askep post sc 2014 k2b
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SS DENGAN P3003 POST SC HARI KE-1 O/K KPD
DI RUANG DARA RSUD WANGAYA TGL 30 APRIL 2 MEI 2014A. PENGKAJIANI. IDENTITAS PASIEN
PENANGGUNG/SUAMI
Nama
: Ny.WR
Nama
: SFUmur
: 39 tahun
Umur
: 42 tahun
Pendidikan
: Tamat SMA
Pendidikan: Tamat SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan : Wirawasta
Status perkawinan : Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa Alamat : Jalan Badak Aung VII No. 8, DenpasarNo. CM
: 517389Tanggal MRS: 29 April 2014Tanggal pengkajian: 30 April 2014Sumber informasi: Ny. SS (pasien), Catatan medis pasien, dan pemeriksaan fisikII. RIWAYAT PERSALINAN Keluhan Utama (Saat MRS dan sekarang)
1. Saat MRS (tanggal 29/04/2014)Pasien mengatakan keluar air dari vagina sejak tanggal 28 April 2014 pukul 23.00 wita. Pada tanggal 29 April karena sudah mulai nyeri pada perut, Px dibawa ke RSUD wangaya dengan pembukaan 2 cm. setela di observasi 8 jam Px tidak mengalami kemajuan dalam pembukaan, maka kehamilan di terminasi dengan proses SC.2. Saat pengkajian (tanggal 30/04/2014)Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka bekas operasi SC, nyeri dirasakan seperti isayat-sayat, skala nyeri 5 (0-10), nyeri bertambah saat Px bergerak, pasien tampak meringis dan berhati-hati saat bergerak serta memegangi perutnya yang sakit. Riwayat Persalinan SekarangPada tanggal 30-September 2010 pukul 06.300 wita pasien mengatakan keluar air kental jernih dari vagina. Saat ini belum dirasakan sakit perut. pukul 08.00 wita pasien mulai merasa sakit perut yang berasal dari pinggang menuju perut, datangnya hilang timbul disertai dengan keluarnya lendir campur darah. Pukul 08.30 Oleh keluarga pasien dibawa ke RSUP Sanglah dan dibawa ke triage kebidanan. Di triage kebidanan pasien diperiksa oleh dokter dan diketahui tinggi fundus uteri (TFU) 3 jari di bawah Prosesus Xipoideus. Letak kepala, kepala sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul), punggung kiri, kontraksi uterus positif, DJJ positif (11.12.11), lewat pemeriksaan Vagina Toucher (VT) diketahui diameter 2 cm, keluhan negatif. Turunnya kepala sampai di hodge I, kemudian pasien di observasi setiap satu jam, pukul 09.30 wita, cort + 11.12.11, kontraksi uterus positif 2-3 kali dalam 10 detik, pukul 10.30 wita cort + 11.12.12, kontraksi uterus positif 2-3 kali dalam 10 detik. Pukul 11.30 wita cort + 11.12.12. HIS + 2-3 kali dalam 10 detik. Pukul 11.30 wita cort + 11.12.11 kontraksi uterus positif 3 kali dalam 10 detik, VT diameter 4 cm, ketuban negatif, teraba kepala kebawah di hodge I. Kemudian dilakukan persiapan untuk tindakan SC. Pada pukul 12.00 wita, pasien masuk ruang operasi. Bayi lahir pukul 12.45 wita melalui operasi SC dengan jenis kelamin perempuan, berat 3200 gram, PB 51 cm, sisa air ketuban sedikit, hijau kental, plasenta di korpus, komplit. Riwayat Penyakit DahuluPasien mengatakan sebelum dirawat, dirinya tidak pernah menderita penyakit tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, maupun penyakit lainnya dan tidak pernah sampai opname di RS. Pasien hanya pernah menderita demam dan batuk pilek saja.
