bab 3 pembahasanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00774-si bab 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di...

47
43 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Perusahaan Saat Pemerintah Indonesia mengumumkan insentif pajak yang baru untuk industri manufaktur lokal. Mr. Lucas Sasmito dengan cepat menyadari potensi dan kesempatan akan kehadirannya di dunia industri. Pada tahun 1968, Dia mendirikan PT. PAN ASIA RUBBER untuk memproduksi spons karet dan sandal. Merek sandal “Lily” dengan cepat menjadi nama barang yang dipegang oleh Indonesia. Pada tahun 1979, perusahaan mengganti nama menjadi PT. PANARUB INDUSTRY yang dikhususkan untuk pembuatan sepatu olahraga. Untuk mengsukseskan PT. PANARUB INDUSTRY kegiatannya difokuskan terutama pada pemerhatian kualitas produk untuk dapat meng-eksport produk tersebut, sehingga menciptakan pasar seperti Eropa dan Amerika. Target utama dari sejarah perusahaan adalah pada saat PT. PANARUB INDUSTRY mengembangkan kerjasama bisnis dengan Merek “PT. ADIDAS” pada tahun 1988, Perusahaan dengan cepat menciptakan kompetensi di area manufaktur barang mewah, sepatu olahraga yang berkualitas. Dipimpin oleh Mr.Lucas San Hendrik Sasmito. PT. PANARUB INDUSTRY telah berkembang menjadi 25 jaringan produksi berteknologi tinggi dengan lebih dari 11.000 pekerja yang mempunyai kemampuan khusus. PT. PANARUB INDUSTRY saat ini mendesain dan memanufaktur barang dengan kualitas tinggi, sepatu professional

Upload: phamcong

Post on 10-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

43

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perusahaan

Saat Pemerintah Indonesia mengumumkan insentif pajak yang baru untuk

industri manufaktur lokal. Mr. Lucas Sasmito dengan cepat menyadari potensi

dan kesempatan akan kehadirannya di dunia industri. Pada tahun 1968, Dia

mendirikan PT. PAN ASIA RUBBER untuk memproduksi spons karet dan sandal.

Merek sandal “Lily” dengan cepat menjadi nama barang yang dipegang oleh

Indonesia. Pada tahun 1979, perusahaan mengganti nama menjadi PT.

PANARUB INDUSTRY yang dikhususkan untuk pembuatan sepatu olahraga.

Untuk mengsukseskan PT. PANARUB INDUSTRY kegiatannya difokuskan

terutama pada pemerhatian kualitas produk untuk dapat meng-eksport produk

tersebut, sehingga menciptakan pasar seperti Eropa dan Amerika.

Target utama dari sejarah perusahaan adalah pada saat PT. PANARUB

INDUSTRY mengembangkan kerjasama bisnis dengan Merek “PT. ADIDAS”

pada tahun 1988, Perusahaan dengan cepat menciptakan kompetensi di area

manufaktur barang mewah, sepatu olahraga yang berkualitas.

Dipimpin oleh Mr.Lucas San Hendrik Sasmito. PT. PANARUB

INDUSTRY telah berkembang menjadi 25 jaringan produksi berteknologi tinggi

dengan lebih dari 11.000 pekerja yang mempunyai kemampuan khusus. PT.

PANARUB INDUSTRY saat ini mendesain dan memanufaktur barang dengan

kualitas tinggi, sepatu professional

Page 2: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

44

bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak

terlupakan pada dunia atletik adalah pada saat pengenalan Adidas model

‘Predator’ pada piala dunia tahun 2002 di Korea. Pengenalan Adidas model

‘Tunit’ pada waktu piala dunia tahun 2006 di German menghasilkan kesuksesan

yang tak terbayangkan. Hasil manufaktur kami, telah bertumbuh dan berkembang

dengan stabil setiap tahunnya, dan pada tahun 2005 kami memproduksi lebih dari

8.2 juta pasang sepatu kepada pasaran dunia.

3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

3.1.1.1 Misi Perusahaan

Untuk menjadi perusahaan manufaktur produksi sepatu terbaik

yang memimpin merek olahraga di dunia.

3.1.1.2 Visi Perusahaan

Mencapai produksi 10 juta pasang per tahun sampai tahun 2010

3.1.2 Strategi Perusahaan

Strategi Utama yang digunakan oleh PT. PANARUB IDUSTRY adalah

sebagai berikut :

• Meningkatkan kemampuan bagian pengembangan dalam

mempersiapkan pembuatan sampel baru, karena sampel baru

mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda.

• Meningkatkan kerjasama team kualitas produksi dalam memeriksa

produk yang bertujuan dalam mengurangi produk yang diretur,

Page 3: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

45

mengurangi klaim yang terjadi yang berhubungan dengan kualitas

produk.

• Menghasilkan produk yang berkualitas yang sesuai dengan SCP

(Supplier Certification Performance).

• Menghindari terjadinya keterlambatan dalam melakukan proses

produksi yang dapat berdampak pada penjadwalan ulang.

3.1.3 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

membutuhkan suatu struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka suatu perusahaan

umumnya mempunyai struktur organisasi yaitu kerangka yang terdiri dari

bermacam-macam fungsi menurut pola tertentu yang menyatakan adanya

urutan dan pengaturan yang logis serta hubungan wewenang dan

tanggung-jawab antara bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan

tersebut. Untuk menjalin kerjasama yang baik antara bagian-bagian

didalam perusahaan tersebut perlu diketahui dengan jelas tugas dan

tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut. Dengan adanya

organisasi yang baik tentu perusahaan akan lebih mudah dalam

menjalankan kegiatan usahanya karena masing-masing bagian dapat

dimita pertanggung-jawabannya atas pelaksanaan kegiatannya sesuai

dengan wewenang yang diberikan.

Page 4: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

46

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Page 5: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

47

3.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

- Menetapkan garis – garis kebijaksanaan perusahaan dan

menetapkan pandangan ke depan dari perusahaan

- Bertanggung – jawab agar perusahaan dapat berjalan dengan baik

demi tercapainya tujuan perusahaan

- Meminta laporan dari bagian yang dibawahnya

2. Direktur

- Membawahi Senior Manager.

- Bertanggung – jawab atas semua jalannya bisnis perusahaan.

- Bertanggung-jawab terhadap seluruh sistem yang telah ditempuh,

baik individu pelaksanaanya maupun proses berjalannya sistem itu

sendiri.

3. Senior Manager Produksi

- Membuat rencana produksi saat ini dan tahun depan dalam

mengontrol produksi.

