bab i pendahuluan - sinta.unud.ac.id i.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu...

8
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dharma gita atau seni suara adalah suatu pernyataan atau gambaran dari jiwa manusia, yang dinyatakan dalam bentuk deretan nada yang diciptakan atau dicetak maupun yang lanjut disuarakan secara vokal ataupun instrumental (Wayan Budha Gautama,2007). Dalam kehidupan masyarakat Bali Dharma Gita berperan dalam kegiatan upacara agama sebagai pencurahan perasaan bakti dan pembimbing pikiran menuju suatu kebenaran. Dharma Gita dapat dikelompokkan menjadi empat jenis antara lain Sekar Rare, Sekar Alit, Sekar Madia dan Sekar Agung. Sekar Rare sering disebut juga gegendingan adalah jenis Dharma Gita yang tidak memiliki uger-uger (aturan). Sekar Alit sering disebut dengan mecepat adalah jenis Dharma Gita yang dalam penulisannya memiliki aturan atau yang disebut dengan padalingsa antara lain jumlah suku kata pada tiap baris, jumlah baris dalam satu bait, dan huruf vokal pada kata terakhir setiap barisnya. Sekar madya sering disebut juga dengan kidung adalah jenis Dharma Gita yang juga memiliki aturan dalam penulisannya yaitu jumlah suku kata dalam tiap dan suara akhir pada tiap baris. Sekar Agung sering juga disebut dengan istilah wirama atau kekawin pada umumnya dinyanyikan dalam kaitan upacara, baik upacara adat maupun agama. Sekar Agung memiliki aturan-aturan seperti guru, lagu, wretta dan matra.

Upload: dinhminh

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dharma gita atau seni suara adalah suatu pernyataan atau gambaran dari

jiwa manusia, yang dinyatakan dalam bentuk deretan nada yang diciptakan atau

dicetak maupun yang lanjut disuarakan secara vokal ataupun instrumental (Wayan

Budha Gautama,2007). Dalam kehidupan masyarakat Bali Dharma Gita berperan

dalam kegiatan upacara agama sebagai pencurahan perasaan bakti dan

pembimbing pikiran menuju suatu kebenaran. Dharma Gita dapat dikelompokkan

menjadi empat jenis antara lain Sekar Rare, Sekar Alit, Sekar Madia dan Sekar

Agung. Sekar Rare sering disebut juga gegendingan adalah jenis Dharma Gita

yang tidak memiliki uger-uger (aturan). Sekar Alit sering disebut dengan mecepat

adalah jenis Dharma Gita yang dalam penulisannya memiliki aturan atau yang

disebut dengan padalingsa antara lain jumlah suku kata pada tiap baris, jumlah

baris dalam satu bait, dan huruf vokal pada kata terakhir setiap barisnya. Sekar

madya sering disebut juga dengan kidung adalah jenis Dharma Gita yang juga

memiliki aturan dalam penulisannya yaitu jumlah suku kata dalam tiap dan suara

akhir pada tiap baris. Sekar Agung sering juga disebut dengan istilah wirama atau

kekawin pada umumnya dinyanyikan dalam kaitan upacara, baik upacara adat

maupun agama. Sekar Agung memiliki aturan-aturan seperti guru, lagu, wretta

dan matra.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

2

Salah satu jenis Dharma Gita yang menarik adalah Sekar Alit karena jenis

tembang ini mengandung cerita tertentu atau dapat juga berupa nasehat yang

mengajarkan kebaikan. Sekar Alit atau mecepat ini biasanya digunakan dalam

pementasan arja yang merupakan salah satu kesenian pementasan di Bali. Sekar

Alit atau Tembang Macepat ini juga sering disebut dengan pupuh yang dalam

penulisannya menggunakan aturan yang disebut dengan padalingsa. Aturan

padalingsa pada pupuh antara lain guru wilangan yaitu jumlah suku kata dalam

setiap barisnya, guru dingdong yaitu huruf vokal pada kata terakhir setiap

barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. Berdasarkan

aturan padalingsa-nya Sekar Alit dapat di kelompokkan menjadi beberapa jenis

antara lain Pupuh Sinom, Pupuh Ginada, Pupuh Ginanti, Pupuh Pucung, Pupuh

Maskumambang dan lain-lain.