Pasien juga mengatakan tidak ada keluarga yang menderita kista, kanker maupun penyakit keturunan (hipertensi, DM, jantung).III. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
A. Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan menarche pada usia 14 tahun dengan siklus menstruasi 28 30 hari lama menstruasi 5 7 hari. Saat menstruasi pasien mengatakan mengganti pembalut 2 3 kali sehari dengan volume ( 50 cc darah per pembalut. Karakteristik darah warna merah kehitaman, konsistensi encer dan bau amis. Pasien mengaku tidak mengalami dismenorrhoe selama menstruasi namun pada hari ke 5 - 7 menjelang menstruasi, payudara terasa tegang. Hari pertama haid terakhir (HPHT) : tanggal 5 November 2014 perkiraan partus tanggal 12 Agustus 2014B. Riwayat Kehamilan saat ini
Pasien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ketiga. Pasien mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan. Selama hamil pasien selalu memeriksakan diri pada salah satu bidan swasta sebanyak 4 kali mulai umur kehamilan 3 bulan. Pasien mengatakan perutnya selalu diperiksa, diukur tekanan darah dan ditimbang berat badan serta telah diberikan imunisasi TT sebanyak 1 kali saat umur kehamilan 4 bulan. Pasien juga mengatakan selalu diberikan tablet penambah darah sebanyak 30 tablet yang diminum tiap hari 1 kali 1 tablet, pasien juga mengatakan bidan selalu menganjurkan untuk memeriksakan kehamilannya tiap bulan dan mengurangi aktivitas berat. Selama hamil pasien mengatakan pernah periksa ke dokter spesialis kandungan sebanyak 2 kali dan sebelumnya pernah di USG.C. Riwayat Pernikahan
Pasien mengatakan menikah 1 kali pada saat pasien berumur 25 dan saat ini umur pernikahannya adalah 13 tahun.
D. Riwayat Persalinan, Nifas Yang LaluAnak keKehamilanPersalinanKomplikasi NifasAnak
NoTahunUmur KehamilanPenyulitJenisPenolongPenyulitLaserasiInfeksiPerdara-hanJKBB
(Gram)PJ
12001Aterm-Spontan Bidan----P260049 cm
22010Aterm-SpontanBidan----L3,6kg50 cm
3Ini
E. Riwayat Keluarga BerencanaPasien mengatakan setelah melahirkan anak pertama menggunakan KB IUD setelah beberapa tahun KB IUD di lepas dan di ganti dengan KB suntik tapi tidak cocok juga dengan alasan sering perdarahan. Selanjutnya setelah kelahiran anak yang kedua pasien menggunakan KB pil, karena mestruasi tidak teratur dan pasien tidak teratur minum pil akhirnya pasien hamil kembali untuk ketiga kalinya.IV. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Pasien mengatakan jika pasien maupun keluarganya ada yang sakit, pasien dan keluarga selalu memeriksakan dirinya di pelayanan kesehatan yaitu di praktik dokter ataupun langsung ke RSUP Sanglah karena pasien menyadari bahwa kesehatan sangat penting. 2. Nutrisi/Metabolik
Pasien mengatakan makan 3-4 kali sehari dan setiap kali makan habis 1 porsi dengan menu nasi, sayur dan lauk-pauk. Pasien minum 7-8 gelas perhari ( 1500-1600 cc). Saat pengkajian, pasien mengatakan nafsu makannya baik dan tidak mengalami mual muntah, pasien mengatakan sudah boleh makan bubur halus (Diit BS) .
3. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam BAB, pasien BAB 1 kali sehari. Pasien mengatakan BAK 5-7 kali sehari ( 1000-1400ml) dengan warna kuning jernih. Saat pengkajian, pasien mengatakan belum BAB dan terpasang Dower Cateter dengan produksi urin 200cc warna kemerahan.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
ADL01234
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
0 : Mandiri, 1 : Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung totalKesimpulan :
Pasien dapat melakukan ADL seperti makan/minum, mandi, berpakaian dan mobilisasi di tempat tidur dan berpindah secara mandiri.5. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien mengatakan sebelum hamil, selama hamil maupun saat pengkajian tidak mengalami gangguan dalam istirahat, pasien mengatakan biasa tidur siang selama 1-2 jam dan selama dirawat di rumah sakit tidur 5-7 jam sehari, pasien beberapa kali terbangun karena kepanasan.6. Pola Persepsi Diri Konsep DiriPasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya walaupun terjadi penambahan BB maupun perubahan bentuk tubuh semenjak hamil. Pasien juga mengatakan sangat bahagia dengan kelahiran anak ketiganya. Pasien menikmati perannya sebagai seorang Ibu bagi anak-anaknya. 7. Pola Kognitif dan Perseptual
