan mempunyai gejala berupa ikterus,

    hepatomegali dengan asites, dan peningkatan berat badan. Insidens rata-

    rata kerusakan hepar adalah 8%.

    5. Fungsi gonad

    Kemoterapi dapat mengganggu fungsi gonad pada laki-laki tetapi

    jarang mengganggu fungsi ovarium. Iradiasi abdomen dapat memicu gagal

    ovarium jika ovarium berada dalam daerah target penyinaran.

    6. Fungsi muskuloskeletal

    Gangguan-gangguan skeletal, yang mencakup scoliosis atau kyphosis,

    dapat merupakan akibat dari ketidakseimbangan pertumbuhan pada corpus

    vertebrae yang pernah diradiasi secara unilateral dengan dosis lebih dari

    2000 rad.

    7. Neoplasma maligna sekunder

    Neoplasma maligna sekunder dapat merupakan akibat dari radioterapi

    dan kemoterapi. Oleh karena itu radioterapi dan kemoterapi harus dibatasi

    untuk kasus-kasus stadium lanjut dan kasus-kasus dengan histologi

    anaplastik saja.

    2.10 PROGNOSIS

    Sekitar 80 90% anak-anak yang didiagnosis tumor Wilms dapat

    bertahan hidup dengan terapi yang ada saat ini.

    Histologi tumor dan stadium penyakit merupakan faktor-faktor

    prognostik yang paling penting dalam kasus-kasus tumor unilateral.

    Tumor-tumor bilateral dengan stadium tinggi berhubungan dengan

    prognosis yang buruk.

    Pasien-pasien dengan tumor Wilms histologi baik mempunyai paling

    sedikit 80% harapan hidup dalam 4 tahun setelah diagnosis, bahkan

    pada pasien-pasien dengan penyakit stadium IV.

    19

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    20/21

    Prognosis untuk pasien-pasien yang mengalami kekambuhan adalah

    buruk, dengankemungkinan hidup rata-rata hanya 30 40% setelah

    terapi ulang.6

    20

  • 7/30/2019 BAB I tumor wilm's

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://ilmubedah.info/tumor-wilms-20110211.html di akses padatanggal 11 September 2012

    2. sectiocadaveris.wordpress.com/anatomi-ginjal-dan-saluran-

    kemih/diakses pada tanggal 14 september 2012

    3. Embryology of the kidney. http://www.yahoo.com/ e mbryologyofthekidney

    diakses pada tanggal 12 September 2012

    4. CendronM.WilmsTumor. Available

    fromhttp://www.emedicine.com/med/topic3093.htm. diakses pada tanggal 11

    September 2012.

    5. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumor di akses pada

    tanggal 16 September 20126. WILMS TUMOR - USU Institutional Repository

    http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E0

    0542.pdfdi akses pada tanggal 14 September 2012

    21

    http://ilmubedah.info/tumor-wilms-20110211.htmlhttp://ilmubedah.info/tumor-wilms-20110211.htmlhttp://www.yahoo.com/embryologyofthekidneyhttp://www.emedicine.com/med/topic3093.htmhttp://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumorhttp://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumorhttp://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumorhttp://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumorhttp://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumorhttp://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumorhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://ilmubedah.info/tumor-wilms-20110211.htmlhttp://www.yahoo.com/embryologyofthekidneyhttp://www.emedicine.com/med/topic3093.htmhttp://www.en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumorhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdfhttp://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdf