bab 4-5

13
50 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian Pengkajian keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang digunakan perawat untuk mengukur keadaan pasien atau keluarga dengan menggunakan standar norma kesehatan pribadi maupun sosial serta lingkungan dan kesanggupan untuk mengatasi masalah (Zaidin Ali,2009). Pengkajian pada kasus Ny. J ditemukan pasien mengeluhkan nyeri pada pergelangan kaki, tangan dan jari-jarinya, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri berlangsung ± 15 menit, nyeri bertambah bila pasien terlalu lama duduk dan juga pada saat pagi hari, dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pernapasan 21x/menit, nadi 80x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,0 C, kesadaran compos menthis, berorientasi dengan baik, klien tidak memiliki riwayat alergi. Dan juga ditemukan pasien kurang begitu tahu mengenai penyakitnya, saat ditanya pasien tampak bingung. Upaya keluarga Ny. J menanggulangi hal-hal tersebut dengan berobat ke puskesmas terdekat. Menurut teori data yang muncul pada pengkajian kasus artritis reumatoid ditemukan nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk

Upload: lodiakristinmanipada

Post on 13-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BAB 4-5

TRANSCRIPT

58

BAB 4PEMBAHASAN4.1 PengkajianPengkajian keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang digunakan perawat untuk mengukur keadaan pasien atau keluarga dengan menggunakan standar norma kesehatan pribadi maupun sosial serta lingkungan dan kesanggupan untuk mengatasi masalah (Zaidin Ali,2009).Pengkajian pada kasus Ny. J ditemukan pasien mengeluhkan nyeri pada pergelangan kaki, tangan dan jari-jarinya, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri berlangsung 15 menit, nyeri bertambah bila pasien terlalu lama duduk dan juga pada saat pagi hari, dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pernapasan 21x/menit, nadi 80x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,0 C, kesadaran compos menthis, berorientasi dengan baik, klien tidak memiliki riwayat alergi. Dan juga ditemukan pasien kurang begitu tahu mengenai penyakitnya, saat ditanya pasien tampak bingung. Upaya keluarga Ny. J menanggulangi hal-hal tersebut dengan berobat ke puskesmas terdekat.

50Menurut teori data yang muncul pada pengkajian kasus artritis reumatoid ditemukan nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris, pekerjaan, keletihan, malaise keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktur/ kelaianan pada sendi, fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal), faktor-faktor stres akut/ kronis misalnya; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan, keputusan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan) ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya ketergantungan pada orang lain), ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat: mual, anoreksia kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa, berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi, kebas, kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan, pembengkakan sendi simetris, fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi), kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus, lesi kulit, ulkus kaki, kesulitan dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga, demam ringan menetap kekeringan pada mata dan membran mukosa, kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran; isolasi.Berdasarkan uraian pengkajian diatas terdapat perbedaan antara teori dan kasus pada Ny. J yaitu pada kasus Ny. J tidak ditemukan atrofi otot, kontraktur/ kelainan pada sendi, mual, anoreksia kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, pembengkakan jaringan lunak pada sendi dikarenakan pasien baru merasakan gejala 4 bulan jadi kemungkinan gejala-gejala tersebut tidak muncul atau belum muncul.

4.2 Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual dan potensial (Marylinn E. Doenges,2000).Diagnosa yang ditemukan pada kasus Ny. J ada 2 diagnosa keperawatan yaitu: 4.2.1 Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan keluarga tidak dapat merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan Artritis Reumatoid4.2.2 Kurang pengetahuan berhubungan dengan keluarga tidak dapat mengenal masalah kesehatan Artritis Reumatoid yang terjadi pada Ny. JBerdasarkan teori terdapat 5 diagnosa keperawatan pada pasien dengan artritis reumatoid: 4.2.3 Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.4.2.4 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri, penurunan, kekuatan otot.4.2.5 Gangguan Citra Tubuh/Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.4.2.6 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.4.2.7 Kurang pengetahuan/kebutuhan belajar mengenai penyakit, prognosis, dan pengobatan berhubungan dengan kurang pemanjanan/mengingat, kesalahan interprestasi informasiDari uraian diatas terdapat perbedaan antara teori dan fakta, pada teori terdapat 5 diagnosa keperawatan, sedangkan pada fakta kasus Ny. J hanya ditemukan 2 diagnosa keperawatan saja karena diagnosa yang muncul berdasarkan keluhan pasien bukan berdasarkan teori yang telah dikemukakan. Kemungkinan diagnosa yang lain tidak timbul atau sudah timbul karena kondisi pasien yang sudah membaik dan juga penyakit yang diderita pasien belum terlalu parah sehingga diagnosa yang lainnya tidak timbul.

