asas kurikulum

11
A.Pendahuluan “Asas” atau kata lainnya “dasar” dapat diartikan sebagai acuan ataupun sandaran suatu kegiatan. Dalam bahasa Inggrisnya Foundation diartikan sebagi hal yang mendirikan, dasar, landasan, kotak uang, badan wakaf atau yayasan. 1 Dalam hal ini, pemakalah mengambil kata “dasar atau landasan” yang selanjutnya akan disamakan dengan kata ‘asas”. Dunia pendidikan dibangun berdasarkan asas atau dasar negara yang berlaku. Di Indonesia, asas pendidikan tentunya berkaitan langsung dengan asas negara yaitu Pancasila. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia berlandaskan Pancasila. Oleh karena itu, asas pendidikan pun tak lepas dari kurikulum pendidikan yang sedang diterapkan. Untuk itu lahirlah “asas kurikulum” yang menjadi dasar pelaksanaan tiap kurikulum yang ada. 1 Atabik Ali, Kamus Inggris Indonesia Arab, Multikarya Grafika: Yogyakarta. 2003, hlm. 341 1

Upload: sidik-indra-nugraha

Post on 03-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asas Kurikulum

A.Pendahuluan

“Asas” atau kata lainnya “dasar” dapat diartikan sebagai

acuan ataupun sandaran suatu kegiatan. Dalam bahasa

Inggrisnya Foundation diartikan sebagi hal yang mendirikan,

dasar, landasan, kotak uang, badan wakaf atau yayasan.1

Dalam hal ini, pemakalah mengambil kata “dasar atau

landasan” yang selanjutnya akan disamakan dengan kata

‘asas”.

Dunia pendidikan dibangun berdasarkan asas atau dasar

negara yang berlaku. Di Indonesia, asas pendidikan tentunya

berkaitan langsung dengan asas negara yaitu Pancasila. Oleh

karena itu, pendidikan di Indonesia berlandaskan Pancasila.

Oleh karena itu, asas pendidikan pun tak lepas dari kurikulum

pendidikan yang sedang diterapkan. Untuk itu lahirlah “asas

kurikulum” yang menjadi dasar pelaksanaan tiap kurikulum

yang ada.

1 Atabik Ali, Kamus Inggris Indonesia Arab, Multikarya Grafika: Yogyakarta. 2003, hlm. 341

1

Page 2: Asas Kurikulum

B.Pembahasan Asas- asas Kurikulum

Asas- asas pengembangan kurikulum dibagi menjadi

empat bagian sebagai berikut:2

1. asas filosofis

2. asas sosiologis

3. asas organisatoris

4. asas psikologis

Selanjutnya,akan dipaparkan tentang keempat asas di atas

sehingga akan menjadi lebih jelas.

1. Asas Filosofis

Asas ini berkaitan dengan tujuan pendidikan yang akan

dicapai. Tujuan pendidikan disesuaikan dengan filsafat

negara. Filsafat yang dianut negara Indonesia adalah

Pancasila, maka tujuan pendidikannya akan bersesuaian

pula dengan Pancasila. Tujuan pendidikan tiap negara

berbeda satu sama lainnya dikarenakan perbedaan filsafat

bangsa yang dianut. Yang perlu diketahui adalah adanya

kejelasan filsafat. Filsafat yang tidak jelas berimbas pada

tujuan pendidikan yang tidak jelas. Dan, konsekuensinya

kurikulum yang digunakan pun menjadi kabur.

2 S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, Citra Aditya Bakti: Bandung. 1993, hlm. 1

2

Page 3: Asas Kurikulum

Pendapat yang menyatakan bahwa guru tidak perlu

mempelajari filsafat adalah salah.besar. Filsafat dipelajari

untukmeyakinkan kita tentang hakikat manusia (anak

didik), sumber kebenaran, nilai-nilai yang menjadi

pegangan, hidup yang baik, bahan yang seharusnya

diajarkan kepada anak didik,peranan sekolah dalam

masyarakat, peranan guru dalam proses belajar mengajar

dan lain sebagainya.3

Manfaat asas filosofis menjadi dasar bagi kurikulum untuk

merumuskan tujuan- tujuan pendidikan yang ingin dicapai.4

Untuk itu ada beberapa aliran filsafat yang perlu

diketahui,yaitu:

a. Aliran Perennialisme

Aliran filsafat ini bertujuan mengembangkan

kemampuan intelektual anak melalui pengetahuan

yang abadi, universal dan absolut. Kurikulum yang

diterapkan terdiridari subject atau mata pelajaran

yang terpisah. Mata pelajaran yang dianggap mampu

mengembangkan kemampuan intelektual seperti

Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi yang diajarkan.

Sementara mata pelajran yang berkenaan dengan

3S. Nasution,Asas-asas Kurikulum, Cet.II. Bumi Aksara: Jakarta.2003, hlm. 224 Lias Hasibuan, Inovasi dan Pengembangan Kurikulum, Pusat penerbitan Program Akta

Mengajar IV: Jambi. 2007, hlm. 41

3

Page 4: Asas Kurikulum

dan jasmani seperti seni rupa dan olahraga

sebaiknya dikesampingkan.5

b. Aliran Idealisme

Aliran ini berpendapat bahwa kebenaran berasal dari

Tuhan. Hampir semua agama menganut filsafat ini.

Tujuan hidup ialah memenuhi kehendak Tuhan. Oleh

karena itu, kurikulum yang diterapkan di sekolah

akan berorientasi keagamaan. Namun, pendidikan

intelektual juga sangat diutamakan.6

c. Aliran Realisme

Hukum-hukum alam dapat ditemukan berdasarkan

pengamatan dan penelitian karena prinsipnya, aliran

filsafat realisme mencari kebenaran di dunia sendiri.