Pasien mengatakan merasa nyeri pada luka bekas operasinya dan bertambah saat bergerak. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan ada pada nilai 5 dari 10 skala nyeri yang diberikan (nyeri sedang). Pasien tampak bergerak dengan hati-hati sambil memegang perutnya saat berpindah posisi ditempat tidur, wajah pasien tampak meringis. Pasien mengatakan ini adalah pengalaman melahirkan yang ketiga kalinya. Pasien mengatakan sudah mengetahui dan sangat siap melakukan perawatan terhadap bayinya. Pasien mengatakan sudah mengerti bagaimana harus menjaga luka bekas operasinya agar tidak mengalami infeksi. 8. Pola Seksual dan Reproduksi
Saat pengkajian pasien tampak keluar darah merah dengan sedikit gumpalan dari vagina (lochea rubra), vol 5 cc dan pasien mengatakan sudah mengganti pembalutnya.9. Pola Peran-Hubungan
Hubungan suami istri tampak harmonis, pasien juga berperan sebagai ibu bagi anak-anaknya. Pasien selalu mendapatkan dukungan dari suaminya, hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya sangat baik.10. Pola Manajemen Koping Stress
Pasien mengatakan jika mempunyai masalah selalu menceritakan pada suami dan kadang pada orangtuanya. Jika ada masalah kesehatan pasien selalu memeriksakan dirinya ke praktik dokter, Puskesmas, atau ke RS.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam dan biasa bersembahyang setiap hari serta hari keagamaan, pasien rajin berdoa untuk kesehatanya. Selama persalinan dan saat ini pasien mengatakan dirinya selalu berdoa agar anaknya tumbuh sehat dan tidak kurang suatu apapun.
V. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
GCS: E4, V5, M6
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg N : 82 x/mnt RR : 20 x/mnt T : 36,5 oC
BB
: 68 KgTB : 158 cm LILA 24 cmHead to toe
1) Kepala Wajah
Inspeksi:Bentuk simetris, kulit kepala bersih, rambut hitam panjang, chloasma gravidarum (-), anemis -/-, ikterus -/-, pupil isokor, reflek pupil +/+
Palpasi:Nyeri tekan (-), edema (-)2) Leher
Inspeksi:Bentuk simetris, hiperpigmentasi (-)
Paplasi:Pembesaran kelenjar tiroid (-)3) Dada
Inspeksi:Tampak areola payudara hitam, puting menonjol, dimpling (-)
Palpasi:Pengeluaran ASI +/+
Perkusi:Sonor +/+Auskultasi:
Jantung :S1S2 tunggal reguler, murmur (-)
Paru:Suara napas vesikuler +/+, Ronchi -/-, Wheezing -/-4) Abdomen
Inspeksi:Linea nigra(+), striae albican(+), tampak luka operasi sepanjang kurang lebih 10 cm tertutup gaas dan hypafix, tidak tampak ada darah atau eksudat yang merembes lewat balutan.Auskultasi:Bising usus (+) 8x/mnt.
Palpasi :Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, diastasis rectus abdominis (-).Perkusi : Timpani (+).5) Genetalia
Kebersihan :cukup Lokhea:Rubra, vol 5 cc bau (-), pasien sudah mengganti pembalut
Terpasang Dower cateter dengan produksi urin 250 cc warna kemerahan6) Perineum dan AnusPerineum : Tampak perineum tidak ada tanda merah, edema, ekimosis dan tidak ada pengeluaran seperti pus. Tidak tampak luka laserasi dan tidak ada luka episiotomy pada perineum, perineum utuh. Anus : tidak ada hemoroid.7) Ekstremitas
Atas : oedema (-), varises tidak ada, capillari refill < 2 detik terpasang IVFD RL cabang drip analgetik pada tangan kiri. Bawah : oedema (-), varises tidak ada, capillari refill < 2 detik, reflek patela (+)/(+), tidak ada homans sign. VI. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 29 April 2014Jenis pemeriksaanHasilSatuanRange normalInterpretasi
WBC14,8710/L4,1 10,9High
HGB10,69g/dl12 16Low
RBC3,7710/ul4 5,20Low
HCT31,90%36 46
PLT25210/L150 - 450Normal
VII. DIAGNOSA MEDIS
P3003 Post SC hari ke 1 o/k KPDVIII. PENGOBATAN (Post operasi tanggal 30/04/2014)
IVFD RL (Makro) 12 tetes/menit. IVFD (micro) D5% 500 cc + Fentanyl 200 mg + Ketorolac 60 mg ( 24 tetes/menit.
