bab 6 siklus dan prosedur · pdf fileuntuk mengingat kembali siklus akuntansi yang sudah ......
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
68
BAB 6 SIKLUS DAN PROSEDUR AKUNTANSI : Jurnal, Neraca Saldo, Neraca Lajur dan Laporan Keuangan Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan alur pencatatan akuntansi sampai dengan pelaporannya 2. menjelaskan prosedur pencatatan akuntansi secara lengkap 3. Memahami jurnal, buku besar, dan neraca saldo 4. Membuat analisis transaksi penyesuaian dan jurnal penyesuaiannya 5. Melakukan pembuatan neraca lajur (worksheet) 6. Membuat Laporan Keuangan secara lengkap dan keseluruhan
Siklus Akuntansi
Setelah pada Bab sebelumnya kita membahas mengenai pencatatan transaksi
keuangan dengan menggunakan teknik pencatatan tabelaris dan perkiraan (akun)
tibalah saatnya kita akan melakukan pencatatan transaksi keuangan secara lengkap
yang sesuai dengan prosedur akuntansi atau dengan kata lain yang lebih sederhana
kita akan mencatat transaksi tersebut menurut siklus akuntansi yaitu dimulai dari
pencatatan, penggolongan sampai dengan pelaporan dalam bentuk Laporan
Keuangan.
Untuk mengingat kembali siklus akuntansi yang sudah pernah kita bahas sebelumnya,
akan digambarkan dalam Figure 6.1 berikut di bawah ini:
Figure 6.1
Skema Siklus Akuntansi
1 Jurnal
2 Posting
4 Neraca Saldo
10 Neraca Saldo Setelah Tutup
Buku
9 Perubahan
Modal
8 Rugi/Laba
7 Neraca
6 Neraca Lajur
5 Adjusment
3 Buku Besar
69
Laporan Keuangan adalah merupakan hasil kegiatan proses akuntansi dan proses itu
sendiri dapat digambarkan sebagai berikut :
Figure 6.2
Prosedur Akuntansi
Prosedur Pencatatan terdiri dari :
1. Bukti asli (original document) sebagai bukti terjadinya suatu transaksi.
2. Alat untuk mengklasifikasikan serta mencatat transaksi yang biasa disebut
Jurnal/Buku Harian (books or original entry journal)
3. Alat-alat untuk mengikhtisarkan akibat perubahan yang terjadi pada pos/rekening
Aktiva, Hutang dan Modal yang disebut dengan Buku Besar.
Tahap-tahap pekerjaan yang diperlukan untuk menyajikan laporan keuangan :
1. Pembuatan bukti pembukuan
Bukti pembukuan harus dibuat dalam suatu transaksi keuangan karena dengan
adanya bukti pembukuan :
a. Transaksi keuangan yang terjadi telah mendapatkan pengesahan/persetujuan
b. Persediaan alat untuk untuk mengidentifikasikan keuangan yang terjadi
c. Ada perintah untuk membukukan transaksi yang terjadi
Bukti pembukuan dibagi menjadi dua macam :
a. Buku Kas
Bukti Pembukuan
Jurnal Buku Harian
Buku Besar
Laporan Perubahan Modal
Neraca Lajur
Buku Besar Pembantu
Laporan Rugi/Laba
Neraca
70
b. Bukti Memorial
2. Penggolongan dan pencatatan bukti pembukuan bukti ke dalam jurnal (buku
harian)
3. Pencatatan ke dalam Buku Besar (posting) dan memasukkan catatan yang
terperinci dari bukti asli ke dalam Buku Besar Pembantu
4. Pembuatan Neraaca Lajur
5. Penyajian Neraca, Laporan Rugi/Laba dan Laporan Perubahan Modal
Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal)
Jurnal merupakan catatan yang pertama kali dalam proses pencatatan (Book of
original Entry), oleh karena itu jurnal merupakan sumber pokok bagi catatan-catatan
lainnya.
Ada dua macam jurnal :
1. Jurnal umum (General Journal)
2. Jurnal Khusus (Special Journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi keuangan yang sering terjadi.
Figure 6.3
Aturan Pendebitan dan Pengkreditan :
Jenis Rekening Pertambahan Pengurangan Saldo Pada Umumnya
Aktiva Debit Kredit Debit Hutang Kredit Debit Kredit
Rekening Modal : Modal Kredit Debit Kredit Prive Debit Kredit Debit
Penghasilan Kredit Debit Kredit Biaya Debit Kredit Debit
Pencatatan Dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu
Posting adalah kegiatan memindahkan data yang ada dalam buku jurnal ke dalam
buku besar yang dilakukan secara periodik.
