askep ibu dengan myoma uteri
TRANSCRIPT
Laporan Pendahuluan
Nama Mahasiswa : Subhan, S.Kep
NIM : 010030170B Tanggal : 11-02-2002
A. Pengertian
Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang
disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.
Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua
tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri
(97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche.
B. Etiologi
Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun
dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi
tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.
C. Lokalisasi Mioma Uteri
1. Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam pertumbuhannya tetap
tinggal dalam dinding uterus.
2. Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah kavum uteri dan
menonjol dalam kavum itu.
3. Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah luar dan menonjol
pada permukaan uterus.
D. Komplikasi
1. Pertumbuhan leimiosarkoma.Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak membesar, sekonyong – konyong menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause
2. Torsi (putaran tangkai)Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi
Topik : Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Myoma Uteri
akut dengan nekrosis jaringan dan akan tampak gambaran klinik dari abdomenakut.
3. Nekrosis dan InfeksiPada myoma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini kemungkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
(Dikaitkan dengan patofisiologi, insiden dan prognosis penyakit)
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun /
meningkat, Eritrosit : turun
2. USG : terlihat massa pada daerah uterus.
3. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa,
konsistensi dan ukurannya.
4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
Herediter, Pola hidup,
Hormonal
Resiko tinggi infeksi
Myoma uteriMenorrhagi
metrorhagii
Gangguan sirkulasi akut
dan nekrosis jaringan
Perdarahan pervaginam Massa
Nyeri
Penekanan organ sekitar
Kekurangan volume
cairan tubuh
Pembuluh darah
Retensi urine
Rectum
Vesika urinari
Nyeri pelvik
Rencana tindakan operasi
Kurang pengetahuan
Kecemasan
Konstipasi
5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
menghambat tindakan operasi.
6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi
tindakan operasi.
F. Cara Penanganan Mioma Uteri
Indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai.
Pada mioma uteri yang masih kecil khususnya pada penderita yang mendekati
masa menopause tidak diperlukan pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan
pelvic secara rutin tiap tiga bulan atau enam bulan. Adapun cara penanganan
pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan pengobatan operatif
diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan histerektomi total
abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal dengan nama Total
Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy (TAH-BSO).
TAH–BSO adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus, serviks,
kedua tuba falofii dan ovarium dengan melakukan insisi pada dinding, perut pada
malignan neoplasmatic desease, leymyoma dan chronic endrometriosis (Tucker,
Susan Martin, 1998).
G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh
massa jaringan neoplasm pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik /
motorik.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
3. Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang
ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan,
akibat pada hubungan seksual.
4. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan terjadinya perdarahan
yang berulang-ulang.
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber
informasi.
H. Perencanaan keperawatan.
Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan criteria
hasil
Intervensi Rasional
Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
berhubungan
dengan kerusakan
jaringan otot dan
system saraf
akibat
penyempitan
kanalis servikalis
oleh myoma
Klien dapat
mengontrol nyerinya
dengan criteria hasil
mampu
mengidentifikasi
cara mengurangi
nyeri,
mengungkapkan
keinginan untuk
mengontrol
nyerinya.
1. Observasi
adanya nyeri dan
tingkat nyeri.
2. Ajarkan dan
catat tipe nyeri serta
tindakah untuk
mengatasi nyeri
3. Ajarkan teknik
relaksasi
4. Anjurkan untuk
menggunakan
kompres hangat
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
Memudahkan tindakan
keperawatan
Meningkatkan persepsi
klien terhadap nyeri yang
dialaminya.
Membantu mengurangi
nyeri dan meningkatkan
kenyamanan klien
Meningkatkan
kenyamanan klien
Mengurangi nyeri
Gangguan
eliminasi urine
(retensio)
berhubungan
dengan penekanan
oleh massa
jaringan
neoplasma pada
daerah
sekitarnnya,
gangguan sensorik
/ motorik.
Pola eliminasi urine
ibu kembali normal
dengan criteria hasil
ibu memahami
terjadinya retensi
urine, bersedia
melakukan tindakan
untuk mengurangi
atau menghilangkan
retensi urine.