- Mengontrol jadwal produksi agar tetap berjalan tepat waktu.

- Mendukung kegiatan produksi

- Mengontrol produksi di pabrik masing-masing dan memastikan

sistem Lean berjalan

4. Manager Pabrik Produksi

- Mengontrol produksi di pabrik masing-masing.

- Memastikan sistem Lean berjalan dengan baik.

Page 6: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

48

- Menginspeksi kualitas produk (sepatu)

- Mencapai target sesuai waktu.

- Mengatasi masalah-masalah yang ada dalam pabrik.

5. Continuous Improvement Coordinator

- Membantu Manager pabrik dalam menjalankan kegiatan produksi

dalam pabrik.

6. Senior Manager Development

- Menerima jadwal produksi.

- Mengatur jadwal produksi.

- Mendesain gambar produksi.

- Mencoba produksi.

- Meminimalisasi kesalahan pada produk.

7. Manager Development

- Menyiapkan setiap produk sepatu sebelum dikirim ke perusahaan.

- Membuat komponen sepatu CAD dan CAM.

- Membuat sample sepatu.

- Memastikan sample sepatu yang ada didalam pabrik sebelum

dikirim ke bagian produksi.

8. Senior Manager Marketing

- Memasarkan barang.

- Import dan export barang.

- Menyediakan pembelian dan kebutuhan perusahan.

Page 7: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

49

9. Manager Marketing

- Mengirimkan produk ke luar negeri dan melakukan pembelian

produk untuk kebutuhan produksi perusahaan.

10. Senior Manager IT

- Membuat program Scan and Pack Barcode.

11. Manager IT

- Menyelesaikan masalah-masalah hardware dan software yang ada

dalam perusahaan.

12. Senior Manager Logistik

- Menyediakan pengadaan produk untuk proses produksi.

13. Manager Logistik

- Menyediakan material 6 bulan kedepan.

- Memastikan material yang ada di Warehouse (Total Balance

Material)

14. Senior Manager Accounting

- Mengontrol semua divisi dalam perusahaan yang berkaitan dengan

keuangan.

15. Manager Finance

- Memastikan setiap pengeluaran produk yang dibuat dicatat dan

dibukukan.

16. Senior Manager HRD

- Menyediakan tenaga kerja

- Melayani kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan public.

Page 8: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

50

17. Manager HRD

- Melakukan perekrutan

- Melakukan pelatihan.

18. Staff

- Melakukan tugas sesuai dengan divisi masing-masing.

3.1.5 Strategi Bisnis Perusahaan

Sebagai perusahaan yang bertujuan untuk memajukan

perkembangan bisnisnya, PT. PANARUB INDUSTRY memiliki

strategi bisnis dalam mencapai tujuan tersebut. Strategi bisnis pada

PT. PANARUB INDUSTRY yaitu :

1. Kerjasama dengan pemasok

Salah satu kerjasama dengan pemasok adalah dengan menjadi

partner bisnis pada PT. ADIDAS dalam produksi sepatu. PT.

PANARUB INDUSTRY juga bekerja sama dengan PT FRAMAS

(benang), PT GROZ BECKER (jarum), PT SUBCONT (printing).

2. Meningkatkan kualitas produk

Perusahaan memproduksi sepatu dengan kualitas yang tinggi yang

sesuai dengan permintaan konsumen sehingga dapat mencapai target

Break event point (BEP).

Page 9: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

51

3. Meningkatkan kepercayaan dari konsumen

Dengan memberikan pelayanan yang terbaik maka PT. PANARUB

INDUSTRY dapat tetap memproduksi karena adanya kepercayaan

dari konsumen yang melakukan permintaan yang tinggi tiap tahunnya.

3.2 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

3.2.1 Analisis 5 Kekuatan Menurut Porter

Gambar 3.2 Analisis 5 Kekuatan menurut Porter

Pesaing Industri - PT. Poechen - PT. Panarub Dwi Karya - PT. Panarub Tri Karya

Produk Pengganti

Sandal sepatu &

Sepatu tempel

Pembeli

- PT. ADIDAS -SPECS

Pemasok - PT. FRAMAS - PT. Groz Becker - PT. Sub-Cont - PT. Embuss

Pendatang Baru - PT. Panarub Catur Karya

Page 10: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

52

Lima (5) Faktor Kekuatan Menurut Porter Perusahaan

Persaingan merupakan faktor penting bagi keberhasilan atau kegagalan

dalam sebuah perusahaan. Persaingan tersebut dapat membantu perusahaan dalam

mengevalusi kinerja dan aktifitas bisnis dalam perusahaan termasuk SI/TI yang

dimanfaatkan. Terdapat lima faktor yang dipertimbangkan dalam persaingan,

yaitu : masuknya pendatang baru ancaman produk subtitusi, daya tawar-menawar

pembeli, daya tawar-menawar pemasok dan persaingan diantara para peserta yang

ada. Berikut adalah analisis lima (5) faktor persaingan Porter pada, PT.

PANARUB INDUSTRY :

1. Pendatang Baru

Saat ini semakin banyak perusahaan baru yang bergerak dalam

industri produksi. Hal ini dikarenakan mudahnya memperoleh izin

membuka usaha dalam bidang produksi sepatu olahraga, sehingga dapat

meningkatkan persaingan bisnis. Para pendatang baru ini dapat menjadi

sedikit ancaman bagi perusahaan. Namun, ancaman tersebut tidak terlalu

mengkhawatirkan, karena PT. PANARUB INDUSTRY telah memiliki

jaringan bisnis yang luas, lebih berpengalaman, dan memiliki merk

dagang yang telah dikenal baik oleh masyarakat terutama para

pelanggannya.

2. Pesaing Industri

Pesaing Industri adalah perusahaan yang telah bergerak dibidang

industri yang sama. Pada saat ini jumlah perusahaan yang ada dalam

persaingan bisnis penyediaan produksi sepatu olahraga sudah semakin

Page 11: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

53

banyak. Namun hal ini bukan berarti usaha untuk menguasai pasar

menjadi lebih sulit karena perusahaan-perusahaan sepatu memiliki

keunggulan yang berbeda-beda, tingginya permintaan pelanggan terhadap

penyedia produksi sepatu yang berkualitas, nyaman digunakan, dan

dengan harga sesuai dengan kualitas. Beberapa perusahaan produksi

sepatu yang menjadi pesaing utama bagi, PT. PANARUB INDUSTRY,

adalah perusahaan-perusahaan sepatu yang berada di lingkungan sekitar ,

PT. PANARUB INDUSTRY, seperti PT. POECHEN yang berada di

Tanggerang. Selain itu, PT. POECHEN yang telah menempati kedudukan

kompetitif dalam persaingan di bidang ini karena telah sangat dikenal oleh

masyarakat dan memiliki jaringan bisnis yang luas. Oleh sebab itu,

persaingan menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan-perusahaan

tersebut termasuk, PT. PANARUB INDUSTRY semakin meningkatkan

kinerjanya dan menentukan strategi bisnis yang tepat sehingga dapat

unggul dalam persaingan tersebut. Dengan demikian, kekuatan para

pesaing dengan, PT. PANARUB INDUSTRY seimbang sehingga tidak

terlalu dikhawatirkan oleh PT. PANARUB INDUSTRY.