Gambar berikut di bawah ini menunjukkan proses pemindahan dari buku jurnal ke
buku besar :
71
Figure 6.4
JURNAL
Halaman :11 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit April 1 Kas . 15 300.000,00 Penjualan .. 40 300.000,00 Keterangan : Penjualan tunai hari ini
KAS Halaman :15
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo April 1 Penjualan Tunai 11 300.000,00 - D 300.000,00
PENJUALAN Halaman :40
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo April 1 Penjualan Tunai 11 300.000,00 D 300.000,00
Susunan dan Kode Rekening
Banyaknya jenis dan macam transaksi dalam suatu perusahaan mengharuskan
dibuatnya suatu rekening. Rekening tersebut perlu diberi identitas yaitu pemberian
nomor kode. Maksud dari pemberian kode adalah untuk mengidentifikasikan transaksi
yang terjadi, sehingga transaksi keuangan yang sudah mempunyai identitas dapat
dicatat dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
Kode rekening pada buku besar, ada beberapa macam antara lain :
1. Sistem Numerical, merupakan cara yang paling mudah, masing-masing rekening
dapat diberi nomor dengan bebas.
2. Sistem Decimal, sistem ini menggunakan dasar 10 unit angka dari 0 sampai
dengan 9.
3. Sistem Muemonic, sistem ini menggunakan huruf-huruf untuk kode
perkiraan/rekening.
4. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka
72
Hubungan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) perlu dibuat apabila diperlukan perincian
terhadap informasi yang dikumpulkan dalam buku besar.
Contoh :
No.
Buku Besar Buku Besar Pembantu
1. Rekening Piutang Dagang Kartu Piutang 2. Rekening Barang Dagangan Kartu Persediaan 3. Rekening Aktiva Tetap Kartu Aktiva Tetap 4. Rekening Hutang Dagang Kartu Hutang
Penerapan Jurnal Umum dalam Transaksi
Penerapan praktek pencatatan dengan menggunakan jurnal umumakan digambarkan
dengan mengerjakan Kasus 5.1 : Sofias Bungalow Resort and Spa yang ada di Bab 5 Modul ini.
Sesuai dengan kejadian dan transaksi Sofias Bungalow Resort and Spa maka jurnal
umum yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:
Jurnal Umum Sofias Bungalow Resort and Spa:
01/03/02 Kas 5.000.000
Modal 5.000.000
(untuk mencatat setoran modal Nn. Sofia ke dalam perusahaan)
02/03/02 Tanah 750.000
Bangunan 1.300.000
Peralatan 500.000
Perlengkapan 200.000
Kendaraan 250.000
Kas 3.000.000
(untuk mencatat pembelian hotel secara paket)
73
03/03/02 Fasilitas Spa 500.000
Kas 500.000
(untuk mencatat pembangunan dan pembelian fasilitas spa)
04/03/02 Beban Iklan 25.000
Kas 25.000
(untuk mencatat pembayaran beban iklan di media)
05/03/02 Beban perbaikan a/c 5.000
Kas 5.000
(untuk mencatat perbaikan pendingin udara)
10/03/02 Kas 750.000
Utang Bank 750.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari pencairan pinjaman bank)
11/03/02 Kas 93.750
Pendapatan Sewa Kamar 93.750
(untuk mencatat penerimaan kas dari sewa kamar hotel)
11/03/02 Kas 34.050
Pendapatan F&B 34.050
(untuk mencatat penerimaan kas dari restoran dan F&B)
12/03/02 Perlengkapan 12.000
Kas 12.000
(untuk mencatat pembelian perlengkapan)
13/03/02 Perlengkapan 5.000
Kas 5.000
(untuk mencatat pembelian perlengkapan)
74
15/03/02 Beban Listrik, air dan telepon 150.000
Kas 150.000
(untuk mencatat pembayaran tagihan listrik, air dan telepon)
17/03/02 Kas 100.000
Pendapatan Iklan Sponsor 100.000
(untuk mencatat pendapatan dari iklan sponsor)
20/03/02 Peralatan 114.500
Kas 50.000
Utang Dagang 64.500
(untuk mencatat pembelian Peralatan secara kredit dengan uang muka)
21/03/02 Kendaraan 250.000
Kas 70.000
Utang dagang 180.000
(untuk mencatat pembelian 2 unit kendaraan mobil secara kredit
dengan uang muka)
25/03/02 Beban Gaji 115.960
Kas 115.960
(untuk mencatat pembayaran gaji karyawan bulan Maret 2002)
26/03/02 Kas 65.000
Pendapatan Program Paket 65.000
(untuk mencatat penerimaan pendapatan dari program paket)
28/03/02 Utang Bank 50.000
Kas 50.000
(untuk mencatat pembayaran angsuran pokok pinjaman ke bank)
31/03/02 Kas 249.375
Pendapatan Sewa Kamar 249.375
(untuk mencatat penerimaan kas dari sewa kamar hotel)
75
31/03/02 Kas 145.232
Pendapatan F&B 145.232
(untuk mencatat penerimaan kas dari restoran dan F&B)
11/03/02 Kas 93.750
Pendapatan Sewa Kamar 93.750
(untuk mencatat penerimaan kas dari sewa kamar hotel)