Cefotaxime 3 X 1 gram (i.v) Vit C 2 x 200 mg (i.v.) Alinamin F 2 x 25 mg (i.v.)
B. ANALISA DATA
DATAINTERPRETASIMASALAH
123
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi dan bertambah saat bergerak.Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan ada pada nilai 5 dari 10 skala nyeri yang diberikan (nyeri sedang).
DO :
Pasien tampak bergerak dengan hati-hati sambil memegang perutnya saat berpindah posisi ditempat tidur, wajah pasien tampak meringis, N=96x/mnt Agen cidera fisik pembedahan
merangsang reseptor
nyeri
pelepasan mediator2
nyeri respon nyeriNyeri akut
DS : -
DO :
Terdapat luka operasi sepanjang kurang lebih 10 cm di daerah abdomen.
Terpasang IVFD pada tangan kiri
Terpasang Dower Catheter
WBC : 21,82 10/UL
Riwayat KPD
Prosedur invasive Dapat sebagai port dee
entry kuman
Beresiko terjadi
infeksiRisiko infeksi
DS : Pasien mengatakan belum bisa mandi sendiri
DO :
Pasien mandi dibantu oleh petugas Tindakan invasive
Bedah Nyeri pascaoperasi
Pemenuhan ADL
(mandi) terganggu
Defisit Perawatan Diri Mandi/Hygiene
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi dan bertambah saat bergerak, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan ada pada nilai 5 dari 10 skala nyeri yang diberikan (nyeri sedang), pasien tampak bergerak dengan hati-hati sambil memegang perutnya saat berpindah posisi ditempat tidur, wajah pasien tampak meringis, N=96x/mnt2 Defisit Perawatan Diri Mandi/Hygiene berhubungan dengan nyeri pascaoperatif ditandai dengan pasien mengatakan belum bisa mandi sendiri, pasien mandi dibantu oleh petugas.
3 Risiko infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder akibat pembedahan C. RENCANA KEPERAWATAN
NODIAGNOSATUJUANINTERVENSIRASIONAL
12345
1Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi dan bertambah saat bergerak, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan ada pada nilai 5 dari 10 skala nyeri yang diberikan (nyeri sedang), pasien tampak bergerak dengan hati-hati sambil memegang perutnya saat berpindah posisi ditempat tidur, wajah pasien tampak meringis, N=96x/mnt
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan pasien mendemonstrasikan teknik mengontrol nyeri dengan kriteria:
Pasien mengatakan nyeri berkurang Skala nyeri 2 (nyeri ringan)
Vital sign dalam batas normal,
Pasien menunjukkan peningkatan aktifitas 1. Kaji ketidaknyamanan melalui isyarat verbal maupun nonverbal2. Kaji tanda-tanda vital dan skala nyeri3. Jelaskan fisiologi terjadinya nyeri post partum secara sederhana.4. Anjurkan teknik distraksi & relaksasi.5. Latih mobilisasi bertahap 6. Anjurkan pasien untuk mulai menyusui bayinya7. Delegatif dalam pemberian analgetik oral : asam mefenamat 3 x 1 tab1. Tindakan dan relaksasi adalah individual dan berdasarkan pengalaman masa lalu2. Respon nyeri dimanifestasikan dengan peningkatan nadi dan tekanan darah. Skala nyeri diketahui untuk pemberian intervensi yang sesuai.3. Mengurangi kecemasan ibu terkait nyeri.
4. Teknik distraksi dan relaksasi membantu mengalihkan focus pasien dari nyeri yang dirasakannya sehingga mengurangi kualitas nyeri.5. Mobilisasi mencegah statis sirkulasi yang dapat memperberat nyeri
6. Menyusui mempercepat proses involusi dan menurunkan keadaan nyeri7. Terapi farmakologi untuk nyeri
12345
2Defisit Perawatan Diri Mandi/Hygiene berhubungan dengan nyeri pascaoperatif ditandai dengan pasien mengatakan belum bisa mandi sendiri, pasien mandi dibantu oleh petugasSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan pasien mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri mandi/hygiene dengan kriteria
Mengungkapkan perasaan nyaman dan puas tentang kebersihan tubuh
Mendemonstrasikan kemampuan menggunakan alat bantu adaptif1. Kaji skala nyeri dan kebutuhan untuk istirahat2. Bantu pemenuhan perawatan diri mandi/hygiene pasien
3. Latih pasien untuk melakukan mandi/hygiene sesuai toleransi nyeri
4. Sediakan seluruh perlengkapan mandi dalam jangkauan pasien5. Beri perlengkapan adaptif seperti : washlap atau spon mandi)1. Peningkatan skala nyeri dapat meningkatkan keletihan2. Memenuhi kebutuhan perawatan diri pasien3. Agar pasien mampu melakukan pemenuhan perawatan dirinya secara bertahap
4. Memudahkan pasien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
5. Memudahkan pasien memenuhi kebutuhan perawatan dirinya terutama untuk menjangkau bagian-bagian yang agak sulit dijangkau.