3. Kekuatan Penawaran Pemasok

Yang dimaksud sebagai pemasok adalah perusahaan yang dapat

mendukung, PT. PANARUB INDUSTRY dalam hal pengadaan material.

Para pemasok tersebut adalah rekanan kerja PT. PANARUB INDUSTRY.

Kekuatan para pemasok kepada PT. PANARUB INDUSTRY berpengaruh

besar dalam menentukan harga produk yang dijual. Harga produk

Page 12: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

54

pemasok tersebut dapat berubah pada saat permintaan dari perusahaan

dalam jumlah yang banyak (discount) sesuai dengan kesepakatan yang ada.

4. Kekuatan Penawaran Pembeli

Pembeli yang dimaksud disini adalah yang membeli dalam jumlah

besar, seperti retail-retail sepatu yang ada di Indonesia. Para pelanggan

biasanya akan menuntut suatu produk yang berkualitas, pelayanan yang

baik, dan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang diberikan.

Kekuatan penawaran pembeli dalam penentuan harga biasanya berbanding

terbalik dengan kekuatan penawaran pemasok, sehingga pembeli tidak

dapat menentukan harga sesuai dengan keinginannya.

5. Ancaman Produk Pengganti.

Produk pengganti yang dimaksud adalah adanya produk lain yang

saat ini juga diproduksi sebagai produk pengganti dari sepatu yaitu sandal

dan sandal sepatu. Namun hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan bagi PT.

PANARUB INDUSTRY karena meskipun banyak ditawarkan produk

pengganti, PT. PANARUB INDUSTRY tidak kehilangan pelanggan-

pelanggannya.

Namun demikian, PT PANARUB INDUSTRY tidak boleh

mengesampingkan hal ini begitu saja. PT PANARUB INDUSTRY perlu

memperbanyak variasi, pengenalan produk baru yang akan di launching

kepada pasar masyarakat dan memberikan produk yang memiliki kualitas

tinggi sehingga pelanggan dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan

biaya yang dikeluarkan.

Page 13: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

55

3.2.2 Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi)

1. Politik :

Keadaan politik dan hankam di Indonesia tidaklah memadai,

sehingga aktivitas bisnis yang dijalankan oleh PT. PANARUB

INDUSTRY. Beberapa penyebabnya antara lain:

a. Adanya ancaman keamanan dari lingkungan sekitar, seperti masih

adanya pungutan retribusi liar setempat yang sering terjadi. Oleh

karena itu, minat para investor (baik dari dalam negeri dan luar negeri)

untuk mengucurkan modalnya ke Indonesia menjadi berkurang.

b. Adanya gejolak sosial politik, baik di dalam negeri maupun di luar

negeri, seperti adanya demonstrasi akibat kebijakan pemerintah

Indonesia mengenai kenaikan harga di berbagai bidang yang sering

terjadi akibat ekonomi yang tidak stabil, selain itu sering terjadinya

demonstrasi dari para buruh yang menuntut kenaikan upah kerja, dan

sebagainya yang dapat menghambat para investor untuk melakukan

searching dan placing capital di Indonesia, dan sebagainya.

c. Sering terjadinya kesenjangan sosial di antara tingkatan penduduk di

Indonesia dalam penggunaan sepatu bermerek yang sering

menimbulkan rasa iri, sehingga mengurangi minat para investor dalam

menanamkan modalnya di industri ini.

Namun, upaya pemerintah dalam memajukan industri produksi sepatu

di Indonesia, semakin meningkat, seperti kemudahan mendapatkan variasi

Page 14: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

56

sepatu baik yang diimport ataupun dieksport, yang dilakukan oleh

pemerintah untuk memajukan industri ini di Indonesia.

2. Ekonomi :

o Inflasi yang masih tinggi mempengaruhi nilai tukar mata uang

Rupiah terhadap Dollar Australia yang dapat berdampak pada

meningkatnya biaya operasi perusahaan karena sebagian besar

biaya operasi menggunakan mata uang asing, terutama Dollar

Australia. Dengan demikian, PT. PANARUB INDUSTRY cukup

mengalami kesulitan dalam penetapan harga akibat perubahan nilai

tukar mata uang Dollar Australia tersebut.

o Perubahan harga minyak dunia yang mempengaruhi biaya

operasional perusahaan yang diantaranya akibat pemanfaatan

transportasi yang mengantar material dan komponen-komponen

yang membutuhkan biaya transportasi untuk pembelian bahan

bakar minyak.

3. Sosial :

Negara kita punya ritual tahunan cukup banyak, mulai dari mudik

lebaran, libur natal dan tahun baru, dan liburan sekolah anak-anak.

Dengan demikian, perusahaan sepatu, termasuk PT. PANARUB

INDUSTRY memiliki peluang yang semakin besar.

4. Teknologi :

o Kurangnya pengetahuan warga Indonesia dalam menggunakan

media teknologi internet untuk mencari informasi tentang produk

Page 15: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

57

yang disediakan oleh PT. PANARUB INDUSTRY. Hal ini

menjadi salah satu faktor yang mengurangi tingkat penjualan di

Indonesia.

o Penyebaran informasi yang kurang mengenai model-model dan

jenis sepatu terbaru melalui berbagai media seperti televisi,

internet, majalah, dan sebagainya yang dapat meningkatkan daya

tarik masyarakat untuk melakukan pembelian produk-produk

ADIDAS. Dengan adanya perhatian lebih dari hal diatas, hal

tersebut dapat meningkatkan kemungkinan masyarakat tersebut

untuk menggunakan jasa dari PT. PANARUB INDUSTRY untuk

memproduksi berbagai ragam variasi sepatu olahraga bermerek

seperti ADIDAS di Indonesia.