Kurikulum yang disandarkan aliran filsafat ini

mengutamakan pengetahuan yang esensial,

sehingga pelajaran seperti keterampilan dan

kesenian dianggap tidak perlu.7

d. Aliran Pragmatisme

Sebutan Instrumentalisme atau Utilitarianisme juga

dipakai untuk aliran yang berpendapat bahwa

kebenaran adalah buatan manusia berdasarkan

pengalamannya ini. Tidak ada kebenaran mutlak 5\S. Nasution,Asas-asas Kurikulum, Op.Cit,hlm. 236 Ibid.7 Ibid,hlm. 24

4

Page 5: Asas Kurikulum

karena kebenaran bersifat tentative dan dapat

berubah. Untuk itu, sekolah yang berlandaskan aliran

filasafat ini memberikan kesempatan kepada anak

untuk melakukan berbagai kegiatan guna

memecahkan masalah.

Aliran ini sering sejalan dengan aliran

rekonstruksionalisme yang berpendirian bahwa

sekolah harus berada pada garis depan

pembangunan dan perubahan masyarakat karena

sekolah dipandang sebagai masyarakat kecil.8

e. Aliran Ekstensialisme

Individu dipandang sebagai faktor yang ikut

menentukan apa yang baik dan benar. Sekolah yang

berlandaskan aliran filsafat ini mendidik anak agar

dapat menentukan pilihan dan mengambil keputusan

sendiri dan berani menolak otoritas orang lain

sehingga kurikulum, pedoman, instruksi, buku wajib

dan lain sebagainya yang berasal dari pihak luar pun

ditolak.9

2. Asas Sosiologis

8 Ibid, hlm. 24-259 Ibid. hlm. 25

5

Page 6: Asas Kurikulum

Anak dapat dididik dengan baik jika kita memahami

masyarakat tempatnya hidup. Untuk itu perlu dipelajari

keadaan, perkembangan, kegiatan dan aspirasi

masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat

membuat sekolah- sekolah harus bergerak cepat agar

tetap relevan.

Kemajuan teknologi memperbesar kebergantungan

manusia terhadap manusia lainnya.10 Semua saling

membutuhkan untuk memenuhi keperluan hidupnya.

Lama- kelamaan, muncul berbagai macam masalah dalam

masyarakat. Menurut Dewey dalam Nasution, sekolah

sebagai lembaga pendidikan dapat dijadikan alat yang

paling efektif untuk merekonstruksi dan memperbaiki

masyarakat. Sementara Counts dalam buku yang sama

juga menyatakan bahwa pendidikan tidak hanya

diharapkan membawa perubahan dalam masyarakat tetapi

juga mengubah tata-sosial dan mengatur perubahan sosial

tersebut. hal ini juga dipaparkan oleh Smith yaitu

pendidikan sebagai management and control of social

change and as social engineering, and of educators as

statesmen.11 Lain pula yang dipaparkan oleh Drost, yaitu

10 Ibid, hlm. 15411 Ibid, hlm. 157

6

Page 7: Asas Kurikulum

sekolah adalah pembantu orang tua pada bidang tidak

dapat ditangani oleh orang tua sendiri yakni pengajaran.12

Masyarakat yang dinamis tidak mungkin lagi sesuai dengan

penerapan kurikulum yang konservatif, yaitu statis, kolot

dan membatu. Bangsa yang telah merdeka seperti

Indonesia tidak lagi pantas menggunakan rencana

pelajaran bercorak kolonial. Lebih tepat jika digunakan

kurikulum yang fleksibel yaitu kurikulum yang dapat

diubah menurut kebutuhan dan keadaan.

3. Asas Organisatoris

Asas ini diterapkan dalam membentuk organisasi

kurikulum yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran serta

penyajiannya kepada siswa. Bentuk kurikulum turut

menentukan bahan pelajaran, urutan dan cara

menyajikannya.13

Jenis- jenis kurikulum yang banyak dipakai juga

menentukan peranan guru dan siswa dalam proses

pembelajaran.

4. Asas Psikologis

12 J. Drost SJ, Dari Kurikulum Bertujuan Kompetensi sampai Manajemen Berbasis Sekolah.terj.Penerbit Buku Kompas: Jakarta. 2005, hlm. 34

13 Ibid, hlm. 176

7

Page 8: Asas Kurikulum

Pengambilan keputusan tentang suatu kurikulum

pengetahuan tentang psikologi anak dan bagaimana anak

belajar diambil atau tidak, perlu disesuaikan dengan hal-

hal berikut:

a. seleksi dan organisasi bahan pelajaran

b. menentukan kegiatan belajar yang paling serasi

c. merencanakan kondisi belajar yang optimal agar

tujuan belajar tercapai.14

Selain itu, perlu dipelajari tentang psikologi perkembangan

anak dan psikologi belajar. Hal itu dikarenakan pendidikan

yang akan dituangkan ke dalam berbagai macam bentuk

kurikulum harus disesuaikan dengan kondisi psikologis anak

didik untuk mengikuti proses belajar mengajar serta teori-

teori yang tepat untuk diterapkan.

C. Kesimpulan

Berdasarkan paparan sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan berikut:

1. asas- asas kurikulum adalah asas yang melandasi

suatu kurikulum.

14 Ibid, hlm. 57

8

Page 9: Asas Kurikulum

2. asas- asas kurikulum dibagi empat yaitu asas

filosofis, asas sosiologis, asas organisatoris dan asas

psikologis.

Selain itu, untuk dapat memilih bentuk- bentuk kurikulum

yang akan diterapkan sepatutnya diperhatikan asas- asas

yang juga dijadikan sandaran pelaksanaannya.

9