asam basa dr erwin anesthesi
DESCRIPTION
Asam BasaTRANSCRIPT
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Analisa gas darah merupakan suatu pemeriksaan yang sangat berharga untuk menilai adekuatnya:
1. Ventilasi.
2. keseimbangan asam basa.
3. oksigenasi.
PENDAHULUANPENDAHULUAN
hal terpenting dalam analisis nilai lab:
obati pasiennya, bukan angkanya.
Hasil laboratorium harus dihubungkan dengan kondisi pasien.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik sumber informasi yang berharga dalam mendiagnosis suatu penyakit.
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Ada 2 pendekatan penilaian AGD:
1. Hendersson-Haeselbach
Metode tradisional.
2. Physico-chemical dari Stewart
Metode sebab-akibat.
The disadvantage of men not knowing The disadvantage of men not knowing the past is that they do not know the the past is that they do not know the present.present.
G. K. Chesterton G. K. Chesterton
Traditional Approach
Hendersen-Hasselbalch Hendersen-Hasselbalch
(dimana CO2 adalah CO2 yang terlarut).
H-H equation:
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Karena konsentrasi as. Karbonat sangat kecil persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:
CO2 + H2O H+ + HCO3-
pHpH = pK + log= pK + log[HCO[HCO33
--]]
pCOpCO22
Basa Basa
AsamAsam
Komponen metabolik
Komponenrespiratorik
Mekanisme RespirasiMekanisme Respirasi
Respirasi mekanisme yang mengatur banyaknya CO2 di dalam darah. Peningkatan CO2 arteri penurunan pH merangsang pusat pernapasan di batang otak.
Pada keadaan normal, kontrol terhadap CO2 dilakukan dengan cepat dan dalamnya ventilasi.
Mekanisme MetabolikMekanisme Metabolik
Menurut metode tradisional [HCO3-] merupakan buffer sentral yang penting, yang sangat mempengaruhi pH.
Ion bikarbonat dianggap sebagai variabel independent, dimana banyaknya ion ini menyebabkan perubahan terhadap variabel dependent yang lain.
Ion bikarbonat (HCO3-) bersifat basa, dan mekanisme kontrolnya adalah ginjal.
Makin tinggi kadar HCO3- , pH semakin basa.
Penilaian asam basa menurut Stewart Penilaian asam basa menurut Stewart ((Stewart approachStewart approach))
perbedaan mendasar:[H+] dan [HCO3-] merupakan variabel
dependen yang konsentrasinya tergantung dari perubahan variable lain (variable independent).
Dalam plasma, ada 3 variabel Dalam plasma, ada 3 variabel independent yang mempengaruhi pH:independent yang mempengaruhi pH:
1. Tekanan parsial CO2 (pCO2).2. Perbedaan konsentrasi kation kuat dengan
anion kuat (strong ion difference/SID). Kation kuat contohnya: natrium, anion kuat contohnya klorida.
3. Konsentrasi dari asam lemah (weak acid), contoh: albumin.– Oleh karena itu, apabila kita ingin menganalisis
asam basa dengan pendekatan Stewart, kadar elektrolit harus diperiksa bersama pemeriksaan AGD.
Tekanan parsial CO2 (pCO2)
CO2 sisa pembakaran.Bersifat asam. sangat mudah melewati membran sel interstisial
membran kapiler darah. dieksresi melalui paru. Tubuh memiliki banyak receptor CO2. Receptor ini akan merespon setiap peningkatan
pCO2 arteri dengan meningkatkan ventilasi sehingga pCO2 kembali normal.
Antara metode konvensional dan metode Stewart, tidak banyak perbedaan pandangan dalam menilai peran pCO2 terhadap pH.
Strong Ion DifferenceStrong Ion Difference (SID) (SID)
SID merupakan selisih jumlah total konsentrasi kation kuat dengan anion kuat dalam larutan. – Sebagai contoh, apabila larutan
mengandung Na+, K+ dan Cl- , maka – SID = [Na+ ] + [K+ ] – [Cl-]. – Nilai SID normal = 38 – 43 mEq/L.
Konsentrasi Asam lemah Konsentrasi Asam lemah ((weak acidweak acid/Atot)/Atot)
jumlah total konsentrasi asam lemah dalam plasma.
Asam lemah yang utama dalam plasma adalah protein (Albumin) dan Fosfat.
Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan Asam Basa
Mengerti sebab dari gangguan keseimbangan asam basa adalah kunci untuk terapi.
Metode untuk mengetahui gangguan asam basa adalah dengan memahami hubungan keseimbangan antara variabel tersebut.
pH normal dipelihara melalui keseimbangan ketiga variabel independen.
Kompensasi (respiratorik/metabolik) adalah usaha tubuh untuk memelihara pH tetap normal dengan cara menetralisir komponen lain yang tidak terganggu.
Contoh: asidosis metabolik dengan kompensasi respiratorik (penurunan SID di kompensasi dengan penurunan pCO2).
Nilai Analisis Gas Darah (AGD) Normal
pH 7.4 +/- 0.5 pH
PaO2 90 +/- 10 Oxygenation
PaCO2 40 +/- 5
Respiratory Mechanism
HCO3SID
24 +/-238 - 43
Metabolic Mechanism
SaO2 97 +/- 3 Oxygenation
Major Causes of Metabolic Major Causes of Metabolic Acidosis and Metabolic AlkalosisAcidosis and Metabolic Alkalosis Metabolic acidosis
– Kidney failure – Renal tubular acidosis (a form of kidney
malfunction) – Diabetic ketoacidosis (buildup of ketones) – Lactic acidosis (buildup of lactic acid) – Poisons such as ethylene glycol, methanol,
paraldehyde, acetazolamide, ammonia chloride, or aspirin overdose
– Loss of bases, such as bicarbonate, through the digestive tract from diarrhea, an ileostomy, or a colostomy
Metabolic alkalosis – Use of diuretics (thiazides, furosemide,
ethacrynic acid) – Loss of acid from vomiting or drainage
of the stomach Overactive adrenal gland (Cushing's
syndrome or use of corticosteroids)
Interpretasi AGDInterpretasi AGD
1. Apakah pasien mendapat oksigenasi adekuat?
– Periksa PaO2 dan SaO2 – Hitung A-aDO2 (normal = < 10 – 15 mmHg)
= (760 – 47) x FiO2 - (PaCO2/R) – PaO2– Bila PaO2 dan SaO2 rendah tapi A-aDO2
normal, berarti oksigenasi tidak adekuat (pasien mengalami hipoventilasi).
3.Apakah kelainan primernya respiratorik atau metabolik?
Asidosis pH < 7,36 ; Respiratorik CO2 > 40 mmHg.
Metabolik HCO3- < 24 mmol/LAlkalosis pH < 7,44 ;
Respiratorik CO2 < 40 mmHg.
Metabolik HCO3- < 24 mmol/L
4. Bila kelainan primernya respiratorik, akut atau kronik, kompensasi adekuat?
Akut:– HCO3
- berubah 1-2 meq / 10 mmHg PaCO2.
Kronik:– HCO3
- berubah 4-5 meq / 10 mmHg PaCO2.
5.Bila kelainan primernya metabolik, kompensasi adekuat?
Asidosis Metabolik:
PaCO2 = (1.5 x HCO3) + 8 mmHg Alkalosis Metabolik:
PaCO2 = (1.5 x HCO3) + 40 mmHg