3.3 Analisis Lingkungan Internal Bisnis

3.3.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain)

Gambar 3.3 Analisis Rantai Nilai (Value Chain)

Page 16: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

58

Analisis value chain dapat membantu dalam mengidentifikasi aktifitas

bisnis pada perusahaan yang terbagi menjadi dua kelompok aktifitas

perusahaan yaitu aktifitas primer dan aktifitas pendukung. Berikut ini

adalah rantai nilai dari PT. PANARUB INDUSTRY.

Aktifitas Primer :

A. Logistik ke dalam

Aktifitas yang berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan,

dan penyebaran masukan ke produk. Aktifitas logistik ke dalam yang

dilakukan perusahaan meliputi aktifitas penerimaan data – data

pelanggan dan perusahaan , penyimpanan data pesanan, serta

persediaan produk yang ada.

B. Operasi

Aktifitas yang menyangkut pengubahan atau proses masukan

menjadi produk akhir. Aktifitas operasi yang dilakukan perusahaan

meliputi aktifitas persiapan dari material kemudian proses mengetes

produk, kemudian dilanjutkan ke proses pengecekan produk (sepatu),

hingga sepatu keluar dari pabrik untuk dijual.

C. Logistik ke luar

Aktifitas yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan,

dan pendistribusian fisik produk kepada pembeli. Aktifitas logistik

keluar yang dilakukan perusahaan meliputi aktifitas pengumpulan data

Page 17: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

59

pelanggan, penyimpanan produk, mendistribusikan produk – produk

terbaru dari perusahaan melalui PT. ADIDAS.

D. Pemasaran dan Penjualan

Aktifitas yang menyangkut penyediaan sarana teknologi (Website

dan Media Elektronik) agar pembeli dapat melihat produk yang

tersedia pada saat ini dan kedepannya sehingga dapat menarik minat

pembeli agar mereka mau menggunakan sepatu Adidas. Aktifitas

pemasaran dan penjualan yang dilakukan perusahaan meliputi aktifitas

periklanan dan promosi melalui media cetak dan elektronik serta

melalui website.

E. Pelayanan

Aktifitas yang menyangkut penyediaan layanan untuk

meningkatkan nilai dari kepuasan pelanggan terhadap layanan atau

jasa yang diberikan. Aktifitas pelayanan yang dilakukan perusahaan

meliputi aktifitas yang dapat menjaga dan meningkatkan kualitas

produk serta menyediakan jasa pembuatan Upper Shoes dari External

Buyer, dan menyediakan informasi bagi pelanggan.

Aktifitas Pendukung:

A. Aktifitas Pembelian

Meliputi Perencanaan yang terdiri dari pembelian material,

pembayaran material dari Supplier dan pembelian komponen dari

Supplier.

Page 18: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

60

B. Aktifitas Infrastruktur Perusahaan

Infrastuktur perusahaan terdiri atas sejumlah aktifitas yang

meliputi keuangan, perencanaan, hubungan dengan pemerintah,

managemen mutu, akuntansi, dan produksi.

C. Managemen Sumber Daya Manusia

Merupakan aktifitas yang berhubungan dengan perekrutan

karyawan, penempatan, penilaian prestasi kerja, pemberhentian,

pelatihan dan evaluasi karyawan, dan pengembangan keahlian dari

tiap-tiap karyawan

D. Pengembangan Teknologi

Menyediakan dan mengatur semua sumber daya TI yang

dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehari – hari.

Aktifitas disini meliputi pengembangan teknologi informasi,

mengatasi kerusakan yang terjadi pada sistem computer (Maintenance),

melakukan pen-transferan data dari divisi yang berbeda – beda yang

terdapat dalam perusahaan.

NB : Margin Value Added – Cost = Profit

Value Added adalah segala aktifitas yang ada didalam perusahaan yang

dapat menimbulkan keuntungan, maka jika semua aktifitas primer dan

aktifitas sekunder dapat berjalan secara berkesinambungan maka akan

Page 19: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

61

menimbulkan Value Added, dan semua biaya (Cost) dalam aktifitas primer

dan aktifitas sekunder dapat diminimalkan tanpa mengurangi keefektifan

kegiatan, oleh sebab itu jika Value Added dikurangi dengan biaya (Cost)

yang dikeluarkan akan menimbulkan keuntungan (Profit) bagi PT.

PANARUB INDUSTRY.

3.3.2 Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats)

Kelangsungan hidup perusahaan dapat dipengaruhi oleh berbagai

faktor strategis internal dan eksternal. Oleh karena itu, perusahaan perlu

mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal yang berasal dari kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selain itu,

perusahaan juga perlu mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal

yang berasal dari peluang dan ancaman bagi perusahaan tersebut. Dengan

demikian, perusahaan dapat menggunakan metode analisis SWOT untuk

mengidentifikasikan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) bagi perusahaan tersebut, sehingga

perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta

meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Analisa SWOT pada PT. PANARUB INDUSTRY dijabarkan sebagai

berikut:

Page 20: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

62

1. Kekuatan (Strengths)

• Memiliki reputasi yaitu telah menerima beberapa penghargaan. PT.

PANARUB INDUSTRY merupakan salah satu dari perusahaan

produksi sepatu terbaik yang ada di Indonesia.

• Memiliki pabrik-pabrik di beberapa lokasi strategis yang tersebar di

Indonesia, sehingga dapat memudahkan para pelanggan untuk

bertransaksi.

• Menyediakan jasa pemesanan pembuatan sepatu yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga dapat memenuhi

kepuasan pelanggan.

• Perkembangan SI/TI yang mendukung kinerja perusahaan.

• Adanya inovasi produk

• Memiliki modal yang kuat

• Memiliki nilai B/C grade produk

NB :

B Grade = Produk yang cacat sedikit namun masih bisa dijual.

C Grade = Produk yang tidak bisa dijual lagi, harus dimusnahkan.

• Kemampuan untuk mempersaingkan setiap pemesanan.

2. Kelemahan (Weakness)

• Perusahaan masih harus melakukan pelatihan agar karyawan

mempunyai lebih dari 1 ketrampilan.

• Masih melakukan pencatatan secara manual pada DLM (Daily Lean

Measurement)

Page 21: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

63

• Kurangnya pemanfaatan Website bagi Pelanggan.

3. Peluang (Opportunities)

• Adanya kegiatan-kegiatan yang diadakan di Indonesia untuk

memajukan industri produksi sepatu, khususnya industri produksi

sepatu di Indonesia.

• Semakin maraknya tayangan melalui media elektronik yang menarik

minat pelanggan untuk melakukan pemesanan dan pembelian.

