bab 1-3 psikiatri
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
1/11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kepribadian merupakan keseluruhan dari emosional dan perilaku yang
menandai kehidupan sehari-hari seseorang dalam kondisi yang biasanya,
berlangsung stabil dan dapat diramalkan. Kepribadian juga merupakan organisasi
dinamis yang menentukan kemampuan penyesuaian terhadap lingkungannya.
Meskipun kepribadian relatif konstan, namun kepribadian ini dapat mengalami
perubahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisik.1
Gangguan kepribadian merupakan suatu varian dari sifat karakter yang
ditemukan pada sebagian besar orang dimana kepribadiannya tidak fleksibel dan
megalami maladaptif. Faktor genetik, psikoanalitik, biologi dan faktor
tempramental mempengaruhi timbulnya gangguan kepribadian.1
Berdasarkan !M-"#, gangguan kepribadian dikelompokkan atas tiga
kelompok yaitu kelompok $ terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, ski%oid,
dan ski%otipal& kelompok B terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang,
histrionik, dan narsistik& kelompok ' terdiri dari gangguan kepribadian
menghindar, dependen, obsesif-kompulsif dan kategori gangguan kepribadian
yang tidak ditentukan.1
(erdapat banyak jenis gangguan kepribadian yang dapat menyerang
mental seseorang, salah satunya adalah gangguan kepribadian paranoid yaitu
kesalahan dalam mengartikan perilaku orang lain sebagai suatu hal yang bertujuan
menyerang atau merendahkan dirinya. Gangguan ini biasa mun)ul pada masade*asa a*al yang mana merupakan manifestasi dari rasa tidak per)aya dan
ke)urigaan yang tidak tepat terhadap orang lain sehingga menghasilkan
kesalahpahaman atas tindakan orang lain sebagai sesuatu yang akan merugikan
dirinya. 1
+rang dengan gangguan kepribadian paranoid bersifat )uriga dan
*aspada, )epat tersinggung dan +rang dengan gangguan kepribadian paranoid
bersifat )uriga dan *aspada, )epat tersinggung dan tidak senang dengan apa yang
1
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
2/11
orang lain lakukan. Kondisi ini mun)ul se)ara kronik dan merupakan kondisi
seumur hidup jika tidak ditangani dengan baik.
2
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
3/11
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gangguan Kepribaian Paran!i
2.1.1. De"ini#i
Menurut !M-"# gangguan kepribadian paranoid merupakan suatu
gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidakper)ayaan yang meresap dan
adanya ke)urigaan terhadap orang lain sehingga motif mereka ditafsirkan sebagai
sesuatu yang jahat, hal ini dimulai pada a*al masa de*asa dan mun)ul dalam
berbagai konteks.
2.1.2. Epie$i!l!gi
Gangguan kepribadian paranoid merupakan satu gangguan kepribadian
yang paling sering dijumpai pada populasi umum. Menurut data The National
Epidemiologic Survey on Alcohol and Related Conditionsditemukan prevalensi
kejadiannya ./ dengan kejadian paling banyak pada *anita dibanding pria.
!tudi lain juga menyebutkan bah*a prevalensi gangguan kepribadian paranoid
adalah 0, sampai , persen dari populasi umum. Mereka yang mengalami
gangguan ini jarang men)apai terapi sendiri, jika dirujuk untuk terapi oleh
pasangan atau oleh bos, mereka sering dapat menguasai diri dan tampak tidak
menderita. Kerabat pasien dengan ski%ofrenia menunjukkan insidensi gangguan
kepribadian paranoid yang lebih tinggi daripada kontrol. Gangguan ini lebih la%im
pada laki-laki daripada perempuan dan tampaknya tidak memiliki pola familial.
2revalensi di antara orang homoseksual tidak lebih tinggi dari biasanya, seperti
yang dahulu pernah diduga, tetapi diyakini prevalensinya lebih tinggi pada
kelompok minoritas, imigran dan orang tuli dibandingkan pada populasi umum.1,
2.1.% Eti!l!gi
2enyebab pasti terjadinya gangguan kepribadian paranoid belum sepenuhnya
diketahui namun ada faktor yang dapat mempengaruhi yaitu faktor genetik.
Gangguan kepribadian kelompok $ 3paranoid, ski%oid, dan ski%otipal4 lebih sering
ditemukan pada sanak saudara biologis atau kerabat pada tingkat pertama dari
pasien ski%ofrenik. !e)ara bermakna gangguan kepribadian ski%otipal lebih
3
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
4/11
banyak ditemukan dalam ri*ayat keluarga ski%ofrenia. Korelasi yang lebih jarang
ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid atau ski%oid dengan ski%ofrenia.
