bab 2 landasan teori 2.1 teori - teori database / basis...

39
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis Data 2.1.1 Sistem Konsep sistem mendasari seluruh proses bisnis serta pemahaman atas informasi dan teknologi. Konsep sistem akan membantu untuk menjelaskan konsep lainnya atas penggunaan teknologi, aplikasi, pengembangan, dan pengolahan. Menurut Marakas(2008, hal. 24) Sistem didefinisikan sebagai suatu set komponen yang saling terkait dengan batasan yang jelas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan memproduksi output dalam proses transformasi yang terorganisir. Jadi dapat disimpulkan sistem itu adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan atau bisa juga orang, mesin, dan metode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian fungsi.

Upload: doankhanh

Post on 10-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

10  

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori - Teori Database / Basis Data

2.1.1 Sistem

Konsep sistem mendasari seluruh proses bisnis serta pemahaman

atas informasi dan teknologi. Konsep sistem akan membantu untuk

menjelaskan konsep lainnya atas penggunaan teknologi, aplikasi,

pengembangan, dan pengolahan.

Menurut Marakas(2008, hal. 24) Sistem didefinisikan sebagai

suatu set komponen yang saling terkait dengan batasan yang jelas dan

bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan

memproduksi output dalam proses transformasi yang terorganisir.

Jadi dapat disimpulkan sistem itu adalah sekelompok elemen yang

saling berhubungan dan membentuk kesatuan atau bisa juga orang,

mesin, dan metode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian

fungsi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

11  

 

2.1.2 Informasi

Informasi dan data saling berkaitan erat, dan dalam keseharian

digunakan secara bergantian. Informasi digunakan dibanyak perusahaan

yang berfungsi sebagai sumber pengetahuan bagi perusahaan untuk

menentukan proses bisnis dan dapat membantu perusahaan dalam

mengambil keputusan bisnis.

Menurut Laudon(2007, hal. 381)Informasi didefinisikan sebagai

data yang dibuat menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan berguna bagi

manusia.

Menurut Marakas(2008, hal. 579) Informasi didefinisikan sebagai

data yang ditempatkan dalam konteks yang bermakna dan berguna untuk

pengguna akhir.

Jadi dapat disimpulkan informasi itu adalah Hasil akhir dari

proses pengolahan data yang dapat digunakan sebagai pengetahuan yang

dapat dimanfaatkan perusahaan dan banyak orang.

2.1.3 Diagram Konteks

Menurut Fadlil, Firdausy, & Hermawan(2008, hal. 68) diagram

konteks merupakan diagram yang menggambarkan kondisi sistem yang

ada baik input maupun output serta menyertakan terminator yang terlibat

dalam penggunaan sistem.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

12  

 

2.1.4 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Fadlil, Firdausy, & Hermawan(2008, hal. 69)data flow

diagram merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan aliran data secara logis dari sistem.

Menurut Wijaya(2007, hal. 50)data flow diagram adalah

gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam

obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke

tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.

2.1.5 Data

Sejarahnya, data disebut sebagai fakta-fakta tentang objek dan

peristiwa yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer.

Menurut Indrajani(2008, hal. 48) data merupakan sebuah fakta

mentah tentang orang, tempat, kejadian, dan apapun yang penting bagi

perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk menghasilkan suatu

informasi yang memiliki arti bagi perusahaan.

MenurutHarlinda(2008, hal. 372) data merupakan representasi

fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang,

peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam gambar atau

kombinasinya.

Menurut Laudon(2007, hal. 375) data merupakan kumpulan fakta-

fakta kasar yang menunjukkan kejadian yang terjadi dalam organisasi

atau lingkungan fisik sebelum fakta tersebut diolah dan ditata menjadi

bentuk yang dapat dipahami.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

13  

 

Jadi dapat disimpulkan data itu adalah, kumpulan dari objek dan

peristiwa yang akan dikontrol dan dikelola yang disimpan untuk

kemudian menjadi sebuah informasi.

2.1.6 Basis Data

Dalam dua dekade terakhir ini Basis Databanyak digunakan

semakin berkembang. Basis Data dapatdigunakan sebagai menyimpan,

memanipulasi, dan menerima data dari semua tipe bisnis. Seperti

misalnya : perusahaan, bidan kesehatan, pemerintahan, dan perpustakaan.

Menurut Cahyono (2009, hal. 83)Basis Data adalah satu

komponen sistem informasi yang mempunyai posisi yang sangat

menentukan dalam menunjang keberhasilan suatu sistem informasi

Menurut O'Brien(2005, hal. 696)Basis Data adalah kumpulan

terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. Basis Data

mengonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan dalam file

terpisah.

Menurut Fadlil, Firdausy, & Hermawan(2008, hal. 70) Basis Data

adalah kumpulan file-file yang saling berelasi.

Jadi dapat disimpulkanBasis Dataitu adalah koleksi dari data

terkait yang formatnya standar dan dirancang untuk bisa diakses beberapa

pengguna.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

14  

 

2.1.7 Database Administrator

Dalam pengolahan Basis Data, tentu dibutuhkan tenaga kerja yang

dibutuhkan keterampilannya dalam mengolah data-data tersebut.Itulah

yang disebut dengan database administrator.

Menurut Harlinda(2008, hal. 377) Database Administrator dapat

disimpulkan sebagai orang yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat

pengontrolan terhadap seluruh sistem baik data maupun program.

Menurut Kroenke(2006, hal. 648)Database

Administratordidefinisikan sebagai orang atau sekelompok yang

merespon peraturan dan prosedur untuk mengontrol dan melindungi basis

data. Bertugas juga untuk mengolah data, melakukan perawatan terhadap

DBMS.