4.3 Perencanaan KeperawatanIntervensi keperawatan adalah perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat (Doenges,2000). Pada kasus Ny. J yang menjadi prioritas utama adalah gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan keluarga tidak dapat merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan artritis reumatoid, dengan rencana tindakan yang diberikan yaitu: mengukur tanda-tanda vital, kaji skala nyeri, diskusikan pada keluarga mengenai penyebab gangguan rasa nyaman nyeri, kaji pengetahuan keluarga tentang cara mengatasi nyeri, anjurkan pasien untuk mandi air hangat pada waktu pagi dan mengompres sendi-sendi yang sakit dengan air hangat beberapa kali sehari, ajarkan kepada keluarga teknik relaksasi napas dalam agar mengurangi nyeri, berikan pujian kepada keluarga.Sedangkan yang menjadi prioritas kedua adalah kurang pengetahuan berhubungan dengan keluarga tidak dapat mengenal masalah kesehatan keluarga, dengan rencana tindakan yang diberikan yaitu: kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang apa itu artritis reumatoid, diskusikan klien dan keluarga: pengertian artritis reumatoid, penyebab Artritis reumatoid, tanda dan gejala gastritis, komplikasi dari artritis reumatoid, cara merawat sakit gastritis dirumah, cara mencegah artritis reumatoid, evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan klien dan keluarga, berikan pujian terhadap ungkapan klien dan keluarga yang tentang pengetahuan artritis reumatoid, menyarankan klien dan keluarga segera mecegah terjadinya Artritis reumatoid.Dari uraian perencanaan diatas antara teori dan kasus Ny. J tidak ditemukan perbedaan. Adapun Faktor penghambat dalam menentukan intervensi keperawatan pada Ny. J dikeluarga Tn.D yaitu rendahnya pengetahuan keluarga untuk memahami masalah Artritis Reumatoid. Adapun Pemecahan masalahnya yaitu diberikan pendidikan kesehatan secara jelas dan dapat dimengerti oleh keluarga, sehingga keluarga dapat mengatasi masalah yang terjadi.

4.4 Pelaksanaan KeperawatanPada kasus Ny. J pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan untuk diagnosa pertama gangguan rasa nyaman: nyeri yaitu: mengukur tanda-tanda vital, mengkaji skala nyeri, mendiskusikan pada keluarga mengenai penyebab gangguan rasa nyaman nyeri, mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara mengatasi nyeri, menganjurkan pasien untuk mandi air hangat pada waktu pagi dan mengompres sendi-sendi yang sakit dengan air hangat beberapa kali sehari, mengajarkan kepada keluarga teknik relaksasi napas dalam agar mengurangi nyeri, memberikan pujian kepada keluarga.Sedangkan untuk diagnosa kedua kurang pengetahuan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan yaitu: mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang apa itu artritis reumatoid, mendiskusikan klien dan keluarga: pengertian artritis reumatoid, penyebab artritis reumatoid, tanda dan gejala gastritis, komplikasi dari artritis reumatoid, cara merawat sakit gastritis dirumah, cara mencegah artritis reumatoid, mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan klien dan keluarga, memberikan pujian terhadap ungkapan klien dan keluarga yang tentang pengetahuan artritis reumatoid, menyarankan klien dan keluarga segera mecegah terjadinya Artritis reumatoid.Berdasarkan uraian pelaksanaan keperawatan untuk diagnosa pertama dan kedua pada pasien Ny. J secara umum sesuai dengan teori, pelaksanaan keperawatan dilakukan secara penuh. Tindakan ini dapat dilakukan oleh penulis bekerja sama keluarga. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan penulis melakukan sesuai dengan intervensi yang dibuat dengan prinsip mengupayakan rasa nyaman, aman, dan keselamatan pasien, menggunakan fasilitas, tenaga yang tersedia.