• Semakin banyak pertandingan olahraga yang diadakan di seluruh

dunia, contohnya : Piala Dunia 2010 yang akan datang.

• PT. PANARUB INDUSTRY diberikan kepercayaan oleh PT.

ADIDAS untuk memproduksi sepatu olahraga pada Piala Dunia tahun

2010.

4. Ancaman (Threats)

• Adanya kenaikan nilai tukar mata uang Dollar dan adanya kenaikan

harga minyak dunia, sehingga meningkatkan biaya operasi yang dapat

menaikan harga produk/jasa yang ditawarkan perusahaan.

• Pesaing bisnis yang semakin banyak.

• Kerusakan material yang terjadi pada saat pengiriman material dari

Supplier yang berdampak pada produksi yang seharusnya selesai tepat

waktu.

Page 22: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

64

3.3.2.1 Matrik SWOT

IFAS EFAS

Strength (S) (S1)Nilai B/C grade yang kecil yaitu kualitas sepatu yang berada di grade B atau C, dengan target 0,01 % (S2)Kemampuan yang tinggi dari perusahaan dalam menyelesaikan pesanan sepatu tiap minggunya (weakly PO Compliment) (S3) Pengalaman 3 kali berturut-turut dalam membuat sepatu predator. (S4) Pear per person (PPH) untuk pembuatan sepatu football sangat tinggi.

Weakness (W) (W1) Masih menggunakan pencataaan secara manual untuk memonitor B/C Grade. (W2) Kurangnya pelatihan-pelatihan bagi karyawan dalam melakukan lebih dari 1 ketemapilan menjahit.

Opportunities (O) (O1) Adanya piala dunia 2010 dengan permintaan produksi sepatu Predator 2010. (O2) Kepercayaan dari PT. ADIDAS yang tetap memberikan permintaan produksi sepatu untuk tahun yang akan datang.

Strategi SO (S1-O1) Mengurangi nilai B/C grade untuk dapat menghasilkan sepatu Predator yang berkualitas tinggi. (S2-O2) Terus meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan sepatu tiap minggunya untuk dapat tetap mendapakan kepercayaan dari PT. ADIDAS

Strategi WO (W2-O1) Memberikan pelatihan bagi karyawan agar dapat memenuhi permintaan produksi yang tinggi pada saat menjelang piala dunia 2010. (W2-O2) Memberikan pelatihan bagi karyawan agar dapat melakukan lebih dari 1 keterampilan menjahit untuk meningkatkan kepercayaan dari PT. ADIDAS.

Threats (T) (T1) Adanya pesaing baru yang bergerak dalam bisnis yang sama. (T2) Supplier dan Sub-cont sering kali telat dalam pengiriman barang yang di reject.

Strategi ST (S1-T1) Mengurangi nilai B/C grade agar dapat lebih unggul dari pesaing yang baru yang memungkinkan kualitas sepatu yang berada di nilai B/C grade. (S4-T2) Untuk meningkatkan pembuatan sepatu Pair Per Person

Strategi WT (W1-T1) Menggunakan DML (Daily Monitoring System) untuk memonitor B/C Grade agar dapat bersaing dengan pendatang baru.

Page 23: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

65

(PPH) yang tinggi, Supplier &Sub-Cont harus mengurangi keterlambatan dalam pengiriman barang yang di reject.

Tabel 3.1 Matrik SWOT

IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) :

FAKTOR – FAKTOR

STRATEGI INTERNAL

BOBOT RATIN

G

BOBOT ×

RATING

KEKUATAN :

• Memiliki reputasi prestasi yang baik

• Memiliki pabrik-pabrik cabang dengan lokasi

strategis.

• Menyediakan jasa pemesanan pembuatan

sepatu yang disesuaikan dengan kebutuhan

• Adanya inovasi produk

• Memiliki modal yang kuat

• Perkembangan SI/TI yang mendukung kinerja

perusahaan.

• Memiliki nilai B/C grade rendah

0.13

0.10

0.04

0.06

0.10

0.12

0.10

4

4

2

3

3

4

3

0.52

0.40

0.08

0.18

0.30

0.48

0.30

Page 24: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

66

• Kemampuan untuk bersaing 0.05 2 0.10

TOTAL KEKUATAN 0.70 2.36

KELEMAHAN :

• Masih harus melakukan pelatihan .

• Melakukan pencatatan secara manual pada

DLM (Daily Lean Measurement)

• Pemanfaatan Website masih kurang

mendukung kegiatan bisnisnya.

0.10

0.15

0.05

1

2

2

0.10

0.30

0.10

TOTAL KELEMAHAN 0.30 0.50

TOTAL IFAS 1.00 2.86

Tabel 3.2 IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)

EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) :

FAKTOR – FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT RATIN

G

BOBOT ×

RATING

PELUANG :

• Adanya industrial activities yang diadakan di

Indonesia untuk memajukan industri sepatu.

0.10

3

0.30

Page 25: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

67

• Semakin maraknya tayangan melalui media

elektronik yang menarik minat pelanggan.

• Adanya pertandingan-pertandingan olahraga

di seluruh dunia.

• PT. PANARUB INDUSTRY diberikan

kepercayaan oleh PT. ADIDAS.

0.05

0.15

0.15

1

2

3

0.05

0.30

0.45

TOTAL PELUANG 0.45 1.10

ANCAMAN :

• Adanya kenaikan nilai tukar mata uang

Dollar dan kenaikan harga minyak bumi.

• Kerusakan material yang terjadi pada

waktu pengiriman dari Supplier.

• Pesaing bisnis yang semakin banyak

• Terlambatnya pengiriman Material dari

Supplier.

0.15

0.15

0.10

0.15

2

3

1

2

0.30

0.45

0.10

0.30

TOTAL ANCAMAN 0.55 1.15

TOTAL EFAS 1.00 2.25

Tabel 3.3 EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)

Page 26: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

68

Selanjutnya, dengan menggunakan faktor strategis internal dan eksternal,

sebagaimana telah dijabarkan dalam tabel IFAS dan EFAS, kemudian akan

dibuatkan sebuah matrik SWOT yang akan menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan

matrik SWOT tersebut, kemudian dapat disusun empat set kemungkinan alternatif

strategis, yakni: SO, WO, ST, WT . Setelah alternatif strategi pada matrik SWOT

dapat ditentukan dan disusun, kemudian langkah selanjutnya adalah untuk

menentukan posisi perusahaan dalam persaingan bisnis.