2.1.&. Ga$baran Klini#
Gambaran penting orang dengan gangguan kepribadian paranoid adalah
ke)enderungan untuk menginterpretasikan tindakan seseorang sebagai
mengan)am atau se)ara sengaja merendahkan yang tidak berdasar dan pervasif
dan dimulai pada masa de*asa a*al dan mun)ul dalam berbagai konteks. Mereka
yang mengalami gangguan ini hampir selalu berhadap untuk dieksploitasi dan
disakiti oleh orang lain dengan suatu )ara. Mereka sering meributkan, tanpa
adanya pembenaran., kesetiaan atau tingkat dapat diper)aya teman atau rekan
kerja. +rang tersebut sering )emburu patologis dan tanpa alasan mempertanyakan
kesetiaan pasangan atau partner seksual mereka. +rang dengan gangguan ini
mengeksternalisasikan emosi mereka sendiri dan menggunakan pertahanan
proyeksi. Mereka mengaitkan impuls dan pikiran yang tidak dapat mereka terima
di dalam diri mereka pada orang lain. "de-ide referensi dan ilusi yang
dipertahankan se)ara logis la%im ada pada pasien ini.1
+rang dengan gangguan kepribadian paranoid terbatas afeknya dan
tampak tidak emosional. Mereka membanggakan diri mereka karena rasional dan
objektif, tetapi sebenarnya tidak begitu. Mereka kurang hangat dan kagum serta
memberikan perhatian pada kekuatan dan peringkat& mereka menunjukkan
penghinaan pada mereka yang terlihat lemah, sakit, )a)at, atau defektif. i dalam
situasi sosial, orang dengan gangguan kepribadian paranoid dapat tampak efisien
dan )ekatan, tetapi mereka sering men)etuskan rasa takut atau konflik pada orang
lain.1
2.1.'. Diagn!#i#
Kriteria iagnostik Gangguan 2aranoid berdasarkan !M-"# 5 1
$. Ketidakper)ayaan dan ke)urigaan yang pervasif kepada orang lain
sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa
de*asa a*al dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan
oleh empat 3atau lebih4 berikut 5
4
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
5/11
1. Menduga, tanpa dasar yang )ukup, bah*a orang lain memanfaatkan,
membahayakan, atau menghianati dirinya.
. 2reokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas
atau kejujuran teman atau rekan kerja.
. 6nggan untuk men)eritakan rahasianya kepada orang lain karena rasa
takut yang tidak perlu bah*a informasi akan digunakan se)ara jahat
mela*an dirinya.
. Memba)a arti merendahkan atau mengan)am yang tersembunyi dari
u)apan atau kejadian yang biasa.
. !e)ara persisten menanggung dendam, yaitu tidak memaafkan kerugian,
)edera, atau kelalaian.
7. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak
bagi orang lain dan dengan )epat bereaksi se)ara marah atau balas
menyerang.
8. Memiliki ke)urigaan yang berulang, tanpa pertimbangan, tentang
kesetiaan pasangan atau mitra seksual.
B. (idak terjadi semata-mata selama perjalanan ski%ofrenia, suatu gangguan
mood dengan )iri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek
fisiologis langsung dari kondisi medis umum. 1
!edangkan kriteria diagnostik gangguan kepribadian paranoid menurut
22G9 """5
Gangguan kepribadian dengan )iri-)iri5
a4 Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan&
b4 Ke)enderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolakuntuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati masalah ke)il&
)4 ke)urigaan dan ke)enderungan yang mendalam untuk mendistorsikan
pengalaman dengan menyalah-artikan tindakan orang lain yang netral
atau bersahabat sebagai suatu tindak permusuhan atau penghinaan&
d4 2erasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa
memperhatikan situasi yang ada 3actual situation4&
e4 Ke)urigaan yang berulang, tanpa dasar 3justification4, tentang
kesetiaan seksual dari pasangannya&
5
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
6/11
f4 Ke)enderungan untuk merasa dirinya penting se)ara berlebihan, yang
bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri 3self-
referential attitude4&
g4 2reokupasi dengan penjelasan-penjelasan bersekongkol dan tidak
substantif dari suatu peristi*a, baik yang menyangkut diri pasien
sendiri maupun dunia pada umumnya.
untuk diagnosis dibutuhkanpaling sedikit 3dari diatas.