4.5 Evaluasi Keperawatan Evaluasi keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien (Effendi,1995).Berdasarkan fakta Ny. J hasil evaluasi data yang didapat dengan dua masalah yang diangkat 1 belum teratasi,1 teratasi.4.5.1Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan keluarga tidak dapat merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan artritis reumatoid. Pasien masih mengeluh nyeri pada pergelangan kakinya.4.5.2Kurang pengetahuan berhubungan dengan keluarga tidak dapat mengenal masalah kesehatan artritis reumatoid. Klien dan keluarga mengatakan mengetahui dan mampu menjelaskan kembali tentang penyakitnya.Menurut teori hasil yang diharapkan pada diagnosa pertama gangguan rasa nyaman nyeri adalah nyeri hilang atau teratasi, dan untuk diagnosa kedua kurang pengetahuan adalah pasien dan keluarga mampu memahami/menjelaskan mengenai penyakit, prognosis dan perawatannya. Berdasarkan uraian antara teori dan kasus Ny. J terdapat perbedaan, karena menurut teori untuk evaluasi diagnosa pertama nyeri hilang/teratasi sedangkan pada kasus Ny. J masih mengeluhkan nyeri hanya saja nyerinya sedikit berkurang dari sebelumnya. Dan untuk evaluasi diagnosa kedua tidak ditemukan perbedaan karena setelah diberikan pendidikan kesehatan Ny. J dan keluarganya mampu memahami mengenai penyakitnya dan cara perawatannya

BAB 5SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SimpulanBerdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dari pengkajian didapat yaitu Ny. J mengatakan nyeri dipergelangan tangan kaki, dan jari-jarinya, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri semakin bertambah saat pasien terlalu lama duduk dengan kaki dilipat dan juga pada pagi hari,keluarga mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara merawat Ny.J apa bila kambuh selama ini hanya memberikan obat yang biasa dibeli apotik terdekat dan pasien mengatakan Ny.J tidak mengetahui banyak tentang penyakit yang dialaminya Ny. J. Dari pemeriksaan tanda-tanda vital pasien didapatkan sebagai berikut: tekanan darah: 120/80 mmHg,nadi: 80 x/mnt, pernapasan: 21 x/mnt, suhu tubuh: 36,0 C.

56Berdasarkan pengkajian diatas penulis mengambil mengambil dua diagnosa yaitu: gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan keluarga tidak dapat merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan artritis reumatoid, dan kurang pengetahuan Ny. J berhububgan dengan keluarga tidak dapat mengenal masalah kesehatan artritis reumatoid yang terjadi pada Ny. J. Kemudian rencana keperawatan disusun sesuai dengan perumusan diagnosa yang diangkat dengan menentukan prioritas masalah. Prioritas masalah pada kasus Ny. J adalah gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan keluarga tidak dapat merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan artritis reumatoid, dan prioritas kedua adalah kurang pengetahuan berhubungan dengan keluarga tidak dapat mengenal masalah kesehatan artritis reumatoid yang terjadi pada Ny. J. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny. J sesuai dengan intervensi yang telah disusun sebelumnya dan dilaksanakan menggunakan fasilitas yang tersedia, dan pelaksanaan tindakan keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik dikarenakan pasien yang kooperatifdan kerjasama yang baik dari keluarga. Pada tahap evaluasi keperawatan Ny. J didapatkan nyeri pada pergelangan tangan, kaki, dan jari-jari sedikit berkurang dari sebelumnya, dan Ny. J beserta keluarga memahami tentang penyakit Ny. J dan juga cara perawatannya.Dari uraian bab sebelumnya telah dibandingkan antara teori dan fakta tentang bagaimana penanganan pada pasien dengan artritis reumatoid, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perbedaan yang terjadi antara teori dan fakta bukanlah menjadi suatu masalah dalam melakukan penanganan dan pelaksanaan yang tepat yang kita lakukan sebagai tenaga kesehatan, karena teori dapat berubah seiring dengan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka penulis mengharapkan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. D bisa menambah referensi dan pengetahuan bagi yang membaca hasil studi kasus ini.

5.2 Saran5.2.1 Bagi UPTD Puskesmas PahandutBagi perawat di UPTD Puskesmas Pahandut disarankan mengajarkan secara langsung bagaimana cara pengkajian terutama pada pemeriksaan fisik yang sesuai kepada pasien Artritis Reumatoid, menegakan diagnosa keperawatan, menentukan prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi pada pasien dengan Artritis Reumatoid.

5.2.2 Bagi PendidikanKepada dosen disarankan lebih banyak menjelaskan dan menerangkan langkah-langkah yang sesuai dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan Artritis Reumatoid.

5.2.3 Bagi PenulisBagi penulis disarankan lebih banyak belajar tentang asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan Artritis Reumatoid seperti melakukan pengkajian, menegakan diagnosa keperawatan, membuat rencana tindakan keperawatan, melaksanakan rencana tindakan keperawatan dan melakukan hasil evaluasi tindakan.