Dengan diketahuinya posisi perusahaan dalam persaingan bisnis maka

dapat diketahui kondisi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, serta

dapat ditentukannya strategi yang paling sesuai dan tepat untuk di terapkan oleh

perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Posisi perusahaan akan

ditentukan dengan menggunakan diagram analisis SWOT dengan menentukan

kordinat titik X dan Y pada diagram tersebut, yang mana perhitungannya akan

menggunakan nilai yang dihasilkan dari IFAS dan EFAS.

Berikut ini adalah diagram analisis SWOT PT. PANARUB INDUSTRY :

Koordinat Titik X (IFAS) :

Total Kekuatan = 2.36 Total Kelemahan = 0.50

Letak Titik X = 2.36 – 0.50 = 1.86

Koordinat Titik Y (EFAS) :

Total Peluang = 1.10 Total Ancaman = 1.15

Letak Titik Y = 1.10 – 1.15 = -0.05

Page 27: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

69

Jadi, posisi perusahaan terletak pada titik ( 1.86 , -0.05).

Gambar 3.4 Diagram SWOT (Rangkuti, 2006, P19)

Keterangan :

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi

yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

diversifikasi (produk atau pasar).

Kuadran 4

Kuadran 1

Kuadran 3

Kuadran 2

( 1.86, -0.05 )

Berbagai Peluang

Kekuatan Internal

Berbagai Ancaman

Kelemahan Internal

Page 28: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

70

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak ia mengahadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus

strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah interna

perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

3.3.3 Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator (KIP)

CSF (Critical Success Factor) adalah beberapa faktor penting yang

menentukan kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya

dimana berbagai hal terlaksana dengan tepat sehingga bisnisnya dapat

berkembang dengan baik. Untuk mengetahui sudah sejauh mana

perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya, maka diperlukan suatu

ukuran atau indikator yang biasa disebut dengan ”Key Performance

Indicator” (KPI) yang dapat membantu memberikan penilaian kinerja

pada perusahaan tersebut.

Berikut ini adalah critical success factor beserta key performance

indicator yang dimiliki PT. PANARUB INDUSTRY :

Critical Success Factor Key Performance Indicator

• Penyediaan jasa produksi yang

berkualitas

• Meningkatnya penjualan dan

mencapai target yang telah

ditentukan

Page 29: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

71

• Meningkatnya laba perusahaan

• Menerima berbagai penghargaan

• Sumber daya Manusia yang

berkualitas

• Peningkatan jumlah kehadiran

(absensi).

• Peningkatan dalam penilaian

kinerja SDM.

• Pengadaan fasilitas yang dibutuhkan

karyawan oleh perusahaan

• Bertambahnya jumlah sarana yang

mendukung kinerja perusahaan,

seperti komputer, printer, dan lain-

lain.

Tabel 3.4 Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance

Indicator (KIP)

Dengan demikian, PT. PANARUB INDUSTRY memiliki beberapa faktor

kesuksesan (CSF) dan indikatornya (KPI) sehingga dapat membantu

dalam membuat strategi untuk mencapai tujuannya. Dari analisis ini dapat

diketahui bahwa PT. PANARUB INDUSTRY memiliki strategi yang

baik walau masih terdapat hal-hal yang menjadi ancaman.

Page 30: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

72

3.3.4 Analisa CSF (Critical Success Factor)

Analisa ini digunakan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor

yang menentukan keberhasilan perusahaan. Faktor-faktor disini

merupakan area bisnis di dalam perusahaan, yang bila berhasil mencapai

hasil yang baik akan menghasilkan kinerja kompetitif bagi perusahaan.

1. Financial Perspective

a. Memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan PT. PANARUB

INDUSTRY.

CSF :

- Dengan mengoptimumkan penggunaan sumber daya yang ada

- Dengan melakukan pengembangan produk baru

b. Mengurangi biaya yang dikeluarkan pada PT. PANARUB

INDUSTRY.

CSF :

- Dengan melakukan pengelolaan database produk yang lebih baik.

- Dengan mengoptimumkan biaya maintenance sistem dan

teknologi informasi database.

- Dengan mengoptimalkan biaya pengembangan sistem dan

teknologi informasi.

2. Customer Perspective

a. Meningkatkan mutu pelayanan pada customer dari segi produk, waktu,

harga, dan kualitas.

Page 31: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

73

CSF :

- Dengan lebih tanggap terhadap keluhan pelanggan.

3. Internal Bussiness Perspective

a. Mengembangkan produk baru dan meningkatkan kerjasama dengan

Supplier.

b. Mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang dapat

mendukung strategi jangka panjang.

CSF :

- Menciptakan inovasi-inovasi produk

- Mengoptimumkan peran dari divisi IT perusahaan

- Memanfaatkan sistem dan teknologi informasi yang dapat

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam aktifitas bisnis

perusahaan.

4. Innovation and Learning Perspective

a. Meningkatkan profesionalisme karyawan dan pengawasan

kinerja karyawan

CSF :

- Lebih selektif dalam perekrutan calon karyawan

- Memberikan persyaratan standarisasi yang tinggi dalam

peningkatan jenjang karier karyawan

- Mengadakan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan

kompetensi karyawan.

Page 32: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

74

3.4 Analisis BSC (Balanced Scorecard)

Analisis ini digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan empat

perspektif :

1. Financial Perspective

Financial Perspective

Objectives Measure (s)

Meningkatkan

pendapatan

perusahaan

- Return on Assets (ROA)

- Net Margin

- Revenue mix

Mengurangi

pengeluaran

perusahaan yang

berlebihan

- Biaya operasional

- Biaya maintenance dan

pengembangan sistem

Perspektif yang melihat apakah penerapan strategi bisa mendatangkan

manfaat ekonomis bagi perusahaan, karena kinerja keuangan menentukan

apakah perusahaan masih bisa menjalankan bisnisnya

Page 33: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

75

2. Customer Perspective

Customer Perspective

Objectives Measure (s)

Meningkatkan mutu

dan kualitas dari

produk kepada

konsumen

- Customer satisfaction

- Customer retention

Perspektif ini berfokus pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan, termasuk

pangsa pasarnya

3. Internal Bussiness Perspective

Internal Business Perspective

Objectives Measure (s)

Mempunyai sumber

daya yang handal

dalam proses

produksi

- Tingkat B/C Grade yang

rendah

Mengembangkan

sistem untuk

mendukung strategi

bisnis perusahaan

- Inovasi program scan

and pack

Page 34: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

76

Perspektif ini berfokus pada kinerja proses internal yang mendorong bisnis

perusahaan.