Aturan padalingsa yang terdapat pada sekar alit dapat mempermudah

dalam menuliskan syair-syair dari sekar alit tersebut. Namun hal tersebut tidak

menjadi jaminan kemudahan dalam menyanyikannya. Syair-syair yang sudah

ditulis berdasarkan aturan padalingsa harus dinyanyikan dengan nada dan ritme

dari pupuh itu masing-masing. Nada dan ritme menyanyikan pupuh juga dapat

dipengaruhi oleh suara dari yang menyanyikan. Sulitnya untuk mencari buku atau

pedoman untuk mempelajari pupuh dan kurangnya ketertarikan generasi muda

untuk mempelajari tembang Bali atau pupuh pucung khusus nya membuat

semakin menghilangnya nya kesenian tembang bali.

Untuk mengatasi kesulitan dalam belajar menyanyikan pupuh perlu

dikembangkan suatu sistem yang dapat menyanyikan pupuh dengan nada dan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

3

ritme dasar yang tetap dengan perubahan pada liriknya. Perkembangan teknologi

dapat membantu untuk mengatasi kesulitan tersebut. Teknologi text to speech atau

merubah teks menjadi suara adalah salah satu cara untuk membantu mengatasi

kesulitan tersebut. Teknologi text to speech ini dapat merubah teks syair yang

dibuat menjadi suara dalam bentuk nyanyian.

Text to speech adalah sebuah program berbasis komputer dimana sistem

memproses teks dan membacanya (Ghadeer Al-Said and Moussa Abdallah, 2009).

Sistem text to speech Bahasa Indonesia telah dibangun sejak tahun 2000 yang

menggunakan Database Diphone, yang disebut (id1). Secara garis besar sistem

Text to speech melakukan dua proses konversi, yaitu konversi teks ke fonem dan

konversi fonem ke ucapan, yang dilakukan secara berurutan dengan input teks dan

menghasilkan output ucapan. Fonem merupakan unit bunyi terkecil yang dapat

dibedakan oleh manusia dan suatu ucapan kata atau kalimat pada prinsipnya dapat

dilihat sebagai urutan fonem. Setiap fonem dalam sistem text to speech memiliki

atribut prosodi yang menentukan lama waktu pengucapan dan frekuensi

pengucapan fonem.

Prosodi merupakan atribut yang ditambahkan pada setiap fonem untuk

membuat variasi pengucapan pada fonem. Prosodi memungkin pengguna untuk

meciptakan hasil ucapan yang lebih natural dengan mengatur waktu dan frekuensi

pengucapan fonem. Banyak penelitian yang membahas tentang pengolahan

prosodi untuk mendapatkan hasil ucapan yang lebih natural. Salah satu penelitian

yang berjudul “Text to speech Synthesis with Prosody feature: Implementation of

Emotion in Speech Output using Forward Parsing (M.B.Chandak,

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

4

Dr.R.V.Dharaskar & Dr.V.M.Thakre, 2011)” pada penelitian tersebut dibahas

mengenai implementasi emosi pada aplikasi text to speech dengan pengolahan

pada fitur prosodinya.

Melalui penelitian ini akan dikembangkan suatu aplikasi text to speech

yang dapat menyanyikan lirik dari Pupuh Pucung. Pupuh Pucung sudah memiliki

aturan padalingsa pada penulisannya. Pada proses akuisisi data akan digunakan

form inputan yang sesuai dengan aturan padalingsa Pupuh Pucung seperti jumlah

suku kata pada setiap baris dan jumlah baris pada setiap bait. Pada proses

preprocessing akan dilakukan konversi dari teks syair ke fonem, pada proses ini

juga terdapat aturan-aturan fonem dalam Bahasa Bali. Fonem yang sudah sesuai

akan ditambahkan dengan prosodi yang sesuai dengan Pupuh Pucung. Proses

konversi fonem ke ucapan dilakukan dengan menggunakan konverter Symbian

Mbrola dengan menggunakan database diphone bahasa Indonesia. Hasil yang

diharapkan dari penelitian ini adalah nyanyian Pupuh Pucung yang sesuai dengan

lirik yang di-input-kan dan sesuai dengan nada dan ritme dasar Pupuh Pucung.