(erdapat kriteria diagnostik lain menurut Berstein yang mengidentifikasi )iri
primer yang ditemukan pada orang dengan gangguan kepribadian paranoid5
a4 Ketidakper)ayaan:ke)urigaanb4 $ntagonis:agresif
)4 "ntrovert:otonomi yang berlebihan
d4 ;ipersentiitf
e4 Ke*aspadaan yang berlebihan
f4 Kaku
2.1.(. Diagn!#i# Baning
Gangguan kepribadian paranoid biasanya dapat dibedakan dengan
gangguan *aham karena tidak adannya *aham yang terfiksasi. (idak seperti
orang dengan ski%ofrenia paranoid, penderita gangguan keribadian tidak memiliki
halusinasi aau gangguan berpikir normal. Gangguan kepribadian paranoid dapat
dibedakan dengan gangguan kepribadian ambang karena pasien paranoid jarang
mampu sangat terlibat di dalam hubungan yang menggemparkan orang lain.
2asien paranoid tidak memiliki ri*ayat perilaku antiso)ial yang panjang yang
dimiliki karakter antiso)ial. +rang dengan gangguan kepribadian s)hi%oid
menarik diri dan menjauhkan diri serta tidak memiliki gagasan paranoid. 1
2.1.). K!$plika#i
+rang-orang ini jarang berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan kontak
pribadi& juga mereka jarang memiliki teman atau pernikahan yang berhasil.
Menariknya, bagaimanapun sifat umumnya maladaptif, sifat paranoid mungkin
menjadi sangat adaptif dalam situasi tertentu, seperti pada
peperangan gerilya.
2.1.*. Per+alanan Gangguan an Pr!gn!#i#
6
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
7/11
!tudi gangguan kepribadian paranoid se)ara adekuat, sistematik dan
berjangka panjang belum dilakukan.pada sebagian orang,gangguan kepribadian
paranoid berlangsung sepanjang hidup& pada sebagian lagi, gangguan ini
merupakan pertanda ski%ofrenia. Masih ada sebagian tersebut, )irri paranoid
memberikan jalan untuk pembentukan reaksi reaction formation!, kepedulian
yang tepat terhadap mralitas, kepedulian altruisti) ketika matur atau ketika stress
hilang. Meskipun demikian, pada umumnya, penderita gangguan kepribadian
paranoid memiliki masalah seumur hidup dalam bekerja dan tinggal dengan orang
lain, masalah pekerjaan dan perka*inan la%im terjadi.1
2.1.,. Terapi
a4 2sikoterapi.
2sikoterapi adalah terapi pilihan. (erapis harus tegas menghadapi pasien ini. 9ika
terapis inkonsisten atau salah, seperti terlambat untuk suatu janji, kejujuran dan
permintaan maaf lebih disukai ketimbang penjelasan defensive. (erapis ahrus
ingat bah*a keper)ayaan dan toleransi keintiman merupakan area yang
bermasalah pada pasien dengan gangguan ini. engan demikian, psikoterapi
individual memerlukan keprofesionalan dan bukan gaya hangat yang berlebihan
seorang terapis. 2enggunaan interpretasi yang terlalu bersemangat oleh klinisis
khususnya interpretasi mengenai perasaan ketergantungan yang mendalam, hal-
hal seksual, serta keinginan terhadap keintiman se)ara signifikan meningkatkan
ketidakper)ayaan pasien. 2asien paranoid biasanya tidak baik di dalam psikoterapi
kelompok, meskipun dapat berguna untuk meningkatkan ketrampilan so)ial dan
menghilangkan ke)urigaan melalui permainan peran. Kebanyakan tidak dapat
menoleransi interupsi pada terpi perilaku, demikian juga pada ketrampilan sosial.1
b4 Farmakoterapi
Farmakoterapi berguna dalam menghadapi agitasi dan ke)emasan. 2ada
sebagian besar kasus, obat anti an
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
8/11
dosis anjuran 10-0 mg:hari dengan - kali pemberian. $tau mungkin perlu
untuk menggunakan anti psikotik, seperti thiorida%ine atau haloperidol, dalam
dosis ke)il dan dalam periode singkat untuk menangani agitasi parah atau pikiran
yang sangat delusional. $dapun )irri terpenting obat antipsikosis adalah5 314
berefek antipsikosis, yitu berguna mengatasi agresivitas, hiperaktivitas dan
labilitas emosional pada pasien psikosis& 34 dosis besar tidak menyebabkan koma
yang dalam ataupun anastesia&34 dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal yang
reversible atau irreversible.pada neuroleptik yang lebih baru, efek samping ini
minimal sehingga antipsikotik menurut efek samping ekstrapiramidal yang
ditimbulka terbagi menadi antipsikotik yang tipikal 3efek samping ektrapiramidal
yang nyata4 dan anttipsikotik yang atipikal 3efek samping ekstrapiramidal yang
minimal4&34 tidak ada ke)enderungan untuk menimbulkan ketergantungan fisik
dan psikis. 2ada keadaan gangguan kepribadian paranoid ini juga dapat diberikan
obat anti psikotik pimo%ide yang digunakan untuk menurunkan gagasan
paranoid.1,7,8
8
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
9/11
BAB %
KESI-PULAN
Kepribadian paranoid adalah suatu gangguan kepribadian dengan sifat
)uriga yang menonjol, orang seperti ini mungkin agresif dan setiap orang yang
lain dilihat sebagai seorang agresor terhadapnya, dimana ia harus
mempertahankan dirinya. "a bersikap sebagai pemberontak dan angkuh untuk
menahan harga diri, sering mengan)am orang lain sebagai akibat proyeksi rasa
bermusuhannya sendiri. Mereka )enderung tidak memiliki kemampuan untuk
menyatakan perasaan negatif yang mereka miliki terhadap orang lain. !elain itu,
mereka pada umumnya juga tidak kehilangan hubungan dengan dunia nyata,
dengan kata lain berada dalam kesadaran saat mengalami ke)urigaan yang mereka
alami *alau se)ara berlebihan.