4. Innovation and Learning Perspective

Perspektif ini berfokus pada kinerja perusahaan dimasa mendatang dan

faktor-faktor yang mendukungnya.

Innovation and Learning Perspective

Objectives Measure (s)

Meningkatkan

profesionalisme

karyawan

- Kompetensi karyawan

Memberikan

pelatihan terhadap

karyawan untuk

meningkatkan

keterampilan dan

kinerja karyawan

- Keterampilan karyawan

Page 35: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

77

3.5 Proses Bisnis yang Sedang Berjalan

Gambar 3.5 Proses Bisnis yang Sedang Berjalan

Page 36: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

78

Deskripsi Proses Bisnis yang Sedang Berjalan :

1. Bagian Development membuat sampel dan mengembangkan sampel, yang

diberikan kepada bagian Marketing.

2. Bagian Pemasaran mempromosikan sampel kepada pelanggan.

3. Pelanggan melakukan pemesanan dan membuat Purchase Order, yang

diterima sebagai Sales Order dari pihak perusahaan.

4. Bagian Pemasaran memberikan Sales Order dan Surat Perintah Kerja

(SPK) kepada bagian Produksi.

5. Bagian Produksi melakukan konfirmasi pembelian kepada bagian

Pembelian, bahan baku apa saja yang diperlukan untuk melakukan proses

produksi.

6. Bagian Pembelian melakukan pembelian bahan baku kepada pemasok,

yang disertai dengan Purchase Order.

7. Pemasok meng-konfirmasi bahwa pemesanan telah diterima.

8. Pemasok mengirimkan bahan baku, Sales Order, dan Surat Jalan kepada

bagian Gudang.

9. Bila ada bahan baku yang rusak, maka bagian Gudang akan melakukan

retur bahan baku.

10. Bagian Gudang melakukan konfirmasi ke bagian Keuangan, bahwa bahan

baku telah diterima.

11. Setelah mendapat konfirmasi dari bagian Gudang, maka bagian Keuangan

melakukan pembayaran kepada Pemasok.

Page 37: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

79

12. Bagian Gudang melakukan konfirmasi kepada bagian Produksi, bahwa

bahan baku sudah ada.

13. Bagian Produksi mengambil bahan baku dari bagian Gudang dan memulai

proses produksi.

14. Bagian Produksi mengirimkan barang jadi, Sales Order, dan Surat

Permintaan Produksi (SPP) kepada bagian Gudang.

15. Bagian Gudang mengirimkan barang jadi, Sales Order, dan Surat Jalan

kepada Pelanggan.

16. Bagian Gudang mengirimkan Surat Jalan yang sudah ditandatangan

kepada bagian Keuangan.

17. Bagian Keuangan memberikan surat penagihan pembayaran kepada

Pelanggan.

18. Pelanggan melakukan pembayaran kepada Bagian Keuangan.

3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram menggambarkan hubungan yang relevan

dari entitas-entitas data pada sebuah perusahaan.

Berikut ini adalah gambar ERD :

Page 38: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

80

Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

3.7 Analisis Lingkungan Internal & External IS/IT Perusahaan

3.7.1 Analisis Lingkungan Internal IS/IT Perusahaan

Pada saat ini PT. PANARUB INDUSTRY baru mempunyai

aplikasi sistem yang digunakan dalam proses bisnis dan aplikasi keuangan,

sedangkan untuk kegiatan seperti perhitungan gaji, pembuatan laporan

Page 39: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

81

masih menggunakan Microsoft Office Excel spread sheet berbasis

Windows untuk absensi karyawan masih menggunakan pencatatan secara

manual menggunakan kartu absensi, sedangkan untuk mendukung

kegiatan penyebaran dan pertukaran informasi menggunakan LAN

(jaringan). Adapun asset teknologi yang dimiliki oleh PT. PANARUB

INDUSTRY adalah sebagai berikut :

3.7.1.1 Spesifikasi Hardware & Software pada PT. PANARUB

INDUSTRY

Jenis Keterangan Jumlah Hardware Pc Desktop Director:

- Processor QuadCore - Memory 2Gb DDR - Harddisk 120 GB - Monitor LCD 21” - LAN card

1

Pc Desktop Manager : - Processor DualCore - Memory 512 Mb DDR - Harddisk 80 GB - Monitor LCD 15” - Vga Onboard - LAN Card

12

Pc Desktop Staff : - Processor DualCore - Memory 512 Mb DDR - Harddisk 80 GB - Monitor LCD 15’’ - LAN card

76

Database Server : - Processor Unix - Memory 1 GB DDR - Harddisk 80 GB - LAN card

4

Page 40: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

82

Mail Server :

- Processor Unix - Memory 1 GB DDR - Harddisk 80 GB - LAN card

2

Printer 10 Router 4 UPS 5 Switch/hub (8 – 24 port) 10

Software - Microsoft Windows XP - Microsoft Office 2003 - Aplikasi Keuangan - Autocad 2006 - Adobe Reader 8.0 - Macromedia Flash 8.0 - Adobe Photoshop CS2

Tabel 3.5 Spesifikasi Hardware & Software pada PT. PANARUB

INDUSTRY

Page 41: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

83

3.7.1.2 Arsitektur Jaringan pada PT.Panarub Industry

Gambar 3.7 Arsitektur Jaringan pada PT.Panarub Industry

Page 42: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

84

3.7.1.3 Portfolio Aplikasi Bisnis PT.Panarub Industry

Portfolio aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan

untuk menilai aplikasi yang digunakan atau diterapkan perusahaan

pada saat sekarang, Dimana kita dapat menilai apakah aplikasi

yang digunakan perusahaan tersebut termasuk kategori high

potential, strategic, key operational atau support, sesuai dengan

kontribusi yang diberikan oleh masing-masing aplikasi dalam

menunjang proses kinerja atau bisnis perusahaan. Portfolio aplikasi

pada PT. PANARUB INDUSTRY adalah sebagai berikut :

GAMBAR 3.8 Portfolio Aplikasi Bisnis PT.Panarub Industry

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

SUPPORT KEY OPERATIONAL

( * ) MS Excel 2003 ( * )Ms.Windows XP SP2 ( ) Website PT.