Jadi dapat disimpulkan database administrator itu adalah seorang

pakar yang bertanggung jawab untuk memelihara standart untuk

pengembangan, pemeliharaan, dan keamanan database organisasi.

2.1.8Database Management System (DBMS)

2.1.8.1 DBMS

Data yang telah dikumpulkan menjadi satu kemudian akan

disimpan dalam sebuah sistem yang mampu menampung ribuan bahkan

lebih data, sistem ini yang kemudian digunakan untuk mengolah data,

merawat, dan kemudian akan menghasilkan sebuah informasi. Inilah

yang disebut dengan Database Management System (DBMS).

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

15  

 

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 66) DBMS merupakan

sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk

menjelaskan, membuat, memelihara dan mengontrol akses dalam

database.

Menurut Hoffer, Prescott, & McFadden (2005, hal. 7) DBMS

adalahsebuah sistem yang berguna untuk membuat, merawat, dan

mengontrol akses untuk pengguna database.

Menurut Laudon(2007, hal. 376) DBMS merupakan peranti lunak

khusus untuk membuat dan memelihara basis data dan memungkinkan

aplikasi bisnis individu mengambil data yang dibutuhkan tanpa harus

membuat basis data berbeda.

Jadi dapat disimpulkan DBMS itu adalah seperangkat program

komputer yang mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan

penggunaan database organisasi.

2.1.8.2 Fungsi DBMS

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 99-104), fungsi daripada

DBMS antara lain :

1. Menyimpan, menampilkan, dan mengubah data

Sebuah DBMS harus menyediakan pengguna kemampuan untuk

menyimpan, menampilkan, dan mengubah data di dalam basisdata.

DMBS menyembunyikan detil implementasi fisikal internal DBMS

dari pengguna lainnya.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

16  

 

2. Sebuah user-accessible catalog (katalog data untuk pengguna)

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah katalog dimana

deskripsi data disimpan di dalamnya dan apakah data tersebut dapat

diakses oleh pengguna. Biasanya yang disimpan dalam sistem

katalog, yaitu:

a) Nama, tipe, dan ukuran data

b) Nama hubungan

c) Batasan integritas dalam data

d) Nama pengguna yang memiliki hak akses ke basisdata

e) Data yang dapat diakses pengguna dan tipe hak akses

f) Skema eksternal, konseptual, internal serta pemetaan antar skema

g) Statistik pemakaian

3. Mendukung transaksi

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme yang

memastikan semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi

telah terjadi untuk penguna.

4. Layanan kontrol konkurensi

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk

memastikan bahwa basisdata telah diubah dengan benar ketika

beberapa pengguna sedang mengubah basisdata secara bersamaan.

5. Layanan perbaikan

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk

memperbaiki basisdata dengan cara apapun pada saat basisdata

bermasalah.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

17  

 

6. Layanan otorisasi

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk

memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki otorisasi yang

dapat mengakses basisdata.

7. Mendukung komunikasi data

Sebuah DBMS harus mampu berintegrasi dengan perangkat lunak

untuk komunikasi data.

8. Layanan integritas

Sebuah DBMS harus menyediakan cara untuk memastikan bahwa

baik data dalam basisdata dan perubahan data mengikuti peraturan

yang berlaku.

9. Memberi kemampuan independensi data

Sebuah DBMS harus memiliki fasilitas untuk mendukung

independensi program dari struktur basisdata.

10. Layanan utilitas

Sebuah DBMS harus menyediakan sekumpulan layanan utilitas,

seperti :

a) Fasilitas Import data

b) Fasilitas monitoring

c) Program analisis statistik

d) Fasilitas pengaturan ulang indeks

e) Garbage collection dan realokasi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

18  

 

2.1.8.3 Fasilitas DBMS

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 66)fasilitas yang

disediakan oleh DBMS antara lain :

a. Data Definiton Language (DDL) yang memungkinkan pengguna

untuk menspesifikasikan tipe dan struktur data, serta batasan pada

data yang disimpan dalam basisdata.

b. Data Manipulation Language (DML) yang memungkinkan pengguna

untuk memasukkan, mengubah, menghapus, dan menampilkan data

dari basisdata.

c. Kontrol akses ke sebuah basisdata . Contohnya :

1. Sistem keamanan yang mencegah pengguna yang tidak memiliki

hak akses untuk mengakses basisdata.

2. Sistem integritas yang menjaga konsistensi data yang disimpan.

3. Sistem kontrol konkurensi yang mengijinkan pembagian akses

basisdata.

4. Sistem kontrol perbaikan yang mengembalikan basisdata ke

kondisi awal jika terjadi masalah pada perangkat lunak atau

perangkat keras.

5. Katalog deskripsi data yang berisi deskripsi data yang ada dalam

basisdata.

d. Mekanisme view yang berguna untuk menampilkan data yang hanya

diperlukan oleh pengguna.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

19  

 

2.1.8.4 Komponen – komponen DBMS

Dalam lingkungan DBMS, DBMS sendiri memiliki komponen-

komponen yang membantu proses berjalannya DBMS. Ini yang

menyebabkan keberhasilan perangkat lunak ini dalam kerjanya. Semakin

bagus penggunaan komponen akan semakin berhasil suatu DBMS

tersebut.

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 69) komponen-komponen

yang ada dalam DBMS :

- Hardware (Perangkat Keras)

DBMS tentu membutuhkan perangkat keras untuk

berjalan.Perangkat keras diperkirakan dari komputer tunggal

untuk sebuah mainframe atau jaringan dari komputer.

- Software (Perangkat Lunak)

DBMS juga membutuhkan perangkat lunak sebagai

pembantu darimana kegunaan DBMS ini. Perangkat lunak yang

dimaksud disini adalah C++, C#, Java, Visual Basic, COBOL,

Fortran, dan lain-lain.

