bab i mikro adi

Upload: chia-je-nugh

Post on 04-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    1/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah mikro sirkulasi terkecil yang

    juga merupakan komponen paling penting dimana jaringan sel melakukan pertukaran

    zatnya. Pembuluh darah kapiler terdapat diantara pembuluh nadi atau arteri mikro dan

    pembuluh darah mikro, sekitar 5 sampai 9 mikron. Olehnya itu, untuk melihat sistem

    mikrosirkulasi ini maka digunakan Rana cancanivora sebagai salah satu contoh

    sampel yang digunkan karena mikrosirkulasi dapat terlihat pada selaput renangnya1.

    Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai

    system transportasi tubuh. Pembuluh darah mengangkut dan mendistribusiakan darah

    yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2 dan nutrient,

    menyingkirkan zat-zat sisa dan penyampaian sinyal hormone. Hantaran dan

    pengiriman kembali zat, energi dan pesan antar sel-sel dalam tubuh manusia

    merupakan aktifitas hidup yang terpenting yang dikerjakan oleh mikrosirkulasi.

    Mikrosirkulasi menyebar ke seluruh organ di tubuh yang dibentuk oleh sistem darah

    yang luas dari setiap bagian struktur internal2

    .

    1Mikrosirkulasi, http:apa-itu-mikro-sirkulasi.html, (Diakses pada tanggal 27 Juni 2011).

    2Ibid.,

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    2/8

    B. Tujuan

    Adapun tujuan dilaksanakannya raktikum ini adalah untuk:

    1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang mikrosirkulasi pada katak danhewan yang memiliki sistem sirkulasi tertutup pada umumnya.

    2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengaruh berbagai rangsanganyang langsung diberikan secara lokal pada arteriol, kepiler, dan venula.

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    3/8

    BAB III

    METODE PRAKTIKUM

    A. Waktu dan Tempat

    Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu :

    Hari / Tanggal : Selasa / 27 Juni 2011

    Waktu : Pukul 13.00 17.00 WITA

    Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

    Samata-Gowa.

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop binokuler

    dan kapas.

    2. Bahan

    Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu katak (Rana

    cancarivora), tissue, larutan NaCl, dan air.

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    4/8

    C. Cara Kerja

    Cara kerja pada praktikum ini yaitu :

    1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Membersihkan selaput renangRana cancanivora.3. Mengamati selaput renang tersebut dengan cara merentangkan salah satu kaki

    ke belakang dan meletekkannya pada sumber cahaya sehingga sejajar dengan

    lensa obyektif.

    4. Setelah itu, mengamati dengan cara yang sama tetapi pada selaput renangnyadiberi air panas, air dingin, dan larutan NaCl.

    5. Mengamati setiap perubahan yang terjadi setelah memberikan perlakuan yangberbeda.

    6. Menggambar hasil pengamatan.

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    5/8

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil pengamtanAdapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah:

    1. Selaput renang tanpa larutanKeterangan:

    1.Sel darah merah2.Pembuluh darah kapiler

    2. Selaput renang dengan pemberian air panasKeterangan:

    1.Sel darah merah2.Pembuluh darah arteriol

    3. Selaput renang dengan air dinginKeterangan:

    1.Sel darah merah2.Pembuluh darah kapiler

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    6/8

    4. Selaput renang dengan pemberian larutan NaClKeterangan:

    1.Sel darah merah2.Pembuluh darah kapiler

    B. PembahasanMikrosirkulasi merupakan temat terjadinya kontak pertukaran zat antar

    darah dan jaringan tubuh. Tempat pertukaran darah tersebut persisnya adalah pada

    kapiler yang merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan hanya dapat diamati

    pada lapisan jaringan yang sangat ripis dan tembus cahaya, misalnya pada selaput

    renang Rana cancaricora. Pada bagian ini aliran darah melalui kapiler dan

    perubahannya karena pengaruh ekperimental akan mudah dalam mengamatinya

    dengan menggunaan mikroskop.

    Perubahan mikrosirkulasi pada selaput renang Rana cancarivora sangat

    memperlihatkan perubahan-perubahan setelah diberikan beberapa perlakuan.

    Misalnya, ketika tungkainya dicelupkan ke dalam air panas maka terlihat pada selaput

    renangnya dengan sel darah merah pada pembuluh darah arteriol sangat tersebar.

    Pada perlakuan denga air dingin maka sel darah merah maka akan tetap berderet

    beraturan dalam pembuluh darah kapiler. Dan pada perlakuan dengan pemberian

    larutan NaCl maka susunan sel darah merah semakin jelas terlihat dalam pembuluh

    darah kapiler dengan berkas susunan yang teratur. Diameter pembuluh darah halus ini

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    7/8

    yaitu berupa kapiler, venula, dan arteriol dapat dikenali dari jumlah sel darah merah

    yang berbaris di dalamnya dan juga kecepatan alirannya. Pembuluh darah yang paling

    kecil yaitu kapiler hanya dapat dilewati oleh sel darah merah yanb berbaris satu per

    satu. Bila pembuluh darah halus dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris dua-

    dua maka pembuluh darah tersebut adalah arteriol atau venula.

  • 7/30/2019 BAB I mikro adi

    8/8

    BAB V

    PENUTUP

    A. KesimpulanAdapun kesimpulan setelah melakukan praktikum ini adalah:

    1. Diameter pembuluh darah halus ini dapat dikenali dari jumlah sel darah merahyang berbaris di dalamnya dan juga kecepatan alirannya. Selain itu, dapat pula

    diketaui dengan penambahan larutan pada selaput renangnya.

    2. Mikrosirkulasi merupakan hantaran dan pengiriman kembali zat, energi danpesan antar sel-sel dalam tubuh melalui pembuluh darah halus berupa arteriol,

    venula, dan kapiler. Tempat terjadinya mikrosirkulasi ini dapat diamati

    melalui laisan jaringan yang sangat tipis yaitu pada selaput renang Rana

    cancanivora.

    B. SaranAdapun saran yang diajukan setelah melakukan praktikum ini sebaiknya

    asisten selalu mendampingi praktikan agar praktikan bisa berjalan sesuai dengan apa

    yang diinginkan sehingga tidak terjadi kesalah dala praktikum.