!e)ara spesifik penyebab dari mun)ulnya gangguan ini masih belum
diketahui, namun seringkali dalam suatu kasus mun)ul pada individu yang
memiliki anggota keluarga dengan gangguan ski%ofrenia, dengan kata lain faktor
genetik masih mempengaruhi. Gangguan kepribadian paranoid juga dapat
disebabkan oleh pengalaman masa ke)il yang buruk ditambah dengan keadaan
lingkungan yang dirasa mengan)am. 2ola asuh dari orang tua yang )enderung
tidak menumbuhkan rasa per)aya antara anak dengan orang lain juga dapat
menjadi penyebab dari berkembangnya gangguan ini.
2ada pemeriksaan psikiatrik, pasien dengan gangguan kepribadian
paranoid tampak kaku dan keheranan karena diminta men)ari bantuan psikiatrik.
Ketegangan otot, tidak dapat santai, dan kebutuhan untuk men)ari petunjuk-
petunjuk di lingkungan mungkin ditemukan. $fek pasien seringkali tanpa humor
dan serius. =alaupun beberapa alasan argumentasi mereka mungkin salah,
pembi)araan mereka diarahkan oleh tujuan dan logis. "si pikiran mereka
menunjukkan bukti-bukti proyeksi, praduga, dan kadang-kadang gagasan
mengenai diri sendiri ideas of reference!.
9
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
10/11
2sikoterapi adalah )ara utama untuk mengobati gangguan kepribadian.
!elama psikoterapi, pasien belajar tentang kondisi dan suasana hati, perasaan,
pikiran dan perilaku. 2ada psikoterapi, pasien menggunakan *a*asan dan
pengetahuan yang pasien peroleh sehingga pasien dapat mempelajari )ara-)ara
sehat untuk mengelola gejala.
Farmakoterapi adalah berguna dalam menghadapi agitasi dan ke)emasan.
2ada sebagian besar kasus suatu obat anti ansietas seperti dia%epam 3#alium4
adalah memadai. (etapi mungkin perlu untuk menggunakan suatu anti psikotik,
seperti haloperidol 3;aldol4, dalam dosis ke)il dan dalam periode singkat untuk
menangani agitasi parah atau pikiran yang sangat delusional.
10
-
7/26/2019 Bab 1-3 Psikiatri
11/11
DATA/ PUSTAKA
1. Kaplan ";, !ado)k 9B."uku Ajar #sikiatri $linisi%ed.. 9akarta5 6G'& 01.
. 9efferson 9ames =, avid 2. Moore.&and'ook of (edical #sychiatry. nded.
2hiladelphia5 6lsevier&00.
. Birgit $ #>llim, !aeed Faroo?, ;annah 9ones,, Mi)hael Ferriter, !imon
Gibbon, 9utta !toffers, et)% #harmacological interventions for paranoid
personality disorder%6urope 2M' Funders Group.Cochrane )ata'ase Syst
Rev. $uthor manus)ript& available in 2M' 01 !eptember 7, #ollm et al.
. Maslim @, editor."uku saku )iagnosis *angguan +i,a Rujukan Ringkas dari
##*)+-9akarta5 FK Anika $tmajaya& 00
. 'arroll, $ndre*.Are you looking at me. /nderstanding and managing
paranoid personality disorder% $dvan)es in psy)hiatri) treatment 3004, vol.
1, 0CD .
7. Maslim @.#enggunaan $linis 0'at #sikotropik. rd ed. 9akarta5 2( Euh 9aya&
008.
7. Gan, !ulistia, =a*ainuli, $ro%al.#sikotropik. alam5 Guna*an,!ulistia Gan.
!etiabudy, @ianto, Eafrialdi. Farmakologi dan (erapi. 6disi .9kaarta5 GayaBaru,008. h. 171.
11