- Data

Ini adalah komponen yang paling penting dalam

lingkungan DBMS.Tentu dari sudut pandang terakhir dari pada

pengguna adalah data.

- Prosedur

Prosedur mengacu pada instruksi dan aturan yang

mengatur desain dan penggunaan database. Pengguna dari sistem

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

20  

 

dan anggota yang mengelola membutuhkan dokumentasi prosedur

tentang cara untuk menjalankan dan menggunakan sistem.Dan

berikut langkah dalam menggunakan sistem :

• Masuk kedalam DBMS

• Gunakan fasilitas atau program aplikasi

• Mulai dan berhenti DBMS

• Membuat cadangan database

• Menangani perangkat lunak atau perangkat lunak yang

rusak.

• Mengubah struktur tabel, mengelola database silang,

menambah performa, membuat data cadangan.

- People

Manusia adalah komponen terakhir, dimana manusia

berhadapan langsung dengan sistem.Ada juga yang berperan

sebagai Database Administator dan Data Administrator.

2.1.8.5Arsitektur Aplikasi DBMS

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 108) Arsitektur dalam

DBMS terdiri atas :

• Arsitektur aplikasi Teleprosesing

Aplikasi teleprosesing adalah aplikasi komputer yang

dapat dijalankan hanya pada satu komputer.Database dan

programnya menjadi satu didalam komputer tersebut.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

21  

 

• Arsitektur Aplikasi File – Server

Aristektur aplikasi file-server didasarkan pada hal

sederhana yaitu komputer yang berbeda melakukan tugas

yang berbeda. Aplikasi dipecah-pecah ke dalam dua

komponen utama kemudian bekerja sama mencapai satu

tujuan.

• Arsitektur Aplikasi two-tier client-server

Arsitektur aplikasi yang dijalankan pada sisi

client.Mengandung kode yang menampilkan data dan

berinteraksi dengan user.

• Arsitektur Aplikasi three-tier client-serve

Peran database disini adalah mengakses dan meng-update

data.Client bertanggung jawab menampilkan data kepada

pengguna dan mengirimkan input dari pengguna.

Tingkat ini merupakan sebuah objek yang berada diantara

aplikasi client dan server.

2.1.8.6 KeuntunganDBMS

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 77) keuntungan dalam

menggunakan DBMS :

a. Mengendalikan pengulangan data(data redudancy)

Database merupakan alat pengendali untuk meniadakan

pengulangan dari data dengan cara mengintegrasikan file sehingga

bermacam-macam copy dari data yang sama tidak tersimpan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

22  

 

dalam database, akan tetapi hal ini tidak menghilangkan semua

pengulangan yang ada di database secara menyeluruh, akan tetapi

hanya membuat jumlah pengulangan data dalam database dapat

dikontrol.

b. Konsistensi Data

Dengan mengeleminasi atau mengontrol redudansi, dapat

mengurangi resiko terjadinya ketidakkonsistenan yang terjadi. Jika

data yang disimpam hanya sekali dalam database, maka berbagai

perubahan bagi nilai data tersebut juga hanya dibuat satu kali, nilai

tersebut harus tersedia kepada semua pengguna secara cepat.

c. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama.

Dengan mengintegrasikan data operasional, dapat

memungkinkan perusahaan untuk memperoleh informasi

tambahan dari data yang sama.

d. Pembagian data (Sharing of data)

Database merupakan bagian dari keseluruhan organisasi dan

dapat dibagikan oleh semua pengguna yang memiliki wewenang.

Dalam hal pengguna dapat membagikan lebih banyak data.

e. Meningkatkan Integritasdata

Integritas data mengacu pada validitas dan konsistensi data

yang disimpan, integritas biasanya diekspresikan dalam istilah

batasan, yang berupa aturan konsisten yang tidak boleh dilanggar

oleh database, dan dapat memungkinkan DBA untuk

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

23  

 

menjelaskan, dan memungkinkan DBMS untuk membuat batasan

integritas.

f. Meningkatkan keamanan data

Dengan keamanan database dapat memproteksi database dari

user yang tidak diberi kuasa.

g. Penerapan standarisasi

Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan

membuat standard yang diperlukan. Standarisasi ini termasuk

standarisasi departemen, organisasi, nasional, dan internasional

dalam hal format data, dan berguna untuk memfasilitasi

pertukaran data antara sistem, ketepatan, penamaan standarisasi

dokumentasi, prosedur update, dan aturan pengaksesan

h. Pengurangan biaya

Dengan memusatkan semua data operasional organisasi ke

dalam database dan pembuatan aplikasi yang berkerja pada satu

sumber data dapat menghasilkan pengurangan biaya. Jadi dengan

penyatuan biaya untuk pengembangan dan pemeliharan sistem

pada setiap departemen akan menghasilkan total biaya yang

dikeluarkan akan lebih rendah. Sehingga sisa biaya yang

merupakan penghematan sebelumnya dapat digunakan untuk hal

lain yang dapat meningkatkan performa bagi kebutuhan

organisasi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

24  

 

i. Menyeimbangkan konflik kebutuhan

Setiap pengguna mempunyai kebutuhan yang mungkin

bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Oleh karena itu

database dikendalikan oleh DBA(Database Administrator), DBA

pun yang akan membuat keputusan berkaitan dengan perancangan

dan penggunaan operasional database yang menyediakan

penggunaan terbaik dari sumberdaya bagi keseluruhan organisasi.

j. Meningkatkan kemampuan pengaksesan dan respon pada data

Dengan mengintegrasikan data yang melintasi batasan

departemen dapat langsung diakses oleh pengguna akhir, hal ini

dapat menyediakan sebuah sistem dengan lebih banyak fungsi.

