bab i -revision - 29 november 2014

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggolongan darah merupakan cara untuk menentukan spesifikasi dari tipe darah seseorang. Proses pengecekan tipe golongan darah bisanya dilakukan oleh petugas di laboratorium secara manual dengan prosedur kerja yang cenderung lambat dan tidak terstandarisasi, tergantung pada kemampuan dan kondisi petugas di laboratorium (Fathima, 2013). Golongan darah sangat berguna ketika transfusi darah untuk donor, kecelakaan, dan keadaan darurat lainnya. Dalam proses transfusi darah, dibutuhkan jenis darah yang sama. Perbedaan jenis darah ketika transfusi darah akan menyebabkan penggumpalan darah yang berakibat fatal bagi penerima transfusi darah. Perbedaan tersebut dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, bahkan kematian. Berdasarkan studi Serious Hazard of transfusion (SHOT), I-1

Upload: ari-ejawinata-ginting

Post on 10-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas Akhir

TRANSCRIPT

I-2

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPenggolongan darah merupakan cara untuk menentukan spesifikasi dari tipe darah seseorang. Proses pengecekan tipe golongan darah bisanya dilakukan oleh petugas di laboratorium secara manual dengan prosedur kerja yang cenderung lambat dan tidak terstandarisasi, tergantung pada kemampuan dan kondisi petugas di laboratorium (Fathima, 2013). Golongan darah sangat berguna ketika transfusi darah untuk donor, kecelakaan, dan keadaan darurat lainnya. Dalam proses transfusi darah, dibutuhkan jenis darah yang sama. Perbedaan jenis darah ketika transfusi darah akan menyebabkan penggumpalan darah yang berakibat fatal bagi penerima transfusi darah. Perbedaan tersebut dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, bahkan kematian. Berdasarkan studi Serious Hazard of transfusion (SHOT), dilaporkan ada 366 kasus reaksi transfusi berat, sebanyak 191 pasien diantaranya (52%) mendapatkan transfusi komponen darah yang salah (Cahyono dan Suhardjo, 2008). Golongan darah dikelompokkan ke dalam delapan jenis yaitu A Rh+, A Rh-, B Rh+, B Rh-, AB Rh+, AB Rh-, O Rh+ dan O Rh-, dapat dilihat pada Gambar I-1. Berdasarkan sistem pengelompokan darah ABO dan Rh, seseorang memiliki salah satu golongan darah tersebut.

Gambar I-1. Jenis Darah dan Penggumpalan (Sumber : craigmedical.com)Penentuan golongan darah dikelompokkan berdasarkan terjadi atau tidak terjadinya penggumpalan pada darah. Penggumpalan terjadi setelah darah ditetesi reagen. Reagen yang digunakan untuk menentukan golongan darah terbagi menjadi empat, yaitu reagen A, reagen B, reagen AB, dan reagen untuk rhesus.Gambar I-2. (a)Penggumpalan, (b) Tidak terjadi penggumpalan (Sumber : Ferraz, Soares, dan Carvalho, 2013)Golongan darah dapat diidentifikasi dengan pengenalan pola dari citra darah yang diberi reagen. Pola merupakan entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya (feature), ciri-ciri tersebut digunakan untuk membedakan suatu pola dengan pola lain (Munir, 2004). Pengenalan pola golongan darah bukan merupakan hal yang sederhana karena fitur satu citra golongan darah memiliki kemiripan dengan fitur golongan darah yang lain. Selain itu, darah yang sudah di tetesi dengan reagen juga memiliki pola penggumpalan yang berbeda-beda. Dalam pengenalan pola golongan darah terdapat beberapa metode yang digunakan untuk pengenalan pola golongan darah. Metode yang pernah digunakan pada pengenalan pola golongan darah diantaranya, Support Vector Machine (Fatimah, 2013), Pattern Matching, Geometric Matching (Ferraz, Soares, dan Carvalho, 2013), dan Jaringan Syaraf Tiruan metode Backpropagation (Epiphanias, 2012). Selain metode-metode tersebut terdapat beberapa metode yang biasa digunakan dalam pengenalan pola, seperti Hidden Markov Model (HMM), k-Nearest Neighbor, dan Jaringan Syaraf Tiruan metode Self-Organizing Maps (SOM).Jaringan Syaraf Tiruan metode Self-Organizing Maps (SOM) merupakan salah satu metode untuk mengenali pola suatu objek. Metode ini sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang pengenalan pola. Studi kasus mengenai penggunaan Self-Organizing Maps dilakukan oleh Chi,Wo, dan Yan (1995) untuk mengenali tulisan tangan berupa angka, Prieto dan Allen (2009) mendeteksi dan mengenali rambu-rambu jalan, dan Anggraini (2014) melakukan penelitian mengenai penggunaan Self-Organizing Maps untuk mengenali wajah.Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengembangkan sebuah aplikasi untuk mengenali pola golongan darah menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan metode Self-Organizing Maps. Penelitian ini diharapkan mampu mencapai tingkat akurasi yang tinggi.

1.2 Rumusan MasalahPenggolongan darah merupakan aktifitas yang penting dalam bidang kesehatan. Golongan darah dikelompokkan ke dalam delapan jenis yang masing masing memiliki ciri yang unik. Ciri golongan darah dapat diidentifikasi dari pola fitur citra darah. Fitur satu golongan darah memiliki kemiripan dengan fitur golongan darah yang lain. Sehingga citra darah perlu diidentifikasi dengan menerapkan metode pengenalan pola, salah satunya adalah Jaringan Syaraf Tiruan dengan metode Self-Organizing Maps.

1.3 Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak untuk mengidentifikasi golongan darah manusia menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan metode Self-Organizing Maps dan mengetahui tingkat akurasinya.

1.4 Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah :1. Perangkat lunak dapat digunakan untuk mengidentifikasi golongan darah melalui pengenalan pola pada citra darah.2. Pengenalan pola citra darah dengan Jaringan Syaraf Tiruan metode Self-Organizing Maps dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut.

1.5. Batasan MasalahDalam penelitian kali ini, ditetapkan beberapa batasan masalah sebagai berikut :1. Inputan berupa citra darah yang sudah di tetesi reagen.2. Citra darah dengan format .jpg3. Ukuran citra darah 40 x 160 pixel untuk pengujian.4. Pembelajaran menggunakan citra darah yang menggumpal dancitra darah yang tidak menggumpal dengan ukuran 40 x 40 pixel.5. Pengelompokan golongan darah terdiri dari A Rh+, A Rh-, B Rh+,B Rh-, AB Rh+, AB Rh-, O Rh+ dan O Rh-.

I-1