erwin rahardianto

12
Sistem Polybag Sebagai Pengoptimalisasi Produksi Bibit Kentang Dengan Media Tanam dan Lahan Yang Efektif-Efisien Secara Terkontrol Untuk Meningkatkan Produktifitas Petani Kentang PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (Enterpreneur Student Program) Oleh: Erwin Rahardianto 105100301111033 Fakultas Teknologi Pertanian

Upload: anggita-cinantiasari

Post on 10-Dec-2014

140 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

yoyoi

TRANSCRIPT

Page 1: Erwin Rahardianto

Sistem Polybag Sebagai Pengoptimalisasi Produksi Bibit

Kentang Dengan Media Tanam dan Lahan Yang Efektif-Efisien Secara Terkontrol Untuk Meningkatkan

Produktifitas Petani Kentang

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA(Enterpreneur Student Program)

 Oleh:Erwin Rahardianto105100301111033

Fakultas Teknologi Pertanian

Page 2: Erwin Rahardianto

Karakteristik Keunikan Produk Barang dan Jasa Layanan

Pada umumnya penanaman bibit kentang dilakukan secara tradisional yaitu dengan menanam bibit ditanah. Sedangkan dengan metode penanaman menggunakan sistem polybag akan mengefisienkan lahan tanam dan hasil bibitnya pun akan sangat produktif dibandingkan dengan sistem tanam tradisional. Keunggulan lainnya dari sistem polybag ini adalah meminimalisir hama penyakit yang sering menjangkiti bibit kentang dan meminimalisir penurunan mutu pada bibit kentang yang dipanen.

Page 3: Erwin Rahardianto

Analisis Kompetisi dan Peluang Pasar Produk Barang dan Jasa Layanan

• Segmen pasar utama yang kita tuju adalah petani kentang yang ada di Malang Raya.

• Tujuan utama dari segmen pasar tersebut adalah pemberian metode baru tentang penanaman bibit kentang yang diharapkan akan terus digunakan petani dan sekaligus memberikan metode baru yang lebih efektif dan efisien terhadap petani kentang di Malang Raya.

• Kendala segmen pasar ini adalah seberapa tertarikkah petani terhadap metode baru yang notabene adalah metode baru dan belum banyak diketahui oleh petani kentang pada umumnya.

Page 4: Erwin Rahardianto

Aspek Mekanisme Produksi Barang dan Jasa Layanan

Aspek utama dalam mekanisme produksi program ini adalah bagaimana petani bisa tertarik dan bekerjasama yang akhirnya akan menjadi mitra kerja.

Aspek teknis dari sistem ini adalah polybag sendiri terbuat dari plastik hitam yang dibuat berbentuk pot dengan diameter 20-30 Cm dan ketinggian 50 Cm. Media tanah yang digunakan adalah tanah yang telah difermentasi selama 2 minggu hingga 1 bulan sebelum penanaman. Penanaman dilakukan dikedalaman 10cm dari permukaan tanah. Pemupukan dilakukan dengan rentang waktu tertentu dan dengan pupuk yang berbeda-beda.

Page 5: Erwin Rahardianto

-14 Hari 0 Hari 1 Hari - 30 Hari 31 Hari – 97 Hari 98 Hari 100 Hari

AplikasiPersiapan

mediaTanam

Pupuk Kocor

Pupuk Spray

Pupuk Kocor

Pupuk Spray

Herbisida/pangkas batang

Panen

Bahan -BokashiBibit Umbi

3 Hari (1x)

3 Hari (1x)

3 Hari (1x)

3 Hari (1x)

Gramoxon

-Subsoil Plant LetPupuk

Mutiara 200 cc

CaNO³ (10 gr)

Pupuk Mutiara 400 cc

KH2PO Prevathon

-NPKBokashi

Cair200 cc

Bokashi Cair

200 cc

-Polybag

Page 6: Erwin Rahardianto

Rencana Pemasaran Pasar Produk Barang dan Jasa

Pemasaran pertama yang dilakukan adalah melakukan pendekatan kepada petani agar bersedia menjadi mitra dalam penerapan metode ini. Keuntungan yang dihasilkan dari metode ini dapat dibagi berdasar dengan kesepakan dengan petani pemilik lahan.

Skala produksi yang direncanakan adalah 1000 polybag dengan asumsi panen 1 ton benih/ G-2, sedangkan asumsi biaya produksi adalah Rp. 7.500.000

Page 7: Erwin Rahardianto

Rencana Anggaran dan Laporan

Anggaran pada program usaha ini diperkirakan Rp. 7.500.000. Modal tersebut akan dialokasikan sebagai berikut:

Polybag : Rp. 1.000/buah

Pupuk : Rp. 500/polybag

Bibit : Rp. 1.000/knoll

Media Tanah (fermentasi) : Rp. 5.000/polybag +

Rp. 7500/polybag

*rencana penanaman bibit kentang G1 adalah 1000 polybag, maka jumlah modal yang dibutuhkan: Rp. 7500 x 1000 = Rp. 7.500.000

Page 8: Erwin Rahardianto

Penanaman pertama diasumsikan akan menghasilkan bibit kentang G2 sebanyak 1000Kg. Dengan perkiraan omset kotor sebesar Rp. 10.000.000. Dari hasil tersebut bibit kentang yang dihasilkan akan disortir menjadi 2 kelompok. Untuk ukuran diameter <5cm akan dijual sebagai bibit kentang dengan asumsi Rp. 1.000/knoll, sedangkan ukuran >5cm akan dijual sebagai buah konsumsi dengan asumsi Rp. 7.000/kg.Untuk menekan jumlah pembelian bibit kentang kultur jaringan,media tanah, dan polybag, maka dari sebagian hasil panen bibit akan di tanam kembali menjadi bibit untuk mendapatkan jumlah buah kentang yang semakin banyak.

Page 9: Erwin Rahardianto

Diasumsikan harga bibit kentang menjadi separuh dari harga awal (dikarenakan merupakan hasil panen G1) :

bibit : Rp. 500/knoll

pupuk : Rp. 500/polybag

media tanah : Rp. 100/polybag +

Rp. 1100/polybag

*sehingga diasumsikan untuk modal pembibitan kentang G2 adalah Rp. 1100x1000 = Rp. 1.100.000 dan diasumsikan akan menghasilkan bibit kentang G3 sebanyak 1 ton dan omset Rp. 8.900.000

Proses ini akan terus menerus dilakukan hingga pemanenan pada kentang G4/ generasi 4, dan total omset yang didapat ketika proses penanaman hingga G4 adalah Rp. 29.200.000.

Page 10: Erwin Rahardianto
Page 11: Erwin Rahardianto
Page 12: Erwin Rahardianto