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 77) keuntungan dalam

menggunakan DBMS :

a. Kompleksitas

Ketentuan dari fungsi yang diharapkan dari DBMS yang baik

membuat DBMS menjadi sebuah software yang sangat kompleks,

perancang dan pengembang database, DA, dan DBA, serta

pengguna akhir harus memahami fungsi tersebut untuk

mendapatkan banyak keuntungan dari DBMS tersebut.

b. Ukuran data yang besar

Fungsi yang kompleks dan luas membuat DBMS menjadi

software yang sangat besar,sehingga memerlukan banyak ruang

hardisk dan jumlah memori yang digunakan menjadi sangat besar

untuk berjalan dengan efisien.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

25  

 

c. Biaya dari DBMS

Biaya DBMS bervariasi tergantung pada lingkungan dan fungsi

yang disediakan. Padahal tersebut tedapat biaya pemeliharaan

tahunan yang juga dimasukan dalam daftar harga DBMS.

d. Biaya penambahan perangkat keras.

Kebutuhan tempat penyimpanan bagi DBMS dan database sangat

membutuhkan pembelian tempat penyimpanan tambahan lebih

lanjut untuk mencapai performa yang diperlukan, dan akan

membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang lebih muktahir dan

sebagainya yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tergantung

pada spesifikasi perangkat keras yang diperlukan.

2.1.9Struktur Data Relasional

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 144), struktur data relasional

terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Relasi

Suatu relasional adalah suatu tabel dengan kolom dan baris.

2. Atribut

Suatu atribut adalah sesuatu yang dinamakan kolom sebuah relasi.

3. Domain

Suatu domain adalah satuan nilai-nilai yang bisa diijinkan untuk satu

atribut atau lebih.

4. Tuple

Suatu tuple adalah suatu baris suatu relasi.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

26  

 

5. Degree

Cardinalitty suatu hubungan adalah banyaknya tuples yang berisi.

6. Cardinality

Cardinality adalah suatu relasi banyaknya tuples yang berisi.

7. Relasional Database

Suatu koleksi dari relasi yang telah dinormalisasi dengan nama relasi

yang berbeda.

8. Relation Schema

Suatu yang dinamakan relasi didefinisikan oleh gugus atribut dan

namadomain yang menyebut pasangan.

9. Bagan Database Relasional

Suatu bagan gugus relasi, masing-masing dengan suatu nama yang

berbeda

2.1.9.1. Sifat-sifat Relasi

Menurut Connolly dan Begg (2010, hal. 148-149), relasi

mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Nama relasi yang berbeda dengan satu sama lain dalam skema

relasional

2. Setiap sel dari relasi memiliki satu nilai atomik

3. Setiap atribut memiliki nama yang berbeda

4. Nilai satu atribut berasal dari domain yang sama

5. Setiap tuple pasti berbeda, dan tidak ada duplikasi tuple

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

27  

 

2.1.10 Entity Relationship Modeling

Entity Relationship Modelinggambaran sebuah model yang

menunjukan hubungan antara entitas dari data yang terdapat di

organisasi atau area bisnis dan ada pengertian dari beberapa sumber yang

menyatakan maksud dari Entity Relationship Modeling antara lain:

Menurut Cahyono (2009, hal. 84)Entity Relationship Modeling

adalah cara penyajian data dan hubungan antar data dalam basis data

yang dibangun berdasarkan kenyataan bahwa dunia nyata terdiri atas

sejumlah obyek yang saling berhubungan.

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 371)Entity Relationship

Modeling merupakan top-down approach dalam database design dengan

mengidentifikasi data yang penting yang disebut entities dan

relationships diantara data yang memberi gambaran dalam bentuk model.

Jadi kesimpulan yang di dapatkan adalah Entity

RelationshipModeling adalah gambaran yang menjelaskan hubungan

antara entity yang ada di sebuah organisasi atau suatu area bisnis.

Entity merupakan objek yang memiliki properti yang sama dan

memiliki pengaruh dalam proses bisnis sebuah organisasi, dan beberapa

pengertian dari beberapa sumber antara lain:

Menurut Cahyono (2009, hal. 84)Entity adalah sebutan untuk

suatu obyek atau suatu yang mempunyai eksistensi dan dapat dibedakan

dari sesuatu yang lain.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

28  

 

Jadi kesimpulan yang didapatkan adalah entity merupakan

sekumpulan objek yang memiliki pengaruh dalam proses bisnis dalam

organisasi atau area bisnis.

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 372)Entity Type

merupakan sekumpulan objek dengan properti yang sama, yang di

identifikasi oleh perusahaan memiliki keberadaan yang idependen

Menurut Hoffer, Prescott, & McFadden (2005, hal. 96)Entity Type

merupakan kumpulan entitas yang berbagi properti umum atau

karakteristik.

Jadi kesimpulan yang didapatkan adalah EntityType merupakan

kumpulan objek yang memiliki properti umum yang diidentifikasi oleh

perusahaan yang memiliki keberadaan yang independen.

2.1.10.1Relationship Type

Dalam merancang hubungan antara entity

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal.

374)Relationship Type merupakan satu set asosisasi yang

bermakna diantara tipe entitas.

Menurut Hoffer, Prescott, & McFadden(2005, hal.

108)Relationship Type merupakan sebuah hubungan

bermakna diantara tipe entitas.

Jadi dapat disimpulkan relationship type adalah

satu set hubungan antara entitas yang saling bermakna.

2.1.9.2Attributes

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

29  

 

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal.

379)Attributes merupakan sebuah properti dari entitas atau

tipe relasi

Menurut Hoffer, Prescott, & McFadden(2005, hal.