1.2 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini permasalahan akan difokuskan pada perancangan dan

implementasi aplikasi text to sing untuk menyanyikan Pupuh Pucung, dengan

rincian masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung yang sesuai dengan

aturan padalingsa pupuh pucung?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

5

b. Bagaimana rancangan konversi lirik Pupuh Pucung dengan kode sampa

Mbrola?

c. Bagaimana rancangan pembentukan prosodi Pupuh Pucung sehingga

dapat menyanyikan Pupuh Pucung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah membangun aplikasi text to sing

Pupuh Pucung.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Untuk merancang dan memodelkan aturan validasi sehingga dapat

terbentuk lirik yang sesuai dengan aturan padalingsa Pupuh Pucung.

b. Untuk cara merancang dan memodelkan prosodi Pupuh Pucung yang

dapat menghasilkan suara berupa nyanyian Pupuh Pucung.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan akan diperoleh melalui penelitian ini

antara lain :

a. Manfaat Akademis : Manfaat akademis yang diharapkan adalah rancang

bangun aplikasi ini dapat digunakan sebagai referensi dalam

pengembangan aplikasi text to speech atau text to sing.

b. Manfaat Praktis : Manfaat praktis yang diharapkan adalah aplikasi ini

dapat mempermudah dalam belajar menembangkan pupuh pucung dan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

6

dapat membuat menembangkan pupuh pucung menjadi lebih

menyenangkan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Pupuh pucung merupakan salah satu bagian dari Sekar Alit yang memiliki

aturan padalingsa pada penulisannya. Pada penelitian ini aplikasi yang

dikembangkan mempunyai beberapa batasan masalah :

a. Jenis pupuh yang dijadikan contoh kasus dalam penelitian adalah Pupuh

Pucung yang merupakan bagian dari sekar alit.

b. Tangga nada Pupuh Pucung yang dijadikan dasar acuan dalam

pengembangan aplikasi berasal dari buku tentang kesenian metembang

Bali.

c. Konverter text to speech yang digunakan adalah Symbian Mbrola dengan

menggunakan database diphone bahasa Indonesia (id 1).

d. Keluaran yang dihasilkan oleh sistem ini adalah berupa suara atau

nyanyian Pupuh Pucung dengan tembang dasar.

1.6 Keaslian Penelitian

Pada penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan kebaharuan dalam hal

merancang aplikasi text to sing yang dapat menembangkan Pupuh Pucung.

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi kebaharuan dalam merancang aplikasi

text to sing Pupuh Pucung.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

7

a. Penelitian ini mencoba untuk meghasilkan text to speech dalam

Bahasa Bali.

b. Penelitian ini mencoba untuk menghasilkan output suara yang

berbeda dengan database yang digunakan, yaitu output suara Bahasa

Bali dengan menggunakan database diphone Bahasa Indonesia

dengan cara melakukan pengolahan dalam pembentukan fonem.

c. Penelitian ini mencoba untuk menemukan kombinasi prosodi

tembang Pupuh Pucung.

d. Penelitian ini mencoba untuk membuat komputer dapat menyanyikan

tembang dasar pupuh pucung.

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,

penelitian ini merupakan penelitian yang pertama dilakukan dalam membuat

aplikasi yang dapat membuat komputer untuk menembangkan Pupuh Pucung.

Rancangan penelitian secara umum dapat dilihat pada Fish Bone Diagram

Gambar 1.1

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id I.pdf · barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. ... 4 Dr.R.V.Dharaskar ... Bagaimana rancangan validasi lirik Pupuh Pucung

8

Gambar 1. 1 Fish Bone Diagram Text to Speech Menembangkan Pupuh Pucung

Pada Fish Bone Diagram diatas dapat dilihat terdapat empat kategori

antara lain Jenis Pupuh, Database Suara, Teknik Konversi Fonem ke Ucapan dan

Engine Text to Speech. Pada masing-masing kategori terdapat beberapa jenis

pilihan teknik atau metode yang tersedia dan teknik atau metode yang digunakan.

Pada kategori jenis pupuh, dipilih pupuh pucung sebagai jenis pupuh yang dicari

prosodi nya. Jenis database suara yang digunakan adalah diphone database

dengan menggunakan diphone Bahasa Indonesia (id1). Teknik konversi fonem ke

ucapan menggunakan teknik Diphone Concatenation. Engine Text to Speech yang

digunakan adalah Symbian Mbrola.