PANARUB INDUSTRY

( * ) Aplikasi Finansial ( * ) Aplikasi Penjualan ( * ) Aplikasi Karyawan ( * ) Aplikasi IT

Tinggi

Tinggi Rendah

Penting untuk bisnis mendatang

Penting untuk masa lalu dan masa sekarang

Page 43: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

85

Keterangan :

(*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan

( ) = Aplikasi yang sedang berjalan, namun butuh pengembangan

lanjut

Dari analisis portfolio aplikasi pada perusahaan PT. PANARUB

INDUSTRY saat ini dapat dilihat bahwa perusahaan belum memilki

aplikasi yang bersifat strategic maupun high potential. Selama ini SI/TI

hanya terbatas untuk melakukan atau mendukung proses kegiatan

operasional sehari-hari saja. Hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan belum

memanfaatkan peluang adanya SI/TI secara maksimal untuk menghasilkan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan seperti penggunaan Website yang

ada belum digunakan secara maksimal dalam proses bisnis perusahaan.

Untuk lebih mendayagunakan SI/TI dalam perusahaan, Sebaiknya

perusahaan mempunyai aplikasi yang bersifat strategic. Walaupun

resikonya dianggap terlalu besar, minimal aplikasi tersebut bisa

dikategorikan kedalam kuadran High potential terlebih dahulu, dan jika

manfaatnya bagi perusahaan sudah jelas, baru bisa dikategorikan kedalam

kuadran strategic dan kemudian barulah aplikasi tersebut diimpelentasikan

didalam perusahaan agar dapat meningkatkan keunggulan bagi perusahaan.

Page 44: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

86

3.7.2 Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT Perusahaan

PT. PANARUB INDUSTRY telah menyadari bahwa SI/TI telah

mengalami perkembangan yang semakin pesat., sehingga membuat

persaingan, seperti persaingan dalam industri manufaktur produksi sepatu

olahraga semakin ketat dengan bertambahnya produk dari pesaing-pesaing

baru. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur

produksi tersebut berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dengan

memanfaatkan dan mengembangkan SI/TI pada perusahaan untuk

meningkatkan kinerjanya guna mencapai visi dan misi bisnis.

Kini PT. PANARUB INDUSTRY semakin meningkatkan

pelayanannya melalui Website sebagai media promosi, melakukan

pemesanan online. Selain itu, dengan melakukan penginputan data ke

Website yang sistemnya berhubungan langsung dengan PT. PANARUB

INDUSTRY. Oleh karena itu, pemanfaatan internet termasuk Website ini

dapat menjadikan aktifitas bisnis perusahaan dan pelayanan terhadap

pelanggan menjadi lebih efisien.

Aplikasi CRM (Customer Relationship Management) diperlukan

agar hubungan dengan para pelanggan dapat terjalin dengan baik,

sehingga dapat mendukung proses bisnis perusahaan dalam mencapai visi

dan misi perusahaan. Dengan demikian, perkembangan SI/TI tersebut

dapat memberikan peluang untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan

industri manufaktur produksi, termasuk PT. PANARUB INDUSTRY

guna mencapai visi dan misi perusahaan.

Page 45: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

87

3.8 Analisis Strategi dan Sasaran

Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan diperoleh sasaran

dari PT. PANARUB INDUSTRY :

• Memasarkan dan memperkenalkan produk ke masyarakat luas

khususnya target pasar yang masih belum mengenali produk ini dan

apa keuntungan yang dapat diperoleh.

• Memberikan layanan dan kualitas produk yang sesuai dengan harapan

konsumen.

• Mencapai target penjualan yang telah ditentukan.

3.9 Permasalahan yang Dihadapi Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis-analisis yang berkaitan dengan proses bisnis

internal dan eksternal perusahaan, serta lingkungan internal dan eksternal SI/TI

perusahaan, maka dapat disimpulkan beberapa masalah yang dihadapi oleh PT.

PANARUB INDUSTRY baik dimasa sekarang maupun masalah yang mungkin

timbul di masa yang akan datang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tingginya nilai dolar menyebabkan meningkatnya biaya pembelian

material dan komponen sepatu, sehingga menyulitkan perusahaan dalam

menentukan penetapan harga terhadap produk yang ada dan

mempengaruhi daya beli pelanggan.

2. Website perusahaan tidak dipelihara dengan baik dan kurangnya dilakukan

update data terhadap informasi dan improvement system yang ada di

Website.

Page 46: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

88

3. Perusahaan harus melakukan pelatihan terhadap karyawan agar

mempunyai lebih dari 1 ketrampilan.

4. Masih melakukan pencatatan manual pada DLM (Daily Lean

Measurement).

5. Untuk memudahkan karyawan untuk mengakses internet kapan saja dan

dimana saja maka dibutuhkan jaringan Wi–Fi, walaupun jaringan tersebut

sudah dipakai, namun akan berfungsi lebih maksimal jika diaplikasikan

kegunaannya dalam ruang rapat (Conference Room) agar mempermudah

jalannya rapat dengan menampilkan informasi–informasi yang ter- Update.

6. Walaupun segala sesuatu yang terjadi terlihat cukup sempurna namun

pada kenyataannya proses bisnis yang terjadi masih memiliki kekurangan

yakni belum adanya sistem terpadu yang mengintegrasikan setiap data-

data yang diperlukan untuk membuat suatu sistem.

7. Masih lambatnya layanan transaksi secara online yang disebabkan sumber

daya informasi perusahaan belum dikelola dengan baik.

8. Data-data yang sudah ada masih belum terintegrasi antara divisi yang satu

dengan divisi yang lain & masih kurangnya pengendalian dalam inventory

perusahaan.

3.10 Hasil Analisis dan Masalah yang Dihadapi Saat Ini

- Walaupun segala sesuatu yang terjadi terlihat begitu sempurna namun pada

kenyataannya proses bisnis yang terjadi masih memiliki kekurangan yakni

belum adanya sistem terpadu yang mengintegrasikan setiap data-data yang

Page 47: BAB 3 PEMBAHASANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00774-SI BAB 3.pdf · 44 bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak terlupakan pada dunia atletik

89

diperlukan untuk mempercepat proses penerimaan data dan penyampaian

informasi.

- Kurang efektif dan efisien pada pencatatan DLM karena masih dikerjakan

secara manual, juga peng-absensian karyawan masih dilakukan secara manual.

Saran Perbaikan Sistem

- Untuk memudahkan karyawan untuk mengakses internet kapan saja dan dimana

saja dibutuhkan jaringan Wi-Fi, walaupun jaringan tersebut sudah dipakai

namun untuk jaringan ini akan berfungsi dengan maksimal jika diaplikasikan ke

seluruh bagian perusahaan sesuai dengan tujuannya untuk menampilkan

informasi-informasi yang ter-update.