101)Attributes merupakan sebuah properti atau

karakterisktik dari suatu tipe entitas yang menarik bagi

perusahaan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

30  

 

2.1.10.2 Key

- Candidate key

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal.

381)Candidate key merupakan set minimal atribut yang

secara unik mengidentifikasi setiap kemunculan suatu tipe

entitas.

- Primary key

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 381)

Primary key merupakan sebuah candidate key yang dipilih

secara unik dengan mengidentifikasi setiap tipe entitas.

- Composite key

MenurutConnolly dan Begg(2010, hal. 382)

Composite key merupakan sebuah candidate key yang

terdiri dari dua atau lebih atribut.

2.1.11 Normalisasi

Menurut Indrajani (2008, hal. 57) Normalisasi merupakan suatu teknik

dengan pendekatan bottom-up yang digunakan untuk membantu

mengidentifikasikan hubungan.

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 416) Normalisasi merupakan

sebuah teknik untuk memproduksi satu set hubungan dengan sifat yang

diinginkan, memberikan kebutuhan data pada perusahaan.

Jadi yang dapat disimpulkan normalisasi metode yang digunakan untuk

mengidentifikasi hubungan data pada data perusahaan.

Proses Normalisasi adalah:

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

31  

 

- Suatu teknik formal untuk menganalisis relasi berdasarkan

primary key dan fungsi depedensi antar atribut yang ada.

- Dieksekusi dalam beberapa cara. Setiap cara mengacu ke

bentuk normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya.

- Setelah normalisasi diproses, relasi akan secara bertahap lebih

terbatas/kuat bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan

anomali pada setiap update.

Gambar 2.1Tahapan Normalisasi

Sumber : Connolly & Begg(2010, hal. 429)

- Unnormalized Form(UNF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, hal. 439),

unnormalized form(UNF) yaitu sebuah tabel yang berisikan satu

atau lebih kumpulan data yang berulang. Untuk membuat tabel

UNF yaitu dengan memindahkan data dari sumber informasi

kedalam format tabel dengan baris dan kolom, jika ada atribut

yang multivalue akan masuk kedalam kondisi unnormalized.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

32  

 

- First Normal Form(1NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, hal. 439), First

Normal Form adalah sebuah relasi yang dimana sebuah titik

pertemuan antara setiap baris dan kolom yang berisi satu dan

hanya satu nilai.

- Second Normal Form(2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, hal. 439), Second

Normal Form adalah sebuah relasi yang terdapat didalam 1NF

dan setiap atribut yang bukan primary key bergantung pada

primary key.

- Third Normal Form(3NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, hal. 439), Third

Normal Form adalah sebuah relasi yang terdapat pada bentuk

normalisasi pertama dan kedua, yang mana atribut primary key

bergantung pada primary key.

Proses normalisasi meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a) First normal form (1NF)

Sebelum membahas tentang first normal form, ada tahap

sebelum memulai proses 1NF yaitu unnormalized form (UNF).

UNF merupakan tabel yang mengandung satu atau lebih grup

yang berulang (repeating grup). Sebelum mentransformasi tabel

tidak normal ke bentuk normal pertama (1NF), terlebih dahulu

mengidentifikasi repeating group yang terdapat pada tabel

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

33  

 

relasi. Kemudian menghilangkan repeating group untuk

menghilangkan data rangkap.

b) Second normal form (2NF)

Second normal form (2NF) merupakan relasi yang terdapat

dalam bentuk 1NF dan tiap atribut yang bukan primary key

sifatnya bergantung penuh secara fungsional pada primary

key(full functional dependency).

c) Third normal form (3NF)

Third normal form merupakan relasi yang terdapat pada 1NF

dan 2NF, dimana tidak ada atribut bukan primary key yang

bergantung transitif terhadap primary key. Bentuk normal ketiga

ini, berdasarkan pada konsep peralihan ketergantungan

(transitive dependency).Transitive dependency adalah kondisi di

mana A, B, dan C adalah atribut dari sebuah relasi bahwa jika

A→B dan B→C, maka C adalah transitiveindependent pada A

melewati B (menyatakan bahwa A bukan merupakan functional

dependent pada B atau C). Pada bentuk normal ketiga, sebuah

relasi pada bentuk normal pertama dan kedua serta di mana

tidak ada atribut non-primary key secara transitif bergantung

transitivelydependent pada primary key.

d) Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu relasi bisa dikatakan BCNF bila didalamnya berisi atribut

yang berfungsi sebagai candidate key sehingga salah satu dari

candidate key tersebut menjadi primary key.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

34  

 

e) Fourth normal form (4NF)

Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah

memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh

memiliki lebih dari satu multivalued attribute.

f) Fifth normal form (5NF)

Bentuk normal 5 NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah

lossless decomposition menjadi tabel-tabel yang lebih kecil.

2.1.12 Tahapan Perancangan Database

Menurut Connolly dan Begg (2010, hal. 320) mendefinisikan

perancangan database adalah proses menciptakan desain untuk basis data

yang akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan, metodologi

perancangan basis data dalam tiga tahapan, yaitu:

a. Perancangan Basis Data Konseptual

Tahap perancangan basis data konseptual diawali dengan pembuatan

model data konseptual perusahaan, yang secara keseluruhan tidak

bergantung pada pada detail-detail implementasi seperti target DBMS,

program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat keras,

masalah kinerja dan pertimbangan fisikal lainnya. Tujuan dilakukannya

tahap perancangan konseptual adalah untuk membuat model data

konseptual dari data yang dibutuhkan oleh perusahaan. Model data

konseptual didukung oleh dokumentasi, termasuk diagram ER dan

sebuah kamus data, yang dihasilkan melalui pengembangan dari model

itu. Tahap ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi Tipe Entity

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

35  

 

Langkah awal dalam membangun model data konseptual adalah

dengan mendefinisikan objek-objek utama yang dibutuhkan oleh

pengguna. Objek-objek ini adalah tipe-tipe entitas untuk model

tersebut. Untuk mengidentifikasi entitas adalah dengan memeriksa

spesifikasi dari kebutuhan pengguna.

