bab 1

8
Judul Buku : Kurikulum dan Pembelajaran Nama Pengarang : Drs.H.M Akhmad Tahun 1998,Penerbit PUSTAKA SETIA.

Upload: mona

Post on 15-May-2015

191 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1

Judul Buku : Kurikulum dan Pembelajaran

Nama Pengarang : Drs.H.M Akhmad Tahun 1998,Penerbit PUSTAKA SETIA.

Page 2: Bab 1

BAB 1FILSAFAT DAN TUJUAN

PENDIDIKAN Filsafat dapat di artikan suatu pemikiran yang sangat dalam

kadang-kadang hanya terdapat pada para ahli fikir atau para filsafat.tetapi filsafat dapat juga di pandang sebagai cara hidup atau suatu sistem nilai-nilai yang terdapat pada setiap orang. Filsafat inilah melandasi atau di sebut sumber dari pada tujuan pendidikan. Filsafat itu dapat berupa filsafat seperorangan, kelompok dan filsafat negara. Dalam hubungan dengan pendidikan, filsafat negara merupakan sumber tujuan pendidikan yang utama. Di indonesia pancasila menjadi dasar ideal untuk tujuan pendidikan nasional, tujuan kelembagaan,tujuan kurikuler dan tujuan instruksional.

KOMENTAR : Saya setuju dengan apa yang di jelaskan di atas yaitu filsafat yang merupakan tujuan pendidikan, karena filsafat yang berarti pandangan terhadapnya,minimal apa itu pendidikan,apa tujuan pendidikan dan bagaimana mencapainya. Yang merupakan filsafat sebagai dasar untuk memandang dan melandasi sesuatu.

Page 3: Bab 1

BAB IIMEMAHAMI SISWA

Kurikulum sebagai salah satu alat pendidikan tak dapat mengabaikan faktor siswa. Siswa merupakan ssaran didik “untuk suatu sekolah untuk mengenal para sisiwa,dalam hubungan ini misalnya anak masa remaja yang menjadi salah satu faktor dalam pembuinaan kurikulum, hendaknya mengenal beberapa aspek. Ciri-ciri masa remaja, dasar-dasar tingkah laku remaja,keadaan remaja dalam struktur kebudayaan, pandangan terhadap kebutuhan remaja dan beberapa kecenderungan perkembangan remaja. Ciri utama pada masa remaja ialah dapat dilihat dari perbuatannya yang sangat dinamis yang berada dalam masa antara yaitu antara anak dan dewasa yang dapat menimbulkan kebingungan hidup dalam kebudayaan dimana mereka hidup. Kebingungan itu hendaknya di pandang dari dua sudut secara maupun dari sudut tuntutan orang tua atau masyarakat. Memperhatikan kedua pandangan itu, pandangan tugas-tugas perkembangan ( Developmental Tasks ) sangat membantu dalam memperhatikan kebutuhan remaja yang menekankan kecenderungan dalam bidang kesehatan, rasa aman,prestasi,minat dan pandangan hidup.

KOMENTAR : Mungkin menurut saya,apabila saya sebagai pendidik.tentunya harus memahami siswa – siswa yang sedang berkembang kepada tahap-tahap remaja. Dan itu sangat sensitif sekali apabila kita tidak memahaminya,dan itu tergantung juga dari lingkungan siswa sendiri.

Page 4: Bab 1

BAB IIIMENGENAL TEORI BELAJAR

Belajar adalah sebagai suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan yang dapat dinyatakan dalam penguasaan,penggunaan dan penilaian terhadap sikap,nilali-nilai. Pengetahuan dan kecepatan. Perilaku mana yang akan berubah dan bagaimana seharusnya sangat bertalian erat dengan firasat sedangkan apa alatnya untuk merubah itu,hal inilah yang di perlakukan dalam kurikulum. Untuk mempelajari proses perubahan tingkah laku itu ada baiknya mempelajari beberapa pandangan para ahli fisiologi terhadap belajar. Pandangan itulah menurut teori daya,teori asosiasi dan teori lapangan atau organismik atau tentang belajar. Dalam praktek kegiatan teori itu terdapat,yang penting ialah dapat mempelajari prinsop-prinsipnya untuk berbagai situasi belajar yang dalam kenyatannya sangat banyak dan macamnya bertautan satu sama lain baik dengan jalan latihan,asosiasi m,maupun secara keseluruhan.

KOMENTAR : Pada dasarnya apabila kita akan mengenal teori belajar,ada beberapa hal yang perlu di pelajari dalam hal belajar,yang di antaranya : apa yang di maksud dengan belajar, dan contoh-contohnya seperti apa. Sehingga belajar dapat di katakan suatu proses tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui prosedur – prosedur pelatihan.

Page 5: Bab 1

BAB IVMASALAH KEBUDAYAAN BAGI

KURIKULUM Kebudayaan merupakan gudang pemikiran,cita-cita nilai-

nilai,pengetahuan,kecakapan,bahasa ataupun kebiasaan yang terdapat dalam masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam pembinaan kurikulum. Struktur kebudayaan mempunyai dua elemen utama yaitu elemen yang bersifat umum atau inti yang relaif tetap dan elemen khusus yang berada di sekitar elemen kebudayaan inti. Di samping itu terdapat suatu elemen yang bersifat alternatif yang diantara kedua elemen pokok tersebetu di atas. Struktur kebudayaan itu mempunyai pengaruh terhadap pembinaan kurikulum yang bersifat umum yang harus di ikuti oleh setiap anggota masyarakat dan bersifat khusus yang menyediakan kemungkinana kepada anggota masyarakat mempunyai minat,kemampuan dan cita-cita khusus. Demikian juga perubahan kebudayaan dapat mempengaruhi perubahan dalam kurikulum. Perubahan-perubahan kebudayaan dapat menimbulkan masalah-masalah baru dalam kurikulum yang kadang- kadang tak dapat di hindari. Terhadap perubahan-perubahan itu kurikulum hendaknya dapat membakukan kebudayaan yang baik dan dapat memberikan kemungkinan berkembang kearah kebudayaan yang lebih kaya dan bermanfaat.