1. Catat pola miksi
dan monitor
pengeluaran urine
2. Lakukan palpasi
pada kandung kemih,
observasi adanya
ketidaknyamanan dan
rasa nyeri.
3. Anjurkan klien
untuk merangsang
miksi dengan
pemberian air hangat,
mengatur posisi,
mengalirkan air keran.
Melihat perubahan pola
eliminasi klien
Menentukan tingkat nyeri
yang dirasakan oleh klien
Mencegah terjadinya
retensi urine
Ganguan konsep
diri berhubungan
dengan
kekawatiran
tentang
ketidakmampuan
memiliki anak,
perubahan dalam
masalah
Konsep diri klien
tidak mengalami
gangguan dengan
criteria hasil
menerima keadaan
dirinya, menyatakan
bersedia untuk
dilakukan tindakan
termasuk tindakan
1. Beritahu klien
tentang siapa saja yang
bisa dilakukan
histerektomi dan
anjurkan klien untuk
mengekpresikan
perasaannya tentang
histerektomi
2. Kaji apakah
Mengurangi kecemasan
dan meningatkan harga
diri klien
Identifikasi kekuatan dan
kelemahan klien
Mengurangi kecemasan
kewanitaan,
akibat pada
hubungan seksual.
pembedahan klien mempunyai
konsep diri yang
negatif.
3. Memotivasi
klien untuk
mengungkapkan
perasaannya mengenai
tindakan pembedahan
dan pengaruhnya
terhadap diri klien
4. Ciptakan
lingkungan atau
suasana yang terbuka
bagi klien untuk
membicarakan
keluhan-keluhannya.
Meningkatkan harga diri
klien dan berperan aktif
dalam perencanaan
perawatan bagi diri klien
Daftar Pustaka
Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.
Jakarta
Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.
Jakarta
Hartono, Poedjo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & Masalah Skrining di
Indonesia. Kursus Pra kongres KOGI XI Denpasar. Mimbar Vol.5 No.2
Mei 2001
…………….2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA : 2000/01
PSIK.FK. Unair, Surabaya
Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
& JNKKR-POGI. Jakarta
Lembar Pengesahan
ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI
DI POLI KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
13 MARET 2002
Oleh :
Subhan
NIM 010030170 B
Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
= Dwi Purwanti, SKp. = = N.K. Sriyuningsih, SH, Amd.Keb =
NIP. NIP.
Nama Mahasiswa : Subhan
NIM : 010030170 B
ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI DI
POLI KANDUNGAN RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Tanggal 21 Maret 2002
I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 13 Maret 2002 Jam : 08.00
Ruang : Poli Hamil I Kmr. : No. 2
Pengkajian Tgl. : 13 Maret 2002 Jam : 10.15 Wita
A. IDENTITAS
Nama Pasien
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Status Perkawinan
: Ny. S.D
: 34 thn
: Jawa/Indo.
: Islam
: SMA
: IRT
: Gersikan II/1 Sby
: Kawin
Nama Pasien
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Ny. E.K
: 37 thn
: Jawa/Indo.
: Islam
: SMA
: Sopir
: Gersikan II/1 Sby
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 14 tahun Siklus : teratus tiap bulan
Banyaknya : Banyak Lamanya : ± 5 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 24 Juni 2001
Keluhan : Nyeri pinggang, keluar lendir warna putih.
Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
No Thn
Umur
kehamil
an
Penyuli
t
Jenis Peno long Penyuli
t
Lase
-rasi
Infeksi Perdara
han
Jenis BB
(kg)
PB
1 1998 9 bln Tdk
ada
Spon
tan
Dokter Kemb
ar
Tdk
ada
Td k
ada
Tdk
ada
Laki-
laki
2,2 Lu
pa
1 1998 9 bln Tdk
ada
Spon
tan
Dokter Kemb
ar
Tdk
ada
Td k
ada
Tdk
ada
Laki-
laki
2,3 Lu
pa
Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G2 P10002
Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah
ANC : 2 kali
Keluhan selama Hamil : Mual dan muntah pada trimester pertama,
pusing bila bangun dari duduk atau tiduran, saat ini sering nyeri pinggang
dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari dan bengkak pada kedua
kaki.