2) Mengidentifikasi Tipe Relasi

Setelah mengidentifikasi entitas, selanjutnya yaitu mengidentifikasi

semua relasi (relationship) yang ada di antara entitas-entitas ini.

3) Mengidentifikasi dan Menghubungkan Atribut-atribut dengan

Entitas atau Relasi

Langkah berikutnya pada metodologi ini adalah mengidentifikasi

tipe-tipe fakta tentang entitas dan relasi yang pilih untuk dimasukan

ke dalam database.

4) Menentukan Domain Atribut

Sebuah domain adalah kumpulan nilai-nilai dari satu atau lebih

atribut-atribut yang di ambil nilainya. Tujuan dari langkah ini

adalah untuk menentukan domain dari semua atribut-atribut yang

ada pada model data konseptual.

5) Menentukan Atribut dari Candidate dan Primary Key

Fokusdari langkah ini adalah mengidentifikasi candidate key dari

suatu entitasdan kemudian memilih salah satu sebagai primary key.

Candidate key adalah sekumpulan atribut-atribut dari sebuah entitas

yang secara unik mengidentifikasi setiap kegiatan dari entitas

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

36  

 

tersebut. Candidate key dapat diidentifikasikan lebih dari satu, dan

harus dipilih satu menjadi primary key, mengingat candidate key

merupakan key alternative.

6) Mempertimbangkan Penggunaan Konsep Enhanced

Modeling(langkah optional)

Pada langkah optional ini, terdapat pilihan untuk melanjutkan

pengembangan model ER dengan menggunakan konsep model

lanjutan, seperti spesialisasi/generalisasi, agregasi dan komposisi.

7) Mengecek Model Terhadap Redudansi

Dalam langkah ini, dilakukan pemeriksaan adanya redudansi

terhadap model konseptual dan menghilangkan redudansi tersebut.

Ada dua kegiatan dalam langkah ini, yaitu:

a) Memeriksa ulang relasi one to one (1:1)

b) Menghilangkan relasi redundancy.

8) Memvalidasi Model Konseptual Terhadap Transaksi Pengguna

Tujuan utamanya yaitu memastikan model konseptual yang dibuat

mendukung transaksi yang diperlukan untuk view. Dua pendekatan

untuk memastikan model konseptual:

a) Pendeskripsian transaksi.

b) Menggunakan jalur transaksi (transaction pathways).

9) Meninjau Kembali Model Data Konseptual Bersama Pengguna

Sebelum menyelesaikan tahap pertama, diperlukan untuk meninjau

kembali model data konseptual bersama pengguna untuk

memastikan bahwa model tersebut telah menjadi gambaran yang

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

37  

 

tepat. Model data konseptual berisi diagram ER dan dokumen

pendukung yang mendeskripsikan data model. Jika terjadi anomali

di dalam data model, maka harus melakukan perubahan yang

diperlukan, dengan mengulangi langkah-langkah sebelumnya yang

dibutuhkan.

b. Perancangan Basis Data Logical

Sasaran utama dari langkah ini, yaitu membangun sebuah model data

logikal dari model data konseptual yang memberi gambaran dari

kebutuhan perusahaan dan kemudian memvalidasi model ini untuk

memastikan bahwa secara struktur benar (menggunakan teknik

normalisasi) dan memastikan model ini mendukung transaksi yang

dibutuhkan.

Langkah-langkah yang ada pada perancangan basis data logical ini

antara lain:

1) Menentukan relasi untuk model data logikal

Pada tahap awal, model konseptual dibuat untuk memberi gambaran

kebutuhan perusahaan. Namun, model data tersebut memiliki

kemungkinan mengandung beberapa struktur yang tidak mudah

dimodelkan oleh relasi konvensional DBMS. Pada langkah ini

dilakukan transformasi struktur-struktur tersebut kedalam sebuah

bentuk yang sesuai dengan sistem. Sasaran dari langkah ini adalah

untuk:

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

38  

 

a) Membuat relasi antara strong entity yang ada. Untuk atribut

composite seperti nama, cantumkan yang penting saja seperti

fName(nama depan) dan lName(nama belakang).

b) Pada tipe weak entity, primary key-nya diturunkan dari setiap

owner entity.

c) Pada tipe relasi biner one-to-many, apabila terdapat mandatory

participation pada kedua sisi, gabungkan entitas yang terlibat

menjadi satu tabel dan pilih salah satu primary key dari entitas

asalnya menjadi primary key yang lainnya, digunakan sebagai

alternate key. Apabila terdapat mandatory participation pada

sisi pertama, maka yang harus dilakukan adalah menentukan

entitas induk dan anak dari kedua tabel. Primary key pada tabel

induk akan menjadi primary key juga pada tabel anak. Dan

apabila terjadi optional participation pada kedua sisi, maka

harus ditentukan primary key dari tabel mana yang akan disalin

ke tabel lain yang berhubungan.

d) Memeriksa relasi biner one-to-one, apabila terdapat mandatory

participation pada kedua sisi, gabungkan entity yang terlibat

dalam satu tabel dan pilih salah satu primary key dari entity

asalnya menjadi primary key pada tabel yang baru. Dan primary

key yang lainnya digunakan sebagai alternate key

e) Memeriksa relasi biner recursiveone-to-one

f) Pada tipe relasi superclass/subclass, identifikasi superclass

sebagai entitas induk dan entitas subclass sebagai entitas anak.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