3Risiko infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder akibat pembedahan
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan infeksi tidak terjadi dengan kriteria :
Luka kering dan bersih Tanda-tanda infeksi seperti bengkak, kemerahan, suhu badan meningkat tidak ada pada luka post operasi Infus terawat dan tidak ada tanda infeksi/phlebitis pada tempat pemasangan infuse. Kebersihan genetalia baik
1. Kaji tanda-tanda infeksi (kemerahan, bengkak, suhu meningkat)
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Observasi pengeluaran lochea dan lakukan vulva hygiene4. Rawat luka dan infus dengan tehnik septik dan aseptic5. Ajarkan tentang cara penatalasanaan luka dirumah6. Delegatif pemberian antibiotika oral Amoxisiline 3x 500 mg1. Dengan mengobservasi tanda-tanda infeksi dapat diketahui apakah terjadi infeksi atau tidak
2. Indikator timbulnya infeksi melalui peningkatan suhu tubuh
3. Mengetahui kemungkinan terjadi infeksi melalui pengeluaran lochea yang abnormal
4. Agar kuman yang akan menginfeksi kemungkinan akan mati dan luka akan cepat sembuh5. Akan dapat mencegah kemungkinan terjadi infeksi akibat penatalaksanaan yang kurang tepat
6. Dengan pemberian antibiotik yang adekuat maka perkembangan bakteri tidak terjadi sehingga luka terbebas dari kuman dan tetap kering
D. IMPLEMENTASIHari/Tgl/JamNo DXImplementasiEvaluasiParaf/Nama
12345
Jumat 1/10/201008.00 wita
08.05 wita
08.10 wita
08.15 wita
09.00 wita
11.00 wita11.30 wita
13.30 wita
15.00 wita16.00 wita17.00 wita
17.30 wita
18.00 wita
1,31
1
2
31,3113
2
1,3
3
1
21. Mengukur vital sign
2. Mengkaji skala nyeri 3. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien4. Membantu merapikan tempat tidur pasien5. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian injeksi Opimox 1 gram iv6. Mengobservasi vital sign dan skala nyeri7. Mengajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam)
8. Melakukan tehnik distraksi dengan mengajak pasien berbincang-bincang
9. Memberi KIE tentang fisiologi terjadinya nyeri post partum.10. Bantu pemenuhan perawatan diri mandi/hygiene pasien11. Observasi pengeluaran lochea dan lakukan vulva hygiene
12. Mengobservasi vital sign dan skala nyeri13. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian injeksi Opimox 1 gram iv14. Aff dower catheter15. Menganjurkan pasien mobilisasi bertahap lebih sering
1. TD : 120/80 mmHg, Nadi ; 86 x/menit, R:20x.mnt, S; 36,5 C2. Pasien belum merasakan nyeri hanya kedua kaki terasa kebas dan badan lemas3. Posisi pasien berbaring dengan kaki diganjal bantal dan pasien mengatakan nyaman4. Tempat tidur tampak rapi.
5. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)
6. TD : 110/80 mmHg, Nadi ; 88 x/menit, R:20x.mnt, S; 36,5 C, pasien mengatakan mulai merasa nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 5 ( nyeri sedang) pasien tampak meringis
7. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi napas dalam8. Pasien tampak rileks dan menceritakan tentang dirinya dan riwayat kehamilan serta persalinannya.