KOMENTAR : Menurut saya,masalah kebudayaan bagi kurikulum memang pada dasarnya akan menghasilkan kebudayaan yang lebih baik lagi. Karena seorang individu lahir tidak berbudaya baik dalam hal kebiasaan,cita-cita anggota masyarakatnya. Baik lingkungan budaya,keluarga ataupun sekolah. Dalam hal sekolah memberikan kurikulum media,kurikulum dalam bermasyarakat,bercita-cita ataupun kebiasaan.

Page 6: Bab 1

BAB VMASYARAKAT DAN KURIKULUM

Dalam rangka mengembangkan kehidupan dn pembinaan generasi muda sebagai generasi penerus, masyarakat tak dapat melepaskan diri dari pendidikan baik secara masyarakat primitif maupun dalam masyarakat modern atau berkembang. Terjadi hubnungan timbal balik antara kematangan pribadi dan kehidupan sosial. Salah satu implikasi dari pada prinsip masyarakatat sebagai laboratorium adanya sekolah masyarakat yang memutuskan pelajaran kepada kehidupan bermasyarakat. Dalam praktek prinsip ini dapat di manfaatkan pada sekolah-sekolah biasa baik dalam mengikutsertakan pihak masyarakat kesekolah atau sebaliknya misalnya; misalnya karyawisata sekolah.

KOMENTAR : Menurut saya masyarakat dan kurikulum itu ada hubungannya, untuk mempelajari masalah ini ada baiknya memalingkan pandangan terhadap pendidikan dan pembangunan. Fungsi kurikulum dalam masyarakat,mayarakat sebagai sumber belajar, dan sekolah masyarakat. Dari fungsi-fungsi itulah dapat membina suatu kurikulum masyarakat dimana kurikulum itu berada.

Page 7: Bab 1

BAB VISTRUKTUR KURIKULUM

Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlakukan suatu program pendidikan yang merangkap baik program pendidikan umum maupun program pendidikan khusus. Program pendidikan umum yaitu suatu program yang di sediakan sebagai syarat minimal bagi seorang warga negara sesuai dengan tingkatannya baik dalam bentuk pendidikan formal maupun berbagi aspek kehidupan yang di tuntut oleh suatu masyarakat tertentu. Pendidikan khusus yaitu suatu program pendidikan untuk mengembangkan prograng pendidikan umum yang di sesuaikan dengan minat,kemempuan dan rencana perorangan. Pendidikan khusus Ini dapat berupa pendidikan minat,kejuaraan ataupun keahlian atau spesialisasi. Kedua jenis pendidikan itu terdapat pada setiap lembaga pendidikan tetapi tekannya berbeda satu sama lain. Salah satu bentuk program yang luas yang mencakup kedua program itu secara formal terdapat pada sekolah komprehensip seperti di inggris dan di amerika Comprehensif high school. Di indonesia ide sekolah komprehensif ini di kembangkan dalam bentuk sekolah pembangunan printis yang masih dalam proses penelitian.

KOMENTAR : Biasanya dalam proses pendidikan akan berlangsung,suatu lembaga merencanakan program pendidikan terlebih dahulu dengan berupa mata pelajaran,atau bidang studi ataupun kegiatan yang lainnya. Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.

Page 8: Bab 1

BAB VIIORGANISASI DAN PROSEDUR MERORGANISASI KURIKULUM

Pengalaman yang disediakan sekolah pada dasarnya do irganisasi kedalam dua bentuk yaitu subjek centered curiculum dan integrated curiculum. Di antara kedua jenis atau bentuk kurikulum itu terdapat beberapa bentuk antara lain ialah. Corelated curiculum, broad field dan core program. Bentuk kurikulum mana yang di ambil tidak menjadi persoalan asalkan memenuhi minimal tiga kriteria yaitu kontinuitas, urutan dan satuan. Kurikulum di indonesia, khususnya kuril=kulum SMP dan SMA 1975 berada dalam taraf broad field yang tampak dalam berbagai bidang studi IPA,IPS,Bahasa,Matematika,dan Keterampilan. Kurikulum sebagai salah satu alat pendidikan memperlakukan reorganisasi. Hal ini di karenakan adanya faktor yang selalu berubah baik berupa pandangan atau filsafat, kemajuan ilmu dan tekhnoligi dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Beberapa prosedur yang dapat di pergunakan di antaranya reorganisasi melalui buku-buku bacaan, cek kosong, tabel sulam, analisa kegiatan, fungsi sosila dan masalah. Prosedur-prosedur itu hendaknya di adakan dalam rangka keseluruhan sistem persekolahan dan pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu ada baiknya reorganisasi kurikulum di adakan dalam rangka keseluruhan sekalipun tekannya pada bidang atau aspek tertentu.

KOMENTAR : Dari penjelasan di atas sedikit saya mengetahui dalam struktur suatu kurikulum atau program studi yang sebaiknya di tempuh dan di harapkan menjadi pengalaman para siswa. Untuk mencapai tujuan itu pengalaman yang di sediakan bagi para siswa di organisir bermacam-macam. Sehingga organisasi-organisasi pengalaman itu di sebut organisasi atau bentuk atau jenis,kurikulum.