39  

 

g) Pada tipe relasi binermany-to-many, buat sebuah tabel untuk

merepresentasikan relasi dan beberapa atribut yang menjadi

bagian dari relasi tersebut. Letakan primary key dari entitas

yang berhubungan ke tabel baru sebagai foreign key. Foreign

key tersebut akan menjadi primary key pada tabel yang baru.

h) Pada relasi kompleks, buat sebuah tabel yang merepresentasikan

relasi dan beberapa atribut yang menjadi bagian dari relasi

tersebut. Kemudian letakkan primary key dari entitas yang

memiliki relasi kompleks ke dalam tabel yang baru dibuat

sebagai foreign key. Foreign key yang mewakili relasi many,

misalnya 0…* atau 1…* akan membentuk primary key juga

pada tabelyang baru.

i) Pada atribut multi-valued, buat sebuah tabel yang

merepresentasikan atribut multi-valued dan primary key dari

tabel yang lama menjadi foreign key pada tabel yang dibuat.

2) Memvalidasi Relasi Menggunakan Normalisasi

Normalisasi adalah sebuah teknik untuk menghasilkan sekumpulan

relasi dengan property yang diinginkan yang akan memberi

kebutuhan data bagi perusahaan. Normalisasi digunakan untuk

menyempurnakan model sehingga menghindari berbagai kendala

dan adanya duplikasi data. Normalisasi memastikan bahwa model

data yang dihasilkan adalah model yang memiliki gambaran

terdekat mengenai perusahaan, konsistensi, dan memiliki sedikit

redundancy dan stabilitas yang maksimal.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

40  

 

3) Memvalidasi Relasi Terhadap Transaksi Pengguna

Sasaran utamanya adalah untuk memvalidasi model data logikal

untuk memastikan bahwa model tersebut mendukung transaksi yang

dibutuhkan, sebagai spesifikasi kebutuhan pengguna yang

terperinci.

4) Mendefinisikan Kendala Integritas

Kendala integritas merupakan kendala-kendala yang akan diatasi

untuk mencegah database menjadi tidak konsisten. Ada lima tipe

kendala integritas yaitu required data, atribut domain constraints,

entity integrity, referential integrity dan enterprise constraint.

5) Meninjau Kembali Model Data Logikal Bersama Pengguna

Langkah ini bertujuan untuk mengetahui bahwa model-model data

logikal yang dibuat menjadi dokumen pendukung yang memberi

gambaran yang benar dari kebutuhan perusahaan.

6) Memeriksa Pertumbuhan Masa Depan

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menemukan apakah ada

kemungkinan perubahan-perubahan yang signifikan dalam waktu

dekat dan apakah model data logikal dapat mengakomodasi

perubahan-perubahan ini.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

41  

 

c. Perancangan Basis Data Fisikal

Pada tahap perancangan basis data fisikal ini merupakan sebuah proses

pembuatan deskripsi dari implementasi databasesecondary storage

yang menjelaskan basis relasi, organisasi file dan index yang digunakan

untuk memperoleh akses data yang efisien, dan masalah integritas

lainnya yang berkaitan, serta menentukan mekanisme security. Tahap

ini, memungkinkan perancang untuk menentukan bagaimana database

diimplementasikan. Oleh karena itu, rancangan fisikal dibuat untuk

DBMS yang khusus. Antara rancangan logikal dan fisikal terdapat

keterkaitan, hal ini disebabkan karena keputusan yang diambil selama

perancangan fisikal untuk meningkatkan kinerja bisa mempengaruhi

logical data model. Tujuan utama model relasional ini meliputi:

1) Membuat kumpulan tabel relasional dan constraint pada tabel

tersebut dari informasi yang didapatkan dalam model data logikal.

2) Mengidentifikasikan struktur penyimpanan tertentu dan metode

akses terhadap data untuk mencapai performa yang optimal dari

basis data.

3) Merancang proteksi keamanan sistem

 

 

 

 

 

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

42  

 

Berikut ini adalah langkah-langkah penting yang dilakukan pada proses

perancangan basis data fisikal:

1) Menterjemahkan Model Data Logikal Terhadap Target DBMS

Aktivitas pertama yang dilakukan pada perancangan basis data

fisikal melibatkan penerjemahan relasi pada model data logikal ke

dalam suatu bentuk yang bisa dikembangkan ke dalam DBMS yang

ditentukan. Pada langkah ini terdapat tiga aktivitas, meliputi:

a) Merancang relasi dasar

Tujuannya adalah untuk menentukan bagaimana

merepresentasikan relasi dasar yang diidentifikasi ke dalam

model data logikal pada DBMS yang ditentukan informasi

yang akan disusun dan diolah dapat diambil dari kamus data

dan definisi relasi yang dideskripsikan menggunakan database

design language (DBDL).

b) Merancang representasi data yang diperoleh

Tujuannya adalah untuk menentukan bagaimana

merepresentasikan data yang diperoleh pada model data logikal

ke dalam DBMS yang ditentukan.

c) Merancang batasan umum

Sasaran dari langkah ini adalah merancang batasan umum

untuk DBMS target.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

43  

 

2) Merancang Representasi Fisikal

Langkah ini bertujuan untuk menentukan optimalisasi file

perusahaan untuk menyimpan relasi dasar dan index yang

diperlukan untuk mencapai performa yang diharapkan sementara itu

relasi dan tuples akan disimpan ke dalam penyimpanan sekunder.