Pengobatan selama hamil : tidak ada
Pergerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan
Rencana perawatan bayi : sendiri.
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care : Ya
Perineal care : Ya
Nutrisi : Ya
Senam Nifas : Ya
KB : Ibu belum mengetahui tentang jenis-jenis KB yang
baik selama menyusui
Menyusui : Ya
Riwayat Keluarga Berencana :
Tidak pernah ikut KB.
Riwayat Kesehatan :
Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada
Pengobatan yang didapat : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada keluarga yang menderita DM,
jantung, hipertensi, dan gemelli
Riwayat Lingkungan :
Menurut pasien lingkungan sekitar rumah dan di dalam rumah bersih
dan bebas dari bahaya
Aspek Psikososial :
Persepsi ibu terhadap kehamilannya adalah merupakan harapan ia dan
suaminya sehingga harus diperhatikan. Namun ibu merasa kuatir/cemas
bila persalinan nanti dilakukan melalui tindakan operasi.
Kehamilan saat ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu tidak bias bekerja seperti biasa karena cepat lelah dan perut yang
membesar tidak memungkinkan ibu untuk bergerak secara bebas.
Harapan selama kehamilan tidak terjadi komplikasi seperti perdarahan
dan nantinya lahir dengan selamat secara spontan.
Ibu tinggal dengan suami dan kedua anaknya. Orang yang terpenting
adalah kedua anaknya.
Kesiapan mental ibu sudah betul-betul dipersiapkan.
Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari kadang 4 kali. Nafsu makan baik, jenis
makanan rumah : nasi, lauk pauk, buah-buahan dan kadang susu. Tidak
ada makanan yang tidak disukai atau alergi ataupun pantangan.
2. Pola eliminasi
BAK sering 4-6 kali sehari, warna kuning, keluhan sering buang air kecil.
BAB teratur 1 x hari, warna kuning, bau normal, konsistensi lembek,
sedangkan keluhan tidak ada.
3. Pola personal hygiene
Mandi 2–3 kali/hari karena sering berkeringat, menggunakan sabun
mandi. Oral hygiene 3 x/hari; pagi dan sore setelah mandi dan malam
sebelum tidur. Cuci rambut 3 x/minggu, pakai shampoo.
4. Pola istirahat dan tidur
Lama tidur 8–9 jam sehari, kebiasaan sebelum tidur minum air putih,
selama hamil posisi tidur terus terlentang, kadang miring
5. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan memasak, mecuci dan kegiatan lain
sebagaimana seorang ibu rumah tangga. Namun ibu sering merasa cepat
lelah sehingga kadang minta ibunya untuk bantu di rumah. Olahraga
dilakukan dengan jalan pagi tapi tidak rutinitas. Keluhan dalam aktivitas
nyeri pinggang dan pusing
6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/90 mmHg Nadi : 80 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt Suhu : 36,70c
Berat Badan : 64,4 Kg Tinggi Badan : 158 cm.
1. Kepala : Bentuk normal (bulat), keluhan kadang merasa pusing.
2. Mata : kelopak tidak ada kelainan, gerakan mata normal, konjuntiva agak
pucat, sclera putih, tidak menggunakan kaca mata.
3. Hidung : tidak reaksi alergi seperti debu, pilek. Tidak deviasi septum.
4. Mulut dan tenggorokan : gigi masih utuh, tidak ada kesulitan menelan,
tidak halitosis dan tidak ada karang atau karies tidak menggunakan gigi
palsu.
5. Dada dan aksila : mamae membesar, aerola hitam kecoklatan, ada
kolostrum, papilla mamae menonjol.
6. Pernapasan : jalan napas bersih, tidak batuk atau penumpukan secret.
Suara napas normal. Tidak menggunakan otot-otot bantu pernapasan.
7. Sirkulasi jantung : nadi apical 100 X/menit, irama teratur, S1 dan S2
tunggal, nyeri dada tidak ada.