9. Pasien tampak mengerti dengan penjelaan perawat dan mampu menyebutkan kembali mengenai fisiologis nyeri postpartum
10. Pasien sudah dimandikan, tampak bersih dan segar
11. Pengeluaran lochea (+):rubra,vol 20 cc stolsel (+), vulva bersih,pembalut sudah diganti
12. TD : 120/80 mmHg, Nadi ; 96 x/menit, R:22x.mnt, S; 36,8 C, pasien mengatakan merasa nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 4 ( nyeri ringan) pasien tampak meringis sambil memegangi perutnya saat bergerak di tempat tidur
13. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)14. Catheter aff, BAK spontan (+) 15 menit kemudian15. Pasien tampak mobilisasi ke kamar mandi
Darsana Darsana Darsana Darsana Darsana Darsana Darsana Darsana DarsanaDarsana
Darsana
Darsana
Darsana
Darsana
Darsana
12345
Sabtu 2/10/201008.00 wita
08.05 wita
08.10 wita
12.00.wita
13.30 wita
14.30 wita1,3
1
1
1,31,3
311. Mengukur vital sign dan menawarkan pasien untuk
mandi2. Mengkaji skala nyeri 3. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien4. Membantu merapikan tempat tidur pasien5. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian obat oral
Amoxicillin 500mg
Asam Mefenamat 500mg
SF 200 mg
Metyl Ergometrin12,5 mg6. Mengobservasi vital sign dan skala nyeri 7. Mengobservasi pengeluaran lochea
8. Menganjurkan pasien melakukan tehnik relaksasi (nafas dalam) dan mencoba untuk beristirahat1. TD : 120/80 mmHg, Nadi ; 86 x/menit,
R:20x.mnt, S; 36,6 C.
Pasien mengatakan sudah mandi sendiri
tadi pagi dengan washlap dan merasa
lebih segar.
2. Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 3 (nyeri ringan), pasien tampak rileks pasien tampak menggendong anaknya sambil duduk menyusui3. Pasien tampak duduk di dekat boks bayi
4. Tempat tidur rapi dan bersih5. Obat sudah diminum, mual muntah (-)
6. TD : 120/80 mmHg, Nadi ; 80 x/menit,
R:20x.mnt, S; 36,6 C
Pasien mengatakan nyeri berkurang,
skala nyeri 2 (nyeri ringang), pasien
tampak rileks
7. Lochea Rubra vol 10 cc,stolsel (-)
8. Pasien tampak melakukan anjuran
perawat kemudian mengatakan akan
mencoba tidurDarsana
Darsana
Darsana
Darsana
Darsana
Darsana
Darsana
12345
Minggu3/10/ 201007.30 wita08.00 wita1,33 11. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien
2. Membantu merapikan tempat tidur pasien
3. Mengkaji tanda-tanda infeksi pada luka
Merawat luka dengan tehnik aseptik
4. Mengkaji vital sign dan skala nyeri1. Pasien tampak membawa bayinya ke
ruang memandikan bayi
2. Tempat tidur rapi dan bersih
3. Luka kering, darah(-), pus (-), tanda2
infeksi (-) luka sudah dirawat dengan
sufratule.
4. TD : 120/80 mmHg, Nadi ; 80 x/menit,
R:20x.mnt, S; 36,0 C
Pasien mengatakan nyeri berkurang,
skala nyeri 2 (nyeri ringan), wajah pasien
tampak rileks, pasien tampak menggendong anaknya sambil duduk menyusui
Darsana
Darsana
Darsana
E. EVALUASI
HARI/TGL/JAMNO DIAGNOSAEVALUASIPARAF/NAMA
Sabtu 2/10/2010Pkl. 12.00 wita1S : Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 3 dari 10 skala nyeri yang diberikanO : Wajah pasien tampak rileks, pasien tampak menggendong anaknya sambil duduk menyusui, N=86x/mntA : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi keperawatan
Darsana
Sabtu 2/10/2010
Pkl. 12.00 wita2S : Pasien mengatakan sudah bisa mandi sendiri menggunakan washlap pasien mengatakan merasa lebih segar.O: Pasien tampak bersih dan segarA : Tujuan tercapaiP : Pertahankan kondisi pasien
Darsana
Sabtu 2/10/2010
Pkl. 12.00 wita3S: -O: Luka kering, darah(-), pus (-), tanda2infeksi (-) luka sudah dirawat dengan
sufratule suhu pasien 36 C, infuse dan dower catheter sudah aff A : Tujuan tercapaiP : Pertahankan kondisi pasien Darsana
Denpasar, Oktober 2010
Mengetahui
Pembimbing ruanganClinic Teacher/CT
NIP. ..
NIK.
PAGE