Aktivitas pada langkah ini meliputi:

a) Analisa transaksi

Untuk memahami fungsionalitas dari transaksi yang akan

dijalankan di dalam database dan menganalisa transaksi

penting.

b) Memilih organisasi file

Langkah ini bertujuan untuk menentukan organisasi file setiap

relasi, menyimpan dan mengakses data secara efisien.

c) Memilih index

Untuk memastikan apakah penambahan index akan

meningkatkan performa sistem.

d) Mengestimasi kebutuhan kapasitas disk

Untuk mengestimasi jumlah kapasitas disk yang dibutuhkan

oleh database.

e) Merancang user views

Merancang user views yang diidentifikasi selama pengumpulan

kebutuhan dan analisa pada siklus hidup aplikasi database

relasi.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

44  

 

f) Merancang mekanisme keamanan

Merancang mekanisme keamanan untuk database yang

ditetapkan oleh pengguna.

2.1.13Database Application Lifecycle (Siklus hidup Basis Data)

Menurut Connolly dan Begg(2010, hal. 313) tahap perancangan basis

data berdasarkan siklus hidup seperti tergambar di bawah ini:

Gambar 2.2 Gambar Siklus Hidup Aplikasi Basis Data

Sumber : Connolly dan Begg (2010, hal. 314)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

45  

 

2.1.13.1 Database Planning

Database Planningsebuah aktivitas manajemen yang

mengijinkan tahapan aplikasi basisdata direalisasikan secara efisien

dan seefektif mungkin.

2.1.13.2 System Definition

System Definition merupakan penjelasan cakupan dan

batasan-batasan dari sistem database dan pandangan pengguna

utama.

2.1.13.3 Requirement Collection and Analysis

Requirement Collection and Analysis merupakan proses

mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian dari

perusaahan yang harus didukung oleh sistem database, dan

menggunakan informasi ini untuk mengindentifikasi kebutuhan

dari sistem yang baru.

2.1.13.4 Database Design

Database design merupakan proses membuat desain yang

akan mendukung pernyataan misi perusahaan dan tujuan misi

untuk sistem database yang di perlukan.

2.1.13.5 DBMS Selection

DBMS Selection melibatkan pemilihan yang cocok untuk

sistem basis data.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

46  

 

2.1.13.6 Application Design

Application Design merupakan pendesainan user interface

dan program aplikasi yang digunakan dan diproses database.

2.1.13.7 Prototyping

Prototyping memungkinkan pembangunan sebuah model

kerja dari sistem basis data, dimana memungkinkan perancang

atau pengguna untuk merealisasikan dan mengevaluasi sistem

tersebut.

2.1.13.8 Implementation

Implementation merupakan realisasi fisik dari sebuah basis

data dan desain aplikasi.

2.1.13.9 Data Conversion and Loading

Data Conversion and Loading merupakan proses

memindahkan data ke dalam database yang baru dan

mengkonversikan setiap aplikasi yang ada untuk dapat dijalankan

ke dalam database yang baru.

2.1.13.10 Testing

Testing merupakan proses menjalankan sistem database

untuk menemukan kesalahan.

2.1.13.11 Operational Maintenance

Operational Maintenance merupakan proses memantau

dan memelihara sistem database yang telah di instalasi.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

47  

 

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pendidikan

Menurut Sudarminta (2007, hal. 148)Pendidikan merupakan suatu

perbuatan fundamental yang mengubah dan menentukan hidup manusia, yang

didalamnya terkandung hubungan manusiawi yang bersifat dialogis dan dinamis

antara pendidik sebagai pembimbing dan anak didik sebagai yang dibimbing.

Menurut K & Suriani (2009, hal. 119) Pendidikan merupakan suatu

interaksi antara pendidik dan peserta didik di dalam suatu masyarakat.

Jadi dapat disimpulkan pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran

yang diajarkan oleh pendidik terhadap peserta didik agar peserta didik dapat

memperoleh ilmu sebelum terjun ke dunia kerja.

2.2.2 Kurikulum

Menurut Riadi (2008, hal. 52) Kurikulum merupakan rancangan mata

pelajaran bagi suatu kegiatan jenjang pendidikan tertentu agar dapat dinyatakan

lulus dan berhak memperoleh ijasah

Jadi dapat disimpulkan kurikulum merupakan proses pembelajaran

selama kurun waktu tertentu untuk dapat lulus.

2.2.3 Administrasi

Secara etimologi, kata administrasi berasal dari bahasa Latin, ad +

ministrare. Ad berarti intensif, sedangkan ministrare berarti melayani,

membantu, dan memenuhi. Administrare adalah kata kerja, sedangkan kata

bendanya adalah administration. Administratio diterjemahkan dalam bahasa

Inggris menjadi administration, dalam bahasa Belanda menjadi administratie,

dan dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Database / Basis ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00616-SI Bab 2.pdf · perusahaan yang harus dikontrol dan dikelola untuk

48  

 

Jadi, administrare berarti melayani secara intensif. Administrasi sebagai

tugas (kewajiban) dalam konteks pendidikan disebut juga administrasi sekolah

yang antara lain meliputi empat hal, yaitu :

1. Administrasi peserta didik

2. Administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta

struktur organisasinya

3. Administrasi keuangan

4. Administrasi sarana prasarana

5. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat

6. Administrasi layanan khusus (bimbingan konseling unit kesehatan

siswa, unit koperasi sekolah, dan kegiatan ekstrakulikuler).

Husaini Usman (Husaini Usman : 2006).

2.2.4 Penilaian

Menurut Junus (2006, hal. 56)Penilaian merupakan bagian integral dari

proses pembelajaran, dilaksanakan secara ongoing, dan didesain untuk

memberikan informasi kepada guru dan siswa tentang pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran.

Jadi dapat disimpulkan penilaian merupakan hasil yang diperoleh siswa

dari proses pembelajaran yang dapat selama satu kurikulum.