8. Abdomen : Perut membesar, linea alba ada, tidak ada striae dan luka
bekas operasi. Leopold I : tinggi fundus uteri 38 cm. Leopold II :
Punggung terdapat pada kiri dan kanan. Leopold III : bagian yang
terbawah adalah kepala dan bokong. Leopold IV : bagian yang terbawa
belum masuk pada pintu atas panggul. Denut jantung janin (DJJ) 12-12-
11, teratur dan kuat. Kontraksi tidak ada tapi menurut ibu, kadang-kadang
kontraksi.
9. Genitourinari : tidak dilakukan pemeriksaan hanya menanyakan kepada
ibu yaitu tidak mengalami keputihan.
10. Ekstremitas (integumen dan muskuloskletal ) : Turgor kulit elastis, warna
kulit sawo matang, tidak ada kontraktur pada ekstrimitas dan kesulitan
pergerakan bebas, kedua ekstrimitas bawah edema.
Data penunjang
Laboratorium : Hb : 11 gr %
USG : Hasil USG tgl. 5 Maret 2002 : letak kepala dan bokong. Tidak ada
kelainan.
Rontgen : tidak ada
Terapi : vitamin B 1 x 1 tab
Aktifet 2 x 1
Kalk 1 x 1 tab
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
S: Ibu mengeluh cepat lelah
dan pinggang kadang
terasa sakit.
D: BB= 64,4 Kg, hamil
37/38 mgg, kehamilan
kembar, aktivitas
terbatas, sering pusing,
TD=120/90 mmHg, Nadi
= 80 x/menit, bengkak
pada kedua kaki
Hamil 37/38 mgg
Perubahan bentuk dan
berat badan serta
kehamilan kembar
Pembesaran uterus yg
menekan diafragma dan
peningkatan volume
darah
Keletihan/kelelahan
Intoleransi aktivitas
S: Ibu merasa kuatir dengan
proses persalinan nanti
O: Banyak bertanya, gelisah,
tidak bisa menjawab
pertanyaan, pernah
melahirkan bayi kembar,
TD=120/90 mmHg
Hamil 37/38 mgg
Kehamilan kembar
Prosedur operasi yang
akan dilakukan
cemas
Cemas
S: Ibu mengatakan belum
pernah mengikuti KB
dan menanyakan KB
Hamil 37/38 mgg
Melahirkan
Kurang pengetahuan
yang cocok selama
menyusui anak nantinya.
O: Tidak mengetahui jenis-
jenis KB yang sesuai
untuk ibu menyusi.
Merencanakan untuk
menyusui sendiri dan
ingin menggunakan KB
kurang informasi
kurang pengetahuan
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan
2. Cemas berehubungan dengan kemungkina prosedur operasi
saat pengakhiran kehamilan
3. Kurang pengetahuan tentang KB selama menyusui
berhubungan dengan kurang informasi
III. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
keletihan
Ibu dapat mengetahui aktivitas yang
bisa dan boleh dilakukannya dengan
kriteria hasil dapat mengidentifikasi
faktor-faktor yg menurunkan toleran
aktivitas, mampu menyebutkan
aktivitas yg boleh ia lakukan, seperti
jalan, melipat pakaian, menata meja
& ADL
1. Kaji respon klien terhadap aktivitas, seperti
mengukur tanda vital
2. Berikan penyuluhan ten-tang penyebab keletihan
pada pertengahan masa kehamilan akhir dan
aktivitas yg dilakukan saat hamil
3. Ajarkan ibu metode penghematan energi saat
melakukan aktivitas
Dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan ibu .mela
kukan aktivitas
Dapat diketahui penyebab keletihan dan ak tivas yang dapat
dilakukan saat hamil sehingga ibu da pat melakukan tanpa
perasaan kuatir.
Klien dapat melakukan aktivi tas secara efektif tanpa
pemborosan energi.
Cemas berehubungan
dengan kemungkina
prosedur operasi saat
pengakhiran kehamilan
Cemas berkurang atau hilang setelah
diberikan penyuluhan dengan
kriteria hasil ibu menjelaskan ia
tidak lagi kuatir dan tidak lagi
gelisah.
1. Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang, berat,
panik
2. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati.
3. Jelaskan tentang perawatan hamil, persalinan,
setelah persalinan, prognosa & prosedur yg
mungkin dilakukan.
Dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat.
Meyakinkan klien bahwa ia benar men-dapat pertolongan.
Mengurangi kecemasan karena klien sudah mengerti apa yang
akan dihadapnya nanti
Kurang pengetahuan
tentang KB selama
menyusui berhubungan
dengan kurang informasi
Pengetahuan ibu tentang KB selama
menyusui akan meningkat dengan
kriteria hasil dapat menyebutkan
jenis KB selama menyusui dan
menyatakan untuk mengikuti KB
1. Kaji tingkat pemahaman ibu tentang KB selama
menyusui.
2. Berikan penjelasan kepada ibu jenis-jenis KB yang
bisa digunakan selama menyusui
Intervensi selanjutnya
Meningkatkan pengetahuan ibu dan membantu ibu dalam
menentukan jenis kB yang akan dipilihnya.
IV. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa
kep.
Hari/tanggal
(jam)Tindakan keperawatan Evaluasi keperawatan
1.
Rabu, 13 – 03- 2002
11.00
Melakukan anamnesa : menimbang BB= 64,4 Kg, TD=120/90 mmHg,
Nadi = 80 x/mnt.
Menanyakan penyebab keletihan klien,saat aktivitas, setelah aktivitas
atau saat istirahat ?
Memberikan penyuluhan bahwa penyebab keletihan adalah akibat
peningkatan BB terutama dengan kehamilan kembar dimana kehamilan
sudah memasuki minggu terakhir, serta aktivitas yang bisa dilakukan.
Mengajarkan cara penghematan energi seperti istirahat yg cukup, duduk
saat melakukan aktivitas, segera hentikan aktivitas bila kelelahan
Jam 12.30
S : Klien masih mengeluh pinggangnya sakit, letih dan agak
pusing, klien dapat menjelaskan & mengidentifikasi faktor
penyebab keletihan serta aktivitas yang bisa dilakukan
O: TD= 110/90 mmHg, Nadi= 88 x/mnt, RR= 20 x/mnt.
A : Masalah teratasi sebagian, klien sudah mengetahui penyebab
keletihan serta tahu cara pengehematan energi.
P: tindakan keperawatan dipertahankan
2.
10.45 Memberikan penjelasan tentang perawatan kehamilan terutama
kehamilan kembar, proses persalinan, pasca persalinan & prosedur
operiiasi yang mungkin akan dilakukan
(Operasi sc, Vacuum, Forcep).
Mendamping klien selama pemeriksaan
Mengevaluasi tingkat kecemasan klien.
Menyarankan klien untuk kontrol terus tiap minggu.
Jam 12.30
S : Klien mengatakan tidak lagi merasa khawatir
O: Klien tidak lagi gelisah, tenang dan tidak lagi tegang.
A : masalah teratasi
P: tindakan dihentikan
3
11.10 Memberikan penjelasan kepada ibu jenis-jenis KB yang bisa digunakan
selama menyusui
Jam 12.30
S : Mengatakan memahami jenis KB yang bisa menyebabkan ASI
berkurang
O: dapat menyebutkan jenis KB yang digunakan saat menyusui
bayi dan berniat menggunakan KB tetapi berunding dengan
suami terlebih dahulu
A : masalah teratasi
P: tindakan keperawatan dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad, 1993. Obstetri Fisiologi. Eleman Bandung
Carpenito, Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.
Jakarta
……………...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001
PSIK.FK. Unair, Surabaya.
Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo &
JNKKR-POGI, Jakarta.
Riordan, J and Auerbach, Kathleen, 1996. Pocket Guide to Breastfeeding and Human
Lactation, Jones & Bartett Pub. Boston
Sacharin, Rosa M., 1994. Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta
Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius,
Jakarta.
WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC, Jakarta.